Berbagi Itu Indah

22
BERBAGI ITU INDAH Selasa, 05 November 2013 PENELITIAN EPIDEMIOLOGI 2.1 METODE PENELITIAN 2.1.1 Definisi metode penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mengumpulkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu Metode penelitian berhubungan erat dengan prosedur, teknik, alat, serta desain penelitian yang digunakan. Desain penelitian harus cocok dengan pendekatan penelitian yang dipilih. Prosedur, teknik, serta alat yang digunakan dalam penelitian harus cocok pula dengan metode penelitian yang ditetapkan. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti perlu menjawab sekurang-kurangnya tiga pertanyaan pokok (Nazir, 1985) yaitu: 1. Urutan kerja atau prosedur apa yang harus dilakukan dalam melaksanakan suatu penelitian? 2. Alat-alat (instrumen) apa yang akan digunakan dalam mengukur ataupun dalam mengumpulkan data serta teknik apa yang akan digunakan dalam menganalisis data? 3. Bagaimana melaksanakan penelitian tersebut? Jawaban atas ketiga pertanyaan tersebut memberikan kepada peneliti urutan-urutan pekerjaan yang terus dilakukan dalam

description

Berbagi Itu Indah

Transcript of Berbagi Itu Indah

Page 1: Berbagi Itu Indah

BERBAGI ITU INDAH

Selasa, 05 November 2013

PENELITIAN EPIDEMIOLOGI

2.1 METODE PENELITIAN

2.1.1 Definisi metode penelitian

Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mengumpulkan data dengan tujuan

dan kegunaan tertentu Metode penelitian berhubungan erat dengan prosedur,  teknik, 

alat, serta desain penelitian yang digunakan. Desain penelitian harus cocok

dengan pendekatan  penelitian yang dipilih.

Prosedur, teknik, serta alat yang digunakan dalam penelitian harus cocok pula

dengan metode penelitian yang ditetapkan. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti

perlu menjawab sekurang-kurangnya tiga pertanyaan pokok (Nazir, 1985) yaitu:

1.      Urutan kerja atau prosedur apa yang harus dilakukan dalam melaksanakan suatu

penelitian?

2.      Alat-alat (instrumen) apa yang akan digunakan dalam mengukur ataupun dalam

mengumpulkan data serta teknik apa yang akan digunakan dalam menganalisis data?

3.      Bagaimana melaksanakan penelitian tersebut?

Jawaban atas ketiga pertanyaan tersebut memberikan kepada peneliti urutan-

urutan pekerjaan yang terus dilakukan dalam suatu penelitian. Hal ini sangat membantu

peneliti untuk mengendalikan kegiatan atau tahap-tahap kegiatan serta mempermudah

mengetahui kemajuan (proses) penelitian. Metode penelitian menggambarkan

rancangan penelitian yang meliputi prosedur atau langkah-langkah yang harus

ditempuh, waktu penelitian, sumber data, serta dengan cara apa data tersebut diperoleh

dan diolah/dianalisis.  Dalam  prakteknya terdapat sejumlah metode yang biasa

digunakan untuk kepentingan penelitian.

Page 2: Berbagi Itu Indah

2.1.2 Macam-macam Metode Peneliatian

Berdasarkan sifat-sifat masalahnya, Suryabrata (1983) mengemukakan

sejumlah metode penelitian yaitu sebagai berikut :

1.      Penelitian Historis yang bertujuan untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara

sistematis dan obyektif.

2.      Penelitian  Deskriptif yang yang bertujuan untuk  membuat deskripsi secara

sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi atau daerah tertentu.

3.      Penelitian Perkembangan yang bertujuan untuk menyelidiki pola dan urutan

pertumbuhan dan/atau perubahan sebagai fungsi waktu.

4.      Penelitian Kasus/Lapangan yang bertujuan untuk mempelajari secara intensif latar

belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungansuatu obyek

5.      Penelitian  Korelasional yang bertujuan untuk  mengkaji tingkat keterkaitan antara

variasi suatu faktor dengan variasi faktor lain berdasarkan koefisien korelasi

6.      Penelitian  Eksperimental suguhan yang bertujuan untuk  menyelidiki kemungkinan

hubungan sebab akibat dengan melakukan kontrol/kendali

7.      Penelitian  Eksperimental semu yang bertujuan untuk  mengkaji kemungkinan

hubungan sebab akibat dalam keadaan yang tidak memungkinkan ada kontrol/kendali,

tapi dapat diperoleh informasi pengganti bagi situasi dengan pengendalian.

8.      Penelitian  Kausal-komparatif yang bertujuan untuk  menyelidiki kemungkinan

hubungan sebab-akibat, tapi tidak dengan jalan eksperimen tetapi  dilakukan dengan

pengamatan terhadap data dari faktor yang diduga menjadi penyebab, sebagai

pembanding.

9.      Penelitian   Tindakan  yang bertujuan untuk  mengembangkan keterampilan baru atau

pendekatan baru dan diterapkan langsung serta dikaji hasilnya.

McMillan dan Schumacher (2001) memberikan pemahaman tentang metode

penelitian dengan mengelompokkannya dalam dua tipe utama yaitu kuantitatif dan

kualitatif yang masing-masing terdiri atas beberapa jenis metode sebagaimana

ditunjukkan pada tabel berikut.

2.1.3 Jenis-Jenis Metode Penelitian

2.1.3.1 Metode Kuantitatif

Metode penelitian kuantitatif dapat digunakan jika:

1. Masalah yang merupakan titik tolak dari penelitian sudah jelas data-datanya;

2. Peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi, tetapi tidak

Page 3: Berbagi Itu Indah

mendalam. Bila populasi terlalu luas, maka penelitian dapat menggunakan sampel yang

diambil dari populasi;

3. Ingin diketahui pengaruh perlakuan (treatment) tertentu terhadap yang lain. Hal ini

cocok jika menggunakan metode eksperimen yang merupakan bagian dari metode

kualitatif. Misalnya; ingin meneliti pengaruh jamu tertentu terhadap derajad kesehatan;

4. Peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian dapat

berbentuk hipotesis deskriptif, komparatif dan asosiatif;

5. Peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena yang empiris

dan dapat diukur;

6. Ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas pengetahuan, teori

dan produk tertentu.

2.1.3.2 Metode Kualitatif

Metode penelitian kualitatif dapat digunakan jika:

1. Masalah penelitian belum jelas, masih remang-remang atau mungkin malah masih

gelap. Sebab dengan metode kualitatif, peneliti langsung masuk ke objek penelitian dan

dapat melakukan eksplorasi secara mendalam;

2. Ingin memahami makna dibalik data yang tampak. Karena gejala sosial sering tidak

bisa dipahami berdasarkan apa yang diucapkan dan dilakukan orang;

3. Ingin memahami interaksi sosial. Karena interaksi sosial yang kompleks hanya dapat

diurai kalau peneliti melakukan penelitian dengan metode kualitatif dengan cara

berperan serta, wawancara mendalam terhadap interaksi sosial;

4. Ingin memahami perasaan orang. Karena perasaan orang sulit dimengerti kalau tidak

ikut serta merasakan apa yang dirasakan orang tersebut;

5. Ingin mengembangkan teori. Pengembangan teori yang dimaksud dibangun

berdasarkan situasi, kondisi dan teori yang diperoleh di lapangan;

6. Ingin memastikan kebenaran data. Karena data sosial sulit dipastikan kebenarannya

jika belum menemukan apa yang dimaksud. Ibarat mau mencari siapa yang menjadi

provokator, maka sebelum provokator yang dimaksud ditemukan, penelitian belum

dinyatakan selesai;

7. Ingin meneliti sejarah perkembangan. Misalnya ingin melacak kehidupan seseorang

tokoh, sejarah lembaga atau masyarakat, dan lain-lain.

Page 4: Berbagi Itu Indah

2.2 DESAIN PENELITIAN

2.2.1 Ruang lingkup design penelitian

a)      Penentuan Judul Penelitian

Penentuan judul penelitian sangat penting karena dapat mengetahui objek penelitian, subjek

apa yang akan diteliti, dimana lokasi penelitian, tujuan yang ingin di capai dan sasarannya.

Ada beberapa petunjuk bagi seorang peneliti yang akan melakukan penelitian dalam

menentukan judul, yaitu :

         Keterjangkauan

         Ketersedian Data

         Signifikansi Judul yang dipilih

Beberapa syarat yang diperlukan untuk memilih judul penelitian, yaitu :

         Judul ditetapkan setelah peneliti mengetahui permasalahan pokok objek yang akan diteliti

         Judul penelitian mencerminkan keseluruhan isi penulisan

         Judul harus mengemukakan kalimat singkat dan jelas

b)      Penentuan masalah penelitian.

Masalah penelitian itu merupakan pedoman kegiatan penelitian. Dalam penelitian, masalah

berperan untuk mengarahkan kegiatan penelitian. Tanpa rumusan masalah, peneliti akan

kesulitan dalam pelaksanaan dan penulisan penelitiannya.

Beberapa syarat yang harus diperhatikan dalam perumusan masalah yaitu:

         Masih berhubungan dengan judul utama

         Mendukumg tujuan penelitian

         Mengembangkan atau memperluas cara-cara pengujian suatu teori

         Memberikan  sumbangan terhadap metodelogi penenelitian

         Menunjukan variable-variabel yang diteliti.

c)      Penentuan tujuan penelitian.

Tujuan penelitian dapat mengarahkan peneliti untuk mencapai sasaran dan target yang ingin

dicapai. Tujuan penelitian terdiri dari tujuan utam dan tujuan sekunder. Tujuan utama sangat

erat kaitannya dengan judul dan masalah penelitian, sedangkan tujuan sekunder sangat

tergantung pada keinginan pribadi seorang peneliti, dengan kata lain lebih bersifat subjektif

bagi peneliti.

d)     Penentuan hipotesis

Page 5: Berbagi Itu Indah

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan namun perlu menguji

kebenarannya.

Ada beberapa cara untuk merumuskan hipotesis anatara lain yaitu sebagai berikut:

         Hipotesis yang baik harus searah dan mendukung Judul, Masalah, dan Tujuan Penelitian

         Hipotesis harus dapat diuji dengan data empiris

         Hipotesis harus bersifat spesifik

Dalam statistik dikenal ada dua macam hipotesis yaitu:

         Hipotesis nol (H0): hipotesis yang menyatakan adanya kesamaan dan tidak ada perbedaan

atau tidak ada pengaruh antara variabel yang satu dengan variabel yang lain

         Hipotesis alternative (Ha): hipotesis yang menyatakan adannya ketidaksamaan atau adanya

perbedaan dan saling mempengaruhi anatara variabel satu dengan variable yang lain

e)      Penentuan populasi dan sampel penelitian.

            Yang harus diperhatikan dalam menentukan sampel penelitian, adalah :

         Tentukan populasi di daerah penelitian.

         Tentukan jumlah sampel yang akan diteliti

         Tentukan metode pengambilan sampel

f)       Penentuan metode dan teknik pengumpulan data.

Metode pengumpulan data terdiri atas beberapa cara yaitu :

         Osevasi

         Wawancara

         Angket

         Pengumpulan data skunder

         Pengumpulan data melalui penginderaan jauh

g)      Penentuan cara mengolah dan menganalisis data.

2.2.2 Jenis-jenis Design Penelitian

Pengelompokkan design penelitian yang menyeluruh belum dapat dibuat dewasa ini,

karena masing-masing ahli mengelompokkan jenis design penelitian sesuai dengan kondisi

ilmuwan itu sendiri.

Ilmuwan McGrath (1970) mengelompokkan design penelitian menjadi lima, yaitu :

Page 6: Berbagi Itu Indah

         Percobaan dengan control

         Studi (belajar)

         Survey (pengamatan)

         Investigasi (meneliti)

         Penelitian tindakan

Sedangkan menurut Barnes (1964), design penelitian dibagi menjadi :

         Studi “ Sebelum – Sesudah” dengan kelompok control

         Studi “ Sesudah Saja” dengan kelompok control

         Studi “ Sebelum – Sesudah” dengan satu kelompok

         Studi “ Sesudah Saja” tanpa control

         Percobaan ex post facto

Shah (1972) mencoba membagi design penelitian menjadi enam kenis, yaitu :

         Design untuk penelitian yang ada control

         Design untuk studi deskriptif dan analitis

         Design untuk studi lapangan

         Design untuk studi dengan dimensi waktu

         Design untuk studi evaluatif - nonevaluatif

         Design dengan menggunakan data primer atau data sekunder

Design penelitian memiliki beragam jenis dilihat dari berbagai perspektif, antara lain :

a)      Desain penelitian dilihat dari perumusan masalahnya ;

         Penelitian eksploratif

         Penelitian uji hipotesis

b)      Desain penelitian berdasarkan metode pengumpulan data ;

         Penelitian pengamatan

         Penelitian Survai

c)      Desain penelitian dilihat dari pengendalian variabel-variabel oleh peneliti ;

         Penelitian eksperimental

         Penelitian ex post facto

Page 7: Berbagi Itu Indah

d)     Desain penelitian menurut tujuannya ;

         Penelitian deskriptif

         Penelitian komparatif

         Penelitian asosiatif

e)      Desain penelitian menurut dimensi waktunya ;

         Penelitian Time Series

         Penelitian Cross Section

f)       Desain Penelitian dilihat dari lingkungan studi dapat dikelompokkan ;

         Studi dan Eksperimen Lapangan

         Ekspreimen Laboratorium

2.2.3 Design Dalam Merencanakan Penelitian

Dalam memecahkan masalah, design dimulai dengan mengadakan penyelidikan dan

evaluasi terhadap penelitian yang sudah dikerjakan dan diketahui. Dari penyelidikan itu, akan

terjawab bagaimana hipotesis dirumuskan dan diuji dengan data yang diperoleh untuk

memcahkan suatu masalah. Dari sini pula dapat dicari beberapa petunjuk tentang design yang

akan dibuat untuk penelitian yang akan dikembangkan.

2.2.4 Design Pelaksanaan Penelitian

            Design pelaksanaan penelitian meliputi proses membuat percobaan atau pengamatan

serta memilih pengukuran,-pengukuran variabel, memilih prosedur dan teknik sampling, alat-

alat untuk mengumpulkan data kemudian membuat coding dan editing, serta memproses data

yang telah dikumpulkan.

            Suchman (1967) telah membagi design dalam pelaksanaan penelitian, yaitu :

  Design sampel

  Design alat (instrument)

  Design administrasi

  Design analisis

2.3 STUDI ANALITIK

2.3.1Penelitian Cohort

Page 8: Berbagi Itu Indah

Adalah membandingkan kelompok yang terpapar dari kelompok yang tidak terpapar

dalam timbulnya efek/penyakit akibat faktor risiko.

Penelitian kohort adalah sebuah penelitian yang bersifat longitudinal dengan

mengikuti proses perjalanan penyakit ke depan berdasarkan urutan waktu. Penelitian

prosfektif ini dimaksudkan untuk menemukan insiden penyakit pada kelompok yang tertpajan

oleh faktor risiko maupun pada kelompok yang tidak terpajan, kemudian insiden penyakit

pada kedua kelompok tersebut secara statisitik dibandingkan untuk mengetahui apakah

terdapat hubungan sebab akibata antara pajanan dan penyakit yang diteliti.

Penelitian kohort ini mengikuti paradigmadari sebab dan akibat, secara garis besar

proses perjalanan penelitian prosfektif sebagai berikut:

1.      Pada awal penelitian, kellompok terpajan maupun kelompok tidak terpajan belum

menampakkan gejala penyakit yang diteliti

2.      Kedua kelompok diikuti kedepan berdasarkan sekuensi waktu (prospektif)

3.      Dilakkukan penganmatan untuk mencari insiden penyakit (efek) dan pada kedua

4.      Insiden penyakit pada kedua kelompok dibandingkan dengan menggunakan perhitungan

statistic untuk menguji hipotesis tentang hubungan sebab akibat antara pajanna dan insiden

penyakit (efek).

Proses penelitian prospektif kohort secara skematis dapat digambarkan:

PositifKeadaan awal penelitian ─────────── insiden penyakit (akibat/efek) dibandingkanKelompok terpajan _______________

________________negatif

PositifKelompok tidak terpajan ________________

________________ negatif Macam-macam penelitian Kohort:

-          Penelitian Satu Kohort

Penelitian ini bersifat diskriptif karena pada awalnya peneliti tidak terdapat kelompok

terpajan dan kelompok tidak terpajan sebagai control. Setelah dilakukan pengamatan

diketahui bahwa kohort tersebut terdapat kelompok individu yang akan terpajan oleh faktor

risiko dan kelompok tersebut sebagian akan menderita penyakit akibat pajanan dan sebagian

tidak.

-          Penelitian Dua Kohort

Sejak awal penelitinya telah dipisahkan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok terpajan oleh

risiko timbulnya penyakit tertentu dan kelompok lain yang tidak terpajan oleh faktor risiko

Page 9: Berbagi Itu Indah

dan kemudian proses alamiah kedua kelompok tersebut diikuti untuk menentukan insiden

penyakit yang dimaksud kemudian dianalisis.

2.3.2. Penelitian Kasus Kontrol

Adalah mempelajari sekelompok individu yang sakit / mengalami masalah kesehatan

(kasus) dengan yang tidak sakit atau tidak mengalami masalah kesehatan (kontrol).

Istilah Trohok atau trohoc (Alvan Feinsten) yaitu cohort yang di baca dari belakang

sesuai dengan proses perjalanan yang diikuti, sedangkan pada penelitian kohort proses di

ikuti kedepan artinya dari faktor risiko mencari insiden, sedanngkank penalitian retrosfektif

mengikuti proses kebelakang dari penderita pada keadaan awal untuk mencari faktor risiko.

Jadi penelitian retrosfektif dapat diartikan penelitian dengan pendekatan longitudinal

yang bersifat ovservasional mengikuti perjalanan pennyakit kearah belakang (retrosfektif)

untuk menguji hipotesis sfesifik tentang adanya hhubungna pemaparan terhadapfaktor risiko

masa di lalu dengan timbulnya penyakit.

Uraian skematis dapat di gambar sebagai berikut:

YANG LALU SAAT INI

Mencari pemaparan faktor risiko retrosfektif kelompok kasus dan kontrol

SEBAB AKIBAT

Kelompok kasus atau kelompok penderita ialah kelompok individu yang menderita

penyakit yang akan diteliti dan ikut dalam proses penelitian sebagai subjek study.

Kelompok control ialah kelompok individu yang sehat atau tidak menderita penyakit

yang akan diteliti, tetapi mempunyai peluang yang sama dengan kellompok kasus untuk

terpapar oleh faktor risiko yang diduga sebagai penyebab timbulnya penyakit dan bersedia

menjadi subjek peneliti.

2.3.3 Kelebihan Dan Kelemahan

2.3.3.1 kelebihan dan kelemahan Kohort

Kelebihan penelitian Kohor adalah:

1.      Studi kohor merupakan desain yang terbaik dalam menetukan insidensi dan perjalanan

penyakit atau efek yang diteliti.

2.      Dapat dipakai untuk mengetahui ada tidaknya asosiasi antara faktor risiko dan penyakit.

Page 10: Berbagi Itu Indah

3.      Memberikan keterangan yang lengkap mengenai faktor risiko yang dialami oleh individu dan

riwayat alamiah perjalanan penyakit.

4.      Dapat sangat mereduksi bias informasi. Tidak akan terjadi masalah recall atau memori.

5.      Masalah etika lebih sedikit dibandingkan studi eksperimental.

6.      Dapat dipakai langsung untuk mengukur incidence rate dari penyakit dan risiko relatif dari

faktor risiko yang sedang diteliti.

7.      Informasi mengenai studi mudah dimengerti oleh orang yang bukan ahli epidemiologi.

8.      Karena pengamatan dilakukan secara kontinudan longitudinal, maka studi kohor memiliki

kekuatan yang andal untuk meneliti berbagai masalah kesehatan yang semakin meningkat.

Kekurangan penelitian kohor adalah:

1.      Memerlukan ukuran sampel yang besar, terutama untuk jenis penyakit yang ssedikit dijumpai

di masyarakat.

2.      Memerlukan waktu follow up yang cukup lama.untuk itu perlu dijumpai penyakit-penyakit

yang masa inkubasi singkat.

3.      Biaya yang diperlukan selama studi cukupbesar dan mahal.

4.      Follow up kadang-kadang sulit dilakukan dan loss of follow up dapat mempengaruhi hasil

penelitian.

5.      Studi kohor sering kali rumit. Untuk menghindarinya pilihah populasi yang stabil, dan tidak

berpindah-pindah tampat.

6.      Kurang efisien dari segi waktu maupun biaya untuk meneliti kasus yang jarang terjadi.

7.      Terancam terjadinya drop out atau terjadinya perubahan intensitas paparan atau faktor risiko

yang dapat mengganggu analisis.

2.3.3.2 kelebihan dan kelemahan Case Kontrol (Kasus- Kontrol)

Kelebihan penelitian case control adalah:

1.      Kasus biasanya tersedia dan mudah didapatkan. Karena itu penelitian ini cocok untuk

penyakit yang jarang atau untuk mempelajari perihal klinik.

2.      Dapat dilakukan dengan cepat dan murah dan dapat dilakukan di tempat fasilitas klinik.

3.      Hasil penelitian sudah menunjang ke arah dukungan hipotesis kausal dengan menegakkan

adanya asosiasi.

4.      Data historis biasanya tersedia pada catatan medisk pasien sehingga memungkinkan

memakai data sekunder.

Page 11: Berbagi Itu Indah

5.      Jumlah subjek lebih kecil dibanding kebutuhan sampel untuk penelitian cross-sectional dan

kohor.

Kelemahan penelitian case control adalah:

1.      Peka terhadap recall bias, karena informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang lalu

tergantung padamemori (daya ingat) subjek.

2.      Data yang diperoleh secara sekunder, dari rumah sakit sering tidak lengkap atau tidak dapat

menyediakan informasi yang dibutuhkan.

3.      Criteria diagnosis yang dipakai antar petugas kesehatan sehingga terjadi perbedaan dalam

haasil diagnosis kasus maupun control.

4.      Kasus yang diperoleh adalah kasus yang selamat (selective survivor) karena tidak bisa

menemukan kasus yang telah meninggal. Dengan demikian kasus yang diperoleh mungkin

tidak representative.

5.      Kasus yang diperoleh di rumah sakit mungkin tidak representatif dari populasi sakit.

2.3.4 Ciri-ciri penelitian

2.3.4.1. Ciri-ciri penelitian kohort

1. Terdapat pemilihan subjek berdasar status paparan terpapar/ tdk terpapar)

2. Kelompok-kelompok subjek yg dipilih memiliki karakter sama ( bebas penyakit)

3. Memiliki periode wkt pengamatan tertentu

4. Pengamatan muncul tidaknya penyakit pada subjek

5. Dimungkinkan utk dilakukan penghitungan laju insidensi

6. Peneliti tidak menglokasikan paparan dgn sengaja ( bukan eksperimental)

2.3.4.2. Ciri-ciri penelitian Case-Kontrol

1. Pemilihan subyek berdasarkan status penyakitnya, untuk kemudian dilakukan amatan apakah

subyek mempunyai riwayat terpapar atau tidak.

2. Subyek yang didiagnosis menderita penyakit disebut: Kasus berupa insidensi yang muncul dan

populasi,

3. Subyek yang tidak menderita disebut Kontrol.

4. Jenis penelitian ini dapat saja berupa penelitian restrospektif dan prospektif

Page 12: Berbagi Itu Indah

5. Penelitian kasus kontrol itu menggunakan kasus (insiden) baru untuk mencegah adanya

kesulitan dalam menguraikan faktor yang berhubungan dengan penyebab dan kelangsungan

hidup.

2.3.5 Tujuan Penelitian

2.3.5.1. Tujuan Penelitian Cohort

Tujuan penelitin kohort dlh unntuk

         Memfollow up kelompok subyek.

         Menentukan adanya dampak yang timbul dari perlakuan penelitian

         Untuk menetapkan beban paparan, variabel paparan diukur dengan metoda wawancara atau

observasi pada suatu periode waktu tertentu

         Menetapkan risiko akibat paparan terhadap insiden outcome spesifik pada mereka yang

mendapat maupun yang tidak mendapat paparan

         Membandingkan kelompok yang terpapar dari kelompok yang tidak terpapar dalam

timbulnya efek/penyakit akibat faktor risiko.

2.3.5.2 Tujuan Penelitian Case-Kontrol

Tujuan penelitian case control adalah untuk

         Menentukan perbedaan kelompok menurut riwayat paparan atau karakteristik individu untuk

menetapkan status faktor risiko

         Dibandingkan apakah ada perbedaan proporsi mengenai terpapar terhadap faktor risiko

2.3.6 Langkah-Langkah Penelitian

2.3.6.1. Penelitian Kohort

Langkah- langkah yang harus dilakukan dalam penelitian Kohort

1.      Tentukan tujuan penelitian. Tujuan dan hipotesis harus dinyatakan dengan jelas karena

dengan tujuan yang jelas akan mempermudah kegiatan selanjutnya.

2.      Rancangan penelitian. Dalam merancang penelitian harus ditentukan apakah satu kohort atau

dua kohort.

3.      Tentukan kelompok terpajan dan tidak terpajan

Page 13: Berbagi Itu Indah

4.      Diagnosis insidean penyakit yang dicari. Dalam hal ini perlu dijelaskan tentang alat

pemeriksaan dan criteria positif yang digunakan

5.      Tntukan lamanya pengamatan dan frekuensi pengamatan

6.      Hitung perkiraan besarnya sampel yang dibutuhkan

7.      Analisis hasil.

2.3.6.2. Penelitian Case-Kontrol

Langkah-langkah Penelitian Case Control :

1. Menetapkan pertanyaan penelitian dan hipotesis yang sesuai

2. Menetapkan variabel penelitian

3. Menetapkan subjek penelitian

4. Melakukan pengukuran variable

5. Analisis hasil Karakteristik Penelitian Case Control

2.3.7 Desain Penelitian

2.3.7.1. Desain Penelitian Kohort

1.             Suatu cohort di definisikan sebagai kelompok individu yang di follow up secara bersama

menurut waktu

2.             Peneliti memilih kelompok subyek yang belum menunjukkan outcome, yang diharapkan,

dan kepada mereka dilakukan follow up untuk kemudian menentukan adanya kelainan atau

kebaikan yang timbul.

3.             Untuk menetapkan beban paparan, variabel paparan diukur dengan metoda wawancara atau

observasi pada suatu periode waktu tertentu

4.             Disain cohort mungkin secara murni merupakan penelitian deskriptif dengan maksud

melakukan penelitian tentang perjalanan alamiah penyakit

5.             Yang paling sering adalah penelitian yang bermaksud melakukan analisis, menetapkan risiko

akibat paparan terhadap insiden outcome spesifik pada mereka yang mendapat maupun yang

tidak mendapat paparan

2.3.7.2. Desain Penelitian Case-Kontrol

1.      Suatu metoda penelitian epidemiologiyang kelompok individu dipilihberdasarkan pada ada

dan tidak adanyakelainan (penyakit) yang diteliti

Page 14: Berbagi Itu Indah

2.      Mereka yang mempunyai kelainan adalahkelompok Kasus

3.      Mereka yang tidak mempunyai kelainanadalah kelompok Kontrol

4.      Si peneliti kemudian melihat masalampau, melalui wawancara, kuesionerdengan pos, atau

kartu review yang telahdikumpulkan terlebih dahulu.

5.      kegiatan tersebut untuk menentukanperbedaan kelompok menurut riwayatpaparan atau

karakteristik individu untukmenetapkan status faktor risiko

6.      Keadaan tersebut kemudian dihubungkandengan keadaan subyek sekarang,OUTCOME

Pendekatan tersebut untuk menentukan mengapa KASUS mempunyai dan KONTROL tidak

mempunyai paparan/outcome

Diposkan oleh febriani sofyan di 20.09 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke PinterestPosting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Arsip Blog

▼   2013 (25) o ▼   November (25)

TUMBUH KEMBANG ANAK CONTOH LPJ PERJALANAN DELEGASI BEDAH BUKU KEWARGANEGARAAN LIST WEBSITE JURNAL TENTANG GIZI, KESEHATAN, DAN

M... STIMULASI DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUGAS AKHIR KEWIRAUSAHAAN PENILAIAN STATUS GIZI SECARA ANTROPOMETRI GIZI MUTAKHIR- OMEGA 6 DAN 9 EPIDEMILOGI DAN SURVEILAN GIZI KEWARGANEGARAAN KESEHATAN REPRODUKSI DI NEGARA PAKISTAN CONTOH JSA( JOB SAFETY ANALYSIS) MENGANALISIS STANDAR DAN PELAKSANAAN

SURVEILANS EP... KOMUNIKASI KESEHATAN ASPEK PENYULUHAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT PENGKAJIAN /TELAAH(ASSESSING) TERHADAP SIK PENELITIAN EPIDEMIOLOGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN GAYA KEPENGIKUTAN KEBIJAKAN FISKAL DAN KEBIJAKAN MONETER INFLASI DAN PENGANGGURAN KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP KESEHATAN

REPRODUKSI...

Page 15: Berbagi Itu Indah

METABOLISME ENERGI CONTOH PENYELESAIAN KASUS DALAM MATA KULIAH

ETIKA ...

Mengenai Saya

febriani sofyan Lihat profil lengkapku

Template Simple. Diberdayakan oleh Blogger.