Berita Acara Presentasi Portofolio

download Berita Acara Presentasi Portofolio

of 5

description

portofolio internsip

Transcript of Berita Acara Presentasi Portofolio

user

BERITA ACARA PRESENTASI PORTOFOLIO

Pada hari ini tanggal 10 Desember 2012 telah dipresentasikan portofolio oleh:

Nama Peserta

: dr. Dian Caesarianna

Dengan judul/topik: Batu Saluran Kemih

Nama Pendamping: dr. Benidictus SU

Nama Wahana

: IGD / Wahana B

No Nama Peserta PresentasiNo Tanda Tangan

1dr. Dian Caesarianna1

2dr. Novi Praja Triwulandari2

3dr. Irsyad Jelang Amirin3

4dr. Mariesta Kusumaningtyas4

5dr. Arif Hartawan5

Pendamping

(dr. Benidictus S U)

Topik

: Batu Saluran Kemih

Tanggal (kasus ): 24 Oktober 2012

Presenter: dr Dian Caesarianna

Tanggal presentasi : 10 Desember 2012

Pendamping: dr Benidictus S U

Tempat presentasi : RSUD Kanjuruhan, Kepanjen, Malang

Obyektif Presentasi:

Keilmuan

Keterampilan

Penyegaran

Tinjauan pustaka

Diagnostik

Manajemen

Masalah

Istimewa

Neonatus

Bayi

Anak

RemajaDewasa

Lansia

Bumil

Deskripsi : laki-laki, usia 36 tahun, nyeri pinggang kiri, kolik renal sinistra, batu saluran kemih

Tujuan : mengetahui gejala dan tatalaksana Batu Saluran Kemih,

Bahan bahasan :

Tinjauan pustakaRiset

Kasus

Audit

Cara membahas:

Diskusi

Presentasi dan diskusi

Email

Pos

Data Pasien

: Nama:Tn.T

Nomor Register : 292390

Data Utama Untuk Bahan Diskusi

Diagnosis/gambaran klinis

Pasien datang dengan keluhan pinggang kiri yang dirasakan hilang timbul.Riwayat penyakit

Keluhan pasien dirasakan sejak + satu tahun, dan semakin memberat sejak satu hari. Sudah dilakukan USG dan didapatkan nefrolithiasis sinistra dan uretrolithiasis sinistra.

Riwayat Keluarga

Tidak ada keluarga yang mempunyai keluhan serupa dengan pasien

Riwayat pekerjaan

Pasien bekerja sebagai karyawan swasta

Hasil Pembelajaran

Etiologi dan Faktor Risiko Batu Saluran KemihManifestasi klinis Batu Saluran KemihDiagnosis Batu Saluran KemihPenatalaksanaan Batu Saluran KemihDAFTAR PUSTAKA

Sjamsuhidajat R, de Jong W. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi revisi, Jakarta : EGC, 1997.Sabiston, David C. Hipertrofi Prostat Benigna, Buku Ajar Bedah bagian 2, Jakarta : EGC, 1994.

Katzung, Bertram G. Farmakologi Dasar dan Klinik edisi VI, Jakarta : EGC, 1997.

Purnomo B.P. Buku Kuliah Dasar Dasar Urologi, Jakarta : CV.Sagung Seto, 2000.

Mansjuoer Akan, Suprohaita, Wardhani W.I, Setiowulan W., Kapita Selekta Kedokteran, 3rdedition,Jakarta : Media Aesculapius FK-UI, 2000

Rangkuman Hasil Pembelajaran

SUBJEKTIVE

Pasien datang mengeluh nyeri pinggang kiri yang dirasakan hilang timbul sejak satu tahun dan memberat sejak satu hari. Nyeri ini dirasakan pasien seperti disayat, panas yang berjeda dan menjalar ke sampang ke pinggang. Nyeri datang secara mendadak sehabis penderita buang air kecil pada dini hari. Nyeri ini membuat pasien sampai berguling-guling dan berkeringat karena sangat kesakitan.Riwayat trauma disangkal.OBJEKTIVE

Hasil pemeriksaan fisik ditemukan nyeri ketok ginjal di regio sudut costophrenicus kiri (+), nyeri tekan (-), massa (-). Dari hasil USG yang dibawa pasien didapatkan Nefrolithiasis sinistra dengan Uretrolithiasis sinistra. ASSESSMENT

Keluhan nyeri pinggang kiri, dirasakan hilamg timbul merupakan gejala dari kolik renal sinistra yang biasanya disebabkan oleh adanya gangguan di ginjal seperti batu saluran kemih. Pasien merupakan seorang karyawan swasta dimana dalam pekerjaan sehari-harinya hanya duduk dimeja kantor merupakan salah satu faktor risiko terjadinya batu saluran kemih. Dari hasil pemeriksaan USG Abdomen yang sudah dilakukan didapatkan adanya nefrolithiasis dan uretrolithiasis sinistra.

PLAN

Diagnosis pasien ini adalah Kolik Renal Sinistra et causa Batu Saluran Kemih dengan Insufficincy Renal. Penatalaksanaan batu saluran kemih harus tuntas, sehingga bukan hanya mengeluarkan batu saja, tetapi harus disertai dengan terapi penyembuhan penyakit batu atau paling sedikit disertai dengan terapi pencegahan.

Tujuan pengelolahan batu saluran kemih adalah :

Menghilangkan obstruksi

Mengobati infeksi

Menghilangkan nyeri

Mencegah terjadinya gagal ginjal dan mengurangi kemungkinan terjadinya rekurensi

Hal ini karena batu sendiri hanya merupakan gejala penyakit batu, sehingga pengeluaran batu dengan cara apapun bukanlah merupakan terapi yang sempurna. Selanjutnya perlu juga diketahui bahwa pengeluaran batu baru diperlukan bila batu menyebabkan gangguan pada saluran air kemih.

Untuk mencapai tujuan ini, langkah-langkah yang harus dilakukan :

Diagnosis yang tepat mengenai adanya batu, lokasinya dan besarnya batu

Menentukan adanya akibat-akibat batu saluran kemih:

Rasa nyeri

Obstruksi

Infeksi

Gangguan fungsi ginjal

Menghilangkan obstruksi, infeksi dan rasa nyeri

Analisis batu

Mencari latar belakang terjadinya batu

Mengusahakan pencegahan terjadinya rekurensi

Penanganannya dapat berupa terapi medik dan simtomatik atau dengan bahan pelarut. Dapat pula dengan pembedahan atau dengan tindak bedah yang kurang invasif, misalnya nefrostomi perkutan, atau tanpa pembedahan sama sekali secara gelombang kejut.

Penatalaksanaan urolitiasis dapat berupa :

- Menunggu supaya batu dapat lewat spontan. Bila batu ternyata tidak memberi gangguan fungsi ginjal, maka batu tersebut tidak perlu diangkat apalagi misalnya pada batu ureter diharapkan batu dapat keluar sendiri.

Menganjurkan pasien agar minum lebih banyak (diuretika jika diperlukan)

Memberikan obat anti spasmodik, analgetik dan simtomatis lainnya

Memberikan obat atau zat yang dapat melarutkan batu. Prinsipnya batu yang bersifat asam dilarutkan dengan basa dan sebaliknya. Zat alkalis oral yang biasa digunakan misalnya natrium atau kalium bikarbonat dan kalium sitrat. Alkalinisasi juga dapat diberikan secara intrarenal yaitu dengan nefrostomi perkutan atau dengan kateter retrograd. Untuk mengeluarkan batu asam urat lebih baik dibantu dengan memberikan obat gout seperti allupurinol.

Memberikan antibiotika bila terjadi infeksi

Pembedahan

Terapi pembedahan dilakukan jika diperkirakan batu tidak dapat keluar dengan sendirinya ( diameter 6 mm), jika pasien telah mengalami kolik yang berulang atau menetap, dan jika obstruksi telah berlangsung lama ( > 1 minggu).