BENTONITE.docx
-
Upload
bangsawan-arrasyi -
Category
Documents
-
view
11 -
download
0
description
Transcript of BENTONITE.docx
BENTONITE
1. Bentonit
Bentonit adalah istilah pada lempung yang mengandung monmorillonit dalam
dunia perdagangan dan termasuk kelompok dioktohedral. Penamaan jenis
lempung tergantung dari penemu atau peneliti, misal ahli geologi, mineralogi,
mineral industri dan lain-lain. Bentonit dapat dibagi menjadi 2 golongan
berdasarkan kandungan alu-munium silikat hydrous, yaitu activated clay dan
fuller's Earth. Activated clay adalah lempung yang kurang memiliki daya
pemucat, tetapi daya pemucatnya dapat ditingkatkan melalui pengolahan
tertentu. Sementara itu, fuller's earth digunakan di dalam fulling atau pembersih
bahan wool dari lemak. Sedangkan berdasarkan tipenya, bentonit dibagi menjadi
dua, yaitu :
a. Tipe Wyoming (Na-bentonit – Swelling bentonite); Na bentonit memiliki daya
mengembang hingga delapan kali apabila dicelupkan ke dalam air, dan tetap
terdispersi beberapa waktu di dalam air. Dalam keadaan kering berwarna putih
atau cream, pada keadaan basah dan terkena sinar matahari akan berwarna
mengkilap. Perbandingan soda dan kapur tinggi, suspensi koloidal mempunyai
pH: 8,5-9,8, tidak dapat diaktifkan, posisi pertukaran diduduki oleh ion-ion sodium
(Na+).
b. Mg, (Ca-bentonit – non swelling bentonite); Tipe bentonit ini kurang
mengembang apabila dicelupkan ke dalam air, dan tetap terdispersi di dalam air,
tetapi secara alami atau setelah diaktifkan mempunyai sifat menghisap yang
baik. Perbandingan kandungan Na dan Ca rendah, suspensi koloidal memiliki
pH: 4-7. Posisi pertukaran ion lebih banyak diduduki oleh ion-ion kalsium dan
magnesium. Dalam keadaan kering bersifat rapid slaking, berwarna abu-abu,
biru, kuning, merah dan coklat. Penggunaan bentonit dalam proses pemurnian
minyak goreng perlu aktivasi terlebih dahulu. Endapan bentonit Indonesia
tersebar di P. Jawa, P. Sumatera, sebagian P. Kalimantan dan P. Sulawesi,
dengan cadangan diperkirakan lebih dari 380 juta ton, serta pada umumnya
terdiri dari jenis kalsium (Ca-bentonit). Beberapa lokasi yang sudah dan sedang
dieksploitasi, yaitu di Tasikmalaya, Leuwiliang, Nanggulan, dan lain-lain. Indikasi
endapan Na-bentonit terdapat di Pangkalan Brandan; Sorolangun-Bangko;
Boyolali. Na-bentonit dimanfaatkan sebagai bahan perekat, pengisi (filler), lumpur
bor, sesuai sifatnya mampu membentuk suspensi kental setelah bercampur
dengan air. Sedangkan Ca-bentonit banyak dipakai sebagai bahan penyerap.
Untuk lumpur pemboran, bentonit bersaing dengan jenis lempung lain, yaitu
atapulgit, sepiolit dan lempung lain yang telah diaktifkan. Dengan penambahan
zat kimia pada kondisi tertentu, Ca-bentonit dapat dimanfaatkan sebagai bahan
lumpur bor setelah melalui pertukaran ion, sehingga terjadi perubahan menjadi
Na-bentonit dan diharapkan terjadi peningkatan sifat reologi dari suspensi
mineral tersebut Agar mencapai persyaratan sebagai bahan lumpur sesuai
dengan spesifikasi standar, perlu ada penambahan polimer. Hal itu dapat
dilakukan melalui aktivasi bentonit untuk bahan lumpur bor.
2. Keterbentukan bentonite
Bentonit terbentuk dari proses mekanik dan kimiawi dari batuan
yangdipengaruhi cuaca (pada lingkungan alkali), batuan tersebut umumnya
berasal dari batuan ledakan gunung berapi, bisa juga berasal dari batuan
andesit, riolit, basal,dan lain-lain, kebanyakan adalah batuan tersier. Keberadaan
bentonit sangatmelimpah di Indonesia, antara lain tersebar di pulau Jawa, pulau
Sumatera,sebagian pulau Kalimantan Timur dan pulau Sulawesi.
Asal mula bentonit Secara umum, mula-jadi endapan bentonit ada empat
macam, yaitu hasil pelapukan,hydrothermal, transformasi, dan sedimentasi.
Endapan hasil pelapukan;
Faktor pembentukan endapan ben-tonit hasil pelapukan adalah kondisi
komposisi mineralbatuan, komposisi kimia dari air, dan daya lalu air pada batuan
asal. Yang terakhir ini dapatdikemukakan sebagai : iklim, berbagai relief dan
tumbuh-tumbuhan yang berada di atas batuan.Pembentukan bentonit hasil
pelapukan adalah akibat reaksi antara ion-ion hidrogen (H+) dalamair tanah
dengan senyawa silikat. Ion H+
tersebut berasal dari asam karbon akibat pembusukan zat-zat organik di dalam
tanah.Mineral penting saat pembentukan lempung adalah plagioklas, kalium-
feldspar, biotit, muskovit,sedikit kandungan senyawa alumina dan ferro-
magnesia. Plagioklas sangat reaktif, berjumlahbanyak dan sumber utama dari
kation dan silika dalam air tanah.
Larutan hydrothermal
Larutan hydrotermal merupakan larutan bersifat asam dengan kandungan
klorida, belerang,karbon dioksida dan silika. Komposisi larutan berubah karena
ada reaksi dengan batuan gampingmenjadi larutan alkali yang bersifat basa, lalu
terbawa keluar dan akan tetap bertahan selamaunsur alkali dan alkali tanah tetap
terbentuk akibat penguraian batuan asal.