BATUAN BEKU

28
HAND OUT No. 2 A.Kompetensi Kompetensi yang diharapkan dari mahasiswa setelah mengikuti materi perkuliahan ini adalah: 1. Mahasiswa dapat memahami arti dari batuan beku dan memahami hubungan batuan beku dengan geologi. 2. Mahasiswa dapat memahami proses terbentuknya batuan beku baik batuan plutonis, batuan gang dan batuan vulkanis (ekstrusi) 3. Mahasiswa dapat mengelompokkan berbagai macam batuan kedalam kelompok batuan beku. 4. Mahasiswa dapat memahami tentang bentuk, struktur, dan dapat melakukan deskripsi terhadap batuan beku di lapangan. B. Pokok Bahasan Batuan Beku C. Sub Pokok Bahasan 1. Hubungan Batuan dan Geologi 2. Batuan Plutonis 3. Batuan Gang 4. Batuan Vulkanis (Ekstrusi) 5. Pengelompokan Batuan Beku Berdasarkan Sifat Kimia 6. Bentuk Batuan Beku 7. Struktur Batuan Beku 8. Deskripsi Batuan Beku D. Materi Kuliah 1. Hubungan Batuan dan Geologi Sebelum membicarakan tentang batuan beku, terlebih dahulu harus mengerti tentang arti batuan dalam ilmu geologi. Pengertian batuan dalam ilmu geologi berbeda sekali dengan Hand Out ini disusun hanya untuk bahan kuliah Program Studi D3 Teknik Pertambangan Jur. Sipil FT UNP. 26

description

geologi tentang batuan beku

Transcript of BATUAN BEKU

Page 1: BATUAN BEKU

HAND OUT No. 2

A. KompetensiKompetensi yang diharapkan dari mahasiswa setelah mengikuti materi perkuliahan ini adalah:1. Mahasiswa dapat memahami arti dari batuan beku dan memahami hubungan batuan beku

dengan geologi.

2. Mahasiswa dapat memahami proses terbentuknya batuan beku baik batuan plutonis, batuan gang dan batuan vulkanis (ekstrusi)

3. Mahasiswa dapat mengelompokkan berbagai macam batuan kedalam kelompok batuan beku.

4. Mahasiswa dapat memahami tentang bentuk, struktur, dan dapat melakukan deskripsi terhadap batuan beku di lapangan.

B. Pokok BahasanBatuan Beku

C. Sub Pokok Bahasan1. Hubungan Batuan dan Geologi2. Batuan Plutonis3. Batuan Gang4. Batuan Vulkanis (Ekstrusi)5. Pengelompokan Batuan Beku Berdasarkan Sifat Kimia6. Bentuk Batuan Beku7. Struktur Batuan Beku8. Deskripsi Batuan Beku

D. Materi Kuliah

1. Hubungan Batuan dan GeologiSebelum membicarakan tentang batuan beku, terlebih dahulu harus mengerti tentang arti

batuan dalam ilmu geologi. Pengertian batuan dalam ilmu geologi berbeda sekali dengan pengertian kita sehari - hari mengenai isitilah ini. Di alam terdapat beberapa jenis batuan beku, sehingga dengan demikian dikenal pula adanya beberapa jenis magma. Yang menjadi pertanyaan ialah bagaimanakah berbagai jenis magma itu terbentuk?

Dalam ilmu petrologi kita kenal penganut teori magma yang menganggap bahwa semua batuan beku itu terbentuk dari magma karena membekunya lelehan silikat yang cair-pijar ini. Magma yang cair-pijar tadi semula berada dalam bumi dan oleh kekuatan gas yang larut di dalamnya naik ke atas mencari tempat-tempat yang lemah dalam kerakbumi, seperti daerah patahan atau rekahan. Magma akan keluar mencapai permukaan bumi melalui pipa gunung api

Hand Out ini disusun hanya untuk bahan kuliahProgram Studi D3 Teknik Pertambangan Jur. Sipil FT UNP.

26

Page 2: BATUAN BEKU

dan disebut lava, akan tetapi ada pula magma yang membeku jauh di dalam bumi dan dikenal dengan nama batuan beku dalam.

Selanjutnya orang berpendapat bahwa magma asal itu mempunyai susunan basal dan kemudian karena proses diferensiasi dan asimilasi didapat susunan magma yang berbeda-beda dan membeku menjadi batuan yang berbeda susunannya. Jikalau magma tadi tiba di bagian yang lebih tinggi dalam kerak bumi maka magma itu akan mendingin dan mulailah terjadi kristalisasi atau penghabluran menjadi mineral.

Mineral yang pertama terbentuk ialah mineral yang berat jenisnya besar yaitu mineral yang berwarna tua. Oleh karena berat jenisnya yang besar dibandingkan dengan masa sekelilingnya maka mineral itu tenggelam kembali dalam magma yang masih cair.

Karena kristalisasi ini maka susunan magma akan berubah, mineral yang telah tenggelam tadi akan larut kembali, akan tetapi jenis itu akan tetap tinggal di bagian bawah dari magma. Di bagian atas terkumpul mineral yang ringan, kaya akan SiO2, sehingga dengan demikian terjadilah pemisahan atau diferensiasi yaitu magma asam (kaya SiO) di atas dan magma basa di bawah. Diferensiasi seperti yang diutarakan di atas disebabkan oleh kristalisasi dan gravitasi.

Yang dimaksud dengan proses asimilasi ialah penelanan batuan sekelilingnya oleh magma yang sedang menuju ke atas. Proses asimilasi ini adalah suatu teori untuk menerangkan terjadinya magma dengan susunan kimia yang berbeda-beda.

Jikalau kita memperhatikan susunan batuan beku, maka terlihatlah bahwa bagian-bagian batuan itu tidak mempunyai warna yang sama. Ada bagian yang berwarna kemerahan, kelabu, putih, coklat, hijau ataupun hitam. Bagian-bagian batuan beku yang mempunyai warna yang berbeda itu adalah mineral yang menyusun batuan tersebut.

Pada umumnya mineral yang menghablur dalam batuan tidak mempunyai bentuk yang baik. Hanya apabila mineral tadi dapat berkembang dengan leluasa maka akan terjadilah kristal yang teratur bidang bidangnya seakan-akan diasah, seperti misalnya kuarsa yang dikenal dengan nama kristal gunung.

Batuan (rock) dalam pengertian geologi tidak selalu merupakan masa yang padat, tetapi pasir yang lepas, batubara yang ringan ataupun lempung yang gembur dalam ilmu geologi dimasukkan kedalam istilah batuan. Jadi segala sesuatu yang menjadi bahan pembentuk kerak bumi adalah batuan. Sedangkan pengertian kita sehari-hari yang disebut batu (stone) adalah benda yang keras dan padat.

Salah satu cabang dari ilmu geologi yang membahas dan meneliti batuan adalah Petrologi (ilmu batuan), mengartikan batuan adalah masa yang terdiri dari satu atau lebih macam mineral yang membentuk satuan terkecil dari kerakbumi dan mempunyai komposisi kimia dan mineral yang tetap, sehingga dengan jelas dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Batuan beku atau Igneous Rock berasal dari bahasa latin, Inis = fire (api). Batuan beku adalah batuan yang terjadi dari pembekuan materi yang kental yang berasal dari dalam bumi (magma).

Magma panas yang bergerak dari dalam bumi ke permukaan bumi makin lama makin dingin dan akhirnya membeku. Ada yang belum mencapai permukaan bumi sudah membeku, sehingga dikenal sebagal Batuan Beku Dalam atau Batuan Intrusi atau Batuan Plutonis (Pluto = dewa dunia bawah). Ada juga yang membeku setelah mencapai permukaan bumi sehingga dikenal dengan nama Batuan Beku Luar atau Batuan Ekstrusi atau Batuan Vulkanis (Vulkanus = dewa api). Batuan plutonis, karena proses pembekunya lambat maka banyak kesempatan untuk membentuk kristal-kristal besar. Sering pula disebut tekstur Phaneritis.

Dilain pihak, batuan vulkanis cepat sekali membeku sehingga tidak banyak kesempatan untuk membentuk kristal-kristal besar. Oleh karena itu pada umumnya kristalnya halus, sulit dilihat dengan mata telanjang. Batuan dengan kristal mineral halus seperti itu disebut tekstur Aphanitis.

Hand Out ini disusun hanya untuk bahan kuliahProgram Studi D3 Teknik Pertambangan Jur. Sipil FT UNP.

27

Page 3: BATUAN BEKU

Disamping itu ada juga yang menambahkan satu jenis Batuan Beku lagi yang disebut Batuan Beku Korok/Batuan Beku Sela, yaitu yang membeku di celah/rekahan kerak bumi ataupun di dalam pipa-pipa gunung api. Batuan ini biasanya tersusunan dari kristal-kristal halus bercampur kasar. Karena proses pembekuan agak cepat berlangsung maka kristal kristalnya juga halus, sedang kristal-kristal yang kasar merupakan kristal - kristal batuan Plutonis yang terbawa ketika magma menyusup ke atas. Tekstur batuan yang demikian disebut tekstur porfir.

Dari batuan beku yang banyak jenisnya diusahakan mengadakan penggolongan atau klasifikasi, yaitu penggabungan jenis-jenis yang sama dalam satu golongan dan pemisahan jenis-jenis yang tidak menunjukkan persamaan. Karena tidak adanya kesepakatan diantara para pakar petrologi dalam mengklasifikasikan batuan beku, mengakibatkan sebagian klasifikasi dibuat atas dasar yang berbeda-beda. Perbedaanperbedaan ini pada akhirnya akan berpengaruh pada penggunaannya dalam melakukan pekerjaan. Dengan demikian klasifikasi batuan beku tidak akan ada yang memuaskan semua pakar petrografi, akan tetapi yang penting dalam menggunakan salah satu klasifikasi ini kita harus konsekwen. Penggolongan batuan beku dapat didasarkan pada genesa, kimia atau mineralogi.

2. Batuan PlutonisBatuan plutonis adalah batuan yang terbentuknya berada jauh di dalam bumi (15-50 Km).

Karena tempat pembentukannya dekat dengan astenosfer, maka pendinginan berjalan sangat lambat. Karena itu bentuk batuannya besar-besar dan mempunyai kristal yang sempurnan dengan bentuk tekstur holokristalin (semua kompisisi disusun oleh kristal sempurna), karena pembentukan kristalnya sangat sempurna mengingat waktu penghablurannya sangat lama. Ciri-ciri dari batuan plutonik pada umumnya secara mudah dapat dilihat dari ukuran butirnya, beberapa sifat atau ciri-ciri batuan plutonik adalah:1. Umumnya berbutir lebih kasar dibandingkan batuan ekstrusi.2. Jarang memperlihatkan struktur visikular (mengandung lubang-lubang benda gas)3. Batuan dapat merubah batuan yang berbatasan pada semua sisinya.

Berdasarkan ukurannya (diameter) batuan plutonik dapat dibedakan atas dua macam, yaitu. (1) plutonik tabular dan (2) plutonik masif.

Plutonik TabularBatuan beku plutonik tabular berukuran relatif kecil dan biasanya letaknya agak dekat ke

permukaan bumi. Kalau diperhatikan letak/bentuknya di dalam batuan di sekitamya dimana ia membeku dikenal ada dua macam yaitu: Sill dan Dike.

Sill merupakan batuan plutonik tabular yang jika dilihat dari posisi/tata letaknya bersifat concordant/selaras dengan lapisan batuan sekitarnya. Bisa mendatar, miring atau tegak sesuai arah lapisan. Sedangkan Dike merupakan tabular yang jika dilihat dari posisi/tata letaknya bersifat discordant/memotong lapisan batuan sekitarnya. Hal ini terjadi karena dorongan magma ketika memasuki lapisan batuan itu cukup kuat sehingga batuan sulit sekali untuk dihancurkan.Plutonik Masif

Batuan beku yang berupa plutonik masif berukuran lebih besar dari plutonik tabular dan biasanya letaknya agak dalam. Plutonik masif terbagi atas: lakolit dan batolit. Lakolit (Laccolith), berasal dari bahasa Yunani, Lakko = cadangan air dan lithos = batuan). Berdasarkan posisi/tata letaknya selalu concordant/selaras dengan lapisan batuan di sekitamya, berarti ketika memasuki lapisan tersebut mengalir secara perlahan-lahan lewat retakan-retakan lapisan batuan. Secara umum lakolit diketemukan di bawah suatu dome (bentuk kubah). Ukurannya relatif kecil bila dibandingkan dengan batolit. Batolit (batholith, berasal dari kata bathos yang berarti dalam

Hand Out ini disusun hanya untuk bahan kuliahProgram Studi D3 Teknik Pertambangan Jur. Sipil FT UNP.

28

Page 4: BATUAN BEKU

dan lithos berarti batuan). Batuan ini dijumpai di bagian dalam dan posisi/tata letak discordant dengan lapisan di sekitarnya.

Ukurannya sangat besar sehingga dasarnya sulit diketahui lagi. Permukaan Batolit yang tersingkap/outcrop minimal 100 km2 pada umumnya bertekstur granitis. Jika singkapan kurang dari 100 km2 tetapi masih memperlihatkan tanda-tanda batolit, disebut stock yang kebanyakan merupakan cabang - cabang Batolit yang terletak di bawahnya.

Batolit menampakkan struktur aliran dimana kristal-kristalnya memanjang secara teratur. Hal ini menunjukkan bahwa materi yang membeku menjadi Batolit itu mengalir dari suatu dapur magma. Pada umumnya Batolit diketemukan di bawah suatu rangkaian pegunungan besar, merupakan inti dari rangkaian pegunungan tersebut.

3. Batuan GangBatuan gang antara batuan dalam dan batuan leleran terdapat gejala antara batuan yang

terbentuk dalam celah-celah serta rekahan-rekahan alam kerak bumi. Batuan yang terbentuk adalah batuan gang atau batuan korok disebut juga batuan hypo-abisik.

Secara geologi arti gang berlainan sekali dengan arti yang di pakai sehari-hari. Gang di sini adalah suatu badan yang bentuknya seperti sebuah kitab besar. Magma yang membeku dalam gang adalah magma yang sedang menuju ke permukaan bumi atau membeku dalam celah-celah kerak bumi. Misalnya magma yang mempunyai susunan granit itu membeku dalam sebuah gang, maka batuan beku yang terbentuk itu disebut porfiri granit yang berarti batuan granit bertekstur porfiri.

Batuan dalam atau batuan gang dapat juga disebut batuan intrusi atau batuan terobosan. Kedua golongan batuan ini dapat tersingkap di permukaan bumi karena erosi kemudian atau karena adanya tektonik. Dalam banyak hal adalah mudah untuk membedakan antara batuan intrusi dan batuan ekstrusi di lapangan.

4. Batuan Vulkanis (ekstrusi).Magma yang bergerak dari dalam ke permukaan bumi, sebagian besar membeku di dalam

sebagai batuan plutonis, hanya kurang dari 1/10 nya yang membeku di permukaan bumi dan dikenal sebagai Batuan Vulkanis. Suatu aktivitas vulkanisme akan mengeluarkan materi-materi berupa gas, cair dan padat.

Bahan yang dikeluarkan gunung berapi dapat berupa gas, sumbernya disebut ekshalasi. Gas-gas yang keluar antara lain: uap air, O2, N2, CO2, CO, SO2, H2S, NH3, H2SO4 dan sebagainya. Uap air ada yang berasal dari magma ada pula yang dari air tanah yang menguap karena pengaruh pemanasan dari magma. Sumber keluarnya uap air dikenal sebagai fumarol.

Sebagian dari gas-gas itu beracun (H2S dan CO), sedang gas SO2 dan CO2 dapat membuat makhluk mati lemas. Sumber gas H2S dikenal dengan nama solfatar, sedang sumber gas CO2

disebut movet.Magma yang mencapai permukaan bumi dalam keadaan mengalir disebut lava. Karena lava

keluar dengan meleleh, maka cara erupsinya disebut effusif. Keluarnya dapat melalui pipa kepundan gunung api bersama dengan materi berwujud padat dan gas, ataupun lewat celah - -celah retakan (Fissure Eruption).

Materi padat yang disemburkan ketika gunung api meletus dikenal dengan nama tefra (piroklastis) atau ada juga yang berupa bom (batu - batu besar), kerikil, lapilli, pasir, abu, debu halus. Bahan-bahan piroklastis bersifat asam sehingga cepat membeku, sedang lava sifatnya basa sehingga lambat membeku. Perbedaan sifat kimia materi itulah yang menyebabkan bentuk vulkan yang dihasilkan dari suatu erupsi vulkanis berbeda. Hal ini akan dibicarakan lebih lanjut dalam Bab Gunung Api (Vulkanisme) baik mengenai bentuk-bentuk vulkan maupum aktivitasnya dalam menunjang kehidupan manusia.

Hand Out ini disusun hanya untuk bahan kuliahProgram Studi D3 Teknik Pertambangan Jur. Sipil FT UNP.

29

Page 5: BATUAN BEKU

Batuan vulkanis sering pula disebut dengan batuan leleran disebut juga batuan efusi, batuan ekstrusi atau vulkanik, adalah batuan yang berasal dari magma yang meleler di permukaan bumi (lava). Batuan ini umumnya mempunyai terkstur porfiri (setengah kristalin) dan amorf.

Mineral-mineral dalam batuan yang mempunyai terkstur porfiri dapat berkembang dalam dua atau tiga generasi, artinya semacam mineral dapat ditemukan dalam dua atau tiga bentuk, misalnya dalam bentuk kristal yang besar dan dalam bentuk kristal yang kecil.

Terjadinya tekstur porfiri ini dapat kita terangkan sebagai berikut: magma yang naik ke tempat yang lebih tinggi ada dalam keadaan yang berbeda dari semula. Beberapa kristal yang pertama mulai mendingin dan membentuk kristal-kristal pertama atau disebut fenokris. Kristal - kristal ini umumnya mempunyai bentuk yang besar. Magma yang mengandung fenokris meneruskan perjalanannya ke atas dan pada suatu waktu mendingin dengan tiba-tba. Pendinginan yang tiba-tiba mengakibatkan terbentuknya kristal yang kecil-kecil atau bila tidak sempat lagi mengkristal magma membentuk masa yang tak mengandung kristal atau amorf. Tekstur arnorf kita lihat dalam batu- kaca atau obsidian.

Jadi sifat utama dari tekstur porfiri ialah kristal - krital yang besar terletak dalam masa dasar (matrik) yang terdiri dari keristal-kristal yang halus atau kaca atau kedua-duanya. Di Indonesia batukaca banyak terdapat di sekitar gunung api.

Sifat dan Ciri Batuan VulkanislEkstrusi1. Berbutir halus dan sering terdapat kaca2. Batuan memperlihatkan struktur visikular, terutama di bagian permukaan3. Terdapat struktur aliran4. Dapat membakar pada sisi bawah dari aliran

Pengelompokan batuan beku tidak hanya didasarkan kepada cara/tempat pembentukannya, melainkan banyak metode klasifikasi yang dilakukan tergantung kepada maksud pengklasifikasian. Dalam hubungannya dengan pertanian tampaknya pembagian berdasarkan cara/tempat terbentuknya belum dapat memberikan gambaran yang kongkrit tentang hubungan geologi dengan pertanian. Pengelompokan lainnya dari batuan beku didasarkan atas warna batuannya, yaitu:a. Batuan Beku yang berwarna terang biasanya terdiri dari mineral-mineral ringan, mudah

pecah, kaya silikat sehingga tergolong batuan bersifat asam/Silicik/Felsik.b. Batuan Beku yang berwarna gelap biasanya terdiri dari mineral-mineral berat, sukar pecah,

kandungan silikat kurang tetapi kaya dengan mineral-mineral Ferro-Magnesia. Karena itu bersifat basa/Mafik (dari kata Magnesium dan Ferrik).

Antara kedua golongan di atas, sering pula ditambahkan satu lagi yaitu Intermediate, yang sifat-sifatnya antara kedua golongan di atas. Sebagai ciri umum dari suatu Batuan Beku dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Homogen dan kompak2. Tidak ada stratifikasi/pelapisan3. Umumnya tidak mengandung fossil, kecuali tertimbun oleh materi-materi Piroklastis

misalnya tertimbun abu vulkanis

Dari uraian tersebut di atas maka penggolongan atau penamaan batuan beku yang didasarkan atas cara atau tempat terjadinya, umumnya batuan beku yang terbentuk dari magma yang sama dapat terbentuk tiga macam batuan beku dengan komposisi yang sama tetapi tekstumya berbeda. Batuan beku yang membeku jauh di dalam bumi akan mempunyai tekstur

Hand Out ini disusun hanya untuk bahan kuliahProgram Studi D3 Teknik Pertambangan Jur. Sipil FT UNP.

30

Page 6: BATUAN BEKU

yang kasar dan berangsur-angsur makin halus mendekati permukaan bumi. Contoh magma yang bersifat granit dapat membentuk batuan sebagai berikut :1. granit sebagai batuan dalam dengan tekstur kasar2. profir granit sebagai batuan gang dengan tekstur lebih halus3. riolit sebagai batuan leleran/lelehan dengan tekstur halus.

5. Pengelompokan Batuan Beku Berdasarkan Sifat KimiaPengelompokan Batuan Beku berdasarkan sifat kimia adalah pembagian atau penggolongan

batuan beku yang didasarkan atas analisis kimia dengan menghitung banyaknya persen (%) tiap zat.

Oleh karena analisa kimia batuan itu umumnya makan waktu serta biaya yang tidak sedikit, maka sebagian besar klasifikasi batuan didasarkan atas susunan mineral dari batuan itu. Penyelidikan ini biasanya dilakukan di bawah mikroskop yang didasarkan pada sifat-sifat optik dari mineral tersebut. Studi mikroskopi ini dikenal dengan nama Petrografi. Pada saat ini klasifikasi batuan didasarkan atas tiga hal pokok yaitu:

a. macam mineral (komposisi mineral)b. teksturc. komposisi kimia.

Komposisi mineral merupakan gambaran dari komposisi kimia magma yang mengkristal dan juga menyatakan kondisi magma pada saat kristalisasi. Tekstur batuan beku menggambarkan keadaan yang mempengaruhi pembekunya. Tekstur granular memberi arti akan keadaan yang uniform, sedangkan terkstur porfiri dengan dua generasi mineral yang sama menandakan perubahan kondisi pembeku. Tekstur kaca menyatakan pembeku yang cepat.

Klasifikasi yang didasarkan atas mineralogi dan tekstur akan lebih dapat menceritakan sejarah batuan dari pada atas dasar kimia, dan ini merupakan klasifikasi yang dapat dikatakan lebih familiar untuk para ahli geologi. Demikian juga magma dengan komposisi kimia yang sama dapat membentuk batuan dengan komposisi mineral dan tekstur yang berbeda.

Keberatan atas dasar klasifikasi mineralogi kuantitatif terdapat pada batuan dengan tekstur kaca tetapi persentase batuan ini tidak banyak dan bila perlu dapat dilakukan dengan klasifikasi atas dasar kimia. Batuan dalam, bertekstur faneritik yang berarti bahwa mineral-mineral yang menyusun batuan tersebut dapat dilihat dengan mata biasa atau dengan kaca pembesar (loupe).

Batuan gang, bertekstur porfiri dengan massa dasar faneritik batuan lelehan, bertekstur afanitik yang berarti bahwa individu-individu mineralnya tidak dapat dibedakan atau tidak dapat dilihat dengan mata biasa atau dengan surya kanta (kaca pembesar) tetapi harus menggunakan mikroskop. Dengan menggunakan alat bantu mikroskop elektron tekstur batuan menjadi semakin tampak jelas, sehingga dapat menggolongkan sesuai dengan sifat fisiknya.

6. Bentuk Batuan BekuSeperti telah disebutkan sebelumnya bahwa batuan beku berasal dari pembeku suatu cairan

pijar yang dikenal dengan nama magma. Sebagai contoh adalah lava yang dituangkan dari gunung api, jadi lava adalah magma yang telah mencapai permukaan bumi.

Susunan magma merupakan hal yang penting dalam pembentukan berbagai macam bangun batuan beku. Magma basa yang cair setelah membeku akan memberikan bentuk yang lain daripada magma asam yang kental. Pada garis besarnya kita mengenal dua bentuk besar batuan beku yaitu bentuk ekstrusi dan bentuk intrusi.

Hand Out ini disusun hanya untuk bahan kuliahProgram Studi D3 Teknik Pertambangan Jur. Sipil FT UNP.

31

Page 7: BATUAN BEKU

Bentuk ekstrusi adalah bentuk yang dibangun oleh magma ketika mencapai permukaan bumi yang disebut lava. Jikalau lava ini cair, maka lava itu dapat menyebar dengan luas, sedangkan lava yang kental mempunyai penyebaran yang terbatas. Lava yang cair biasanya membentuk lapisan lava yang tebal dan luas yang dikenal dengan nama plateau basalt (daratan tinggi berbatu basal), daerah demikian berbentuk meja dan lava biasanya keluar melalui celah-celah yang terdapat dalam kerak bumi. Di Dekkan, India, dataran lava mencapai tebal 2.000 meter dan di Iceland leleran demikian mencapai luas kira-kira 100.000 km2 dan tebalnya 3.000 m. Di Indonesia contoh dataran tinggi berbatu basal terdapat di Sukadana, Lampung.

Bentuk intrusi magma yang sedang naik menuju permukaan bumi sering tidak sampai ke atas tetapi membeku di dalam bumi. Batuan sekelilingnya biasanya diterobos, dimasuki ataupun diubah. Adapun bentuk-bentuk batuan intrusi adalah sebagai berikut:1. Masa yang membeku jauh di dalam bumi terdiri dari batolit dan stock.2. Masa yang diintrusikan sejajar bidang perlapisan (konkordan) terdiri dari : sill, lakolit,

lefolit dan fakolit.3. Masa yang diintrusikan memotong bidang perlapisan (diskordan) terdiri dari : retas, apofis,

teras gunung api dan konolit.

SILLAdalah lempengan batuan beku yang diintrusikan diantara dan sepanjang lapisan batuan

endapan (sedimen), tebalnya dari beberapa mm hingga lebih dari 1.000 kaki, sebaran ke arah mendatar dari beberapa mm hingga beberapa mil. Secara skematik illustrasi sill disajikan dalam Gambar 3. 1.

Gambar 3.1. Illustrasi Sill

LAKOLITAdalah bentuk batuan beku yang menyerupai sill tetapi perbandingan ketebalan jauh lebih

besar dibandingkan dengan lebarnya, bagian atasnya cembung. Ketebalannnya bervariasi dari 100 kaki hingga beberapa mil, umumnya lebih tebal dari pada sill. Panjang dan lebarnya dapat mencapai 100 mil. Secara skematik illustrasi lakolit disajikan dalam Gambar 3.2.

Gambar 3.2. Illustrasi Lakolit

LEFOLIT

Hand Out ini disusun hanya untuk bahan kuliahProgram Studi D3 Teknik Pertambangan Jur. Sipil FT UNP.

32

Page 8: BATUAN BEKU

Adalah batuan beku yang luas, bentuknya seperti lensa dimana bagian tengahnya cekung karena batuan di bawahnya lentur. Ukuran garis tengahnya beberapa puluh mil atau lebih dan tebalnya lebih dari 1.000 kaki. Secara skematik illustrasi lefolit disajikan dalam Gambar 3.3.

Gambar 3.3. Illustrasi Lefolit

FAKOLITAdalah badan batuan beku, dalam penampang bentuknya seperti lensa. diintrusikan di antara

lapisan yang terlipat pada bagian puncak antiklin atau lekuk sinklin. Secara skematik illustrasi fakolit disajikan dalam Gambar 3.4.

Gambar 3.4. Illustrasi Fakolit

RETASAdalah istilah retas digunakan untuk lempeng batuan beku yang tidak sejajar dengan bidang

perlapisan, tebalnya bervariasi dari satu atau dua inci hinga beberapa ratus kaki. Demikian pula panjangnya dari beberapa yard hingga beberapa mil. Secara skematik illustrasi retas disajikan dalam Gambar 3.5

Gambar 3.5. Illustrasi Retas

TERAS GUNUNG API

Hand Out ini disusun hanya untuk bahan kuliahProgram Studi D3 Teknik Pertambangan Jur. Sipil FT UNP.

33

Page 9: BATUAN BEKU

Sering pula disebut dengan vulkanik neck, suatu masa batuan beku yang berbentuk silinder, kemungkinan berukuran besar, tetapi kedalamannya tidak diketahui. Masa batuan beku ini mengisi saluran gunung api, umumnya mempunyai sumbu tegak lurus atau condong hampir tegak. Dengan adanya erosi terhadap batuan sekelilingnya yang lebih lunak mengakibatkan sumbat gunung api yang lebih tahan terhadap erosi akan membentuk topografi yang menonjol. Jadi teras gunungapi atau tiang vulkanik adalah sisa-sisa gunungapi. Di Jawa Barat terdapat di daerah Purwakarta, Banten (Cisolok) dan lain-lainnya. Secara skematik illustrasi teras gunung api (Leher vulkanik) disajikan dalam Gambar 3.6.

Gambar 3.6. Illustrasi Leher Vulkanik.AFOFIS

Merupakan sebutan terhadap batuan beku yang merupakan cabang dari suatu tubuh batuan intrusi yang sangat besar dalam suatu areal tertentu. Secara skematik illustrasi afofis disajikan dalam Gambar 3.7.

Gambar 3.7. IllustrasiAfofis

KONOLITAdalah batuan intrusi yang bentuknya tidakjelas, sehingga tidak dapat digolongkan sebagai

lakolit, retas atau sill. Secara skematik illustrasi konolit disajikan dalam Gambar 3.8.

Hand Out ini disusun hanya untuk bahan kuliahProgram Studi D3 Teknik Pertambangan Jur. Sipil FT UNP.

34

Page 10: BATUAN BEKU

Gambar 3.8. Illustrasi Konolit

BATOLITAdalah bentuk intrusi diskordan yang tidak mempunyai dasar. Batuan demikian biasanya

terdapat dalam inti pegunungan rantai dan biasanya mengikuti jurus atau arah utama dari struktur daerah pegunungan itu. Bagian atas atau atap dari batolit biasanya dapat dikenal dari sisa-sisa batuan endapan yang seakan-akan tergantung dan gejala demikian menurut istilah geologi disebut roofpendants. Secara skematik illustrasi batolit disajikan dalam Gambar 3.9.

Gambar 3.9. Illustrasi Batolit

Terbentuknya sebuah batolit biasanya bersaman dengan pembentukan pegunungan. Bagian atas dari batolit berbentuk kubah yang tidak teratur dan dinding samping dari batuan ini biasanya curam sekali. Massa batuan demikian mempunyai sebaran luas ke arah bawah dan ke arah samping, tetapi dasarnya tidak pernah tampak. Susunan batuan ini biasanya bersifat granit atau granodiorit. Batolit mempunyai ukuran yang besar, misalnya batolit di Alaska British Colombia panjangnya kira-kira 1.250 mil dan lebarnya kira-kira 50 mil. Di Indonesia batolit dikenal di pegunungan Schwaner, Kalimantan, masif Sulan di Lampung dan masif Bengkunat di Sumatera Selatan (luas permukaan kira-kira 260 km2).

Dengan cara bagaimana batolit itu terbentuk tidak diketahui dengan pasti. Anggapan lama mengatakan bahwa batolit terjadi karena pengisian tempat-tempat kosong dalam kerakbumi. Kekosongan ini disebabkan oleh proses lipatan dan sesar. Memang pada umumnya batolit mengikuti bidang-bidang yang lemah dalam kerak bumi. Yang menjadi masalah sekarang ialah, apakah massa batuan itu membuat ruang dalam kerak bumi dengan jalan menghancurkan dan menelan batuan yang diterobos itu ataukah dengan jalan mendorong batuan sekelilingnya ke samping dan ke atas.

Sebagian pakar berpendapat bahwa magma sanggup mencari jalan ke atas dengan melebur batuan yang dilalui ke dalam magma. Proses demikian memerlukan panas lokal yang sangat tinggi, yang belum pernah dilihat. Keberatan teori ini ialah bahwa sebagai akibat dari proses penelanan ialah magma itu akan berubah susunannya dan akan menghasilkan batuan yang berbeda-beda. Akan tetapi kenyataannya sebagian terbesar batolit menunjukkan susunan batuan yang agak sama. Jadi masa yang serbasama dari batolit tidak cocok dengan teori asimilasi.

Teori lain menerangkan terjadinya batolit dengan jalan "magmatic stoping". Batuan yang terdapat pada bagian atas dari batolit akan terpecah belah oleh adanya ekspansi panas dan

Hand Out ini disusun hanya untuk bahan kuliahProgram Studi D3 Teknik Pertambangan Jur. Sipil FT UNP.

35

Page 11: BATUAN BEKU

keratan-keratan batuan ini akan dipisahkan satu dengan yang lain oleh peresapan gas dan lidah-lidah magma yang memasuki retak-retak dalam kerak bumi.

Bongkah-bongkah batuan kemudian akan tenggelam ke dalam magma. Menurut penganut paham ini maka proses demikian dapat dilihat pada tepi badan-badan batolit yang biasanya mempunyai bentuk yang tidak teratur serta terdapatnya batuan asing atau xenolit pada bagian atas batolit.

Makin ke dalam maka batuan asing itu akan berkurang dan lambat laun tidak ditemukan lagi. Proses yang dikemukakan di atas juga mengandung beberapa keberatan. Jika magma yang biasanya besifat granit itu naik ke atas, maka kadang-kadang magma dapat menembus mencapai permukaan bumi dan membentuk gunung api yang menghasilkan batuan riolit ataupun batukaca.

Dalam hal ini batuan riolit seharusnva merupakan batuan leleran yang terbanyak. Tetapi menurut penyelidikan maka batuan leleran yang terbanyak mempunyai susunan basal meskipun batuan dalam sebagian besar terdiri dari batuan granit. Pada umumnya batuan endapan yang terletak di sekitar batolit tidak menunjukkan gejala-gejala dislokasi yaitu gejala perubahan dari posisi mendatarnya bantuan endapan. meskipun batuan itu dimasuki oleh suatu massa yang besar.

Sebagian besar para ahli beranggapan bahwa pada hakikatnya batuan asal itu masih ada pada tempatnya semula dan batuan itu dapat berubah menjadi batuan yang menyerupai granit karena batuan samping itu dimasuki gas dan larutan cair sehingga mengubah susunan batuannya karena penambahan dan pengurangan bahan yang ada, sehingga terbentuklah batuan yang bersifat granit. Suatu anggapan yang lebih ekstrim berpendapat bahwa terjadinya batuan granit pada batolith disebabkan oleh pertukaran atom-atom dalam keadaan padat.

STOCK atau BOSSMerupakan massa batuan beku yang diintrusikan, bentuknya tidak rata, membulat,

membeku di bawah permukaan bumi dan tersingkap karena erosi, berukuran dari beberapa ratus kaki hingga beberapa mil. Disebut juga sebagai batolit yang berukuran kecil. Dilihat dari penampang horisontal bentuknya kurang lebih bulat hingga bulat panjang.

7. Struktur Batuan BekuYang dimaksud dengan istilah struktur batuan beku adalah bentuk-bentuk batuan beku

dalam ukuran yang besar, seperti lava bongkah, lava berbentuk tali, lava bantal, struktur aliran, struktur kekar, struktur vesikular dan "amygdaloid".

Lava bongkah dan lava berbentuk tali, seperti telah disebut di depan bahwa lava yang keluar di permukaan bumi, pada bagian permukaannya membeku lebih dahulu, tetapi bagian dalamnya masih tetap panas bahkan mungkin masih mengalir. Dengan demikian bagian permukaan yang telah membeku akan dihancurkan oleh arus yang mengalir di dalamnya dan terbentuklah apa yang disebut lava bongkah.

Apabila lava itu kental dan permukaannya yang belum membeku seluruhnya akan dikerutkan oleh lava yang masih mengalir di bawahnya maka tebentuklah lava yang berbentuk tali, disebut juga pahuhu lava.

Struktur aliran, yang diekstrusikan tidak ada yang selalu dalam keadaan sangat homogen. Adanya perubahan sedikit demi sedikit dalam komposisinya, kadar gas, kekentalan dari derajat kristalissi menyebabkan terbentuknya struktur aliran yang digambarkan dengan adanya goresan berupa garis-garis yang sejajar, perbedaan warna dan tekstur. Struktur aliran ini juga dijumpai pada batuan dalam di mana perlapisan-perlapisan digambarkan oleh perbedaan-perbedaan dalam komposisi atau tekstur mineralnya. Mineral dalam batuan yang mempunyai bentuk memanjang atau pipih akan condong untuk mengarah menjadi sejajar dengan arah aliran.

Hand Out ini disusun hanya untuk bahan kuliahProgram Studi D3 Teknik Pertambangan Jur. Sipil FT UNP.

36

Page 12: BATUAN BEKU

Struktur bantal (pillow structure), adalah struktur yang dinyatakan pada batuan ekstrusi tertentu, yang dicirikan oleh masa yang berbentuk bantal dengan ukuran garis tengah antara beberapa cm hingga satu meter dan umumnya antara 30 hingga 60 cm. Jarak antar bantal adalah berdekatan dan terisi oleh bahan-bahan yang berkomposisi sama dengan bantal dan juga oleh sedimen-sedimen klastik. Karena adanya sedimen klastik ini maka struktur bantal dapat dianggap terbentuk dalam air, dan umumnya terbentuk di laut dalam.

Struktur vesikular dan amygdaloid. umumnya lava yang banyak mengandung gas akan segera dilepaskan setelah tekanan menurun karena naiknya lava di permukaan bumi. Keluarnya gas ini akan menghasilkan lubang-lubang atau gelembung-gelembung yang bentuknya bulat lonjong, silinder atau tak teratur. Terak (scoria atau slag) adalah lava yang banyak sekali mengandung luban-lubang gas yang tak teratur bentuknya. Kadang-kadang pada dasar dari aliran lava terdapat gelembung-gelembung berbentuk silinder yang tegak lurus aliran lava. Hal ini kemungkinan terbentuk karena gas itu dilepaskan dari sedimen yang di bawahnya karena adanya panas dari lava itu.

Apabila lubang-lubang gas yang terdapat dalam lava terisi oleh mineral-mineral sekunder maka terbentuklah struktur “amygdaloid”, dan batuannya sendiri disebut "amygdaloid". Mineral-mineral yang mengisinya terdiri dari kalsit, silika atau zeolit.

Struktur kekar, kekar adalah bidang-bidang pemisah yang terdapat dalam semua jenis batuan beku, disebut juga diaklas atau retak-retak. Diaklas atau retak-retak ini disebabkan oleh proses pendinginan, tetapi ada pula retak-retak yang disebabkan oleh gaya di dalam kerak bumi yang berlaku lama sesudah batuan itu membeku. Dari pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa diaklas ini tersusun dalam sistem tertentu yang berpotongan satu dengan yang lain.

Retakan ada yang memotong sejajar dengan permukaan bumi, retakan yang sejajar dengan permukaan bumi akan menghasilkan struktur berlapis, sedangkan yang tegak lurus dengan permukaan bumi akan menghasilkan struktur bongkah. Perlapisan-perlapisan itu umumnya akan makin tipis pada bagian yang mendekati permukaan bumi.

Ada pula retakan yang berbentuk bola (spheroidal joint) adalah hasil retakan yang konsentris dan membulat atau ellip. Umumnya terdapat pada batuan beku yang kompak dan homogen misalnya basal. Kadang-kadang retakan yang berbentuk bola ini dikelirukan dengan struktur bantal. Masing-masing bagian retakan akan berkembang selama terjadi pelapukan membulat (speroidal weathering), sehingga berturut-turut akan terlepas dan dipisahkan umumnya akan terbentuk bongkah yang bulat terkumpul di tempat.

Retakan dapat pula membentuk kolom-kolom yang dikenal dengan struktur kekar meniang (columnar jointing). Struktur ini disebabkan karena adanya pendinginan dan penyusutan yang merata dalam magma dan dicirikan oleh berkembangnya empat, lima atau enam sisi prisma, kemungkinan juga dipotong oleh retakan yang menyilang.

Wujud ini terutama terdapat pada batuan basal, tetapi kadang-kadang juga batuan beku jenis lainnya. Kolom-kolom ini berkembang tegak lurus pada pennukaan pendinginan, sehingga pada sill atau lava aliran, mereka akan berdiri vertikal sedangkan pada retas kurang lebih akan horisontal.

Demikian retakan-retakan yang terdapat pada batuan beku merupakan sifat yang sangat menguntungkan karena memudahkan kita untuk mengambilnya meskipun batuan beku tergolong batuan yang keras. Tetapi sebaliknya diklasifikasi juga dapat menimbulkan kesukaran apabila kita menghendaki masa batuan yang besar.

8. Deskripsi Batuan Beku

Hand Out ini disusun hanya untuk bahan kuliahProgram Studi D3 Teknik Pertambangan Jur. Sipil FT UNP.

37

Page 13: BATUAN BEKU

Untuk lebih jelas dalam memberikan atau mendeskripsikan batuan beku dalam hubungannya dengan penggolongan batuan beku, maka di bawah ini diberikan deskripsi secara umum dari jenis-jenis batuan beku dengan disertai persentase secara umum dari komposisi mineral pem-bentuk batuannya.

GRANITBatuan beku asam, batuan dalam atau disebut batuan plutonik, bertekstur holokristalin,

feneritik, berbutir kasar, mengandung mineral- mineral:

Kuarsa : 10 40%Felspar kalium : 30 60%Plagioklas natrium : 0 35 %Mineral mafis (biotit, horenblenda) : 35 10 %

Apabila jumlah mineral plagioklas melebihi jumlah mineral felspar kalium, batuan disebut granodiorit, dan dengan berkurangnya jumlah mineral kuarsa, batuan menjadi sianit. Granit terbentuk sebagai batuan dalam dan batuan gang dalam bentuk batolit atau "stock” dan juga bentuk lainnya. Di Indonesia batuan granit banyak terdapat di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan tempat-tempat lain.

RIOLITBatuan leleran (lelehan) dari granit, berbutir halus, bertekstur holokristalin hingga

hipokristalin (sebagian kristal dan sebagian kaca), afanitik. Mempunyai komposisi mineral yang sama dengan granit. Riolit terbentuk sebagai batuan gang dan batuan leleran dalam bentuk retas, sill, dan aliran.

SIANITBatuan dalam berbutir kasar, bertekstur holokristalin, faneritik, mengandung mineral:

Felspar kalium : 30 80%Plagioklas natirum : 5 25%Mineral mafis (biotit, amfibola, piroksen) : 40 10%

Apabila jumlah mineral kuarsa antara 510 % umumnya batuan disebut sianit kuarsa. Sianit merupakan batuan yang langka dan terbentuk sebagai batuan dalam dan batuan gang dalam bentuk "stock", retas dan sill.

TRAKIT.Batuan leleran (lelehan) dari sianit, berbutir halus, bertekstur holokristalin hingga

hipokristalin, afanitik, mengandung mineral:

Felspar kalium : 45 80%P1agioklas natrium : 25 5 %Mineral mafis (biotit, amfibol, piroksen) : 30 10 %

Apabila jumlah mineral plagioklas bertambah batuan disebut latit. Dan apabila jumlah mineral kuarsa bertambah batuan disebut latit kuarsa. Trakit terbentuk sebagai batuan leleran dan batuan gang. Umumnya trakit dapat dikenal dari fenokrisnya yang terdiri dari mineral sanidin.

Hand Out ini disusun hanya untuk bahan kuliahProgram Studi D3 Teknik Pertambangan Jur. Sipil FT UNP.

38

Page 14: BATUAN BEKU

SIANITNEFELINBatuan dalam berbutir kasar, bertekstur holokristalin, faneritik, mengandung mineral:

Felspar alkali : 35 80%Flespartoid (nefelin) : 10 45%Plagioklas natrium : 5 45 %Mineral Mafis (biotit, amfibol, piroksen) : 65 10%

Batuan sianitneflin tidak umum bertekstur porfiri, tetapi batuan sianit foida lainnya umum bertekstur porfiri dan mineral yang umum sebagai fenokris adalah: sanidin, ortoklas, amfibol, piroksen dan biotit, sedang yang tidak umum sebagai fenokris adalah: sanidin, ortoklas, amfibol, piroksen dan biotit, sedang yang tidak umum sebagai fenokris adalah olivin, leusit, nefelin, sodalit, apatit dan magnetit. Batuan sianit nefelin terbentuk sebagai "stock", lakolit, retas, dan sill. Sianit nefelin merupakan batuan yang langka di alam.

FONOLITBatuan leleran (lelehan) dari sianit nefelin, berbutir halus. Komposisi mineralnya adalah

sebagai berikut:

Felspar alkali : 15 75%Flespatoid : 10 40%Plagioklas natrium : 0 30%Mafis mineral : 35 10%

Batuan fonolit terbentuk sebagai batuan leleran (Lelehan) dan batuan gang dalam bentuk retas, sill, konolit dan aliran. Fonolit merupakan batuan yang langka di alam.

Catatan: adalah kumpulan sejumlah mineral yang disebut juga mineral pengganti felspar atau felspatoid, terdiri dari mineral: leusit, nefelin, kankrinit, sodait, hauyne, melilit.

MONSONITBatuan dalam berbutir kasar, bertekstur holokristalin, faneritik, mengandung mineral:

Felspar kalium (umumnya ortoklas) : 45 20%Plagioklas natrium (andesin, oligoklas) : 50 30%Mineral mafis (biotit, horenblenda, augit) : 30%

Apabila felspar kalium bertambah sehingga melebihi jumlah plagioklas natrium batuan disebut sianit. Tetapi kalau felspar kalium berkurang batuan menjadi diorit. Demikian dengan hadirnya kuarsa maka batuan menjadi granodiorit. Monsonit terbentuk sebagai "stock”, retas, lakolit dan sill. Monsonit merupakan batuan yang langka di alam.

LATITBatuan leleran (Lelehan) dari monsonit, berbutir halus disebut juga trakit andesit,

mempunyai komposisi mineral yang sama dengan monsonit, terbentuk sebagai aliran dan jarang sebagai intrusi.

GRANODIORITBatuan dalam berbutir kasar, bertekstur holokristalin, faneritik, mengandung mineral:

Felspar kalium : 20 40%

Hand Out ini disusun hanya untuk bahan kuliahProgram Studi D3 Teknik Pertambangan Jur. Sipil FT UNP.

39

Page 15: BATUAN BEKU

Plagioklas natrium : 25 45%Kuarsa : 35 10%Mafis mineral (biotit, amfibola) : 65 10%

Granodiorit adalah batuan dimana mineral plagioklasnya sebanding atau melebihi jumlah mineral felspar kalium. Tetapi apabila felspar kalium jauh lebih banyak dari plagloklas batuan disebut granit dan apabila felspar kalium terdapat dalam jumlah sedikit sebagai mineral pengikut maka batuan disebut diorit kuarsa atau fonalit. Berdasarkan kadar kuarsanya maka granodiorit merupakan bentuk transisi antara granit dan diorit. Granodiorit banyak terdapat di alam dalam bentuk batolit, stock, sill dan retas. Di Indonesia batuan granodiorit banyak terdapat di Bukit Barisan, Sumatera.

DIORIT KUARSA (TONALIT).Batuan dalam berbutir kasar, bertekstur holokristalin, faneritik, mengandung mineral:

Plagioklas natrium (oligoklas, andesin) : 50 80%Kuarsa : 35 10%Mineral Mafis (biotit, horenblenda) : 35 10%

Apabila mineral felspar kalium merupakan mineral utamanya, maka batuannya disebut dengan granodiorit, tetapi apabila mineral kuarsa berkurang batuan disebut dengan diorit. Di Indonesia batuan ini banyak terdapat di Bukit Barisan, Surnatera. dan di Jawa terdapat di Banten, Pekalongan dan Banyumas.

DASIT.Batuan leleran (lelehan) dari granodiorit, berbutir halus, bertekstur holokristalin hingga

hipokristalin. Pada umumnya bertekstur porfiri, plagioklas biasanya sebagai penokris. Umumnya berkomposisi seperti diorit-kuarsa.

DIORITBatuan dalam berbutir kasar, bertekstur holokristalin, faneritik, mengandung mineral:

Plagioklas (oligoklas dan andesin): 55 70%Mineral mafis (hornblenda atau biotit) : 40 25%

Apablia rata-rata plagioklasnya lebih basa dari andesit, maka batuan cenderung sebagai gabro, tetapi apabila kuarsa menjadi mineral utamanya, maka batuan tersebut disebut dengan tonalit atau diorit-kuarsa. Diorit yang mengandung mineral felspatoid. Di Jawa diorit banyak dijumpal di daerah Pemalang dan sekitar Banjarnegara (Jateng).ANDESIT

Batuan lelehan dari diorit, berbutir halus, bertekstur holokristalin hingga hipokristalin. Umumnya mempunyai komposisi mineral seperti diorit. Andesit terbentuk sebagai batuan lelehan dan batuan gang dalam, bentuk aliran, sill, retas, teras gunung berapi, badan intrusi lain yang kecil dan juga sebagai piroklastlk.

Gunung berapi di Indonesia pada umumnya menghasilkan batuan andesit. Batuan andesit yang banyak mengandung hornblenda disebut dengan andesit-hornblenda, sedangkan yang banyak mengandung, piroksin disebut dengan andesit-piroksin.

GABRO

Hand Out ini disusun hanya untuk bahan kuliahProgram Studi D3 Teknik Pertambangan Jur. Sipil FT UNP.

40

Page 16: BATUAN BEKU

Batuan dalam berbutir kasar hingga sedang, bertekstur holokristalin, faneritik, mengandung mineral:

Plagioklas (labradorit, bitownit) : 70 45%Mineral mafis (augit,hiperstin,hornblenda) : 25 50%

Apablia piagloklasnya kurang basa dari labradorit, maka batuannya disebut dengan doirit. Gabro terbentuk sebagai tubuh intrusi dan merupakan batuan yang umum terdapat dimana-mana, berwarna hitam karena sebagian besar mineral penyususnnya adalah piroksin dan olivin. Di Pulau Jawa batuan ini terdapat di Selatan Ciletuh, Pegunungan Jiwo, Serayu dan Pemalang.

BASALTBatuan lelehan dari gabro, berbutir halus, bertekstur hipokristalin dengan massa dasar

afanitik, mengandung mineral:Plagioklas (labradorit) : 40 60%Mineral mafis(klinopirksin, olivin) : 55 35%

Sebagian berupa batuan lelehan atau lava, basal juga merupakan batuan piroklastik. Komposisi rata-rata dari mineral plagioklas adalah labradorit atau lebih basa. Basal umumnya berwarna hitam karena kaya akan unsur-unsur besi dan magnesium, umumnya bertekstur porfiri. Sebagai peniokris umumnya bertekstur visikular. Gunung api di Indonesia umumnya menghasilkan batuan basalt. Di Sukadana (Lampung) terdapat sebaran batuan basalt yang cukup luas.

DIABAS (DOLERIT)Batuan intrusi, bertekstur holokristalin, umumnya berwarna gelap, mengandung mineral:

Plagioklas (labradorit, bitownit) : 30 70%Mineral mafis (piroksin, olivin) : 65 25%

Diabas dibedakan dari gabro terutama dari teksturnya yang khas dan jumlah piroksinnya cenderung lebih sedikit. Diabas terbentuk sebagai sill, retas dan lofolit. Di daerah Kebumen (Jawa Tengah) diabas terdapat di sekitar Laboratorium Batuan di Karangsambung, Jawa Tengah.

PERIDOTITAdalah kelompok batuan ultrabasa bertekstur holokristalin, mengandung mineral:

Mineral mafis(olivin, piroksin, hornblenda) : 85 95%Mineral bijih (magnetit, ilmenit, kromit) : 10 3%Plagioklas kalsium : 5%

Apabila komposisinya hanya terdiri atas olivin, maka batuan dinamakan dunit. Kalau hanya

terdiri dari piroksin, maka batuan disebut den ganpiroksenit. Peridotit terbentuk sebagai lafolit dan lempengan yang tebal. Oleh pengaruh larutan panas, maka peridotit dapat berubah menjadi silikat magnesium yang mengandung air, yaitu: serpentin dan salah satu jenis mineral ini adalah krisotil. Mineral krisotil dalam bentuk serat-serat halus disebut dengan asbestos. Asbestos yang berserat panjang sangat disukai dalam dunia industri karena dapat digunakan sebagai bahan

Hand Out ini disusun hanya untuk bahan kuliahProgram Studi D3 Teknik Pertambangan Jur. Sipil FT UNP.

41

Page 17: BATUAN BEKU

penahan panas dan juga digunakan untuk peralatan listrik. Di Indonesia bahan ini terdapat banyak di Sulawesi, Halmahera dan juga di Kalimantan Tangah. Serpentin adalah kumpulan dari sejumlah mineral yang terdiri dari antogorit, krisotil, perknit dan glaukonit.

OBSIDIAN (BATUKACA)Adalah gelas alam yang dapat terbentuk jika magma yang mencapai permukaan bumi

membeku dengan cepat sehingga tak mempunyai susunan dan bangun kristal tersendiri (amorf). Batukaca dapat bersifat riolitik, dasitik, trakitik, andesitik dan basaltik sifat tersebut sangat tergantung kepada sifat-sifat magma yang membentuknya. Warna dari batuan kaca biasanya tidak berwarna hingga berwarna kelabu dan coklat. Warna tidak ditentukan oleh kompisisinya, misalnya yang benyarna hitam mungkin bersifat riolitik atau basaltik. Karena batukaca terbentuk dari magma yang mencapai permukaan bumi, maka batu kaca banyak terdapat di sekitar gunung api.

BATUAPUNGPada umumnya setelah cairan lava yang mengandung banyak gas itu mencapai permukaan

bumi, maka gas yang dikandungnya akan segera dilepaskan. Dengan keluarnya gas dari cairan lava akan menimbulkan lubang-lubang atau gelembung pada lava yang telah membeku. Kemungkinan lubang-lubang itu berbentuk bola, ellips, silinder atau bentuk lainnya yang tidak teratur. Batuapung dapat pula dibuat dengan cara memanaskan batuan obsidian pada suhu 980oC sehingga gasnya keluar. Karena batuannya berpori (porus) maka dapat digunakan sebagai isola-tor untuk peredam suara dan penahan suhu tinggi. Di Indonesia batu apung yang terkenal dihasilkan oleh Gunung Krakatau, Gunung Rinjani dan Tambora.

PEGMATITAdalah batuan beku yang istimewa dengan ukuran kristal yang besar, bergaris tengah 1 cm

atau lebih. Pegmatit terbentuk pada bagian atas dari batuan magmatik jauh di dalam bumi yaitu beberapa kilometer dari permukaan bumi dimana tekanan dari luar cukup besar untuk menahan unsur-unsur gas dalam magma.

Sebagai tubuh bumi, pegmatit terbentuk sebagi teras, lensa atau urat-urat yang tidak teratur bentuknya, kadang-kadang sebagai stock. Urat pegmatit dapat mempunyai ketebalan beberapa meter dan panjangnya mencapai ratusan meter. Tubuh pegmatit umumnya dikelilingi oleh batuan induknya, komposisinya bermacam-macam dari ultra basa hingga asam. Tetapi umumnya terbentuk dalam batuan asam dan yang terbentuk dalam batuan basa sangat sedikit. Komposisi pegmatit berbeda sedikit dengan batuan induknya.

Banyak pegmatit memperlihatkan struktur zona dan sebaran mineralnya kurang teratur. Contoh: pegmatit dari Murzinka (dari Ural di Rusia). Bagian luar dari zona pegmatit yaitu kontak dengan granit yang mengelilinginya terdiri dari batuan yang berwarna terang (aplit), ke arah tengah menjadi zona granit garfit (pertumbuhan bersama dari felspar dan kuarsa), kemudian zona felspar dan kuarsa yang berbutir kasar. Di bagian tengah dari zone retas pegmatit terdapat rongga-rongga dimana pada bagian dinding-dindingnya berjajar kristal yang berukuran besar, terdiri dari kristal batuan, topas dan batu permata lainnya.

9. Kegunaan Batuan BekuTidak semua batuan dapat menjadi bahan galian tambang yang mempunyai nilai ekonomi.

Hal ini sangat tergantung kepada sifat, komposisi mineral, kekuatan fisik, daya tahan, cara penggaliannya, pengolahan dan transportasinya. Sebagai bahan bangunan, batuan pada umumnya digunakan sebagai bahan mentah, tetapi ada juga yang perlu diproses lebih lanjut

Hand Out ini disusun hanya untuk bahan kuliahProgram Studi D3 Teknik Pertambangan Jur. Sipil FT UNP.

42

Page 18: BATUAN BEKU

misalnya dipotong dan dipoles dibuat ukuran tertentu untuk digunakan sebagai batu giling dan dapat digunakan untuk pengeras jalan atau campuran beton.

Karena tiap jenis batuan mempunyai sifat dan komposisi mineral tertentu, maka tidak semua jenis batuan dapat digunakan untuk semua jenis pekerjaan sehingga dengan demikian tiap jenis batuan mempunyai kegunaan sendiri tergantung dari sifat tiap batuan tersebut. misalnya: a. Batuan yang mempunyai kerapatan tinggi dan tidak porus sangat baik untuk keperluan

pekerjaan di laut.b. Batuan yang tidak terpengaruh oleh asam baik untuk digunakan di daerah industri.c. Batuan yang berat, keras dan mempunyai daya tahan yang besar sesuai untuk digunakan

sebagai fondasi bangunan, pengeras jalan dan juga bahan lantai.d. Batuan yang mempunyai warna indah dan tidak porus dapat digunakan untuk pelapis

dinding atau lantai.e. Batuan yang lunak dan ringan dapat digunakan untuk membuat patung. f. Batuan yang umumnya mempunyai berat jenis sekitar 2.6 baik untuk digunakan sebagai

bahan pekerjaan teknik berat.g. Dari beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa batuan yang paling baik untuk

pengeras jalan raya adalah batuan yang mempunyai sifat-sifat berikut:h. Batuan harus kristalini. Tekstur harus ekuiangular (besar butir sama)j. Semua mineral penyusun batuan harus mempunyai kekerasan yang sebanding (homogen)k. Batuan harus segar dan tidak berubah.l. Bobot jenis tinggim. Batuan tidak berpori.

Pada umumnya batuan beku memenuhi persyaratan untuk keperluan pengeras jalan. Beberapa jenis batuan beku yang banyak digunakan untuk bahan bangunan dalam hubungannya dengan berbagai jenis pekerjaan adalah:

GRANITGranit mempunyai bobot jenis antara 2,63 hingga 2,75, sehari-hari granit digunakan di

berbagai lapangan antara lain untuk fondasi, galangan kapal, dermaga, pengeras jalan dan bahan bangunan lainnya. Granit yang terdapat di alam umumnya mengandung retakan-retakan yang disebut diaklas. Sifat demikian kadang-kadang sangat menguntungkan karena memudahkan penambangannya meskipun batuan ini tergolong batuan yang keras. Tetapi banyaknya retakan dalam batuan dapat pula menimbulkan kesukaran apabila kita menginginkan massa yang besar. Granit banyak digunakan untuk menunjang pembangunan teknik sipil yang memerlukan konstruksi masif. Granit dapat dipoles untuk lantai dan dekorasi. Granit mempunyai variasi warna yang indah.

GRANODIORITKegunaannya sama dengan granit

GABROBerat jenis 2,93,21, digunakan untuk pondasi, pengeras jalan dll, keistimewaannya gabro

berwarna hitam kristalin, yang dipoles sangat disukai karena warnanya hitam baik untuk dekorasi.

DIABAS (DOLERIT)

Hand Out ini disusun hanya untuk bahan kuliahProgram Studi D3 Teknik Pertambangan Jur. Sipil FT UNP.

43

Page 19: BATUAN BEKU

Umumnya berwarna gelap, keistimewaannya sebagai pengeras jalan raya adalah mempunyai daya rekat yang baik dengan aspal

DIORITBerat Jenis 2,85 - 3, dapat digunakan untuk pengeras jalan, pondasi dan lain-lain.

ANDESITBanyak terdapat di Indonesia, digunakan untuk pengeras jalan dan bahan bangunan lainnya.

Andesit yang mempunyai struktur lembar dapat digunakan sebagai batu tempel untuk dinding bagian luar.

BASALBerat jenis 2,9 - 3,1. Batuan berwama hitam, kegunaannya sama dengan andesit yaitu

sebagai pengeras jalan, bendungan, landasan jalan kereta api, jembatan, tembok dll. Basal yang berstuktur lembar banyak ditgunakan sebagai batu tempel.

BATUKACA (OBSIDIAN)Berat Jenis 2,34 - 2,7. Batukaca umumnya digunakan untuk dekorasi. Batukaca yang

dihancurkan dengan ukuran kecil dicampur dengan semen dapat dibuat sebagai granit buatan. Di zaman purba batuan ini banyak digunakan untuk membuat mata lembing, mata panah dll.

Hand Out ini disusun hanya untuk bahan kuliahProgram Studi D3 Teknik Pertambangan Jur. Sipil FT UNP.

44