Bentuk asal fluvial

12
BAB I BENTUK ASAL FLUVIAL 1.1 Maksud dan Tujuan 1. Praktikan dapat mengenali dan menjelaskan ciri-ciri bentuk lahan fluvial pada peta topografi 2. Praktikan dapat mengeerti proses-proses yang menyebabkan terbentuknya bentu lahan fluvial serta menjelaskna proses-proses fluvial yang berlangsung berdasarkan kenampakan pada peta topografi. 1.2 Latar Belakang Geomorfologi ( geomorphology ) adalah ilmu tentang roman muka bumi beserta aspek-aspek yang mempengaruhinya. Geomorfologi bisa juga merupakan salah satu bagian dari geografi. Di mana geomorfologi yang merupakan cabang dari ilmu geografi, mempelajari tentang bentuk muka bumi, yang meliputi pandangan luas sebagai cakupan satu kenampakan sebagai bentang alam (landscape) sampai pada satuan terkecil sebagai bentuk lahan (landform). Hubungan geomorfologi dengan kehidupan manusia adalah dengan adanya pegunungan-pegunungan, lembah, bukit, baik yang ada didarat maupun di dasar laut.Dan juga dengan adanya bencana alam seperti gunung berapi, gempa bumi, tanah longsor dan sebagainya yang berhubungan dengan lahan yang ada di bumi yang juga mendorong manusia untuk melakukan pengamatan dan mempelajari bentuk-bentuk geomorfologi yang ada di bumi. Baik yang dapat berpotensi berbahaya maupun aman. Sehingga dilakukan pengamatan dan identifikasi bentuk lahan.

Transcript of Bentuk asal fluvial

Page 1: Bentuk asal fluvial

BAB I

BENTUK ASAL FLUVIAL

1.1Maksud dan Tujuan

1. Praktikan dapat mengenali dan menjelaskan ciri-ciri bentuk lahan fluvial pada

peta topografi

2. Praktikan dapat mengeerti proses-proses yang menyebabkan terbentuknya

bentu lahan fluvial serta menjelaskna proses-proses fluvial yang berlangsung

berdasarkan kenampakan pada peta topografi.

1.2Latar Belakang

Geomorfologi ( geomorphology ) adalah ilmu tentang roman muka bumi beserta

aspek-aspek yang mempengaruhinya. Geomorfologi bisa juga merupakan salah

satu bagian dari geografi. Di mana geomorfologi yang merupakan cabang dari

ilmu geografi, mempelajari tentang bentuk muka bumi, yang meliputi pandangan

luas sebagai cakupan satu kenampakan sebagai bentang alam (landscape)

sampai pada satuan terkecil sebagai bentuk lahan (landform).

Hubungan geomorfologi dengan kehidupan manusia adalah dengan adanya

pegunungan-pegunungan, lembah, bukit, baik yang ada didarat maupun di dasar

laut.Dan juga dengan adanya bencana alam seperti gunung berapi, gempa bumi,

tanah longsor dan sebagainya yang berhubungan dengan lahan yang ada di

bumi yang juga mendorong manusia untuk melakukan pengamatan dan

mempelajari bentuk-bentuk geomorfologi yang ada di bumi. Baik yang dapat

berpotensi berbahaya maupun aman. Sehingga dilakukan pengamatan dan

identifikasi bentuk lahan.

Istilah bentang lahan berasal dari kata landscape (Inggris) atau landscap

(Belanda) atau landschaft (Jerman), yang secara umum berarti pemandangan.

Arti pemandangan mengandung dua aspek, yaitu aspek visual dan aspek

estetika pada suatu lingkungan tertentu Untuk mengadakan analisis

bentanglahan diperlukan suatu unit analisis yang lebih rinci.Dengan mengacu

pada definisi bentang lahan tersebut, maka dapat dimengerti, bahwaunit analisis

yang sesuai adalah unit bentuklahan. Oleh karena itu, untuk menganalisis dan

mengklasifikasi bentanglahan selalu mendasarkan pada kerangkakerja

bentuklahan. Berdasarkan pengertian bentanglahan seperti di atas, maka dapat

diketahui, bahwa ada delapan anasir bentanglahan. Kedelapan anasir

Page 2: Bentuk asal fluvial

bentanglahan itu adalah udara, tanah, air, batuan, bentuklahan, flora, fauna, dan

manusia.

Bentuk lahan adalah bagian dari permukaan bumi yang memiliki bentuk

topografis khas, akibat pengaruh kuat dari proses alam dan struktur geologis

pada material batuan dalam ruang dan waktu kronologis tertentu. Bentuk lahan

terdiri dari sistem Pegunungan, Perbukitan, Vulkanik, Karst, Alluvial, Dataran

sampai Marine terbentuk oleh pengaruh batuan penyusunnya yang ada di bawah

lapisan permukaan bumi. Pada makalah ini akan dijelaskan kembali apa yang

dimaksud dengan bentanglahan yang terbentuk berasal dari proses pelarutan.

Page 3: Bentuk asal fluvial

Bab II

Bentuk Asal Fluvial

2.1 Dasar Teori

PENGERTIAN LAHAN FLUVIAL

Bentuklahan fluvial adalah semua proses yang terjadi di alam baik fisika, maupun

kimia yang mengakibatkan adanya perubahan bentuk permukaan bumi, yang

disebabkan oleh aksi air permukaan, baik yang merupakan air yang mengalir secara

terpadu (sungai), maupun air yang tidak terkonsentrasi ( sheet water). proses fluviatil

akan menghasilkan suatu bentang alam yang khas sebagai akibat tingkah laku air

yang mengalir di permukaan. Bentang alam yang dibentuk dapat terjadi karena

proses erosi maupun karena proses sedimentasi yang dilakukan oleh air

permukaan.

Macam-macam Proses Fluviatil adalah :

• Proses erosi adalah gaya melebar air yang mengalir disatas permukaan air

tanah yang menyebabkan terjadinya lembah-lembah.

• Proses transporasi adalah proses perpindahan / pengangkutan material oleh

suatu tubuh air yang dinamis yang diakibatkan oleh tenaga kinetis yang ada pada

sungai sebagai efek dari gaya gravitasi.

• Proses sedimentasi terjadi bila terjadi ketika sungai tidak mampu lagi

mengangkut material yang dibawanya. Apabila tenaga angkut semakin berkurang,

maka material yang berukuran kasar akan diendapkan terlebih dahulu baru

kemudian diendapkan material yang lebih halus.

Jenis Bentukan Bentuklahan Asal Fluvial

1. Dataran aluvial

Dataran alluvial merupakan dataran yang terbentuk akibat proses-proses

geomorfologi yang lebih didominasi oleh tenaga eksogen antara lain iklim, curah

hujan, angin, jenis batuan, topografi, suhu, yang semuanya akan mempercepat

proses pelapukan dan erosi. Hasil erosi diendapkan oleh air ke tempat yang lebih

rendah atau mengikuti aliran sungai.

Dataran alluvial menempati daerah pantai, daerah antar gunung, dan dataran

lembah sungai. daerah alluvial ini tertutup oleh bahan hasil rombakan dari daerah

sekitarnya, daerah hulu ataupun dari daerah yang lebih tinggi letaknya. Potensi air

tanah daerah ini ditentukan oleh jenis dan tekstur batuan.

Page 4: Bentuk asal fluvial

2. Dataran banjir

Dataran banjir berupa dataran yang luas yang berada pada kiri kanan sungai yang

terbentuk oleh sedimen akibat limpasan banjir sungai tersebut. Umumnya berupa

pasir, lanau, dan lumpur.

3. Tanggul alam sungai (natural levee)

Tanggul yang terbentuk akibat banjir sungai di wilayah dataran rendah yang

berperan menahan air hasil limpasan banjir sehingga terbentuk genangan yang

dapat kembali lagi ke sungai. Seiring dengan proses yang berlangsung kontinyu

akan terbentuk akumulasi sedimen yang tebal sehingga akhirnya membentuk

tanggul alam.

4. Rawa belakang (backswamps)

Backswamp atau Rawa belakang adalah bagian daridataran banjir dimana simpanan

tanah liat menetap setelahbanjir. Backswamps biasanya terletak di belakang sungai

alam sebuah tanggul. Kemudian kembali rawa-rawa yang terletak agak jauh dari

saluran sungai di dataran banjir tersebut. Ketika air tumpah ke dataran banjir,

material terberat tetes keluar pertama dan materi terbaik dilakukan jarak yang lebih

besar

Relief : Cekung – datar

Batuan/struktur :Berlapis, tidak kompak

Proses :Sedimentasi

Karakteristik :Relief cekung - datar, selalu tergenang, proses sedimentassi.

5. Kipas aluvial

Bila suatu sungai dengan muatan sedimen yang besar mengalir dari bukit atau

pegunungan, dan masuk ke dataran rendah, maka akan terjadi perubahan gradien

kecepatan yang drastis, sehingga terjadi pengendapan material yang cepat, yang

dikenal sebagai kipas aluvial, berupa suatu onggokan material lepas, berbentuk

seperti kipas, biasanya terdapat pada suatu dataran di depan suatu gawir. Biasanya

pada daerah kipas aluvial terdapat air tanah yang melimpah. Hal ini dikarenakan

umumnya kipas aluvial terdiri dari perselingan pasir dan lempung sehingga

merupakan lapisan pembawa air yang baik.

6. Teras sungai

teras sungai dapat dimanfaatkan untuk mengetahui

proses-proses yang telah terjadi di masa lalu. teras sungai

Page 5: Bentuk asal fluvial

merupakan satu morfologi yang sering dijumpai pada sungai. Proses deposisi,

proses migrasi saluran, proses erosi sungai meander dan aliran overbank sangat

berperan dalam pembentukan dan perkembangan dataran banjir. Faktor yang

mempengaruhi proses pembentukan dan perkembangan teras sungai adalah

perubahan base level of erosion dan perubahan iklim

7. Gosong sungai (point bar)

Relief : Datar – berombak

Batuan/struktur : Berlapis, tidak kompak

Proses :Sedimentasi

Karakteristik : Terbentuk pada tubuh sungai bagian hilir, bagian hulu gosong tumpul

dan bagian hilir menyudut.

8. Sungai teranyam (braided stream)

Terbentuk pada bagian hilir sungai yang memiliki slope hampir datar – datar, alurnya

luas dan dangkal. terbentuk karena adanya erosi yang berlebihan pada bagian hulu

sungai sehingga terjadi pengendapan pada bagian alurnya dan membentuk

endapan gosong tengah. Karena adanya endapan gosong tengah yang banyak,

maka alirannya memberikan kesan teranyam. Keadaan ini disebut juga

anastomosis( Fairbridge, 1968).

9. Sungai meander dan enteranched meander

Bentukan pada dataran banjir sungai yang berbentuk kelokan karena pengikisan

tebing sungai, daerah alirannya disebut sebagai Meander Belt. Meander ini

terbentuk apabila pada suatu sungai yang berstadia dewasa/tua mempunyai dataran

banjir yang cukup luas, aliran sungai melintasinya dengan tidak teratur sebab

adanya pembelokan aliran Pembelokan ini terjadi karena ada batuan yang

menghalangi sehingga alirannya membelok dan terus melakukan penggerusan ke

batuan yang lebih lemah.

10. Delta dan macamnya

Delta adalah bentang alam hasil sedimentasi sungai pada bagian hilir setelah masuk

pada daerah base level. Pada saataliran air mendekati muara, seperti danau atau

laut makakecepatan aliranya menjadi lambat. Akibatnya, terjadi pengendapan

sedimen oleh air sungai. Pasir akan diendapkan sedangkan tanah liat dan lumpur

akan tetap terangkut oleh aliran air. Setelah sekian lama , akan terbentuk lapisan -

lapisan sedimen. Akhirnya lapian lapisan sedimen membentuk dataran yang luas

pada bagian sungai yangmendekati muara nya dan membentuk delta.

Page 6: Bentuk asal fluvial

Pembetukan delta memenuhi beberapa syarat. Pertama,sedimen yang dibawa oleh

sungai harus banyak ketika akan masuk laut atau danau. Kedua, arus panjang di

sepanjang pantai tidak terlalu kuat. Ketiga , pantai harus dangkal. Contoh bentang

alam ini adalah delta Sungai Musi, Kapuas, dan Kali Brantas.

No

Nama Karakteristik Utama

1 Dataran aluvial

Relief berbentuk datar yang luas di sisi aliran sungai yang terbentuk oleh material hasil luapan sungai pada masa lalu

2 Dataran banjir Relief berbentuk datar di sisi aliran sungai yang terbentuk oleh material hasil luapan sungai yang masih sering tergenangi apabila terjadi luapan, akan tetapi genangan hanya bersifat sementara

3 Tanggul alam Penghalang sepanjang sungai, merupakan deposit material yang diluapkan oleh aliran air sungai

4 Teras deposisional

Bentuk undakan sepanjang sungai akibat penyempitan alur yang dialiri air dengan material  berupa endapan yang dibawa oleh aliran air

5 Teras batuan dasar

Bentuk undakan sepanjang sungai akibat penyempitan alur yang dialiri air dengan material  berupa batuan dasar karena material deposisionalnya telah larut terbawa air

6 Rawa belakang sungai

Wilayah yang terletak di balik tanggul sungai dengan ketinggian hampir sejajar dengan sungai sehingga apabila sungai meluap mudah tergenangi dan genangan bertahan cukup lama

7 Kipas aluvial Aliran sungai dengan bentuk menyebar dari suatu ujung tunggal, merupakan kondisi peralihan dari aliran yang sempit ke wilayah yang lebih luas

8 Gosong sungai

Pulau-pulau yang terletak di tengah aliran sungai dengan material kasar

9 Meander terpenggal

Cekungan membelok, bekas sungai yang terpenggal akibat terjadinya pelurusan sungai

10 Dasar sungai mati

Cekungan memanjang, bekas sungai yang tidak dialiri air lagi

2.2 Pembahasan2.2.1 Dataran BanjirDataran banjir terbentuk akibat dari peristiwa banjir. Dataran banjir merupakan derah yang terbentuk akibat dari sedimentasi (pengendapan) banjir. Saat banjir terjadi, tidak hanya air yang di bawa tapi juga tanah-tanah yang berasal dari hilir aliran sungai. Dataran banjir biasanya terbentuk di daerah pertemuan-pertemuan sungai. Akibat dari peristiwa sedimentasi ini, dataran banjir merupakan daerah yg subur bagi pertanian, mempunyai air tanah yang dangkal sehingga cocok sekali bagi pemukiman dan perkotaan. Dapat di lihat pada peta daerah dataran banjir di batasi oleh warna hijau dan di lambangkan dengan tulisan F7.2.2.2 Dataran Aluvial Dataran alluvial merupakan dataran yang terbentuk akibat proses-proses geomorfologi yang lebih didominasi oleh tenaga eksogen antara lain iklim, curah hujan, angin, jenis batuan, topografi, suhu, yang semuanya akan mempercepat

Page 7: Bentuk asal fluvial

proses pelapukan dan erosi. Hasil erosi diendapkan oleh air ketempat yang lebih rendah atau mengikuti aliran sungai. Dataran alluvial menempati daerah pantai, daerah antar gunung, dan dataran lembah sungai. daerah alluvial ini tertutup oleh bahan hasil rombakan dari daerah sekitarnya, daerah hulu ataupun dari daerah yang lebih tinggi letaknya. Pada peta topografi, Morfologi dataran alluvial di batasi garis bewarna hijau dan di beri symbol F1 pada peta tersebut.2.2.3 Hamparan CelahHamparan celah adalah suatu bentuk lahna fluvial yang terbentuk dari akibat berbagai proses fluvial yang menyebabkan suatu bentuk lahan yang terdapat di antara bentuk lahan fluvial lainnya contohnya terletek antara lantaran banjir dan tepi gosong sungai. Dimana pada peta di simbolkan dengan F11.2.2.4 Gosong Sungai Gosong sungai (point bar)Merupakan kenampakan morfologik yang umum pada sungai yang sedang mengalami meandering dan pada saat yang bersamaan pengendapan point bar merupakan proses sedimentasi yang terjadi di dalam alur sungai tersebut. Bentuk dan ukuran sedimentasi bervariasi tergantung pada besarnya alur sungai serta berkembang pada bagian lengkung dalam (inner band) alur sungai. Tekstur dari material point bar tergantung pada keadaan sedimen yang terangkut pada saat banjir terjadi. Kelerengan umumnya miring ke arah aliran menuju lengkung luar. Di mana pada peta banyak terdapat point bar (gosong sungai) karena sungai di indikasikan sungai tua dicirkan banyaknya kelokan sungai. Gosong sungai pada peta di beri symbol F13.

Bab IIIKesimpulan

Page 8: Bentuk asal fluvial

1. Daerah dataran banjir terletak atau sisi kanan atau sisi kiri pada sungai di tandai dengan morfologi dataran dan mempunyai morfostruktur tidak resisiten.

2. Morfologi bentuk lahan dataran alluvial adalah dataran di sirikan dengan materil mempunyai partikel/material kecil.

3. Hamparan celah adalah suatu bentuk lahna fluvial yang terbentuk dari akibat berbagai proses fluvial yang menyebabkan suatu bentuk lahan yang terdapat di antara bentuk lahan fluvial lainnya contohnya terletek antara lantaran banjir dan tepi gosong sungai

4. Gosong sungai (point bar) merupakan endapan hasil dari sediment sungai sebagai akibat proses erosi yang membawa material kasar atau halus.

Daftar Pustaka

Page 9: Bentuk asal fluvial

Henry.A.2012.Fenomenamorfografi.http://henryambaramh.blogspot.com/2012/0 5/makalah-geomorfologi.html. Di akses pada tanggal 17 Maret 2014

Budairi.2012.BentukAsalFluvial.http://www.budairi.com/2012/10/geomorfologi-bentuklahan-ekohidrolik.html#ixzz2vzAs26Zn. Di akses pada tanggal 17 maret 2014