Berbagai Modalitas Diagnotik Tumor Parotis

3
Berbagai modalitas diagnotik tumor parotis FNAB Penggunaan biopsy aspirasi jarum halus (FNAB) dalam mendiagnosis tumor kelenjar saliva telah banyak dilaporkan. Prosedur ini mempunyai tingkat akurasi yang tinggi untuk membedakan lesi jinak dan ganas pada lokasi superfisial di region kepala dan leher. Aspirasi biopsy jarum halus dilakukan dengan menggunakan syring 20 gauge atau jarum yang lebih kecil. Setelah pemberian anestesi local, jarum dimsukkan ke dalam lesi, plunger diaktifkan untuk membentuk ruang vakum di dalam syringe, dan jarum digerakkan ke belakang dan ke depan masuk ke dalam massa, dengan tekanan dipertahankan di atas plunger. Tekanan kemudian dilepaskan, jarum dikembalikan, dan materi seluler dan cairan dilepaskan ke dalam slide dan dipersiapkan untuk pemeriksaan histologis. 1 1Zerpa, V.Z et al. 2014. Diagnostic Accuracy of Fine Needle Aspiration Cytology of Parotid Tumours. Acta Otorrinolaringologica Espanola.2014;65(3):157-161 USG Kemajuan dalam teknologi ultrasonografi telah membuat modalitas pencitraan ini bernilai penting dalam mendiagnosa patologi kelenjar saliva. USG yang dapat memberikan gambaran dengan resolusi yang tinggi merupakan saana yang non invasive, harga murah dan mudah untuk melakukan prosedur untuk evaluasi yang akurat dari kelenjar parotis dan submandibular. Pada evaluasi tumor kelenjar saliva, informasi yang penting tentang vaskularisasi dapat diambil dengan pemeriksaan USG Doppler warna, yang dapat membantu dalam deferensiasi proses penyakit jinak maupun ganas. USG merupakan pemeriksaan yang paling sering digunakan untuk lesi noduler dan berguna untuk memandu biopsy untuk tujuan diagnose, khususnya ketika pemeriksaan klinik terbatas karena ukuran yang kecil dan lokasi nodul. USG dengan injeksi kontras intraduktal telah digunakan sebagai metode komplemen untuk evaluasi penyakit sumbatan kelenjar saliva. Sebagai tambahan untuk pemeriksaan sistem ductal, evaluasi parenkim memungkinkan dilakukan dengan teknik ini.2 2.Hubb J.R.2014. Contemorary Oral and Maxillofacial Surgery,Sixth Edition. Mosby,Elsevier

description

terapi

Transcript of Berbagai Modalitas Diagnotik Tumor Parotis

Berbagai modalitas diagnotik tumor parotis FNABPenggunaan biopsy aspirasi jarum halus (FNAB) dalam mendiagnosis tumor kelenjar saliva telah banyak dilaporkan. Prosedur ini mempunyai tingkat akurasi yang tinggi untuk membedakan lesi jinak dan ganas pada lokasi superfisial di region kepala dan leher. Aspirasi biopsy jarum halus dilakukan dengan menggunakan syring 20 gauge atau jarum yang lebih kecil. Setelah pemberian anestesi local, jarum dimsukkan ke dalam lesi, plunger diaktifkan untuk membentuk ruang vakum di dalam syringe, dan jarum digerakkan ke belakang dan ke depan masuk ke dalam massa, dengan tekanan dipertahankan di atas plunger. Tekanan kemudian dilepaskan, jarum dikembalikan, dan materi seluler dan cairan dilepaskan ke dalam slide dan dipersiapkan untuk pemeriksaan histologis. 11Zerpa, V.Z et al. 2014. Diagnostic Accuracy of Fine Needle Aspiration Cytology of Parotid Tumours. Acta Otorrinolaringologica Espanola.2014;65(3):157-161USGKemajuan dalam teknologi ultrasonografi telah membuat modalitas pencitraan ini bernilai penting dalam mendiagnosa patologi kelenjar saliva. USG yang dapat memberikan gambaran dengan resolusi yang tinggi merupakan saana yang non invasive, harga murah dan mudah untuk melakukan prosedur untuk evaluasi yang akurat dari kelenjar parotis dan submandibular. Pada evaluasi tumor kelenjar saliva, informasi yang penting tentang vaskularisasi dapat diambil dengan pemeriksaan USG Doppler warna, yang dapat membantu dalam deferensiasi proses penyakit jinak maupun ganas. USG merupakan pemeriksaan yang paling sering digunakan untuk lesi noduler dan berguna untuk memandu biopsy untuk tujuan diagnose, khususnya ketika pemeriksaan klinik terbatas karena ukuran yang kecil dan lokasi nodul. USG dengan injeksi kontras intraduktal telah digunakan sebagai metode komplemen untuk evaluasi penyakit sumbatan kelenjar saliva. Sebagai tambahan untuk pemeriksaan sistem ductal, evaluasi parenkim memungkinkan dilakukan dengan teknik ini.22.Hubb J.R.2014. Contemorary Oral and Maxillofacial Surgery,Sixth Edition. Mosby,ElsevierTumor kelenjar saliva jarang ditemukan, yang mana sekitar 3% dari semua tumor kepala dan leher. Histopatologis dari tumor kelenjar saliva sangat bervariasi, dengan tumor jinak dan ganas yang berjumlah besar3. Walaupun tumor kelenjar saliva yang jinak dan ganas terkadang mempunyai gambaran sonografi yang mirip, beberapa gambaran sonografi, meliputi echostruktur yang heterogen, batas yang tidak jelas, pembesaran lmfonodi regional dan tidak adanya peningkatan akustik distal, telah dilaporkan lebih beresiko berhubungan dengan malignansi.4Pencitraan aliran pada doppler warna merupakan alat yang penting untuk membuat diagnosis definitive yang cukup, tetapi informasi suplai darah tidak dapat memprediksi perbedaan yang signifikan antara tumor jinak dan ganas. Sementara, USG skala abu-abu efektif untuk mengkalkulasi property dari tumor kelenjar saliva da USG model-B serta sonoelastografi dapat meningkatkan performa diagnostic. Spesifisitas USG secara umum baik karena mayoritas tumor kelenjar saliva adalah jinak dan hanya sebagian kecil saja daritumor tersebut ganas (9,5%). Selama prosedur diagnostic dari tumor kelenjar sliva, beberapa karakteristik seperti ukuran lesi, ekogenitas, keteraturan tepi, dan vaskularitas hendaknya dipertimbangkan, lebih lanjut lagi, data klinik seperti riwayat medis, kecepatan pertumbuhan, nyeri dan kelemahan saraf wajah hendaknya juga turut dipertimbangkan. Untuk beberapa kasus, seperti massa yang besar di dalam lobus yang dalam pada kelenjar saliva, diagnosis banding menjadi sulit dengan USG. Pada situasi tersebut, pencitraan lain seperti CT dan MRI menjadi berguna.3Liu, Ying et al.2015. Accuracy of Diiagnosis of Salivary Gland Tumours with the Use of Ultrasonography, Computed Tomography, and Magnetic Resonance Imaging: A Meta Analysis.Pada tumor parotis, ultrasonografi biasanya menunjukkan lesi hipoecoik dengan tepi berbatas tegas,struktur internal homogen, hampir tidak didapatkan kalsifikasi dan terlihat acoustic enhancement. Sensitivitas USG untuk membedakan tumor parotis jinak dan ganas adalah sekitas 63%, sedangkan spesifitasnya sekitas 92%.4Dari penelitian yang dilakukan oleh Zerpa dkk, menunjukkan bahwa sitology aspirasi jarum halus pada tumor parotis, sensitivitasnya antara 54% hingga 98% dan spesifisitasnya 86 dan 100%. Keakuratan diagnosis berkisar antara 78% hingga 98%.4

Gambar:gambaran hipoechoic pada tumor parotis4.Pratap V,Jain SK.2014.Sonographic Evaluation of Salivary Gland Tumors-A Hospital Based Study. International Journal of Scientific Study Vol I Issue 4