bayi baru lahir
-
Upload
istiqomah-flx -
Category
Documents
-
view
33 -
download
0
description
Transcript of bayi baru lahir
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 50% kematian bayi terjadi pada
periode neonatal yaitu dalam bulan pertama kehidupan bayi. Hal ini disebabkan
karena kurangnya penanganan BBL yang tepat.
Kurangnya penanganan BBL yang lahir dengan sehat akan menyebabkan
kelainan yang dapat mengakibatkan cacat seumur hidup bahkan menyebabkan
kematian. Managemen yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan janin adalah
pada waktu masih dalam kandungan, proses selama persalinan serta pemantauan dan
perkembangan sesudah lahir harus segera dipantau untuk menghasilkan bayi yang
sehat.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mampu memberikan asuhan kebidanan dengan menggunakan
management kebidanan yang tepat pada BBL.
1.2.2 Tujuan Khusus
- Mampu menguraikan konsep dasar dan managemen kebidanan pada
BBL
- Mampu mengidentifikasi masalah dan melakukan analisa data yang
terkumpul.
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Lahan Praktek
Dapat menambah wawasan tenaga kesehatan khususnya bidan mengenai
askeb BBl sehingga dapat meningkatkan pelayanan askeb BBL
1.3.2 Bagi Tenaga Kesehatan
Menambah pengetahuan tenaga kesehatan tentang asuhan kebidanan BBL
1.3.3 Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai dokumen untuk perbandingan penelitian selanjutnya
1.3.4 Bagi Penulis
Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai askeb BBL dan
penerapan ilmu yang telah didapat selama perkuliahan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi/ Pengertian
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan lebih dari
atau sama dengan 37 mg dengan berat lahir 2500 – 400 gram.
Kategori bayi dikatakan normal jika :
1. Berat badan bayi 2.500 – 4.000 gr
2. Panjang badan 48 – 52 cm
3. Lingkar dada 30 – 38 cm
4. Lingkar kepala 33 – 35 cm
5. Bunyi jantung dalam menit pertama 180x/menit
6. Pernafasan pada menit pertama cepat kemudian menurun setelah tenang kira-
kira 40x/menit.
7. Kulit kemerahan dan licin serta terdapat lanugo
8. Rambut kepala biaasnya telah sempurna
9. Genetalia : labia mayora sudah menutupi labia minora pada perempuan pada
laki-laki testis sudah turun.
10. Semua reflek positif
11. Eliminasi BAB/BAK akan keluar dalam 24 jam pertama
12. Nilai APGAR 7 – 10
Penilaian keadaan bayi dengan APGAR SCORE
Keterangan 0 1 2- Appearance
- Pulse rate (nadi)
- Grimace (respon Rengasangan)
- Activitie (tonus otot)
- Respiration (pernafasan)
Pucat
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Badan merah, ektremitas biru <100
sedikit gerakan mimik
ekstrimitas dalam sedikit fleksi
lemah/ tidak teratur
Seluruh tubuh kemerah-merahan
> 100
batuk/ berisi
gerakan aktif
baik/ menangis
- Angka 0 menandakan anak dalam keadaan maut
- Angka <5 memerlukan pertolongan berupa tindakan-tindakan tertentu
- Angka antara 7 – 8 berarti keadaan bayi
Bayi pada umumnya segera menangis begitu dilahirkan, sebagai sebab yang
menimbulkan pernafasan yang pertama :
1. Rangsangan pada kulit bayi
Begitu tangan menyentuh kulit bayi sehingga melakukan refleks menangis
karena merasa tangan adalah benda asing yang tidak pernah bayi sentuh
sebelumnya, tetapi, rangsang yang disebabkan oleh forceps vakum tidak
menyebabkan bayi bernafas.
2. Tekanan pada toraks sebelum bayi lahir
Di dalam jalan lahir dada anak dan tertekan dengan sendirinya akan
mengembang setelah lahir dan ini merangsang anak untuk benafas.
3. Penimbangan CO2
Setelah anak lahir, kadar CO2 dalam darah anak tertekan dan dengan
sendirinya akan mengembang setelah lahir dan ini merangsang anak untuk
bernafas.
4. Kekurangan O2
Kekurangan O2 merupakan rangsangan pernafasan.
5. Pernafasan Intrauterin
Anak sudah mengadakan pergerakan perubahan di dalam rahim, pernafasan di
intrauterin merupakan lanjutan dari gerakan pernafasan intrauterin.
Perubahan yang segera terjadi sesudah kelahiran sebagai akibat perubahan
lingkungan dalam uterus, maka bayi menerima rangsangan yang bersifat kimiawi.
Mekanik dan termik, hasil rangsangan ini membuat bayi mengalami perubahan,
metabolik, pernafasan, sirkulasi, dll.
1. Gangguan Metabolik Karbohidrat
Karena kadar gula darah pada tali pusat 65 mg/100ml akan menurun menjadi
50 mg/ 100 ml. Dalam waktu 2 jam sesudah lahir energi tambahan yang
diperlukan pada jam-jam pertama sesudah lahir diambil dari metabolisme
asam lemak sehingga kadar gula darah dapat mencapai 120 mg/100ml. Jika
ada gangguan metabolisme asam lemak, kemungkinan bayi akan hipoglikemi.
2. Gangguan Umum
Sesaat sesudah BBL, ia akan berada di tempat suhunya lebih rendah dari pada
dalam kandungan dan dalam keadaan basah. Bila dibiarkan saja dalam suhu
kamar 250C maka bayi akan kehilangan suhu tubuhnya melalui :
- Evaporasi : Cara kehilangan panas yang utama pada tubuh bayi karena
menguapnya cairan ketuban pada permukaan tubuh bayi setelah lahir
karena bayi tidak cepat dikeringkan.
- Konduksi : Kehilangan panas yang terjadi saat bayi terpapar dengan
udara sekitar yang lebih dingin ex: ada tiupan kipas angin/ AC.
- Radiasi: Kehilangan panas yang terjadi saat ditempatkan dekat benda
yang mempunyai temperatur lebih rendah dari temperatur tubuh bayi.
3. Perubahan Sistem Pernafasan
Pernafasan pertama pada bayi normal terjadi dalam waktu 30 detik sesudah
kelahiran tekanan rongga dada bayi pada waktu melalui jalan lahir
pervaginam mengakibatkan peru-paru yang janin normal cukup bulan
mengandung 80 – 100 ml cairan, kehilangan ½ dari cairan ini sesudah BBl
cairan yang hilang diganti dengan udara, paru-paru berkembang sehingga
rongga dada kembali pada bentuk sempurna.
4. Perubahan Sistem Sirkulasi
Setelah anak lahir, karena anak benafas terjadilah penurunan tekanan dalam
arteri pulmonaris, sehingga banyak darah mengalir ke paru-paru, doctus
arteriogus bottali tertutup 1 – 2 menit setelah bayi bernafas.
Dengan tergantungnya tali pusat, maka darah dalam vena cavainferior
berkurang dan dengan demikian tekanan dalam serambi kanan berkurang
sebaliknya tekanan dalam serambi kiri bertambah karena darah yang datang
dari paru-paru bertambah, akibatnya ialah penutupan foramen ovale.
Hal-hal yang harus diperhatikan begitu bayi lahir adalah :
Membersihkan jalan nafas
Bayi normal menangis spontan segera setelah lahir. Jika tidak bisa menangis
spontan maka lakukan :
- Letakkan bayi pada posisi terlentang ditempat kasar dan hangat.
- Posisi kepala diatur lurus sedikit tengadah kebelakang
- Bersihkan hidung, rongga mulut, dan tenggorokan bayi dengan jari tangan
yang dibungkus steril atau dengan slymsher.
- Tepuk kedua telapak kaki sebanyak2 – 3 x/ gosok kulit bayi dengan kain
kering dan kasa.
Memotong dan merawat tali pusat
Begitu lahir tali pusat dipotong 5 cm dari dinding perut bayi dengan gunting
steril dan diikat dengan pengikat steril, luka tali pusat dibersihkan dan dirawat
dengan alkohol 70% atau Pouldon 10% serta balut dengan kasa steril
pembalut diganti setiap hari atau setiap tali pusat basah/ kotor.
Mempertahankan Suhu Tubuh
Keringkan tubuh bayi secara seksama lalu bungkus dengan kain hangat,
anjurkan ibu untuk menyusu dan memeluk bayinya sebelumnya pakailah bayi
dengan pakaian lengkap serta sarung tangan dan kaki, topi.
Lakukan antropometri sesudah bayi memakai pakaian dan jangan
memandikan bayi setidak-tidaknya 6 jam setelah lahir.
Perawatan mata
Perawatan mata BBL secara hukum diharuskan untuk mencegah terjadinya
aftalmia neonatorum. Di daerah dimana prevalensi gonorea tinggi setiap BBl
perlu diberi salep mata sesudah 5 jam bayi lahir (menurut buku maternal dan
neonatal) untuk mencegah infeksi mata bayi karena kemasukan gonoccocus
waktu anakmelalui jalan lahir (menurut obstetri fisiologis) tetapi di RS telah
diganti dengan larutan penicilin (25000s setiap cc) atau salep mata penicilin
(100000 ts gram).
Pemeliharaan kulit
Mengingat bahaya infeksi kulit dengan stapilococus, banyak RS tak langsung
memandikan bayi hanya darah dan mekanium dibersihkan sedangkan vernix
dibiarkan dan biasanya hilang dalam 24 jam.
Defekasi dan mictie
Keluarnya meoneum dan air kencing segera setelah anak lahir merupakan
tanda bahwa seluruh saluran dan saluran kencing baik.
Ikterus neonatus
Kira-kira 1/3 dari bayi yang baru lahir memperlihatkan icterus antara hari-hari
dan kes dinamakan ikterus fisiologis yang menimbulkan icterus ini ialah
hyperbirubinaemia karena :
- Penghancuran eritrosit yang hebat.
- Hati bayi belum tepat baik sehingga tidak dapat mengubah bilirubin 1
menjadi bilirubin II, sehingga di adakan penjemuran tiap pagi selama 15
menit untuk mencegah icterus.
Pemberian Nutrisi
Karena selama 3 – 4 hari pertama bayi boleh dikatakan hampir tidak
kemasukan cairan, sedangkan bayi mengeluarkan feaces, urin dan peluk
dengan cukup banyak kehilangan BB bisa mencapai + 7% dari BB dan tidak
boleh melebihi 10% dari BB agar tidak kehilangan BB maka harus diimbangi
oleh minum, air susu yang cukup pada 2 hari pertama bayi hanya dapat
colostrum sedikit. Bayi cukup bulan diberi minum setiap 3 – 4 jam sekali.
Rooming In
Oleh penempatan buaian bayi dalam satu kamar dengan ibunya, biasanya
disamping tempat tidur ibunya. Rooming ini oleh lanjutan dari early
ambulation, hal ini menguntungkan, karena hubungan kasih sayang antara ibu
dan anak terjalin.
Penilaian bayi dengan tanda-tandan kegawatan.
- Sesak nafas
- Frek. Pernafasan 60x/menit dan gerakretraksi didada
- Malas minum
- Panas/ suhu badan bayi rendah
- Kurang aktif
- BBLR (1500 – 2500 gr) dengan kesulitan minum.
Tanda bahaya bayi sakit berat :
- Sulit minum
- Lidah biru
- Perut kembung
- Kejang
- Perdarahan
- Merintih
ASUHAN KEBIDANAN PADA BBL NORMAL
TERHADAP BAYI NY. ERNAWATI DI BPS. ERMAWATI
SEPUTIH BANYAK LAMPUNG TENGAH
TAHUN 2006
I. Pengumpulan Data Dasar
Tanggal 6 Januari 2006
A. Identitas
Nama bayi : By. Ny. Ernawati
Jenis kelamin : Perempuan
Tanggal lahir : 6 Januari 2005
Anak ke : 1
Nama : Ny. Ernawati Nama Suami : Tn. Darmanto
Umur : 26 tahun Umur : 28 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Suku : Jawa Suku : Jawa
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Tani
Alamat : SB V Alamat : SB V
B. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat kehamilan sekarang
Trimester I : ANC dibidan
Keluhan : Ibu mengeluh mual muntah di pagi hari
Anjuran : Anjurkan ibu untuk makan sedikit tapi sering
Trimester II : ANC dibidan
Keluhan : Tidak ada keluhan
Trimester III : ANC dibidan
Keluhan : Ibu mengeluh sering BAK
Anjuran : Jelaskan bahwa itu perubahan yang fisiologis
2. Riwayat persalinan
XXX Lama Persalinan
Perdarahan/ blood slym Keterangan
Kala I
Kala II
Kala III
Kala IV
6 – 7 jam
1 jam 10 menit
2 jam
Blood slym
50 cc
100 cc
100 cc
- Ketuban pecah dengan warna jernih
- Bayi lahir spontan, pervaginam
- Placenta lahir spontan, kotiledon, selaput lengkap
- Kontraksi uterus baik, ada robekan perineum
Jumlah 10 jam 10 menit 250 cc
C. Pemeriksaan
1. Keadaan fisik bayi baru lahir
Apgar Score 5 menit I 5 menit II
- Appearance 2 2
- Pulse Rate 2 2
- Grimace 2 2
- Activity 1 2
- Respiration 2 2
Jumlah 9 10
2. Tanda vital :
TD : tidak dilakukan
Pols : 115x/menit
RR : 33x/menit
Temp : 36,50C
3. Antropometri
BB : 3100 gr
PB : 50 cm
LK : 33 cm
LD : 32 cm
LILA : 13 cm
4. Pemeriksaan Fisik
- Kepala : - Bentuk bulat
- Caput sucedaneum tidak ada
- Cepal hematom tidak ada
- UUB cembung
- UUK cekung
- Keadaan masih kotor dari lendir dan darah
- Mata : - Bentuk mata bulat
- Keadaan simetris kanan kiri
- Reflek pupilmata normal
- Sklera tidak ikterik
- Conjungtiva merah muda
- Strabismus tidaka da
- Hidung : - Bentuk normal
- Lubang hidung ada
- Keadaan simetris kanan kiri
- Pernafasan cuping hidung tidak ada
- Mulut ; - Bentuk normal, simetris, tidak ada sumbing
- Palatum dan gusi normal
- Reflek hisap baik
- Telinga : - Bentuk normal
- keadaan simetris kanan kiri
- lubang telinga ada
- Lehar : - Pembesaran kelenjar tyroid tidak ada
- Pembesaran vena jugularis tidak ada
- Pergerakan leher baik
- Leher : - Posisi simetris kanan kiri
- Mamae ada
- Suara nafas tidak ada wheezing dan ronchi
- Abdomen : - Bentuk normal
- Pembesaran tidak ada
- Tali pusat masih basah
- Punggung dan Bokong
- Tidak ada spina bufida
- Lipatan bokong ada
- Anus ada
- Ekstrimitas : - Lengkap atas dan bawah tidak ada kelainan
- Keadaan simetris kanan kiri, atas bawah
- Jari tangan dan kaki lengkap
- Genetalia : - Jenis kelamin wanita
- Labia mayora ada kanan kiri
- Labia minora ada kanan kiri
- Reflek : - Menghisap (+), bayi ingin menghisap sesuatu yang
ada didekat mulutnya
- menggenggam (+), bayi mau menggenggam
sesuatu yang dikaitkan dijarinya
- Reflek Moro (+), bayi mengangkat kaki dan
tangan bila terkejut
- Tonus Leher (+), leher bayi tampak ekstensi bila
badan diangkat dan kadang fleksi.
II. Interprestasi Data Dasar
a. Diagnosa
Bayi baru lahirnormal spontan pervaginam
Dasar :
- Bayi lahir spontan pervaginam tanggal 6-1-2006 pukul 14.30 WIB
- Bayi lahir cukup bulan
- Apgar Score menit I : 9
- Bayi lahir normal tidak ada kelainan
- Tubuh bayi masih kotor karea lendir dan darah saat persalinan
b. Masalah
Personal hygiene
Dasar :
- Bayi lahir spontan pervaginam tanggal 6-1-2006 pukul 14.30WIB
- Bayi baru lahir masih kotor oleh darha dan lendi saat persalinan
c. Kebutuhan
1. Perawatan bayi baru lahir
- Membersihkan muka dan tubuh bayi
- Lakukan resusitasi dengan slym zuiger pada mulut dan hidung
- Perawatan tali pusat
- Pertahankan suhu tubuh bayi
2. Asupan gizi adekuat
- Asi eksklusif
3. Penyuluhan perawatan bayi baru lahir
- Memandikan bayi
- Merawat tali pusat
- Pertahankan suhu tubuh
- Cara menyusui yang benar
III. Identifikasi Masalah Potensial Yang Berhubungan
Potensial terjadi infeksi tali pusat
Dasar :
- Tali pusat masih basah
- Adanya luka bekas pemotongan tali pusat
IV. Identifikasi Tindakan Segera dan Kolaborasi
Untuk sementara tidak ada
V. Rencana Management
1. Perawatan bayi baru lahir
2. Lakukan baunding attachment dan roming in
3. Bantu ibu untuk menyusui yagn benar sesegera mungkin
4. Identifikasi bayi
5. Pemantauan bayi baru lahir
6. Jelaskan pada ibu dan keluarga tentang tanda bahaya pada bayi
7. Perawatan tali pusat
VI. Implementasi
1. Melakukan perawatan bayi baru lahir
- Mengelap muka dan tubuh bayi dan mengeringkannya
- Melakukan slym zuiger pada hidung dan mulut bayi
- Melakukan pemotongan tali pusat
- Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan mengenakan pakaian bayi
yang bersih dan kering serta memastikan bahwa kepala bayi terlindung
untuk mencegah keluarnya panas tubuh.
2. Melakukan baounding attachment dan roming in sesegera mungkin
3. Membantu ibu untuk menyusui bayinya segera mungkin dengan benar
4. Mengidentifikasi bayi : nama, tanggal lahir, jenis kelamin, nama orang tua.
5. Melakukan pemantauan bayi baru lahir 2 jam pertama :
Meliputi:
- Kemampuan menghisap
- Keaktifan bayi
- Warna kulit bayi
6. Menjelaskan tanda bahaya bayi baru lahir
a. Pernapasan sulit ( kurang dari 60x/menit)
b. Suhu tubuh terlalu panas (>380C/< 360C )
c. Warna kulit kuning terutama 24 jam pertama, biru/ pucat
d. Menghisap lemah, banyak muntah, mengantuk berlebihan.
e. Tali pusat merah, bengkak, bau busuk,keluar cairan atau darah
f. Infeksi (suhu meningkat, merah, keluar cairan (nanah), bau busuk, sulit
bernafas)
g. Tinja/ kemih (tidak BAK dalam 24 jam, tinja lembek, sering BAB, warna
hijau tua, ada lendir/ darah pada tinja).
h. Aktifitas (Bayi menggigil, menangis tidak bisa, badan lemas, lunglai,
kejang atau sering mengantuk).
7. Melakukan perawatan tali pusat meliputi :
a. Menjelaskan pada ibu cara perawatan tali pusat seperti :
- Mempertahankan sisa tali pusat dalam keadaan terbuka agar terkena
udara, menutupi tali pusat dengan kain bersih dan longgar
- Lipat popok di bawah sisa tali pusat
- Jika tali pusat terkena kotoran/ tinja, cuci dengan sabun dan air bersih
lalu keringkan
b. Melakukan perawatan tali pusat dengan teknik aseptik dan anti septik
Luka tali pusat dibersihkan dirawat dengan alkohol 70%, dibalut dengan
kassa steril pembalut diganti setiap hari atau basah dan kotor.
VII. Evaluasi
1. Bayi segera mengangis
Bayi dalam keadaan bersih
Bayi dalam keadaan hangat
2. Roming in dan Bounding attachmen terlaksana
3. Bayi mendapatkan ASI
4. Identitas bayi tercatat
5. warna kulit bayi kemerahan
menghisap kuat
pergerakan aktif
6. Ibu mengerti tentang tanda bahaya yang dijelaskan
7. Tali pusat terawat dengan baik
Catatan Perkembangan
Tanggal 6-1-2006 6 jam pertama setelah lahir
S : - Ibu mengatakan bayinya sudah BAK
- Ibu mengatakan bayinya sudah mendapat ASI sedikit
- Ibu mengatakan bayinya rewel
O : Keadaan bayi baik
BB : 3100 gr
Suhu : 36,50C
DJ : 115x/menit
Refler : baik
Aktifitas : baik
Klit : kemerahan
Tali pusat : masih basah
Menyusu : Reflek hisap kuat tapi bayi mendapat asi sedikit karena ASI
yang keluar sedikit
A : Bayi baru lahir 6 jam pertama pukul 20.30 WIB
Dasar :
- Bayi lahir spontan pukul 14.30 WIB
Masalah : Pemenuhan nutrisi kurang adekuat
Dasar : : Ibu mengatakan ASI yang keluar sedikit sehigga bayi sedikit
menghisap ASI
Kebutuhan :
1. Pertahankan suhu tubuh
2. Pemberian ASI yang adekuat
3. Perawatan tali pusat
4. personal hygiene
5. Pemantauan tanda - tanda vital bayi
P : 1. Pertahankan suhu tubuh bayi
2. Anjurkan ibu untuk memberikan ASI sesering mungkin
3. Perawatan tali pusat
4. Membersihkan bayi setelah BAK dan BAB
5. Observasi tanda-tanda vital bayi
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Dalam kasus ini pada umumnya ditemukan kurangnya pengetahuan ibu
tentang perawatan bayi baru lahir.
Oleh karena itu supaya hal itu tidak terjadi maka bidan harus bisa memberikan
asuhan kebidanan pada bayi baru lahir yang benar dan tepat untuk mencegah
timbulnya masalah.
4.2 Saran
Dalam hal ini tenaga kesehatan terutama bidan harus bisa dan mengerti
tentang asuhan kebidanan apa saja yang harus diberikan pada bayi baru lahir juga
harus bisa mendokumentasikan semua tindakan dan perkembangan yang terjadi pada
bayi baru lahir.
BAB V
PENUTUP
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayatNya penulis akhirnya
dapat menyelesaikan studi kasus Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir
Normal.
Dalam hal ini penulis menyadari mungkin Studi kasus Asuhan Kebidanan ini
jauh dari kesempurnaan baik isi maupun cara penulisannya. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan dan
penambahan pengetahuan di masa mendatang.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi
bantuan, baik matrial maupun spiritual sehingga tersusunnya studi kasus asuhan
kebidanan ini dan semoga mendapat imbalan yang setimpal dari Allah SWT, akhir
kata, semoga studi kasus ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin.
Metro, Februari 2006
Penulis
TINJAUAN PUSTAKA
1. YBP – SP, 2002, Buku Acuan Normal Pelayanan Kesehatan Neonatal dan
Maternal.
2. YBP – SP, 2002, Ilmu Kebidanan, Jakarta.