Bapak Kari

5
Otot Ini bagian kedua mengenai sistem gerak pada manusia. Yang pertama mengenai tulang bisa dilihat di sini. Otot disebut juga alat gerak aktif karena memiliki kemampuan berkontraksi sehingga dapat menggerakkan tulang. Sifat otot ada tiga yaitu: kontraktibilitas (kemampuan memendek), elastisitas (kemampuan kembali ke bentuk semula), dan ekstensibilitas (kemampuan memanjang). Setiap otot memiliki dua atau lebih tendon (ujung otot). Tendon yang melekat pada tulang yang bergerak disebut insersio, sedang yang melekat pada tulang yang tidak bergerak disebut origo. Otot dibungkus oleh selaput yang disebut fasia superfisialis, sebenarnya disusun oleh kumpulan serabut otot yang dibungkus oleh selaput fasia propia. Satu serabut otot dibungkus oleh selaput sarkolemma, dan dibentuk oleh banyak miofibril. Satu miofibril disusun oleh banyak sarkomer dimana tiap sarkomer tersusun dari aktin dan miosin.

description

aaaaaaa

Transcript of Bapak Kari

Page 1: Bapak Kari

Otot

Ini bagian kedua mengenai sistem gerak pada manusia. Yang pertama mengenai tulang bisa

dilihat di sini.

Otot disebut juga alat gerak aktif karena memiliki kemampuan berkontraksi sehingga dapat

menggerakkan tulang. Sifat otot ada tiga yaitu: kontraktibilitas (kemampuan memendek),

elastisitas (kemampuan kembali ke bentuk semula), dan ekstensibilitas (kemampuan

memanjang).

Setiap otot memiliki dua atau lebih tendon (ujung otot). Tendon yang melekat pada tulang yang

bergerak disebut insersio, sedang yang melekat pada tulang yang tidak bergerak disebut origo.

Otot dibungkus oleh selaput yang disebut fasia superfisialis, sebenarnya disusun oleh kumpulan

serabut otot yang dibungkus oleh selaput fasia propia. Satu serabut otot dibungkus oleh selaput

sarkolemma, dan dibentuk oleh banyak miofibril. Satu miofibril disusun oleh banyak sarkomer

dimana tiap sarkomer tersusun dari aktin dan miosin.

Page 2: Bapak Kari

Beginilah struktur otot manusia

Page 3: Bapak Kari

Rangsang yang datang dari otak akan diteruskan ke otot oleh asetilkolin, suatu zat yang

berfungsi menghantarkan rangsang (impuls). Rangsang yang tiba di otot akan menyebabkan

terbentuknya ikatan antara aktin dan miosin membentuk aktomiosin. Bila terbentuk aktomiosin,

otot akan memendek (berkontraksi) sehingga dapat menggerakkan tulang.

Arah gerak otot

Otot-otot yang menimbulkan arah gerak yang berlawanan disebut otot antagonis. Arah gerakan

yang antagonis dapat berupa:

ekstensor (meluruskan) x fleksor (membengkokkan)

abduktor (menjauhi badan) x adduktor (mendekati badan)

depresor (menurunkan) x elevator (mengangkat)

supinasi (menengadah) x pronasi (menelungkup)

Page 4: Bapak Kari

Contoh otot antagonis adalah otot bisep (otot ber-origo dua) dan otot trisep (otot ber-origo tiga).

Otot-otot yang bekerjasama untuk menimbulkan suatu gerak searah disebut otot sinergis. Contoh

gerak sinergis adalah gerak pronasi (menelungkupkan telapak tangan) yang timbul karena

kerjasama otot pronator teres dan pronator kuadratus.

Energi untuk kontraksi otot

Energi untuk kontraksi otot diperoleh dari penguraian ATP (Adenosin trifosfat). Sewaktu

kontraksi ATP terurai menjadi ADP (Adenosin difosfat) dan melepaskan energi yang digunakan

untuk mengikatkan aktin dan miosin. Selanjutnya ADP masih dapat dipecah lagi menjadi AMP

dan melepaskan energi. Bila ATP dan ADP dalam otot telah habis, maka otot tidak mampu lagi

berkontraksi. Untuk dapat berkontraksi kembali maka ATP harus dibentuk lagi.

Energi untuk membentuk kembali ATP berasal dari hasil penguraian glikogen. Glikogen akan

diubah dulu menjadi laktasidogen lalu diubah menjadi glukosa (bentuk gula yang larut dalam

darah). Glukosa akan dioksidasi secara aerob dan menghasilkan energi untuk mengikatkan gugus

P pada ADP sehingga terbentuk ATP yang siap kembali digunakan untuk sumber energi bagi

kontraksi otot. Proses respirasi aerob ini dilepaskan CO2 dan H2O.

Bila otot bekerja amat keras diperlukan banyak ATP yang tidak bisa tercukupi dengan respirasi

aerob saja. Untuk itu selain respirasi aerob, juga berlangsung respirasi anaerob dimana glukosa

dipecah tanpa oksigen menghasilkan energi dan CO2 dengan hasil samping asam laktat yang

menyebabkan lelah dan linu pada otot.

Kelainan dan gangguan pada sistem gerak

Page 5: Bapak Kari

Tulang sebagai organ tubuh sering mengalami gangguan ataupun kelainan. Kelainan ini dapat

disebabkan oleh serangan kuman, kekurangan zat, hormon, vitamin, atau karena sebab-sebab

lain.

Arthritis eksudatif, infeksi sendi oleh kuman (gonorhoeo atau sifilis)

Arthritis sika, berkurangnya minyak sendi, sehingga seakan-akan sendi menjadi kering.

Pada waktu sendi digerakkan, sendi seperti berderik dan menimbulkan rasa nyeri

Memar, terjadi karena sobeknya selaput sendi. Bila sobeknya selaput sendi ini diikuti

oleh lepasnya ujung tulang dari sendi maka disebut urai sendi

Layuh semu, adalah keadaan di mana tulang tidak bertenaga. Hal ini misalnya disebabkan

oleh infeksi sifilis pada anak sejak dalam kandungan. Infeksi ini menyebabkan rusaknya

cakra epifise, sehingga tulang menjadi layuh.

Fraktura / fisura, adalah patah / retaknya tulang. Dibedakan menjadi dua, yaitu patah

tulang terbuka dan patah tulang tertutup. Patah tulang tertutup terjadi apabila tulang yang

patah tetap terlindungi oleh otot dan kulit. Sedang patah tulang terbuka terjadi apabila

tulang yang patah, merobek otot dan kulit sehingga mencuat ke permukaan

Nekrosa, adalah matinya sel tulang. Biasanya hal ini disebabkan oleh kerusakan

periosteum (selaput pembungkus tulang keras) yang bertugas menumbuhkan tulang.

Gangguan pada ruas-ruas tulang belakang (vertebrae), jika ruas-ruas tulang belakang

dilihat dari samping tampak terlalu bengkok ke depan disebut lordosis, dan bila terlalu

bengkok ke belakang disebut kifosis, dan bila ruas-ruas tulang belakang bengkok ke

samping disebut skoliosis.