Bendungan

19
BAB I LANDASAN TEORI (BENDUNGAN ASI) A. Pengertian Bendungan ASI adalah pembendungan air susu karena penyempitan duktus laktiferi atau oleh kelenjar-kelenjar tidak dikosongkan dengan sempurna atau karena kelainan pada puting susu. B. Patofisiologi Sesudah bayi lahir dan plasenta keluar, kadar estrogen dan progesteron turun dalam 2-3 hari. Dengan ini faktor dari hipotalamus yang menghalangi keluarnya pituitary lactogenic hormon (prolaktin) waktu hamil, dan sangat dipengaruhi oleh estrogen, tidak dikeluarkan lagi dan terjadi sekresi prolaktin oleh hipofisis. Hormon ini meyebabkan alveolus-alveolus kelenjar mamma terisi dengan air susu, tetapi untuk mengeluarkannya dibutuhkan refleks yang menyebabkan kontraksi sel-sel mioepitelial yang mengelilingi alveolus dan duktus kecil kelenjar-kelenjar tersebut. Refleks ini timbul bila bayi menyusu. Pada permulaan nifas bila bayi belum menyusu dengan baik, atau kemudian apabila kelenjar-kelenjar tidak dikosongkan dengan sempurna, terjadi pembendungan air susu. Kadang-kadang

description

ASI

Transcript of Bendungan

BAB I

LANDASAN TEORI

(BENDUNGAN ASI)A. Pengertian

Bendungan ASI adalah pembendungan air susu karena penyempitan duktus laktiferi atau oleh kelenjar-kelenjar tidak dikosongkan dengan sempurna atau karena kelainan pada puting susu. B. Patofisiologi

Sesudah bayi lahir dan plasenta keluar, kadar estrogen dan progesteron turun dalam 2-3 hari. Dengan ini faktor dari hipotalamus yang menghalangi keluarnya pituitary lactogenic hormon (prolaktin) waktu hamil, dan sangat dipengaruhi oleh estrogen, tidak dikeluarkan lagi dan terjadi sekresi prolaktin oleh hipofisis. Hormon ini meyebabkan alveolus-alveolus kelenjar mamma terisi dengan air susu, tetapi untuk mengeluarkannya dibutuhkan refleks yang menyebabkan kontraksi sel-sel mioepitelial yang mengelilingi alveolus dan duktus kecil kelenjar-kelenjar tersebut. Refleks ini timbul bila bayi menyusu.Pada permulaan nifas bila bayi belum menyusu dengan baik, atau kemudian apabila kelenjar-kelenjar tidak dikosongkan dengan sempurna, terjadi pembendungan air susu. Kadang-kadang pengeluaran susu juga terhalang sebab duktuli laktiferi menyempit karena pembesaran vena serta pembuluh limfe.

C. Tanda dan Gejala

1. Payudara bengkak, keras, panas.2. Nyeri bila ditekan3. Warnanya kemerahan4. suhu tubuh sampai 38 cD. Pecegahan

- Jangan dibersihkan dengan sabun.- Gunakan teknik menyusui yang benar.- Puting susu dan areola mamae harus selalu kering setelah selesai menyusui.- Jangan pakai Bra yang tidak dapat menyerap keringat.E. Penatalaksanaan1. Menyusuia) Jika ibu menyusui da b ayi tidak menetek, bantulah memerah air susu dengan tangan dan pompa.

b) Jika ibu menyusui dan bayi mampu menetak :

Bantu ibu agar meneteki lebih sering pada kedua payudara tiap kali meneteki. Berikan penyuluhan cara meneteki yang baik. Mengurangi nyeri sebelum meneteki :

1)) berikan kompres hangat pada dada sebelum meneteki atau mendi air hangat.

2)) pijat punggung dan leher.3)) memeras susu cara manual sebelum meneteki dan basahi puting agar bayi mudah menetek.- Mengurangi nyeri setelah meneteki

1)) gunakan bebat atau kutang.

2)) kompres dingin pada dada untuk menguragi bengkak.

3)) terapi paracetamol 500 mg peroral.2. Tidak menyusui

a) Jika ibu tidak meneteki :

Berikan bebat da kutang ketat. Kompres dingin pada dada untuk mengurangi bengkak dan nyeri

Hindari pijat/ kompres hangat.

Berikan paracetamol 500 mg peroral

b) Evaluasi 3 hari lagi.BAB II

ASUHAN KEBIDANAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU POST PARTUM NY N DENGAN BENDUNGAN ASI

DI RUANG NIFAS RSUP NTB

TANGGAL 12 JANUARI 2010

Tanggal pengkajian : 10 Januari 2010 Jam : 09.00 wita No. RM : 0099779

I. PENGUMPULAN DATA

A. Data Subyektif1. Identitas

Nama klien: Ny. NNama suami: Tn. N

Umur : 21 tahunUmur: 25 tahun

Agama : IslamAgama: Islam

Suku/bangsa: Sasak/ WNISuku/bangsa : Sasak/ WNI

Pendidikan : SMAPendidikan: S1

Pekerjaan: Tidak bekerjaPekerjaan: PNS

Alamat : Ampenan Alamat: Ampenan

2. Keluhan utama

Ibu mengatakan payudaranya terasa tegang dan bayinya tidak mau menyusu, serta merasa khawatir karena bayinya tidak mau menyusu.3. Riwayat perjalanan penyakit

Ibu masuk IGD tanggal 9 Januari 2010 jam 14.00 dan langsung di bawa ke ruang bersalin. ibu mengatakan sakit perut bagian bawah menjalar ke pinggang sejak tanggal 9 Januari 2010 jam 09.00 wita, keluar lendir campur darah sejak tanggal 9 Januari 2010 jam 11.00 wita. Ibu dengan G1,P0,Ao,Ho usia kehamilan 9 bulan, hidup, tunggal, intra uteri,keadaan umum ibu dan janin baik dengan kala I fase laten. Tanggal 9 Januari 2010 jam 20.45 wita bayi lahir spontan biasa langsung menagis, warna kulit kemerahan di ruang bersalin A-S 7-9, BB 2900 gram, PB 48 cm . Tanggal 9 Januari 2009 jam 23.00 wita pasien di pindahkan ke ruang nifas RSUP NTB. 4. Riwayat menstruasi

a. Menarce : 14 thun

b. Siklus : 30 hari

c. Lama : 7-8 hari

d. Warna : Merah tua

e. Jumlah : 2-3 x ganti pembalut dalam sehari

f. Flour albus: Kadang-kadang sebelum haid, tidak gatal dan tidak berbaug. Disminorea: Tidak5. Riwayat kehamilan sekarang

a. Hamil ke : pertamab. Umur kehamilan: 9 bulanc. Mulai merasakan gerakan janin: sejak usia kehamilan 4 bulan

d. ANC: 4 kali di puskesmase. Imunisasi TT: 2 kali, TT1 pada usia kehamilan 3 bulan, TT2 pada usia kehamilan 4 bulanf. Pemberian tablet

Tablet tambah darah: 90 tablet selama hamil g. Keluhan selama hamil : mual muntah pada hamil muda

h. Perawatan payudara

Pernah, diajarkan oleh bidan desa pada saat kunjungan kehamilan.i. Senam hamil: tidak pernah

j. Rencana KB : suntik 3 bulan

k. Alasan KB: mengatur jarak kehamilan

6. Riwayat persalinan sekaranga. Tanggal persalinan: 9 Januari 2010 jam 20.45 witab. Jenis persalinan: spontan biasac. Lama persalinan

Kala I

: 1 jam 15 menit, kelainan: tidak ada

Kala II: 5 menit, kelainan: tidak ada

Kala III: 10 menit, kelainan: tidak ada

Kala IV: 2 jam, kelainan: tidak adad. Keadaan perineum: intack

e. Heating

: tidak

f. Kontraksi uterus

: baik

g. TFU

: sepusat

h. Keadaan plasenta

Korion: lengkap

Amnion: lengkap

Kotiledon: lengkap

i. Keadaan bayi

Keadaan umum: baik

Berat badan: 2900 gram, panjang badan: 48 cm

Jenis kelamin: perempuan, A-S: 7-9

Kelainan: anus (+), BAB/BAK (+)7. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang laluHamil

KeUsia kehamilanJenis PersalinanaPenolong dan Tempat PersalinanKomplikasiBBL (gram)Hidup/ matiJKUsia AnakKet

HamilBersalinNifas

Ini-----------

8. Riwayat kesehatan/ penyakit yang pernah diderita dahulu dan sekarang

a. Penyakit Kardiovaskuler: Tidak pernah

b. Penyakit Hipertensi

: Tidak pernah

c. Penyakit Diabetes

: Tidak pernah

d. Penyakit Malaria

: Tidak pernah

e. Penyakit Kelamin HIV/ AIDS:Tidak pernah dilakukan pemeriksaan

f. Penyakit Hepatitis:Tidak pernah dilakukan pemeriksaan

g. Penyakit Campak

: Tidak pernah

h. Penyakit Tuberkulosis

: Tidak pernah

i. Penyakit Anemia Berat

: Tidak pernah

j. Penyakit Ginjal:Tidak pernah dilakukan pemeriksaan

k. Penyakit Gangguan Mental

: Tidak pernah

l. Penyakit Asma

: Tidak pernah

m. Riwayat Kembar

: Tidak ada

n. Lainnya

: Tidak ada

9. Riwayat Biopsikososial Ekonomi

a. Status perkawinan: nikah sah 1x selama 1 tahun

b. Respon ibu dan keluarga: ibu dan keluarga sangat bahagia dengan kelahiran bayinyac. Dukungan keluarga: Keluarga dan suami sangat memberi dukungan dan selalu menemani bayi ketika ibu tertidur.d. Pengambil keputusan dalam keluarga: suamie. Nutrisi

Saat hamilSetelah melahirkan

Frekuensi3x sehari2xselama setelah melahirkan

Porsi1 piring1 pirirng

Komposisinasi, sayur, buah, ikanNasi, sayur, ikan, buah, tahu, tempe

KesulitanTidak adaTidak ada

Makan terakhir Tgl 10 januari 2010 jam 07.30 wita

f. Minuman Saat hamilSetelah melahirkan

Frekuensi>8 x sehari7 x selama setelah melahirkan

Porsi1 gelas1 gelas

KomposisiAir putihAir putih, teh

KesulitanTidak adaTidak ada

Minum terakhirTgl 10 Januari 2010 jam 08.30 wita

g. Personal hygieneSaat hamilSetelah melahirkan

Mandi3kali sehari1x

Gosok gigi2 kali sehari1x

Ganti pakaian1 kali sehari1 kali

Ganti pembalutGanti jika terasa penuhGanti jika terasa penuh

h. EliminasiBABBAK

Saat hamilSetelah melahirkanSaat hamilSetelah melahirkan

Frekuensi2 kali sehariBelum BAB6 kali sehari3 kali

KonsistensiLembekLembekCairCair

KesulitanTidak adaTidak adaTidak adaTidak ada

BAK terakhir tanggal 10 Januari 2010 jam 08.00 wita

i. Istirahat dan tidur

Saat hamilSetelah melahirkan

Siang 2 jam-

Malam 7-8 jam 4 jam

KesulitanTidak adaTidak ada

B. Data Obyektif

a. Keadaan umum

: baikb. Kesadaran

: Composmentis

c. Emosi

: stabil

d. Tanda-tanda vital Suhu: 37,2 C (aksila)

Nadi : 88 x/ menit (teratur)

Pernapasan: 20 x/ menit (teratur, dalam)

Tekanan darah: 110/70 mmHg (berbaring)e. Berat badan: 53 kg

f. Tinggi badan: 150 cmg. Pemeriksaan Fisika. Kepala dan Leher

Kepala dan Rambut

Bersih, warna rambut hitam dengan distribusi merata, tidak ada benjolan dan lesi Muka

Simetris, tidak pucat, terdapat cloasma gravidarum, tidak ada oedema Mata

Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterus Mulut dan gigi

Bibir tidak pucat, mulut bersih, gusi tidak berdarah, tidak ada caries Leher

Tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan thyroid

b. Payudara

Bentuk simetris, puting susu datar, ada hiperpigmentasi pada areola, tidak ada luka/ lesi, tidak ada retraksi atau dimpling, ada pembengkakan payudara, tidak ada benjolan/ massa, tidak ada pembesaran kelenjar limfe, ada nyeri tekan, terdapat pengeluaran kolostrum.

c. AbdomenInspeksi:

Tidak ada bekas luka operasi, terlihat linea nigra, strie lividePalpasi: TFU 2 jari atas simfisis, kontraksi uterus baik, kandung kemih kosong.Diastasis rekti tidak di lakukan.

d. Vulva

Inspeksi

: pengeluaran lochea rubra, warna merah, konsistensi cair, jumlah 30 cc, bau khas lochea, tidak luka jahitan perineum.

Palpasi

: tiadak ada oedeme, tidak ada varises, pembengkakan kelenjar skene (-), pembengkakan kelenjar bartolin (-).

e. Ekstremitas atas dan bawahPucat pada kuku jari: Tidak ada

Oedema

: Tidak ada

Varises

: Tidak ada

Refleks patella

: (+/+)Tanda Hofman

: Tidak adaC. Pemeriksaan penunjang

: tidak dilakukanII. INTERPRETASI DATA DASAR

Diagnosa : P1A0H1 dengan post partum hari-II disertai Bendungan ASI

Data subyektif :

a) Ibu mengatakan melahirkan anak pertama normal tanggal 9 Januari 2010 jam 20.45 wita di ruang bersalin RSUP NTB.

b) Ibu mengatakan payudaranya tegang dan bayinya tidak mau menyusuc) Ibu merasa khawatir dengna keadaan bayinya karena tidak mau menyusu Data obyektif :

a) k/u ibu baik, TTV : tekanan darah 110/70 mmHg, suhu 37,2 C, nadi 88 x/ menit, respirasi 20 x/ menit.b) Payudara : simetris, puting datar, ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran kelenjar limfe, ada pembengkakan payudara.c) Abdomen : TFU 2 jari atas simfisis, kontraksi uterus baik, kandung kemih kosong.

d) Genetalia : pengeluran lokea rubra, konsistensi cair, bau khas lokea, jumlah 30 cc, tidak ada oedem, tidak ada varises, tidak ada luka jahitan, pembengkakan kelenjara bartholin dan skene (-). Masalah : ketidaknyamanan dan kekhawatiranDasar: ibu mengeluh payudaranya terasa tegang dan bayinya tidak mau menyusu Kebutuhan : Jelaskan pada ibu tentang keadaan dirinya dan bayinyaJelaskan pada ibu cara megatasi ketidaknyamaannyaIII. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH POTENSIAL

Diagnosa/ masalah potensial : infeksi payudara

Dasar

:

Subyektif: ibu mengatakan payudaranya terasa tegang dan bayi tidak mau menyusu.

Obyektif: ada pembengkakan payudara, nyeri tekan, puting susu datar.

IV. MENETAPKAN KEBUTUHAN TERHADAP TINDAKAN SEGERA DAN ANTISIPASI PENANGANANNYA

Mandiri : KIE tentang perawatan payudara dan cara menyusui yang benar.

Kolaborasi : pemberian antibiotik

Rujukan : -

V. RENCANA ASUHAN

1. Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga

2. Jelaskan pada ibu penyebab ketidak nyamanan yang dirasakan dan cara mengatasinya

3. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi

4. Promosi kesehatan tentang :

a. Ajarkan ibu cara perawatan payudara

b. Ajarkan ibu cara menyusui yang benar dan anjurkan ibu memberikan ASI Eksklusif pada bayinya

c. Anjurkan ibu untuk mobilisasi dini, eliminasi dan personal hygiene

d. Jelaskan pada ibu tentang nutrisi ibu menyusui

e. Jelaskan pada ibu cara merawat tali pusat dan menjaga kehangatan bayinya

f. Jelaskan pada ibu tentang tanda-tanda bahaya pada ibu nifas dan bayi

VI. PELAKSANAAN ASUHAN

Tanggal : 10 Januari 2010 Jam : 09.30 wita

1. Menjelaskan pada ibu dan keluarga hasil pemeriksaan yaitu keadaan umum ibu, tekanan darah 110/70 mmHg, suhu 37,2 C, nadi 88 x/ menit, respirasi 20x/ menit dan perdarahan 30 cc.

2. Menjelaskan pada ibu penyebab ketidaknyamanan yang dirasakan terjadi karena adanya bendungna ASI pada payudara ibu, disebabkan karena adanya air susu yang tertahan dalam payudara dan tidak terjadi pengosongan sementara itu produksi ASI tetap berlangsung sehingga payudara akan terasa tegang. Cara mengatasinya yaitu anjurkan ibu untuk selalu mengosongkan payudaranya, perawatan payudara dan kompres dingin pada payudara.

3. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi yaitu SF 2x 30 mg, asam mefenamat 3x 500 mg, paracetamol 3x 500 mg peroral dan vitamin A 2x 200.000 IU.

4. Memberikan promosi kesehatan tentang :

a. Mengajarkan ibu cara merawat payudara yaitu:

Siapkan alat :

1. Minyak atau baby oil

2. Waslap 2 buah

3. Air hangat

4. Baskom

Cuci tangan

Melakukan pengurutan pada payudara ibu masing-masing 30 x selama 5menitCara :

Pengurutan payudara (melingkar)Kedua telapak tangan dari tempatkan diantara kedua payudara ke arah atas. Samping ke bawah dan melintang, sehingga tangan menyangga payudara

Pengurutan payudara (pangkal payudara)1) Telapak tangan kiri menopang payudara kiri dan jari-jari tangan kanan saling di rapatkan2) Sisi kelingking tangan kanan mengurut payudara kiri dan pangkal payudara, demikian payudara kanan.3) Pengurutan payudara dengan menggunakan air hangat dan dingin kompres payudara dengan air hangat terlebih dahulu kemudian air hangat selama 5 menit.

Cuci tangan

b. Mengajarkan ibu cara menyusui yang benar yaitu lengan ibu menopang kepala, leher dan seluruh tubuh bayi (kepala dan tubuh berada dalam satu garis lurus), muka bayi menghadap ke payudara ibu, hidung bayi di depan puting susu ibu dan perut bayi menempel pada perut ibu, serta pada saat bayi menghisap kalang payudara masuk ke mulut bayi. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya yaitu memberikan hanya ASI saja selama 6 bulan tanpa memberikan makanan atau minuman apapun kecuali obat bila bayinya sakit, karena apabila bayi diberikan makanan selain ASI, sistem pencernaan belum siap menerima dan bisa merusak sistem pencernaan bayi.

c. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini yaitu miring kiri/ kanan, duduk di tempat tidur, berdiri serta menganjurkan ibu untuk eliminasi agar kandung kencing ibu tidak penuh karena bisa menyebabkan terjadinya perdarahan dan mengganggu pemulihan tubuh ibu. Selain itu ibu juga harus mengganti pembalut apabila pembalut sudah penuh atau sehabis BAB/ BAK. Mengajarkan ibu cara cebok yang benar yaitu mencuci bagian depan dulu (daerah kemaluan ibu) kemudian mencuci bagian belakang (anus).

d. Menjelaskan pada ibu tentang nutrisi ibu menyusui yaitu porsi, frekuensi dan komposisi harus lebih banyak. Porsi makan ibu harus dua kali lebih banyak daripada saat hamil. Kebutuhan gizi pada ibu menyusui yaitu kalsium (terdapat pada susu, keju, ikan teri, kacang-kacangan), asam lemak (terdapat pada ikan laut), zat besi (terdapat pada daging, hati, bayam), vitamin c (terdapat pada buah-buahan seperti jeruk, apel, sirsak, tomat), vitamin B1& B2 (terdapat pada padi, kacang-kacangan, hati, telur, ikan).

e. Menjelaskan pada ibu cara merawat tali pusat yaitu tali pusat bayi tidak boleh diberikan ramuan atau obat apapun. Pada saat mandi sabuni tali pusat bayi kemudian dikeringkan, jangan biarkan tali pusat basah karena akan menyebabkan infeksi. Ibu juga harus menjaga kehangatan bayinya yaitu bayinya selalu didekap, bayi dipakaikan topi dan jangan biarkan bayi di dekat jendela.

f. Menjelaskan pada ibu tentang tanda-tanda bahaya pada:

Ibu nifas yaitu perut terasa lembek, keluar darah banyak dari vagina, lokea berbau busuk, ibu demam tinggi, mual muntah, nafsu makan berkurang, nyeri ulu hati, penglihatan kabur, pusing berlebihan dan tekanan darah tinggi.

Bayi yaitu bayi rewel, tidak mau menyusu, daya hisap lemah, bayi hanya tidur (letargi), badan bayi panas/ dingin, bayi berwarna kuning, bayi tidak BAB selama 3 hari, mata bayi bengkak dan mengeluarkan nanah, tali pusat merah, bengkak, mengeluarkan nanah dan baunya busuk.

VII EVALUASI

Tanggal : 10 Januari 2010 Jam : 10.00 wita

1. Ibu mengerti tentang pejelasan hasil pemeriksaan.2. Ibu mengerti tentang penjelasan penyebab ketidaknyamanannya dan cara mengatasinya.

3. Kolaborasi telah dilakukan dan ibu bersedia minum obat yang telah diberikan sesuai denga. advis.

4. Ibu paham dan dapat melakukan secara mandiri promosi kesehatan yang diberikan.