Konsep Dasar Berfikir dan sarana berpikir ilmiah
-
Upload
kholiz-lighthill -
Category
Documents
-
view
249 -
download
1
Transcript of Konsep Dasar Berfikir dan sarana berpikir ilmiah
-
8/20/2019 Konsep Dasar Berfikir dan sarana berpikir ilmiah
1/23
-
8/20/2019 Konsep Dasar Berfikir dan sarana berpikir ilmiah
2/23
1.2 Rumusan MasalahAdapun rumusan masalah yang akan penulis bahas dalam makalah ini
adalah sebagai berikut%a. Apa konsep dasar berpikirb. Bagaimana sarana berfikir ilmiah
1.3 Tu uan Masalaha. &ntuk mengetahui konsep dasar berpikir.
b. &ntuk mengetahui sarana berfikir ilmiah.
BAB II
PEMBAHA!AN
"#N!EP DA!AR BERPI"IR DAN !ARANA BER$I"IR ILMIAH
2
-
8/20/2019 Konsep Dasar Berfikir dan sarana berpikir ilmiah
3/23
2.1 "%nse& Dasar Ber&'k'r2.1.1 De('n's' Ber('k'r Ilm'ah
Berpikir adalah menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan
memutuskan sesuatu. $edangkan menurut 'oespoprodjo berpikir adalah
suatu aktifitas yang banyak seluk-beluknya, berlibat-libat, mencakup
berbagai unsur dan langkah-langkah. enurut Anita aylor et. Al. berpikir
adalah proses penarikan kesimpulan. Jadi berpikir merupakan sebuah
proses tertentu yang dilakukan akal budi dalam memahami,
mempertimbangkan, menganalisa, meneliti, menerangkan dan memikirkan
sesuatu dengan jalan tertentu atau langkah-langkah tertentu sehingga
sampai pada sebuah kesimpulan yang benar.
$edangkan *lmiah yakni bersifat ilmu, secara ilmu pengetahuan,memenuhi syarat kaidah ilmu pengetahuan. Berpikir ilmiah adalah berpikir
rasional dan berpikir empiris. Bersifat ilmiah apabila ia mengandung
kebenaran secara objektif, karena didukung oleh informasi yang telah teruji
kebenarannya dan disajikan secara mendalam, berkat penalaran dan analisa
yang tajam. Berpikir rasional adalah berpikir menggunakan dan
mengandalkan otak atau rasio atau akal budi manusia sedangkan berpikir
empiris berpikir dengan melihat realitas empiris, bukti nyata atau fakta
nyata yang terjadi di lingkungan yang ada melalui panca indera manusia.2.1.2 Hak'kat Ber&'k'r Ilm'ah
#alam membahas pengetahuan ilmiah, kegiatan berfikir belum dapat
dimasukkan sebagai bagian dari kegiatan ilmiah, kecuali ia memenuhi
beberapa persyaratan tertentu yang disebut sebagai pola fikir. Berfikir
dengan mendasarkan pada kerangka fikir tertentu inilah yang disebut
sebagai penalaran atau kegiatan berfikir ilmiah. #engan demikian tidak
semua kegiatan berfikir dapat dikategorikan sebagai kegiatan berfikir
ilmiah, dan begitu pula kegiatan penalaran atau suatu berfikir ilmiah tidak
sama dengan berfikir.!etika anak balitanya mengambil sebuah pisau, seorang ibu langsung
berusaha untuk mengambil sebilah pisau dari si anak, karena sang *bu
3
-
8/20/2019 Konsep Dasar Berfikir dan sarana berpikir ilmiah
4/23
berfikir pisau dapat membahayakan si anak. !egiatan berfikir sang ibu
belum dapat dikategorikan sebagai kegiatan ilmiah karena ibu hanya
mengira-ngira atau mempergunakan perasaan dalam kegiatan berfikirnya.
Berbeda dengan seorang mahasiswa sejarah yang dengan sengaja
memberikan sebilah pisau kepada anak balita dalam rangka untuk
mengetahui bagaimana sistem reflek si batita dalam mempergunakan pisau.
ahasiswa memiliki alasan yang jelas yakni ingin mendapatkan
pengetahuan tentang kemampuan seorang anak kecil, sehingga
memungkinkan kegiatannya disebut berfikir ilmiah. +alu apa saja yang
memungkinkan kegiatan mahasiswa sejarah disebut sebagai berfikir ilmiah
karena beberapa sebab%'ertama, perlu dipahami bahwa kegiatan penalaran adalah proses
berfikir yang membuahkan sebuah pengetahuan. $elain itu, melalui proses
penalaran atau berfikir ilmiah berusaha mendapatkan sebuah kebenaran.
&ntuk mendapatkan sebuah kebenaran, kegiatan penalaran harus
memehuni dua persyaratan penting, yakni logis dan analitis.$yarat pertama adalah logis, dengan kata lain kegiatan berfikir ilmiah
harus mengikuti suatu aturan atau memenuhi pola pikir (logika) tertentu.
!egiatan penalaran yang digunakan si mahasiswa disebut logis karena ia
memehuni suatu pola fikir induktifis atau pola fikir dengan menggunakan
obser"asi indi"idual untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih general,
dengan cara mengamati refleks si balita ketika diberikan sebilah pisau.
$yarat kedua bagi kegiatan penalaran adalah analitis, atau melibatkan suatu
analisa dengan menggunakan pola fikir (logika) tersebut di atas. *ni
berarti, jika si mahasiswa sejarah hanya melihat si anak saat diberikan
sebilah pisau tanpa melakukan analisa apa yang terjadi setelah itu dan tidak
menggunakan pola fikir induktifisme dalam analisanya, maka kegiatannya
itu belum dapat disebut sebagai sebuah penalaran atau kegiatan berfikir
ilmiah.
4
-
8/20/2019 Konsep Dasar Berfikir dan sarana berpikir ilmiah
5/23
#ari penjelasan dan contoh di atas, dapatlah diketahui bahwa dalam
proses berfikir kita sehari-hari, kita dapat membedakan berfikir ilmiah dari
kegiatan yang lain, yaitu berfikir non-ilmiah. 'ada penjelasan lebih lanjut,
para filosof atau para pemikir menyimpulkan bahwa kegiatan berfikir
ilmiah didapatkan melalui rasio dan indera (juga pengalaman) manusia
sehari-hari.$elain berfikir ilmiah, terdapat dua contoh lain dimana sebuah kegiatan
berfikir tidak dapat disebut sebagai penalaran. !eduanya adalah berfikir
dengan intuisi dan berfikir berdasarkan wahyu. *ntuisi adalah kegiatan
berfikir manusia, yang melibatkan pengalaman langsung dalam
mendapatkan suatu pengetahuan. amun, intuisi tidak memiliki pola fikir
tertentu, sehingga ia tidak dapat dikategorikan sebagai kegiatan penalaran.
$ebagai misal, seorang Ayah merasa tidak tenang dengan kondisi anaknya
yang sedang menuntut ilmu di luar kota. etapi ketika ditanyakan apa
sebab yang menjadi dasar ketidaktenangan dirinya, sang Ayah tidak dapat
menyebutkannya dan hanya beralasan bahwa perasaannya menyatakan ada
yang tidak beres dengan si anak yang ada di luar kota. $etelah menyusul ke
tempat anaknya, ternyata si anak sedang sakit parah. eskipun proses
berfikir sang Ayah mendapatkan kebenaran, tetapi tidak bisa disebut berfikir ilmiah, karena tidak memenuhi suatu logika tertentu dan terlebih
lagi tidak terdapat proses analitis terdapat peristiwa ini.$elain berfikir intuitif, pengetahuan melalui wahyu juga tidak bisa
memenuhi kegiatan penalaran. Alih-alih menggunakan pola fikir (logika)
tertentu dan analisa terhadapnya, wahyu justru mendasarkan kebenaran
suatu pengetahuan bukan pada hasil aktif manusia. #engan kata lain,
melalui wahyu, akal manusia bersifat pasif dan hanya menerima sebuah
kebenaran yang sudah ada (taken for granted) dengan keyakinannya.$ampai pada poin ini, perbedaan berfikir ilmiah dari berfikir non-
ilmiah memiliki perbedaan dalam dua faktor mendasar, yakni%
5
-
8/20/2019 Konsep Dasar Berfikir dan sarana berpikir ilmiah
6/23
a. $umber pengetahuan, berfikir ilmiah menyandarkan sumber
pengetahuan pada rasio dan pengalaman manusia, sedangkan berfikir
non-ilmiah (intuisi dan wahyu) mendasarkan sumber pengetahuan
pada perasaan manusia. b. &kuran kebenaran, berfikir ilmiah mendasarkan ukuran kebenarannya
pada logis dan analitisnya suatu pengetahuan, sedangkan berfikir non-
ilmiah (intuisi dan wahyu) mendasarkan kebenaran suatu pengetahuan
pada keyakinan semata.
&raian mengenai hakikat berfikir ilmiah atau kegiatan penalaran
memperlihatkan bahwa pada dasarnya, kegiatan berfikir adalah proses
dasariah dari pengetahuan manusia. #arinya, kita membedakan antara pengetahuan yang ilmiah dan pengetahuan non-ilmiah. anya saja,
pemahaman kita tentang berfikir ilmiah belum dapat disebut benar atau
sahih sebelum kita melakukan penyimpulan terhapat proses berfikir kita.
!arena pengetahuan sesungguhnya terdiri atas kesimpulan-kesimpulan dari
proses berfikir kita. #engan kata lain, suatu pengetahuan ilmiah disebut
sahih ketika kita melakukan penyimpulan dengan benar pula. !egiatan
penyimpulan inilah yang disebut logika. #engan demikian kita sudah
mendapati hubungan antara syarat berfikir ilmiah dengan kegiatan
penyimpulan. !eduanya sama-sama memenuhi suatu pola pikir tertentu
yang kita sebut logika.
#ilihat dari kegiatan penyimpulannya, logika terbagi menjadi dua
bentuk, yaitu logika induktif dan logika deduktif.
a. +ogika *nduktif
!egiatan penarikan kesimpulan melalui logika ini dimulai dari kasusyang khusus khas indi"idual untuk mendapatkan kesimpulan yang
lebih umum general fundamental. !ita tahu bahwa gajah memiliki
mata, kambing juga memiliki mata, dan demikian pula lalat memiliki
6
-
8/20/2019 Konsep Dasar Berfikir dan sarana berpikir ilmiah
7/23
mata. #engan demikian kita dapat menyimpulkan secara induktif
bahwa semua hewan memiliki mata. +ogika induktif memiliki berbagai
guna bagi kegiatan berfikir ilmiah kita, antara lain% Bersifat ekonomis
bagi kehidupan praksis manusia. #engan logika induktif kita dapat
melakukan generalisasi ketika kita mengetahui menemui peristiwa
yang sifatnya khas khusus.+ogika *nduktif menjadi perantara bagi proses berfikir ilmiah
selanjutnya. *a merupakan fase pertama dari sebuah pengetahuan, yang
selanjutnya dapat diteruskan untuk mengetahui generalisasi yang lebih
fundamental lagi. isalnya ketika kita mendapatkan kesimpulan
/semua hewan memiliki mata0 lalu kita masukkan manusia ke dalam
kelompok ini, bisa saja kita menyimpulkan /makhluk hidup memiliki
mata0. b. +ogika #eduktif
+ogika #eduktif adalah kegiatan penarikan kesimpulan yang dimulai
dari pernyataan yang umum untuk mendapatkan kesimpulan yang lebih
khusus. 'ada umumnya, logika deduktif didapatkan melalui metode
$illogisme yang dicetuskan oleh 1ilosof !lasik, Aristoteles. $ilogisme
terdiri dari premis mayor yang mencakup pernyataan umum, premis
minor yang merupakan pernyataan tentang hal yang lebih khusus, dan
kesimpulan yang menjadi penyimpul dari kedua penyataan
sebelumnya. #engan demikian, kebenaran dalam silogisme atau logika
deduktif ini didapatkan dari kesesuaian antara kedua pernyataan
(premis mayor dan minor) dengan kesimpulannya.2.1.3 )'r'*+'r' Ber&'k'r Ilm'ah
a. 'endapat atau tindakannya melalui penelitian b. 'endapatnya sesuai kebenaranc. erdapat data-data atau bukti dalam menunjukkan hasilnyad. idak berdasarkan perkiraan atau hanya sekedar pendapat
2.1., Man(aat Ber('k'r Ilm'aha. $eseorang yang selalu berpikir ilmiah tidak akan mudah percaya
terhadap sesuatu
7
-
8/20/2019 Konsep Dasar Berfikir dan sarana berpikir ilmiah
8/23
b. 'endapatnya akan dapat dipercaya dan diterima orang lainc. #alam memecahkan masalah tidak dengan emosi.
2.2 !arana Ber('k'r Ilm'ah2.2.1 Bahasa
Bahasa mempunyai peranan yang sangat penting dan merupakan suatuhal yang la2im dalam hidup dan kehidupan manusia. !ela2iman tersebut
kadang membuat manusia jarang memperhatikan bahasa dan
menganggapnya sebagai suatu hal yang biasa, seperti bernapas, dan
berjalan. 'adahal bahasa mempunyai pengaruh-pengaruh yang besar dan
luar biasa, dan bahasa termasuk salah satu yang membedakan manusia
dengan makhluk lainnya.!eunikan manusia bukan saja terletak pada kemampuan berpikirnya
melainkan juga terletak pada kemampuan berbahasa ($uriasumantri %3445 % 656)
anusia merupakan makhluk yang menggunakan simbol-simbol
dalam kesehariannya, dan manusia menggunakan simbol-simbol dalam
berpikir. Bahasa sebagai sarana komunikasi antar manusia, tanpa bahasa
tidak ada komunikasi, tanpa komunikasi manusia tidak bias bersosialisasi,
sehingga tanpa bahasa manusia tidak layak disebut sebagai makhluk sosial.$ebagai sarana komunikasi, maka segala yang berkaitan dengan
komunikasi tidak terlepas dari bahasa, seperti berfikir sistematis dalammenggapai ilmu dan pengetahuan. #engan kata lain, tanpa mempunyai
kemampuan berbahasa, seseorang tidak dapat melakukan kegiatan berpikir
secara sistematis dan teratur (Bachtiar % 3447 % 658).#engan kemampuan kebahasaan akan terbentang luas cakrawala
berpikir seseorang dan tiada batas dunia baginya /batas bahasaku adalah
batas duniaku0.Bahasa adalah suatu system yang terdiri dari simbol-simbol bunyi
arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial sebagai alat bergaul satu sama lainnya. (Broam % 699: % 3).
Jadi, dalam bahasa terdapat simbol-simbol, simbol-simbol "okal,
simbol-simbol "okal arbitrer, system yang berstruktur dari simbol-simbol
8
-
8/20/2019 Konsep Dasar Berfikir dan sarana berpikir ilmiah
9/23
yang arbitrer, dan simbol-simbol ini yang digunakan oleh para anggota
kelompok sosial sebagai alat bergaul berkomunikasi satu sama lain.orris (dalam alliday % 6997 % 36) mengemukakan 7 fungsi bahasa
sebagai berikut%6. Information talking, pertukaran keterangan dan informasi.3. Mood talking, bahasa yang terarah pada diri sendiri pembicara.;. Exploratory talking , sebagai ujaran untuk kepentingan ujaran,
sebagaimana fungsi estetis.7. Groming talking, tuturan yang sopan yang maksudnya kerukunan
melalui percakapan, yakni menggunakan bahasa untuk memperlancar
proses sosial dan menghindari pertentangan.
Agar bisa berpikir ilmiah, maka seseorang harus menguasai criteria
maupun langkah-langkah dalam kegiatan ilmiah itu sendiri. &ntuk
mencapai tujuan, maka disamping menguasai langkah-langkah tersebut
juga harus dibantu oleh sarana bahasa, logika matematika, dan statiska.
Berbicara tentang sarana ilmiah, ada dua hal yang harus diperhatikan.
Pertama, sarana ilmiah itu merupakan ilmu dalam pengertian bahwa ia
merupakan kumpulan pengetahuan yang didapatkan berdasarkan metode
ilmiah, seperti menggunakan pola berpikir induktif dan deduktif dalam
mendapatkan pengetahuan. Kedua, tujuan mempelajari sarana ilmiah
adalah agar dapat melakukan penelaahan ilmiah secara baik ($uriasumantri
% 3446 < 685).
#alam hubungannya dengan berpikir ilmiah, sarana ilmiah merupakan
alat bagi cabang-cabang pengetahuan untuk mengembangkan materi
pengetahuan berdasarkan metode ilmiah.
Bahasa sebagai alat komunikasi "erbal yang digunakan dalam proses
berpikir ilmiah di mana bahasa merupakan alat berpikir dan alat
komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran tersebut kepada orang lain,
9
-
8/20/2019 Konsep Dasar Berfikir dan sarana berpikir ilmiah
10/23
baik pikiran yang berlandaskan logika induktif maupun deduktif. #engan
kata lain, kegiatan berpikir imiah ini sangat berkaitan erat dengan bahasa.
enggunakan bahasa yang baik dalam berpikir belum tentu mendapatkan
kesimpulan yang benar apalagi dengan bahasa yang tidak baik dan benar.
'remis yang salah akan menghasilkan kesimpulan yang salah juga. $emua
itu tidak terlepas dari fungsi bahasa itu sendiri sebagai sarana berpikir.
!etika bahasa disifatkan dengan ilmiah, fungsinya untuk komunikasi
juga harus disifatkan ilmiah, yakni proses penyimpanan informasi berupa
pengetahuan. #i samping itu, untuk mendapatkan hasil dari komunikasi
ilmiah, maka bahasa yang digunakan harus terbebas dari unsure emotif.
Bahasa ilmiah adalah bahasa yang digunakan dalam kegiatan ilmiah,
dalam tulisan-tulisan ilmiah, sejarah selalu dituntut secara deskriptif agar
memungkinkan para pembaca untuk ikut menafsirkan dan mengembangkan
lebih jauh.
2.2.2 Matemat'ka'ada abad ke-34 seluruh aspek kehidupan manusia sudah
mempergunakan matematika, baik matematikan dalam bentuk yang
sederhana, seperti menghitung satu, dua, tiga maupun yang sampai sangat
rumit, misalnya perhitungan antariksa.'enalaran ilmiah menyadarkan kita kepada proses logika deduktif dan
logika induktif. atematika mempunyai peranan penting dalam berpikir
deduktif, sedangkan statistika mempunyai peran penting dalam berpikir
induktif. 6
1. atematika $ebagai Bahasaatematika adalah bahasa yang melambangkan serangkaian makna
dari serangkaian pernyataan yang ingin kita sampaikan. +ambang-
1 Burhanuddin Salam, Logika Materiil Filsafat Ilmu Pengetahuan (Jakarta: PTRineka i!ta, 1997", 134#
1$
-
8/20/2019 Konsep Dasar Berfikir dan sarana berpikir ilmiah
11/23
lambang matematika bersifat /artifisial0 yang baru mempunyai arti
setelah sebuah makna diberikan kepadanya. anpa itu maka
matematika hanya merupakan kumpulan rumus-rumus yang mati. 3
Bahasa "erbal mempunyai beberapa kekurangan, untuk mengatasikekurangan yang terdapat pada bahasa "erbal, kita berpaling pada
matematika. #alam hal ini kita katakan bahwa matematika adalah
bahasa yang berusaha untuk menghilangkan sifat majemuk dan
emosional dari bahasa "erbal. =ontoh% menghitung /kecepatan jalan
kaki seorang anak0 kita lambangkan >, /jarak tempuh seorang anak0
kita lambangkan ?, /waktu berjalan kaki seorang anak0 kita
lambangkan @, maka kita dapat melambangkan hubungan tersebut
sebagai @ ? >. 'ernyataan @ > ? kiranya jelas tidak mempunyai
konotasi emosional dan hanya mengemukakan informasi mengenai
hubungan antara >, ? dan @. #alam hal ini pernyataan matematika
mempunyai sifat yang jelas, spesifik dan informatif dengan tidak
menimbulkan konotasi yang tidak bersifat emosional. ;
3. atematika sebagai $arana Berpikir #eduktif atematika merupakan ilmu deduktif. !arena penyelesaian masalah-
masalah yang dihadapi tidak didasari atas pengalaman, melainkan
didasarkan atas deduksi-deduksi (penjabaran-penjabaran). atematika
lebih mementingkan bentuk logisnya. 'ernyataan-pernyataannya
mempunyai sifat yang jelas. 'ola berpikir deduktif banyak digunakan
baik dalam bidang ilmiah maupun bidang lain yang merupakan proses
pengambilan kesimpulan yang didasarkan kepada premis-premis yang
kebenarannya telah ditentukan. =ontoh% jika diketahui A termasuk
2 Ju%un S# Suria&umantri, Filsafat Ilmu (Jakarta: Pu&taka Sinar 'ara!an, 2$$2",19$#
3 Ibid , 191#
11
-
8/20/2019 Konsep Dasar Berfikir dan sarana berpikir ilmiah
12/23
dalam lingkungan B, sedangkan B tidak ada hubungan dengan =, maka
A tidak ada hubungan dengan =.;. atematika untuk *lmu Alam dan *lmu $osial
atematika merupakan salah satu puncak kegemilangan
intelektual. #isamping pengetahuan mengenai matematika itu sendiri,
matematika juga memberikan bahasa, proses dan teori yang
memberikan ilmu suatu bentuk dan kekuasaan.#alam perkembangan ilmu pengetahuan alam matematika
memberikan kontribusi yang cukup besar. !ontribusi matematika
dalam perkembangan ilmu alam, lebih ditandai dengan penggunaan
lambang-lambang bilangan untuk penghitungan dan pengukuran,
disamping hal lain seperti bahasa, metode dan lainnya.Adapun ilmu-ilmu sosial dapat ditandai oleh kenyataan bahwa
kebanyakan dari masalah yang dihadapinya tidak mempunyai
pengukuran yang mempergunakan bilangan dan pengertian tentang
ruang adalah sama sekali tidak rele"an.2.2.3 !tat'st'ka sebaga' !arana Ilmu Pengetahuan
6. 'engertian statistik 'ada mulanya kata statistik diartikan sebagai keterangan-
keterangan yang dibutuhkan oleh negara dan berguna bagi egara. 7
$ecara etimologi, kata /statistik0 berasal dari kata status (bahasa latin)
yang mempunyai persamaan arti dengan kata state (bahasa *nggris),
yang dalam bahasa *ndonesia diterjemahkan dengan negara. 'ada
mulanya, kata /statistik0 diartikan sebagai /kumpulan bahan
keterangan (data), baik yang berwujud angka (data kuantitatif) maupun
data yang tidak berwujud angka (data kuantitatif), yang mempunyai
arti penting dan kegunaan yang besar bagi suatu negara0. amun pada
perkembangan selanjutnya, arti kata statistik hanya dibatasi pada
4 nt) *a%an, Pengantar Metode Statistik , Jilid + (Pu&taka P3-S +nd)ne&ia, 2$$$",2#
12
-
8/20/2019 Konsep Dasar Berfikir dan sarana berpikir ilmiah
13/23
kumpulan bahan keterangan yang berwujud angka (data kuantitatif)
saja. :
#itinjau dari segi terminologi, dewasa ini istilah statistik terkandung
berbagai macam pengertian
-
8/20/2019 Konsep Dasar Berfikir dan sarana berpikir ilmiah
14/23
#alam kamus ilmiah populer, kata statistik berarti tabel, grafik, daftar
informasi, angka-angka, informasi. $edangkan kata statistika berarti
ilmu pengumpulan, analisis dan klasifikasi data, angka sebagai dasar
untuk induksi. 5
3. $ejarah 'erkembangan $tatistik 'eluang yang merupakan dasar dari teori statistika, merupakan konsep
baru yang tidak dikenal dalam pemikiran ?unani !uno, omawi dan
bahkan Cropa dalam Abad 'ertengahan. eori mengenai kombinasi
bilangan sudah terdapat dalam aljabar yang dikembangkan sarjana
uslim, namun bukan dalam lingkup teori peluang. Begitu dasar-dasar
peluang ini dirumuskan, maka dengan cepat telaahan ini berkembang.!onsep statistik sering dikaitkan dengan distribusi "ariabel yang
ditelaah dalam suatu populasi tertentu.a. Abraham #emoitre (6885-65:7) mengembangkan teori galat atau
kekeliruan (theory of error). b. homas $impson (65:5) menyimpulkan bahwa terdapat sesuatu
distribusi yang berlanjut (continuous distribution) dari suatu
"ariabel dalam suatu frekuensi yang cukup banyak.c. 'ierre $imon de +aplace (6579-6D35) mengembangkan konsep
#emoi"re dan $impson ini lebih lanjut dan menemukan
distribusi normal sebuah konsep mungkin paling umum dan
paling banyak dipergunakan dalam analisis statistika disamping
teori peluang.d. #istribusi lain, yang tidak berupa kur"a normal, kemudian ditemukan
1rancis Ealton (6D33-6966) dan !arl pearson (6D:5-69;8)e. !arl 1riedrich Eauss (6555-6D::) mengembangkan teknik kuadrat
terkecil (least sFuares) simpangan baku dan galat baku untuk
7 Piu& # Pratant), dan 0# *ahlan l Barri, Kamus Ilmiah Populer (Sura a a:rk)la, 1994", 724#
14
-
8/20/2019 Konsep Dasar Berfikir dan sarana berpikir ilmiah
15/23
rata-rata (the standard error of the mean). 'earson melanjutkan
konsep-konsep Ealton dan mengembangkan konsep regresi,
korelasi, distribusi, chi-kuadrat dan analisis statistika untuk data
kualitatif 'earson menulis buku he Erammar of science sebuah
karya klasik filsafat ilmu.f. Gilliam $early Eosset, yang terkenal dengan nama samaran /student0,
mengembangkan konsep tentang pengambilan contoh. #esigent
CHperiment dikembangkan oleh onald Alylmer 1isher (6D94-
6983) disamping analisis "arians dan co"arians, distribusi I2,
distribusi It, uji signifikan dan teori tentang perkiraan (theory of
estimation). D
#i *ndonesia sendiri kegiatan dalam bidang penelitian sangat
meningkat, baik kegiatan akademik maupun pengambilan keputusan
telah memberikan momentum yang baik untuk pendidikan statistika.
;. ubungan Antara $arana *lmiah Bahasa, atematika, logika dan $tatistika$ebagaimana telah dibahas sebelumnya, agar dapat melakukan
kegiatan berpikir ilmiah dengan baik, diperlukan sarana yang berupa
bahasa, matematika, logika dan statistika. Bahasa merupakan alat
komunikasi "erbal yang dipakai dalam seluruh proses berpikir ilmiah
dimana bahasa merupakan alat berpikir dan alat komunikasi untuk
menyampaikan jalan pikiran tersebut kepada orang lain.#itinjau dari pola berpikirnya, maka ilmu merupakan gabungan
berpikir deduktif dan berpikir induktif. &ntuk itu penalaran ilmiah
menyandarkan diri pada proses logika deduktif dan logika induktif.
atematika mempunyai peranan yang penting dalam berpikir deduktif,
sedangkan statistika mempunyai peranan penting dalam berpikir
8 Jujun $. $uriasumantri, Op Cit , 36;.
15
-
8/20/2019 Konsep Dasar Berfikir dan sarana berpikir ilmiah
16/23
induktif. Jadi keempat sarana ilmiah ini saling berhubungan erat satu
sama lain. 9
7. ujuan 'engumpulan #ata $tatistik ujuan ini dibagi menjadi dua golongan besar yaitu<
a. ujuan kegiatan praktis#alam kegiatan praktis hakikat alternatif yang sedang
dipertimbangkan telah diketahui, paling tidak secara prinsip,
dimana konsekuensi dalam memilih salah satu dari alternatif
tersebut dapat die"aluasi berdasarkan serangkaian perkembangan
yang akan terjadi. b. ujuan kegiatan keilmuan
!egiatan statistika dalam bidang keilmuan diterapkan pada
pengambilan suatu keputusan yang konsekuensinya sama sekali belum diketahui. #engan demikian konsekuensi dalam
melakukan kesalahan dapat diketahui secara lebih pasti dalam
kegiatan praktis dibandingkan dengan kegiatan keilmuan.:. $tatistika dan =ara Berpikir *nduktif
*lmu secara sederhana dapat didefinisikan sebagai pengetahuan
yang telah teruji kebenarannya. $emua pernyataan ilmiah adalah sesuai
faktual, dimana konsekuensinya dapat diuji baik dengan jalan
mempergunakan pancaindera, maupun dengan alat-alat yang
membantu pancaindera tersebut. $tatistika merupakan pengetahuan
untuk melakukan penarikan kesimpulan induktif secara lebih seksama.!esimpulan yang ditarik dalam penalaran deduktif adalah benar
jika premis-premis yang dipergunakan adalah benar danprosedur
penarikan kesimpulannya adalah sah. $edangkan dalam penalaran
induktif meskipun premis-premisnya adalah benar dan prosedur
penarikan kesimpulannya adalah sah, maka kesimpulan itu belum tentu
benar. api kesimpulan itu mempunyai peluang untuk benar.
9 Amsal Bakhtiar, Op Cit , 343
16
-
8/20/2019 Konsep Dasar Berfikir dan sarana berpikir ilmiah
17/23
$tatistik merupakan sarana berpikir yang diperlukan untuk
memproses pengetahuan secara ilmiah. $ebagai bagian dari perangkat
metode ilmiah, statistik membantu kita untuk melakukan generalisasi
dan menyimpulkan karakteristik suatu kejadian secara lebih pasti dan
bukan terjadi secara kebetulan. 64
8. 'eranan statistika dalam tahap-tahap etode !eilmuan+angkah-langkah yang la2im dipergunakan dalam kegiatan keilmuan
yang dapat dirinci sebagai berikut<a. bser"asi
$tatistik dapat mengemukakan secara terperinci tentang analisis
yang akan dipakai dalam obser"asi. b. ipotesis
&ntuk menerangkan fakta yang diobser"asi, dugaan yang sudahada dirumuskan dalam sebuah hipotesis. #alam tahap kedua ini
statistika membantu kita dalam mengklasifikasikan hasil
obser"asi.c. amalan
#ari hipotesis dikembangkanlah deduksi. Jika teori yang
dikemukakan memenuhi syarat deduksi akan menjadi
pengetahuan baru. 1akta baru ini disebut ramalan.d. 'engujian kebenaran
&ntuk menguji kebenaran ramalan, mulai dari tahapan-tahapan berulang seperti sebuah siklus.
5. 'enerapan $tatistika$tatistika diterapkan secara luas dalam hampir semua
pengambilan keputusan dalam bidang manajemen. $tatistika
diterapkan dalam penelitian pasar, penelitian produksi, kebijaksanaan
penanaman modal, kontrol kualitas, seleksi pegawai, kerangka
percobaan industri, ramalan ekonomi, auditing dan masih banyak lagi.2.2., L%g'ka sebaga' !arana Ilmu Pengetahuan
1$ Ibid , 348.
17
-
8/20/2019 Konsep Dasar Berfikir dan sarana berpikir ilmiah
18/23
+ogika adalah sarana berpikir sistematis, "alid dan dapat
dipertanggungjawabkan. !arena itu berpikir logis adalah berpikir sesuai
dengan aturan-aturan berpikir.
ukum-hukum pikiran beserta mekanismenya dapat digunakan secarasadar dalam mengontrol perjalanan pikiran yang sulit dan panjang itu.
6. Aturan =ara Berpikir yang Benar !ondisi adalah hal-hal yang harus ada supaya sesuatu dapat terwujud,
dapat terlaksana. &ntuk berpikir baik, yakni berpikir benar, logis-
dialektis, juga dibutuhkan kondisi-kondisi tertentu% 66
a. encintai kebenaran$ikap ini sangat fundamental untuk berpikir yang baik, sebab
sikap ini senantiasa menggerakkan si pemikir untuk mencari,
mengusut, meningkatkan mutu penalarannya< manggerakkan si pemikir untuk senantiasa mewaspadai /ruh-ruh0 yang akan
menyelewengkannya dari yang benar. isalnya,
menyederhanakan kenyataan, menyempitkan
cakrawala perspektif, berpikir terkotak-kotak. =inta terhadap
kebenaran diwujudkan dalam kerajinan (jauh dari kemalasan,
jauh dari takut sulit, dan jauh dari kecerobohan) serta
diwujudkan dengan kejujuran, yakni disposisiatau sikap
kejiwaan(dan pikiran) yang selalu siap sedia menerima
kebenaran meskipun berlawanan dengan prasangka dan
keinginan kecenderungan pribadi atau golongannya. b. !etahuilah (dengan sadar) apa yang sedang Anda kerjakan
!egiatan yang sedang dikerjakan adalah kegiatan berpikir.
$eluruh akti"itas intelek kita adalah suatu usaha terus menerus
mengejar kebenaran yang diselingi dengan diperolehnya
pengetahuan tentang kebenaran tetapi parsial sifatnya. &ntuk
11 # P)e&!)!r)%), ) ika S ienti/ka Pen antar *ialektika dan +lmu (Bandun :Pu&taka .ra/ka, 1999", 61
18
-
8/20/2019 Konsep Dasar Berfikir dan sarana berpikir ilmiah
19/23
mencapai kebenaran, kita harus bergerak melalui berbagai
macam langkah dan kegiatan.c. !etahuilah (dengan sadar) apa yang Anda katakana
'ikiran diungkapkan ke dalam kata-kata. !ecermatan pikiran
diungkapkan ke dalam kecermatan kata-kata, karenanya
kecermatan ungkapan pikiran ke dalam kata merupakan sesuatu
yang tidak boleh ditawar lagi. Anda senantiasa perlu menguasai
ungkapan pikiran kedalam kata tersebut. Gaspadalah terhadap
term-term ekui"okal (bentuk sama, tetapi arti berbeda), analogis
(bentuk sama, arti sebagian sama sebagian berbeda). !etahuilah
pula perbedaan kecil arti (nuansa) dari hal-hal yang Anda
katakan.d. Buatlah distingsi (pembedaan) dan pembagian (klasifikasi) yang
semestinyaJika ada dua hal yang tidak mempunyai bentuk yang sama, hal
itu jelas berbeda. etapi banyak kejadian dimana dua hal atau
lebih mempunyai bentuk sama, namun tidak identik. #isinilah
perlu dibuat suatu distingsi, suatu pembedaan. !arena realitas
begitu luas, perlu diadakan pembagian ( klasifikasi). 'eganglah
suatu prinsip pembagian yang sama, jangan sampai Andamenjumlahkan bagian atau aspek realitas prinsip klasifikasi yang
sama.e. =intailah definisi yang tepat
'enggunaan bahasa sebagai ungkapan sesuatu kemungkinan
tidak ditangkap sebagaimana yang akan diungkapkan atau yang
dimaksudkan. !arenanya jangan segan membuat definisi.
#efinisi artinya pembatasan, yakni membuat jelas batas-batas
sesuatu. indari uraian-uraian yang tidak jelas artinya.f. !etahuilah (dengan sadar) mengapa Anda menyimpulkan begini
atau begitu
19
-
8/20/2019 Konsep Dasar Berfikir dan sarana berpikir ilmiah
20/23
Anda harus bisa dan biasa melihat asumsi-asumsi, implikasi-
implikasi, dan konsekuensi-konsekuensi dari suatu penuturan
(assertion), pernyataan, atau kesimpulan yang Anda buat. Jika
bahan yang ada tidak cukup atau kurang cukup untuk menarik
kesimpulan, hendaknya orang menahan diri untuk tidak
membuat kesimpulan atau membuat pembatasan-pembatasan
(membuat reser"e) dalam kesimpulan.g. indarilah kesalahan-kesalahan dengan segala usaha dan tenaga,
serta sangguplah mengenali jenis, macam, dan nama kesalahan,
demikian juga mengenali sebab-sebab kesalahan pemikiran
(penalaran)#alam belajar logika *lmiah (scientific) Anda tidak hanya mautahu hukum-hukum, prinsip-prinsip, bentuk-bentuk pikiran
sekadar untuk tahu saja. Anda perlu juga<6. #alam praktik, menjadi cakap dan cekatan berpikir sesuai
dengan hukum, prinsip, bentuk berpikir yang betul, tanpa
mengabaikan dialektika, yakni proses perubahan keadaan.
+ogika ilmiah melengkapi dan mengantar kita untuk
menjadi cakap dan sanggup berpikir kritis, yakni berpikir
secara menentukan karena menguasai ketentuan-ketentuan
berpikir yang baik.3. $elanjutnya sanggup mengenali jenis-jenis, macam-macam,
nama-nama, sebab-sebab kesalahan pemikiran, dan sanggup
menghindari, juga menjelaskan segala bentuk dan sebab
kesalahan dengan semestinya. 63
3. !lasifikasi$ebuah konsep klasifikasi, seperti /panas0 atau /dingin0, hanyalah
menempatkan objek tertentu dalam sebuah kelas. 'ertimbangan yang berdasarkan klasifikasi tentu saja lebih baik daripada tak ada
12 + id, 64
2$
-
8/20/2019 Konsep Dasar Berfikir dan sarana berpikir ilmiah
21/23
pertimbangan sama sekali. isal< terdapat tiga puluh lima orang yang
melamar pekerjaan yang membutuhkan kemampuan tertentu, dan
perusahaan yang akan menerima mempunyai psikolog harus
menetapkan cara-cara pelamar dalam memenuhi persyaratan yang
telah ditentukan. Ahli psikologi tersebut membuat klasifikasi kasar
berdasarkan keterampilan, kemampuan dibidang matematika, stabilitas
emosional, dan sebagainya. !etiga puluh lima orang tersebut
dibandingkan dengan pengetahuan yang berdasarkan klasifikasi kuat,
lemah dan sedang, kemudian ditempatkan dalam urutan berdasarkan
kemampuannya masing-masing .6;
;. Aturan #efinisi#efinisi secara etimologi adalah suatu usaha untuk memberi batasanterhadap sesuatu yang dikehendaki seseorang untuk memindahkannya
kepada orang lain.$edangkan pengertian definisi secara terminologi adalah sesuatu
yang menguraikan makna lafad2 kulli yang menjelaskan karakteristik
khusus pada diri indi"idu.#efinisi yang baik adalah jamiK wa mani (menyeluruh dan
membatasi). al ini sejalan dengan kata definisi itu sendiri, yaitu
definite (membatasi).
BAB III
"E!IMPULAN DAN !ARAN
3.1 "es'm&ulan
13 Ju%un S# Suria&umantri, Ilmu Dalam Perspektif (Jakarta: a a&an )r+nd)ne&ia, 2$$1", 148#
21
-
8/20/2019 Konsep Dasar Berfikir dan sarana berpikir ilmiah
22/23
Bahasa mempunyai peranan penting dan suatu hal yang la2im dalam hidup
dan kehidupan manusia. !ela2iman tersebut membuat manusia jarang
memperhatikan bahasa dan menganggapnya sebagai suatu hal yang biasa, seperti
bernafas dan berjalan. 'adahal bahasa mempunyai pengaruh-pengaruh yang luar
biasa dan termasuk yang membedakan manusia dari ciptaan lainnya.atematika adalah bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari
serangkaian pernyataan yang ingin kita sampaikan. +ambang-lambang
matematika bersifat /artifisial0 yang baru mempunyai arti setelah sebuah makna
diberikan kepadanya. anpa itu maka matematika hanya merupakan kumpulan
rumus-rumus yang mati.+ogika adalah sarana berpikir sistematis, "alid dan dapat
dipertanggungjawabkan. !arena itu berpikir logis adalah berpikir sesuai denganaturan-aturan berpikir.
$tatistik yaitu kumpulan bahan keterangan berupa angka atau bilangan.
etode statistik yaitu cara-cara tertentu yang perlu ditempuh dalam rangka
mengumpulkan, menyusun, atau mengatur, menyajikan, menganalisis, dan
memberikan interpretasi terhadap sekumpulan bahan keterangan yang berupa
angka itu dapat berbicara atau dapat memberikan pengertian makna tertentu.3.2 !aran
#engan sangat menyadari bahwa makalah kami masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu kami menyarankan kepada pembaca untuk memberikan
saran serta kritikan dalam memperbaiki makalah kami untuk yang akan datang.
DA$TAR PU!TA"A
Bakhtiar, Amsal. 3464. Filsafat Ilmu . Jakarta% ajawali 'ers.
#ajan, Anto. 3444. Pengantar Metode Statistik , Jilid *,'ustaka +';C$ *ndonesia.idayat, !omaruddin. 6998. Mema ami !a asa "gama , Jakarta% 'aramadina.
22
-
8/20/2019 Konsep Dasar Berfikir dan sarana berpikir ilmiah
23/23
'oespoprojo, G. 6999. #ogika S$ientifika% Pengantar &ialektika dan Ilmu ,Bandung%
'ustaka Erafika.
'ratanto, 'ius A. dan Al-Barri, . #ahlan. 6997. Kamus Ilmia Populer , $urabaya%
Arkola.
$alam, Burhanuddin. 6995. #ogika Materiil Filsafat Ilmu Pengeta uan, Jakarta% '
ineka =ipta.
$udijono, Anas. 6998. Pengantar Statistik Pendidikan , Jakarta% aja Erafindo
'ersada.
$uriasumantri, Jujun $. 3446. Ilmu &alam Perspektif, Jakarta% ?ayasan bor
*ndonesia.
$uriasumantri, Jujun $. 3443. Filsafat Ilmu (Jakarta% 'ustaka $inar arapan.$uriasumantri,Jujun $.699:. Filsafat Ilmu Sebua Pengantar Populer , Jakarta%
'ustaka $inar arapan.
23