Batasan Anggaran

download Batasan Anggaran

of 9

Transcript of Batasan Anggaran

Batasan Anggaran Seorang konsumen memiliki keinginan untuk memperoleh barang-barang dan kepuasan yang akan dinikmatinya dari mengkonsumsi barangbarang tersebut. Tetapi hal itu belum ditunjukkan sampai dimana kemampuan konsumen untuk membeli gabungan dari barang-barang tersebut. Dalam kenyataannya, seorang konsumen tidak dapat mendapatkan semua barang yang diinginkannya karena dia dibatasi oleh pendapatan yang dimilikinya untuk dibelanjakan. Oleh karena itu, seitap masalah yang dihadapi konsumen adalah bagaimana seorang konsumen harus membelanjakan pendapatan yang ada padanya sehingga pengeluaran tersebut menciptakan kepuasan yang maksimum kepadanya. Sebuah kurva kepuasan konsumen tidak dapat digunakan untuk

memecahkan masalah batasan anggaran sebab analisia yang dibuat perlu menggambarkan garis anggaran pengeluaran (budget line) yang menunjukkan berbagai gabungan barang-barang yang dapat dibeli oleh sejumlah pendapatan tertentu. Misalkan seorang konsumen menginginkan dua buah barang saja yaitu Cola dan Burger tetapi uang yang dimiliki konsumen tersebut adalah sebesar Rp. 90.000. Harga sebotol Cola adalah sebesar Rp. 6.000 dan harga sebuah Burger adalah sebesar Rp. 9.000. Berdasarkan data tersebut dalam table dibawah ini ditunjukkan beberapa gabungan antara Cola dan Burger yang dapat dibeli oleh konsumen tersebut dengan anggaran sebesar Rp. 90.000. Gabungan A B C D E F Cola 15 12 9 6 3 0 10 Burger 0 2 4 6 8

Tabel 21.1 gabungan buku tulis dan buku gambar yang dapat dibeli

Dari table tersebut dapat disimpulkan bahwa saat konsumen membeli 15

Cola

botol cola, dia harus mengeluarkan uang sebesar 15 x Rp. 6000 = Rp. 90.000. Oleh karena itu, konsumen tersebut tidak mendapatkan burger sebuah pun karena ia tidak memiliki uang lagi untuk membeli burger. Gabungan A pada table 21.1 menggambarkan keadaan ini. Sementara pada gabungan F menggambarkan keadaan seblaiknya dimana konsumen mendapatkan 10 buah burger dengan mengeluarkan uang sebesar 10 x Rp. 9000= Rp. 90.000. hal ini mengakibatkan konsumen tidak mendapatkan Cola sama sekali seperti yang digambarkan Gabungan F pada table 21.1 Burger Dalam kenyataannya 2 hal tersebut tidak menjadi pilihan konsumen, biasanya

konsumen cenderung membeli kedua jenis barang tersebut. Oleh sebab itu, gabungan dari B hingga E adalah gabungan makanan yang mungkin dibeli oleh konsumen menggunakan anggaran di atas. Dari Tabel 21.1 dapat ditunjukkan dalam kurva garis anggaran pengeluaran (budget line).

Kurva 21.1 tentang garis anggaran pengeluaran

Kurva di atas menunjukkan bahwa setiap poin / titik di atas merupakan gabungan dari Burger dan Cola yang dapat dibeli dari titikA samapi titik F dengan dana sebesar Rp. 90.000.

Cola

Burger

Dari kurva tersebut juga dapat disimpulkan bahwa barang yang mampu konsumen dapatkan dengan harga Rp. 90.000 berada pada sisi dalam dari kurva, sementara pada sisi luar tidak dapat dijangkau oleh konsumen dengan dana sebesar Rp. 90.000. (Sadono:2006) Efek Perubahan Harga Kurva garis anggaran pengeluaran dapat berubah karena disebabkan oleh perubahan harga. Berikut adalah bentuk kurva jika ada perubahan harga

Kurva 21.2 Perubahan Harga Barang

Kurva di atas bias memiliki bentuk seperti itu karena harga burger meningkat ataupun menurun (tidak berdasarkan data pada table 21.1). Dari kurva tersebut dapat dilihat bahwa apabila harga burger yang semula $6 dapat dibeli 5 buah akan berubah seandainya burger tersebut mengalami perubahan harga. Jika harga meningkat menjadi $12 tiap burger maka konsumen hanya mendapat 2,5 burger sehingga kurva bergeser ke arah kiri. Sebaliknya jika harga menurun menjadi $3 tiap burger maka konsumen mendapatkan 10 burger sehingga kurva bergeser ke arah kanan dari garis anggaran konsumen sebelumnya. (Wilson Bangun:2010,65) Efek Perubahan Pendapatan Akibat dari perubahan pendapatan konsumen atas kemampuannya untuk membeli barang. Berikut adalah salah satu bentuk Kurva Efek Perubahan Pendapatan yang diakibatkan perubahan pendapatan.

Pizza

Pepsi

500 400 300 200 100 0 0 20 40 60 80 100Kurva 21.3 Perubahan Pendapatan

Berdasarkan kurva 21.3 di atas, dapat diketahi bahwa pergeseran garis anggaran konsumen ke arah kiri atau kanan akibat perubahan pendapatan konsumen. Garis anggaran konsumen di atas bergeser ke kiri akibat penurunan pendapatan. Dari kurva di atas, dapat disimpulkan jumlah pendapatan konsumen berkurang sehingga jumlah pizza dan pepsi yang mampu dibeli berkurang sampai ke garis anggaran di sebelah kiri dari garis sebelumnya. Sebelumnya Konsumen sanggup membeli 100 buah pizza atau 500 botol pepsi pada pendapatan sebelum menurun, tetapi hanya mampu membeli 80 pizza atau 400 botol pepsi setelah pendapatannya menurun seperti yang digambarkan di kurva di atas. (Mankiw : 2006) Kurva Indiferen Menurut Vilfredo Pareto (1848-1923), semua unsur penting dalam teori permintaan dapat dianalisa tanpa menggunakan konsep nilai guna. Pareto mengembangkan suatu analisis yang disebeut sebagai kurva indiferen (indifference curva, disingkat IC). Dalam kurva indiferen dapata dissumsikan hanya ada dua jenis barang yang dapat memberi kepuasan konsumen. Karena Kurva indiferen menggambarkan gabungan dari dua barang yang dikonsumsi yang menghasilkan kepuasan yang sama kepada konsumen. Asumsi seorang konsumen mengkonsumsi dua jenis barang yaitu Burger dan Cola. Berikut adalah table yang menunjukkan enam gabungan burger dan cola yang memberikan kepuasan yang sama besarnya kepada seorang konsumen. Gabungan Burger Burger Cola MRS

14 12 10 8 A

dan Cola A urva Indiferen K B CB

12 8 5 3

2 3 5 8 12E

4 1,5 0,67 0,23

e g r u B

6 4 2 0 0 2

D EC D

2

Tabel 21.2 Gabungan 2 barang yang memberikan kepuasan sama.4 6 8 10 12 14 C ola Tabel tersebut menunjukkan pada gabungan A konsumen mengkonsumsi Kurva 21.4 Kurva indiferen sebanyak 12 dan 2 buah Cola, mempunyai kepuasan yang sama barang burger besarnya dengan mengkonsumsi burger sebanyak 8 dan cola sebanyak 3 (gabungan B). Demikian pula seterusnya pada gabungan C,D dan E.

Kurva di atas menunjukkan garis kurva indiferen yang menghubungkan titiktitik A,B,C,D dan E yaitu Gabungan dari Burger dan Cola dalam 5 gabungan sehingga membentuk kurva tersebut. (Wilson Bangun:2010;60) Properti dari Kurva indiferen Kurva itu unik untuk setiap konsumen, karena konsumen di seluruh preferensi berbeda. Suatu perubahan dalam preferensi dimodelkan sebagai pergeseran / perubahan dalam kurva indiferen. Kurva indiferen miring ke bawah (untuk barang yang diinginkan).

Kurva indiferen tidak dapat menyeberang - sebuah inkonsistensi logika.

Tingkat Penggantian Marjinal (Marginal Rate of Substitution) Apabila konsumen menukar gabungan barang yang dikonsumsinya dari gabungan A menjadi gabungan B akan mengakibatkan sebuah perubahan. Perubahan ini menaikkan konsumsi cola dari 2 botol menjadi tiga botol, dan kenaikan ini dimungkinkan oleh pengurangan konsumsi Burger dari 12 buah menjadi 8 buah. Keadaan ini berarti bahwa untuk mempertahankan tingkat kepuasan yang dinikmati konsumen tersbut (tiap gabungan memberikan kepuasan yang sama besarnya) maka kenaikan konsumsi satu unit pakaian harus dibayar dengan pengurangan 3 buah burger. Penggantian ini menggambarkan besarnya pengorbanan ke atas konsumsi sesuatu barang (burger) untuk menaikkan konsumsi barang lainnya (cola) dan pada waktu yang sama tetap mempertahankan tingkat kepuasan yang diperolehnya. Pengorbana yang dilakukan tersebut dinamakan tingkat pengantian marjinal (marginal rate of substitution). Pada table 21.2 dapat dilihat bahwa tingkat penggantian marjinal bertambah kecil. Tingkat penggantian marjinal yang semakin kecil ini disebabkan oleh beberapa factor berikut yaitu: Pada waktu konsumen mempunyai suatu barang Y yang relative banyak jumlahnya dan barang X yang relative sedikit jumlahnya, diperlukan pengurangan konsumsi yang besar keatas barang Y untuk memperoleh satu tambahan barang X; tetapi Semakin banyak barang X diperoleh, semakin sedikit pengurangan konsumsi barang Y yang harus dilakukan untuk memperoleh satu barang X.Akibat dari tingkat penggantian marjinal yang semakin kecil tersebut maka kurva kepuasan sama semakin lama semakin kurang kecondongannya atau bentuk kurva kepuasan sama adalah cekung ke arah titik 0. (Sadono : 2006,172)

Pergeseran Kurva Indiferen Kurva indiferen yang digambarkan dalam kurva 21.4 adalah satu dari sekumpulan kurva kepuasan sama yang dapat dibuat. Kumpulan kurva kepuasan sama akan memberi gambaran yang lebih lengkap mengenai keinginan seorang konsumen untuk mengkonsumsi dua barang yang memberi kepuasan maksimum kepadanya.dhgt251653120fLayoutInCell1fAllowOverlap1fBehindDocument1fHidden0fLayoutInCell1

Kurva 21.5 kumpulan Kurva Indiferen

Pada kurva di atas menggambarkan tingkat semakin tinggi atau rendahnya tingkat kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi kedua jenis barang tersebut.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kurva indiferen semakin tergeser ke arah kiri atu mendekati titik 0 maka semakin rendah tingkat kepuasan yang diperoleh, sebaliknya jika kurva bergeser ke kanan atau menjauhi titik 0 maka tingkat kepuasan yang diperoleh konsumen dari mengkonsumsi kedua barang tersebut semakin tinggi. (Wilson Bangun:2010,66) Keseimbangan Konsumen Keseimbangan Konsumen dapat dicapai saat dengan Pada garis kurva kurva anggaran indiferen tersebut pada konsumen bersinggungan

seperti pada kurva 21.6. ditunjukkan keseimbangan konsumen titik C. dicapai

Kurva 21.6 Kurva kesimbangan konsumen

Pada kurva di atas pada titik h tidak terjadi kepuasan maksimum karena masih ada titik lain yang berada pada kurva indiferen yang masih di bawah garis anggaran konsumen. Keseimbangan konsumen bersinggungan dengan kurva indiferen. Pada titik c diketahui bahwa konsumen akan mencapai kepuasan maksimum apabila mengkonsumsi barang Y sejumlah 6 dan

barang X sejumlah 2 seperti pada titik c di kurva tersebut. (Mankiw:2006)