Berasal Dari Bahasa Yunani

8
http://septiadimuharizom.blogspot.com/ Berasal dari bahasa yunani, topos yang berarti tempat dan graphi yang berarti menggambar. Peta topografi memetakan tempat-tempat dipermukaan bumi yang berketinggian sama dari permukaan laut menjadi bentuk garis-garis kontur, dengan satu garis kontur mewakili satu ketinggian. Peta topografi mengacu pada semua ciri-ciri permukaan bumi yang dapat diidentifikasi, apakah alamiah atau buatan, yang dapat ditentukan pada posisi tertentu. Oleh sebab itu, dua unsur utama topografi adalah ukuran relief (berdasarkan variasi elevasi axis) dan ukuran planimetrik (ukuran permukaan bidang datar). Peta topografi menyediakan data yang diperlukan tentang sudut kemiringan, elevasi, daerah aliran sungai, vegetasi secara umum dan pola urbanisasi. Peta topografi juga menggambarkan sebanyak mungkin ciri- ciri permukaan suatu kawasan tertentu dalam batas-batas skala. Peta topografi dapat juga diartikan sebagai peta yang menggambarkan kenampakan alam (asli) dan kenampakan buatan manusia, diperlihatkan pada posisi yang benar. Selain itu peta topografi dapat diartikan peta yang menyajikan informasi spasial dari unsur-unsur pada muka bumi dan dibawah bumi meliputi, batas administrasi, vegetasi dan unsur-unsur buatan manusia PENGUKURAN TOPOGRAFI Pengumpulan data topografi terdiri dari beberapa teknik pengukuran, meliputi: pengukuran jarak pengukuran azimut (arah) pengukuran kemiringan lereng (helling) Ketiga komponen di atas diukur antara dua titik survei. Prosedur dilakukan sama untuk semua jenis pengukuran, baik pada baseline maupun jalur survei. Pengukuran Jarak Pengukuran Jarak Lapangan Jarak antara titik-titik di baseline atau panjang PU dalam ITSP atau jarak antar titik pada batas luar PUP diukur dengan pengukuran jarak lapangan. Sedangkan lebar jalur diukur dengan pengukuran jarak datar. Alat yang digunakan dalam pengukuran jarak adalah: Pita ukur atau meteran, dengan spesifikasi dan aturan pemakaian sebagai berikut: - Paling praktis panjang 30 m, dari material seperti kain (bukan

Transcript of Berasal Dari Bahasa Yunani

Page 1: Berasal Dari Bahasa Yunani

http://septiadimuharizom.blogspot.com/

Berasal dari bahasa yunani, topos yang berarti tempat dan graphi yang berarti menggambar. Peta topografi memetakan tempat-tempat dipermukaan bumi yang berketinggian sama dari permukaan laut menjadi bentuk garis-garis kontur, dengan satu garis kontur mewakili satu ketinggian. Peta topografi mengacu pada semua ciri-ciri permukaan bumi yang dapat diidentifikasi, apakah alamiah atau buatan, yang dapat ditentukan pada posisi tertentu. Oleh sebab itu, dua unsur utama topografi adalah ukuran relief (berdasarkan variasi elevasi axis) dan ukuran planimetrik (ukuran permukaan bidang datar). Peta topografi menyediakan data yang diperlukan tentang sudut kemiringan, elevasi, daerah aliran sungai, vegetasi secara umum dan pola urbanisasi. Peta topografi juga menggambarkan sebanyak mungkin ciri-ciri permukaan suatu kawasan tertentu dalam batas-batas skala.Peta topografi dapat juga diartikan sebagai peta yang menggambarkan kenampakan alam (asli) dan kenampakan buatan manusia, diperlihatkan pada posisi yang benar. Selain itu peta topografi dapat diartikan peta yang menyajikan informasi spasial dari unsur-unsur pada muka bumi dan dibawah bumi meliputi, batas administrasi, vegetasi dan unsur-unsur buatan manusiaPENGUKURAN TOPOGRAFIPengumpulan data topografi terdiri dari beberapa teknik pengukuran, meliputi:pengukuran jarakpengukuran azimut (arah)pengukuran kemiringan lereng (helling)Ketiga komponen di atas diukur antara dua titik survei. Prosedur dilakukan samauntuk semua jenis pengukuran, baik pada baseline maupun jalur survei.Pengukuran JarakPengukuran Jarak LapanganJarak antara titik-titik di baseline atau panjang PU dalam ITSP atau jarak antar titikpada batas luar PUP diukur dengan pengukuran jarak lapangan. Sedangkan lebarjalur diukur dengan pengukuran jarak datar.Alat yang digunakan dalam pengukuran jarak adalah:Pita ukur atau meteran, dengan spesifikasi dan aturan pemakaian sebagai berikut:- Paling praktis panjang 30 m, dari material seperti kain (bukan plastik); materialseperti ini bisa tahan digunakan untuk mengukur 1 - 2 petak, atau 100 - 150 hapengukuran ITSP.- Pemakaian tali tidak menjamin ketepatan pengukuran jarak.- Pita ukur harus lurus dari titik satu ke titik lainnya, tarikan ± 5 kg; Apabila tidakbisa diukur dengan lurus antara kedua titik yang telah ditentukan tersebut makadapat dibuat titik baru diantara kedua titik tersebut.- Paling praktis kalau meteran ditarik dengan ujung 0 di belakang; Apabila meteranberada pada jalur di sepanjang sisi PU waktu pencatatan posisi pohon, makakoordinat Y dapat dibaca dari meteran.- Tinggi meteran harus sama pada titik satu dan titik lainya saat pengukuran.Pengukuran Jarak datarJarak datar dapat diukur dengan pita ukur dalam posisi horisontal.Pada lereng menurun ,ujung belakang pita ukur dipegangdekat permukaan tanah dan ujung depan dipegang setinggi seperlunya,hingga kedua ujung mencapai ketinggian yang sama. Pada lereng menanjak,cara pengukuran adalah kebalikannya .

Page 2: Berasal Dari Bahasa Yunani

http://septiadimuharizom.blogspot.com/

Pada lereng yang lebih terjal, jarak pengukuran horisontal sebaiknya janganterlalu panjang.Hubungan geometris antara jarak lapangan dan jarak datarRumus geometris:Dalam segitiga siku-siku, hubungan antara sisi dan sudut lancip adalah sebagaiberikut:Sinα = b/c Cosα = a/cb = sinα * c a = cosα * cc = b/sinα c = a/cosαTanα = b/ab/a = kemiringan dalam bentuk %/100Misalnya helling 10 % = 0.1A tan 0.1 = 5.71 derajat(tan 5.71 der = 0.1)α = 5.71 derajatCotanα = a/bJarak datar = jarak lapangan dikalikan dengan cos sudut kelerengan (dalamsatuan derajat)Misalnya : Berapa meter jarak datar kalau jarak lapangan 22.8m dan lereng 57 %.?Lereng 57 % = 0.57; a tan 0.57 = 29.68 derajatCos29.68 der = 0.868777Jarak datar = 22.8 m * 0.868777 = 19.81 m.Jarak lapangan = jarak datar dibagi dengan cos sudut kelerengan (dalamsatuan derajat)Misalnya : Berapa meter jarak lapangan untuk 20 m jarak datar pada lereng 42 %?Lereng 42 % = 0.42; a tan 0.42 = 22.78 derajatCos22.78 der = 0.92198Jarak lapangan = 20/0.92198 = 21.69 m.Jarak lapangan untuk jarak datar 20, 10 dan 1 meter dapat dilihat pada tabelLampiran 1.Jarak diukur dan dicatat dengan ketepatan 0.1 meter (misalnya: ditulis 11.3 ,tidak perlu ditulis 11.30).Pengukuran AzimutAzimut atau arah diukur dengan kompas yang akurat (misalnya Suunto) dengansatuan derajat (satu putaran penuh adalah 360 derajat).Cara pembacaan azimut kompas• Uji mata untuk membaca azimut kompasSebelum memulai pekerjaan, setiap cruiser harus mencoba cara apa yang palingsesuai untuk mengukur azimut. Cara uji mata pembacaan azimut kompas adalahsebagai berikut:1 Berdiri tetap di satu titik.2 Pegang kompas di atas punggung jari tangan, atau dengan jari jempol dantelunjuk tangan dalam posisi rata horisontal. Jangan menutupi kompas supayasinar masuk tidak terhalang.3 Pilih benda yang berdiri lurus pada jarak 20-30 m sebagai sasaran, misalnya:

Page 3: Berasal Dari Bahasa Yunani

http://septiadimuharizom.blogspot.com/

pohon, tiang atau sudut rumah.4 Bidik kompas dengan mata kanan sambil mata kiri terbuka. Baca azimutnya.5 Ganti mata dalam posisi tidak bergeser. Baca azimutnya. Masih sama atauberbeda?6 Tetap dalam posisi yang sama. Tutup mata kiri dan baca azimut dengan matakanan. Apakah azimutnya sama dengan bidikan dua mata terbuka ?7 Ganti mata. Tutup mata kanan dan baca azimut dengan mata kiri. Kemungkinanbesar azimut sama dengan pembacaan azimuth sebelumnya.8 Umumnya cara pengambilan azimut kompas yang paling tepat adalah denganpembidikan satu mata dengan menutup mata yang lainnya.9 Pilih dan pakai cara yang paling sesuai dan tepat untuk diri sendiri.Petunjuk lain dalam pengukuran azimut:1 Lihatlah angka-angka di piring kompas, ke arah mana angkanya membesar.Arah angka membesar berbeda antara kompas model biasa dengan modelkompas prisma. Pada kompas model prisma, jendela berada didalam benjolanplastik di atas badan kompas.2 Apabila dalam satu survei dipakai lebih dari satu kompas maka periksa terlebihdahulu apakah azimut masing–masing kompas sama atau berbeda. Perbedaanini menentukan cara pemakaiannya. Tentukan kompas penentu (hasilpembacaan azimut masing-masing kompas bisa berbeda 2 sampai 3 derajat)3 Kompasman harus bisa menentukan azimut secara tepat, pasti dan konsisten.Kalau ragu-ragu atau pembacaan kompas berbeda dari pagi ke sore, janganmelantiknya sebagai kompasman. Pembacaan kompas berbeda dari pagi kesore. Jangan memilih ……..4 Waktu mengukur azimut di lereng yang terjal, ambil pohon yang lurus dekatpatok titik ukur sebagai petunjuk ke atas atau ke bawah. Bisa juga memiringkankompas ke atas atau kebawah tanpa mengubah arahnya (piring derajat tidakmemutar sedikitpun).5 Azimut bisa dicek dengan arah balik apabila piring derajat kompas dilengkapidengan angka azimut balik (lawan arah).6 Ketepatan pembacaan azimut dalam kerja rutin cukup 1 derajat; walaupun bisadengan ketepatan ½ derajat. Ketepatan dapat ditingkatkan dengan memakaimonopod [tongkat yang ditancap berdiri, kompas (atau klino) diletakkan ataudiikat dengan baut di ujungnya (baut aluminium atau plastik, jangan baut besiyang bisa mengganggu kompas)].7 Karena bisa terjadi kesalahan pembacaan kompas apabila pekerja sudah lelahdan sinar di dalam hutan sudah mulai berkurang, terutama pada tegakan hutanyang rapat. Sebaiknya survei cukup dilakukan hingga jam 3 sore.Penyimpangan azimut dan akibatnyaPelebaran atau penyempitan jalur apabila ada penyimpangan azimutPelebaran atau penyempitan jalur (=b) meter, pada jarak (=c)(=sin penyimpangan arah * jarak)Penyimpanganazimut,(derajat) 20 50 100 500 1000

Page 4: Berasal Dari Bahasa Yunani

http://septiadimuharizom.blogspot.com/

1 0.35 0.87 1.75 8.73 17.452 0.70 1.74 3.49 17.45 34.903 1.05 2.62 5.23 26.17 52.344 1.40 3.49 6.98 34.88 69.765 1.74 4.36 8.72 43.58 87.16Tabel ini membuktikan betapa pentingnya ketepatan pengukuran azimut dan pemeriksaanlebar jalur survei.Pengukuran kemiringan lereng (helling)Untuk mengukur kemiringan lereng dipakai alat klinometer (sering disebut klino).Sedang yang umum digunakan adalah merek Suunto.Dengan klinometer tersebut dapat diukur kemiringan lereng dalam satuan derajat(angka disebelah kiri) atau persen (angka disebelah kanan).Untuk ITSP, GIS memakai satuan persen. Dibaca dan dicatat dengan ketepatan 1persen.Helling diukur antara dua titik ukur pada jalur baseline atau jalur survei (=PU) ke arahdepan (helling muka) dan dicatat dari titik ukur bernomor kecil ke titik ukur nomorlebih besar.Cara mengambil helling1 Berdiri di belakang patok titik ukur.2 Memegang klinometer• dengan bebas di atas punggung jari tangan; untuk membaca helling dapatpakai mata kiri atau kanan; tangan tidak menutupi pandangan ke depan dantidak menghambat penerangan ke dalam klino; ataudengan tangan kanan antara jari jempol dan telunjuk; lihat dengan matakanan lewat jendela klino, dan mata kiri melihat ke target di luar alat3 Letakkan pertengahan klino (lensa klino) setinggi pinggir atas perlak yang sudahdipasang pada patok titik ukur setinggi 1.4 meter dari tanah.4 Dengan dua mata terbuka; satu mata membidik lewat lensa klino dan matakedua melihat ke perlak di depan.5 Setelah garis dalam alat menyatu dengan pinggir atas perlak di depan;pertahankan pada posisi ini dan baca angka persennya (di sebelah kanan padaroda angka dalam alat).6 Perhatikan tanda plus atau minus dan arah angka membesar. Hati-hati denganangka yang dekat 0; minus atau plus.7 Tulislah angka persen segera di tally sheet pada kolom yang benar, kolom +atau -8 Tidak ada salahnya kalau hasil pengukuran helling diumumkan kepada rekanregu survei, kalau salah besar mungkin ada yang tidak setuju dan helling diukurulang.

Pengukuran helling kalau ada hambatanApabila ada hambatan dalam pengukuran helling, misalnya ada batang kayumenggantung yang melintang pada arah pengambilan helling.Pengukuran helling dapat dilakukan dengan cara menembak lewat bawah hambatantersebut asalkan tinggi alat sama dengan tinggi sasaran yang dibidik

Page 5: Berasal Dari Bahasa Yunani

http://septiadimuharizom.blogspot.com/

Petunjuk lain dalam pengukuran helling:1. Perlak sasaran harus tampak dengan jelas. Kalau terhalang oleh ranting ataudaun maka sempurnakan rintisan. Kalau terhalang oleh bukit maka titik ukurharus dipindahkan, biasanya lebih dekat. Hal ini dapat dilihat pada JANGAN MENERKA-NERKA HELLINGDari segi ketepatan pengukuran helling, titik ukur harus berada pada:• di mana terjadi perubahan kemiringan dengan jelas• lereng landai menjadi terjal• di atas bukit (lereng naik berubah menjadi lereng turun)• di bawah lembah (lereng turun berubah menjadi lereng naik)• di pinggir sungai, anak sungai, alur air yang lebih dalam dari 2 m• azimut jalur berubah2. Latihlah diri sendiri mengecek hasil pengambilan helling dengan cara sebagaiberikut:Setelah mengukur helling depan, dari titik depan tersebut ukur balik helling kearah titik belakang.Pada umumnya angka helling minus cenderung dibaca lebih kecildaripada angka helling plus pada lereng yang sama (pada lereng lebihdari 30 %, perbedaan bisa menjadi 2-3 % antara pembidikan ke bawah danpembidikan ke atas). Kesalahan pembacaan helling ini mengakibatkan errorvertikal yang cukup besar pada jalur yang panjang (terutama pada baselinedengan panjang 3-5 km).3. Jangan membiarkan alat kompas dan klino bersentuhan pada waktumenggantung di leher. Letakkan dan simpan salah satunya di saku dada danbiarkan yang lain menggantung di leher; atau atur agar panjang talinyaberbeda.Perhitungan ketinggian titik-titik survei dengan komputer dan kalkulatorKolum Data Formula komputer FormulakalkulatorA, B, C, E Data lapangan dari tallysheetD Klino_der ATAN(E6/100)*180/PI() ATAN(E6/100)F Jarak_datar COS(D6*PI()/180)*C6 COSD6*C6G D_elevationPerbedaan elevasiE6/100*F6=TAN(D6*PI()/180)*F6 E6/100*F6H Ketinggian (elevasi) H5+G6 H5+G6α°Jarak datar aJarak lapangan cb perbedaan tinggiTanα = b/ab/a = kemiringan dalam bentuk %/100misalnya 10 % = 0.1a tan 0.1 = 5.71 derajat(tan 5.71 der = 0.1)

Page 6: Berasal Dari Bahasa Yunani

http://septiadimuharizom.blogspot.com/

b = tanα * a (=%/100 * a)1