BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2014/bn354-2014.pdf ·...

112
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.354, 2014 BPS. Penilaian Angka Kredit. Statistisi. Fungsional. Pedoman Teknis. PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL STATISTISI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK, Menimbang : bahwa untuk menjamin kesamaan pengertian tentang unsur-unsur kegiatan statistisi dan penilaian angka kredit bagi Pejabat Fungsional Statistisi perlu menetapkan Petunjuk Teknis Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Statistisi dengan Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1997, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3683); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia www.djpp.kemenkumham.go.id

Transcript of BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2014/bn354-2014.pdf ·...

BERITA NEGARAREPUBLIK INDONESIA

No.354, 2014 BPS. Penilaian Angka Kredit. Statistisi.Fungsional. Pedoman Teknis.

PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK

NOMOR 59 TAHUN 2014

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN ANGKA KREDIT

JABATAN FUNGSIONAL STATISTISI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK,

Menimbang : bahwa untuk menjamin kesamaan pengertian tentangunsur-unsur kegiatan statistisi dan penilaian angka kreditbagi Pejabat Fungsional Statistisi perlu menetapkanPetunjuk Teknis Penilaian Angka Kredit JabatanFungsional Statistisi dengan Peraturan Kepala BadanPusat Statistik;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentangStatistik (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor39 Tahun 1997, Tambahan Lembaran Negara Nomor3683);

2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentangAparatur Sipil Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5494);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentangJabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354 2

Nomor 3547) sebagaimana telah diubah denganPeraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5121);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentangKenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 196,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4017), sebagaimana telah diubah denganPeraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4193);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan PegawaiNegeri Sipil (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2000 Nomor 198, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4019);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentangWewenang Pengangkatan, Pemindahan danPemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263)sebagaimana telah diubah dengan PeraturanPemerintah Nomor 63 Tahun 2009 (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2009 Nomor 164);

7. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentangRumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil;

8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negaradan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 19Tahun 2013 tanggal 29 April 2013 tentang JabatanFungsional Statistisi dan Angka Kreditnya;

9. Peraturan Bersama Kepala Badan Pusat Statistik danKepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 27 Tahun2014 dan Nomor 1 Tahun 2014 tentang KetentuanPelaksanaan Peraturan Menteri PendayagunaaanAparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RepublikIndonesia Nomor 19 Tahun 2013 tentang JabatanFungsional Statistisi dan Angka Kreditnya;

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.3543

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK TENTANGPETUNJUK TEKNIS PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATANFUNGSIONAL STATISTISI.

Pasal 1

Setiap Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Statistisi harusmengacu pada Petunjuk Teknis Penilaian Angka Kredit JabatanFungsional Statistisi.

Pasal 2

Sistematika Petunjuk Teknis Penilaian Angka Kredit Jabatan FungsionalStatistisi sebagaimana dimaksud dalam Lampiran Peraturan ini disusunsebagai berikut:

I. PENDAHULUAN

II. KEGIATAN YANG DAPAT DINILAI DAN DIBERIKAN ANGKA KREDITUNTUK STATISTISI TERAMPIL

III. KEGIATAN YANG DAPAT DINILAI DAN DIBERIKAN ANGKA KREDITUNTUK STATISTISI AHLI

IV. KOMPOSISI PERSENTASE ANGKA KREDIT

V. PENUTUP

Pasal 3

Petunjuk Teknis Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Statistisisebagaimana tercantum dalam Lampiran dan merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik ini.

Pasal 4

Dengan berlakunya Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik ini makaPeraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 15 Tahun 2008 tentangPetunjuk Teknis Penilaian Angka Kredit Statistisi, dicabut dan dinyatakantidak berlaku.

Pasal 5

Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik ini mulai berlaku pada tanggaldiundangkan.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354 4

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundanganPeraturan Kepala Badan Pusat Statistik ini dengan penempatannya dalamBerita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 3 Maret 2014

KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK,

SURYAMIN

Diundangkan di Jakartapada tanggal 19 Maret 2014

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

AMIR SYAMSUDIN

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.3545

LAMPIRANPERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIKNOMOR 59 TAHUN 2014TENTANGPETUNJUK TEKNIS PENILAIAN ANGKAKREDIT JABATAN FUNGSIONAL STATISTISI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Umum

1. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur NegaraNomor 37/KEP/M.PAN/4/2003 tentang Jabatan FungsionalStatistisi dan Angka Kreditnya sebagaimana telah diubah denganPeraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan ReformasiBirokrasi Nomor 19 Tahun 2013 tentang Jabatan FungsionalStatistisi dan Angka Kreditnya.

2. Sesuai Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 147Tahun 2003 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Angka KreditStatistisi sebagaimana telah diubah dengan Peraturan KepalaBadan Pusat Statistik Nomor 15 Tahun 2008 tentang PetunjukTeknis Penilaian Angka Kredit Statistisi.

3. Bahwa dalam rangka pengembangan karier Statistisi, menjaminobyektifitas, kualitas, transparansi, tuntutan kompetensi Statistisidan kelancaran pelaksanaan kegiatan penyediaan data daninformasi statistik serta analisis dan pengembangan statistik,maka perlu ditetapkan Petunjuk Teknis Penilaian Angka KreditJabatan Fungsional Statistisi.

B. Maksud dan Tujuan

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan ReformasiBirokrasi Nomor 19 Tahun 2013 tentang Jabatan FungsionalStatistisi dan Angka Kreditnya, mengatur rincian butir kegiatansebagaimana tercantum dalam Lampiran Petunjuk Teknis inimerupakan tolok ukur butir kegiatan Statistisi sebagaimana tersebutdalam Lampiran Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik ini.

Petunjuk Teknis Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Statistisiini sebagai pedoman bagi Pejabat Statistisi, Tim Penilai, Pejabat yangmenetapkan angka kredit serta Pejabat lain dalam melaksanakankegiatan penyediaan data dan informasi statistik serta analisis danpengembangan statistik.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354 6

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Petunjuk Teknis Penilaian Angka Kredit JabatanFungsional Statistisi ini meliputi butir kegiatan, rincian tekniskegiatan, dan nilai angka kredit Jabatan Fungsional Statistisi.

D. Pengertian

Dalam Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik ini yang dimaksuddengan:

1. Analisis adalah penguraian suatu pokok/topik atas berbagaibagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubunganantar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat danpemahaman arti keseluruhan.

2. Analisis Statistik adalah analisis yang menggunakan metodestatistik.

3. Analisis Statistik Sederhana adalah penelaahan dan penguraiansuatu pokok persoalan dengan menggunakan metode statistikdeskriptif.

4. Analisis Statistik Mendalam adalah penelaahan dan penguraiansuatu pokok persoalan dengan menggunakan metode statistikinferens.

5. Data Primer adalah data yang diperoleh dari objek penelitian baikindividu, rumah tangga, perusahaan, atau institusi melaluikegiatan sensus, survei, atau observasi.

6. Data sekunder adalah data yang sudah tersedia di pihak lain dandapat langsung dimanfaatkan.

7. In-depth interview adalah cara pengumpulan data yangdilakukan melalui wawancara langsung (tatap muka, telepon,atau media audio visual) dengan menggunakan daftarpertanyaan terbuka dan harus dikembangkan sendiri olehpewawancara.

8. Karya Tulis Ilmiah adalah tulisan hasil penelitian dan ataupengembangan dan atau pemikiran yang disetujui olehreferee/penelaah/penyunting yang kompeten dengan mengikutinorma penulisan ilmiah yang sistematik dan objektif.

a. Norma penulisan ilmiah yang sistematik dan objektif sebagaiberikut:

1. Melakukan identifikasi permasalahan berdasarkanmetode yang direncanakan;

2. Menyusun hipotesis bila perlu;

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.3547

3. Menyusun rancangan penelitian dan/ataupengembangan;

4. Melaksanakan penelitian dan/atau pengembanganberdasarkan metode yang direncanakan;

5. Melaksanakan pengamatan dan/atau mengumpulkandata dan/atau melakukan percobaan;

6. Menganalisis dan menginterpretasi data;

7. Merumuskan kesimpulan dan/atau teori; dan,

8. Melaporkan hasilnya.

b. Ketentuan penilaian kegiatan penulisan karya tulis ilmiahyang dilakukan secara tim adalah sebagai berikut:

1. apabila terdiri dari 2 orang penulis, 60% bagi penulisutama dan 40% untuk penulis pembantu;

2. apabila terdiri dari 3 orang penulis, 50% bagi penulisutama, dan masing-masing 25% untuk penulispembantu; dan

3. apabila terdiri dari 4 orang penulis, 40% bagi penulisutama dan masing-masing 20% untuk penulispembantu.

c. Ketentuan penilaian pada huruf b di atas, berlaku jugauntuk kegiatan penyusunan publikasi dan penulisananalisis.

9. Kegiatan statistik adalah kegiatan penyediaan data dan informasistatistik, serta analisis dan pengembangan statistik.

10. Kerangka sampel adalah daftar yang berisi nama wilayahkerja/perusahaan/kepala rumah tangga/objek statistik lainnyadengan beberapa identitas pokok yang digunakan sebagai dasarpenarikan sampel.

11. Konsultasi statistik adalah kegiatan memberikan masukan danbimbingan/asistensi dalam penerapan ilmu statistik yangmeliputi antara lain penyiapan pengumpulan data, pengumpulandata, pengolahan data dan analisis data dengan tujuanpenyempurnaan dan pengembangan statistik kelembagaan.

12. Kuesioner adalah suatu instrumen pengumpulan data padakegiatan statistik yang berisi pertanyaan-pertanyaan untukmemperoleh keterangan/ jawaban dari responden.

13. Kualifikasi kuesioner :

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354 8

a. Kuesioner sederhana : terdiri dari 1 – 5 halaman

b. Kuesioner sedang : terdiri dari 6 – 10 halaman

c. Kuesioner kompleks : terdiri lebih dari 10 halaman

14. Makalah adalah jenis karya ilmiah dalam bentuk artikel ataupaper,biasanya dituliskan 8 - 12 halaman.

15. Objek Statistik adalah sasaran dari suatu kegiatan pengumpulandata.

16. Observasi adalah pengumpulan data yang dilakukan secaralangsung pada suatu objek tertentu dengan melakukanpengamatan, pengukuran, dan penghitungan.

17. Peta adalah penggambaran unsur-unsur di permukaan bumipada suatu bidang datar dan diperkecil/diskalakan meliputiempat kelompok infomasi yaitu titik, garis, area, dan nama yangdirepresentasikan dalam wujud: liputan/tutupan, ciri, pola,bentuk, ukuran, ketebalan simbol, warna, dan lain-lain.

a. Peta Analog adalah peta yang dibuat secara manual denganmengamati langsung suatu wilayah yang akan digambardengan presisi yang tepat atau peta digital yang dicetakdalam bentuk hardcopy.

b. Sketsa peta wilayah adalah peta yang dibuat secara manualdengan mengamati langsung suatu wilayah yang akandigambar tanpa memperhatikan tingkat presisinya baikmenggunakan peta dasar ataupun tidak.

c. Peta Digital adalah peta yang dibuat dalam bentuk digitaldan mempunyai georeference pada media komputer.

d. Peta Indeks adalah peta yang menampilkan urutansistematik wilayah sesuai dengan karakteristik tertentumisalnya kode atau nama wilayah administrasi.

e. Peta Tematik adalah peta yang menyajikan informasi darihasil kegiatan statistik menurut tema tertentu berupagradasi warna, grafik, pola, dan sebagainya.

Misalnya: peta sebaran penduduk Indonesia, peta daerah rawanbencana, peta sebaran penduduk miskin.

18. Sensus adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melaluipendataan semua unit populasi untuk memperoleh karakteristikpopulasi tersebut pada saat tertentu.

19. Statistik tingkat dasar adalah kegiatan statistik denganteknik/metode sederhana seperti konsep dasar metode penelitiankuantitatif, pengenalan paket program pengolahan data,

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.3549

peringkasan dan penyajian data, ukuran-ukuran numerik data,dan statistik deskriptif.

20. Statistik tingkat menengah adalah kegiatan statistik denganteknik/metode yang lebih kompleks dari statistik tingkat dasarseperti estimasi selang kepercayaan, uji hipotesa, anova, danregresi bivariate.

21. Statistik tingkat lanjutan adalah kegiatan statistik denganteknik/metode yang lebih kompleks dari statistik tingkatmenengah seperti time series, regresi multivariate, analisismultivariate dan ekonometrik.

22. Statistik tingkat khusus adalah kegiatan statistik denganteknik/metode yang lebih kompleks dari statistik tingkatlanjutan seperti Structural Equation Models (SEM, Lisrel),Bayesian Model, dan Neural Network.

23. Survei adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melaluipendataan sampel untuk memperkirakan karakteristik suatupopulasi pada saat tertentu.

24. Wilayah objek statistik adalah wilayah yang memuat objekstatistik dan mempunyai batas-batas jelas yang dipakai sebagaidasar dalam kegiatan statistik. Wilayah ini bisa berupa wilayahdalam pengertian administratif, seperti RT ataupun RW maupunwilayah yang dibentuk untuk keperluan kegiatan statistik,seperti segmen atau blok sensus.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354 10

BAB II

KEGIATAN YANG DAPAT DINILAI DAN DIBERIKAN

ANGKA KREDIT UNTUK STATISTISI TERAMPIL

I. PENDIDIKAN

A.Pendidikan Sekolah dan Memperoleh Ijazah/Gelar.

Pendidikan sekolah dimaksud adalah pendidikan formal baik didalam maupun di luar negeri pada sekolah lanjutan tingkat atas atauperguruan tinggi atau setara yang diakreditasi oleh kementerian yangberwenang.

Angka kredit yang diberikan kepada statistisi yang memperoleh gelarjenjang lebih tinggi adalah selisih antara angka kredit gelar/ijazahyang lebih tinggi dengan ijazah yang pernah dinilai sebelumnya.

Apabila memperoleh gelar atau ijazah di luar bidang statistik danbidang lain di luar kualifikasi yang ditetapkan oleh Kepala BPS, makapendidikannya diperhitungkan sebagai unsur penunjang.

Penilaian ijazah SLTA s.d. DII ini hanya berlaku bagi statistisi yangdiangkat pertama kali sebelum tanggal 4 Februari 2014.

Satuan hasil : Ijazah

Angka Kredit : 1.Diploma III (DIII) : 60

2.Diploma II (DII) : 40

3.Diploma I (DI) : 30

4.SLTA : 25

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti Fisik : 1. Fotocopy ijazah dan transkrip (daftar nilai dari matakuliah yang ditempuh) yang dilegalisir oleh instansiyang berwenang sesuai dengan peraturan danketentuan yang berlaku bagi pengangkatan pertamadan peningkatan pendidikan.

2. Fotocopy Surat Tugas atau Ijin Belajar bagi Statistisiyang meningkatkan pendidikan, dan ketentuan lainyang dipersyaratkan.

Contoh:

1. Iwan, A.Md., Statistisi Pelaksana dengan pendidikan DIII,memperoleh ijazah S1 Jurusan Statistik maka Iwan memperolehtambahan angka kredit dari unsur pendidikan sebanyak 100 –60 = 40.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.35411

2. Yanto, Statistisi Pelaksana Lanjutan dengan pendidikan SMA,memperoleh ijazah DIII Jurusan Statistik maka Yantomemperoleh tambahan angka kredit dari unsur pendidikansebanyak 60 – 25 = 35.

3. Ambar, Statistisi Pelaksana Lanjutan, dengan pendidikan SMA,memperoleh ijazah S1 Jurusan Penyiaran. Bila Ambar bekerja diKementerian Komunikasi dan Informatika, maka Ambarmemperoleh tambahan angka kredit dari unsur penunjangsebesar 5.

B. Pendidikan dan Pelatihan Fungsional di Bidang Statistik sertaMemperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan(STTPP)/Sertifikat

Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Fungsional di bidang statistikbertujuan untuk meningkatkan kompetensi di bidang Statistik,antara lain Diklat Statistik Demografi, Komputasi Statistik,Penghitungan PDB/PDRB, Statistik Pertanian, StatistikPerhubungan, Statistik Harga.

Satuan Hasil : STTPP/Sertifikat

Angka Kredit :

Jumlah angka kredit yang diberikan berdasarkan lamanya mengikutiDiklat adalah sebagai berikut:

1. Lamanya lebih dari 960 jam memperoleh angka kredit sebesar15;

2. Lamanya antara 641 - 960 jam memperoleh angka kredit sebesar9;

3. Lamanya antara 461 - 640 jam memperoleh angka kredit sebesar6;

4. Lamanya antara 161 - 460 jam memperoleh angka kredit sebesar3;

5. Lamanya antara 81 - 160 jam memperoleh angka kredit sebesar2;

6. Lamanya antara 31 - 80 jam memperoleh angka kredit sebesar 1;

7. Lamanya antara 10 - 30 jam memperoleh angka kredit sebesar0,5;

Yang dimaksud Jam adalah Jam pelajaran (JP). 1 (satu) JP = 45menit

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354 12

Apabila dalam STTPP lamanya pendidikan hanya tertulis dalamsatuan hari, maka satu hari diperhitungkan 8 (delapan) JamPelajaran.

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti fisik : STTPP yang dikeluarkan oleh penyelenggara diklat dansurat penugasan mengikuti diklat.

Contoh:

Mulyadi, Statistisi Pelaksana, mengikuti pendidikan dan pelatihanfungsional di bidang statistik selama 400 jam, dia berhasilmemperoleh sertifikat, maka Mulyadi memperoleh angka kreditsebesar 1 x 3 = 3.

C. Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan II

Pendidikan dan pelatihan (Diklat) prajabatan adalah diklat yangdipersyaratkan dalam pengangkatan PNS. Diklat ini dimaksudkanuntuk pembentukan sikap mental, kemampuan fisik dan disiplinserta untuk memenuhi kebutuhan pengetahuan, keahlian danketrampilan yang diperlukan untuk menduduki suatu jabatantertentu. Diklat Prajabatan golongan II merupakan syaratpengangkatan CPNS untuk menjadi PNS golongan II.

Satuan hasil : STTPP/Sertifikat

Angka Kredit : 1,5

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti fisik : STTPP yang dikeluarkan oleh penyelenggara diklatterakreditasi dan surat penugasan mengikuti diklatprajabatan.

Contoh:

Meiti, A.Md., lulusan DIII Akuntansi bekerja di BPS Kabupaten OganKomering Ilir, mengikuti diklat Prajabatan golongan II danmemperoleh STTPP, maka Meiti memperoleh angka kredit sebesar 1 x1,5 = 1,5.

II. PENYEDIAAN DATA DAN INFORMASI STATISTIK

A.Persiapan

1.Merancang dan membuat jadwal di bidang statistik

Merancang dan membuat jadwal di bidang statistik adalahmembuat rencana jadwal kegiatan untuk tiap tahapan kegiatan

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.35413

seperti persiapan, pelaksanaan, pengolahan, dan analisis yangdirinci menurut waktu pelaksanaan, siapa yang melaksanakan,dan tempat pelaksanaan. Penilaian angka kredit untukpembuatan jadwal diberikan berdasarkan jenis kegiatan.

Satuan Hasil : Rencana Jadwal

Angka Kredit : 0,1

Pelaksana : Statistisi Penyelia

Bukti Fisik : Rencana Jadwal yang dilegalisasi atasan

Contoh:

Suhartati, Statistisi Penyelia, ditugaskan membuat jadwalpelaksanaan lapangan SUSENAS 2013, maka Suhartatimemperoleh angka kredit sebesar 1 x 0,1 = 0,1.

2. Mengatur alokasi dokumen sensus/survei

Mengatur alokasi dokumen sensus/survei adalah mengalokasikandokumen sensus/survei yang akan digunakan dalam kegiatansensus/survei tingkat kecamatan, kabupaten/kota atau tingkatprovinsi yang meliputi penghitungan kebutuhan dokumen danmembuat daftar alokasi dokumen sesuai dengan beban tugasmasing-masing wilayah kerja.

Statistisi yang berkedudukan di provinsi dapat membuat alokasidokumen pada tingkat provinsi atau kabupaten/kota ataukecamatan, Statistisi yang berkedudukan di Kabupaten/Kota,dapat membuat alokasi dokumen pada tingkat kabupaten/kotaatau kecamatan, sedangkan Statistisi yang berkedudukan padatingkat Kecamatan, hanya dapat membuat alokasi dokumen padatingkat kecamatan.

Penghitungan angka kredit untuk kegiatan ini berdasarkan jenisdokumen yang dialokasikan, bukan berdasarkan jumlahdokumennya.

Dokumen yang dialokasikan termasuk Daftar Sampel, DaftarPertanyaan, Buku Pedoman, dsb.

a. Tingkat kecamatan

Angka Kredit : 0,03

Pelaksana : Statistisi Pelaksana

b. Tingkat kabupaten/kota

Angka Kredit : 0,04

Pelaksana : Statistisi Pelaksana Lanjutan

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354 14

c. Tingkat provinsi

Angka Kredit : 0,05

Pelaksana : Statistisi Penyelia

Satuan Hasil : Jenis Kuesioner

Bukti Fisik : Daftar alokasi dokumen per wilayahyang dilegalisasi atasan

Contoh:

Sutrisno, Statistisi Penyelia, telah mengatur alokasi dokumensurvei. Dokumen yang dialokasikan sebanyak 500 kuesioner diKecamatan Ngestiharjo, terdiri dari 250 dokumen Daftar-1; 150dokumen Daftar-2 dan 100 dokumen Daftar-3 maka Sutrisnomemperoleh angka kredit sebesar 3 x 0,03 = 0,09.

3. Mengatur alokasi peralatan observasi.

Mengatur alokasi peralatan observasi adalah mengalokasikanperalatan observasi yang akan digunakan dalam kegiatan observasitingkat kecamatan, kabupaten/kota atau tingkat provinsi yangmeliputi penghitungan kebutuhan peralatan dan membuat daftaralokasi peralatan sesuai dengan beban tugas masing-masingwilayah kerja.

Statistisi yang berkedudukan di provinsi dapat membuat alokasiperalatan pada tingkat provinsi atau kabupaten/kota ataukecamatan, Statistisi yang berkedudukan di kabupaten/kota,dapat membuat alokasi peralatan pada tingkat kabupaten/kotaatau kecamatan, sedangkan Statistisi yang berkedudukan padatingkat kecamatan, hanya dapat membuat alokasi peralatan padatingkat kecamatan.

Penghitungan angka kredit untuk kegiatan ini berdasarkanbanyaknya jenis peralatan yang dialokasikan, bukan berdasarkanjumlah peralatan.

Peralatan yang dialokasikan termasuk moisture tester, ayakangabah, timbangan, alat ubinan, GPS, dll.

a. Tingkat kecamatan

Angka Kredit : 0,02

Pelaksana : Statistisi Pelaksana

b. Tingkat kabupaten/kota

Angka Kredit : 0,025

Pelaksana : Statistisi Pelaksana Lanjutan

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.35415

c. Tingkat provinsi

Angka Kredit : 0,06

Pelaksana : Statistisi Penyelia

Satuan Hasil :Jenis Peralatan

Bukti Fisik : Daftar alokasi peralatan observasi yangdilegalisasi atasan

Contoh:

Diah, Statistisi Penyelia, ditugaskan untuk melakukan alokasiperalatan observasi gabah di Provinsi Jawa Barat berupa moisturetester, ayakan gabah, dan timbangan masing-masing sebanyak 8unit, maka Diah memperoleh angka kredit sebesar 3 x 0,06 = 0,18.

4. Merekrut/mengalokasikan petugas lapangan sensus/survei

Merekrut/mengalokasikan petugas pelaksana sensus/surveiadalah mencari dan menyeleksi secara langsung ataumengalokasikan petugas yang akan terlibat dalam pengumpulandata pada kegiatan sensus/survei. Dalam hal ini yang dimaksuddengan merekrut/mengalokasikan petugas pelaksanasensus/survei adalah satu kesatuan kegiatan.

Dalam butir kegiatan ini termasuk kegiatanmerekrut/mengalokasikan petugas pengolahan hasilsensus/survei.

a. Satu sampai dengan 50 orang

Angka Kredit : 0,2

Pelaksana : Statistisi Pelaksana Lanjutan

b. Lebih dari 50 orang

Angka Kredit : 0,48

Pelaksana : Statistisi Penyelia

Satuan Hasil : Kali (Frekuensi kegiatan)

Bukti Fisik : Laporan berisi daftar nama petugas yangdirekrut/dialokasikan yang dilegalisasiatasan

Contoh:

Andi Kurnia, Statistisi Pelaksana Lanjutan, telah merekrut petugaspencacah Survei Sosial Ekonomi Nasional Kota Makassar. Petugasyang direkrut sebanyak 30 orang, maka Andi Kurnia memperolehangka kredit sebesar 1 x 0,2 = 0,2.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354 16

5. Merekrut/mengalokasikan petugas lapangan kegiatan observasi.

Merekrut/mengalokasikan petugas lapangan kegiatan observasiadalah mencari dan menyeleksi secara langsung ataumengalokasikan petugas yang akan terlibat dalam pengumpulandata pada kegiatan observasi.

Dalam hal ini yang dimaksud dengan merekrut/mengalokasikanpetugas pelaksana observasi adalah satu kesatuan kegiatan. Dalambutir kegiatan ini termasuk kegiatan merekrut/mengalokasikanpetugas pengolahan hasil kegiatan observasi.

a. Satu sampai dengan 20 orang

Angka Kredit : 0,15

Pelaksana : Statistisi Pelaksana Lanjutan

b.Lebih dari 20 orang

Angka Kredit : 0,4

Pelaksana : Statistisi Penyelia

Satuan Hasil : Kali (Frekuensi kegiatan)

Bukti Fisik : Laporan berisi daftar nama petugas yangdirekrut/dialokasikan yang dilegalisasi atasan.

Contoh:

Supriadi, Statistisi Penyelia, telah merekrut petugas yang akanmelakukan Observasi Gabah. Petugas yang direkrut sebanyak 30orang, maka Supriadi memperoleh angka kredit sebesar 1 x 0,4 =0,4.

6. Mengikuti pelatihan pengumpulan data

Mengikuti pelatihan pengumpulan data adalah mengikuti pelatihanyang mencakup tata cara pengumpulan data, organisasi lapangan,metodologi, konsep definisi, pemeriksaan daftar, dan pengawasanlapangan.

Dalam butir kegiatan ini termasuk kegiatan mengikuti pelatihandalam rangka pengolahan data dan analisis.

a. Sebagai pendata

Angka Kredit : 0,01

Pelaksana : Statistisi Pelaksana

b. Sebagai pemeriksa/pengawas

Angka Kredit : 0,01

Pelaksana : Statistisi Pelaksana lanjutan

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.35417

c. Sebagai calon trainer

Angka Kredit : 0,01

Pelaksana : Statistisi Penyelia

Satuan hasil : Jam

Bukti Fisik : Fotocopy sertifikat pelatihan atau surattugas

Contoh:

Ahmad Saleh, Statistisi Pelaksana Lanjutan, ditugaskan untukmengikuti pelatihan sebagai pemeriksa/pengawas Survei SosialEkonomi Nasional selama 3 hari dengan jumlah jam pelatihan 8jam per hari, maka Ahmad Saleh memperoleh angka kreditsebesar 3 x 8 x 0,01 = 0,24.

7. Memberikan pelatihan pengumpulan data bagi petugas

Memberikan pelatihan pengumpulan data bagi petugas adalahmelatih petugas baik petugas pelaksana, pemeriksa/pengawas,petugas monitoring, atau pelatih/trainer/ instruktur untuk kegiatanstatistik, terkait dengan tata cara pengumpulan data, organisasilapangan, metodologi, konsep definisi, pemeriksaan daftar, danpengawasan lapangan. Termasuk dalam kegiatan ini adalahmemberikan pelatihan pengolahan data.

Dalam butir kegiatan ini termasuk kegiatan memberikan pelatihandalam rangka pengolahan data dan analisis

Satuan Hasil : Jam

Angka Kredit : 0,015

Pelaksana : Statistisi Penyelia

Bukti Fisik : Fotocopy sertifikat pelatihan atau surat tugas

Contoh:

Iswanti, Statistisi Penyelia, telah melatih petugas pemeriksa/pengawas Survei Sosial Ekonomi Nasional selama 4 hari denganjumlah jam latihan 8 jam per hari, maka Iswanti memperoleh angkakredit sebesar 4 x 8 x 0,015 = 0,48.

8. Melakukan pengenalan wilayah objek statistik

Melakukan pengenalan wilayah objek statistik adalah melakukanidentifikasi batas-batas wilayah objek statistik baik batas alammaupun batas buatan sehingga petugas yang lain mudah mengenalidan pada waktu pelaksanaan tidak cacah ganda atau terlewat cacah.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354 18

a. Sensus/Survei

Angka Kredit : 0,03

Pelaksana : Statistisi Pelaksana Lanjutan

b. Observasi

Angka Kredit : 0,012

Pelaksana : Statistisi Pelaksana Lanjutan

Satuan Hasil : Satuan Wilayah

Bukti Fisik : Laporan melakukan pengenalan wilayah objekstatistik yang dilegalisasi atasan

Contoh:

Arifin, Statistisi Pelaksana Lanjutan, melakukan pengenalan wilayahobjek statistik dalam rangka Survei Sosial Ekonomi Nasional diKecamatan Ciawi. Satuan wilayah yang diidentifikasi sebanyak 3 bloksensus, maka Arifin memperoleh angka kredit sebesar 3 x 0,03 =0,09.

9. Melakukan pendaftaran (listing) pada kegiatan statistik

Melakukan pendaftaran (listing) pada kegiatan statistik adalahmelakukan pendaftaran (listing) terhadap semua rumah tangga ataunon rumah tangga (perusahaan, badan usaha, lembaga, dsb) dalamsatu wilayah tugas.

Dalam butir kegiatan ini termasuk kegiatan pemutakhiran (updating)daftar rumah tangga atau non rumah tangga.

a. Rumah Tangga

Angka Kredit : 0,001

Pelaksana : Statistisi Pelaksana

Satuan Hasil : Rumah Tangga

b. Non Rumah Tangga

Angka Kredit : 0,004

Pelaksana : Statistisi Pelaksana

Satuan Hasil : Objek

Bukti Fisik : Laporan hasil pendaftaran (listing) yangdilegalisasi atasan

Contoh:

Poltak Sitorus, Statistisi Pelaksana, ditugaskan untukmelakukan pendaftaran rumah tangga/ bangunan dalam rangka

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.35419

Survei Sosial Ekonomi Nasional pada Blok Sensus 07B. Hasilpendaftaran tercatat sebanyak 90 Rumah tangga/bangunan,maka Poltak Sitorus memperoleh angka kredit sebesar 90 x0,001 = 0,09.

10. Memeriksa hasil pendaftaran (listing) pada kegiatan statistik

Memeriksa hasil pendaftaran (listing) pada kegiatan statistik adalahmelakukan pemeriksaan untuk mengetahui kewajaran dankonsistensi isian serta kebenaran cara pengisian daftar hasil listingyang telah dilakukan oleh petugas pencacah dalam satu wilayahtugas.

Dalam butir kegiatan ini termasuk kegiatan memeriksa hasilpemutakhiran (updating) daftar rumah tangga atau non rumahtangga.

Satuan Hasil : Daftar listing

Angka Kredit : 0,04

Pelaksana : Statistisi Pelaksana Lanjutan

Bukti Fisik : Laporan kegiatan pemeriksaan daftar listing yangdilegalisasi atasan

Contoh:

Umar Bakrie, Statistisi Pelaksana Lanjutan, melakukan pemeriksaanhasil pendaftaran rumah tangga/bangunan dalam rangka SurveiSosial Ekonomi Nasional di Kabupaten Wonogiri. Dengan bukti fisiklaporan pemeriksaan daftar listing dari 10 Blok Sensus, maka UmarBakrie memperoleh angka kredit sebesar 10 x 0,04 = 0,40.

11. Membuat sketsa peta wilayah (peta analog)

Membuat sketsa peta wilayah (peta analog) adalah membuat sketsapeta secara manual dengan mengamati langsung ke wilayah objekstatistik yang akan digambar, baik menggunakan peta dasar ataupun tidak.

Satuan Hasil : Peta

Angka Kredit : 0,05

Pelaksana : Statistisi Pelaksana Lanjutan

Bukti Fisik : Laporan pembuatan sketsa peta wilayah objekstatistik yang dilegalisasi atasan

Contoh:

Mawardi, Statistisi Pelaksana Lanjutan, melakukan pembuatansketsa peta blok sensus untuk Kecamatan Cikonde, Mawardi telah

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354 20

membuat sebanyak 6 sketsa peta blok sensus, maka Mawardimemperoleh angka kredit sebesar 6 x 0,05 = 0,30.

12. Memeriksa hasil pembuatan sketsa peta wilayah (peta analog)

Memeriksa hasil pembuatan sketsa peta wilayah (peta analog) adalahmemeriksa sketsa peta secara manual dengan mengamati langsungke wilayah objek statistik yang digambar (jika diperlukan),memastikan kebenaran lambang-lambang yang digunakan, danmuatannya.

Dalam butir kegiatan ini termasuk kegiatan memeriksa hasilpemutakhiran (updating) sketsa peta wilayah (peta analog).

Satuan Hasil : Peta

Angka Kredit : 0,04

Pelaksana : Statistisi Penyelia

Bukti Fisik : Laporan pemeriksaan sketsa peta wilayah objekstatistik yang dilegalisasi atasan

Contoh:

Kinar, Statistisi Penyelia, memeriksa sketsa peta blok sensus padakecamatan Ciputat, Kinar telah memeriksa sebanyak 12 sketsa petablok sensus, maka Kinar memperoleh angka kredit sebesar12 x 0,04 = 0,48.

13. Mengelola peta analog secara manual

Mengelola peta analog secara manual adalah kegiatan inventarisasipeta (menyusun, menyimpan dan melengkapi peta analog yangkurang), melakukan scan peta analog menjadi file softcopy, dankegiatan pengelolaan peta analog lainnya.

Satuan hasil pengelolaan peta yang dimaksud adalah banyaknyakegiatan statistik yang menggunakan peta.

Satuan Hasil : Peta

Angka Kredit : 0,02

Pelaksana : Statistisi Pelaksana Lanjutan

Bukti Fisik : Laporan pengelolaan peta analog yang dilegalisasiatasan

Contoh:

Ruri, Statistisi Pelaksana Lanjutan, menginventarisasi peta analogyang telah dibuat, mencatat jumlah peta, mengurutkan, kemudianmenyimpan peta tersebut yang keseluruhan berjumlah 47 petawilayah. Peta wilayah ini digunakan pada kegiatan Survei

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.35421

Kesejahteraan Petani, maka Ruri memperoleh angka kredit sebesar1 X 0,02 = 0,02.

B. Pengumpulan Data

1. Melakukan pengumpulan data pada kegiatan statistik objekrumah tangga

Melakukan pengumpulan data pada kegiatan statistik objekrumah tangga adalah melakukan kegiatan pengumpulan datarumah tangga dengan menggunakan kuesioner (daftarpertanyaan).

Satuan Hasil : Rumah Tangga

Angka Kredit : a. Kuesioner sederhana : 0,005

b.Kuesioner sedang : 0,011

c. Kuesioner kompleks : 0,027

Pelaksana : Statistisi Pelaksana Lanjutan

Bukti Fisik : Laporan jumlah rumah tangga yang disurveiyang dilegalisasi atasan dan fotocopy contoh kuesioner

Contoh:

1. Muladi, Statistisi Penyelia pada BPS Kota Medan,melakukan pengumpulan data primer pada survei dengankualifikasi kuesioner sederhana. Muladi melakukanpendataan sebanyak 10 rumah tangga, maka Muladimemperoleh angka kredit sebesar10 x 0,005 = 0,05.

2. Rumilah, Statistisi Pelaksana Lanjutan, melakukanpengumpulan data observasi untuk mengetahui produksipadi secara ubinan. Rumilah melakukan pendataansebanyak 5 rumah tangga, maka Rumilah memperolehangka kredit sebesar 5 x 0,011 = 0,055.

2. Melakukan pengumpulan data pada kegiatan statistik objeknon rumah tangga

Melakukan pengumpulan data pada kegiatan statistik objek nonrumah tangga adalah melakukan kegiatan pengumpulan dataperusahaan/ usaha/lembaga dengan menggunakan kuesioner(daftar pertanyaan).

Satuan Hasil : Objek

Angka Kredit : a. Kuesioner sederhana : 0,01

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354 22

b.Kuesioner sedang : 0,021

c. Kuesioner kompleks : 0,035

Pelaksana : Statistisi Pelaksana Lanjutan

Bukti Fisik : Laporan jumlah perusahaan/usaha/lembagayang disurvei yang dilegalisasi atasan danfotocopy contoh kuesioner

Contoh:

Nazarudin, Statistisi Pelaksana Lanjutan, melakukanpengumpulan data primer dengan kualifikasi kuesionerkompleks pada suatu survei. Nazarudin telah melakukanpendataan sebanyak 10 perusahaan industri, maka Nazarudinmemperoleh angka kreditsebesar 10 x 0,035 = 0,35.

3. Melakukan pengumpulan data sekunder

Melakukan pengumpulan data sekunder adalah kegiatanpengumpulan data dari hasil kegiatan suatu instansi atau sumberlain.

Satuan Hasil : Kunjungan

Angka Kredit : 0,01

Pelaksana : Statistisi Pelaksana

Bukti Fisik : Daftar unit kerja yang dikunjungi dan dilegalisasioleh unit yang dikunjungi serta surat tugas

Dalam butir kegiatan ini termasuk kegiatan pengumpulan data daninformasi statistik melalui internet untuk kegiatan statistik.

Banyaknya kunjungan dihitung berdasarkan banyaknya sumber datayang hasilnya digunakan.

Bukti fisik berupa print out laman sumber data yang tercantumalamat website.

Contoh:

1. Sutikno Sitepu, Statistisi Pelaksana, ditugaskan untukmelakukan pengumpulan data jumlah pencari kerja terdaftaryang di dapat dari Dinas Tenaga Kerja dan jumlah sekolah dariDinas Pendidikan setempat, untuk digunakan dalam PublikasiKabupaten Karo Dalam Angka Tahun 2011. Dengan Laporanyang terdiri dari 2 Daftar, maka Sutikno Sitepu memperolehangka kredit sebesar2 x 0,01 = 0,02.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.35423

2. Maya, Statistisi Pelaksana mengumpulkan data jumlahpenumpang kereta api melalui website PT.KAI untuk bahanpublikasi Statistik Perhubungan beberapa kali dalam sebulan,maka Maya memperoleh angka kredit sebesar 1 x 0,01 = 0,01.

4. Melakukan pengawasan pada kegiatan statistik objek rumah tangga

Melakukan pengawasan pada kegiatan statistik objek rumah tanggaadalah melakukan kegiatan pengawasan pada pendataan rumahtangga. Jumlah objek rumah tangga yang diawasi pada umumnyasekitar 20 persen dari total rumah tangga yang dicacah.

Satuan Hasil : Rumah Tangga

Angka Kredit : a. Kuesioner sederhana: 0,001

b. Kuesioner sedang : 0,002

c. Kuesioner kompleks: 0,005

Pelaksana : Statistisi Pelaksana Lanjutan

Bukti Fisik : Laporan hasil pengawasan pelaksanaan sensusatau survei yang dilegalisasi atasan dan fotocopycontoh kuesioner

Contoh:

Baharsyah, Statistisi Penyelia, melakukan pengawasan terhadappelaksanaan survei dengan kualifikasi kuesioner kompleks di KotaBanjarmasin. Baharsyah telah melakukan pengawasan sebanyak 22rumah tangga dari total 120 rumah tangga yang didata oleh petugas,maka Baharsyah memperoleh angka kredit sebesar 22 x 0,005 =0,11.

5. Melakukan pengawasan pada kegiatan statistik objek non rumahtangga

Melakukan pengawasan pada kegiatan statistik objek rumah tanggaadalah melakukan kegiatan pengawasan pada perusahaan/usaha/lembaga yang menjadi wilayah pendataan. Jumlah perusahaan/usaha/lembaga yang diawasi pada umumnya sekitar 20 persen daritotal perusahaan/usaha/lembaga yang dicacah.

Angka Kredit : a. Kuesioner sederhana: 0,002

b. Kuesioner sedang : 0,003

c. Kuesioner kompleks: 0,006

Satuan Hasil : Objek

Pelaksana : Statistisi Pelaksana Lanjutan

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354 24

Bukti Fisik : Laporan hasil pengawasan pelaksanaan sensusatau survei yang dilegalisasi oleh atasan.

Contoh:

Istanto, Statistisi Penyelia pada BPS Sumatera Selatan, melakukanpengawasan pelaksanaan survei dengan kualifikasi kuesioner sedangdi Provinsi Sumatera Selatan. Istanto telah mengawasi sebanyak10 perusahaan dari total 60 perusahaan yang didata petugas, makaIstanto memperoleh angka kredit sebesar 10 x 0,003 = 0,03.

6. Melakukan pemeriksaan hasil pengumpulan data objek rumahtangga

Melakukan pemeriksaan hasil pengumpulan data objek rumahtangga adalah melakukan kegiatan pemeriksaan (editing dan coding)terhadap hasil pendataan untuk mengetahui kewajaran dankonsistensi isian serta kebenaran cara pengisian daftar hasilpendataan rumah tangga yang telah dilakukan oleh pencacah dalamsatu kegiatan.

Pemeriksa adalah bukan petugas yang melakukan pendataan.

Satuan Hasil : Kuesioner

Angka Kredit : a.Kuesioner sederhana : 0,002

b.Kuesioner sedang : 0,003

c.Kuesioner kompleks : 0,008

Pelaksana : Statistisi Pelaksana Lanjutan

Bukti Fisik : Laporan hasil pemeriksaan pengumpulan datasensus atau survei yang dilegalisasi atasan dan fotocopy contohkuesioner

Contoh:

Armansyah, statistisi penyelia, melakukan pemeriksaan hasilpengumpulan data survei dengan kualifikasi kuesioner kompleks diKota Banjarmasin. Armansyah telah memeriksa kuesioner sebanyak30 rumah tangga, maka Armansyah memperoleh angka kreditsebesar 30 x 0,008 = 0.24.

7. Melakukan pemeriksaan hasil pengumpulan data objek non rumahtangga

Melakukan pemeriksaan hasil pengumpulan data objek non rumahtangga adalah melakukan kegiatan pemeriksaan (editing dan coding)terhadap hasil pendataan untuk mengetahui kewajaran dankonsistensi isian serta kebenaran cara pengisian daftar hasilpendataan perusahaan/usaha/lembaga yang telah dilakukan olehpencacah dalam satu kegiatan.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.35425

Satuan Hasil : Kuesioner

Angka Kredit : a. Kuesioner sederhana : 0,002

b. Kuesioner sedang : 0,003

c. Kuesioner kompleks : 0,008

Pelaksana : Statistisi Pelaksana Lanjutan

Bukti Fisik : Laporan hasil pemeriksaan pengumpulan datayang dilegalisasi atasan dan fotocopy contohkuesioner

Contoh:

Sigit, Statistisi Penyelia, melakukan pemeriksaan hasil pengumpulandata survei dengan kualifikasi kuesioner kompleks di ProvinsiKalimantan Timur. Sigit telah memeriksa kuesioner hasil pendataansebanyak 27 perusahaan, maka Sigit memperoleh angka kreditsebesar 27 x 0,008 = 0,216.

C. Pengolahan

1. Melakukan validasi pengolahan secara manual

Melakukan validasi pengolahan secara manual adalah kegiatanmemeriksa konsistensi antar pertanyaan, kewajaran isian, alurpengisian, dan memperbaiki hasil entry data dengan melihat isiandokumen. Kegiatan ini sering juga disebut secondary editing.Penghitungan angka kredit didasarkan pada jumlah halamankesalahan yang dicetak.

Satuan Hasil : Halaman

Angka Kredit : 0,015

Pelaksana : Penyelia

Bukti Fisik : Laporan jumlah halaman kesalahan yang telahdivalidasi yang dilegalisasi atasan

Contoh:

Harsinah, Statistisi Penyelia, menyelesaikan validasi dokumen SurveiIndustri Menengah dan Kecil (IMK) sebanyak 100 dokumen. Dari 100dokumen yang divalidasi setelah dicetak didapati sebanyak 2halaman kesalahan, maka Harsinah memperoleh angka kreditsebesar2 x 0,015 = 0,03.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354 26

2. Memindahkan data ke media komputer (entri data)

Memindahkan data ke media komputer (entri data) adalahmemindahkan isian dokumen ke media komputer dalam hitungankarakter. Penghitungan angka kredit didasarkan pada jumlahhalaman. Dalam hal ini 1 (satu) halaman setara dengan 250 karakteryang dientri.

Khusus untuk automated data entry (menggunakan scanner),penghitungan angka kredit didasarkan atas kecepatan scannerdalam dokumen per jam (s), dan jumlah dokumen yangdikerjakan (d). Rumus yang digunakan:

Jumlah Halaman =s

dx )00468,0(

0,00468 merupakan konstanta.

Satuan Hasil : Halaman

Angka Kredit : 0,002

Pelaksana : Statistisi Pelaksana Lanjutan

Bukti Fisik : Laporan jumlah halaman atau jumlah karakteryang dientri dan contoh kuesioner yang dientri

Contoh:

1. Hasan, Statistisi Pelaksana Lanjutan, telah memindahkan dataSurvei Harga Produsen ke media komputer sebanyak 500dokumen. Setiap dokumen yang dientri, terdiri dari 6 halaman.Setelah dihitung jumlah karakter yang dientri sebanyak 150.000karakter atau setara 600 halaman (150.000 :250), maka Hasanmemperoleh angka kredit sebesar 600 x 0,002 = 1,2.

2. Mia, Statistisi Pelaksana, melakukan perekaman data SensusPertanian 2013 sebanyak 21.000 dokumen denganmenggunakan scanner berkecepatan 2500 dokumen/jam, makaMia memperoleh angka kredit sebesar (0,00468 x 21.000)/2.500x 80% = 0,031.

3. Melakukan pengolahan data sekunder secara manual

Melakukan pengolahan data sekunder secara manual adalahmelakukan pengolahan data sekunder ke dalam bentuk tabel yangakan disajikan (retabulasi).

Satuan Hasil : Halaman

Angka Kredit : 0,006

Pelaksana : Statistisi Pelaksana

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.35427

Bukti Fisik : Laporan jumlah halaman dari dokumen yang diolahyang dilegalisasi atasan

Contoh :

Ali, Statistisi Pelaksana, menyelesaikan pengolahan data StatistikLaporan Keuangan BI secara manual sebanyak 10 dokumen, setiapdokumen terdiri dari 2 halaman, maka Ali memperoleh angka kreditsebesar 10 x 2 x 0,006 = 0,12.

D. Penyajian dan Publikasi

1. Membuat peta tematik manual kegiatan

Membuat peta tematik manual kegiatan adalah membuat petadengan muatan informasi tertentu.

Peta tematik adalah peta wilayah dengan dilengkapi informasidata hasil kegiatan. Informasi yang ditampilkan dapat berupajumlah atau simbol dari penduduk, tanaman, hewan, hotel, danlain-lain.

Satuan Hasil : Tema Tampilan

Angka Kredit : 0,012

Pelaksana : Pelaksana

Bukti Fisik : Laporan jumlah pembuatan peta tematik yangdilegalisasi atasan

Contoh :

Pattiasina, Statistisi Pelaksana, membuat 3 (tiga) buah petatematik dari hasil Sensus Pertanian 2013. Peta tersebut dibuatdengan kreasi gambar dari objek yang disajikan yaitu jumlah sapi,kuda dan kerbau dalam tema tampilan terpisah, maka Pattiasinamemperoleh angka kredit dari pembuatan 3 (tiga) jenis petatematik tersebut sebesar3 x 0,012 = 0,036.

2. Merancang/membuat papan monografi

Merancang/membuat papan monografi adalah menyajikaninformasi hasil kegiatan sensus, survei, data sekunder atau hasilobservasi dalam bentuk tabel atau grafik pada media dindingyang mudah dilihat atau dibaca.

Satuan Hasil : Tabel (papan monografi)

Angka Kredit : 0,045

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354 28

Pelaksana : Pelaksana Lanjutan

Bukti Fisik : Laporan pembuatan papan monografi yangdilengkapi dengan surat tugas

Contoh:

Yahya, Statistisi Pelaksana Lanjutan, membuat papan monografi datapenduduk di Desa Madurejo dan Desa Kutoharjo, maka Yahyamemperoleh angka kredit sebesar 2 x 0,045 = 0,090.

3. Memeriksa tabel publikasi tingkat kecamatan

Memeriksa tabel publikasi tingkat kecamatan adalah memeriksakelengkapan dan konsistensi isian antar sel dalam tabel atau antartabel, yang dibuat oleh petugas lain, yang akan disajikan untukpublikasi kecamatan.

Dalam butir kegiatan ini termasuk kegiatan membuat tabel secaramanual (bukan dengan program).

Satuan Hasil : Tabel

Angka Kredit : 0,01

Pelaksana : Statistisi Pelaksana Lanjutan

Bukti Fisik : Laporan jumlah tabel yang diperiksa dan daftartabel yang dilegalisasi atasan

Contoh:

Sudirman, Statistisi Pelaksana Lanjutan, ditugaskan untukmelakukan pemeriksaan 7 tabel yang telah dibuat oleh Amir danakan disajikan pada Publikasi Kecamatan Dalam Angka, makaSudirman memperoleh angka kredit sebesar 7 x 0,01 = 0,07 dan Amirmemperoleh angka kredit sebesar 7 x 0,01 = 0,07.

4. Menyusun publikasi statistik tingkat kecamatan

Menyusun publikasi statistik tingkat kecamatan adalah kegiatanmenyusun tata letak tabel, ulasan, dan grafik secara sistematis yangakan dipublikasikan dalam bentuk buku pada tingkat kecamatanbaik hardcopy maupun softcopy.

Satuan Hasil : Buku

Angka Kredit : 1

Pelaksana : Pelaksana Lanjutan

Bukti Fisik : Fotokopi cover publikasi dan daftar isi buku yangdibuat dan telah dilegalisasi oleh atasan

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.35429

Contoh:

Sudirjo, Statistisi Pelaksana Lanjutan, ditugaskan untuk menyusunpublikasi Statistik Pendidikan Kecamatan Jagakarsa, maka Sudirjomemperoleh angka kredit sebesar 1 x 1 = 1.

5. Menyusun ringkasan eksekutif tingkat kecamatan

Menyusun ringkasan eksekutif tingkat kecamatan adalah kegiatanmembuat dan menyusun ulasan ringkas hasil kegiatan statistik ditingkat kecamatan.

Satuan Hasil : Buku (termasuk dalam bentuk naskah)

Angka Kredit : 0,1

Pelaksana : Pelaksana Lanjutan

Bukti Fisik : Foto kopi naskah yang dilegalisasi oleh atasan

Contoh:

Ahmad, Statistisi Pelaksana Lanjutan, ditugaskan untuk membuatringkasan eksekutif Statistik Kecamatan Antapani, maka Ahmadmemperoleh angka kredit sebesar 1 x 0,1 = 0,1.

III. ANALISIS DAN PENGEMBANGAN STATISTIK

A. Analisis Statistik

Melakukan Analisis Sederhana Satu Sektor

Analisis statistik sederhana satu sektor adalah penguraian suatusektor atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiriuntuk memperoleh gambaran yang jelas.

Yang dimaksud dengan sektor adalah lingkup permasalahan yangdianalisis. Contoh: sektor pendidikan, sektor tenaga kerja, sektorperdagangan, sektor pertanian, dan lain-lain.

Satuan Hasil : Buku

Angka Kredit : 1,2

Pelaksana : Statistisi Penyelia

Bukti Fisik : Foto copy naskah atau cover, katapengantar dan daftar isi yang dilegalisasi atasan.

Contoh:

Ahmad Surahmat, Statistisi Penyelia, ditugaskan untukmenganalisis tentang perencanaan anggaran daerah yang berasaldari APBD. Hasil analisis ini berupa buku yang memuat ulasansecara deskriptif (membaca tabel dan grafik) dari anggaran

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354 30

APBD, maka Ahmad Surahmat memperoleh angka kredit sebesar1 x 1,2 = 1,2.

B. Pengembangan Statistik

1. Memberikan Konsultasi Statistik Dalam Rangka PenyusunanStatistik Kelembagaan Pada Tingkat Dasar

Memberikan konsultasi statistik dalam rangka penyusunanstatistik kelembagaan pada tingkat dasar adalah kegiatanmemberikan masukan dan bimbingan/asistensi dalampenerapan ilmu statistik yang meliputi antara lain penyiapanpengumpulan data, pengumpulan data, pengolahan data dananalisis data dengan tujuan penyempurnaan dan pengembanganstatistik kelembagaan.

Satuan Hasil : Pertemuan

Angka Kredit : 0,15

Pelaksana : Penyelia

Bukti Fisik : Laporan pemberian konsultasi statistikkelembagaan tingkat dasar dilegalisasiatasan

Contoh:

Dalam rangka menyusun laporan statistik semesterankeberangkatan penduduk Indonesia yang pergi ke luar negeri,petugas UPT Imigrasi Ngurah Rai Denpasar meminta konsultasike BPS Kabupaten Badung. I Wayan Pitana, Statistisi PenyeliaBPS Kabupaten Badung ditugaskan untuk memberikankonsultasi tentang bagaimana tata cara pengumpulan danpengolahan data. Dalam memberikan pelayanan konsultasi ini, IWayan Pitana melakukan pertemuan 3 kali dengan petugas UPTtersebut, maka I Wayan Pitana memperoleh angka kreditsebesar 3 x 0,15 = 0,45.

2. Melakukan Penyebarluasan Hasil Pengumpulan Data StatistikDalam Rangka Evaluasi Kegiatan Kelembagaan Dalam BidangStatistik Tingkat Dasar

Melakukan penyebarluasan hasil pengumpulan data statistikdalam rangka evaluasi kegiatan kelembagaan dalam bidangstatistik dasar adalah suatu kegiatan yang bertujuan untukmensosialisasikan hasil suatu kegiatan statistik dengan tingkatstatistik dasar yang berguna untuk lembaga yang bersangkutan.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.35431

Satuan Hasil : Pertemuan

Angka Kredit : 0,03

Pelaksana : Penyelia

Bukti Fisik : Laporan penyebarluasan hasilpengumpulan data statistik kelembagaantingkat dasar yang dilegalisasi atasan

Contoh:

Imam Suwandi, Statistisi Penyelia di Dinas Sosial ditugasimensosialisasikan hasil Survei Kriminalitas kepada aparat DinasSosial. Materi yang disampaikan adalah temuan dalam surveitersebut dalam bentuk tabel-tabel dan grafik sederhana, makaImam Suwandi memperoleh angka kredit sebesar 1 x 0,03 =0,03.

IV. PENGEMBANGAN PROFESI STATISTISI

A. Pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang statistik

Penilaian umum

a. Karya tulis/karya ilmiah yang ditulis oleh 2 (dua) orang,pembagian angka kreditnya adalah 60% (enam puluhpersen) untuk penulis utama dan 40% (empat puluh persen)untuk penulis pembantu.

b. Karya tulis/karya ilmiah yang ditulis oleh 3 (tiga) orang,pembagian angka kreditnya adalah 50% (lima puluh persen)untuk penulis utama dan masing-masing 25 % (dua puluhlima persen) untuk penulis pembantu.

c. Karya tulis/karya ilmiah yang ditulis oleh 4 (empat) orang,pembagian angka kreditnya adalah 40% (empat puluhpersen) untuk penulis utama dan 20% untuk masing-masing penulis pembantu dibagi sama rata.

1. Membuat karya tulis/karya ilmiah, hasil penelitian,pengkajian survei dan atau evaluasi di bidang statistikyang dipublikasikan:

a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dandiedarkan secara nasional/internasional

Satuan Hasil : Buku

Angka Kredit : 12,5

Pelaksana : Semua Jenjang

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354 32

Bukti Fisik : Buku yang sudah diterbitkan

b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI

Satuan Hasil : Naskah

Angka Kredit : 6

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti Fisik : Fotocopy cover, daftar isi danartikel yang dimuat dimajalah yang diakui oleh LIPI

Contoh:

1. Hesti, A.Md., Statistisi Penyelia sebagai penulis utamadan Gugun, Statistisi Pelaksana Lanjutan sebagaipenulis pembantu, membuat karya ilmiah dalam bentukbuku berjudul “Pengaruh Suku Bunga TerhadapInvestasi”, sudah diterbitkan, dan diedarkan secaranasional. Sebagai penulis utama, maka Hestimemperoleh angka kredit sebesar 60% x 12,5 = 7,5 danGugun sebagai penulis pembantu memperoleh angkakredit sebesar 40% x 12,5 = 5,0.

2. Sekelompok statistisi terampil, terdiri dari 3 (tiga) orangdari Bappeda Provinsi Papua melakukan penelitianmengenai ‘Pola Migrasi di Papua’ Karena sangat baik,hasil penelitiannya diterbitkan majalah statistik (diakuioleh LIPI). Dalam hal ini penulis utama memperolehangka kredit sebesar 50 % x 6 = 3,0, sedangkan penulispembantu masing-masing mendapatkan angka kreditsebesar 25% x 6 = 1,5.

2. Membuat karya tulis/karya ilmiah, hasil penelitian,pengkajian survei dan atau evaluasi di bidang statistik yangtidak dipublikasikan

Yang dimaksud dengan tidak dipublikasikan adalah karyatulis/karya ilmiah yang tidak dipublikasikan secaranasional, tetapi dipublikasikan hanya pada lingkup internal.Karya tulis/karya ilmiah tersebut digunakan sebagai salahsatu referensi atau acuan dalam pengambilankebijaksanaan terutama internal suatu instansi.

a. Dalam bentuk buku

Satuan Hasil : Buku

Angka Kredit : 8

Pelaksana : Semua Jenjang

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.35433

Bukti Fisik : Buku dan surat pernyataan daripejabat minimal Eselon II bahwa bukutersebut digunakan sebagai referensiuntuk kebutuhan instansi

b. Dalam bentuk makalah

Satuan Hasil : Makalah

Angka Kredit : 4

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti Fisik : Makalah dan surat pernyataandari pejabat minimal Eselon IIIbahwa makalah tersebutdigunakan sebagai referensi untukkebutuhan instansi.

Dalam kegiatan ini termasuk karya tulis/karya ilmiah dalambentuk buku maupun makalah yang tidak digunakan untukkebutuhan instansi harus dipresentasikan dan dinyatakanlayak oleh tim penguji yaitu tim penilai dan atasannyaminimal eselon 3.

Contoh:

1. Ratna, A.Md., Statistisi Penyelia, membuat karya tulisyang berjudul ‘Pemilihan Petugas Sensus/Survei yangEfektif’. Hasil karya tulis ini dipergunakan BPS sebagaiacuan/referensi dalam rekrutmen petugassensus/survei, maka Ratna memperoleh angka kreditsebesar 1 x 8 = 8.

2. Farid, Statistisi Penyelia, telah membuat karya tulisdalam bentuk makalah berjudul ‘Pengaruh Musim padaPola Perdagangan Komoditas Pertanian’. Karya tulisdimaksud telah dipresentasikan di lingkunganKemendag dan dinyatakan layak oleh tim, maka Faridmemperoleh angka kredit sebesar 1 x 4 = 4.

3. Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa tinjauan atauulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang statistik yangdipublikasikan:

a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkansecara nasional

Satuan Hasil : Buku

Angka Kredit : 8

Pelaksana : Semua Jenjang

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354 34

Bukti Fisik : Buku yang sudah diterbitkan

b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI

Satuan Hasil : Naskah

Angka Kredit : 4

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti Fisik : Artikel dan majalah yang memuatartikel dimaksud

Contoh:

1) Sumarto, Statistisi Muda (penulis utama) dan Ardi,Statistisi Pelaksana Lanjutan (penulis kedua), keduanyapada Direktorat Metodologi Statistik BPS, menulistinjauan ilmiah mengenai “Teknik Pemilihan MetodeSampel dalam Berbagai Ciri Populasi”, diterbitkandalam bentuk buku, dan dipublikasikan secaranasional. Sebagai penulis utama, Sumarto memperolehangka kredit sebesar 60% x 8,0 = 4,8 sedangkan Ardisebagai penulis pembantu memperoleh angka kreditsebesar 40% x 8,0 = 3,2.

2) Amanullah, M.Si., Statistisi Muda pada DirektoratAnalisa Statistik Sosial (penulis utama) dan Alexander,Statistisi Pelaksana Lanjutan (penulis kedua) menulistinjauan singkat dalam bentuk artikel mengenai“Tingkat Pendidikan Penduduk Daerah PedesaanBerdasarkan Hasil Susenas 2012” serta dimuat dalamMajalah Statistik (diakui oleh LIPI). Sebagai penulisutama, Amanullah memperoleh angka kredit sebesar60% x4 = 2,4 dan Alexander sebagai penulis pembantumemperoleh angka kredit sebesar 40% x 4 = 1,6.

3) Sekelompok Statistisi Penyelia (terdiri dari 3 orang) padaDinas Pariwisata Provinsi Bali, mengulas tentang“Kinerja Industri Pariwisata Bali Pasca Wabah SARS“dan dimuat dalam salah satu jurnal ekonomiUniversitas Udayana yang sudah diakui oleh LIPI.Dalam hal ini, penulis utama memperoleh angka kredit50% x 4 = 2,0; sedangkan penulis pembantu masing-masing memperoleh angka kredit sebesar 25% x 4 = 1,0.

4. Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa tinjauan atauulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang statistik yangtidak dipublikasikan.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.35435

a. Dalam bentuk buku

Karya tulis/ilmiah berupa tinjauan atau tulisan ilmiahhasil gagasan sendiri dalam bidang statistik dalambentuk buku yang tidak dipublikasikan hanya dapatdinilai apabila buku tersebut digunakan untukkebutuhan instansi.

Satuan Hasil : Buku

Angka Kredit : 7

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti Fisik : Buku dan surat pernyataan daripejabat minimal Eselon II bahwabuku tersebut digunakan sebagaireferensi untuk kebutuhan instansi.

b. Dalam bentuk makalah

Makalah yang tidak dipublikasikan dapat dinilai apabilamakalah tersebut digunakan untuk kebutuhan instansidan telah dipresentasikan serta dinyatakan layak olehtim penguji.

Dalam kegiatan ini termasuk karya tulis/karya ilmiahdalam bentuk buku maupun makalah yang tidakdigunakan untuk kebutuhan instansi harusdipresentasikan dan dinyatakan layak oleh tim pengujiyaitu tim penilai dan atasannya minimal eselon 3.

Satuan Hasil : Makalah

Angka Kredit : 3,5

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti Fisik : Makalah dan surat pernyataan daripejabat minimal Eselon III bahwamakalah tersebut digunakansebagai referensi untuk kebutuhaninstansi.

Contoh:

1. Budianti, M.S. (penulis utama) dan Fariz (penulispembantu), Statistisi Penyelia, menulis buku berjudul“Pendataan Survei di Pedesaan, Teori dan Aplikasinya”.Buku tersebut tidak dipublikasikan, namun digunakansebagai salah satu bahan mata kuliah (modul) dalamdiklat statistik di Jakarta. Sebagai penulis utama, makaBudianti memperoleh angka kredit sebesar 60% x 7 =

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354 36

4,2; sedangkan Fariz, sebagai penulis pembantumemperoleh angka kredit sebesar 40% x 7 = 2,8.

2. Bowo (penulis utama) dan Asan (penulis pembantu),Statistisi Penyelia, menulis makalah mengenai“Statistik Sosial Provinsi Sumatera Selatan”. makalahtersebut digunakan sebagai salah satu bahan matakuliah diklat statistik di Palembang. Sebagai penulisutama, Bowo memperoleh angka kredit sebesar 60% x3,5 = 2,1 dan Asan sebagai penulis pembantumemperoleh angka kredit sebesar 40% x 3,5 = 1,4.

5. Membuat karya tulis/karya ilmiah populer di bidangstatistik yang disebarluaskan melalui media massa

Yang termasuk media massa antara lain surat kabar,majalah, tabloid dan website yang dikelola lembaga resmidan ada dewan redaksinya seperti detik.com, tempo.com.,kompas.com, vivanews.com, okezone.com, dan lain-lain.

Angka kredit sebesar 2,5 diberikan untuk setiap karya tulisilmiah populer yang dimuat dalam media massa, baik mediadengan jangkauan lokal maupun nasional.

Satuan Hasil : Naskah

Angka Kredit : 2,5

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti Fisik : Artikel yang dimuat di media massa

Contoh:

Mulyono, Statistisi Penyelia, menulis artikel populermengenai “Dampak Inflasi pada Pendapatan Buruh SektorIndustri” dan dimuat dalam harian umum Kompas tanggal 5Juli 2013, maka Mulyono memperoleh angka kredit sebesar1 x 2,5 = 2,5.

6. Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa tinjauan, atauulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang statistik yangdisampaikan dalam pertemuan ilmiah

Pertemuan ilmiah dimaksud adalah pertemuan yangmelibatkan beberapa instansi terkait dan membahas suatupermasalahan secara ilmiah dimana beberapa pesertamempresentasikan naskahnya.

Angka kredit sebesar 2,5 diberikan untuk setiap naskahyang disampaikan dalam pertemuan ilmiah di bidangstatistik.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.35437

Satuan Hasil : Naskah

Angka Kredit : 2,5

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti Fisik : Naskah yang dipresentasikandilegalisasi oleh atasan

Contoh:

Dame Riana, Statistisi Penyelia pada Kementerian Energidan Sumber Daya Mineral, mempunyai gagasan mengenai“Pola Penyimpangan Subsidi BBM Sektor Industri” yangdituangkan dalam naskah, kemudian mengutarakannyadalam pertemuan ilmiah yang melibatkan beberapa instansiterkait. Sebagai penggagas naskah, Dame Rianamemperoleh angka kredit sebesar 1 x 2,5 = 2,5.

B. Penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan pengelolaan kegiatanstatistik

Menyusun petunjuk teknis pelaksanaan pengelolaan kegiatanstatistik

Menyusun petunjuk teknis pelaksanaan pengelolaan kegiatanstatistik adalah membuat petunjuk tata cara pengelolaankegiatan statistik meliputi beberapa tahapan yang diperlukan.

Petunjuk teknis ini dapat dinilai apabila telah diaplikasikan danatau dipresentasikan serta dinyatakan layak oleh tim pengujiyaitu tim penilai.

Satuan Hasil : Naskah (makalah)

Angka Kredit : 3

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti Fisik : Naskah (makalah) yang dilegalisasi oleheselon II

Contoh:

Intan Nafisah, Statistisi Penyelia di Kementerian Kesehatanmembuat Petunjuk Teknis Pengelolaan Survei, maka IntanNafisah memperoleh angka kredit sebesar 1 x 3 = 3.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354 38

C. Penerjemahan/penyaduran buku atau karya ilmiah di bidangstatistik

1. Menerjemahkan/menyadur buku atau karya ilmiah dibidang statistik yang dipublikasikan

Menerjemahkan/menyadur buku atau karya ilmiah dibidang statistik yang dipublikasikan adalah melakukanpenerjemahan atau penyaduran buku atau karya ilmiah dibidang statistik yang hasil terjemahan/sadurannyadipublikasikan.

Terjemahan adalah mengalihbahasakan suatu tulisan darisatu bahasa ke bahasa yang lain.

Saduran adalah terjemahan secara bebas denganmeringkaskan atau menyederhanakan tulisan tanpamengubah intisari tulisan asal.

a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkansecara nasional

Satuan Hasil : Buku

Angka Kredit : 7

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti Fisik : Buku hasil terjemahan/saduran yangsudah diterbitkan dan diedarkansecara nasional

Contoh:

Purwaningsih, MSE (penerjemah utama) dan Sapto(penerjemah pembantu), statistisi Penyelia pada DirektoratStatistik Distribusi BPS, menerjemahkan buku “SamplingMethods” ke dalam bahasa Indonesia dan bukuterjemahannya diterbitkan secara nasional. Purwaningsih,MSE sebagai penerjemah utama memperoleh angka kreditsebesar 60% x 7 = 4,2. Sedangkan Sapto sebagai penerjemahpembantu memperoleh angka kredit sebesar 40% x 7 = 2,8.

b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI

Satuan Hasil : Naskah (makalah)

Angka Kredit : 3,5

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti Fisik : Fotocopy cover, daftar isi dan artikelterjemahan/saduran yang dimuat dimajalah yang diakui oleh LIPI

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.35439

Contoh:

Sri Mulyani (penyadur utama) dan Seta Baehera (penyadurpembantu), Statistisi Penyelia pada Direktorat StatistikDistribusi BPS, menyadur buku “Analisis Data PenelitianMenggunakan SPSS” dan dimuat di majalah ilmiah yangdiakui oleh LIPI. Sri Mulyani sebagai penyadur utamamemperoleh angka kredit sebesar 60% x 3,5 = 2,1,sedangkan Seta Baehera sebagai penyadur pembantumemperoleh angka kredit sebesar 40% x 3,5 = 1,4.

2. Menerjemahkan/menyadur buku atau karya ilmiah dibidang statistik yang tidak dipublikasikan

Menerjemahkan/menyadur buku atau karya ilmiah dibidang statistik yang tidak dipublikasikan adalahmelakukan penerjemahan atau penyaduran buku ataukarya ilmiah di bidang statistik yang hasilterjemahan/sadurannya tidak dipublikasikan.

Buku terjemahan/saduran yang tidak dipublikasikan hanyadapat dinilai apabila buku tersebut digunakan untukkebutuhan instansi.

a. Dalam bentuk buku

Satuan Hasil : Buku

Angka Kredit : 3,5

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti Fisik : Buku saduran yang dilegalisasioleh eselon II.

Contoh:

Mamay Rohimah, Statistisi Penyelia, menerjemahkanbuku “Experimental Design” yang tidak diterbitkan,tetapi digunakan sebagai bahan kuliah pada salah satuuniversitas di Bandung, maka Mamay Rohimahmemperoleh angka kredit sebesar 1 x 3,5 = 3,5.

b. Dalam bentuk makalah

Satuan Hasil : Makalah

Angka Kredit : 1,5

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti Fisik : Makalah saduran yang dilegalisasioleh eselon II

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354 40

Contoh:

Setia Budhi, Statistisi Penyelia, BPS, menyadur makalahmengenai konsep‘ Education and Life Expectation in TheHealth of Nation’ dan memaparkannya dalam seminarinternal, maka Setia Budhi memperoleh angka kreditsebesar 1 x1,5 = 1,5.

Dalam kegiatan ini termasuk karya tulis/karya ilmiahdalam bentuk buku maupun makalah yang tidak digunakanuntuk kebutuhan instansi harus dipresentasikan dandinyatakan layak oleh tim penguji yaitu tim penilai danatasannya minimal eselon 3.

3. Membuat abstrak tulisan yang dimuat dalam majalah ilmiah

Abstrak tulisan ilmiah dimaksud adalah tulisan yang berisitentang rangkuman atau uraian singkat dari suatu tulisanilmiah dengan tujuan untuk memperkenalkannya. Abstraksiini harus dimuat dalam majalah ilmiah.

Satuan Hasil : Judul

Angka Kredit : 1

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti Fisik : Fotokopi artikel abstraksi yang dimuatdalam majalah ilmiah yang dilegalisasiatasan

Contoh:

Arief Nurcahyo, Statistisi Penyelia, menulis abstraksi daribuku ‘Partisipasi Angkatan Kerja di Indonesia HasilSAKERNAS 2012’ yang dimuat dalam majalah Ekonomi.Sebagai penulis abstraksi Arief Nurcahyo memperoleh angkakredit sebesar 1 x 1= 1.

V. PENUNJANG KEGIATAN STATISTISI

A. Memberikan bimbingan penuh kader statistisi

Memberikan bimbingan penuh kepada kader statistisi sampaimencapai Diploma III

Kegiatan dimaksud adalah membimbing kader statistisi yangberpendidikan SMA sampai dengan Diploma III dalam bidangstatistik.

Satuan Hasil : Tugas Akhir

Angka Kredit : 1

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.35441

Pelaksana : Penyelia

Bukti Fisik : Surat tugas atau surat keterangan membimbingdari sekurang-kurangnya pejabat eselon II

Contoh:

Kurniasih adalah seorang Statistisi penyelia yang diberi tugasuntuk membimbing statistisi terampil lainnya di lingkunganDirektorat Statistik Distribusi, maka Kurniasih memperolehangka kredit sebesar 1 x 1 = 1.

B. Pengajaran/pelatihan di bidang statistik

Mengajar atau melatih pada unit/unit organisasi pemerintah dalamkegiatan statistik.

Kegiatan dimaksud adalah mengajar/melatih pada pendidikan danpelatihan dalam bidang statistik yang diselenggarakan oleh instansipemerintah.

Satuan Hasil : Jam (Jam Pelajaran)

Angka Kredit : 0,03

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti Fisik : Surat tugas atau surat keterangan mengajar daripenyelenggara diklat.

Contoh:

Margo Ertianto, Statistisi Penyelia, ditugaskan mengajar materiStatistik Ekonomi pada suatu diklat teknis fungsional di ProvinsiJawa Timur sebanyak 4 jam pelajaran. Dengan menunjukkan surattugas mengajar dan surat keterangan mengajar dari penyelenggaradiklat, maka Margo Ertianto memperoleh angka kredit sebesar 4 x0,03 = 0,12.

C. Peran serta dalam mengikuti seminar/ lokakarya/konferensi

Statistisi yang mengikuti seminar diberikan angka kredit apabilayang bersangkutan berperan sebagai pemrasaran /pembahas/narasumber/ moderator atau peserta. Khusus sebagai pesertaseminar/lokakarya yang bisa dinilai dibatasi hanya 3 (tiga) kali dalamsatu tahun.

1. Sebagai Pemrasaran

Satuan Hasil : Kali

Angka Kredit : 3

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354 42

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti Fisik : Materi Seminar dan Fotokopi sertifikat daripenyelenggara seminar dan dilegalisasi olehatasan minimal pejabat eselon II.

Contoh:

Suryadiningrat, Statistisi Penyelia, sebagai pemrasaran(pembicara) pada sebuah seminar nasional dengan topik “IklimInvestasi Perusahaan Industri Besar Sedang di Indonesia Periode2010 - 2012” di Universitas Indonesia.

Dengan menunjukkan surat keterangan dari penyelenggaraseminar, maka Suryadiningrat memperoleh angka kredit sebesar1 x 3 = 3.

2. Sebagai Moderator/pembahas/narasumber

Satuan Hasil : Kali

Angka Kredit : 2

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti Fisik : Fotokopi sertifikat dari penyelenggara seminar

Contoh:

Mulyawiguna, Statistisi Penyelia, diundang sebagai moderatorpada sebuah seminar nasional dengan topik “MembangunIndustri Berorientasi Ekspor di Indonesia” di KementerianPerindustrian. Dengan menunjukkan surat keterangan daripenyelenggara seminar, maka Mulyawiguna memperoleh angkakredit sebesar1 x 2 = 2.

3. Sebagai Peserta

Satuan Hasil : Kali

Angka Kredit : 1

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti Fisik : Fotokopi sertifikat dari penyelenggara seminardan dilegalisasi oleh atasan minimal pejabateselon II.

Contoh:

Rianna, A.Md, Statistisi Penyelia, diundang sebagai peserta padasebuah lokakarya dengan topik “Pemanfaatan Data StatistikDalam Pembangunan Ekonomi” di Bappenas. Dengan

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.35443

menunjukkan surat keterangan dari penyelenggara seminar,maka Rianna memperoleh angka kredit sebesar 1 x 1 = 1.

D. Keanggotaan dalam tim penilai jabatan fungsional statistisi

Menjadi anggota tim penilai jabatan fungsional statistisi

Kriteria penilaian:

Statistisi yang menjadi anggota Tim Penilai Angka Kredit padainstansinya dapat memperoleh angka kredit sebesar 1 untuksetiap tahun masa keanggotaan.

Satuan Hasil : Tahun

Angka Kredit : 1

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti Fisik : Surat Keputusan Pejabat Yang Berwenangmenetapkan angka kredit tentangpembentukan dan penetapan Tim PenilaiAngka Kredit.

Contoh:

Luqman, A.Md., Statistisi Penyelia, ditunjuk menjadi anggota TimPenilai Provinsi, maka Luqman memperoleh angka kredit sebesar1 untuk setiap tahun masa keanggotaan.

E. Keanggotaan dalam organisasi profesi

Yang dimaksud dengan keanggotaan dalam organisasi profesiadalah menjadi pengurus atau anggota aktif suatu organisasiprofesi dalam bidang statistik, seperti Forum Masyarakat Statistik(FMS), Ikatan Statistika Indonesia (ISI), dan lain-lain.

1. Pada tingkat nasional/internasional

Satuan Hasil : Tahun

Angka Kredit : a. Pengurus aktif : 1

b. Anggota aktif : 0,5

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti Fisik : Surat keterangan keanggotaan pengurusorganisasi profesi

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354 44

Contoh:

Pradopo, Statistisi Pelaksana Lanjutan, diangkat sebagaisekretaris Ikatan Statistisi Indonesia (ISI). Denganmenunjukkan surat keanggotaan sebagai pengurus daripimpinan ISI Pusat, maka Pradopo memperoleh angka kreditsebesar 1 x 1 = 1.

2. Pada tingkat provinsi/kabupaten/kota

Satuan Hasil : Tahun

Angka Kredit : a. Pengurus aktif : 0,25

b. Anggota aktif : 0,15

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti Fisik : Surat keterangan keanggotaan pengurusorganisasi profesi

Contoh:

Amelia, A.Md, Statistisi Penyelia, sebagai anggota IkatanStatistisi Indonesia (ISI) Jawa Barat. Dengan menunjukkansurat keanggotaan, maka Amelia memperoleh angka kreditsebesar1 x 0,15 = 0,15.

F. Perolehan piagam kehormatan

1. Memperoleh penghargaan/tanda jasa satya lencana

Satuan Hasil : Tanda Jasa

Angka Kredit : a. 30 (tiga puluh) tahun : 3

b. 20 (dua puluh) tahun : 2

c. 10 (sepuluh) tahun : 1

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti Fisik : Fotokopi Sertifikat

Statistisi yang mendapat penghargaan/perolehan prestasitingkat nasional maka memperoleh angka kredit sebesar 1.

Contoh:

Riska Rasyid, mendapat penghargaan Satya Lencana KaryaSatya 20 tahun. Kemudian mengajukannya untuk penilaianangka kredit maka Riska Rasyid memperoleh angka kreditsebesar 1 x 2 = 2.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.35445

2. Gelar kehormatan akademis

Angka Kredit : 15

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti Fisik : Surat keterangan atau surat keputusandari perguruan tinggi yang mengeluarkanpenghargaan dan dilegalisasi oleh atasan.

Contoh :

Muhtoni, mendapatkan gelar kehormatan Doktor HonorisCausa (HC) dari Universitas Indonesia. Apabila gelarkehormatan tersebut diajukan untuk penilaian angka kreditmaka Muhtoni memperoleh angka kredit sebesar 1 x 15 = 15.

G. Perolehan gelar kesarjanaan lainnya

Gelar kesarjanaan lainnya adalah gelar kesarjanaan yangdiperoleh oleh fungsional statistisi yang tidak sesuai denganbidang tugasnya.

1. Apabila suatu instansi/unit statistik memiliki kualifikasipendidikan (jurusan) yang secara spesifik ditetapkan sebagai‘jurusan yang diperlukan’ bagi dan ‘sesuai dengan bidangtugas’ statistisi di lingkungan instansi/unit statistisi yangbersangkutan, maka yang dimaksud dengan ‘memperolehgelar kesarjanaan lainnya’ adalah perolehan gelar yang tidaksesuai dengan bidang tugas Statistisi.

2. Apabila suatu instansi/unit statistisi tidak menetapkankualifikasi pendidikan (jurusan) tertentu sebagai ‘jurusanyang diperlukan’ bagi dan ‘sesuai dengan bidang tugas’Statistisi, maka angka kredit yang diberikan untukperolehan gelar kesarjanaan mengacu kepada ketentuanpenilaian untuk unsur pendidikan sebagai bagian KegiatanUtama.

Satuan Hasil : Gelar/Ijazah

Angka Kredit : a. Sarjana: 5

b. Sarjana Muda/Diploma III : 3

d. Diploma II : 2

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti Fisik : Fotocopy ijazah kesarjanaan dan transkripyang telah dilegalisir instansi yang

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354 46

berwenang sesuai denganKetentuan yangberlaku serta surat tugas/ijin belajar.

Contoh:

Faisal, A.Md., Statistisi Penyelia, memperoleh gelar SarjanaPsikologi, maka Faisal memperoleh angka kredit sebagaiunsur penunjang sebesar 1 x 5 = 5.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.35447

BAB III

KEGIATAN YANG DAPAT DINILAI DAN DIBERIKAN

ANGKA KREDIT UNTUK STATISTISI AHLI

I. PENDIDIKAN

A. Pendidikan Sekolah dan Memperoleh Ijazah/Gelar

Pendidikan sekolah dimaksud untuk statistisi ahli adalahpendidikan formal pada perguruan tinggi dalam negeri yangdiakreditasi oleh kementerian yang berwenang atau perguruantinggi luar negeri yang ijazahnya diakui oleh kementerian yangberwenang.

Angka kredit yang diberikan kepada statistisi yang memperolehgelar/ijazah jurusan statistik dengan jenjang lebih tinggi adalahselisih antara angka kredit gelar/ijazah yang lebih tinggi denganijazah yang pernah dinilai sebelumnya. Dalam hal jurusan nonstatistik yang mata kuliah statistikanya ≥ 9 SKS, maka dapatdianggap sebagai jurusan statistik.

Apabila memperoleh gelar atau ijazah di luar bidang statistik danbidang lain di luar kualifikasi yang ditetapkan oleh Kepala BPS,maka pendidikannya diperhitungkan sebagai unsur penunjang.

Satuan Hasil : Ijazah

Angka Kredit : 1. Doktor/Spesialis II (S3) : 200

2. Magister/Spesialis I (S2) : 150

3. Sarjana (S1)/Diploma IV : 100

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti Fisik : Fotokopi ijazah dan transkrip nilai yang sudahdilegalisir serta surat ijin/tugas belajar.

Contoh:

1. Budi Prawoto, S.Si., Statistisi Muda, memperoleh ijazah S2Statistik, maka Budi Prawoto memperoleh tambahan angkakredit dari pendidikan sebesar 150 – 100 = 50.

2. Daryanto, S.Si., Statistisi Muda, memperoleh ijazah S2program Magister Manajemen dengan gelar M.M. Karenaijazah yang diperoleh bukan Jurusan Statistika makaDaryanto memperoleh tambahan angka kredit sebesar 10sebagai penunjang.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354 48

3. Yulianti, S.Si., Statistisi Muda, memperoleh ijazah S1Sarjana Ekonomi dan S2 program Magister Sains. Ijazah S1(S.E) diperoleh karena mengikuti program penyesuaianuntuk masuk program Magister Sains yang memiliki 10 SKSmata kuliah bidang ilmu Statistik. maka Yuliantimemperoleh tambahan angka kredit dari unsur pendidikansebesar 50. Sedangkan perolehan gelar S1 (S.E) tidak dinilaikarena program tersebut merupakan bagian dari programS2.

B. Pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang statistik sertamemperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan danPelatihan/sertifikat.

Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Fungsional di bidang statistikbertujuan untuk meningkatkan kompetensi di bidang Statistik,antara lain Diklat Statistik demografi, komputasi statistik,penghitungan PDB/PDRB, Statistik Pertanian, StatistikPerhubungan, Statistik Harga.

Satuan Hasil : Sertifikat

Angka Kredit :

1. Lamanya lebih dari 960 jam memperoleh angka kreditsebesar 15;

2. Lamanya antara 641 - 960 jam memperoleh angka kreditsebesar 9;

3. Lamanya antara 461 - 640 jam memperoleh angka kreditsebesar 6;

4. Lamanya antara 161 - 460 jam memperoleh angka kreditsebesar 3;

5. Lamanya antara 81 - 160 jam memperoleh angka kreditsebesar 2;

6. Lamanya antara 31 - 80 jam memperoleh angka kreditsebesar 1;

7. Lamanya antara 10 - 30 jam memperoleh angka kreditsebesar 0,5;

Yang dimaksud Jam adalah Jam pelajaran (JP). 1 (satu) JP = 45menit

Apabila dalam STTPP lamanya pendidikan hanya tertulis dalamsatuan hari, maka satu hari diperhitungkan 8 (delapan) JamPelajaran.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.35449

Pelaksana : Semua jenjang

Bukti fisik : STTPP yang dikeluarkan oleh penyelenggaradiklat dan surat penugasan mengikuti diklat.

Contoh:

Dewi, S.Sos, Statistisi Pertama, telah mengikuti kursus AnalisisMultivariat selama 200 jam dan memperoleh sertifikat, makaDewi memperoleh angka kredit sebesar 1 x 3 = 3.

C. Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III

Pendidikan dan pelatihan prajabatan golongan III adalah diklatyang dipersyaratkan dalam pengangkatan PNS golongan III.Diklat ini dimaksudkan untuk pembentukan sikap mental,kemampuan fisik dan disiplin serta untuk memenuhi kebutuhanpengetahuan, keahlian dan ketrampilan yang diperlukan untukmenduduki suatu jabatan tertentu.

Satuan Hasil : Sertifikat

Angka Kredit : 2

Pelaksana : Semua jenjang

Bukti fisik : STTPP yang dikeluarkan oleh penyelenggara diklatterakreditasi dan surat penugasan mengikuti diklat prajabatan.

Contoh:

Thomas, S.S.T lulusan STIS tahun 2011, diangkat menjadi CPNStahun 2012 dan telah mengikuti Diklat Prajabatan golongan III.Pada tahun 2013, Thomas, S.S.T diangkat menjadi PNSkemudian diangkat menjadi Statistisi Pertama. Maka padapengangkatan pertama Thomas memperoleh angka kredit daripendidikan sekolah sebesar 100 dan dari diklat prajabatansebesar 2 serta angka kredit dari unsur lainnya.

II. PENYEDIAAN DATA DAN INFORMASI STATISTIK

A. PERSIAPAN

1. Mengumpulkan bahan/informasi pendukung untukkegiatan statistik

Kegiatan pengumpulan bahan/informasi pendukung untukkegiatan statistik meliputi kegiatan pengumpulan literaturatau pustaka, website, kompilasi hasil pengamatan, opiniatau hasil penelitian serupa sebelumnya. Hasil kegiatan iniberupa dokumen, literatur atau pustaka terkait kerangka

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354 50

kerja konseptual, kerangka kerja operasional,konsep/konstruk, definisi, dan pengukuran statistik.Penilaian angka kredit dihitung menurut banyaknyakegiatan bukan berdasarkan banyaknya dokumen, literaturatau pustaka.

Satuan Hasil : Bahan Acuan

Angka Kredit : 0,5

Pelaksana : Statistisi Pertama

Bukti Fisik : Laporan berisi jumlah dokumen, literaturatau pustaka yang dikumpulkan terkaitdengan kegiatan statistik dan surat tugasdari atasan

Contoh:

Hendro, S.Si., Statistisi Pertama, mengumpulkan literaturatau pustaka dan diperoleh 20 dokumen. Literatur ataupustaka tersebut dipakai untuk kegiatan Studi Modal Sosial2012, maka Hendro memperoleh angka kredit sebesar 1 x0,5 = 0,5.

2. Menelaah bahan/informasi pendukung untuk kegiatan statistik

Kegiatan penelaahan bahan/informasi pendukung untukkegiatan statistik meliputi kegiatan penelaahan terhadapliteratur/pustaka, kompilasi hasil pengamatan, opini, atau hasilpenelitian serupa sebelumnya. Hasil kegiatan ini berupadokumen berisi ringkasan

telaah terkait kerangka kerja konseptual, kerangka kerjaoperasional, konsep/konstruk, definisi, dan pengukuranstatistik. Angka kredit dihitung menurut banyaknya kegiatanbukan berdasarkan banyaknya dokumen, literatur, atau pustakayang ditelaah.

Jika Statistisi yang menelaah sekaligus mengumpulkanbahan/informasi pendukung untuk kegiatan statistik maka yangdinilai hanya kegiatan penelaahan.

Satuan Hasil : Bahan Acuan

Angka Kredit : 1,5

Pelaksana : Statistisi Muda

Bukti Fisik : Ringkasan hasil telaah untuk kegiatanstatistik tertentu yang telah dilegalisasi olehatasan

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.35451

Contoh:

Eko, S.S.T., Statistisi Muda, mengumpulkan dan menelaah 50dokumen, literatur, atau pustaka. Hasil telaah berupa ringkasandigunakan untuk penyusunan instrumen Indeks RawanBencana, maka Eko memperoleh angka kredit sebesar 1 x 1,5 =1,5.

3. Membuat rencana tabulasi kegiatan statistik

Membuat rencana tabulasi kegiatan statistik adalah kegiatanmerancang struktur tabel hasil kegiatan statistik. Angka kreditdihitung menurut banyaknya dummy tabel untuk suatu kegiatanstatistik.

Satuan Hasil : Dummy Tabel

Angka Kredit : 0,016

Pelaksana : Statistisi Pertama

Bukti Fisik : Laporan berupa jumlah dummy tabel untukkegiatan statistik yang dilegalisasi oleh atasan

Contoh:

Yuyun, S.S.T., Statistisi Pertama, merancang dan membuat 10rencana tabel dua arah pada Survei Dampak Krisis tahun 2012,maka Yuyun memperoleh angka kredit sebesar 10 x 0,016 =0,16.

4. Mengikuti pembahasan kuesioner dan instrumen lainnya padakegiatan statistik

Kegiatan pembahasan kuesioner dan instrumen lainnya padakegiatan statistik adalah kegiatan yang melibatkan beberapaorang untuk bekerja bersama-sama dalam bentuk rapat ataukonsinyering dalam rangka membahas dan menyusun kuesionerdan instrumen lain (daftar sampel, peta blok sensus, dan lain-lain). Kegiatan rapat atau konsinyering yang tidak membahasmateri kuesioner dan instrumen kegiatan statistik tidaktermasuk dalam penilaian angka kredit.

Satu pertemuan setara dengan 8 (delapan) jam.

Satuan Hasil : Pertemuan

Angka Kredit : 0,1

Pelaksana : Statistisi Pertama

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354 52

Bukti Fisik : Surat undangan, laporan hasil rapat(notulensi hasil rapat) dan fotokopi daftarhadir yang dilegalisasi atasan

Contoh:

1. Aulia, S.E., Statistisi Pertama, diundang dan mengikutikegiatan konsinyering untuk pembahasan instrumenSUSENAS selama 4 hari dengan lama pembahasan 8 jamsetiap hari, maka Aulia memperoleh angka kredit sebesar 4x 0,1 = 0,4.

2. Ambar, S.E., Statistisi Pertama, diundang dan mengikutirapat untuk membahas kuesioner SAKERNAS sebanyak 4kali. Masing-masing pertemuan selama 3 jam, maka Ambarmemperoleh angka kredit sebesar (4x3) : 8 x 0,1 = 0,15.

5. Mengikuti pembahasan penyusunan pedoman kegiatanstatistik

Kegiatan pembahasan penyusunan pedoman kegiatan statistikadalah kegiatan yang melibatkan beberapa orang untuk bekerjabersama-sama dalam bentuk rapat atau konsinyering dalamrangka membahas dan menyusun buku pedoman bagi kegiatanstatistik tertentu yang direncanakan. Kegiatan rapat ataukonsinyering yang tidak membahas materi buku pedomankegiatan statistik tidak termasuk dalam penilaian angka kredit.

Satu pertemuan setara dengan 8 (delapan) jam.

Satuan Hasil : Pertemuan

Angka Kredit : 0,1

Pelaksana : Statistisi Pertama

Bukti Fisik : Surat undangan, laporan hasil rapat(notulensi hasil rapat) dan fotokopi daftarhadir yang dilegalisasi atasan

Contoh:

1. Sela, S.E., Statistisi Pertama, diundang dan mengikutikegiatan konsinyering untuk pembahasan buku pedomanpendataan SUSENAS selama 4 hari dengan lamapembahasan 8 jam setiap hari, maka Sela memperolehangka kredit sebesar 4 x 0,1 = 0,4.

2. Tiara, SST, Statistisi Pertama, diundang dan mengikutirapat untuk membahas buku pedoman pendataanSAKERNAS sebanyak 4 kali. Masing-masing pertemuan

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.35453

selama 3 jam, maka Tiara memperoleh angka kredit sebesar(4x3) : 8 x 0,1 = 0,15.

6. Melaksanakan kegiatan sampling

a. Menyusun kerangka sampel

Kegiatan penyusunan kerangka sampel adalah kegiatanuntuk membuat daftar unit populasi untuk suatukegiatan survei tertentu. Daftar unit populasi tersebutmerupakan kerangka sampel yang nantinya dijadikanacuan dalam pemilihan sampel menurut kaidahsampling tertentu. Angka kredit dihitung menurutbanyaknya kegiatan dan bukan berdasarkan banyaknyaunit sampel.

Satuan Hasil : Kerangka sampel

Angka Kredit : 0,55

Pelaksana : Statistisi Pertama

Bukti Fisik : Contoh daftar kerangka sampel yangdilegalisasi oleh atasan.

Contoh:

Ghofar, S.Si., Statistisi Pertama menyusun kerangkasampel dalam rangka Survei Tingkat KesejahteraanGuru 2013, maka Ghofar memperoleh angka kreditsebesar 1 x 0,55 = 0,55.

b. Menyusun metode pemilihan sampel

Kegiatan penyusunan metode pemilihan sampel adalahkegiatan statistik untuk menentukan tata carapemilihan sampel dari kerangka sampel dan membuatprosedur estimasi yang sesuai dengan metode samplingyang digunakan pada suatu survei. Angka kredit dinilaiberdasarkan banyaknya kegiatan dan bukanberdasarkan banyaknya metode yang digunakan.

Menyusun metode pemilihan sampel diperhitungkanangka kreditny a apabila merupakan metode baru atauada perubahan dari metode yang digunakan sebelumnya.

Satuan Hasil : Naskah

Angka Kredit : 1,5

Pelaksana : Statistisi Muda

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354 54

Bukti Fisik : Naskah metode pemilihan sampel danprosedur estimasi yang dilegalisasi olehatasan.

Contoh:

Ir. Habibie, Statistisi Muda, beserta Kasubdit dan KepalaSeksinya menyusun metode pemilihan sampel besertaprosedur estimasi pada Survei Konsumsi Daging, makaHabibie sebagai anggota memperoleh angka kredit sebesar25% x 1,5 = 0,375.

c. Membuat program pemilihan sampel

Kegiatan pembuatan program pemilihan sampel adalahmembuat aplikasi/program komputer untuk memilihsampel dari kerangka sampel yang telah disusun untuksuatu kegiatan survei tertentu sesuai rancanganpemilihan sampel yang telah ditetapkan. Angka kreditdihitung berdasarkan banyaknya aplikasi/program yangdihasilkan dan bukan berdasarkan banyaknya sampelyang dipilih.

Satuan Hasil : Program

Angka Kredit : 1,25

Pelaksana : Statistisi Muda

Bukti Fisik : Dokumentasi program (spesifikasiprogram, tampilan aplikasi, danpetunjuk penggunaan) pemilihansampel yang dilegalisasi oleh atasan.

Contoh:

Karmaji, M.A, Statistisi Muda, membuataplikasi/program pemilihan sampel untuk SurveiPengukuran Tingkat Kebahagiaan 2013, maka Karmajimemperoleh angka kredit sebesar 1 x 1,25 = 1,25.

d. Memilih sampel

Kegiatan pemilihan sampel adalah kegiatan untukmemilih sampel dari kerangka sampel menggunakanaplikasi/program pemilihan sampel ataupun secaramanual. Hasil kegiatan ini berupa daftar sampel yangnantinya akan digunakan untuk pendataan lapangan.Angka kredit dinilai berdasarkan banyaknya kegiatandan bukan berdasarkan banyaknya sampel yang dipilih.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.35455

Dalam kegiatan ini termasuk memilih sampel dengancara mengalokasikan sampel.

Satuan Hasil : Daftar sampel

Angka Kredit : 0,05

Pelaksana : Statistisi Pertama

Bukti Fisik : Laporan berisi daftar sampel yangdilegalisasi oleh atasan

Contoh:

Kahar, S.Si., Statistisi Pertama, melakukan pemilihansampel bagi Survei Tingkat Keamanan 2013. Hasilkegiatan berupa daftar sampel rumah tangga, makaKahar memperoleh angka kredit sebesar 1 x 0,05 =0,05.

e. Memperbaharui (updating) kerangka sampel

Kegiatan memperbaharui kerangka sampel adalahkegiatan updating kerangka sampel yang dilakukansecara berkala dan sewaktu-waktu. Pembaharuankerangka sampel dilakukan untuk menjamindiperolehnya kerangka sampel menurut kondisi terkinisehingga sampel yang akan dipilih akanmerepresentasikan kondisi terkini. Angka kreditdihitung berdasarkan banyaknya unit sampling padakerangka sampel yang telah dimutakhirkan (mengalamiperubahan).

Satuan Hasil : unit ter-update

Angka Kredit : 0,001

Pelaksana : Statistisi Pertama

Bukti Fisik : Laporan berisi kerangka sampelterbaharui yang dilegalisasi olehatasan

Contoh:

Marzuki, S.S.T., Statistisi Pertama, memperbaharuikerangka sampel rumah tangga SUSENAS 2012,dimana sebanyak 20 rumah tangga mengalamiperubahan, maka Marzuki memperoleh angka kreditsebesar 20 x 0,001 = 0,020.

7. Melaksanakan kegiatan dalam lingkup observasi

a. Penyusunan kerangka sampel

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354 56

Kegiatan penyusunan kerangka sampel adalah kegiatanuntuk membuat daftar unit populasi untuk suatu kegiatanobservasi. Daftar unit populasi tersebut merupakankerangka sampel yang dijadikan acuan dalam pemilihansampel menurut kaidah sampling tertentu. Angka kreditdihitung menurut banyaknya kegiatan dan bukanberdasarkan banyaknya unit sampel.

Satuan Hasil : Kerangka sampel

Angka Kredit : 0,5

Pelaksana : Statistisi Pertama

Bukti Fisik : Contoh daftar kerangka sampel yangdilegalisasi oleh atasan

Contoh:

Iskandar, S.S.T., Statistisi Pertama, menyusun kerangkasampel observasi dalam rangka Uji Coba Studi PengukuranTingkat Kebahagiaan 2013, maka Iskandar memperolehangka kredit sebesar 1 x 0,5 = 0,5.

b. Monitoring dan evaluasi penerimaan daftar sampel

Kegiatan monitoring dan evaluasi penerimaan daftarsampel adalah pemantauan penerimaan dan evaluasidaftar sampel beserta permasalahan dari lapangan.Laporan kegiatan berupa hasil monitoring dan evaluasibeserta permasalahannya berdasarkan bahan acuandari lapangan.

Satuan Hasil : Bahan acuan

Angka Kredit : 0,2

Pelaksana : Statistisi Pertama

Bukti Fisik : Laporan hasil monitoring dan evaluasipenerimaan daftar sampel yangdilegalisasi oleh atasan

Contoh:

Nia, S.Si., Statistisi Pertama, telah melakukan kegiatanmonitoring dan evaluasi serta membuat laporanpermasalahan penerimaan daftar sampel dari 200kabupaten/kota untuk SUSENAS 2013, maka Niamemperoleh angka kredit sebesar 1 x 0,2 = 0,2.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.35457

c. Pengelolaan dan penyempurnaan master file

Kegiatan pengelolaan dan penyempurnaan master fileadalah kegiatan statistik untuk mengelola sekaligusmenyempurnakan master file wilayah. Master filewilayah meliputi berbagai jenjang wilayah administrasipemerintahan seperti provinsi, kabupaten/kota,kecamatan, desa/kelurahan dan bahkan blok sensus.Pengelolaan master file dilakukan secara berkala dansewaktu-waktu. Angka kredit dihitung berdasarkanbanyaknya kegiatan dan bukan berdasarkan banyaknyamaster file wilayah ataupun banyaknya wilayah.

Yang dimaksud dengan desa ter-update adalah masterfile desa yang mengalami perubahan baik nama desamaupun muatannya (misalnya jumlah blok sensus,jumlah rumah tangga, dsb).

Dal am kegiatan ini termasuk pengelolaan danpenyempurnaan master file dalam lingkupsensus/survei.

Satuan Hasil : Desa ter-update (termasuk unit populasilain)

Angka Kredit : 0,03

Pelaksana : Statistisi Pertama

Bukti Fisik : Laporan terkait hasil pengelolaan danpenyempurnaan master file yangdilegalisasi oleh atasan

Contoh:

Zulkarnaen, SST, Statistisi Pertama, telahmelaksanakan kegiatan pengelolaan master file desapada 2012. Jumlah desa/kelurahan pada master filedesa tercatat sebanyak 78.000 desa. Kegiatanpengelolaan master file desa mengalami perubahan dandilaporkan setiap bulan Juni dan Desember untukdipantau perkembangannya, maka Zulkarnaenmemperoleh angka kredit sebesar 2 x 0,03 = 0,06.

d. Penentuan metode penarikan sampel

Kegiatan penentuan metode penarikan sampel adalahkegiatan statistik untuk menentukan tata carapenarikan sampel dari kerangka sampel dan membuatprosedur estimasi yang sesuai dengan metode sampling

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354 58

yang digunakan pada suatu observasi. Angka kreditdinilai berdasarkan banyaknya kegiatan dan bukanberdasarkan banyaknya metode yang digunakan.

Menentukan metode penarikan sampeldiperhitungkan angka kreditnya apabila merupakanmetode baru atau ada perubahan dari metode yangdigunakan sebelumnya.

Satuan Hasil : Metode

Angka Kredit : 0,55

Pelaksana : Statistisi Pertama

Bukti Fisik : Naskah metode pemilihan sampel danprosedur estimasi yang dilegalisasioleh atasan.

Contoh:

Diana, S.Si, Statistisi Pertama, telah melaksanakankegiatan penentuan metode penarikan sampel rumahtangga bagi setiap wilayah tugas pada ObservasiPenghitungan Produktivitas Padi dengan MetodeRumpun Counting, maka Diana memperoleh angkakredit sebesar 1 x 0,55 = 0,55.

8. Menghitung sampling error kegiatan statistik

Menghitung sampling error kegiatan statistik adalahmenghitung dan menelaah sampling error (tingkatkesalahan estimasi yang disebabkan oleh metodepemilihan sampel) sesuai dengan metode sampling yangdigunakan pada suatu kegiatan statistik.

Satuan Hasil : Kegiatan

Angka Kredit : 1,2

Pelaksana : Statistisi Madya

Bukti Fisik : Naskah hasil penghitungan dan telaahsampling error yang dilegalisasi olehatasan

Contoh:

Priyono, M.A., Statistisi Madya, telah melaksanakankegiatan penghitungan dan menelaah sampling erroruntuk Survei Industri Mikro dan Kecil tahun 2013,

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.35459

maka Priyono memperoleh angka kredit sebesar 1 x 1,2= 1,2.

9. Menghitung penimbang dalam rangka estimasi kegiatanstatistik

Menghitung penimbang dalam rangka estimasi kegiatanstatistik adalah menghitung bobot bagi setiap sampelberdasarkan rancangan survei dan metode samplingyang digunakan dan mengevaluasi hasilnya.Bobot/penimbang/faktor pengali yang dimaksud adalahsuatu bilangan yang digunakan sebagai pengali untukmemperkirakan nilai parameter tertentu sesuai denganmetode pemilihan sampel yang digunakan. Angka kreditdihitung berdasarkan banyaknya kegiatan statistik.

Satuan Hasil : Daftar penimbang

Angka Kredit : 1,3

Pelaksana : Statistisi Muda

Bukti Fisik : Naskah penghitungan penimbangdan evaluasinya yang dilegalisasioleh atasan

Contoh:

Hermawan, S.Si., Statistisi Muda, telah menghitungdan mengevaluasi besarnya penimbang yang dipakaipada Survei Konsumsi Daging, maka Hermawanmemperoleh angka kredit sebesar 1 x 1,3 = 1,3.

10. Mengatur alokasi dokumen/peralatansensus/survei/observasi tingkat nasional

Kegiatan pengalokasian dokumen/peralatansensus/survei/ observasi tingkat nasional adalahkegiatan membuat rancangan jadwal yang disusun olehpejabat statistisi untuk melakukan kegiatansensus/survei/observasi yang akan dilakukan, meliputiuraian kegiatan dan waktu pelaksanaan dalam periodesemesteran (semester I: Januari - Juni, semester II: Juli- Desember).

Satuan Hasil : Jenis kuesioner/peralatan

Angka Kredit : 0,06

Pelaksana : Statistisi Pertama

Bukti Fisik : Laporan berisi jadwal kegiatan danalokasi sumber daya untuk kegiatan

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354 60

sensus, survei, atau observasi yangdilegalisasi oleh atasan.

Contoh:

Ir. Sutjipto,Statistisi Pertama, telah merancang danmembuat jadwal kegiatan Survei Konsumsi Beras 2012.Dengan laporan rencana kegiatan ini maka Ir. Sutjiptomemperoleh angka kredit sebesar 1 x 0,06 = 0,06.

11. Mengikuti pelatihan pengumpulan data

Mengikuti pelatihan baik sebagai instruktur (trainer)ataupun pelaksana (petugas) dalam rangka kegiatanproses pengumpulan data seperti pelaksanaanlapangan/pencacah, pemeriksaan/pengawasanlapangan, petugas monitoring kualitas dan sejenisnya.Termasuk disini adalah mengikuti pelatihan dalamrangka proses pengolahan dan analisisnya.

Penentuan angka kredit berdasarkan jumlah jampertemuan selama mengikuti pelatihan, setiap jamnyadiberikan angka kredit 0,015.

Satuan Hasil : Jam

Angka Kredit : 0,015

Pelaksana : Statistisi Pertama

Bukti Fisik : Fotocopy sertifikat mengikutipelatihan yang dilegalisasi atasanatau surat tugas

Contoh:

Lani Amaliah, S.Si., Statistisi Pertama di SubditStatistik Industri Besar dan Sedang mengikuti pelatihanSurvei Unit Pengolahan Ikan yang nantinya akandijadikan sebagai instruktur selama 2 hari (misalkan 1hari ada sebanyak 10 jam pertemuan), maka LaniAmaliah memperoleh angka kredit sebesar 2 x 10 x0,015 = 0,3.

12. Memberikan pelatihan pengumpulan data bagi petugas

Memberikan pelatihan pengumpulan data bagi petugasadalah melatih petugas baik petugas pelaksana,pemeriksa/pengawas, petugas monitoring, ataupelatih/trainer/instruktur dalam rangka kegiatanpengumpulan data.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.35461

Dalam butir kegiatan ini termasuk kegiatanmemberikan pelatihan dalam rangka pengolahan datadan analisis.

Satuan Hasil : Jam

Angka Kredit : 0,02

Pelaksana : Statistisi Pertama

Bukti Fisik : Fotocopy sertifikat memberikanpelatihan yang dilegalisasi atasan atausurat tugas

Contoh:

Nurhadi, S.E., Statistisi Pertama, melatih petugaspelaksana lapangan survei Persepsi Konsumsi Kopi diLampung selama 2 hari dengan jumlah jam pertemuan8 jam per hari, maka Nurhadi memperoleh angka kreditsebesar 2 x 8 x 0,02 = 0,32.

13. Membuat peta indeks kegiatan statistik

Peta Indeks adalah peta yang menampilkan urutansistematik wilayah sesuai dengan kode wilayahadministrasi.

Membuat peta indeks kegiatan statistik adalahmembuat peta yang menampilkan urutan sistematikwilayah sesuai dengan kode wilayah administrasi darihasil kegiatan statistik.

Satuan Hasil : Peta

Angka Kredit : 0,06

Pelaksana : Statistisi Muda

Bukti Fisik : Laporan banyaknya peta indeks yangdibuat yang dilegalisasi atasan dansurat tugas

Contoh:

1) Sodikin, S.Si, Statistisi Muda pada BPS ProvinsiSumatera Selatan menyelesaikan pembuatan petaindeks desa miskin 20 kecamatan di Kab MusiBanyu Anget, maka Sodikin memperoleh angkakredit sebesar 20 x 0,06 = 1,2.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354 62

2) Ir. David Mulahela, Statistisi Muda BPS ProvinsiMaluku Utara, membuat 10 peta indeks hasilpengamatan dampak konflik antar warga di provinsiMaluku Utara, maka David Mulahela memperolehangka kredit sebesar 10 x 0,06 = 0,6.

14. Meneliti peta analog observasi (manual)

Sketsa peta wilayah objek statistik (Peta Analog) adalah petayang dibuat secara manual dengan mengamati langsung keobjek yang akan digambar, baik menggunakan peta dasarataupun tidak.

Meneliti peta analog observasi (manual) adalah menelitibatas-batas dan legenda dari peta yang dibuat secaramanual apakah sudah benar atau belum.

Satuan Hasil : Peta

Angka Kredit : 0,03

Pelaksana : Statistisi Pertama

Bukti Fisik : Surat tugas dan laporan meneliti peta yangdilegalisasi atasan

Contoh:

Dwi Harmoko, S.Si., Statistisi Pertama, meneliti dahulubatas-batas dan legenda peta yang akan dipakai sebagaipetunjuk jalan dalam rangka observasi dampak jumlahkendaraan terhadap polusi udara di kota Bengkulu. Darihasil pekerjaan ini Dwi Harmoko memperoleh angka kreditsebesar 1 x 0,03 = 0,03 untuk setiap peta yang diperiksa.

15. Meneliti peta indeks kegiatan statistik

Meneliti peta indeks kegiatan statistik adalah kegiatanmeneliti termasuk memeriksa urutan kode wilayah, batas-batas dan legenda dari peta indeks apakah sudah benarsesuai dengan keadaan terkini yang dibuat berdasar- kanhasil kegiatan statistik.

Satuan Hasil : Peta

Angka Kredit : 0,005

Pelaksana : Statistisi Muda

Bukti Fisik : Surat tugas dan laporan banyaknya petaindeks yang diteliti yang dilegalisasi atasan

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.35463

Contoh:

Juanda Karta, S.Si. Statistisi Muda, meneliti 100 (seratus)peta indeks kegiatan Sensus Penduduk 2010 ProvinsiSumatera Selatan, maka Juanda Karta memperoleh angkakredit sebesar 100 x 0,005 = 0,5.

16. Membuat peta digital

Peta Digital adalah peta yang terdiri dari sekumpulan fileyang memuat unsur dasar pembuatan peta, yaitu titik,garis, serta ruang dimana masing-masing unsur dasarpembuatan peta tersebut sudah ditandai sesuai dengankode wilayah administrasi yang tersimpan dalam mediakomputer.

Satuan Hasil : Peta

Angka Kredit : 0,01

Pelaksana : Statistisi Pertama

Bukti Fisik : Surat tugas dan laporan banyaknya petadigital yang dibuat yang dilegalisasi atasan

Contoh:

Drs. Sumartoyo, statistisi pertama BPS Provinsi Lampung,membuat peta digital hasil pendataan hewan ternak danluas tanaman padi di Kabupaten Lampung Utara.Jumlahpeta digital yang berhasil dibuat ada sebanyak 10 peta,maka Sumartoyo memperoleh angka kredit sebesar 10 x0,01 = 0,1.

17. Mengelola peta digital

Mengelola peta adalah kegiatan memelihara,mendokumentasikan (membuat katalog, mencatatpenggunaan peta oleh berbagai pihak) dalam media tertentu,dan melakukan pemutakhiran (update) peta dalam periode1 tahun.

Peta yang dinilai adalah peta yang dimutakhirkan.

Satuan Hasil : Peta

Angka Kredit : 0,06

Pelaksana : Statistisi Pertama

Bukti Fisik : Laporan pengelolaan peta digital suatuwilayah yang dilegalisasi oleh atasan

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354 64

Contoh:

Stevanus, S.ST., Statistisi Pertama, melakukan pengelolaanpeta digital. Stevanus telah mengelola sebanyak 3 jenis petadari 20 provinsi selama 1 (satu) tahun, maka Stevanusmemperoleh angka kredit sebesar 3 x 0,06 = 0,18.

18. Melakukan pengawasan pemetaan

Melakukan pengawasan pemetaan adalah kegiatanmengawasi, mencocokkan antara peta yang sudah dibuat(termasuk legenda, batas-batas yang sudah dibuat dipetadan unsur-unsur di dalam peta) dengan keadaan yangsesungguhnya dilapangan dalam rangka kegiatan statistik.

Satuan Hasil : Peta

Angka Kredit : 0,03

Pelaksana : Statistisi Pertama

Bukti Fisik : Surat tugas dan laporan banyaknya petayang di awasi yang dilegalisasi atasan

Contoh:

Diran, S.Si., Statistisi Pertama, melakukan pengawasan petayang sudah dibuat oleh Andi (KSK Cengkareng) sebanyak 30peta desa, maka Diran memperoleh angka kredit sebesar 30x 0,03 = 0,9.

19. Memeriksa hasil penarikan sampel kegiatan observasiberdasarkan:

a. Wilayah Kerja

Wilayah kerja adalah wilayah administrasi atau wilayahyang dibentuk untuk keperluan penelitian yang batasnyasudah ditentukan.

Penarikan sampel berdasarkan wilayah kerja adalahkegiatan penarikan sampel yang objek observasinyadidasarkan pada wilayah kerja.

Memeriksa hasil penarikan sampel kegiatan observasiberdasarkan wilayah kerja adalah memeriksa kebenaranhasil pemilihan sampel (daftar sampel) sesuai bataswilayah kerja dan metode yang sudah ditentukan,seperti kelengkapan, kebenaran nama dan alamat sertaindikator lainnya.

Yang mendapatkan penilaian angka kredit adalahpetugas pemeriksa yang bukan petugas penarik sampeltersebut.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.35465

Satuan Hasil : Daftar Sampel

Angka Kredit : 0,04

Pelaksana : Statistisi Muda

Bukti Fisik : Laporan hasil pemeriksaan penarikansampel yang dilegalisasi oleh atasan

Contoh:

Badri, M.Si., Statistisi Muda, melakukan pemeriksaan hasilpengambilan sampel sejumlah rumah tangga pada surveikesehatan pada desa terpilih yang dilakukan StatistisiPertama, maka Badri memperoleh angka kredit sebesar 1 x0,04 = 0,04.

b. Non Wilayah Kerja

Penarikan sampel berdasarkan non wilayah kerja adalahkegiatan penarikan sampel yang objek observasinya tidakdidasarkan pada wilayah kerja tetapi langsung didasarkanpada daftar/direktori objek observasi.

Memeriksa penarikan sampel obyek observasi berdasarkannon wilayah kerja yang dimaksud adalah memeriksakebenaran penarikan sampel sesuai metode yang sudahditentukan, seperti kelengkapan, kebenaran nama danalamat serta indikator lainnya yang diperlukan sebagaidasar pemilihan sampel berdasarkan non wilayah kerja.

Yang mendapatkan penilaian angka kredit adalah petugaspemeriksa yang bukan petugas penarik sampel tersebut.

Obyek observasi berdasarkan non wilayah kerja yangdimaksud adalah obyek observasi yang didasarkan tidakpada batasan wilayah (bisa antar wilayah) yang padaumumnya sudah ditentukan sebelumnya.

Satuan Hasil : Daftar Sampel

Angka Kredit : 0,01

Pelaksana : Statistisi Pertama

Bukti Fisik : Laporan hasil pemeriksaan penarikansampel yang dilegalisasi oleh atasan

Contoh:

Hamdani, S.Si., Statistisi Pertama, melakukan pemeriksaanhasil penarikan sampel rumah makan/restoran. Kerangkasampel yang digunakan sebagai dasar pemilihan objekobservasi adalah daftar nama dan alamat rumah

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354 66

makan/restoran dari Sub Dinas Pariwisata Daerah. Darikegiatan ini, dihasilkan 1 (satu) daftar sampel rumahmakan/restoran, maka Hamdani memperoleh angka kreditsebesar 1 x 0,01 = 0,01.

Dalam kegiatan ini termasuk pemeriksaan hasil penarikansampel kegiatan survei.

B. Pengumpulan Data

1. Melakukan pengumpulan data pada kegiatan statistik objekrumah tangga

Melakukan pengumpulan data pada kegiatan statistik objekrumah tangga adalah melakukan kegiatan pengumpulan datarumah tangga dengan menggunakan kuesioner (daftarpertanyaan).

Kuesioner adalah suatu instrumen pengumpulan data padakegiatan statistik yang berisi pertanyaan-pertanyaan untukmemperoleh keterangan/ jawaban dari responden.

Satuan Hasil : Rumah tangga

Angka Kredit : a. Kuesioner sederhana : 0,005

b. Kuesioner sedang : 0,011

c. Kuesioner kompleks : 0,027

Pelaksana : Statistisi Pertama

Bukti Fisik : Laporan jumlah rumah tangga yang disurveiyang dilegalisasi atasan

Contoh:

Tri Harsana, S.Sos., Statistisi Pertama, melakukan pengumpulandata primer pada Survei Mobilitas Pangan Antar Wilayah dengankualifikasi kuesioner kompleks. Tri Harsana melakukanpendataan sebanyak 10 rumah tangga, maka Tri Harsanamemperoleh angka kredit sebesar20 x 0,027 = 0,54.

2. Melakukan pengumpulan data pada kegiatan statistik objek nonrumah tangga

Melakukan pengumpulan data pada kegiatan statistik objek nonrumah tangga adalah melakukan kegiatan pengumpulan dataperusahaan/ usaha/lembaga dengan menggunakan kuesioner(daftar pertanyaan).

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.35467

Satuan Hasil : Objek

Angka Kredit : a. Kuesioner sederhana : 0,01

b. Kuesioner sedang : 0,021

c. Kuesioner kompleks : 0,035

Pelaksana : Statistisi Pertama

Bukti Fisik : Laporan jumlah perusahaan/usaha/lembagayang disurvei yang dilegalisasi atasan

Contoh:

Jubaidah, S.Si., Statistisi Pertama, melakukan pengumpulandata primer dengan kualifikasi kuesioner sederhana pada SurveiKhusus Sektoral. Jubaidah telah melakukan pendataansebanyak 10 perusahaan, maka Jubaidah memperoleh angkakredit sebesar 10 x 0,01 = 0,1.

3. Melakukan pengawasan pada kegiatan statistik objek rumahtangga

Melakukan pengawasan pada kegiatan statistik objek rumahtangga adalah melakukan kegiatan pengawasan padapendataan rumah tangga. Jumlah objek rumah tangga yangdiawasi pada umumnya sekitar 20 persen dari total rumahtangga yang dicacah.

Satuan Hasil : Rumah tangga

Angka Kredit : a. Kuesioner sederhana : 0,001

b. Kuesioner sedang : 0,002

c. Kuesioner kompleks : 0,005

Pelaksana : Statistisi Pertama

Bukti Fisik : Laporan hasil pengawasan pelaksanaansensus atau survei yang dilegalisasi atasan

Contoh:

Agus Setiawan, S.E., Statistisi Pertama, melakukanpengawasan terhadap pelaksanaan survei dengan kualifikasikuesioner sedang pada Survei Biaya Hidup di Kota Bandung.Agus Setiawan telah melakukan pengawasan sebanyak 20rumah tangga, maka Agus Setiawan memperoleh angkakredit sebesar 20 x 0,002 = 0,04.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354 68

4. Melakukan pengawasan pada kegiatan statistik objek nonrumah tangga

Melakukan pengawasan pada kegiatan statistik objek rumahtangga adalah melakukan kegiatan pengawasan padaperusahaan/usaha/ lembaga yang menjadi wilayahpendataan. Jumlah perusahaan/ usaha/lembaga yangdiawasi pada umumnya sekitar 20 persen dari totalperusahaan/usaha/lembaga yang dicacah.

Satuan Hasil : Objek

Angka Kredit : a. Kuesioner sederhana : 0,002

b. Kuesioner sedang : 0,003

c. Kuesioner kompleks : 0,006

Pelaksana : Statistisi Pertama

Bukti Fisik : Laporan Hasil Pengawasan pelaksanaansensus atau survei yang dilegalisasi olehatasan.

Contoh:

Marwoto, M.A., Statistisi Pertama, melakukan pengawasanpelaksanaan survei dengan kualifikasi kuesioner sedang diwilayah Jakarta Selatan. Marwoto telah mengawasisebanyak 20 perusahaan dari total 50 perusahaan yangdicacah petugas, maka Marwoto memperoleh angka kreditsebesar 20 x 0,003 = 0,06.

5. Melakukan pemeriksaan hasil pengumpulan data objekrumah tangga:

Melakukan pemeriksaan hasil pengumpulan data objekrumah tangga adalah melakukan kegiatan pemeriksaan(editing dan coding) terhadap hasil pendataan untukmengetahui kewajaran dan konsistensi isian sertakebenaran cara pengisian daftar hasil pendataan rumahtangga yang telah dilakukan oleh pencacah dalam satukegiatan. Pemeriksa adalah bukan petugas yang melakukanpendataan.

Satuan Hasil : Kuesioner

Angka Kredit : a.Kuesioner sederhana : 0,002

b.Kuesioner sedang : 0,003

c. Kuesioner kompleks : 0,008

Pelaksana : Statistisi Pertama

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.35469

Bukti Fisik : Laporan hasil pemeriksaan pengumpulandata sensus atau survei yang dilegalisasiatasan

Contoh:

Harsendo, S.Si., Statistisi Pertama, melakukan pemeriksaanhasil pengumpulan data survei dengan kualifikasi kuesionerkompleks. Harsendo telah memeriksa sebanyak 25 rumahtangga, maka Harsendo memperoleh angka kredit sebesar25 x 0,008 = 0,20.

6. Melakukan pemeriksaan hasil pengumpulan data objek nonrumah tangga

Melakukan pemeriksaan hasil pengumpulan data objek nonrumah tangga adalah melakukan kegiatan pemeriksaan(editing dan coding) terhadap hasil pendataan untukmengetahui kewajaran dan konsistensi isian sertakebenaran cara pengisian daftar hasil pendataanperusahaan/usaha/lembaga yang telah dilakukan olehpencacah dalam satu kegiatan.

Satuan Hasil : Kuesioner

Angka Kredit : a. Kuesioner sederhana : 0,002

b. Kuesioner sedang : 0,003

c. Kuesioner kompleks : 0,008

Pelaksana : Statistisi Pertama

Bukti Fisik : Laporan hasil pemeriksaan pengumpulandata.

Contoh:

Atik Heriyandani, S.E., Statistisi Pertama, melakukanpemeriksaan hasil pengumpulan data survei dengankualifikasi kuesioner sederhana di Kota Bandar Lampung.Atik Heriyandani telah memeriksa kuesioner hasilpendataan sebanyak 20 perusahaan, maka Atik Heriyandanimemperoleh angka kredit sebesar 20 x 0,002 = 0,04.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354 70

C. PENGOLAHAN

1. Merancang dan membuat pedoman pengolahan kegiatan statistikuntuk:

a. Tabulasi

Pedoman pengolahan tabulasi adalah pedoman tentang tatacara pengolahan mulai dari entri data sampai denganmenghasilkan tabel.

Satuan Hasil : Pedoman

Angka Kredit : 0,5

Pelaksana : Statistisi Pertama

Bukti Fisik : Buku Pedoman pengolahan entri dantabulasi yang dilegalisasi atasan

Contoh:

Hermawansyah S.S.T., Statistisi Pertama, membuatpedoman pengolahan entri dan tabulasi data hasil registrasipenduduk Kecamatan Jatiasih Bulan April–Oktober 2012,maka Hermawansyah memperoleh angka kredit sebesar 1 x0,5 = 0,5.

b. Penyuntingan dan penyandian hasil pengumpulan data

Penjelasan:

Pedoman penyuntingan dan penyandian adalah pedomantentang tata cara melakukan penyuntingan (editing) danpenyandian (coding) pada kuesioner hasil pengumpulan datakegiatan statistik.

Satuan Hasil : Pedoman

Angka Kredit : 0,72

Pelaksana : Statistisi Muda

Bukti Fisik : Buku pedoman penyuntingan (editing) danpenyandian (coding) yang dilegalisasiatasan

Contoh:

Rudi Hartono, S.Si., Statistisi Muda, telah merancang danmembuat pedoman editing dan coding data SurveiPerusahaan Konstruksi, maka Rudi Hartono memperolehangka kredit sebesar1 x 0,72 = 0,72.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.35471

c. Validitas data

Penjelasan:

Pedoman validasi kegiatan statistik adalah pedoman tentangtata cara validasi data sehingga menghasilkan data yangbenar dan berkualitas.

Satuan Hasil : Pedoman

Angka Kredit : 1,08

Pelaksana : Statistisi Madya

Bukti Fisik : Buku pedoman validasi yang dilegalisasiatasan

Contoh:

M.Qadarian, S.Si., M.E., Statistisi Madya, telah merancangdan membuat pedoman untuk validitas data hasil SurveiIndustri Mikro dan Kecil, maka M.Qadarian memperolehangka kredit sebesar 1 x 1,08 = 1,08.

2. Membuat program entri data tanpa validasi

Membuat program entri data tanpa validasi adalahmembuat/memodifikasi aplikasi entri data untukmemindahkan (memasukkan) data dari hardcopy ke dalammedia komputer yang dilengkapi dengan batasan isian(range check), alur (flow), dan pesan kesalahan.

Satuan Hasil : Paket program

Angka Kredit : 1,4

Pelaksana : Statistisi Pertama

Bukti Fisik : Print out tampilan aplikasi, source programdan panduan pengoperasian yangdilegalisasi oleh atasan.

Contoh:

Handini, S.Si., Statistisi Pertama, membuat aplikasi entridata pendidikan tanpa validasi, maka Handini memperolehangka kredit sebesar 1 x 1,4 = 1,4.

3. Membuat program entri data dengan validasi hasil kegiatanstatistik

Membuat program entri data dengan validasi adalahmembuat/memodifikasi aplikasi entri data untukmemindahkan (memasukkan) data dari hardcopy ke dalam

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354 72

media komputer dengan validasi yang dilengkapi denganpesan kesalahan.

Validasi adalah aturan untuk pengecekan batasan isian(range check), alur (flow), konsistensi antar isian variabel,melakukan update isian sesuai aturan kewajaran isian(imputasi).

Satuan Hasil : Paket program

Angka Kredit : 2,2

Pelaksana : Statistisi Muda

Bukti Fisik : Print out tampilan aplikasi, sourceprogram dan panduan pengoperasianyang dilegalisasi oleh atasan

Contoh:

Desi Damayanti, S.S.T., Statistisi Muda, membuat aplikasientri data dengan validasi pada kegiatan Survei TriwulananKegiatan Usaha (STKU) Terintegrasi, maka Desi Damayantimemperoleh angka kredit sebesar 1 x 2,2 = 2,2.

4. Melakukan penyuntingan (editing), hasil kegiatan in depthinterview

Melakukan penyuntingan (editing), hasil kegiatan in depthinterview adalah kegiatan penyuntingan secara manualterhadap hasil kegiatan in depth interview yang mencakupminimal kelengkapan, konsistensi, dan kewajaran isianuntuk memperoleh data yang valid.

Angka kredit yang diperhitungkan hanya halaman yangterisi data.

Satuan Hasil : Halaman

Angka Kredit : 0,005

Pelaksana : Statistisi Pertama

Bukti Fisik : Laporan yang berisi jumlah halamandokumen yang disunting dan ringkasanhasil penyuntingan, serta fotokopi 1 (satu)dokumen yang dilegalisasi oleh atasan

Contoh:

Hartono, S.E., Statistisi Pertama, melakukan editingsebanyak 50 dokumen hasil in depth interview yang masing-masing terdiri dari 2 halaman, maka Hartono memperolehangka kredit sebesar 50 x 2 x 0,005 = 0,5.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.35473

5. Membuat program tabulasi pada kegiatan statistik

Membuat program tabulasi pada kegiatan statistik adalahkegiatan membuat/memodifikasi program yang digunakanuntuk menghasilkan tabel dari kegiatan statistik.

Jika dalam satu kegiatan terdapat lebih dari satu fileprogram tabulasi, maka tetap dihitung sebagai satuprogram.

Pembuatan tabel dengan paket program dengan membacaraw data langsung yang sudah ada (contoh SPSS, excel,SAS, STATA, dan lain-lain), dinilai sebagai berikut:

a) < 50 tabel : 25%

b) 50 – 100 tabel : 50%

c) > 100 tabel : 75%

Menjalankan program tabulasi dengan aplikasi khusus yangsudah ada dinilai sebesar 5 (lima) persen dari 1 untuk setiapkegiatan.

Satuan Hasil : Paket program

Angka Kredit : 1

Pelaksana : Statistisi Pertama

Bukti Fisik:

1. Pembuat program: Print out tampilan program tabulasi,source program dan panduan pengoperasian yangdilegalisasi oleh atasan

2. Pembuat tabel (grafik): Laporan pembuatan tabel yangdilampiri dengan syntax program tabulasi yangdilegalisasi oleh atasan

3. Pelaksana running program: Laporan melaksanakanrunning program tabulasi dan dilampiri dengan daftartabel yang dilegalisasi oleh atasan.

Contoh:

1. Gussetiyo, S.S.T., Statistisi Pertama, membuat programtabulasi data kendaraan bermotor menggunakan visualfoxpro, maka Gussetiyo memperoleh angka kreditsebesar 1 x 1 = 1.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354 74

2. Rini, S.S.T., Statistisi Pertama, membuat tabelmenggunakan SPSS sebanyak 99 tabel, maka Rinimemperoleh angka kredit sebesar 1 x 50% x 1 = 0,5.

3. Buana, S.Si., Statistisi Pertama, menjalankan programtabulasi kegiatan statistik pertanian hortikultura danmenghasilkan 33 tabel, maka Buana memperoleh angkakredit sebesar 1 x 5% x 1 = 0,05.

6. Melakukan reformat data sensus/survei dari satu format keformat lainnya dalam media komputer

Melakukan reformat data sensus/survei dari satu format keformat lainnya dalam media komputer adalah mengubahsuatu format data menjadi format data lain (misalkan dalambentuk database MS Acces menjadi bentuk MS. Excel).

Jika dalam satu kegiatan terdapat lebih dari satu file yangdireformat, maka ketentuannya sebagai berikut:

a) Bagi Statistisi Pusat, yang dimaksud satu file adalah filesatu provinsi

b) Bagi Statistisi Provinsi, yang dimaksud satu file adalahfile satu kabupaten/kota

c) Bagi Statistisi Kabupaten/Kota, dihitung sebagai satufile.

Satuan Hasil : File

Angka Kredit : 0,003

Pelaksana : Statistisi Pertama

Bukti Fisik : Laporan jumlah file yang direformat keformat lain yang dilegalisasi oleh atasan

Contoh:

Abid Zahidi, M.Si., Statistisi Pertama, mereformat dataSurvei Triwulanan Kegiatan Usaha (STKU) Triwulan I dari 33provinsi, maka Abid Zahidi memperoleh angka kreditsebesar 33 x 0,003 = 0,099.

D. Penyajian dan Publikasi

1.Membuat peta tematik digital kegiatan statistik

Membuat peta tematik digital kegiatan statistik adalah membuatpeta yang menyajikan informasi hasil kegiatan sensus atausurvei. Informasi yang ditampilkan pada peta antara lain jumlah

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.35475

atau simbol dari penduduk, hewan, hasil pertanian atau lainnyadan pembuatannya dilakukan melalui media komputer (digital).

Satuan Hasil : Tema tampilan

Angka Kredit : 0,03

Pelaksana : Statistisi Pertama

Bukti Fisik : Laporan banyaknya peta yang dibuatberdasarkan temanya dan dilegalisasi olehatasan.

Contoh:

Suprapti, M.Sc., Statistisi Pertama, membuat peta tematik digitalhasil pendataan hewan ternak di kabupaten Lampung Utara.Jumlah peta yang dihasilkan sebanyak 5 buah, maka Supraptimemperoleh angka kredit sebesar 5 x 0,03 = 0,15.

2. Memeriksa tabel/grafik hasil kegiatan statistik

Memeriksa tabel/grafik hasil kegiatan statistik adalahmemeriksa kelengkapan dan t Pusat Dalam Angka. Denganlaporan yang terdiri dari 10 tabel, maka Hatta memperolehangka kredit sebesar 10 x 0,02 = 0,2.

3. Menyusun publikasi statistik

Menyusun publikasi statistik adalah kegiatan menyusun tataletak tabel, ulasan, dan grafik secara sistematis yang akandipublikasikan dalam bentuk buku pada tingkatkabupaten/kota, provinsi, dan nasional, baik hardcopy maupunsoftcopy.

a. Tingkat Kabupaten/Kota

Angka Kredit : 1,5

Pelaksana : Statistisi Pertama

b. Tingkat Provinsi

Angka Kredit : 2

Pelaksana : Statistisi Muda

c. Tingkat Nasional

Angka Kredit : 2,5

Pelaksana : Statistisi Madya

Satuan Hasil : Buku

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354 76

Bukti Fisik : Fotokopi cover publikasi dan daftar isi bukuyang dibuat dan telah dilegalisasi olehatasan

Contoh:

Anang, S.Si., Statistisi Muda, menyusun publikasi StatistikKesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, maka Anangmemperoleh angka kredit sebesar 1 x 2 = 2.

4. Menyusun ringkasan eksekutif

Menyusun ringkasan eksekutif adalah adalah kegiatan membuatdan menyusun ulasan ringkas hasil kegiatan statistik di tingkatkabupaten/kota, provinsi, maupun nasional.

a. Tingkat Kabupaten/Kota

Angka Kredit : 0,2

Pelaksana : Statistisi Pertama

b. Tingkat Provinsi

Angka Kredit : 0,3

Pelaksana : Statistisi Muda

c. Tingkat Nasional

Angka Kredit : 0,4

Pelaksana : Statistisi Madya

Satuan Hasil : Buku (termasuk dalam bentuk naskah)

Bukti Fisik : Foto kopi naskah yang dilegalisasi oleh atasan

Contoh:

Jaka Juwana, S.Si., adalah Statistisi Pertama di BPS KotaSurabaya, ditugaskan untuk membuat ringkasan eksekutifpublikasi Penduduk Kota Surabaya, hasil pengumpulanSensus Penduduk tahun 2010. Dari laporan kegiatantersebut, maka Jaka Juwana memperoleh angka kreditsebesar 1 x 0,2 = 0,2.

5. Menyusun publikasi digital dari kegiatan statistik

Menyusun publikasi digital dari kegiatan statistik adalah kegiatanmengemas publikasi digital yang di publish dalam bentuk e-book(misalnya bookmark dan polaris office) sehingga para penggunadapat lebih mudah memperoleh, mengakses, danmenggunakannya melalui media elektronik. Kegiatan ini harusditugaskan oleh pejabat yang berwenang.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.35477

Satuan Hasil : Buku (Buku digital)

Angka Kredit : 0,2

Pelaksana : Statistisi Pertama

Bukti Fisik : Laporan pekerjaan berisi minimal judul bukudan alamat website yang memuat buku digitalatau CD yang berisi buku digital, yangdilegalisasi atasan

Contoh:

Joko Siswono, S.Si., Statistisi Pertama, mengemas publikasi hasilSensus Pertanian 2013 menjadi publikasi dalam bentuk digitaldan diupload di website instansi, maka Joko Siswono memperolehangka kredit sebesar 1 x 0,2 = 0,2.

6. Menyajikan metadata statistik

Metadata adalah informasi terstruktur yang mendeskripsikan,menjelaskan, menemukan, atau setidaknya membuatmenjadikan suatu informasi mudah untuk ditemukan kembali,digunakan atau dikelola.

Menyajikan metadata statistik adalah kegiatan membuatmetadata dalam kegiatan statistik di suatu institusi dandipublikasikan (misalnya metadata indikator, metadata konsepdan definisi, metadata publikasi, metadata kegiatan survei, dansebagainya).

Satuan Hasil : Buku

Angka Kredit : 1,5

Pelaksana : Statistisi Pertama

Bukti Fisik : Laporan kegiatan penyusunan metadata disertaicover dan daftar isi yang dilegalisasi atasan

Contoh:

Widyo, M.Si, Statistisi Pertama, ditugaskan untuk menyusunmetadata kegiatan survei di Badan Pusat Statistik, maka Widyomemperoleh angka kredit sebesar 1 x 1,5 = 1,5.

III. Analisis dan Pengembangan Statistik

A. Analisis Statistik

1. Mengkaji Kegiatan Statistik

Mengkaji kegiatan statistik adalah menelaah proses kegiatanstatistik secara mendalam, dengan tujuan mendapatkan

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354 78

atau menemukan suatu kesimpulan dan rekomendasi untukmeningkatkan kualitas data dan informasi statistik. Naskahkajian minimum memuat latar belakang, permasalahan,metodologi, pembahasan, kesimpulan, rekomendasi, dandaftar pustaka/referensi.

Satuan Hasil : Naskah

Angka Kredit : 1,6

Pelaksana : Statistisi Utama

Bukti Fisik : Naskah hasil kajian statistik berupahardcopy dan softcopy yang dilegalisasiatasan

Contoh:

Ir. Arianto, M.E., Statistisi Utama, mengkaji hasil SurveiTriwulanan Kegiatan Usaha (STKU). Naskah yang dihasilkanberupa kajian hasil survei serta rekomendasi untukpeningkatan mutu hasil pelaksanaan STKU. Dari kegiatanini, maka Ir. Arianto memperoleh angka kredit sebesar 1 x1,6 = 1,6.

2. Membuat inovasi statistik dalam rangka penyusunankegiatan statistik

Membuat inovasi statistik dalam rangka penyusunankegiatan statistik merupakan penemuan, penyempurnaan,atau pembaharuan suatu metode atau teknik statistik yangtelah diakui dan atau digunakan dalam kegiatan statistik.Inovasi tersebut dituangkan dalam bentuk naskah ilmiahyang berisi latar belakang, permasalahan, studi literatur,metodologi, pembahasan inovasi, kesimpulan, rekomendasi,dan daftar pustaka/referensi.

Satuan Hasil : Naskah

Angka Kredit : 7,9

Pelaksana : Statistisi Utama

Bukti Fisik : Naskah hasil inovasi statistik berupahardcopy dan softcopy yang dilegalisasioleh atasan dan surat keteranganpengakuan hasil inovasi oleh instansipembina jabatan fungsional statistisi.

Contoh:

Dr. Joko, Statistisi Utama, berhasil menyusun metodestatistik yang baru berupa Indeks Paasche yang telah diakui

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.35479

sebagai alternatif pengganti Indeks Laspeyres dalampenghitungan inflasi. Dengan laporan kegiatan ini makaJoko memperoleh angka kredit sebesar 1 x 7,9 = 7,9.

3. Membuat estimasi parameter dalam rangka penyusunanstatistik kelembagaan

Membuat estimasi parameter dalam rangka penyusunanstatistik kelembagaan adalah menyusun estimasikarakteristik populasi (parameter) berdasarkan hasilsurvei/observasi dan mengevaluasi hasilnya. Termasukkegiatan ini adalah estimasi PDB/PDRB dan membuatangka ramalan data statistik.

Satuan Hasil : Paket estimasi

Angka Kredit : 0,6

Pelaksana : Statistisi Muda

Bukti Fisik : Laporan estimasi parameter berisiringkasan metode, hasil dan evaluasiestimasi yang dilegalisasi oleh atasan.

Contoh:

Dr. Arifin, Statistisi Madya, menghitung estimasiparameter hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional 2012untuk menyusun Statistik Kesejahteraan Rakyat 2012,maka Arifin memperoleh angka kredit sebesar 1 x 0,6=0,6.

4. Membuat outline untuk publikasi

Outline adalah inti dari sebuah tulisan atau rencanapenulisan.

Membuat outline untuk publikasi adalah menyusunrencana penulisan untuk sebuah publikasi hasilkegiatan statistik.

Satuan Hasil : Buku (naskah outline)

Angka Kredit : 0,36

Pelaksana : Statistisi Muda

Bukti Fisik : Laporan penyusunan outline dandilampiri outline yang dilegalisasi olehatasan

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354 80

Contoh:

Rini, M.Si, Statistisi Muda, menyusun outline publikasiprofil gender di Provinsi Sumatera Selatan, maka Rinimemperoleh angka kredit sebesar 1 x 0,36 = 0,36.

5. Mengumpulkan literature/referensi untuk publikasi

Literature/referensi adalah sumber acuan atau rujukan,berupa buku atau laman resmi suatu institusi.

Mengumpulkan literature/referensi untuk publikasiadalah mengumpulkan sumber acuan atau rujukanyang terkait dengan topik publikasi dan dituliskandalam daftar pustaka.

Satuan Hasil : Buku (daftar pustaka)

Angka Kredit : 0,36

Pelaksana : Statistisi Muda

Bukti Fisik : Laporan pengumpulanliterature/referensi dan dilampiridaftar pustaka yang dilegalisasi olehatasan

Contoh:

Evi, SST, Statistisi Muda, mengumpulkan beberapabahan kajian untuk digunakan dalam penyusunanpublikasi Indeks Pembangunan Manusia (IPM), makaEvi memperoleh angka kredit sebesar 1 x 0,36 = 0,36.

6. Melakukan analisis sederhana lintas sektor

Analisis statistik sederhana lintas sektor adalahpenguraian lebih dari satu sektor atas berbagai bagiandan penelaahan yang saling terkait untuk memperolehgambaran yang jelas.

Yang dimaksud dengan sektor adalah lingkuppermasalahan yang dianalisis. Contoh: sektorpendidikan, sektor tenaga kerja, sektor perdagangan,sektor pertanian, dan lain-lain.

Sistematika penulisan analisis memuat minimalabstraksi, pendahuluan, permasalahan, metodologi,pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka/referensidengan jumlah halaman minimal 25 halaman.

1. Jika analisis sederhana lintas sektor berupa bukudengan sistematika penulisan analisis tidak sesuai

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.35481

ketentuan di atas maka diberikan nilai sebesar 50(lima puluh) persen dari 1,9.

2. Jika analisis sederhana lintas sektor merupakanbagian dari buku atau berupa ulasan singkatminimal 3 halaman maka diberikan nilai sebesar 10(sepuluh) persen dari 1,9.

Satuan Hasil : Buku (Naskah)

Angka Kredit : 1,9

Pelaksana : Statistisi Pertama

Bukti Fisik : Laporan penyusunan analisisstatistik sederhana lintas sektordan dilampiri dengan fotocopybuku (naskah) yang dilegalisasioleh atasan

Contoh:

1. Dwi, S.Si., Statistisi Pertama, menyusunpublikasi analisis jender dikaitkan denganketenagakerjaan, kesehatan dan pendidikansebanyak 35 halaman dan memenuhi ketentuansistematika penulisan analisis, maka Dwimemperoleh angka kredit sebesar 1 x 1,9 = 1,9.

2. Suryana, SST, Statistisi Pertama, ditugaskanmenyusun analisis deskriptif hasil Survei SosialEkonomi Nasional 2013 sebanyak 30 halamandan tidak memenuhi ketentuan sistematikapenulisan analisis, maka Suryana memperolehangka kredit sebesar 50% x 1 x 1,9 = 0,95.

3. Hatta, M.A, Statistisi Pertama, ditugaskanmembuat Analisis singkat pertumbuhanekonomi dihubungkan dengan tingkatpengangguran sebagai bahan rapat KepalaBappeda, maka Hatta memperoleh nilai sebesar10% x 1 x 1,9 = 0,19.

7. Melakukan analisis mendalam

a. Satu sektor

Analisis Statistik Mendalam Satu Sektor adalahpenelaahan dan penguraian secara mendalamdengan menggunakan metode statistik inferens atas

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354 82

data satu sektor hingga menghasilkan simpulan-simpulan.

Sistematika penulisan analisis memuat minimalabstraksi, pendahuluan, permasalahan, metodologi,pembahasan, kesimpulan, dan daftarpustaka/referensi dengan jumlah halaman minimal40 halaman.

Satuan Hasil : Buku

Angka Kredit : 3,2

Pelaksana : Statistisi Muda

Bukti Fisik : Laporan penyusunan analisisstatistik mendalam satu sektordan dilampiri dengan fotocopybuku yang dilegalisasi oleh atasan

Contoh:

Ahmad, S.Si, Statistisi Muda, menyusun analisissecara mendalam hasil Survei Kebahagiaan 2012dan memenuhi ketentuan sistematika penulisananalisis sebanyak 58 halaman, maka Ahmadmemperoleh angka kredit sebesar 1 x 3,2 = 3,2.

b. Lintas Sektor

Analisis Statistik Mendalam Lintas Sektor adalahpenelaahan dan penguraian secara mendalamdengan menggunakan metode statistik inferens atasdata lintas sektor hingga menghasilkan simpulan-simpulan.

Sistematika penulisan analisis memuat minimalabstraksi, pendahuluan, permasalahan, metodologi,pembahasan, kesimpulan, dan daftarpustaka/referensi dengan jumlah halaman minimal50 halaman.

Satuan Hasil : Buku

Angka Kredit : 4,8

Pelaksana : Statistisi Madya

Bukti Fisik : Laporan penyusunan analisisstatistik mendalam lintas sektordan dilampiri dengan fotocopybuku yang dilegalisasi oleh atasan

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.35483

Contoh:

Dr. Ali Suwarno, Statistisi Madya, membuatanalisis secara mendalam Keparahan Kemiskinan2012 dan memenuhi ketentuan sistematikapenulisan analisis sebanyak 65 halaman, maka AliSuwarno memperoleh angka kredit sebesar 1 x 4,8= 4,8.

8. Melakukan kajian lengkap terhadap organisasi danlingkungan organisasi dalam rangka menentukankebutuhan organisasi terhadap data statistik

Kajian lengkap merupakan suatu kajian terhadapkebutuhan data statistik suatu organisasi dilihat daribeberapa aspek meliputi jenis data, sumber dayamanusia, sistem, organisasi, dan sebagainya.

Satuan Hasil : Naskah

Angka Kredit : 25

Pelaksana : Statistisi Utama

Bukti Fisik : Naskah final hasil kajian lengkapberupa hardcopy dan softcopy yangdilegalisasi atasan

Contoh:

Dr. Thoman Pardosi, Statistisi Utama, bersama 3 (tiga)anggota tim lainnya membuat kajian akademis dalamrangka penyusunan Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019, maka Dr.Thoman Pardosi memperoleh angkakredit sebesar 1 x40% x25 = 10. Sedangkan ketigaanggota lainnya masing-masing memperoleh angkakredit sebesar 1 x 20% x 25 = 5.

B. Pengembangan Statistik

1. Mengembangkan metodologi kegiatan statistik

Mengembangkan metodologi kegiatan statistik adalah upayameningkatkan/ menyempurnakan metodologi kegiatanstatistik melalui suatu kajian secara mendalam dengantujuan mendapatkan atau menemukan suatu kesimpulandan rekomendasi metodologi yang lebih tepat disertaidengan rencana aksi.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354 84

Naskah pengembangan metodologi minimum memuat latarbelakang, permasalahan, metodologi, pembahasan,kesimpulan, rekomendasi, dan daftar pustaka/referensi.

Satuan Hasil : Naskah metode

Angka Kredit : 4,5

Pelaksana : Statistisi Madya

Bukti Fisik : Laporan penyusunan pengembanganmetodologi dan dilampiri dengan naskahyang dilegalisasi oleh atasan

Contoh:

Aryago, M.Si, Statistisi Madya, melakukan pengembanganmetodologi penetapan rumah tangga miskin dari metodeyang sebelumnya menggunakan 14 variabel menjadi 20variabel, maka Aryago memperoleh angka kredit sebesar 1 x4,5 = 4,5.

2. Memberikan konsultasi statistik dalam rangka penyusunanstatistik kelembagaan

Memberikan konsultasi statistik dalam rangka penyusunanstatistik kelembagaan adalah kegiatan memberikanmasukan dan bimbingan/asistensi dalam penerapan ilmustatistik yang meliputi antara lain penyiapan pengumpulandata, pengumpulan data, pengolahan data dan analisis datadengan tujuan penyempurnaan dan pengembangan statistikkelembagaan.

a. Menengah

Angka Kredit : 0,2

Pelaksana : Statistisi Pertama

b. Lanjutan

Angka Kredit : 0,3

Pelaksana : Statistisi Muda

c. Khusus

Angka Kredit : 0,45

Pelaksana : Statistisi Madya

Satuan Hasil : Pertemuan (Paket konsultasi)

Bukti Fisik : Laporan pemberian konsultasi statistikkelembagaan tingkat

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.35485

menengah/lanjutan/khusus yangdilegalisasi atasan

Contoh:

1. Handayani, S.S.T., Statistisi Pertama, melayanikonsultasi pegawai Dinas Tenaga Kerja di KabupatenTegal. Tujuan konsultasi adalah untuk mendapatkanmasukan terhadap rencana penelitian terhadap calonTKI yang akan di kirim keluar negeri yang akandilaksanakan Dinas Tenaga Kerja setempat. Materi yangdiberikan oleh ybs adalah bagaimana cara membuatkuesioner sederhana, cara pengambilan sampel dancara mengolah serta menyajikannya. Untuk setiappertemuan, maka Handayani memperoleh angka kreditsebesar 1 x 0,2 = 0,2.

2. Sri Astuti, M.Si., Statistisi Muda, memberikankonsultasi statistik lanjutan dalam rangka penyusunanStatistik Pertanian di Departemen Pertanian. Denganlaporan ini, maka Sri Astuti memperoleh angka Kreditsebesar 1 x 0,3 = 0,3.

3. Menyiapkan materi pengarahan statistik

a. Dasar

Menyiapkan materi pengarahan statistik dasaradalah kegiatan membuat atau menyusun naskahmateri statistik tingkat dasar.

Satuan Hasil : Naskah

Angka Kredit : 0,05

Pelaksana : Statistisi Pertama

Bukti Fisik : Laporan tentang penyusunanmateri pengarahan statistiktingkat dasar dan dilampiridengan naskah pengarahan yangdilegalisasi atasan

Contoh:

Sumarsono S.S.T., Statistisi Pertama, menyiapkannaskah/materi pengarahan yang berisi tentang tatacara pengumpulan data dengan kuesionersederhana, cara pengolahan manual, dan caramenyajikan hasil pengumpulan data yangdigunakan pada pengarahan tentang kegiatan

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354 86

statistik, maka Sumarsono memperoleh angkakredit sebesar 1 x 0,05 = 0,05.

b. Menengah

Menyiapkan materi pengarahan statistik menengahadalah kegiatan membuat atau menyusun naskahmateri statistik tingkat menengah.

Satuan Hasil : Naskah

Angka Kredit : 0,1

Pelaksana : Statistisi Pertama

Bukti Fisik : Laporan tentang penyusunanmateri pengarahan statistiktingkat menengah dan dilampiridengan naskah pengarahan yangdilegalisasi atasan

Contoh:

Sugiyanto S.S.T., Statistisi Pertama, menyiapkanmateri pengarahan tentang metode penghitunganangka ramalan produksi padi menggunakan regresibivariate, maka Sugiyanto memperoleh angka kreditsebesar 1 x 0,1 = 0,1.

c. Lanjutan

Menyiapkan materi pengarahan statistik lanjutanadalah kegiatan membuat atau menyusun naskahmateri statistik tingkat lanjutan.

Satuan Hasil : Naskah

Angka Kredit : 0,3

Pelaksana : Statistisi Muda

Bukti Fisik : Laporan tentang penyusunanmateri pengarahan statistiktingkat lanjutan dan dilampiridengan naskah pengarahan yangdilegalisasi atasan

Contoh:

Rahmat, M.Sc, Statistisi Muda, menyiapkan materipengarahan statistik tingkat lanjutan dalamrangka penyusunan estimasi pertumbuhankendaraan bermotor di Dinas Perhubungan denganmetode time series, maka Rahmat memperoleh

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.35487

angka kredit sebesar1 x 0,3 = 0,3.

d. Khusus

Menyiapkan materi pengarahan statistik khususadalah kegiatan membuat atau menyusun naskahmateri statistik tingkat khusus.

Satuan Hasil : Naskah

Angka Kredit : 0,54

Pelaksana : Statistisi Madya

Bukti Fisik : Laporan tentang penyusunanmateri pengarahan statistiktingkat khusus dan dilampiridengan naskah pengarahan yangdilegalisasi atasan

Contoh:

Karmaji, M.Sc., Statistisi Madya, menyiapkanmateri pengarahan statistik tingkat khusus dalamrangka penyusunan indeks kebahagiaan denganmenggunakan metode Structural Equation Model,maka Karmaji memperoleh angka kredit sebesar 1 x0,54 = 0,54.

4. Memberikan pengarahan statistik dalam rangkapenyusunan statistik kelembagaan

Yang dimaksud memberikan pengarahan statistikadalah menyampaikan materi tentang kegiatan statistik.

a. Dasar

Memberikan pengarahan statistik dasar adalahkegiatan menyampaikan materi statistik tingkatdasar.

Satuan Hasil : Pertemuan (hari pertemuan)

Angka Kredit : 0,04

Pelaksana : Statistisi Pertama

Bukti Fisik : Laporan tentang penyampaianmateri statistik tingkat dasar yangdilegalisasi atasan

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354 88

Contoh:

1. Dodi Hermawan, S.S.T., Statistisi Pertama,menyampaikan materi statistik tentang metodepengumpulan data jumlah ternak di KabupatenTemanggung, maka Dodi Hermawanmemperoleh angka kredit sebesar 1 x 0,04 =0,04.

2. Veri, S.Si, Statistisi Pertama, menyampaikanmateri statistik tentang metode pengumpulandata jumlah ternak kepada 5 orang dariinstansi yang berbeda pada hari yang sama,maka Veri memperoleh angka kredit sebesar 1x 0,04 = 0,04.

d. Menengah

Memberikan pengarahan statistik menengah adalahkegiatan menyampaikan materi statistik tingkatmenengah.

Satuan Hasil : Pertemuan

Angka Kredit : 0,05

Pelaksana : Statistisi Pertama

Bukti Fisik : Laporan tentang penyampaianmateri statistik tingkatmenengah yang dilegalisasiatasan

Contoh:

Dinata, S.S.T., Statistisi Pertama, menyampaikanmateri pengarahan tentang metode penghitunganangka ramalan produksi padi menggunakan regresibivariate, maka Dinata memperoleh angka kreditsebesar 1 x 0,05= 0,05.

e. Lanjutan

Memberikan pengarahan statistik lanjutan adalahkegiatan menyampaikan materi statistik tingkatlanjutan.

Satuan Hasil : Pertemuan

Angka Kredit : 0,06

Pelaksana : Statistisi Muda

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.35489

Bukti Fisik : Laporan tentang penyampaianmateri statistik tingkat lanjutanyang dilegalisasi atasan

Contoh:

Haryati, M.Sc, Statistisi Muda, menyampaikanmateri pengarahan statistik tingkat lanjutan dalamrangka penyusunan estimasi pertumbuhankendaraan bermotor di Dinas Perhubungan denganmetode time series, maka Haryati memperoleh angkakredit sebesar 1 x 0,06 = 0,06.

f. Khusus

Memberikan pengarahan statistik lanjutan adalahkegiatan menyampaikan materi statistik tingkatkhusus.

Satuan Hasil : Pertemuan

Angka Kredit : 0,09

Pelaksana : Statistisi Madya

Bukti Fisik : Laporan tentang penyampaianmateri statistik tingkat khususyang dilegalisasi atasan

Contoh:

Fahri, M.Sc., Statistisi Madya, menyampaikanmateri pengarahan statistik tingkat khusus dalamrangka penyusunan indeks kebahagiaan denganmenggunakan metode Structural Equation Model,maka Fahri memperoleh angka kredit sebesar 1 x0,09 = 0,09.

5. Melakukan penyebarluasan hasil pengumpulan datastatistik dalam rangka evaluasi kegiatan kelembagaandalam bidang statistik

Melakukan penyebarluasan hasil pengumpulan datastatistik dalam rangka evaluasi kegiatan kelembagaandalam bidang statistik adalah suatu kegiatan yangbertujuan untuk mensosialisasikan hasil suatu kegiatanstatistik dengan tingkat statistik dasar yang bergunauntuk lembaga yang bersangkutan.

a. Menengah

Angka Kredit : 0,04

Pelaksana : Statistisi Pertama

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354 90

b. Lanjutan

Angka Kredit : 0,06

Pelaksana : Statistisi Muda

c. Khusus

Angka Kredit : 0,09

Pelaksana : Statistisi Madya

Satuan Hasil : Pertemuan

Bukti Fisik : Laporan penyebarluasan hasilpengumpulan data statistikkelembagaan tingkatmenengah/lanjutan/khusus yangdilegalisasi atasan

Contoh:

1. Dalam rangka sosialisasi hasil pengumpulan dataperhotelan, Sumanto, Statistisi Pertama di DinasPariwisata Kota Yogyakarta, menyampaikansosialisasi ini kepada Diparda DKI dan Bappedasetempat. Materi yang disampaikan antara laintentang tingkat penghunian kamar hotel (TPK)dikaitkan dengan situasi pariwisata di Yogyakarta.Dengan laporan kegiatan ini, maka Sumantomemperoleh angka kredit sebesar 1 x 0,04 = 0,04.

2. Robert, M.Sc., Statistisi Madya di BPS, melakukanpenyebarluasan data Angkutan Darat di DinasPerhubungan Riau dalam rangka evaluasi KegiatanPerhubungan Darat. Dengan laporan ini, makaRobert memperoleh angka kredit sebesar1 x 0,090 =0,09.

6. Membuat indikator statistik baru

Indikator statistik adalah ukuran kuantitatif yangmerepresentasikan data statistik untuk waktu, tempatdan karakteristik lain yang spesifik dan dapatdiperbandingkan.

Contoh :

1. Jumlah pendapatan rumah tangga bukanmerupakan indikator, tetapi rata-rata pendapatanrumah tangga merupakan indikator

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.35491

2. Jumlah kelahiran bukan merupakan indikator,tetapi jumlah kelahiran per 1000 penduduk wanitamerupakan indikator.

Indikator statistik baru adalah indikator statistikyang sebelumnya belum ada atau belum digunakandalam rangka analisis hasil kegiatan statistik.Indikator statistik baru tersebut dituangkan dalamsuatu kertas kerja (working paper) yang memuatpedoman penyusunan dan contoh terapan indikatorstatistik baru tersebut.

Satuan Hasil : Pedoman

Angka Kredit : 1,5

Pelaksana : Statistisi Utama

Bukti Fisik : Naskah kertas kerja (workingpaper) berupa hardcopy dansoftcopy.

Contoh:

Dr. Adi Nugroho, Statistik Utama, melakukanpenyusunan indikator kesejahteraan petani yangbelum pernah disusun sebelumnya, maka Dr. AdiNugroho memperoleh angka kredit sebesar 1 x 1,5 =1,5.

7. Menyusun rencana induk (master plan) Sistem StatistikNasional (SSN)

Sistem Statistik Nasional (SSN) adalah suatu tatananyang terdiri atas unsur-unsur kebutuhan data statistik,sumber daya, metode (sensus, survei, observasi,kompilasi, dan sebagainya), sarana dan prasarana, ilmupengetahuan dan teknologi, perangkat hukum, danforum masyarakat statistik yang secara teratur salingberkaitan sehingga membentuk totalitaspenyelenggaraan statistik. SSN adalah dokumen resmi.Dalam SSN, BPS bertindak selaku inisiator dalamrangka Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi, danStandardisasi (KISS) di Indonesia.

Menyusun rencana induk adalah menyusun rencanapokok/dasar secara menyeluruh suatu kegiatan dalamwaktu tertentu. Misalnya Sigma Plan BPS tahun 2010-2015.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354 92

Satuan Hasil : Naskah

Angka Kredit : 25

Pelaksana : Statistisi Utama

Bukti Fisik : Naskah rencana induk berupahardcopy dan softcopy.

Contoh:

Dr. Purnomo, Statistisi Utama, sebagai koordinatorpenyusunan rencana induk kebutuhan statistik dibidang pertanian bersama 3 orang anggota, maka Dr.Purnomo memperoleh angka kredit sebesar 1 x 40% x25 = 10. Sedangkan ketiga anggota lainnya masing-masing memperoleh angka kredit sebesar 1 x 20% x 25= 5.

8. Melakukan revitalisasi rencana induk SSN sesuaikemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan

Revitalisasi adalah upaya untuk menghidupkan ataumenggiatkan kembali suatu program kegiatan yangsebelumnya kurang terberdaya atau kurang mengikutikemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kegiatanyang dilakukan meliputi merancang revitalisasi danmenyusun naskah yang memuat gagasan serta terlibatlangsung dalam kegiatan revitalisasi tersebut.

Satuan Hasil : Naskah

Angka Kredit : 10

Pelaksana : Statistisi Utama

Bukti Fisik : Naskah revitalisasi dan suratketerangan keterlibatan statistisidalam kegiatan revitalisasi dari atasan

Contoh:

Dr. Aliktipo, Statistisi Utama, bersama dengan 3 oranganggota dalam rangka revitalisasi SSN, merancangpengembangan pengumpulan data perusahaan melaluie-survey dan menyusun naskah serta terlibat langsungdalam pelaksanaannya, maka Dr. Aliktipo memperolehangka kredit sebesar 1 x 40% x 10 = 4. Sedangkanketiga anggota lainnya masing-masing memperolehangka kredit sebesar 1 x 20% x 10 = 2.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.35493

9. Melakukan evaluasi SSN yang sedang berjalan

Melakukan evaluasi SSN yang sedang berjalan adalahmelakukan penilaian untuk menentukan kualitas SSNyang sedang berjalan terhadap berbagai faktor yangberpengaruh (penghambat, peluang, kelemahan,kelebihan) sehingga hasilnya dapat digunakan untukmelakukan penyempurnaan/revitalisasi.

Satuan Hasil : Naskah

Angka Kredit : 10

Pelaksana : Statistisi Utama

Bukti Fisik : Naskah evaluasi dan surat tugas dariatasan

Contoh:

Rusanti, Phd., Statistisi Utama, bersama dengan 3orang anggota dalam rangka evaluasi komponen SSN,mengkaji kegiatan survei harga melalui e-survey yangtelah berjalan, maka Rusanti, Phd. memperoleh angkakredit sebesar 1 x 40% x 10 = 4. Sedangkan ketigaanggota lainnya masing-masing memperoleh angkakredit sebesar 1 x 20% x 10 = 2.

10. Melakukan kajian terhadap perkembangan danpemanfaatan statistik secara internasional

Melakukan kajian terhadap perkembangan danpemanfaatan statistik secara internasional adalahmelakukan kajian yang mencakup aspek metodologidan aspek penggunaan/pemanfaatan data statistikdalam lingkup beberapa negara.

Kajian tersebut dituangkan dalam bentuk naskah yangberisi latar belakang, permasalahan, studi literatur,metodologi, pembahasan, kesimpulan, rekomendasi,dan daftar pustaka/referensi.

Satuan Hasil : Naskah

Angka Kredit : 5

Pelaksana : Statistisi Utama

Bukti Fisik : Naskah kajian berupa hardcopy dansoftcopy

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354 94

Contoh:

Dr. Azhari, Statistisi Utama, mengkaji metodepengumpulan data harga konsumen di beberapa negaraASEAN, maka Azhari memperoleh angka kredit sebesar1 x 5 = 5.

IV. PENGEMBANGAN PROFESI STATISTISI

A. Pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang statisitik

Penilaian umum

a. Karya tulis/karya ilmiah yang ditulis oleh 2 (dua) orang,pembagian angka kreditnya adalah 60% (enam puluhpersen) untuk penulis utama dan 40% (empat puluh persen)untuk penulis pembantu.

b. Karya tulis/karya ilmiah yang ditulis oleh 3 (tiga) orang,pembagian angka kreditnya adalah 50% (lima puluh persen)untuk penulis utama dan masing-masing 25 % (dua puluhlima persen) untuk penulis pembantu.

c. Karya tulis/karya ilmiah yang ditulis oleh 4 (empat) orang,pembagian angka kreditnya adalah 40% (empat puluhpersen) untuk penulis utama dan 20% untuk masing-masing penulis pembantu dibagi sama rata.

1. Membuat karya tulis/karya ilmiah, hasil penelitian,pengkajian, survei dan atau evaluasi di bidang statistik yangdipublikasikan:

Bagian ini terdiri dari:

a. Dalam bentuk buku terbitan internasional

Satuan Hasil : Buku

Angka Kredit : 40

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti Fisik : Buku yang sudah diterbitkan

b. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkansecara nasional

Satuan Hasil : Tiap buku

Angka Kredit : 12,5

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti Fisik : Buku yang sudah diterbitkan

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.35495

c. Dalam bentuk majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI

Satuan Hasil : Tiap naskah

Angka Kredit : 6

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti Fisik : Fotocopy cover, daftar isi dan artikelyang dimuat di majalah yang diakuioleh LIPI

d. Karya tulis/karya ilmiah diterbitkan lewat internet

Satuan Hasil : Tiap naskah

Angka Kredit : 6

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti Fisik : Karya tulis yang sudah diterbitkan

Contoh:

1. Anton, M.Si., Statistisi Muda sebagai penulis utama danHendri, Statistisi Pertama sebagai penulis pembantu,membuat karya ilmiah dalam bentuk buku berjudul“Pengaruh Suku Bunga Terhadap Investasi”, sudahditerbitkan, dan diedarkan secara nasional. Sebagaipenulis utama, Anton memperoleh angka kredit sebesar60% x 12,5 = 7,5 dan Hendri sebagai penulis pembantumendapatkan angka kredit sebesar 40% x 12,5 = 5,0.

2. Sekelompok statistisi Pertama, terdiri dari 3 (tiga) orangdari Bappeda Provinsi Sulawesi Barat melakukanpenelitian mengenai ‘Pola Migrasi di Sulawesi Barat’Karena sangat baik, hasil penelitiannya diterbitkanmajalah yang diakui oleh LIPI. Dalam hal ini penulisutama mendapatkan angka kredit sebesar 50% x 6 =3,0, sedangkan penulis pembantu masing-masingmendapatkan angka kredit sebesar 25% x 6 = 1,5.

2. Membuat karya tulis/karya ilmiah, hasil penelitian,pengkajian survei dan atau evaluasi di bidang statistik yangtidak dipublikasikan

Yang dimaksud dengan tidak dipublikasikan adalah karyatulis/karya ilmiah yang tidak dipublikasikan secaranasional, tetapi dipublikasikan hanya pada lingkup internal.Karya tulis/karya ilmiah tersebut digunakan sebagai salahsatu referensi atau acuan dalam pengambilankebijaksanaan terutama internal suatu instansi.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354 96

a. Dalam bentuk buku

Satuan Hasil : Tiap buku

Angka Kredit : 8

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti Fisik : Buku dan surat pernyataan daripejabat minimal Eselon II bahwa bukutersebut digunakan sebagai referensi

b. Dalam bentuk makalah

Satuan Hasil : Makalah

Angka Kredit : 4

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti Fisik : Makalah yang sudah disajikan

Dalam kegiatan ini termasuk karya tulis/karya ilmiah dalambentuk buku yang tidak digunakan untuk kebutuhaninstansi harus dipresentasikan dan dinyatakan layak olehtim penguji.

Contoh:

1. Bianca, SST., Statistisi Pertama, membuat karya tulisyang berjudul ‘Pemilihan Petugas Sensus/Survei yangEfektif’. Hasil karya tulis ini dipergunakan BPS sebagaiacuan/referensi dalam rekrutmen petugassensus/survei, maka Bianca memperoleh angka kreditsebesar 1 x 8 = 8.

2. Farhan, Statistisi Penyelia, telah membuat karya tulisdalam bentuk makalah berjudul ‘Pengaruh Musim padaPola Perdagangan Komoditas Pertanian’. Karya tulisdimaksud telah dipresentasikan di lingkunganKemendag dan dinyatakan layak oleh tim, maka Farhanmemperoleh angka kredit sebesar 1 x 4 = 4.

3. Membuat karya tulis/karya ilmiah atau ulasan ilmiah hasilgagasan sendiri di bidang statistik yang dipublikasikan:

a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkansecara nasional

Satuan Hasil : Tiap buku

Angka Kredit : 8

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti Fisik : Buku yang sudah diterbitkan

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.35497

b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI

Satuan Hasil : Tiap naskah

Angka Kredit : 4

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti Fisik : Artikel dan majalah yang memuatartikel dimaksud

Contoh:

1. Habibie, Statistisi Madya (penulis utama) dan Asep,Statistisi Muda (penulis kedua), menulis tinjauanilmiah mengenai “Teknik Pemilihan Metode Sampeldalam Berbagai Ciri Populasi”, diterbitkan dalam bentukbuku, dan dipublikasikan secara nasional. Sebagaipenulis utama, Habibie memperoleh angka kreditsebesar 60% x 8,0 = 4,8 sedangkan Asep sebagaipenulis pembantu memperoleh angka kredit sebesar40% x 8,0 = 3,2.

2. Divya, M.Si., Statistisi Muda pada Direktorat AnalisaStatistik Sosial (penulis utama) dan Tanzila, StatistisiPertama (penulis kedua) menulis tinjauan singkat dalambentuk artikel mengenai “Tingkat Pendidikan PendudukDaerah Pedesaan Berdasarkan Hasil Susenas 2012”serta dimuat dalam Majalah Statistik (diakui oleh LIPI).Sebagai penulis utama, Divya, M.Si. memperoleh angkakredit sebesar 60% x 4 = 2,4 dan Tanzila sebagaipenulis pembantu memperoleh angka kredit sebesar40% x 4 = 1,6

3. Sekelompok Statistisi Pertama (terdiri dari 3 orang) padaDinas Pariwisata Provinsi Bali, mengulas tentang“Kinerja Industri Pariwisata Bali Pasca Wabah SARS“dan dimuat dalam salah satu jurnal ekonomiUniversitas Udayana yang sudah diakui oleh LIPI.Dalam hal ini, penulis utama mendapatkan angkakredit 50% x 4 = 2,0; sedangkan penulis pembantumasing-masing mendapatkan angka kredit sebesar 25%x 4 = 1,0.

4. Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa tinjauan atauulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang statistik yangtidak dipublikasikan:

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354 98

a. Dalam bentuk buku

Karya tulis/ilmiah berupa tinjauan atau tulisan ilmiah hasilgagasan sendiri dalam bidang statistik dalam bentuk bukuyang tidak dipublikasikan hanya dapat dinilai apabila bukutersebut digunakan untuk kebutuhan instansi.

Satuan Hasil : Tiap buku

Angka Kredit : 7

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti Fisik : Buku dan surat pernyataan dari pejabatminimal Eselon II bahwa buku tersebutdigunakan sebagai referensi untukkebutuhan instansi

b. Dalam bentuk makalah

Makalah yang tidak dipublikasikan dapat dinilai apabilamakalah tersebut digunakan untuk kebutuhan instansi dantelah dipresentasikan serta dinyatakan layak oleh timpenguji.

Dalam kegiatan ini termasuk karya tulis/karya ilmiah dalambentuk buku yang tidak digunakan untuk kebutuhan instansiharus dipresentasikan dan dinyatakan layak oleh tim pengujiyakni tim penilai yaitu tim penilai dan atasannya minimaleselon 3.

Satuan Hasil : Makalah

Angka Kredit : 3,5

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti Fisik : Makalah dan surat pernyataan daripejabat minimal Eselon II bahwa makalahtersebut digunakan sebagai referensiuntuk kebutuhan instansi.

Contoh:

Davina (penulis utama) dan Alkesha (penulis pembantu),Statistisi Pertama pada Bappeda Provinsi Sumatera Selatan,menulis makalah mengenai “Statistik Sosial ProvinsiSumatera Selatan”. makalah tersebut digunakan sebagaisalah satu bahan mata kuliah diklat statistik di Palembang.Sebagai penulis utama, Davina memperoleh angka kreditsebesar 60% x 3,5 = 2,1 dan Alkesha sebagai penulis

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.35499

pembantu memperoleh angka kredit sebesar 40% x 3,5 =1,4.

5. Membuat karya tulis/karya ilmiah populer di bidangstatistik yang disebarluaskan melalui media massa

Yang termasuk media massa antara lain surat kabar,majalah, tabloid dan website yang dikelola lembaga resmidan ada dewan redaksinya seperti detik.com, tempo.com.,kompas.com, vivanews.com, okezone.com, dan lain-lain.

Angka kredit sebesar 2,5 diberikan untuk setiap karya tulisilmiah populer yang dimuat dalam media massa, baik mediadengan jangkauan lokal maupun nasional.

Satuan Hasil : Tiap naskah

Angka Kredit : 2,5

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti Fisik : Artikel yang dimuat di media massa

Contoh:

Reza, Statistisi Muda, menulis artikel populer mengenai“Dampak Inflasi pada Pendapatan Buruh Sektor Industri”dan dimuat dalam harian umum Kompas tanggal 5 Juli2013. Sebagai penulis, maka Reza memperoleh angka kreditsebesar 1 x 2,5 = 2,5.

5. Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa tinjauan, atauulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang statistik yangdisampaikan dalam pertemuan ilmiah

Pertemuan ilmiah dimaksud adalah pertemuan yangmelibatkan beberapa instansi terkait dan membahas suatupermasalahan secara ilmiah dimana beberapa pesertamempresentasikan naskahnya. Angka kredit sebesar 2,5diberikan untuk setiap naskah yang disampaikan dalampertemuan ilmiah di bidang statistik.

Satuan Hasil : Tiap naskah

Angka Kredit : 2,5

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti Fisik : Naskah yang dipresentasikan yangdilegalisasi atasan

Contoh:

Rorie, Statistisi Pertama, mempunyai gagasan mengenai“Pola Penyimpangan Subsidi BBM Sektor Industri” yang

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354 100

dituangkan dalam naskah, kemudian mengutarakannyadalam pertemuan ilmiah yang melibatkan beberapa instansiterkait. Sebagai penggagas naskah, Rorie memperoleh angkakredit sebesar 1 x 2,5 = 2,5.

B. Penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan pengelolaan kegiatanstatistik

Menyusun petunjuk teknis pelaksanaan pengelolaan kegiatanstatistik

Menyusun petunjuk teknis pelaksanaan pengelolaan kegiatanstatistik adalah membuat petunjuk tata cara pengelolaankegiatan statistik meliputi beberapa tahapan yang diperlukan.

Petunjuk teknis ini dapat dinilai apabila telah diaplikasikan danatau dipresentasikan serta dinyatakan layak oleh tim penguji.

Satuan Hasil : Tiap naskah (makalah)

Angka Kredit : 3

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti Fisik : Naskah (makalah) yang dilegalisasi oleh eselon II

Contoh:

Sapriyati, M.Sc., Statistisi Muda, membuat Petunjuk TeknisPengelolaan Survei Perusahaan Industri Besar Sedang. Sebagaipenyusun Sapriyati, M.Sc. memperoleh angka kredit sebesar 1 x 3= 3.

C. Penerjemahan/ penyaduran buku atau karya ilmiah di bidangstatistik

1. Menerjemahkan/menyadur buku atau karya ilmiah dibidangstatistik yang dipublikasikan

Menerjemahkan/menyadur buku atau karya ilmiah dibidang statistik yang dipublikasikan adalah melakukanpenerjemahan atau penyaduran buku atau karya ilmiah dibidang statistik yang hasil terjemahan/sadurannyadipublikasikan.

Terjemahan adalah mengalihbahasakan suatu tulisan darisatu bahasa ke bahasa yang lain.

Saduran adalah terjemahan secara bebas denganmeringkaskan atau menyederhanakan tulisan tanpamengubah intisari tulisan asal.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354101

a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkansecara nasional

Satuan Hasil : Tiap buku

Angka Kredit : 7

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti Fisik : Buku saduran yang telah diterbitkandan diedarkan secara nasional

Contoh:

Ir. Setya Utomo (penulis utama) dan Ir. BambangNugraha (penulis pembantu), Statististi Muda pada BPSProvinsi Sulawesi Selatan, menyadur buku “PopulationGrowth Of Indonesia” dalam dua volume (I dan II). Untuksetiap volumenya, Ir. Setya Utomo sebagai penulis utamamemperoleh angka kredit sebesar 60% x 7 = 4,2;sedangkan Ir. Bambang Nugraha sebagai penulispembantu memperoleh angka kredit sebesar 40% x 7 =2,8.

b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI

Satuan Hasil : Tiap naskah (makalah)

Angka Kredit : 3,5

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti Fisik : Fotocopy cover, daftar isi dan artikelterjemahan/saduran yang dimuat dimajalah yang diakui oleh LIPI

Contoh:

Indra Kurniawan, S.Si. (penulis utama) dan Ir. DyahRahayu (penulis pembantu), Statististi Muda pada BPSDKI Jakarta, menyadur makalah mengenai “TheSociology Of Human Fertility” dan dimuat dalam jurnalSosial Ekonomi Universitas Indonesia yang diakui olehLIPI. Sebagai penulis utama, Indra Kurniawan S.Si.memperoleh angka kredit sebesar 60% x 3,5 = 2,1;sedangkan Ir. Dyah Rahayu sebagai penulis pembantumemperoleh angka kredit sebesar 40% x 3,5 = 1,4.

2. Menerjemahkan/menyadur buku atau karya ilmiah dibidang statistik yang tidak dipublikasikan

Menerjemahkan/menyadur buku atau karya ilmiah dibidang statistik yang tidak dipublikasikan adalahmelakukan penerjemahan atau penyaduran buku atau

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354 102

karya ilmiah di bidang statistik yang hasilterjemahan/sadurannya tidak dipublikasikan.

Buku terjemahan/saduran yang tidak dipublikasikan hanyadapat dinilai apabila buku tersebut digunakan untukkebutuhan instansi.

a. Dalam bentuk buku

Satuan Hasil : Tiap buku

Angka Kredit : 3,5

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti Fisik : Buku saduran yang dilegalisasi oleheselon II

Contoh:

Ir. Maria Sitorus, Statististi Muda, menerjemahkan buku“Experimental Design” tidak diterbitkan, tetapi digunakansebagai bahan kuliah pada salah satu Universitas diMedan, maka Ir. Maria Sitorus memperoleh angka kreditsebesar 1 x 3,5 = 3,5.

b. Dalam bentuk makalah

Satuan Hasil : Tiap naskah

Angka Kredit : 1,5

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti Fisik : Makalah saduran yang dilegalisasioleh eselon II

Contoh:

Bagas Herwano, S.E., Statistisi Muda, menyadurmakalah mengenai konsep “Education and LifeExpectation In The Health of Nation” danmemaparkannya dalam seminar internal, maka BagasHerwano memperoleh angka kredit sebesar 1 x 1,5 = 1,5.

3. Membuat abstrak tulisan yang dimuat dalam majalah ilmiah

Abstrak tulisan ilmiah dimaksud adalah tulisan yang berisitentang rangkuman atau uraian singkat dari suatu tulisanilmiah dengan tujuan untuk memperkenalkannya. Abstraksiini harus dimuat dalam majalah ilmiah.

Satuan Hasil : Tiap judul

Angka Kredit : 1

Pelaksana : Semua Jenjang

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354103

Bukti Fisik : Fotokopi artikel abstraksi yang dimuatdalam majalah ilmiah yang dilegalisasiatasan

Contoh:

Drs. Putra Pratikno, Statistisi Madya, menulis abstraksi daribuku “Partisipasi Angkatan Kerja di Indonesia HasilSAKERNAS 2012” yang dimuat dalam majalah ekonomi.Sebagai penulis abstraksi Putra Pratikno memperoleh angkakredit sebesar 1 x 1 = 1.

V. PENUNJANG KEGIATAN STATISTISI

A. Memberikan bimbingan penuh kader statistisi

Statistisi memberikan bimbingan mahasiswa dalampenyelesaikan tugas akhir/ skripsi pada tingkat D-3, D-IV atauS1, thesis pada tingkat S2 dan Disertasi untuk mahasiswa S3.Bimbingan diberikan sampai dengan mahasiswa berhasilmenyelesaikan studinya. Angka kredit diberikan maksimal 5bimbingan dalam satu tahun.

1. Memberikan bimbingan penuh kader statistisi sampaimencapai tingkat doktor per orang, sebagai pembimbingpendamping

Satuan Hasil : Disertasi

Angka Kredit : 3

Pelaksana : Statistisi Madya

Bukti Fisik : Surat tugas atau surat keteranganmembimbing dari sekurang-kurangnyapejabat eselon II

Contoh:

Dr. Wirjawan, M.S.E. (pembimbing pendamping) adalahseorang Statistisi Madya yang diberi tugas untukmembimbing statistisi ahli di lingkungan Direktorat StatistikKesejahteraan Rakyat sampai mencapai tingkat doktor,maka Dr. Wirjawan, M.S.E. memperoleh angka kreditsebesar 1 x 3 = 3.

2. Memberikan bimbingan penuh kader statistisi sampaimencapai tingkat Pascasarjana per orang

a. Pembimbing Utama

Satuan Hasil : Tesis

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354 104

Angka Kredit : 3

Pelaksana : Statistisi Madya

Bukti Fisik : Surat tugas atau surat keteranganmembimbing dari sekurang-kurangnya pejabat eselon II

Contoh:

Dr. Kuswardani, M.A. (pembimbing utama) adalahseorang Statistisi Madya yang diberi tugas untukmembimbing statistisi ahli lainnya di lingkunganDirektorat Neraca Produksi sampai mencapai tingkatPascasarjana, maka Kuswardani memperoleh angkakredit sebesar 1 x 3 = 3.

b. Pembimbing Pendamping

Satuan Hasil : Tesis

Angka Kredit : 2

Pelaksana : Statistisi Muda

Bukti Fisik : Surat tugas atau surat keteranganmembimbing dari sekurang-kurangnya pejabat eselon II

Contoh:

Fathiya, SST. (pembimbing pendamping) adalah seorangStatistisi Muda yang diberi tugas untuk membimbingstatistisi ahli lainnya di lingkungan Direktorat StatistikKesejahteraan Rakyat sampai mencapai tingkatPascasarjana, maka Fathiya memperoleh angka kreditsebesar 1 x 2 = 2.

c. Memberikan bimbingan penuh kader statistisi sampaimencapai tingkat Pascasarjana per orang, sebagaipenguji

Satuan Hasil : Surat pernyataan

Angka Kredit : 1

Pelaksana : Statistisi Muda

Bukti Fisik : Surat tugas atau surat keteranganmembimbing dari sekurang-kurangnya pejabat eselon II

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354105

Contoh:

Dr. Alvaro, M.A., adalah seorang Statistisi Muda yangdiberi tugas untuk membimbing statistisi ahli lainnya dilingkungan Direktorat Neraca Produksi sampaimencapai tingkat Pascasarjana, maka Alvaromemperoleh angka kredit sebesar 1 x 3 = 3.

3. Memberikan bimbingan penuh kader statistisi sampaimencapai tingkat Sarjana/Diploma IV per orang

Satuan Hasil : Skripsi/tugas akhir

Angka Kredit : a. Pembimbing utama: 2

b. Pembimbing pendamping : 1

Pelaksana : Statistisi Muda

Bukti Fisik : Surat tugas atau surat keteranganmembimbing dari sekurang-kurangnyapejabat eselon II

Contoh:

Nataliza, M.Si (pembimbing utama) dan Gustiyanti, SST(pembimbing pendamping), Statistisi Muda yang diberi tugasuntuk membimbing statistisi ahli lainnya di lingkunganDirektorat Statistik Industri. Sebagai pembimbing utama,Nataliza, M.Si. memperoleh angka kredit sebesar 2 x 2 = 2dan Gustiyanti, SST sebagai pembimbing pendampingmemperoleh angka kredit sebesar 1 x 1 = 1.

4. Memberikan bimbingan penuh kader statistisi sampaimencapai tingkat Diploma III per orang, sebagai pembimbing

Satuan Hasil : Tugas Akhir

Angka Kredit : 1

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti Fisik : Surat tugas atau surat keteranganmembimbing dari sekurang-kurangnyapejabat eselon II

Contoh:

Rachmayani, SST adalah seorang Statistisi Muda yang diberitugas untuk membimbing statistisi ahli lainnya dilingkungan Direktorat Statistik Harga, maka Rachmayanimemperoleh angka kredit sebesar 1 x 1 = 1.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354 106

B. Pengajaran/pelatihan di bidang statistik

1. Melaksanakan tugas mengajar pada kursus/penataranstatistik

Kegiatan dimaksud adalah mengajar/melatih pada kegiatankursus/penataran atau pada pendidikan dan pelatihandalam bidang statistik statistik yang diselenggarakan olehinstansi pemerintah

Satuan Hasil : Tiap jam (Jam Pelajaran)

Angka Kredit : 0,03

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti Fisik : Surat tugas atau surat keteranganmengajar dari penyelenggara diklat.

Contoh:

Rudianto, Statistisi Pertama, ditugaskan mengajar tentangStatistik Deskriptif pada suatu diklat teknis fungsional diKemenkes sebanyak 4 jam pelajaran. Dengan menunjukkansurat tugas mengajar dan surat keterangan mengajar daripenyelenggara diklat, Rudianto memperoleh angka kreditsebesar 4 x 0,03 = 0,12.

2. Melaksanakan tugas mengajar pada perguruan tinggi, tiapSKS (maksimum 6 SKS), per semester.

Kegiatan dimaksud adalah mengajar pada perguruan tinggiatau universitas dalam bidang statistik.

Satuan Hasil : Surat keterangan

Angka Kredit : a. Strata 2 atau strata 3 : 1;

b. Strata 1/Diploma IV : 0,5;

c. Diploma III : 0,3;

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti fisik : Surat tugas mengajar dari atasanlangsung dan surat keterangan mengajardari perguruan tinggi atau universitas

Contoh:

1) Fadlan, M.Si., Statistisi Pertama, ditugaskan mengajarmata kuliah Statistik Deskriptif untuk mahasiswaDiploma III pada perguruan tinggi sebanyak 3 SKSdalam 1 semester, maka Fadlan memperoleh angkakredit sebesar 3 x 0,3 = 0,9.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354107

2) Dr. Anggi, M.Si., Statistisi Madya, ditugaskan mengajarmata kuliah Ekonometrika untuk program doktoralpada universitas selama 2 semester masing-masingsebanyak 4 SKS, maka Anggi memperoleh angka kreditsebesar 4 x 2 x 1 = 8.

C. Peran serta dalam seminar/lokakarya/konferensi

Statistisi yang mengikuti seminar diberikan angka kredit apabilayang bersangkutan berperan sebagaipemrasaran/pembahas/narasumber/ moderator atau peserta.Khusus sebagai peserta seminar/lokakarya yang bisa dinilaidibatasi hanya 3 (tiga) kali dalam satu tahun.

Satuan Hasil : Kali

Angka Kredit : 1. Pemrasaran : 3

2. Moderator/pembahas/nara sumber: 2

3. Peserta: 1

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti Fisik : Sertifikat dari Penyelenggara seminar

Contoh:

1. Dr. Sri Mulyani, M.Sc., Statistisi Utama, diundang sebagaipembicara pada seminar nasional “Iklim InvestasiPerusahaan Industri Besar Sedang di Indonesia Periode2002/2012”di Universitas Indonesia. Dengan menunjukkansurat keterangan dari penyelenggara, Sri Mulyanimemperoleh angka kredit sebesar 1 x 3 = 3.

2. Seminar Kesehatan Ibu dan Anak yang diselenggarakan olehR.S. Cipto Mangunkusumo mengundang Ir. Hadi, M.Sc.,Statistisi Madya pada Kementerian Kesehatan sebagaimoderator. Dengan menunjukkan surat keterangan daripanitia seminar, Hadi memperoleh angka kredit sebesar 1 x2 = 2.

3. Wiyanti, S.Si., Statistisi Pertama, diundang oleh DirektoratJenderal Perguruan Tinggi sebagai peserta workshop diUnibraw Malang pada 2012 dan Seminar di ITB Bandung.Pada Tahun 2013, Wiyanti menghadiri Seminar KetahananSosial di Bandung. Dengan menunjukkan sertifikat sebagaipeserta pada beberapa seminar dan workshop tersebut,Wiyanti memperoleh angka kredit sebesar 3 x 1 = 3 , yaitu

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354 108

angka kredit yang berasal dari 2 seminar pada 2012 dan 1seminar pada 2013.

D. Keanggotaan dalam Tim Penilai Jabatan Fungsional Statistisi

Menjadi anggota Tim Penilai Jabatan Fungsional Statistisi

Kriteria penilaian :

Statistisi yang menjadi anggota Tim Penilai Angka Kredit padainstansinya dapat memperoleh angka kredit sebesar 1 untuksetiap tahun masa keanggotaan.

Satuan Hasil : Tahun

Angka Kredit : 1

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti Fisik : Surat Keputusan Pejabat Yang Berwenangmenetapkan angka kredit tentang pembentukandan penetapan Tim Penilai Angka Kredit.

Contoh :

Ir. Yezua, Statistisi Muda, ditunjuk menjadi wakil ketuamerangkap anggota Tim Penilai Provinsi, maka Yezuamemperoleh angka kredit sebesar 1 untuk setiap tahun masakeanggotaan.

E. Keanggotaan dalam organisasi profesi

Yang dimaksud dengan keanggotaan dalam organisasi profesiadalah menjadi pengurus atau anggota aktif suatu organisasiprofesi dalam bidang statistik, seperti Forum Masyarakat Statistik(FMS), Ikatan Statistika Indonesia (ISI), dan lain-lain.

1. Pada tingkat nasional/internasional

Satuan Hasil : Tahun

Angka Kredit : a. Pengurus aktif : 1

b. Anggota aktif : 0,5

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti Fisik : Surat keterangan keanggotaan pengurusorganisasi profesi

Contoh:

Himawan, Statistisi Muda, diangkat sebagai wakil ketuaForum Masyarakat Statistik (FMS), Dengan menunjukkan

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354109

surat keanggotaan sebagai pengurus dari pimpinan FMSPusat, maka Himawan memperoleh angka kredit sebesar 1 x1 = 1.

2. Pada tingkat provinsi/kabupaten/kota

Satuan Hasil : Tahun

Angka Kredit : a. Pengurus aktif : 0,25

b. Anggota aktif : 0,15

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti Fisik : Surat keterangan keanggotaan pengurusorganisasi profesi

Contoh:

Gantini, S.E., Statistisi Pertama, diangkat sebagai anggota IkatanStatistisi Indonesia (ISI). Denganmenunjukkan surat keanggotaan, makaGantini memperoleh angka kredit sebesar1 x 0,15 = 0,15.

F. Perolehan piagam kehormatan

1. Memperoleh penghargaan/tanda jasa satya lencana

Satuan Hasil : Tanda Jasa

Angka Kredit : a. 30 (tiga puluh) tahun : 3

b. 20 (dua puluh) tahun : 2

c. 10 (sepuluh) tahun : 1

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti Fisik : Fotokopi Sertifikat

Contoh:

Rania, memperoleh penghargaan Satya Lencana Karya Satya30 tahun. Kemudian mengajukannya untuk penilaian angkakredit, maka Rania memperoleh angka kredit sebesar 1 x 2 =2.

2. Gelar kehormatan akademis

Angka Kredit : 15

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti Fisik : Surat keterangan atau surat keputusan dariperguruan tinggi yang mengeluarkanpenghargaan dan dilegalisasi oleh atasan

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354 110

Contoh :

Maritza, mendapatkan gelar kehormatan Doktor Honoris Causa(HC) dari Universitas Indonesia. Apabila gelar kehormatantersebut diajukan untuk penilaian angka kredit maka Maritzamemperoleh angka kredit sebesar 1 x 15 = 15.

G. Perolehan gelar kesarjanaan lainnya

Memperoleh gelar kesarjanaan yang tidak sesuai dengan bidangtugasnya:

Gelar kesarjanaan lainnya adalah gelar kesarjanaan yangdiperoleh oleh fungsional statistisi yang tidak sesuai denganbidang tugasnya.

1. Apabila suatu instansi/unit statistik memiliki kualifikasipendidikan (jurusan) yang secara spesifik ditetapkan sebagai‘jurusan yang diperlukan’ bagi dan ‘ sesuai dengan bidangtugas’ statistisi di lingkungan instansi/unit statistisi yangbersangkutan, maka yang dimaksud dengan ‘memperolehgelar kesarjanaan lainnya’ adalah perolehan gelar yang tidaksesuai dengan bidang tugas statistisi.

2. Apabila suatu instansi/unit statistisi tidak menetapkankualifikasi pendidikan (jurusan) tertentu sebagai ‘jurusanyang diperlukan’ bagi dan ‘sesuai dengan bidang tugas’statistisi, maka angka kredit yang diberikan untuk perolehangelar kesarjanaan mengacu kepada ketentuan penilaianuntuk unsur pendidikan sebagai bagian Kegiatan Utama.

Satuan Hasil : Gelar/ijazah

Angka Kredit : a. Doktor : 15

b. S2 : 10

c. S1 : 5

Pelaksana : Semua Jenjang

Bukti Fisik : Fotocopy ijazah kesarjanaan dan transkripyang telah dilegalisir instansi yangberwenang sesuai dengan ketentuan yangberlaku serta surat tugas/ijin belajar.

Contoh:

Anton, S.Si., Statistisi Pertama, memperoleh gelar MagisterManajemen, maka Anton,S.Si., memperoleh angka kreditsebagai unsur penunjang sebesar 1 x 10 = 10.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354111

BAB IV

KOMPOSISI PERSENTASE ANGKA KREDIT

1. Sebagaimana diatur dalam ketentuan pasal 12 dan Lampiran IIIsampai dengan Lampiran VIII Peraturan Menteri PendayagunaanAparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 19 Tahun 2013tentang Jabatan Fungsional Statistisi dan Angka Kreditnya, jumlahangka kredit kumulatif minimal yang harus dipenuhi oleh setiapPegawai Negeri Sipil untuk kenaikan pangkat/jabatan statistisi, harusberasal dari unsur utama sekurang-kurangnya 80% dan dari unsurpenunjang sebanyak-banyaknya 20%.

2. Angka kredit yang berasal dari unsur utama sebesar 80% tersebut,harus mengandung angka kredit yang berasal dari unsur kegiatanstatistik dan pengembangan profesi bagi statistisi dengan jabatanStatistisi Madya yang naik pangkat menjadi Pembina Tingkat I,golongan ruang IV/b dan Pembina Utama Muda, Golongan ruang IV/cdengan komposisi sebagai berikut:

a. Kegiatan Penyediaan Data dan Informasi Statistik serta Analisisdan Pengembangan Statistik sekurang-kurangnya 25%,

b. Kegiatan Pengembangan Profesi sekurang-kurangnya 75% dansekurang-kurangnya 12 angka kredit

3. Apabila hasil penilaian angka kredit tidak memenuhi komposisi angkakredit sebagaimana butir 1 dan 2 di atas, proses penetapan angkakreditnya ditangguhkan sampai komposisi tersebut dipenuhi.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2014, No.354 112

BAB V

PENUTUP

Dengan ditetapkannya Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik tentangPetunjuk Teknis Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Statistisi ini,maka seluruh kegiatan Penilaian tersebut wajib mengacu kepadaPeraturan ini.

KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK,

SURYAMIN

www.djpp.kemenkumham.go.id