bersambung cerpen

1
Ya taman makam pahlawan tepatnya. Sebelum ke sana, aku ingin membeli bunga mawar putih untuk mereka. Aku tidak ingin perjuangan mereka jaman dahulu, disia-siakan di jaman sekarang. Tak terasa, matahari sudah tenggelam beberapa menit yang lalu. Sesampainya di rumah, aku langsung bergegas mandi. Setelah itu, aku meminta Bunda untuk bercerita tentang Hari Sumpah Pemuda sebelum tidur. “Bunda, maukah Bunda bercerita apa saja asalkan menyangkut dengan Hari Sumpah Pemuda?” pintaku seperti anak kecil yang harus didongengkan sebelum tidur. “Pastinya sayang, Bunda akan menceritakan apa yang kamu mau dengan senang hati.” Jawab Bunda tenang. Setelah Bunda selesai bercerita, aku memegang tangan Bunda dan perlahan memejamkan mata. “Terimakasih Bunda, sudah mau bercerita tentang Hari Sumpah Pemuda khusus untukku dan terimakasih juga untuk para pahlawan bangsaku. Bunda, sekarang tiba saatnya aku untuk beristirahat, aku sudah merasa cukup untuk hari ini. Aku akan tidur tenang dan panjang tanpa ingin terbangun lagi.” Tangis Bunda, langsung pecah saat itu juga, seakan tak percaya dengan apa yang telah terjadi.

description

indonesia cerpen

Transcript of bersambung cerpen

Page 1: bersambung cerpen

Ya taman makam pahlawan tepatnya. Sebelum ke sana, aku ingin membeli bunga mawar putih untuk mereka. Aku tidak ingin perjuangan mereka jaman dahulu, disia-siakan di jaman sekarang. Tak terasa, matahari sudah tenggelam beberapa menit yang lalu. Sesampainya di rumah, aku langsung bergegas mandi. Setelah itu, aku meminta Bunda untuk bercerita tentang Hari Sumpah Pemuda sebelum tidur. “Bunda, maukah Bunda bercerita apa saja asalkan menyangkut dengan Hari Sumpah Pemuda?” pintaku seperti anak kecil yang harus didongengkan sebelum tidur.“Pastinya sayang, Bunda akan menceritakan apa yang kamu mau dengan senang hati.” Jawab Bunda tenang.Setelah Bunda selesai bercerita, aku memegang tangan Bunda dan perlahan memejamkan mata.“Terimakasih Bunda, sudah mau bercerita tentang Hari Sumpah Pemuda khusus untukku dan terimakasih juga untuk para pahlawan bangsaku. Bunda, sekarang tiba saatnya aku untuk beristirahat, aku sudah merasa cukup untuk hari ini. Aku akan tidur tenang dan panjang tanpa ingin terbangun lagi.”Tangis Bunda, langsung pecah saat itu juga, seakan tak percaya dengan apa yang telah terjadi.