Bea Materai

20
Bea Materai 1 BEA MATERAI

description

Bea Materai

Transcript of Bea Materai

Page 1: Bea Materai

Bea Materai 1

BEA MATERAI

Page 2: Bea Materai

Bea Materai 2

PENGERTIAN ;• Dokumen adalah kertas yang berisikan tulisan yang mengandung

arti dan maksud tentang : perbuatan,- keadaan/ kenyataan bagiseseorang dan/ atau pihak-pihak yang berkepentingan.

• Benda Meterai adalah meterai tempel dan kertas meterai yang dikeluarkan oleh Pemerintah R.I.

• Pemeteraian Kemudian adalah suatu cara pelunasan Bea Meterai yang dilakukan oleh Pejabat Pos atas permintaan pemegang dokumen yang Bea Meterainya belum dilunasi sebagaimana mestinya.

• Tanda Tangan adalah tanda tangan sebagaimana lazimnya dipergunakan, termasuk : parap, teraan/ cap tanda tangan/ cap parap, teraan cap nama/ tanda lainnya sebagai pengganti tanda tangan

Page 3: Bea Materai

Bea Materai 3

BEA MATERAIPasal 1 ayat (1) UU No. 13 Tahun 1985

PAJAK ATAS DOKUMEN YANG DIPAKAIOLEH MASYARAKAT DALAM LALU LINTAS

HUKUM SEPERTI DIMAKSUD DALAMPASAL 1 AYAT (2) HURUF A

UU No. 13 Tahun 1985 jo. PASAL 1PP No. 24 Tahun 2000

Page 4: Bea Materai

Bea Materai 4

DASAR HUKUM BEA MATERAI

Undang undang•UU No. 13 Tahun 1985 Tentang Bea MateraiPeraturan Pemerintah•PP No. 24 Tahun 2000, Tentang Perubahan Tarif Bea MateraiKeputusan Mentri Keuangan•KMK RI No. 133/KMK.04/2000, Tentang pelaksanaan PP No. 24Tahun 2000 Tentang Perubahan Tarif Bea Materai.•KMK RI No. 104/KMK.04/1986, Tentang Pelunasan Bea MateraiDengan Menggunakan cara lain. Surat Edaran Dirjen Pajak•SE-38/PJ1994 Tentang penggunaan Kertas BermateraiDan kertas biasa Bermaterai Tempel•SE-29/PJ.53/1995 Tentang pelaksanaan perubahanTarif Bea Materai•SE-44/PJ.53/1995 Tentang cara Pemateraian kemudianTanpa sanksi dalam masa Transisi

Page 5: Bea Materai

Bea Materai 5

OBJEK, TARIF, DAN YANG TERUTANG BEA METERAIPasal 2 UU No. 13 Tahun 1985 jo. PP No.24 Tahun 2000

Surat perjanjian dan surat-surat lainnya ( a.l. Surat Kuasa, Surat Hibah, Surat Pernyataan)

yang dibuat dengan tujuan untuk digunakansebagai alat pembuktian mengenai perbuatan, kenyataan/ keadaan yang bersifat perdata.

Rp.6.000,-

Akta-akta yang dibuat PPAT termasukrangkap-rangkapnya

Rp.6.000,-

Akta-akta Notaristermasuk salinannya Rp.6.000,-

Page 6: Bea Materai

Bea Materai 6

Lanjutan1,…..Obyek, Tarif

Rp.6.000,-

Surat yg memuat jumlah uang lebih dari Rp.1.000.000,00 (satu juta rupiah) atau harga nominal yg dinyatakan dalam mata uang asing.

Yang berisipengakuan

bahwa utanguang seluruhnya/sebagian telah

dilunasi/ diperhitungkan.

Yang menyebutkanpenerimaan

uang;

Yang menyatakanpembukuan uang

atau penyimpananuang dalan rekening

di bank;

Yang berisipemberitahuansaldo rekening

di bank;

Page 7: Bea Materai

Bea Materai 7

Lanjutan2,…..Obyek, Tarif

Surat yang memuat jumlahuang dengan Harga Nominal

lebih dari Rp. 250.000,- tetapitidaklebih dari Rp.1.000.000,-

Rp.3.000,-

Surat yang memuat jumlahuang dengan Nominal

Tidak lebih dari Rp. 250.000,-Tdk terutang

Page 8: Bea Materai

Bea Materai 8

Lanjutan3,…..Obyek, Tarif

Rp.6.000,-Surat berharga seperti wesel, promes

dan aksep yang harga nominalnya lebih dari Rp. 1.000.000,-

Rp.3.000,-Surat berharga seperti wesel, promes dan aksep yang harga nominalnya

lebih dari Rp. 250.000,- tetapi tidaklebih dari Rp. 1.000.000,-

Surat berharga seperti wesel, promes dan aksep yang harga nominalnya

tidak lebih dari Rp. 250.000,-Tdk terutang

Page 9: Bea Materai

Bea Materai 9

Lanjutan4,…..Obyek, Tarif

Efek dengan nama dan dalam bentukapapun sepanjang harga nominalnya

lebih dari Rp.1.000.000,-Rp.6.000,-

Efek dengan nama dan dalam bentukapapun sepanjang harga nominalnya

lebih dari Rp.250.000,- tetapitidak lebih dari Rp.1.000.000

Rp.3.000,-

Efek dengan nama dan dalam bentukapapun sepanjang harga nominalnya

Tidak lebih dari Rp.250.000,-

Tdk terutang

Page 10: Bea Materai

Bea Materai 10

Lanjutan5,…..Obyek, Tarif

Surat surat biasa & surat surat kerumahtanggaanSurat surat yang semula tidak dikenakan bea

materai berdasarkan tujuannya, jika digunakanuntuk tujuan lain/digunakanoleh orang lain,

& lain dari maksud semula,yang akan digunakan sebagai alat pembuktiandi muka pengadilan.

Rp.6.000,-

Cek & Bilyet GiroTanpa batas pengenaanBesarnya harga nominal

Berlaku efektif: Per 01 Mei 2000

Rp.3.000,-

Page 11: Bea Materai

Bea Materai 11

BUKAN OBJEK/ TIDAK DIKENAKAN BEA METERAI

Pasal 4 UU No. 13 Tahun 1985PP 13/ 22 Sept 1989, PP 7/ 21 April 1995, PP 24/ 20 April 2000

1. Dokumen yang berupa :a. Surat Penyimpanan Barang;b. Konosemen;c. Surat angkutan penumpang dan barang;d. Keterangan pemindahan yang dituliskan diatas

dokumen sebagaimana dimaksud dlm huruf a, b & c;e. Bukti untuk pengiriman dan penerimaan barang;f. Surat Pengiriman barang untuk dijual atas

tanggungan pengirim;g. Surat-surat lainnya yang dapat disamakan dengan

surat-surat sebagaimana dimaksud dalam hurup a sampai hurup f.

Page 12: Bea Materai

Bea Materai 12

Lanjutan,….bukan Obyek…

2. Segala bentuk ijasah3. Tanda terima gaji, uang tunggu, pensiun, uang tunjangan,

dan pembayaran lainnya yang ada kaitannya denganhubungan kerja serta surat-surat yang diserahkan untukmendapatkan pembayaran itu.

4. Tanda bukti penerimaan uang negara dari kas negara, kas pemerintah daerah dan bank.

5. Kuitansi untuk semua jenis pajak dan untuk penerimaan lainnya yang dapat disamakan dengan itu dari kas negara, kas pemerintah daerah dan bank.

6. Tanda penerimaan uang yang dibuat untuk keperluan intern organisasi.

7. Dokumen yang menyebutkan tabungan, pembayaran uang tabungan kepada penabung oleh bank, koperasi dan badan-badan lainnya yang bergerak di bidang tersebut.

8. Surat gadai yang diberikan oleh perusahaan umum pegadaian.

9. Tanda pembagian keuntungan atau bunga dari efek, dengan nama dan dalam bentuk apapun.

Page 13: Bea Materai

Bea Materai 13

SAAT DAN PIHAK YANG TERUTANG BEA METERAI

Pasal 5 dan 6 UU No. 13 Tahun 1985

1. Saat terutang :Dokumen yang dibuat oleh satu pihak, pada saat dokumen diserahkanDokumen yang dibuat oleh lebih dari satu pihak, pada saat selesainya dokumen dibuat.Dokumen yang dibuat di luar negeri, pada saat digunakan di Indonesia.

2. Pihak yang terutang :Bea Meterai terutang oleh pihak yang menerima atau pihak yang mendapat manfaat dari dokumen, kecuali pihak-pihak yang bersangkutan menentukan lain

Page 14: Bea Materai

Bea Materai 14

CARA PELUNASAN BEA METERAIPasal 7 ayat (2) UU No. 13 Tahun 19985

Dengan Benda Meterai Dgn cara lainDitetapkan MENKEU

BIASAMeterai TempelKertas Meterai oleh Wajib BEA

PEMETERAIAN BIASA

ALAT LAIN (SE-11/PJ.3/1986)Pencetakan Tanda LunasBea Meterai oleh PERUM PERURI

MESIN TERAAN METERAI (KMK No. 104/KMK.04/1986)

Sebelum diterbitkan izin penggunaan mesin teraanAtau pencetakan TANDA LUNAS BEA METERAI,

BEA METERAI Harus disetor dimuka dgn menggunakanSSP atau GIR-5

Page 15: Bea Materai

Bea Materai 15

CARA PELUNASAN BEA METERAI DENGAN METERAI TEMPEL

Pasal 7 ayat (3) s/d (6) UU No. 13 Tahun 19985

METERAI TEMPEL direkatkan seluruhnya dng utuh dantidak rusak di atas dokumen yang dikenakan BEA METERAI.METERAI TEMPEL direkatkan di tempat dimana tanda tanganakan dibubuhkan.Pembubuhan tanda tangan disertai dgn pencantuman tanggal, bulan, dan tahun dilakukan dgn tinta atau yang sejenis dgnitu, sehingga sebagian tanda tangan ada di atas kertas dansebagian lagi di atas METERAI TEMPEL.Jika digunakan lebih dari satu METERAI TEMPEL , tanda tangan harus dibubuhkan sebagian di atas semuaMETERAI TEMPEL dan sebagian di atas kertas.

Page 16: Bea Materai

Bea Materai 16

CARA PELUNASAN METERAI DENGAN KERTAS METERAI

Pasal 7 UU No. 13 Tahun 1985

Kertas meterai yg sudah digunakan tidak bolehDigunakan lagi (ayat 7)

Jika isi dokumen yang dikenakan BEA METERAI terlaluPanjang untuk dimuat seluruhnya di atas KERTAS

METERAI yang digunakan (ayat 8), MAKA:

Untuk bagian isi yang masih tertinggal dapat digunakanKertas tidak bermeterai.

Bila ketentuan penggunaan dan cara pelunasanBEA METERAI tidak dipenuhi, dokumen yang Bersangkutan dianggap TIDAK BERMETERAI

(ayat 9)

Page 17: Bea Materai

Bea Materai 17

CARA PELUNASAN BEA METERAI DENGAN MESIN TERAAN METERAI

SE-11/PJ.3/1986

1. Pengusaha harus mengajukan permohonan tertuliskepada direktur PPN dan PTLL atau kepala KPP, untuk memperoleh izin menggunakan MESIN TERAAN

2. MESIN TERAAN yang digunakan adalah MESIN TERAAN yang tidak dapat melampui jumlah angkapembilang sesuai dengan jumlah penyetoran BEA METERAI.

3. Perusahaan harus menyetor dimuka BEA METERAI sebesar Rp. 5.000.000,- sebelumdikeluarkan izin penggunaan MESIN TERAAN METERAI.

4. Sebelum MESIN TERAAN digunakan dilakukanpemasangan segel.

Page 18: Bea Materai

Bea Materai 18

PEMETERAIAN KEMUDIANPasal 10 UU No. 13 Tahun 1985

Dilakukan Terhadap :

Dokumen yang akan digunakan sebagai alatpembuktian di muka PENGADILAN.

Dokumen yang BEA METERAINYA tidak ataukurang dilunasi ditambah denda.

Dokumen yang dibuat di LUAR NEGERI dandigunakan di INDONESIA

Page 19: Bea Materai

Bea Materai 19

DENDA ADMINISTRASI DAN KEWAJIBAN PEMENUHAN BEA METERAI

Dokumen yang terutang Bea Meteraitetapi Bea Meterainya tidak ataukurang dilunasi sebagaimana mestinyadikenakan denda sebesar 200% dariBea Meterai yang tidak atau kurangdibayar.Pelunasan Bea Meterai yang terutangberikut dendanya dengan carapemeteraian kemudian.

Page 20: Bea Materai

Bea Materai

TRANSPARANSI KOMPUTERISASI PERPAJAKAN

Eliya IsfaatunEarly ArmeinErna KustyariniMersyia FransiscaRino Rinaldo