BATU BULI
Click here to load reader
-
Upload
waniesariff -
Category
Documents
-
view
47 -
download
2
Transcript of BATU BULI
ETIOLOGI
Terbentuknya batu saluran kemih diduga ada hubungannya dengan gangguan aliran
urine, gangguan metabolic,infeksi saluran kemih,dehidrasi dan keadaan-keadaan yang lain yang
masih belum terungkap.
Secara episemiologis terdapat beberapa faktor yang mempermudah terjadinya batu
saluran kemih pada seseorang .Faktor-faktor itu adalah faktor intrisik,yaitu keadaan yang berasal
dari tubuh seseorang dan faktor ekstrinsik.
FAKTOR INTRISIK FAKTOR EKSTRINSIK
Herediter Geografi :pada beberapa daerah yang
menunjukkan angka kejadian batu saluran
kemih yang lebih tinggi dari daerah lain
sehingga dikenal sebagai daerah stone belt
(sabuk batu),sedangkan daerah Bantu di Afrika
Selatan hamper tidak dijumpai penyakit batu
saluran kemih.
Umur :paling sering didapatkan pada usia 30-
50 tahun
Iklim dan temperature
Jenis kelamin ; Jumlah pasien laki-laki tiga
kali lebih banyak dibandingkan pasien
perempuan
Asupan air:kurangnya asupan air dan tingginya
kadar mineral kalsium pada air yang
dikomsumsi dapat meningkatkan insiden batu
saluran kemih
Diet:diet banyak purin ,oksalat dan kalsium
mempermudah terjadinya penyakit batu saluran
kemih.
Pekerjaan:penyakit ini sering dijumpai pada
orang yang pekerjaannya banyak duduk atau
kurang aktivitas atau sedentary life.
KOMPOSISI BATU
Batu Kalsium
Batu jenis ini paling banyak dijumpai yaitu kurang lebih 70-80 % dan seluruh batu
saluran kemih .Kandungan batu jenis ini terdiri atas kalsium oksalat ,kalsium fosfat atau
campuran dari kedua unsure tersebut.
Faktor terjadinya batu kalsium adalah:
Hiperkalsiuri yaitu kadar kalsium dalam urine lebih besar dari 250-300mg/24 jam.Menurut Pak
(1976) terdapat 3 macam penyebab yang menyebabkan terjadinya hiperkalsiuri,antara lain:
-hiperkalsiuri absorptive yang terjadi karena adanya peningkatan absorpsi kalsium melalui usus.
-hiperkalsiuri renal terjadi karena adanya gangguan kemampuan reabsorsi kalsium melalui
tubulus ginjal
-hiperlakasuri resorptif terjadi karena adanya peningkatan resorpsi kalsium tulang,yang terjadi
pada hiperparatiroidisme primer atau pada tumor paratiroid.
Hiperoksaluri adalah ekskresi oksalat urine yang melebihi 45 gram per hari.Keadaan ini banyak
ditemui pada pasien yang mengalami gangguan pada usus sehabis menjalani pembedahan usus
dan pasien yang banyak mengkomsumsi makanan yang kaya oksalat diantaranya the,kopi
instan,minuman soft drink,kokoa,arbei ,jeruk sitrus dan sayuran bewarna hijau terutama bayam.
Hiperurikosuria adalah kadar asam urat di dalam urine melebihi 850mg/24 jam .Asam urat
berlebihan dalam urine bertindak sebagai inti batu/nidus untuk terbentuknya asam
oksalat .Sumber asam di dalam urine berasal dari makanan yang banyak mengandungi purin
maupun berasal dari metabolisme endogen.
Hipositraturia.Di dala urin sitrat bereaksi dengan kalsium membentuk kalsium sitrat ,sehingga
menghalangi ikatan kalsium dengan oksalat atau fosfat .Hal ini dimungkinkan karena ikatan
kalsium sitrat lebih mudah larut daripada kalsium oksalat.Oleh karena itu sitrat dapat bertindak
sebagai penghambat batu kalsium,Hipositraturi dapat terjadi pada penyakit asidosis tubuli
ginjal ,sindrom malabsorbsi ,atau pemakaian diuretik golongan thiazide dalam jangka waktu
yang lama.
Hipomagnesuria.Seperti halnya sitrat,magnesium bertindak sebagai penghambat timbulnya batu
kalsium,karena didalam urine magnesium bereaksi dengan oksalat menjadi magnesium oksalat
sehingga mencegah ikatan kalsium dengan oksalat.Penyebab tersering hipomagnesuria adalah
penyakit inflamasi usus (inflamatory bowel disease) yang diikuti gangguan malabsorbsi.
Batu Struvit
Batu struvit juga disebut sebagai batu infeksi ,karena terbentuknya batu ini disebabkan
oleh adanya infeksi saluran kemih.Kuman penyebab infeksi ini adalah golongan pemecah urea
yang dapat menghasilkan enzim urease dan merubah urine menjadi bersuasana basa melalui
hidrolisis urea menjadi amoniak.
Suasana basa ini memudahkan garam-garam magnesium ,amonium,fosfat dan karbonat
membentuk batu magnesium amonium fosfat dan karbonat apatit.karena terdiri dari 3 kation batu
jenis ini dikenal juga sebagai batu triple –phosphate.
Kuman yang termasuk pemecah urea di antaranya adalah :proteus spp,Klebsiella,
Serratia, Enterobacter, Pseudomonas dan stafilokokus.Meskipun E.coli banyak menimbulkan
infeksi saluran kemih tetapi kuman ini bukan termasuk pemecah urea.
Batu Asam Urat
Batu asam urat merupakan 5-10 % dari seluruh batu saluran kemih.Di antara 75-80%
batu asam urat terdiri atas asam urat murni dan sisanya campuran kalsium oksalat.Sumber asam
urat berasal sari diet yang mengandung purin dan metabolisme endogen di dalam
tubuh.Degredasi purin di dalam tubuh melalui asam inosinat dirubah menjadi
hipoxanthin.Dengan bantuan enzim xanthin oksidase, hipoxanthin dirubah menjadi xanthin dan
akhirnya dirubah menjadi asam urat.Pada mamalia lain selain dan dalmation,mempunyai enzim
urikase yang dapat merubah asam urat menjadi allantion yang larut dalam air.
Asam urat relatif tidak larut di dalam urine sehingga pada keadaan tertentu mudah sekali
membentuk kristal asam urat dan selanjutnya membentuk batu asam urat.Faktor yang
menyebabkan terentuknya batu asam urat adalah 1) urine yang terlalu asam pH <6, 2)volume
urine yang jumlahnya sedikit (<2 liter atau dehidrasi) dan hiperurikosuria atau kadar asam urat
tinggi.
Ukuran batu asam urat bervariasi mulai dari ukuran kecil sampai ukuran besar sehingga
membentuk batu staghorn yang mengisi seluruh pelvikalises ginjal.Batu asam urat bentuknya
halus dan bulat sehingga seringkali keluar secra spontan.Batu asam urat murni bersifat
radiolusen sehingga pada pemeriksaan IVU tampak sebgai filling defect pada saluran kemih
sehingga seringkali harus dibedakan dengan bekuan darah,bentukan papila ginjal yang
nekrosis,tumor atau benzoar jamur.Pada pemeriksaan USG memberikan gambaran bayangan
akustik.
Untuk mencegah timbulnya kembali batu asam urat setelah terapi ,adalah ; minum
banyak,alkalinisasi urine dengan mempertahankan pH 6,5-7 dan menjaga jangan sampai
terjadinya hiperurikosuria dengan mencegah terjadinya hiperuresemia.Setiap pagi pasien
dianjurkan untuk memeriksa pH urine dengan kertas nirtazin dan dijaga supaya produksi urine
tidak kurang dari 1500-2000 ml setiap hari.Dilakukan pemeriksaan asam urat secara berkala dan
jika terjadi hiperurisemia harus diterapi dengan obat-obatan inhibitor xanthin oksidase
diantaranya allopurinol.
Batu Jenis Lain.
Batu sistin,batu xantin,batu triamteren dan batu silikat sangat jarang dijumpai.Batu sistin
didapatkan karena kelainan metabolisme sistin,yaitu kelainan dalam absorbsi sistin dalam
mukosa usus.Demikian batu xanthin terbentuk karena penyakit bawaan berupa defisiensi enzim
xanthin dan xanthin menjadi asam urat.Pemakaian antasida yang mengandung silikat yang
berlebihan dan dalam jangka waktu yang lama dapat menimbulkan batu silikat.
TEORI PROSES PEMBENTUKAN BATU SALURAN KEMIH
Secara teoritis batu dapat terbentuk di seluruh saluran kemih terutama tempat-tempat
yang sering mengalami hambatan aliran urine yaitu pada system kalises ginjal atau buli-
buli .Adanya kelainan bawaan pelvikalises (stenosis uretro pelvis) divertikel,obstruksi
infravesika kronis seperti pada hyperplasia prostat benigna,striktura dan buli-buli neurogenik
merupkan keadaan-keadaan yang memudahkan terjadinya pemebntukan batu.
Batu terdiri atas Kristal-kristal yang tersusun oleh bahan-bahan organic-anorganik yang
terlarut di dalam urine.Kristal-kristal tersebut tetap berada dalam keadaan mestatable (tetap
terlarut) dalam urine jika tidak ada keadaan-keadaan tertentu yang menyebabkan terjadinya
presipitasi kristal.Kristal-kristal yang saling mengadakan presipitasi membentuk inti
batu(nukleasi) yang kemudian akan mengadakan agregasi dan menarik bahan-bahan lain
sehingga menjadi Kristal yang lebih besar.Meskipun ukurannya cukup besar agregat Kristal
masih rapuh dan belum cukup untuk membuntu saluran kemih.Untuk itu agregat Kristal
menempel pada epitel saluran kemih (membentuk retensi Kristal),dan dari sini bahan-bahan lain
diendapkan pada agregat itu sehingga membentuk batu yang cukup besar untuk menyumbat
saluran kemih.
Kondisi metastable dipengaruhi oleh suhu ,pH larutan adanya kolid dalam
urine,konsentrasi solute di dalam urine,laju aliran urine di dalam salauran kemih adanya korpus
alienum di dalam saluran kemih yang bertindak sebagai inti batu.
Lebih dari 80% batu saluran kemih terdiri atas batu kalsium,baik yang berkaitan oksalat
maupun dengan dengan fosfat,membentuk kalsium oksalat dan kalsium fosfat ;sedangkan
sisanya berasal dari batu asam urat ,batu magnesium ammonium fosfat (batu infeksi) ,batu
xanthyn ,batu sistein dan batu jenis lainnya .Meskipun pathogenesis pembentukan batu-batu di
atas hampir sama, tetapi suasana di dalam saluran kemih yang memungkinkan terbentuknya
jenis batu yang tidak sama.Dalam hal ini misalkan batu asam urat mudah terbentuk dalam
suasananya asam,sedangkan batu magnesium fosfat terbentuknya karena urine bersifat basa.
PENGHAMBAT PEMBENTUKAN BATU SALURAN KEMIH
Terbentuk atau tidaknya batu di dalam saluran kemih ditentukan juga oleh adanya
keseimbangan antara zat pembentuk batu dan inhibitor ,yaitu zat yang mampu mencegah
timbulnya batu saluran kemih ,yang bekerja mulai dari proses reabsorbsi kalsium di dalam
usus ,proses pemebntukan inti batu atau Kristal ,proses agregasi Kristal ,hinggga retensi Kristal.
Ion magnesium (Mg ++)dikenal dapat menghambat pembentukan batu karena jika
berikatan dengan oksalat ,membentuk garam magnesium sehingga jumlah oksalat yang akan
berikatan dengan kalsium (Ca++) untuk membentuk kalsium oksalat menurun.Demikian pula
sitrat jika berikatan dengan ion kalsium (Ca++) membentuk garam kalsium sitrat ;sehingga jumlah
kalsium yang akan berikatan dengan oksalat ataupun fosfat akan berkurang.Hal ini
menyebabkan Kristal kalsium oksalat atau kalsium fosfat jumlahnya berkurang.
Beberapa protein atau senyawa organic lain mampu bertindak sebagai inhibitor dengan
cara menghambat retensi Kristal ,menghambat agregrasi Kristal ,maupun menghambat retensi
Kristal.Senyawa itu antara lain adalah glikosaminoglikan (GAG),protein Tamm Horsfall (THP)
atau uromukoid,nefrokalsin dan osteopontin,Defisiensi zat-zat yang berfungsi sebagai inihibitor
batu merupakan salah satu faktor penyebab timbulnya batu saluran kemih.
PENCEGAHAN
Angka kekambuhan batu saluran kemih rata-rata 7% per tahun atau krang lebih 50% dalam 10
tahun. Pecegahan yang dilakukan adalah berdasarkan atas kandungan unsure yang menysun batu
saluran kemih diproleh dari analisis batu.Pada umunya pencegahan itu berupa:
1) menghindari dehidrasi dengan minum yang cukup dan diusahakan produksi urine sebanyak 2-
3 liter per hari
2)diet untuk mengurangi kadar komponen zat pembentuk batu
3)aktivitas harian yang cukup
4) pemeberian medikamentosa
Tabel :Tindakan atau Terapi untuk Pencegahan Timbulnya Kembali Batu Saluran Kemih
JENIS BATU FAKTOR
PENYEBAB
TIMBULNYA BATU
JENIS OBAT
/TINDAKAN
MEKANISME KERJA
OBAT
Kalsium Hiperkalsiuri
absorptive
Natrium selulosa
fosfat
Thiazie
Orthofosfat
Mengikat Ca dalam usus->
absorbsi↓
↑ reabsorpsi Ca di tubulus
↓sintesa vitamin D
↑urine inhibitor
↑ reabsorpsi Ca di tubulus
Hiperkalsiuri renal
Heperkalsiuri
resorptif
Hipositurasi
Hipomagnesuri
Hiperurikosuri
Hiperoksalurisa
Thiazide
Paratiroidektomi
Potasium sitrat
Magnesium sitrat
Allopurinol
Potassium alkali
Allopurinol
Pyridoxin
Kalsium suplemen
↓resorpsi Ca dari tulang
↑pH ↑sitrat ↓Ca urine
↑Mg urine
↓urat
↑pH
↓urat
MAP Infeksi Antibiotika
AHA (amino
hydroxamic acid)
Eradikasi infeksi
Urease inhibitor
Urat Dehidrasi
(pH urine ↓)
Hiperurikosuri
Hidrasi cukup
Potassium Alkali
(BikNat)
Allopurinol
↑pH
↓urat
Beberapa diet yang dianjurkan untuk mengurangi kekambuhan adalah
1) rendah protein,karena protein akan memacu ekskresi kalsium urine dan menyebabkan suasana
urine menjadi lebih asam
2) rendah oksalat
3) rendah garam karena natriuresis akan memacu timbulnya hiperkalsiuri
4)rendah purin
5) diet rendah kalsium tidak dianjurkan kecuali pada pasien yang menderita hiperkalsiuri
absorptive tipe II.
BATU BULI-BULI (VESIKOLITIASIS)
Vesikolitiasis sering terjadi pada pasien menderita gangguan miksi atau terdapat benda
asing di buli-buli.Gangguan miksi terjadi pada pasien hyperplasia prostat,striktura
uretra,divertikel buli-buli atau buli-buli neurogenik.Kateter yang terpasang pada buli-buli dalam
waktu yang lama,adanya benda asing lain secara tidak sengaja dimasukkan ke dalam buli-buli
sering menjadi inti untuk terbentuknya batu buli-buli.Selain itu batu buli-buli dapat berasal dari
batu ginjal atau batu ureter yang turun ke buli-buli.Di negera-nega yang berkembang masih
sering dijumpai batu endemic pada buli-buli yang dijumpai pada anak-anak yang menderita
kurang gizi atau yang sering menderita dehidrasi atau diare.
Gejala khas batu buli-buli adalah berupa gejala iritasi antara lain disuria hingga
stranguri ,persaaan tidak enak sewaktu kencing ,dan kencing tiba-tiba terhenti kemudian menjadi
lancer kembali dengan perubahan posisi tubuh.Nyeri pada saat miksi yang dirasakan (referred
pain ) pada ujung penis ,krotum,perineum ,pinggang sampai kaki.Pada anak seringkali mengeluh
enuresis nokturna,disamping sering menarik-narik penisnya (pada laki-laki) atau mengosok-
gosok vulva (pada anak perempuan).
Seringkali komposisi batu terdiri atas asam urat atau struvit (jika penyebabnya adalah
infeksi) sehingga tidak jarang pada pemeriksaan foto polos abdomen tidak tampak sebagai
bayangan opak pada kavum pelvis.Dalam hal ini,pemeriksaan IVU pada fase sistogram
memberikan gambaran bayangan negative.USG dapat mendeteksi b atu radiolusen pada buli-
buli.
Batu buli-buli dapat dipecahkan dengan litotripsi ataupun jika terlalu besar memerlukan
pembedahan terbuka (vesikolitomi).Hal yang tidak kalah pentingnya adalah melakukan koreksi
terhadap penyebab timbulnya stasis urine.
BATU URETRA
Batu uretra biasanya berasal dari ginjal/ureter yang turun ke buli-buli kemudian masuk ke
uretra. Batu uretra yang merupakan batu primer yang terbentuk di uretra sangat jarang ,kecuali
jika terbentuk di dalam divertikel uretra.Angka kejadian batu urera ini tidak lebih 1% dari
seluruh batu kemih.Keluhan yang disampaikan pasien adalah miksi tiba-tiba berhenti hingga
terjadi retensi urine , yang mungkin sebelumnya didahului dengan nyeri pinggang .Jika batu
berasal dari ureter yang turun ke buli-buli da kemudian ke uretra, biasanya pasien mengeluh
nyeri pinggang sebelum mengeluh kesuiitan miksi.Batu yang berada di uretra anterior seringkali
dapat diraba oleh pasien berupa benjolan keras di uretra pars bulbosa maupun pendularis,atau
kadang-kadang tampak di meatus uretra eksternus.Nyeri dirasakan pada glans penis atau pada
tempat batu berada.Batu yang berada yang uretra posterior ,nyeri dirasakan di perineum atau
rectum.
Tindakan mengeluarkan batu tergantung posisi ,ukuran dan bentuk batu.Seringkali batu
yang ukurannya yang tidak terlalu besar dapat keluar spontan asalkan tidak ada kelainan atau
penyemoitan pada uretra .Batu pada meatus uretra eksternum atau fossa klavikularis dapat
diambil dengan forsep setelah trelebih dahulu dilakukan pelebaran meatus uretra (meatotomi)
sedangkan batu kecil di uertra anterior dapat dicoba dikeluarkan dengan memasukkan campuran
jelly dan lidokain 2% intrauretra dengan harapan batu dapat dikeluarkan secara spontan.
Batu yang masih cukup besar dan berada di uretra posterior .didorong dahulu sehingga
masuk ke buli-buli dan selanjutnya baru dilakukan litotripsi ,Untuk batu besar dan menmpel di
uretra sehingga sulit berpindah meskipun sulit telah dicoba untuk didorong ke proksimal
(dilubrikasi) mungkin perlu dikaukan uretrolitotomi atau dihancurkan dengan pemecah batu
transuretra.