LUH NYOMAN FAJAR NUR AYU / 1306205170

Apa kenaikan harga BBM mempengaruhi harga produk pedagang atau perusahaan ?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut penulis melakukan survey di lingkungan sekitar. Di mana survey tersebut terdiri dari beberapa pedagang dan pemilik suatu usaha di berbagai bidang.

1. UD Cahaya Mas yang berlokasi di Panjer, UD Cahaya Mas ini menjual beras kemasan dan minyak kemasan. Menurut pendapat pemilik UD Cahaya Mas ketika harga BBM naik cenderung harga beras dan minyak juga meningkat tetapi tidak semua merek naik. Namun, peningkatan harga produk dilakukan setelah harga dari pemasok meningkat. Kenaikan harga BBM cenderung berdampak pada ongkos kirim, karena pemasok dari UD Cahaya Mas berasal dari luar Bali.

2. Pemilik penyewaan Playstation di sekitar Panjer berpendapat bahwa jika harga BBM naik tidak begitu mempengaruhi harga sewa PS perjamnya. Namun, kenaikan harga sewa PS ditempat tersebut disebabkan oleh lingkungan non pasarnya. Misalnya, jika harga BBM naik akan berdampak pada naiknya harga kebutuhan pokok dan menyebabkan meningkatnya harga sewa karena kebutuhan pokok pemilik tanah meningkat. Selain itu, jika dengan kenaikan harga BBM mempengaruhi tariff listrik maka secara otomatis sewa PS ditempat itu akan meningkat.

3. Pemilik outlet Frederic di Tukad Barito berpendapat bahwa kenaikan harga BBM mampu mempengaruhi harga produk yang dijualnya yaitu pada biaya produksi, ongkos kirim, dan harga bahan baku yang digunakan. Jika ada produk yang dijual sebelum naiknya harga BBM belum terjual, produk tersebut masih dengan harga sebelumnya dan kenaikan harga produk yang baru akan dilakukan setelah memproduksi produk yang baru setelah periode kenaikan harga BBM.

4. Pemilik kost-kostan di sekitar dalung berpendapat bahwa kenaikan harga BBM tidak berpengaruh secara langsung dengan harga sewa kost-kostan. Jika BBM naik mempengaruhi tariff listrik dan pajak PBB maka secara otomatis pemilik akan memperhitungkan sewa kost tersebut dan kemungkinan akan menaikan jika terjadi hal demikian.

5. Pemilik onlineshop Ready2wear di Denpasar berpendapat bahwa kenaikan harga BBM tidak serta merta menjadi pengaruh meningkatnya harga produk. Namun, jika ongkos kirim logistic, harga dari supplier, dan material tambahan dari produk meningkat yang disebabkan kenaikan BBM maka produk yang dijual Ready2wear akan meningkat.

6. Pemilik Njana Tilem Gallery di Ubud berpendapat bahwa harga produk patung yang ada di gallery tersebut tidak berpengaruh pada harga BBM. Bahan baku kayu untuk membuat produk ini juga berasal dari local dan sudah bertahun-tahun disimpan di gudangnya.

7. Pemilik Wood carving di Ubud berpendapat bahwa harga produk patung di gallerynya tidak berpengaruh pada harga BBM. Melainkan dipengaruhi oleh nilai tukar dollar, karena gallery Wood carving ini memiliki pasar tourist.

8. Kripik malasa di Tabanan yang menjual kripik pedas berpendapat bahwa kenaikan harga BBM dapat mempengaruhi harga produk. Biasanya yang terkena imbas dari naiknya harga BBM adalah ongkos kirim logistic dan bahan baku. Ongkos kirim logistic ini karena bumbu yang digunakan dikirim dari luar Bali. Bahan baku yang digunakan seperti daging dan singkong. Namun, biasanya jika harga produk naik diuji coba dulu jika masih mampu mencapai target penjualan maka produk akan dilanjutkan. Namun, jika tidak maka produk dikemas dengan ukuran lebih kecil dan harga tetap. Menaikan harga tentunya meilhat dari kondisi pasar.

Jadi dapat disimpulkan dari pendapat-pendapat pemilik usaha di berbagai bidang, bahwa kenaikan harga BBM ada yang berpengaruh langsung dan ada juga yang secara tidak langsung menerima efek sampingnya. Selain itu, kenaikan harga BBM juga berpengaruh di berbagai sector, dari rumah tangga sampai industry. Secara umum kenaikan harga BBM cenderung mempengaruhi ongkos angkutan umu, harga kebutuhan pokok, ongkos kirim logistic, peningkatan jumlah tunjangan karyawan, tariff listrik, dan lain-lain.