Basic Six Puskesmas

16

Click here to load reader

description

basic six puskesmas

Transcript of Basic Six Puskesmas

Page 1: Basic Six Puskesmas

BASIC SIX PUSKESMASKesehatan dasar BASIC SIX atau 6 program pokok puskesmas yaitu: Promosi kesehatan. Kesehatan lingkungan. Pencegahan Pemberantasan Penyakit Menular Kesehatan Keluarga dan Reproduksi Perbaikan Gizi masyarakat Penyembuhan Penyakit dan Pelayanan Kesehatan

1.    Promosi KesehatanA.    Pengertian Penyuluhan Kesehatan Masyarakat adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan kondisi bagi perorangan, kelompok dan masyarakat, dalam berbagai tatanan, dengan membuka jalur komunikasi, menyediakan informasi, dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan prilaku, dengan melakukan advokasi, pembinaan suasana dan gerakan pemberdayaan masyarakat untuk mengenali, menjaga/memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya.B.    TujuanTercapainya perubahan prilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam membina dan memelihara prilaku sehat, serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.C.    Sasarana.    Pelaksanaan posyandu dan Pembinaan kaderb.    Penyuluhan Kesehatan- Penyuluhan dalam gedung- Penyuluhan luar gedungPenyuluhan kelompok : - Kelompok posyandu- Penyuluhan masyarakat- Anak sekolahPenyuluhan perorangan : PHNc.    Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)d.    Advokasi program kesehatan dan program prioritasKampanye program prioritas antara lain : vitamin A, narkoba, P2M DBD, HIV, malaria, diaree.    Promosi kesehatan tentang narkobaf.    Promosi tentang kepesertaan jamkesmasg.    Pembinaan dana sehat/jamkesmas

2.    Kesehatan Lingkungan

Page 2: Basic Six Puskesmas

A.    PengertianBerdasarkan teori Blum, lingkungan merupakan salah satu faktor yang pengaruhnya paling besar terhadap status kesehatan masyarakat di samping faktor pelayanan kesehatan, faktor genetik dan faktor prilaku. Bahaya potensial terhadap kesehatan yang diakibatkan oleh lingkungan dapat bersifat fisik, kimia maupun biologi.Sejalan dengan kebijaksanaan’Paradigma Sehat’ yang mengutamakan upaya-upaya yang bersifat promotif, preventif dan protektif. Maka upaya kesehatan  lingkungan sangat penting.Semua kegiatan kesehatan lingkungan yang dilakukan oleh para staf Puskesmas akan berhasil baik apabila masyarakat berperan serta dalam pelaksanaannya harus mengikut sertakan masyarakat sejak perencanaan sampai pemeliharaan.B.    Tujuan Tujuan UmumKegiatan peningkatan kesehatan lingkungan bertujuan terwujudnya kualitas lingkungan yang lebih sehat agar dapat melindungi masyarakat dari segala kemungkinan resiko kejadian yang dapat menimbulkan gangguan dan bahaya kesehatan menuju derajat kesehatan keluarga dan masyarakat yang lebih baik.Tujuan Khusus1.    Meningkatkan mutu lingkungan yang dapat menjamin masyarakat mencapai derajat kesehatan yang optimal2.    Terwujudnya pemberdayaan  masyarakat dan keikut sertaan sektor lain yang bersangkutan, serta bertanggung jawab atas upaya peningkatan dan pelestarian lingkungan hidup.3.    Terlaksananya peraturan perundangan tentang penyehatan lingkungan dan permukiman yang berlaku.4.    Terselenggaranya pendidikan kesehatan guna menunjang kegiatan dalam peningkatan kesehatan lingkungan dan pemukiman.5.    Terlaksananya pengawasan secara teratur pada sarana sanitasi perumahan, kelompok masyarakat, tempat pembuatan/penjualan makanan, perusahaan dan tempat-tempat umum.C.    KegiatanKegiatan-kegiatan utama kesehatan lingkungan yang harus dilakukan Puskesmas meliputi:1.    Penyehatan air2.    Penyehatan makanan dan minuman3.    Pengawasan pembuangan kotoran mannusia4.    Pengawasan dan pembuangan sampah dan limbah5.    Penyehatan pemukiman6.    Pengawasan sanitasi tempat umum7.    Pengamanan polusi industri 8.    Pengamanan pestisida9.    Klinik sanitasi

Page 3: Basic Six Puskesmas

3.    Pencegahan Pemberantasan Penyakit MenularA.    Pengertian1.    Penyakit MenularAdalah penyakit yang disebabkan oleh agent infeksi atau toksinnya, yang beraasal dari sumber penularan atau reservoir, yang ditularkan/ ditansmisikan kepada pejamu (host) yang rentan.2.    Kejadian Luar Biasa (KLB)Adalah kejadian kesakitan atau kematian yang menarik perhatian umum dan mungkin menimbulkan kehebohan/ketakutan di kalangan masyarakat, atau menurut pengamatan epidemiologik dianggap adanya peningkatan yang berarti (bermakna) dari kejadiankesakitan/kematian tersebut kepada kelompok penduduk dalam kurun tertentu.3.    Wabah Penyakit MenularAdalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat mennnimbulkan malapetaka (U.U. No. 4 tahun 1984 tentang wabah penyakit yang mennular)4.    Penanggulangan Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular (P2M)Penanggulangan KLB penyakit menular dilaksanakan dengan upaya-upaya :a.    Pengobatan, dengan memberikan pertolongan penderita, membangun pos-pos kesehatan di tempat kejadian dengan dukungan tenaga dan sarana obat yang memadai termasuk rujukan.b.    Pemutusan rantai penularan atau upaya pencegahan misalnya, abatisasi pada KLB, DBD, Kaporisasi pada sumur-sumur yang tercemar pada KLB diare, dsb.c.    Melakukan kegiatan pendukung yaitu penyuluhan , pengamatan/pemantauan (surveinlans ketat) dan logistik.5.    Program PencegahanAdalah mencegah agar penyakit menular tidak menyebar didalam masyarakat, yang dilakukan antara lain dengan memberikan kekebalan kepada host melalui kegiatan penyuluhan kesehatan dan imunisasi.6.    Cara Peenularan Penyakit MenularDikenal beberapa cara penularan penyakit menular yaitu:a.    Penularan secara kontakb.    Penularan melalui vehicle seperti melalui makanan dan minuman yang tercemarc.    Pennularan melalui vektord.    Penularan melalui suntikan, transfusi, tindik dan tato.7.    Surveilans Evidemiologi Penyakit MenularAdalah suatu kegiatan pengumpulan data/informasi melalui pengamatan terhadap kesakitan/kematian dan penyebarannya serta faktor-faktor yang mempengaruhinya secar sistematik, terus menerus dengan tujuan untuk perencanaan suatu program, mengevaluasi hasil program, dan sistem kewaspadaan dini. Secara singkat dapat dikatakan: Pengumpulan Data/Informasi Untuk Menentukan Tindakan (Surveillance For Action).

Page 4: Basic Six Puskesmas

B.    Program Pemberantasan Penyakit Menulara.    Program imunisasib.    Program TB paru dengan kegiatan penemuan penderita TBCc.    Program malaria dengan angka insiden malaria (AMI)d.    Program ISPA dengan frekuensi penemuan dan penaggulanganpneumoniae.    Program diare meliputi frekuensi penanggulangan diaref.    Program rabiesg.    Program Surveilansh.    Pemberantasan P2B2 demam berdarah

4.    Kesehatan Keluarga dan ReproduksiA.    PengertianKesehatan Keluarga adalah wujud keluarga sehat, kecil bahagia dan sejahtra dari suami istri, anak dan anggota keluarga lainnya (UU RI no 23 th 1992)Kesehatan Reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang utuh. Bukan hanya bebas dari penyakit dan kecacatan, dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya.(WHO)B.    TujuanTujuan UmumMeningkatkan kesadaran kemandirian wanita dan keluarganya dalam mengatur biologik keluarga termasuk fungsi reproduksinya serta berperan serta aktif dalam mencegah dan menyelesaikan masalah kesehatan keluarga serta meningkatkan kualitas hidup keluargaTujuan Khusus1.    Peran serta aktif wanita dan keluarganya dalam mencegah dan memecahkan masalah kesehatan keluarga dan masalah reproduksi 2.    Memberikan informasi, edukasi terpadu mengenai seksualitas dan kesehatan reproduksi, manfaat dan resiko dari: obat, alat, perawatan, tindakan serta kemampuan memilih kontrasepsi dengan tepat3.    Melaksanakan pelayanan kesehatan reproduksi yang berkualitas4.    Melaksanakan pelayanan kontrasepsi yang aman dan efektif5.    Kehamilan dap persalinan yang direncanakan dan aman6.    Pencegahan dan penanganan engguguran kandungan yang tidak dikehendaki7.    Pelayanan infertilitas8.    Informasi secara menyeluruh tentang pengaruh defisiensi hormon di usia lanjut pada usia lanjut penapisan masalah malignasiC.    Kebijaksanaan Penyelenggaraan Pembinaan Kesehatan Keluarga dan Reproduksi Sesuai dengan intervensi nasional penanggulangan masalah kesehatan reproduksi di indonesia berdasarkan rekomendasi strategi regional WHO untuk negara-negara Asia Tenggara, maka kegiatan pelayanan reproduksi adalah:1.    Kesehatan Ibu Dan Anak2.    Kesehatan Anak Usia Sekolah3.    Kesehatan Remaja, termasuk pencegahan serta penanganan PMS (Penyakit

Page 5: Basic Six Puskesmas

Menular akibat Hubungan Seks, HIV/AIDS)4.    Keluarga Berencana5.    Kesehatan Usia Lanjut (Program Pengembangan Puskesmas)D.    Indikator keberhasilanIndikator keberhasilan program di wilayah kerja dinilai dari:1.    Angka Kematian Bayi2.    Angka Kematian Ibu3.    Prosentase Ibu Hamil Yang Mempunyai Berat Badan Dan Tinggi Yang Normal4.    Prosentase Ibu Hamil Dengan Anemia5.    Prosentase Balita Dengan Berat Badan Dan Tinggi Sesuai Umur    Kesehatan ibu dan anakA.    PengertianAdalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan kesehatan ibu dalam menjalankan fungsi reproduksi yang berkualitas serta upaya kelangsungan hidup, pengembangan dan perlindungan bayi, anak bawah lima tahun (BALITA) dan anak usia pra sekolah dalam proses tumbuh kembang.Prioritas pelayanan KIA dewasa ini adalah meningkatkan derajat kesehatan ibbu dan anak dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan anak.Pelayanan KIA Puskesmas terdiri dari1.    Pelayanan kesehatan asuhan kebidanan di wilayah Puskesmas2.    Pelayanan kesehatan bagi bayi, balita dan anak pra sekolahB.    TujuanTujuan UmumTerciptanya pelayanan berkualitas denagn partisipasi penuh pengguna jasa dan keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap ibu mempunyai kesempatan yang terbaik dalam hal waktu dan jarak antar kehamilan, melahirkan bayi sehat yang aman dalam lingkungan yang kondusif sehat, denagn asuhan antenatal yang ade kuat, dengan gizi serta persiapan menyusui yang baik.Tujuan Khususa.    Memberikan pelayanan kebidanan dasar dan KIE kepada ibu hamil termasuk KB berupa pelayanan antenatal, pertolongan persalinan dan pelayanan nifas serta perawatan bayi baru lahir.b.    Memberikan pertolongan pertama penanganan kedaruratan kebidanan dan neonatal serta merujuk ke fasilitas rujukan primer (RS Dati II) sesuai kebutuhanc.    Memantau cangkupan pelayanan kebidanan dasar dan penagganan kedaruratan kebidanan neonatal d.    Meningkatkan kualitas pelayanan KIA secara berkelanjutane.    Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara peran serta masyarakat dalam upaya KIAf.    Memberikan pelayanan kesehatan neonatal esensial seluruh bayi baru lahir yang meliputi usaha pernafasan spontan, menjaga bayi tetap hangat, menyusui dini dan eksklusif, mencegah interaksi serta tata laksana neonatal sakitg.    Melaksanakan pemeliharaan kesehatan kepada seluruh balita dan anak pra sekolah yang meliputi perawatn bayi baru lahir, pemeriksaan kesehatan rutin

Page 6: Basic Six Puskesmas

pemberian imunisasi dan upaya perbaikan gizih.    Melaksanakan secara dini pelayanan program dan stimulasi tumbuh kembang pada seluruh balita dan anak pra sekolah yang melipui perkembangan motorik, kemampuan berbicara dan kognitif serta sosialisasi dan kemandirian anaki.    Melaksanakan management terpadu balita sakit yang datang berobat ke fasilitas rawat jalan termasuk pelayanan pra rujukan dan tindak lanjutnyaC.    SasaranAdalah ibu, bayi, balita, anak usia pra sekolah dan keluarga yang tinggal dan beraada di wilayah kerja Puskesmas serta yang berkunjung ke Puskesmas.    Kesehatan Anak Usia SekolahA.    PengertianUpaya terpadu lintas program dan lintas sektoral dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk prilaku hidup sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah dan perguruan agamaAnak usia sekolah (7-21 tahun) sesuai proses tumbuh kembang di bagi 3 subkelompok yaitu: a.    Pra- remaja    (7-9 tahun)b.    Remaja    (10-19 tahun)c.    Dewasa Muda    (20-21 tahun)B.    Tujuan Tujuan UmumMeningkatkan derajat kesehatan peserta didik, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnyaTujuan Khususa.    Memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinssip hidup sehat serta berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan sekolah, perguruan agama, di rumah tangga maupun di lingkungan masyarakatb.    Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk, penyalah gunaan narkotika dan bahan berbahaya, alkohol, rokok dan sebagainyac.    Meningkatnya mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan bagi peserta didik ddik sekolah dan diluar sekolahd.    Terciptanya lingkungan kehidupan sehat di sekolahC.    Sasaran Masyarakat sekolah dari tingkat pendidik dasar sampai dengan tingkat pendidikan menengah termasuk perguruan agama,beserta lingkungannya, serta perguruan tinggi (tingkat 1 dan 2)    Kesehatan RemajaA.    PengertianAdalah pembinaan yang meliputi perencanaan, penilaian, pembimbingan dan pengendalian segala upaya untuk meningkatkan status kesehatan remaja dan peningkatan peran serta aktif remaja dalam perawatan kesehatan diri dan kesehaatan keluarga, dengan dukungan kerjasama lintas program dan lintas ssektoral

Page 7: Basic Six Puskesmas

B.    Tujuan Tujuan UmumMeningkatnya kemampuan hidup sehat remaja sebagai unsur kesehatan keluarga, guna membina kesehatan diri dan lingkungannya dalam rangka meningkatkan ketahanan diri, prestasi dan peran aktifnya dalam pembangunan nasionalTujuan Khususa.    Meningkatkan pengetahuan remaja tentang perkembangan biologik yang terjadi pada dirinyab.    Menurunnya angka kehamilan dikalangan remajac.    Menurunnya angka kematian bayi dan ibu akibat kehamilan remajad.    Menurunnya angka kejadian Penyakit akibat hubungan seksual(PHS) di kalangan remaja e.    Meningkatnya peran serta aktif keluarga dan masyarakat dalam upaya pembinaan kesehatan remaja. C.    SasaranSasaran untuk wilayah Puskesmasa.    Sasaran Remajai.    Remaja berusia 10-19 tahun dan belum kawin dalam institusi pendidikan formal dan non formal di wilayah Puskesmasii.    Remaja berusia 10-19 tahun dan belum kawin dalam kelompok pekerjaiii.    Remaja berusia 10-19 tahun dalam kelompok masyarakat (Olahraga, Kesenian, PMI Remaja, Pramuka, Karang Taruna)b.    Sasaran Pembina Remajai.    Perkumpulan orang tua muridii.    Pimpinan/supervisor/pembimbing kegiatan remajaiii.    Pimpinan kelompok pekerja/industri yang beranggotakan remajac.    Sasaran Pengelola Kegiatani.    Pimpinan pengelola program/upaya pelayanan kesehatana.ii.    Petugas Pelayanan Kesehatan    Keluarga BerencanaA.    PengertianAdalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan kesehatan pasangan usia subur dalam menjalankan fungsi reproduksi yang berkualitas.Prioritas pelayanan KB dewasa ini adalah meningkatkan derajat kesehatan pasangan usia subur dan keluarganya dalam pengaturan kehamilan, baik jumlah dan waktu kehamilan serta jarak antar kehamilan guna menurunkan angka kelahiran nasionalB.    TujuanTujuan UmumAdalah terciptanya pelayanan yang berkualitas dengan penuh pengguna jasa pelayanan dan keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap pasangan usia subur mempunya kesempatan yang terbaik dalam mengatur jumlah, waktu dan jarak antar kehamilan guna merencanakan dan mewujudkan suatu keluarga kecil,

Page 8: Basic Six Puskesmas

bahagia dan sejahtra.Tujuan Khususa.    Memberikan pelayanan kontrasepsi yang berkualitas dan KIE kepada pasangan usia subur dan keluarganyab.    Memberikan pertolongan pertama/penanganan efek samping dan kegagalan metode kontrasepsi serta merujuk ke fasilitas rujukan primer (RS Dati II) sesuai dengan kebutuhanc.    Memantau cakupan pelayanan kontrasepsi dan kegagalan metoda kontrasepsid.    Meningkatkan kualitas pelayanan KB secara berkelanjutane.    Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara peran serta masyarakat dalam upaya KBf.    Memberikan pelayanan kesehatan pasangan usia subur, calon pasangan usia subur, serta anggota keluarga yang lain dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan fungsi reproduksinyag.    Melaksanakan penanganan infentaris pasangan usia subur yang berkualitas dan merunjuk ke fasilitas rujukan primer sesuai dengan kebutuhan h.    Melaksanakan managemen terpadu pelayanan kontrasepsi yang datang berobat ke fasilitas rawat jalan termasuk pelayanan pra rujukan dan tindakan lanjutnyaC.    Sasarana.    Sasaran pelayanan KB adalah pasangan usia suburb.    Calon pasangan usia suburc.    Pasangan usia subur dengan wanita yang akan memasuki masa menoupausd.    Keluarga yang tinggal dan berada di wilayah kerja Puskesmase.    WUS yang datang pada pelayanan rawat jalan Puskesmas yang dalam fase intervensi pelayanan KB.

5.    Perbaikan Gizi masyarakat A.    PengertianAdalah kegiatan untuk mengupayakan peningkatan status gizi masyarakat dengan pengelolaan terkoordinasi dari berbagai profesi kesehatan serta dukungan peran serta aktif masyarakatB.    ProgramUpaya Perbaikan Gizi Puskesmas meliputi: 1.    Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK)2.    Upaya Perbaikan Gizi Institusi (UPGI)3.    Upaya Penanggulangan Kelainan Gizi Yang Terdiri Dari:a.    Pencegahan Dan Penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)b.    Pencegahan Dan Penanggulangan Anemia Besi (AGB)c.    Pencegahan Dan Penanggulangan Kurang Kalori Energi  Protein (KEP) Dan Kurang Energi Kronis (KEK)d.    Pencegahan Dan Penaggulangan Kekurangan Vitamin A (KVA)e.    Pencegahan Dan Penaggulangan Masalah Kekurangan Gizi Mikro Lain

Page 9: Basic Six Puskesmas

f.    Pencegahan Dan Penaggulangan Masalah Gizi Lebih4.    Sistem Kewaspadaan Pangan Dan Gizi (SKPG)C.    TujuanTujuan UmumMenanggulangi masalah gizi dan meningkatkan status gizi masyarakatTujuan Khusus1.    Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan seluruh anggotanya untuk mewujudkan prilaku gizi yang baik dan benarsesuai denagn gizi seimbang2.    Meningkatkan perhatian dan upaya peningkatan status gizi warga dari berbagai institusi pemerintahan serta swasta3.    Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petugas gizi/petugas Puskesmas lainnya dalam merencanakan, melaksanakan, membina, memantau dan mengevaluasi upaya perbaikan gizi masyarakat4.    Terselenggaranya pelayanan gizi yang melibatkan partisipasi keluarga terhadap pencegahan dan penanggulangan masalah kelainan gizi5.    Terwujudnya rangkaian kegiatan pencatatan/pelaporan masalah gizi dan tersedianya informasi situasi pangan dan gizi.D.    SasaranSasaran upaya perbaikan gizi adalah kelompok-kelompok yang beresiko menderita kelainan gizi antara lain:1.    Bayi, anak balita, anak pra sekolah dan anak usia sekolah2.    Wanita Usia Subur (WUS) termasuk calon pengantin (cantin), ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui, dan usia lanjut (usila)3.    Semua penduduk rawan gizi (endemik)4.    Semua anak dan dewasa mempunyai masalah gizi5.    Pekerja penghasilan rendah.

6.    Penyembuhan Penyakit dan Pelayanan Kesehatan1.    Pelayanan Medik Rawat JalanA.    PengertianAdalah pelayanan medik yang dilakukan oleh pelaksana pelayanan (dokter) baik secara sendiri ataupun atas koordinasi bersama dengan sesama profesi maupun pelaksana penunjang pelayanan kesehatan lain sesuai dengan wewenangnya, untuk menyelesaikan masalah kesehatan dan menyembuhkan penyakit yang ditemukan dari pengguna jasa pelayanan kesehatan, dengan tidak memandang umur dan jenis kelamin, yang dapat diselenggarakan pada ruang praktek.B.    TujuanTujuan UmumTujuan pelayanan medik rawat jalan adalah terwujudnya pengguna jasa dan keluarganya yang partisipatif, sehat sejahtera, badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap anggota keluarga hidup produktif secara sosial dan ekonomi dengan baikTujuan Khusus

Page 10: Basic Six Puskesmas

a.    Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan seluruh anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatannya sendiri, trutama melalui peningkatan kesehatan dasar dan pencegahan penyakitb.    Meningkatkan kesehatan ‘pengguna jasa pelayanan, dan komunikasi yang dilayani oleh Puskesmasc.    Terselenggaranya pelayanan medik yang berkualitas serta melibatkan partisipasi keluarga terhadap perawatan untuk:i.    Mengurangi penderitaan karena sakitii.    Mencegah timbul dan berkembangnya penyakit ke arah kecacataniii.    Memulihkan kesehatan fisik, psikis dan sosiald.    Menurunnya angka morbidilitas penyakit di wilayah kerja Puskesmas.C.    SasaranSasaran pelayanan medik rawat jalan yang diselenggarakan Puskesmas adalah semua anggota masyarakat dengan tidak memandang umur, dan tidak membedakan strata sosial.2.    Pelayanan Kedaruratan MedikA.    PengertianAdalah pelayanan medik terdepan yang merupakan penatalaksanaan kecelakaan dan keadaan kedaruratan medik berkenaan dengan perubahan keadaan baik fisiologik, anatomik dan mental psikologikal dari pengguna jasa pelayanan, yang terjadi mendadak, yang tindakan mengatasinya harus segera dilaksanakan di mulai dari tempat kejadian sampai dengan pelayanan medik untuk menyelamatkan kehidupan.B.    TujuanTujuan pelayanan kecelakaan dan kedaruratan medik adalah memberikan pertolongan medik segera dengan menyelesaikan masalah kritis yang ditemukan untuk mengambil fungsi vital tubbuh serta meringankan penderitaaan dari pengguna pelayanan.C.    Prinsip KerjaPelayanan kedaruratan medik mempunyai prinsip-prinsip kerja khusus yang harus dilaksanakan, yaitu:a.    Pertolongan harus cepat dan tepatb.    Pertolongan harus memenuhi standar pelayanan tingkat primer, yaitu :i.    Menstabilkan kondisi medik untuk evakuasi ke tempat rujukanii.    Memperbaiki jalan nafas dan pernafasan spontan, agar terjaminnya oksigenasi yang adekuat ke seluruh tubuh terutama otakiii.    Memperbaiki sirkulasi darahiv.    Menghilangkan dan mengurangi rasa nyeriv.    Melakukan tindakan invasif medik yang diperlukanc.    Memberikan informed consent kepada keluarga penderita3.    Pelayanan Kesehatan Gigi dan MulutA.    PengertianAdalah pelayanan gigi dan mulut yang dilakukan oleh pelaksana pelayanan medik ataupun kesehatan yang berwenang dalam bidang kesehatan gigi dan mulut, yang

Page 11: Basic Six Puskesmas

dilaksanakan sendiri atau bersama menurut fungsinya masing-masing, gguna mengantisifasi proses penyakit gigi dan mulut dan permasalahannya secara keseluruhan, yang dapat dilaksanakan dalam prosedur pelayanan di kamar praktek dan dengan pembinaan kesehatan wilayah setempat.Pelayanan kesehatan gigi dan mulut meliputi:a.    Pelayanan kesehatan gigi dasar paripurna yang terintegrasi dengan program-program lain di Puskesmas adalah pelayanan kesehatan gigi esensial yang terbanyak di butuhkan oleh masyarakat dengan mengutamakan upaya peningkatan dan pencegahan penyakit gigi.b.    Pelayanan kesehatan gigi khusus adalah upaya perlindungan khusus, tindakan, pengobatan dan pemulihan masalah kesehatan gigi dan mulut serta pelayanan asuhan sistemik kesehatan gigi dan mulut.B.    TujuanTujuan UmumTujuan pelayanan kesehatan gigi dan mulut adalah meningkatkannya partisipasi anggota masyarakat dan keluarganya untuk bersama-sama mewujudkan tercapainya derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat yang optimalTujuan Khususa.    Meningkatnya kesadaran, sikap dan prilaku masyarakat dalam kemampuan pemeliharaan diri di bilang kesehatan gigi dan mulut dalam mencari pertolongan sedini mungkinb.    Meningkatkan kesehatan gigi pengguna jasa pelayanan, keluarga dan komunikasinyac.    Terselenggaranya pelayanan medik gigi dan mulut yang berkualitas serta melibatkan partisipasi keluarga terhadap perawatan untuk:i.    Menghentikan perjalanan penyakit gigi dan mulut yang dideritaii.    Terhindarnya/berkurangnya gangguan fungsi kunyah akibat kerusakan gigi dan mulutiii.    Mengurangi penderita karena sakitiv.    Mencegah timbul dan berkembangnya penyakit ke arah kecacatanv.    Memulihkan kesehatan gigi dan mulutd.    Menurunnya prevelensi penyakit gigi dan mulut yang banyak diderita masyarakat terutama pada kelompok masyarakat yang rawanC.    SasaranKelompok rentan untuk mendapatkan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut yaitu:a.    Anak sekolah dasar (upaya kesehatan gigi sekolah)b.    kelompok ibu hamil dan menyusuic.    Anak pra sekolahd.    Kelompok masyarakat lain berpenghasilam rendahe.    Lansia 

Page 12: Basic Six Puskesmas

A. Program Pokok Puskesmas :

Program wajib yang telah standar dilakukan sesuai pengamatan dan pengalaman penulis,  antara lain:

1. Promosi Kesehatan (Promkes)

Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Sosialisasi Program Kesehatan Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)

2. Pencegahan Penyakit Menular (P2M) :

Surveilens Epidemiologi Pelacakan Kasus : TBC, Kusta, DBD, Malaria, Flu Burung, ISPA,

Diare, IMS (Infeksi Menular Seksual), Rabies

3. Program Pengobatan :

Rawat Jalan Poli Umum Rawat Jalan Poli Gigi Unit Rawat Inap : Keperawatan, Kebidanan Unit Gawat Darurat (UGD) Puskesmas Keliling (Puskel)

4. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

ANC (Antenatal Care) , PNC (Post Natal Care), KB (Keluarga Berencana),

Persalinan,  Rujukan Bumil Resti, Kemitraan Dukun

5. Upaya Peningkatan Gizi

Penimbangan, Pelacakan Gizi Buruk, Penyuluhan Gizi

6. Kesehatan Lingkungan :

Page 13: Basic Six Puskesmas

Pengawasan SPAL (saluran pembuangan air limbah), SAMI-JAGA (sumber air minum-jamban keluarga), TTU (tempat-tempat umum), Institusi pemerintah

Survey Jentik Nyamuk

7. Pencatatan dan Pelaporan :

Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP)

B. Program Tambahan/Penunjang Puskesmas :

Program penunjang ini biasanya dilaksanakan sebagai kegiatan tambahan,sesuai kemampuan sumber daya manusia dan material puskesmas dalam melakukan pelayanan

1. Kesehatan Mata : pelacakan kasus, rujukan

2. Kesehatan Jiwa : pendataan kasus, rujukan kasus

3. Kesehatan Lansia (Lanjut Usia) : pemeriksaan, penjaringan

4. Kesehatan Reproduksi Remaja : penyuluhan, konseling

5. Kesehatan Sekolah : pembinaan sekolah sehat, pelatihan dokter kecil

6. Kesehatan Olahraga : senam kesegaran jasmani