Simpel Teofilin
-
Upload
ike-suryani -
Category
Documents
-
view
359 -
download
24
Transcript of Simpel Teofilin
1. Identitas obat (Farmakope Indonesia Edisi IV)
a. Struktur molekul
b. Rumus molekul : C7H8N4O2
c. Bobot molekul : 180,17
d. Pemeriaan : Serbuk Hablur, putih, tidak berbau, pahit, mantap
di udara
2. Sifat fisiko kimia obat (tulis manfaat data tersebut)
a. Titik lebur
272 o sampai 274o
b. pKa
8,6
c. Stabilitas
Dapat disimpan pada suhu kamar, dibawah cahaya florosensi terus
menerus selama sekurang – kurangnya 180 hari tanpa perubahan
Simulasi Peran Industri Farmasi Program Profesi Apoteker IV 2014
1
Form 1Studi PustakaOutput:Disain Bentuk Sediaan Obat
PT Andalas Farma,TbkPadang, Sumatera Barat
konsentrasi yang signifikan dalam bentuk larutan sebaiknya
dilindungi cahaya,stabil di udara.
d. Kelarutan
Larut dalam lebih kurang 180 bagian air; lebih mudah larut dalam
air panas; larut dalam lebih kurang 120 bagian etanol (95%) P,
mudah larut dalam larutan alkali hidroksida dan ammonia encer P.
e. Bentuk/sifat kristal atau amorf
Monohidrat dan Anhidrat.Teofilin anhidrat memiliki empat polimorf
I, II, III, IV.
3. Data farmakokinetik obat (ISO Farmakoterapi, 2008)
a. Absorbsi
Absorpsi dengan rute oral dalam bentuk eliksir da tablet terjadi dengan
cepat dan sempurna. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kadar
puncak adalah 1-2 jam. Pemberian tablet lepas lambat : waktu untuk
mencapai 400 mg tablet) 8,1 jam. Keberadaan makanan memberikan
sedikit pengaruh pada proses absorpsi
b. Distribusi
Distribusi obat teofilin ke seluruh tubuh.Ikatan proteinnya 50%.
c. Eliminasi
Teofilin dieliminasi terutama dengan metabolisme melalui enzim
mikrosomal oksidase sitokrom P450 (terutama CYP1A2 dan
CYP3A4) dengan 10% atau lebih sedikit diekskresikan melalui
ginjal.
4. Data farmakodinamik obat (ISO Farmakoterapi, 2008)
a. Indikasi
pencegahan dan pengobatan asma bronchial, asma bronchitis, asma
kardial, emfisema paru
Simulasi Peran Industri Farmasi Program Profesi Apoteker IV 2014
2
b. Mekanisme kerja
teofilin menghasilkan bronkodilatasi dengan menginhibisi
fosfodiesterase, yang juga dapat menghasilkan anti inflamasi dan
aktivitas nonbronkodilatasi lain melalui penurunan pelepasan mediator
sel mast, penurunan pelepasan protein dasar eosinofil, penurunan
proliferasi limfosit T, penurunan pelepasan sitokin sel T, dan
penurunan eksidasi plasma. Teofilin juga menginhibisi permeabilitas
vascular, meningkatkan klirens mukosiliar, dan memperkuat kontraksi
diafragma yang kelelahan
c. Efek samping
mual, muntah, diare, sakit kepala, insomnia, palpitasi, takikardia,
aritmia ventricular, ruam kulit
d. Kontraindikasi
hipersensitivitas, tukak lambung, diabetes, gastritis, gangguan hati
dan ginjal
e. Interaksi
pengurangan yang signifikan secara klinik pada bersihan
disebabkan oleh ko-terapi dengan simetidin, eritromisin,
klaritromisin, alopurinol, propanolol, siprofloksasin, interferon,
tiklopidin, zileuton.
Beberapa senyawa yang meningkatkan bersihan termasuk
rifampin, karbamazepin, fenobarbital, fenitoin, daging yang
dipanggang dengan arang, dan merokok.
f. Posologi
Dosis: untuk sediaan lepas lambat dewasa dan anak-anak maximal
400mg/hr. 3-4 dd 125-250 mg
5. Produk inovator (Drug Patent Watch )
a. Merek : Theophylline
Simulasi Peran Industri Farmasi Program Profesi Apoteker IV 2014
3
b. Nama pabrik : Teva Pharm
c. Bentuk sediaan : Tablet extended release, oral
d. Indikasi : pencegahan dan pengobatan asma bronchial,
asma bronchitis, asma kardial, emfisema paru
e. Golongan obat : Keras
f. Approval date : 9 November 1992
6. Produk kompetitor dengan zat aktif sama (MIMS Ed 12, 2012;
ISO Vol 45, 2010)
No. Nama merk/Pabrik Bentuk Sediaan
Kekuatan Sediaaan
Harga
1. Brondilex/PIM Tablet/eliksir
150 mg/tab, 50 mg/5 mL eliksir
Dos 25 x4 tablet Rp 69.990,00, botol 60 mL eliksir Rp 8.720,00
2. Bronsolvan/Kalbe Farma Tablet/sirup 150 mg/tab, 15 mL/sirup
Botol 100 mL sirup Rp 9.570,00, dos 10 x 10 tablet Rp 36.300,00
3. Bufabron/Bufa Aneka Kaplet/sirup 130 mg/kaplet, 43,33 mg/5 mL sirup
4. Cospamic/Ifars sirup 130 mg/15 mL sirup
5. Euphyllin/Pharos tablet 125 mg, 250 mg
Dos 10 x 10 tab 125 mg Rp 95.000,00, dos 20 x 5 tab 250 mg
Simulasi Peran Industri Farmasi Program Profesi Apoteker IV 2014
4
Rp 150.000,00
6. Euphyllin Retard /
Euphyllin Retard Mite
(Pharos)
Tablet Salut
Selaput
Tablet Salut
Selaput
Euphyllin
Retard 250
mg. Tablet
salut selaput
Euphyllin
Retard Mite
125mg
250 mg x
100 Rp
207.777,00
dan 125
mg x 100
Rp
112.750,00
7. Kalbron/Dankos Kasul/sirup 130
mg/kapsul (15
mL sirup)
8. Nitrasma/Konimex tablet 130 mg Blister 4 tablet Rp 1.211,00
9. Pulmo-Timelets/Transfarma/Temmler Farma
Kapsul lepas lambat
300 mg Box 2 x 10 kapsul lepas lambat Rp 39.000,00
10.Quibron T/SR/Bristol-Myers Suibb
Tablet sustain release
300 mg Dos 25 x 4 Rp 273.700,00
11.Retaphyl SR/Kimia Farma Kaplet lepas lambat
300 mg Dos 10 x 10 kaplet Rp 53.625,00
12.Samcolat/Samco Farma kapsul 130 mg 10 x 10 Rp 39.600,00
13.Theobron (Interbatt) Tablet;
Sirup
Tablet :
130mg
Sirup :
130mg/15ml
Rp 5000
Rp 12500
Simulasi Peran Industri Farmasi Program Profesi Apoteker IV 2014
5
7. Bentuk sediaan obat (BSO) yang dirancang berdasarkan data di
atas
a. Bentuk sediaan obat
(BSO)
Bentuk sediaan yang akan dibuat yaitu tablet salut
b. Alasan pemilihan bentuk sediaan obat
1. Pertimbangan farmakokinetik
Teofilin mempunyai waktu paro eliminasi yang relatif pendek
(8,1 jam) dan jendela terapetik yang sempit (10 – 20 μg/mL).
Formulasi teofilin dalam sediaan tablet lepas lambat diharapkan
dapat menghasilkan konsentrasi teofilin dalam darah yang lebih
seragam dan kadar puncak yang tidak fluktuatif.
2. Pertimbangan farmakodinamik
Tablet salut selaput teofilin dapat mengurangi frekuensi
pemberian obat pada pasien sehingga dapat meningkatkan
kepatuhan pasien dalam menggunakan obat.
c. Kekuatan sediaan
Teofilin tablet 200 mg
d. Kemasan
Tablet teofilin ini di kemas dengan menggunakan blister isi 10
tablet
e. Rencana nama merekTheotab
8. Formula teroritis
Simulasi Peran Industri Farmasi Program Profesi Apoteker IV 2014
6
a. Formula
Bobot tablet yang direncanakan: 400 mg
Jumlah tablet yang direncanakan : 5000 tablet
Fase Dalam
Zat Jumlah Total 1 betsPenimbanga
n
Teofilin 200 mg 200 mg x 5000 = 1000 g 1000 g
HPMC 2%2/100 x 400 x 5000 = 40 g
40 g
Xanthan gum
5%5/100 x 400 x 5000 = 100 g
100 g
Na CMC 5%5/100 x 400 x 5000 = 100 g
100 g
Laktosa Qs 1800 g – 1240 g = 560 g 560 g
Fase luar
Zat Jumlah Total 1 betsPenimbanga
n
Mg Stearat 5% 5/100 x 400 x 5000 =100 g
100 g
Avicel pH 102
5% 5/100 x 400 x 5000 = 100 g
100 g
b. Fungsi masing-masing komponen zat tambahan dalam
formula
Simulasi Peran Industri Farmasi Program Profesi Apoteker IV 2014
7
1. Laktosa : Pengisi
2. HPMC : Polimer Hidrofilik
3. Xanthan gum : Polimer Hidrofilik
4. Na-CMC : Polimer Hidrofilik
5. Mg Stearat : Fase Luar (Lubrikan)
6. Avicel pH 102 : Fase Luar (Disintegrant)
c. Alasan pemilihan bahan
a. HPMC
merupakan bahan matriks yang mempunyai viskositas tinggi
sehingga lapisan gel yang terbentuk relatif sulit dikikis oleh
pelarut, matriks sulit mengalami erosi.
b. Xanthan Gum
Merupakan matriks hidrofil yang mudah terhidrasi karena bersifat
larut dalam air sehingga setelah kontak dengan medium akan
mengembang dan mengalami erosi hebat
c. Na CMC
Na CMC ini bersifat mudah terdispersi dan mengembang dalam
air membentuk larutan koloidal sehingga menjadi factor
pembatas difusi obat keluar matriks.
d. Laktosa
Dapat memadatkan massa granul, sangat mudah larut, dapat
melepaskan zat aktif secara cepat dan memiliki sifat alir yang
baik.
e. Avicel PH 102
Menghasilkan pembasahan yang cepat dan rata sehingga
mendistribusikan cairan penggranul ke seluruh massa serbuk,
menghasilkan distribusi warna dan obat yang merata.
f. Mg. Stearat
Simulasi Peran Industri Farmasi Program Profesi Apoteker IV 2014
8
Zat tambahan fase luar yang digunakan untuk memperbaiki sifat
aliran granul dengan mengurangi geseran antara partikel.
Simulasi Peran Industri Farmasi Program Profesi Apoteker IV 2014
9
9. Pembuatan produk skala lab
1) Teofilin dan bahan matrik (HPMC, Na CMC dan xanthan gum), serta laktosa
2) campur hingga homogen dalam cube mixer selama 10 menit dengan kecepatan putar 90 rpm
Tambahkan akuades sebanyak 74,0 mL ke dalam campuran bahan sehingga terbentuk massa granul basah
Massa granul basah diayak dengan ayakan 14 mesh
keringkan dengan oven pada suhu 60° C selama 4
Massa granul kering diayak dengan ayakan 16 mesh
Tambahkan dengan avicel pH 102 dan Mg stearat dalam cube
Simulasi Peran Industri Farmasi Program Profesi Apoteker IV 2014
10
persiapan
Ambil dan timbang bahan baku dari gudang
Pencampuran awal
Granulasi Basah
Pengayakan basah
Pengeringan granulPengeringan granulPengeringan granul
Pengeringan Granul
Pengayakan kering
Pencampuran Akhir
mixer selama 5 menit dengan kecepatan putar 90 rpm
cetak tablet dengan mesin single punch
10. Evaluasi produk skala lab (Lachman, 1994 dan FI III)
a. Evaluasi granul
Uji waktu alir
Uji pembentukan sudut longsor
Uji Bulk Density
Distribusi Ukuran Partikel
Uji Kadar air
b. Evaluasi tablet inti
Uji Keseragaman ukuran tablet
Uji Keseragaman bobot tablet
Uji Friabilitas
Uji Kompresibiltas
Uji Disintegrasi
Uji Disolusi
Penetapan Kadar
Pengesahan
1 Disusun oleh
Bagian Formulasi
1. Adhelia Kurnia, S. Farm
2. Ike Suryani, S.Farm
2 Disetujui oleh Prof. Dr. Auzal Halim, Apt
Simulasi Peran Industri Farmasi Program Profesi Apoteker IV 2014
11
Pencetakan tablet
Pengayakan kering
Pengeringan granul
Pencampuran Akhir
Pencetakan Tablet
Form 2Pengembangan Metode AnalisisOutput:Metode Uji Mutu Produk Ruahan
PT Andalas Farma,TbkPadang, Sumatera Barat
1. Keseragaman Bobot Tablet (Departemen Kesehatan RI, 1979)
a. Persyratan
Bobot rata-rata
Penyimpanan bobot rata-rata dalam
%
A B
25 mg atau kurang 15 % 30 %
26 mg – 150 mg 10 % 20 %
151 mg – 300 mg 7,5 % 15 %
Lebih dari 300 mg 5% 10
b. Cara Penetapan
Ditimbang 20 tablet, dihitung berat rata-rata tablet kemudian
ditimbang satu per satu tablet dimana tidak boleh lebih dari 2
tablet yang masing-masing bobotnya menyimpang dari bobot rata-
ratanya pada kolom A dan tidak boleh ada satu tablet pun yang
bobotnya menyimpang dari kolom B seperti tertera pada
Farmakope Indonesia edisi III.
2. Keseragaman ukuran tablet (Departemen Kesehatan RI,
1979)
a. Pesyaratan
Simulasi Peran Industri Farmasi Program Profesi Apoteker IV 2014
13
Kecuali dinyatakan lain, diameter tablet tidak lebih dari 3 kali dan
tidak kurang dari 1 tebal tablet.
b. Cara Penetapan
Pengukuran dilakukan terhadap 20 tablet dengan menggunakan
alat mikrometer. Cari rata-rata dan standar deviasinya
3. Kompresibilitas tablet (Handbook Of Industri Pharmaceutical
Practice)
a. Persyaratan
Kekerasan tablet yang baik adalah untuk tablet kecil 4-5 kg/cm2
dan tablet besar 7-11 kg/cm2
b. Cara penetapan
Sebanyak 10 tablet yang diambil secara acak, diperiksa
kekerasannya dengan menggunakan alat penguji kekerasan tablet
(Stokes-Monsato). Putar alatsampai tablet pecah, catat skala yang
ditunjukkan pada saat tablet pecah.
4. Friabilitas Tablet (Departemen kesehatan RI, 1995)
a. Persyaratan yang ditetapkan untuk friabilitas yakni kehilangan
berat < 0,8%
b. Cara Penetapan
Ditimbang 20 tablet (Wo) dan dimasukkan ke dalam alat
pengukur kerapuhan tablet. Alat diputar sebanyak 100 putaran.
Tablet dikeluarkan dari alat, kemudian dibersihkan dari debu dan
ditimbang kembali (W1). Kerapuhan Tablet dihitung dengan
persamaan:
Simulasi Peran Industri Farmasi Program Profesi Apoteker IV 2014
14
% Kerapuhan tablet = x 100%
Hal yang harus diperhatikan dalam pengujian friabilitas adalah
jika dalam proses pengukuran friabilitas ada tablet yang pecah
atau terbelah, maka tablet tersebut tidak diikutsertakan dalam
perhitungan. Jika hasil pengukuran meragukan (bobot yang
hilang terlalu besar), maka pengujian harus diulang sebanyak
dua kali. Selanjutnya tentukan nilai rata-rata dari ketiga uji yang
telah dilakukan.
5. Desintegrasi (Departemen Kesehatan RI, 1979)
a. Persyaratan
Persyaratan waktu hancur untuk tablet tidak bersalut adalah
kurang dari 15 menit, untuk tablet salut gula dan salut nonenterik
kurang dari 30 menit, sementara untuk tablet salut enterik tidak
boleh hancur dalam waktu 60 menit dalam medium asam, dan
harus segera hancur dalam medium basa.
b. Cara Penetapan
Waktu hancur adalah waktu yang dibutuhkan sejumlah tablet
untuk hancur menjadi granul/partikel penyusunnya yang mampu
melewati ayakan no.10 yang terdapat dibagian bawah alat uji. Alat
yang digunakan adalah disintegration tester, yang berbentuk
keranjang, mempunyai 6 tube plastik yang terbuka dibagian atas,
sementara dibagian bawah dilapisi dengan ayakan no.10 mesh.
Tablet yang akan diuji (sebanyak 6 tablet) dimasukkan dalam tiap
tube, ditutup dengan penutup dan dinaik-turunkan keranjang
tersebut dalam medium air dengan suhu 37° C. Waktu hancur
dihitung berdasarkan tablet yang paling terakhir hancur.
6. Uji Disolusi
Simulasi Peran Industri Farmasi Program Profesi Apoteker IV 2014
15
a. Medium dapar fosfat pH 7,2 500 mL dimasukkan kedalam labu
disolusi, pengaduk dayung diatur pada kecepatan 100 rpm dengan
jarak pengaduk dayung dari dasar adalah 2,5 cm. Tablet ditimbang
dan dimasukkan kedalam labu disolusi. Suhu percobaan
dipertahankan berada dalam kisaran 37 ± 0,5°C.
b. Sampel diambil pada menit ke 15, 30, 45, 60, 90, 120, 180, 240,
300, 360 sebanyak 5,0mL. Sampel yang diambil diganti dengan
medium disolusi baru dalam jumlah yang sama sehingga volume
medium disolusi tetap.
c. Sampel diukur serapannya pada spektrofotometer λ max teofilin
(272 nm).
7. Penetapan kadar (Departemen Kesehatan RI, 1995)
Penetapan kadar dilakukan menggunakan KCKT (kromatografi cair
kinerja tinggi)
Larutan dapar: masukkan 2,72 g natrium asetat P ke dalam labu
tentukur 2000 mL, tambahkan lebih kurang 200 mL air, kocok
sampai larut sempurna. Tambahkan 10 mL asam asetat glacial P,
encerkan dengan air sampai tanda.
Fase gerak: masukkan 70 mL asetonitril P ke dalam labu tentukur
1000 mL, encerkan dengan larutan dapar sampai tanda, campur,
saring dan awaudarakan, jika perlu lakukan penyesuaian menurut
kesesuaian sistem seperti yang tertera pada kromatografi
Larutan baku internal: timbang seksama lebih kurang 50 mg
teobromin, masukkan ke dalam labu tentukur 100 mL, larutkan dalam
10 mL ammonium hidroksida 6 N, encerkan dengan fase gerak sampai
tanda.
Larutan baku: timbang seksama sejumlah teofilin BPFI, larutkan dalam
fase gerak, jika perlu encerkan secara kuantitatif dan bertahap
Simulasi Peran Industri Farmasi Program Profesi Apoteker IV 2014
16
dengan fase gerak hingga kadar lebih kurang 1 mg per mL. Campur
10 mL larutan ini dengan 20 mL larutan baku internal dalam labu
tentukur 100 mL, encerkan dengan fase gerak sampai tanda hingga
kadar 0,1 mg per mL.
Larutan uji: timbang seksama lebih kurang 100 mg, masukkan ke
dalam labu tentukur 100 mL, tambahkan lebih kurang 50 mL fase
gerak, kocok secara mekanik hingga larut sempurna, encerkan
dengan fase gerak sampai tanda. Pipet 10 mL larutan ini ke dalam
labu tentukur 100 mL yang lain, tambahkan 20 mL larutan baku
internal encerkan dengan fase gerak sampai tanda.
Prosedur: suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (antara 10
µL dan 25 µL) larutan baku dan larutan uji ke dalam kromatogram,
ukur respon puncak utama. Waktu retensi relatif teofilin terhadap
teobromin lebih kurang 1,6. Hitung jumlah dalam mg, C7H8N4O2
dengan rumus:
1000 C ( )
C adalah kadar teofilin BPFI dalam mg per mL larutan baku, Ru dan Rs
berturut-turut adalah perbandingan respon puncak teofilin terhadap
baku internal dalam larutan uji dan larutan baku.
8. Penetapan kadar teofilin tablet ( USP 32, 2008)
Penetapan kadar dilakukan dengan kromotografi.
a. Larutan dapar : masukkan 2,72 g natrium asetat trihidrat ke
dalam labu tentukur 2000 mL, tambahkan lebih kurang 200 mL
air, kocok sampai larut sempurna. Tambahkan 10 mL asam asetat
glacial, encerkan dengan air sampai tanda batas.
Simulasi Peran Industri Farmasi Program Profesi Apoteker IV 2014
17
b. Fase gerak : masukkan 70 mL asetonitril ke dalam labu tentukur
1000 mL, encerkan dengan larutan dapar sampai tanda batas.
c. Larutan baku internal : timbang seksama lebih kurang 50 mg
teobromin, masukkan ke dalam labu tentukur 100 mL, larutkan
dalam 10 mL ammonium hidroksida 6 N, encerkan dengan fase
gerak sampai tanda batas.
d. Larutan baku : Sejumlah tofilin dari USP dengan konsentrasi 1
mg/mL yang telah dilarutkan degan fase gerak dicampur dengan
10 mL larutan ini di dalam labu tentukur 100 mL, tambahkan 20
mL larutan baku internal, dan encerkan dengan fase gerak sampai
tanda batas hingga kadar menjadi 0,1 mg/mL
e. Larutan uji :ambil 10 tablet teofilin yang telah dihancurkan dan
masukkan ke dalam labu tentukur 500 mL, tambahkan 50 mL air
dan 50 mL ammonium hidrosida 6 N. aduk smapai semua larut,
encerkan dengan air samapi tanda batas, dan lewati ke labu
pengeringan smapai kering. Buang 20 mL pertama dari filtrat.
Akan didapat konsentrasi yang ekivalen dengan 10 mg teofilin,
masukkan ke dalam 100 mL labu tentukur. Tambhakan 20 mL
larutan standar internal, dan encerkan dengan menggunakan fase
gerak sampai tanda batas.
Catatan
1. Larutan standar : waktu retensi relative tofilin terhadap teobromin
lebih
kurang 1,6.
2. Resolusi : tidak kurang dari 2 anatar puncak teofilin dan
teobromin
3. Standar deviasi relatif : tidak kurang dari 1,5 %
Simulasi Peran Industri Farmasi Program Profesi Apoteker IV 2014
18
Analisis
Larutan standard an larutan uji dapat dicari persentasenya dengan :
Keterangan :
Ru : respon puncak teofilin dalam larutan uji
Rs : respon puncak teofilin dalam larutan baku
Cs : konsentrasi teofilin USP dalam larutan baku (mg/mL)
Cu : konsentrasi teofilin dalam larutan uji (mg/mL)
Kriteria : 94% - 106 %
Pengesahan
1 Disusun oleh
Bagian Metode Analisis/
Uji Stabilitas
3. Elvi Rahma Yulisman, S.Farm
4. Serli Anjelina, S.Farm
2 Disetujui oleh
Kepala Seksi Metoda
Analisis
Prof. Dr. Amri Bakhtiar, MS, Apt
Simulasi Peran Industri Farmasi Program Profesi Apoteker IV 2014
19
KOTAK
Simulasi Peran Industri Farmasi Program Profesi Apoteker IV 2014
17
Form 3Pengembangan KemasanOutput : Disain Kemasan
PT. Andalas Farma, Tbk
Padang, Sumatera Barat
KOMPOSISI
Tiap tablet mengandung :
Teofilin ............200mg
ATURAN PAKAI
Dewasa 2 kali sehari 1 tablet
No.reg :DKL 1310500614A1
No.Bacth : 30101Exp date : Jan 2016Hett : Rp.
Keterangan lebih lanjut lihat brosurs
No.reg :DKL1412408910A1
No.Bacth : 10262
Exp date : Jan 2016
Hett : Rp.
Keterangan lebih lanjut lihat brosurs
KOMPOSISI
Tiap tablet mengandung :
Teofilin ............200mg
ATURAN PAKAI
Dewasa 2 kali sehari 1 tablet
No.reg :DKL 1310500614A1
No.Bacth : 30101Exp date : Jan 2016Hett : Rp.
Keterangan lebih lanjut lihat brosurs
No.reg :DKL1412408910A1
No.Bacth : 10262
Exp date : Jan 2016
Hett : Rp.
Keterangan lebih lanjut lihat brosurs
®
TEOFILIN TABLET SUSTAINED RELEASE
Netto : 10 Tablet
Netto : 10 tablet
INDIKASIPencegahan dan pengobatan asma bronchial, asma bronchitis, asma kardial, emfisema paru
KONTRA INDIKASIHipersensitivitas terhadap teofilin, atau kompoonen lain dalam sediaan. Memiliki riwayat alergi terhadap jagung atau larutan yang mengandung dextrose
EFEK SAMPINGmual, muntah, diare, sakit
kepala, insomnia, palpitasi,
takikardia, aritmia ventricular,
ruam kulit
AWAS ! OBAT KERAS
Diproduksi olehPT ANDALAS FARMAPADANG-INDONESIA
INDIKASIPencegahan dan pengobatan asma bronchial, asma bronchitis, asma kardial, emfisema paru
KONTRA INDIKASIHipersensitivitas terhadap teofilin, atau kompoonen lain dalam sediaan. Memiliki riwayat alergi terhadap jagung atau larutan yang mengandung dextrose
EFEK SAMPINGmual, muntah, diare, sakit
kepala, insomnia, palpitasi,
takikardia, aritmia ventricular,
ruam kulit
AWAS ! OBAT KERAS
Diproduksi olehPT ANDALAS FARMAPADANG-INDONESIA
® TEOFILIN
TABLET SUSTAINED RELEASE
Netto : 10 Tablet
Netto : 10 tablet
BROSUR
Simulasi Peran Industri Farmasi Program Profesi Apoteker IV 2014
19
®
TABLET
KOMPOSISITiap talet mengandung :Teofilin ..............................................................................200mgFARMAKOLOGITeofilin menghasilkan bronkodilatasi dengan menginhibisi fosfodiesterase, yang juga dapat menghasilkan anti inflamasi dan aktifitas nonbronkodilatasi lain melalui penurunan pelepaan mediator sel mast, penurunan pelepasan protein dasar eosinofil, penurunan proliferase limfosit Tn penurunan pelepasan sitokin sel T, dan penurunan eksidasi plasma. Teofilin juga menginhibisi permeabilitas vascular, meningkatkan klirens mukosiliar, dan memperkuat kontraksi diafragma yang kelelahan.INDIKASIPencegahan dan pengobatan asma bronchial, asma bronchitis, asma kardial, emfisema paru.KONTRA INDIKASIHipersensitivitas terhadap teofilin, atau kompoonen lain dalam sediaan. Memiliki riwayat alergi terhadap jagung atau larutan yang mengandung dextrose.EFEK SAMPINGMual, muntah, diare, sakit kepala, insomnia, palpitasi, takikardia, aritmia ventricular, ruam kulit
ATURAN PAKAI2 kali sehari 1 tablet
Kemasan : @ 10 Tablet No.reg : DKL1412408914A1Exp date : Jan 2019
Simpan ditempat sejuk dan kering juga terhindar dari cahaya.
Diproduksi olehPT ANDALAS FARMAPADANG-INDONESIA
Pengesahan
1 Disusun oleh
Bagian Kemasan/Registrasi
5. Afriko, S.Farm
6. Vanji Ikhsan Azis, S.Farm
2 Disetujui oleh
Manager QA/QC
Deni Noviza, MSi, Apt
Simulasi Peran Industri Farmasi Program Profesi Apoteker IV 2014
20
Form 4Trial Skala PilotOutput: Catatan Pengolahan Bets
PT AndalasFarma,TbkPadang, Sumatera Barat
CATATAN PENGOLAHAN BETS
Tablet Sustained Release Teofilin 200 mg
No.: Tanggal berlaku :
Mengganti, No.: Tanggal berlaku
Disusunoleh: Disetujuioleh:Bagian
Formulasi
Adhelia KurniaIke Suryani
Manager Produksi
Tanggal :
Manager QC
Tanggal:KodeProduk
10
Nama ProdukTheotab®
No.Bets30101
Besar Bets50000
Bentuk SediaanTablet Sustained Kemasan Tanggal mulai pengolahan Tanggal selesai
pengolahan
I. KOMPOSISI
A. Satuan Dasar
Teofilin 200 mg
HPMC 8 mg
Xanthan Gum 20 mg
Na CMC 20 mg
Laktosa 112 mg
Avicel PH 102 20 mg
Mg stearate 20 mg
Simulasi Peran Industri Farmasi Program Profesi Apoteker IV 2014
21
PT. Andalas Farma, Tbk
Padang, Sumatera Barat
II. SPESIFIKASI
A. Pemerian
Bentuk sediaan tablet lepas lambat
Bahan tiap dosis 200 mg
Karakteristik fisika-kimia
a. Bobot sediaan : 400 mg
b. Penyimpanan pada suhu 25ºC
c. Dikemas dalam bentuk blister
B. Bahan-bahan
Semua bahan yang dipakai (bahan berkhasiat dan bahan pembantu)
harus memenuhi spesifikasi yang ada.
III. PERALATAN
Mesin cetak tablet
Timbangan
Wadah terbuat dari baja tahan karat.
Mesin pencampur CUBE MIXER
Mesin pengayakan granul WET GRANULATOR.
Friabilator
Flowabilty
Stokes Monsato
Disintegration tester
Alat uji disolusi mode USP XXIII
Spektro UV
Oven
IV. PENIMBANGANZat Jumlah Total 1 bets Penimbangan
Teofilin 200 mg200 mg x 50000 = 10000 g
10 kg
HPMC 2% 2/100 x 400 x 50000 = 400 0,4 kg
Simulasi Peran Industri Farmasi Program Profesi Apoteker IV 2014
22
g
Xanthan gum
5%5/100 x 400 x 50000 = 1000 g
1 kg
Na CMC 5%5/100 x 400 x 50000 = 1000 g
1 kg
Laktosa Qs 18 kg – 12,4 kg = 5,6 kg 5,6 g
Mg Stearat 5% 5/100 x 400 x 50000 =1000 g
1 kg
Avicel pH 102
5% 5/100 x 400 x 50000 =1000 g
1 kg
V. PROSEDUR PELAKSANAAN
a. Siapakan kondisi ruang produksi pada grey area/kelas III. Syarat :
jumlah cemaran partikel/m3 » 0,5 µm, maksimal sebanyak 3,5 juta,
cemaran partikel/m3 » 5 µm sebanyak 20 ribu, jumlah cemaran
mikroba/m3 maksimal 500, efisiensi saringan 95%, pertukaran udara
> 20 kali/jam, humidif < 30% pada 70 ⁰F (21,1 ⁰C).
b. Siapkan peralatan. Alat sudah dibersihkan dengan aqua typol 0,5%,
etanol 75% dan terakhir aqua kembali. Beri label “telah
dibersihkan”. Set peralatan sesuai dengan master formula untuk
produk yang akan diproduksi. Beri label “siap digunakan”.
c. Karyawan harus sehat dan tidak berpenyakit menular. Diruang ganti
pakaian, karyawan harus melepas sepatu, mencuci tangan dengan
menggunakan cairan antiseptic khusus, keringkan, lalu ganti
pakaian rumah dengan pakaian khusus produksi, kenakan tutup
kepala, masker, sarung tangan dan serta sepatu khusus.Karyawan
masuk ke ruang produksi melalui airlock khusus karyawan yang
telah dilengkapi air shower.Hal ini untuk mencegah perpindahan
mikroba dari luar ke ruang produksi. Masuk ke ruang produksi,
sebelah ujung tidak boleh dalam keadaan terbuka untuk mencegah
aliran udara luar masuk ke ruang produksi.
Simulasi Peran Industri Farmasi Program Profesi Apoteker IV 2014
23
d. Ambil bahan baku yang telah diluluskan oleh QC dari gudang.
Pengeluaran bahan baku dari gudang untuk proses produksi harus
disertai dokumen raw material requisition. Bahan baku yang telah
diambil dari gudang ditimbang di dalam ruang timbang. Bahan yang
telah ditimbang diberi label/penandaan dan dimasukkan ke ruang
produk antara untuk menunggu proses granulasi dalam pembuatan
tablet.
e. Di ruang produksi
i. Pencampuran awal
Tanggal :
Campur bahan-bahan berikut dalam mesin CUBE MIXER1. Teofilin (10 kg)2. HPMC (0,4 kg)3. Xanthan Gum (1 kg)4. Na CMC (1 kg)5. Laktosa (5,6 kg)
Lama pencampuran = 10 menitMulai, pukul ____ WIB s/d ____ WIB = __ Menit
TTD /
Paraf
************
******************
ii. Granulasi Basah
Tanggal :
Tambahkan akuades secukupnya ke dalam campuran bahan sehingga terbentuk massa granul basah
TTD /
Paraf
** ***
Simulasi Peran Industri Farmasi Program Profesi Apoteker IV 2014
24
** ***
iv. Pengeringan Granul
Tanggal :
Keringkan granul basah dengan oven pada suhu 60° C selama 3 jam.
Lama pemanasan = ____menit.
Mulai, pukul___ s/d ___ = ____menit
TTD /
Paraf
v. Pengayakan Kering
Tanggal :
Ayak granul kering dengan ayakan mesh
16.
Pukul ____ s/d ____ = ……. Jam
TTD /
Paraf
** ***
vi. Pencampuran Akhir
Campur granulat kering dengan Avicel PH 102 dan magnesium stearate.
Lama pencampuran = 5 menitMulai, jam____s/d____ = ……. Menit
Timbang hasil pencampuran :Bruto = …… kgTara = …… kgNetto = …… kgBatas Hasil = …… kg (97 - 100%)
Beritahu Supervisor/Controller apabila hasil nyata diluar BATAS HASIL
TTD /
Paraf
**
******
***
*********
Simulasi Peran Industri Farmasi Program Profesi Apoteker IV 2014
25
Langkah berikutnya diteruskan atas persetujuan supervisor/controlle Keputusan Supervisor / Controller :
vii.Pencetakan Tablet
Cetak menjadi tablet bulat Sesuai dengan spesifikasi.
Sampling sebanyak _____ tablet ke bagian laboratorium.
Apabila telah ada persetujuan Q.C. Pencetakan dilanjutkan dan periksa setiap 15 menit mengenai bobot dan kekerasan tablet.
Pencetakan tablet :Hari, Tanggal ……. Jam …….s/d jam …….= ……. jamHari, Tanggal ……. Jam …….s/d jam …….= ……. jam
Total = ……. jam
TTD / Paraf
**
**
**
**
***
***
***
***
Pemeriksaan Pengolahan Peninjauan Catatan Pengolahan Bets
Bagian Formulasi Manajer Produksi
Manajer QC
Tanggal Tanggal Tanggal
Pengesahan
1 Disusun oleh 7. Adhelia Kurnia, S. Farm
Simulasi Peran Industri Farmasi Program Profesi Apoteker IV 2014
26
Bagian Formulasi
8. Ike Suryani, S.Farm
2 Disetujui oleh
Kepala Seksi Formulasi
Prof. Dr. Auzal Halim, Apt
Simulasi Peran Industri Farmasi Program Profesi Apoteker IV 2014
27
Form 5Trial Skala PilotOutput:Catatan Pengemasan bets
PT AndalasFarma,TbkPadang, Sumatera Barat
CATATAN PENGEMASAN BETS
Tablet Sustained Release Teofilin 200 mg
No.: Tanggal berlaku
Mengganti, No.: Tanggal berlaku
Disusunoleh: Disetujuioleh:Bagian
FormulasiAdhelia Kurnia
Ike Suryani
Tanggal:
Manager Produksi
Tanggal
Manager QC
Tanggal:KodeProdu
k10
Nama ProdukTheotab®
No.Bets30101
Besar Bets50000
Bentuk SediaanTablet Sustained ReleaseKemasan Tanggal mulai
pengemasanTanggal selesai pengemasan
I. Penerimaan Bahan Pengemas
Kode bahan
Nama bahan
Pengemas
JumlahDibutu
hKan
JumlahDiterim
a
No. QC
Jumlah dipakai
Jumlahditerim
a
Paraf
L0101 Blister 10x10LabelDus Lipat
LL15 Label luarMBOI Masterbox
Simulasi Peran Industri Farmasi Program Profesi Apoteker IV 2014
28
PT. Andalas Farma, Tbk
Padang, Sumatera Barat
1
Tgl. Pengembalian bahan pengemas ………………………………
Paraf Supervisor Pengemas ………………………………………..
Catatan Diperiksa oleh
Manajer ProduksiTanggal :
Disetujui oleh
Manajer QCTanggal :
II. Prosedur Pengemasan Primer Paraf1. Pengisian, Penutupan Blister dan Pencetakan No. Batch
pada Blister
Periksa kebersihan mesin blister
Blister tablet dengan mesin blister
Tiap blister @ 10 tablet.
No batch pada blister tercetak dengan jelas dan benar,
Sortir blister terhadap yang kosong dan rusak
Catat hasilnya dalam lembaran pengawasan dalam proses.
2. Pengawasan selama prosesParaf
3. Evaluasi pengemasan primer
4. Pengambilan contoh- Ambil contoh dari produk ruahan tanggal…...oleh…..
III. Prosedur Pengemasan Sekunder1. Pencetakan kode bets pada label
o Periksa kebersihan mesin tanggal…oleh…o Cetak no. Bets dan tanggal kadaluarsa pada tiap label
dengan memakai mesin pencetak.(Protap…………………………………….............No……………)Pengawasan selama proses
Simulasi Peran Industri Farmasi Program Profesi Apoteker IV 2014
29
Periksa catatan nomor bets dan tanggal kadaluarsa.Catat jumlah label yang sudah dicetak di laporan pencetakan nomor bets
2. Pencetakan Dus Lipato Periksa kebersihan mesin cetak tanggal…oleh…o Cetak nomor bets pada tiap dus lipat memakai mesin
pencetak.(Protap…………………………………........…….No……………)Pengawasan selama prosesPeriksa cetakan nomor bets dan tanggal kadaluarsaCatat jumlah dus lipat yang sudah dicetak dilaporan pencetakan nomor bets
3. Melipat Brosuro Periksa kebersihan mesin pelipat brosur
tanggal….......oleh...o Lipat brosur dengan memakai mesin pelipat brosur.
(Protap…………………………………….....……..No……..……)
Prosedur pengolahan induk no....... tanggal : ________
Menggantikan
Disusun oleh Disetujui oleh
Manajer Produksi Manajer QCTanggal: Tanggal : Tanggal :
Pengawasan selama prosesCatat jumlah brosur yang sudah dilipat dilaporan pencetakan nomor bets/pelipatan
Paraf
4. Pencetakan Label Luaro Cetak no. Bets dan tanggal kadaluarsa pada label
luar.Pengawasan selama prosesPeriksa nomor bets dan tanggal kadaluarsa pada label luar. Catat jumlah label luar yang sudah dicetak dilaporan pencetakan nomor bets
5. Penandaan stripo Periksa kebersihan mesin label tanggal…oleh...
(Protap…………………….......……………………No…………..)Pengawasan selama prosesCatat jumlah label yang sudah dicetak di laporan pencetakan
Simulasi Peran Industri Farmasi Program Profesi Apoteker IV 2014
30
nomor bets6. Pengemasan Akhir
o Kemas strip tablet dalam box, masukkan ke dalam dus lipat.
o Kemas dus lipat yang telah diisi ke dalam Master Box.o Tandai Master Box dengan label luar.o Tandai palet dengan label “KARANTINA”
Pengawasan selama proses Catat jumlah tablet yang selesai dikemas : …… tablet Catat jumlah dus lipat dan label luar yang sudah dicetak
tetapi tidak terpakai dan dimusnahkan menurut protap no…………..
Dus lipat yang tidak terpakai………….buah Label yang tidak terpakai……………..lembarPengambilan Contoh Contoh obat jadi diambil tanggal…obat…
Prosedur pengolahan induk no.... tanggal : _________ Menggantikan
Disusun oleh Disetujui oleh
Manajer Produksi Manajer QCTanggal: Tanggal : Tanggal :
Hasil Kemasan
Jumlah Satuan
- Untuk dijual- Contoh Tertinggal- Ditolak Total- Hasil teoritis = 100 blister- Hasil nyata = ………blister =…………..% dari hasilteoritis- Batas 99,5 – 100 % darihasilteoritis
- Jika hasilnya diluar batas tersebut diatas, lakukan
penyelidikan terhadap kegagala dan berikan penjelasan dibawah ini.
- Penjelasan :
Simulasi Peran Industri Farmasi Program Profesi Apoteker IV 2014
31
IV. Pelulusan Oleh Pengawasan Mutu
Pelulusan akhir dari obat jadi no………tanggal………..
Catatan : ………………………………………………
Pemeriksaan Proses Pengolahan
Bagian formulasiTanggal :
Peninjau Catatan Pengolahan Bets
Manager Produksi Manager QCTanggal : Tanggal :
Pengesahan
1 Disusun oleh
Bagian Formulasi
9. Adhelia Kurnia, S. Farm
10. Ike Suryani, S.Farm
2 Disetujui oleh
Kepala Seksi Formulasi
Prof. Dr. Auzal Halim, Apt
Simulasi Peran Industri Farmasi Program Profesi Apoteker IV 2014
32
A. Uji Dipercepat
4. Alat dan Kondisi Uji (Suhu dan Kelembaban)
Alat :Climatic Chamber
Kondisi uji: suhu 40 ± 200C dan pada kelembaban relatif/Relatif
Humidity 75%. Interval waktu pengujiannya adalah 0, 1, 2, 3, 6
bulan.
5. Jumlah Sampel Uji
Penampilan : 0* jumlah tablet dengan interval uji 4 kali
Kandungan air : 10 tablet
Desintegrasi : 6 tablet
Disolusi : 6 tablet
Kandungan : 10 tablet
Kekerasan : 10 tablet
Friabilitas : 50 tablet
Jumlah 92 tablet 100 tablet
6. Metoda Uji
Caranya: tablet teofilin yang telah dikemas dalam PVC strip
sebanyak 10 strip dikemas dalam kertas karton dan disimpan
pada kondisi penyimpanan tertentu dalam wadah yang dijaga
kelembabannya (humidity chamber) dijaga suhunya 40 ± 200C.
7. Analisa Data dan Perhitungan Umur Simpan Obat
Simulasi Peran Industri Farmasi Program Profesi Apoteker IV 2014
34
Form 6Uji Stabilitas Output : Metode Uji Stabilitas
PT Andalas Farma, Tbk
Padang, Sumatera Barat
B. Uji on going/real time
1. Alat dan kondisi uji (suhu dan kelembapan)
Kondisi uji: suhu 25 ± 20C dan kelembaban relatif/Relatif
Humidity 60%. Interval waktu pengujian adalah 0, 3, 6, 9, 12, 18,
24, 36, 48, 60 bulan.
2. Jumlah Sampel Uji
Penampilan : 0* jumlah tablet dengan interval uji 4 kali
Kandungan air : 10 tablet
Desintegrasi : 6 tablet
Disolusi : 6 tablet
Kandungan : 10 tablet
Kekerasan : 10 tablet
Friabilitas : 50 tablet
Jumlah 92 tablet 100 tablet
3. Metoda Uji
Caranya: tablet teofilin yang telah dikemas dalam PVC strip
sebanyak 10 strip dikemas dalam kertas karton dan disimpan
pada kondisi penyimpanan tertentu dalam wadah yang dijaga
kelembabannya (humidity chamber) dijaga suhunya 25 ± 20C.
4. Analisis Data dan Perhitungan Umur Simpan Obat
Konsentrasi zat yang diperoleh disubstitusikan kedalam
persamaan orde reaksi
Penentuan orde reaksi dapat ditentukan dengan
mensubstitusikan data yang terkumpul dari hasil pengamatan
jalannya suatu reaksi ke dalam bentuk integral dari
Simulasi Peran Industri Farmasi Program Profesi Apoteker IV 2014
35
persamaan berbagai orde reaksi. Jika persamaan itu
menghasilkan harga k yang tetap konstan dalam batas-batas
variasi percobaan, maka reaksi dianggap berjalan sesuai
dengan orde tesebut.
Orde 0 Ct = Co – kt
Orde 1 Ln Ct = Ln Co – kt
Orde 2 1/Ct = 1/Co - kt
Nilai k masing-masing suhu dapat ditentukan dari nilai gradien
persamaan.
Persamaan yang menghubungkan antara k dengan T dapat
dilihat dari persamaan Arrhenius dimana sumbu x adalah 1/T
dan sumbu y adalah ln k
Persamaan Arrhenius:
Ln k = Ln A – Ea/RT
Dari persamaan antara k dan T dapat ditentukan nilai k saat
suhu 250C (sesuai dengan suhu penyimpanan obat
sebenarnya).
Setelah didapatkan harga k, maka perhitungan umur simpan
dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan:
t90= 0.105/k
Pengesahan
1 Disusun oleh
Bagian Metoda Analisis/
Uji Stabilitas
11. Elvi Rahma Yulisman , S. Farm
12. Serli Anjelina, S.Farm
2 Disetujui oleh Prof. Dr. Amri Bakhriar, MS, Apt
Simulasi Peran Industri Farmasi Program Profesi Apoteker IV 2014
36
Form 7Uji BEOutput:Protokol singkat Uji BE
1. Pendahuluan
Produk obat yang mengandung zat aktif berupa zat kimia baru(new
chemical entity = NCE) dibutuhkan penilaian mengenai efikasi,
keamanan dan mutu secara lengkap. NCE ini yang dipatenkan oleh
pabrik penemunya disebut juga obat inovator. Sedangkan untuk
produk obat yang merupakan produk “copy” hanya dibutuhkan
standar mutu yang antara lain berupa bioekivalensi dengan produk
obat innovator sebagai produk pembanding (reference product) yang
merupakan baku mutu.
2. Tujuan Penelitian
Umum :
Untuk menjamin efikasi, keamanan dan mutu produk obat yang
beredar.
Khusus :
1. Untuk menjamin produk obat ”copy” yang akan mendapat izin
edar bioekivalen dengan produk obat inovatornya.
2. Untuk menentukan bioavailabilitas absolut dan relatif suatu zat
kimia baru, serta bioekivalensi zat tersebut dalam formulasi
untuk uji klinik dan dalam produk yang akan dipasarkan.
3. Metoda Penelitian
1. Desain
Studi menyilang 2-way (2 periode untuk pemberian 2 produk obat
pada setiap subyek). Pemberian produk obat yang pertama harus
Simulasi Peran Industri Farmasi Program Profesi Apoteker IV 2014
38
PT Andalas Farma,TbkPadang, Sumatera Barat
dilakukan secara acak agar efek urutan (order effect) maupun efek
waktu (period effect), bila ada, dibuat seimbang. Kedua perlakuan
dipisahkan oleh periode washout yang cukup untuk eliminasi produk
obat yang pertama diberikan (biasanya lebih dari 5 x waktu paruh
terminal dari obat, atau lebih lama jika mempunyai metabolit aktif
dengan waktu paruh yang lebih panjang.
2. Subyek
1) Kriteria seleksi
Sukarelawan sehat (untuk mengurangi variasi antarsubyek)
Sedapat mungkin pria (jika wanita pertimbangkan risiko pada
wanita usia subur
Umur antara 18 – 55 tahun ;
Berat badan dalam kisaran normal
Kriteria sehat berdasarkan uji laboratorium klinis yang baku
(hematologi rutin, fungsi hati, fungsi ginjal, gula darah, dan
urinalisis), riwayat penyakit, dan pemeriksaan fisik;
Pemeriksaan khusus mungkin harus dilakukan sebelum, selama
dan setelah studi selesai, bergantung pada kelas terapi dan
profil keamanan obat yang diteliti. Misalnya, untuk obat dari
kelas fluorokuinolon yang diketahui dapat memperpanjang
interval QT, harus dilakukan pemeriksaan EKG;
Sebaiknya bukan perokok. Jika perokok sedang (kurang dari 10
batang sehari) diikutsertakan, harus disebutkan dan efeknya
pada hasil studi harus didiskusikan;
Tidak mempunyai riwayat ketergantungan pada alkohol atau
penyalahgunaan obat;
Tidak kontraindikasi atau hipersensitif terhadap obat yang diuji;
Untuk obat yang terlalu toksik untuk diberikan kepada
sukarelawan sehat (misal : sitostatik, antiaritmia), maka
digunakan penderita dengan indikasi yang sesuai;
Simulasi Peran Industri Farmasi Program Profesi Apoteker IV 2014
39
Uji serologis terhadap Hepatitis B (HBsAg), Hepatitis C (anti-
HCV) dan HIV (anti-HIV) optinal B.
2) Jumlah subyek
Jumlah subyek minimal adalah 12 orang, kecuali dalam kondisi
khusus yang perlu penjelasan. Pada umumnya dibutuhkan 18 –
24 subyek.
3) Standardisasi kondisi studi
Kondisi studi harus dibakukan (untuk mengurangi variabilitas
berbagai faktor yang terlibat kecuali produk yang diuji) :
Lama puasa pada malam sebelum pemberian produk, minimal
10 jam. Untuk studi keadaan tunak, puasa hanya diperlukan
pada malam terakhir sebelum pengambilan darah keesokan
harinya;
Jika obat harus diberikan bersama makanan untuk
mengurangi efek samping saluran cerna, maka studi BE harus
dilakukan bersama makanan standar;
Volume air yang diminum bersama produk harus konstan
(antara 150 – 200 ml) karena dapat mempengaruhi
pengosongan lambung;
Semua makanan dan minuman yang dikonsumsi setelah
pemberian produk harus dibakukan komposisi dan waktu
pemberiannya selama periode pengambilan sampel darah :
Air boleh diminum kapan saja kecuali 1 jam sebelum dan 2
jam sesudah pemberian produk;
Makanan standar diberikan tidak kurang dari 4 jam setelah
pemberian produk;
Subyek tidak boleh makan obat lain apapun (termasuk obat
bebas dan obat tradisional) selama beberapa waktu sebelum
penelitian (minimal 1 minggu) dan selama penelitian. Dalam
keadaan darurat, penggunaan obat apapun harus dilaporkan
(dosis dan waktu penggunaan);
Simulasi Peran Industri Farmasi Program Profesi Apoteker IV 2014
40
Subyek tidak boleh mengkonsumsi makanan dan minuman
yang dapat berinteraksi dengan fungsi sirkulasi, saluran cerna,
hati atau ginjal (misal : merokok, minum alkohol, kopi, teh,
kola, coklat atau jus buah) selama 24 jam sebelum penelitian
dan selama periode pengambilan sampel darah;
Posisi tubuh dan aktivitas fisik juga harus distandardisir
sepanjang hari penelitian karena akan mempengaruhi
motilitas dan aliran darah saluran cerna.
4) Pengambilan sampel darah
Sampel darah sebanyak 5 mL diambil pada selang waktu tertentu
(0,5; 0,75; 1,0; 1,5; 2,0; 4,0; 6,0; 8,0; 12,0; 24,0; 36,0 jam)
dikumpulkan dalam tube yang berisi EDTA kemudian disentrifus
pada 4000 rpm pada suhu kamar selama 5 menit, kemudian
plasma dipisahkan dan disimpan dala freezer sebelum digunakan.
Sampel darah menggambarkan fase-fase absorbsi, distribusi dan
eliminasi obat.
4. Analisis Obat
Analisis teofilin dalam plasma akan dilakukan dengan menggunakan
metode KCKT.
Cara analisanya sebagai berikut :
Sampel darah (0,2 ml) ditambahkan larutan TCA 10% dengan volume
yang sama kemudian divortex dan disentrifus, jernihan diinjeksikan
25 μl pada KCKT dengan detektor UV 272 nm menggunakan fase
diam Cartridge reverse-phase C18 dan fase gerak adalah 0,05 M
bufer asetat pH 4,00 dan asetonitril (93:7).
5. Parameter Bioavailabilitas Obat dalam Darah
AUC00 = AUC dari waktu 0 sampai waktu tak hingga
Simulasi Peran Industri Farmasi Program Profesi Apoteker IV 2014
41
AUC00 = AUCt + Ct/ke
AUCt = AUC dari waktu 0 sampai obat terakhir diukur
Cmax = kadar puncak (maksimal) obat (metabolit) dalam plasma
(serum atau darah) yang teramati
tmax = waktu sejak pemberian obat sampai dicapai Cmax
t1/2 = waktu paroh obat (metabolit) dalam plasma (serum atau
darah)
6. Analisis Statistika
Jika pada t0 ditemukan obat dengan kadar ≤5% Cmax, maka data
dari subyek ini dapat dimasukkan dalam analisis tanpa penyesuaian.
Tetapi jika C0 ≥5% Cmax maka subyek harus dikeluarkan dari
analisis.
Analisis statistika dari data darah
parameter bioavailabilitas yang dibandingkan untuk penilaian
bioeqivalensi adalah AUC, Cmax dan tmax
cara menghitung AUC dan t1/2
Data bergantung pada kadar yakni AUC dan Cmax, harus
ditransformasikan logaritmik (Ln) terlebih dahulu sebelum dilakukan
analisis statistika karena kinetika obat mengikuti kinetik orde 1
sehingga dalam skala logaritmik akan diperoleh distribusi yang
normal dan varian yang homogen. Selanjutnya nilai-nilai Ln AUC
kedua produk dibandingkan menggunakan analisis varians (ANOVA)
untuk disain menyilang 2-way yang memperhitungkan sumber-
sumber variasi berikut: produk obat yang dibandingkan (Test dan
Reference), periode pemberian obat (I dan II). Demikian juga nilai-
nilai Ln Cmax kedua produk dibandingkan dengan cara yang sama.
Kriteria bioeqivalen
Produk uji (test T) dan produk pembanding (Reference = R) dikatakan
bioeqivalen jika:
Simulasi Peran Industri Farmasi Program Profesi Apoteker IV 2014
42
Rasio nila rata-rata geometrik (AUC)t /(AUC)R = 1,00 dengan
90% CI 80 – 125%. Untuk obat-obat dengan indeks terapi
sempit, interval ini mungkin perlu dipersempit (90 – 111%).
Interval yang lebih lebar mungkin dapat diterima jika didasari
pertimbangan klinik yang jelas.
Rasio nila rata-rata geometrik (AUC)t /(AUC)R = 1,00 dengan
90% CI 80 – 125%. Oleh karena Cmax lebih bervariasi
debandingkan AUC, maka interval yang lebih lebar mungkin
cocok. Interval ini harus ditetapkan sebelumnya, misalnya 75
– 133% atau 70 – 143% dan harus diberikan alasan dengan
pertimbangan efikasi dan keamanannya, terutama bagi
penderita yang berganti-ganti produk.
Perbandingan tmax dilakukan hanya jika ada klaim yang
relevan secara klinik mengenai pelepasan atau kerja yang
cepat atau adanya tanda-tanda yang berhubungan dengan
efek samping obat. 90% CI dari perbedaan tmax harus
terletak dalam interval yang relevan secara klinik.
Catatan: nilai confidence interval (CI) tidak boleh dibulatkan; jadi
untuk CI 8- -125% nilainya harus minimal 80,00 dan tidak lebih dari
125,00
Pengesahan
1 Disusun oleh
Bagian Metoda Analisis/
Uji Stabilitas
13. Elvi Rahma Yulsman. Farm
14. Serli Anjelina, S.Farm
2 Disetujui oleh
Kepala Seksi Metoda
Prof. Dr. Amri Bakhtiar, MS, Apt
Simulasi Peran Industri Farmasi Program Profesi Apoteker IV 2014
43
Form 8Registrasi ObatOutput:Nomor Registrasi Obat
PT Andalas Farma,TbkPadang, Sumatera Barat
F.1 Nomor Registrasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
D K L 1 4 1 0 5 0 0 6 1 4 A 1
F.2 Penjelasan Masing-masing Digit
Digit 1 : Membedakan nama obat jadi
D : Dagang
G : Generic
Digit 2 : Golongan obat
N : Narkotika
P : Psikotropika
K : Keras
T : Terbatas
B : Bebas
Digit 3 : Membedakan jenis produksi
I : Obat jadi Impor
E : Obat jadi untuk keperluan ekspor
L : Obat jadi produksi dalam negeri/lokal
X : Obat jadi untuk keperluan khusus
Digit 4 dan 5 : Periode pendaftaran obat jadi
Digit 6 7 dan 8 : Menunjukkan nomor urut pabrik
Digit 9 10 dan 11 : Nomor urut obat jadi pabrik
Digit 12 dan 13 : Kode bentuk sediaan obat
Digit 14 : Menunjukkan kekuatan sediaan obat jadi
Digit 15 : Menunjukkan kemasan
Simulasi Peran Industri Farmasi Program Profesi Apoteker IV 2014
45
Pengesahan
1 Disusun oleh
Bagian Kemasan/Registrasi
13. Afriko,S. Farm
14.Vanji Ikhsan Aziz, S.Farm
2 Disetujui oleh
Kepala Seksi Registrasi
Deni Noviza, Msi, Apt
Simulasi Peran Industri Farmasi Program Profesi Apoteker IV 2014
46
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANANREPUBLIK INDONESIA
LAMPIRAN I KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN RI NOMOR HK.03.1.23.10.11.08481 TAHUN 2011 TENTANG
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANANREPUBLIK INDONESIA
FORMULIR REGISTRASI OBAT DAN PRODUK BIOLOGI
DOKUMEN RAHASIA
Diisi Oleh Badan POMNo Pendaftaran :Tanggal Penerimaan :
Kode Evaluasi :Sub Kode Evaluasi :
A. URAIAN OBAT#)
Kategori registrasi :Jenis obat
Baru :Copy : √Produk Biologi :
Jenis ProdukProduk tunggal : √Produk kombinasi:
Golongan ObatKeras : √Bebas :Bebas Terbatas :Narkotika :Psikotropika :
Nama Obat : TheotabBentuk Sediaan : Tablet extended release, oral
Kekuatan : 200Satuan : mg
Kelas Terapi :Kode ATC :R03DA04
Simulasi Peran Industri Farmasi Program Profesi Apoteker IV 2014
47
Kemasan (jenis dan deskripsi) : Aluminium foil (Blister) dalam kartonBesar Kemasan : Dus, blister @ 10 tablet
Bentuk Sediaan , Kekuatan, Kemasan Lain Bentuk Sediaan : Tablet; sirupKekuatan : Tablet 150mg, sirup 150mg/15mLJenis Kemasan : Blister dan botolBesar Kemasan : Dus, 1 blster @ 10 tabletNIE*) :Masa Laku NIE :
B. KETERANGAN LENGKAP PENDAFTAR #)
Nama Pendaftar : PT Andalas Farma TbkAlamat Pendaftar
Nama Jalan dan Nomor : jln. Limau Manis No. 01Kota : Padang Negara : Indonesia
Alamat Surat MenyuratNama Jalan dan Nomor : Jln. Limau Manis No. 01Kota : PadangNegara : IndonesiaNomor Telepon dan Fax: (0751) 324634E-mail :
C. STATUS PRODUKSI#)
Status produksi*)
Produksi Dalam Negeri : √ Produksi Sendiri : √Produksi Berdasarkan Kontrak : -Produksi Berdasarkan Lisensi : -
Impor : -Obat ditujukan hanya untuk ekspor*)
Ya :Tidak : √
Produsen Nama : BratachemAlamat
Nama Jalan dan Nomor : Jln. M. Hatta No. 01Kota : PadangNegara : Indonesia
SMF##) :CPOB :Fungsi/Peran : Penyedia Bahan Baku
Simulasi Peran Industri Farmasi Program Profesi Apoteker IV 2014
48
D. FORMULA1. Zat Aktif
Satuan dosis : Tiap tablet mengandungCas NO :Nama : TeofilinJumlah : 200Satuan : mgSumber Hewan/Manusia : TidakProdusen : BratachemDMF**) :Negara Produsen : Indonesia
2. Zat Tambahana.Cas NO : 1 (satu)Nama : LaktosaJumlah : 152Satuan : mgSumber Hewan/Manusia :Produsen : BratachemDMF**) :Negara Produsen : Indonesiab. Cas NO : 2 (dua)Nama : Mg stearatJumlah : 20Satuan : mgSumber Hewan/Manusia :Produsen :BratachemDMF**) :Negara Produsen : Indonesiac.Cas NO :Nama : HPMCJumlah : 8Satuan : mgSumber Hewan/Manusia :Produsen : BratachemDMF**) :Negara Produsen : IndonesiadCas NO :Nama : Xanthan gumJumlah : 20Satuan : mg
Simulasi Peran Industri Farmasi Program Profesi Apoteker IV 2014
49
Sumber Hewan/Manusia :Produsen : BratachemDMF**) :Negara Produsen : Indonesiae.Cas NO :Nama : Na. CMCJumlah : 20Satuan : mgSumber Hewan/Manusia :Produsen : BratachemDMF**) :Negara Produsen : Indonesiaf.Cas NO :Nama : Avicel PH 102Jumlah : 20Satuan : mgSumber Hewan/Manusia :Produsen : BratachemDMF**) :Negara Produsen : Indonesia
3. PelarutCas NO :Nama : AquadestJumlah : qsSatuan : mLSumber Hewan/Manusia : TidakProdusen : BratachemDMF**) :Negara Produsen : Indonesia
E. INFORMASI OBATPemerian obat##) : Bentuk padat, Warna putih, Bobot 400 mgSpesifikasi dan Metode Analisis Obat ##)
Spesifikasi Obat : Bentuk Padat, Warna Putih, Bobot 400 mg
Metode Analisis Obat : Departemen Kesehatan RI, 1995Indikasi#) : Pencegahan dan pengobatan asma
bronchial, asma bronchitis, asma kardial dan emfisema paru
Posologi#) : Untuk sediaan lepas lambat dewasa dan anak-anak maximal 400mg/hr dd 125-250 mg
Rute Pemberian Obat#) : Per Oral
Simulasi Peran Industri Farmasi Program Profesi Apoteker IV 2014
50
F. INFORMASI PRA REGISTRASIHasil Pra-Registrasi (HPR)*)
Ada : √Tidak :
Tanggal Penerbitan HPR :2 Januari 2014Kategori Registrasi : Obat kopiBiaya Evaluasi :Rp. 20.000.000
Terbilang :Dua puluh juta rupiahJalur Evaluasi *)
300 HK :150 HK :100 HK :40 HK :
G. CARA PENYIMPANAN DAN BATAS KADALUARSACara penyimpanan : Simpan dalam wadah tertutup
(terlindung dari cahaya) pada suhu 15-300C
Batas Kadaluarsa : 2 Januari 2019Batas Kadaluarsa Setelah :-Kemasan dibuka/rekonstruksi
H. STATUS REGISTRASI DI NEGARA LAIN*)##)
Negara :Status Registrasi :Tanggal Persetujuan :Golongan Obat :
I. INFORMASI PATEN*)##)
Judul Paten :TeophylineNomor Penerimaan paten :Tanggal Penerimaan Paten : 9 November 1992
J. RIWAYAT REGISTRASI##)
Kategori Registrasi :Tanggal Pengajuan :Tanggal Persetujuan :NIE :Masa Berlaku NIE :
K. KETERANGAN SISTEM PENOMORAN BETS
L. INFORMASI HARGAKemasan : 1 Kotak 10 blister, 1 blister 10 tablet
Simulasi Peran Industri Farmasi Program Profesi Apoteker IV 2014
51
HNA*) : Rp. 250.000HET**) :Rp. 300.000
M.KOMITMEN YANG HARUS DIPENUHI
N. DOKUMEN TEKNISJenis Format Dokumen*)
ACTD :ICH CTD :
BAGIAN IDokumen Admnistratif dan Informasi Produk
Jumlah Ordner/Map :Jumlah Salian :
BAGIAN IIDokumen Mutu
Jumlah Ordner/Map :Jumlah Salian :
BAGIAN IIIDokumen Nonklinik
Jumlah Ordner/Map :Jumlah Salian :
BAGIAN IVDokumen KlinikJumlah Ordner/Map :
Jumlah Salian :
O. KETERANGAN PETUGAS REGISTRASINama : 1. Afriko, S. Farm
2. Vanji I. Azis, S.Farm Jabatan : Staf RegistrasiAlamat : Jl. Veteran No. 02 PadangNomor Telepon &fax : (0751)324635Nomor Telepon Genggam : 085333131133E-mail : [email protected]
KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANANREPUBLIK INDONESIA
Simulasi Peran Industri Farmasi Program Profesi Apoteker IV 2014
52