Bocahradiography.wordpress.com

PERSIAPAN PASIEN

• INFORMASIKAN SEGALA SESUATU TENTANG

PEMERIKSAAN, SUPAYA PASIEN DAPAT MENGIKUTI

PETUNJUK PETUGAS DAN TIDAK BANYAK BERGERAK

• MELEPASKAN SEMUA BENDA YANG DAPAT MENGGANGGU

PEMERIKSAAN / HASIL RADIOGRAF

PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN

• ALAT YANG DIGUNAKAN DISESUAIKAN METODE YANG

DIPILIH

• METODE PEMERIKSAAN BENDA ASING PADA BOLA MATA

YANG DIGUNAKAN DISESUAIKAN DENGAN KETERSEDIAAN

ALAT YANG ADA DI RUMAH SAKIT DAN KONDISI PASIEN

TUJUAN

• MENGEVALUASI ADA TIDAKNYA BENDA ASING

RADIOOPAQUE

• MENENTUKAN LETAK BENDA ASING

• MENNETUKAN KEDALAMAN BENDA ASING

METODE SEDERHANA

• PROYEKSI LATERAL

• PROYEKSI PA

• PROYEKSI MODIFIKASI WATERS

• PROYEKSI VOGT (BONE FREE)

PROYEKSI LATERAL

• PASIEN SEMIPRONE / TEGAK, MSP KEPALA SEJAJAR

DENGAN FILM

• OUTER CANTUS YANG SAKIT DITENGAH FILM

• CR : VRTIKAL TEGAK LURUS FILM

• CP : OUTER CANTUS

• EKSPOS : PASIEN DALAM PANDANGAN LURUS

PROYEKSI PA (POSTERO ANTERIOR)

• PASIEN PRONE / TEGAK

• KEPALA DIATUR DIATAS KASET, DAHI DAN HIDUNG

MENEMPEL FILM

• OML DIATUR TEGAK LURUS KASET

• CR : 30 DERAJAT CRANIO CAUDAL

• CP : ACANTION

PROYEKSI MODIFIKASI WATERS

• PASIEN PRONE / TEGAK

• KEPALA DIATUS DIATAS KASET, DAGU DAN HIDUNG MENEMPEL FILM DAN MSP KEPALA TEGAK LURUS KASET

• CR : VERTIKAL TEGAK LURUS KASET

• CP : PERTENGAHAN ORBITA

• EKSPOS : PASIEN MENUTUP MATA

PROYEKSI VOGT (BONE FREE)

• TUJUANYA UNTUK MENGETAHUI BENDA ASING YANG

KECIL, DENSITASNYA RENDAH PADA SEGMEN ANTERIOR

BOLA MATA ATAU KELOPAK MATA

• DIGUNAKAN FILM GIGI, NON SCREEN

• ADA 2 PROYEKSI : LATEROMEDIAL DAN SUPERO INFERIOR

PROYEKSI VOGT LATEROMEDIAL

• BIBUAT 2 KALI FOTO, MEMANDANG KE ATAS DAN KE BAWAH

• PASIEN DUDUK / BERDIRI

• FILM DIATUR VERTICAL DIANTARA INNERCANTHUS DANHIDUNG

• PASIEN MEMEGANG FILM DAN MENEKAN KE KULITNYA

• CR : HORISONTAL MENUJU TENGAH FILM

• CP : OUTERCANTHUS

• EKSPOS : PASIEN MEMANDANG KEATAS ATAU KEBAWAHSEJAUH MUNGKIN

PROYEKSI VOGT SUPEROINFERIOR • BIBUAT 2 KALI FOTO, MELIRIK KE KANAN DAN KE KIRI

• PASIEN DUDUK / BERDIRI

• FILM DILETAKKAN DI BAWAH KELOPAK MATA

• PASIEN MEMEGANG DAN MENEKAN FILM

• CR : VERTIKAL TEGAK LURUS FILM

• CP : PERTENGAHAN CANTUS EKSTERNA DAN INTERNA

• EKSPOS : PASIEN MELIRIK KE KANAN ATAU KE KIRI SEJAUH

MUNGKIN

METODE KHUSUS

•METODE GERAKAN PARALLAX

•METODE “SWEET”

•METODE “PEIFFER-COMBERG”

BOLA MATA

METODE GERAKAN PARALAKS • DITEMUKAN OLEH RICHARD

• 2 KALI FOTO LATERAL DAN 2 KAL PA DENGANPOSISI BOLA MATA BEDA

• TIDAK MEMERLUKAN ALAT KHUSUS

• FOTO INI UNTUK MENENTUKAN BENDA ASINGDITENGAH ATAU DIDEPAN ATAU DIBELAKANGDARI OTOT INSTRINSIK MATA

• BILA DIDEPAN / DI BELAKANG : MENGALAMIPERUBAHAN POSISI

• BILA DITENGAH TETAP

• KURANG TELITI TAPI MUDAH DILAKSANAKAN

METODE GERAKAN PARALAKS

POSISI :

• POSTERO ANTERIOR (PA)

- PASIEN PRONE ATAU TEGAK

- KEPALA DI ATAS KASET , DAGU, HIDUNG

MENEMPEL KASET

- CR : VERTIKAL , CP : PERTENGAHAN KEDUA

ORBIA

- EKSPOSI : PASIEN MELIRIK KE KANAN DAN KE

KIRI SEJAUH MUNGKIN

METODE GERAKAN PARALAKS

•LATERAL

- PASIEN SEMI PRONE / TEGAK

- KEPALA DILETAKKAN SEHINGGA MSP KEPALA // KASET

- OUTER CANTHUS MATA YANG SAKITDITENGAH KASET

- CR : VERTIKAL TEGAK LURUS KASET

- CP : OUTER CANTHUS

- EKSPOSI : SAAT PASIEN MELIRIK KE ATASDAN KE BAWAH SEJAUH MUNGKIN

METODE “SWEET”

• DIGUNAKAN ALAT BANTU : “ LOKALISIR DAN FILM TUNNEL “

• LOKALISIR TERDIRI DARI :

- STANDAR LOGAM YG BERAT DAN DIPASANG SUATU LENGAN YANG DAPAT DIATUR

- PADA LENGAN TERDAPAT

- KANAN : BOLA LOGAM DIUJUNG SUATU TANGKAI

- KIRI SEBUAH SPRING (PER) DENAN TRIGER YG DAPAT MENGGERAKKAN BOA DAN KONUS MAJU MUNDUR SD 10 MM

- DUA BUAH ALAT UTK MENGATUR LETAK BOLA MATA

METODE “SWEET”

• PEDESTEL TUNNEL , DILENGKAPI DGN :

- TEMPAT FILM YG BISA DIGESER

- KLEM PENJEPIT ( HEAD CLAMP)

- BANTALAN BULAT BERISI UDARA UNTUK

MELETAKKAN KEPALA

METODE “SWEET”

PENGATURAN TABUNG SINAR-X

• PEMOTRETAN 1: ARAH SINAR TEGAK LURUS DAN TEPAT

DIATAS BOLA LOGAM DAN KONUS

- TANGKAI BOLA & KONUS HRS TEPAT SUPERPOSISI

- STRUKTUR YG TAMPAK

A. KEDALAMAN BENDA ASING DGN MENGUKUR

JARAK THD BENDA ASING

B. POSISI BENDA TSB THD GARIS BOLA MATA

METODE “SWEET”

• PEMOTRETAN 2

- ARAH SINAR MENYUDUT 15 – 25 DERAJAT

CAUDO CRANIAL

SHG BOLA DAN KONUS LOGAM DAN

TANGKAINYA TERPISAH

- STRUKTUR YANG TAMPAK

POSISI BENDA ASING DISEELAH NASAL ATAU

TEMPORAL DISEBELAH MATA

METODE “SWEET”

• KEUNTUNGAN METODE SWEET

- GAMBARAN 3 DIMENSI

- BILA BENA ASING > 1 MASING MASING

DAPAT DILIHAT

METODE “ PFEIFFER – CONBERG”

• POSISI INI DPT DIKETAHUI DGN MENGUKUR

POSISINYA TERHDP SUATU MARKER DR PB YG

DITEMPELKAN PD LENSA KONTAK DAN DI LETAKKAN DI

LIMBUS KORNEA

METODE “ PFEIFFER – CONBERG”ALAT ALAT YG DIGUNAKAN

• LENSA KONTAK :

(CONTACT LENS PFEIFER COMBERG)

DIPASANG 4 MARKER DARI PB PD MASING-

MASING SUDUT 90 DERAJAT : MENUNJUKKAN

GARIS VERTIKAL DAN HORISONTAL

Pedestel film holder

2 tunnel 6,5 x 8,5 yg masing-masing tegak lurus pd

tepinya, shg dapt dibuat pengambilan foto :

- waters : CR horisontal

- lateral : vertikal

Pada tunnel vertikal ;

- alat imobilisasi pasien : bite bar, tangkai yg digigit

pasien spy posisi tetap

METODE “ PFEIFFER – CONBERG

PERSIAPAN

• PENGONTROLAN KEMAMPUAN PASIEN BERKONSENTRASI

SHG MATA TIDAK BERUBAH POSISI SELAMA 2 KALI

EKSPOSI

• TABUNG SINAR-X SIAP

• MEKANISME PERGERAKAN FILM TUNNEL

METODE “ PFEIFFER – CONBERG

• POSISI

- PASIEN BERBARING SEMI PRONE

- KEPALA LATERAL DGN SISI SAKIT DILETAKKAN

DI ATAS BANTAL YG BERISI UDARA

- MSP KELAPA // FILM

- LETAK KEPALA DIATUR SHG TITIK TENGAH KORNEA PD

GARIS SILANG YG ADA PD ALAT

- KEPALA DIFIKSASI DG. “HEAD CLAMP”

- SUATU BENDA DILETAKKAN DI DEPAN MATA DAN TEPAT DI

DEPAN MATA KIRA-KIRA 100 CM, SHG PASIEN MEMUSATKAN

PANDANGANNYA PADA NEDA TERSEBUT

- LOKALISIR DILETAKKAN DIATAS PEDESTEL TUNNEL DI DEPAN MATAPASIEN

METODE “ PFEIFFER – CONBERG”

LANGKAH PERSIAPAN :

• PEGAS DITEKAN KEDALAM DAN PCU DIPASANG SHG BOLA & KONUSPADA POSISI DIDEPAN MATA

• PASIEN MEMANDANG KE DEPAN KE ARAH BENDA, LOGAM DIATURDITENGAH KORNEA MATA, TANGKAI DI GARIS TENGAH MATA

• PASIEN TUTUP MATA, DIAM, LOKALISIR DIGERAKKAN HATI-HATIKEARAH MATA SHG BOLA LOGAM MENEKAN KULIT KELOPAK MATA

• PICU DILEPAS, SHG BOLA LOGAM BERGESER 10 MM DR TENGAHKORNEA

• PASIEN MEMBUKA MATA KEMBALI

• PASIEN TETAP MEMANDANG KE DEPAN KE ARAH BENDA DENGANJARAK 100 CM DARI PUSAT KORNEA

• DENGAN MELIHAT GARIS TANDA KITA ATUR AGAR BOLA DAN KONUSLOGAM SESUAI TITIK TENGAH KORNEA

METODE “ PFEIFFER – CONBERG

CARA PEMERIKSAAN

• ALAT-ALAT DIPERIKSA DULU AGAR TIDAK BERUBAH

• TABUNG DISENTRASI PD TITIK TENGAH LUBANG

PENGAMAT BAGIAN BAWAH SESUAI DGN POSISI

MATA YG SAKIT

• DENGAN ANESTESI LOKAL LENSA KONTAK STERIL

DIPASANG DI BELAKANG KELOPAK MATA, SHG

POSISI MARKER VERTIKAL DAN HORISONTAL

METODE “ PFEIFFER – CONBERG

CARA PEMERIKSAAN

• PASIEN DIATUR SHG MATA YG SAKIT : (LOBANG PENGAMAT BAGIAN BAWAH), MATA SEHAT : LOBANG PENGAMAT ATAS

• USAHAKAN POSISI KEPALA THD TUNNEL VERTIKAL SPT POSISI WATERS

• PASIEN UKA MATA DAN MEMANDANG LURUS KE DEPAN TERUS SAMPAI 2 X PENGAMBILAN FOTO

• DIBUAT FOTO AP

• STRUKTUR YG TERLIHAT : LETAK BENDA ASING THD TITIK TENGAH KONTAK LENSA, JARAKNYA KE ARAH NASAL ATAU TEMPORAL THD SUMBU PUSAT BOLA MATA

METODE “ PFEIFFER – CONBERG

CARA PEMERIKSAAN

• FILM YG TLAH DIPAKAI DIAMBIL, DILANJUTKAN FILM BARU DG TABUNG DIGESER 90 DERAJAT SHG TEGAK LURUS THD KASET

• DIBUAT FOTO LATERAL : MENGGAMBARKAN KEDALAMAN BENDA ASING YG DIUKUR DARI JARAK THD MARKER PB THD KONTAK LENSA, SERTA LETAKNYA DIATAS ATAU DIBAWAH LENSA KONTAK

• KEUNTUNGAN :

- TELITI

- BILA BA > 1, MASING-MASING DPT DLIHAT

THANK YOU

tetap setia kunjungi bocahradiography.wordpress.com