Tehnik Penulisan Karya Ilmiah
-
Upload
thresya-desri -
Category
Documents
-
view
70 -
download
7
Transcript of Tehnik Penulisan Karya Ilmiah
TEHNIK PENULISAN KARYA ILMIAH
BERIKUT INI TEHNIK PENULISAN KARYA ILMIAHa. Tehnik Pengetikanb. Sampul luarc. Sampul dalamd. Halaman Pengesahane. Cara Menulis Kutipan dan Sumbernyaf. Cara Menulis Angkag. Cara Menulis Singkatanh. Cara Menulis Daftar Pustaka
Sumber : Tim penyusun. 2002. PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH (LAPORAN, MAKALAH, SKRIPSI, TESIS, DISERTASI). Bandung : UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.
Posted 7th April 2012 by seratuspersencintaindonesia
0 Add a comment
1.APR
3
COPRAK
HASIL PRAKERIN DI DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN
TASIKMALAYALAPORAN
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Tugas Produktif 12Jurusan Administrasi Perkantoran
(logo)DISUSUN OLEH :
RAMDANI 1009 1070JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORANBIDANG KEAHLIAN BISNIS MANAJEMEN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NUANSA MANGUNREJATASIKMALAYA
2011
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang PRAKERIN/PSG
Praktek Kerja Industri ( PRAKERIN ) merupakan salah satu kegiatan intrakulikule
r yang dilaksanakan oleh siswa Sekolah Kejuruan,
mencakup pengalaman kerja dan tugas lain yang sesuai dengan program keahliannya ma
sing-masing. Praktek Kerja Industri ( PRAKERIN ) yang dilaksanakan pada semester V,
tidak diartikan dengan pengenalan medan dan pembentukan keterampilan terbatas sehingg
a secara sepenuhnya siswa dapat berdiri sendiri.
B. Tujuan Prakerin
Praktek Kerja Industri ( PRAKERIN ) ditunjukan untuk membentuk supaya memiliki profes
sional kerja antara lain :
1. Meningkatkan, memperluas dan menetapkan keterampilan
yang membentuk kemampuan siswa
sebagai bekal untuk memasuki lapangan kerja yang sesuai dengan program keahlian dan
disiplin ilmunya.
2. Menumbuh kembangkan dan memanfaatkan siswa
professional yang diperlukan siswa untuk memasuki lapangan kerja sesuai
dengan bidangnya.
3. Meningkatkan pengalaman siswa pada aspek-aspek usaha yang potensial dalam lapangan
kerja antara lain : Struktur Organisasi Usaha, Asosiasi Usaha, Jenjang Karir,
dan Menengah Usaha.
4. Memberikan kesempatan pada siswa untuk memasyarakatkan diri
pada sesuatu atau iklim lingkungan kerja yang sebenarnya,
baik sebagai pekerja, sebagai penerima upah maupun sebagai pekerja mandiri, terutama
yang berkenaan dengan disiplin kerja.
5. Meningkatkan, memperluas dan memantapkan proses peyerapan teknologi baru dari lapan
gan ke sekolah dan sebaliknya.
6. Memperoleh masukan dan upah baik untuk memperbaiki dan mengembangkan kesesuaia
n pendidikan kejuruan.
7. Menjalin kerjasama dengan dunia usaha secara institusional untuk
memberikan peluang masuk dan ditempatkannya alumni.
C. Sasaran PRAKERIN
Sasaran yang ingin dicapai adalah terbentuknya pribadi yang memiliki seperangkat p
engetahuan, keterampilan, nilai dan sikap serta pola tingkah laku yang diperlukan bagi
profesi serta cakap dan tepat menggunakannya dalam penyelenggaraan menejemen perka
ntoran baik di sekolah maupun di luar sekolah.
D. Maksud PRAKERIN
PRAKERIN adalah suatu kegiatan intrakulikuler yang dilaksanakan oleh para siswa-
siswi Sekolah Menegah Kejuruan,
melalui penerjunan langsung ke lingkungan sosial masyarakat untuk belajar
dikehidupan masyarakat di tempat PRAKERIN dilaksanakan dan diharapkan siswa-
siswi dapat merealisasikan hasil yang didapat dibangku sekolah, lingkungan tempat
PREKRIN berlangsung serta bersama-
sama masyarakat melaksanakan kegiatan masyarakat yang direncanakan oleh pemerintah
dan membantu dengan kemampuan siswa-
siswi yang bersangkutan untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh masyarakat dim
ana tempat siswa-siswi melaksanakan PRAKERINnya, sehingga dapat dengan mudah yan
g telah didapatkan dilapangan.
E. Lokasi dan Waktu
Waktu dan tempat kegiatan Praktek Kerja Industri ( PRAKERIN ) Siswa atau
Siswi SMK NUANSA Khususnya Saya, dilaksanakan pada :
Tanggal : 27 Desember 2010 s/d 15 Maret 2011
Tempat : Kantor Dinas Bina Marga dan Pengairan :Kabupaten Tasikmalaya.
BAB II
URAIAN UMUM
A.Sejarah Instansi
Peristiwa terjadi pada tanggal 3 Desember 1945 di kota Bandung pada waktu me
munjaknya perjuangan fisik Bangsa Indonesia melawan
tentara sekutu untuk mempertahankan Kemerdekaan yang telah diproklamasikan pada tang
gal 17 Agustus 1945. Dalam pertempuran yang dasyat yang terjadi pada tanggal tersebut
diatas, telah gugur 7 orang pemuda / pegawai DPU untuk mempertahankan gedung “V & W”
(terkenal dengan Gedung Sate) yang terletak di Jalan Ponegoro No. 22 Bandung.
Gedung ini dipertahankan mati-matian sampai titik darah penghabisan oleh
para pemuda / pegawai DPU karena mereka sadar,
bahwa gedung tersebut pada waktu itu dipergunakan sebagai DPU yang merupakan salah
satu Lembaga dan Kekuasaan Tertinggi dari Pemerintahan Republik Indonesia.
Setelah Kemerdekaan Bangsa dan Negara Republik Indonesia pada tanggal 17
Agustus 1945. Diproklamasikan, maka para pemuda /
pegawai DPU tak mau ketinggalan dari pemuda / pegawai lainnya di kota Bandung untuk
mempersiapkan diri dalam menghadapi segala kemungkinan yang sekiranya akan dapat
merintangi serta menggangu Kemerdekaan yang telah diproklamasikan jiwa dan
semangat perjuangan yang menyala-nyala dari patriot-patriot muda ini,
kemudian dihimpun dan disalurkan dalam suatu gerakan yang teratur dalam bentuk organi
sasi dengan nama Gerakan Pemuda DPU.
Gerakan Pemuda ini di dalam perjuangan bekerjasama dengan Gerakan-gerakan
Pemuda Jawatan PPT Kereta Api, Dana Pensiun, Pertambangan dan
Gerakan Mahasiswa Sekolah Teknik Tinggi dalam bentuk kerjasama ini telah terjalin suatu
program bersama, dimana kepada tiap-tiap gerakan pemuda diberi keleluasaan pula untuk
mengutamakan perjuangan mereka menurut sifat bidang lapangannya masing-masing.
Demikianlah, maka sebagai tindakan pertama dari mereka itu, pengambilalihan jab
atan kantor-kantor yang ada di Kota Bandung dari kekuasaan Jepang,untuk kemudian di
serahkan kepada Pemerintah Republik Indonesia. Ada kalanya tindakan tegas dari gerakan-
gerakan pemuda itu disebut dengan sikap keragu-raguan dari pimpinan sementara jawata
n / Kantor yang bersangkutan, namun sikap demikian akhirnya hilang dengan sendirinya,
disebabkan memuncaknya semangat perjuangan yang menjiwai gerakan-gerakan pemuda p
ada waktu itu yang tidak dapat dibendung oleh siapapun. Mereka bersemboyan “RAWE-
RAWE RANTAS,MALANG-MALANG PUTUNG”.
Gedung Sate telah
diambil alih oleh Gerakan Pemuda Pekerajaan Umum dari Jepang
dan kewajiban mereka selanjutnya mempertahankan
dan memelihara segala apa yang telah diambil alih itu jangan sampai direbut kembali ole
h musuh.
Guna dapat menyusun pertahanan yang kompak maka Gerakan Pemuda ini lalu
membentuk suatu seksi pertahanan yang dipersenjatai dengan granat berupa puncuk senj
ata dan senjata api lainnya yang dapat mereka rebut dari tentara Jepang.
Pada permulaan pecahnya revolusi,gerakan-gerakan
pemuda hanya menghadapi satu kekuatan lawan bersenjata yaitu tentara Jepang.
Tetapi menjelang akhir bulan September 1945 disana sini di
tanah air kita mualilah mengalir tentara penduduk sekutu yang katanya ditugaskan untuk
menjaga keamanan dan menyelesaikan tawanan perang
akibat bertekuk lututnya Jepang kepada sekutu.
Pada tanggal 4 Oktober 1945 kota Bandung dimasuki
tentara sekutu yang diikuti oleh serdadu Belanda dan NICA,
semenjak itu keadaan Kota Bandung semakin tidak aman, semenjak itu pula
perjuangan gerakan-gerakan pemuda di satu pihak dihadapkan kepada
tentara Jepang dan tentara sekutu Belanda / NICA dipihak lain.
Dengan persenjataan yang serba kurang dan serba sederhana,
tetapi dengan semangat perjuangan yang tinggi para pemuda tidak gentar menghadapi
kekuatan musuh yang persenjataannya jauh lebih lengkap dan modern. Dari
hari kehari suasana Kota Bandung menjadi semakin tegang, pertempuran-
pertempuran mulai meletus, mula-mula kecil-kecilan kemudian menghebat,
propaganda musuh semakin menjadi-jadi.
Pada tanggal 30 Oktober 1945 dibawah pimpinan Mentri Perhubungan dan Pekerjaan
Umum. Dr. Pangeran Moch. Noor, pegawai-pegawai dari kantor pusat departemen ini,
mengangkat setia kepada Pemerintah Republik Indonesia.
Tentara Sekutu Belanda / NICA mendirikan markasnya dibagian utara
Kota Bandung, letaknya tidak jauh dari pusat Departement
Perhubungan dan DPU di Gedung Sate.
Di gedung inilah segala kegiatan dari gerakan pemuda DPU diputuskan hampir setiap ha
ri Kantor Departement Perhubungan dan DPU dikacaukan oleh tentara sekutu Belanda/NICA,
sehingga para pegawai tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan tenang. Oleh
karena itu pada permulaan bulan November 1945 dengan persetujuan Mentri,
semua pegawai Departement Perhububangan dan DPU selama suasana belum aman,diper
kenankan untuk tidak masuk kantor terkecuali pegawai-pegawai yang muda-muda,
kepada mereka itu diserahi tugas untuk mempertahankan kantor serta milik negara yang t
erdapat didalamnya, tugas yang berat ini diterima oleh mereka sebagai suatu kewajiban
yang mulia akan dilaksanakan dengan taruhan jiwa dan raga.
Pada tanggal 24 November 1945 di bagian utara kota, meletus suatu penduduk-
penduduk sekitarnya banyak yang telah mengungsi ke bagian kota lainnya yang keadaann
ya masih aman.Pada waktu itu Gedung Sate dipertahankan oleh Gerakan Pemuda DPU
yang diperkuatkan oleh satu pasukan Badan Perjuangan yang terdiri dari 40 orang denga
n persenjataan yang agak lengkap. Tetapi bantuan yang diberikan itu tidak lama,
karena pada tanggal 29 November 1945, pasukan tersebut lalu ditarik dari Markas
Pertahanan Departement Perhubungan dan DPU. Tanggal 3 Desamber 1945,
jam 11.00 pagi, pada waktu itu Kantor Departemen Perhubungan
dan DPU hanya dipertahankan oleh 21 orang yang tergabung dalam
Gerakan Pemuda DPU tiba-tiba datanglah
menyerbu pasukan tentara Sekutu/Belanda dengan persenjataan yang berat dan modern.
Walaupun demikian pemuda-pemuda yang bermarkas di Gedung
Departement Perhubungan dan DPU tidak mau menyerah begitu saja,
mereka melawan mati-matian dengan segala kekuatan yang ada pada mereka.
Mereka dikepung rapat-rapat dan diserang dari segala penjuru,
pertempuran yang dasyat dan tidak seimbang itu barulah berakhir pada jam 2 siang.
Dalam pertempuran tersebut,
diketahui kemudian bahwa dari 21 orang 7 orang hilang, 13 orang luka-
luka berat dan beberapa orang lainnya luka-luka ringan.
Sesudah diadakan penelitian ternyata 7 orang pemuda/pegawai yang hilang/gugur itu adal
ah:
1) Didi Hardianto Kamarga
2) Muctarudin
3) Soehodo
4) Rio Soesilo
5) Soebenget
6) Ranu
7) Soekarjono
Semula belum diketahui pasti, dimana jenazah-jenazah dari tujuh
orang pemuda itu dikebumikan. Barulah pada bulan Agustus 1952 oleh beberapa bekas
kawan seperjuangan mereka dicarinya disekitar Gedung Sate, dan hasilnya hanya diketemukan
empat jenazah yang sudah berupa kerangka. Empat
kerangka ini kemudian dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan Cikutra .
Sebagai penghargaan atas jasa-jasa dari tiga orang pemuda lainnya berwujud
sebuah batu alam yang besar ditandai dengan tulisan-tulisan nama-nama tujuh orang pe
muda yang gugur tersebut, ditaruh di belakang halaman Gedung Sate.
Sebelum itu yakni pada tanggal 3 Desember 1951 oleh YM Mentri
PUT yang dahulu Ir. Ukar Bratakusumah. ke- 7 pemuda tersebut dinyatakan dan dihormat
sebagai “PEMUDA YANG BERJASA” dan tanda penghargaan itu pula telah
disampaikan kepada para keluarga yang mereka tinggalkan.
Menjelang genap Dwi Windu usia peristiwa 3 Desember 1945 itu yaitu pada tan
ggal 2 Desember 1961, YM Mentri Pertama Ir. H. Djuanda almarhum telah berkenan
member pernyataan penghargaan tertulis kepada mereka para pemuda/pegawai yang gu
gur pada tanggal 3 Desember
1945 dalam mempertahankan gedung yang pertama dari Departement Perhubungan dan
Tenaga Republik Indonesia di Jln. Diponegoro No. 22 Bandung.
Demikian peristiwa 3 Desember 1945 telah tercatat dalam sejarah perjuangan Ke
merdekaan Republik Indonesia dan sejarah perkembangan Departement Perhubungan dan
Tenaga, yang telah mempersembahkan “Sapta Taruna Kesatrianya” keharibaan Ibu Pertiwi.
Peristiwa 3 Desember 1945 telah melahirkan suatu korps pemuda/pegawai Dinas
Bina Marga dan Pengairan dan Tenaga, yang mempunyai kesabaran sosial jiwa kesatuan
(Corps-Geest) rasa
kesetiakawanan (Solidaritas) serta kebanggaan akan tugasnya sebagai alat pembangunan
dibidang DBMP dan Tenaga.
Peristiwa 3 Desember 1945 akan tetap dikenang dan diperingati sebagai “Hari Ke
baktian PU dan Tenaga” dengan kebulatan tekad untuk meneruskan perjuangan dan pe
ngabdian “Sapta Taruna Kesatria” dari DPU dan Tenaga.Sesuai dengan PERDA No. 15 Tahun 2008 tentang Struktur Kerja Perangkat Daerah ( SKPD ) Kabupaten Tasikmalaya yaitu Dinas Pekerjaan Umum ( DPU ) Kabupaten Tasikmalaya menjadi Dinas Bina Marga dan Pengairan ( DBMP ) Kabupaten Tasikmalaya.
B.Stuktur , dan Uraian Tugas Unit di Lingkungan Dinas Bina Marga dan Pengairan
Kabupaten Tasikmalaya.
a. Stuktur Organisasi
Stuktur Organisasi / Instansi terlampir.
b. Uraian Tugas
a. Kepala Dinas
1. Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, mengatur, membina,
memotivasi dan mengendalikan pelaksanaan tugas dinas
2. Uraian tugas Kepala Dinas
a Menetapkan kebijaksanaan teknis operasional di bidang DBMP berdasarkan kewenangan
yang di tetapkan Bupati
b Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan penyusunan program dinas
c Memberikan saran dan pertimbangan kepada Bupati dalam penyelenggaraan tugas pemb
angunan dan tugas umum pemerintah bidang DBMP
d Mengendalikan dan mengkaji semua kegiatan satuan organisasi dinas
e Melaksanakan koordinasi dengan instansi atau unit
kerja terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas
f Merumuskan kebijaksanaan teknis pembangunan dari pengelolaan,
pemberian bimbingan dan perijinan sesuai dengan kewenangan yang ditetapkan Bupati
g Melaporkan hasil pelaksanaan tugas dinas kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah
h Melaksanakan tugas kedinasan lain yang dilimpahkan Bupati
b. Bagian Sekretaris
1. Bagian Sekretariat mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan administrative,
koordinasi dan pengendalian dalam pelaksanaan kegiatan ketatausahaan yang melip
uti pengelolaan umum dan kepegawaian, program dan keuangan.
2. Uraian Tugas Bagian Sekretaris
a. Menyelenggarakan penyusunan program kerja dinas
b. Menyelenggarakan pengelolaan administrasi kepegawaian.
c. Menyelengarakan pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan.
d. Menyelenggarakan pengeloalaan administrasi keuangan
e. Menyelenggarakan pembinaan kelembagaan dan ketatalaksanaan dilingkungan dinas
f. Menyelenggarakan penyiapan bahan rancangan dan pendokumentasian perundang-
undangan, pengelolaan perpustakaan
g. Menyelenggarakan penyusunan anggaran pendapatan dan belanja dinas.
3. Bagian Sekretaris, membawahi:
a Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian, kelembagaan di bidang
kepegawaian serta melaksanakan pengelolaan rumah tangga,perlengkapan,
perpustakaan dan kearsipan.
b Sub. Bagian Program
Mempunyai tugas menyusun dan menghimpun rencana kegiatan meliputi bidang
kebinamargaan,
pengelolaan sumber daya air dan jasa kostruksi sebagai bahan program Dinas.
c Sub. Bagian Keuangan
Mempunyai tugas penyiapan bahan penyusunan anggaran, penatausahaan keuangan dan
penyusunan bahan laporan pertanggung jawaban keuangan.
C. Fasilitas
Ruang Kantor
Mushola
Wc
Lapangan Parkir
Kantin
Lapangan Volly
Lapangan Badminton
Lapangan Tenis
Dapur
D. Keuangan
Sumber keuangan yang diperoleh di kantor Dinas Bina Marga dan Pengairan bersu
mber dari :
APBN
APBD 1
APBD 2
BAB III
TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Dasar Teoritis
Pengertian Sekretaris
Sekretaris berasal dari bahasa latin “SECRETUM” yang berarti rahasia. Dalam Bah
asa Belanda “SECRETALLES” sedangkan dalam Bahasa Inggris disebut “SECRETARY” ya
ng berasal dari kata “ SECRET”artinya Rahasia.
Jadi pengertian menurut artinya Sekretaris itu ialah seorang karyawan atau pegawai yang
diangkat oleh pimpinannya sebagai pembantu pribadinya untuk mengerjakan tugas-tugas k
antor, atau perusahaan atau instansinya karena dianggap dapat dipercaya dalam mengerja
kan tugas-tugas pimpinan dan dapat memegang rahasia perusahaan atau instansinya.
“Sekretaris adalah Rahasia atau kerahasiaan itulah tugas yang harus dilaksanakan seorang
sekretaris.” *) Pengertian sekretaris menurut H. W. Fowler dan F. G Fowler adalah : Orang yang bekerja kepada orang lain untuk membantu dalam korespondensi, pekerjaan tulis menulis untuk mendapatkan informasi dan masalah-masalah rahasia lainnya. Pegawai yang ditunjuk oleh masyarakat atau perusahaan perserikatan untuk melakukan korespondensi, melakukan warkat-warkat terutama yang berurusan dengan perusahaannya. Menteri yang mengepalai kantor pemerintah Amerika Serikat dan Vatikan.
*) Nagara Tjandra, Sheddy , Kesekretarisan jilid 2 , Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Jakarta,
2008 , Hal 202.
b. Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari bahasa Inggris “management” yang diambil dari kata manage.
Sebenarnya kata manage, berasal dari bahasa itali yaitu kata managgio. Kata managgio pun
berasal dari bahasa latin “mannaggiare”yang diambil dari kata manus yang
bearti hand atau tangan. Sehingga secara etimologi ( segi bahasanya ) kata“manage” diartikan
sebagai :a) House keeping yang berari rumah tangga.b) To training a horse yang berarti melatih kuda dengan menghentak-hentakkan kakinya.c) To direct and control yang berarti memimpin dan mengawasi.
Berdasarkan uraian diatas, management diartikan sebagai the act or art managing conduct, direction and control ( sebagai tindakan atau seni pengurusan, pengaturan, pengarahan, dan pengawasan ) *)
Pengertian Arsip
Secara etimologi kata arsip berasal dari bahasa Yunani ( GREEK ), yaitu archium yang
artinya peti untuk penyimpanan sesuatu. Semula pengertian arsip itu memeng menunjukan
tempat atau gedung tempat penyimpanan arsipnya, tetapi perkembangan terakhir orang lebih
cenderung menyebut arsip sebagai warkat itu sendiri. Schollenberg menggunakan
istilah archives sebagai kumpulan warkat itu
sendiri. Dan archives instution sebagai gedung arsip atau lembaga kearsipan.
*) Nagara Tjandra, Sheddy , Kesekretarisan jilid 1 , Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta ,
2008 ,Hal 17.
Kata Arsip dalam bahasa Latin disebut felum (bundle) yang artinya tali atau benang.
Dan memang pada zaman dahulu tali atau benang inilah yang digunakan untuk mengikat
kumpulan warkat/surat. Sehingga arsip-arsip itu mudah digunakan.
Setelah kita mengetahui kata arsip menurut etimologi, maka sebagai perbandingan
dapat di pelajari pengertian arsip Menurut Sheddy, dkk (2008) dari beberapa sumber :
Menurut Ensiklopedi Administrasi , arsip adalah ; Segenap warkat dari suatu organisasi kenegaraan atau badan swasta yang diadakan dalam
penyelenggaraan kegiatan. Kegiatan organisasi tersebut dan yang dipandang berharga untuk disimpan secara permanen bagi suatu keperluan.
Tempat dimana warkat-warkat organisasi disimpan secara tertip. Untuk pengertian yang kedua ini lebih tepat dinyatakan dengan istilah archival instutation (kantor arsip).
Menurut perundang-undangan No. 7 Tahun 1971 tentang ketentuan-
ketentuan pokok kearsipan Bab I
pasal 1 menegaskan bahwa yang dimaksud dengan arsip yaitu :
1. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Lembaga Negara dan Badan-badan pemerintah dalam bentuk corak apapun, baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok dalam rangka pelaksanaan pemerintahan.
2. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Badan Swasta atau perorangan dalam bentuk corak apapun, baik dalam keadaan tunggal maupun kelompok dalam rangka pelaksanaan kehidupan kebangsaan.
Berikut ini pengertian Arsip Menurut Kamus atau Ensiklopedi Administrasi ( 2010 ) : Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia , arsip adalah simpanan surat-surat penting.
Berdasarkan pengertian ini, tidak semua surat dikatakan arsip surat dinyatakan sebagai arsip jika memenuhi persaratan. Menurut Kamus Adminisrtasi perkantoran, arsip adalah kumpulan warkat yang disimpan secara teratur berencana karena mempunyai suatu kegunaan agar setiap kali diperlukan dapat cepat ditemukan kembali.
d. Pengertin Kearsipan
Kearsipan berasal dari kata arsip dalam bahasa inggrisnya file sedangkan kearsipan
disebut filling. File adalah bendanya sedangkan filling adalah kegiatannya.*)
B. Peranan Komunikasi Tertulis
1. Surat Menyurat sebagai Komunikasi
Menurut W. J. S. Poerwadarminta dalam kamus bahasa Indonesia menjelaskan ba
hwa Surat adalah kertas yang bertuliskan. Secara umum dapat dikatakan
bahwa Surat adalah alat untuk menyampaikan suatu maksud secara tertulis.
“Surat adalah alat komunikasi yang mempergunakan bahasa tulisan di atas selembar
kertas yang sangat erat hubungannya dengan kehidupan manusia.” **).
Surat adalah Penyampaian
maksud melalui surat dari satu pihak ke pihak lain didapat atas nana atau perseorangan
(pribadi) atas nama jabatan dalam suatu organisasi.
Kegiatan saling berkirim oleh perorangan atau organisasi disebut korespondensi para pela
kunya adalah koresponden.
*)Nagara Tjandra, Sheddy , dkk. 2008. Kesekretarisan jilid 2, Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan. Hal 278-279
**) Subagyo, Drs.Heni. --------. Surat Menyurat Lengkap , Surabaya : Penerbit Amelia. Hal 1
Alasan utama mengapa surat masih tetap diperlukan ialah
karena kita memerlukan dokumentasi atau bukti sehari-hari, surat umumnya dikenal
sebagai alat untuk menyampaikan berita secara tertulis.
Pengertian tersebut adalah yang sempit. Padahal surat
mengandung aspek lebih luas mencakup informasi tertulis berupa rekaman berita yang dib
uat dengan maksud tertentu.
2. Tujuan Penulisan Surat
Ada tiga tujuan penulisan surat yaitu sebagai berikut :
● Memberi tahu atau menyampaikan informasi, penjelasan, kepada pihak lain.
●
Menerima atau mendapatkan informasi, penjelasan, tanggapan, balasan yang disampaikan.
● Memperlancar arus informasi, sehingga informasi yangditerima jelas dan tidak salah pe
nertian.
3. Tujuan Umum Surat
Surat yang ditulis oleh pengirimnya adalah mengharap reaksi yang
timbul dari pembaca tepat seperti yang diharapkan.
4. Syarat-syarat Penulisan Surat
Syarat-syarat yang perlu diperhatikan oleh penulis agar dapat menulis surat den
gan baik adalah :
→ Memahami prosedur surat menyurat
→ Memahami segala permasalahaan yang akan ditulis
→ Memahami teknis penulisan surat yang baik
→ Memahami penggunaan tata bahasa dalam surat menyurat
→ Memahami posisi penulis dan penulisan.
5. Syarat Surat
Menurut Kamus atau Ensiklopedi Administrasi syarat surat (2010) :
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia persyaratan surat adalah sebagai berikut :● Surat tersebut harus mempunyai kepentingan bagi Organisasi atau Lembaga baik untuk masa kini dan masa yang akan dating ;● Surat yang menyimpan kepentingan tersebut disimpan menurut system tertentu sehingga memudahkan temu balik bila diperlukan.
Menurut Kamus Administrasi Perkantoran, warkat dapat disebut arsip apabila
memenuhi syarat-syarat, yaitu :● Warkat memiliki kegunaan● Warkat disimpan secara teratur dan berencana dan warkat dapat mudah dan cepat ditemukan jika diperlukan kembali.
6. Fungsi Surat
Menurut Heni Subagyo dalam ruang lingkup surat sebagai dokumen kantor,
maka surat berfungsi sebagai :
● Alat komunikasi
● Bahan bukti
● Duta atau wakil dari penulisan, pejabat atau organisasi pengiriman surat
● Pedoman untuk mengambil keputusan lebih lanjut
● Alat memperpendek jarak, menghemat tenaga dan waktu
● Alat ingat ( pengingat )
● Bukti sejarah dan kegiatan.
BAB IV
PEMBAHASAN LAPORAN KEGIATAN
A. Persiapan
Penyuluhan dari Kepala Sekolah, Ketua Jurusan, Guru-guru lainnya berupa tata ca
ra melaksanakan tugas-tugas yang wajib kami laksanakan yaitu sesuai dengan etika dala
m berbicara, etika berpakain, menangani tamu, mengelola dokumen dan sebagainya.
Kami juga menyiapkan baik yang berkenaan dengan Administrasi dan perlengkapan,
dan mempersiapkan fisik serta mental.
Table.4.1
Persiapan PRAKERIN
No Jenis Persiapan Tingkat ( % ) kesiapan
1 Administrasi Keuangan 20
2 Fisik 37
3 Mental 43
Total 100
Sumber : Berdasarkan Hasil Penelitian
Persiapan Administrasi Keuangan (20%), Persiapan Fisik (37%), dan Persiapan Mental
(43%), sehingga Total Kesiapan adalah (100%).
B. Pelaksanaan
Sebelum melaksanakan tugas-tugas, kami diberi pengarahan,
pengenalan terhadap lingkungan kantor, pengenalan dengan alat-alat kantor,
dan sebagainya.
Setelah itu kami diberi tugas awalnya di bagian UP (Umum dan Kepegawaian) empat or
ang, yaitu mengenai : pengarsipan surat, mengagendakan surat masuk, surat permohonan
bantuan dan menulis buku Expedisi serta yang lainnya.
Setelah satu bulan, tepatnya awal februari dibagi menjadi dua tempat yaitu untuk dua ora
ng siswi prakerin tetap di UP
(Bagian Umum dan Kepegawaian) dan dua orang lagi siswa Prakerin yaitu
: Ramdani dan Sandi pindah ke (BB) Bagian Bendahara Barang.
Di (BB) kami kira seperti tempat gudang akan tetapi bukan ternyata ruangan tersebut tem
pat mendata kebutuhan kantor dan pembuatan laporan dalam pembukuan pengadaan bar
ang, baik Barang Inventaris, Aset, Barang Pakai Habis, dan Barang-barang Dinas Lainnya.
Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel.4.2. di bawah ini :
Table.4.2
Kegiatan dari bulan 27 Desember 2010 s.d 15 Maret 2011
No Nama Kegiatan Tingkat (%)
1 Mengarsipkam 80
2 Menulis 40
3 Lain-lain 70
Sumber : Hasil Penelitian.
Kegiatan seperti Mengarsip (80%), menulis (40%), dan lain-lain (70%).
C. Hasil-hasil yang diperoleh
Dalam melaksanakan Praktek
Kerja Industri (PRAKERIN
) Kami dapat mengetahui Kegiatan yang berhubungan dengan Perbendaharaan Barang,
menulis barang pakai habis, dan mengetahui kegiatan kantor, serta dapat mengetahui
bagaimana Dunia Kerja sebenarnya.
Tabel.4.3Hasil kegiatan PRAKERIN
No Nama Kegiatan
1 Menulis Kartu Persediaan Barang
2 Menulis Kartu Barang
3 Menulis Buku Inventaris Barang
4 Menulis Buku Barang Pakai Habis
5 Menulis Buku Persediaan Barang
6 Menulis Buku Pengadaan Barang
7 Menulis Buku Pengeluaran Barang
8 Menarsipkan
9 Menyusun
10 menggandakan
11 Lain-lain
Sumber : Berdasarkan Penelitian
Hasil kegiatan PRAKERIN seperti Menulis, Mengarspkan, Menyusun, Menggandakan
Dan Lain-Lain.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah penyusun melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Industri
(PRAKERIN) yang di tugaskan di Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten
Tasikmalaya, memiliki tujuan untuk mewujudkan prasarana jalan,
jembatan dan pendayagunaan sumber daya air yang mantap sehingga dapat
berguna bagi masyarakat dan membantu perekonomian rakyat.
Kami menarik kesimpulan sehingga kami dapat membandingkan antara
kompetensi/keterampilan dengan jenis pekerjaan di tempat kami praktek.
Sehingga kami dapat merasakan tujuan dari pelaksanaan Praktek Kerja Industri (PRAKER
IN) karena semua keterampilan yang kami peroleh di bangku sekolah dapat kami terapka
n di tempat dimana kami melaksanakan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) yaitu di Dina
s Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Tasikmalaya.
B. Saran-saran
1. Bagi Sekolah
Penyusun mengharapkan untuk lebih meningkatkan kualitas lembaga dan juga
kedisiplinan terhadap siswa, kemudian sarana
pendidikan agar lebih dilengkapi karena sarana yang ada sedikitnya sangat mempengaruhi
bagi siswa untuk lebih semangat dalam belajar.
2. Bagi Instansi
Bagi seluruh karyawan dan karyawati, penyusun berharap untuk lebih meningkatk
an motivasi dalam bekerja dan lebih giat serta tepat waktu dalam melaksanakan tugas.
3. Bagi Siswa
Bagi Siswa diharapkan lebih mempersiapkan berbagai hal, baik mental, material, da
n spiritual.
Dalam melaksanakan kegiatan jangan saling mengandalkan untuk bekal pengalaman dike
mudian hari.
PENUTUP
Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah penyusun dapat menyelesaikan laporan
kegiatan PRAKERIN ini, walaupun masih banyak kekurangan, namun setidaknya kami
mengharapkan laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun umumnya bagi rekan-
rekan.
Dengan hati yang lapang kami mengharapkan saran-
sarannya dan masukan untuk melengkapi dan menyempurnakan laporan ini dari berb
agai pihak yang rela mengkaji dan menelaah laporan.
Atas kesediaan dan keikhlasannya kami mengucapkan banyak terimakasih dan k
ami berdo’a semoga segala kebaikan dan dukungan semua pihak mendapat balasan dari
Allah SWT.
Hanya kepada Dialah bertawakal dan kepada Dia pula segala sesuatu akan kembali.
Semoga Allah SWT melimpahkan anugrah, karunia,
hidayah taufik agar kita senantiasa berada dalam naungan magfiroh dan ridho Allah
SWT. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
1. Arikunto, Dr.Suharsimi. 1991. PROSEDUR PENELITIAN. PT.Rineka Cipta . Jakarta.
2. Buku Panduan Inventarisan . Tahun 2008. Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten
Tasikmalaya.
3. Djanewar Sudarmin. 1999. MENGETIK SMK JILID 3. CV.ARMICO. Bandung.
4. Laporan PRAKERIN Terdahulu.
5. Nagara Tjandra, Sheddy,dkk. 2008. Kesekretarisan Jilid 1. Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan. Jakarta.
6. Nagara Tjandra, Sheddy,dkk. 2008. Kesekretarisan Jilid 2. Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan. Jakarta.
7. Panduan PRAKERIN 2010.
8. Profil Instansi Dinas Bina Marga dan Pengairan Kab.Tasikmalaya.
9. Subagyo, Drs.Heni.------. Surat Menyurat Lengkap. Amelia. Surabaya.
http://laporanprakerin-amdan.blogspot.com/