BAPPELITBANGDA Kabupaten Bandung Barat · Kebun Teh Montaya Cianjur . BAPPELITBANGDA Kabupaten...
Transcript of BAPPELITBANGDA Kabupaten Bandung Barat · Kebun Teh Montaya Cianjur . BAPPELITBANGDA Kabupaten...
BAPPELITBANGDA Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN GUNUNGHALU 58
Dari hasil observasi dan analisis yang telah dilakukan dan telah
disajikan di bab-bab sebelumnya maka tim peneliti menyimpulkan bahwa sebenarnya Kecamatan Gununghalu dan sekitarnya memiliki potensi wisata yang cukup besar namun demikian masih minimnya pengelolaan, fasilitas wisata dan infrastruktur dasar yang ada membuat pola perjalanan dan paket wisata yang mungkin dikembangkan sejauh ini masih cukup terbatas. Oleh karena itu tim peneliti menyarankan beberapa rekomendasi pengembangan pariwisata di Kecamatan Gununghalu dalam bentuk Pola Perjalanan (Travel Pattern), Program Perjalanan (Itinerary), Peta Wisata (Tourism Map) dan Model Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat yang dianggap mampu diaplikasikan secara langsung berdasarkan potensi wisata yang ada dan kesiapan sarana dan prasarana yang sudah tersedia.
A. Pola Perjalanan Wisata (Travel Pattern) Pola perjalanan yang direkomendasikan bersifat menyeluruh dan
tidak dikelompok-kelompokkan berdasarkan area atau subdestinasi. Walaupun secara umum pola perjalanan ini bersifat generik yaitu menggabungkan semua atraksi wisata tanpa tema tertentu namun karena kondisi aksesibilitas dan topografinya maka pola perjalanan ini juga sesuai bagi wisatawan yang menyukai soft adventure. Pola perjalanan yang direkomendasikan dapat dimulai dari Bandung, Ciwidey, maupun dari Cianjur. Begitu pun sebaliknya dapat diakhiri di tiga tempat tersebut. Namun demikian berdasarkan observasi dan analisis yang dilakukan oleh tim peneliti maka yang direkomendasikan adalah pola perjalanan yang dimulai dari Ciwidey dan diakhiri di Bandung.
BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN GUNUNGHALU 59
Gambar 5.1
Pola Perjalanan Wisata Gununghalu
Titik Distribusi yang disarankan adalah
Situ Rancabolang
Pola Alternatif
Pola Utama
Pola Alternatif II
9. Curug Ngebul Sindangjaya
11. Curug Supel 10. Muara Cikadu
12. Curug Mangli
2. Cidadap
Ciwidey
Bandung
1. Situ Rancabolang 3. Tangsijaya
4. Curug Cilingga Payung
6. Situs G. Halu
5. Batu Leon
7. Curug Ngebul Celak*
8. Kebun Teh Montaya
Cianjur
BAPPELITBANGDA Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN GUNUNGHALU 60
Pemilihan Pola perjalanan yang dimulai dari Ciwidey dan diakhiri
di Bandung sebagai pola utama didasarkan pada hasil observasi dan
analisis awal yang menunjukkan bahwa Bandung dan Ciwidey adalah
dua daerah yang memiliki potensi wisatawan paling besar, kemudian
jalur tersebut melewati atraksi-atraksi wisata utama di Kecamatan
Gununghalu sehingga menarik bagi wisatawan.
• Atraksi/Daya Tarik
Dalam pola utama yang disarankan maka atraksi-atraksi
yang dapat dikunjungi adalah Situ Rancabolang-Tubing di
Cidadap-Desa & Bumi Perkemahan Tangsijaya-Curug Cilingga
Payung-Batu Leon-Situs Gununghalu-Curug, Curug Ngebul Desa
Celak, Curug Ngebul Desa SindangJaya, Curug Mangli, Curug
Supel, dan Curug Muara Cikadu. Walaupun atraksinya menarik
namun karena aksesnya yang masih sulit dan rawan untuk
keselamatan wisatawan maka harus berhati-hati dalam
memasukkan atraksi ini dalam program perjalanan untuk
wisatawan. Sedangkan dalam pola perjalanan alternatif yang
disarankan atraksi yang dapat dikunjungi adalah Situ
Rancabolang - Tubing di Cidadap-Desa & Bumi Perkemahan
Tangsijaya-Curug Cilingga Payung-Batu Leon-Situs
Gununghalu-Kebun Teh Montoya.
• Akomodasi
Pilihan akomodasi yang tersedia saat ini sangatlah
terbatas. Oleh karena itu, disarankan untuk menginap di
daerah Tangsijaya baik dengan berkemah maupun tinggal di
rumah warga desa (homestay) dengan perencanaan
sebelumnya (advance arrangement)
• Transportasi
Karena kondisi jalan dan jumlah serta jenis transportasi
umum yang masih terbatas (Elf Ciwidey-Gununghalu) maka
penggunaan transportasi intermoda maupun multimoda tidak
disarankan dalam pola perjalanan ini. Jenis transportasi yang
disarankan adalah kendaraan pribadi terutama yang sesuai
untuk medan berat seperti kendaraan berpenggerak 4 roda
(4x4)
• Makan-Minum
Dalam pola perjalanan ini disarankan untuk bekerja sama
dan memanfaatkan penduduk desa sekitar untuk memenuhi
kebutuhan makan-minum wisatawan terutama yang bepergian
dalam grup dengan perencanaan sebelumnya (advance
arrangement) dikombinasikan dengan (meal box) yang
disiapkan di awal perjalanan maupun yang disiapkan dan
BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN GUNUNGHALU 61
dikerjasamakan dengan penduduk di daerah Tangsijaya. Hal
ini disebabkan masih minimnya rumah makan yang layak dan
representatif untuk melayani kebutuhan wisatawan maupun
menampung kunjungan wisatawan dalam jumlah besar.
B. Itinerary Paket Wisata
Program Perjalanan atau Itinerary yang disarankan adalah untuk
Full day tour dan 2 days and 1 night tour yang sesuai untuk wisatawan
perorangan (FIT) maupun dalam grup.
BAPPELITBANGDA Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN GUNUNGHALU 62
Gununghalu 2 Days 1 Night Tour
07.00 Berangkat dari Ciwidey menuju Situ Rancabolang
10.30 Tiba di Situ Rancabolang, menikmati pemandangan dan
udara sejuk sambil berfoto (optional: Hammocking,
fishing)
11.30 Menuju Cidadap untuk berwisata river tubing
(lunch box)
12.30 Tiba di cidadap untuk berkegiatan river tubing
14.00 Menuju desa dan bumi perkemahan Tangsijaya
15.00 Tiba di Bumi Perkemahan Tangsijaya Free
time/Outbound activity/ Mengunjungi Desa setempat
untuk melihat dan belajar membuat gua
merah/kerajinan bamboo/golok
17.00 Istirahat dan persiapan makan malam
18.30 Makan malam disertai hiburan tarian & music tradisional
(desa/camping ground)
20.30 Istirahat (Camping/homestay)
Hari ke 2
08.00 Sarapan pagi dan berangkat menuju Curug Cilingga
Payung
09.30 Tiba di Curug Cilingga Payung untuk trekking dan
berfoto
11.30 Menuju Situs Gununghalu, photostop di Batu Leon (Lunch
Box)
13.30 Tiba di Situs Gununghalu, trekking dan belajar sejarah
budaya local
15.30 Menuju Bandung (dinner enroute)**
19.00 Tiba di Bandung. Akhir dari Tur
** dinner di daerah saguling
Gununghalu Full day Tour
07.00 Berangkat dari Ciwidey menuju Situ Rancabolang
10.30 Tiba di Situ Rancabolang, menikmati pemandangan dan
udara sejuk sambil berfoto (optional: Hammocking,
fishing)
11.30 Menuju Cidadap untuk berwisata river tubing
(lunch box)
12.30 Tiba di cidadap untuk berkegiatan river tubing
14.00 Menuju desa dan bumi perkemahan Tangsijaya
15.00 Tiba di Bumi Perkemahan Tangsijaya Free
time/Outbound activity/ Mengunjungi Desa setempat
untuk melihat dan belajar membuat gua
merah/kerajinan bamboo/golok
17.00 Menuju Bandung, photostop di Batu Leon (dinner
enroute)**
20.00 Tiba di Bandung. Akhir dari Tur
** dinner di daerah saguling
Sindang Jaya One day Tour (hiking/Trekking)
07.00 Berangkat dari Desa Tangsi Jaya menuju Curug
Ngebul Sindang Jaya
09.00 Tiba di Curug Ngebul Sindang Jaya, menikmati
pemandangan dan udara sejuk sambil berfoto
(optional: Aktivitas outbound)
12.00 Menuju Curug Mangli untuk menikmati pemandangan
dan udara sejuk sambil berfoto
(lunch box)
14.00 Tiba di Curug Supel menikmati pemandangan dan
udara sejuk sambil berfoto
16.00 Tiba di Curug Muara Cikadu menikmati pemandangan
dan udara sejuk sambil berfoto
18.00 Kembali ke Desa Tangsi Jaya
19.00 Dinner di Bumi Perkemahan Tangsijaya
22.00 Tiba di Bandung. Akhir dari Tur
BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN GUNUNGHALU 63
C. Peta Wisata
BAPPELITBANGDA Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN GUNUNGHALU 64
D. Model Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
Model pemberdayaan masyarakat yang
direkomendasikan adalah dengan mengembangkan Balkondes
(Balai Ekonomi Desa) seperti yang diinisiasi oleh BUMN di
Kawasan Candi Borobudur, Magelang. Balkondes ini disiapkan
sebagai sebuah wadah bagi masyarakat dalam mengembangkan
ekonomi kerakyatan dalam bidang usaha pariwisata. Balkondes
dapat berperan menjadi inkubator dan koordinator usaha-usaha
pariwisata yang dilakukan oleh masyarakat setempat agar saling
melengkapi dan menguntungkan pada tingkat desa di
Kecamatan Gununghalu. Layaknya sebuah pujasera, dalam
pengelolaan keuangan di Balkondes dapat diterapkan dengan
sistem bagi hasil dengan usaha-usaha pariwisata masyarakat
yang ada. Balkondes juga berperan sebagai integrator dengan
seluruh pemangku kepentingan dalam kerangka pentahelix,
seperti dengan pemerintah, perusahaan besar, perguruan tinggi,
asosiasi terkait, guna mendapatkan dukungan dari sisi
pemodalan, pelatihan, pendampingan dll. Gambar berikut
adalah pemodelan Balkondes yang direkomendasikan oleh tim
peneliti yang dapat dioperasionalkan di Kecamatan Gununghalu.
BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN GUNUNGHALU 65
Sumber: Olahan Peneliti
BAPPELITBANGDA Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN GUNUNGHALU 66
E. Rencana Tindak
Dari hasil analisis tim peneliti, maka dapat disimpulkan bahwa,
posisi daur hidup produk wisata di Kecamatan Gununghalu ialah
masih dalam tahap “involvement”. Hal tersebut disebabkan oleh dua
faktor yaitu: (1) pengunjung yang masih sedikit dan (2) sarana dan
prasarana wisata yang masih terbatas.
Gambar 5.2
Posisi Kepariwisataan Kecamatan Gununghalu dalam Diagram Butler
Sumber : Hasil Olahan 2017
BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN GUNUNGHALU 67
Keterangan:
Stage (Butler,1980) Tourist Type (Plog, 2001) Destination Responses to Tourism
Exploration Venturer Beberapa warga lokal kurang nyaman dengan
adanya aktivitas wisata didaerah mereka.
Involvement Near Venturer Penduduk lokal ikut memberikan kontribusi
dalam pembangunan pariwisata di daerah
tersebut dengan menyediakan fasilitas.
Development Mid Centric Beberapa penduduk setempat dapat
pemasukan tambahan dengan masuknya
bisnis pariwisata eksternal dan investasi asing.
Consolidation Mid Centric Penduduk setempat sudah berperan aktif dan
mendapatkan pengahasilan dari
pengembangan dan peningkatan jumlah
wisatawan.
Stagnation Near Dependable Penduduk setempat cenderung negatif melihat
kegiatan pariwisata didaerah mereka karena
jumlah puncak dan besar, infrastruktur invasif
dan cenderung monoton tidak ada
perkembangan.
Descline Dependable Penduduk setempat mulai merasakan negatif
dengan adanya kegiatan pariwisata karena
tidak ada perkembangan.
Rejuvenation Dependable Penduduk setempat mulai bangkit dari
stagnansi kegiatan pariwisata dan mulai
berpartisipasi kembali.
Sumber : Diagram Butler
BAPPELITBANGDA Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN GUNUNGHALU 68
Dari hal tersebut, maka tim peneliti menyarankan kepada pihak
pemerintah sebagai fasilitator dan regulator, baik di tingkat Kecamatan
Gununghalu maupun di tingkat Kabupaten Bandung Barat, berdasarkan
atas aspek bauran destinasi maka indikasi program dalam
pembangunan kepariwisataan di Kabupaten Bandung Barat khususunya
di Kecamatan Gununghalu mencakup:
1. Kondisi Fisik Kawasan;
2. Kemasan;
3. Program; dan
4. Orang-orang (SDM).
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, indikasi program pembangunan
kepariwisataan dikembangkan berdasarkan strategi pengembangan
untuk tahun 2018 - 2023. Strategi pengembangan destinasi pariwisata
Kecamatan Gununghalu untuk periode waktu tersebut pada dasarnya
terdiri dari 13 strategi, yaitu:
1. Memetakan Daya tarik wisata, beserta atribut pendukunggnya
(makan minum, akomodasi, cinderamata dll.) di Kec. Gununghalu
sehingga terlihat keunikannya dibandingkan dengan destinasi lain
atau memiliki nilai jual (Unique Selling Proposition/ USP’s) dan ikonik.
2. Membangun Balai Ekonomi Desa (Balkondes) di Desa Gunung Halu,
Desa Celak dan Desa Sindang Jaya.
3. Mengidentifikasi kebutuhan fasilitas wisata beserta rencana
zonasinya.
4. Meningkatkan kualitas maupun kuantitas dari infrastruktur seperti:
jalan, terminal, jembatan, penerangan, jaringan telekomunikasi, air
bersih, rambu-rambu dan penunjuk arah serta interpretasinya.
5. Memperlancar aksesibilitas, utamanya adalah menguraikan
kemacetan di beberapa titik pasar.
6. Menyusun masterplan pariwisata Kecamatan Gununghalu.
7. Mengemas produk dengan tidak hanya bersandar pada produk
alam, tetapi mengkombinasikannya dengan produk buatan dan
budaya.
8. Mengemas produk dengan destinasi lain, seperti dengan Curug
Malela di Kecamatan Rongga.
9. Membuat acara (event), yang berbentuk festival, kompetisi, olah
raga serta budaya masyarakat setempat.
10. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan kepariwisataan.
11. Memberikan pelatihan kepada stakeholder terkait pengembangan
pariwisata di Kecamatan Gununghalu.
12. Bekerja sama dengan investor untuk mengembangkan industri
pariwisata di Kecamatan Gununghalu.
13. Bekerja sama dengan instansi lain untuk meningkatkan kualitas dan
kuantitas infrastruktur dan fasilitas wisata.
BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN GUNUNGHALU 69
1. Produk Fisik
NO INDIKASI PROGRAM TAHAPAN PENANGGUNG
JAWAB I II III
1. 1.1. Fasilitasi perintisan pengembangan daya tarik wisata alam, budaya dan khusus/ buatan bagi segmen wisata masal (mass market) maupun bagi segmen ceruk pasar (niche market) di kawasan yang belum berkembang
√ √ √ Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
1.2. Fasilitasi pengembangan jejaring manajemen kunjungan terpadu dengan daya tarik wisata yang telah berkembang, baik skala lokal, regional, dan nasional
√ √ √
1.3. Fasilitasi para pelaku usaha di dalam pengembangan kawasan pariwisata √ √ √
1.4. Fasilitasi perencanaan dan perintisan pengembangan sarana prasarana dasar di kawasan yang belum berkembang
√ √ √ Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Dinas Perhubungan, Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah
2. Penguatan upaya konservasi dan pengelolaan berkelanjutan terhadap sumber daya kepariwisataan dan lingkungan spesifik (bentang alam/ budaya) di sekitar lokasi daya tarik wisata
√ √ √ Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pertanian dan Perkebunan
3. Penguatan interpretasi dan inovasi produk dalam upaya meningkatkan kualitas daya tarik, keunggulan kompetitif dan komparatif serta daya saing daya tarik wisata alam, budaya dan khusus/ buatan yang sedang berkembang.
√ √ √ Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
BAPPELITBANGDA Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN GUNUNGHALU 70
NO INDIKASI PROGRAM TAHAPAN PENANGGUNG
JAWAB I II III
4. Peningkatan kualitas dan kapasitas sarana prasarana dasar untuk meningkatkan kualitas kegiatan kepariwisataan di sekitar lokasi daya tarik wisata.
√ √ √ Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Dinas Perhubungan
5. Pengawasan pembangunan dan konservasi sumber daya kepariwisataan dan lingkungan spesifik (bentang alam/ budaya) di sekitar lokasi daya tarik wisata.
√ √ √ Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Perikanan dan Peternakan
6. Pengembangan jenis-jenis atraksi lain dengan berbagai tema di sekitar lokasi daya tarik wisata utamanya serta jejaringnya dalam manajemen kunjungan terpadu yang saling melengkapi
√ √ √ Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
7. Pembangunan TIC (Tourist Information Center) Pusat Pelayanan Informasi Terpadu Kabupaten Bandung Barat.
√ √ √ Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
8. Pengembangan wisata rekreasi keluarga di Situ Rancabolang dan Bumi Perkemahan Tangsijaya.
√ Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
9. Pemeliharaan situs peninggalan sejarah di Situs Gununghalu. √ Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
10. Penyusunan rencana interpretasi (storyline dan teknik interpretasi) daya tarik sejarah dan budaya.
√ Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
11. Pengembangan wisata kuliner di Kecamatan Gununghalu dengan komoditas khas Kecamatan Gununghalu.
√ Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinasi Koperasi, Usaha Kecil
BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN GUNUNGHALU 71
NO INDIKASI PROGRAM TAHAPAN PENANGGUNG
JAWAB I II III
dan Menengah, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
12. Pembangunan pusat penjualan cenderamata, hasil kerajinan, kuliner daerah, serta dapat dimanfaatkan sebagai pusat informasi wisata Kecamatan Gununghalu.
√ √ √ Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
13. Pembangunan jaringan jalan dan transportasi darat dari pusat Kabupaten Bandung Barat yang dapat dimanfaatkan sebagai jalur distribusi kunjungan wisatawan ke seluruh daya tarik wisata di Kecamatan Gununghalu.
√ √ √ Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Dinas Perhubungan
14. Inventarisasi peninggalan sejarah Kecamatan Gununghalu. √ √ Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
15. Penyusunan studi kelayakan pembangunan kawasan wisata kecamatan Gununghalu. √ Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
16. Pengembangan komoditi pertanian sebagai salah satu daya tarik wisata di Kecamatan
Gununghalu.
√ Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Perikanan dan Peternakan
BAPPELITBANGDA Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN GUNUNGHALU 72
NO INDIKASI PROGRAM TAHAPAN PENANGGUNG
JAWAB I II III
17. Penyusunan Masterplan Kawasan Wisata Kecamatan Gununghalu dan DED di daya
tarik yang yang direkomendasikan di atas.
√ Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
18. Pemasangan sign dan post untuk obyek-obyek tertentu dengan desain khusus (lebih eye
catching, dan mudah dikenali) di hampir semua jalur-jalur utama.
√ √ √ Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Perhubungan
19. Riset pasar (pemetaan segmen pasar, pemetaan pola perjalanan, preferensi produk,
dll).
√ √ √ Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
20. Pengembangan program pemasaran yang berbasis digital, program promosi dan
branding kawasan pariwisata Kecamatan Gunung Halu.
√ √ √ Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
2. Kemasan
NO INDIKASI PROGRAM TAHAPAN PENANGGUNG
JAWAB I II III
1. Pengembangan paket wisata masal (rekreasi, piknik dll.) √ √ √ Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
2. Pengembangan paket wisata minat khusus (adventures, dll) √ √ √ Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN GUNUNGHALU 73
3. Pemprograman
NO INDIKASI PROGRAM TAHAPAN PENANGGUNG
JAWAB I II III
1. Partisipasi pada event-event travel mart seperti : Travel Expo, Indonesia Travel Mart, dll. √ √ √ Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
2. Penyelenggaraan event dan festival budaya. √ √ √ Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
3. Fasilitasi Program kegiatan khusus untuk para pehobi: misalnya sponsorship kegiatan rafting, tubbing, touring, dan jamboree.
√ √ √ Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
4. SDM dan Kelembagaan
NO INDIKASI PROGRAM TAHAPAN PENANGGUNG
JAWAB I II III
1. Perencanaan partisipatif usaha pariwisata melalui skema kemitraan, dengan mengembangkan Balai Ekonomi Desa (Balkondes)
√ Dinas Kepariwisataan & Kebudayaan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Dinas Koperasi & UKM, Dinas Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Dinas Perindustrian, Dinas Perikanan & Peternakan, Dinas Pertanian Perkebunan & Kehutanan
BAPPELITBANGDA Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN GUNUNGHALU 74
NO INDIKASI PROGRAM TAHAPAN PENANGGUNG
JAWAB I II III
2. Pembentukan forum-forum koordinasi usaha pariwisata seperti Dewan Pariwisata Kabupaten.
√ Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
3. Pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan publik. √ Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
4. Sosialisasi sadar wisata dengan masyarakat sekitar mengenai pembangunan pariwisata. √ Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
5. Pelatihan pengeloaan untuk setiap stakeholders pelaku pariwisata dalam meingkatkan pelayanan prima jasa pariwisata.
√ Dinas Pariwisata dan Kebudayaan