BAPPELITBANGDA Kabupaten Bandung Barat III ......Jumlah Curah Hujan dan hari Hujan Menurut Bulan di...
Transcript of BAPPELITBANGDA Kabupaten Bandung Barat III ......Jumlah Curah Hujan dan hari Hujan Menurut Bulan di...
BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN PADALARANG, CIPATAT DAN SAGULING III-1
III. GAMBARAN KAWASAN DAN POTENSI PRODUK WISATA
1. Kondisi Geografis
Bagian Utara Berbatasan dengan Kecamatan Kecamatan Cisarua
Bagian Timur berbatasan dengan Kecamatan Ngamprah dan
Kecamatan Cimahi Tengah.
Bagian Barat berbatasan dengan Kecamatan Cipatat.
Bagian Selatan berbatasan dengan Kecamatan Batujajar.
2. Topografi
Berdasarkan data Statsistik Kecamatan Padalarang tahun 2016, Topografi
wilayah Kecamatan Padalarang sebanyak 60% dari jumlah desa berupa
wilayah daratan. Selebihnya merupakan berupa wilayah yang mempunyai
kontur tanah perbukitan. Topografi wilayah Kecamatan Padalarang 12% datar
sampai berombak, 59% berombak sampai berbukit dan 29% berbukit sampai
bergunung, dengan ketinggian 861 m di atas permukaan laut.
3. Iklim
Iklim di Kecamatan Padalarang adalah hangat sedang. Rata-rata suhu udara
di Kecamatan Padalarang pada akhir tahun 2015 yaitu 28,390C. seara lebih
detail berikut merupakan table rata-rata suhu udara dan kelembaban udara
menurut bulan di Kecamatan Padalarang pada tahun 2015:
Tabel 3.1
Rata-rata Suhu Udara dan Kelembaban Udara Menurut Bulan tahun 2015
Bulan
Suhu Udara
Temperature (0C)
Kelembaban Udara
Humidity (%)
Min Maks Rata-Rata Min Maks Rata-Rata
Januari 23,62 31,63 26,73 67,67 95,21 84,77
Februari 23,51 31,31 24,14 65,55 93,21 74,84
Maret 23,44 32,13 27,05 60,12 92,80 80,00
April 23,58 33,83 26,84 57,20 92,07 76,85
Bab ketiga ini terbagi pada beberapa bagian sub-bab yang masing-masing sub-
bab mendeskripsikan kekhususan masing-masing. Sub bab pertama
mendeskripsikan mengenai profil kecamatan Padalarang, sub bab kedua
mendeskripsikan mengenai profil kecamatan Cipatat, sub-bab ketiga
mendeskripsikan mengenai profil kecamatan Saguling, kemudian selanjutnya sub-
bab keempat mendeskripsikan mengenai aksesibilitas umum di ketiga kecamatan
tersebut. Sub-bab kelima membahas mengenai keadaan flora dan fauna, dan
sub-bab terakhir akan membahas mengenai isu strategis pengembangan
kawasan di ketiga kecamatan, yang merujuk pada beberapa pertimbangan
daerah.
3.1. Kecamatan Padalarang
A. Profil Singkat Kecamatan
Padalarang merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Bandung Barat
yang terletak di bagian tengah dari Kabupaten Bandung barat. Bentang alam
di Kecamatan Padalarang erupa dataran rendah dengan perbukitan,
kawasan karst, sebagian merupakan area penambangan dan wilayah industri
yang banyak berdiri pabrik-pabrik. Kecamatan Padalarang memiliki 10 Desa
yaitu Desa Laksanamekar, Desa Cimerang, Desa Cipeundeuy, Desa Kertajaya,
Desa Jayamekar, Desa Padalarang, Desa Kertamulya, Desa Ciburuy, Desa
Tagogapu, Desa Campakamekar. Kecamatan Padalarang memiliki luas 51,4
km2, dengan batas wilayah sebagai berikut:
BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN PADALARANG, CIPATAT DAN SAGULING III-2
Mei 23,84 32,90 27,35 63,22 92,23 81,63
Juni 23,53 31,70 25,96 68,87 93,74 81,90
Juli 22,35 32,35 26,93 58,93 88,13 76,84
Agustus 21,67 32,48 26,76 50,86 84,15 70,93
September 21,05 33,63 26,76 43,71 77,84 61,90
Oktober 22,07 33,93 27,78 46,90 77,87 66,25
November 24,43 33,83 27,15 60,60 89,87 78,35
Desember 24,26 33,44 28,39 59,31 88,96 78,28
Sumber : Kecamatan Padalarang dalam Angka 2016
Curah hujan rata-rata tahunan di wilayah Kecamatan Padalarang yaitu 2500-
3000 mm/tahun. Berikut merupakan jumlah curah hujan dan hari hujan
menurut bulan di Kecamatan Padalarang:
Tabel 3.2
Jumlah Curah Hujan dan hari Hujan Menurut Bulan di Kecamatan Padalarang Tahun
2015
Bulan Hari Hujan (hari)
Curah Hujan (mm3)
Januari 14 120,00
Februari 12 68,00
Maret 11 15,00
April 13 23,00
Mei 13 188,00
Juni 19 176,50
Juli 4 176,50
Agustus 0 -
September 0 -
Oktober 6 45,40
November 18 154,00
Desember 9 55,00 Sumber : Kecamatan Padalarang dalam Angka 2016
B. Profil Daya Tarik Wisata
1. Situ Ciburuy
a. Daya Tarik Wisata
Situ Ciburuy terletak di desa Ciburuy, Kecamatan Padalarang, Kabupaten
Bandung Barat. Situ Ciburuy merupakan danau buatan/ genangan air yang
telah lama dikenal di telinga wisatawan baik lokal maupun mancanegara
sebagai daya tarik wisata di Kecamatan Padalarang. Aktivitas wisata yang
dapat dilakukan wisatawan di situ Ciburuy antara lain kegiatan fotografi,
memancing, kuliner, dan sighseeing karena kondisi bentang alam yang bagus
untuk wisatawan berfoto.
Gambar 3.1. Foto Situ Ciburuy
Sumber : Dokumentasi, 2017
b. Fasilitas Wisata
Di objek daya tarik wisata Situ Ciburuy, terdapat beberapa fasilitas wisata,
seperti gazebo-gazebo rumah makan, toilet umum, tempat sampah, tempat
parkir, penyewaan perahu dan pelampung. Beberapa fasilitas wisata sudah
dalam kondisi kurang baik, yakni tidak terjaga dengan baik, sehingga
terbengkalai. Seperti misalnya penginapan, toilet umum, mushola dan rest
area yang berbentuk gazebo.
BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN PADALARANG, CIPATAT DAN SAGULING III-3
Gambar 3.2. Foto Fasilitas Wisata di Situ Ciburuy
Sumber : Dokumentasi, 2017
c. Aksesibilitas
Situ Ciburuy terletak di tepi jalan besar yakni jalan Provinsi atau jalan utama
Padalarang (Ciburuy) yang banyak dilalui oleh lalu-lalang kendaraan. Selain
itu, di depan Situ Ciburuy juga terdapat tempat pemberhentian bus damri
jurusan Ciburuy- alun-alun Bandung. Akses transportasi umum menuju ke Situ
Ciburuy ini amatlah mudah, karena dilalui oleh banyak sekali transportasi
publik.
Gambar 3.3. Foto Akses jalan ke Situ Ciburuy
Sumber : Dokumentasi, 2017
2. Puspa Iptek Sundial & Puspa Agro
a. Daya Tarik Wisata
Puspa Iptek Sundial terletak di kawasan Kota Baru Parahyangan, Kecamatan
Padalarang. Objek daya tarik wisata ini merupakan suatu arena theme park
yang berisikan alat peraga atau percobaan sains berupa ilmu pengetahuan
alam seperti fisika, kimia, elektro, dll. Umumnya para wisatawan yang
berkunjung ke Puspa Iptek ini adalah rombongan anak sekolah yang mengikuti
study tour, baik dari usia SD, SMP sampai SMA. Beberapa atraksi yang dapat
ditemukan di dalam Puspa Iptek ini yaitu jam matahari, baik yang berupa
vertical maupun horizontal. Jam matahari ini berbentuk raksasa dan menjadi
atap dari bangunan Puspa Iptek. Objek daya tarik wisata ini termasuk pada
wisata buatan dengan fungsi edukasi. Beberapa aktivitas wisatawan yang
datang kesini yakni belajar beberapa alat peraga, bermain laboratorium yang
dipandu oleh instruktur dan hal lain. Untuk berkunjung ke objek daya tarik
wisata ini, para wisatawan mayoritas membooking terlebih dahulu dan
membeli paket wisata yang telah disediakan per paket oleh pihak pengelola.
Umumnya wisatawan yang datang kesini adalah berombongan. Puspa iptek
sundial ini juga telah terintegrasi dengan beberapa objek daya tarik wisata di
sekitarnya, sehingga yang berkunjung ke tempat ini juga dapat berkunjung ke
objek daya tarik lain yang ada di sekitar, dengan membeli paket wisata yang
telah tersedia.
Sumber : Dokumentasi, 2017
Gambar 3.4. Foto Puspa Iptek Sundial
BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN PADALARANG, CIPATAT DAN SAGULING III-4
Di kawasan puspa iptek ini juga sudah terintegrasi dengan Puspa Agro, yakni
semacam arboretum atau lahan percobaan untuk. Aktivitas di Taman Puspa
agro ini yakni member makan kelinci, bermain beberapa jenis permainan anak
bercocok tanam dan hal-hal lain yang berhubungan dengan aspek pertanian
yang dapat dilakukan oleh anak-anak.
Sumber : Dokumentasi, 2017
b. Fasilitas Wisata
Adapun terkait fasilitas wisata yang telah tersedia di Puspa Iptek Sundial dan
Puspa Agro, karena kedua objek daya tarik wisata ini saling terintegrasi satu
sama lain, maka fasilitas wisatanya pun hampir sama. Bahkan tempat parkir di
Puspa Iptek, berada di samping puspa agro. Beberapa fasilitas wisata
penunjang objek daya tarik seperti amphiteaher, laboratorium, dan alat
peraga. Selain itu, terdapat juga fasilitas wisata yang umum seperti tourist
information, loket pembelian tiket, toilet, tempat parkir, tempat sampah dan
papan penunjuk arah.
Gambar 3.6. Foto Fasilitas Wisata di Puspa Iptek Sundial
Sumber : Dokumentasi, 2017
Untuk fasilitas wisata di Puspa agro, terdapat loket pembelian tiket dan tourist
information di bagian depan, tour guide, toilet umum dan lahan parkir.
Gambar 3.7. Foto Fasilitas Wisata di Puspa Agro
Sumber : Dokumentasi, 2017
c. Aksesibilitas
Pada sisi aksesibilitas, dikarenakan objek daya tarik wisata ini berada di dalam
kawasan kota baru parahyangan, maka serupa dengan objek daya tarik wisata
lainnya yang ada di kawasan kota baru, akses jalan telah tersedia bagus, yakni
jalan beraspal dan lebar yang dapat dilalui beberapa lajur kendaraan
Gambar 3.5. Foto Puspa Agro
BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN PADALARANG, CIPATAT DAN SAGULING III-5
sekaligus, dan akses jalan ini juga telah menjadi jalan umum yang dilalui
berbagai jenis transportasi pribadi maupun publik.
Gambar 3.8. Foto Akses jalan ke Puspa Iptek Sundial dan Puspa Agro
Sumber : Dokumentasi, 2017
3. Bale Seni Museum Barli
a. Daya Tarik Wisata
Bale Seni Barli merupakan suatu objek daya tarik wisata yang masih berada di
kawasan Kota Baru Parahyangan. Tempat ini merupakan suatu balai seni sang
maestro lukis ternama, Alm. Barli Sasmiwinata. Beberapa aktivitas wisatawan
yang dapat dilakukan di balai seni ini antara lain Studio Lukis dan patung,
Sanggar seni rupa anak dan remaja, serta pelatihan seni bagi guru-guru. Bale
seni Barli juga menawarkan sebuah kegiatan kunjungan dengan berbagai
kegiatan seni seperti apresiasi seni (Galeri lukisan dan patung), berbagai
Workshop Seni yang menarik dan Angklung Interaktif. Selain itu, terdapat juga
berbagai kegiatan workshop bagi para wisatawan, antara lain: batik ikat celup,
melukis gerabah, melukis celengan, melukis kaos, melukis payung Tasik,
Melukis kendi, kreasi tanah liat, melukis kaca, melukis kanvas, melukis tas,
melukis mainan kayu, melukis sepatu, melukis tambur, workshop animasi dan
angklung interaktif.
Gambar 3.9. Foto Balai Seni Museum Barli
Sumber : Dokumentasi, 2017
b. Fasilitas Wisata
Objek daya tarik wisata balai seni museum Barli ini memiliki ebberapa
ruangan galeri seni dan tempat workshop, yang masing-masing workshop
didampingi oleh instruktur. Tersedia fasilitas lengkap seperti toilet umum,
parkir, rest area dan lainnya.
Gambar 3.10. Foto Lahan Parkir Fasilitas Wisata
Balai Seni Museum Barli
Sumber : Dokumentasi, 2017
Sumber : Dokumentasi, 2017
BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN PADALARANG, CIPATAT DAN SAGULING III-6
c. Aksesibilitas
Balai Seni Museum Barli ini, masih berlokasi di dalam kawasan Kota Baru
Parahyangan, kecamatan Padalarang. Serupa halnya dengan objek daya tarik
wisata lain di dalam kawasan ini, untuk aksesibilitas jalan di kawasan ini telah
tersedia bagus, yakni jalan beraspal dan lebar yang dapat dilalui beberapa
lajur kendaraan sekaligus, dan akses jalan ini juga telah menjadi jalan umum
yang dilalui berbagai jenis transportasi pribadi maupun publik.
4. Amazing Theatre 4D Bale Pare
a. Daya Tarik Wisata
Amazing theatre 4D merupakan theater animasi 4 dimensi dengan efek angin,
suara, getar dan gambar yang menarik. Lokasi objek daya tarik wisata ini
berada di Bale Pare, kawasan Kota Baru Parahyangan, Kecamatan
Padalarang. Aktivitas yang dapat dilakukan wisatawan disini selain menonton
film animasi 4D, juga pada waktu tertentu sering diadakan exhibition dan
pameran bazaar atau seni yang terbuka untuk umum. Lokasi Bale pare juga
umum digunakan sebagai lokasi private paty seperti wedding, birthday party,
seminar yang sifatnya tertutup bagi tamu undangan.
Gambar 3.11. Foto Amazing Theatre 4D Bale Pare
Sumber : Dokumentasi, 2017
b. Fasilitas Wisata
Beberapa fasilitas wisata yang disediakan di amazing theatre 4D ini, selain
ruang pertunjukan teater juga terdapat toilet umum, loket karcis dan lahan
parkir. Terdapat juga café, ruangan yang dapat dijadikan space lokasi acara
baik indoor maupun outdoor dengan taman-taman yang cantik.
Gambar 3.12. Foto Fasilitas Wisata di Amazing theatre 4D Bale Pare
Sumber : Explorebdg.com, (Diunggah November 2017)
c. Aksesibilitas
Pada sisi aksesibilitas, dikarenakan objek daya tarik wisata ini berada di dalam
kawasan kota baru parahyangan, maka serupa dengan objek daya tarik wisata
lainnya yang ada di kawasan kota baru, akses jalan telah tersedia bagus, yakni
jalan beraspal dan lebar yang dapat dilalui beberapa lajur kendaraan
sekaligus, dan akses jalan ini juga telah menjadi jalan umum yang dilalui
berbagai jenis transportasi pribadi maupun publik.
BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN PADALARANG, CIPATAT DAN SAGULING III-7
5. Pusat Pendidikan Kavalleri – Pusdikkav TNI AD
a. Daya Tarik Wisata
Pusat Pendidikan Kavalleri atau disingkat Pusdikkav TNI AD, merupakan suatu
lembah pusat pendidikan bagi para infanteri TNI AD. Lokasi ini kemudian
menjadi salah satu objek daya tarik wisata di Kabupaten Bandung barat, dan
bersifat semi terbuka bagi umum. Tentunya untuk masuk ke kawasan ini harus
sudah memiliki izin dan tidak sembarang masuk. Untuk mengunjungi tempat
ini, dapat dengan emmbeli karcis paket wisata yang dipaket dengan Puspa
Iptek Sundial, dikarenakan beberapa objek daya tarik wisata tersebut telah
sama-sama saling terintegrasi satu sama lain. Aktivitas wisata yang dapat
dilakukan disini ialah dengan melihat bagaimana para prajurit latihan dan
mengenal lebih dekat mengenai beberapa hal tentang militer.
Gambar 3.13. Foto Pusat Pendidikan Kavalleri TNI AD
Sumber : http://kopraljonokavaleri.blogspot.co.id/, Diunggah November 2017
b. Fasilitas Wisata
Adapun fasilitas penunjang wisata di objek daya atrik wisata ini termasuk
lengkap, yakni adanya lahan parkir, toilet umum, rest area, ruang tunggu dan
kantin yang dapat menunjang kebutuhan wisatawan selama berkunjung ke
Pusdikkav ini.
c. Aksesibilitas
Pada sisi aksesibilitas, akses menuju ke objek daya tarik wisata ini terbilang
cukup mudah, yakni berada di sisi jalan besar Padalarang, dengan jalan
beraspal dan lebar sehingga dapat dimasuki berbagai jenis kendaraan dan
dilalui oleh berbagai transportasi umum.
6. Gunung Hawu/ Pasir Hawu
a. Daya Tarik Wisata
Gunung hawu atau pasir hawu, merupakan salah satu tebing yang berada di
kawasan karst Citatah. Terletak di Desa Padalarang, Kecamatan Padalarang.
Definisi arti kata hawu, dalam bahasa Sunda yang artinya tungku/ kompor,
dikarenakan gunung ini memilki bentuk lubang besar seperti terowongan di
tengahnya. Gunung hawu lebih berupa bukit, yang oleh penduduk sekitar
dinamakan pasir hawu. Di gunung hawu ini juga terdapat gua vertical dengan
kedalaman 50 meter. Aktivitas yang dilakukan wisatawan di gunung hawu
selain panjat tebing juga aktivitas hammocking (ayunan tali dari parasut).
Gambar 3.14. Foto Gunung Hawu
Gambar 2.1. Foto Situ Ciburuy
Sumber : Dokumentasi, 2017
Gambar 2.1. Foto Fasilitas Wisata di Situ Ciburuy
Sumber : Dokumentasi, 2017
Sumber : Dokumentasi, 2017
BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN PADALARANG, CIPATAT DAN SAGULING III-8
b. Fasilitas Wisata
Fasilitas wisata yang terdapat di Gunung Hawu masih sangat terbatas, yakni
hanya tersedia penyewaan alat pemanjatan yang dikelola oleh komunitas
perguruan panjat tebing SKYGERS, dan hammock (ayunan gantung) yang
dapat disewa berbarengan dengan peralatan pemanjatan. Akan tetapi terkait
fasilitas wisata publik lainnya belum ada, bahkan untuk toilet umum dan area
parkir, wisatawan harus ikut menumpang ke warga sekitar.
c. Aksesibilitas
Aksesibilitas menuju Gunung Hawu ini, melewati jalan besar utama
Padalarang, kemudian melewati perkampungan warga ke Kampung Cidadap
dengan transportasi publik berupa ojeg, dikarenakan tidak ada transportasi
umum lain menuju ke perkampungan warga. Kemudian setelah melewati
perkampungan warga, wisatawan dapat melewati jalan setapak berupa area
persawahan dengan jarak tempuh 1 jam menuju ke Gunung Hawu.
7. Gunung Pabeasan (Tebing 125)
a. Daya Tarik Wisata
Gunung Pabeasan atau juga yang dikenal dengan nama tebing 125 bagi para
pemanjat tebing, merupakan bukit kapur dengan ketinggial 125 m. Berlokasi
di kampung Pamucatan, Desa Padalarang, Kecamatan Padalarang. Di tebing
ini terdapat lebih kurang 75 jalur panjat tebing. Aktivias wisatawan selain
panjat tebing, juga pendakian gunung dan hammocking di atas puncak tebing.
Dinamakan Pabeasan dengan definisi dari Bahasa Sunda, beas berarti beras,
yang artinya lokasi ini merupakan tempat penyimpanan beras.
Gambar 3.15. Foto Gunung Pabeasan
Sumber : Dokumentasi, 2017
b. Fasilitas Wisata
Fasilitas wisata yang terdapat di Gunung Pabeasan masih sangat terbatas,
yakni hanya tersedia penyewaan alat pemanjatan yang dikelola oleh komunitas
perguruan panjat tebing SKYGERS, dan hammock (ayunan gantung) yang
dapat disewa berbarengan dengan peralatan pemanjatan. Terdapat gazebo
kecil sebagai tempat istirahat para wisatawan, namun tidak ada fasilitas wisata
lain, dikarenakan kawasan tersebut merupakan kawasan pertambangan.
c. Aksesibilitas
Aksesibilitas menuju Gunung Pabeasan ini, relatif lebih mudah dan tidak terlalu
jauh. Melalui jalan besar utama Padalarang, kemudian wisatawan dapat
melewati perkampungan warga ke Kampung Cidadap. Lokasinya berada di
belakang pabrik, dengan jalan yang hanya dapat dilalui satu mobil roda
empat.
8. PT. Pabrik Kertas Padalarang
a. Daya Tarik Wisata
Pabrik kertas ini merupakan pabrik kertas pertama di Indonesia, berada di
Kecamatan Padalarang. Pabrik ini berstatus persero dan masih beroperasi dari
tahun 1922 hingga saat ini.
BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN PADALARANG, CIPATAT DAN SAGULING III-9
Gambar 3.16. Foto PT.Pabrik Kertas Padalarang
Pabrik Kertas Padalarang, dapat menjadi salah satu potensi objek daya tarik
wisata heritage karena memiliki nilai sejarah yang tinggi dan masih ada
hingga sekarang.
Sumber : https://tiGuampeklimo.wordpress.com, (diunduh November 2017)
b. Fasilitas Wisata
Objek daya tarik wisata ini masih berupa potensi wisata sejarah/ heritage, dan
saat ini masih berupa pabrik aktif, sehingga belum ada bentuk pengembangan
untuk wisata. Fasilitas di dalam pabrik, seperti umumnya pabrik, yakni terdapat
ruang kerja, alat mesin, ruang istirahat karyawan, toilet, parkir dan lainnya.
c. Aksesibilitas
Aksesibilitas menuju pabrik kertas Padalarang, relatif lebih mudah dan tidak
terlalu jauh. Melalui jalan besar utama Padalarang, kemudian wisatawan
dapat melewati perkampungan warga kea rah bukit. Lokasi pabrik kertas ini
berada di sisi bukit dekat lokasi pertambangan, akses jalan menuju ke arah
pabrik cukup terjal dan hanya jalan kecil yang dapat dilalui satu kendaraan
roda empat.
9. Masjid Al-Irsyad Kota Baru Parahyangan
a. Daya Tarik Wisata
Masjid Al-Irsyad Kota Baru Parahyangan, merupakan salah satu objek daya
tarik wisata baru, yang masuk pada wisata religi.
Gambar 3.17. Foto Masjid Al-Irsyad
Sumber : sebandung.com (diunduh November 2017)
Selain sebagai tempat beribadah, mesjid ini juga ramai dikunjungi wisatawan
untuk berkunjung dengan tujuan wisata. Setelah diresmikan sejak tahun 2010
lalu, mesjid ini menjadi salah satu ikon yang paling sering dikunjungi
wisatawan jika melintas ke Kotabaru Parahyangan. Mesjid ini juga telah
mendapat penghargaan pada ajang penghargaan bergengsi, yakni pada
National Frame Building Association sebagai satu-satunya bangunan tempat
peribadatan di Asia yang masuk 5 besar Building of The Year 2010. Aktivitas
wisatawan yang berkunjung ke masjid ini, selain untuk beribadah juga sering
diadakan tabligh akbar atau pengajian. Selain itu, wisatawan umum yang
datang sekedar penasaran, datang ke masjid ini untuk berfoto.
b. Fasilitas Wisata
Fasilitas wisata yang di mesjid Al-Irsyad ini cukup memadai, sebagaimana
masjid pada umumnya, seperti tempat iabdah, rest area, tempat parkir, toilet
untuk jamaah, loker untuk penitipan sepatu dan sandal dan papan informasi.
Selain itu lokasi objek daya tarik wisata ini berdekatan dengan beberapa
rumah fasilitas publik dan area tempat makan, sehingga dapat menunjang
kebutuhan wisatawan.
BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN PADALARANG, CIPATAT DAN SAGULING III-10
c. Aksesibilitas
Masjid Al-Irsyad ini berlokasi di dalam kawasan Kota Baru Parahyangan,
kecamatan Padalarang. Serupa halnya dengan objek daya tarik wisata lain di
dalam kawasan ini, untuk aksesibilitas jalan di kawasan ini telah tersedia
bagus, yakni jalan beraspal dan lebar yang dapat dilalui beberapa lajur
kendaraan sekaligus, dan akses jalan ini juga telah menjadi jalan umum yang
dilalui berbagai jenis transportasi pribadi maupun publik.
10. Gunung Bendera
a. Daya Tarik Wisata
Gunung Bendera atau yang oleh masyarakat setempat dinamakan Gunung
Pancalikan/ Pasir bandera, merupakan bukit yang berlokasi di Desa Maeka
Jaya, Kecamatan Padalarang. Dinamakan gunung bendera, karena konon
presiden RI pertama sudah pernah menginjakkan kakinya ke gunung tersebut
sebelum kemerdekaan RI.
Gambar 3.18. Foto Gunung Bendera
Sumber : Dokumentasi, 2017
Aktivitas wisatawan yang umumnya adalah para pecinta alam dan pendaki di
gunung bendera ini, ialah berkemah/ kemping dan tracking atau menyusuri
gunung baik secara vertical (menanjak) maupun horizontal (berkeliling). Di
sekitar gunung bendera terdapat beberapa gunung lain, sebagian masih asri
dan sebagian lagi sudah ditambang.
b. Fasilitas Wisata
Berkaitan dengan fasilitas wisata yang berada di Gunung Bandera ini, selain
papan penunjuk yang berada di puncak Gunung Bendera, maka tidak ada
fasilitas wisata lainnya yang dapat ditemukan.
c. Aksesibilitas
Akses menuju ke gunung bendera ini, merupakan jalan setapak yang melewati
perumahan warga, kemudian menuju padang ilalang yang masih sangat asri
dan sebagian telah dibabat dengan pembakaran hutan uga pertambangan.
Belum ada akses khusus yang dibuat untuk menuju ke Gunung Bendera ini,
karena wilayahnya masih belum banyak terjmaah orang kecuali para pecinta
alam dan masyarakat setempat.
Berdasarkan data temuan lapangan mengenai objek daya tarik wisata di
Kecamatan Padalarang, dapat diidentifikasi potensi daya tarik wisata dalam
bentuk tabel berikut ini.
BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN PADALARANG, CIPATAT DAN SAGULING III-11
Tabel 3.3. Tabel Objek Daya Tarik Wisata Kecamatan Padalarang
NO. Nama ODTW Jenis Wisata Kondisi Eksisting
Wisata Keunikan Kelemahan
1. Puspa Iptek Sundial & Puspa Agro Wisata Buatan:
Wisata Pendidikan
Terkelola Baik
Wisata Edukasi terutama untuk
Ilmu Pengetahuan Alam, budaya
dan sosial.
Kawasan terpadu sehingga All in
Akses mudah dan bagus
Fasilitas Pariwisata lengkap
Wisata ramah untuk berbagai
kalangan usia
Pintu masuk dan keluar merupakan
jalur perlintasan yang padat dan titik
kemacetan di Padalarang
Lahan parkir kurang luas jika banyak
wistaawan yang study tour di hari dan
jam yang bersamaan, kerena umumnya
mereka datang berombongan dengan
menggunakan bis
2. Bale Seni Barli Wisata Buatan:
Budaya
3. Bale Pare Amazing Theatre 4D Wisata Buatan:
sosial
4. Pusat Pendidikan Kavaleri TNI AD Wisata Buatan:
pendidikan Terkelola Baik
Wisatawan bisa melihat langsung
proses latihan para tentara
Menjadi referensi untuk cita-cita
anak
Lokasi yang luas
Fasilitas Pariwisata yang lengkap
Lokasi latihan tentara sehingga sangat
privasi dan hanya yang sudah berizin
yang boleh masuk
Suasana yang tidak boleh gaduh dan
bising
5. Gunung Hawu / Tebing Hawu Wisata Alam :
Wisata Adventure Cukup Terkelola
(Pengelolaan oleh pihak
swasta & masyarakat
setempat, juga
komunitas pecinta
alam)
Kawasan Karst Citatah
Tebing tempat para pemanjat
tebing
Dikelola secara mandiri oleh
para komunitas pecinta alam dan
masyarakat setempat
Wisata Adventure yang potensial
Minim fasilitas pariwisata
Penyewaan alat panjat yang mahal
Butuh instruktur yang berpengalaman
Rawan penambangan
Akses harus kendaraan pribadi/
borongan 6. Gunung Pabeasan (tebing 125)
Wisata Alam :
Wisata Adventure
7. Situ Ciburuy Wisata Buatan :
Wisata Air
Cukup Terkelola Baik
(Pengelolaan oleh pihak
swasta & masyarakat
setempat)
Suasana tenang dan sejuk
Sudah terkenal di kalangan
masyarakat Jawa Barat dan
sekitarnya
Bentang alam yang bagus
Fasilitas pariwisata cukup
lengkap
Pintu masuk dan keluar merupakan
jalur perlintasan yang padat dan titik
kemacetan di Padalarang
Banyaknya pengelola sehingga rawan
konflik
Beberapa fasilitas pariwisata tidak
terawat dan tertata dengan baik.
8. Masjid Al-Irsyad Kota Baru
Parahyangan
Wisata Buatan:
Wisata Religi Terkelola Baik
Arsitektur yang unik
Berada di kawasan terpadu
Dekat dengan Fasilitas pariwisata
yang lengkap
Tempat ibadah sehingga wisatawan
harus bisa jaga sikap agar tidak
mengganggu aktivitas ibadah
9. PT. Kertas Padalarang Wisata Buatan :
Wisata Sejarah/heritage Kurang Terkelola
Warisan heritage
Dapat menjadi Objek daya tarik
Terbengkalai dan kurang terawat
bahkan hanya orang tertentu yang tahu
BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN PADALARANG, CIPATAT DAN SAGULING III-12
wisata potensial
10. Gunung Pasir Bandera Wisata Alam :
Wisata Adventure Belum Terkelola
Kawasan Karst Citatah
Dikelola secara mandiri oleh
para komunitas pecinta alam dan
masyarakat setempat
Wisata Adventure yang potensial
Belum ada fasilitas pariwisata
Pentingnya tour guide
Rawan penambangan
Akses jauh dan tidak ada sarana
transportasi umum
Sumber : Data Olahan, 2017
C. Potensi Produk UMKM dalam Pariwisata Kecamatan Padalarang
Sub bab ini mendeskripsikan mengenai potensi produk usaha kecil masyarakat
dan UMKM yang telah terdata maupun yang belum terdata, merujuk pada hasil
kajian Masterplan pengembangan ekonomi daerah berbasis OVOP, yang telah
dilakukan pada tahun 2014 di Kabupaten Bandung Barat. Akan tetapi, arahan
dari sub bab ini, adalah mengaitkan pengembangan produk industri usaha kecil
masyraakat ini dengan pengembangan pariwisata di kecamatan Padalarang,
Cipatat dan Saguling.
Beberapa produk industri kecil masyarakat yang telah masuk ke dalam UMKM,
dan terdata di masterplan pengembangan ekonomi daerah berbasis OVOP dari
kecamatan Padalarang, adalah sebagaimana dalam tabel berikut:
Tabel 3.4. Data UMKM Kecamatan Padalarang
No Nama Produk Lokasi (Desa) Hasil Penilaian
1 Cobek Jaya Mekar 4.05
2 Telor Asin Ciburuy, Tanimulya, Cimerang 3.95
3 Comring Ciburuy 3.90
4 Anyaman Bambu (Boboko) Cilangari 3.85
5 Anyaman Bambu (Nyiru) Cilangari 3.85
6 Anyaman Bambu (Ayakan) Cilangari 3.85
7 Kebaya Payet Ciburuy 3.85
8 Kerudung Bordir Kertamulya 3.75
9 Kue Pia Padalarang 3.65
10 Kerudung Sulam Padalarang 3.65
11 Bordir Padalarang 3.65
12 Sendal Kreasi Kertamulya 3.65
13 Sirup Markisa Padalarang 3.60
14 Rajutan Padalarang 3.60
15 Tas Bambu Kertamulya 3.55
16 Karpet Permadani Padalarang 3.50
17 Lukisan Padalarang 3.50
18 Layang-Layang Cibitung,keraqjinan, Cipeundeuy 3.40
19 Dodol Jambu Padalarang 3.40
20 Keripik Singkong Tagogapu, Campaka Mekar 3.35
BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN PADALARANG, CIPATAT DAN SAGULING III-13
No Nama Produk Lokasi (Desa) Hasil Penilaian
21 Assesories Kertamulya 3.30
22 Kerajinan Tulang Ikan Padalarang 3.25
23 Gitar Padalarang 3.25
24 Tas Kertajaya 3.25
25 Jaket Kertajaya 3.25
Sumber : Kajian Penyusunan Masterplan Pengembangan Ekonomi Daerah Berbasis One Village One Product (OVOP), 2014
Berdasarkan pada tabel di atas, beberapa produk hasil dari industri kecil
masyarakat di Kecamatan Padalarang, yang telah masuk pada kajian OVOP
adalah produk-produk yang memiliki bobot nilai yang tinggi, terutama cobek.
Akan tetapi, merujuk pada konsep pariwisata berbasis masyarakat, dengan
poinnya bahwa kesemua jenis produk dapat dikembangkan menjadi aspek
supply dalam pariwisata, maka kesemua produk di atas, baik yang potensial
maupun yang masih dalam bentuk merintis, sangat berpotensi sebagai sarana
penunjang pariwisata, khususnya dalam aspek Supply yakni dalam bentuk
amenitas pariwisata.
Beberapa tambahan untuk di kecamatan Padalarang, juga terdapat industri kecil
masyarakat dalam bentuk kerajinan ukiran kayu dalam bentuk mainan maupun
pajangan rumah, baik yang memiliki nilai guna maupun yang hanya memiliki
nilai estetika.
3.2. Kecamatan Cipatat
A. Profil Singkat Kecamatan
1. Kondisi Geografis
Cipatat merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Bandung Barat yang
terletak di bagian barat dari Kabupaten Bandung barat. Bentang alam di
Kecamatan Cipatat berupa dataran rendah dengan perbukitan, kawasan karst,
sebagian merupakan area penambangan dan sisanya merupakan wilayah
industri batu kapur juga kerajinan. Kecamatan Cipatat memiliki 12 Desa yaitu
Desa Rajamandala Kulon, Desa Ciptaharja, Desa Cipatat, Desa Citatah, Desa
Gunung masigit, Desa Cirawamekar, Desa Nyalindung, Desa Sumur Bandung,
Desa Kertamukti, Desa Sarimukti, Desa Mandalasari, Desa Mandalawangi.
Kecamatan Cipatat memiliki luas 126,05 km2, dengan batas wilayah sebagai
berikut:
Bagian Utara Berbatasan dengan Kecamatan Cipeundeuy
Bagian Timur berbatasan dengan Kecamatan Padalarang
Bagian Barat berbatasan dengan Kabupaten Cianjur
Bagian Selatan berbatasan dengan Kecamatan Batujajar.
2. Topografi
Berdasarkan data Statsistik Kecamatan Padalarang tahun 2016, Topografi
wilayah Kecamatan Padalarang sebanyak 60% dari jumlah desa berupa
wilayah daratan. Selebihnya merupakan berupa wilayah yang mempunyai
kontur tanah perbukitan. Topografi wilayah Kecamatan Padalarang 10% datar
sampai berombak, 57% berombak sampai berbukit dan 33% berbukit sampai
bergunung, dengan ketinggian 901 m di atas permukaan laut.
B. Profil Daya Tarik Wisata
1. Gua Pawon
a. Daya Tarik Wisata
Gua Pawon atau yang oleh penduduk sekitar dinamakan sebagai Guha
pawon, berlokasi di desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat. Gua ini
memiliki merupakan gua purba yang memiliki nilai historis dan juga bentang
alam yang bagus. Di dalam gua terdapat beberapa ruangan yang mempunyai
nama masing-masing dan mempunyai cerita masing-masing. Gua ini kaya
BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN PADALARANG, CIPATAT DAN SAGULING III-14
dengan temuan arkeologis, salah satunya adalah dengan ditemukannya fosil
manusia pawon, yang disebut sebagai leluhur dari suku Sunda. Aktivitas wisata
yang dilakukan wisatawan di gua pawon, yakni selain fotografi, sightseeing,
trekking gua dan beberapa wisatawan juga terkadang menginap di dalam
gua, terutama wisatawan yang memiliki tujuan tertentu.
Gambar 3.19. Foto Gua Pawon
Sumber : Dokumentasi, 2017
b. Fasilitas Wisata
Fasilitas wisata yang terdapat di Gua Pawon, antara lain adalah papan
penunjuk arah dan nama objek daya tarik, gazebo, dan tempat parkir. Adapun
untuk toilet umum, berada di luar kawasan guha pawon, yakni mendekati
rumah warga dekat Stone Garden. Seringkali wisatawan juga menumpang
toilet umum ke rumah warga yang berada di sekitar gua Pawon. Untuk
pedagang asongan dan kios kecil yang menjual cemilan dan minuman,
berada di sekitar kawasan Gua Pawon.
Sumber : Dokumentasi, 2017
c. Aksesibilitas
Aksesibilitas jalan menuju ke Gua Pawon, yakni dapat masuk melalui pintu
utama yang bertuliskan Stone Garden & Gua Pawon yang berada di pinggir
jalan utama Padalarang-Cipatat. Kemudian untuk akses menuju pintu masuk
Gua Pawon, terdapat plang bertuliskan Situs Goa Pawon. Untuk akses
jalannya sendiri, sebagian masih berupa jalan tanah, dan sebagian jalnnya
sudah dibeton, yakni akses menuju ke Situs Gua Pawonnya langsung.
Gambar 3. 21 Akses jalan menuju ke Gua Pawon
Sumber : rhinochofathanoilham.wordpress.com (Diunduh, November 2017)
Gambar 3. 20 Fasilitas Wisata di Gua Pawon
BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN PADALARANG, CIPATAT DAN SAGULING III-15
2. Stone Garden / Pasir Pawon
a. Daya Tarik Wisata
Stone Garden atau Pasir Pawon, berlokasi di sekitar kawasan Gua Pawon,
Desa gunung Masigit, Kecamatan Cipatat. Lokasi Stone Garden, masih
berdekatan dengan Gua Pawon dan masih berada dalam satu kesatuan
kawasan. Bentang alam Stone Garden yang berupa gundukan batu-batuan
menyerupai karang dengan berbagai macam ukuran, terbentang di sepanjang
kawasan. Aktivitas wisata yang dilakukan wisatawan di Stone Garden, yakni
selain fotografi, sightseeing, trekking dan juga aktivitas foto pre-wedding yang
akhir-akhir ini sedang sangat popular banyak dilakukan di Stone Garden.
Gambar 3.22 Foto Stone Garden
Sumber : http://www.brobali.com/2016/03/stone-garden-taman-batu-keren-di-bandung.html
(Diunduh November 2017)
b. Fasilitas Wisata
Fasilitas wisata yang terdapat di Stone Garden, antara lain adalah papan
penunjuk arah dan nama objek daya tarik, gazebo, kios kecil, toilet umum,
mushola dan tempat parkir. Secara fasilitas umum, Stone Garden sudah cukup
memadai.
Gambar 3.23 Foto Gazebo sebagai Fasilitas Wisata di Stone Garden
Sumber : Dokumentasi, 2017c. Aksesibilitas
Selain itu, di kawasan Stone Garden juga banyak sekali terdapat portal, yang
masing-masing portal dimiliki oleh berbagai pengelola, baik itu dari
masyarakat setempat maupun kelompok lainnya. Hal ini diwajarkan,
mengingat bahwa lokasi Stone Garden adalah tanah milik individu masyarakat
yang kepemilikiannya dimiliki oleh beberapa pihak. Aksesibilitas jalan menuju
ke Stone Garden, yakni dapat masuk melalui pintu utama yang bertuliskan
Stone Garden & Gua Pawon yang berada di pinggir jalan utama Padalarang-
Cipatat. Untuk akses jalannya sendiri, sebagian masih berupa jalan tanah,
dengan beberapa portal pada setiap pintu masuk kawasan menuju ke Stone
Garden. Selain akses jalan yang masih jalan tanah, ada pula akses jalan yang
sudah menggunakan paving block, namun hanya dapat dilalui oleh kendaraan
roda dua dan pejalan kaki.
BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN PADALARANG, CIPATAT DAN SAGULING III-16
Gambar 3.24 Akses jalan menuju Stone Garden
Sumber : Dokumentasi, 2017
3. Gunung Masigit
a. Daya Tarik Wisata
Gunung Masigit merupakan bukit kapur yang terletak di desa Gunung Masigit,
Kecamatan Cipatat. Gunung ini termasuk pada kawasan Gua Pawon karena
masih berada dalam satu kesatuan wilayah yang sama. Area kawasan Gunung
Masigit merupakan area pertambangan, oleh karenanya sebagian dari gunung
ini pun telah ditambang oleh para penambang legal maupun yang illegal. Baik
gunung masigit, maupun gunung lain di sekitarnya yang termasuk pada
kawasan Gua Pawon, memiliki cerita khas tersendiri yang terikat dengan
legenda Sangkuriang.
Gambar 3.25 Foto Gunung Masigit
Sumber : Dokumentasi, 2017
Sayangnya, baik Gunung Masigit, dan beberapa gunung di sekitarnya yang
masuk pada kawasan Gua Pawon, sangat terancam dengan aktivitas
pertambangan yang dapat menghancurkan ekosistem gunung, gua maupun
tinggalan budaya di dalamnya. Namun demikian, sebagian masyarakat
melihat adanya suatu potensi pariwisata yang dapat dikembangkan di Gunung
ini, oleh karenanya, terdapat juga aktivitas wisata yang umumnya dilakukan
oleh wisatawan yang berkunjung ke Gunung ini. Selain dari fotografi, aktivitas
yang menjadi favorit adalah hammocking atau bermain ayunan gantung di
atas tebing Gunung Masigit. Selain itu, aktivitas wisata yang lain yaitu
sightseeing, trekking dan juga aktivitas panjat tebing yang banyak dilakukan
wisatawan di gunung ini.
b. Fasilitas Wisata
Fasilitas wisata yang terdapat di Gunung Masigit masih sangat terbatas, yakni
hanya tersedia lahan parkir yang berada sekitar radius 300 m dari area utama
Gunung Masigit.
BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN PADALARANG, CIPATAT DAN SAGULING III-17
c. Aksesibilitas
Aksesibilitas menuju Gunung Masigit ini, melewati jalan besar utama
Padalarang, kemudian akses jalan yang masih berupa tanah . Akses jalan
menuju ke Gunung Masigit ini pun, masuk ke dalam area pertambangan.
Akses lain untuk dapat mencapai Gunung Masigit, yakni dengan melalui pintu
masuk dari Stone Garden dengan mengikuti petunjuk arah.
4. Gunung Tanjung
Gunung Tanjung merupakan bukit kapur yang terletak di desa Gunung
Masigit, Kecamatan Cipatat. Gunung ini termasuk pada kawasan Gua Pawon
karena masih berada dalam satu kesatuan wilayah yang sama.
Gambar 3.26 Foto Gunung Tanjung
Sumber : Dokumentasi, 2017
Oleh masyarakat setempat, gunung ini dinamakan Gunung Tanjung, karena
pada mulanya di Gunung ini terdapat beberapa gua yang memiliki stalagtit
dan stalagmite yang salah satunya berbentuk seperti bunga tanjung.
Sayangnya, kini stalagtit dan stalagmite yang berada di dalam gua gunung
tanjung kini sudah tidak ada lagi. Aktivitas pertambangan yang menggunakan
dinamit untuk meledakkan batuan di gunung telah merubah bentuk gunung,
sehingga saat ini kondisi Gunung Tanjung sudah makin terkikis. Aktivitas
wisata yang dilakukan wisatawan di Gunung ini, lebih pada aktivitas trekking,
sightseeing, fotografi. Selain itu, seperti pada umumnya aktivitas di kawasan
Gua Pawon, aktivitas penelitian pun kerap banyak dilakukan di kawasan ini.
b. Fasilitas Wisata
Terkait fasilitas wisata, untuk di Gunung Tanjung ini belum ada fasilitas wisata
yang memadai, sehingga untuk sarana penunjang kebutuhan wisatawan
dalam berwisata masih perlu pembangunan dan penataan.
c. Aksesibilitas
Aksesibilitas menuju Gunung Tanjung ini, yakni melewati jalan besar utama
Padalarang, kemudian masuk ke akses jalan yang masih berupa tanah.
Selanjutnya, hampir sama dengan akses jalan menuju Gunung Masigit, akses
menuju ke Gunung Tanjung juga dapat melalui pintu masuk dari Stone Garden
dengan berjalan kaki.
5. Gunung Manik (Tebing 48)
a. Daya Tarik Wisata
Gunung Manik merupakan sebuah bukit dan juga tebing yang berada di desa
Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat. Oleh para pendaki dan pemanjat, tebing
di bukit ini disebut dengan Tebing 48, dikarenakan ketinggian tebing sekitar 48
m hingga ke puncak. Di puncak Gunung Manik ini juga terdapat sebuah tugu
pedang milik kopassus, yang oleh sebagian masyarakat pedang ini
dikeramatkan. Namun pada kenyataannya, pedang tersebut merupakan tugu
pedang yang terbuat dari semen. Aktivitas wisata yang dapat dilakukan
wisatawan di Gunung ini antara lain aktivitas trekking, sightseeing, panjat
tebing dan fotografi.
BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN PADALARANG, CIPATAT DAN SAGULING III-18
Gambar 3.27 Foto Gunung Manik (Tebing 48)
Sumber : Dokumentasi, 2017
b. Fasilitas Wisata
Fasilitas wisata yang terdapat di Gunung Manik ini masih sangat terbatas,
yakni hanya tersedia penyewaan alat pemanjatan yang dikelola oleh komunitas
perguruan panjat tebing SKYGERS.
c. Aksesibilitas
Aksesibilitas menuju Gunung Manik ini, relatif lebih mudah dan tidak terlalu
jauh. Melalui jalan besar utama Padalarang, lokasi Gunung berada di
belakang area pabrik, sehingga wisatawan bisa melanjutkan perjalanan ke
belakang pabrik kapur, dengan akses jalan aspal yang dapat dimasuki satu
lajur kendaraan roda empat.
6. Gunung Karang Panganten (Tebing 90)
a. Daya Tarik Wisata
Gunung Karang Panganten, merupakan sebuah bukit dan juga tebing yang
berada di desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat. Oleh para pendaki dan
pemanjat, tebing di bukit ini disebut dengan Tebing 90, dikarenakan
ketinggian tebing sekitar 90 m hingga ke puncak. Dinamakan Karang
Panganten, dikarenakan puncak kedua gunung ini saling berhadapan seperti
sepasang pengantin. Aktivitas pertambangan di Gunung Karang Panganten
juga amsih kerap dilakukan, sehingga sebagian dari gunung ini mulai
terkeruk. Aktivitas wisata yang dapat dilakukan wisatawan di Gunung ini antara
lain aktivitas trekking, hammocking, sightseeing, panjat tebing dan fotografi.
Gambar 3.28 Foto Gunung Karang Panganten (Tebing 90)
Sumber : Dokumentasi, 2017
b. Fasilitas Wisata
Fasilitas wisata yang terdapat di Gunung Karang Panganten ini masih sangat
terbatas, yakni hanya tersedia penyewaan alat pemanjatan dan hammock
yang dikelola oleh komunitas perguruan panjat tebing SKYGERS.
BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN PADALARANG, CIPATAT DAN SAGULING III-19
c. Aksesibilitas
Aksesibilitas menuju Gunung Karang Panganten ini, yakni melewati jalan besar
utama Padalarang, kemudian masuk ke akses jalan yang masih berupa tanah.
Selanjutnya, hampir sama dengan akses jalan menuju Gunung Masigit, akses
menuju ke Gunung Karang Panganten juga dapat melalui pintu masuk dari
Stone Garden dengan berjalan kaki.
7. Gunung Bancana
Gunung Bancana, merupakan sebuah bukit di desa Gunung Masigit,
Kecamatan Cipatat. Oleh masyarakat setempat, gunung ini juga dinamakan
Pasir Bancana. Dinamakan dengan nama demikian, karena menurut mitos
yang bereedar di masyarakat bahwa Gunung ini jika rusak dapat
menimbulkan bencana atau bancana (dalam bahasa Sunda), bagi lingkungan
sekitar.Serupa dengan beberapa gunung di sekitarnya di kawasan Gua pawon,
aktivitas pertambangan di Gunung Bancana juga masih kerap dilakukan,
sehingga sebagian dari gunung ini mulai terkeruk. Aktivitas wisata yang dapat
dilakukan wisatawan di Gunung ini antara lain aktivitas trekking, sightseeing
dan fotografi.
Gambar 3.29 Foto Gunung Bancana
Sumber : Dokumentasi, 2017
b. Fasilitas Wisata
Terkait fasilitas wisata, untuk di Gunung Bancana ini belum ada fasilitas wisata
yang memadai, sehingga untuk sarana penunjang kebutuhan wisatawan
dalam berwisata masih perlu pembangunan dan penataan.
c. Aksesibilitas
Aksesibilitas menuju Gunung Bancana ini, yakni melewati jalan besar utama
Padalarang, kemudian masuk ke akses jalan yang masih berupa tanah.
Selanjutnya, hampir sama dengan akses jalan menuju Gunung Masigit, akses
menuju ke Gunung Bancana juga dapat melalui pintu masuk dari Stone
Garden dengan berjalan kaki.
8. Sanghyang Heuleut
a. Daya Tarik Wisata
Sanghyang heuleut, merupakan sebuah danau yang di bagian atas danau ini
dialiri oleh gemercik air yang berasal dari sungai Citarum Purba. Berlokasi di
desa Rajamandala KUlon, Kecamatan Cipatat.
3.30 Foto Sanghyang Heuleut
Sumber : Dokumentasi Lapangan, 2017
BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN PADALARANG, CIPATAT DAN SAGULING III-20
Dinamakan Sanghyang heuleut, dalam bahasa Sunda, dengan airti Sanghyang
(adalah suci, dan heuleut berarti jeda/ batas antara dua hal. Air di danau ini
menyembul dari bebatuan di sekitar perbukitan. Diantara bebatuan tersebut,
ada Gua-Gua kecil yang tidak terlalu dalam, yang dialiri oleh air, maupun
yang tidak dialiri oleh air. Aktivitas wisata yang dapat dilakukan wisatawan di
sanghyang heuleut antara lain kegiatan fotografi, memancing, berenang dan
sighseeing karena kondisi bentang alam yang bagus untuk wisatawan berfoto.
b. Fasilitas Wisata
Fasilitas wisata yang ada di Sanghyang heuleut antara lain rumah makan dari
bambu yang dikelola oleh warga setempat, yang menjual minuman dan cemilan.
Selain itu juga disediakan lahan untuk parkir yaitu di sekitar rumah makan
tersebut.
Gambar 3.31 Foto Fasilitas Wisata di Sanghyang Heuleut
Sumber : Dokumentasi Lapangan, 2017
c. Aksesibilitas
Aksesibilitas jalan menuju ke Sanghyang Heuleut, yakni berupa jalan setapak
yang masih berupa tanah dan tidak ada penanda atau alternative lain. Jalan
setapak ini juga masuk ke area perkebunan warga yang dekat ke hutan.
Gambar 3.32. Foto Aksesibilitas ke Sanghyang Heuleut
Sumber: Dokumentasi Lapangan, 2017
9. Sanghyang Poek
a. Daya Tarik Wisata
Sanghyang Poek merupakan sebuah danau diantara gua-gua purba yang
dialiri air dari celah bebatuan, yang mana bila musim hujan tiba dengan aliran
cukup deras, maka danau ini cocok untuk olahraga arung jeram.
3.33. Foto Sanghyang Poek
Sumber : Dokumentasi, 2017
BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN PADALARANG, CIPATAT DAN SAGULING III-21
Berloaksi di desa Rajamandala Kulon, Kecamatan Cipatat. Dinamakan dengan
sanghyang poek, yang artinya sanghyang dalam bahasan Sunda artinya suci
dan poek berarti gelap. Lokasi sanghyang poek yang gelap karena berada
dari mulut gua, menjadi asal definitive penamaakan tempat ini. Aktivitas wisata
yang dapat dilakukan wisatawan di sanghyang poek antara lain kegiatan
fotografi, memancing, berenang, caving, arung jeram bila aliran airnya cukup
deras dan sighseeing karena kondisi bentang alam yang bagus untuk
wisatawan berfoto.
b. Fasilitas Wisata
Fasilitas wisata yang ada di Sanghyang poek hanya terdapat papan petunjuk
nama objek daya tarik wisata yang bertuliskan Sanghyang poek. Selebihnya,
belum terdapat fasilitas wisata penunjang kebutuhan wisatawan lainnya.
Gambar 3.34 Foto Fasilitas Wisata di Sanghyang Poek
Sumber : Dokumentasi, 2017
c. Aksesibilitas
Aksesibilitas jalan menuju ke Sanghyang Poek, yakni berupa jalan setapak
yang masih berupa tanah dan tidak ada penanda atau alternative lain. Jalan
setapak ini juga masuk ke area hutan yang dikelola oleh Perum Perhutani.
10. Sanghyang Kenit
a. Daya Tarik Wisata
Serupa dengan Sanghyang Poek dan Sanghyang Heuleut, Sanghyang Kenit,
Sanghyang Kenit merupakan sebuah danau diantara gua-gua purba yang
dialiri air dari celah bebatuan, yang mana bila musim hujan tiba dengan aliran
cukup deras, maka danau ini cocok untuk olahraga arung jeram. Berlokasi
tidak jauh dari Sanghyang Heuleut, Sanghyang Kenit berada di desa
Rajamandala Kulon, Kecamatan Cipatat. Aktivitas wisata yang dapat dilakukan
wisatawan di Sanghyang Kenit antara lain kegiatan fotografi, memancing,
berenang, caving, arung jeram bila aliran airnya cukup deras dan sighseeing
karena kondisi bentang alam yang bagus untuk wisatawan berfoto.
3.35. Foto Sanghyang Kenit
Sumber : http://farelardiansyah.blogspot.co.id (Diunduh: November 2017)
b. Fasilitas Wisata
Fasilitas wisata yang ada di Sanghyang Kenit hanya terdapat papan petunjuk
nama objek daya tarik wisata yang bertuliskan Sanghyang Kenit. Untuk
aktivitas olahraga arung jeram, penyewaan peralatan dikelola oleh komunitas
pecinta alam dan milik perorangan wisatawan yang datang ke objek daya tarik
wisata tersebut.
BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN PADALARANG, CIPATAT DAN SAGULING III-22
c. Aksesibilitas
Aksesibilitas jalan menuju ke Sanghyang Kenit, yakni berupa jalan setapak
yang masih berupa tanah dan tidak ada penanda atau alternative lain. Jalan
setapak ini juga masuk ke area hutan yang dikelola oleh Perum Perhutani.
8. Sanghyang Tikoro
a. Daya Tarik Wisata
Sanghyang Tikoro merupakan sebuah sungai diantara gua-gua, yang mana
aliran air ini kemudian masuk ke dalam sebuah gua. Berlokasi di desa
Rajamandala Kulon, Kecamatan Cipatat. Dinamakan dengan sanghyang
Tikoro, yang artinya sanghyang dalam bahasan Sunda artinya suci dan Tikoro
berarti tenggorokan. Asal muasal penamaan Sanghyang Tikoro ini,
dikarenakan aliran air yang masuk ke dalam gua tersebut mengalir ke temapt
yang tidak tahu kemana, dan menyerupai tenggorokan. Aktivitas wisata yang
dapat dilakukan wisatawan di sanghyang tikoro antara lain kegiatan fotografi
dan sighseeing karena kondisi bentang alam yang bagus untuk wisatawan
berfoto. Sementara untuk aktivitas wisata lain, seperti caving dan arung jeram,
belum dapat dilakukan mengingat aliran air yang menuju ke Sanghyang Tikoro
ini masih menjadi misteri dan kondisi aliran airnya pun sangat deras.
3.36. Foto Sanghyang Tikoro
Sumber : Dokumentasi Lapangan, 2017
b. Fasilitas Wisata
Fasilitas wisata yang ada di Sanghyang Tikoro yakni papan petunjuk objek
daya tarik wisata, selain itu terdapat juga pagar pembatas dari tembok,
sebagai tempat pada pejalan kaki yang ingin melihat aliran air Sanghyang
Tikoro.
Gambar 3.37. Foto Fasilitas Wisata di Sanghyang Tikoro
Sumber : Dokumentasi Lapangan, 2017
BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN PADALARANG, CIPATAT DAN SAGULING III-23
c. Aksesibilitas
Aksesibilitas jalan menuju ke Sanghyang Tikoro relatif lebih mudah, karena
berada di pinggir jalan besar menuju ke waduk Saguling. Selain itu akses
jalannya pun bagus karena sudah beraspal dan dapat dilalui oleh berbagai
macam kendaraan transportasi darat.
12. Curug Halimun
a. Daya Tarik Wisata
Curug Halimun, merupakan air terjun dengan ketinggian sekitar 10 m, dengan
kolam di bawahnya. Di tepian air terjun ini, terdapat bebatuan besar yang
mengenlilingi air terjun, sehingga terlihat seperti kolam raksasa yang alami. Air
terjun ini berlokasi di desa Rajamandala, Kecamatan Cipatat. Adapun aktivitas
wisata yang dapat dilakukan wisatawan di Curug Halimun antara lain adalah
kegiatan fotografi, memancing, berenang, dan sighseeing karena kondisi
bentang alam yang bagus untuk wisatawan berfoto.
Gambar 3.38. Foto Curug Halimun
Sumber : http://opikramdani87.blogspot.co.id (Diunduh : November 2017)
b. Fasilitas Wisata
Fasilitas wisata yang ada di Curug Halimun, belum ada fasilitas wisata tersedia
di objek daya tarik wisata ini sehingga belum dapat menunjang kebutuhan
wisatawan dalam berwisata.
c. Aksesibilitas
Aksesibilitas jalan menuju ke Curug Halimun, yakni melalui jalan besar
Cipatat-Rajamandala. Semenatar untuk akses masuk ke Curug Halimunnya
sendiri yakni berupa jalan setapak yang masih berupa tanah dan tidak ada
penanda atau alternative lain. Jalan setapak ini juga masuk ke area hutan
yang dikelola oleh Perum Perhutani.
13. Pemandian Air Panas Cipanas Gunung Tikukur
a. Daya Tarik Wisata
Pemandian air panas gunung tikukur, merupakan mata air panas alami yang
ditampung di kolam kecil, yang mana alirannya kemudian dialirkan
menggunakan selang dan dialirkan ke kamar mandi-kamar mandi di rumah
warga. Berlokasi di desa Cipanas Kecamatan Cipatat. Sumber mata air dari air
panas ini adalah dari Gunung Tikukur, yang lokasi dekat dengan objek daya
tarik wisata tersebut. Usaha pemandian air panas ini sudah dijalankan turun-
temurun oleh sebuah keluarga di desa tersebut yang kemudian diikuti oleh
beberapa orang warga dengan membangun kamar-kamar pemandian kecil.
Aktivitas wisata di objek daya tarik wisata ini yakni mandi air hangat di kamar-
kamar pemandian.
BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN PADALARANG, CIPATAT DAN SAGULING III-24
Gambar 3.39 Foto Air Panas Gunung Tikukur
Sumber : Dokumentasi, 2017
b. Fasilitas Wisata
Fasilitas wisata yang ada di pemandian air panas Gunung Tikukur, termasuk
sudah cukup lengkap. Diantaranya, terdapat kamar-kamar pemandian, ruang
tunggu pemandian, ruang ganti pakaian, toilet umum, papan penunjuk objek
daya tarik, kios-kios yang menjual cemilan dan warung kopi.
Sumber : Dokumentasi, 2017
c. Aksesibilitas
Aksesibilitas jalan menuju ke Pemandian Air Panas Gunung Tikukur ini relatif
lebih mudah, karena berada di pinggir jalan besar menuju ke waduk Saguling.
Selain itu akses jalannya pun bagus karena sudah beraspal dan dapat dilalui
oleh berbagai macam kendaraan transportasi darat.
14. Bumi Perkemahan Wana Mandala Cengkrong
a. Daya Tarik Wisata
Bumi Perkemahan Wana Mandala Cengkrong, merupakan salah satu objek
daya tarik wisata campuran yang menggabungkan wisata alam dengan wisata
buatan. Berlokasi di desa Rajamandala, kecamatan Cipatat, tepatnya berada
di dalam area kawasan hutan Cengkrong. Objek daya tarik wisata ini
merupakan sebuah Camping ground dan outbound yang banyak digemari
oleh masyraakat berbagai kalangan dan sering dijadikan sebagai temapi
wisata outbound bagi instansi maupun pelajar atau umum secara
berkelompok. Aktivitas wisata yang dapat dilakukan oleh wisatawan disini ialah
camping, wisata outbound berupa olahraga fisik, trekking, hammocking,
fotografi dan sighseeing karena kondisi bentang alam yang bagus untuk
wisatawan berfoto.
mber : www.twitter.com/wana.mandala.cengkrong
b. Fasilitas Wisata
Terkait fasilitas wisata yang ada di objek daya tarik wisata ini, sudah cukup
memadai. Terdapat area camping ground, arena bermain outbound,
penyewaan alat-alat OT bound, toilet umum, mushola, rumah makan dan kios
cemilan dan area parkir. Penataan mengenai fasilitas wisata di objek daya
Gambar 3 40 Foto Fasilitas Wisata Pemandian Air Panas Gunung Tikukur
Gambar 3.41 Foto Bumi Perkemahan Wana Mandala Cengkrong
BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN PADALARANG, CIPATAT DAN SAGULING III-25
tarik wisata ini sangatlah penting, terutama terkait pembangunan fisik agar
dapat selaras dengan daya dukung lingkungan, mengingat kawasan hutan di
sekitarnya masih sangat asri.
c. Aksesibilitas
Aksesibilitas jalan menuju ke objek daya tarik wisata ini relatif lebih mudah,
karena berada di tepian jalan besar menuju ke waduk Saguling, dan terdapat
papan penunjuk arah. Selain itu, terkait akses jalan menuju objek daya tarik
wisatanya pun sudah bagus karena sudah beraspal dan dapat dilalui oleh
berbagai macam kendaraan transportasi darat. Namun demikian, memang
tidak terdapat transportasi umum untuk menuju ke objek daya tarik wisata ini.
Sumber : Dokumentasi, 2017
Tabel 3.5. Tabel Objek Daya Tarik Wisata Kecamatan Cipatat
NO. Nama ODTW Jenis Wisata Kondisi Eksisting Keunikan Kelemahan
1. Stone Garden/ Pasir Pawon Wisata Alam :
Wisata Adventure
Cukup Terkelola
(Pengelolaan oleh pihak
swasta & masyarakat
setempat, juga komunitas
pecinta alam)
Kawasan karst
Bentang alam berupa
hamparan batuan karang
yang luas
Sudah dikenal banyak
masyarakat di luar Jawa
barat
Akses relatif mudah
Banyaknya pengelola mulai dari masyarakat
setempat, kelompok masyarakat, oragnisasi,
pemerintah daerah dan LSM
Lahan objek daya tarik wisata merupakan
tanah pribadi masyarakat
Fasilitas pariwisata perlu ditata lebih baik
Banyaknya portal menuju objek daya tarik
wisata sehingga banyak pungutan
2. Gunung Masigit Wisata Alam :
Wisata pegunungan
Belum Terkelola Kawasan karst
Bentang alam Gunung
masigit dan kawasan
sekitarnya yang indah
Kawasan di sekitar Gunung
Masigit memiliki banyak
temuan arkeologis, maka
Gunung Masigit pun bisa
saja memiliki potensi
Objek daya tarik sebagian sudah ditambang
Tidak ada fasilitas pariwisata
Pentingnya tour guide
Daerah pertambangan
Akses jalan kurang memadai
Akses cukup cukup jauh dan belum ada
transportasi publik ke objek daya tarik wisata
Gambar 3.42 Foto Akses jalan menuju ke bumi perkemahan Wana
Mandala Cengkrong
BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN PADALARANG, CIPATAT DAN SAGULING III-26
tinggalan arkeologis
Kontur dan tinggi gunung
masigit potensial untuk
pengembangan objek daya
tarik wisata
3. Gunung Tanjung Wisata Alam :
Wisata pegunungan
Belum Terkelola Kawasan karst
Bentang alam Gunung
Tanjung dan kawasan
sekitarnya yang indah
Memiliki temuan arkeologis
Objek daya tarik hampir habis ditambang
Tidak ada fasilitas pariwisata
Pentingnya tour guide
Daerah pertambangan
Akses jalan kurang memadai
Akses cukup cukup jauh dan belum ada
transportasi publik ke objek daya tarik wisata
4. Gunung Bancana Wisata Alam :
Wisata pegunungan
Belum Terkelola Kawasan karst
Bentang alam Gunung
bancana dan kawasan
sekitarnya
Kawasan di sekitar Gunung
bancana memiliki banyak
temuan arkeologis, maka
Gunung Masigit pun bisa
saja memiliki potensi
tinggalan arkeologis
Kontur dan tinggi gunung
bancana potensial untuk
pengembangan objek daya
tarik wisata
Objek daya tarik sebagian sudah ditambang
Tidak ada fasilitas pariwisata
Pentingnya tour guide
Daerah pertambangan
Akses jalan kurang memadai
Akses cukup cukup jauh dan belum ada
transportasi publik ke objek daya tarik wisata
5. Gua Pawon
Wisata Alam dan
Buatan:
Wisata alam gua dan
Wisata Sosial-Budaya
Terkelola Baik Kawasan karst
Bentang alam Gua Pawon
dan kawasan sekitarnya
yang indah
Memiliki banyak temuan
tinggalan arkeologis
Kondisi gua yang masih
bagus dan potensial untuk
wisata gua
Belum ada fasilitas pariwisata yang memadai
Pentingnya tour guide
6. Sanghyang Poek Wisata Alam :
Wisata Adventure
Belum Terkelola Bentang alam berupa gua
dan aliran sungai yang
jernih
Alam yang masih hijau dan
asri
Belum ada fasilitas pariwisata yang memadai
Pentingnya tour guide
Akses jalan kurang memadai
Akses cukup jauh dan belum ada transportasi
publik ke objek daya tarik wisata
BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN PADALARANG, CIPATAT DAN SAGULING III-27
Budaya masyarakat Suku
Sunda yang kental
7. Sanghyang Tikoro Wisata Alam :
Wisata Adventure
Belum Terkelola Bentang alam berupa gua
dan aliran sungai yang
jernih
Alam yang masih hijau dan
asri
Budaya masyarakat Suku
Sunda yang kental
Belum ada fasilitas pariwisata yang memadai
Berada di kawasan Indonesian Power,
sehingga pentingnya izin usaha pariwisata
dan aktivitas wisata
Pentingnya tour guide
8. Sanghyang Heuleut Wisata Alam :
Wisata Adventure
Cukup Terkelola
(Pengelolaan swadaya oleh
masyarakat setempat)
Bentang alam berupa gua,
bebatuan dan danau yang
jernih
Alam yang masih hijau dan
asri
Budaya masyarakat Suku
Sunda yang kental
Fasilitas pariwisata belum tertata dan
terkelola baik
Pentingnya tour guide
Akses jalan kurang memadai
Akses cukup jauh dan belum ada transportasi
publik ke objek daya tarik wisata
9. Sanghyang Keunit Wisata Alam :
Wisata Adventure
Belum Terkelola Bentang alam berupa gua
dan aliran sungai yang
jernih
Alam yang masih hijau dan
asri
Budaya masyarakat Suku
Sunda yang kental
Belum ada fasilitas pariwisata yang memadai
Pentingnya tour guide
Akses jalan kurang memadai
Akses cukup jauh dan belum ada transportasi
publik ke objek daya tarik wisata
10. Bumi Perkemahan Wana
Mandala Cengkrong
Wisata Buatan :
Wisata Adventure
Terkelola Baik Bentang alam yang hijau
dan masih asri
Lahan yang luas dengan
kontur yang tinggi-landai
Penataan fasilitas pariwisata
Pentingnya daya dukung lingkungan dalam
pembangunan infrstruktur fisik
Akses masuk menuju objek daya tarik wisata
11. Pemandian Cisameng Wisata Alam :
Wisata Air
Belum Terkelola Bentang alam berupa
pemandian alam alami
Alam yang masih hijau dan
asri
Budaya masyarakat Suku
Sunda yang kental
Belum ada fasilitas pariwisata
Pentingnya tour guide
Akses jalan kurang memadai
Akses cukup jauh dan belum ada transportasi
publik ke objek daya tarik wisata
12. Curug Jawa Wisata Alam :
Wisata Air
Belum Terkelola Bentang alam air terjun
yang tidak terlalu tinggi
dan berair jernih
Alam yang masih hijau dan
asri
Budaya masyarakat Suku
Sunda yang kental
Belum ada fasilitas pariwisata
Pentingnya tour guide
Akses jalan kurang memadai
Akses cukup jauh dan belum ada transportasi
publik ke objek daya tarik wisata
BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN PADALARANG, CIPATAT DAN SAGULING III-28
13. Curug Halimun Wisata Alam :
Wisata Air
Belum Terkelola Bentang alam air terjun
yang tidak terlalu tinggi
dan berair jernih
Alam yang masih hijau dan
asri
Budaya masyarakat Suku
Sunda yang kental
Belum ada fasilitas pariwisata
Pentingnya tour guide
Akses jalan kurang memadai
Akses cukup jauh dan belum ada transportasi
publik ke objek daya tarik wisata
14. Curug Kondang Wisata Alam :
Wisata Air
Belum Terkelola Bentang alam air terjun
yang tidak terlalu tinggi
dan berair jernih
Alam yang masih hijau dan
asri
Budaya masyarakat Suku
Sunda yang kental
Belum ada fasilitas pariwisata
Pentingnya tour guide
Akses jalan kurang memadai
Akses cukup jauh dan belum ada transportasi
publik ke objek daya tarik wisata
15. Curug Cimarel Wisata Alam :
Wisata Air
Belum Terkelola Bentang alam air terjun
yang tidak terlalu tinggi
dan berair jernih
Alam yang masih hijau dan
asri
Budaya masyarakat Suku
Sunda yang kental
Belum fasilitas pariwisata
Pentingnya tour guide
Akses jalan kurang memadai
Akses cukup jauh dan belum ada transportasi
publik ke objek daya tarik wisata
16. Bangunan Belanda Bukit
Citembang
Wisata Buatan :
Wisata
Sejarah/heritage
Belum Terkelola Wisata heritage
Dapat menjadi Objek daya
tarik wisata potensial
Belum banyak orang yang tahu mengenai
keberadaannya (masih berupa potensi objek
daya tarik wisata)
Terbengkalai dan kurang terawat
17. Batu Jongor Wisata Alam
Belum Terkelola Situs berupa petilasan
Dapat menjadi Objek daya
tarik wisata potensial
Belum banyak orang yang tahu mengenai
keberadaannya (masih berupa potensi objek
daya tarik wisata)
18. Pemandian Air Panas Cipanas
Gunung Tikukur
Wisata Buatan :
Wisata Air
Cukup Terkelola
(Pengelolaan oleh
masyarakat setempat)
Sumber mata air panas
alami
Lingkungan sekitar yang
masih hijau dan asri
Fasilitas pariwisata belum tertata dan
terkelola baik
Kondsi eksisting terkesan padat dan kumuh
19. Makam bojong Geureuh Wisata buatan :
Wisata Pilgrime
Belum Terkelola Situs berupa petilasan
Dapat menjadi Objek daya
tarik wisata potensial
Belum banyak orang yang tahu mengenai
keberadaannya (masih berupa potensi objek
daya tarik wisata)
Terbengkalai dan kurang terawat
20. Benteng Belanda
Wisata Buatan :
Wisata Sejarah/
heritage
Belum Terkelola Wisata heritage
Dapat menjadi Objek daya
tarik wisata potensial
Belum banyak orang yang tahu mengenai
keberadaannya (masih berupa potensi objek
daya tarik wisata)
Terbengkalai dan kurang terawat
BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN PADALARANG, CIPATAT DAN SAGULING III-29
21. Terowongan Kereta Api
Wisata Buatan :
Wisata Sejarah/
heritage
Belum Terkelola Wisata heritage
Dapat menjadi Objek daya
tarik wisata potensial
Belum banyak orang yang tahu mengenai
keberadaannya (masih berupa potensi objek
daya tarik wisata)
Terbengkalai dan kurang terawat
Sumber : Data Olahan, 2017
C. Potensi Produk UMKM dalam Pariwisata Kecamatan Cipatat
Sub bab ini mendeskripsikan mengenai potensi produk usaha kecil masyarakat dan UMKM yang telah terdata maupun yang belum terdata, merujuk pada hasil kajian
Masterplan pengembangan ekonomi daerah berbasis OVOP, yang telah dilakukan pada tahun 2014 di Kabupaten Bandung Barat. Akan tetapi, arahan dari sub bab
ini, adalah mengaitkan pengembangan produk industri usaha kecil masyraakat ini dengan pengembangan pariwisata di kecamatan Padalarang, Cipatat dan Saguling.
Beberapa produk industri kecil masyarakat yang telah masuk ke dalam UMKM, dan terdata di masterplan pengembangan ekonomi daerah berbasis OVOP dari
kecamatan Cipatat, adalah sebagaimana dalam tabel berikut:
No Nama Produk Lokasi (Desa) Hasil Penilaian
1 Batu Marmer Citatah 3.60
2 Wayang Golek Nyalindung 3.50
3 Wayang Kreasi Nyalindung 3.50
4 Kaligrafi Cipatat, Rajamandala 3.40
5 Batu Hias (Onik-Onik) Citatah 3.30
6 Semprong Cipatat, Rajamandala 3.30
7 Simping Cipatat, Rajamandala 3.25
8 Keripik Singkong Cipatat, Rajamandala, Campaka Mekar 3.20
9 Konveksi Rajamandala 3.10
10 Tas Rajamandala 3.00
11 Peuyeum Cipatat, Citatah 2.80
Sumber : Kajian Penyusunan Masterplan Pengembangan Ekonomi Daerah Berbasis One Village One Product (OVOP), 2014
Berdasarkan pada tabel di atas, beberapa produk hasil dari industri kecil masyarakat di Kecamatan Cipatat yang telah masuk pada kajian OVOP adalah produk-produk
yang memiliki bobot nilai yang tinggi, terutama Batu marmer. Akan tetapi, merujuk pada konsep pariwisata berbasis masyarakat, dengan poinnya bahwa kesemua jenis
produk dapat dikembangkan menjadi aspek supply dalam pariwisata, maka kesemua produk di atas, baik yang potensial maupun yang masih dalam bentuk merintis,
sangat berpotensi sebagai sarana penunjang pariwisata, khususnya dalam aspek Supply yakni dalam bentuk amenitas pariwisata. Beberapa tambahan untuk di
kecamatan Cipatat, juga terdapat industri kecil masyarakat yakni industri olahan produk makanan berupa kerupuk yang terdapat di sekitar Gua Pawon, sebagai hasil dari
industri rumah tangga yang telah turun-temurun.
Tabel 3.6. Data UMKM Kecamatan Cipatat
BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN PADALARANG, CIPATAT DAN SAGULING III-30
3.3. Kecamatan Saguling
A. Profil Singkat Kecamatan
1. Kondisi Geografis
Saguling merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Bandung Barat yang
terletak di bagian selatan dari Kabupaten Bandung barat. Bentang alam di
Kecamatan Saguling dataran rendah dengan perbukitan, dan sebagian besar
masih hijau. Sebagian wilayah kecamatan Saguling terdiri atas Waduk
Saguling dan daratan rendah yang dikelilingi perbukitan.Kecamatan Saguling
memiliki 6 Desa yaitu Desa Bojong Haleuang, Desa Cikande, Desa
Cipangeran, Desa Girimukti, Desa Jati, dan Desa Saguling Kecamatan
Saguling memiliki luas 32,89 km2, dengan batas wilayah sebagai berikut:
Bagian Utara Berbatasan dengan Kecamatan Cipatat
Bagian Timur berbatasan dengan Kecamatan Padalarang dan
Kecamatan Batujajar
Bagian Barat berbatasan dengan Kecamatan Cipongkor
Bagian Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cipongkor dan
Kecamatan Cililin.
2. Topografi
Berdasarkan data Statsistik Kecamatan Saguling tahun 2016, Topografi wilayah
Kecamatan Saguling sebanyak 70% dari jumlah desa berupa wilayah daratan
yang mempunyai kontur tanah dataran dan perbukitan. Selebihnya merupakan
wilayah perairan waduk Saguling. Topografi wilayah Kecamatan Saguling 17%
datar sampai berombak, 40% berombak sampai berbukit dan 29% berbukit
sampai bergunung, dan 14% merupakan wilayah perairan, dengan ketinggian
1093 m di atas permukaan laut.
1. Iklim
Iklim di Kecamatan Saguling adalah hangat sedang. Rata-rata suhu udara di
Kecamatan Padalarang pada akhir tahun 2015 yaitu 28,390C. seara lebih
detail berikut merupakan table rata-rata suhu udara dan kelembaban udara
menurut bulan di Kecamatan Saguling pada tahun 2015:
Tabel 3.6
Rata-rata Suhu Udara dan Kelembaban Udara Menurut Bulan tahun 2015
Bulan
Suhu Udara
Temperature (0C)
Kelembaban Udara
Humidity (%)
Min Maks Rata-Rata Min Maks Rata-Rata
Januari 23,62 31,63 26,73 67,67 95,21 84,77
Februari 23,51 31,31 24,14 65,55 93,21 74,84
Maret 23,44 32,13 27,05 60,12 92,80 80,00
April 23,58 33,83 26,84 57,20 92,07 76,85
Mei 23,84 32,90 27,35 63,22 92,23 81,63
Juni 23,53 31,70 25,96 68,87 93,74 81,90
Juli 22,35 32,35 26,93 58,93 88,13 76,84
Agustus 21,67 32,48 26,76 50,86 84,15 70,93
September 21,05 33,63 26,76 43,71 77,84 61,90
Oktober 22,07 33,93 27,78 46,90 77,87 66,25
November 24,43 33,83 27,15 60,60 89,87 78,35
Desember 24,26 33,44 28,39 59,31 88,96 78,28
Sumber : Kecamatan Saguling dalam Angka 2016
Curah hujan rata-rata tahunan di wilayah Kecamatan Saguling yaitu 2500-3000
mm/tahun. Berikut merupakan jumlah curah hujan dan hari hujan menurut bulan
di Kecamatan Saguling:
BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN PADALARANG, CIPATAT DAN SAGULING III-31
Tabel 3.7
Jumlah Curah Hujan dan hari Hujan Menurut Bulan di Kecamatan Saguling
Tahun 2015
Bulan Hari Hujan (hari)
Curah Hujan (mm3)
Januari 14 120,00
Februari 12 68,00
Maret 11 15,00
April 13 23,00
Mei 13 188,00
Juni 19 176,50
Juli 4 176,50
Agustus 0 -
September 0 -
Oktober 6 45,40
November 18 154,00
Desember 9 55,00
Sumber : Kecamatan Saguling dalam Angka 2016
B. Profil Daya Tarik Wisata
1. Waduk Saguling
a. Daya Tarik Wisata
Waduk Saguling merupakan bendungan yang berfungsi sebagai PLTA yang
mengaliri listrik untuk kebutuhan Pulau Jawa dan Bali. Waduk ini mulai aktif
beroperasi semenjak tahun 1985, dan menjadi waduk yang membendung
aliran sungai Citarum sebagai sungai terbesar di Jawa barat. Waduk ini
berlokasi di Kecamatan Saguling, dengan titik koordinat 6°50′LU 107°25′BT.
Selain peruntukan sebagai pembangkit listrik, waduk ini juga berfungsi dalam
sektor pertanian, pariwisata bahkan berfungsi untuk rumah tangga. Adapun
aktivitas wisata yang dapat dilakukan wisatawan di waduk Saguling antara lain
kegiatan fotografi, wisata air berupa keliling waduk dengan perahu mesin
ataupun rakit dan sighseeing karena kondisi bentang alam yang bagus untuk
wisatawan berfoto. Selain itu, daratan di sekitar waduk juga seringkali menjadi
area untuk olahraga sepeda maupun aktivitas lain yang berkaitan dengan
wisata rekreasi keluarga.
Sumber : Dokumentasi Lapangan dan https://bersapedahan.wordpress.com
(Diunduh November, 2017)
b. Fasilitas Wisata
Berkaitan dengan fasilitas wisata yang berada di waduk Saguling, ada
beberapa fasilitas wisata penunjang kebutuhan wisatawan , antara lain: jasa
penyewaan perahu mesin, penyewaan rakit/ perahu untuk berkeliling danau,
papan penunjuk arah, area parkir kendaraan, toilet umum, mushola dan
tentunya sarana akomodasi berupa warung kopi dan warung makan
sederhana di tepian waduk.
Sumber : https://bersapedahan.wordpress.com (Diunduh November 2017)
Gambar 3.43 Foto Waduk Saguling
Gambar 3.44. Foto Fasilitas Wisata Waduk Saguling
BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN PADALARANG, CIPATAT DAN SAGULING III-32
c. Aksesibilitas
Aksesibilitas jalan menuju ke Waduk Saguling, yakni bisa melalui beberapa
pintu alternatif. Namun pada umumnya, pintu masuk akses utama menuju ke
waduk, adalah pintu masuk yang berada di Jalan Rajamandala, Kecamatan
Cipatat. Akses jalannya cukup lebar, beraspal, namun sebagian jalan aspalnya
sudah rusak. Sementara untuk akses penyeberangan dari tepian waduk ke sisi
lain waduk lainnya, wisatawan dapat menggunakan jasa penyewaan rakit dan
perahu mesin, untuk sarana penyeberangan waduk.
Sumber : Dokumentasi Lapangan, 2017
2. Curug Cikahuripan
a. Daya Tarik Wisata
Curug Cikahuripan, merupakan air terjun dengan ketinggian sekitar 20-30 m,
yang mengalir diantara tebing-tebing batuan yang curam dengan kolam di
bawahnya. Di tepian air terjun ini, terdapat bebatuan besar yang mengelilingi
air terjun, sehingga terlihat seperti aliran air diantara tebing-tebing yang
dikelilingi batuan berbagai ukuran. Aktivitas wisata yang dapat dilakukan
wisatawan di Curug Cikahuripan antara lain adalah kegiatan fotografi,
memancing, berenang, hammocking dan sighseeing karena kondisi bentang
alam yang bagus untuk wisatawan berfoto.
Sumber : www.instagram.com/@amazingwestjava/
(Diunduh: November 2017) b. Fasilitas Wisata
Fasilitas wisata yang ada di Curug Cikahuripan, yakni hanya terdapat Papan
nama objek daya tarik wisata dan gazebo kecil dari bamboo sebagai tempat
beristirahat dengan kondisi yang kurang layak dan berada di sekitar curug.
Sementara untuk fasilitas penunjang wisata lainnya belum tersedia, sehingga
belum dapat menunjang kebutuhan wisatawan dalam berwisata.
c. Aksesibilitas
Aksesibilitas jalan menuju ke Curug Cikahuripan, yakni dari jalan besar arah
waduk Saguling, kemudian mengikuti papan penunjuk jalan kea rah curug
Cikahuripan. Selanjutnya perjalanan ditempuh dengan berjalan kaki, dengan
akses berupa jalan setapak yang masih berupa tanah dan tidak ada penanda
atau alternative lain. Jalan setapak ini juga masuk ke area perkebunan warga
yang dekat ke hutan.
Gambar 3.45 Foto aksesibilitas jalan Waduk Saguling
Gambar 3.46. Foto Curug Cikahuripan
BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN PADALARANG, CIPATAT DAN SAGULING III-33
3. Curug Bedil
a. Daya Tarik Wisata
Curug Bedil, merupakan air terjun dengan ketinggian sekitar 15 m, yang
berada di tepian jalan perlintasan menuju ke waduk Saguling. Lokasinya
berada di tepian jalan dan dapat dilihat oleh setiap pengendara lalu lintas
yang melewati jalan raya menuju ke arah Waduk Saguling. Adapun aktivitas
wisata yang dapat dilakukan wisatawan di Curug Bedil antara lain adalah
kegiatan fotografi, dan sighseeing karena kondisi bentang alam yang bagus
untuk wisatawan berfoto.
Sumber : http://track20.blogspot.co.id (Diunduh: November 2017)
b. Fasilitas Wisata
Fasilitas wisata yang ada di Curug Bedil, yakni hanya terdapat Papan nama
objek daya tarik wsiata. Sementara untuk fasilitas penunjang wisata lainnya
belum tersedia, bahkan untuk lahan parkir pun harus berhenti di tepian jalan,
sehingga belum dapat menunjang kebutuhan wisatawan dalam berwisata.c.
Aksesibilitas
Aksesibilitas jalan menuju ke Curug Bedil relatif lebih mudah, karena berada di
pinggir jalan besar menuju ke waduk Saguling. Selain itu akses jalannya pun
bagus karena sudah beraspal dan dapat dilalui oleh berbagai macam
kendaraan transportasi darat.
Gambar 3.47 Foto Curug Bedil
BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN PADALARANG, CIPATAT DAN SAGULING III-34
Tabel 3.8. Daftar Objek Daya Tarik Wisata Kecamatan Saguling
NO. Nama ODTW Jenis Wisata Kondisi Eksisting Keunikan Kelemahan
1. Waduk Saguling Wisata Buatan : Wisata Air
Terkelola Baik Bendungan air sekaligus objek daya tarik wisata dengan aktivitas utama mengitari waduk dengan perahu atau rakit
Bentang alam yang indah dan suasana yang masih asri
Akses jalan bagus
Akses yang jauh ke dalam dari jalan besar Rajamandala
Tidak ada transportasi umum Suasana sepi dan jauh dari fasilitas
publik
2. Curug Cikahuripan Wisata Alam : Wisata Air
Belum Terkelola Bentang alam yang bagus Suasana masih asri dan bersih
Belum ada fasilitas pariwisata Akses jauh dan masuk ke jalan hutan
4. Curug Bedil Wisata Alam : Wisata Air
Belum Terkelola Bentang alam yang bagus Suasana masih asri dan bersih
Belum ada fasilitas pariwisata Akses jauh dan masuk ke jalan hutan
3. Gua Belanda Cikande Wisata Buatan : Wisata Sejarah/heritage
Belum Terkelola Warisan heritage Dapat menjadi Objek daya
tarik wisata potensial
Terbengkalai dan tidak terawat bahkan hanya orang tertentu yang tahu
Sumber : Data Olahan, 2017
C. Potensi Produk UMKM dalam Pariwisata Kecamatan Saguling
Sub bab ini mendeskripsikan mengenai potensi produk usaha kecil masyarakat dan UMKM yang telah terdata maupun yang belum terdata, merujuk pada hasil kajian
Masterplan pengembangan ekonomi daerah berbasis OVOP, yang telah dilakukan pada tahun 2014 di Kabupaten Bandung Barat. Akan tetapi, arahan dari sub bab
ini, adalah mengaitkan pengembangan produk industri usaha kecil masyraakat ini dengan pengembangan pariwisata di kecamatan Padalarang, Cipatat dan Saguling.
Beberapa produk industri kecil masyarakat yang telah masuk ke dalam UMKM, dan terdata di masterplan pengembangan ekonomi daerah berbasis OVOP dari
kecamatan Saguling, adalah sebagaimana dalam tabel berikut:
BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN PADALARANG, CIPATAT DAN SAGULING III-35
Tabel 3.9. Daftar Produk UMKM Kecamatan Saguling
No Nama Produk Lokasi (Desa) Hasil Penilaian
1 Telur Asin Jati 3.45
2 Ikan Nila Saguling, Girimukti 2.95
3 Ikan Mas Saguling, Girimukti 2.95
4 Ikan Patin Saguling, Girimukti 2.95
5 Ternak Ayam Pedaging Seluruh Desa 2.80
Sumber : Kajian Penyusunan Masterplan Pengembangan Ekonomi Daerah Berbasis One Village One Product (OVOP), 2014
Berdasarkan pada tabel di atas, beberapa produk hasil dari industri kecil
masyarakat di Kecamatan Saguling, yang telah masuk pada kajian OVOP
adalah produk-produk yang memiliki bobot nilai yang tinggi, terutama telur
asin. Akan tetapi, merujuk pada konsep pariwisata berbasis masyarakat,
dengan poinnya bahwa kesemua jenis produk dapat dikembangkan
menjadi aspek supply dalam pariwisata, maka kesemua produk di atas, baik
yang potensial maupun yang masih dalam bentuk merintis, sangat
berpotensi sebagai sarana penunjang pariwisata, khususnya dalam aspek
supply yakni dalam bentuk amenitas pariwisata.
3.4. Flora dan Fauna Kecamatan Padalarang, Cipatat dan Saguling
Selain potensi objek daya tarik wisata dan bentang alam yang indah,
Kecamatan Padalarang, Cipatat dan Saguling juga mempunyai potensi flora
dan fauna endemik yang sangat kaya. Ketiga kecamatan ini, mempunyai
banyak sekali kesamaan terkait potensi flora dan faunanya. Hal ini dapat
ditenggarai karena lokasinya yang sangat berdekatan dan masih dalam
suatu kawasan yang sama dan secara kontur wilayah, ketiga kecamatan ini
mempunyai kontur yang sampir sama. Beberapa flora endemik yang dapat
ditemukan di Kecamatan Padalarang dan Cipatat, seperti halnya: jambu
batu, durian, dan sawo Belanda. Ketiga macam buah-buahan ini juga
sudah dijual menjadi buah tangan bagi wisatawan yang mampir berkunjung
ke kecamatan Cipatat maupun Padalarang. Untuk jambu biji, buah ini juga
sempat diolah menjadi dodol jambu yang saat ini masih aktif dalam
produksi. Selain itu, khususnya di Kecamatan Saguling, flora endemik yang
saat ini masih dapat ditemukan yakni anggrek hutan, tanaman ini adalah
salah satu tanaman dari genus Orchidaceae (Anggrek) yang jarang
terrestrially, epifit kasar yang hidup pada batang pohon, berbunga banyak,
lebih pendek dari pada daun, seperti wol. Tanaman anggrek ini masih
dapat ditemui di kawasan hutan, di sekitar Rajamandala, kecamatan Cipatat
dan di hutan sekitar Kecamatan Saguling.
Adapun potensi fauna yang terdapat di ketiga kecamatan ini, yakni masih
dapat ditemukannya populasi Elang jawa, Lutung jawa dan juga Surili.
Habitat fauna ini dapat ditemui di hutan Kecamatan Cipatat dan Saguling,
terutama di sekitar desa Rajamandala kulon, yang mana kondisi alamnya
masih sangat asri dan masih banyak gua-gua yang masih sangat belum
terjamah. Baik Elang jawa dan surili, kedua hewan ini habitatnya terancam
punah, sehingga menjadi hewanyang dilindungi oleh pemerintah dan
tercantum dalam PP No.7 Tahun 1999. Begitu pula dengan Lutung Jawa,
habitatnya banyak ditemukan di sekitar hutan di Kecamatan Saguling dan
Cipatat.
3.5. Aksesibilitas Umum Kecamatan Padalarang, Cipatat dan Saguling
Kecamatan Padalarang, Cipatat dan Saguling, terdapat pada satu jalur
kawasan yang saling berhubungan dan berada di satu jalur lintasan,
dengan jalur utama yakni jalur lintasan jalan Padalarang-Rajamandala yang
BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN PADALARANG, CIPATAT DAN SAGULING III-36
membentang dari kecamatan Padalarang sampai ke perbatasan
Rajamandala (Kecamatan Cipatat)- Cianjur. Jalur lintasan ini merupakan
jalur lintasan yang padat dan vital karena selain menjadi jalur penghubung
antar kecamatan, juga menjadi jalur penghubung antar Kabupaten.
Aksesibilitas menuju ke Kecamatan Padalarang, Cipatat dan Saguling dapat
ditempuh dengan beberapa macam alternative, yakni:
1. Akses Padalarang- Rajamandala sampai perbatasan Cianjur, juga
sebaliknya. Akses ini merupakan akses pintu masuk utama dan
menghubungkan antar Kecamatan Padalarang, Cipatat, dan Saguling.
Selain itu, akses ini juga merupakan pintu masuk dari perbatasan
Cianjur ke Kabupaten Bandung barat. Ada beberapa jenis moda
transportasi publik yang dapat digunakan, yakni menggunakan bis
umum jurusan Rambutan (Jakarta)-Tasikmalaya/ jurusan Rambutan
(Jakarta)-Garut). Selain itu, ada juga bis umum trayek Bandung
Sukabumi. Selain dengan menggunakan bis umum, dapat juga
ditempuh dengan menggunakan angkutan umum jurusan
Rajamandala-Padalarang.
2. Akses Padalarang-Ngamprah (Jalan Purwakarta), juga sebaliknya. Akses
ini menghubungkan Kecamatan Pdalarang dengan Kecamatan
Ngamprah kearah jalan menuju Kecamatan Purwakarta. Akses ini dapat
ditempuh dengan menggunakan angkutan umum dan elf.
3. Akses jalan tol Padalarang dari Bandung-Padalarang, juga sebaliknya.
Akses ini merupakan pintu masuk dari arah Bandung dan juga arah
Jakarta (lintas utara, seperti dari tol Cipularang) menuju ke Padalarang
dan seterusnya sampai ke perbatasan Kabupaten Bandung barat-
Cianjur.
4. Akses jalan dari Kota Cimahi-Padalarang, juga sebaliknya. Akses ini
merupakan pintu masuk dari arah Kota Cimahi-Padalarang melalui
jalan Cimareme. Terdapat beberapa angkutan umum dan juga bis
damri dengan trayek Ciburuy (Padalarang)-alun-alun Bandung yang
melalui jalur ini.
5. Akses Saguling- Batujajar, juga sebaliknya. Akses ini merupakan jalur
pintu masuk dari arah jalan Kecamatan Saguling yang menghubungkan
Saguling dengan beberapa kecamatan di sekitarnya, seperti Kecamatan
Batujajar. Sayangnya, jalur ini sepi angkutan umum dan tidak ada moda
transportasi umum yang melalui trayek ini.
3.6. Fasilitas Umum
Fasilitas umum yang tersedia di Kecamatan Padalarang, Cipatat dan
Saguling, umumnya berada di pusat Kecamatan dan jalur perlintasan.
Terdapat beberapa jenis fasilitas umum di ketiga kecamatan ini, seperti
puskesmas, rumah sakit, pom bensin, bank, atm, pasar dan pusat
perbelanjaan
Gambar 3.47. Foto rest area di sepanjang Jalan Rajamandala.
Sumber : Dokumentasi, 2017
Selain itu, terkait dengan fasilitas penunjang wisata seperti misalnya
akomodasi penginapan dan rumah makan, terdapat beberapa tempat
rumah makan dan penginapan, maupun hotel melati yang tersebar di
sepanjang jalur Padalarang-Rajamandala (Cipatat), sampai ke perbatasan
BAPPELITBANGDA
Kabupaten Bandung Barat
KAJIAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KECAMATAN PADALARANG, CIPATAT DAN SAGULING III-37
Cianjur. Beberapa tempat yang terkenal menjadi tempat rest area sekaligus
tempat makan salah satunya yang terdapat di jalan Rajamandala
(kecamatan Cipatat) dan juga di jalan Raya Padalarang.
3.7. Pusat Buah Tangan
Salah satu fasilitas penunjang pariwisata yang tidak kalah penting adalah
pusat buah tangan atau pusat oleh-oleh yang berada di sepanjang jalur
Jalan Rajamandala hingga ke Padalarang. Di jalur perlintasan Padalarang-
Cipatat terdapat deretan kios dagangan yang menjual oleh-oleh khas
daerah setempat, yakni peuyeum, ubi Cilembu, kerajinan tanah liat,
kerajinan kayu, batu marmer dan lain sebagainya.
Gambar 3.48. Foto deretan kios oleh-oleh Jalan Raya Padalarang-Cipatat
Sumber : Dokumentasi Lapangan, 2017