BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di ...
Transcript of BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (Studi Kasus UD.Berdikari di ...
i
BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR
(Studi Kasus UD.Berdikari di Kelurahan Tammua Kecamatan
Tallo Kota Makassar)
SULAIMAN
105960072510
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian
Strata Satu (S-1)
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2014
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Judul : Bauran Pemasaran Roti tawar (Studi Kasus UD. Berdikari di
Kelurahan Tammua Kecamatan Tallo Kota Makassar)
Nama Mahasiswa : Sulaiman
Nomor Induk Mahasiswa : 105960072510
Konsentrasi : Sosial Ekonomi Pertanian
Disetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Ir. Ratnawati Tahir, M.Si Dewi sartika,S.TP.,M.Si
Diketahui
Dekan Fakultas Pertanian Ketua Prodi Agribisnis
Ir. Saleh Molla, M.M Amruddin, S.Pt., M.Si
iii
PENGESAHAN KOMISI PENGUJI
Judul : Bauran Pemasaran Roti tawar (Studi Kasus UD. Berdikari di
Kelurahan Tammua Kecamatan Tallo Kota Makassar)
Nama : Sulaiman
Stambuk : 105960072510
Konsentrasi : Sosial Ekonomi Pertanian
Program Studi : Agribisnis
Fakultas : Pertanian
SUSUNAN PENGUJI
Nama Tanda Tangan
1. Dr. Ir. Ratnawati Tahir, M.Si
Ketua Sidang
2. Dewi Sartika,S.TP.,M.Si
Anggota
3. Firmansyah,SP,M.SI
Anggota
4. Dewi puspitasari,SP.,M.Si
Anggota
Tanggal Lulus :
iv
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI
DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :
BAURAN PEMASARAN ROTI TAWAR (STUDI KASUS UD.BERDIKARI DI
KELURAHAN TAMMUA KECAMATAN TALLO KOTA MAKASSAR)
adalah benar merupakan hasil karya yang belum diajukan dalam bentuk apapun kepada
perguruan tinggi manapun. Semua sumber data dan informasi yang berasal atau dikutip dari
karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks
dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Makassar, November 2014
Penulis
v
ABSTRAK
SULAIMAN. 105960072510. Bauran Pemasaran dalam Roti tawar (Studi Kasus UD.Berdikari
di Kelurahan Tammua Kecamatan Tallo Kota Makassar). Dibimbing oleh RATNAWATI
TAHIR dan DEWI SARTIKA.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bauran pemasaran yang ada pada
UD. Berdikari di Kelurahan Tammua Kecamatan Tallo Kota Makassar.
Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan dari bulan September sampai bulan November
2014. Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini adalah bersifat informan. Informan yang
dimaksud adalah pemilik atau pimpinan UD Berdikari, data diperoleh melalui observasi
langsung ke lapangan dan wawancara dengan pemilik usaha roti tawar menggunakan kuesioner.
Hasil menunjukkan Bauran Pemasaran yang dilakukan UD. Berdikari yaitu Produk roti
tawar yang ditawarkan UD.Berdikari hanya memproduksi roti tawar dengan pinggiran dikemas
dengan plastik transparan merek ROYAL. Harga jual yang ditetapkan oleh UD. Berdikari yaitu
Rp. Rp.6000/bungkus untuk roti tawa, dengan memberikan kemudahan system pembayaran pada
agen pemasarannya. Distribusi, saluran distribusi produk dari UD. Berdikari itu sendiri yakni
pedagang roti tawar menjual produknya langsung ke konsumen sekitar. Dan juga menggunakan
agen untuk memasarkan produknya ke pasar-pasar, toko/warung serta di luar Makassar yaitu
Bira Kabupaten Bulukumba. Promosi yang dilakukan oleh UD.Berdikari menggunakan personal
selling.
Kata kunci : Bauran Pemasaran, Pemasaran, Roti Tawar
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat,
taufik, dan hidayah-Nya, penyusunan skripsi yang berjudul ‘Bauran Pemasaran Roti Tawar
(Studi Kasus UD. Berdikar di Kelurahan Tammua Kecamatan Tallo Kota Makassar ) dapat
diselesaikan dengan baik.
Penulisan skripsi ini masih banyak kekurangannya oleh karena itu, saran dan kritik yang
sifatnya membangun dari berbagai pihak sangat dibutuhkan penulis. Terlepas dari semua itu,
penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan khususnya
dibidang Pendidikan.
Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya baik berupa
moril maupun materil dalam penyelesaian skripsi ini mulai dari awal sampai selesai. Ucapan
yang tak terhingga dan teristimewa untuk yang penulis cintai dan mencintai penulis dengan
sepenuh hati ayahanda Faharuddin dan ibunda atas segala pengorbanan dan kasih sayang yang
telah mereka berikan padaku.
Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan
kepada Dr. Ir. Ratnawati Tahir, M.Si selaku pembimbing I dan Dewi Sartika, S,TP., M.Si selaku
pembimbing II yang telah dengan sabar, tekun, tulus, dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga, dan
pikiran memberikan bimbingan, motivasi, arahan, dan saran-saran yang sangat berharga kepada
penulis selama menyusun skripsi.
Penghargaan dan ucapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada :
1. Bapak Dr. Irwan Akib, M.Pd., Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar. Bapak Ir.
Saleh Molla, M.Si, Dekan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar.
vii
2. Bapak Amruddin, S, Pt., M.Si, Ketua Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak dan Ibu Dosen pada Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas
Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan bekal dan ilmu pengetahuan selama
mengikuti pendidikan.
4. Teman-teman Angkatan 2010 Agribisnis, khususnya kelas G (2010) atas segala bantuan,
canda tawa, dan kebersamannya dalam melewati masa perkuliahan yang tidak singkat dan
segala kekompakannya selama dalam perkuliahan. Jarak telah memisahkan kita, tapi
indahnya kebersamaan tetap menjadi kenangan terindah yang tak terlupakan
5. Keluarga besarku yang selalu memberikan motivasi dan dukungan moril maupun materil
baik saat penulis menjalani studi, sampai selesainya penyusunan skripsi ini.
Tiada imbalan yang dapat penulis berikan, kecuali do’a dan harapan. Semoga yang telah
kalian berikan dalam penulisan skripsi ini mendapat pahala dari Allah SWT. Amin…
Makassar, November 2014
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN KOMISI PENGUJI ................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN ............................................................... .... iv
ABSTRAK ................................................................................................. v
KATA PENGANTAR .......................................................................... ..... vi
DAFTAR ISI ................................................. ............................................. viii
DAFTAR TABEL ................................................. ..................................... xi
DAFTAR GAMBAR ................................................. ................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................. ............................. xiii
I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 4
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................. 5
II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 6
2.1 Bauran Pemasaran ........................................................................ 6
2.2 Pemasaran .................................................................................... 18
2.3 Pengembangan Usaha .................................................................. 22
2.4 Roti ................................................................................................ 26
2.5 Kerangka Pemikiran .................................................................... 27
ix
III. METODE PENELITIAN ................................................................... 30
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 30
3.2 Populasi Dan Sampel ................................................................... 30
3.3 Teknik Pengambilan Data ............................................................ 30
3.4 Jenis dan Sumber Data ................................................................. 31
3.5 Analisis Data ................................................................................ 31
3.6 Definisi Operasional .................................................................... 31
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ............................... 34
4.1. Kondisi Geografis ....................................................................... 34
4.2. Sejarah Perkembangan UD.Berdikari ......................................... 34
4.3. Visi Dan Misi UD.Berdikari ....................................................... 36
4.4. Gambar umum usaha Roti Tawar UD.Berdikari ........................ 36
4.2.1 Sumber Daya Lahan dan Bangunan .................................. 36
4.2.2 Sumber Daya Manusia ...................................................... 37
4.2.3 Potensi Sumber Daya Alam ................................................ 40
V. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 41
5.1 Produk .......................................................................................... 41
5.2 Harga ............................................................................................ 44
5.3 Promosi ........................................................................................ 46
5.4 Distribusi ...................................................................................... 47
VI. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 49
6.1 Kesimpulan .................................................................................. 49
6.2 Saran ............................................................................................ 49
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
Lampiran 2. Identitas Responden UD. Berdikari di Kelurahan Tammua Kecamatan Tallo Kota
Makassar
No Nama Tenaga Kerja Umur
(tahun)
Pendidikan
Keluarga
1. Muhammad daeng 54 SD 5
2. Andi basri 38 - 4
3. Amir 48 SD 6
4. Karang 55 SMP
7
5. Abd.muis 38 SMA 4
6. Angkala 25 -
3
7. Hendri 39 SMP
5
8. Rudi 40 SMA
3
9. Anto 32 SMP
4
10. Mandra 50 -
6
11. Mansyur 40 SMP 5
12 Dedi 37 SD
3
13. Bahar 45 SMA
7
14. Solong 58 -
4
15. Sama’ 47 SD
5
16. Dempa siaran 50 SD
4
17. Fajar 38 SMP 2
18 Mardeke 49 SMP
4
19. Tius 40 SMP
3
20. Rudding 48 SMP
4
xi
xii
xiii
xiv
xv
xvi
1
PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Pada era globalisasi saat ini, situasi pasar yang kompetitif menjadikan
tidak ada suatu bisnis yang bias bertahan lama tanpa didukung oleh bauran
pemasaran yang efektif dan efisien. Salah satu persaingan terjadi adalah jenis
produk pada roti. Pada awalnya konsep Perusahaan Roti banyak diterapkan di
awali dengan adanya Perusahaan-Perusahaan Francise yang bermunculan dengan
nama Internasional, namun sekarang sudah banyak Perusahaan roti lokal yang
bermuculan yang mulai merambah di Kota Makassar. Banyaknya Perusahaan roti
yang ada di kota Makassar tentu saja akan turut meramaikan persaingan yang ada.
Dengan demikian perusahaan dituntut untuk mampu menyelenggarakan
pemasaran yang mampu menarik konsumen dari waktu ke waktu.
UD.Berdikari merupakan salah satu Perusahaan roti dari beberapa
Perusahaan roti di Kota Makassar yang memiliki konsumen loyal. UD Berdikari
berdiri di Makassar pada tahun 1979 yang awalnya bertempat di jalan
Rappokalling.Dan memiliki penyalur dan karyawan yang terampil juga kriteria
yang dapat menarik konsumen. Disamping itu juga Perusahaan roti di
UD.BERDIKARI memiliki karyawan yang ramah dan terampil sehingga dapat
meninggatkan nilai pada konsumen dan penyalur.
UD.Berdikari merupakan Perusahaan roti yang menjalankan strategi
bauran pemasaran. Produk yang ditawarkan oleh Perusahaan roti ini dapat
dikatakan memiliki varian item roti yang beraneka ragam dan rasa yang enak di
lidah. Kelebihan UD. Berdikari bila dibandingkan dengan Perusahaan roti lainnya
2
adalah harga yang ditawarkan UD. Berdikari merupakan Perusahaan roti yang
harganya relatif lebih murah dibandingkan dengan harga yang ditawarkan
Perusahaan roti lainnya. Harga dimulai dari Rp 1.000,00 – Rp 6.000,00.
Roti adalah makanan berbahan dasar utama tepung terigu dan air, yang
difermentasikan dengan ragi, tetapi ada juga yang tidak menggunakan ragi
(Winarno,1997). Namun kemajuan teknologi manusia membuat roti diolah
dengan berbagai bahan seperti garam, minyak, mentega, ataupun telur untuk
menambahkan kadar protein di dalamnya sehingga didapat tekstur dan rasa
tertentu (Sufi,1999). Roti termasuk makanan pokok di banyak negara Barat. Roti
adalah bahan dasar pizza dan lapisan luar roti lapis. Roti biasanya dijual dalam
bentuk sudah diiris, dan dalam kondisi "fresh" yang dikemas rapi dalam plastik.
Roti tawar merupakan salah satu dari beberapa jenis roti yang di produksi oleh
perusahaan roti UD. Berdikari yang dijual dengan harga Rp. 6.000,-00 di pasaran.
Kota Makassar memiliki luas wilayah 175,77 km persegi yang meliputi 14
kecamatan, salah satunya Tammua adalah salah satu kelurahan di Kecamatan
Tallo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia. Secara geografis UD.
Rappokalling terletak pada kelurahan Tammua, Kecamatan Tallo, Kota Madya
Makassar. Wilayah Kecamatan Tallo ini sangat strategi karena terletak di ibu kota
Makassar sehingga sektor perdagangan menjadi bagian pemenuhan kebutuhan
hidup sehari-hari masyarakat. Oleh karena itu sektor ini menjadi penting dalam
bidang perekonomian serta dapat dijadikan sebagai lahan untuk usaha.
Jika ditinjau dari segi ciri-ciri produk pertanian seperti mudah rusak
sehingga kondisi demikian cenderung mempengaruhi pedagang ke posisi
diskontinyu usaha yang mana sangat berpengaruh. Untuk mengantisipasi keadaan
3
ini, pedagang perlu memperhatikan terapan yang harus dilakukan dalam usaha
dagang sehingga mampu menjamin berkembangnya usaha dalam situasi apapun.
Dalam hal ini produk pertanian menuntut perhatian yang serius sehingga kegiatan
pemasaran yang dilakukan tepat.
Bauran pemasaran memiliki pengertian Secara bahasa “bauran” berasal
dari kata “baur” yang artinya “campur” sehingga dapat di artikan yang di maksud
dengan bauran adalah campuran. Kemudian pemasaran adalah proses, cara,
perbuatan memasarkan suatu barang atau membawa keliling produk supaya orang
tertarik dan mau membeli produk kita. Sehingga secara istilah yang di maksud
dengan bauran pemasaran adalah kegiatan membawa produk ke masyarakat agar
produk yang kita pasarkan dapat menyatu dan bercampur dengan masyarakat atau
konsumen
Pemasaran telah menjadi subjek yang sangat penting dalam kehidupan kita
sehari-hari sejalan dengan semakin berkembangnya perekonomian.Tanggung
jawab pokok seorang manajer pemasaran adalah melakukan analisis pasar,
merencanakan, dan melaksanakan program-program pemasaran, melakukan
pengawasan, dan evaluasi untuk mempengaruhi tingkat, saat dan sifat permintaan
yang akan membantu pedagang mencapai tujuannya. Salah satu upaya agar jasa
yang dihasilkan dapat diterima konsumen adalah dengan melaksanakan
pemasaran secara tepat.
Kecepatan perkembangan perekonomian ini sangat dirasakan bahwa
bauran pemasaran merupakan salah satu ujung tombak untuk meningkatkan
penjualan. Sangat tergantung pada bauran pemasaran yang dilakukan pedagang
4
roti dimana bauran pemasaran yang dilaksanakan dapat menimbulkan umpan
balik bagi pedagang roti.
Keberhasilan suatu perusahaan ditentukan oleh kemampuan manajemen
pedagang roti itu dalam memanfaatkan peluang yang terdapat dimasyarakat dan
mengelola bauran pemasaran yang ada. Dalam permasalahan bauran pemasaran
berupa produk, harga, distribusi, dan promosi. Kebutuhan pengetahuan terhadap
faktor-faktor bauran pemasaran semakin diakui oleh para pengusaha karena
dengan bauran pemasaran yang itu suatu pedagang roti dapat mencapai tujuannya
(Nirwana, 2004).
Melihat kondisi sebagaimana yang disebutkan di atas, maka salah satu
upaya yang dapat dilakukan adalah perbaikan sistem pemasaran yang lebih
efektif, akan tetapi juga perlu memperhatikan perubahan-perubahan yang timbul
di dalam perusahaan serta usaha perbaikan produk dan pelayanan yang lebih baik
dengan harga yang terjangkau.
Berdasarkan pernyataan tersebut, maka dapat dilakukan penelitian yang
berjudul “Bauran Pemasaran Roti Tawar UD. BERDIKARI (Studi Kasus UD.
Berdikari di Kelurahan Tammua Kecamatan Tallo Kota Makassar).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka dapat diuraikan masalah dalam
penelitian adalah “ bagaimana bauran pemasaran (produk, harga, distribusi, dan
promosi) terhadap pengembangan usaha Roti Pada UD. Berdikari di Kelurahan
Tammua Kecamatan Tallo Kota Makassar ? “
5
1.3. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian
Berdasarkan pokok masalah yang telah dirumuskan, maka penelitian ini
dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui bauran pemasaran yang dilakukan
oleh pedagang roti tawar di Kelurahan Tammua Kecamatan Tallo Kota Makassar.
Adapun hasil penelitian diharapkan mempunyai kegunaan antara lain
sebagai berikut :
1. Untuk menerapkan konsep-konsep ilmiah sekaligus untuk member
pemikiran berupa informasi dan pertimbangan bagi pedagang pengecer
dalam menjalankan usahanya.
2. Sebagai pengetahuan tambahan bagi peneliti tentang masalah yang sedang
dikaji.
3. Sebagai bahan pembanding, pelengkap atau referensi bagi penelitia
penelitian selanjutnya.
6
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bauran Pemasaran
Menurut Philip Kotler (2000) definisi dari bauran pemasaran adalah
seperangkat alat pemasaran yang digunakan para pedagang untuk terus menerus
mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Bauran pemasaran adalah
variabel-variabel pemasaran yang dapat diatur sedemikian rupa , sehingga dapat
meningkatkan penjualan pedagang roti tawar. Variabel-variabel tersebut terdiri
dari produk, harga, distribusi, dan promosi. Agar para pedagang dapat
menghadapi persaingan, maka para pedagang harus berusaha meningkatkan
penjualan dengan cara mengkombinasikan variabel-variabel dalam bauran
pemasaran seperti produk dengan harga, distribusi dengan promosi, produk
dengan promosi dan lain-lain.
2.1.1 Produk
Produk merupakan keseluruhan konsep objek atau proses yang
memberikan sejumlah nilai kepada konsumen. Yang perlu diperhatikan adalah
konsumen tidak hanya membeli fisik dari produk itu saja tetapi membeli manfaat
dan nilai dari produk tersebut yang disebut “the offer”. Pembahasan tentang
produk berarti yang menjadi fokus utama adalah kualitas. Para pedagang harus
dapat mengembangkan nilai tambahan dari produknya selain keutamaannya,
supaya dapat dibedakan dan bersaing dengan produk lain, dengan kata lain
memiliki image tersendiri. Produk adalah sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar
untuk mendapatkan perhatian, pembelian, pemakaian, atau konsumsi yang dapat
memenuhi keinginan atau kebutuhan (Kotler, 2001). Sedangkan menurut Ali
7
Hasan (2008), bahwa produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan untuk
memuaskan kebutuhan atau keinginan target pasar. Kegiatan faktor produksi
adalah kegiatan yang melakukan proses, pengolahan, dan mengubah faktor-faktor
produksi dari yang tidak/ kurang manfaat/ gunanya menjadi memiliki nilai
manfaat yang lebih. Faktor-faktor produksi yang umumnya digunakan adalah
tenaga kerja, dan modal. Kelangkaan pada suatu faktor produksi biasanya akan
menyebabkan kenaikan harga faktor produksi tersebut.
Setiap pedagang di dalam mempertahankan dan meningkatkan penjualan
perlu mangadakan usaha penyempurnaan dan perubahan produk yang dihasilkan
kearah yang lebih baik, sehingga dapat memberikan daya guna dan daya pemuas
serta daya tarik yang lebih besar terhadap jenis produk. Strategi produk dalam hal
ini adalah menetapkan cara dan penyediaan produk yang tepat bagi pasar yang
dituju, sehingga dapat memuaskan para konsumennya dan sekaligus dapat
meningkatkan keuntungan para pedagang Roti tawar dalam jangka panjang
melalui penjualan. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada
pasar untuk mendapat perhatian, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi, yang
meliputi secara fisik, jasa, kepribadian, tempat, organisasi, dan gagasan atau buah
pikiran. Pemilihan jenis produk yang akan dihasilkan dan dipasarkan akan
menentukan kegiatan promosi yang dibutuhkan, serta penentuan harga dan cara
penyalurannya.
Pemilihan jenis produk dapat dilihat dari :
Jenis
Jenis roti tawar yang ada di UD.berdikari adalah Roti Tawar yang
berslogan “ROYAL”.
8
Kualitas
Kualitas yang dimiliki UD.Berdikari Roti ini tahan selama 4 hari
setelah di produksi.Hari ke 5 roti akan menjamur dan mengeras dan
tidak layak untuk di konsumsi.
Aroma dan tesktur
Roti Tawar ini memiliki tesktur yang empuk dan berwarna
kecokelatan serta citarasanya pun enak.
Kemasan
Menggunakan plastik transparan yang berwarna kuning keemasan
yang berslogan “ROYAL”.
2.1.2 Harga
Suatu produk atau jasa memilki suatu nilai dan biasanya dinilai dalam
sejumlah uang. Hal tersebut sekarang sering disebut dengan istilah harga. Pihak
konsumen akan menukarkan sejumlah nilai yang tentu saja dengan sejumlah uang
dengan tujuan agar mereka akan dapat memiliki atau menggunakan produk atau
jasa tersebut (Kotler, 2002).
Price adalah sejumlah uang yang pelanggan bayar untuk produk barang
atau jasa tertentu. Harga juga berhubungan dengan pendapatan dan turut
mempengaruhi persediaan atau saluran pemasaran. Akan tetapi yang paling
penting adalah keputusan dalam harga harus konsisten dengan strategi pemasaran
secara keseluruhan. Dalam Tjiptono (2004), harga dalam konteks pemasaran jasa
dapat diartikan sebagai jumlah uang (satuan moneter) dan atau aspek lain (non
moneter) yang mengandung utilitas atau kegunaan tertentu yang diperlukan untuk
9
mendapatkan suatu jasa. Harga merupakan unsur bauran pemasaran yang paling
mudah disesuaikan. Penentuan harga pada pedagang Roti tawar merupakan
aspek-aspek yang sangat penting terutama memberikan nilai kepada pelanggan.
Kegiatan penentuan harga memainkan peranan penting dalam proses bauran
pemasaran karena penentuan harga terkait langsung nantinya dengan pendapatan
yang diterima oleh pedagang. Keputusan penentuan harga juga sedemikian
penting dalam menentukan seberapa jauh sebuah layanan barang atau jasa dinilai
oleh konsumen dan juga dalam proses membangun citra. Harga merupakan
elemen dari bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, dimana saat harga akan
stabil dalam waktu tertentu tetapi dalam seketika harga dapat juga meningkat atau
menurun dan juga merupakan satu-satunya elemen yang menghasilkan
pendapatan dari penjualan (Syahza, 2003).
Tujuan penetapan harga menurut Adrian Payne dalam Lupiyoadi dan
Hamdani (2006), ada lima tujuan penetapan harga yaitu:
1) Bertahan
Merupakan suatu usaha untuk tidak melakukan tindakan-tindakan yang
meningkatkan laba ketika pedagang sedang mengalami kondisi yang tidak
menguntungkan. Usaha ini demi kelangsungan hidup pedagang Roti tawar.
2) Memaksimalisasi Keuntungan
Penetapan harga untuk memastikan maksimalisasi profitabilitas dalam periode
tertentu.
3) Maksimilisasi Penjualan
10
Penetapan harga untuk membangun pangsa pasar. Dengan melakukan
penjualan dengan merugi pada awalnya dalam upaya merebut pangsa pasar
yang tinggi.
4) Gengsi (prestise)
Tujuan penentuan harga di sini adalah untuk memosisikan barang atau jasa
tersebut sebagai jasa yang eksklusif.
5) ROI
Tujuan-tujuan penetapan harga mungkin didasarkan pada pencapaian return on
investment (ROI) yang diinginkan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pricing menurut Lupiyoadi dan Hamdani
(2006) adalah:
1) Elastisitas permintaan
2) Struktur biaya
3) Persaingan
4) Positioning dari barang dan jasa yang ditawarkan
5) Sasaran yang ingin dicapai pedagang
6) Siklus hidup barang dan jasa
7) Sumber daya yang digunakan
8) Kondisi ekonomi
Metode atau taktik mana yang akan dipilih pedagang dalam penentuan harga
barang atau jasa sangat tergantung dari banyak hal. Hal-hal tersebut adalah:
1) Besarnya anggaran iklan/ promosi yang diinginkan.
Jika anggaran promosi rendah mungkin karena harga barang/ jasa rendah.
Untuk meningkatkan promosi maka harga harus ditingkatkan.
11
2) Jenis Produk.
Harga produk sebaiknya kompetitif.
3) Sasaran Pangsa Pasar.
Pangsa pasar dan harga biasanya berbanding terbalik. Jika ingin pangsa
pasar yang tinggi maka harga harus rendah, begitu juga sebaliknya.
4) Sasaran Pemasaran (Distribusi).
Semakin banyak tingkatan saluran pemasaran, maka harga yang ditetapkan
semakin tinggi.
5) Pandangan tentang laba.
Jika pedagang ingin menutup biaya maka harga awal tinggi, sementara
untuk memelihara penjualan jangka panjang, harga ditetapkan rendah.
6) Keragaman atau Keunikan Produk.
Produk yang mempunyai banyak fungsi dapat dikenakan harga yang tinggi
dibanding dengan yang mempunyai satu kegunaan.
7) Ada/ Tidaknya Jasa Tambahan.
Dalam produk ada kalanya kita menemukan jasa tambahan. Contoh
instalasi dan training.
8) Siklus Hidup Penggunaan Produk.
Produk yang tahan lama dapat dikenakan harga yang lebih tinggi daripada
produk sekali pakai.
9) Amortisasi Investasi.
Penutupan investasi dapat dilakukan secara cepat dengan menetapkan
harga yang lebih tinggi daripada harga yang lebih rendah.
10) Ancaman Pesaing Baru.
12
Jika ancaman persaingan muncul, sebaiknya menetapkan harga yang
rendah. Jika tidak ada ancaman, gunakan skimming pricing.
Adapun penetapan harga di UD.Berdikari yaitu :
Menentukan harga
Harga yang di tetapkan UD.berdikari pada roti tawar adalah
Rp.6000/bungkus.
Makanan ikan (roti berjamur)
Harga makanan ikan(roti berjamur) adalah Rp.1000/kg
Cicilan
Pembayaran roti di UD.Berdikari dapat di cicil asalkan rutin di
bayar setiap pulang dari penjualan.
2.1.3 Distribusi
Tempat atau distribusi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan pedagang
Roti tawar untuk membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia untuk
konsumen sasaran (Anonim, 2009). Saluran distribusi adalah himpunan pedagang
Roti tawar dan perorangan yang mengambil alih hak atau membantu dalam
pengalihan hak atas barang atau jasa selama berpindah dari produsen ke
konsumen (Kotler, 2000). Menurut Ali Hasan (2008), bahwa saluran distribusi
barang konsumsi ada sembilan, yaitu:
1) Produsen-konsumen
2) Produsen-pesanan melalui pos-konsumen
13
3) Produsen-toko sendiri-konsumen
4) Produsen-pengecer-dengan mobil-konsumen
5) Produsen-pengecer-konsumen
6) Produsen-pedagang besar-pengecer-konsumen
7) Produsen-agen-pedagang besar-pengecer-konsumen
8) Produsen-cabang pabrik (dimiliki pabrik langsung)
Menurut Firdaus (2007), saluran distribusi barang menggunakan empat
saluran untuk mencapai pemakai (konsumen), yaitu:
1. produsen – pemakai industri
2. pabrik – agen – pemakai industri
3. produsen- distributor industri – pemakai industri
4. produsen – agen – distributor industri – pemakai industry
Strategi distribusi/ penyaluran yaitu bagaimana seorang pedagang dapat
menentukan penyaluran produknya melalui pedagang atau distributor, yang
menyalurkannya ke pedagang menengah atau subdistributor dan meneruskannya
ke pengecer (retailer), yang menjual produk itu ke pemakai atau konsumen.
Walaupun demikian pedagang besar dapat pula langsung menjual produknya
kepada pedagang menengah atau subdistributor maupun pengecer serta konsumen
besar dalam keadaan khusus tertentu. Mata rantai penyaluran ini dikenal dengan
saluran distribusi. Yang dimaksud dengan saluran distribusi adalah lembaga-
lembaga yang memasarkan produk, yang berupa barang atau jasa dari produsen
sampai ke konsumen. Saluran distribusi diperlukan oleh setiap pedagang karena
pedagang menjual produk dengan memberikan kegunaan bentuk (Form Utility)
bagi konsumen setelah sampai ketangannya, sedangkan lembaga penyalur
14
membentuk atau memberikan kegunaan waktu, tempat dan pemilikan dari produk
itu. Dengan demikian, setiap produsen dalam menghasilkan produk untuk
memenuhi kebutuhan konsumen hendaklah dapat menyesuaikan dengan saat
kapan dan dimana produk itu diperlukan serta oleh siapa saja produk itu
dibutuhkan.
Lokasi pemasaran
Lokasi pemasaran terjadi di UD.BERDIKARI sendiri serta
penyalur dari toko ke toko juga warung-warung kecil.
Akses melokasi
Penyalur menggunakan mobil, motor ada juga yang menggunakan
gerobak becak serta gerobak motor.
Outlet/agen
Penyalur mendistribusikannya dari Makassar sampai Bira di
toko/warung.
2.1.4 Promosi
Promosi merupakan suatu komunikasi yang bersifat persuasif tentang
suatu pedagang Roti tawar atau organisasi dan produk-produknya. Melalui
promosi organisasi pemasaran berusaha untuk menanamkan citra yang positif
sehingga akhirnya akan muncul permintaan terhadap produk-produk yang
ditawarkan (Anonim, 2010). Kegiatan promosi yang dilakukan sejalan dengan
rencana pemasaran secara keseluruhan serta direncanakan, diarahkan dan
dikendalikan dengan baik. Promosi diharapkan dapat berperan dalam
meningkatkan penjualan dan pangsa pasar. Selain itu kegiatan promosi dapat
mencapai target penjualan, maka pedagang Roti tawar lebih fokus perhatian dalam
15
berkomunikasi mempertahankan selama ini dan bahkan dapat ditingkatkan bila
menggunakan promosi yang tepat (Anonim, 2010). Untuk ketenaran merk dengan
pelanggan melalui produk yang disampaikan. Promosi juga menjadi salah satu
faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Seberapa bagus kualitas
produk yang disampaikan apabila konsumen tidak pernah mendengar atau yakin
akan produk itu maka mereka tidak akan membelinya.
Tujuan utama dalam promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi,
dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang pedagang Roti
tawar dan bauran pemasarannya. Menurut Tjiptono (2004), ketiga tujuan promosi
dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Menginformasikan (informing)
Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru,
memperkenalkan cara pemakaian yang baru, menyampaikan perubahan harga,
menjelaskan cara kerja, menginformasikan jasa yang disediakan, dan meluruskan
kesan yang keliru.
2) Membujuk pelanggan/ konsumen sasaran (persuading)
Membujuk pelanggan mengenai pembentukan pilihan merek tertentu,
mengalihkan pilihan merek tertentu, mengugah persepsi pelanggan terhadap
atribut produk, dan mendorong pembeli untuk melakukan transaksi saat itu juga.
3) Mengingatkan (reminding)
Mengingatkan pembeli mengenai produk yang bersangkutan dibutuhkan waktu
dekat, mengingatkan akan tempat yang menjual produk, dan membuat pembeli
tetap ingat akan produk tersebut.
16
Untuk mengembangkan komunikasi/ promosi yang efektif maka diperlukan suatu
program delapan langkah menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2006), dengan
langkah-langkah berikut:
1. Mengidentifikasi audiens target.
Dalam tahap ini kita menentukan siapa target audience kita, audience target bisa
merupakan individu, kelompok masyarakat khusus atau umum. Bila pedagang
telah melakukan segmentasi dan penargetan, maka segmen itulah yang menjadi
target audience.
2. Menentukan tujuan komunikasi.
Setelah mengetahui target audience dan ciri-cirinya, maka kemudian dapat
menemukan tanggapan apa yang dikehendaki. Pedagang harus menentukan tujuan
komunikasinya, apakah untuk menciptakan kesadaran, pengetahuan, kesukaan,
pilihan, keyakinan, atau pembelian.
3. Merancang pesan.
Kemudian pedagang harus menyusun pesan yang efektif. Idealnya suatu pesan
harus mampu memberikan perhatian (attention-A), menarik (interest-I),
membangkitkan (desire-D), dan menghasilkan tindakan (action-A), yang
kesemuanya dikenal sebagai metode AIDA. Pesan yang efektif harus
menyelesaikan empat masalah yaitu: “HOW”, “WHAT”, “WHEN” dan “WHO”.
4. Menyeleksi saluran komunikasi.
Pedagang harus menyeleksi saluran-saluran komunikasi yang efisien untuk
membawakan pesan. Saluran komunikasi bisa berupa komunikasi personal
ataupun nonpersonal.
17
5. Menetapkan jumlah anggaran promosi.
Menetapkan anggaran sangatlah penting karena untuk menentukan menggunakan
media apa, tergantung pada anggaran yang tersedia. Ataukah pedagang
berorientasi pada pencapaian sasaran promosi yang akan dicapai sehingga sebesar
itulah anggaran yang akan berusaha disediakan.
6. Menentukan bauran promosi.
Setelah menetapkan anggaran selanjutnya adalah menentukkan alat promosi apa
yang akan digunakan, apakah melalui: periklanan, penjualan perorangan, promosi
penjualan atau hubungan masyarakat, dan lain-lain (atau bauran dari berbagai
perangkat tersebut).
7. Mengukur hasil-hasil promosi.
Setelah melaksanakan rencana promosi, pedagang harus mengukur dampaknya
pada audience target, apakah mereka mengenal atau mengingat pesan-pesan yang
diberikan. Bagaimana sikap mereka terhadap produk/ jasa tersebut dan lain-lain.
8. Mengelola dan mengkoordinasi proses komunikasi.
Karena jangkuan komunikasi yang luas dari alat dan pesan komunikasi yang
tersedia untuk mencapai audiens target, maka alat dan pesan komunikasi perlu
dikoordinasikan. Untuk itu pedagang Roti tawar mengarah pada penerapan
konsep komunikasi pemasaran yang terkoordinasi.
Promosi yang dilakukan di UD.Berdikari yaitu dengan :
Secara langsung
Yaitu dengan penyalur yang datang sendiri ke UD.Berdikari untuk
melakukan pembelian.
18
Personal selling
Biasanya terjadi interaksi penjualan roti tawar antara penyalur dan
pembeli secara langsung di UD.Berdikari
Direct marketing
Yaitu penyalur roti tawar melakukan pemasaran secara langsung
dengan pembeli tujuannya untuk menarik pembeli serta merespon
pelanggan.Kadang juga ada pembeli yang melakukan pesanan roti
tawar lewat telepon dengan penyalur roti tawar.Ada pula yang
diantarkan ke toko/warung pembeli.
2.2 Pemasaran
Dewasa ini pemasaran telah berkembang demikian pesatnya dan telah
menjadi ujung tombak bagi setiap pedagang dalam rangka mencapai tujuan. Hal
ini disebabkan karena ruang lingkup pemasaran sangat luas karena berhubungan
secara langsung dalam kegiatan mulai dari persiapan, penyediaan, bahan baku,
proses produksi, sampai pada saat akhir, yakni produk yang siap di konsumsi oleh
konsumen. Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa pemasaran melibatkan
dua pihak yaitu produsen dan konsumen sebagai titik pusatnya, dan juga
pemasaran merupakan faktor penting karena menyangkut kegiatan menentukan
dan memproduksi produk maupun jasa, menetapkan harga penjualan, dan pada
akhirnya konsumen siap untuk mengkonsumsinya.
Menurut Kotler (2000), bahwa pemasaran adalah suatu proses sosial yang
didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan
19
produk yang bernilai dengan pihak lain. Sedangkan Chandra (2002), pemasaran
merupakan proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga
promosi dan distribusi gagasan, barang jasa dalam rangka memuaskan individu
dan organisasi. Menurut Sofjan Assauri (2004), pemasaran sebagai kegiatan
manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan
keinginan melalui proses pertukaran.Berdasarkan penjelasan di atas dapat
disimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu kegiatan yang digunakan sebagai alat
untuk mendapatkan kebutuhan dan keinginan dari konsumen dan berusaha untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut. Pemasaran adalah suatu proses dan
manajeral yang membuat individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan
produk yang bernilai kepada pihak lain atau segala kegiatan yang menyangkut
penyampaian produk atau jasa mulai dari produsen sampai konsumen.
Menurut Mursalim (2002), bahwa cakupan pemasaran sangat luas, sehingga kita
perlu mempelajari pendekatan pemasaran yang terdiri dari tiga pendekatan yaitu:
1. Pendekatan serba lembaga
Lembaga yang umum dikenal dalam mengumpulkan dan menyalurkan
barang yaitu pedagang pengumpul yang merupakan saluran distribusi dan
akan diketahui bagaimana peran mereka dalam proses distribusi tersebut
dimana proses pengumpulan dari produsen dan proses penyalurannya
kepihak-pihak lain yang yang membutuhkan seperti pedagang besar,
pedangang pengecer dan konsumen akhir.
2. Pendekatan serba fungsi
20
Bahwa fungsi-fungsi marketing merupakan kegiatan-kegiatan yang
dilakukan dalam bisnis, yang terlibat dalam pergerakan barang dan jasa
dari produsen ke konsumen.
3. Pendekatan serba barang
Pendekatan barang menfokuskan bagaimana produk tersebut dapat
menjadi mudah dan murah untuk diterima dan digunakan oleh konsumen.
Menurut Kotler dan Keller (2008), pemasaran terbagi atas 10 jenis entitas,
yaitu :
1. Barang, yaitu barang-barang yang berbentuk fisik dan merupakan bagian
terbesar dari produksi dan usaha pemasaran kebanyakan negara.
2. Jasa, yaitu ketika suatu negara perekonomiannya semakin maju, maka
proporsi kegiatan yang ada terfokus pada produksi jasa. Banyak produksi
untuk pasar yang mengalami bauran antara barang dan jasa.
3. Pengayaan pengalaman, yaitu dengan memadukan antara beberapa produk
barang dan jasa, pedagang dapat menciptakan, mempergelarkan dan
memasarkan pengayaan pengalaman.
4. Peristiwa, yaitu ketika pemasar dapat tanggap akan kebutuhan konsumen
untuk mempromosikan suatu peristiwa yang berkaitan dengan berupa
ulang tahun, pameran dagang atau pementasan.
5. Orang, yaitu pedagang Roti tawar/ individu yang bergerak di bidang
konsultan manajemen dan menjadi Humas dari konsumen itu.
6. Tempat, yaitu ketika sebuah pedagang tanggap akan potensi yang ada, dan
berusaha mengembangkan sehingga potensi yang ada menjadi sumber
pemasukan bagi pedagang tersebut. Para pemasar yang bergerak di bidang
21
ini mencakup spesialis di bidang pengembangan ekonomi, agen real estate
dan pariwisata.
7. Properti, yaitu hak kepemilikan tak berwujud baik itu berupa benda nyata
atau financial. Properti diperjual belikan, dan menyebabkan timbulnya
pemasaran.
8. Organisasi, yaitu bagaimana organisasi dapat secara aktif berusaha untuk
membangun citra kuat pada masyarakat, guna lebih memenangkan
persaingan yang ada. Hal ini membutuhkan pemasar yang tanggap
terhadap apa dan bagaimana membentuk citra publik atas barang dan jasa
yang dipasarkan.
9. Informasi, yaitu sesuatu yang dapat di produksi dan dipasarkan sebagai
suatu produk. Pada hakikatnya, informasi merupakan sesuatu yang di
produksi dan di distribusikan serta dapat di nikmati.
10. Gagasan, yaitu setiap penawaran pasar mencakup inti dari suatu gagasan
dasar dari pemasar, yang berusaha mencari apa yang menjadi kebutuhan
yang bisa dipenuhi”.
Seorang pedagang memiliki tujuan utama, yaitu mencapai tingkat
keuntungan tertentu, pertumbuhan usahanya atau peningkatan pangsa pasar. Di
dalam pandangan konsep pemasaran, tujuan ini dicapai melalui keputusan
konsumen. Keputusan konsumen diperoleh setelah kebutuhan dan keinginan
konsumen dipenuhi melalui kegiatan pemasaran yang terpadu.
Buchari Alma (2004), mengemukakan tujuan pemasaran :
1. Untuk mencari keseimbangan pasar, antara buyer's market dan seller's
market, mendistribusikan barang dan jasa dari daerah surplus ke daerah
22
minus, dan produsen ke konsumen, dari pemilik barang dan jasa ke calon
konsumen.
2. Tujuan pemasaran yang utama ialah memberi kepuasan kepada konsumen.
Tujuan pemasaran bukan komersial atau mencari laba. Tapi tujuan
pertama ialah memberi kepuasan kepada konsumen, Dengan adanya tujuan
memberi kepuasan ini, maka kegiatan marketing meliputi berbagai
lembaga produsen.
2.3 Pengembangan Usaha
Dalam menghadapi persaingan dunia usaha yang semakin ketat, sekarang
ini kita dituntut untuk dapat mengembangkan usaha agar usaha kita dapat maju
dan besar serta menjadi pengusaha yang sukses. Definisi pengembangan usaha itu
sendiri adalah terdiri dari sejumlah tugas dan proses yang pada umumnya
bertujuan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan peluang
pertumbuhan.
Tetapi pada kenyataannya, untuk mengembangkan usaha yang pada
awalnya dimulai dari nol atau baru memulai usaha sangatlah sulit (Anonim,
2014).Banyak hambatan-hambatan yang dihadapi seperti kekurangan modal,
tenaga kerja yang ahli atau terampil, kinerja keuangan usaha yang buruk , dan
sebagainya .Tetapi hambatan-hambatan itu semua dapat diatasi dengan cara
mengembangkan dan menerapkan strategi pengembangan usaha yang baik.
Pengembangan usaha bukan saja dibarengi dengan modal yang banyak
atau tenaga kerja yang terampil , tetapi juga harus dibarengi dengan niat dari diri
kita sendiri. Dengan niat yang sungguh -sungguh kita bisa mengembangkan usaha
23
kita menjadi lebih besar. Jika tidak mengembangkan usaha dengan sungguh-
sungguh maka sebaliknya usaha akan kita akan bangkrut (Anonim,2014).
Cara lain yang harus dilakukan untuk dapat mengembangkan usaha
dengan baik adalah dengan memberikan pelatihan, pendidikan, meningkatkan
keahlian kepada pengusaha (wirausaha) seperti memberi pelatihan workshop
tentang pengembangan usaha , dan sebagainya.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan yang
lebih kepada pengusaha terhadap pengembangan usaha yang baik. Dan perlu
diingat bahwa pengembangan usaha itu merupakan bagian dari perencanaan
pemasaran (marketing plan) oleh karena itu setiap pengusaha baik pengusaha
kecil maupun besar harus mampu membuat marketing plan terlebih dahulu
sebelum mengembangkan usahanya (Anonim, 2014).
Di dalam marketing plan itu dimuat hal-hal seperti analisa situasi, tujuan
pemasaran, anggaran pemasaran, kontrol/ pengawasan terhadap pemasaran, dan
lain sebagainya. Dalam mengembangkan usaha ada unsur-unsur penting yang
harus diperhatikan dalam mengembangkan usaha (Suhendar,2004), yaitu :
1. Unsur yang berasal dari dalam (pihak internal).
Adanya niat dari si pengusaha/ wirausaha untuk mengembangkan usahanya
menjadi lebih besar, mengetahui teknik memproduksi barang seperti berapa
banyak barang yang harus diproduksi, cara apa yang harus digunakan untuk
mengembangkan barang/ produk, dan lain – lain, serta membuat anggaran yang
bertujuan seberapa besar pemasukan dan pengeluaran produk.
2. Unsur dari pihak luar (pihak eksternal).
24
Mengembangkan usaha dari pihak luar seperti mengikuti perkembangan
informasi dari luar usaha, mendapatkan dana tidak hanya mengandalkan dari
dalam seperti meminjam dari luar, mengetahui kondisi lingkungan sekitar yang
baik/ kondusif untuk usaha.
Selain itu, ada beberapa cara yang dapat dilakukan pedagang roti tawar
dalam mengembangkan usahanya seperti berikut (Anonim,2014) :
1. Fokus pada satu produk atau jasa, lalu pasarkan, promosikan, jual , lakukan
tindakan apapun untuk meningkatkan penjualan.
2. Kembangkan lini produk untuk melengkapi produk Roti tawar. Hal ini tidak
saja akan memberikan variasi produk, tapi juga akan menarik bagi pembeli yang
bertipe suka mengkonsumsi produk yang beragam namun masih satu lini.
3. Carilah cara untuk meningkatkan penjualan kepada pelanggan yang sudah
pernah mencoba produk anda.
4. Membuat website untuk mengiklankan produk Roti tawar secara online.
5. Berpartner dengan pemilik bisnis yang masih related adalah salah satu tehnik
marketing yang termurah dan termudah.
Bagi para pengusaha sebaiknya mengembangkan usaha dengan melihat
banyak faktor dan aspek yang menguntungkan sehingga pengusaha dapat
menangani resiko usaha dengan mudah. Pengembangan usaha yang baik itu
dimulai dari diri kita sendiri walaupun banyak menghadapi kendala-kendala
dalam dunia usaha. Faktor modal bukanlah menjadi hal yang terpenting dalam
mengembangkan usaha tetapi strategi bagaimana kita sebagai pengusaha dapat
mengembangkan usaha yang baik. Sehingga usaha kita dapat bertahan lama dan
tidak bangkrut.
25
Dengan demikian pengembangan usaha yang baik tidak lepas dari
masukan atau informasi-informasi yang sifatnya membangun untuk pengusaha.
Masalah-masalah dalam pengembangan usaha seperti faktor kurangnya
permodalan merupakan faktor utama yang diperlukan untuk mengembangkan
suatu unit usaha. Kurangnya permodalan pedagang Roti tawar, oleh karena pada
umumnya usaha ini merupakan usaha perorangan yang sifatnya tertutup, yang
mengandalkan modal dari si pemilik yang jumlahnya sangat terbatas, sedangkan
modal pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya sulit diperoleh karena
persyaratan secara administratif dan teknis yang diminta oleh bank tidak dapat
dipenuhi, kesulitan dalam pemasaran produk, persaingan usaha yang semakin
ketat, kesulitan bahan baku, dan kurangnya keahlian teknis dan tenaga ahli.
Masalah-masalah di atas dapat diatasi dengan solusi sebagai berikut (Suhendar,
2004) :
1. Modal dapat diperoleh bukan hanya dari dalam tetapi bisa juga dari luar
seperti dari pinjaman bank , hibah , dan sebagainya.
2. Membuat saluran pemasaran yang luas seperti memasarkan barang tidak
hanya di Kota Makassar saja tapi juga dapat di pasarkan keluar kota
lainnya.
3. Menerapkan strategi usaha diantaranya seperti yang telah dibahas
sebelumnya seperti menerapkan strategi penjualan contohnya membuat
diversikiasi produk , menemukan produk baru, dan sebagainya.
4. Membuat lokasi usaha dengan mempertimbangkan mudahnya memperoleh
suatu bahan baku untuk mengembangkan usaha atau dengan kata lain
memilih lokasi yang strategis dalam usaha.
26
5. Merekrut tenaga ahli dengan cara melakukan seleksi yang ketat kepada
calon tenaga kerja dengan demikian anda bisa mendapatkan tenaga yang
benar-benar ahli dibidangnya .
2.4 Roti
Roti adalah makanan berbahan dasar utama tepung terigu dan air, yang
difermentasikan dengan ragi, tetapi ada juga yang tidak menggunakan ragi.
Namun kemajuan teknologi manusia membuat roti diolah dengan berbagai bahan
seperti garam, minyak, mentega, ataupun telur untuk menambahkan kadar protein
di dalamnya sehingga didapat tekstur dan rasa tertentu. Roti termasuk makanan
pokok di banyak negara Barat. Roti adalah bahan dasar pizza dan lapisan luar roti
lapis. Roti biasanya dijual dalam bentuk sudah diiris, dan dalam kondisi "fresh"
yang dikemas rapi dalam plastik.
2.5 Karakteristik Roti Tawar
Menurut SNI 1995, definisi roti adalah produk yang diperoleh dari adonan
tepung terigu yang diragikan dengan ragi roti dan dipanggang, dengan atau tanpa
penambahan bahan makanan lain dan bahan tambahan makanan yang diizinkan.
Jenis roti yang beredar saat ini sangat beragam dan secara umum roti biasanya
dibedakan menjadi roti tawar dan roti manis atau roti isi. Roti tawar adalah roti
yang tidak ditambahkan rasa atau isi apapun, sehingga rasanya tawar. Biasanya
konsumen menambahkan sendiri isinya sesuai dengan keinginan dan selera
masing-masing. Bisa diolesi margarin, ditaburi cokelat mesis, diisi keju, diolesi
selai buah, diisi telur, daging, atau kombinasi dari berbagai bahan tersebut
(Anonim, 2006).
27
2.6 Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran didasarkan pada latar belakang pemasaran dan kajian
teoritis untuk dapat membahas permasalahan yang dihadapi oleh pedagang dalam
pengembangan usahanya. Sebagai dasar dalam penelitian ini adalah bagaimana
bauran pemasaran dalam pengembangan usaha Roti tawar di Kelurahan Tamua
Kecamatan Tallo Kota Makassar. Serta sejauh mana usaha pedagang Roti tawar
ini dapat memberikan nilai ekonomis bagi usahanya sendiri. Pemasaran telah
berkembang demikian pesatnya dan telah menjadi ujung tombak bagi setiap
pedagang dalam rangka mencapai tujuan. Hal ini disebabkan karena ruang lingkup
pemasaran sangat luas karena berhubungan secara langsung dalam kegiatan mulai
dari persiapan, penyediaan, bahan baku, proses produksi, sampai pada saat akhir,
yakni produk yang siap di konsumsi oleh konsumen. Dengan demikian maka
dapat dikatakan bahwa pemasaran melibatkan dua pihak yaitu produsen dan
konsumen sebagai titik pusatnya, dan juga pemasaran merupakan faktor penting
karena menyangkut kegiatan menentukan dan memproduksi produk maupun jasa,
menetapkan harga penjualan dan pada akhirnya konsumen siap untuk
mengkonsumsinya.
Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan
kebutuhan atau keinginan target pasar. Kegiatan faktor produksi adalah kegiatan
yang melakukan proses, pengolahan, dan mengubah faktor-faktor produksi dari
yang tidak/ kurang manfaat/ gunanya menjadi memiliki nilai manfaat yang lebih.
Faktor- Faktor produksi yang umumnya digunakan adalah tenaga kerja, tanah, dan
modal. Kelangkaan pada suatu faktor produksi biasanya akan menyebabkan
kenaikan harga faktor produksi tersebut. Harga merupakan elemen dari bauran
28
pemasaran yang bersifat fleksibel, dimana saat harga akan stabil dalam waktu
tertentu tetapi dalam seketika harga dapat juga meningkat atau menurun dan juga
merupakan satu-satunya elemen yang menghasilkan pendapatan dari penjualan.
Kegiatan distribusi yang dilakukan pedagang Roti Tawar untuk membuat
produknya mudah diperoleh dan tersedia untuk konsumen sasaran.Saluran
distribusi adalah himpunan pedagang Roti tawar dan perorangan yang mengambil
alih hak atau membantu dalam pengalihan hak atas barang atau jasa selama
berpindah dari produsen ke konsumen. Kegiatan promosi yang dilakukan sejalan
dengan rencana pemasaran secara keseluruhan serta direncanakan, diarahkan,dan
dikendalikan dengan baik. Promosi diharapkan dapat berperan dalam
meningkatkan penjualan dan pangsa pasar.Selain itu kegiatan promosi dapat
mempertahankan ketenaran merk selama ini dan bahkan dapat ditingkatkan bila
menggunakan promosi yang tepat.
Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas maka kerangka pemikiran
dari penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut :
29
KERANGKA PIKIR
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Bauran Pemasaran Roti Tawar (Studi
Kasus UD.BERDIKARI) di Kelurahan Tammua
Kecamatan Tallo Kota Makassar.
USAHA ROTI TAWAR
(UD.BERDIKARI)
PEMASARAN
BAURAN PEMASARAN
UD.BERDIKARI
PRODUK
HARGA
DISTRIBUSI
PROMOSI
KONSUMEN
30
III. METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan UD.BERDIKARI di Kelurahan Tammua
Kecamatan Tallo Kota Makassar. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
september– November 2014
3.2 Teknik Penentuan Informan
Informan dalam penelitian ini dipilih secara purposive sampling yaitu sampel
dipilih sebagai informan secara sengaja dengan pertimbangan mampu
memberikan data dan informasi yang dibutuhkan yang menjadi target dalam
penelitian, baik lisan maupun data dokumen yang tertulis. Informan dalam
penelitian ini yaitu pemilik usaha roti tawar UD.Berdikari di Kelurahan Tammua
Kecamatan Tallo.
3.3 Teknik Pengambilan Data
Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Observasi yaitu melakukan pengambilan data yang dilakukan melalui
pengamatan langsung pada UD.BERDIKARI Kelurahan Tammua
Kecamatan Tallo Kota Makassar.
2. Wawancara adalah pengambilan data yang dilakukan melalui interview
langsung dengan informan yaitu pemilik UD. Berdikari Kelurahan Tamua
Kecamatan Tallo Kota Makassar. Untuk memudahkan dalam proses
interview digunakan kuesioner atau daftar pertanyaan.
31
3. Dokumentasi, yaitu dengan melakukan pencatatan dan pengambilan
gambar di lapangan diusaha Roti tawar di Kelurahan Tamua Kecamatan
Tallo Kota Makassar.
3.4 Jenis dan Sumber Data
Sedangkan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu:
1. Data primer, adalah data yang bersumber dari pengamatan dan wawancara
langsung di lapangan dengan pedagang Roti tawar. Yaitu data mengenai
produk, harga, distribusi, dan promosi..
2. Data sekunder, adalah data yang bersumber dari dokumen-dokumen,
tulisan-tulisan, dan instansi yang terkait seperti Kantor Lurah, dan Badan
Pusat Statistik.
3.5 Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis data deskriptif
kualitatif. Analisis bauran pemasaran yang mencakup produk, harga, distribusi,
dan promosi akan dilakukan melalui metode deskriptif kualitatif yang diterapkan
oleh pedagang Roti tawar di UD.BERDIKARI yang ada di Kelurahan Tamua
Kecamatan Tallo Kota Makassar yang dapat mempengaruhi pengembangan usaha
Roti tawar.
3.6 Definisi Operasional
Konsep operasional dimaksudkan untuk menuntun peneliti dalam
menangani proses penelitian dan berguna dalam menyatukan pandangan serta
menyeragamkan pengertian atau terminologi dari beberapa istilah.
32
Adapun konsep operasional yang dimaksud adalah:
1. Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan
para pedagang untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di
pasar sasaran.
a. Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kedalam pasar untuk
dibeli oleh konsumen.
b. Harga adalah satuan moneter yang ditukarkan agar memperoleh
hak kepemilikan.
c. Promosi adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk
menyampaikan atau mengkomunikasikan suatu produk kepada
proses sasaran, untuk memberi informasi tentang keistimewaan
kegunaan, untuk merubah sikap ataupun mendorong untuk
membeli.
d. Distribusi adalah penyaluran hasil usaha pedagang pengumpul dari
produsen ke konsumen.
2. Pedagang adalah setiap orang yang melakukan usaha untuk memenuhi
sebagian atau seluruh kebutuhan kehidupannya dibidang jual beli. Dalam
artian luas yang meliputi usaha pertanian, peternakan, perikanan dan
pemungutan hasil laut.
3. Pemasaran yang dimaksud adalah proses penjualan Roti tawar dari
pedagang pengumpul ke pedagang besar, atau ke pedagang pengecer atau
ke konsumen akhir.
33
4. Konsumen adalah setiap orang pemakai barang atau jas yang tersedia
dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain,
maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
5. Pengembangan usaha adalah peningkatan usaha yang dialami oleh suatu
kegiatan ekonomi yang bercirikan pertanian dan berorientasi pada bisnis
atau profit dan memperhatikan peningkatan modal, pasar/ konsumen, jenis
dan jumlah produk dan saving.
34
IV.GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1 Kondisi Geografis
Kota Makassar memiliki luas wilayah 175,77 km persegi yang meliputi
14 kecamatan, salah satunya Tammua adalah salah satu kelurahan di Kecamatan
Tallo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia. Secara geografis UD.
Berdikari terletak pada kelurahan Tammua, Kecamatan Tallo, Kota Madya
Makassar.Dimana Kecamatan Tallo sebagai salah satu dari 14 Kecamatan yang
ada di Kota Makassar, mempunyai peranan penting dalam pengembangan kota
Makassar. Dengan Luas + 8,75 km 2 merupakan kecamatan yang paling utara
dikota Makassar, dengan jumlah penduduk + 135.000 jiwa, 15 Kelurahan serta 78
Rw dan 467 RT dengan penduduk yang heterogen.
Kecamatan Tallo mempunyai Potensi yang besar,ditandai dengan adanya
Makam Raja-RajaTallo, dan Makam Datuk Ribandang di Sinassara sebagai tanda
awal berdirinya atau menyebar Agama Islam pertama di Makassar sekitar Tahun
1670-an, sebagai Potensi Pariwisata sejarah.
Kelurahan Tammua berada di sebelah utara kota Makasar dengan luas
wilayah kurang lebih 6 hektar. Penduduk Kelurahan Tammua sebagian besar
bermata pencaharian nelayan, buruh harian, jualan, pertukangan, bengkel dan
sebahagian pegawai negeri.
4.2 sejarah perkembangan UD.BERDIKARI
UD.BERDIKARI berdiri sejak tahun 1979, Usaha roti tawar ini didirikan
karena terinspirasi dari rekan teman yang mengusahakan usaha roti tawar dan
melihat pendapatan usaha roti cukup besar dan banyak menguntungkan, sehingga
35
beliau tertarik untuk mendirikan usaha roti di Kelurahan Tammua dengan melihat
letak lokasi Kelurahan Tammua yang strategis dan mampu dijangkau oleh
kendaraan beroda dua maupun kendaraan yang beroda empat.
Di samping itu letak lokasi usaha roti ini berada di dekat ibukota
Makassar juga lokasinya strategis, serta belum ada masyarakat yang membuka
usaha roti yang sama di Kelurahan Tammua yang dapat menambah pendapatan
keluarga serta membuka lapangan kerja pada masyarakat yang ada disana. Usaha
roti atau yang dikenal dengan nama UD. Berdikari di Kelurahan Tammua adalah
salah satu jenis pedagang roti perorangan, karena kepemilikannya dimiliki oleh
satu orang, yang bermodal kecil.
Nama UD.BERDIKARI boleh jadi tidak begitu akrab pada masyarakat
makassar.Maklum,roti ini bisa didapatkan di mana saja.Mulai dari jalan-jalan
kecil hingga pertokoan besar. Roti Tawar, makanan terigu olahan ini merupakan
produk dari UD.BERDIKARI. Perusahaan ini salah satu sektor dalam makanan
produksi massal. Pada 2000, perusahaan ini mampu memproduksi 300 ribu roti
setiap hari. Dengan jumlah produksi sebanyak itu, UD.BERDIKARI mampu
menguasai pasar roti di Makassar.
Herson mempunyai kemampuan bisnis menurun dari ayahnya, Gunawan
juga ibunya Maria.Selain menjalankan bisnis yang dia bangun sendiri,saat ini
herson juga mengelola bisnis keluarga yang bergerak di sektor sumber daya alam,
properti, dan bisnis makanan. Tak heran jika dia dianggap berperan penting
dalam lingkungan bisnis yang dikelolahnya.
36
4.3 Visi dan Misi UD. Berdikari
Visi : Menjadi perusahaan roti terbesar di Indonesia dengan menghasilkan
dan mendistribusikan produk-produk berkualitas tinggi dengan harga yang
terjangkau bagi rakyat Indonesia.
Misi : Membantu meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia dengan
memproduksi dan mendistribusikan makanan yang bermutu tinggi, sehat, halal,
dan aman bagi pelanggan.
4.4 Gambaran Umum Usaha Roti Tawar UD. Berdikari
4.4.1 Sumber Daya Lahan dan Bangunan
Sumber daya lahan adalah segala sesuatu yang bisa memberikan manfaat
di lingkungan fisik di mana meliputi tanah, iklim, relief, hidrologi, dan vegetasi
dimana faktor-faktor tersebut mempengaruhi potensi penggunaannya (termasuk di
dalamnya adalah akibat kegiatan-kegiatan manusia baik masa lalu maupun masa
sekarang). Misalnya penebangan hutan dan penggunaan lahan pertanian.
Sumber daya lahan merupakan alam yang sangat penting untuk
kelangsungan hidup manusia karena diperlukan dalam setiap kegiatan manusia
seperti untuk pertanian, daerah industri, daerah pemukiman, jalan, daerah rekreasi,
atau daerah-daerah yang dipelihara kondisi alamnya untuk tujuan ilmiah. Usaha
Roti Tawar UD. Berdikari berlokasi di Kelurahan Tammua Kecamatan Tallo Kota
Makassar dan merupakan pedagang Roti Tawar yang bergerak di bidang
penjualan Roti. Luas lahan yang dijadikan tempat untuk usaha Roti Tawar yaitu
37
seluas 3500m (50mx70m). Keadaan lahan yang dijadikan sebagai tempat untuk
mengusahakan usaha Roti Tawar.
4.4.2 Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia adalah potensi yang terkandung dalam
diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif
dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi
yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam
tatanan yang seimbang dan berkelanjutan. Dalam pengertian praktis sehari-hari,
sumber daya manusia lebih dimengerti sebagai bagian integral dari sistem yang
membentuk suatu organisasi. Oleh karena itu, dalam bidang kajian psikologi, para
praktisi SDM harus mengambil penjurusan industri serta organisasi.
Sumber daya manusia merupakan komponen penting dalam organisasi
yang memegang peranan yang sangat besar sebagai salah satu sumber keunggulan
kompetitif dan elemen kunci untuk meraih kesuksesan dalam bersaing dan
mencapai tujuan organisasi.
Bentuk struktur organisasi juga sangat berpengaruh kepada kinerja
pedagang roti tawar. Semakin bagus dan jelas struktur organisasi, maka semakin
professional sebuah pedagang roti tawar dalam mengelola sumber daya manusia.
Menurut Robbins (2007), struktur organisasi adalah suatu susunan dan
hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau
pedagang roti tawar dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai
38
tujuan yang di harapkan dan di inginkan. Struktur organisasi usaha roti tawar atau
yang dikenal dengan nama UD. Berdikari di kelurahan Tammua.
Keadaan dan jumlah pedagang UD. Berdikari di Kelurahan Tammua dapat
dilihat pada tabel 1.
39
Tabel 1. Jumlah pedagang Roti Tawar UD.Berdikari di Kelurahan Tammua
Kecamatan Tallo Makassar, 2014
No Nama Tenaga Kerja Umur
(tahun)
Pendidikan
keluarga
1. Muhammad daeng 54 SD
5
2. Andi basri 38 -
4
3. Amir 48 SD 6
4. Karang 55 SMP
7
5. Abd.muis 38 SMA 4
6. Angkala 25 -
3
7. Hendri 39 SMP
5
8. Rudi 40 SMA
3
9. Anto 32 SMP
4
10. Mandra 50 -
6
11. Mansyur 40 SMP 5
12 Dedi 37 SD
3
13. Bahar 45 SMA
7
14. Solong 58 -
4
15. Sama’ 47 SD
5
16. Dempa siaran 50 SD
4
17. Fajar 38 SMP 2
18 Mardeke 49 SMP
4
19. Tius 40 SMP
3
20. Rudding 48 SMP
4
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2014.
40
Tabel 1 menunjukkan bahwa UD. Berdikari di Kelurahan Tammua
memiliki pedagang kerja berjumlah 20 orang pedagang, tanpa mempertimbangkan
keterampilan yang dimiliki.
Sistem pendapatan pedagang Roti Tawar di UD.Berdikari yaitu
Rp.6000/bungkus, apabila jumlah roti tawar dalam 1 bulan banyak terjual maka
pedagang untung banyak, begitu pula sebaliknya, apabila jumlah roti tawar yang
laku terjual sedikit maka rugi.
4.4.3 potensi sumber daya alam
Potensi sumber daya alam salah satunya yaitu berupa hasil-hasil pertanian
yang umumnya merupakan bahan baku pangan, mendorong tumbuhnya industri
pengolahan hasil pertanian yang mengolah komoditas pertanian menjadi produk
pertanian yang memiliki nilai tambah. Tidak terkecuali industri roti atau bakery.
Industri roti menjadi prospektif untuk dikembangkan seiring dengan semakin
populernya makanan ini sebagai pangan alternatif yang dapat dikonsumsi secara
praktis dan bernilai gizi cukup tinggi.
Keberadaan roti dengan berbagai jenis merek dan variasi rasa yang dapat
ditemukan dengan mudah pada tempat-tempat seperti swalayan, minimarket,
toko-toko kue, pedagang kaki lima dan kios-kios kecil lainnya menandakan bahwa
bisnis ini telah berkembang dengan cukup baik.
41
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
Bauran pemasaran atau marketing mix adalah kumpulan dari variabel-
variabel pemasaran yang dapat dikendalikan yang digunakan oleh suatu badan
usaha untuk mencapai tujuan pemasaran dalam pasar sasaran.bauran pemasaran
terdapat empat komponen yaitu :
5.1 Produk
Produk adalah sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan
perhatian, pembelian, pemakaian, atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan
atau kebutuhan, (kotler, Philip. 2001). Sedangkan menurut Ali Hasan (2008),
bahwa produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan kebutuhan
atau keinginan target pasar. Kegiatan faktor produksi adalah kegiatan yang
melakukan proses, pengolahan, dan mengubah faktor-faktor produksi dari yang
tidak/kurang manfaat/gunanya menjadi memiliki nilai manfaat yang lebih. Faktor-
Faktor produksi yang umumnya digunakan adalah tenaga kerja, tanah, dan modal.
Kelangkaan pada suatu faktor produksi biasanya akan menyebabkan kenaikan
harga faktor produksi tersebut.
UD. Berdikari memiliki beberapa varian/macam roti yang ditawarkan
diantaranya :
42
1). Roti eceran Rp.1000,terdiri atas :
Varian Roti Harga
Selei 1.000,00
Coklat 1.000,00
Durian 1.000,00
Kelapa 1.000,00
Keju 1.000,00
Pia kacang ijo 1.000,00
Pia coklat 1.000,00
2). Roti besar eceran Rp.6000 yaitu :
5.1.1 jenis produk roti tawar
Jenis Roti tawar yang dijual UD Berdikari berbentuk persegi dengan
pinggiran. Roti tawar merupakan salah satu jenis makanan yang membentuk
Varian roti Harga
Tawar 6.000,00
Kombinasi 6.000,00
Keju 6.000,00
Selei 6.000,00
43
sponge dibuat dengan bahan dasar terigu, air, shortening, gula dan melalui tahap
pembentukan adonan, fermentasi dan pemanggangan.
5.1.2 Kualitas produk
Untuk kualitas produk roti tawar UD Berdikari melihat beberapa factor
antara lain aroma, tekstur, dan warna. Aroma yang dimiliki oleh roti tawar di
UD.Berdikari adalah aroma khas roti tawar, aroma di khas hasilkan dari
pencampuran adonan yang tepat dan terukur serta proses pemanggangannya yang
memperhatikan suhu dan waktu pemanggangan. Tekstur roti tawar yang
dihasilkan UD berdikari yakni empuk, pori-pori tidak besar, dan lembut. Dari segi
warna roti tawar di UD.Berdikari menghasilkan roti dengan warna bagian tengan
putih dan bagian pinggiran coklat muda. UD. Berdikari senantiasa disiplin
melakukan pengontrolan untuk menjaga kualitas roti yang dimilikinya, standar
produksi yang di terapkan sehingga menghasilkan kualias roti yang seragam untuk
setiap produksinya.
Umur simpan roti tawar UD. Berdikari ini dapat bertahan selama 4 hari
setelah hari produksi dalam kondisi ruang terbuka dan pada hari ke 5 roti tawar ini
mulai mengeras dan menjamur. Umur simpan roti tawar UD Berdikari terbilang
lebih lama dibandingkan umur simpan roti yang rata-rata adalah berkisar antara 2-
3 hari dengan kondisi yang sama yakni tanpa menggunakan bahan pengawet dan
penyimpanan pada suhu ruang.
Kemasan roti tawar UD.Berdikari menggunakan kemasan dari plastik tebal
transparan dengan pengikat berwarna kuning keemasan yang berslogan
“ROYAL”. Pemilihan plastik kemasan juga dalam rangka mempertahankan
44
kualitas dari roti tawar yang di hasilkan, dimana kemasan plastik yang tebal
dengan tingkat kerapatan yang tinggi dapat mengurangi keluar masuknya udara
dari luar yang dimana akan mempercepat proses kerusakan. Kemasan transparan
dengan tujuan dapat memudahkan konsumen maupun agen dalam mengecek
kualitas produk roti tawar yang di hasilkan, dan juga ada tidaknya kerusakan pada
produk selama penyimpanan.
Untuk penyaluran ke agen-agen yang ada di kota Makassar maupun di luar
kota Makassar. Roti Tawar ditempatkan dalam box yang sebelumnya dikemas
dengan plastik transparan untuk menjaga agar bentuk dan kualiatas roti tawar
tetap terjaga selama proses penyaluran sehingga dapat memberikan kepuasaan
kepada konsumen dan pedagang.
Sedangkan pesaing lain memiliki harga yang diatas UD.Berdikari yaitu
Rp.7500/bungkus dan masih kurang memiliki konsumen. Penawarannya juga
relatif kurang sebab produk yang di tawarkan masih sedikit dan di pasaran pun
belum mengenal baik roti tawar yang di tawarkan oleh pesaing lain.
5.2 Harga
Suatu produk atau jasa memilki suatu nilai dan biasanya dinilai dalam
sejumlah uang. Hal tersebut sekarang sering disebut dengan istilah harga. Pihak
konsumen akan menukarkan sejumlah nilai yang tentu saja dengan sejumlah uang
dengan tujuan agar mereka akan dapat memilki atau menggunakan produk atau
jasa tersebut (Kottler, 2002). Harga merupakan elemen dari bauran pemasaran
yang bersifat fleksibel, dimana saat harga akan stabil dalam waktu tertentu tetapi
dalam seketika harga dapat juga meningkat atau menurun dan juga merupakan
45
satu-satunya elemen yang menghasilkan pendapatan dari penjualan, (Almasdi
Syahza, 2003).
Penetapan harga Roti Tawar di UD. Berdikari adalah Rp.6.000,00/bungkus
dalam menentukan harga jual produknya, melalui beberapa pertimbangan yaitu
memperhatikan harga jual dari produk pesaing, biaya yang dikeluarkan, besarnya
keuntungan yang diperoleh dan kualitas produk yang dihasilkan. Sedangkan harga
pesaing untuk produk yang sama harganya diatas dari harga yang di berikan
UD.Berdikari adalah Rp.7.500 - Rp.10.000/bungkusnya.
Harga yang ditawarkan UD berdikari relative lebih murah dibandingkan
para pesaingnya, hal ini di karenakan UD berdikari memiliki target pasar kelas
menengah kebawah, dan tidak menutup kemungkinan untuk dikonsumsi oleh
kelas menengah ke atas dikarenakan harga yang relative murah tetapi tetap
menyajikan kualitas produk yang dapat bersaing.
Pihak perusahaan menerapkan kemudahan pada sistem pembayaran
kepada para agen-agen yang memasarkan produk roti tawar UD. Berdikari,
dimana para agen dapat mengambil/membeli roti tawar tanpa melakukan
pembayaran di depan, pembayaran dilakukan pada saat roti tawar yang dipasarka
agen-agen tersebut habis terjual. Kemudahan dalam sistem pembayaran ini
memudahkan dari pihak agen dan pihak UD Berdikari dalam memasarkan
produknya.
46
5.3 Promosi
pengendalian penjual/ produsen, yang dapat mengkomunikasikan
informasi persuasif yang menarik tentang produk yang ditawarkan oleh penjual/
produsen, baik secara langsung maupun melalui pihak yang dapat mempengaruhi
pembelian (Anonim, 2014). Tujuan kegiatan promosi antara lain :
Mengidentifikasi dan menarik konsumen baru
Mengkomunikasikan produk baru
Meningkatkan jumlah konsumen untuk produk yang telah dikenal secara luas
Menginformasikan kepada konsumen tentang peningkatan kualitas produk
Mengajak konsumen untuk mendatangi tempat penjualan produk
Memotivasi konsumen agar memilih atau membeli suatu produk.
Kegiatan promosi dapat dilakukan dalam bermacam-macam bentuk.
Secara formal promosi dapat dikelompokkan menjadi beberapa macam yaitu
personal selling, sales promotion, dan periklanan. Dalam mempromosikan produk
Roti Tawar UD. Berdikari menggunakan promosi dalam bentuk personal selling
yaitu mempromosikan produk Roti Tawar kepada calon pembeli yang datang ke
lokasi penjualannya.
Produk Roti Tawar ROYAL yang ada di UD. Berdikari dipromosikan
dengan personal selling adalah bentuk promosi secara personal dengan persentasi
lisan dalam suatu percakapan dengan calon pembeli yang di tujukan untuk
merangsang pembeli. Penjualan tatap mata merupakan kegiatan mempromosikan
suatu produk dengan cara mendatagi ke tempat konsumen berada. Hal ini
didukung oleh (Ali Hasan, 2010), promosi dengan metode personal selling
47
merupakan dari strategi promosi dalam kegiatan pemasaran yang menggunakan
“orang ke orang” untuk meningkatkan kesadaran produk dan menghasilkan
tingkat penjualan tertentu. Dan menurut (kotler 2000), penjualan
perorangan”personal selling” yaitu penyajian atau presentasi pribadi oleh tenaga
penjual perusahaan tujuan mejual dan membina hubungan dengan pelanggan”.
Dengan komunikasi tersebut, dapat menyebarkan dari jaringan bisnis,
sosial, dan masyarakat yang dianggap sangat berpengaruh. Model komunikasi
personal selling menurut pemilik UD. Berdikari cukup mempengaruhi penjualan
produk mereka.Promosi merupakan suatu aktivitas dan materi yang dalam
aplikasinya menggunakan teknik.
5.4 Distribusi
Tempat atau distribusi adalah untuk berbagai kegiatan yang dilakukan
perusahaan membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia untuk konsumen
sasaran (Anonim, 2009). Saluran distribusi adalah himpunan perusahaan dan
perorangan yang mengambil alih hak atau membantu dalam pengalihan hak atas
barang atau jasa selama berpindah dari produsen ke konsumen (Kotler, 2000).
Saluran distribusi dapat dilihat sebagai kumpulan organisasi yang saling
bergantungan satu sama lainnya yang terlibat dalam proses penyediaan sebuah
produk/ pelayanan untuk digunakan atau dikonsumsi. Penyampaian dalam
perusahaan jasa harus dapat mencari agen dan lokasi untuk menjangkau populasi
yang tersebar luas.
Sebagai salah satu variabel marketing mix, place/ distribusi mempunyai
peranan yang sangat penting dalam membantu perusahaan memastikan produknya
48
karena tujuan dari distribusi adalah menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan
dan diinginkan oleh konsumen pada waktu dan tempat yang tepat.
Saluran distribusi roti tawar pada UD. Berdikari adalah dari UD. Berdikari
sebagai produsen/ pedagang roti tawar menjual produknya ke konsumen yang
berada disekitar lokasi, dan UD. Berdikari yang menggunakan jasa agen-agen
yang membantu penyaluran produknya untuk menjangkau konsumen di tempat
yang berbeda..
Pendistribusian ini di lakukan oleh pedagang roti tawar dengan melakukan
promosi produk guna memperkenalkan produk roti Tawar ke konsumen. Kadang
konsumen datang sendiri ke UD. Berdikari untuk membeli Roti Tawar dan
penjualan yang di berikan UD.Berdikari sama dengan yang di toko/warung.
meskipun pemasarannya beda dan peujualan yang dilakukan tidak sama dengan
pedagang Roti Tawar itu sendiri. Tetapi UD. Berdikari menjalin hubungan kerja
sama dengan baik pada konsumen yang datang sendiri ke pabrik .
Wilayah pemasaran pedagang Roti Tawar biasanya di pasar-pasar
tradisional maupun pasar kecil , toko/warung yang ada di Kota Makassar. Selain
itu juga pemasarannya sudah menjangkau sampai diluar daerah Makassar yakni
Bira, kabupaten Bulukumba.
49
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu bauran pemasaran yang dilakukan
oleh UD.Berdikari yaitu :
1. Produk Roti Tawar yang ditawarkan UD.Berdikari hanya memproduksi
roti tawar dengan pinggiran dikemas dengan plastik transparan merek
ROYAL.
2. Harga, harga jual yang ditetapkan oleh UD. Berdikari yaitu Rp.
Rp.6000/bungkus untuk roti tawa, dengan memberikan kemudahan system
pembayaran pada agen pemasarannya.
3. Distribusi, saluran distribusi produk dari UD. Berdikari itu sendiri yakni
pedagang roti tawar menjual produknya langsung ke konsumen sekitar.
Dan juga menggunakan agen untuk memasarkan produknya ke pasar-
pasar, toko/warung serta di luar Makassar yaitu Bira Kabupaten
Bulukumba.
4. Promosi, promosi yang dilakukan oleh UD.Berdikari menggunakan
personal selling.
6.2 Saran
Memberi dorongan bagi para karyawan dan mitra kerja untuk selalu
memotivasi serta memberikan sesuatu yang nyata, yang sudah dikerjakan meski
itu sedikit dan belum menghasilkan secara maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari., 1992. Managemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Alfabeta, Bandung.
Ali Hasan. 2008. Marketing. Media Pressindo. Jakarta
Anonim, 2010. http://Promosi- Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.html.Diakses 24
Maret 2014.
Anonim, 2014. http://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_manusia.
Anonim, 2014. http://daraadilasandy.wordpress.com/2011/05/28/bauran-pemasaran-marketing-
mix/.Diakses 10 Juni 2014
Almasdi Syahza. 2003. Jurnal Ekonomi: paradigma Baru Pemasaran Produk Pertanian berbasis
agribisnis di daerah Riau. PPD & I Fakultas Ekonomi Uniersitas Tarumanagara. Jakarta.
Anonim, 2014. http://rajapresentasi.com/2009/04/strategi-pemasaran-dan-bauran-
pemasaran/.Diakses 10 Juni 2014.
Anonim, 2014. http://www.pengertianahli.com/2014/05/pengertian-produk-dan-jenis-
produk.html.Diakses 15 Agustus 2014
Anonim,2014.http://blog.ub.ac.id/kimhyunnakairupan/2012/02/29/sisdl-pengertian-sumber-daya-
lahan-kartografi/.html. Diakses 02 Sepetember 2014.
Anonim, 2014. http://handpage.blogspot.com/p/pengertian-visi-dan-misi.html. Diakses
Sepetember 2014.
Anonim, 2014. http://rifkiemuhammad.blogspot.com/2012/11/bauran-pemasaran-
7p_8878.html.Diakses 10 Juni 2014.
Anonim, 2014. http://harrisfadilah.wordpress.com/2012/04/17/pengembangan-usaha/.html.
Diakses 15 September 2014.
Kottler , 2002. Manajemen Pemasaran ; Perspektif Asia. Diterjemahkan oleh Handoyo
Prasetyo dan Hamin. ANDI. Yogyakarta.
Kottler, Philip, 2008.Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Lupiyoadi, Rambat dan Hamdani A. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba
Empat.
Muhammad Firdaus. 2007. Manajemen Agribisnis. Bumi Aksara. Jakarta.
Assauri, Sofijan. 2004. Manajemen Pemasaran, Edisi I. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Chandra, Gregorius. 2002. Strategi dan Program Pemasaran, Edisi 1. Yogyakarta: Andi.
Sulaeman, Suhendar. 2004. Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah Dalam Menghadapi
Pasar Regional dan Global, Jakarta.
Mursalim. 2002. Analisis Pengembangan Usaha Agribisnis Berdasarkan Strategi Pemasaran
Dan Segemen Pasar. Universitas Hasanuddin. Makassar.
Tjiptono, Fandy. 2004. Pemasaran Jasa. Malang: Banyumedia Publishing.
Nirwana, 2004. Prinsip-Prinsip Pemasaran Jasa. Malang.