berpikir simpel, berpikir solusi WUFLITE · 2019-04-02 · Ada perubahan format dalam majalah...

Edisi 05/April 2019

WUFLITEberpikir simpel, berpikir solusi

MARKETING KONTENKABAR MEDSOSBINCANG FILMFIKSI MINIDLL.

SOROTAN UTAMA

Melek Hak Cipta

| SELAMAT PAGI |

WUFLITE 05/April 2019 1

Alhamdulillah. Setelah lama vakum,WUFLITE akhirnya terbit kembali.

Ada perubahan format dalam majalah digital resmi Warung Fiksi ini. Selain isinya jauh lebih ringkas, WUFLITE sekarang tidak lagi hanya berisi fiksi. Edisi kali ini, misalnya, menyoroti

pentingnya melek dan sadar hak cipta.

Untuk lebih jelas mengenai perubahan WUFLITE, lebih mudah Anda melihatnya sendiri

daripada kami menerangkannya :) Maka, selamat membaca! Semoga bermanfaat.

Oh ya, WUFLITE selalu gratis dan bebas disebarkan tanpa perlu izin. Tetapi tentu saja

dalam bentuk yang utuh sebagaimanarangkaian isi .PDF aslinya.

REDAKTUR([email protected])

Selamat Pagi (1)Sorotan Utama (2)Kabar Medsos (9)Bahasa Terapan (10)Bincang Buku (13)Bincang Film (14)Info Praktis (15)Dunia Nirkertas (16)Fiksi Mini (17)Marketing Konten (20)Teropong Waktu (21)Kutipan Inspiratif (22)

| SOROTAN UTAMA |


| SOROTAN UTAMA |


Melek dan Menghargai Hak Cipta Orang Lain

Karena Kita Bukan Kelas Tukang Copet

BUKAN rahasia bahwa di Indonesia terjadi banyak pelanggaran hak cipta. Buku, e-book, CD musik, film, foto, gambar, peranti lunak, sampai gim, digandakan dan disebarluaskan seenaknya. Di media sosial, pembajakan juga terjadi dengan memodifikasi sedikit kontenbuatan orang lain lalumengunggahnya ulang(re-upload) sebagai konten sendiri.

| SOROTAN UTAMA |


Ironisnya, lantaran terlalu banyak pelaku tindakan ilegal ini, kita berangsur-angsur memandangnya sebagai suatu kewajaran.

Padahal, apa wajarnya sebuah pencurian? Tidak legal, kata negara. Tidak halal, kata agama. Secara kemanusiaan pun, artinya kita egois ketika tidak mau peduli perasaan dan cucuran keringat sang pemilik hak cipta.

Karya atau produk, seremeh apapun, selalu memiliki Hak Kekayaan Intelektual (HKI), salah satunya hak cipta. Hanya pemilik atau pihak yang ditunjuk si pemilik hak cipta yang berhak menampilkan, memamerkan, menjual, mendistribusikan, mereproduksi, atau membuat karya turunannya. Melakukan itu tanpa mengantongi izin berarti membajak.

Mungkin ada yang berdalih, “Produsernya, kan, sudah kaya. Tidak apalah filmnya kita bajak.” Pola pikir semacam ini sungguh aneh. Sebab logikanya, seseorang kaya atau tidak, sebenarnya bukan urusan kita. Lagi pula, sejak kapan kita berhak menghukum seseorang karena kaya?

Alasan klise lainnya, “Aku masih miskin. Kalau sudah kaya, pasti akan kubeli! Sementara sekarang, pakai software crack-crack-an dulu.” Oh, jangan salah, kemiskinan tidak pernah menggugurkan sanksi pidana atau dosa dari perbuatan maling.

| SOROTAN UTAMA |


Daripada begitu, kenapa kita tidak berusaha mencari alternatif produk lain yang lebih terjangkau, bahkan gratis?

Misalnya, tidak mampu membeli Operating System (OS) Windows untuk komputer kita, dapat disiasati dengan menginstal dan menggunakan Linux.

Tidak sanggup membeli novel baru, kita bisa membelinya di pameran buku yang biasanyaharganya jauh lebih miring. Atau, pinjam di perpustakaan terdekat.Malas keluar rumah? Pinjam sajae-book-nya melalui iPusnas, aplikasi Perpustakaan Nasional.

Banyak jalan menuju Roma. Sebaliknya, pembajakan atau penggunaan produk-produk bajakan adalah jalan menuju penjara. Ada delik pidananya.

Namun, lupakan dulu masalah penjara. Untuk melihat bahwa pelanggaran hak cipta itu sangat buruk, sebenarnya, kita hanya perlu menjadi manusia biasa.

Coba bayangkan, Anda memiliki sebuah karya kebanggaan, hasil kerja keras selama berbulan-bulan.

| SOROTAN UTAMA |


Lalu, diam-diam, seseorang mencuri dan menyebarkannya. Perasaan Anda?

Bila kita sudah dapat membayangkan sakit dan sedihnya produk andalan kita dibajak, harusnya kita bisa berpikir dua kali sebelum membajak atau menikmati produk bajakan orang lain.

Jangan sampai kita marah dan prihatin hanya ketika pembajakan itu merugikan diri kita. Sementara bila yang dirugikan orang lain, kita asyik-asyik saja.

Hanya para pencopet atau kriminal yang menerapkan standar ganda seperti itu. Percaya atau tidak, semua pencopet akan murka bila dompetnya sendiri dicopet. ☺

Jangan mau sekelas dengan pencopet. Mari menjadi orang baik saja. Karena cepat atau lambat, perbuatan buruk akan kembali kepada pelakunya. Begitu pula para pembajak dan penikmat barang-barang bajakan. ■

| SOROTAN UTAMA |


| KABAR MEDSOS |


| BAHASA TERAPAN |


| BINCANG BUKU |


| BINCANG FILM |


| INFO PRAKTIS |


| DUNIA NIRKERTAS |


| FIKSI MINI |


| MARKETING KONTEN |


| TEROPONG WAKTU |


| KUTIPAN INSPIRATIF |


Warung Fiksi adalah tim penulis konten untuk media cetak, audio,

video, maupun internet. Spesialisasinya mencakup produk-

produk berbasis teks, seperti artikel, buku, proposal, naskah

iklan, skenario film, gim, teks video profile, situs web, dsb.

Untuk melengkapi layanannya, Warung Fiksi juga menjalin kerja

sama dengan para editor, penerjemah berbagai bahasa,

desainer, layouter, programmer, interpreter, dubber/voice-over narrator, ilustrator, fotografer,

videografer, agensi iklan digital, penerbit, rumah produksi (PH), dll.

Berlokasi di Surabaya, sejak 2008, Warung Fiksi telah melayani ratusan klien lokal, nasional, maupun internasional secara profesional. Mulai dari tokoh

masyarakat, organisasi nirlaba, perusahaan swasta, hingga instansi pemerintah. Warung Fiksi juga siap

menjadi bagian dari tim kreatif Anda di bidang penulisan.

words first, then whatever you can imagine

Luring / Offline l Alamat: Jalan Jemur Andayani

XXII/kavling 4 Surabayal Telepon/WhatsApp: +62 851 0555 7799

Daring / Online l Situs Web: www.warungfiksi.netl Portofolio: folder.warungfiksi.netl Blog Penulisan:

warungfiksi.wordpress.coml Facebook: fb.com/warungfiksil Instagram: instagram.com/warungfiksil Twitter: twitter.com/warungfiksil Email: [email protected]

berpikir simpel, berpikir solusi WUFLITE · 2019-04-02 · Ada perubahan format dalam majalah...

Documents

Transcript of berpikir simpel, berpikir solusi WUFLITE · 2019-04-02 · Ada perubahan format dalam majalah...