BATUAN BEKU
-
Upload
wahyu-pratamah -
Category
Documents
-
view
528 -
download
9
Transcript of BATUAN BEKU
Bab 1 :Penahuluan
Petrologi adalah suatu segi dalam pengetahuan geologi yang mempelajari sejarah dan
cara terjadinya batuan di alam serta proses-proses perubahan yang di alaminya.
Tekstur batuan adalah suatu kenampakan yang penting dalam pengamatan petrografi,
karna tekstur merupakan suatu petunjuk proses-proses geologi dalam pembentukan batuan.
Batuan dalam geologi dapat di artikan sebagai kumpulan-kumpulan dari mineral,batuan
merupakan bahan kerak bumi sehingga kita dapat mengenal bahan pembentuk kerak bumi.
Magma adalah cairan silika pijar yang panasnya 900°c-1200 c yang biasanya berwarna
merah.
Berdasarkan cara terjadinya, maka batuan di alam dapat di bagi dalam tiga kelompok
besar yaitu:
Batuan beku
Terbentuk dari cairan magma pijar yang membeku
Batuan sedimen
Terbentuk karna sebagai akibat menjadi padat dan kerasnya sedimen-sedimen pada
suhu yang relatif rendah.
Batuan metamorf
Terbentuk karna batuan lain yang mengurai di bawah zona pelapukan yang mengeras
kembali akibat dari faktor presure dan temperatur dan kemudiane membentuk batuan
metamorf.
hal: 1
BAB 2
DASAR TEORI BATUAN BEKU
Batuan beku terbentuk dari pendinginan,pembekuan dan kristalisasi magma.magma
adalah lelehan dilikat yang panasnya900-1200 derajat celsius yang terletak jauh di permukaan
bumi.batuan beku berdasarkan terbentuknya terbagi 2 kelompok yaitu: batuan
fulkanis/intrusifdari batuan plutonic atau intrusif.pada dasarnya mineral2 yang berkembang
dalam batuan tidak mwmiliki bentituk yang baik,jika mineral barkembang dengan leluasa maka
akan terbentuk kristal2 yang teratur.
Perubahan magma menjadi berbagai batuan di bedakan menjadi tiga macam proses
yaitu:
a. Deferensi magma
Yaitu proses dimana magma yang homogen terpisah dalam fraksi2 dengan
komposisi yang berbeda2.
a. Hadil migrasi. Dari ion2 molekul2 atau cairan magma debagai akibat perbedaan
temperatur.tiap2 mineral mempunyai perbedaan temperatur pada kristalisasi sehingga
pada temperatur yang berbeda dapat dibentuk mineral2 yang berbeda walaupun
terbentuk dari cairan magma yang sama.
b. Adanya perpindahan gad2 yang membawa bahan2 volatil dari magma debagai hasil dari
kristalisasi.beberapa mineral trtentu dalam batuan beku,biasanya memiliki hubungan
datu dengan lainnya karna kristalisasi pada tenperatur yang berdamaan. Misalnya olivin
dengan labradorit,kwarsa dengan fayolit orthoklas dengan oligoklas dll.sebagai akibat
dari kristalisasi selalu ada kecendrungan untukmempertimbangkan antara fase padat
dengan fase cair.untuk mempertahankan keseimbangan inibila temperatur turun maka
kridtal2 pertama akan bereakdi dengan cairan sehingga berubah komposisinya.reaksi ini
mungkin bereaksi begitu cepat,sehingga meghasilkan reaksi continius reaction series
dari zat2 padat yang homogen,olivin dapat berubah menjadi hipersteen augit menjadi
hal: 2
horn blende perubahan yang dekonyong2 dari konstituen2 ini di sebut discontinues
reaction series.
b. Asimilasi
evolusi magma juga di pengaruhi oleh reaksi batuan dekitar (wall rock) magma
dalam temperatur tinggi.sewaktu kristal2 mulai terbentuk maka panad ini akan melanjar
dan melarutkan batuan2 sekitarnya sehingga mempengaruhi komposisi magma,dan ini
sering terjadi terutama pada magma plutonic.macam amilasi yang terbentuk tergantung
pada mineral apa yang terbentuk dalam wall rock dan pada mineral2 apa yang akan
terbentuk dari magma yang berbatasan itu,contohnya beberapa diorit berasal dari reaksi
antara magma granitis dengan batuan gabro atau limadtone.
c. Proses psncampuran magma
Dua batuan yang berbeda terutama batuan vulkanic dan batuan intrusi
dangkal,dapatjuga di hasilkan oleh campuran oleh sebagian kristalisasi magma
contohnya:batuan basalt,andesit,rhyolith,dari san juansari fulkanic colorado,dihasilkan
dari pergantian erupsi yang cepat dari sebuah lubang srupsi.
Phenokrist semacan ini terdapat di dalam lava oleh asimulasi yang tisak
sempurna dari batuan samping (wall rock),tetapi penyebaran yang luas danunifrom
dalam banyak aliran lava ,menghasilkan canpuran magma yang berbeda2 sebelum
intrusi.
MATERIAL PEMBENTUK BATUAN BEKU
Dari analisa kimia yang dilakukan pada batuan2 terbukti hanya 8 unsur yang
memainkan peranan penting dalam pembentukan kerak bumi yaitu:O2 , Si , Fe , Ca , Na ,K ,
Mg ,pembentukan kerak bumi yaitu:O2 , Si , Fe , Ca , Na ,K , Mg ,unsur2 ini bersenyawa
membwntuk berbagai macam silikat dan oksida sebagian besar pembentuk mineral utama
(assential) yang terdapat dalam batuan berdasarkan peranannya dalam batuan ,maka dapat di
bedakan debagai berikut:
Mineral2 utama(essential)
hal: 3
Yang termasuk minerl2 utama yaitu:
Kwarsa
Feldspat/felspat
Mika
Amphibiolit group
Phirokene group
Olivine
Nepheline
Sodalite
leusit
Mineral2 skunder
Yang termasuk minerl2 skunder yaitu:
Kalcite
Terpentine
Chlorite
Kaoline
Sericite dll
Minweal2 tambahan(accessory minerals)
Yaitu mineral yang yerbentuk oleh kristalisasi magma juga,akan tetapi ketidak hadiran ataupun
kshadirannya tidak menentukan sifat atau nam batuan,mineral ini turut membantu dalam
memberikan nama batuan ,misalnya:granit , biotit ,hornblende diorit, dan lain2.jika mineral
tambahan itu terdapat dalam batuan dan jumlahnya kecil yaitu kurang dari 5% volume
batuan ,maka mineral tambahan itu di sebut mineral2 minoraccedory.misalnya:apatit,
magnetit,zikron,dan lain2.
KOMPOSISI MINERAL BATUAN BEKU
Mineralogi Dari Batuan Beku Secara Sederhana Adalah Sederhana,Hanya Tujuh
Minerals Yaitu: Kwarsa , Felspar , Felldspat ,pirokene, horn blende biotit dan olivine yang
hal: 4
umumnya terdapat pada jumlah banyak di batuan beku.magnetit ilmenite dan apatit merupakan
mineral yang di jumpai dalam junlah kecil/mineral tambahan
Mineral kwarsa
Merupakan mineral yang tersusun dari SiO2 dan terhitung mineral yang banyak
sekali tersebar.gtri khasnya mineral ini berwarna putih,jernih dan terang,terdapat garis2 terang
mendatatar di balik kristalnya.
Felspar/feldspat
Merupakan mineral yang sering di jumpai di kulit bumi.mineral ini memiliki nilai
kekerasan 6 dan terbagi menjadi 2 golongan:
a. Potadh feldspath (KalSi3O8)
terdiridari mineral2 othoklas,mikrokline dan sanidin,adularis
anorhthoklas.biasanya berwarna putih pucat /merah dingin abu2 ,kilat seperti
kaca,memiliki bidang belah baik,dan tidak ada striasi (garis-garis pararel yang lembut)
b. plagioklas feldpar(Na , Ca) Al Si3 O8
Biadanya Berwarna Putih Abu-Abu Atau Berwarna Lain Kilatfitreaus ,Bidang
Belah Baik Kedua Arah Ada Dtriasi (Garis-Garis Pararel Yang Lembut)
hal: 5
Berdasarkan kondisi terbentuknyaBerdasarkan kondisi terbentuknya:
1. Batuan beku intrusive/effusive adalah batuan beku yang terbentuk selama proses pembekuan magma yang dekat atau di permakaan bumi (lava flow)
2. Batuan bwku intrusivise adalah batuan beku yang terbentuk selama proses pembekuan magma yang jauh dari permukaan lapidsan numi.
a) Terbentuk tidak teratur,batas bawah tidak di ketahui (beitolit stok) b) Berbentuk tabular
- diskordan (dyke/korek)
- kondar (sill)
Batuan beku berdasarkan peisentase
Silikat oksida (SiO2_/kwarsa
o Batuan beku asam (>66% SiO2)contoh:granit,pagmatit,granodorit,phyolit o Batuan beku intermediet (52%-66% SiO2)contoh:diorite,andesit,dasit o Batuan behu basa (45%-52% SiO2)contoh:basalt,gabro,diabes o Batuan beku ultea basa(<45% SiO2)contoh:pridoyit,piroksenit,sonit
Sifat2 mineral
Sifat2 fisik minerals:
a) Kilap:kenampakan duatu mineral yang ditunjukan oleh pantulan yang di kenakan b) Warna(colour):kenampakkkan langsung, tergantung posiai mineral c) Kekerasan(herdnes):ketahanan terhadap gesekan d) Goresan(stream):warna mineral dalam bentuk hwncuran e) Belahan(cleavage):kecendrungan mineral untukdiri pada suatu arah f) Pecahan(frac tuve):kecendrungan pecahan tidak teratur =memantal g) Perawakan (cristal habbit) h) Berat jenis (spasifik graffiti )beratgrm:volume cm3 i) Daya tahan terhadap pukulan (tenciti) j) kemagnetan k) Kelistrikan l) Daya lebur minerals
hal: 6
BAB 3
Dasar Teori Batuan Sedimen
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk akibat lithifikasi bahan rombakan
batuan asal atau hasil reaksi kimia maupun hasil kegiatan organisme. Pada batuan yang
terjadi akibat rombakan batuan asal, sebelum menjadi batuan sedimen terlebih dahulu
harus mengalami proses sedimentasi. Sedimentasi meliputi proses pelapukan, erosi,
transportasi, dan deposisi. Proses pelapukan yang terjadi dapat berupa pelapukan fisik
maupun kimia. Proses erosi dan transportasi terutama dilakukan oleh media air dan
angin. Proses deposisi dapat terjadi jika energi transport sudah tidak mampu mengangkut
partikel tersebut.
Secara umum batuan sedimen dapat dibedakan menjadi dua golongan besar
berdasarkan cara pengendapannya, yaitu : sedimen klastik dan sedimen non klastik,
namun dari material penyusunnya maka dapat dibagi menjadi dua yaitu batuan sedimen
karbonat dan batugamping kristalin.
1. Sedimen Klastik
Batuan sedimen klastik terbentuk sebagai akibat pengendapan kembali
rombakan batuan asal baik batuan beku, batuan metamorf maupun batuan sedimen
itu sendiri. Adapun fragmentasi batuan asal dimulai dari pelapukan baik pelapukan
mekanik maupun pelapukan kimiawi, lalu tererosi, tertransportasi dan terendapkan
pada cekungan pengendapan lalu mengalmi proses diagenesa yaitu proses
perubahan-perubahan pada temperature rendah yang meliputi Kompaksi, Sementasi,
Rekristalisasi, Autigenesis, dan Metasomatisme. Dan pada batuan sedimen klastik
dapat dijumpai Allogenic minerals. Allogenic minerals adalah mineral yang tidak
terbentuk pada lingkungan sedimentasi atau pada saat sedimentasi terjadi. Mineral ini
berasal dari batuan asal yang telah mengalami transportasi dan kemudian
terendapkan pada lingkungan sedimentasi. Pada umumnya berupa mineral yang
mempunyai resistensi tinggi. Misal : Kuarsa, Biotit, Hornblende, Garnet, Plagioklas.
hal: 7
2. Sedimen Non Klastik
Batuan sedimen non klastik terbentuk dari reaksi kimia atau kegiatan organisme.
Reaksi kimia yaitu kristalisasi atau reaksi organic (penggaraman unsure-unsur laut,
pertumbuhan kristal dari agregar kristal yang terpresipitasi dan replacement.). contoh
batuannya adalah batugamping berfosil, batugamping kristalin, batugamping terumbu
dll.
Pemberian Nama Batuan Sedimen
Batuan Sedimen Klastik
Pendeskripsian batuan sedimen klastik meliputi :
A. Tekstur
Tekstur adalah segala kenampakan yang berhubungan dengan ukuran butir
serta susunannya (Pettijohn, 1975), yaitu meliputi :
1. Ukuran Butir (Grain size)
Pendeskripsian ukuran butir didasarkan pada pembagian besar butir oleh Wentworth,
1922, sebagai berikut :
Besar
butir
(mm)
Nama butiran
Bhs. Indonesia Bhs. Inggris
> 256 Bongkah Boulder
64-
256
Brangkal Couble
4-64 Kerakal Pebble
2-4 Kerikil Gravel
1-2 Sangar Very
hal: 8
Pasir
kasar
Sand
coarse
0,5-1 Kasar Coarse
0,25-
0,5
Menengah Medium
0,125-
0,25
Halus Fine
0,06-
0,125
Sangat
halus
Very fine
0,004-
0,06
Lanau Silt
<
0,004
Lempung Clay
2. Pemilahan ( Sorting )
Pemilahan adalah keseragaman ukuran besar butir penyusunan batuan
endapan atau sedimen. Dalam pemilahan dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a. Pemilahan baik (well sorted ), kenampakan yang memperlihatkan ukuran butir
yang seragam pada semua komponen batuan sedimen.
b. Sortasi buruk (poorly sorted), kenampakan yang memperlihatkan ukuran butir
beragam dari lempung hingga bongkah pada batuan sedimen.
3. Kebundaran ( Roundness )
Kebundaran adalah nilai membulat atau meruncingnya bagian tepi butiran
pada batuan sedimen klastik sedang sampai kasar. Macam – macam
kebundaran :
a. Membundar sempurna (well rounded), hampir semua permukaan cembung.
b. Membundar (rounded), ujung dan tepi butiran cekung.
hal: 9
c. Agak membundar (subrounded), permukaan datar dengan ujung yang
membundar.
d. Agak menyudut (subangular), permukaan datar dengan ujung yang tajam.
e. Menyudut (angular), permukaan kasar dengan ujung butir runcing dan tajam.
4. Kemas (Fabric)
Kemas yaitu banyak sedikitnya rongga antar butir pada batuan sedimen.
Batuan sedimen yang memiliki kemas terbuka berarti mempunyai banyak ruang
atau rongga antar butirnya, sedangkan yang memiliki kemas tertutup memiliki
sedikit ruang atau rongga antar butirnya.
B. Struktur Batuan Sedimen Klastik
Struktur merupakan kelainan dari perlapisan normal dari batuan sedimen yang
disebabkan oleh proses pengendapan dan keadaan energi pembentuknya.
Strudi struktur paling baik dilakukan di lapangan. (Pettijohn, 1975).
Berdasarkan asalnya, struktur sedimen dapat dibagi menjadi :
1. Struktur Sedimen Primer
Terbentuk karena proses sedimentasi, dapat merefleksikan mekanisme
pengendapannya, antara lain : perlapisan, gelembur – gelombang, perlapisan
silang – siur, konvolut, perlapisan bersusun, dll.
2. Struktur Sedimen Sekunder
Terbentuk setelah proses sedimentasi, sebelum atau setelah diagenesa.
Menunjukkan keadaan lingkungan pengendapannya, misal : cetak suling, cetak
beban, dll.
3. Struktur Sedimen Organik
Struktur yang terbentuk oleh kegiatan organisme seperti molusca, cacing, dan
binatang lainnya, misal : kerangka, laminasi pertumbuhan, dll.
hal: 10
Struktur batuan sedimen yang penting adalah perlapisan. Struktur ini umum
terdapat pada batuan sedimen klastik yang terbentuknya disebabkan beberapa
faktor, antara lain :
a. Adanya perbedaan warna mineral.
b. Adanya perbedaan ukuran butir.
c. Adanya perbedaan komposisi mineral.
d. Adanya perbedaan macam batuan.
e. Adanya perbedaan struktur sedimen.
f. Adanya perbedaan perubahan kekompakan.
Macam – macam perlapisan, antara lain :
a. Masif; bila tidak menunjukkan kedalaman atau ketebalan lebih dari 120 cm.
b. Perlapisan sejajar; bila menunjukkan perlapisan yang sejajar.
c. Laminasi; perlapisan sejajar memiliki ketebalan kurang dari 1 cm. Terbentuk
dari suspensi tanpa energi mekanis.
d. Perlapisan pilihan; bila perlapisan disusun oleh butiran yang berubah dari
halus ke kasar pada arah vertikal.
e. Perlapisan silang siur; perlapisan yang membentuk sudut terhadap bidang
lapisan yang berada di atas maupun di bawahnya dan dipisahkan oleh
bidang erosi. Terbentuk sebagai akibat intensitas arus yang berubah – ubah.
Macam – macam bidang perlapisan yang penting, antara lain :
a. Gelembur gelombang; terbentuk sebagai akibat pergerakan air /angin.
b. Rekah kerut; rekahan pada permukaan perlapisan akibat penguapan.
c. Cetak suling; cetakan akibat penggerusan media pada batuan dasar.
d. Cetak beban; cetakan akibat pembebanan pada sedimen yang masih halus.
e. Bekas jejak organisme, bekas rayapan, rangka, maupun tempat berhenti
binatang
Pembagian lapisan menurut ketebalannya (Mc. Kee & Weir, 1953), adalah :
Nama Lapisan
Sedimen
Ketebalan ( cm
)
Lapisan sangat > 120
hal: 11
tebal
Lapisan tebal 60 – 120
Lapisan tipis 5 – 60
Lapisan sangat
tipis
1 – 5
Laminasi 0,2 – 1
Laminasi tipis < 0,2
C. Komposisi Sedimen Klastik
Komposisi pada batuan sedimen klastik bisa dibedakan menjadi :
1. Fragmen
Yaitu butiran yang berukuran lebih besar, dapat berupa mineral, pecahan
batuan, cangkang fosil dan zat organik.
1. Matrik / massa dasar
Yaitu butiran yang lebih kecil dari fragmen, terendapkan bersama – sama
dengan fragmen, terdapat di sela – sela fragmen sebagai massa dasar. Seperti
fragmen, matrik dapat berupa mineral, pecahan batuan maupun fosil.
2.Semen
Yaitu material pengisi rongga serta pengikat antar butir sedimen, dapat
berbentuk amorf maupun kristalin.
Semen umumnya terdiri dari :
1. Semen karbonat (kalsit, dolomit)
2. Semen silika (calsedon, kuarsit)
hal: 12
3. Semen oksida (limonit, hematit, dan siderit)
Pada sedimen berbutir halus (lanau atau lempung) tidak terdapat semen,
karena tidak adanya rongga atau ruang antar butir.
Batuan Sedimen Non Klastik
Pendeskripsian batuan sedimen non klastik meliputi :
A. Tekstur Sedimen Non Klastik
Ciri khas dari tekstur non klastik adalah adanya kristal – kristal saling menjari,
tidak ada ruang antar butir, dan kristal penyusun biasanya terdiri dari satu
macam mineral (monomineralik), seperti Gypsum, Kalsit dan Anhydrit. Kristal –
kristal dalam batuan sedimen non klastik dapat berbentuk serabut, lembaran,
atau butiran kristal.
Beberapa tekstur non klastik yang penting adalah :
1. Kristalin
Terdiri dari kristal – kristal yang interlocking. Untuk pemeriannya
menggunakan skala Wenthworth dengan modifikasi sebagai berikut :
Nama Butir Besar Butir
(mm)
Berbutir
kasar
> 2
Berbutir
sedang
1/16 – 2
Berbutir
halus
1/256 – 1/16
Berbutir
sangat halus
< 1/256
hal: 13
2. Amorf
Terdiri dari mineral yang membentuk kristal – kristal atau metamorf.
B. Struktur Sedimen Non Klastik
Struktur batuan sedimen non klastik terbentuk oleh reaksi kimia maupun
aktivitas organisme, antara lain :
a. Fossliferous; struktur yang menunjukkan adanya fosil.
b. Oolitik; struktur dimana fragmen klastik diselubingi oleh mineral non klastik,
bersifat konsentris dengan diameter kurang dari 2 mm.
c. Pisolitik; sama dengan oolitik, tetapi ukuran diameternya lebih dari 2mm.
d. Konkresi; sama dengan oolitik, tetapi tidak konsentris.
e. Cone in cone; struktur pada batu gamping kristalin berupa pertumbuhan kerucut
per kerucut.
f. Bioherm; tersusun oleh organisme murni yang insitu.
C. Komposisi Sedimen Non Klastik
Komposisi mineral pada batuan sedimen non klastik biasanya sederhana
terdiri dari saru atau dua mineral, sebagai contoh :
Batu gamping : Kalsit, Dolomit.
Chert : Calsedon.
Gypsum : Mineral Gypsum.
Anhidrit : Mineral Anhidrit.
V.2.2.3. Batuan Sedimen Karbonat
Batuan karbonat adalah batuan sedimen dengan komposisi yang dominant
(lebih dari 50%) terdiri dari mineral-mineral atau garam-garam karbonat, yang
dalam praktek secara umum meliputi batugamping dan dolomite.
Klasifikasi batuan sedimen karbonat sebagai berikut :
Batugamping klastik, adalah batugamping yang terbentuk dari pengendapan
kembali detritus batugamping asal.
hal: 14
Contoh : Kalsirudit, Kalkarenit, Kalsilutit.
Batugamping non klastik, adalah batugamping yang terbentuk dari proses kimia
maupun aktifitas organisme dan umumnya monomineralik.
Dapat dibedakan menjadi :
- Hasil biokimia : bioherm, biostrome
- Hasil larutan kimia : travertine, tufa
- Hasil replacement : batugamping fosfat, batugamping dolomite dll.
BAB 4
DASAR TEORI BATUAN METAMORF
Metamormfosa adalah gabungan proses-proses yang aktif bekerja dibawah zona daerah
pelapukan dan mengakibatkan perubahan batuan yang ada baik struktur,komposisi mineral
maupun sifat fisiknya.batuan metamorfosa dibagi 3 yaitu:
a) Metamorf regional, disebabkan karena adanya panas/suhu (temperature) dan tekanan
(preasure)
b) Metamorf kataklastik, disebabkan karena adanya tekanan (preasure)
c) Metamorf termal/kontak, disebabkan karena adanya panas/suhu
A.struktur
Struktur batuan metamorf di bagi menjadi 2 yaitu:
Foliasi
Adalah struktur pararel yang di timbulkan oleh mineral pipih, sering kali terjadi pada
metamorfosa regional dan metamorfosa kataklastik.
hal: 15
Foliasi dibagi menjadi 3 yaitu:
Slaty cleavage : struktur foliasi yang di jumpai pada bidang belah mineral mika hadir
Contoh: batu sabak/slate
Schistose: struktur perulang dari mineral pipih dan mineral granular,mineral pipih
orentasinya menerus/tidak terputus
Contoh: schist
Geinestose: struktur perulangan Dari mineral pipih /granular lebih dominan. Mineral
pipih orientasinya tidak menerus/ terputus
Contoh: geiness
Non foliasi
Adalah struktur yang di bentuk oleh mineral-mineral yang equidimensional,seringkali terjadi
pada metamorfosa termal/kontak.
Non foliasi terbagi atas:
Granulose/hornfelsik: merupakan mozaik yang terdiri dari mineral equidimensional.
B.tekstur
Tekstur batuan metamorf terbagi menjadi 3 yaitu:
Lapidoblastik: terdiri diri mineral-mineral tabular/pipih.
misalnya: mineral mika (muskofit,biotit)
Nematoblastik: terdiri dari mineral-mineral prismatik.
Misalnya:plegioklas,feldpat,piroksene
hal: 16
Granoblastik: terdiri dari mineral-mineral granular(equidimensional dengan batas
tidak teratur dengan bentuk mineral anhedral
C.Komposisi mineral
Batuan metamorf merupakan ubahan dari batuan beku dengan batuan sedimen dan
sehingga mineral yang terkandung masih ada yang pada batuan beku dan batuan sedimen.
Foliasi
hal: 17
Tidak ya
Ukuran butir ukuran butir
Sedang-halus kasar sangat halus halus sedang kasar
Kasar mineral utama slaty cleavage schistosity gneissore
Ya ampibol slate keras sekis migmatik
Kalsit geneiss
Hornfels kuarsa
Piroksine kehijauan pucat (kataklastik)
Feldspar
Ampibolit
Marmer eklogit fillit milonit
Kwarsit granulit
hal: 18