Bernas Edisi Maret 2016

36
SELAMAT DATANG SEKJEN KEMENAG RI DI KUPANG Dari Nusa Tenggara Timur Untuk Nusantara Be rn as Edisi 3 Tahun V, Nomor 26, Maret 2016 ISSN 2252-360X PENGANUGERAHAN AWARD BAGI YANG BERPRESTASI RAKORPIM KANWIL KEMENAG NTT Memperkuat Sinergi dan Integrasi

description

RAkorpim Kanwil Kemenag NTT

Transcript of Bernas Edisi Maret 2016

Page 1: Bernas Edisi Maret 2016

SELAMAT DATANG SEKJEN KEMENAG RI DI KUPANG

Dari Nusa Tenggara Timur Untuk Nusantara

BernasEdisi

3 Tah

un V,

Nomo

r 26,

Maret

2016 ISSN 2252-360X

PENGANUGERAHAN AWARD BAGI YANG BERPRESTASI

RAKORPIM KANWIL KEMENAG NTTMemperkuat Sinergi dan Integrasi

Page 2: Bernas Edisi Maret 2016

Http :// ntt.kemenag.go.id

M I S I• Meningkatkan Pemahaman dan Pengamalan Ajaran Agama• Memantapkan Kerukunan Intra dan Antar Umat Beragama• Menyediakan Pelayanan Kehidupan Beragama yang Merata dan Berkualitas• Meningkatkan Pemanfaatan dan Kualitas Pengelolaan Potensi Ekonomi

Keagamaan • Mewujudkan Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah yang Berkualitas dan

Akuntabel• Meningkatkan Akses dan Kualitas Pendidikan Umum Berciri Agama, Pendidikan

Agama pada Satuan Pendidikan Umum dan Pendidikan Keagamaan• Mewujudkan Tatakelola Pemerintahan yang Bersih, Akuntabel dan Terpercaya

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMAPROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

V I S ITerwujudnya Masyarakat

Nusa Tenggara Timur Yang Taat Beragama, Rukun,Cerdas, dan Sejahtera Lahir

Batin dalam Rangka Mewujudkan Indonesia yang

Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan

Gotong-Royong

Page 3: Bernas Edisi Maret 2016

Edisi 3 Tahun V, Nomor 26 Maret 2016

1

Membangun Masyarakat Beragama NTT Beriman, Cerdas, Rukun, dan Sejahtera

Pelindung :Kepala Kantor Wilayah

Kementerian AgamaProvinsi Nusa Tenggara Timur

(ex-officio)

Penanggungjawab :Kepala Bagian Tata Usaha

Kantor Wilayah Kementerian AgamaProvinsi Nusa Tenggara Timur

(ex-officio)

Pemimpin Umum :Drs. Sarman Marselinus

Wakil Pemimpin Umum:H. Hasan Manuk, S.Pd, M.Pd

Pemimpin Redaksi./Redaktur Pelaksana :

John. B. Seja

Dewan Redaksi :Yohanes F. G.M. Wassa

Bobby BabaputraYakobus Sabon IgorGenoveva Menggol

Robertus FidiantoDaniel H. N. Ngaji, S.Kom

Sirkulasi :Genoveva Menggol; Gabriel Were

Design Grafis/Layout/ Foto :Daniel H. N. Ngaji, S.Kom

Kontributor Daerah :Kantor Kementerian Agama Kabupaten/

Kota dan Madrasah Negeri se-NTT

ALAMAT REDAKSI/ SIRKULASI :Subbag Informasi dan Humas

Kanwil Kementerian Agama NTTJl. Frans Seda Kupang,

Telp/Fax [email protected]

Diterbitkan sebagai Media Komunikasi dan Informasi

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur

PERCETAKAN :CV. INARApublishing

Redaksi menerima berita, opini, baik dari kalangan internal maupun dari penulis di luar lingkup Kanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur sesuai dengan misi penerbitan majalah ini. Redaksi berhak melakukan editing tanpa mengubah isi dan struktur naskah. Naskah yang tidak dimuat tidak dikembalikan

DITERBITKAN OLEH SUB BAGIAN INFORMASIDAH HUBUNGAN MASYARAKAT

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMAPROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Salam Redaksi

1

Salam Sejahtera.

Pembaca nan budiman.

Selamat bersua kembali pada edisi ketiga Majalah BERNAS tahun 2016. Kali ini BERNAS hadir dengan tema umum Rapat Koordinasi Pimpinan Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT. Hal ini menjadi pilihan editor dikarenakan pada bulan Maret 2016 ini Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT menyelenggarakan Rakorpim segenap Kuasa Pengguna Anggaran pada Satker Kementerian Agama se Provinsi NTT. Rakorpim ini diselenggarakan segera setelah Rapimnas Kemenag RI, dan menghadirkan Sekjen Kemenag RI, Prof. Dr. Nur Syam, M.Si dan Kepala Biro Kepegawaian Kemenag RI, Dr. H. Mahsusi, M.M.

Pada rubrik Liputan Khusus secara khusus kami menghadirkan Sekjen Kemenag RI, Prof. Dr. Nur Syam, M.Si ketika menyampaikan pembinaan kepada segenap Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) satker Kementerian Agama se Provinsi NTT. Hal penting yang ditegaskan oleh Sekjen adalah kekuatan kebersamaan dalam mewujudkan visi dan misi Kementerian Agama.

Pada penghujung bulan Maret, untuk pertama kalinya di Nusa Terindah Toleransinya hadir pula Dirjen Pendidikan Islam, Prof, Dr. (Phil.) H. Kamarudin Amin, MA dalam acara Rapat Koordinasi Pendidikan Islam. Kunjungan ini semakin menguatkan langkah dan mengeratkan jalinan tangan segenap insan Ikhlas Beramal Provinsi NTT dalam mewujudkan mimpi indah pembangunan agama di NTT.

Pada edisi ketiga ini, kami juga menampilkan liputan kegiatan menonjol sepanjang bulan Maret 2016 pada satuan kerja Kementerian Agama di Provinsi Nusa Tenggara Timur, baik dalam berita maupun lensa kegiatan.

Dan pada bagian akhir kami menghadirkan sosok Sahabat BERNAS, Dra. Ni Wayan Sunarsih, M.M, Pembimbing Masyarakat Hindu Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT yang secara khusus menghantar kita kepada pengenalan lebih jauh tentang perayaan Nyepi di Nusa Tenggara Timur.

Selamat membaca.

Redaksi

Page 4: Bernas Edisi Maret 2016

Edisi 3 Tahun V, Nomor 26 Maret 2016

2

DAFTAR ISI

Salam Redaksi 1

Daftar Isi 2

Editorial 3

Fokus Utama 4-7

Ssst, Ini Bukan SARA 8

Liputan Khusus 9-11

Bidik Lensa 12-14

Seputar Kanwil 15-23

Lintas Flobamora 24-29

Sahabat BERNAS 30-31

Bianglala 32

Fokus Utama Hal. 4 - 7

Liputan Khusus Hal. 9 - 11

Sahabat BERNAS Hal. 30 - 31

Sejenak BersamaPembimas HinduDra. Ni Wayan Sunarsih

RAKORPIM Kementerian Agama Provinsi NTT“Meneguhkan Revolusi Mental Untuk Kementerian Agama Di Provinsi Nusa Tenggara Timur Yang Bersih dan Melayani”

Prestasi Kerja, Kata Kuncinya Adalah Togetherness“Tiada kesuksesan diraih karena usaha orang per orang.Sebaliknya, prestasi adalah hasil dari kebersamaan, togetherness”

Page 5: Bernas Edisi Maret 2016

Edisi 3 Tahun V, Nomor 26 Maret 2016

3

S I N E R G I“Jika 1 + 1 = 3, maka itulah yang disebut sinergi”

Editorial

Ketika menyampaikan sambutan pada perayaan Tasyakuran dan Pagelaran Hari Amal Bakti Ke-70 Kementerian Agama

di Taman Ismail Marzuki Jakarta, 22 Januari 2016 yang silam, Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin menyerukan kepada segenap insan Ikhlas Beramal untuk memperkuat kerja sama.

“ B e r s a m a i n i saya menginstruksikan kepada setiap satuan ke r j a Ke m e n a g a ga r memperkuat sinergi dan integrasi supaya efektif dan efisien mengejar target sesuai tupoksi. Sinergi dan integrasi adalah kunci bagi kita untuk dapat mencapai kesuksesan bersama. Ibarat sapu lidi, ia berfungsi nyata jika bersatu padu dan bergerak searah beriringan,” demikian kata Lukman Hakim Saifuddin.

Seruan ini tentu saja memiliki makna khusus, apalagi disampaikan pada peringatan hari jadi Kementerian Agama ke 70. Kementerian Agama sebagai institusi yang hampir setua negara ini memiliki sejuta potensi positif untuk bonum commune, tetapi mungkin saja masing-masing bagian masih bekerja sendiri-sendiri, sehingga hasilnya belum maksimal.

Dua kata yang diungkapkan oleh Menteri Agama adalah sinergi dan integrasi. Kata integrasi mungkin sudah akrab dalam pemahaman kita. Sebaliknya kata sinergi mungkin perlu dimaknai lebih luas karena belum lazim dipakai.

Menurut Deardorff dan Williams (2006) sinergi adalah sebuah proses di mana interaksi dari dua atau lebih agen atau kekuatan akan menghasilkan pengaruh gabungan yang lebih besar

dibandingkan jumlah dari pengaruh mereka secara individual. Sinergi adalah suatu istilah yang berarti melipatgandakan pengaruh (multiplier effect) yang memungkinkan energi pekerjaan atau jasa individu berlipat ganda secara eksponensial melalui usaha

bersama. Menurut Stephen

Covey dalam bukunya 7 Habits of Highly Effective People, jika 1 + 1 = 3, maka itulah yang disebut “Synergy”. Sinergi adalah s a l i n g m e n g i s i d a n melengkapi perbedaan untuk mencapai hasil lebih besar daripada jumlah bagian per bagian.

Bersinergi berart i s a l i n g m e n g h a r g a i perbedaan ide dan bersedia saling berbagi. Ber-sinergi tidak mementingkan diri

sendiri, namun berpikir menang-menang dan tidak ada pihak yang dirugikan atau merasa dirugikan. Ber-sinergi bertujuan memadukan bagian-bagian terpisah.

Kunci untuk menciptakan sinergi adalah belajar untuk menghargai bahkan mensyukuri perbedaan latar belakang SARA, adat istiadat, kepribadian maupun pengalaman dan pendidikan. Karena perbedaan-perbedaan itulah yang menghantar hasil kerja tim menjadi lebih baik dan optimal.

Itulah sinergi, sebuah bentuk aktivitas yang lebih luas daripada kerja sama atau kebersamaan atau sama-sama bekerja. Dan hal ini secara khusus ditegaskan lagi oleh Sekjen, Prof. Dr. Nur Syam, M.Si ketika membuka Rakorpim Kanwil Kemenag Prov. NTT di Hotel Sasando, Kupang (15/03/2016). “Tiada kesuksesan diraih karena usaha orang per orang. Sebaliknya, prestasi adalah hasil dari kebersamaan, togetherness.” ***(JohnSeja)

Page 6: Bernas Edisi Maret 2016

Edisi 3 Tahun V, Nomor 26 Maret 2016

4

Fokus Utama

Memberi Makna Baru Pada RutinitasSalah satu agenda rutin tahunan adalah

penyelenggaraan rapat koordinasi tingkat pimpinan satuan kerja di tingkat Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur. Sebagai agenda rutin tahunan maka tentu kegiatan ini sudah sering dilakukan dengan agenda yang kurang lebih hampir sama.

Walau menjadi sebuah agenda tahunan, rapat koordinasi tingkat pimpinan yang biasa disebut juga Rakorpim tahun 2016 ini dilakukan dalam nuansa berbeda, dan bahkan dalam waktu yang bukan pada awal tahun lagi yakni di pertengahan bulan Maret 2016.

“Sebagai instansi vertikal, kita semestinya bergerak seirama, karena itu pelaksanaan Rakorpim 2016 dilakukan setelah Rakorpim Nasional. Memang terlambat, tetapi ini penting supaya ada benang merah antara Rakorpim Nasional dan Rakorpim Wilayah,” demikian kata

Drs. Sarman Marselinus, Kepala Kanwil Kemenag Prov. NTT.

Menghadirkan Sekjen dan KaropegRakorpim Kanwil Kementerian Agama Provinsi

NTT ini melibatkan 90 peserta yang terdiri dari segenap Kuasa Pengguna Anggaran yang adalah pimpinan satuan kerja Kementerian Agama yang berjumlah 69 satker yakni 1 Kepala Kanwil Kemenag Provinsi, 19 Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, 9 Kepala MAN, 19 Kepala MTsN dan 21 Kepala MIN.

Bertempat di Hotel Sasando, Jl. R.A. Kartini, No 1 Kupang, Rakorpim dilaksanakan selama empat hari dari tanggal 15 s.d 18 Maret 2016 dengan menghadirkan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Nur Syam, M.Si dan Kepala Biro Kepegawaian Kementerian Agama RI, Dr. H. Mahsusi, M.M.

Sekjen Kemenag RI, Prof. Dr. Nur Syam,

RAKORPIM Kementerian Agama Provinsi NTT“Meneguhkan Revolusi Mental Untuk Kementerian Agama

Di Provinsi Nusa Tenggara Timur Yang Bersih dan Melayani”

Page 7: Bernas Edisi Maret 2016

Edisi 3 Tahun V, Nomor 26 Maret 2016

5

M.Si tampil membawakan materi bertemakan manajemen kinerja Kementerian Agama terkait upaya reformasi birokrasi menuju Kementerian Agama berintegritas. Sekjen juga didaulat untuk membuka Rakorpim Kanwil Kemenag Prov. NTT. Sedangkan, Kepala Biro Kepegawaian, Dr. H. Mahsusi, M.M hadir dengan memberikan pencerahan tentang manajemen Sasaran Kinerja Pegawai untuk menilai kompetensi pegawai Kementerian Agama.

Di hadapan Sekjen Kemenag RI, dalam laporan pembukaan, Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Prov. NTT, H. Hasan Manuk, S.Pd, M.Pd menyampaikan bahwa kegiatan yang diwarnai dengan pegelaran Senam 5 Nilai Budaya Kerja Kemenag bertujuan untuk menegaskan komitmen

seluruh jajaran k e m e n t e r i a n Agama di Nusa Tenggara Timur untuk menjadikan satuan kerjanya menjadi institusi yang berintegritas, yang bersih dan melayani sekaligus m e n g e v a l u a s i Kinerja tahun 2015 dan membahas proyeksi kinerja

tahun 2016.

Kakanwil Targetkan Lapkeu Terbaik 2016Kepala Kanwil Kemenag Prov. NTT, Drs. Sarman

Marselinus dalam pemaparannya mengutarakan cita-cita untuk mewujudkan laporan keuangan terbaik tahun anggaran 2016 pada semua satuan kerja pada Kementerian Agama Provinsi NTT. Selain menargetkan predikat laporan keuangan terbaik, Kakanwil juga menegaskan beberapa focus point yang mesti menjadi perhatian segenap pimpinan satuan kerja dan unit kerja di Kementerian Agama Prov. NTT.

Beberapa hal penting yang juga harus menjadi perhatian khusus menurut Kakanwil antara lain penilaian SKP demi peningkatan kinerja,

p e l a k s a n a a n renstra dengan m e l a k u k a n p e n a j a m a n program prioritas s e s u a i t a r g e t kinerja, dan secara te r u s m e n e r u s m e l a k u k a n G e r a k a n Nasional Revolusi Mental dengan m e n d u k u n g percepatan proses reformasi birokrasi di lingkup Kanwil

Page 8: Bernas Edisi Maret 2016

Edisi 3 Tahun V, Nomor 26 Maret 2016

6

NTT melalui Penerapan 5 Nilai Budaya Kerja.

“ L a p o ra n ke u a n ga n m e r u p a k a n m u a ra d a r i pertanggungjawaban kinerja kita, karena itu sebenarnya dengan menargetkan laporan keuangan terbaik, kita mau tidak mau harus menunjukkan kinerja terbaik,” tegas Sarman Marselinus.

M e n u r u t K a k a n w i l Kemenag Prov. NTT, laporan keuangan terbaik memiliki beberapa indikator antara lain laporan yang benar, tidak ada kepalsuan atau manipulasi di dalamnya, laporan keuangan yang taat pada aturan dan tidak tunduk pada kebijakan,

Page 9: Bernas Edisi Maret 2016

Edisi 3 Tahun V, Nomor 26 Maret 2016

7

dan terutama tidak ada lagi indikasi korupsi dalam laporan keuangan tersebut. Hal ini menurutnya, harus menjadi gerakan bersama setiap ASN Kementerian Agama Provinsi NTT.

“Sepanjang tahun 2016 saya mendorong semua satuan kerja agar mewujudkan target predikat laporan keuangan terbaik tahun 2016. Kanwil Kemenag yang lain bisa, mengapa kita tidak bisa?” kata Sarman Marselinus di hadapan segenap KPA Satker Kemenag Provinsi NTT.

Benang Merah Dari Rakorpim NasionalRakorpim 2016 juga mendiskusikan dan

merumuskan rencana aksi sebagai tindak lanjut dari rekomendasi Rakorpim Nasional Kementerian Agama tanggal 29 Februari s.d 2 Maret 2016 di Jakarta. Tiga bidang pokok yang menjadi rekomendasi dari Rakorpim Nasional ialah layanan tata kelola pemerintahan, layanan pendidikan dan layanan keagamaan. Tiga tema besar ini digodok oleh tiga

komisi yang anggota-anggotanya mewakili setiap unsur dalam Rakorpim Kanwil Kemenag NTT ini.

“Tiga kategori matriks rencana aksi ini d i tuangkan da lam ber i ta acara untuk ditandatangani oleh perwakilan dari kita, kemudian dilaksanakan secara konsekuen dan pada waktunya akan dievaluasi secara berkala. Ini menjadi benang merah yang menghubungkan kita sebagai warga Kementerian Agama,” tegas Kakanwil Kemenag Prov. NTT.

Sehari sebelum penutupan kegiatan Rakorpim, digelar malam penganugerahan bagi Satuan Kerja berprestasi sepanjang tahun 2015. Tampak Kakanwil Kemenag Prov. NTT menyerahkan piagam penghargaan kepada pengelola keuangan, pengelola BMN dan juga pengelola kehumasan terbaik sepanjang tahun 2015, baik dari kategori Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota maupun Madrasah Negeri. ***(jose)

Page 10: Bernas Edisi Maret 2016

Edisi 3 Tahun V, Nomor 26 Maret 2016

8

Sssttt...Ini Bukan SARA

8

Seseorang yang sedang berada dalam toilet tiba-tiba merasa risih karena seorang yang sedang memakai toilet di sebelahnya bertanya. “Hai kamu lagi ngapain?” Sebenarnya dia merasa sangat tidak enak

S e o r a n g n e n e k mengundang pak RT, pak RW dan pak Lurah, serta beberapa warga untuk rapat di rumahnya.Nenek : “Pak Lurah, Pak

RW, Pak RT dan segenap peserta rapat yang saya hormati, maaf saya telah merepotkan b a p a k - b a p a k semua. Sebenarnya maksud saya adalah sekedar “MENUTUP BOTOL OBAT” saya ini dan untuk tujuan tersebut saya mengundang bapak-bapak sekalian untuk rapat.”

Warga : (setengah protes…) “Nenek ini apa-apaan ya…, mau nutup botol obat

Pelajaran Bagi Yang Hobi Rapat

aja pakai ngundang rapat segala!!!!”Nenek : “Soalnya pada label botol obat ini tercantum:

“BOTOL HARAP DITUTUP DENGAN RAPAT” (dari berbagai sumber)

Salah Sambungdiajak ngobrol ketika sedang membuang hajat, tetapi demi kesopanan dia menjawab, “Saya lagi sibuk nih.”

Tapi rupanya orang yang disebelahnya itu masih betah ngobrol. “Saya boleh datang ke tempatmu ga?” Dia merasa sangat risih, tapi tetap dengan alasan demi kesopanan dia menjawab, “Wah kayaknya tidak bisa ya, saya benar-benar sedang sibuk nih.” Lalu dia

mendengar tetangganya berkata lagi, “Saya akan menelponmu lagi nanti ya, ada orang idiot di toilet sebelah yang terus menjawab setiap pertanyaanku.”

(dari berbagai sumber)

Page 11: Bernas Edisi Maret 2016

Edisi 3 Tahun V, Nomor 26 Maret 2016

9

Liputan Khusus

De m i k i a n d i u n g k a p k a n S e k j e n Kementerian Agama RI, Prof. DR. H. Nur Syam, M.Si, dalam sambutannya

pada Pembukaan Rapat Koordinasi Pimpinan Satker di lingkup Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, Selasa, (15/03/2016) malam di Sasando International Hotel, Kupang.

Prestasi kerja hanya bisa diraih karena

kebersamaan, togetherness. Hanya kebersamaan yang bisa menghantarkan kita meraih prestasi.

Hal ini dikatakannya terkait dengan dua hal yang menjadi prestasi yang diraih Kementerian Agama antara lain opini atas Laporan Keuangan Kementerian Agama dalam beberapa tahun terakhir yang selalu memperoleh predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) serta Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah yang pada tahun ini meraih predikat B. Menurutnya, prestasi ini adalah hasil dari kerja keras seluruh jajaran kementerian Agama dari pusat hingga daerah. “Ini adalah hasil dari kerja

keras kita semua, termasuk NTT”, katanya. Beliau berharap agar seluruh jajaran Kementerian

Agama memupuk semangat kebersamaan dalam menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing. Jadi, jika Kementerian Agama bisa mempertahankan opini atas laporan keuangan dengan predikat WTP maka itu merupakan prestasi dari seluruh pegawai Kementerian Agama.

Namun demikian, di hadapan seluruh peserta Rapat Kerja, Sekjen mengakui bahwa saat ini Kementerian Agama sedang menghadapi sebuah tantangan yang berat terkait dengan penerapan sistem akuntasi Pemerintah berbasis Akrual. Perubahan ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi seluruh jajaran Kementerian Agama di tengah kondisi SDM Kemenag yang kebanyakan lulusan Sarjana Agama. Tiada jalan lain, selain banyak belajar.

Dikatakan Sekjen, Kementerian Agama, sejak tahun 2015, termasuk dari lima Kementerian yang berkomitmen untuk menjalankan Sistem Akuntasi Berbasis Akrual (SAIBA). Beliau meminta jajaran Kemenag untuk tidak berkecil hati melainkan membangun kepercayaan diri bahwa kita bisa. “Biasakan diri kita berpikiran positif bahwa kita bisa”, ungkap Sekjen. “Saya minta agar pak Kanwil memperbanyak pelatihan, biar bendahara kita banyak belajar”, pinta Sekjen melanjutkan.

Terkait Performance ManagementSebagaimana dipahami bahwa manajemen

kinerja sudah menjadi arus utama dalam birokrasi pemerintahan Indonesia. Semua kementerian dan lembaga (K/L) menyelenggarakan pemerintahan dengan birokrasi berbasis manajemen kinerja. Ukurannya adalah ditetapkannya sasaran kinerja, indikator kinerja dan capaian kinerja. Sasaran kinerja dirumuskan melalui perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan dan kemudian dalam enam

Prestasi Kerja,Kata Kuncinya Adalah Togetherness

“Tiada kesuksesan diraih karena usaha orang per orang.Sebaliknya, prestasi adalah hasil dari kebersamaan, togetherness”

Page 12: Bernas Edisi Maret 2016

Edisi 3 Tahun V, Nomor 26 Maret 2016

10

bulan atau akhir tahun dilakukan evaluasi kinerja untuk mengetahui seberapa tingkat ketercapaian targetnya.

Model eva luas i yang d i l a k u k a n i n i l a h y a n g kemudian menegaskan tentang implementasi manajemen kinerja. Di dalam manajemen kinerja ini, setiap awal tahun dilakukan penandatangan perjanjian kinerja, kemudian dilaksanakan, lalu dilakukan evaluasi baik pada tengah tahun maupun akhir tahun. Dari proses evaluasi ini akhirnya diketahui bagaimana pencapaian kinerja dalam bentuk out put atau outcome-nya.

Terkait dengan ini, setidaknya ada tiga hal yang perlu mendapat perhatian. Pertama, harus ditetapkan sasaran kinerjanya. Melalui SKP akan diketahui dengan jelas apa yang akan dilakukan oleh masing-masing pejabat. SKP adalah sasaran kerja pegawai sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011. Misalnya, apa yang akan dilakukan dalam setahun ke depan. Apa kepentingan program tersebut bagi pelanggan kita, baik pelanggan internal maupun eksternal, dan mengapa program atau kegiatan tersebut dilakukan. Sasaran kinerja merupakan aspek kualitatif dari apa dan mengapa hal tersebut dilakukan.

Kedua, indikator kinerja merupakan uraian yang mendasar mengenai apa saja yang dilakukan. Jadi

indikator kinerja merupakan rincian atas sasaran kinerja. Ia mencakup apa saja yang akan dilakukan secara rinci, dan bagaimana cara melakukannya. Indikator kinerja merupakan aspek kuantitatif dari sasaran kinerja, yang biasanya diterjemahkan ke dalam uraian kuantitatif dan memungkinkan pengukuran dilakukan. Misalnya, berapa jumlah dokumen pegawai yang dapat dilayani untuk pengurusan administrasi kepangkatannya, berapa dokumen perencanaan yang dapat diselesaikan, berapa dokumen anggaran yang bisa dihasilkan dan sebagainya.

Ke t i ga , c a p a i a n k i n e r j a m e r u p a ka n pengungkapan kuantitatif yang memungkinkan dilakukan pengukuran dengan rumus tertentu.

Page 13: Bernas Edisi Maret 2016

Edisi 3 Tahun V, Nomor 26 Maret 2016

11

Misalnya diungkapkan berapa persen capaian kinerja tersebut akan dapat dilakukan. Jadi, capaian kinerja

merupakan harapan atas ketercapaian sasaran dan indikator kinerja. Bisa diungkapkan misalnya 100 persen, 90 persen dan sebagainya. Melalui matriks ini, maka pada akhirnya di akhir tahun akan dapat diungkapan berapa persen secara keseluruhan program tersebut dapat dilaksanakan. Melalui mekanisme manajemen kinerja atau manajemen performa ini, maka pimpinan akan dapat mengetahui apa yang bisa dilakukan, bagaimana melakukannya dan bagaimana hasilnya.

Bangga Menjadi Pegawai KemenagMembangun kebersamaan tentu saja tidak

cukup dengan niat melainkan lebih dari itu mesti

dilandasi dengan rasa cinta. Untuk itu, ia meminta seluruh pegawai di lingkup Kementerian Agama

agar merasa bersyukur menjadi bagian dari Kementerian Agama. Dikatakan Sekjen, menjadi bagian dari Kementerian Agama semestinya membuat seluruh pegawai merasa bangga. Hal itu, demikian Sekjen, terutama karena tugas dan fungs i Kementerian Agama yang tidak saja menyentuh hal-hal lahiriah duniawi tetapi juga menyangkut soal akhirat umat. “Syukurilah bahwa kita menjadi bagian dari Kementerian Agama

yang sehari-hari mengurusi tidak saja hal-hal duniawi tetapi juga hal-hal yang berkaitan dengan keakhiratan, surga maupun dunia,” ungkap Sekjen dalam nada guyon.

Mantan Dirjen Pendidikan Islam itu lebih jauh mengatakan bahwa bekerja di Kementerian Agama merupakan sebuah amanah yang luar biasa. “Di Kementerian Agama, kita tidak hanya mengabdi kepada negara dan bangsa tetapi juga kepada Tuhan Yang maha Esa,” ungkapnya. Di hadapan seluruh peserta Rakor, mantan rektor UIN Surabaya itu mengajak seluruh jajaran Kementerian Agama untuk selalu melaksanakan tugas masing-masing dengan penuh suka cita. (~bernas-fidianto)

Page 14: Bernas Edisi Maret 2016

Edisi 3 Tahun V, Nomor 26 Maret 2016

12

Bidik LensaKakanwil Kemenag NTT, Drs. Sarman Marselinus ketika menerima Penghargaan Terbaik VI kategori Artistik Majalah Dinas dari Sekjen Kementerian Agama, Rabu, (02/03/2016) pada acara penutupan Rakernas Kemenag Tahun 2016.

Kepala Kanwil Kemenag Prov. NTT bersama pejabat di

lingkup Kemenag Provinsi NTT saat bersilaturahmi ke

kediaman Ketua PHDI NTT, Drs. I.G.M. Putra Kusuma dalam rangka Perayaan Nyepi Tahun Baru Saka 1938, Kamis

(10/03/2016).

Dirjen Pendis Kemenag RI, Prof. Dr. (Phil) H. Kamarudin Amin, MA foto bersama Kakanwil Kemenag Prov. NTT dan Kepala Kantor Kemenag Kabupaten/Kota se NTT pada pembukaan Rakor Penguatan Lembaga Pendidikan Islam, Selasa (29/03/2016) di Sotis Hotel Kupang.

Page 15: Bernas Edisi Maret 2016

Edisi 3 Tahun V, Nomor 26 Maret 2016

13

Penyerahan Award kepada Satker yang menjadi Pengelola BMN terbaik kategori Madrasah Negeri se Prov. NTT, pada saat Rakorpim di Sasando Hotel, Kamis (17/03/2016).

Kepala Biro Kepegawian

Kementerian Agama RI, Dr. H.

Mahsusi, MM ketika menyampaikan

pemaparan tentang Sasaran Kinerja

Pegawai (SKP) pada Rakorpim Kanwil

Kemenag Prov. NTT di Sasando

Hotel Kupang, Rabu (16/03/2016).

Irwan (berkopiah), peserta MTQ asal NTT

yang akan mewakili Indonesia pada ajang

MTQ Internasional di Kuwait ketika

bersilaturahmi dengan Kakanwil Kemenag

Provinsi NTT, (Kamis, 31/03/2016).

Page 16: Bernas Edisi Maret 2016

Edisi 3 Tahun V, Nomor 26 Maret 2016

14

Kebersamaan dalam keberagaman lewat tampilan vokal grup

Bidang Bimas Kristen pada acara Simakrama

Nyepi di halaman Kanwil Kemenag

Prov. NTT pada Senin (21/03/2016).

Selamat Datang Sekjen Kemenag RI, Prof. Dr. Nur Syam di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kakanwil Kemenag Prov. NTT bersama segenap pejabat eselon III menjemput Sekjen Kemenag RI di Bandara Eltari Kupang, Selasa (15/03/2016).

Acara khusus perpisahan segenap Kepala Kantor Kemenag Kabupaten/Kota Se Prov. NTT dengan Kepala Kantor Kemenag Kab. Manggarai (Drs. Yohanes Wage) yang akan memasuki masa pensiun per 01 Juni 2016, di Aula Sasando Hotel, Kamis (17/03/2016).

Page 17: Bernas Edisi Maret 2016

Edisi 3 Tahun V, Nomor 26 Maret 2016

15

Seputar Kanwil

Kupang – Karya Inovasi Senam 5 Nilai Budaya Kerja Kementerian Agama yang diragakan oleh DWP Kanwil Kementerian Agama Prov. NTT berkolaborasi dengan MTsN Kupang menuai pujian Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, Prof. Dr. H. Nur Syam, M.Si, di sela-sela acara pembukaan Rapat Koordinasi Pimpinan Satuan Kerja Lingkup Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. NTT, Selasa (15/03/2016).

Menurut Sekjen, Kementerian Agama kini telah berkembang jauh lebih baik dengan munculnya beragam karya inovasi dari sebagian besar ASN. Karya Inovasi kreatif itu tidak hanya berguna bagi Kementerian Agama namun juga berguna bagi bangsa.

“Senam 5 nilai budaya kerja yang diperagakan oleh DWP malam hari ini menunjukkan bahwa Kementerian Agama tidak pernah habis dalam menciptakan karya inovasi dan saya berencana mengumpulkan semua

karya inovatif pegawai,” ungkap Nur Syam.Nur Syam berjanji akan mengundang tim

dan instruktur senam 5 NBK ke Jakarta untuk mendemonstrasikan senam tersebut di depan Menteri Agama dan seluruh aparatur Kemenag RI di Jakarta. “Senam ini akan dilakukan pada hari Jum’at di kesempatan olahraga nanti,” ujar Sekjen yang disambut tepuk tangan seluruh peserta Rakor.

***(Sumber : ntt.kemenag.go.id/Gerald)

Sekjen Janji Undang Tim Senam 5 NBK ke Jakarta

Kupang – Ismail Betawi dan Vera Kartina menjadi pusat perhatian pada acara pembukaan Rakor Penguatan Kelembagaan Pendidikan Islam Tahun Anggaran 2016, Selasa, (29/03/2016) malam yang berlangsung di Sotis Hotel Kupang. Keduanya terpilih menjadi figur Kepala Madrasah inspiratif dari Nusa Tenggara Timur.

Ismail Betawi adalah Kepala MAN Kedang

Lembata sementara Vera Kartina, sehari-hari melaksanakan tugas sebagai Kepala Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Hidayatullah Atambua Kabupaten Belu.

Keduanya terpilih menjadi tokoh inspiratif setelah tulisan tentang mereka dimuat pada buku ‘Keteladanan, Sosok Guru Madrash Inspiratif ’ yang diterbitkan Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementerian Agama. Betawi melalui coretan pena bertajuk Wujudkan Madrasah Yang Eksklusif Di Daerah Terpencil sementara Kartina lewat tulisan berjudul Kembangkan Madrasah di Daerah Minoritas.

Dijumpai usai acara pembukaan, keduanya mengaku bangga terpilih sebagai Kepala Madrasah Inspiratif melalui tulisan mereka. “Sangat bangga, tulisan kami bisa masuk di level nasional,” ujar keduanya singkat dan kompak dengan raut wajah berseri. Disaksikan 70 orang peserta Rapat Koordinasi serta undangan yang hadir keduanya diserahkan buku oleh Kepala Kanwil Kemenag Provinsi NTT.***(Sumber : ntt.kemenag.go.id/Gerald)

Betawi dan Kartina, Kepala Madrasah Inspiratif Dari NTT

Page 18: Bernas Edisi Maret 2016

Edisi 3 Tahun V, Nomor 26 Maret 2016

16

Kupang - Pemberian tunjangan kinerja yang naik dari 40% menjadi 60% berimplikasi pada bertambahnya tuntutan peningkatan kinerja pegawai. Jika dahulu pemberian tukin cukup dibuktikan dengan pencatatan kehadiran saat masuk dan keluar serta pencatatan jurnal harian maka dengan kenaikan kinerja dituntut untuk menunjukkan bukti kinerja setiap menit dalam 7,5 jam kerja. Hal itu dikatakan Kakanwil Kemenag NTT, Drs. Sarman Marselinus dalam amanat apel kesadaran, Kamis (17/03/2016).

Menurut Kakanwil, untuk membantu pegawai menghitung secara detil keberadaannya selama 7,5 jam di kantor sesuai edaran Sekjen Kemenag RI maka setiap pegawai diminta untuk finger print tidak hanya pada pagi dan sore hari tetapi juga melakukan pencatatan jam istirahat siang hari. Berkaitan dengan hal itu, Kakanwil mengatakan bahwa kebijakan finger print sebanyak empat kali sehari merupakan hasil rapat bersama pejabat eselon III dan para kasubag di lingkungan Kanwil pada bulan januari 2016 lalu.

“Saya berharap kita semua melaksanakan finger print ini dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab bukan sebagai beban yang menyiksa. Pola pikir kita harus diubah. Inilah makna sesungguhnya

dari revolusi mental yakni melakukan perubahan mulai dari pola pikir. Mari kita membiasakan diri melakukan hal yang benar dan berhenti membenarkan kebiasaan yang tidak benar,” ajak Kakanwil.

Pada kesempatan tersebut, Kakanwil Kemenag NTT, Drs. Sarman Marselinus mengajak seluruh ASN Kanwil Kemenag NTT untuk memahami tiga hal penting yakni Penilaian SKP, Peningkatan Kinerja dan Target Realisasi Anggaran 2016.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. NTT, Drs. Sarman Marselinus pada Apel Kesadaran juga menyerahkan SK Mutasi Kenaikan Pangkat kepada tiga orang PNS di Lingkungan Kanwil Kementerian Agama Prov. NTT yakni Gaspar L. Tokan, S.Kom, MM, Yohanes Sukardi, S.Kom dan Djunaidah Kia.

Kepada ket iga orang PNS, Kakanwi l mengucapkan selamat bagi PNS yang menerima mutasi SK Kenaikan Pangkat, bagi atasan langsung dan juga bagi keluarga dengan harapan agar dengan diterimanya SK tersebut, PNS makin giat dan tekun dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai aparatur Kementerian Agama.

***(Sumber : ntt.kemenag.go.id/Gerald)

Tukin Naik,Tuntutan

Bertambah

Page 19: Bernas Edisi Maret 2016

Edisi 3 Tahun V, Nomor 26 Maret 2016

17

Kupang – “Jangan pernah berpikir dan merasa bahwa Madrasah adalah lembaga pendidikan kelas dua. Ia sejajar dengan lembaga pendidikan lainnya.”

Demikian dikatakan Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Prof. Dr. (Phil) H. Kamarudin Amin, MA ketika menyampaikan materi pada Rakor Penguatan Kelembagaan Pendidikan Islam Tahun Anggaran 2016, yang berlangsung di Sotis Hotel Kupang pada Selasa, (29/03/2016) yang diikuti oleh Kepala Kantor Kementerian Agama, Kepala Seksi Pendidikan Agama dan Bimas Islam, Kepala Madrasah Aliyah dan Tsanawiyah, Pengawas Pendidikan Islam maupun Pimpinan Pondok Pesantren se Provinsi NTT.

Menurutnya, Madrasah adalah lembaga pendidikan plus. Ia memiliki keunggulan lebih dari lembaga pendidikan umum lainnya. “Di Madrasah, siswa tidak hanya diajarkan mata pelajaran umum seperti yang diajarkan di sekolah-sekolah pada umumnya melainkan lebih dari pada itu juga memperoleh pelajaran khas keagamaan Islam,” paparnya.

Lebih lanjut Kamarudin menambahkan, berdasarkan data nasional, Indonesia kini menjadi salah satu negara yang memiliki lembaga pendidikan Islam terbesar di dunia. Melihat potensi dan sumber daya demikian ini maka di masa yang akan datang, Indonesia akan menjadi kiblat dunia Islam.

“Salah satu modal sosial terbesar Indonesia adalah memiliki lembaga pendidikan Islam terbesar di dunia, ini menjadi satu faktor pendukung yang

menjadikan Indonesia sebagai kiblat dunia Islam yang akan datang,” ungkap mantan dosen UIN Makasar ini di hadapan 70 orang peserta Rapat Koordinasi.

M e s k i p u n d e m i k i a n , K a m a r u d i n menggarisbawahi bahwa hal itu dapat menjadi kenyataan apabila pendidikan Islam memiliki keunggulan dalam hal mutu, mengembangkan sikap toleran, damai dan menghargai perbedaan. Karena itu, Kamarudin mengajak para pejabat di lingkungan Kemenag NTT agar terus memperhatikan para guru karena menurutnya guru adalah pemain utama pendidikan.

Sebelumnya, Kabid Pendis Kanwil Kemenag melaporkan bahwa madrasah di NTT berjumlah 302 dan 49 diantaranya adalah madrasah negeri. Selain madrasah, di NTT sudah ada lembaga pendidikan tinggi Islam yakni Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Kupang.***(Sumber : ntt.kemenag.go.id/Gerald)

MadrasahBukan

LembagaPendidikanKelas Dua

Page 20: Bernas Edisi Maret 2016

Edisi 3 Tahun V, Nomor 26 Maret 2016

18

Kupang – Kepala Kanwil Kemenag Provinsi NTT dalam sambutannya pada pembukaan Rakor Penguatan Kelembagaan Pendidikan Islam Tahun Anggaran 2016 yang berlangsung di Sotis Hotel, Selasa, (29/03/2016) mengungkapkan masalah mendasar yang dihadapi bangsa dan negara saat ini adalah hilangnya karakter dan lunturnya penghargaan terhadap perbedaan, serta meningkatnya paham radikalisme, terorisme dan kekerasan serta narkoba.

“Mudah-mudahan pengembangan madrasah dan pendidikan Islam ke depan agar menghasilkan generasi muda yang menampilkan Islam yang rahmatan lil alamin,” harap Kakanwil.

Dikatakan, madrasah adalah madrasah, bukan sekolah umum dan tentu memiliki identitas sendiri, walupun ‘madrasah’ dari segi bahasa adalah nama lain dari sekolah. Maka, madrasah akan menjadi ‘point of different’, kata yang membedakannya dengan sekolah umum lainnya.

Kakanwil Sarman mengisahkan, dahulu kalau orang menyebut sekolah pasti maksudnya sekolah umum atau sekolah bukan sekolah Islam sebaliknya ketika menyebut Madrasah maka orang akan dengan sendirinya langsung mengerti bahwa itu sekolah Islam. Maka, Madrasah sebagai sekolah yang bercirikan Islam, kata Kakanwil, menjadi sebuah

Madrasah MenjadiPoint of Different’

added value bagi sekolah umum.Untuk itu, orang nomor satu di lingkup Kanwil

kementerian Agama Provinsi NTT itu meminta seluruh jajarannya untuk secara bersama-sama menjaga dan mengembangkan kekhasan ciri keislaman itu. “Tugas kita bersama adalah mengembangkan kekhasan ciri keislaman itu agar Madrasah tidak akan ketinggalan dengan sekolah lainnya,” tandas Kakanwil. Kakanwil Sarman Marselinus juga meminta seluruh jajarannya untuk mendorong pengembangan Madrasah maupun pendidikan agama dan keagamaan Islam agar memberikan kontribusi langsung pada pembangunan bidang agama di Nusa Tenggara Timur.

Sementara itu, dalam laporan pada Pembukaan Rakor, Ketua Panitia Penyelenggara, Drs. H. Ibrahim Arif mengungkapkan bahwa kegiatan yang didanai dari DIPA Kanwil Kemenag Provinsi NTT pada Program Pendidikan Islam tersebut bertujuan untuk membahas sejumlah program strategis serta menyatukan spirit dalam mewujudkan Pendidikan Islam yang berkualitas di wilayah NTT. Selain itu, juga menjadi ajang untuk melakukan evaluasi atas pelaksanaan program dan kegiatan di lingkup Pendidikan Islam selama tahun anggaran 2015.***(Sumber : ntt.kemenag.go.id/Gerald)

Page 21: Bernas Edisi Maret 2016

Edisi 3 Tahun V, Nomor 26 Maret 2016

19

Kupang – Keluarga Katolik Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT baik PNS maupun PTT mengikuti Kegiatan Pembinaan Kerukunan Intern Pegawai Katolik yang dilaksanakan di Paroki St. Theresia Dari Kanak-Kanak Yesus Panite pada Minggu, (13/03/2016) yang difasilitasi Bidang Urusan Agama Katolik Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT.

Kepala Bidang Urusan Agama Katolik, Drs. Yakobus Beda Kleden, MM ketika dikonfirmasi Jumat (11/03/2016) mengatakan Bidang Urusan Agama Katolik menyelenggarakan kegiatan ini sejalan dengan salah satu misinya yakni meningkatkan pemberdayaan umat juga guna menumbuhkembangkan sikap murah hati dan solider yang menampakkan wajah belas kasih Allah untuk saling mengembangkan dan memberdayakan dalam persekutuan hidup bersesama dan bersaudara.

“ K e g i a t a n kunjungan rohani pegawai Katolik pada Kanwil Kemenag Prov. NTT ini merupakan sebuah ungkapan solidaritas sekaligus e k s p r e s i i m a n ,” ungkap Kleden usai perayaan ekaristi b e r s a m a u m a t Panite.

Selain mengikuti perayaan Ekaristi bersama umat di Panite, rombongan p e ga w a i K a t o l i k Kanwil Kemenag NTT

juga menyerahkan bantuan beras sebanyak 20 karung (± satu ton) yang merupakan sumbangan sukarela dari segenap pegawai Katolik pada Kanwil Kemenag Prov. NTT. Bantuan diserahkan melalui pastor paroki Panite untuk kemudian disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkannya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, Drs. Sarman Marselinus, yang pada kesempatan ini didampingi oleh Ibu Ketua DWP Kemenag NTT, Ny. Xaveria A. Ghunu Sarman, menyampaikan harapannya agar pertemuan di Panite menjadi sebuah momen untuk menjalin persatuan, membangun jejaring kerja dan sinergitas dalam menghadapi setiap persoalan hidup.

Pastor Paroki Santa Theresia dari Kanak-Kanak Yesus, P. Willem Laga Udjan, SVD, mengungkapkan rasa terima kasih dan bahagia atas kunjungan rombongan pegawai Katolik Kanwil Kemenag Prov. NTT. “Kita adalah keluarga besar, bersaudara dalam Tuhan. Kami sungguh merasa terhibur, terutama dalam situasi rawan pangan di Panite ini,” kata Pater Willem.

Dalam kunjungan ini, Paduan Suara Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT turut meriahkan perayaan Ekaristi Minggu Prapaskah V, 13 Maret 2016 di Paroki St. Theresia dari Kanak-kanak Yesus, Panite, Kabupaten TTS.

***(Sumber : ntt.kemenag.go.id/Gerald)

Keluarga KatolikKanwil Kemenag NTT

Peduli Panite

Page 22: Bernas Edisi Maret 2016

Edisi 3 Tahun V, Nomor 26 Maret 2016

20

Kupang - Setelah melalui seluruh rangkaian kegiatan memeriahkan Hari Amal Bhakti Kemenag RI ke -70 tahun 2016 tingkat Kanwil Kemenag NTT, Jumat (04/03/2016), genap dua bulan sejak pembukaan kegiatan pada tanggal 04 januari 2016, Kakanwil Kemenag NTT, Drs. Sarman Marselinus berkenan memimpin secara langsung acara penutupan HAB yang berlangsung di halaman Kantor Wilayah Kemenag NTT, Kupang.

Kakanwil meminta seluruh jajaran Kementerian Agama untuk menunjukkan sikap yang patut kepada Kementerian Agama sebagai ibunda seluruh pegawai Kemenag. “Jadilah anak yang berintegritas. Mencintai dengan tulus dan berbakti dengan ikhlas,” pesan Kakanwil. Dikatakan Kakanwil, Kementerian Agama merupakan bunda seluruh pegawai Kementerian Agama. Karena itu, sikap yang pantas diberikan oleh seluruh pegawai selaku anak adalah memberikan rasa hormat dengan menujukan integritas yang tinggi guna menjaga marwah Kemenag yang bersih dan melayani.

Lebih jauh, Kakanwil juga mengingatkan bahwa dalam rangka mewujudkan Kemenag yang bersih dan melayani diperlukan sinergitas yang tinggi. “Kita tentu tidak bisa mencapai perubahan ke arah pelayanan yang bersih dan melayani hanya dengan kemampuan individu per indiviu melainkan dengan sebuah sinergitas dan solidaritas yang tinggi,” ungkap Kakanwil.

Acara penutupan dihadiri oleh seluruh ASN dan pimpinan satker kemenag yang berada di sekitar Kota Kupang minus STAKN Kupang. STAKN Kupang yang tahun sebelumnya merayakan HAB secara bersama-sama, tahun ini memilih jalan sendiri karena mengingat kegiatan kampus dan semakin banyaknya mahasiswa. Dengan demikan maka hanya lima satker yang terlibat sampai akhir kegiatan yakni Kemenag Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Kanwil Kemenag NTT, MAN Model Kupang, MTSN Kupang.

Meski demikian hadir dan terlibat juga dalam rangkaian kegiatan ini yakni dari Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Kupang dan DWP Kanwil Kemenag NTT. Bahkan dalam pertandingan, STIT Kupang berhasil merebut juara I bola volley putra.

Ketua Panitia Pelaksana, Drs. Ambros Korbafo, Kakankemenag Kota Kupang melaporkan seluruh proses rangkaian kegiatan HAB tahun 2016 sebelum ditutup oleh Kakanwil Kemenag NTT. Menurutnya, HAB tahun ini jauh lebih baik dari tahun sebelumnya. Karena itu harapannya tahun depan lebih ditingkatkan lagi.

Dalam acara tersebut diserahkan juga berbagai hadiah untuk perlombaan dan pertandingan antara lain, bola volley putra-putri, senam 5 Nilai Budaya Kerja, dan Tenis Meja. Rangkaian acara penutupan ditutup dengan Senam 5 NBK, dan tarian tradisional seperti jai, gawi, tebe bahkan dance dan cha cha.***(Sumber : ntt.kemenag.go.id/Gerald)

Genap Dua Bulan,HAB Kemenag NTT Resmi Ditutup

Page 23: Bernas Edisi Maret 2016

Edisi 3 Tahun V, Nomor 26 Maret 2016

21

Penyuluhan Hukum Untuk Kemenag NTT

yang Bersih dan MelayaniKupang – Subbagian Hukum dan Kerukunan

Umat Beragama Kanwil Kemenag NTT bekerja sama dengan Kejaksaan Tinggi Prov. NTT dan Praktisi Hukum menyelenggarakan sosialisasi dan penyuluhan hukum bagi 40 ASN Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, bertempat di Asrama Haji Kupang, Sabtu (05/03/2016).

Bobby Octavianus, S.Sos selaku Kepala Subbag Hukum dan KUB Kanwil Kemenag Prov. NTT dalam laporan panitia menyampaikan bahwa salah satu tujuan penyelenggaraan kegiatan ini adalah untuk menanamkan kesadaran hukum agar selalu patuh pada ketentuan hukum yang berlaku. Hal ini sejalan dengan mainstream Kementerian Agama yakni Meneguhkan Revolusi Mental Untuk Kementerian Agama Yang Bersih dan Melayani.

Kegiatan yang dilangsungkan selama sehari ini menghadirkan Kepala Kanwil Kemenag Prov. NTT, Drs. Sarman Marselinus, Praktisi Hukum (advokat), Ali Antonius, SH, MH dan Oktovianus Sari, SH (Unsur Kejaksaan Tinggi Prov. NTT) selaku narasumber yang membahas masalah disiplin kinerja demi memberantas korupsi dari sudut pandang pelaksanaan Undang-Undang.

D a l a m a r a h a n pembukaan, Kakanwil K e m e n a g P r o v. N T T menegaskan harapannya agar kegiatan ini menghasilkan manfaat optimal demi terwujudnya Kementerian Agama yang bersih dan melayani. “Output kegiatan ini adalah segenap ASN menjadi pribadi berintegritas, yang patut diteladani. Alurnya adalah setiap ASN Kementerian Agama wajib mengetahui dan memahami hukum, kemudian membangun sensitivitas atau kepekaan pada hukum, yang pada gilirannya akan melahirkan

kepatuhan pada hukum. Singkatnya, paham – peka – patuh,” tegas Sarman Marselinus.

Pada kesempatan yang sama, Ali Antonius sebagai praktisi hukum menyampaikan tinjauan hukum atas Aturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Secara khusus advokat senior NTT ini berbicara tentang Penerapan Hukum Disiplin bagi ASN berdasarkan UU nomor 5 tahun 2014 dan PP nomor 53 tahun 2010. Aturan dibuat untuk meningkatkan produktivitas kinerja ASN sekaligus mengelimininasi penyimpangan yang mungkin bisa terjadi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi ASN.

Hal senada juga diungkapkan oleh narasumber dari Kejaksaan Tinggi NTT, Oktovianus Sari, SH. “Apabila setiap ASN menjalankan tugas dan fungsi sesuai regulasi yang berlaku dan tuntunan hati nurani, niscaya tindak pidana korupsi pasti tidak

terjadi. Jika semua pihak sadar hukum, maka visi mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN akan tercapai,” kata Oktoviaus Sari.

Kegiatan sosialisasi sehari ini menjadi momen strategis guna menegaskan komitmen ASN Kanwil Kemenag NTT melaksanakan reformasi mental untuk Kementerian Agama yang bersih dan melayani.***(Sumber : ntt.kemenag.go.id/Gerald)

Page 24: Bernas Edisi Maret 2016

Edisi 3 Tahun V, Nomor 26 Maret 2016

22

dimulai pada pukul 07.27 WITA, puncak gerhana terjadi pada pukul 08.35 WITA, dan gerhana akan berakhir pada pukul 09.51 WITA. Durasi gerhana matahari yang teramati di NTT rata-rata adalah 2 jam 27 menit, dengan durasi terlama di kota Kalabahi, Alor yaitu 2 jam 31 menit 35,8 detik.

Hj. Ening M, Pembimbing Syar iah Kanwil Kemenag NTT dalam kesempatan itu menyampaikan terima kasih kepada berbagai komponen yang terlibat secara langsung dalam kegiatan pengamatan GMT seperti MUI, BMKG, Pengadilan Tinggi Agama, Imam Masjid Nurul Hidayah Kelapa Lima, insan media massa dan masyarakat yang turut menyaksikan fenomena alam langkah tersebut.

Hadir pada kesempatan itu, Pembimbing Syariah Kanwil Kemenag NTT, Hj. Ening M, BMKG Klas I Kupang, MUI, masyarakat dan Insan pers seperti TVRI Kupang, Kompas TV, AFB TV, NET TV, Pos Kupang dan Timor Express.

***(Sumber : ntt.kemenag.go.id/Gerald)

Kupang – “Bagi warga kota Kupang dan sekitarnya yang berkenan menyaksikan secara langsung proses pengamatan gerhana matahari tersebut dengan menggunakan alat berupa theodolite dan teropong silahkan langsung bergabung dengan tim BHR bekerja sama dengan BMGK Kelas I Kupang. Datang dan saksikan Gerhana Matahari Total bertempat di Halaman Masjid Nurul Hidayah Kelapa Lima Kupang, dimulai pukul 07.00 WITA,” ajak salah seorang staf Pembimbing Syariah, Irman bersemangat.

Peristiwa langkah ini menarik perhatian warga masyarakat Kota Kupang dan sekitarnya untuk menjadi saksi dari peristiwa Gerhana yang teramati dari wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitude gerhana terentang antara 0,699 di sebelah selatan pulau Rote hingga 0,799 di bagian utara pulau Flores.

Secara umum, gerhana matahari di NTT

Saksikan Gerhana MatahariBersama Pembimbing Syariah NTT

Page 25: Bernas Edisi Maret 2016

Edisi 3 Tahun V, Nomor 26 Maret 2016

23

Kupang – Kanwil Kemenag Prov. NTT menggelar Simakrama Nyepi dengan Tokoh Agama Provinsi NTT pada Senin, (21/03/2016), bertempat di halaman Kanwil Kemenag Prov. NTT, Kupang, dengan mengambil tema: Keberagaman Perekat Persatuan.

Ketua PHDI Provinsi NTT dalam hal ini disampaikan oleh Anak Agung Semara Putra, SE saat memberikan Hikmah Simakrama Nyepi mengatakan, momentum Hari Raya Nyepi dan Tahun Baru Saka tahun ini mengingatkan tentang penghayatan nilai kemanusiaan, toleransi, kerukunan, dan persaudaraan sejati antara sesama.

Dikatakan, pada hakekatnya secara spiritual Agama Hindu ingin membangun manusia dan masyarakat yang memancarkan sinar suci Tuhan. Dan secara etis, umat Hindu ingin melenyapkan sifat-sifat kegelapan di dalam dirinya dan memupuk sifat-sifat ketuhanan.

Lebih lanjut dijelaskan, untuk mereal isasikannya, umat Hindu mengaktualisasikan ke dalam ritual dan spiritual yang menyangkut dimensi Tri Hita Karana dan diwujudkan ke dalam rangkaian kegiatan Hari Raya Nyepi dengan tujuan tercapainya harmonisasi hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan alam lingkungan, dan harmonisasi hubungan sesama manusia.

Sementara itu, Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, Drs. Sarman Marselinus saat memberikan

sambutan mengatakan, Simakrama Nyepi ini merupakan moment mempererat tali persaudaraan sehingga bisa saling memahami

dan dapat saling mendukung dalam kebersamaan. Diharapkan, umat Hindu dapat membagi kedamaian dan kebahagiaan serta memberikan sumbangsih bagi kemajuan dunia khususnya NTT dalam membangun kerukunan hidup umat beragama.

Lebih jauh, Sarman mengatakan Simakrama Nyepi adalah sebuah penegasan akan pentingnya memiliki saat hening dalam hidup sebagai kesempatan untuk merenung dan merefleksikan hidup untuk menemukan mutiara bermakna tentang kebenaran hidup.

Di akhir sambutan, Kakanwil Sarman Marselinus menyampaikan terima kasih kepada lembaga-lembaga agama yang telah membina umatnya dan menyampaikan selamat hari Nyepi bagi seluruh umat Hindu di Provinsi NTT.

***(Sumber : ntt.kemenag.go.id/Gerald)

Simakrama Nyepi,Keberagaman

Perekat Persatuan

Page 26: Bernas Edisi Maret 2016

Edisi 3 Tahun V, Nomor 26 Maret 2016

24

Lintas FLOBAMORA

Kefamenanu – Dalam rangka meningkatkan kwalitas pendidikan agama Katolik di lingkup Kabupaten Timor Tengah Utara, Kementerian Agama bekerja sama dengan Komisi Komisi Kateketik Keuskupan Atambua menyelenggarakan kegiatan Bimtek Penyusunan Soal UN/US Pendidikan Agama Katolik di Hotel Livero Kefamenanu.

Dalam arahan pembukaannya, Selasa, (01//03/2016) Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten TTU, Dra. Yosefina M. Neonbeni mengungkapkan bahwa kwalitas pendidikan agama katolik sangat tergantung pada kwalitas guru agama katolik itu sendiri.

“Guru Agama adalah pemegang kunci keteladanan, kesetiaan, kejujuran, tanggungjawab, cinta kasih Allah dalam melaksanakan tugas,” ujar ibu Fin.

Untuk itu, Yosefina meminta seluruh guru agama

Katolik untuk menjadikan diri sebagai sosok panutan dalam hal kesetiaan, kejujuran, tanggungjawab, cinta kasih Allah, serta kesetiaan dalam melaksanakan tugas.

Kegiatan bimtek ini diikuti guru agama Katolik tingkat SD/SMP/SMA/SMK dan pengawas pendidikan agama Katolik se-Kabupaten Timor Tengah Utara sebanyak 30 orang dan berlangsung dari tanggal 01 hingga 04 Maret 2016.***(Sumber: ntt.kemenag.go.id/bbp)

Tingkatkan Mutu PAK, Kemenag TTU Gelar Bimtek

Mbay – Dalam upaya menyamakan persepsi tentang penyelenggaraan ujian akhir sekolah pendidikan Agama Katolik sehingga diperoleh keputusan bersama tentang indikator untuk mengukur tingkat keberhasilan proses pembelajaran pendidikan Agama di sekolah, maka Seksi Pendidikan Agama Katolik Kemenag Kab. Nagekeo menyelenggarakan Kegiatan rapat koordinasi pimpinan lembaga pendidikan di Aula Kantor.

Dalam pertemuan tersebut Kakanmenag Nagekeo, Drs. Ope Rafael, M.M. menyampaikan hal penting terkait kebijakan teknis Kementerian Agama serta menekankan keakuratan data demi mencapai keberhasilan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab.

Bahas Ujian Akhir, Kemenag dan Dinas PPO Nagekeo Duduk BersamaSementara itu, di tempat yang sama, Kepala

Dinas PPO Kab. Nagekeo, Tarsisius Jogo, S.Sos menyampaikan hal penting terkait peningkatan mutu pendidikan di Kab. Nagekeo. Di hadapan 30 peserta yang hadir dalam rapat tersebut, Kadis PPO Nagekeo menekankan pentingnya memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca apa saja yang bernilai positif dan juga menyiapkan kesempatan kepada siswa untuk menulis.

Rapat koordinasi yang berlangsung di Aula Kemenag Nagekeo ini menghadirkan para kepala sekolah dan pengawas pendidikan Agama Katolik Kemenag Kab. Nagekeo serta membicarakan hal-hal terkait kebijakan dalam dunia pendidikan serta peningkatan mutu.***(Sumber: ntt.kemenag.go.id/bbp)

Page 27: Bernas Edisi Maret 2016

Edisi 3 Tahun V, Nomor 26 Maret 2016

25

So’E – Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan SMTK di Papua, maka Kamis (03/03/2016), Kepala Bidang Pendidikan Kristen Kanwil Kementerian Agama Provinsi Papua, Luksen Jems Mayor, S.Sos bersama rombongan yang berjumlah 12 orang mengunjungi Kanwil Kementerian Agama Prov NTT, tepatnya di Kantor Kementerian Agama Kab. TTS dalam rangka studi banding tentang perkembangan Sekolah Menengah Teologi Kristen (SMTK), di Kabupaten ini.

Rombongan Stuba dari Papua disambut secara adat Timor berupa pengalungan selendang dan Natoni oleh keluarga besar Kementerian Agama Kab. TTS.

Bersama dengan Kabid Bimas Kristen Kanwil Kemenag Prov NTT Drs Sem Saetban, M.M., rombongan menggelar tatap muka bersama Kepala Kankemenag

Kanwil Kemenag Papua

Studi Banding TTS

Kab. TTS, Saturlio Correia, S.Th di ruang kerjanya. Kemudian dilanjutkan dengan melihat langsung pengelolaan SMTK dengan mengunjungi 3 SMTK antara lain SMTK So’e, SMTK Arastamar dan SMTK Piter Midellkop.

Pada kesempatan yang sama, pada ketiga sekolah tersebut sedang berlangsung kegiatan monitoring Ujian Sekolah (US) oleh Kakan Kemenag Kab. TTS, Saturlino Correia,S.Th, didampingi Kepala Seksi Pedidikan Kristen Kemenag Kab TTS, Melky Rensini, S.Sos, MAB dan para Pengawas.

Kakan Kemenag TTS dalam sambutannya menyampaikan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha kuasa sekaligus menjelaskan kondisi SMTK di Kabupaten TTS yang semuanya berjumlah 10 SMTK. Jumlah ini adalah jumlah terbesar di Prov NTT karena total SMTK di NTT adalah sebanyak 28 sekolah.

Kabid Pendidikan Kristen Kanwil Kemenag Papua, juga menyampaikan limpah terima kasih atas penerimaan dan hospilitas yang ditunjukkan warga kota SoE. Menurutnya, secara nasional jumlah SMTK di Indonesia terbanyak di 2 propinsi yakni Papua dan NTT. Alasan inilah yang merekomendasikan mereka untuk studi banding ke wilayah Prov NTT untuk bertukar pengalaman dalam pengelolaan SMTK.

“Kami berharap pada suatu saat nanti saudara-saudara dari NTT juga dapat melakukan studi banding ke Papua,” demikian kata Luksen Jems Mayor. ***(Sumber: ntt.kemenag.go.id/bbp)

Waingapu – Wakil Bupati Sumba Timur, Umbu Lili Pekuwali, ST, MT, membuka kegiatan Musabakah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Kabupaten Sumba Timur yang ditandai dengan pemukulan beduk MTQ disaksikan seluruh tamu undangan dan peserta yang hadir, Minggu (20/03/2016).

Kegiatan yang dilangsungkan di halaman Masjid Agung Al-Jihad dimulai pukul 20.30 seusai sholat maghrib, diikuti 10 kecamatan se-Kab. Sumba Timur dan berlangsung selama 4 hari sejak tanggal 21 hingga 24 Maret 2016.

“Untuk seleksi peserta harus harus dari kecamatan ke kecamatan, sehingga setiap peserta dapat dipersiapakan dengan baik untuk tingkat Provinsi nantinya,” harap Umbu Lili Pekuwali dalam sambutannya.

Adapun kategori yang dilombakan di antaranya, cabang Tilawah Al- Qur’an, Hifzhil

Qur’an, Fahmil Qur’an, Syarful Qur’an, dan Khath Al-Qur’an. Turut hadir pada saat itu Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Sumba Timur, Maxy Lak’apu, M.Pd.K bersama seluruh Kepala Seksi/Penyelenggara pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumba Timur.***(Sumber: ntt.kemenag.go.id/bbp)

Wakil Bupati Sumba Timur Buka MTQ di Waingapu

Page 28: Bernas Edisi Maret 2016

Edisi 3 Tahun V, Nomor 26 Maret 2016

26

MIN Kamalaputi – Hal ini disampaikan Pengawas PAI Tingkat SD, Drs. Suaeb ketika menyampaikan materi tentang Teknis Penyusunan Naskah Soal kepada Kamad dan Guru MI se-Kab. Sumba Timur di Aula Serbaguna MIN Kamalaputi, Sabtu (05/03/2016).

Pada kesempatan itu, Suaeb menjelaskan, bahwa ketiga tusi guru tersebut merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan. Tusi guru merencanakan program, kata Suaeb adalah berkaitan dengan kemampuan guru dalam menyusun semua perangkat pembelajaran antara lain Prota, Promes, Silabus, RPP dan Bahan ajar.

Tentang tusi guru melaksanakan program, Suaeb yang mantan Kepala MTs.N Kamalaputi menguraikan, keterampilan dan kreatifitas guru dalam memberikan materi pembelajaran di kelas. Sedangkan, tentang mengevaluasi, Suaeb menjelaskan bahwa itu adalah

kemampuan guru menyusun naskah soal yang diawali dengan kisi-kisi soal sampai kepada penyusunan butir soal.

“Langkah-langkah penyusunan naskah soal, aspek yang perlu

d i p e r h at i ka n a d a l a h ta g i h a n i n d i kato r, penggunaan bahasa, kecocokan antara redaksi soal dengan pil ihan dan penggunaan kata kerja operasional sesuai dengan tiga ranah pendidikan”, jelas Suaeb.

Menurutnya, tahapan evaluasi merupakan aspek yang sangat penting dalam pengelolaan pembelajaran. Pasalnya, kemampuan siswa dan guru bisa terukur melalui hasil evalusi terhadap siswa. Untuk itu, ia mengharapkan agar guru ketika menyusun soal, menyiapkan diri dengan baik, sarana, referensi dan mencari waktu yang tepat agar bisa menyusun naskah soal dengan benar.

Di akhir pertemuan, Suaeb meminta semua guru penyusun UM agar membangun komunikasi secara intensif dengan MI lain, supaya naskah soal UM tahun ini lebih berkwalitas dibandingkan tahun-tahun lalu. ***(Sumber: ntt.kemenag.go.id/bbp)

Tusi Guru Merencanakan, Melaksanakan, dan Mengevaluasi

Ende – Komunitas Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kab. Ende melaksanakan Ritual Tawur Agung Kasanga dan Pawai Ogoh-ogoh pada Selasa (08/03/2016) bertempat di Kota Ende.

Ketua Panitia, I Ketut Wiyasa menyampaikan ada dua acara ini yakni Ritual Tawur Agung Kasanga dan pawai ogoh-ogoh. Ritual Tawur Agung Kasanga bertujuan untuk menyucikan Bhuana Alit (alam Manusia) dan Bhuana Agung (alam semesta); sedangkan perarakan ogoh-ogoh (personifikasi kejahatan) yang bermula dari Pura Desa Mahadewa menuju Pura Dalem, untuk selanjutnya dibakar, merupakan simbolisasi upaya melepaskan hal jahat sekaligus menimbulkan

Semarak Pawai Ogoh-Ogoh di Endeniat untuk hal positif dalam menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1938, pada Rabu (09/03/2016).

“Pawai ini adalah simbolisasi dari proses peralihan dari yang jahat menuju kepada yang baik. Sekaligus sebagai sebuah ritual menyongsong hari raya Nyepi tahu Saka 1938,” demikian disampaikan I Ketut Wiyasa .

Acara perarakan-pawai Ogoh-ogoh dibuka oleh Bupati Ende Ir. Marselinus Petu didampingi Wakil

Page 29: Bernas Edisi Maret 2016

Edisi 3 Tahun V, Nomor 26 Maret 2016

27

Larantuka – Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Flores Timur, Petrus Pedo Beke,S.Ag saat memimpin rapat umum bulan Maret 2016 meminta penjelasan dari setiap pimpinan Seksi/Penyelenggara atas beberapa hal yang menjadi Rekomendasi Rapat Koordinasi tahun 2016 yang harus segera ditindak lanjuti, salah satunya adalah menggalakan aksi solidaritas kemanusiaan kepada kaum difabel pada Panti Asuhan Accamister Mudakaputu – Kecamatan Ile Mandiri.

Aksi solidaritas kemanusiaan kepada kaum difabel ini merupakan salah satu rekomendasi rapat koordinasi dengan tujuan untuk membantu

meringankan penderitaan bagi sesama yang berkebutuhan khusus tersebut.

D a l a m r a p a t u m u m bulanan pada Februari 2016 lalu telah disepakati untuk memberikan sumbangan 1 sak semen dari setiap ASN Kemenag Kab. Flotim bagi kepentingan pembangunan sarana di panti asuhan tersebut.

Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam, Awalludin Husain, S.Ag dalam rapat tersebut menginformasikan

kepada Kakanmenag dan seluruh peserta rapat bahwa jajarannya telah melaksanakan kesepakatan tersebut dan sudah terkumpul walau ada beberapa hal yang belum ditindak lanjuti atau disikapi. “Untuk Seksi Bimas Islam kami sudah mengupayakan dan sampai saat ini baru mencapai sekitar 80 % yang sudah terkumpul. Sedapat mungkin akan diupayakan sehingga semuanya dapat terkumpul”, jelasnya.

Sementara para Kasie/gara yang lainnya berkomitmen untuk secepatnya menindaklanjuti kesepakatan tersebut sehingga program aksi solidaritas kemanusiaan segera terwujud.

***(Sumber: ntt.kemenag.go.id/bbp)

Kakankemenag Minta Tindaklanjut Rekomendasi Rakor

Bupati H. Jaffar, Ketua DPRD Kab. Ende Herry Wadhi dan unsur Forkompinda Ende lainnya. Pembukaan pawai ogoh-ogoh ini ditandai dengan pemukulan gong berulang-ulang oleh Bupati Ende.

Di sela-sela acara pembukaan pelepasan perarakan Ogoh-ogoh, Yosef Nganggo, selaku Kakankemenag Kab. Ende mengatakan bahwa ritual keagamaan seperti ini, baik adanya, patut mendapat apresiasi dan dukungan dari semua elemen masyarakat beragama di Kab. Ende.

“Kehadiran umat beragama lain dalam ritual keagamaan seperti ini merupakan bentuk tanggung jawab dan kepedulian bersama masyarakat beragama di Ende. Ini artinya, kita melestarikan Ende sebagai Kota TOLERANSI,” tegas Guru Jose, sapaan akrab Yosef Nganggo yang adalah mantan guru PGAK Ende.***(Sumber: ntt.kemenag.go.id/bbp)

Page 30: Bernas Edisi Maret 2016

Edisi 3 Tahun V, Nomor 26 Maret 2016

28

Labuan Bajo – Untuk meningkatkan kompetensi guru agama pada sekolah dan madrasah di wilayah kerja Kanwil Kemenag NTT dalam mengembangkan media pembelajaran yang berbasis teknologi informasi, Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama menggelar Diklat Pembelajaran Berbasis WEB yang akan berlangsung selama 5 hari dari tanggal 7 hingga 11 Maret 2016 bertempat di Ruang Rapat Kantor Kemenag Manggarai Barat.

Kegiatan yang diikuti 30 orang guru agama ini dibuka secara resmi oleh Kakanwil Kemenag NTT, Drs. Sarman Marselinus, Senin (7 Maret 2016) didampingi Kakankemenag Manggarai Barat, Drs. Kristoforus Mahal, Kepala Subbidang Diklat Keagamaan Pusat, Efa

Ainul Falah, MA dan Kasubag TU Kemenag Manggarai Barat, Fransiskus X.Adi, S.Pd.

“DDTK Teknis Substantif Kependidikan Materi Pengembangan Media Pembelajaran Berbas is WEB in i k i ta ge lar untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian, ketrampilan dan sikap guru agama terkait pemanfaatan media pembelajaran berbasis WEB dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama di sekolah atau madrasah, “ ungkap Efa Ainul Falah, MA dalam laporannya selaku

ketua panitia kegiatan.“Sasaran yang mau kita capai adalah terdidik

dan terlatihnya 30 orang guru agama baik Katolik, Islam maupun Kristen untuk mampu memanfaatkan media pembelajaran berbasis WEB dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama di sekolah atau madrasah, “ lanjutnya.

Diklat yang diberi nama Diklat Teknis Substantif Kependidikan Materi Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis WEB diikuti masing 17 orang dari Guru Agama Katolik, 10 orang Guru Agama Islam dan 3 orang dari Guru Agama Kristen yang semuanya adalah guru pada Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiah.***(Sumber: ntt.kemenag.go.id/bbp)

Pusdiklat Keagamaan Gelar Diklat

Pembelajaran Berbasis WEB

Atambua – Demi menepati janjinya pada rapat umum bulan Februari sebelumnya, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Belu, Drs. Yosef Akoit melakukan pemeriksaan laporan capaian kinerja harian setiap ASN di ruang kerjanya, Senin (07/03/2016).

Menurutnya, pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat sejauh mana setiap ASN betul-betul menjalankan tugas sesuai dengan uraian tugasnya masing-masing atau tidak dan lebih dari itu apakah betul melaksanakan tugas atau tidak.

“Tidak ada yang diistimewakan dalam hal ini. Baik kepala seski maupun JFU/JFT semua wajib menyerahkan laporan kinerja untuk saya lihat dan periksa. Kemudian saya akan mengevaluasinya orang per orang. Apakah sudah memenuhi unsur 7,5 jam

Kakanmenag Periksa Laporan Capaian Kinerja ASNkerja dalam sehari,” kata Akoit.

Pada sesi pertama pemeriksaan, tampak ASN dari Seksi Bimas Kristen satu per satu memasuki ruang kerja kepala kantor untuk menyerahkan langsung laporan capaian kinerja harian tahun 2014, 2015 hingga Bulan Februari 2016 untuk diperiksa.

***(Sumber: ntt.kemenag.go.id/bbp)

Page 31: Bernas Edisi Maret 2016

Edisi 3 Tahun V, Nomor 26 Maret 2016

29

Bajawa – Bertempat di ruangan seksi Pendidikan Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ngada, segenap panitia Ujian Akhir Madrasah Berstandar

Jelang Ujian Akhir, Dokumen UAMBNDidistribusikan

Nasional (UAMBN) Tahun Pelajaran 2015/2016 sibuk melakukan pengepakan dokumen UAMBN jenjang Madrasah Aliyah (MA), Kamis (10/03/2016).

Pengepakan dikoordinir oleh Kepala Seksi Pendidikan Islam, Maswatilah, S. Ag selaku ketua panitia. Setelah dilakukan pengepakan, semua jenis dokumen UAMBN segera didistribusikan ke Madrasah penyelenggara yaitu MAS Muhammadiyah Riung oleh Muhammad Karim dan Madi Yahya.

Tindakan pendistribusian cepat yang dilakukan seksi Pendidikan Islam tersebut juga untuk menjawabi harapan Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Ngada, Drs. Karolus Sara Buang Lera yang dalam arahannya menandaskan supaya dokumen UAMBN harus tiba di lokasi Madrasah minimal sehari sebelum pelaksanaan ujian. Hal ini dilakukan demi terjaminnya kerahasiaan soal dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Untuk kepentingan pemetaan dan pengendalian mutu hasil pendidikan pada Madrasah, maka pelaksanaan UAMBN harus benar, tepat waktu dan sesuai dengan POS UAMBN Tahun Pelajaran 2015/2016 yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI.***(Sumber: ntt.kemenag.go.id/bbp)

Kalabahi – Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) ”AMAL”, Kantor Kementerian Agama Kab. Alor kembali melakukan Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang ke XXIII, tahun buku 2015, Rabu (30/03/2016) di Aula Hotel Adidarma, Kalabahi-Alor. RAT yang dihadiri oleh seluruh anggota KPRI AMAL ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menegah Kab. Alor, yang diwakili oleh Kepala Bidang Bina Koperasi, Yustina O. S. Makunimau, SE. MM.

Dalam sambutan pembukaannya, Makunimau menyampaikan apresiasi kepada pengurus dan anggota KPRI AMAL yang telah bekerja dan berjuang sehingga KPRI AMAL mengalami kemajuan yang signifikan yang ditandai dengan bertambahnya simpanan anggota dan berkembangannya bidang usaha yang berdampak pada meningkatnya aset sehingga KPRI AMAL masuk dalam kategori Sehat.

Sebelumnya dalam laporannya, ketua KPRI AMAL, H. Abdul Kadir Kawali, A.Md memberikan gambaran tentang pertumbuhan KPRI yang cukup signifikan dan konsisten. Hal ini ditandai dengan simpanan anggota hingga akhir tahun 2015

mencapai Rp. 1.024.768.400,-. Simpanan ini diperoleh dari simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela anggota.

Lebih lanjut Abdul Kadir Kawali menjelaskan bahwa sampai dengan 31 Desember 2015 aset KPRI Amal mencapai Rp. 2.297.431.400,- yang didapat dari simpanan angota, usaha simpan pinjam, jasa komisi, pengadaan seragam batik jemaah haji dan lain-lain, dengan SHU mencapai Rp. 262.031.200,-.

Pada kesempatan itu, dipilih juga pengurus baru KPRI AMAL periode 2016-2020.

***(Sumber: ntt.kemenag.go.id/bbp)

Kopdit Amal Kankemenag Alor: SEHAT

Page 32: Bernas Edisi Maret 2016

Edisi 3 Tahun V, Nomor 26 Maret 2016

30

Sahabat BERNAS

30

Di tengah kesibukan mempersiapkan hari raya Nyepi sekaligus persiapan untuk mengikuti Rapat koordinasi tingkat Pimpinan Kanwil Kementerian Agama se- Provinsi Nusa Tenggara Timur, BERNAS menemui Dra. Ni Wayan Sunarsih, M.M, Pembimbing Masyarakat Hindu Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT.

Menjawab pertanyaan Bernas tentang makna dari Hari Raya Nyepi yang jatuh pada tanggal 9 Maret 2016, pada tahun baru Saka 1938, wanita kelahiran Bangli, Bali ini menjelaskan bahwa hari raya Nyepi bermakna sebagai momentum refleksi diri yang mengisyaratkan berlangsungnya permenungan mendalam mengenai hakikat diri, yang selanjutnya menata kembali seluruh kesadaran manusia sehingga menjadi manusia yang benar-benar sadar diri.

Lebih lanjut, ibu dari 2 orang putri ini menjelas kan detail rangkaian kegiatan dalam memperingati Hari Raya Nyepi. Sehari sebelum puncak Hari Raya, selalu diawali dengan upacara melasti ke sumber mata air yaitu sungai atau Laut, yang bermakna menyucikan sarana upacara, serta menyucikan diri pribadi dari segala kekotoran dan penderitaan yang disebabkan oleh alam maupun perkataan, perbuatan dan pikiran.

Pada puncak pelaksanaan Nyepi, jelas Ibu Wayan, umat Hindu mulai melaksanakan tekad (brata) yang bulat untuk mengendalikan aktivitas panca indera melalui Catur Brata Nyepi yakni amati geni, amati pekaryan, amati lelungaan dan amati lelangunan.

“Catur brata Nyepi dilaksanakan selama 24 jam mulai jam 06.00 pagi sampai jam 06.00 wita esok hari. Kemudian dilanjutkan dengan upacara Ngembak Geni yaitu melaksanakan kembali aktivitas yang dihentikan selama Nyepi dalam suasana baru, yang diawali dengan Dharma Santi sebagai wujud syukur kepada Sang

Sejenak BersamaPembimas Hindu

Dra. Ni Wayan Sunarsih

Pencipta dengan cara mengunjungi sanak saudara, orang yang dituakan, rohaniawan, tetangga dan sahabat,” imbuhnya.

Ada beberapa hal menarik selama perayaan Hari raya N ye p i ta h u n i n i secara khusus di Kota Kupang, jelasnya, yakn i pada saat pelaksanaan melasti, untuk pengamanan menuju sumber mata air (ke laut) umat agama lain yang tergabung dalam organisasi KOMPAK ikut m e n g a t u r ke l a n c a r a n . Kemudian, saat pelaksanaan Nyepi tidak ada gangguan dari tetangga atau lingkungan sekitar sehingga umat dapat melaksanakan Catur Brata Nyep i dengan Nyaman. Demikian pun saat Ngembak Geni atau Dharma Santi, dihadiri oleh umat lain sebagai wujud persaudaraan.

P a d a t a h u n i n i j u g a , tambahnya, ada keunikan yang disebabkan oleh kejadian alam yaitu terjadinya Gerhana Matahari Total pada saat puncak pelaksanaan Nyepi. Secara rohani ini dimaknai sebagai ujian bagi umat Hindu untuk tidak keluar rumah sebagai brata amati lelungaan, sehingga dapat tetap dengan penuh konsentrasi melaksanakan perenungan di rumah masing-masing dan mendoakan agar Gerhana Matahari yang terjadi adalah untuk

Page 33: Bernas Edisi Maret 2016

Edisi 3 Tahun V, Nomor 26 Maret 2016

31

BIODATANama : Ni Wayan SunarsihNIP : 196601281992032001Tempat, tgl. lahir : Bangli, Bali, 28 Januari 1966Pangkat/Golongan : Pembina – IV/aJabatan : Pembimas Hindu Unit Kerja : Kanwil Kementerian Agama Prov. NTTPendidikan Terakhir : S 2Pengalaman Jabatan : 1. Pembimas Hindu dan Budha tahun 2004-2013 2. Pembimas Hindu tahun 2013- sekarangAlamat Kantor : Jl. Frans Seda KupangTelpon Kantor : 0380 (8553995)Alamat Rumah : JL. RA. Kartini Kelapa Lima Kota Kupang-NTTEmail : [email protected]

DATA KELUARGANama Suami : I Gusti Putu WirataPekerjaan : PNSNama Anak : 1. Gusti Ayu Gita Wiryaningsih 2. Gusti Ayu Gita Ananda Murni.

31

memberikan kesejukan, kesuburan dan kedamaian bagi semua ciptaan Tuhan di dunia ini.

Sementara itu, terkait Rapat Koodinasi Pimpinan (RAKORPIM) Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, Ibu yang low profile ini mengatakan RAKORPIM adalah wadah evaluasi pelaksanaan program dan anggaran bagi pimpinan Satker Kementerian Agama, agar ke depannya bisa diambil kebijakan entahkah perlu dipertahankan, diubah atau dihilangkan.

Khusus untuk penyelenggaraan program Bimas Hindu, lanjutnya, dengan Rakorpim ini, dapat diketahui apakah ada kendala dalam pelaksanaannya. “Puji syukur melalui laporan dari pimpinan satker, semua bisa dilaksanakan walaupun tidak ada struktur dan SDM di satker tersebut. Bahkan ada usulan agar ke depan bisa dialokasikan anggaran untuk pelayanan umat Hindu di semua satker Kementerian Agama di NTT,” Ibu Wayan berkisah.

Istri dari I Gusti Putu Wirata, kepala seksi Bimas Hindu pada Kemenag Kota Kupang ini lantas menjelaskan strategi yang diambil untuk menindaklanjuti hasil Rakorpim tersebut yakni mengusulkan pengangkatan penyuluh agama Hindu PNS dan struktur Penyelenggara Bimas Hindu untuk setiap satker Kabupaten yang belum tersedia.

Selain itu, lanjutnya, Pembimas Hindu di bawah

kepemimpinannya juga menyiapkan laporan keuangan tepat waktu, melaksanakan penilaian kinerja pegawai melalui SKP dan menyusun program kerja yang betul dibutuhkan masyarakat.

Di akhir perbincangan, Ibu Wayan, berharap semua ASN Kementerian Agama dalam hal ini pimpinan dan

pegawai dapat saling bersinergi di dalam melaksanakan

tugas. Juga siap melakukan perubahan sesuai peraturan dan tuntutan masyarakat, sehingga keberadaan Kementerian Agama semakin bermakna di tengah masyarakat. (Yenni Menggol)

Page 34: Bernas Edisi Maret 2016

Edisi 3 Tahun V, Nomor 26 Maret 2016

32

Bianglala

Dalam penentuan pergantian tahun baru Saka (Hari Raya Nyepi) umat Hindu sangat memperhatikan benda bersinar di langit,

secara material betapa pengaruh benda tersebut pada kehidupan di bumi, khususnya perubahan musim. Namun secara spiritual, hal itu telah menunjukan bahwa agama Hindu mempunyai orientasi pada sinar (divine), oleh karena itu muncullah kata Deva (dari kata div yang artinya sinar).

U m a t H i n d u pada hakekatnya ingin m e m b a n g u n d i r i nya menjadi ‘divine man’, selanjutnya membangun ‘divine society’, manusia dan masyarakat yang memancarkan sinar suci Tuhan Yang Maha Kuasa, secara etis, umat Hindu ingin melenyapkan sifat-sifat kegelapan di dalam dirinya dan memupuk sifat-sifat ketuhanan.

Di saat Hari Raya Nyepi, umat Hindu berupaya mencari pengetahuan sejati dengan melakukan Catur Brata Penyepian yaitu amati geni, mematikan api kosmis untuk membangkitkan api spiritual, amati karya, menghentikan kegiatan kerja dan mencari hakekat kerja yang sesungguhnya, amati lelanguan dan amati lelungan, tidak bepergian dan tidak bersukaria, untuk menemukan kesadaran akan kenikmatan semu yang selama ini dialami.

Pada saat Nyepi itulah perenungan mendalam untuk menguak tabir dimensi keterbatasan menuju pengetahuan sejati dan kesadaran akan nilai kemanusiaan universal. Ibarat sinar lampu yang melepaskan ikatan dengan materialnya menuju matahari dan bersatu ke kemegahannya. Demikianlah jiwa yang suci menyadari keberadaan Yang Gaib sebagai rumah alam semesta, tempat semua ciptaanNya menyatu.

Konferensi United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCC) ke-13 dan Protocol Kyoto ke-3 di Nusa Dua, Bali, menetapkan tanggal 21 Maret sebagai hari hening, Silentium Magnum, di

mana seluruh masyarakat dunia bisa berkontribusi mengurangi emisi gas dengan menghentikan kegiatan dan konsumsi energi dalam satu hari. Tanggal 21 Maret adalah tanggal simbolik, karena saat ini matahari bergerak dari khatulistiwa ke lintang utara (equinox) yang menandai awal musim semi, simbol kehidupan yang baru.

Perayaan Nyepi menciptakan keharmonisan yang memberikan kesempatan kepada alam semesta untuk

bernafas sejenak, setelah selama setahun disesaki dengan aktivitas manusia. Nyepi juga bermanfaat bagi seluruh makhluk karena mengurangi emisi gas dan menghemat energi, dan PBB juga telah mencanangkan Earth Hour yang terinspirasi dari Nyepi untuk penghematan energi di seluruh dunia.

Keragaman di dunia ibarat sungai. Meski jumlah sungai mencapai ribuan, namun saat didekati tiap sungai itu unik, masing-masing memiliki nama, kedalaman, panjang, dan wilayah sendiri-sendiri, jenis ikan dan sampahnya pun berbeda-beda. Namun semua sungai itu memiliki kesamaan berjuang menuju samudera yang luas.

Demikianlah, mungkinkah ratusan agama yang dipeluk milyaran penduduk bumi itu, ibarat sungai-sungai yang menghimpun kerinduan rohani manusia untuk mendekat dan bergabung dengan Tuhan. Bukankah Tuhan, bagaikan samudera kasih yang senantiasa menampung dan merindukan semua roh manusia untuk bergabung kembali denganNya?

Dari manapun arahnya, apapun yang terbawa olehnya, samudera tidak pernah menolak kehadiran sungai. Jika ratusan agama itu bisa dianalogkan dengan ratusan sungai, biarlah semua mengalir menuju samudera dari arah yang berbeda dengan karakternya masing-masing, biarlah para pemeluknya merawatnya baik-baik agar menyuburkan semua tanah yang dilalui dan indah dipandang mata.

***(disadur bebas dari materi Hikmah Dharma Santhi/Simakrama Hari Raya Nyepi, di Kanwil Kemenag Prov. NTT,

Senin 21 Maret 2016 oleh Anak Agung GSM Putra, SE)

Hidup Dalam Harmoni

Page 35: Bernas Edisi Maret 2016

KELUARGA BESAR KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMAPROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BERSAMADHARMA WANITA PERSATUAN UNIT KANWIL KEMENTERIAN AGAMA

PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Drs. Sarman MarselinusKakanwil

MENGUCAPKAN

Selamat Hari Raya NyepiTahun Baru Saka 1938

"Keberagaman Perekat Persatuan"Bagi Umat Hindu di Nusa Tenggara Timur

Page 36: Bernas Edisi Maret 2016

Para Kepala MAN se Prov. NTT Bersama Sekjen Kemenag RI, Kepala dan Kabag TU Kanwil Kemenag Prov. NTT pada Rakorpim, Selasa (15/03/016).

Sebagian Kepala MTsN se Prov. NTT Bersama Sekjen Kemenag RI, Kepala dan Kabag TU Kanwil Kemenag Prov. NTT pada Rakorpim, Selasa (15/03/016).

ISSN 2252-360X