Bedah Preprostetik Merupakan Tindakan Bedah Yang Bertujuan Memperbaiki Keadaan Tulang Alveolar...

13
Bedah preprostetik merupakan tindakan bedah yang bertujuan memperbaiki keadaan tulang alveolar rahang agar dapat jadi lebih baik untuk penempatan gigi tiruan. Tujuan dilakukan bedah preprostetik bertujuan mendapatkan protesa dengan retensi, stabilsasi, estetik, dan fungsi yang lebih baik. Macam – macam bedah preprostetik, antara lain: Secara umum dibagi 3: a. Bedah jaringan tulang: - Alveolectomy - Implant - Alveolar augmentasi :pada keadaan resopsi tulang yang hebat (kayak cangkok tulang) - Alveoplasty : mempertahankan pembentukan lingir yang tersisa - Aleolotomy : tindakan membuka tulang alveolaris dg tujuan mempermudah pengambilan gigi impaksi atau sisa akar yang terbenam atau kista atau tumor, atau untuk melakukan tindakan apikoektomy - Torektomy: dilakukan untuk pengambilan torus, apabila pada pemasangan GT torus mengganggu. Proses pembadahan yang dilakukan untuk menghilangkan satu atau

description

hvhgvh

Transcript of Bedah Preprostetik Merupakan Tindakan Bedah Yang Bertujuan Memperbaiki Keadaan Tulang Alveolar...

Page 1: Bedah Preprostetik Merupakan Tindakan Bedah Yang Bertujuan Memperbaiki Keadaan Tulang Alveolar Rahang Agar Dapat Jadi Lebih Baik Untuk Penempatan Gigi Tiruan

Bedah preprostetik merupakan tindakan bedah yang bertujuan memperbaiki

keadaan tulang alveolar rahang agar dapat jadi lebih baik untuk penempatan gigi

tiruan. Tujuan dilakukan bedah preprostetik bertujuan mendapatkan protesa dengan

retensi, stabilsasi, estetik, dan fungsi yang lebih baik.

Macam – macam bedah preprostetik, antara lain:

Secara umum dibagi 3:

a.       Bedah jaringan tulang:

-          Alveolectomy

-          Implant

-          Alveolar augmentasi :pada keadaan resopsi tulang yang hebat (kayak cangkok

tulang)

-          Alveoplasty : mempertahankan pembentukan lingir yang tersisa

-          Aleolotomy : tindakan membuka tulang alveolaris dg tujuan mempermudah

pengambilan gigi impaksi atau sisa akar yang terbenam atau kista atau tumor, atau

untuk melakukan tindakan apikoektomy

-          Torektomy: dilakukan untuk pengambilan torus, apabila pada pemasangan GT

torus mengganggu. Proses pembadahan yang dilakukan untuk menghilangkan satu

atau lebih tonjolan tulang baik pada rahang atas maupun rahang bawah.

b.      Jaringan lunak:

-          Gingivoplasti: tindakan bedah untuk menghilangkan atau membentuk kembali

jar. Gusi shg lebih dapat diterima oleh GT.

-          Frenektomy: tindakan bedah untuk mengambil frenulum yang terlalu tinggi.

Baik labialis atau lingualis

c.       Vestibuloplasty merupakan tindakan bedah bertujuan untuk meninggikan sulcus

vestibular dengan cara reposisi mukosa, ikatan otot, dan otot yang melekat pada

tulang yang akan menghasilkan sulkus vestibular yang dalam, untuk menambah

Page 2: Bedah Preprostetik Merupakan Tindakan Bedah Yang Bertujuan Memperbaiki Keadaan Tulang Alveolar Rahang Agar Dapat Jadi Lebih Baik Untuk Penempatan Gigi Tiruan

stabilisasi pada protesa, prinsipnya untuk memperluas denture bearing (area yang

mendukung stabilitas denture), dengan cara mempertinggi alveolar ridge melalui

pendalaman sulkus.

Namun, ada juga yang mebaginya menjadi 2 kelompok. Yaitu bedah

preprostetik mayor dan bedah preprostetik minor.

a.       Bedah preprostetik mayor, diantaranya meliputi augmentasi alveolaris relative

(vestibuloplasti), augmentasi alveolaris absolute(osteotomi), implant.

b.      Bedah preprostetik minor diantaranya bedah pada jaringan keras dan lunak.

Adapun indikasi dan kontarindikasi dilakukannya bedah preprostetik, adalah

sebagai beikut:

a.       Indikasi :

-          Adanya eksostosis

-          Adanya torus

-          Adanya frenulum tinggi

-          Memperoleh keadaan linger alveolar yang baik

-          Tidak ada kondisi patologis pada IO dan EO

-          Nyeri akibat pemasangan gigi tiruan

-          Karena ulser yang berulang pada sekitar GT

-          Atrofi rahang karena proses fisiologis

-          Disfungsi yang tidak berkurang dengan perbaikan konvensional, misalnya

disfungsi pengunyahan, bicara dan disfungsi TMJ

b.      Kontraindikasi:

-          Pasien usia lanjut, usia lanjut tulang mengalami resopsi sehingga jika

dilakukan pembedahan harus hati – hati.

-          Kelainan psikologi: depresi, bingung, belum siap menggunakan gigi palsu.

Sebelum dilakukannya suatu bedah preprostetik, alangkah baiknya jika dokter

atau operator mengetahui kriteria yang seperti apa yang harus dilakukan suatu

Page 3: Bedah Preprostetik Merupakan Tindakan Bedah Yang Bertujuan Memperbaiki Keadaan Tulang Alveolar Rahang Agar Dapat Jadi Lebih Baik Untuk Penempatan Gigi Tiruan

pembedahan pada daerah kerja. Berikut adalah kriteria dan cara pengukuran pada

daerah yang perlu dilakukan pembedahan preprostetik:

a.       Frenektomi, dilakukan pada frenulum yang tinggi bail lingualis maupun labialis.

Pengukurannya dengan blance test: bibir ditarik keatas dilihat perlekatannya

sampai mana.

Untuk edentulous: Frenulum tinggi apabila perlekatan sampai puncak residual

ridge. Frenulum yang sedang ditengah – tengah puncak ridge dan fornix. Yang

rendah di fornix.

b.      Kriteria vestibulum

Pemeriksaan vestibulum dapat dengan kaca mulut. Dalam jika kaca mulut

terbenam sampai setengahnya. Dangkal jika kurang dari setengahnya.

c.       Bentuk palatum

Bentuk palatum yang baik buat GTL adalah bentuk U. Kalau palatum

berbentuk V memiliki retensi kurang baik.

d.      Torus palatine

Ada yang besar, sedang, kecil. Pemeriksaan dengan burnisher. Ditekan pada

beberapa tempat untuk merasakan kenyal atau keras.

e.       Torus mandibula

Pemeriksaannya sama dengan yang diatas. Yaitu menggunakan burnisher

untuk mengetahui daerah yang kenyal dan yang keras.

Eksostosis merupakan tonjolan tulang pada prosesus alveolaris yang

berbentuk membulat, serta tajam bila diraba, terasa sakit dan tidak dapat

digerakkan. Sehingga dapat mengganggu retensi, stabilitas dan kenyamanan pada

pasien yang menggunakan gigi tiruan. Agar tidak mengganggu retensi, stabilitas,

dan kenyamanan pasien pengguna gigi tiruan maka perlu dilakukan pengambilan

pada eksostosis tersebut. Tujuannya adalah sebagai berikut:

a.       Mengganggu kenyamanan protesa

Page 4: Bedah Preprostetik Merupakan Tindakan Bedah Yang Bertujuan Memperbaiki Keadaan Tulang Alveolar Rahang Agar Dapat Jadi Lebih Baik Untuk Penempatan Gigi Tiruan

b.      Mengganggu stabilisasi dan retensi

c.       Mengganggu estetik karena posisi di labial

d.      Menimbulkan trauma pada mukosa pasien, kalau tidak mengganggu

kenyamanan tidak perlu dihilangkan

Pembedahan yang digunakan untuk mengambil eksostosis yaitu dengan

alveolektomi. Alveolektomi merupakan bedah preprostetik yang betujuan untuk

mengurangi tulang soket dengan cara mengurangi plate labial atau bukal dari

prosessus alveolaris dengan pengambilan septum interdental dan interradikuler.

Tujuan dilakukannya alveolectomi antara lain:

a.       Bertujuan mendapatkan protesa dg retensi, stabilsasi, estetik, dan fungsi yang

lebih baik

b.      Untuk membuang ridge alveolus yang tajam dan menonjol

c.       Untuk membuang tulang intraseptal sewaktu dilakukan gingivektomy

d.      Untuk membentuk kontur tulang yang sesuai dengan kontur jaringan gingival

e.       Untuk memperbaiki prognatisme pada maxilla sehingga didapatkan estetik yang

baik pada gigi tiruan

Alveolectomi sendiri dapat diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi,

diantaranya adalah

a.       Simple alveolectomy, dilakukan setelah multiple extraksi, apabila ada tulang

yang tajam diperiksa dulu baru di alveolectomy.

b.      Radical alveolectomy merupakan pembentukan kontur tulang radik dari tlg

alveolar yang diindikasikan karena adanya undercut yang sangat menonjol.

Apabila ada protusi maxilla.

Atau bisa juga dibagi jadi 2:

a.       Primer: stlh dicabut, pembersihan tulang.

b.      Sekunder: tidak saat setelah pencabutan gigi

Adapun klasifikasi lainnya, seperti:

Page 5: Bedah Preprostetik Merupakan Tindakan Bedah Yang Bertujuan Memperbaiki Keadaan Tulang Alveolar Rahang Agar Dapat Jadi Lebih Baik Untuk Penempatan Gigi Tiruan

a.       Alveolectomy pada gigi tunggal

Dilakukan karena daerah lama tak bergigi sudah mengalami resobsi,

sehingga bila gigi tersebut dicabut tampak prosessus alveolaris yang lebih

menonjol.

b.      Alveolectomy Dean’s (pencabutan Multiple)

Dilakukan karena tulang antar akar tampak menonjol setelah gigi – gigi

dicabut, sehingga dapat dilakukan pencetakan dengan baik.

c.       Alveolectomy untuk mengurangi protusi maxilla

Dilakukan pada kaus labial protusi dari incisivus rahang atas dan prosessus

alveolaris yang ekstrim digunakan teknik alveolektomi menurut obwegeser.

d.      Alveolectomy pada kortikal labial atau bukal

Dilakukan bila ada eksostosis pada tulang yang dapat mengganggu stabilitas

protesa dan memudahkan pencetakan.

Sebelum dilakukannya pembedahan alveolektomy, maka operator harus

memperhatikan beberapa factor dalam pelakasanaan alveolectomy. Adapun

beberapa factor yang perlu diperhatikan diantaranya yaitu:

a.       Bentuk proc. Alveolaris : untuk mendapatkan bentuk U (yang paling baik).

b.      Sifat tulang yang diambil, gigi tiruan harus diletakkan pada tulang yang

compact, jadi harus diperhatikan saat pengambilan tulangnya sehingga tidak

gampang teresopsi.

c.       Usia pasien: pada pasien muda (tulang cenderung elastic atau plastis ) harus

seminal mungkin karena pemakaian GTnya lebih lama.

d.      Penambahan free graf: setelah pencabutan gigi didapatka pembuangan tulang

yang berlebih, dilakukan penambahan tulang kembali. Mempercepat proses

pembentukan tulang baru, serta mengurangi resopsi tulang.

Page 6: Bedah Preprostetik Merupakan Tindakan Bedah Yang Bertujuan Memperbaiki Keadaan Tulang Alveolar Rahang Agar Dapat Jadi Lebih Baik Untuk Penempatan Gigi Tiruan

e.       Free graf: pengembalian tulang karena saat pengeburan berlebih. Seriphan

tulang – tulang hasil pengeburan dikembalikan ke daerah tsb. Perlekatannya dari

darah.

f.       Proses resopsi tulang, maksutnya jika pasien mengalami periodontitis yang

parah. Alveolektominya ditunda 4 – 8 minggu, ditangani dulu periodontitisnya.

Indikasi dan kontraindikasi dari alveolectomy, antara lain:

a.       Indikasi:

-          Rahang yang perlu direparasi untuk prostetik sbg stabilisasi dan retensi dan

estetik GT

-          Adanya alveolar ridge yang runcing yang dapat menyebabkan protesa tidak

stabil.

-          Untuk menghilangkan tuberositas untuk mendapatkan protesa yang stabil

-          Adanya eksostosis yang perlu di eksisi

-          Ekstraksi gigi inflamatik atau trauma eksternal

-          Untuk menghilangkan undercut

b.      Kontraindikasi:

-          Pasien dengan penyakit sistemik

-          Periodontitis, merupakan penyakit periodontal yang parah, yang

mengakibatkan kehilangan tulang

Setelah mengetahui factor yang perlu diperhatikan dan indikasi serta kontraindikasi

pada pembedah alveolektomi. Maka operator harus mengetahui prosedur kerja

dalam pembedahan alveolektomy. Berikut adalah prosedur kerja alveolectomy:

a.       Disinfeksi dengan povidon iodine

b.      Anastesi daerah kerja

c.       Buat flap (trapezium atau triangular)pada daerah pembedahan

d.      Pengurangan tulang dengan bur tulang, knalble tang, bone file

Page 7: Bedah Preprostetik Merupakan Tindakan Bedah Yang Bertujuan Memperbaiki Keadaan Tulang Alveolar Rahang Agar Dapat Jadi Lebih Baik Untuk Penempatan Gigi Tiruan

e.       Dilakukan perabaan dimukosa, kalau masih ada yang tajam dilakukan

pengurangan lagi

f.       Irigasi hingga bersih dengan larutan salin (NaCl)

g.      Apabila didapatkan pengambilan tulang yang berlebih dilakukan free graf

h.      Ditutup, dan dijahit

i.        Pemberian antibiotic, antiinflamasi, analgetik

j.        Instruksi pasien

Setelah dilakukannya alveolectomy, tidak sedikit pasien yang mengeluhkan

adanya komplikasi. Komplikasi yang bias timbul pasca dilakukan alveolektyomi

antara lain:

a.       Infeksi

b.      Parastesi

c.       Hematoma

d.      Fraktur tulang

e.       Osteomilitis

f.       Resopsi tulang yang berlebihan

g.      Pembengkakan

h.      Nekrosis

Pada pasien usia lanjut, biasanya ditemukan suatu penyakit sistemik. Diantaranya

adalah pasien dengan penyakit jantung. Hubungan bedah alveolectomy dengan

pasien riwayat penyakit jantung adalah

a.       Penggunan anastesi tidak menggunakan adrenalin,

b.      antibiotic profilaksis,

c.       Obat antikoagulan (aspirin, aspilet) dihentikan 5 – 7 hari sebelum tindakan

pembedahan,

d.      asepsis alat yang akan digunakan karena akan menyebabkan endokarditis.

e.       Pada psien penyakit jantung, mudah lelah jadi tindakan jangan terlalu lama.

Page 8: Bedah Preprostetik Merupakan Tindakan Bedah Yang Bertujuan Memperbaiki Keadaan Tulang Alveolar Rahang Agar Dapat Jadi Lebih Baik Untuk Penempatan Gigi Tiruan

Setelah dilakukannya tindakan alveolektomy pada pasien pengguna gigi tiruan

lengkap. Maka pembuatan gigi tiruan lengkap yang baru dapat dilakukan setelah

10 – 14 hari setelah luka operasi sembuh. Kemudian pasien baru dibuatkan gigi

tiruan yang baru.

Pada scenario diatas disebutkan bahwa terdapat eksostosis. Terbentukanya

eksostosi pada scenario dikarenakan adanya proses respsi tulang pada usia lanjut

yang terjadi fisologis dan tidak teratur. Sehingga didapatkan sisa tulang resopsi

yang tajam dan mungkin ada yang tumpul. Bias juga dikarenakan adanya

pencabutan gigi multiple dan tidak dilakukan tindakan alveolektomi primer setelah

dilakukan pencabutan.

Selain didapatkannya tulang yang tajam atau eksostosis, pada mukosa didekat

eksostosis didapatkan ulsearsi yang mengganggu kenyamanan pasien. Prose

terjadinya ulsearsi bias dikarenakan adanya eksostosis yang menyebabkan protesa

menjadi tidak pas, sehingga protesa tersebut terlalu menekan dan kemudian

mengiritasi jaringan penyangga dan timbullah ulser. Untuk mengurangi

ketidaknyamanan karena adanya ulserasi maka dokter perlu memberikan medikasi

berupa obat topical. Medikasi topical yang biasa digunakan antara lain:

a.       Topical analgetic

b.      Covering agent, tujuannya untuk melindungi ulser agar tidak terekspos sehingga

proses reparative tidak terganggu.

Prognosis setelah alveolectomy pada pasien lansia dengan penyakit jantung adalah

baik. Karena factor – factor yang telah disebutkan sebelumnya diperhatikan dengan

baik oleh dokter sebelum dilakukan alveolectomy.