Belajar Dari Kenaikan BBM

2
Belajar Dari Kenaikan BBM Mulai 18 November 2014, pemerintah kembali menaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi jenis premium dan solar sebesar Rp. 2000,-, dimana harga premium menjadi Rp 8.500 per liter dari sebelumnya Rp 6.500 per liter. Sementara harga solar naik Rp 2.000 dari Rp 5.500 menjadi Rp 7.500 per liter. Pro dan Kontra terjadi di setiap pelosok Indonesia, ramai-ramai masyarakat memposting pendapatnya di media sosial, entah ada yang mendukung dan ada yang menolak dengan berbagai alasan yang mereka percayai benar. Terlepas dari pro dan kontra yang ada, sebenarnya ada hal yang kita bisa pelajari dari kejadian tersebut, dimana menurut Sean Covey dalam bukunya The 7th Habits of Highly Effective Teens mengatakan bahwa tipe manusia di dunia ini berdasarkan responnya di bedakan menjadi 2 tipe yaitu pro aktif dan reaktif. Dimana Covey mencontohkan sikap reaktif ibarat sekaleng soda, ketika kehidupan mengocoknya sedikit saja, maka tekanannya menumpuk dan tiba-tiba mereka meledak. Mereka membuat pilihannya menurut dorongan hati. Sedangkan sikap proaktif di ibaratkan sebotol air, di kocok seperti apapun, di buka tutupnya takkan terjadi apa-apa, takkan terdengan suara mendesis, takkan ada tekanan melainkan tetap tenang dan terkendali Dalam sebuah perusahaan pun pastinya ada orang- orang dengan tipe seperti ini. Mereka-mereka yang akan bereksi terhadap suatu tekanan dan mereka-mereka yang akan berfikir ketika mendapat tekanan. Orang dengan tipe reaktif akan merasa berat ketika mereka terganggu dengan sesuatu yang mengusik zona nyamannya, sedangankan orang dengan tipe proaktif akan menganggap sesuatu yang mengusik zona nyamannya sebagai suatu tantangan dan membuat mereka berfikir bagaimana mengatasi masalah tersebut. Kenaikan BBM memang sangat berat karena pasti akan di ikuti oleh sederet kenaikan bahan-bahan pokok lainnya, namun perubahan ini justru adalah pemberitahuan bahwa kita harus berusaha lebih keras lagi, lebih cerdas memperbaiki kemampuan, lebih kreatif dalam menjalaninya. Karena dengan meningkatkan kemampuan kita, meningkatkan

description

cerita motivasi

Transcript of Belajar Dari Kenaikan BBM

Page 1: Belajar Dari Kenaikan BBM

Belajar Dari Kenaikan BBM

Mulai 18 November 2014, pemerintah kembali menaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi jenis premium dan solar sebesar Rp. 2000,-, dimana harga premium menjadi Rp 8.500 per liter dari sebelumnya Rp 6.500 per liter. Sementara harga solar naik Rp 2.000 dari Rp 5.500 menjadi Rp 7.500 per liter.Pro dan Kontra terjadi di setiap pelosok Indonesia, ramai-ramai masyarakat memposting pendapatnya di media sosial, entah ada yang mendukung dan ada yang menolak dengan berbagai alasan yang mereka percayai benar.

Terlepas dari pro dan kontra yang ada, sebenarnya ada hal yang kita bisa pelajari dari kejadian tersebut, dimana menurut Sean Covey dalam bukunya The 7th Habits of Highly Effective Teens mengatakan bahwa tipe manusia di dunia ini berdasarkan responnya di bedakan menjadi 2 tipe yaitu pro aktif dan reaktif.

Dimana Covey mencontohkan sikap reaktif ibarat sekaleng soda, ketika kehidupan mengocoknya sedikit saja, maka tekanannya menumpuk dan tiba-tiba mereka meledak. Mereka membuat pilihannya menurut dorongan hati. Sedangkan sikap proaktif di ibaratkan sebotol air, di kocok seperti apapun, di buka tutupnya takkan terjadi apa-apa, takkan terdengan suara mendesis, takkan ada tekanan melainkan tetap tenang dan terkendali

Dalam sebuah perusahaan pun pastinya ada orang-orang dengan tipe seperti ini. Mereka-mereka yang akan bereksi terhadap suatu tekanan dan mereka-mereka yang akan berfikir ketika mendapat tekanan. Orang dengan tipe reaktif akan merasa berat ketika mereka terganggu dengan sesuatu yang mengusik zona nyamannya, sedangankan orang dengan tipe proaktif akan menganggap sesuatu yang mengusik zona nyamannya sebagai suatu tantangan dan membuat mereka berfikir bagaimana mengatasi masalah tersebut.

Kenaikan BBM memang sangat berat karena pasti akan di ikuti oleh sederet kenaikan bahan-bahan pokok lainnya, namun perubahan ini justru adalah pemberitahuan bahwa kita harus berusaha lebih keras lagi, lebih cerdas memperbaiki kemampuan, lebih kreatif dalam menjalaninya. Karena dengan meningkatkan kemampuan kita, meningkatkan kualitas diri kita akan meningkatkan rezeki yang akan kita dapatkan. Mengeluh justru memperlihatkan bahwa kita hanya memperhatikan kerugian yang ada daripada memperhatian nikmat-nikmat lain yang sebenarnya kita bisa syukuri.

Perubahan dalam sebuah perusahaan pun pasti akan terjadi, jika ingin terus bergerak maju kearah yang lebih baik. Sesuatu yang sudah nyaman di jalani tiba-tiba terusik dengan perubahan drastis yang terasa tidak nyaman, menyulitkan, dan prosedural yang berbelit-belit. Tetapi jadilah seperti tipe proaktif, yang melihat sesuatu dari sudut pandang yang lebih besar, jadilah orang yang selalu bisa melihat gambaran besar dari sesuatu yang sudah di rencanakan (seeing the big picture), dan bukan seperti tipe reaktif yang selalu menyalahkan orang lain dan merasa dirinya adalah korban. Jadilah orang-orang proaktif karena mereka membuat pilihan menurut nilai-nilai (value), karena dengan menjadi orang yang proaktif kita akan bisa meningkatkan kemampuan dan kualitas diri kita secara terus menerus, tumbuh dan berkembang ke arah yang lebih baik lagi.