PEDOMAN DAN TEKNIK PENULISAN · 2020. 11. 3. · Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah I...

41
i

Transcript of PEDOMAN DAN TEKNIK PENULISAN · 2020. 11. 3. · Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah I...

Page 1: PEDOMAN DAN TEKNIK PENULISAN · 2020. 11. 3. · Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah I BERPIKIR ILMIAH Karya ilmiah ditulis dan disusun secara sistematis menurut aturan atau

i

Page 2: PEDOMAN DAN TEKNIK PENULISAN · 2020. 11. 3. · Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah I BERPIKIR ILMIAH Karya ilmiah ditulis dan disusun secara sistematis menurut aturan atau

PEDOMAN DAN METODE

PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) INDONESIA JAKARTA

2020 M./1441 H.

Page 3: PEDOMAN DAN TEKNIK PENULISAN · 2020. 11. 3. · Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah I BERPIKIR ILMIAH Karya ilmiah ditulis dan disusun secara sistematis menurut aturan atau

Judul Buku:

PEDOMAN DAN METODE

PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

Penanggung Jawab:

KH. Munzir Tamam, MA.

Tim Penyusun:

Baharuddin Abd. Rahman

Ahmad Mustaghfirin

Harry Pribadi Garfes

Edisi Revisi

Cetakan:

Maret 2020

Penerbit:

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) INDONESIA JAKARTA

Jl. I Gusti Ngurah Rai, No. 39 B, Bulak Klender, Jakarta Timur, 13470.

Telp. 021-86615393. Faks. 021-86614375

Web-site : www.staiindojkt.ac.id

Page 4: PEDOMAN DAN TEKNIK PENULISAN · 2020. 11. 3. · Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah I BERPIKIR ILMIAH Karya ilmiah ditulis dan disusun secara sistematis menurut aturan atau

SAMBUTAN

Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta

Assalāmu ‘Alaikum wa Raḥmatullā wa Barakātuh.

Puji serta syukur yang tak terhingga kita panjatkan kehadirat Allāh SWT.

Ṣalawat serta salam, semoga tercurah keharibaan baginda Rasulullāh SAW.,

para keluarga, ṣaḥābat, tābi‘īn dan pengikut-pengikutnya yang setia hingga

akhir zaman, āmīn allāhumma āmīn …

Tujuan ideal pendidikan dalam Islam adalah untuk mencetak individu

Muslim yang sempurna (to produce a perfect and universal man) yang tidak

hanya pakar dalam disiplin ilmu tertentu yang ditekuni dan menjadi

pengkhususannya, tetapi juga mumpuni dalam berbagai disiplin ilmu

keislaman yang lain, khususnya ilmu-ilmu farḍ ‘ain (the religious sciences).

Tidak berlebihan jika dikatakan, bahwa tantangan intelektual Muslim

masa kini jauh lebih kompleks dibandingkan dengan tantangan yang dihadapi

intelektual Muslim beberapa abad sebelumnya. Intelektual Muslim masa

lampau dihadapkan dengan problematika keilmuan luar sebagai akibat dari

adanya interaksi dan persinggungan peradaban Islam dengan peradaban

Yunani kala itu. Intelektual Muslim masa kini, di samping berhadapan dengan

problematika di atas --melalui Barat yang notabenenya sekular, juga

berhadapan dengan problematika keilmuan Muslim yang notabenenya telah

kehilangan jati diri, kehilangan adab (the lost of adāb), dan jauh dari kata

mumpuni secara intelektual dan spiritual.

Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Indonesia Jakarta, sebagai

mikrokosmos “Universitas Islam” (الإسلامية berusaha secara maksimal ,(الجامعة

Page 5: PEDOMAN DAN TEKNIK PENULISAN · 2020. 11. 3. · Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah I BERPIKIR ILMIAH Karya ilmiah ditulis dan disusun secara sistematis menurut aturan atau

melalui berbagai program kerjanya untuk merealisasikan misi ideal

Universitas Islam tersebut. Karena hanya dengan realisasi tersebut,

problematika keilmuan intelektual Muslim kontemporer dapat tereleminir.

Mencetak intelektual Muslim yang mumpuni dan kompeten

meniscayakan adanya gagasan-gagasan brillian dari para pakar yang

dengannya misi pencetakan dapat terealisasi, baik bersifat konseptual maupun

praktikal. Berdirinya Pusat Matrikulasi, Institut AISIS, dan Lembaga Tahsin

STAI Indonesia Jakarta, menyebut sebahagiannya, adalah di antara upaya

pengembangan dan peningkatan mutu di lingkungan STAI Indonesia Jakarta

dan merupakan upaya-upaya awal yang mempioneri munculnya lembaga-

lembaga pendukung lainnya (supporting system).

Intelektual Muslim sebagaimana definisinya adalah intelektual yang

menguasai atau memiliki landasan tradisi keilmuan Islam: Memahami Islam

dari islam, iman hingga ihsan; memahami al-Qur’ān dan al-Ḥadīts sebagai

landasan dan pijakan utama; memahami ‘ilm al-Kalām (hubungannya dengan

Allāh, Ṣifāt dan Asmānya); memahami Taṣawwuf-metafisika; dan selanjutnya

menguasai ilmu-ilmu alat, termasuk ilmu bahasa Arab dan literaturnya.

Sebagai kelayakan, intelektual Muslim harus membuktikan diri melalui

berbagai penelitian yang dilakukannya yang dituangkan dalam “bahasa buku”

atau karya tulis ilmiah. Oleh karenanya, mudah-mudahan dengan

diterbitkannya buku pedoman ini dapat membantu melahirkan intelektual

Muslim, khususnya, di lingkungan STAI Indonesia Jakarta.

Wassalām ‘Alaikum wa Raḥmatullā wa Barakātuh.

Jakarta, Maret 2020

Ketua STAI Indonesia Jakarta,

KH. Munzir Tamam, MA

Page 6: PEDOMAN DAN TEKNIK PENULISAN · 2020. 11. 3. · Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah I BERPIKIR ILMIAH Karya ilmiah ditulis dan disusun secara sistematis menurut aturan atau

KATA PENGANTAR

Dari mana saya harus memulai? Adalah pertanyaan yang seringkali

muncul pada saat seseorang hendak melakukan suatu pekerjaan.

Begitu juga halnya dengan menulis suatu karya, khususnya karya tulis

ilmiah. Pertanyaan yang berupa ungkapan kebingungan sudah pasti akan

muncul daripada mulainya: Apakah memulai dari menentukan judul, ataukah

harus memulai dari mengumpulkan data & literatur dan seterusnya.

Untuk mendapatkan sebuah inspirasi, umumnya, penulis melihat,

membaca dan mencermati karya tulis seniornya. Akan tetapi, penguasaan

dasar-dasar metode penelitian dan cara penulisan dengan bahasa yang benar

dan baku serta penguasaan teknik-teknik penulisan adalah hal yang sangat

vital dan mendukung terealisasinya sebuah karya tulis.

Buku yang ada di tangan anda ini membahas secara khusus namun

praktis metode penulisan karya ilmiah skripsi semoga dapat membantu anda

untuk meraih kesuksesan, āmīn allāhhumma āmīn....

Jakarta, Maret 2020

Tim Penyusun

Page 7: PEDOMAN DAN TEKNIK PENULISAN · 2020. 11. 3. · Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah I BERPIKIR ILMIAH Karya ilmiah ditulis dan disusun secara sistematis menurut aturan atau

DAFTAR ISI

Hal

SAMPUL ................................................................................................

SAMBUTAN ..........................................................................................

KATA PENGANTAR ...........................................................................

DAFTAR ISI..........................................................................................

I. Berfikir Ilmiah ........................................................................

A. Berpikir Deduktif........................................................

B. Berpikir Induktif ........................................................

C. Berpikir Ilmiah ...........................................................

II. Memulai Penulisan ...............................................................

III. Struktur dan Sistematika ....................................................

IV. Proposal Penelitian ...............................................................

Page 8: PEDOMAN DAN TEKNIK PENULISAN · 2020. 11. 3. · Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah I BERPIKIR ILMIAH Karya ilmiah ditulis dan disusun secara sistematis menurut aturan atau

Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah

I

BERPIKIR ILMIAH

Karya ilmiah ditulis dan disusun secara sistematis menurut aturan atau

kaidah-kaidah tertentu berdasarkan hasil dari berpikir ilmiah. Ini berarti bahwa

tidak semua karya tulis dinamakan karya ilmiah, sebab tidak semua proses

berpikir adalah berpikir ilmiah. Secara umum dapat dibedakan dua pola

berpikir, yakni berpikir deduktif dan berpikir induktif.

A. Berpikir Deduktif

Berpikir deduktif atau berpikir rasional merupakan sebagian dari

berpikir ilmiah. Logika deduktif yang dipergunakan dalam berpikir rasional

merupakan salah satu unsur dari metode logiko-hipotetiko-verifikatif atau

metode ilmiah. Dalam logika deduktif, menarik suatu kesimpulan dimulai dari

pernyataan umum menuju pernyataan-pernyataan khusus dengan

menggunakan penalaran atau rasio (berpikir rasional).

Hasil atau produk berpikir deduktif dapat digunakan untuk menyusun

hipotesis, yakni jawaban sementara yang kebenarannya masih perlu diuji atau

dibuktikan melalui proses keilmuan selanjutnya. Perhatikan contoh berikut:

Setiap benda padat jika dipanaskan akan memuai : pernyataan umum

Besi, seng adalah benda padat : fakta-fakta khusus

Besi dan seng jika dipanaskan akan memuai : kesimpulan

Proses penarikan kesimpulan seperti dalam contoh di atas dinamakan

logika deduktif. Pertanyaan atau masalah yang timbul dari pernyataan tersebut

adalah: apabila besi dan seng dipanaskan pada temperature yang sama,

manakah yang lebih cepat proses pemuaiannya?

Page 9: PEDOMAN DAN TEKNIK PENULISAN · 2020. 11. 3. · Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah I BERPIKIR ILMIAH Karya ilmiah ditulis dan disusun secara sistematis menurut aturan atau

Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah

Dari pertanyaan tersebut dapat diturunkan sejumalah hipotesis,

misalnya:

1) Tidak terdapat perbedaan kecepatan memuai antara besi dengan

seng apabila keduanya dipanaskan pada temperature yang sama.

2) Jika keduanya dipanaskan pada temperature yang sama, seng lebih

cepat pemuaiannya dibandingkan dengan besi.

3) Jika keduanya dipanaskan pada temperatur yang sama, besi lebih

cepat pemuaiannya dibandingkan dengan seng.

Di antara ketiga hipotesis di atas, hipotesis manakah yang paling benar?

Salah satu cara untuk membuktikannya bisa dengan mengkaji teori

yang berkenaan dengan konsep-konsep pemuaian dalam ilmu fisika. Dengan

kata lain, menggunakan argumentasi teoritis melalui penalaran, tidak

menggunakan bukti-bukti secara empiris.

B. Berpikir Induktif

Proses berpikir induktif adalah kebalikan dari berpikir deduktif, yakni

pengambilan kesimpulan dimulai dari pernyataan atau fakta-fakta khusus

menuju pada kesimpulan yang bersifat umum, tetapi dari fakta atau data

khusus berdasarkan pengamatan di lapangan atau pengalaman empiris. Data

dan fakta hasil pengamatan empiris disusun, diolah, dikaji untuk kemudian

ditarik maknanya dalam bentuk pernyataan atau kesimpulan yang bersifat

umum.

Menarik kesimpulan umum dari data khusus berdasarkan pengamatan

empiris tidak menggunakan rasio atau penalaran, tetapi menggeneralisasikan

fakta melalui statistika. Misalnya, untuk mengetahui selera warga Sunter

Hijau terhadap jenis air minum galongan yang disukainya, dipilih beberapa

jenis merek, misalnya, aqua, vit dan oasis. Pertanyaan yang diajukan adalah:

Page 10: PEDOMAN DAN TEKNIK PENULISAN · 2020. 11. 3. · Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah I BERPIKIR ILMIAH Karya ilmiah ditulis dan disusun secara sistematis menurut aturan atau

Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah

jenis air minum galongan dengan merek manakah yang paling disukai warga

Sunter Hijau? Apakah merek aqua, vit ataukah oasis? Hipotesis dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1) Warga Sunter Hijau lebih menyukai air minum galongan dengan

merek aqua daripada vit.

2) Warga Sunter Hijau lebih menyukai air minum galongan dengan

merek vit daripada oasis.

3) Warga Sunter Hijau lebih menyukai air minum galongan dengan

merek oasis daripada aqua.

4) Warga Sunter Hijau lebih menyukai air minum galongan dengan

merek aqua daripada oasis.

5) Dan seterusnya berdasarkan kemungkinan lainnya.

Untuk menguji manakah hipotesis yang paling betul, kita tidak

mungkin mengkaji teori atau argumentasi teoretis, tetapi perlu pengamatan

langsung di beberapa toko yang menjual air minum galongan dengan merek-

merek yang tersebut. Pengamatan ini dapat dilakukan beberapa kali, misalnya

3 kali dalam 1 bulan, dengan meminta data penjualan dari sejumlah toko

tersebut. Pada akhirnya dicari rata-rata jumlah penjualan untuk ketiga merek

air galongan tersebut, dihitung deviasi standarnya, lalu diuji perbedaan-

perbedaan jumlah penjualan tersebut melalui cara-cara yang lazim digunakan

dalam statistika.

Hasil yang diperoleh dari pengujian tersebut adalah kesimpulan umum

mengenai minat warga Sunter Hijau terhadap jenis merek air yang disukainya

di antara tiga merek air galongan tersebut di atas. Kesimpulan tersebut semata-

mata hanya didasarkan atas hasil analisis data tanpa didukung oleh penalaran

teoritis.

Page 11: PEDOMAN DAN TEKNIK PENULISAN · 2020. 11. 3. · Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah I BERPIKIR ILMIAH Karya ilmiah ditulis dan disusun secara sistematis menurut aturan atau

Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah

Mempelajari teori, konsep, prinsip,

postulat, hukum yang ada dalam

khazanah ilmu pengetahuan.

Mempelajari atau mengamati gejala,

peristiwa, kejadian di lapangan.

Rumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan problematik.

Tetapkan juga variable yang ada atau terkandung dalam pertanyaan tersebut.

Identifikasi kemungkinan-kemungkinan jawaban dari setiap pertanyaan

tersebut dengan melakukan analisis teori-teori, prinsip, hukum dari ilmu

pengetahuan yang menunjang tema permasalahan tersebut.

Dari setiap kemungkinan jawaban yang ditemukan dan atas pertimbangan

rasional kita setelah mengkaji teori, hukum, prinsip keilmuan, tetapkan

kemungkinan mana yang paling mendekati jawabannya. Rumuskanlah

kemungkinan ini sebagai hipotesis penelitian.

C. Berpikir Ilmiah

Befikir ilmiah menggabungkan berpikir deduktif dengan berpikir

induktif. Hipotesis diturunkan dari teori, kemudian diuji melalui verifikasi

data secara empiris. Dengan demikian terjadi siklus berpikir.

Berpikir rasional menghasilkan hipotesis, kemudian kebenaran

hipotesis mengalami pengujian secara empiris. Pengujian tersebut adalah

dengan jalan mengumpulkan dan menganalisis data yang relevan untuk

menarik kesimpulan apakah hipotesis itu benar atau tidak. Hipotesis yang

ternyata didukung oleh fakta empiris dikukuhkan sebagai jawaban yang

definitif. Metode ini menuntun kita kepada cara-cara berpikir untuk

menghasilkan pengetahuan yang bersifat ilmiah. Dengan perkataan lain,

merupakan metode ilmiah.

Berpikir ilmiah yang menghasilkan metode ilmiah menempuh

langkah-langkah sebagaimana yang dapat dilihat dalam kerangka berikut:

Proses identifikasi masalah

Deduksi Induksi

Page 12: PEDOMAN DAN TEKNIK PENULISAN · 2020. 11. 3. · Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah I BERPIKIR ILMIAH Karya ilmiah ditulis dan disusun secara sistematis menurut aturan atau

Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah

Rencanakan data apa yang harus diperoleh untuk menguji hipotesis

tersebut, dari mana data itu diperoleh dan bagaimana cara

memperolehnya.

Setelah ditemukan gambaran masalah, teori dan hipotesis, dan verifikasi data

di lapangan, buatlah usulan penelitian untuk diajukan kepada pihak yang

berwenang untuk meminta petunjuk dan atau pengesahannya.

Setelah instrumen (alat pengumpul data) disetujui oleh pihak yang

berwenang melalui uji coba, dan telah diperoleh izin penelitian, peneliti

turun ke lapangan untuk melakukan pengumpulan data.

Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah, dianalisis, kemudian

hipotesis diuji, hasilnya disimpulkan, dibahas secara teoretis, berikan

saran lebih lanjut.

Tulislah langkah-langkah di atas dalam satu sistematika rangkaian

kegiatan penelitian.

Keterangan:

1) Langkah 1 adalah proses identifikasi masalah yang dapat dilakukan melalui cara

berpikir deduksi, yakni dengan analisis teoretis, dan atau induksi, yakni dimulai

dari pengamatan empiris. Melalui proses berpikir tersebut kita temukan

masalah.

2) Langkah 2 adalah Merumuskan masalah yang telah diidentifikasi, yakni

mengajukan pertanyaan-pertanyaan penelitian untuk dicari jawabannya.

Pertanyaan yang diajukan hendaknya problematik dalam pengertian mengandung

banyak kemungkinan jawabannya.

3) Langkah 3 adalah deduksi teori yang berkenaan dengan masalah untuk

mengajukan hipotesis (langkah 4). Dengan demikian hipotesis dihasilkan dari

teori, bukan dari pengamatan empiris. 1

1 Hipotesis adalah jawaban sementara dari pertanyaan pertanyaan penelitian yang telah

diajukan di atas. Hipotesis lazimnya diungkapkan dalam bentuk pernyataan (declarative

sentence), tidak boleh dalam bentuk pertanyaan. Hipotesis berfungsi sebagai tuntunan dan

pegangan/jawaban sementara yang masih harus diuji kebenarannya di dalam kenyataan

(empirical verification), percobaan (experimentation) atau praktek (implementation). Dalam

menetapkan jawaban, hipotesis yang diajukan hendaknya diturunkan dari kajian teoretis

melalui penalaran deduktif.

Ada 2 tipe hipotesis: (1) hipotesis kerja/penelitian (alternative hypothesis )

dilambangkan dengan H1, yakni asumsi-asumsi (assumption or predictions) atau pernyataan

Page 13: PEDOMAN DAN TEKNIK PENULISAN · 2020. 11. 3. · Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah I BERPIKIR ILMIAH Karya ilmiah ditulis dan disusun secara sistematis menurut aturan atau

Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah

4) Langkah 5 adalah verifikasi data atau metodologi, artinya mengumpulkan data

secara empiris kemudian mengolah dan menganalisis data untuk menguji benar

tidaknya hipotesis. Hipotesis yang telah teruji kebenarannya melalui data yang

diperoleh secara empiris, pada dasarnya adalah jawaban definitif dari pertanyaan

yang diajukan. Apabila proses pengujian hipotesis tersebut dilakukan berulang-

ulang dan ternyata kebenarannya selalu ditunjukkan melalui fakta atau data

empiris, maka hipotesis tersebut telah menjadi tesis.

5) Langkah 6 adalah menyusun usulan penelitian.

6) Langkah 7 adalah persiapan penelitian, terutama penyusunan instrument untuk

memperoleh data dan izin mengadakan penelitian.

7) Langkah 8 adalah menganalisis data, menguji hipotesis, menarik kesimpulan

hasil analisis data (menentukan jawaban-jawaban definitif dari setiap masalah

yang diajukan atas dasar pembuktian atau pengujian secara empiris untuk setiap

hipotesis), mengadakan pembahasan hasil pengujian hipotesis, dan

memikirkan saran-saran atas dasar hasil penelitian.

8) Langkah 9 adalah membuat sistematika penulisan atau laporan hasil

penelitian sesuatu dengan aturan penulisan dan sistematika yang berlaku.

Semua langkah yang dijelaskan di atas harus dipenuhi dalam proses

bepikir ilmiah. Berpikir rasional untuk menurunkan hipotesis, dilanjutkan

dengan berpikir secara empiris untuk membuktikan kebenaran hipotesis,

adalah tonggak utama dalam berpikir ilmiah. Wujud operasional dari metode

berpikir ilmiah ini adalah penelitan ilmiah.

yang menunjukkan adanya hubungan antar 2 atau lebih variable, dan (2) hipotesis

Nol/statistik (nul hypothesis) dilambangkan dengan H0 menunjukkan tidak adanya

hubungan/kaitan antar variable. Contoh Hipotesis dalam penelitian peranan bimbingan dan

penyuluhan dalam menanggulangi kesulitan belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Al-

Kenaniyyah, Jakarta adalah sebagai berikut:

1. Hipotesis Kerja “Ada peranan bimbingan dan penyuluhan dalam menanggulangi

kesulitan belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Al-Kenaniyyah, Jakarta.”

2. Hipotesis Nol “Tidak ada peranan bimbingan dan penyuluhan dalam menanggulangi

kesulitan belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Al-Kenaniyyah, Jakarta.”

Page 14: PEDOMAN DAN TEKNIK PENULISAN · 2020. 11. 3. · Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah I BERPIKIR ILMIAH Karya ilmiah ditulis dan disusun secara sistematis menurut aturan atau

Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah

II

MEMULAI PENULISAN

Berikut adalah beberapa petunjuk praktis bagi mahasiswa yang akan

menulis karya tulis ilmiah Skripsi:

1. Pilih tema penulisan atau penelitian karya ilmiah dengan

pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

a. Asas kemudahan (feasible), artinya mahasiswa memilih tema

pembahasan yang “memungkinkan” untuk diselesaikan.

Contoh dengan mengambil tema dari mata kuliah yang paling

dikuasai. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa tidak

mengalami kesulitan dalam mengkaji teori, prinsip, postulat

atau hukum yang ada dalam bidang studi atau mata kuliah

tersebut.

b. Asas kemanfaatan, artinya mahasiswa memilih tema

pembahasan sesuai dengan profesinya kelak. Contoh: jika

mahasiswa tersebut akan berprofesi sebagai guru, maka ia

sebaiknya memilih tema pembahasan yang berkenaan dengan

profesi keguruan, misalnya, tentang peran guru, metode

pembelajaran, dan lain sebagainya. Atau jika akan melanjutkan

studi ke jenjang yang lebih tinggi (S2), maka ada baiknya

memilih tema pembahasan yang penelitiannya dapat

dilanjutkan pada jenjang S2.

c. Asas kebaruan (novelty), artinya mahasiswa memilih tema

pembahasan kebaruan atau belum diteliti sepenuhnya oleh

peneliti sebelumnya sehingga memberi kontribusi, baik bagi

khazanah keilmuan maupun bagi kehidupan.

Page 15: PEDOMAN DAN TEKNIK PENULISAN · 2020. 11. 3. · Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah I BERPIKIR ILMIAH Karya ilmiah ditulis dan disusun secara sistematis menurut aturan atau

Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah

2. Apabila anda telah memilih tema penelitian, buatlah outline usulan

penelitian yang anda tuangkan dalam proposal penelitian untuk

kemudian disidangkan oleh Tim Karya Tulis Ilmiah (TKTI) STAI

Indonesia Jakarta dalam sidang proposal mahasiswa.

3. Datanglah ke perpustakaan untuk mencari bahan-bahan penulisan,

terutama dalam mengkaji landasan teori atau kerangka berfikir

sebagai dasar menurunkan hipotesis. Beberapa konsep, prinsip yang

dikemukakan para penulis buku perlu dicatat secara rapih (penulis

buku, judul buku, penerbit, tempat terbit, dan halaman kutipan),

sebagaimana yang telah diaturbaku dalam Pedoman dan Teknik

Penulisan Karya Tulis Ilmiah, yang diterbitkan oleh STAI Indonesia

Jakarta.

4. Dahulukan menulis konsep bab kesatu dan bab ketiga, yaitu bab

pengajuan masalah penelitan dan bab metodologi penelitian/studi

objek penelitian. Bab-bab ini tidak banyak menuntut kajian teroretis

dan tidak akan mengalami kesulitan sepanjang permasalahan

penelitian ada dalam konteks ilmu yang anda pelajari. Penulisan bab

kedua bisa dimulai setelah kedua bab di atas selesai. Bab kedua ini

mengkaji landasan teroretis untuk menurunkan hipotesis sehingga

memerlukann konsentrasi dan usaha yang tinggi. Banyak membaca

literatur yang menunjang permasalahan penelitian adalah syarat

mutlak untuk menulis bab ini. Hendaknya diperhatikan bahwa isi

penulisan karya ilmiah, khususnya bab kedua, bukan kumpulan dari

kutipan pendapat para ahli, melainkan yang utama adalah

kerangka berpikir penulis sendiri. Pendapat para ahli diperlukan

sebagai landasan atau pendukung pendapat penulis.

Page 16: PEDOMAN DAN TEKNIK PENULISAN · 2020. 11. 3. · Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah I BERPIKIR ILMIAH Karya ilmiah ditulis dan disusun secara sistematis menurut aturan atau

Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah

5. Sambil menunggu pengesahan instrument penelitian dari

pembimbing, ada baiknya anda memulai menulis kerangka bab

keempat. Untuk penelitian dengan model kualitatif, mulailah

menstrukturisasi dan mensistematisasi jawaban-jawaban terhadap

perumusan-perumusan masalah. Dan untuk penelitian kuantitatif

mulailah membuat tabel-tabel untuk pengolahan data, langkah-

langkah analisis data, kalimat-kalimat baku untuk menafsirkan data

dan hasil analisis data. Selanjutnya, buatlah rangkuman penelitian

sebagai isi bab kelima. Hal tersebut akan memudahkan dan

mempercepat penulisan, manakala data telah diperoleh dari lapangan.

6. Penulisan karya ilmiah bisa selesai pada waktunya apabila penulis

menyediakan waktu khusus untuk penulisan disertai disiplin diri

dalam menulis. Biasakan mempunyai jadwal khusu untuk penulisan,

dan jadwal tersebut dilaksanakan sebagaimana mestinya. Rasa malas

biasanya merupakan penyakit khusus yang melanda para mahasiswa

dalam penulisan karya ilmiah. Jika dibiarkan, karya tersebut tak akan

pernah terealisasi. Janganlah sepenuhnya bergantung kepada

pembimbing. Tananmkan pada diri anda bahwa dengan selesainya

karya tulis tersebut, ujian sudah di ambang pintu, yang berarti

kesarjanaan anda telah menanti.

Page 17: PEDOMAN DAN TEKNIK PENULISAN · 2020. 11. 3. · Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah I BERPIKIR ILMIAH Karya ilmiah ditulis dan disusun secara sistematis menurut aturan atau

Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah

III

STRUKTUR & SISTEMATIKA

Berikut adalah struktur dan sistematika penulisan karya tulis ilmiah skripsi:

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah (kualitatif & kuantitatif)

Latar belakang masalah, menjelaskan dasar pemikiran penulis,

mengapa dan bagaimana sehingga penulis memilih judul atau tema penulisan.

Pertanyaan ‘mengapa’ tentu berkenaan dengan alasan-alasan rasional maupun

alasan empirs pentingnya topik atau tema tersebut diteliti. Misalnya dikaitkan

dengan kepentingan ilmu, kepentingan profesi, atau kepentingan

pembangunan pada umumnya. Hanya saja jangan terlalu berlebihan. Apabila

penelitian hanya mengambil tema pokok, misalnya, ‘kekuasaan dalam

hubungannya dengan tugas dan tanggung jawab pimpinan,’ tidak perlu

dikaitkan degan GBHN atau UUD 45, sebab sangat jauh dan sifatnya

mengada-ada.

Pertanyaan ‘bagaimana’ berkenaan dengan proses yang ditempuh

peneliti sehingga menemukan topik atau tema penulisan. Tema atau topik

dapat diangkat dari kajian teoretis (deduksi) atau bisa pula dari kajian gejala

atau peristiwa empiris di lapangan (induksi). Hal ini bisa diangkat untuk

menjelaskan proses tersebut. Akhiri uraian latar belakang dengan menyatakan:

… atas dasar itu penulis mengambil tema penelitian dengan judul …

B. Identifikasi masalah (kualitatif & kuantitatif)

Identifikasi masalah, menjelaskan aspek-aspek masalah yang bisa

muncul dari tema atau judul yang telah dipilih. Ajukan saja permasalahan

Page 18: PEDOMAN DAN TEKNIK PENULISAN · 2020. 11. 3. · Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah I BERPIKIR ILMIAH Karya ilmiah ditulis dan disusun secara sistematis menurut aturan atau

Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah

sebanyak-banyaknya, yang mungkin timbul untuk diteliti. Dari sekian banyak

kemungkinan, tentukan permasalahan manakah yang akan dijadikan inti

penelitian dengna memberikan argumentasinya, mengapa masalah itu yang

dipilih (pembatasan masalah). Alasan bisa ditinjau dari kepentingan peneliti,

kepentingan ilmu, kepentingan profesi, dan lain-lain. Setelah itu, rumuskan

pertanyaan-pertanyaan penelitian yang bersumber dari permasalahan yang

telah dipilih (perumusan masalah). Nyatakan pula variable-variabel yang

terkandung dalam rumusan pertanyaan tersebut, mana variable bebasnya,

mana variable terikatnya (khusus penelitian quantitatif).

C. Tujuan umum dan kegunaan penelitian (kualitatif & kuantitatif)

Tujuan umum dan kegunaan penelitian, menjelaskan tujuan umum

penelitian yang dirumuskan dalam bentuk pernyataan mengenai makna yang

terkandung dalam permasalahan atau tema pokok penelitian. Misalnya: “…

penelitian bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai hubungan

kekuasaan seorang pimpinan dengan tugas dan tanggung jawabnya.” Setelah

itu berikan penjelasan mengenai kegunaan penelitian tersebut, yakni

menjelaskan nilai guna hasil-hasil yang diperoleh dari penelitian.

D. Penelusuran Ilmiah (kualitatif & kuantitatif)

Penelusuran Ilmiah, berisi tentang lima (5) penelitian atau karya ilmiah

terdahulu dan sejenis yang dipilih oleh peneliti, baik berupa buku, jurnal,

skripsi, tesis, maupun disertasi. Penelitian-penelitian tersebut, hasilnya

masing-masing dideskripsikan secara singkat. Penulis mengakhiri

penelusuran ilmiah dengan menunjukkan keunikan atau perbedaan penelitian-

penelitian yang dimaksud dengan penelitian yang sedang dilakukannya.

Page 19: PEDOMAN DAN TEKNIK PENULISAN · 2020. 11. 3. · Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah I BERPIKIR ILMIAH Karya ilmiah ditulis dan disusun secara sistematis menurut aturan atau

Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah

E. Metode Penelitian

Untuk penelitian kualitatatif, metode penelitian diletakkan pada Bab I,

Sub-bab E. Metode Penelitian. Akan tetapi, pada penelitian dengan model

kuantitatif, metode penelitian distrukturisasi pada Bab III dengan judul

Metodologi Penelitian.

Metode Penelitian atau teknik pelaksanaan penelitian, berisi metode

& sumber-sumber yang digunakan (primer maupun sekunder), dan teknik

analisis data. Berbagai macam metode penelitian di antaranya:

1. Historis. Metode ini digunakan apabila peneliti bermaksud mengungkapkan

peristiwa atau kejadian pada masa lampau. Studi documenter adalah contoh dari

metode ini. Keabsahan metode ini ditentukan oleh sumber datanya dan keakuratan

dalam membuat interpretasi data sesuai dengan makna yang terkandung di

dalamnya.

2. Deskriptif. Metode ini digunakan apabila bertujuan untuk mendekripsikan atau

menjelaskan peristiwa dan kejadian yang ada pada masa sekarang. Termasuk

dalam metode ini adalah studi kasus, survey, studi pengembangan, studi korelasi.

Metode penelitian deskriptif bisa mendeskripsikan satu variable atau lebih dari

satu variable penelitian. Masalah penelitian yang tepat dikaji melalui metode ini

biasanya berkenaan dengan bagaimana kondisi, proses, karakteristik, hasil dari

suatu variable. Misalnya terhadap variable kepemimpinan bisa diteliti masalah-

masalah yang berkenaan dengan:

Bagaimana bentuk atau tipe kepemimpinan?

Bagaiman cara dan proses kepemimpinan itu dilaksanakan?

Apakah ciri-ciri yang menonjol dari kepemimpinan demokratis?

Faktor-faktor apa yang mempengaruhi kepemimpinan?

Adakah perbedaan gaya kepemimpinan ditinjau dari, misalnya, tingkat

pendidikan pemimpinnya?

Bagaimana hasil kepemimpinan ditinjau dari, misalnya, produktifitas

kelompok?

Adakah hubungan antara gaya atau tipe kepemimpinan dengan, misalnya,

efisiensi kerja, partisipasi sosial, suasana kerja?

Hasil dan kesimpulan dari penelitian deskriptif pada umumnya hanya

mendekripsikan konsep dan variable yang diteliti, mendeskripsikan perbedaan

konsep dan variable, menghubungkan variable yang satu dengan yang lainnya.

Page 20: PEDOMAN DAN TEKNIK PENULISAN · 2020. 11. 3. · Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah I BERPIKIR ILMIAH Karya ilmiah ditulis dan disusun secara sistematis menurut aturan atau

Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah

3. Ex post facto (sesudah fakta) atau causal comparative. Metode ini lebih ditujukan

untuk melihat dan mengkaji hubungan antara dua variable atau lebih, di mana

variable yang dikaji telah terjadi sebelumnya melalui perlakuan orang lain. Dalam

penelitian ini, peneliti tidak perlu melakukan manipulasi atau perlakuan terhadap

variable bebas, sebab manipulasi telah terjadi oleh orang lain sebelum penelitian

dilakukan.

4. Eksperimental. Seperti halnya pada metode ex post facto, metode eksperimen

mengkaji hubungan dua variable atau lebih. Perbedaannya terletak dalam hal

variable bebas. Dalam eksperimen peneliti harus melakukan manipulasi atau

perlakuan terhadap variable bebas, melakukan pengukuran sendiri terhadap variable

bebas dan terikat, misalnya penelitian mengenai pengaruh metode diskusi terhadap

kemampuan siswa dalam memecahkan masalah. Bila menggunakan metode

eksperimen, maka si peneliti harus memperkenalkan metode diskusi, kemudian

mengukur hasilnya melalui kemampuan siswa dalam memecahkan masalah.

5. Kuasi eksperimental.

6. Content analysis. Metode ini biasanya digunakan dalam penelitian komunikasi.

Namun demikian ia dapat digunakan untuk penelitian yang bersifat normatif.

Penelitian mengenai teks al-Qur’an dan pemikiran ulama di dalam berbagai kitab

fiqh dapat menggunakan metode ini. Isi teks al-Qur’an atau pemikiran ulama

tersebut, dapat dianalisis dengan menggunakan kaidah-kaidah bahasa atau kaidah-

kaidah lain yang telah dikenal, seperti kaidah mantiq, ushul, dan fiqh.

7. Evaluasi. Metode ini digunakan di bidang pendidikan dan penyuluhan, untuk

penelitian terhadap suatu pencapaian prestasi atau program tertentu. Misalnya,

program pengajaran, program pendidikan, program penyuluhan, dan program

pembangunan. Metode terbagi ke dalam evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.

a. Evaluasi formatif digunakan untuk melakukan penilaian tentang faktor-faktor

pendukung dan faktor-faktor penghambat terhadap pelaksanaan suatu program.

b. Evaluasi sumatif digunakan untuk melakukan penilaian mengenai pencapaian

tujuan suatu program yang dirinci dalam target, kriteria, indicator, dan ukuran

yang telah ditetapkan dalam perencanaan program.

Pilihan yang tepat atas salah satu meotde ini sangat tergantung pada maksud dan

tujuan penelitian. Jadi bila tujuan penelitian itu, misalnya, adalah untuk

mendiskripsikan dan menganilisis peristiwa-peristiwa masa lampau, maka sangatlah

tepat menggunakan metode historis.

Page 21: PEDOMAN DAN TEKNIK PENULISAN · 2020. 11. 3. · Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah I BERPIKIR ILMIAH Karya ilmiah ditulis dan disusun secara sistematis menurut aturan atau

Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah

F. Sistematika Penulisan (kualitatif & kuantitatif)

Sistematika Penulisan, adalah gambaran utuh isi skripsi dari pendahuluan

sampai kesimpulan. Dalam mengurai sistematika penulisan hendaknya diurai

keterkaitan antara satu bab dengan bab yang lainnya, hal mana mencerminkan

satu kesatuan yang tak terpisahkan.

Diagram

ALUR PIKIR PENYUSUNAN BAB I

Menjelaskan apa dan mengapa tema/topic/judul

tersebut dipilih serta bagaimana tema/topic/judul

dilakukan.

Latar belakang masalah

Kemungkinan-kemungkinan masalah yang

timbul dari tema/topik/judul:

1. Masalah I

2. Masalah II

3. Masalah III

4. Dan seterusnya.

Identifikasi masalah

Ruang lingkup atau

Pembatasan masalah

Menetapkan / memilih masalah dari

kemungkinan yang ada disertai argumentasinya.

Mengembangkan / mengajukan pertanyaan-

pertanyaan penelitian yang bersumber dari

masalah yang telah dipilih.

PENGAJUAN MASALAH

Merumuskan tujuan umum penelitian yang

konsisten dengan masalah pokok penelitian serta

kegunaan penelitian.

Tujuan umum dan

kegunaan penelitian

Perumusan masalah

Sistematika penulisan Memaparkan sistematika wajah panggung karya

ilmiah model penelitian kualitatif atau kuantitatif.

Page 22: PEDOMAN DAN TEKNIK PENULISAN · 2020. 11. 3. · Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah I BERPIKIR ILMIAH Karya ilmiah ditulis dan disusun secara sistematis menurut aturan atau

Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah

BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

Uraian bab ini adalah menjelaskan secara teoretis variable-variabel

penelitian serta hubungan antar variabel, untuk selanjutnya menurunkan

hipotesis. Sebagai contoh, penelitian mengenai “hubungan kekuasaan dengan

tugas dan tanggung jawab pimpinan.” Landasan teorinya diurutkan sebagai

berikut:

(1) Kekuasaan pimpinan

Berikan uraian teoretis mengenai kekuasaan pimpinan dengan

dukungan pendapat para ahli.

(2) Tugas dan tanggung jawab pimpinan

Berikan uraian teoretis mengenai tugas dan tanggung jawab

pimpinan, sertakan pula pendapat para ahli. Aspek yang dibahas, baik

dalam butir 1 maupun butir 2, berisi indikator-indikator yang

nantinya menjadi isi kuesioner.

(3) Hubungan kekuasaan dengan tugas dan tanggung jawab

Berisi keterkaitan antara kekuasaan dengan tugas dan tanggung

jawab pimpinan ditinjau dari kajian teoretis.

(4) Hasil penelitian yang relevan

Menjelaskan temuan-temuan penelitian sebelumnya yang relevan

dengan hubungan antara kekuasaan dengan tugas dan tanggung

jawab pimpinan (jika ada). jika tidak ada, tidak perlu diada-adakan.

(5) Kerangka berpikir

Menjelaskan keterkaitan variable kekuasaan dengan tugas dan

tanggung jawab dalam suatu diagram tertentu sehingga nampak jelas

bahwa tugas dan tanggung jawab pimpinan betul-betul merupakan

pencerminan kekuasaan pimpinan, di samping oleh aspek-aspek lain

di luar kekuasaan.

Page 23: PEDOMAN DAN TEKNIK PENULISAN · 2020. 11. 3. · Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah I BERPIKIR ILMIAH Karya ilmiah ditulis dan disusun secara sistematis menurut aturan atau

Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah

(6) Hipotesis

Menjelaskan implikasi dari kerangka berpikir tersebut dalam bentuk

dugaan jawaban permasalahan penelitian. Misalnya: atas dasar uraian

teoretis dan kerangka berpikir di atas, dirumuskan hipotesis sebagai

berikut:

Terdapat hubungan positif yang berarti antara

kekuasaan dengan tugas dan tanggung jawab

pimpinan.

Diagram

ALUR PIKIR PENYUSUNAN BAB II

1. Pembahasan teori

Pembahasan teoritis mengenai variable

penelitian, baik variable bebas maupun variable

terikat.

3. Pengajuan Hipotesis

Atas dasar kerangka pikir di atas, rumuskan

hipotesis penelitian baik secara verbal maupun

secara statistik/simbol (notasinya) serta kriteria

pengujiannya.

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

PENELITIAN

2. Kerangka pemikiran

Nyatakan/konsepsikan hubungan antara variable

(bebas dan terikat) berdasarkan teori postulat,

asumsi yang ada. Susun suatu model/diagram yang

menyatakan alur hubungan variable di atas.

Page 24: PEDOMAN DAN TEKNIK PENULISAN · 2020. 11. 3. · Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah I BERPIKIR ILMIAH Karya ilmiah ditulis dan disusun secara sistematis menurut aturan atau

Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN & STUDI OBJEK PENELITIAN

A. Penelitian kualitatif

Untuk penelitian kualitatif, bab ini berisi studi objek penelitian (studi

biografi, konsep-konsep dari tokoh / lembaga yang diteliti).

B. Penelitian kuantitatif

Untuk penelitian kuantitatif, bab ini berisi Metodologi Penelitian

yang meliputi:

1. Tujuan khusus penelitian

Tujuan khusus penelitian, menyatakan tujuan penelitian secara

operasional. Tujuan khusus mengacu kepada pertanyaan-pertanyaan

penelitian. Contoh: ingin memperoleh data mengenai:

(1) Unsur-unsur kekuasaan seorang pimpinan

(2) Jenis tugas dan tanggung jawab pimpinan

(3) Hubungan antara kekuasaan dengan tugas dan tanggung jawab

pimpinan

(4) Faktor-faktor yang dominan terhadap kekuasaan pimpinan

2. Metode penelitian

Metode penelitian menjelaskan metode apa yang digunakan dalam

proses pengumpulan data, misalnya, metode deskriptif atau ex post fakto, dan

alasan-alasan mengapa metode tersebut digunakan (lihat macam dan jenis-

jenis metode penelitian pada bagian bagian E. Metode Penelitian)

3. Instrumen penelitian

Instrumen penelitian, menjelaskan teknik yang digunakan dalam

mengumpulkan data di lapangan, misalnya, kuesioner, tes, observasi, studi

dokumentasi. Jelaskan pula aspek-aspek apa yang akan diungkap melalui

Page 25: PEDOMAN DAN TEKNIK PENULISAN · 2020. 11. 3. · Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah I BERPIKIR ILMIAH Karya ilmiah ditulis dan disusun secara sistematis menurut aturan atau

Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah

instrumen tersebut dan persyaratan pengujian instrumen. Lebih bagus apabila

disertakan layout atau kisi-kisi instrumen

4. Sampel penelitian

Sampel penelitian, menjelaskan teknik penarikan sampel yang

digunakan serta bagaimana prosedurnya, berapa banyak responden yang

diteliti, sertakan table responden.

Cara pengambilan sample bermacam-macam tergantung jenis penelitian

yang dilakukan. Namun, secara garis besar, teknik pengambilan sample terdiri

dari dua kelas besar yaitu:2

Pertama Probablity Sampling (random sampling) yang meliputi:

• Sample Acak Sederhana (Simple Random Sampling)

• Sample Acak Sistematis (Systematik Random Sampling)

• Sampel Acak Berstrata (Stratified Random Sampling)

• Sampel Acak beradasar Area (Cluster Sampling)

• Sample Acak Bertingkat (Multi Stage Sampling)

Kedua Non Probablity Sampling (non random sampling) yang meliputi:

• Sample tidak Acak berdasar pada Tujuan (Purposive

Sampling) dilakukan berdasar pada tujuan penelitian

• Sampel Tanpa Sengaja (Accidental Sampling) dilakukan untuk

jenis kasus langka yang sampelnya sulit didapatkan

• Sampel berQuota (Quota Sampling) dilakukan jika jumlah

sample terbatas sehingga sample diambil sesuai dengan jumlah

populasinya (keseluruhan populasi menjadi sample)

• Sampel Bola Salju (Snowball Sampling) dilakukan berdasar

wawancara atau korespondensi

• Sample Jenuh dilakukan apabila anggota populasinya kurang

dari 30 objek. Teknik pengambilan samplenya adalah semua

anggota populasi.

5. Teknik analisis data

Teknik analisis data, menjelaskan cara menganalisis data, yakni

statistik mana yang akan digunakan: statistik deskriptif mana dan untuk apa,

2 Untuk lebih detail penjelasannya sila rujuk https://salamadian.com/teknik-pengambilan-

sampel-sampling/

Page 26: PEDOMAN DAN TEKNIK PENULISAN · 2020. 11. 3. · Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah I BERPIKIR ILMIAH Karya ilmiah ditulis dan disusun secara sistematis menurut aturan atau

Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah

statistik analitik mana dan untuk apa. Kemukakan rumus yang digunakan dan

bagaimana langkah-langkahnya. Perhatikan diagram alur pikir penyusunan

Bab III di bawah:

Diagram

ALUR PIKIR PENYUSUNAN BAB III

1. Tujuan khusus penelitian Menyatakan tujuan penelitian secara operasional.

2. Objek penelitian

METODOLOGI PENELITIAN

Menjelaskan secara singkat variable-variabel penelitian:

mana variable bebas dan mana variable terikat. 3. Variabel penelitian

4. Metode penelitian

Menjelaskan metode apa yang digunakan dalam penelitian

dan alasannya, misalnya metode deskriptif, historis,

eksploratif, analitis, eksperimental atau perbandingan.

5. Populasi dan sampel

6. Teknik pengumpulan data

Menjelaskan obyek/barang/wilayah yang hendak diteliti.

Menjelaskan teknik yang digunakan dalam pengumpulan

data di perpustakaan dan di lapangan berupa: kuesioner,

interview, observasi, atau dokumentasi.

Menjelaskan teknik penarikan sample yang digunakan

serta prosedurnya, berapa banyak responden yang diteliti.

Sertakan table responden.

8. Hipotesis statistik Menyatakan keadaan parameter yang akan diuji melalui

statistik sample.

7. Teknik analisis data

Menjelaskan cara menganalisis data, yakni statistik mana

yang akan digunakan: statistik deskriptif atau analitik dan

untuk apa. Kemukakan rumus yang digunakan dan

bagaimana langkah-langkahnya

Page 27: PEDOMAN DAN TEKNIK PENULISAN · 2020. 11. 3. · Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah I BERPIKIR ILMIAH Karya ilmiah ditulis dan disusun secara sistematis menurut aturan atau

Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Variable yang diteliti

Variable yang diteliti, menjelaskan secara singkat variable-variabel

penelitian, mana variable bebas dan mana variable terikat.

B. Deskripsi hasil analisis data

Deskripsi hasil analisis data, menjelaskan hasil-hasil analisis data

terhadap variable yang diteliti. Artinya, hasil pengukuran terhadap variable

dinyatakan dan dilukiskan. Misalnya proporsi jawaban responden dalam

bentuk persen, atau nilai rata-rata, modus, median, simpangan baku, varian,

dari setiap variable yang diukur. Table dan grafik hasil pengukuran variable

dapat dibuat oleh peneliti untuk memudahkan para pembaca mempelajari

temuan penelitian. Berikan interpretasi terhadap hasil-hasil tersebut. Table dan

grafik bisa juga ditempatkan di lampiran.

C. Pengujian hipotesis

Pengujian hipotesis, menjelaskan hasil perhitungan analisis data dan

membandingkannya dengan kriteria pengujian hipotesis, untuk kemudian

menarik kesimpulan, apakah hipotesis penelitian diterima atau ditolak.

D. Pembahasan hasil

Pembahasan hasil, artinya memberikan argumentasi teoretis terhadap

hasil pengujian hipotesis. Misalnya, apabila hipotesis penelitian ditolak atau

tidak terbukti, berikan alasan mengapa tidak terbukti. Mungkin dalam hal

proses pengumpulan data, kurang sahih, atau mungkin pula analisis data

kurang cermat, atau memang teori yang mendasari hipotesis tidak relevan

penerapannya dalam situasi dan kondisi di daerah penelitian. Peneliti jangan

tergesa-gesa menyalahkan teori. Jika sebaliknya, yakni hipotesis diterima,

Page 28: PEDOMAN DAN TEKNIK PENULISAN · 2020. 11. 3. · Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah I BERPIKIR ILMIAH Karya ilmiah ditulis dan disusun secara sistematis menurut aturan atau

Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah

berarti teori cocok dengan realita. Diterima atau ditolaknya hipotesis bisa

dijadikan dasar untuk mengajukan saran-saran dalam bab terakhir.

Diagram

ALUR PIKIR PENYUSUNAN BAB IV

1. Deskripsi data / hasil penelitian

Menyatakan besaran variable penelitian

yang diperoleh melalui perhitungan

(hasil analisis data) misalnya, rata-rata,

median, modus, standar deviasi, varians,

grafik/table, dan lain-lain

2. Pengujian hipotesis

Memberikan argumentasi teoritis terhadap

hasil pengujian mengapa hipotesis

penelitian diterima atau ditolak, beri

alasan/jelaskan penerimaan atau

penolakan hipotesis tersebut. Diterima

atau ditolaknya sebuah hipotesis dapat

dijadikan dasar untuk mengajukan saran-

saran dalam bab terakhir penelitian

4. Keterbatasan penelitian

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

3. Pembahasan hasil

Pengujian/penelitian

Mengungkapkan keterbatasn penelitian

yang diakibatkan oleh faktor kemampuan

peneliti (human nature), waktu dan objek

penelitian yang tidak terjangkau, oleh

karenanya, demi kepentingan

pengembangan ilmu pengetahuan atau

kepentingan yang bersifat praktikal

(masyarakat/umum), perlu dilakukan

penyempurnaan oleh peneliti selanjutnya.

Nyatakan perhitungan hasil pengujian

hipotesis lalu simpulkan apakah

hipotesis penelitian diterima atau ditolak

berdasarkan criteria pengujian yang

telah ditetapkan.

Page 29: PEDOMAN DAN TEKNIK PENULISAN · 2020. 11. 3. · Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah I BERPIKIR ILMIAH Karya ilmiah ditulis dan disusun secara sistematis menurut aturan atau

Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan penelitian menyatakan temuan-temuan penelitian, baik

secara deskriptif (hasil pengukuran variable) maupun secara analitis

(berkenaan dengan hasil pengujian hipotesis), yakni hipotesis mana yang

terbukti dan apa maknanya. Jelaskan pula implikasi apa yang dapat ditarik dari

hasil penelitian ini, baik bagi kepentingan ilmu, kepentingan profesi, ataupun

bagi kepentingan pemecahan masalah.

Saran berisi gagasan-gagasan atau pemikiran atas dasar hasil penelitian,

saran untuk memperbaiki atau meningkatkan makna suatu variable dari

berbagai sudut yang berkepentingan dengan variable tersebut. Akhiri saran

yang berkenaan dengan penelitian lebih lanjut sehubungan dengan hasil

penelitian tersebut. Kualitas saran bukan pada banyaknya saran yang diajukan,

melainkan pada bobot saran dan maknanya dilihat dari hasil penelitian.

Daftar pustaka, berisi buku atau karya ilmiah lain yang digunakan

sebagai penunjang penulisan karya ilmiah, baik yang dikutip secara langsung

maupun tidak langsung.

Page 30: PEDOMAN DAN TEKNIK PENULISAN · 2020. 11. 3. · Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah I BERPIKIR ILMIAH Karya ilmiah ditulis dan disusun secara sistematis menurut aturan atau

Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah

Diagram

ALUR PIKIR PENYUSUNAN BAB V

1. Kesimpulan

Menyatakan secara singkat besaran

variable dan hipotesis penelitian

yang telah teruji kebenarannya,

serta argumentasi singkat mengapa

hipotesis tertentu ditolak

2. Implikasi

Memberikan argumentasi teoritis terhadap

hasil pengujian mengapa hipotesis

penelitian diterima atau ditolak, beri

alasan/jelaskan penerimaan atau penolakan

hipotesis tersebut. Diterima atau ditolaknya

sebuah hipotesis dapat dijadikan dasar

untuk mengajukan saran-saran dalam bab

terakhir/penutup penelitian

PENUTUP

3. Saran

Menyatakan/menaraik implikasi

hasil dari keimpulan penelitian.

Page 31: PEDOMAN DAN TEKNIK PENULISAN · 2020. 11. 3. · Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah I BERPIKIR ILMIAH Karya ilmiah ditulis dan disusun secara sistematis menurut aturan atau

Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah

IV

PROPOSAL PENELITIAN

Proposal penelitian (research proposal) pada hakikatnya adalah

rancangan yang menggambarkan apa yang hendak diteliti dan bagaimana

penelitian itu akan dilaksanakan. Ia dibuat oleh peneliti yang akan menyusun

karya ilmiah (skripsi, tesis, atau disertasi) dalam rangka penyelesaian

studinya. Proposal penelitian dibuat lebih luas dan lebih dalam. Ketajaman

merumuskan masalah dan hipotesis yang diturunkan dari teori pengetahuan

ilmiah, serta ketepatan dalam memilih metodologi penelitian, dapat dibaca

dari proposal penelitian. Demikian juga alur-alur berpikir yang dituangkan

dalam proposal penelitian dapat dilihat dari sistematika dan konsistensi unsur-

unsur penelitian.

Berikut adalah unsur-unsur yang harus ada dalam proposal penelitian:

1. Untuk penelitian kualitatif meliputi BAB I yang terdiri dari: A.

Latar Belakang Masalah, B. Perumusan Masalah, C. Pembatasan

Masalah, D. Tujuan Penelitian, E. Penelusuran Ilmiah, F. Kegunaan

Penelitian, G. Metode Penelitian, dan H. Sistematika Penulisan.

2. Untuk penelitian kuantitatif meliputi BAB I dan BAB III yang

terdiri dari: A. Latar Belakang Masalah, B. Perumusan Masalah, C.

Pembatasan Masalah, D. Tujuan Penelitian, E. Penelusuran Ilmiah,

F. Kegunaan Penelitian, dan G. Sistematika Penulisan (BAB I) dan

Metodologi Penelitian (BAB III).

Page 32: PEDOMAN DAN TEKNIK PENULISAN · 2020. 11. 3. · Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah I BERPIKIR ILMIAH Karya ilmiah ditulis dan disusun secara sistematis menurut aturan atau

Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah

Contoh Proposal Penelitian

1. Judul:

Hubungan Program Matrikulasi dengan Prestasi Akademik

Mahasiswa STAI Indonesia Jakarta.

2. Latar Belakang

Berhasil-tidaknya suatu perguruan tinggi, diantaranya dilihat dari

kualitas dan kuantitas lulusannya. Kualitas lulusan artinya kadar atau derajat

prestasi yang dicapainya, misalnya indeks prestasi kumulatif (IPK) atau

yudisium ujian akhir (sarjana) di samping kemampuan dan kecakapan dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawab profesinya setelah bekerja di

kemudian hari. Sedangkan kuantitas lulusan adalah jumlah lulusan yang

dihasilkan oleh perguruan tinggi setiap tahunnya yang biasa dinyatakan dalam

angka efisiensi, yakni rasio mahasiswa yang diterima dan diluluskan atau

dihasilkan pada tahun yang sama. Tinggi-rendahnya angka efisiensi

menunjukkan produktifitas perguruan tinggi, sehingga makin tinggi angka

efisiensi, makin produktif perguruan tinggi yang bersangkutan.

Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia (STAIINDO) Jakarta

melaksanakan sistem Satuan Kredit Semester (SKS). Dalam sistem ini, masa

studi mahasiswa untuk mencapai gelar sarjana ditempuh selama empat tahun

dan paling lama tujuh tahun. Beban studi sampai mahasiswa mencapai gelar

sarjana adalah sebanyak 144—160 SKS. Bagi mahasiswa yang memiliki

kemampuan intelektual dan akademik, waktu, biaya, tenaga dan sarana yang

memadai, beban studi tersebut dapat diselesaikan tepat waktu, yakni empat

tahun.

Data empiris lulusan STAIINDO Jakarta menunjukkan adanya

sejumlah lulusan yang tidak dapat menyelesaikan studinya tepat waktu. Hal

ini dimungkinkan adanya faktor-faktor yang tidak menunjang penyelesaian

studi tepat waktu di kalangan mahasiswa. Oleh sebab itu, perlu diusahakan

berbagai langkah dan kegiatan proses pendidikan yang dapat mendorong

mahasiswa untuk menyelesaikan studi tepat pada waktunya, dan bahkan

dengan prestasi-prestasi yang membanggakan.

Page 33: PEDOMAN DAN TEKNIK PENULISAN · 2020. 11. 3. · Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah I BERPIKIR ILMIAH Karya ilmiah ditulis dan disusun secara sistematis menurut aturan atau

Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah

Bertujuan mengatasi hal tersebut, STAIINDO Jakarta sejak tahun 2012

telah mendirikan sebuah badan yang dikenal sebagai “Pusat Matrikulasi

STAIINDO (PMS).” Misinya adalah peningkatan kualitas dan prestasi

akademik mahasiswa. Untuk merealisasikan misinya, PMS telah

mencanangkan berbagai program kerja, di antaranya:

Pertama: Penguatan Ilmu-ilmu Alat, misalnya, bahasa Inggris dan

Arab, logika (mantiq), teknik penulisan dan metodologi

penelitian. Dengan cara demikian, mahasiswa diarahakan

untuk melakukan kajian khazanah keilmuan langsung

kepada sumbernya (original sources), serta menelusuri

sumber kedua (secondary sources) hanya sebagai

pembanding “pemahaman.” Selanjutnya, hasil telaahan

khazanah keilmuan tersebut “diolah” menjadi sebuah

karya argumentatif dan berciri keilmiahan.

Kedua: Pengembangan Kejuruan. Program ini dimaksudkan untuk

melakukan pendalaman terhadap mata kuliah-mata kuliah

yang erat kaitannya dengan bidang atau program studi

yang ditekuni oleh mahasiswa.

Ketiga: Peningkatan Potensi Akademik (pembekalan) Mahasiswa

melalui program tahsin al-Qur’an wa al-‘ibadah. Program

pembekalan ini, pada nantinya, diharapkan berguna bukan

hanya terhadap pribadi dan individu mahasiswa, tetapi

juga memiliki nilai sumbangsi dan aspek pengabdian

kepada lingkungan dan masyarakat.

Dari ketiga program ini, hanya program pertama dan kedua (mata

kuliah-mata kuliah yang tercakup di dalamnya) akan diberlakukan sistem

SKS, sedangkan mata kuliah-mata kuliah yang termasuk dalam kategori

program ketiga, tidak diberlakukan SKS (non SKS).

Adapun teknik pelaksanaan atau sistem kerja dari ketiga program ini

dalah:

a. Penguatan ilmu-ilmu alat, yakni mata kuliah-mata kuliah yang

tercakup di dalamnya akan dijadwalkan pada semester awal

(semester satu), yaitu, sebelum mahasiswa mengikuti perkuliahan

atau mengambil mata kuliah-mata kuliah lainnya (mata kuliah-

Page 34: PEDOMAN DAN TEKNIK PENULISAN · 2020. 11. 3. · Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah I BERPIKIR ILMIAH Karya ilmiah ditulis dan disusun secara sistematis menurut aturan atau

Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah

mata kuliah pokok yang ditawarkan oleh prodi atau jurusan), baik

itu mata kuliah-mata kuliah kelompok MPK, MKK, MKB,MPB

maupun MBB.

b. Pengembangan kejuruan, yakni mata kuliah-mata kuliah yang

tercakup di dalamnya akan dijadwalkan bersamaan dengan mata

kuliah-mata kuliah pokok yang ditawarkan oleh prodi atau

jurusan), seperti, mata kuliah-mata kuliah kelompok MPK, MKK,

MKB, MPB dan MBB.

c. Peningkatan potensi akademik (pembekalan) mahasiswa, yakni

mata kuliah-mata kuliah yang tercakup di dalamnya akan

dijadwalkan pada semester akhir mahasiswa, setelah mata kuliah-

mata kuliah pokok yang ditawarkan oleh prodi atau jurusan, baik

yang tergolong ke dalam kelompok MPK, MKK, MKB, MPB

maupun MBB, diselesaikan.

3. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Penyelesaian studi tepat waktu di kalangan mahasiswa Sekolah Tinggi

Agama Islam Indonesia (STAIINDO) Jakarta merupakan prestasi tersendiri di

samping IPK yang dicapainya. Prestasi tersebut disebabkan oleh adanya dua

faktor: internal dan external. Faktor internal artinya faktor yang ada dalam diri

mahasiswa itu sendiri, yaitu kemampuan intelektual atau potensi akademik

yang dimilikinya. Faktor external artinya faktor yang bersumber dari institusi

pendidikan, yaitu fasilitas-fasilitas pendidikan yang tersedia untuk mahasiswa.

Salah satu di antara fasilitas tersebut adalah Pusat Matrikulasi STAIINDO

Jakarta. Dalam studi ini, hanya Pusat Matrikulasi yang menjadi fokus bahasan.

Ia dijadikan sebagai dasar kajian dalam merumuskan masalah penelitian. Atas

dasar itu dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut:

a. Sejauh mana Pusat Matrikulasi STAIINDO Jakarta memberi

pengaruh terhadap penyelesaian studi tepat waktu di kalangan

mahasiswa?

b. Sejauh mana program-program matrikulasi STAIINDO Jakarta

dapat meningkatkan kualitas dan prestasi akademik mahasiswa?

c. Program matrikulasi manakah yang paling menunjang

penyelesaian studi mahasiswa tepat pada waktunya.

Page 35: PEDOMAN DAN TEKNIK PENULISAN · 2020. 11. 3. · Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah I BERPIKIR ILMIAH Karya ilmiah ditulis dan disusun secara sistematis menurut aturan atau

Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah

d. Adakah perbedaan diantara ketiga program matrikulasi

STAIINDO Jakarta tersebut dalam peningkatan kualitas dan

prestasi akademik mahasiswa?

4. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Sejalan dengan permasalahan di atas, tujuan umum penelitian ini

adalah untuk memperoleh data empiris mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi penyelesaian studi tepat waktu serta prestasi akademik yang

dicapai oleh mahasiswa. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk

memperoleh informasi mengenai:

a. Peran Pusat Matrikulasi STAIINDO Jakarta dalam penyelesaian

studi tepat waktu di kalangan mahasiswa.

b. Peran program-program matrikulasi STAIINDO Jakarta dalam

peningkatan kualitas dan prestasi akademik mahasiswa.

c. Program matrikulasi STAIINDO Jakarta yang paling menunjang

penyelesaian studi mahasiswa tepat pada waktunya.

d. Perbedaan program-program matrikulasi STAIINDO Jakarta

dalam peningkatan kualitas dan potensi akademik mahasiswa.

Hasil studi ini diharapkan mempunyai manfaat, baik bagi para

mahasiswa maupun bagi pimpinan STAIINDO Jakarta dalam menentukan

kebijakan pelaksanaan pendidikan di STAIINDO Jakarta. Kebijakan tersebut

terutama dalam:

a. Pilihan program pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan

mahasiswa,

b. Pelayanan akademik serta administrative bagi para mahasiswa,

c. Fasilitas belajar yang harus disediakan untuk para mahasiswa, dan

d. Bantuan belajar seperti penasihat akademik, bimbingan skripsi,

dan lain-lain.

Sedangkan bagi para mahasiswa, hasil studi ini diharapkan menjadi

bahan dalam meningkatkan usahanya menuju penyelesaian studi tepat waktu

dengan prestasi akademik yang membanggakan.

Page 36: PEDOMAN DAN TEKNIK PENULISAN · 2020. 11. 3. · Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah I BERPIKIR ILMIAH Karya ilmiah ditulis dan disusun secara sistematis menurut aturan atau

Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah

5. Tinjauan Pustaka (kerangka berpikir/landasan teori)

Menjadi sebuah kebanggaan bagi seorang mahasiswa apabila mampu

menyelesaikan studinya tepat waktu, yaitu empat tahun, terlebih lagi apabila

penyelesaian tersebut diraihnya dengan prestasi yang gemilang (cum laude).

Kemampuan mahasiswa, yang melingkupi minat, sikap, motivasi dan

keterampilan, sudah barang tentu tidak dapat berdiri dengan sendirinya.

Artinya, ada faktor-faktor penentu yang mendorong atau berdiri di balik

keberhasilan tersebut, misalnya fasilitas-fasilitas pendidikan yang tersedia dan

diprogram khusus untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa dalam

mengembangkan mutu dan kualitas pendidikannya.

Untuk kepentingan penelitian ini, faktor fasilitas pendidikan yang akan

menjadi pembahasan adalah Pusat Matrikulasi STAIINDO Jakarta yang

terfokus kepada 3 program: (1) Penguatan Ilmu-ilmu Alat, (2) Pengembangan

Kejuruan, dan (3) tahsin al-Qur’an wa al-‘ibadah. Jadi faktor, penguatan

ilmu-ilmu alat, pengembangan kejuruan dan tahsin al-Qur’an wa al-ibadah

merupakan variable-variabel yang dominan terhadap penyelesaian studi tepat

waktu dan pencapaian prestasi akademik para mahasiswa.

Berikut ini dikemukakan pandangan para ahli mengenai kedua faktor

tersebut di atas:

a. Benyamin Bloom mengemukakan adanya 3 variabel utama dalam

teori belajar, yaitu: (1) karakteristik individu, (2) kualitas

pengajaran, dan (3) hasil belajar.3

b. Carol menunjukkan bahwa ada 5 faktor yang menentukan

keberhasilan belajar, yaitu: (1) bakat, (2) waktu yang tersedia, (3)

waktu yang dibutuhkan, (4) kualitas pengajaran, dan (5)

kemampuan individu.4

c. Richard Clark menunjukkan bahwa prestasi belajar ditentukan

oleh kemampuan individu dan lingkungan pendidikan.5

3 Benyamin Bloom, Human Characteristics and School learning, (New York: McGraw Hill

Book Company, 1976), 21. 4 Gene Lucas at al., Exploring Teaching Alternatives, (Mineapolis: Bergers Publishers

Company, 1977), 16. 5 Richard Clark, Calvin Bovy, Cognitive Prescriptive Theory and Psychoeducational

Design, (California: University of California, 1981), 12.

Page 37: PEDOMAN DAN TEKNIK PENULISAN · 2020. 11. 3. · Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah I BERPIKIR ILMIAH Karya ilmiah ditulis dan disusun secara sistematis menurut aturan atau

Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah

Penelusuran dan telaah pustaka atas Matrikulasi secara khusus dan

intensif belum memungkinkan, mengingat keterbatasan literatur yang tersedia.

Akan tetapi, hasil survey menunjukkan adanya agregasi perguruan tinggi,

khususnya perguruan tinggi-perguruan tinggi pavorit, untuk menubuhkan

badan Matrikulasi. Dan bahkan badan tersebut ada yang dikelola secara

terpisah dari induknya, seperti Pusat Matrikulasi International Islamic

Universit Malaysia. Hal ini membuktikan pentingnya badan tersebut dalam

meningkatkan kualitas dan prestasi akademik mahasiswa.

Lebih lanjut, tulisan saudara Baharuddin mengenai hal tersebut pada

Raker STAIINDO Jakarta tahun 2011, khususnya program-program Pusat

Matrikulasi STAIINDO Jakarta, kiranya dapat membantu. Dalam tulisan

tersebut, Baharuddin membagi program matrikulasi ke dalam tiga kelompok

kluster, yaitu:

1) Kluster Bahasa. Kluster ini terdiri dari mata kuliah bahasa Inggris dan

Bahasa Arab yang pelaksanaannya masing-masing didesign secara

berperingkat, yaitu (1), elementaray class (ibtida’i), (2) intermediary

(sanawi), dan (3) advance (‘ali).

2) Kluster Studi Islam. kluster ini terdiri dari mata-kuliah-mata kuliah

pilihan khusus, diantranya:

a. Agama Islam (religion of Islam),

b. Islamisasi Ilmu

c. Filsafat Ilmu dan Logika (mantiq),

d. Teknik Penulisan Karya Ilmiah,

e. Metodologi Penelitian (research methodology),

f. Tafsir-hadis Pendidikan,

g. Tafsir-hadis Ahkam

h. Tafsir-hadis Komunikasi dan Da’wah.

i. Tafsir-hadis Ekonomi Islam

3) Kluster Pemantapan dan Pembekalan. Kluster ini terdiri dari mata

kuliah-mata kuliah tambahan, di antaranya:

a. Tahsin al-Qur’an

b. Tahsin al-Ibadah

c. Al-Akhlaq wa al-Adab.

d. Tradisi Sunni

Page 38: PEDOMAN DAN TEKNIK PENULISAN · 2020. 11. 3. · Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah I BERPIKIR ILMIAH Karya ilmiah ditulis dan disusun secara sistematis menurut aturan atau

Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari design Program matrikulasi

STAINDO Jakarta ini, tak lain dan tak bukan, adalah peningkatan kualitas dan

prestasi akademik. Dengan kemampuan bahasa (MK bahasa Inggris dan Arab)

yang dimiliki, seorang mahasiswa akan dapat menelusuri dan menelaah karya-

karya dan khazanah ilmu langsung kepada sumber aslinya; dan dengan data (

MK tafsir-hadis) yang telah diperoleh dalam telaah tersebut ia akan dapat

menyusunnya dalam bentuk sebuah karya ilmiah (MK teknik penulisan dan

metodologi penelitian) dengan pendekatan yang sistematik, argumentatif dan

saintifik (MK Filsafat Ilmu dan Logika); dan karya ilmiah yang dihasilkan

tersebut sarat dengan nilai-nilai ajaran Islam dan keilmuan Islam (MK Agama

Islam dan Islamisasi Ilmu). Mahasiswa yang telah berhasil dalam

“gemblengan” dengan berbagai ilmu yang sifatnya konseptual, juga dibekali

dengan ilmu-ilmu terapan yang aplikatif, sehingga diharapkan akan kembali

ke tengah-tengah masyarakat untuk sebuah pengabdian kepada masyarakat

(MK Tahsin al-Qur’an, Tahsin al-‘Ibadah, serta Akhlaq wa al-Adab dan

Tradisi Sunni).6

Di samping itu, badan-badan yang memiliki fungsi yang tidak jauh

berbeda dengan badan matrikulasi dapat menjadi galian dan sumber informasi,

seperti Lembaga Bahasa, Lembaga I’dadi (kelas persiapan prakuliah) dan

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyaraakt (LP2M) yang ada di

setiap lingkungan institusi pendidikan tinggi.

Dari pendapat-pendapat di atas, cukup kuat untuk diterima bahwa

keberhasilan dalam proses belajar (lulus tepat waktu dan IPK tinggi) sangat

erat kaitannya dengan faktor eksternal yaitu lingkungan pendidikan yang

dalam hal ini Pusat Matrikulasi STAIINDO Jakarta. Faktor eksternal tersebut

memberi pengaruh dan dorongan yang kuat terhadap faktor internal, yaitu

kemampuan dan bakat yang dapat diukur melalui motivasi belajar yang

ditunjukkan oleh mahasiswa selama studi di STAIINDO Jakarta.

6 Lihat Baharuddin AR.,”Matrikulasi”, dalam Rapat Kerja STAIINO Jakarta (2011), 3-7.

Page 39: PEDOMAN DAN TEKNIK PENULISAN · 2020. 11. 3. · Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah I BERPIKIR ILMIAH Karya ilmiah ditulis dan disusun secara sistematis menurut aturan atau

Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah

Dengan demikian, maka kerangka pemikiran yang digunakan dalam

penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Atas dasar kerangka berpikir di atas diturunkan hipotesis sebagai

berikut:

Terdapat hubungan antara Program Pusat Matrikulasi STAIINDO Jakarta

dengan Prestasi Akhir Mahasiswa

6. Metodologi penelitian

Penelitian ini mengungkapkan hubungan dua variable, yaitu variable

prestasi akhir mahasiswa yang menyelesaikan studi secara tepat waktu dan

variable yang diduga berpengaruh terhadap prestasi tersebut, yaitu fasilitas

pendidikan yang dalam hal ini Pusat Matrikulasi. Pusat Matrikulasi

ditempatkan sebagai variable bebas, sedangkan prestasi akademik mahasiswa

ditempatkan sebagai variable terikat. Variable Pusat Matrikulasi meliputi

program-program yang dijalankan oleh matrikulasi, sedangkan prestasi

akademik akhir adalah IPK yang diraihnya selama studi di STAIINDO Jakarta

yang dinyatakan dalam transkrip akademiknya. Mengingat variable tersebut

telah terjadi sebelumnya tanpa melakukan perlakuan dari peneliti, maka dalam

studi ini digunakan metode ex post facto dengan desain faktoria 1x1 seperti

yang tampak dalam bagan berikut.

Desaign penelitian faktorial 1x1

Kemampuan dan

Motivasi belajar di

STAIINDO Jakarta

Keberhasilan studi di

STAIINDO Jakarta

Prestasi

akhir (IPK)

Peningkatan

kualitas

Program Matrikulasi STAIINDO Jakarta:

1. Kluster bahsa Inggris dan Arab,

2. Kluster Studi Islam, dan

3. Kluster Pemantapan dan Pembekalan

Pusat Matrikulasi

STAIINDO Jakarta

Prestasi akhir (IPK)

Sarjananya

Y

Faktor yang

berpengaruh

Var. bebas

Var. terikat

Page 40: PEDOMAN DAN TEKNIK PENULISAN · 2020. 11. 3. · Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah I BERPIKIR ILMIAH Karya ilmiah ditulis dan disusun secara sistematis menurut aturan atau

Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah

Dalam penelitian ini digunakan dua macam instrument, yakni

kuesioner dan studi dokumenter. Kuestioner digunakan untuk

mengungkapkan variable bebas khususnya program-program matrikulasi

yang memberi pengaruh kuat terhadap kemajuan-kemajuan akademik yang

dicapai oleh mahasiswa yang bersangkutan selama studi di STAIINDO

Jakarta. Sedangkan studi dokumenter digunakan untuk memperoleh data

mengenai IPK yang diraihnya selama studi di STAIINDO Jakarta. Data

mengenai prestasi mahasiswa tersebut dapat diperoleh di BAAK STAIINDO

Jakarta.

Sebagai populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa yang

telah lulus sarjana (alumni) STAIINDO Jakarta tahun 2012, khususnya bagi

mahasiswa yang telah mengecap pendidikan atau program-program yang

ditawarkan Pusat Matrikulasi STAIINDO Jakarta minimal selama 2 tahun

sebelum tahun kelulusannya.

Pengolahan dan analisis data menggunakan teknik statistic, baik

statistic deskriptif maupun statistik analitik. Statistik deskriptif digunakan

untuk mendiskripsikan variable penelitian dalam bentuk persen, rata-rata,

simpangan baku, bagan, grafik, dan lain-lain. Sedangkan statistik analitik

digunakan untuk menguji hipotesis. Ada 2 teknik yang digunakan, yakni

teknik korelasi untuk menguji hipotesis pertama, dan teknik anova untuk

menguji hipotesis kedua. Semua pengujian menggunakan taraf nyata 0,05.

1. Jadwal waktu penelitian

Kegiatan penelitian Bulan ke

1 2 3 4 5

1. Persiapan penelitian (menyusun proposal,

instrument, uji coba instrument, sampling,

perizinan, latihan petugas dll.)

2. Pengumpulan data di lapangan

3. Pengolahan dan analisis data

4. Penulisan hasil penelitian termasuk diskusi-

diskusi

6. Finalisasi dan pembahasan

Page 41: PEDOMAN DAN TEKNIK PENULISAN · 2020. 11. 3. · Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah I BERPIKIR ILMIAH Karya ilmiah ditulis dan disusun secara sistematis menurut aturan atau

Pedoman dan Metode Penulisan Karya Ilmiah

Penelitian akan dilaksanakan selama lima bulan terhitung sejak

ditanda-tanganinya jadwal waktu yang telah dibuat secara tentatif seperti di

bawah ini:

Catatan: dalam hal tertentu waktu dapat disesuaikan dengan kebutuhan,

termasuk jadwal kegiatan

8. Daftar Pustaka yang secara tentatif akan digunakan dalam penelitian