Belajar FARMASI

14
Belajar FARMASI CARA MENGERJAKAN RESEP 1. Kelengkapan resep. a. Periksa kelengkapan resep 1. Nama dokter 2. Alamat dan nomor telepon dokter, dan nomor izin praktek dokter (SIP) 3. Nama obat yang jelas 4. Banyaknya obat yang tertulis. 5. Aturan pakai (signatura) yang jelas. 6. Nama pasien 7. Paraf dokter b. Urutan pengerjaan. Resep-resep antidotum, Cito, PIM, Urgent, Statim dan sebagainya harus dikerjakan terlebih dahulu. c. Narkotika. Resep yang mengandung narkoba harus diperhatikan: 1. Tidak boleh ada iter (ulangan). 2. Nama pasien harus jelas, tidak boleh m.i (untuk dipakai sendiri). 3. Alamat pasien harus jelas. 4. Aturan pakai harus jelas, tidakboleh s.u.c/s.u.n. (aturan pakai sudah tahu). 2. Formula Standar Formula standar atau formulae officinalis adalah resep-resep yang tertulis dalam buku-buku resmi. 3. Obat Tak Tercampurkan. Akan menyebabkan : Khasiat obat berubah. Terbentuk zat lain yang lebih beracun Tidak tersatukan secara farmakologi.

description

sfs

Transcript of Belajar FARMASI

Belajar FARMASICARA MENGERJAKAN RESEP

1.Kelengkapan resep.a. Periksa kelengkapan resep1.Nama dokter2.Alamat dan nomor telepon dokter, dan nomor izin praktek dokter (SIP)3.Nama obat yang jelas4.Banyaknya obat yang tertulis.5.Aturan pakai (signatura) yang jelas.6.Nama pasien7.Paraf dokter

b. Urutan pengerjaan.Resep-resep antidotum, Cito, PIM, Urgent, Statim dan sebagainya harus dikerjakan terlebih dahulu.

c. Narkotika.Resep yang mengandung narkoba harus diperhatikan:1.Tidak boleh ada iter (ulangan).2.Nama pasien harus jelas, tidak boleh m.i (untuk dipakai sendiri).3.Alamat pasien harus jelas.4.Aturan pakai harus jelas, tidakboleh s.u.c/s.u.n. (aturan pakai sudah tahu).

2.Formula StandarFormula standar atau formulae officinalis adalah resep-resep yang tertulis dalam buku-buku resmi.

3.Obat Tak Tercampurkan.Akan menyebabkan :Khasiat obat berubah.Terbentuk zat lain yang lebih beracunTidak tersatukan secara farmakologi.4.Dosis Maksimuma.Dosis maksimum yang terdapat dalam farmakope berlaku untuk orang dewasa.b. Bila pada resep umur si pasien tidak nyata atau belum dewasa maka ditanyakan umurnya.c. Bila ada zat yang bekerja searah dalam resep, harus dihitung dosis maksimum berganda.d. Dosis maksimum yang mengikat adalah yang terdapat pada Farmakope Indonesia, bila tidak ada dapat dilihat pada Farmakope lain.

5.Peracikan.Setelah hal-hal di atas diperhatikan barulah difikirkan cara pembuatan sekaligus dengan pelaksanaannya.Pada waktu mengerjakan pembuatan resep, agar diperhatikan:a. Cara pembuatan yang sepraktis-praktisnya.b. Mengambil zat dengan teliti (baca etiket pada botol waktu mengambil dan mengembalikan zat ke tempatnya).c. Jangan sampai ada bahan obat lupa menimbang dan mencampurnya.

6.Pengemasan/PewadahanSetelah obat diracik, masukkan obat tersebut ke wadah yang sesuai dan bersih. Harus diperhatikan sifat-sifat zat yang ada dalam obat itu dan wadahnya disesuaikan dengan sifat-sifat zat itu.Botol tempat obat cair harus diberi kap (tutup).

7.Etiketa.Untuk obat luar, digunakan etiket bewarna biru.b. Untuk obat dalam , etiket warna putih.c. Pada etiket dituliskan:1.Sebelah atas : nama apotik, alamat apotik dan nama apoteker2.Sebelah kanan atas: tempat dan tanggal pembuatan resep.3.Sebelah kiri atas: nomor resep.4.Di tengah: nama pasien dan cara pemakaian.5.Pada etiket biru: pada bagian bawah sekali ditulis Obat Luar.6.Di bawah etiket, kalau perlu ditambahkan label: kocok dulu dan atau tidak boleh diulang tanpa resep dokter.7.Pada bagian kanan bawah dicantumkan paraf dari si pembuat obat.

8.PengecekanSetelah semua lengkap, periksa sekali lagi barulah obat itu dapat diberikan kepada pasien.

9.KetentuanBeberapa ketentuan yang biasa dijumpai dalam resep:a. Pada clysma (obat pompa) jika tidak disebut lain, artinya obat itu untuk sekali pakai, untuk menghitung takaran maksimumnya.b. Obat yang melebihi takaran maksimum, misalnya >100% diberi tanda seru.Bila > 200%, diminta paraf dokter.c. Kalau pada resep ditulis :Amylum: berarti yang diambil amylum oryzae.Cera: tanyakan yang alba atau flava.Extractum Chinae: Extractum Chinae Siccum.Ferrum: Ferrum pulveratum untuk preparat, ferrum reductum untuk obat dalam.Hydrargyri oxydi: rubrum untuk salap, flavum untuk salap mata.Hydrogenii Peroxydi: tanyakan persennya.Paraffinum: Paraffinum Liquidum.Sirupus: tanyakan sirupus apa?!Sulfur: tanyakan sublimatum, depuratum atau praecipitatum.Vaselin: vaselin album.

Contoh Resep Pulveres dan Penyelesaiannya.R/Extr.Bellad10mgAtropin sulfas0,5mgElaeosach. lact, anisiq.s.m.f.pulv. dtd. No. XIIStddd. IPro : Farma (12) tahunGolDMKhasiatPemerian

K20-80 mgParasimpatolitikCairan kental

K1-3 mgParasimpatolitikSerbuk putih

B-Zat tambahan

KRFO:Elaoeosacch lact. Anisi terdiri dari :Sacch lact2Ol. anisi1 tts.

OTT:-Perhitungan Dosis:Extrac. Bellad.Dosis maksimum untuk anak 12 Th:1 x pakai : 12/20 x 20 mg = 12 mg1 hari: 12/20 x 80 mg = 48 mgDosis pemakaian1 x pakai: 10/12 x 100%=83,33%Sehari: 3 x 10/48x100%=62,5%

Atropin sulfasDosis maksimum untuk anak 12 th:1 x pakai : 12/20x 1 mg = 0,6 mgSehari:12/20 x 3 mg = 1,8 mgDosisi pemakaian1 x pakai : 0,5/0,6 x 100% = 83,33%Sehari: 3 x 0,5/1,9 x 100% = 83,33%Doses Berganda:1 x pakai : 83,33% +83,33% = 166,66%Sehari: 83,33%+62,5% =145,83%Ternyata melebihi dosis maksimum, maka harus dilaporkan dulu sebelum dikerjakan.Penimbangan Bahan :1.Extr. Bellad = 12 x 10 mg = 120 mg2.Atropin sulfas = 12 x 0,5 mg = 6 mgPengenceran 1 = 10Timbangan Atropin sulfas 50 mgSacch lactis+carmin450 mg.+500 mgDari pengenceran ditimbang6/50 x 500 mg = 60 mg (mengandung 6 mg Atropin Sulfas dan 54 mg Sacch lactis)3.Elaeosacch lact. anisi = (12x500 mg) (120 mg + 6 mg) = 600 mg 126 mg = 5874 mg. Karena Sacch. lact diperlukan untuk penggerusan dan pengeringan Extr. Bellad, maka Elaeosach lact. anisi sebanyak 5874 mg, dipecah menjadi :a.4 gram Sacch lactis dan 2 tetes ol. anisib.Elaeosacch lact anisi 1874 mg4.Sacch. lactis 4000 mg dikurangkan dengan Sacch lact. yang terpakai untuk pengenceran Atropin sulfas sebanyal 54 mg.Jadi Sacch. lact. yang ditimbang = 4000 mg 54 mg = 3946 mg (Ini digunakan untuk mengeringkan Extr. Bellad).

Pembuatan:1.Buat pengenceran Atropin sulfas, ambil 60 mg (M1)2.Extr Belad dimasukan ke dalam lumpang panas, tetesi dengan beberapa tetes etanol 70%, gerus, tambahkan Sacch. lactis, gerus sampai kering. (M2)3.Buat Elaeosacch. lact. anisi 1874 mg dengan cara:Sacch lactis 2000 mg + Ol. anisi 1 tetes, gerus sampai homogen, timbang 1874 mg (M3).4.M1 dimasukan ke dalam lumpang, + M2 gerus homogen, + kan M3, gerus sampai homogen.5.Bagi serbuk menjadi 12 bungkus dengan ditimbang satu persatu, bungkus dengan kertas perkamen.6.Masukan ke dalam pot yang tertutup rapat, beri etiket putih.7.Pada etiket putih ditulis

Apotek Medika DarussalamJl. Kampus No. 10 Banda AcehAPA :

No:Tgl:

FarmaSehari tiga kali satu bungkusTidak boleh diulang tanpa resep dokter

Contoh Resep Kapsul dan Penyelesaiannya:R/Theophyllin1,5Extract. Bellad0,1CTMtab XVm.f. pulv. No.XVda in caps.t.dd cap,prn

pro: Tn. AliGol.DMKhasiatPemerian

T0,5-1BronchodilatorSerbuk hablur, putih

K20-80mgParasimpatolitikKental, coklat tua

K-40 mgAntihistaminSerbuk hablur putih,

Cara Membuat Jurnal Bersih untuk Praktek FarmasetikaAgar ada gambaran jurnal bersih itu seperti apa, bisa dilihat di bawah ini:

jadi jurnal bersih itu, dibuat dua garis yang membagi dua halaman, biasanya bagian paling kiri lebih sempit dari pada bagian yang sebelah kanan. Bagian kiri digunakan untuk menulis resep, keterang suatu zat mengandung apa saja, keterangan menggunakan basis apa, dan keterangan-keterangan lainnya, kalau ada yang mesti dibuatkan copy resepnya bisa ditulis di bagian yang kiri ini. Dan bagian kanan inilah yang kita gunakan untuk membuat tabel deskripsi obat, dan diikuti dengan penulisan untuk (secara berurutan) kelengkapan resep, OTT, usul, perhitungan bahan, perhitungan TM, cara pembuatan, dan Penandaan.

Dalam hal ini, saya akan menerangkan pembuatan jurnal bersih untuk resep berikut:

Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, di bagian kiri, kita tuliskan resep, selain itu kita menuliskan keterangan mengenai kandungan suatu zat seperti gambar dibawah ini. Hal ini dilakukan untuk memudahkan dalam menuliskan deskripsi obat di dalam tabelnya nanti.

Nah, saya kira untuk resep yang ini keterang yang mesti ditulis di bagian kiri cukup itu saja, sekarang saatnya beralih ke bagian kanan. Yang pertama kita buat di bagian kanan ini adalah tabel deskripsi obatnya. Secara umum, yang baru saya pelajari di semester 1 farmasi ini, di dalam tabel tersebut terdiri dari 6 kolom. Yaitu kolom DO (singkatannya mungkin "Deskripsi Obat"), UD (Usual Dose), TM (Takaran Maksimum), Kelarutan, Khasiat, dan Referensi.

Di dalam kolom DO, yang harus kita tuliskan adalah jenis obat tersebut, apakah bebas (B), bebas terbatas (BT/T), keras (K), atau narkotika, untuk mengetahui hal itu, kita bisa melihatnya di buku ISO (Informasi Spesialite Obat), tepatnya ada di setiap sebelah atas kanan bagian data obat yang kita cari yang bercetak tebal. Terkadang ada beberapa data zat yang kita tidak temukan di dalam buku ISO, kemungkinan zat-zat tersebut bebas, misalnya kebanyak zat yang di buat untuk membuat basis krim tertentu. Tetapi, belum tentu juga semua zat yang digunakan untuk membuat basis krim bergolongan obat bebas. Jadi, untuk lebih pastinya saya kurang tahu mendapatkan datanya dari mana lagi selain dari buku ISO tersebut.

Kemudian untuk kolom UD, kita bisa mendapatkan datanya dari FI III, bisa ditemukan di data zat yang kita cari langsung melalui indeks, atau jika ada sudah ada di dalam tabel hal 959. Jika tidak tercantum di FI III, bisa kita tulis tanda setrip "-".

Dan untuk kolom TM, menurut saya hanya bisa ditemukan di tabel yang sama di FI III hal 595, namun terkadang ada juga beberapa zat yang bergolongan keras yang tidak tercantum di sana, dan ternyata ada TM nya di ISO, data tersebut bisa juga kita ambil dari ISO.

Mengenai data kelarutan juga bisa kita temukan di FI III, selain itu kita juga bisa menemukannya di FI IV dan juga di Martindale.

Untuk kolom khasiat bisa kita dapatkan datanya dari FI III ataupun di ISO, dan untuk yang terakhir bagian referensi, kita hanya menuliskan dari buku apa dan halaman berapa kita menemukan data zat-zat tersebut. Sekali lagi, apabila ternyata tidak dapat ditemukan data zatnya dari beberapa buku yang sudah saya rekomendasikan sebelumnya, saya mohon maaf, saya juga tidak begitu mengetahui bagaimana cara mendapatkannya, secara umum seperti itu menurut saya.

Kembali ke dalam hal pembuatan tabel sesuai dengan resep yang saya ambil sebagai contoh, tabel deskripsi obatnya akan menjadi seperti ini:

Selanjutnya kita bisa mulai untuk menulis hal yang berikutnya, yaitu untuk romawi pertama, kelengkapan resep yang mesti kita tulis itu adalah hal yang tidak ada dalam resep, misal resepnya seperti ini:

Untuk resep di atas, ada satu yang kurang dari kelengkapan resep yaitu paraf dokter, sehingga karena satu lagi bagian tidak ada dalam resep tersebut maka resep tersebut belum lengkap, jadi yang akan kita tulis seperti ini:I. Kelengkapan Resep: - Tidak ada paraf dokter

Begitu seterusnya apabila ada bagian yang kurang, maka ditulis di kelengkaan resep.Untuk yang kedua yaitu OTT (Obat Tak Tercampurkan), bagaimana cara mengisinya, bisa dilihat di martindale, di bagian yangIncompatibility, sebenarnya menurut saya, di bagian OTT ini tidak cuma untuk zat yang tak tercampurkan saja, hal lainnya yang mengganjal juga bisa ditulis di sini. OTT untuk resep ini adalah sebagai berikut:II. OTT: - Neomisin sulfat dalam basis anionik akan mengendap - Signa tidak sesuai

Bagian berikutnya yaitu usul, yang kita tulis untuk bagian ini adalah, perbaikan yang mesti kita lakukan dalam menyelesaikan masalah pada OTT di atas, jadi usulnya seperti ini:III. Usul: - Menggunakan basis Husa's - Signa diganti sb-q dd applic loc dol

Kemudian untuk romawi keempat, yaitu perhitungan bahannya sesuai dengan yang tercantum di resep, bisa kita hitung seperti di bawah ini:IV. Perhitungan bahan: - Kliokinol: 2/98 x 20 gram = 0,4082 gram = 400 mg - Fluosinolon asetonid: 0,25mg/gram x 20 gram = 5 mg Pengenceran fluosinolon asetonid 5 mg Fluosinolon asetonid = 50 mg Tambahkan basis sampai 500 mg, jadi basis = 450 mg Hasil pengenceran: 5mg/50mg x 500 mg = 50 mg Perbandingan pengenceran: 50:500 = 1: 10 Sisa pengenceran: 500 mg - 5 mg = 450 mg - Neomisin Sulfat: 5mg/gram x 20 gram = 100 mg - Basis Husa's: 20.000 mg + 450 mg = 20.450 mg Basis diubah menjadi 21.000 mg (dibulatkan) sehingga: Vaselin Album: 25% x 21 gram = 5,25 gram Setil Alkohol: 20% x 21 gram = 4,2 gram Emulsifier: 2% x 21 gram = 420 mg Tween: 64% x 420 mg = 270 mg Span: 36% x 420 mg = 150 mg Nipagin: 0,18% x 21 gram = 50 mg Aqua: 52,82% x 21 gram = 11,0922 = 11 ml

Dan untuk bagian berikutnya yaitu perhitungan TM. Di dalam resep ini, tidak ada zat yang memiliki TM, oleh karena itu bisa kita beri tanda setrip saja:V. Perhitungan TM: -

Selanjutnya adalah cara pembuatan, bisa seperti ini:VI. Cara Pembuatan: 1. Menyiapkan alat dan bahan 2. Membuat basis: a. Mengambil air panas 11 ml dengan cara mengkalibrasinya terlebih dahulu b. Melarutkan nipagin 50 mg ke dalam air panas tersebut, kemudian tambahkan tween 270 mg aduk hingga homogen c. Meletakkan vaselin album 5,25 gram ke dalam cawan penguap, kemudian tambahkan dengan setil alkohol 4,2 gram, dan tambahkan pula dengan span 150 mg, kemudian letakkan cawan penguap di atas waterbath d. Menuangkan fase minyak dan fase air secara bersamaan ke dalam mortir panas, kemudian aduk hingga homogen, usahakan tidak banyak busa atau gelembung, dapat dilakukan dengan cara mengaduknya hanya dalam satu arah 3. Membuat pengenceran fluosinolon asetonid 4. Menimbang basis yang dibutuhkan 5. Memasukkan neomisin sulfat 100 mg ke dalam basis, gerus hingga homogen 6. Memasukkan hasil pengenceran fluosinolon asetonid, gerus hingga homogen 7. Memasukkan kliokinol ke dalam campuran tersebut, gerus hingga homogen 8. Memasukkan campuran ke dalam wadah dan beri etiket serta label NI

Dan bagian terakhir adalah dengan memberikan penandaan seperti di bawah ini:VII. Penandaan: Wadah: pot plastik Etiket: biru Label: NI

Demikianlah cara bagaimana membuat jurnal bersih dari suatu resep yang diberikan oleh dokter. Semua yang saya berikan di sini berdasarkan pengetahuan saya selama mendapatkan mata kuliah praktik Farmasetika semester I, apabila ada kesalahan mohon maaf, apabila berkenan memperbaikinya saya akan sangat senang. Dan apabila ada pertanyaan mengenai posting ini bisa ditulis di kolom komentar di bawah ini,terima kasih sudah berkunjung keNOBODY'S PERFECT:D