BEASISWA PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK...

Beasiswa Peningkatan Prestasi Alade,ol i

BEASISWA PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK

(BPPA) KATA PENGANTAR

Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (BPPA) sebagai bagian dari program pem-binaan pendidikan tinggi merupakan upaya pemerintah dalam rangka peningkatan kesejahteraan mahasiswa, terutama bagi mahasiswa yang tidak mampu/ekonomi lemah, namun berprestasi akademik yang tinggi atau mempunyai potensi untuk menyelesaikan pendidikannya tepat pada waktunya.

Pemberian BPPA ini dipandang sangat penting karena memperhatikan kondisi masyarakat Indonesia yang sebagian besar ekonominya masih lemah, ditambah dengan kondisi saat ini yang sedang mengalami krisis ekonomi dan krisis moneter. Pemberian BPPA juga merupakan bagian untuk mewujudkan peningkatan pemerataan dan kesem-patan belajar di Perguruan Tinggi.

Agar pemberian BPPA tersebut dapat terlaksana dan dapat dirasakan manfaatnya oleh para mahasiswa dan perguruan tinggi, maka dipandang perlu untuk menerbitkan buku Pedoman Umum Pemberian Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik yang dapat dipakai sebagai pegangan oleh pihak yang terkait dalam upaya memperlancar pelaksanaan pemberian BPPA.

Buku Pedoman Umum ini hanya memuat ketentuan-ketentuan pokok yang bersifat umum, sehingga masih diperlukan. Pedoman Teknis yang memuat ketentuan-ketentuan yang lebih rinci dan detil, yang dapat diatur atau disusun oleh Perguruan Tinggi dan Kopertis Wilayah yang bersangkutan guna mempermudah proses pelaksanaan pemberian BPPA.

Harapan kami kiranya buku Pedoman Umum ini bermanfaat dan dapat dipakai sebagai acuan dalam pemberian BPPA. Akhirnya kami ucapkan terima kepada semua pihak yang akan memberikan saran dan masukan untuk kesempurnaan buku Pedoman ini.

Jakarta, Mei 1998

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Bambang Soehendro.

iiBeasiswa Peningkatan Prestasi Alademik

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR………………………....................................................... i

DAFTAR ISI………………….......................................................................…. ii

I. PENDAHULUAN …………………....…............................................. 1 A. Latar Belakang ……………….......……........................................... 1 B. Dasar ……………………............................................................... 2 C. Maksud dan Tujuan …………….....……….................................... 2 D. Sasaran ……………………............................................................. 2

II. PERSYARATAN …………………….................................................. 2 A. Penerima BPPA……………………................................................. 2 B. Penarikan dan Penghentian BPPA ………………............................ 3

III. ORGANISASI PENGELOLA …………………….............................. 4

IV. TATACARA PELAKSANAAN BPPA ………………........................ 4 A. Penerima BPPA Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri ................... 4 B. Penerima BPPA Mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta ................... 5

V. MASA BERLAKU PEMBERIAN BPPA .............................................. 6

VI. TATA CARA PELAKSANAAN BPPA................................................ 7 A. Prosedur Pengajuan BPPA................................................................ 7 B. Tatacara Pengiriman BPPA................................................................ 8 C. Pengiriman Laporan........................................................................... 8

VII. PEMBIAYAAN........................................................................................ 9

VIII. PENUTUP................................................................................................. 9

IX. LAMPIRAN-LAMPIRAN

1 Beasiswa Peningkatan Prestasi Alademik

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1990 tentang Sistem Pendidikan Tinggi menyatakan bahwa pendidikan tinggi mengemban tugas untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional, sehingga diharapkan dapat berperan dalam mewujudkan peningkatan taraf kehidupan masyarakat dan keberhasilan pembangunan nasional.

Mahasiswa sebagai aset bangsa merupakan sumberdaya manusia yang produktif dan potensial, serta akan tumbuh dan berkembang sebagai calon-calon pemimpin di masa mendatang, hal ini kompetensi pemerintah sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan aset bangsa tersebut.

Dengan perkembangan di atas dan memperhatikan kondisi masyarakat Indonesia serta dampak krisis ekonomi dan krisis moneter yang telah mendorong semakin rendahnya nilai pendapatan masyarakat terutama dalam memenuhi kebutuhan pokok, hal ini akan sangat berpengaruh pula terhadap upaya untuk membiayai pendidikan anak-anaknya.

Dengan latar belakang kondisi masyarakat Indonesia yang rata-rata sebagian besar ekonominya lemah, sangat berpengaruh terhadap proses belajar mengajar, dan bahkan dalam keadaan sangat terpaksa telah menyebabkan terputusnya atau tertundanya penyelesaian pendidikannya. Hal ini disayangkan apabila menimpa mahasiswa yang secara potensial memiliki prestasi akademik yang tinggi.

Walaupun keadaan keuangan negara sangat terbatas, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi bertekad untuk mengupayakan pemberian BPPA yang diperuntukkan bagi mahasiswa yang tidak mampu, tetapi berprestasi akademik yang tinggi.

Diharapkan dengan BPPA akan dapat memacu prestasi akademik, sehingga para mahasiswa dapat menyelesaikan kuliah tepat pada waktunya.

B. Dasar

Pemberian BPPA berdasarkan latar belakang di atas, dilandasi oleh ketentuan perundang-undangan yang berlaku, sebagai berikut :

a. Undang-Undang Dasar 1945;

2Beasiswa Peningkatan Prestasi Alademik

b. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional; c. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1990 tentang Sistem Pendidikan

Tinggi; d. Surat Edaran Dirjen Dikti Nomor 1443/D/T/1998 tentang Bantuan Beasiswa

Mahasiswa

C. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan pemberian BPPA oleh Pemerintah ini sebagai upaya :

1. Untuk meningkatkan pemerataan dan kesempatan belajar bagi mahasiswa yang mengalami kesulitan di dalam membayar biaya pendidikannya, sebagai akibat dampak krisis ekonomi dan krisis moneter, terutama bagi mahasiswa yang berprestasi akademik.

2. Mendorong dan mempertahankan semangat belajar para mahasiswa agar mereka dapat menyelesaikan pendidikannya tepat pada waktunya.

3. Mendorong untuk meningkatkan prestasi akademik, yang dapat memacu peningkatan kualitas pendidikan tinggi.

D. Sasaran

Pada tahun anggaran 1998/1999 diharapkan BPPA dapat diberikan kepada 44.500 mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) pada berbagai jenjang program pendidikan Diploma (DI, DII dan DIII) dan Sarjana (S1). Pemberian BPPA diutamakan bagi mahasiswa dari bidang ilmu kelompok teknologi (Teknik, Matematika, Biologi, Kimia, dan Fisika), dan bukan untuk mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) atau Pendidikan Guru Sekolah Menengah (PGSM) karena beasiswanya disediakan tersendiri.

II. PERSYARATAN A. Penerima BPPA

BPPA diberikan kepada mahasiswa yang memenuhi ketentuan sebagai berikut :

1. Berjiwa Pancasila


2. Terdaftar sebagai mahasiswa Diploma (DI, DII dan DIII) atau S1 (Semester 1 s.d akhir)

3. Kondisi orangtua/wali tidak mampu yang dinilai dengan dasar pertimbangan : a. Pekerjaan orangtua/wali yang secara ekonomis tergolong lemah antara lain : (1) PNS / ABRI; (2) Pensiunan; (3) Veteran; (4) Buruh; (5) Tani; (6)

Nelayan; (7) Pedagang kecil dan (8) status lain. a. Besarnya penghasilan/pendapatan orangtua/wali < Rp 500.000,-/bulan. b. Jumlah tanggungan orangtua/wali.

4. Dasar penerima BPPA dengan mempertimbangkan :

a. Prestasi akademik dengan IPK minimal 2,25 bagi mahasiswa Semester II ke atas (mahasiswa lama).

b. Dinyatakan lulus ujian masuk perguruan tinggi bagi mahasiswa baru dengan nilai seleksi tinggi.

5. Aktif dalam kegiatan kemahasiswaan (ekstrakurikuler) yang diprogramkan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan.

6. Tidak menerima beasiswa dari sumber lain. 7. Berkelakuan baik. 8. Sehat jasmani dan rohani. 9. Memenuhi ketentuan khusus yang ditetapkan secara tertulis oleh perguruan

tinggi maupun Kopertis Wilayah yang bersangkutan.

B. Pemutusan dan Pemberhentian BPPA

BPPA dapat diputuskan atau diberhentikan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :

1. Telah menyelesaikan studi sesuai dengan jenjang pendidikan yang ditempuhnya (lulus).

2. Meninggal dunia. 3. Mengundurkan diri. 4. Tidak memenuhi persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam Pedoman Umum

BPPA, ketentuan khusus yang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi maupun Kopertis yang bersangkutan, dan peraturan perundang-undangan lainnya.

III. ORGANISASI PENGELOLAAN


Pengelolaan BPPA kepada mahasiswa dilakukan oleh :

A. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Pada Direktorat Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dikelola oleh Proyek Pengembangan Beasiswa dan Kegiatan Kemahasiswaan.

B. Perguruan Tinggi Negeri Pada Perguruan Tinggi Negeri dikelola oleh Biro Administrasi Kemahasiswaan atau Bagian Kemahasiswaan dengan penanggungjawab Pembantu Rektor/ Pembantu Ketua/Pembantu Direktur Bidang Kemahasiswaan.

C. Kopertis Wilayah Pada Kopertis Wilayah dikoordinasikan oleh Sekretaris Pelaksana Kopertis di masing-masing wilayah, untuk diteruskan kepada Perguruan Tinggi Swasta. Selanjutnya dikelola oleh Biro Administrasi Kemahasiswaan atau Bagian Kema-hasiswaan dengan penanggungjawab Pembantu Rektor/Pembantu Ketua/Pem-bantu Direktur Bidang Kemahasiswaan.

IV. TATAKERJA DAN JADWAL KEGIATAN A. Penerima BPPA Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri

1. April : Direktur Kemahasiswaan memberitahukan kepada Rektor tentang rencana pemberian BPPA pada mahasiswa.

2. April : Perguruan tinggi melakukan seleksi calon penerima beasis-wa, dari mahasiswa lama (semester II ke atas) kemudian menerbitkan SK penerima BPPA yang ditandatangani oleh pimpinan perguruan tinggi selanjutnya diajukan ke Direktorat Kemahasiswaan Ditjen. Pendidikan Tinggi. Perlu dijelaskan bahwa penerima BPPA periode sebelum-nya tetap, hanya dievaluasi apakah mereka masih tetap dapat diajukan lagi atau perlu diganti. Seleksi tersebut di atas adalah bagi calon penerima periode tahun anggaran baru. Namun semuanya harus dicantumkan dalam SK Pimpinan PTN/Kopertis Wilayah tahun anggaran yang sedang berjalan.


3. Mei : Proses pembuatan dan pengiriman SK Pimpro ke PTN dan Kopertis Wilayah.

4. Mei : Proses pencairan dana di Direktorat Kemahasiswaan, Ditjen Anggaran dan KPKN Jakarta III, dan pengiriman dana ke PTN dan Kopertis Wilayah.

5. Mei - Juni : Pembayaran BPPA kepada mahasiswa semester II ke atas.

6. September : Perguruan tinggi melakukan seleksi dari mahasiswa baru/ semester I kemudian menerbitkan SK Penerima BPPA yang ditandatangani oleh pimpinan perguruan tinggi selan-jutnya diajukan ke Direktorat Kemahasiswaan, Ditjen Dikti.

7. Oktober : 1. Proses pembuatan dan pengiriman SK Pimpro ke PTN dan Kopertis Wilayah serta pengiriman kuitansi dari PTN dan Kopertis Wilayah bagi mahasiswa baru/ semester I.

2. Proses pencairan dana di Direktorat Kemahasiswaan, Ditjen Anggaran dan KPKN Jakarta III.

8. Nopember : Pembayaran BPPA kepada mahasiswa semester I/maha-siswa baru.

B. Penerima BPPA Mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta

1. April : Direktur Kemahasiswaan memberitahukan kepada Kopertis Wilayah tentang rencana pemberian BPPA pada maha-siswa.

2. April : Kopertis Wilayah memberitahukan kepada Perguruan Tinggi Swasta yang dianggap layak untuk menerima BPPA.

3. April : Perguruan Tinggi Swasta melakukan seleksi calon pene-rima BPPA untuk selanjutnya Kopertis Wilayah menerbit-kan SK Penerima BPPA kemudian diajukan ke Direktorat Kemahasiswaan Ditjen Pendidikan Tinggi.

4. April-Mei : 1. Direktorat Kemahasiswaan menyusun dan mengirim SK Pimpro kepada Kopertis Wilayah.


2. Proses pencairan dana di Direktorat Kemahasiswaan, Ditjen Anggaran dan KPKN Jakarta III.

3. Pengiriman dana ke Kopertis Wilayah setelah mene-rima kuitansi dari Kopertis Wilayah.

5. Juni : Pembayaran BPPA kepada mahasiswa semester II ke atas.

6. September : Pimpinan Perguruan Tinggi Swasta melakukan seleksi calon penerima BPPA dari mahasiswa baru/semester I untuk diajukan ke Kopertis Wilayah, selanjutnya Kopertis Wilayah menerbitkan SK yang diajukan ke Direktorat Kemahasiswaan, Ditjen Dikti.

7. Oktober : Proses pembuatan dan pengiriman SK Pimpro ke Kopertis Wilayah. Proses pencairan dana di Direktorat Kemahasis-waan, Ditjen Anggaran dan KPKN Jakarta III.

8. Nopember : Pembayaran BPPA kepada mahasiswa semester I/maha-siswa baru.

V. MASA BERLAKU PEMBERIAN BPPA

A. Bagi Mahasiswa Lama : a. 5 (lima) bulan pertama berlaku mulai bulan April 1998 s.d. Agustus 1998 Rp

50.000,- /bulan. b. 7 (tujuh) bulan berikutnya berlaku mulai bulan September 1998 s.d. Maret

1999 Rp 60.000,-/bulan.

B. Bagi Mahasiswa Baru Tahun akademik 1998/1999 termasuk mahasiswa baru tahun akademik 1997/1998

(SK diterbitkan menjadi mahasiswa baru tahun akakdemik 1998/1999) mulai berlaku bulan September 1998 s.d. Maret 1999 (selama 7 bulan) Rp 60.000,-/bulan.


VI. TATACARA PELAKSANAAN BPPA Untuk kelancaran pemberian BPPA secara garis besar diatur sebagai berikut :

A. Prosedur Pengajuan BPPA

1. Berdasarkan SK Pimpro Pengembangan Beasiswa dan Kegiatan Kemahasis-waan, Jakarta tentang alokasi jumlah mahasiswa penerima BPPA bagi Perguruan Tinggi Negeri yang bersangkutan, Purek/Puket/Pudir Mawa me-ngumumkan secara terbuka adanya kesempatan memperoleh BPPA kepada para mahasiswa. Khusus bagi Perguruan Tinggi Swasta pemberitahuan dari Direktorat Kemahasiswaan tentang alokasi jumlah BPPA disampaikan me-lalui Kopertis Wilayah untuk selanjutnya diteruskan kepada pimpinan perguruan tinggi yang bersangkutan (Purek/Puket/Pudir Mawa) untuk diumumkan secara terbuka kepada mahasiswa.

2. Para mahasiswa mengajukan permohonan BPPA kepada pimpinan perguruan tinggi yang bersangkutan dengan dilampiri persyaratan administratif yang telah ditentukan (persyaratan administratif dari perguruan tinggi secara tertulis).

3. Perguruan tinggi melakukan seleksi penerimaan BPPA dan selanjutnya pimpinan perguruan tinggi menyiapkan surat keputusan tentang penerima BPPA yang dinilai memenuhi persyaratan. Bagi PTS hasil penilaian disampaikan kepada Kopertis Wilayah.

4. Penerima BPPA lebih diutamakan bagi mahasiswa dari bidang ilmu kelompok teknologi seperti antara lain : Matematika, Pasti Alam, Biologi, Teknik, Kimia, Fisika dan lain-lain, dan berprestasi akademik tinggi, tetapi kemampuan ekonominya terbatas.

5. Surat keputusan dari Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri dan Kopertis Wilayah disampaikan kepada Direktorat Kemahasiswaan, Ditjen Dikti, untuk diproses lebih lanjut dan ditetapkan dengan SK Pemimpin Proyek Pengembangan Beasiswa dan Kegiatan Kemahasiswaan.

6. Direktorat Kemahasiswaan memproses administrasi keuangan ke KPKN Jakarta III agar BPPA dapat segera dicairkan dan dikirim ke mahasiswa yang bersangkutan melalui perguruan tinggi dan Kopertis Wilayah yang bersangkutan.

B. Tatacara Pengiriman BPPA


Agar mahasiswa penerima BPPA dapat menerima beasiswanya secara teratur dan tepat waktu, maka perlu diatur suatu mekanisme yang mudah dan cepat, baik menyangkut sistem pengiriman dana ke perguruan tinggi maupun sistem pertanggungjawaban keuangan dari perguruan tinggi ke Direktorat Kemahasis-waan :

1. Setelah DIP/PO diterima, Direktur Kemahasiswaan segera membuat surat pemberitahuan kepada perguruan tinggi agar mengirim nama-nama calon penerima BPPA berdasarkan SK Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri dan SK Kopertis Wilayah untuk Perguruan Tinggi Swasta.

2. Berdasarkan butir 1 di atas Pimpro Pengembangan Beasiswa dan Kegiatan Kemahasiswaan Jakarta membuat SK dan usulan (proposal) rencana biaya yang diperlukan untuk diajukan ke KPKN Jakarta III; setelah dana cair dari KPKN Jakarta III, Pimpro segera mengirim biaya beasiswa ke perguruan tinggi.

3. Pimpinan perguruan tinggi yang sudah menerima pembayaran beasiswa, segera menyampaikan ke mahasiswa yang berhak dan selanjutnya mereka diminta untuk menandatangani kuitansi rangkap tiga sebagai bukti per-tanggungjawaban administrasi keuangan. Besarnya dana beasiswa sepenuhnya harus sampai kepada mahasiswa, tidak dibenarkan ada potongan.

4. Untuk kelancaran pengiriman uang beasiswa dari Direktorat Kemahasiswaan Ditjen Dikti ke perguruan tinggi, maka setelah pimpinan perguruan tinggi menerima kuitansi pertanggungjawaban dari mahasiswa penerima BPPA, segera mengirimkan ke Direktorat Kemahasiswaan Ditjen Dikti (Proyek Pengembangan Beasiswa dan Kegiatan Kemahasiswaan Jakarta).

Keterlambatan pengiriman pertanggungjawaban keuangan akan mengganggu pengajuan pencairan dana ke KPN Jakarta III dengan akibat pengiriman biaya BPPA ke perguruan tinggi pun dapat terjadi keterlambatan.

Catatan untuk diperhatikan :

Perlu dijelaskan di sini, bahwa proses pelaksanaan pemberian BPPA untuk tahun anggaran 1998/1999 menggunakan Sistem SKO (Surat Keputusan Otorisasi), kecuali UI dan IKIP Jakarta ( masih dalam satu wilayah KPKN Jakarta III) dan Kopertis Wilayah I s.d XII berlaku seperti biasa, yang saat ini sedang berjalan. Dalam Sistem SKO ini perguruan tinggi tidak lagi mengirimkan kuitansi ke


Direktorat Kemahasiswaan Jakarta, melainkan langsung dikirim ke KPKN setempat, kuitansi dibuat seperti biasa (lihat contoh). Namun perguruan tinggi diharuskan mengirimkan SK Usulan nama-nama penerima BPPA kepada Direktorat Kemahasiswaan Jakarta, untuk kemudian diganti dengan SK. Pimpro Pengembangan Beasiswa dan Kegiatan Kemahasiswaan (PPBKK) Jakarta. Setelah itu, Pimpro PPBKK membuat surat ke KPKN Jakarta III untuk menerbitkan SKO, selanjutnya KPKN Jakarta III mengirim SKO ke KPKN di wilayah perguruan tinggi yang bersangkutan. Perguruan tinggi kemudian dapat menunjuk Bank BNI terdekat guna memudahkan mahasiswa penerima BPPA membuka rekening di Bank tersebut.

Sebelum mahasiswa mengambil uang BPPA-nya di Bank (untuk Sistem SKO) dan di perguruan tinggi (untuk sistem biasa yang saat ini sedang berjalan) terlebih dahulu mahasiswa harus menandatangani bukti telah menerima uang BPPA sebagai bahan pertanggungjawaban dalam pembuatan laporan tengah tahunan dan laporan tahunan.

Perlu dijelaskan pula, bahwa batas akhir pelaksanaan pembayaran BPPA kepada mahasiswa penerima BPPA tidak melewati tanggal 12 April tahun yang berjalan, jika pada batas waktu tersebut masih ada dana yang belum dibayarkan kepada mahasiswa penerima BPPA, maka dana tersebut harus segera dikembalikan kepada Pimpro PPBKK Jakarta, untuk selanjutnya disetorkan ke Kas Negara.

C. Pengiriman Laporan

Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri dan Kopertis Wilayah penerima BPPA wajib menyusun laporan tentang pemberian BPPA tersebut dua kali dalam setahun yaitu pada bulan September dan Maret, dikirim ke Ditmawa, Ditjen Dikti sejumlah 2 eksemplar. Laporan tersebut memuat antara lain tentang :

1. Pelaksanaan pembayaran BPPA kepada para mahasiswa penerima (apa kendala dan hambatannya).

2. Jumlah mahasiswa penerima BPPA yang telah lulus/selesai kuliah/diber-hentikan BPPA nya.

3. Evaluasi perkembangan dan kemajuan studi mahasiswa penerima BPPA, sebagai hasil evaluasi.

VII. PEMBIAYAAN


1. Kepada 61 Perguruan Tinggi Negeri dan 12 Kopertis Wilayah diberikan bantuan biaya penyelenggaraan untuk keperluan :

a. Honorarium petugas seleksi; b. Biaya untuk rapat koordinasi, akomodasi konsumsi, fotocopy, surat-

menyurat, dan penggandaan laporan; c. Biaya penyusunan laporan.

2. Biaya kegiatan ini akan dibebankan kepada DIP/PO Proyek Pengembangan Beasiswa dan Kegiatan Kemahasiswaan, Ditjen Pendidikan Tinggi, Depdikbud Jakarta.

VIII. PENUTUP

Untuk keberhasilan pelaksanaan pemberian BPPA sebagai upaya pemerintah membantu para mahasiswa untuk kelancaran dalam menyelesaikan pendidikannya, terutama yang kondisi orangtua/wali tidak mampu sebagai akibat krisis ekonomi dan moneter, diperlukan pula dukungan pimpinan perguruan tinggi dan Kopertis Wilayah serta kerjasama yang baik dengan berbagai instansi/lembaga yang terkait.

Keberhasilan tersebut diharapkan dapat memperkecil jumlah mahasiswa putus kuliah/tidak mampu menyelesaikan pendidikannya, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan tinggi.

Jakarta, Mei 1998 Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

BPPA ditetapkan oleh pemerintah sejak tahun anggaran 1993/1994, diberikan kepada mahasiswa PTN dan PTS yang berprestasi tinggi tetapi kemampuan ekonominya


terbatas. Untuk membantu Perguruan Tinggi dalam memperlancar pelaksanaan pemberian BPPA, maka dirasakan perlu untuk menerbitkan Pedoman Teknis tentang prosedur pengajuan BPPA dan teknis pembayaran serta penyusunan laporan pelak-sanaannya. A. Prosedur Pengajuan BPPA

1. Setelah Direktorat Kemahasiswaan melalui Proyek Pengembangan Beasiswa dan Kegiatan Kemahasiswaan menerima DIP/PO tahun yang berjalan (April), menyampaikan kepada Pimpinan PTN dan Kopertis Wilayah tentang alokasi jumlah calon penerima BPPA.

2. Untuk PTN, pimpinan dapat menugaskan staf yang menangani BPPA untuk mengadakan seleksi pemilihan calon penerima BPPA, jumlah calon penerima yang dialokasikan untuk PTN yang bersangkutan sesuai persyaratan yang diatur pada Pedoman Umum BPPA.

3. Untuk PTS, pemberitahuan alokasi jumlah calon penerima BPPA dilakukan oleh Kopertis Wilayah masing-masing, untuk selanjutnya diteruskan kepada PTS yang akan menerima BPPA. Pengumuman calon penerima BPPA dilakukan secara terbuka kepada mahasiswa PTS yang bersangkutan. Peraturan dan ketentuan seleksi pemilihan calon penerima BPPA diatur pada Pedoman Umum BPPA.

4. Peraturan yang lebih rinci diatur atau ditentukan secara tertulis oleh PTN maupun Kopertis Wilayah. Bentuk formulir sebagai kelengkapan isian dan persyaratan yang diperlukan dipersilahkan masing-masing PTN dan Kopertis membuat dan menentukan sendiri, sejauh tidak meyimpang dari ketentuan yang tercantum pada Pedoman Umum BPPA.

5. Mahasiswa dapat mengajukan permohonan BPPA kepada Pimpinan Perguruan Tinggi masing-masing dengan dilampiri persyaratan administrasi yang ditentukan oleh Direktorat Kemahasiswaan maupun oleh PTN atau Kopertis yang bersangkutan.

6. Perguruan tinggi melakukan seleksi calon penerima BPPA, dan selanjutnya Pimpinan Perguruan Tinggi membuat surat keputusan tentang mahasiswa penerima BPPA bagi para mahasiswa yang dinilai memenuhi syarat. Nama-nama mahasiswa penerima BPPA dicantumkan dalam lampiran Surat Keputusan tersebut (contoh SK seperti terlampir, bila diperlukan dapat ditambah atau diubah sesuai keperluan dan kebijaksanaan pimpinan


perguruan tinggi yang bersangkutan). Bagi mahasiswa penerima BPPA beserta penggantinya dicantumkan dalam Lampiran Surat Keputusan.

7. Khusus untuk PTS, hasil seleksi PTS diteruskan/disampaikan kepada Kopertis Wilayah. Kemudian Kopertis Wilayah membuat Surat Keputusan setelah selesai menyeleksi. Kebijaksanaan penilaian seleksi bagi PTS sepe-nuhnya diserahkan kepada Kopertis Wilayah, tetapi tetap mengacu pada pedoman umum dan ketentuan dari Direktorat Kemahasiswaan. Baik pimpinan PTN maupun Kopertis Wilayah, segera mengirim SK tentang mahasiswa penerima BPPA kepada Direktur Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Jalan Pintu I Senayan Jakarta Pusat 10002.

8. Apabila ada mahasiswa penerima BPPA yang diputuskan atau diberhentikan sebagai penerima BPPA karena lulus atau suatu hal, segera diajukan ke Direktorat Kemahasiswaan dengan penggantinya dalam satu SK rektor/pimpinan perguruan tinggi (seperti contoh terlampir). Untuk lebih tertibnya administrasi, maka usul penggantinya, paling lambat setelah 1 (satu) bulan dari saat pemberhentian BPPA.

Demi kelancaran penerbitan SK penerima BPPA oleh Pimpro di Jakarta yang akan diajukan ke KPKN, maka data/berkas tentang pribadi mahasiswa penerima BPPA tidak perlu dilampirkan dan tidak perlu dikirim ke Direktorat Kemaha-siswaan.

B. Teknis Pembayaran BPPA

Agar mahasiswa penerima BPPA dapat menerima dananya secara teratur dan tepat waktu, maka perlu diatur mekanisme yang mudah dan cepat, sebagai berikut :

1. Setelah Direktorat Kemahasiswaan menerima SK dari Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri dan Kopertis Wilayah (bagi PTS) tentang penerima BPPA, Pimpinan Proyek Pengembangan Beasiswa dan Kegiatan Kemahasiswaan (PPBKK) di Jakarta segera menerbitkan SK penerima BPPA dan mengajukan pencairan pembayaran beasiswa ke KPKN Jakarta III.

2. Setelah PTN dan Kopertis Wilayah menerima SK Pimpro tentang jumlah penerima BPPA, maka PTN/Kopertis Wilayah segera mengajukan/mengirim permohonan bayar dana BPPA ke Pimpro PPBKK Direktorat Kemahasiswaan dengan dilampiri kuitansi


rangkap 7 (tujuh) untuk pembayaran bulan (…sebutkan...) bagi (…sebutkan...) berapa orang ..... @ Rp .............. per semester. Kuitansi tersebut diberi materai Rp 2.000,- (dua ribu rupiah) dan ditandatangani oleh Purek/Puket /Pudir Bidang Kemahasiswaan (bagi PTN) dan Sekretaris Pelaksana (bagi Kopertis Wilayah). Nominal kuitansi di bawah Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah). Demi praktisnya bagi PTN kuitansi dibuat per fakultas atau per perguruan tinggi. Bagi Kopertis Wilayah, kuitansi dibuat untuk beberapa PTS dengan nominal di bawah Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah).

3. Pimpinan perguruan tinggi dan Kopertis Wilayah yang sudah menerima dana BPPA, segera membayarkan kepada mahasiswa yang berhak, selanjutnya mereka (mahasiswa) diminta/diwajibkan menanda-tangani kuitansi (atau tabel tanda terima uang) rangkap 3 (tiga) sebagai bukti pertanggungjawaban administrasi keuangan, dan satu lembar foto copynya dikirim ke Direktorat Kemahasiswaan yang ditanda-tangani mahasiswa penerima uang BPPA, bukan pengelola beasiswa atau rektor/pimpinan perguruan tinggi.

4. Bila ada mahasiswa yang sedang KKN atau kesibukan lain sehingga tidak dapat secara cepat menandatangani tanda terima, harap diusahakan jalan keluarnya jangan sampai menghambat pertanggung-jawaban dan mahasiswa penerima lain. Misalnya jangan dimasukan dalam tabel, tetapi cukup diberi kuitansi terpisah/tersendiri.

5. Demi kelancaran pencairan ke KPKN Jakarta III dan pengiriman dana BPPA dari Direktorat Kemahasiswaan ke PTN dan Kopertis Wilayah, maka pimpinan perguruan tinggi dan Kopertis Wilayah dimohon mengajukan kuitansi pembayaran BPPA untuk bulan yang akan datang (bentuk dan redaksi sesuai dengan pertama dikirim, hanya bulannya disesuaikan dengan kebutuhan) kemudian dikirim ke Pemimpin Proyek Pengembangan Beasiswa dan Kegiatan Kemahasiswaan Jakarta. Keterlambatan pengiriman kuitansi bulan berikutnya akan menghambat pengajuan pencairan berikutnya ke KPKN Jakarta III, dengan akibat pengiriman dana BPPA ke PTN dan Kopertis Wilayah akan terlambat dan mungkin hangus.

Kuitansi pembayaran BPPA dapat dikirim untuk 6 (enam) bulan sekaligus, tetapi tanggal dan bulannya dikosongkan dahulu.


C. Laporan Pelaksanaan

Pada akhir tahun anggaran, semua PTN dan Kopertis Wilayah penerima BPPA wajib membuat dan mengirim ke Direktorat Kemahasiswaan (Pimpro PPBKK) laporan tentang hasil evaluasi pembayaran BPPA, baik tentang kelancaran pembayaran maupun keberhasilan pendidikan maha-siswa setelah menerima BPPA tersebut, apa hambatannya dan bagaimana penanggulangannya.

Demikian Pedoman Teknis ini disusun dengan harapan dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, Mei 1998 Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi

19 Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik

CONTOH

KEPUTUSAN REKTOR/DIREKTUR/KETUA/KOPERTIS

NOMOR :

tentang

PEMBERIAN BEASISWA PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK

DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1998/1999 BAGI

MAHASISWA UNIV/INST/SEKOLAH TINGGI/AKADEMI/KOPERTIS

REKTOR/KETUA/DIREKTUR/KOPERTIS

Mengingat : Surat Direktur Kemahasiswaan Nomor : /D5.4/O/19... tanggal ... hal ....., dan surat nomor ...... tanggal .... hal Alokasi Calon Penerima BPPA.

Menimbang : 1. bahwa dalam rangka mewujudkan keadilan dan demokratisasi dalam bidang pendidikan maka dianggap perlu memberikan BPPA kepada mahasiswa berprestasi akademik tinggi tetapi kemampuan ekonominya terbatas.

2. bahwa mahasiswa yang namanya tercantum dalam daftar lampiran keputusan ini dipandang memenuhi syarat untuk diberikan BPPA seperti dalam butir 1.

3. bahwa untuk merealisasikan butir 1 dan 2 di atas, perlu ditetap-kan dengan keputusan.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 30 tahun 1990 tentang Pendidikan Tinggi.

3. Keputusan Presiden Republik Indonesia : a. Nomor 44 tahun 1974 b. Nomor 15 tahun 1981 : sebagaimana telah beberapa kali di-

ubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 67 tahun 1992.

4. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan :

20Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik

a. Tanggal 11 September 1980 Nomor 0222.C/0/1980 b. Tanggal .............. Nomor ...............

Memperhatikan :

M E M U T U S K A N

Menetapkan

Pertama : Memberikan BPPA kepada ............. (dengan huruf) orang yang namanya tercantum pada lampiran keputusan ini.

Kedua : BPPA diberikan untuk bulan April 1998 s.d Agustus 1998 sebesar Rp 50.000,- (lima puluh ribu rupiah)/mahasiswa/ bulan, dan bulan September 1998 s.d Maret 1999 sebesar Rp. 60.000,- (enam puluh ribu rupiah)/mahasiswa/bulan dibebankan pada dana anggaran pembangunan Proyek Pengembangan Beasiswa dan Kegiatan Kemahasiswaan Jakarta tahun 1998/1999.

Ketiga : Apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan di dalam keputusan ini akan diadakan perubahan sebagaimana mestinya.

Keempat : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal 1 April 1998.

Ditetapkan di Pada tanggal Rektor/Direktur/Ketua/Kopertis, Nama Jelas NIP

Tembusan : 1. Dirjen Dikti Depdikbud 2. Direktur Kemahasiswaan 3. Pemimpin Proyek Pengembangan Beasiswa dan Kegiatan Kemahasiswaan 4. (Diisi sesuai kebutuhan perguruan tinggi ybs.)

LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN REKTOR/DIREKTUR/KETUA/ KO- PERTIS WILAYAH

TENTANG : PEMBERIAN BEASISWA PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK DARI DEPDIKBUD TAHUN 1998/1999 BAGI MAHASISWA PT/KOPWIL .................................. NOMOR ..................

NO NAMA L/P NIM/NIRM SEMESTER FAK J JUR/PSTD IP/IPK P. TINGGI*) (BAGI KOP)

Rektor/Direktur/Ketua/Kopertis,

cap Nama Jelas NIP

*) Khusus Kopertis perlu kolom Perguruan Tinggi

LAMPIRAN Bagi penerima BPPA periode 1998/1999 termasuk penggantinya.


NOMOR :

tentang

PEMBERHENTIAN DAN PEMBERIAN BEASISWA

PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1998/1999 BAGI MAHASISWA UNIV/INST/SEKOLAH TINGGI/AKADEMI/KOPERTIS

PEMIMPIN PROYEK PENGEMBANGAN BEASISWA

DAN KEGIATAN KEMAHASISWAAN

Membaca : 1. Surat Direktur Kemahasiswaan Nomor : /D5.4/0/19... hal Alokasi Calon Penerima BPPA, tanggal ..... hal .........., dan Surat Nomor ............. tanggal ...................

2. Surat Keputusan Rektor/Direktur/Ketua/Kopertis (Nama PT/ Kopertis) No. : .............. tentang Pemberian BPPA tahun 1998/1999 bagi mahasiswa (Nama PT/Kopertis).

3. Surat Keputusan Pimpro ...... No. : .......... tanggal ........ tentang Pemberian BPPA tahun 1998/1999 bagi mahasiswa (Nama PT/Kopertis).

4. Surat Dekan/Rektor PTS ........ tentang Usul Penggantian Mahasiswa Penerima BPPA yang telah lulus (atau sebab lain).

5. (Hal lain yang diperlukan).

Menimbang : 1. bahwa dalam rangka mewujudkan keadilan dan demokratisasi dalam bidang pendidikan maka dianggap perlu memberikan beasiswa kepada mahasiswa berprestasi akademik tinggi tetapi kemampuan ekonominya terbatas.

2. bahwa mahasiswa yang telah lulus (atau sebab lain yang menyebabkan diberhentikan) tidak perlu lagi diberi BPPA.

3. bahwa mahasiswa yang namanya tercantum dalam daftar lampiran keputusan ini dipandang memenuhi syarat untuk diberikan beasiswa seperti dalam butir 1.

3. bahwa untuk merealisasikan butir 1 dan 2 di atas, perlu ditetapkan dengan keputusan Rektor/Direktur/Ketua/Kopertis ........... (Nama PT/Kopertis).

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 30 tahun 1990 tentang Pendidikan Tinggi. 3. Keputusan Presiden Republik Indonesia :

a. Nomor 44 tahun 1974 b. Nomor 15 tahun 1981 : sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan

Keputusan Presiden Nomor 67 tahun 1992 c. No. ........... (Pendirian Kopertis ybs)

d. No. 29 Tahun 1984 e. No. ........... (Pengangkatan Rektor/Dir/Ketua/Kop.)

4. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan : a. No. .............. (Organisasi & Tatakerja) b. No. .............. (Statuta PT ybs.)

Memperhatikan: .................................................................................................. ..................................................................................................

M E M U T U S K A N

Menetapkan

Pertama : Memberhentikan pemberian BPPA tahun 1998/1999 bagi mereka yang namanya tercantum dalam kolom 2 nomor urut ..... dan terhitung mulai seperti tercantum dalam kolom 8 lampiran surat keputusan ini.

Kedua : Memberikan BPPA kepada mahasiswa (disebut PT/Kopertis) orang yang namanya tercantum dalam kolom 2 nomor urut .... lampiran surat keputusan pertama, dan terhitung mulai seperti tercantum dalam kolom 9 lampiran keputusan ini.

Ketiga : BPPA diberikan sebesar Rp ......... (terbilang .............) setiap mahasiswa setiap bulan, dan di-bebankan pada dana anggaran pembangunan Proyek Pengembangan Beasiswa dan Kegiatan Kemahasiswaan Jakarta tahun 1998/1999.

Keempat : Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan dan mempunyai daya surut mulai tanggal (sesuai kebutuhan). Dengan ketentuan apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan di dalam keputusan ini akan diadakan perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Pada tanggal Rektor/Direktur/Ketua/Kopertis, Nama Jelas NIP ………………..

Tembusan : 1. Yth. Dirjen Dikti Depdikbud 2. Yth. Direktur Kemahasiswaan 3. Yth. Pemimpin Proyek Pengembangan Beasiswa dan Kegiatan Kemahasiswaan 4. (Diisi sesuai kebutuhan perguruan tinggi ybs.)

LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN REKTOR/KETUA/DIREKTUR/KOPERTIS …. TENTANG : PEMBERHENTIAN DAN PEMBERIAN BPPA DARI DEPDIKBUD TAHUN 1998/1999

NO NAMA L/P NIM/NIRM SEMESTER JUR/PSTD FAK. IP/IPK P. TINGGI*) (BAGI KOP)

DIBER-HENTIKAN

TMT

DIBERI PPA TMT

KET

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 JOKO 124634 X/IV SIPIL 1 Okt 98 menerima 2 beasiswa 3 (sumber 4 lain) 5 6 ANDI 42234B 6/III PIDANA 1 Okt 98 Pengganti 7 8

Rektor/Direktur/Ketua/Kopertis, Nama Jelas

NIP*) Khusus Kopertis perlu kolom Perguruan Tinggi NIP.


CONTOH KUITANSI UNTUK KOPERTIS :

K U I T A N S I Sudah terima dari : Pemimpin Proyek Pengembangan Beasiswa dan Kegiatan

Kemahasiswaan Jakarta.

Banyaknya uang : Sembilan juta sembilan ratus lima puluh ribu rupiah.

Uang Pembayaran : Bantuan biaya BPPA Perguruan Tinggi A, B, dan dst. Kopertis Wilayah berdasarkan SK Pimpro Pengembangan Beasiswa dan Kegiatan Kemahasiswaan Jakarta dalam rangka pemberian BPPA untuk ....... orang mahasiswa @ Rp .......... per ...……...

...................................................

Jumlah : Rp ............ Yang Menerima,

materai Rp 2.000,-

Mengetahui/menyetujui : Sekretaris Pelaksana Kopertis Wilayah ............…………

Cap dan tanda tangan

Nama Jelas. NIP …………………..


CONTOH DAFTAR PENERIMAAN BPPA

PERGURUAN TINGGI NEGERI ......……….

Daftar : Penerima BPPA berdasarkan SK Pimpro Pengembangan Beasiswa dan

Kegiatan Kemahasiswaan Jakarta. Nomor ...................... tanggal ............ untuk bulan/triwulan……................

NO NAMA FAK/JUR NIM JUMLAH

UANG TANDA

TANGAN

1 Mahmud Teknik 02356 Rp ............. ........................... 2 Budiarsih Hukum 14325 Rp ............. ........................... 3 Agustina Hukum 56783 Rp ............. ........................... 4 Hartono Pertanian 85746 Rp ............. ........................... dst

105

Mengetahui/menyetujui : Bandung, Nopember 19..... Universitas Padjadjaran Pembantu Rektor Bid. Mawa Pembuat Daftar, CAP Nama jelas Nama jelas NIP. NIP.



KOPERTIS WILAYAH : ................ Univ./Ins./Akademik : ................


Kegiatan Kemahasiswaan Jakarta. Nomor ...................... tanggal ............ untuk bulan/triwulan.. …...............


UANG TANDA

TANGAN

1 Dadang Teknik B0032 Rp ............. ........................... 2 Sapto H. Hukum A2301 Rp ............. ........................... 3 Hilman Hukum C6587 Rp ............. ........................... 4 dst

105

Mengetahui/menyetujui : Bandung, Nopember 19...

Sespel Kopertis Wilayah .............. Pembuat Daftar, CAP Nama jelas Nama jelas NIP. NIP.


CONTOH KUITANSI UNTUK PERORANGAN :



Banyaknya uang : (.......dalam huruf.......)

Uang Pembayaran : Bantuan biaya BPPA PTS .......... Kopertis Wilayah ........... berdasarkan SK Pimpro Pengembangan Beasiswa dan Kegiatan Kemahasiswaan Jakarta dalam rangka pemberian BPPA untuk .....orang mahasiswa @ Rp ........ per bulan/triwulan

.........................................................

Jumlah : Rp ............. Yang Menerima,

Nama Jelas Mahasiswa Penerima

KUITANSI DI ATAS : BAGI PENERIMA BPPA YANG MENERIMANYA TIDAK DAPAT SECARA BERSAMA ATAU DICANTUMKAN DALAM DAFTAR KARENA SEDANG KKN, PENELITIAN, DAN LAIN SEBAB.


KERANGKA LAPORAN PELAKSANAAN PEMBERIAN BEASISWA

PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK (BPPA) PROYEK PENGEMBANGAN BEASISWA DAN

KEGIATAN KEMAHASISWAAN JAKARTA DISUSUN OLEH PELAKSANA/PENANGGUNG JAWAB

I. UMUM

1. Setiap pelaksanaan kegiatan proyek diakhiri dengan penyusunan laporan yang disampaikan kepada pihak-pihak tertentu sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Pokok-pokok laporan yang disusun tersebut pada hakekatnya adalah laporan pelaksanaan kegiatan untuk mengetahui sejauh mana telah sesuai dengan rencana kegiatan dan ketentuan yang berlaku yang telah disepakati.

3. Pokok-pokok laporan ini mengenai : a. Pelaksanaan pembayaran BPPA kepada para mahasiswa penerima (apa

kendala dan hambatannya) b. Jumlah mahasiswa penerima BPPA yang telah lulus/selesai kuliah/diberhenti-

kan karena beasiswa lain c. Evaluasi perkembangan dan kemajuan studi mahasiswa penerima BPPA,

sebagai hasil evaluasi.

Tentunya dapat ditambah sesuai kebutuhan demi kesempurnaan laporan.

4. Agar laporan tersebut tidak terlalu bervariasi, dipandang perlu menyusun suatu contoh kerangka laporan untuk dipakai sebagai pegangan/acuan.

II. SISTEMATIKA DAN ISI POKOK LAPORAN

1. Pendahuluan, yang berisi antara lain :

a. Dasar BPPA b. Tujuan BPPA c. Hasil yang diharapkan akan dicapai d. Lamanya pemberian BPPA


2. Pelaksanaan kegiatan :

a. Persiapan : (i) Pengiriman surat; (ii) Penyusunan buku petunjuk dan persiapan lainnya di Perguruan Tinggi Negeri atau Kopertis.

b. Pelaksanaan : (i) Jumlah dan asal peserta; (ii) Hambatan dalam pelaksanaan dan usaha penanggulangannya; (iii) Hasil yang dicapai; (iv) Jumlah dana diserap baik untuk beasiswa maupun administrasi.

c. Evaluasi kegiatan : Pembahasan : i. Apakah pelaksanaan kegiatan telah dapat dilaksanakan sesuai dengan

Rencana Kegiatan yang telah disepakati ii. Perkembangan dan kemajuan studi mahasiswa penerima BPPA sebagai

hasil evaluasi (misalnya IPK naik atau turun). Dilampiri laporan bentuk matrik seperti contoh terlampir.

3. Penutup :

a. Kesimpulan : Apakah tujuan/sasaran hasil yang diharapkan telah tercapai atau belum

b. Usul/saran untuk kegiatan berikutnya. III. LAMPIRAN YANG DIPANDANG PERLU

1. Nama peserta 2. Bukti penerimaan BPPA 1 (satu) helai (contoh terlampir) 3. Dan lain-lain yang dipandang perlu, misalnya Laporan Hasil Studi selama

menerima BPPA.

........................... 19 .....................

( ................................)

1 PedomanTeknis BPPA

BPPA ditetapkan oleh pemerintah sejak tahun anggaran 1993/1994, diberikan kepada mahasiswa PTN dan PTS yang berprestasi tinggi tetapi kemampuan ekonominya terbatas. Untuk membantu Perguruan Tinggi dalam memperlancar pelaksanaan pemberian BPPA, maka dirasakan perlu untuk menerbitkan Pedoman Teknis tentang prosedur pengajuan BPPA dan teknis pembayaran serta penyusunan laporan pelak-sanaannya. A. Prosedur Pengajuan BPPA

1. Setelah Direktorat Kemahasiswaan melalui Proyek Pengembangan Beasiswa dan Kegiatan Kemahasiswaan menerima DIP/PO tahun yang berjalan (April), menyampaikan kepada Pimpinan PTN dan Kopertis Wilayah tentang alokasi jumlah calon penerima BPPA.

2. Untuk PTN, pimpinan dapat menugaskan staf yang menangani BPPA untuk mengadakan seleksi pemilihan calon penerima BPPA, jumlah calon penerima yang dialokasikan untuk PTN yang bersangkutan sesuai persyaratan yang diatur pada Pedoman Umum BPPA.

3. Untuk PTS, pemberitahuan alokasi jumlah calon penerima BPPA dilakukan oleh Kopertis Wilayah masing-masing, untuk selanjutnya diteruskan kepada PTS yang akan menerima BPPA. Pengumuman calon penerima BPPA dilakukan secara terbuka kepada mahasiswa PTS yang bersangkutan. Peraturan dan ketentuan seleksi pemilihan calon penerima BPPA diatur pada Pedoman Umum BPPA.

4. Peraturan yang lebih rinci diatur atau ditentukan secara tertulis oleh PTN maupun Kopertis Wilayah. Bentuk formulir sebagai kelengkapan isian dan persyaratan yang diperlukan dipersilahkan masing-masing PTN dan Kopertis membuat dan menentukan sendiri, sejauh tidak meyimpang dari ketentuan yang tercantum pada Pedoman Umum BPPA.

5. Mahasiswa dapat mengajukan permohonan BPPA kepada Pimpinan Perguruan Tinggi masing-masing dengan dilampiri persyaratan administrasi yang ditentukan oleh Direktorat Kemahasiswaan maupun oleh PTN atau Kopertis yang bersangkutan.

6. Perguruan tinggi melakukan seleksi calon penerima BPPA, dan selanjutnya Pimpinan Perguruan Tinggi membuat surat keputusan tentang mahasiswa penerima BPPA bagi para mahasiswa yang dinilai memenuhi syarat. Nama-nama mahasiswa penerima BPPA dicantumkan dalam lampiran Surat

2PedomanTeknis BPPA

Keputusan tersebut (contoh SK seperti terlampir, bila diperlukan dapat ditambah atau diubah sesuai keperluan dan kebijaksanaan pimpinan perguruan tinggi yang bersangkutan). Bagi mahasiswa penerima BPPA beserta penggantinya dicantumkan dalam Lampiran Surat Keputusan.

7. Khusus untuk PTS, hasil seleksi PTS diteruskan/disampaikan kepada Kopertis Wilayah. Kemudian Kopertis Wilayah membuat Surat Keputusan setelah selesai menyeleksi. Kebijaksanaan penilaian seleksi bagi PTS sepe-nuhnya diserahkan kepada Kopertis Wilayah, tetapi tetap mengacu pada pedoman umum dan ketentuan dari Direktorat Kemahasiswaan. Baik pimpinan PTN maupun Kopertis Wilayah, segera mengirim SK tentang mahasiswa penerima BPPA kepada Direktur Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Jalan Pintu I Senayan Jakarta Pusat 10002.

8. Apabila ada mahasiswa penerima BPPA yang diputuskan atau diberhentikan sebagai penerima BPPA karena lulus atau suatu hal, segera diajukan ke Direktorat Kemahasiswaan dengan penggantinya dalam satu SK rektor/pimpinan perguruan tinggi (seperti contoh terlampir). Untuk lebih tertibnya administrasi, maka usul penggantinya, paling lambat setelah 1 (satu) bulan dari saat pemberhentian BPPA.

Demi kelancaran penerbitan SK penerima BPPA oleh Pimpro di Jakarta yang akan diajukan ke KPKN, maka data/berkas tentang pribadi mahasiswa penerima BPPA tidak perlu dilampirkan dan tidak perlu dikirim ke Direktorat Kemaha-siswaan.

B. Teknis Pembayaran BPPA

Agar mahasiswa penerima BPPA dapat menerima dananya secara teratur dan tepat waktu, maka perlu diatur mekanisme yang mudah dan cepat, sebagai berikut :

1. Setelah Direktorat Kemahasiswaan menerima SK dari Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri dan Kopertis Wilayah (bagi PTS) tentang penerima BPPA, Pimpinan Proyek Pengembangan Beasiswa dan Kegiatan Kemahasiswaan (PPBKK) di Jakarta segera menerbitkan SK penerima BPPA dan mengajukan pencairan pembayaran beasiswa ke KPKN Jakarta III.

2. Setelah PTN dan Kopertis Wilayah menerima SK Pimpro tentang jumlah penerima BPPA, maka PTN/Kopertis Wilayah segera

3 PedomanTeknis BPPA

mengajukan/mengirim permohonan bayar dana BPPA ke Pimpro PPBKK Direktorat Kemahasiswaan dengan dilampiri kuitansi rangkap 7 (tujuh) untuk pembayaran bulan (…sebutkan...) bagi (…sebutkan...) berapa orang ..... @ Rp .............. per semester. Kuitansi tersebut diberi materai Rp 2.000,- (dua ribu rupiah) dan ditandatangani oleh Purek/Puket /Pudir Bidang Kemahasiswaan (bagi PTN) dan Sekretaris Pelaksana (bagi Kopertis Wilayah). Nominal kuitansi di bawah Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah). Demi praktisnya bagi PTN kuitansi dibuat per fakultas atau per perguruan tinggi. Bagi Kopertis Wilayah, kuitansi dibuat untuk beberapa PTS dengan nominal di bawah Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah).

3. Pimpinan perguruan tinggi dan Kopertis Wilayah yang sudah menerima dana BPPA, segera membayarkan kepada mahasiswa yang berhak, selanjutnya mereka (mahasiswa) diminta/diwajibkan menanda-tangani kuitansi (atau tabel tanda terima uang) rangkap 3 (tiga) sebagai bukti pertanggungjawaban administrasi keuangan, dan satu lembar foto copynya dikirim ke Direktorat Kemahasiswaan yang ditanda-tangani mahasiswa penerima uang BPPA, bukan pengelola beasiswa atau rektor/pimpinan perguruan tinggi.

4. Bila ada mahasiswa yang sedang KKN atau kesibukan lain sehingga tidak dapat secara cepat menandatangani tanda terima, harap diusahakan jalan keluarnya jangan sampai menghambat pertanggung-jawaban dan mahasiswa penerima lain. Misalnya jangan dimasukan dalam tabel, tetapi cukup diberi kuitansi terpisah/tersendiri.

5. Demi kelancaran pencairan ke KPKN Jakarta III dan pengiriman dana BPPA dari Direktorat Kemahasiswaan ke PTN dan Kopertis Wilayah, maka pimpinan perguruan tinggi dan Kopertis Wilayah dimohon mengajukan kuitansi pembayaran BPPA untuk bulan yang akan datang (bentuk dan redaksi sesuai dengan pertama dikirim, hanya bulannya disesuaikan dengan kebutuhan) kemudian dikirim ke Pemimpin Proyek Pengembangan Beasiswa dan Kegiatan Kemahasiswaan Jakarta. Keterlambatan pengiriman kuitansi bulan berikutnya akan menghambat pengajuan pencairan berikutnya ke KPKN Jakarta III, dengan akibat pengiriman dana BPPA ke PTN dan Kopertis Wilayah akan terlambat dan mungkin hangus.

4PedomanTeknis BPPA

Kuitansi pembayaran BPPA dapat dikirim untuk 6 (enam) bulan sekaligus, tetapi tanggal dan bulannya dikosongkan dahulu.

C. Laporan Pelaksanaan

Pada akhir tahun anggaran, semua PTN dan Kopertis Wilayah penerima BPPA wajib membuat dan mengirim ke Direktorat Kemahasiswaan (Pimpro PPBKK) laporan tentang hasil evaluasi pembayaran BPPA, baik tentang kelancaran pembayaran maupun keberhasilan pendidikan maha-siswa setelah menerima BPPA tersebut, apa hambatannya dan bagaimana penanggulangannya.

Demikian Pedoman Teknis ini disusun dengan harapan dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, Mei 1998 Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi

5 BPPA

CONTOH

KEPUTUSAN

REKTOR/DIREKTUR/KETUA/KOPERTIS NOMOR :

tentang

PEMBERIAN BEASISWA PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK

DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1998/1999 BAGI

MAHASISWA UNIV/INST/SEKOLAH TINGGI/AKADEMI/KOPERTIS

REKTOR/KETUA/DIREKTUR/KOPERTIS

Mengingat : Surat Direktur Kemahasiswaan Nomor : /D5.4/O/19... tanggal ... hal ....., dan surat nomor ...... tanggal .... hal Alokasi Calon Penerima BPPA.

Menimbang : 1. bahwa dalam rangka mewujudkan keadilan dan demokratisasi dalam bidang pendidikan maka dianggap perlu memberikan BPPA kepada mahasiswa berprestasi akademik tinggi tetapi kemampuan ekonominya terbatas.

2. bahwa mahasiswa yang namanya tercantum dalam daftar lampiran keputusan ini dipandang memenuhi syarat untuk diberikan BPPA seperti dalam butir 1.

3. bahwa untuk merealisasikan butir 1 dan 2 di atas, perlu ditetap-kan dengan keputusan.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 30 tahun 1990 tentang Pendidikan Tinggi.

3. Keputusan Presiden Republik Indonesia : a. Nomor 44 tahun 1974 b. Nomor 15 tahun 1981 : sebagaimana telah beberapa kali di-

ubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 67 tahun 1992.

6BPPA

4. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan : a. Tanggal 11 September 1980 Nomor 0222.C/0/1980 b. Tanggal .............. Nomor ...............

Memperhatikan :

M E M U T U S K A N

Menetapkan

Pertama : Memberikan BPPA kepada ............. (dengan huruf) orang yang namanya tercantum pada lampiran keputusan ini.

Kedua : BPPA diberikan untuk bulan April 1998 s.d Agustus 1998 sebesar Rp 50.000,- (lima puluh ribu rupiah)/mahasiswa/ bulan, dan bulan September 1998 s.d Maret 1999 sebesar Rp. 60.000,- (enam puluh ribu rupiah)/mahasiswa/bulan dibebankan pada dana anggaran pembangunan Proyek Pengembangan Beasiswa dan Kegiatan Kemahasiswaan Jakarta tahun 1998/1999.

Ketiga : Apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan di dalam keputusan ini akan diadakan perubahan sebagaimana mestinya.

Keempat : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal 1 April 1998.

Ditetapkan di Pada tanggal Rektor/Direktur/Ketua/Kopertis, Nama Jelas NIP

Tembusan : 1. Dirjen Dikti Depdikbud 2. Direktur Kemahasiswaan 3. Pemimpin Proyek Pengembangan Beasiswa dan Kegiatan Kemahasiswaan 4. (Diisi sesuai kebutuhan perguruan tinggi ybs.)

LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN REKTOR/DIREKTUR/KETUA/ KO- PERTIS WILAYAH

TENTANG : PEMBERIAN BEASISWA PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK DARI DEPDIKBUD TAHUN 1998/1999 BAGI MAHASISWA PT/KOPWIL .................................. NOMOR ..................

NO NAMA L/P NIM/NIRM SEMESTER FAK J JUR/PSTD IP/IPK P. TINGGI*) (BAGI KOP)

Rektor/Direktur/Ketua/Kopertis,

cap Nama Jelas NIP

*) Khusus Kopertis perlu kolom Perguruan Tinggi

LAMPIRAN Bagi penerima BPPA periode 1998/1999 termasuk penggantinya.


NOMOR :

tentang

PEMBERHENTIAN DAN PEMBERIAN BEASISWA

PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1998/1999 BAGI MAHASISWA UNIV/INST/SEKOLAH TINGGI/AKADEMI/KOPERTIS

PEMIMPIN PROYEK PENGEMBANGAN BEASISWA

DAN KEGIATAN KEMAHASISWAAN

Membaca : 1. Surat Direktur Kemahasiswaan Nomor : /D5.4/0/19... hal Alokasi Calon Penerima BPPA, tanggal ..... hal .........., dan Surat Nomor ............. tanggal ...................

2. Surat Keputusan Rektor/Direktur/Ketua/Kopertis (Nama PT/ Kopertis) No. : .............. tentang Pemberian BPPA tahun 1998/1999 bagi mahasiswa (Nama PT/Kopertis).

3. Surat Keputusan Pimpro ...... No. : .......... tanggal ........ tentang Pemberian BPPA tahun 1998/1999 bagi mahasiswa (Nama PT/Kopertis).

4. Surat Dekan/Rektor PTS ........ tentang Usul Penggantian Mahasiswa Penerima BPPA yang telah lulus (atau sebab lain).

5. (Hal lain yang diperlukan).

Menimbang : 1. bahwa dalam rangka mewujudkan keadilan dan demokratisasi dalam bidang pendidikan maka dianggap perlu memberikan beasiswa kepada mahasiswa berprestasi akademik tinggi tetapi kemampuan ekonominya terbatas.

2. bahwa mahasiswa yang telah lulus (atau sebab lain yang menyebabkan diberhentikan) tidak perlu lagi diberi BPPA.

3. bahwa mahasiswa yang namanya tercantum dalam daftar lampiran keputusan ini dipandang memenuhi syarat untuk diberikan beasiswa seperti dalam butir 1.

3. bahwa untuk merealisasikan butir 1 dan 2 di atas, perlu ditetapkan dengan keputusan Rektor/Direktur/Ketua/Kopertis ........... (Nama PT/Kopertis).

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 30 tahun 1990 tentang Pendidikan Tinggi. 3. Keputusan Presiden Republik Indonesia :

a. Nomor 44 tahun 1974 b. Nomor 15 tahun 1981 : sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan

Keputusan Presiden Nomor 67 tahun 1992 c. No. ........... (Pendirian Kopertis ybs)

d. No. 29 Tahun 1984 e. No. ........... (Pengangkatan Rektor/Dir/Ketua/Kop.)

4. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan : a. No. .............. (Organisasi & Tatakerja) b. No. .............. (Statuta PT ybs.)

Memperhatikan: .................................................................................................. ..................................................................................................

M E M U T U S K A N

Menetapkan

Pertama : Memberhentikan pemberian BPPA tahun 1998/1999 bagi mereka yang namanya tercantum dalam kolom 2 nomor urut ..... dan terhitung mulai seperti tercantum dalam kolom 8 lampiran surat keputusan ini.

Kedua : Memberikan BPPA kepada mahasiswa (disebut PT/Kopertis) orang yang namanya tercantum dalam kolom 2 nomor urut .... lampiran surat keputusan pertama, dan terhitung mulai seperti tercantum dalam kolom 9 lampiran keputusan ini.

Ketiga : BPPA diberikan sebesar Rp ......... (terbilang .............) setiap mahasiswa setiap bulan, dan di-bebankan pada dana anggaran pembangunan Proyek Pengembangan Beasiswa dan Kegiatan Kemahasiswaan Jakarta tahun 1998/1999.

Keempat : Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan dan mempunyai daya surut mulai tanggal (sesuai kebutuhan). Dengan ketentuan apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan di dalam keputusan ini akan diadakan perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Pada tanggal Rektor/Direktur/Ketua/Kopertis, Nama Jelas NIP ………………..

Tembusan : 1. Yth. Dirjen Dikti Depdikbud 2. Yth. Direktur Kemahasiswaan 3. Yth. Pemimpin Proyek Pengembangan Beasiswa dan Kegiatan Kemahasiswaan 4. (Diisi sesuai kebutuhan perguruan tinggi ybs.)

LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN REKTOR/KETUA/DIREKTUR/KOPERTIS …. TENTANG : PEMBERHENTIAN DAN PEMBERIAN BPPA DARI DEPDIKBUD TAHUN 1998/1999

NO NAMA L/P NIM/NIRM SEMESTER JUR/PSTD FAK. IP/IPK P. TINGGI*) (BAGI KOP)

DIBER-HENTIKAN

TMT

DIBERI PPA TMT

KET

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 JOKO 124634 X/IV SIPIL 1 Okt 98 menerima 2 beasiswa 3 (sumber 4 lain) 5 6 ANDI 42234B 6/III PIDANA 1 Okt 98 Pengganti 7 8

Rektor/Direktur/Ketua/Kopertis, Nama Jelas

NIP*) Khusus Kopertis perlu kolom Perguruan Tinggi

15 Pedoman Umum KBM

CONTOH KUITANSI UNTUK KOPERTIS :



Banyaknya uang : Sembilan juta sembilan ratus lima puluh ribu rupiah.

Uang Pembayaran : Bantuan biaya BPPA Perguruan Tinggi A, B, dan dst. Kopertis Wilayah berdasarkan SK Pimpro Pengembangan Beasiswa dan Kegiatan Kemahasiswaan Jakarta dalam rangka pemberian BPPA untuk ....... orang mahasiswa @ Rp .......... per ...……...

...................................................

Jumlah : Rp ............ Yang Menerima,

materai Rp 2.000,-

Mengetahui/menyetujui : Sekretaris Pelaksana Kopertis Wilayah ............…………

Cap dan tanda tangan

Nama Jelas. NIP …………………..

16Pedoman Umum KBM


PERGURUAN TINGGI NEGERI ......……….


Kegiatan Kemahasiswaan Jakarta. Nomor ...................... tanggal ............ untuk bulan/triwulan……................


UANG TANDA

TANGAN

1 Mahmud Teknik 02356 Rp ............. ........................... 2 Budiarsih Hukum 14325 Rp ............. ........................... 3 Agustina Hukum 56783 Rp ............. ........................... 4 Hartono Pertanian 85746 Rp ............. ........................... dst

105

Mengetahui/menyetujui : Bandung, Nopember 19..... Universitas Padjadjaran Pembantu Rektor Bid. Mawa Pembuat Daftar, CAP Nama jelas Nama jelas NIP. NIP.

17 Pedoman Umum KBM


KOPERTIS WILAYAH : ................ Univ./Ins./Akademik : ................


Kegiatan Kemahasiswaan Jakarta. Nomor ...................... tanggal ............ untuk bulan/triwulan.. …...............


UANG TANDA

TANGAN

1 Dadang Teknik B0032 Rp ............. ........................... 2 Sapto H. Hukum A2301 Rp ............. ........................... 3 Hilman Hukum C6587 Rp ............. ........................... 4 dst

105

Mengetahui/menyetujui : Bandung, Nopember 19...

Sespel Kopertis Wilayah .............. Pembuat Daftar, CAP Nama jelas Nama jelas NIP. NIP.

18Pedoman Umum KBM

CONTOH KUITANSI UNTUK PERORANGAN :



Banyaknya uang : (.......dalam huruf.......)

Uang Pembayaran : Bantuan biaya BPPA PTS .......... Kopertis Wilayah ........... berdasarkan SK Pimpro Pengembangan Beasiswa dan Kegiatan Kemahasiswaan Jakarta dalam rangka pemberian BPPA untuk .....orang mahasiswa @ Rp ........ per bulan/triwulan

.........................................................

Jumlah : Rp ............. Yang Menerima,

Nama Jelas Mahasiswa Penerima

KUITANSI DI ATAS : BAGI PENERIMA BPPA YANG MENERIMANYA TIDAK DAPAT SECARA BERSAMA ATAU DICANTUMKAN DALAM DAFTAR KARENA SEDANG KKN, PENELITIAN, DAN LAIN SEBAB.

19 Pedoman Umum KBM

KERANGKA LAPORAN PELAKSANAAN PEMBERIAN BEASISWA

PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK (BPPA) PROYEK PENGEMBANGAN BEASISWA DAN

KEGIATAN KEMAHASISWAAN JAKARTA DISUSUN OLEH PELAKSANA/PENANGGUNG JAWAB

I. UMUM

1. Setiap pelaksanaan kegiatan proyek diakhiri dengan penyusunan laporan yang disampaikan kepada pihak-pihak tertentu sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Pokok-pokok laporan yang disusun tersebut pada hakekatnya adalah laporan pelaksanaan kegiatan untuk mengetahui sejauh mana telah sesuai dengan rencana kegiatan dan ketentuan yang berlaku yang telah disepakati.

3. Pokok-pokok laporan ini mengenai : a. Pelaksanaan pembayaran BPPA kepada para mahasiswa penerima (apa

kendala dan hambatannya) b. Jumlah mahasiswa penerima BPPA yang telah lulus/selesai kuliah/diberhenti-

kan karena beasiswa lain c. Evaluasi perkembangan dan kemajuan studi mahasiswa penerima BPPA,

sebagai hasil evaluasi.

Tentunya dapat ditambah sesuai kebutuhan demi kesempurnaan laporan.

4. Agar laporan tersebut tidak terlalu bervariasi, dipandang perlu menyusun suatu contoh kerangka laporan untuk dipakai sebagai pegangan/acuan.

II. SISTEMATIKA DAN ISI POKOK LAPORAN

1. Pendahuluan, yang berisi antara lain :

a. Dasar BPPA b. Tujuan BPPA c. Hasil yang diharapkan akan dicapai d. Lamanya pemberian BPPA

20Pedoman Umum KBM

2. Pelaksanaan kegiatan :

a. Persiapan : (i) Pengiriman surat; (ii) Penyusunan buku petunjuk dan persiapan lainnya di Perguruan Tinggi Negeri atau Kopertis.

b. Pelaksanaan : (i) Jumlah dan asal peserta; (ii) Hambatan dalam pelaksanaan dan usaha penanggulangannya; (iii) Hasil yang dicapai; (iv) Jumlah dana diserap baik untuk beasiswa maupun administrasi.

c. Evaluasi kegiatan : Pembahasan : i. Apakah pelaksanaan kegiatan telah dapat dilaksanakan sesuai dengan

Rencana Kegiatan yang telah disepakati ii. Perkembangan dan kemajuan studi mahasiswa penerima BPPA sebagai

hasil evaluasi (misalnya IPK naik atau turun). Dilampiri laporan bentuk matrik seperti contoh terlampir.

3. Penutup :

a. Kesimpulan : Apakah tujuan/sasaran hasil yang diharapkan telah tercapai atau belum

b. Usul/saran untuk kegiatan berikutnya. III. LAMPIRAN YANG DIPANDANG PERLU

1. Nama peserta 2. Bukti penerimaan BPPA 1 (satu) helai (contoh terlampir) 3. Dan lain-lain yang dipandang perlu, misalnya Laporan Hasil Studi selama

menerima BPPA.

........................... 19 .....................

( ................................)

BEASISWA PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK...

Documents

Transcript of BEASISWA PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK...