Batu Buli

6
 Batu Buli-buli ( Vesicolithiasis) Batu Buli-buli atau Batu Kandung Kemih (vesicolithiasis) adalah batu yang terdapat di dalam saluran kemih yang mengandung komponen kristal dan matriks organik tepatnya pada vesika urinari atau kandung kemih. Batu kandung kemih sebagian besar mengandung batu kalsium oksalat atau fosfat. Batu vesika urinaria terutama mengandung kalsium atau magnesium dalam kombinasinya dengan fosfat, oksalat, dan zat-zat lainnya. Etiologi  Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan batu kandung kemih adalah : Faktor Endogen, Faktor genetik, familial, pada hypersistinuria, hyperkalsiuria dan hiperoksalouria. Faktor Eksogen, Faktor lingkungan, pekerjaan, makanan, infeksi dan kejenuhan mineral dalam air minum. Faktor lainnya, Infeksi, stasis dan obstruksi urine, keturunan, air minum, pekerjaan, makanan atau penduduk yang vegetarian lebih sering menderita batu buli-buli. Penyebab lainnya adalah: Obstruksi kelenjar prostat yang membesar Striktur uretra (penyempitan lumen dari uretra)  Neurogenik bl adde r (lu mpuh ka ndung kemi h ka ren a lesi pa da neur on yang menginervasi bladder) Benda asing, misalnya kateter Divertikula,urin dapat tertampung pada suatu kantung didinding vesika urinaria Shistomiasis, terutama oleh Shistoma haemotobium,lesi mengarah keganasan Hal -hal yan g dis ebutka n di ata s dap at menimb ulk an rete nsi uri n, inf eks i, ma up un ra da ng . Stat is , li thiasis, da n si stitis adalah pe ri st iwa ya ng sali ng mempen gar uhi . Sta tis men yeb abkan bakter i ber kemban g,s ist itis ; uri n semaki n

Transcript of Batu Buli

Page 1: Batu Buli

5/11/2018 Batu Buli - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/batu-buli-55a230e73b511 1/6

 

Batu Buli-buli ( Vesicolithiasis)

Batu Buli-buli atau Batu Kandung Kemih (vesicolithiasis) adalah batu yang terdapat di dalam

saluran kemih yang mengandung komponen kristal dan matriks organik tepatnya pada vesika

urinari atau kandung kemih. Batu kandung kemih sebagian besar mengandung batu kalsium

oksalat atau fosfat.

Batu vesika urinaria terutama mengandung kalsium atau magnesium dalam kombinasinya

dengan fosfat, oksalat, dan zat-zat lainnya.

Etiologi 

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan batu kandung kemih adalah :

• Faktor Endogen, Faktor genetik, familial, pada hypersistinuria, hyperkalsiuria dan

hiperoksalouria.

• Faktor Eksogen, Faktor lingkungan, pekerjaan, makanan, infeksi dan kejenuhan

mineral dalam air minum.

• Faktor lainnya, Infeksi, stasis dan obstruksi urine, keturunan, air minum, pekerjaan,

makanan atau penduduk yang vegetarian lebih sering menderita batu buli-buli.

Penyebab lainnya adalah:

• Obstruksi kelenjar prostat yang membesar 

• Striktur uretra (penyempitan lumen dari uretra)

•   Neurogenik bladder (lumpuh kandung kemih karena lesi pada neuron yang

menginervasi bladder)

• Benda asing, misalnya kateter 

• Divertikula,urin dapat tertampung pada suatu kantung didinding vesika urinaria

• Shistomiasis, terutama oleh Shistoma haemotobium,lesi mengarah keganasan

Hal-hal yang disebutkan di atas dapat menimbulkan retensi urin, infeksi,

maupun radang. Statis, lithiasis, dan sistitis adalah peristiwa yang saling

mempengaruhi. Statis menyebabkan bakteri berkembang,sistitis; urin semakin

Page 2: Batu Buli

5/11/2018 Batu Buli - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/batu-buli-55a230e73b511 2/6

 

  basa,memberi suasana yang tepat untuk terbentuknya batu MgNH4PO4 (batu

infeksi/struvit). Batu yang terbentuk bisa tunggal ataupun banyak.

Batu kandung kemih dapat disebabkan oleh kalsium oksalat atau agak jarang

sebagai kalsium fosfat. Batu vesika urinaria kemungkinan akan terbentuk apabila

dijumpai satu atau beberapa faktor pembentuk kristal kalsium dan menimbulkan

agregasi pembentukan batu proses pembentukan batu kemungkinan akibat

kecenderungan ekskresi agregat kristal yang lebih besar dan kemungkinan sebagai

kristal kalsium oksalat dalam urine.

Tanda dan gejala

- Dapat tanpa keluhan

- Sakit berhubungan dengan kencing (terutama diakhir kencing)

- Lokasi sakit terdapat di pangkal penis atau suprapubis kemudian dijalarkan ke ujung

 penis (pada laki-laki) dan klitoris (pada wanita).

- Terdapat hematuri pada akhir kencing

- Disuria (sakit ketika kencing) dan frequensi (sering kebelet kencing walaupun VU belum penuh).

- Aliran urin berhenti mendadak bila batu menutup orificium uretra interna.

- Bila batu mneyumbat muara ureter dapat terjadi hidrouereter  hidronefrosisgagal

ginjal.

Pemeriksaan Diagnostik 

- Urinalisa : warna kuning, coklat atau gelap

- Laboratorium

Darah : ureum/kreatinin, elektrolit, Ca, Phospat anorganik. Alkali Phospate, Asam

urat, Protein, Hb

Urin : rutin (Midstream urin)

- Radiologis

Page 3: Batu Buli

5/11/2018 Batu Buli - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/batu-buli-55a230e73b511 3/6

 

Foto polos/BNO : tampak opak (90%), lebih baik dilanjutkan dengan IVP untuk 

mengetahui ada atau tidak kerusakan pada ginjal

- IVP( intra venous pylografi) : Dapat untuk melihat batu di lain tempat, anatomi

saluran kencing bagian atas, menunjukan perlambatan pengosongan kandung

kemih,membedakan derajat obstruksi kandung kemih divertikuli kandung kemih dan

 penebalan abnormal otot kandung kemih.

- PV (Pem Postvoid) : mengetahui pengosongan kandung kemih

- USG : Gambaran acustic shadow

- Sistokopi : Untuk menegakkan diagnosis batu kandung kencing.

- Endoskopi ginjal : Menentukan pelvis ginjal, mengeluarkan batu yang kecil.

- Pielogram retrograde, menunjukan abnormalitas pelvis saluran ureter dan kandung

kemih.

- Fisik : Kurang berarti, kecuali jika batu cukup besar 

Diagnosis ditegakan dengan studi ginjal, ureter, kandung kemih, urografi intravena

atau pielografi retrograde. Uji kimia darah dengan urine dalam 24 jam untuk 

mengukur kalsium, asam urat, kreatinin, natrium, dan volume total merupakan upaya

dari diagnostik. Riwayat diet dan medikasi serta adanya riwayat batu ginjal, ureter,

dan kandung kemih dalam keluarga di dapatkan untuk mengidentifikasi faktor yang

mencetuskan terbentuknya batu kandung kemih.

Factor resiko penyebab batu

Lebih dari 85% batu pada laki-laki dan 70% pada perempuan mengandung kalsium terutama

kasium oksalat. Predisposisi kejadian batu khususnya batu kalsium oksalat dapat terjadi

karena :

1. Riwayat batu kandung kemih dan saluran kemih

2. Usia dan jenis kelamin

3. Kelainan morfologi

4. Pernah mengalami infeksi saluran kemih

5. Adanya kelainan pada ginjal dan saluran kemih6. Profesi sebagai pekerja keras

Page 4: Batu Buli

5/11/2018 Batu Buli - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/batu-buli-55a230e73b511 4/6

 

7. Penggunaan obat antasid, aspirin dosis tinggi dan vitamin D terlalu lama.

8. Hiperkasiuria

• Hiperkalsiuria absortif ditandai oleh kenaikan absorbs kalsium dari lumen usus

• Hiperkalsiuria Puasa ditandai adanya kelebihan kalsium, diduga berasal dari tulang.

• Hiperkalsiuria Ginjal yang diakibatkan kelainan reabsobsi kalsium di tubulus ginjal

• HipositraturiaMerupakan suatu penurunan ekskresi inhibitor pembentukan Kristal

dalam air kemih yaitu sitrat.

9. Hiperikosuria

Merupakan suatu peningkatan asam urat yang dapat memacu pembentuka batu

kalsium, minimal sebagian oleh Kristal asam urat dengan membentuk nidus untuk 

 prespitasi kalsium oksalat atau prespitasikalsium pospat. Pada kebanyakan pasien

dengan diet purin yag tinggi.

10.Penurunan jumlah air kemih

Keadaan ini apat disebabkan masukkya cairan sedikit. Selanjutnya akan

menimbulkan pembentukan batu dengan peningkatan reaktan dan pengurangan alirankemih.

11.Hiperoksaluria

Merupakan kenaikan ekskresi oksalat diatas normal(45 mg/hari atau 0,5

mmol/hari). Peningkatan ini dapat menyebabkan perubahan cukup besar dan memacu

 prepitasi kalsium oksalat dengan derajat yang lebih besar dibandingkan kenaikan

ekskresi kalsium.

12.Factor diet dapat disebabkan oleh

- Natrium klorida yang tinggi dapat meningkatkan ekskresi kalsium

- Diet protein tinggi umumnya dihubungkan dengn peningkatan insiden penyakit batu.

Hal ini disebabkan peningkatan kalsium dan asam urat, fospat dan penurunan ekskresi

sitrat.

Page 5: Batu Buli

5/11/2018 Batu Buli - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/batu-buli-55a230e73b511 5/6

 

- Peningkatan masukan kalsium, sekitar 8% diabsorbsi dan kemudiaan di ekskresi dan

 pada pasien hiperkalsiuria sebesar 20%.

- Diet tinggi kalium mengurangi resiko pembentukan batu dengan menurunkan ekskresi

kalsium dan meningkatkan ekskresi sitrat dalam air kemih.

- Sukrosa meningkatkan ekskresi kalsium tetapi mekanismenya belum diketahui.

- Vitamin. Vitamin C asam askorbat dalam dosisi besar merupakan resiko pembentukan

 batu.

Proses pembentukan batu ginjal dipengaruhi oleh beberapa faktor yang kemudian

dijadikan dalam beberapa teori :

• Teori Supersaturasi

Tingkat kejenuhan komponen-komponen pembentuk batu ginjal mendukung

terjadinya kristalisasi. Kristal yang banyak menetap menyebabkan terjadinya agregasi

kristal dan kemudian menjadi batu.

• Teori Matriks

Matriks merupakan mikroprotein yang terdiri dari 65 % protein, 10 % hexose, 3-5hexosamin dan 10 % air. Adanya matriks menyebabkan penempelan kristal-kristal

sehingga menjadi batu.

• Teori Kurangnya Inhibitor

Pada individu normal kalsium dan fosfor hadir dalam jumlah yang melampaui daya

kelarutan, sehingga membutuhkan zat penghambat pengendapan. fosfat

mukopolisakarida dan fosfat merupakan penghambat pembentukan kristal. Bila terjadi

kekurangan zat ini maka akan mudah terjadi pengendapan.

• Teori Epistaxy

Merupakan pembentuk batu oleh beberapa zat secara bersama-sama. Salah satu jenis

 batu merupakan inti dari batu yang lain yang merupakan pembentuk pada lapisan

luarnya. Contoh ekskresi asam urat yang berlebih dalam urin akan mendukung

 pembentukan batu kalsium dengan bahan urat sebagai inti pengendapan kalsium.

Page 6: Batu Buli

5/11/2018 Batu Buli - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/batu-buli-55a230e73b511 6/6

 

• Teori Kombinasi

Batu terbentuk karena kombinasi dari bermacam-macam teori diatas

Penatalaksanaan

Tujuan dasar penatalaksanaan adalah untuk menghilangkan batu, menentukan jenis batu,

mencegah kerusakan nefron, mengidentifikasi infeksi, serta mengurangi obstruksi akibat

 batu. Cara yang biasanya digunakan untuk mengatasi batu kandung kemih adalah :

a. Vesikolitektomi atau secsio alta.

b. Litotripsi gelombang kejut ekstrakorpureal.

c. Ureteroskopi.

d. Nefrostomi

Komplikasi

- Hidronefrosis

- Uremia

- Pyelonefritis

- Gagal ginjal akut sampai kronis

- Obstruksi pada kandung kamih

- Perforasi pada kandung kemih- Hematuria atau kencing darah

- Nyeri pingang kronis

- Infeksi pada ureter dan vesika urinaria oleh batu.

Komplikasi akibat tindakan litotripsi, adalah:

- Ruptur v.u

- Ruptur uretra

- Prostatitis

- Pyelonefritis

- Septikemia

- Hematuria