109671218 Anatomi Fisiologi Histologi Tulang Alveolar 1

16
Makalah Oral Biologi Anatomi, Histologi, dan Fisiologi Tulang Alveolar Kelompok 13 Muhammad Qisthy (04111004038) Sherly Septhimoranie (04111004039) Siti Adityanti (04111004040) Dosen Pembimbing drg. Meilani Cindera FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

description

oke

Transcript of 109671218 Anatomi Fisiologi Histologi Tulang Alveolar 1

Page 1: 109671218 Anatomi Fisiologi Histologi Tulang Alveolar 1

Makalah Oral Biologi

Anatomi, Histologi, dan Fisiologi Tulang Alveolar

Kelompok 13

Muhammad Qisthy (04111004038)

Sherly Septhimoranie (04111004039)

Siti Adityanti (04111004040)

Dosen Pembimbing

drg. Meilani Cindera

FAKULTAS KEDOKTERAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2012

Page 2: 109671218 Anatomi Fisiologi Histologi Tulang Alveolar 1

BAB 1

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Jaringan periodontal terdiri dari 4 jaringan ikat yaitu 2 jaringan fibrosa

dan 2 jaringan yang termineralisasi. 2 jaringan fibrosa tersebut antara lain

ligamen periodontal dan lamina propria gingiva. Sedangkan 2 jaringan

termineralisasinya adalah sementum dan tulang alveolar.

Tulang alveolar merupakan bagian dari mandibula dan maksila yang

fungsinya adalah menyokong gigi. Prosessus alveolar ini merupakan tulang

rahang di mana akar – akar dari gigi terletak yang mengikat gigi dalam

suatu posisi tetap pada lingkaran gigi (alveoli).

II. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana struktur anatomi tulang alveolar ?

2. Bagaimana gambaran histologi tulang alveolar ?

3. Bagaimana fisiologi tulang alveolar ?

III. TUJUAN

1. Mengetahui dan memahami struktur anatomi tulang alveolar

2. Mengetahui dan memahami gambaran histologi tulang alveolar

3. Mengetahui dan memahami fisiologi tulang alveolar

Page 3: 109671218 Anatomi Fisiologi Histologi Tulang Alveolar 1

BAB 2

PEMBAHASAN

A. DEFINISI

Tulang alveolar adalah bagian tulang rahang yang menyangga gigi

sehingga membentuk prosesus alveolaris. Dan berkembang bersamaan dengan

erupsinya gigi geligi dan akan mengalami resorpsi ketika gigi tanggal.5

B. STRUKTUR ANATOMI TULANG ALVEOLAR

Prosesus alveolar terbagi menjadi dua yaitu tulang alveolar sebenarnya

(Alveolar proper bone) dan tulang alveolar pendukung (Alveolar supporting

bone).4

B.1 Tulang Alveolar Sebenarnya (Alveolar proper bone)

Tulang alveolar yang sebenarnya adalah tulang yang membatasi alveolus atau

soket tulang yang berisi akar gigi. Tulang alveolar yang sebenarnya adalah bagian

dari jaringan periradikular.

Tulang alveolar yang sebenarnya terdiri dari bundel tulang di tepi alveoli dan

tulang yang berlamela ke arah pusat prosesus alveolar. Gambaran radiografik

tulang alveolar sebenarnya disebut lamina dura. Tulang alveolar yang sebenarnya

dapat juga disebut sebagai plat kribriform. Istilah ini timbul karena banyaknya

foramina yang melubangi tulang. Foramina ini berisi pembuluh darah dan saraf

yang mensuplai gigi – gigi, ligamen periodontal, dan tulang.4

Page 4: 109671218 Anatomi Fisiologi Histologi Tulang Alveolar 1

SUMBER : Ilmu Endodontik Dalam Praktek. Grossman, Louis. EGC. 1995

B.2 Tulang Alveolar Pendukung (Alveolar supporting bone)

Tulang alveolar pendukung adalah tulang yang mengelilingi tulang

alveolar sebenarnya dan merupakan penyokong dari soket. Tulang alveolar

pendukung terdiri atas 2 bagian yaitu

1. Keping Kortikal Eksternal. Dibentuk oleh tulang Havers dan lamella

tulang kompak yang terdapat di dalam dan luar lempeng pada prosesus

alveolar. Keping kortikal ini lebih tipis di maksila dibandingkan di

mandibula. Dan lebih tebal dibagian molar serta premolar pada regio

mandibula.7

Keping kortikal eksternal berjalan miring ke arah koronal untuk bergabung

dengan tulang alveolar sebenarnya dan membentuk dinding alveolar

dengan ketebalan sekitar 0,1 – 0,4 mm.3

2. Tulang Spons (Tulang kanselus). Inilah tulang yang mengisi ruang antara

tulang kompak dan tulang alveolar sebenarnya. Septum interdental terdiri

dari tulang spons yang mendukung tulang dan menutupi bagian dalam dari

tulang kompak.4

Page 5: 109671218 Anatomi Fisiologi Histologi Tulang Alveolar 1

Sumber : Oral Anatomy, Histology, and Embryology.B.K.B

Berkovitz.Mosby.2009 (a. Keping alveolar bagian buccal. b.Keping alveolar

bagian lingual. c. Interdental septum. d. Interradicular septum)

C. GAMBARAN HISTOLOGI TULANG ALVEOLAR

Struktur Tulang Alveolar – Tulang alveolar adalah jaringan ikat yang

termineralisasi yang terdiri atas

a. Matrik tulang

Matrik tulang ini terdiri dari komponen organik, non-organik dan air.

Berat Volume

Komponen non-organik 60 % 36 %

Komponen organik 25 % 36 %

Air 15 % 28 %

1. Non-organik

Kalsium dan fosfor ditemukan lebih banyak daripada bikarbonat, sitrat,

magnesium, potassium, dan sodium. Bentuk mineralnya adalah

Page 6: 109671218 Anatomi Fisiologi Histologi Tulang Alveolar 1

Hidroksiapatit [Ca10(PO4)6(OH)2] berbentuk seperti jarum kristalit atau

lempengan tipis yang tebalnya 8 nm dan panjangnya bervariasi.

2. Organik

90 % komponen material organik tampak sebagai kolagen tipe 1.

Substansi dasar mengandung proteoglikan dan sejumlah kecil protein

lain seperti osteoklasin, osteonektin, dan osteopontin.

b. Sel tulang

1. Osteoblas

2. Osteosit

3. Osteoklas

4. Sel osteoprogenitor

5. Lapisan sel tulang

c. Periosteum dan Endosteum 2

C.1 Tulang Alveolar yang sebenarnya

Pada histologi dasar, terdapat dua macam tulang yaitu : tulang kanselus

dan tulang padat. Tulang alveolar sebenarnya merupakan modifikasi dari

tulang padat yang mengandung lubang serat (Sharpey’s). Serat serat kolagen

ini menembus tulang alveolar sebenarnya pada sudut atau miring ke

permukaan sumbu panjang gigi. Ini merupakan sarana penghubung bagi

ligamen periodontal pada gigi. Ikatan serat yang berasal dari tulang ini jauh

lebih besar dibandingkan ikatan serat yang ada di sementum.1

Karena tulang pada prosesus alveolar biasanya ditembus oleh ikatan

kolagen sehingga disebut ikatan tulang atau tulang alveolar sebenarnya.

Lamina dura tampak lebih padat daripada tulang pendukung di sampingnya,

tetapi kepadatannya di radiografi mungkin karena orientasi mineral disekitar

ikatan serat dan kurangnya nutrisi pada kanal tersebut.Tidak semua tulang

alveolar sebenarnya tampak seperti ikatan tulang. Kadang – kadang, tidak

ada lubang serat yang jelas pada lapisan tulang soket.1

Page 7: 109671218 Anatomi Fisiologi Histologi Tulang Alveolar 1

Sumber : Oral Development and Histology. Avery K, James. Thieme.2002

Secara konstan, tulang pendukung melalui modifikasi dalam adaptasi

pergerakan gigi minor sehingga serat mungkin bisa hilang atau digantikan

dari waktu ke waktu di beberapa daerah akar.1

C.2 Tulang Alveolar Pendukung

1. Tulang Kortikal

Tulang kortikal (padat) menutupi tulang spons dan dibentuk oleh tulang

berlamela. Tulang berlamela ini memiliki lakuna yang tersusun dalam

lingkaran konsentrik disekeliling kanal sentral disebut sistem Havers. Tulang

kortikal bergabung dengan tulang alveolar yang sebenarnya membentuk

krista alveolar (crest alveolar) disekeliling leher gigi. Pada septum interdental

terdapat lubang kanal of Zukerkandl dan pada septum interradikular terdapat

kanal of hirschfel, tempat arteri interdental dan interradikular, vena,

pembuluh getah bening, dan saraf.4

Page 8: 109671218 Anatomi Fisiologi Histologi Tulang Alveolar 1

Sumber : Oral Development and Histology. Avery K, James. Thieme.2002

2. Tulang Spons

Pada tulang spons, lamela tersusun satu sama lain membentuk trabekula

dengan ketebalan 50 µm.2

Di dalam tulang spons dijumpai kanal nutrient. Kanal kanal ini berisi

pembuluh – pembuluh dan saraf – saraf. Jumlah tulang spons bervariasi di antara

rahang atas dan rahang bawah dan tergantung pada lebar prosesus alveolar serta

ukuran dan bentuk akar gigi.4

Secara radiografis, tulang spons terbagi menjadi dua tipe

1. Tipe I – Interdental dan interradikular trabekula tersusun teratur dan

horizontal seperti susunan tangga. Biasanya terlihat di mandibula dan

menunjukkan bentuk lintasan pada tulang spons.

2. Tipe II – Menunjukkan susunan yang tidak beraturan, banyak, serta

interdental yang halus dan interradikular trabekula. Tidak memiliki pola

lintasan yang berbeda. Susunan ini seringkali ditemukan di maksila.2

Page 9: 109671218 Anatomi Fisiologi Histologi Tulang Alveolar 1

Sumber : Essentials of Oral Histology. Chatterjee, Kabita. Jaypee Brothers

Medical Publication.2006

Tulang spons terdiri dari osteosit di interior dan osteoblas atau

osteoklas di permukaan trabekula. Di antara tulang penopang yang

menyambungkan antara tulang alveolar sebenarnya dan tulang kortikal

adalah rongga sumsum yang berisi sel osteogenik, jaringan adiposa, sel

darah yang matang dan belum matang. Pada orang dewasa, sumsum pada

rahang bawah dan rahang atas biasanya berlemak, tetapi jaringan

hematopoietik ditemukan pada tempat tertentuk misalnya daerah gigi

molar rahang atas, daerah periradikular gigi premolar.4

D. FISIOLOGI TULANG ALVEOLAR

Prosesus alveolar terdiri dari tulang yang dibentuk dari folikel gigi

(alveolar bone proper) dan sel sel lain yang independen pada pertumbuhan

gigi. Fungsi utama dari tulang alveolar adalah mendistribusikan serta sebagai

kekuatan penyangga gigi yang ditimbulkan, contohnya pengunyahan

makanan serta kontak gigi lain.6

Fungsi tulang alveolar secara umum antara lain :

1. Membentuk tulang soket untuk menahan akar tulang sama halnya

dengan menempelnya dengan ligamen periodontal

Page 10: 109671218 Anatomi Fisiologi Histologi Tulang Alveolar 1

2. Tempat menempelnya otot

3. Membentuk kerangka sumsum tulang

4. Bertindak sebagai penyimpanan ion (khususnya kalsium)

5. Komponen biologi yang terpenting adalah plastisi, memungkinkan

penyesuaian bentuk sesuai tuntutan fungsional. Komponen ini sangat

penting untuk pergerakan gigi orthodontik.2

Pada tulang alveolar sebenarnya, osteosit dalam tulang yang mengapur

terletak dalam ruang oval yang disebut lakuna, yang saling berhubungan

dengan kanakuli. Sistem kanal inilah yang membawa nutrien ke dalam

osteoid dan membuang hasil metabolik yang tidak berguna.3

Di tulang alveolar pendukung, pada tulang spons juga ditemukan kanal

nutrien. Kanal ini berisi pembuluh – pembuluh dan saraf – saraf. Kanal ini

biasanya berakhir pada krista alveolar pada foramina kecil kecil. Melalui

foramina inilah pembuluh dan saraf masuk ke gingiva.3

Page 11: 109671218 Anatomi Fisiologi Histologi Tulang Alveolar 1

DAFTAR PUSTAKA

1. Avery K James.2002. Oral Development and Histology third edition.

Thieme.227 – 229

2. Chatterjee, Kabita. 2006. Essential of Oral Histology. Jaypee Brothers

Medical Publication. 114-115

3. Garna Firena Devy, drg. 2004. Resorpsi Tulang Alveolar pada Penyakit

Periodontal. Universitas Sumatera Utara. 1-4

4. Grossman, Louis I. 1995.Ilmu Endodontik Dalam Praktek .Jakarta : EGC.62-

64

5. Harty F.J, Ogston R. 1995. Kamus Kedokteran Gigi. Jakarta : EGC. 42

6. Lindhe, Jan, Thorkild, Karring, Niklaus P. Lang. Clinical Periodontology

and Implant Dentistry 4th ed, Blackwell Munksgaard, A.Blackewell

Publishing Company 34-43. 2003

7. Masthan, Kmk.2010. Textbook of Human Oral Embryology, Anatomu,

Physiology, Histology and Tooth.Jaypee Brothers : 83-87