Berpikir ilmiah
Transcript of Berpikir ilmiah
PERANTI BERPIKIR KRITISMENGANALISIS MENGEVALUASI MENGHUBUNGKAN
Mengenal pola Menilai informasi Membanding/kontrasMengklasifikasi Menentukan kriteria Berpikir logisMengidentifikasi asumsi
Memberi prioritas Melakukan inferens secara deduktif
Mengidentifikasi ide utama
Mengenal penyimpangan kebenaran
Melakukan inferens secara induktif
Melakukan tahapan (sequencing)
Melakukan pembuktian (verifying)
Mengidentifikasi hubungan kausal
Berpikir kritis merupakan esensi dasar dari penalaran (reasoning).
1
Tulisan ilmiah merupakan jelmaan atau bentuk konkret dari proses penalaran.
TULISAN ILMIAHPERTULISAN ILMIAH
(SCIENTIFIC WRITING)LAPORAN TEKNIS
(TECHNICAL REPORT) Ada fenomena yang diamati Ada pemaparan konsep,
definisi, teori, pemakaian preposisi (apa, mengapa, bagaimana, di mana), dan pandangan (view)
Tunduk pada kaidah tulisan ilmiah dan standar intelektual
Berorientasi pada pemaparan fakta, data, progressatau
Berorientasi pada problem solving (laboratory experiment, design, project)
Berpikir : Kegiatan mental seseorang untuk merumuskan atau membentuk suatu 2
ide, mencapai suatu simpulan, dan lainnyaPenalaran : Proses berpikir menurut tahapan logis, dimulai dari apa yang diketahui
atau diasumsikan dan meningkat sampai suatu simpulan yang pasti (definite) melalui penarikan inferens.[[Penalaran ialah proses berfikir yang menghubungkan data atau fakta, sehingga diperoleh suatu simpulan berupa pengetahuan.]]
Inferens : Suatu langkah dari benak/pikiran, aksi intelektual yang akhirnya seseorang dapat sampai pada pendapat “sesuatu begitu karena sesuatu yang lain juga begitu atau kelihatan begitu”.Contoh: apabila anda mendekati saya sambil membawa sebilah pisau, maka saya beranggapan (infer) anda akan melukai saya.Inferens dapat kuat dapat lemah, berdasar atau tidak berdasar (justified atau unjustified).
Ide : Apapun yang ada dalam benak/pikiran (mind) sebagai objek pengetahuan (knowledge) atau pemikiran (thought).
3
4
5
Memilih Pokok Bahasan (Masalah)Pokok bahasan (masalah) yang akan diangkat ke dalam tulisan dapat diperoleh dari berbagai sumber, misalnya: pengalaman sendiri, tempat kerja (belajar), lingkungan, buku-buku ilmiah, dan lainnya.
Beberapa kriteria dalam memilih masalah (perlu mendapat perhatian):
1) Pentingkah masalah itu dikemukakan?2) Menariklah masalah itu?
3) Cukupkah kemampuan dan sarana yang diperlukan untuk menggarap masalah itu?
4) Tidakkah masalah itu terlalu luas atau terlalu sempit?5) Mungkinkah diperoleh data yang diperlukan?
Untuk kondisi dapat mengiyakan pertanyaan-pertanyaan tersebut, berarti telah diperoleh pokok bahasan yang dimaksud. Sehubungan dengan pokok bahasan, terdapat beberapa istilah yang pengertiannya sering kali saling mengaburkan. Istilah-istilah tersebut ialah topik, tema, tesis, dan judul (terutama di bidang komposisi).
Topik, ialah pokok (subjek) yang dibahas.Tema, merupakan tujuan (kehendak) penulis terhadap topik tersebut, atau dapat dikatakan bahwa tema itu merupakan pernyataan sikap penulis terhadap topik.Tesis, adalah pendapat utama penulis mengenai sikapnya terhadap topik tersebut.Judul, adalah nama yang memberi identitas tulisan atau mencerminkan keseluruhan isi tulisan.
6
Contoh:Topik : Analisis Dampak LingkunganTema : Analisis Dampak Lingkungan Menjamin Kualitas LingkunganTesis : Kualitas Lingkungan hanya dapat terjamin melalui perencanaan yang
baik berdasarkan Analisis Dampak LingkunganJudul : Kawasan Proyek Asahan dalam Permasalahan Lingkungan
Pendapat lain mengatakan tentang perihal pengertian tersebut, bahwa tesis merupakan ungkapan tema dalam bentuk sebuah kalimat; sehingga dikatakan, tema dan tesis sama saja, yaitu pendapat utama penulis mengenai topik yang dikemukakan.
7
8