Batuan Beku Literatur

11
1.4 LANDASAN TEORI Batuan beku berasal dari cairan magma yang membeku akibat mengalami pendinginan. Menurut ilmu petrologi semua bahan beku terbentuk dari magma karena membekunya lelehan silikat yang cair dan pijar. Magma yang cair dan pijar itu berada di dalam bumi dan oleh kekuatan gas yang larut di dalamnya naik ke atas mencari tempat-tempat yang lemah dalam kerak bumi seperti daerah patahan/rekahan. Magma akan keluar mencapai permukaan bumi melalui pipa gunungapi dan disebut lava, akan tetapi ada pula magama yang membeku jauh di dalam bumi dan dikenal dengan nama batuan beku dalam.Batuan Beku adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai batuan intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif (vulkanik). Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair ataupun batuan yang sudah ada, baik di mantel ataupun kerak bumi. Umumnya, proses pelelehan terjadi oleh salah satu dari proses-proses berikut: kenaikan temperatur, penurunan tekanan, atau perubahan komposisi. Lebih dari 700 tipe batuan beku telah berhasil dideskripsikan, sebagian besar terbentuk di bawah permukaan kerak bumi. (Budi Setiyarso,1981) Batuan beku adalah batuan yang terbentuk secara langsung dari hasil pembekuan magma, baik itu dibawah permukaan bumi (intrusif) ataupun dipermukaan bumi (ekstrusif).Secara umum batuan beku memiliki cirri-ciri sebagai berikut ;Massive Maksudnya batuan tersebut memiliki struktur yang kompak dank eras. Terdiri dari paduan mineral- mineral pembentuk batuan, yaitu mineral primert (mineral utama dan mineral aksesoris). Tidak ada perlapisan Maksudnya batuan tersebut tidak menunjukkan adanya bidang perpisahan pada strukturnya. Berikut ini bentuk-bentuk badan batuan beku (Rock body) Batuan beku luar, berupa produk ekstrusif (bukit, gunung

description

deliteratur sari batuan beku

Transcript of Batuan Beku Literatur

Page 1: Batuan Beku Literatur

1.4 LANDASAN TEORI

Batuan beku berasal dari cairan magma yang membeku akibat mengalami pendinginan. Menurut ilmu petrologi semua bahan beku terbentuk dari magma karena membekunya lelehan silikat yang cair dan pijar. Magma yang cair dan pijar itu berada di dalam bumi dan oleh kekuatan gas yang larut di dalamnya naik ke atas mencari tempat-tempat yang lemah dalam kerak bumi seperti daerah patahan/rekahan. Magma akan keluar mencapai permukaan bumi melalui pipa gunungapi dan disebut lava, akan tetapi ada pula magama yang membeku jauh di dalam bumi dan dikenal dengan nama batuan beku dalam.Batuan Beku adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai batuan intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif (vulkanik). Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair ataupun batuan yang sudah ada, baik di mantel ataupun kerak bumi. Umumnya, proses pelelehan terjadi oleh salah satu dari proses-proses berikut: kenaikan temperatur, penurunan tekanan, atau perubahan komposisi. Lebih dari 700 tipe batuan beku telah berhasil dideskripsikan, sebagian besar terbentuk di bawah permukaan kerak bumi. (Budi Setiyarso,1981)

Batuan beku adalah batuan yang terbentuk secara langsung dari hasil pembekuan magma, baik itu dibawah permukaan bumi (intrusif) ataupun dipermukaan bumi (ekstrusif).Secara umum batuan beku memiliki cirri-ciri sebagai berikut ;Massive Maksudnya batuan tersebut memiliki struktur yang kompak dank eras. Terdiri dari paduan mineral-mineral pembentuk batuan, yaitu mineral primert (mineral utama dan mineral aksesoris). Tidak ada perlapisan Maksudnya batuan tersebut tidak menunjukkan adanya bidang perpisahan pada strukturnya. Berikut ini bentuk-bentuk badan batuan beku (Rock body) Batuan beku luar, berupa produk ekstrusif (bukit, gunung dan planteau).Batuan beku adalah merupakan kumpulan mineral-mineral silikat dari hasil penghabluran magma yang mendingin. Penggolongan batuan beku dapat didasarkan kepada tiga patokan utama yaitu berdasarkan genetik batuan, berdasarkan senyawa kimia yang terkandung dan berdasarkan susunan mineralnya. Pembagian yang berdasarkan genetik atau tempat terjadinya dari batuan beku dapat dibagi atas batuan ekstrusi dan batuan intrusi. Batuan ekstrusi terdiri dari semua material yang dikeluarkan kepermukaan bumi baik di daratan maupun di bawah permukaan laut material ini mendingin dengan cepat, ada yang berbentuk padat atau suatu larutan yang kental dan panas yang disebut lava. Magma yang mencapai permukaan bumi melalui rekahan atau lubang kepundan gunung api sebagai erupsi, mendingin dengan cepat dan membeku menjadi batuan beku luar. (W.T. Huang, 1962).

Batuan beku berasal dari hasil pendinginan dan pembekuan magma, dimana magma ini merupakan suatu lelehan pijar yang terdiri dari zat-zat yang mobil yang panas bersuhu antara 9000-12000 terbentuk secara alamiah yang merupakan senyawa silikat dan magma

Page 2: Batuan Beku Literatur

juga mengandung gas. Sistem yang paling berguna dan signifikan dalam pengklasifikasian batuan beku, didasarkan oleh dua kriteria yaitu: komposisi dan tekstur. Pentingnya kriteria tersebut tidak hanya terletak pada kegunaan untuk mendeskripsikan batuan sehingga bisa dibedakan dengan batuan tipe lain, tetapi juga penting dalam pengertian umum. Pada komposisi mineral terdapat petunjuk-petunjuk penting mengenai sifat dasar magma, dan tekstur menunjukkan sejarah pendinginan.Kira-kira 99% dari dari sebagian besar batuan beku tersusun hanya dari 8 elemen, yaitu oksigen, kalsium, alumunium, silikon, sodium, magnesium, dan potassium. Sebagian besar dari elemen terebut masuk ke dalam struktur kristal pembentuk batu silikat dan membentuk feldspar, amphibole, kuarsa, mika, piroksen, olivine, dan amphibole. Keenam mineral ini terdapat pada 95% volume dari semua batuan-batuan beku dan yang terpenting adalah untuk mempelajari klasifikasi dan asal batuan beku.( Turner dan Verhoogen 1960),

Batuan adalah kumpulan dari mineral-mineral, atau agregasi dari mineral-mineral , biasanya dia tidak dalam keadaan homogen dan tidak pula mempunyai susunan kimia dan sifat-sifat fisika yang tetap dan terbentuk di alam. Untuk mengetahui proses-proses yang terjadi suatu batuan terlebih dahulu kita melakukan pendiskripsian batuan, yaitu: jenis batuan, warna batuan, tekstur batuan, struktur, serta komposisi-komposisi mineral yang menyusun batuan. Secara Umum jenis batuan dibagi atas 3 yaitu Batuan beku, sedimen dan metamorf.Batuan beku adalah batuan yang terbentuk melalui hasil pembekuan magma atau kristalisasi magma yang dipengaruhi oleh suhu. Penggolongan batuan beku dapat didasarkan pada tiga patokan utama yaitu berdasarkan genetic batuan, berdasarkan senyawa kimia yang terkadung, dan berdasarkan susunan mineraloginya.Batuan beku terdiri atas kristal-kristal mineral dan kadang-kadang mengandung gelas, berdasarkan tempat kejadiannya (genesa) batuan beku terbagi menjadi 3 kelompok yaitu: a. Batuan beku dalam (pluktonik), terbentuk jauh di bawah permukaan bumi. Proses pendinginan sangat lambat sehingga batuan seluruhnya terdiri atas kristal-kristal (struktur holohialin).contoh :Granit, Granodiorit, dan Gabro. b. Batuan beku korok (hypabisal), terbentuk pada celah-celah atau pipa gunung api. Proses pendinginannya berlangsung relatif cepat sehingga batuannya terdiri atas kristal-kristal yang tidak sempurna dan bercampur dengan massa dasar sehingga membentuk struktur porfiritik. Contoh batuan ini dalah Granit porfir dan Diorit porfir. c. Batuan beku luar (efusif) terbentuk di dekat permukaan bumi. Proses pendinginan sangat cepat sehingga tidak sempat membentuk kristal. Struktur batuan ini dinamakan amorf. Contohnya Obsidian, Riolit dan Batuapung.(alfonsus simalango,1986).

Batuan beku berdasarkan genesa atau tempat terjadinya dapat dibagi tiga, yaitu : Batuan intrusi atau plutonik adalah batuan yang terbentuknya berada jauh di dalam bumi (15 – 50 Km). Karena tempat pembentukannya dekat dengan astenosfer, maka pendinginan berjalan sangat lambat. Karena itu bentuk batuannya besar – besar dan mempunyai kristal yang sempurna dengan bentuk tekstur holokristalin (semua komposisi disusun oleh kristal sempurna), karena pembentukan kristalnya sangat sempurna mengingat waktu

Page 3: Batuan Beku Literatur

penghablurannya sangat lama. Contoh batuan beku plutonik ini seperti gabro, diorite, dan granit (yang sering dijadikan hiasan rumah) dan lain-laijn. Batuan Ekstrusi adalah Magma yang bergerak dari dalam ke permukaan bumi, sebagian besar membeku di dalam sebagai batuan plutonis, hanya kurang dari 1/10 nya yang membeku di permukaan bumi dan dikenal sebagai Batuan Vulkanis atau vulkanik. Suatu aktivitas vulkanisme akan mengeluarkan materi – materi berupa gas, cair dan padat. Kelompok batuan ekstrusi terdiri dari semua material yang dikeluarkan ke permukaaan bumi baik di daratan ataupun di bawah permukaan laut. Material ini mendingin dengan cepat, ada yang berbentuk padat, debu atau suatu larutan kental dan panas, cairan ini disebut lava. Ada dua tipe magma intrusi, yang pertama memiliki kandungan silika yang rendah dan vikositasnya rendah. Tipe kedua dari lava ini adalah bersifat asam, yang memiliki kandungan silika yang tinggi dan vikositas relatif tinggi.Contoh batuan beku vulkanik adalah basalt, andesit (yang sering dijadikan pondasi rumah), dan dacite. Batuan Gang antara batuan dalam dan batuan leleran terdapat gejala antara batuan yang terbentuk dalam celah – celah serta rekahan – rekahan dalam kerak bumi. Batuan yang terbentuk adalah batuan gang atau batuan korok disebut juga batuan hypo-abisik. Gang disini adalah suatu badan yang bentuknya seperti sebuah kitab besar. Magma yang membeku dalam gang adalah magma yang sedang menuju ke permukaan bumi atau membeku dalam celah – celah di kerak bumi. Misalnya magma yang mempunyai susunan granit itu membeku dalam sebuah gang, maka batuan yang terbentuk disebut porfiri granit yang berarti batuan granit bertekstur porfiri. (Munir, 1995).

Identifikasi batuan merupakan suatu kegiatan membuat deskripsi tentang suatu batuan tertentu. Setelah identiikasi dilakukan, maka kita dapat dengan jelas memberi nama batuan tersebut. Sifat fisika dan kimia yang umum dikenal dalam mengidentifikasi batuan biasanya dibagi dalam 4 kategori sifat, yaitu :

Warna

Tekstur

Struktur

Komposisi mineral pembentuk batuan

Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari pembekuan magma, baik di bawah permukaan (insrusif) maupun di atas permukaan (eksrusif). Ciri khas batua beku adalah kenampakannya yang kristalin, yaitu memiliki unit-unit kristal yang kecil yang saling mengikat satu sama lain. (DRS. FIRDAUS, M.SI, 2011:10)

Alfonsus simalango,1986, The Geology and Geothermal Activity of TheEeast African Rift System, Kenya.

Page 4: Batuan Beku Literatur

Munir, 1955, Petrologi Dan Kristalografi & Mineralogi T. Geology. ITB

Budi setiyarso,1981, Petrologi Batuan Beku. Yogyakarta

Turner dan Verhoogen , 1960, Dasar-Dasar Geologi, Institut Teknologi Bandung.

W. T. Huang,1962, Modul ekskursi Endapan Mineral, Program Studi Teknik Geologi. Institut Teknologi Bandung.

2.3 LANDASAN TEORI

Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari pembekuan magma, baik dibawah permukaan (intrusif) maupun diatas permukaan (ekstrusif). Ciri khas batuan beku adalah kenampakannya yang kritalin, yaitu memiliki unit-unit kristal yang kecil yang saling mengikat satu sama lain. Identifikasi batuan merupakan suatu kegiatan membuat deskripsi tentang suatu batuan tertentu. Sifat fisika dan kimia yang umum dikenal dalam mengidentifikasi batuan adalah :

1. Warna

Warna batuan beku biasanya representasi dari mineral pembentuk batuan beku itu sendiri. Mineral-mineral tersebut dibedakan menjadi dua kelompok, yakni: berwarna cerah (bersifat asam/felsic) dan berwarna gelap (bersifatbasa/ mafic).

2. Tekstur

Tekstur merupakan kenampakan batuan berkaitan dengan ukuran, bentuk, dan sususnan butir mineral penyusun batuan. Tekstur dapat dijadikan petunjuk tentang proses (ganesa) yang terjadi pada waktu lampau sehingga menghasilkan batuan tersebut. Tekstur yang umumnya sering dijumpai pada batuan beku :

· Feneritik

· Afanitik

· Porfiritik

· Glassy

Page 5: Batuan Beku Literatur

· Fragmental

3. Struktur

Struktur adalah kenampakan hubungan antara bagian batuan yang berbeda. Macam-macam struktur yang terdapat pada batuan beku:

· Masif

· Jointing

· Vesikular

· Aliran

· Amigdaloidal

4. Komposisi Mineral Pembentuk Batuan

Mineral-mineral yang terdapat pada batuan beku, antara lain : kwarsa, mika, feldspar, olivine, piroksen. Mineral-mineral penyusun batuan metamorf, antara lain : kwarsa, mika feldspar, karbonat, mineral lempung. (penuntun praktikum geologi dasar, 2013)

Tekstur menggambarkan sifat butir (kristal) yang membentuk batu. Batuan dianggap berbutir kasar jika kita dapat membedakan kristal dengan mata telanjang. Batuan beku berbutir halus setidaknya memiliki bagian dari matriks batuan yang memiliki kristal yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Tekstur porfiritik diproduksi oleh dua tahap pendinginan yang berbeda, baik kristal besar dan kecil di batu yang sama. Pendinginan yang lambat (umumnya di bawah tanah) menghasilkan kristal besar. Pendinginan cepat (pada atau dekat permukaan Bumi) menghasilkan kristal yang lebih kecil. Dalam sebuah porfiritik, kristal adalah ukuran jelas berbeda. Kristal yang lebih kecil disebut matriks atau massa dasar. Istilah pegmatit disediakan untuk batuan beku yang memiliki kristal yang luar biasa besar. Ini adalah istilah yang digunakan untuk batuan beku namun biasanya terkait dengan granit. Pegmatites adalah unik karena mereka tidak membentuk langsung dari batuan beku lelehan namun terbentuk dari cairan yang berasal dari atau dekat tubuh batuan beku.Cairan (umumnya berair dan di bawah temperatur dan tekanan yang tinggi) memungkinkan untuk banyak kebebasan untuk migrasi ion (dibebankan atom atau molekul) ke situs kristalisasi. Hasilnya adalah pembentukan kristal besar.(Nakamura dkk, 2002)

Batuan beku terbentuk dari pemadatan bahan batu (magma cair), baik mengalami kristalisasi maupun tanpa kristalisasi. Ada dua tipe dasar batuan beku yaitu:

1) Batuan beku intrusif (plutonik) seperti diorit, granit, gabro, dan pegmatite yaitu batuan beku yang mengeras di bawah permukaan bumi.

2) Batuan beku ekstrusif (vulkanik) seperti andesit, basalt, obsidian, batu apung, riolit dan scoria yang mengeras pada atau di atas permukaan bumi. (www.Budi Setiyarso.blogspot.com)

Page 6: Batuan Beku Literatur

Batuan adalah kumpulan dari mineral-mineral, atau agregasi dari mineral-mineral , biasanya dia tidak dalam keadaan homogen dan tidak pula mempunyai susunan kimia dan sifat-sifat fisika yang tetap dan terbentuk di alam. Untuk mengetahui proses-proses yang terjadi suatu batuan terlebih dahulu kita melakukan pendiskripsian batuan, yaitu: jenis batuan, warna batuan, tekstur batuan, struktur, serta komposisi-komposisi mineral yang menyusun batuan. Secara Umum jenis batuan dibagi atas 3 yaitu batuan beku, sedimen dan metamorf.Batuan beku adalah batuan yang terbentuk melalui hasil pembekuan magma atau kristalisasi magma yang dipengaruhi oleh suhu.Penggolongan batuan beku dapat didasarkan pada tiga patokan utama yaitu berdasarkan genetic batuan, berdasarkan senyawa kimia yang terkadung, dan berdasarkan susunan mineraloginya.

Berdasarkan Genetik Batuan beku terdiri atas kristal-kristal mineral dan kadang-kadang mengandung gelas, berdasarkan tempat kejadiannya (genesa) batuan beku terbagi menjadi 3 kelompok yaitu :

a. Batuan beku dalam (pluktonik), terbentuk jauh di bawah permukaan bumi. Proses pendinginan sangat lambat sehingga batuan seluruhnya terdiri atas kristal-kristal (struktur holohialin).contoh : Granit, Granodiorit, dan Gabro.

b. Batuan beku korok (hypabisal), terbentuk pada celah-celah atau pipa gunung api. Proses pendinginannya berlangsung relatif cepat sehingga batuannya terdiri atas kristal-kristal yang tidak sempurna dan bercampur dengan massa dasar sehingga membentuk struktur porfiritik. Contoh batuan ini dalah Granit porfir dan Diorit porfir.

c. Batuan beku luar (efusif) terbentuk di dekat permukaan bumi. Proses pendinginan sangat cepat sehingga tidak sempat membentuk kristal. Struktur batuan ini dinamakan amorf. Contohnya Obsidian, Riolit dan Batua pung.

Berdasarkan Senyawa Kimia Berdasarkan komposisi kimianya batuan beku dapat dibedakan menjadi:

a. Batuan beku ultra basa memiliki kandungan silika kurang dari 45%. Contohnya Dunit dan Peridotit.

b. Batuan beku basa memiliki kandungan silika antara 45% - 52 %. Contohnya Gabro, Basalt.

c. Batuan beku intermediet memiliki kandungan silika antara 52%-65 %. Contohnya Andesit dan Syenit.

d. Batuan beku asam memiliki kandungan silika lebih dari 65%. Contohnya Granit, Riolit.

Dari segi warna, batuan yang komposisinya semakin basa akan lebih gelap dibanding yang komposisinya asam.

Berdasarkan Susunan Mineralogi Klasifikasi yang didasarkan atas mineralogi dan tekstur akan dapat mencrminkan sejarah pembentukan battuan dari pada atas dasar kimia.

Page 7: Batuan Beku Literatur

Tekstur batuan beku menggambarkan keadaan yang mempengaruhi pembentukan batuan itu sendiri. Seperti tekstur granular member arti akankeadaan yang serba sama, sedangkan tekstur porfiritik memberikan arti bahwa terjadi dua generasi pembentukan mineral. Dan tekstur afanitik menggambarkan pembekuan yang cepat. Dalam klasifikasi batuan beku yang dibuat oleh Russel B. Travis, tekstur batuan beku yang didasarkan pada ukuran butir mineralnya dapat dibagi menjadi:

a. Batuan dalam Bertekstur faneritik yang berarti mineral-mineral yang menyusun batuan tersebut dapat dilihat tanpa bantuan alat pembesar.

b. Batuan gang Bertekstur porfiritik dengan massadasar faneritik.

c. Batuan gang Bertekstur porfiritik dengan massa dasar afanitik.

d. Batuan lelehan Bertekstur afanitik, dimana individu mineralnya tidak dapat dibedakan atau tidak dapat dilihat dengan mata biasa. (Nesse, 2000)

Nakhlites (batuan beku mars) adalah batuan beku, yang dipadatkan dari magma basaltik, walaupun komposisi magmanya yang tidak teratur. Asal beku yang disusun oleh mineralogi, kimia mineral, tekstur, dan formasi urutan mineral. Mineral kimia dan pola mineral yang ada di bumi, bulan, dan eucrite (asteroidal) adalah sama-sama memiliki basal. Keseluruhan tekstur dari nakhlites juga mirip dengan basal terestrial, seperti tekstur mesostasis. Demikian pula, mineral dalam nakhlites mengandung multifase, inklusi kaca yang identik dengan yang diidentifikasi sebagai inklusi batuan basaltik magmatik di bumi.Sehingga, batu hampir identik dengan nakhlites yang telah ditemukan di Bumi.Interpretasi awal dari nakhlites mengandalkan mineral dan kesamaan tekstur dengan batuan basaltik terestrial. Mineraloginya didominasi oleh piroksin, olivin, plagioklas, dan oksida Fe-Ti seperti yang ditemukan pada batu basal. Tekstur keseluruhannya adalah phenocrystic atau porfiritik basal.Pada NWA817 dan MIL03346 ada pengecualian yaitu bahwa mereka mesostases sebagian besar kaca.(Sautter, 2002).

Anonim, 2013. Penuntun praktikum geologi dasar. Universitas haluoleo. Kendari

Nakamura, N. dkk, 2002, REE abundances and Rb–Sr age of a new Antarctic nakhlite Yamato 000593 (abstract), Antarctic Meteorites: Tokyo

Nesse, W.D., 2000. Introduction to Mineralogy. Oxford University Press: New York

Sautter, V. dkk, 2002, A new Martian meteorite from Morocco: the nakhlite North West Africa 817. Earth Planet: Afrika Barat

http://www.Budi Setiyarso.blogspot.com/Batuan .(diakses tanggal 07 April 2013).