Batu Ginjal
-
Upload
aang-febrizal -
Category
Documents
-
view
46 -
download
0
description
Transcript of Batu Ginjal
-
Batu ginjal (kalkuli urinaria) terbentuk dari pengendapan garam kalsium, magnesium,
asam urat, atau sistein (Sloane 1995). Batu ginjal terbentuk karena terjadinya
ketidakseimbangan metabolisme yang menyebabkan garam-garam dalam air seni mengendap
membentuk kristal. Salah satu penyebabnya adalah terlalu pekatnya kadar garam dalam air seni
(Wijayakusuma 2004). Jenis endapan dari batu ginjal bermacam macam. Terbentuknya batu
ginjal umumnya disebabkan oleh faktor bawaan, namun tidak menutup kemungkinan ada
pengaruh dari makanan.
Dalam kaitannya dengan komponen makanan, dikenal ada dua jenis batu yaitu yang
mengandung kalsium dan yang tidak mengandung kalsium (Cahanar dan Suhanda 2006).
Terdapat tiga jenis batu yang mengandung kalsium yaitu kalsium oksalat, kalsium urat, dan
kalsium fosfat. Dan yang termasuk batu non-kalsium adalah asam urat, struvit, dan batu sistin.
Menurut Dyan (2006), penyebab batu ginjal ialah idiopatik. Akan tetapi ada faktor yang
merupakan predisposisi dan yang utama adalah ISK. Infeksi ini akan meningkatkan
terbentuknya zat organik. Zat ini dikelilingi oleh mineral yang mengendap. Pengendapan
mineral (karena infeksi) akan meningkatkan alkalinitas urin dan mengakibatkan pengendapan
kalsium fosfat dan magnesium amonium fosfat. Komponen pembentukan batusaluran kemih
59% merupakan batu kalsium oksalatmurni atau campuran dan 41% merupakan batu kalsium
fosfat murni atau campuran. Komposisi kalsium dalam urin merupakan salah satu penyebab
terjadinya pembentukan batu saluran kemih. Peningkatan kalsium dalam urin disebabkan oleh
penurunan absorbsi oksalat oleh lumen intestinal, dengan kata lain diet kalsium yang tinggi
tanpa peningkatan absorbsi oksalat dapat meningkatkan absorbsi kalsium intestinal dan
ekskresi kalsium (hiperkalsiuria).
Uji garam oksalat dan uji garam fosfat dilakukan dengan dihaluskan sampel batu ginjal
yang digunakan lalu dilarutkan dengan HCl encer yang berfungsi sebgai pelarut lalu disaring
dengan menggunakan saringan yang berpori-pori kecil yang berfungsi untuk memisahkan
endapan dengan filtrat selanjutnya filtrate di basakan dengan NaOH yang berfungsi membuat
filtrat bersifat alkalis serta diasamkan dengan asam asetat lalu filtrat disaring kembali dengan
kertas saring. Selanjutnya didapatkan endapan yang berada dikertas saring dengan filtrate yang
ada didalam tabung reaksi, endapan digunakan untuk menguji adanya garam oksalat dilakukan
dengan mencucinya dengan menggunakan akuades lalu dilarutkan dengan H2SO4 encer dan
diteteskan dengan KMnO4 0.01 N hingga berwarna kemerah-merahan yang berarti adanya
garam oksalat. uji oksalat didapatkan hasil yang bernilai positive hal ini ditunjukan dengan
perubahan warna larutan menjadi warna merah.
Menurut Izhar dkk (2007) kebiasaan minum subjek penelitian berpengaruh terhadap
kadar kalsium urin. Berdasarkan hasil analisis ini subjek penelitian yang memiliki kebiasaan
minum kurang (
-
Kebiasaan makan asam urat mempengaruhi sedimen kalsium oksalat. Pengaruh kebiasaan
makan sumber asam urat diduga disebabkan oleh asam urat merupakan reaktan yang dapat
memacu pembentukan batu jenis kalsium oksalat, artinya peningkatan asam urat dalam urin
(hiperurikosuria) menyebabkan pembentukan kristal asam urat dengan membentuk nidus untuk
presipitasi kalsium oksalat atau presipitasi kalsium fosfat. Kebiasaan makan sitrat berpengaruh
terhadap risiko sedimen kalsium oksalat dalam urin, kebiasaan makan sumber asam sitrat
sering terhadap sedimen kalsium oksalat akan menyebabkan meningkatnya sedimen kalsium
oksalat. Hal ini disebabkan oleh asam sitrat memiliki peran sebagai inhibitor terhadap
supersaturasi kalsium dan sedimen kalsium oksalat dalam urin.
DAFTAR PUSTAKA
Canahar P, Suhanda I. 2006. Makan Sehat Hidup Sehat. Jakarta : Kompas Media Nusantara.
Dyan. 2006. Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC
Sloane E. 1995. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. James V, penerjemah. Jakarta : EGC.
Terjemahan dari Anatomy and Physiology : An Easy Learner.
Wijayakusuma HMH. 2004. 10 Menit Menuju Sehat Dengan Terapi Tulang Kepala Belakang.
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Izhar MD dkk. 2007. Hubungan Antara Kesadahan Air Minum, Kadar Kalsium Dan Sedimen
Kalsium Oksalat Urin Pada Anak Usia Sekolah Dasar. Berita Kedokteran
Masyarakat, Vol. 23, No. 4