“ekor” yang sangat “pendek” - repository.ipb.ac.id V... · Brachyura sendiri berasal dari...

15
V GAMBARAN UMUM KOMODITAS KEPITING 5.1 Karakteristik Kepiting Berdasarkan taksonomi, kepiting tergolong ke dalam kelas crustacea karena tubuhnya yang dilindungi oleh kerangka luar yang sangat keras, tersusun dari kitin, dan dipersenjatai dengan sepasang capit. Hewan berkaki sepuluh dari infraordo Brachyura ini memiliki perut (abdomen) yang sama sekali tersembunyi di bawah dada (thorax). Brachyura sendiri berasal dari bahasa Yunani yang artinya mempunyai “ekor” yang sangat “pendek” (brachy = pendek, ura = ekor). Brachyura mencakup kepiting, ketam, dan rajungan. Beragam jenis kepiting tersebar di semua samudera dunia. Ada pula beberapa jenis kepiting air tawar dan darat, khususnya di wilayah- wilayah tropis. Kepiting beraneka ragam ukurannya dari ketam kacang, yang lebarnya hanya beberapa millimeter hingga kepiting laba-laba Jepang, dengan rentangan kaki hingga 4 m. 5.2 Kandungan dan Manfaat Kepiting Kepiting mengandung nutrisi yang penting bagi kesehatan tubuh. Daging kepiting rendah kandungan lemak jenuh serta merupakan sumber niacin, folate, pottassium, sumber protein, vitamin B 12 , phosphorous, zinc, copper, dan selenium yang sangat baik untuk tubuh. Selenium diyakini berperan dalam mencegah kanker, perusakan kromosom, serta meningkatkan daya tahan terhadap infeksi virus dan bakteri (Kasry, 1996). Fisheries Research and Development Corporation di Australia berpendapat, bahwa dalam 100 gram daging kepiting bakau terkandung 22 mg Omega-3 (EPA), 58 mg Omega-3 (DHA), dan 15 mg Omega-6 (AA) yang sangat penting untuk pertumbuhan dan kecerdasan anak. Kandungan asam lemak yang lebih besar dimiliki oleh rajungan, yaitu sebesar 137 mg Omega-3 (EPA), 90 mg Omega-3 (DHA), dan 86 mg Omega-6 (AA) untuk setiap 100 gram dagingnya. Selain dagingnya, kulit kepiting juga memiliki nilai komersial. Kulit kepiting umumnya diekspor dalam bentuk kering sebagai sumber chitin, chitosan dan karotenoid yang dimanfaatkan oleh berbagai industri sebagai bahan baku obat,

Transcript of “ekor” yang sangat “pendek” - repository.ipb.ac.id V... · Brachyura sendiri berasal dari...

Page 1: “ekor” yang sangat “pendek” - repository.ipb.ac.id V... · Brachyura sendiri berasal dari bahasa Yunani yang artinya mempunyai “ekor” yang sangat “pendek” (brachy

V GAMBARAN UMUM KOMODITAS KEPITING

5.1 Karakteristik Kepiting

Berdasarkan taksonomi, kepiting tergolong ke dalam kelas crustacea karena

tubuhnya yang dilindungi oleh kerangka luar yang sangat keras, tersusun dari kitin,

dan dipersenjatai dengan sepasang capit. Hewan berkaki sepuluh dari infraordo

Brachyura ini memiliki perut (abdomen) yang sama sekali tersembunyi di bawah

dada (thorax). Brachyura sendiri berasal dari bahasa Yunani yang artinya mempunyai

“ekor” yang sangat “pendek” (brachy = pendek, ura = ekor). Brachyura mencakup

kepiting, ketam, dan rajungan. Beragam jenis kepiting tersebar di semua samudera

dunia. Ada pula beberapa jenis kepiting air tawar dan darat, khususnya di wilayah-

wilayah tropis. Kepiting beraneka ragam ukurannya dari ketam kacang, yang

lebarnya hanya beberapa millimeter hingga kepiting laba-laba Jepang, dengan

rentangan kaki hingga 4 m.

5.2 Kandungan dan Manfaat Kepiting

Kepiting mengandung nutrisi yang penting bagi kesehatan tubuh. Daging

kepiting rendah kandungan lemak jenuh serta merupakan sumber niacin, folate,

pottassium, sumber protein, vitamin B12, phosphorous, zinc, copper, dan selenium

yang sangat baik untuk tubuh. Selenium diyakini berperan dalam mencegah kanker,

perusakan kromosom, serta meningkatkan daya tahan terhadap infeksi virus dan

bakteri (Kasry, 1996).

Fisheries Research and Development Corporation di Australia berpendapat,

bahwa dalam 100 gram daging kepiting bakau terkandung 22 mg Omega-3 (EPA), 58

mg Omega-3 (DHA), dan 15 mg Omega-6 (AA) yang sangat penting untuk

pertumbuhan dan kecerdasan anak. Kandungan asam lemak yang lebih besar dimiliki

oleh rajungan, yaitu sebesar 137 mg Omega-3 (EPA), 90 mg Omega-3 (DHA), dan

86 mg Omega-6 (AA) untuk setiap 100 gram dagingnya.

Selain dagingnya, kulit kepiting juga memiliki nilai komersial. Kulit kepiting

umumnya diekspor dalam bentuk kering sebagai sumber chitin, chitosan dan

karotenoid yang dimanfaatkan oleh berbagai industri sebagai bahan baku obat,

Page 2: “ekor” yang sangat “pendek” - repository.ipb.ac.id V... · Brachyura sendiri berasal dari bahasa Yunani yang artinya mempunyai “ekor” yang sangat “pendek” (brachy

kosmetik, pangan, dan lain-lain. Bahan-bahan tersebut memiliki peran sebagai anti

virus, anti bakteri, dan digunakan sebagai obat untuk meringankan serta mengobati

luka bakar. Selain itu, bahan tersebut dapat juga digunakan untuk bahan pengawet

makanan yang murah dan aman.

5.3 Jenis-Jenis Kepiting Komersial di Indonesia

Moosa (1980) menyebutkan bahwa di Indo Pasifik Barat, jenis kepiting dan

rajungan diperkirakan ada 234 jenis, sedangkan di Indonesia terdapat sekitar 124

jenis. Tidak semua jenis kepiting dan rajungan merupakan jenis yang dapat dimakan

(edible crab) karena ukuran tubuhnya yang tidak cukup besar ataupun menimbulkan

keracunan. Di Indonesia, kepiting bakau dan rajungan merupakan jenis kepiting

konsumsi yang mendominasi ekspor komoditas kepiting Indonesia. Kepiting banyak

terdapat di area pesisir dimana terdapat mangrove dan air payau. Habitat kepiting

bakau terdapat di perairan yang memiliki hutan mangrove. Hutan mangrove menjadi

habitat berbagai jenis organisme yang memiliki kemampuan beradaptasi terhadap

perubahan ekosistem. Kepiting bakau ditemukan di daerah estuari dan kebanyakan

ditangkap di daerah pesisir seperti di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku,

dan Papua (Sulistiono et al., 1994).

Kepiting bakau dapat dibagi dalam 4 golongan (tiga spesies dan satu

subspesies) yaitu S. serrata, S. oceanica, S. tranquberica dan S. serrata var.

paramamosain. Kepiting bakau hijau (Scylla serrata) dikenal sebagai “giant mud

crab”, karena ukurannya yang dapat mencapai 2-3 kg per ekor. Scylla serrata dapat

dibedakan dengan dua jenis lainnya berdasarkan morfologi terutama bentuk duri baik

pada carapace maupun pada bagian capitnya serta warna dominan pada tubuhnya.

Scylla serrata memiliki duri yang relatif pendek dibanding dua species lainnya.

Warna kemerahan hingga oranye terutama pada capit dan kakinya, sedangkan pada

jenis lain dominan warna ungu pucat atau kehitaman. Ciri lain yaitu pada Scylla

oceanic berwarna kehijauan dan terdapat garis-garis biru coklat hampir pada bagian

seluruh tubuhnya kecuali bagian perut. Scylla transquebarica berwarna kehijauan

sampai kehitaman dengan sedikit garis-garis berwarna kecoklatan pada kaki

Page 3: “ekor” yang sangat “pendek” - repository.ipb.ac.id V... · Brachyura sendiri berasal dari bahasa Yunani yang artinya mempunyai “ekor” yang sangat “pendek” (brachy

renangnya. Secara umum Scylla oceanica, dan Scylla transquebarica memiliki

ukuran lebih besar daripada S. serrata untuk umur yang sama. Kepiting jantan

dicirikan oleh bagian abdomen yang berbentuk agak lancip menyerupai segitiga sama

kaki, sedangkan pada kepiting betina dewasa agak membundar dan melebar. Pada

kepiting dewasa, yang jantan memiliki ukuran capit lebih besar dibandingkan dengan

betina untuk umur yang sama demikian pula halnya dengan ukuran tubuhnya.

Selain kepiting bakau, jenis lain yang memiliki nilai ekspor adalah rajungan

atau dikenal dengan nama “swimming crab.” Kepiting bakau cukup mudah dibedakan

dengan famili lainnya, khususnya rajungan. Perbedaan kepiting bakau dengan

rajungan (Portunus pelagicus) dapat terlihat cukup dengan melihat warna karapas dan

jumlah duri-duri pada karapasnya. Rajungan memiliki warna yang menarik pada

karapasnya. Duri akhir pada kedua sisi karapas rajungan relatif lebih panjang dan

lebih runcing dari duri akhir pada kepiting bakau. Rajungan bila tidak berada di

lingkungan air laut hanya tahan hidup beberapa jam saja (Kasry, 1996). Jenis

rajungan yang umum dimakan (edible crab) ialah jenis-jenis yang termasuk cukup

besar yaitu sub famili Portuninae dan Podopthalminae. Jenis-jenis lainnya walaupun

dapat dimakan, tetapi berukuran kecil dan tidak memiliki daging yang berarti. Jenis-

jenis rajungan yang umum terdapat di pasar-pasar Indonesia adalah Portunus

pelagicus. Jenis yang kurang umum tetapi masih sering dijumpai di pasar adalah

rajungan bintang (Portunus sanguinolentus), rajungan angin (Podopthalamus vigil),

rajungan karang (Charybdis feriatus). Jenis-jenis lainnya yang berukuran cukup besar

dan biasa dimakan, tetapi jarang dijumpai dipasar-pasar adalah Charybdis callanassa,

Charybdis lucifera, Charybdis natatas, Charybdis tunicata, Thalamita crenata,

Thalamita danae, Thalamita puguna, dan Thalamita spimmata.

Rajungan jantan memiliki abdomen yang sempit, berbentuk T pada sisi

abdomen dan capit berwarna biru. Sedangkan rajungan betina yang belum matang

memiliki bentuk abdomen “V” atau rajungan dewasa memiliki bentuk abdomen “U”.

Pada hewan ini terlihat adanya perbedaan yang mencolok antara jantan dan betina.

Jantan mempunyai ukuran tubuh yang lebih besar dan capit yang lebih panjang

dibandingkan dengan rajungan betina.

Page 4: “ekor” yang sangat “pendek” - repository.ipb.ac.id V... · Brachyura sendiri berasal dari bahasa Yunani yang artinya mempunyai “ekor” yang sangat “pendek” (brachy

5.4 Perkembangan Luas Areal Budidaya Tambak

Wilayah perairan Indonesia memiliki hutan bakau yang sangat banyak dan

tersebar. Keadaan laut Indonesia penuh kekayaan alam menciptakan habitat untuk

kepiting bisa bertahan hidup. Produksi kepiting di Indonesia sebagian besar masih

berasal dari hasil tangkap laut dan hanya sebagian kecil saja yang dihasilkan dari

budidaya tambak. Permintaan kepiting yang terus meningkat setiap tahunnya,

menyebabkan sistem produksi yang berbasi pada penangkapan menjadi tidak lagi

sustainable. Menurunnya kualitas dan ukuran kepiting hasil tangkap setiap tahunnya

menjadi pertanda telah terjadi penangkapan berlebih. Kondisi ini menyebabkan

beberapa tahun Indonesia mengalami penurunan produksi pada sektor penangkapan

kepiting di laut. Cara budidaya tambak diharapkan dapat memberi solusi untuk

mengatasi masalah ini, sehingga total produksi kepiting Indonesia setiap tahunnya

dapat kembali meningkat.

Tabel 9 menunjukkan luas lahan yang digunakan untuk budidaya tambak di

Indonesia. Lahan tersebut tiap tahunnya terus meningkat, namun sebagian besar lahan

tersebut masih digunakan untuk budidaya tambak udang dan bandeng. Hal ini

disebabkan teknik pembudidayaan kepiting yang masih tergolong baru dan belum

dikenal secara luas oleh masyarakat seperti halnya budidaya tambak udang ataupun

bandeng.

Tabel 9. Luas Lahan Berpotensi untuk Budidaya Tambak Tahun 1997-2010

Tahun Luas Lahan (Ha) Tahun Luas Lahan (Ha)

1997 390.182 2004 489.811

1998 357.331 2005 512.524

1999 393.196 2006 612.530

2000 390.182 2007 611.889

2001 438.010 2008 613.175

2002 458.107 2009 -

2003 480.762 2010 682.857

Laju (%/tahun) 4,63

Sumber: Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2011

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada tahun 2007 telah

mengembangkan klaster industri perikanan khusus komoditi kepiting di beberapa

Page 5: “ekor” yang sangat “pendek” - repository.ipb.ac.id V... · Brachyura sendiri berasal dari bahasa Yunani yang artinya mempunyai “ekor” yang sangat “pendek” (brachy

kabupaten diseluruh Indonesia guna mengangkat komoditas perikanan unggulan di

wilayah tersebut. Pengembangan klaster industri perikanan sebenarnya sudah

diterapkan pula di negara lain seperti Jepang dan Vietnam yang menggunakan sistem

satu desa satu komoditas. Beberapa daerah yang mengembangkan sistem klaster

industri kepiting dan rajungan antara lain di Medan (Sumatera Utara), Sambas

(Kalimantan Barat), Makassar (Sulawesi Selatan), Pemalang (Jawa Tengah), dan

Gresik (Jawa Timur).

5.5 Perkembangan Produksi Kepiting Indonesia

Perkembangan produksi subsektor perikanan Indonesia selama ini dapat

dikatakan dalam kondisi baik. Permintaan hasil perikanan Indonesia tiap tahunnya

meningkat setelah Indonesia melakukan pemasaran ke pasar dunia. Aneka macam

komoditi hasil laut dikirim ke negara lain sesuai kebutuhan tiap negara. Konsumsi

akan sumber daya laut masyarakat global mengalami peningkatan disebabkan oleh

beberapa faktor yaitu: Pertama, meningkatnya jumlah penduduk disertai dengan

meningkatnya pendapatan masyarakat. Kedua, meningkatnya apresiasi terhadap

makanan sehat (healthy good) sehingga mendorong konsumsi daging dari pola red

meat ke white meat. Terakhir, karena berjangkitnya penyakit pada hewan yang

menjadi sumber protein hewani lainnya selain ikan dan sumberdaya laut sehingga

sumber daya laut menjadi sumber alternatif terbaik.

Produksi kepiting dari hasil tangkap laut sejauh ini tersebar di provinsi

Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Timur,

Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Tenggara. Pada Tabel 10

terlihat lokasi produksi kepiting tangkap di Indonesia yang dihasilkan tidak tersebar

secara merata dari seluruh provinsi yang ada. Hanya terdapat beberapa provinsi yang

berpotensi menghasilkan komoditi kepiting tangkap yaitu provinsi yang memiliki

perairan dengan hutan mangrove.

Tabel 10. Delapan Provinsi Berpotensi Produksi Kepiting Hasil Tangkap di

Indonesia Tahun 2008-2010

Nama Provinsi 2008 2009 2010 Laju (%/tahun)

Jawa Timur 5.649 8.832 10.886 39,80

Page 6: “ekor” yang sangat “pendek” - repository.ipb.ac.id V... · Brachyura sendiri berasal dari bahasa Yunani yang artinya mempunyai “ekor” yang sangat “pendek” (brachy

Bangka Belitung 6.363 6.209 7.547 9,56

Jawa Barat 8.666 4.077 6.718 5,91

Sulawesi Tenggara 6.483 6.658 6.410 -0,51

Kalimantan Timur 3.935 4.080 5.053 13,77

Sumatera Utara 4.309 4.564 4.809 5,64

Kalimantan Selatan 5.549 2.635 2.160 -35,27

Sumatera Barat 1.788 1.486 901 -28,13

Sumber: Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2011

Produksi kepiting di Indonesia awalnya lebih dari 70% berasal dari hasil

tangkap kekayaan laut, tetapi dalam beberapa tahun terakhir telah diberlakukan usaha

budidaya kepiting di Indonesia. Pada tahun 1994 dan 1998, terjadi penurunan

produksi kepiting karena terdapat beberapa permasalahan seperti penurunan hasil

tangkapan nelayan karena keadaan laut yang tidak terurus serta adanya keterbatasan

dalam hal teknologi maupun dalam hal pengelolaan penangkapan. Oleh sebab itu,

budidaya tambak kepiting masih merupakan solusi terbaik untuk permasalahan

produksi tersebut. Usaha untuk menggalakan budidaya tambak kepiting ini

sebenarnya sudah ada sejak tahun 1990-an, namun perluasan wilayah tangkap masih

lebih banyak dipiih oleh para pelaku bisnis ini pada masa itu karena dinilai relatif

lebih mudah, murah, dan cepat menghasilkan.

Kendala yang dihadapi dalam usaha budidaya kepiting antara lain kurangnya

minat para investor menanamkan modal karena biaya operasionalnya yang tinggi,

risiko kerugian dianggap besar, serta ketersediaan teknologi yang belum mendukung.

Namun usaha budidaya ini sangatlah potensial dan menguntungkan mengingat terus

menurunnya kualitas dan jumlah kepiting hasil tangkap. Hal ini dibuktikan dengan

semakin pesatnya pertumbuhan usaha budidaya tambak kepiting pada beberapa tahun

terakhir seperti di daerah pantai utara (Pantura) Pulau Jawa, Sulawesi Selatan, serta

Cilacap.

5.6 Negara Pesaing Indonesia dalam Ekspor Kepiting

Filipina, Vietnam, dan Thailand merupakan beberapa negara pengekspor

produk perikanan di kawasan Asia Tenggara. Letak geografis yang berdekatan serta

sumberdaya alam yang hampir sama dengan Indonesia menjadikan kedua negara

Page 7: “ekor” yang sangat “pendek” - repository.ipb.ac.id V... · Brachyura sendiri berasal dari bahasa Yunani yang artinya mempunyai “ekor” yang sangat “pendek” (brachy

tersebut sebagai pesaing utama dalam hal ekspor komoditas perikanan. Kedua negara

tersebut juga banyak mengekspor komoditas perikanan seperti ikan bandeng, udang,

dan kepiting yang selama ini menjadi komoditas unggulan Indonesia. Dalam hal

ekspor komoditas kepiting, Filipina merupakan ancaman terbesar bagi Indonesia

karena mengekspor jenis komoditas yang sama yakni rajungan dan kepiting bakau

dalam jumlah yang cukup besar.

Berdasarkan data FAO, pada tahun 2009, Filipina menyumbang sekitar 20%

dari total 28 ribu ton produksi kepiting rajungan di dunia. Jumlah tersebut

menempatkan Filipina sebagai produsen kepiting rajungan terbesar di dunia di atas

Indonesia (16%). Sedangkan untuk komoditas kepiting bakau, Indonesia pada tahun

2007 menjadi produsen tangkap terbesar yakni sebesar 25.640 ton, jauh di atas

Thailand dan Filipina yang hanya sebesar 3.340 ton dan 1.800 ton. Namun sebaliknya

dalam hal budidaya kepiting bakau, Indonesia hanya mampu menghasilkan 6.630 ton

dan berada di bawah Filipina yang mampu menghasilkan 9.300 ton per tahun.

Tabel 11. Volume dan Nilai Ekspor Kepiting Segar Dunia Tahun 2008-2010

2008 2009 2010

Negara Volume

(Ton) Nilai

(1000 $) Negara

Volume (Ton)

Nilai (1000 $)

Negara

Volume (Ton)

Nilai (1000 $)

Indonesia 8.676 91.139 Indonesia 7.743 54.281 Indonesia 9.347 78.049

Inggris 11.222 51.986 Kanada 6.292 50.099 Kanada 7.859 67.987

Kanada 8.340 50.785 Inggris 12.242 46.469 Inggris 11.922 49.777

India 4.737 26.493 India 6.198 31.644 USA 7.755 39.610

USA 5.836 24.681 USA 5.941 26.049 RRC 3.583 23.208

Irlandia 3.654 19.174 RRC 3.590 19.157 Filipina 4.533 22.088

RRC 3.535 16.404 Filipina 4.145 18.222 India 3.545 20.827

Perancis 2.602 15.045 Irlandia 3.163 14.356 Irlandia 3.212 15.809

Vietnam 2.002 12.193 Perancis 2.258 12.872 Hongkong 3.057 15.634

Korea 1.081 10.446 Hongkong 2.360 11.871 Pakistan 6.361 13.769

Jerman 1.202 10.145 Vietnam 1.597 10.808 Perancis 2.052 11.791

Filipina 2.207 9.834 Korea 549 9.032 Korea 495 11.701

Australia 560 7.477 Australia 616 7.742 Jepang 808 10.470

Thailand 3.227 7.224 Pakistan 4.042 7.020 Australia 506 7.813

Sumber: United Nations Commodity Trade, 2012

Page 8: “ekor” yang sangat “pendek” - repository.ipb.ac.id V... · Brachyura sendiri berasal dari bahasa Yunani yang artinya mempunyai “ekor” yang sangat “pendek” (brachy

Produksi kepiting Indonesia memang sejauh ini mampu mendominasi para

pesaing tersebut. Berdasarkan Tabel 11, nilai ekspor Indonesia menjadi yang terbesar

di dunia selama beberapa tahun terakhir. Filipina dan Thailand hanya mampu

menempati peringkat ke 13 dan 15 pada tahun 2008. Namun ekspor dari Filipina terus

meningkat secara signifikan hingga pada tahun 2010, menempati peringkat ke 6

dalam hal ekspor kepiting segar. Melihat fakta tersebut, Indonesia harus segera

berbenah terutama dalam hal kesinambungan produksi maupun efisiensi

pemasarannya agar tetap mampu bersaing dan mempertahankan dominasinya. Pada

Tabel 11 juga terdapat beberapa negara yang menjadi tujuan utama ekspor kepiting

Indonesia seperti Amerika Serikat, RRC, dan Korea Selatan. Hal tersebut disebabkan

oleh perbedaan jenis spesies yang diekspor dan diimpor oleh mereka dari Indonesia

(mud crabs dan blue swimming crabs). Ekspor kepiting RRC didominasi oleh mitten

crabs sedangkan Amerika Serikat banyak mengekspor jenis king crabs, stone crabs,

dan dungeness crabs.

5.7 Harga Kepiting

5.7.1 Harga Kepiting Indonesia

Indonesia memiliki kualitas kepiting yang baik untuk diekspor ke pasar

internasional. Harga kepiting di dalam negeri (domestik) tergolong salah satu

komoditi perikanan dengan harga jual yang tinggi. Di pasar internasional, harga

kepiting Indonesia merupaka salah satu yang paling tinggi. Pada Tabel 12 terlihat

perbedaan harga kepiting di pasar domestik dan di pasar dunia. Hal ini disebabkan

komoditas kepiting yang diekspor merupakan komoditas dengan grade yang lebih

baik dari yang ada di pasar domestik sehingga harganya pun menjadi lebih mahal.

Selain itu, kepiting yang diekspor tentunya memiliki berbagai tambahan biaya yang

dibebankan pada produk tersebut seperti biaya administrasi sebelum akhirnya bisa

dikirim sampai ke konsumen.

Tabel 12. Perkembangan Harga Kepiting Indonesia (FOB) di Pasar Domestik dan

Pasar Ekspor Tahun 2002-2008

Page 9: “ekor” yang sangat “pendek” - repository.ipb.ac.id V... · Brachyura sendiri berasal dari bahasa Yunani yang artinya mempunyai “ekor” yang sangat “pendek” (brachy

Tahun Harga Domestik

(Rp/Kg)

Harga Domestik

(US$/Kg)

Harga Ekspor

(US$/kg)

2002 9.674,06 1,035 8,05

2003 10.767,52 1,253 7,63

2004 21.623,70 2,417 6,43

2005 15.782,71 1,623 7,04

2006 16.694,56 1,818 7,53

2007 19.880,21 2,175 8,36

2008 19.585,53 2,022 10,35

2009 - - 7,01

2010 - - 8,35

Laju (%/tahun) 18.08 17.62 3.79

Sumber: Kementerian Kelautan Perikanan, 2009 dan United Nations Commodity Trade, 2012

Harga ekspor kepiting Indonesia di pasar dunia juga terus berfluktuasi dari

tahun 2002 hingga 2008. Pada tahun 2008 terjadi kenaikan harga ekspor mencapai

10,35 US$/ton yang disebabkan oleh kenaikan harga kepiting di pasar dunia (KKP,

2009). Harga ekspor kepiting tidak bisa dikendalikan secara langsung oleh

pemerintah karena harga yang terbentuk merupakan hasil dari permintaan dan

penawaran kepiting di pasar dunia.

5.7.2 Harga Kepiting Negara Pesaing

Thailand dan Filipina merupakan dua pesaing utama Indonesia dalam ekspor

kepiting. Hal ini disebabkan oleh kesamaan pada jenis komoditas kepiting yang

diekspor serta letak geografisnya yang cukup dekat dengan Indonesia. Selain itu,

keduanya juga memiliki mitra dagang yang hampir sama dengan Indonesia. Harga

kepiting di kedua negara pesaing tersebut ternyata jauh lebih murah bila

dibandingkan dengan Indonesia. Pada Tabel 13 terlihat perkembangan harga kepiting

di negara tersebut. Secara kasat mata, harga kepiting Indonesia bisa mencapai dua

hingga empat kali lipat harga kepiting yang ditawarkan oleh negara tersebut.

Meskipun demikian, jumlah ekspor Indonesia masih jauh mengungguli kedua negara

tersebut. Hal ini ternyata disebabkan oleh kualitas kepiting Indonesia yang dinilai

Page 10: “ekor” yang sangat “pendek” - repository.ipb.ac.id V... · Brachyura sendiri berasal dari bahasa Yunani yang artinya mempunyai “ekor” yang sangat “pendek” (brachy

tinggi sehingga lebih sering dipergunakan untuk bahan baku masakan restoran di

negara tujuan ekspornya, khususnya Amerika Serikat.

Tabel 13. Perkembangan Harga Ekspor Kepiting (FOB) Thailand dan Filipina

Tahun 2008-2010

Tahun Harga Ekspor Kepiting

Thailand (US$/kg) Tahun

Harga Ekspor Kepiting

Filipina (US$/kg)

2008 1,59 2008 4,45

2009 2,40 2009 4,40

2010 3,35 2010 4,87

Laju (%/tahun) 45,26

4,78

Sumber: United Nations Commodity Trade, 2012

5.8 Gambaran Ekspor Kepiting Indonesia

Kepiting yang diproduksi dipasarkan ke pasar domestik dan dunia. Pasar

produk kepiting Indonesia telah memasuki beberapa negara yaitu Amerika Serikat,

RRC, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, dan beberapa negara Eropa seperti Belanda

dan Inggris. Sejauh ini, Amerika Serikat masih merupakan pasar utama tujuan ekspor

kepiting Indonesia. Komoditas kepiting tersebut diekspor dalam bentuk segar, beku,

kering, maupun dalam kemasan. Beberapa perusahaan importir dari Amerika Serikat

seperti Philips Foods bahkan sengaja mendirikan perusahaan eksportir di Indonesia

untuk menjamin kelancaran pasokan kepitingnya. Philips Foods, perusahaan di

Amerika Serikat yang paling banyak mengimpor kepiting dari Indonesia mendirikan

perusahaan Philips Seafoods Indonesia yang juga merupakan eksportir kepiting

terbesar ke Amerika Serikat (Urner Barry Foreign Trade Data). Philips Seafoods pada

tahun 2008 mengekspor sebesar 23% dari total ekspor kepiting Indonesia diikuti oleh

Tongga Tiur Putra (19,43%), Windika Utama (7,09%), dan Kelola Mina Laut

(6,40%).

Tabel 14. Perkembangan Ekspor Kepiting Indonesia Tahun 2001-2010

Year Volume Ekspor Kepiting Indonesia (kg) Nilai (US$)

2001 7.267.042 63.657.003

2002 8.056.297 74.403.889

2003 7.600.851 72.361.560

2004 9.018.865 76.599.829

Page 11: “ekor” yang sangat “pendek” - repository.ipb.ac.id V... · Brachyura sendiri berasal dari bahasa Yunani yang artinya mempunyai “ekor” yang sangat “pendek” (brachy

2005 12.645.717 84.849.089

2006 11543.145 81.737.430

2007 10.539.397 72.332.860

2008 8.676.013 91.139.446

2009 7.743.459 54.281.371

2010 9.346.589 78.048.881

Laju (%/tahun) 4.33 4.99

Sumber: United Nations Commodity Trade, 2012

Berdasarkan Tabel 14, perkembangan ekspor kepiting Indonesia selama

periode tahun 2001-2010, mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun, baik dalam hal

nilai maupun volume ekspornya. Pada tahun 2005, volume ekspor kepiting Indonesia

adalah sebesar 12.645 ton dengan nilai sebesar US$ 84.849.089, kemudian terus

mengalami penurunan hingga tahun 2009 volume ekspornya hanya sebesar 7.743 ton

dan nilai perdagangan terendah sebesar US$ 54.281.371. Hal ini tidak terlepas dari

adanya dampak dari krisis global yang bermula di Amerika Serikat dan Eropa

sehingga menyebabkan kondisi perdagangan dunia menjadi tidak stabil dan

cenderung menurun.

5.8.1 Kasus Penolakan terhadap Ekspor Komoditas Perikanan Indonesia

Amerika Serikat merupakan salah satu negara tujuan utama Indonesia dalam

mengekspor kepiting. Sebesar 60% komoditi kepiting yang diekspor Indonesia

dikirim ke Amerika Serikat. Hal ini dikarenakan restoran seafood di Amerika Serikat

menggunakan kepiting asal Indonesia (KKP, 2011). Selain Amerika Serikat, negara

lainnya seperti Singapura, Malaysia, Jepang, Korea Selatan, dan Belanda juga

merupakan negara-negara yang selama 10 tahun terakhir menjadi pengimpor utama

produk kepiting Indonesia.

Seperti usaha ekspor produk perikanan lainnya, ekspor kepiting Indonesia juga

tidak terlepas dari adanya risiko penolakan dari negara tujuan. Indonesia sebagai

negara eksportir utama produk perikanan juga mengalami berbagai kasus penolakan.

Berdasarkan data yang dilansir oleh Uni Eropa melalui Rapid Alert System for Food

and Feed (RASSF), sejak tahun 2003 sampai 2008, sering kali ditemukan kasus

Page 12: “ekor” yang sangat “pendek” - repository.ipb.ac.id V... · Brachyura sendiri berasal dari bahasa Yunani yang artinya mempunyai “ekor” yang sangat “pendek” (brachy

detention/penahanan terhadap produk perikanan yang diekspor ke uni eropa,

meskipun kecenderungannya mulai menurun.

Tabel 15. Jumlah Kasus Penolakan terhadap Produk Komoditas Perairan Indonesia

Negara 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005

Uni Eropa 127 152 174 429 252 332 259

Jepang 0 181 0 0 0 246 29

Amerika Serikat 0 0 667 1.927 1.505 2.282 1.644

Kanada 170 121 125 174 459 445 404

Sumber: Ababouch (2006)

Kecenderungan notifikasi yang menunjukkan peningkatan selama periode

2003-2005 mengakibatkan ditetapkannya CD 235 tahun 2006 yang mewajibkan

seluruh produk perikanan Indonesia yang masuk ke Uni Eropa harus diuji terlebih

dahulu sehingga meningkatkan biaya ekspor. Terdapat 4 penyebab utama penolakan

produk perikanan Indonesia, yaitu penggunaan bahan kimia seperti antibiotic,

nitrofuran, maupun chloraphenicol melebihi ambang batas yang diperbolehkan,

kandungan mikrobiologi (salmonella) yang tinggi, histamin, serta kandungan logam

berat.

Selain dari Uni Eropa, penolakan produk perikanan Indonesia juga dilakukan

oleh Amerika Serikat dan Jepang. Berbeda dengan jenis kasus penolakan dari Uni

Eropa yang dominan disebabkan oleh kondisi bahan baku, maka di Amerika Serikat

penahanan produk oleh USFDA lebih disebabkan oleh kondisi pengolahan produk

yang terkontaminasi secara fisik (filthy). Amerika Serikat dengan sistem automatic

detention yang dikendalikan oleh USFDA membuka fakta bahwa sejak tahun 2003

sampai tahun 2008 ditemukan lebih dari 100 kasus penahanan setiap tahunnya,

puncaknya pada tahun 2004 ditemukan sebanyak 442 kasus. Positifnya sejak tahun

2005 baik di Uni Eropa, Amerika Serikat, maupun Jepang terdapat kecenderungan

kasus penolakan produk perikanan yang menurun.

Page 13: “ekor” yang sangat “pendek” - repository.ipb.ac.id V... · Brachyura sendiri berasal dari bahasa Yunani yang artinya mempunyai “ekor” yang sangat “pendek” (brachy

5.8.2 Regulasi dan Standar Internasional untuk Ekspor Produk Perikanan

Peno lakan yang dilakukan oleh beberapa negara importir tersebut dilakukan

guna memproteksi konsumennya dari produk-produk impor yang tercemar. Dalam

konteks perdagangan Internasional, konsep proteksi ini dikenal dengan istilah

Technical Barrier to Trade (TBT) Agreement dan Sanitary and Phytosanitary (SPS)

Agreement. Dalam impelementasi TBT dan SPS, terdapat mekanisme untuk menolak

bahkan memusnahkan produk-produk yang tidak sesuai dengan standar kualifikasi

yang telah ditentukan oleh masing-masing negara. Standar tersebut diwujudkan

dalam bentuk regulasi teknis sebagai berikut:

1. Uni Eropa

• EC No.178/2002 tentang persyaratan utama undang-undang pangan serta

prosedur keamanan pangan

• EC No.882/2004 tentang pengawasan oleh pemerintah

• EC No.852/2004 tentang keamanan bahan pangan

• EC No.853/2004 tentang peraturan khusus untuk keamanan bahan

baku

• EC No.854/2004 tentang badan pengawas keamanan asal bahan pangan

• EC No.446/2001 tentang batas maksimum kontaminasi dalam bahan pangan

• EC No.2073/2005 tentang ktiteria mikrobiologi bagi bahan pangan

2. Amerika Serikat

• Federal Food, Drug and Cosmetic Act (FDA)

• Code of Federal Regilation (CFR) 123

• Bioterorism Act (TBA)

3. Kanada

• Food and Drug Act

• Canadian Food Inspection Agency Act

• Fish Inspection Act

• Consumer and Labelling Act

• Fish Inspection Regulation

4. Jepang

• Food Sanitation law

Page 14: “ekor” yang sangat “pendek” - repository.ipb.ac.id V... · Brachyura sendiri berasal dari bahasa Yunani yang artinya mempunyai “ekor” yang sangat “pendek” (brachy

5. China (RRC)

• Food Hygine of the People’s Republic of China

Secara garis besar, poin penting yang tertera dari masing-masing regulasi

teknis adalah bagaimana eksportir membuktikan bahwa produk yang dipasarkan telah

memenuhi persyaratan standar yang dibutuhkan. Biasanya masing-masing negara

mengembangkan prosedur monitoring, pengujian maupun pemeriksaaan yang dapat

menjamin bahwa produk sesuai standar yang diinginkan. Umumnya pembuktian

terhadap kesesuaian standar diwujudkan dalam bentuk sertifikasi.

Selain persyaratan yang bersifat wajib (regulasi teknis), beberapa negara

terkadang juga memiliki persyaratan pasar yang bersifat sukarela (voluntary).

Beberapa persyaratan standar yang sifatnya sukarela adalah:

1. Marine Stewardship Council (MSC), fokus pada isu lingkungan seperti chain of

custody produk perikanan dan fisheries management. Dipersyaratkan oleh

beberapa importir dari Amerika Serikat, Jepang maupun Australia.

2. Aquaculture Certification Council (ACC), fokus pada isu praktek-praktek

budidaya perikanan yang baik mencakup aspek teknis, lingkungan dan sosial.

Importir dari Amerika Serikat merupakan pendukung utama standar ini.

3. International Standardisation Organisation (ISO), fokus pada isu kemanan

pangan (ISO 22000), lingkungan (ISO 14001) serta kualitas (ISO 9001). Standar

yang ditetapkan oleh skema ISO umumnya dipersyaratkan oleh masing-masing

importir di banyak negara.

4. British Retail Consortium (BRC), fokus pada keamanan pangan produk,

pengemasan sampai penyimpanan dan distribusi. Dipersyaratkan terutama oleh

importir Uni Eropa.

Meskipun bersifat sukarela, meningkatnya kepedulian konsumen di negara-

negara tujuan ekspor seperti Amerika Serikat dan Eropa terhadap konservasi habitat

kepiting sering kali secara halus memaksa eksportir untuk memiliki berbagai

sertifikasi tersebut. Sebagian besar konsumen tidak mau membeli kepiting Indonesia

jika cara penangkapannya merusak lingkungan. Bahkan terdapat wacana mulai tahun

Page 15: “ekor” yang sangat “pendek” - repository.ipb.ac.id V... · Brachyura sendiri berasal dari bahasa Yunani yang artinya mempunyai “ekor” yang sangat “pendek” (brachy

2012, produk kepiting Indonesia baru diperbolehkan masuk ke pasar Amerika Serikat

jika eksportir memiliki sertifikat Marine Stewardship Council (MSC).

Saat ini komoditi kepiting Indonesia yang diekspor sudah merupakan hasil

produksi yang tempat penangkapannya (laut) sudah diterapkan konservasi habitatnya

(KKP, 2011). Pemerintah melakukan konservasi untuk mengatasi permasalahan

penurunan produksi kepiting di laut. Pemberian label pada produk kepiting yang

berasal dari pengelolaan ramah lingkungan akan menyebabkan kepiting yang

diperoleh sesuai standar internasional yang diminta negara importir utama.

Kondisi penerapan ecolabeling nantinya akan menguntungkan para nelayan

dan pembudidaya ikan, karena pendapatan nelayan akan meningkat. Hal ini

disebabkan para nelayan akan menjual kepiting dengan ukuran yang besar saja.

Nelayan dapat menjaga volume kepiting yang akan diproduksi dalam jangka waktu

yang panjang.