bank indonesia.doc

17
TAHAPAN TES PCPM BI 2013 1. Tes pengetahuan umum – pengetahuan khusus – psikotes Selang seminggu, udah ada pengumuman kapan dan di mana kami akan menjalani seleksi tahap 1. Untuk luar Jakarta mulai lebih dulu sedangkan Jakarta selang 1 minggu kemudian. Tes dilaksanakan hari Sabtu dan Minggu. Berhubung aku di Jakarta, thanks God teman-teman di Bandung (dan Kaskus tentunya) banyak yang ngabarin bahwa mereka terkaget-kaget dengan soal-soal yang diberikan. Jangan bayangkan pengetahuan umum pada umumnya, karena yang umum saja sudah membahas soal Kebanksentralan, teori ekonomi dan manajemen. Sementara itu pengetahuan khusus itu isinya lebih khusus lagi dari yang umum. Jadi banyak banget yang merasa ga mampu menjawab dengan baik, terutama yang latar belakangnya non ekonomi. Anyway aku sendiri, berkaca dari cerita teman-teman yang sudah tes dan via kaskus, belajar dari UU 23 tahun 1999 tentang Bank sentral, UU 7 tahun 1992 tentang perbankan, buku makroekonomi dan buku mengenai perbankan. Ditambah lagi dengan pengetahuan yang aku dapat pas bekerja jadi swakelola XBRL (untung aku waktu itu kerjanya justru memahami informasi yang dilaporkan oleh Bank) dan latar belakang Teknik Industri (pernah belajar ekonomi selama 4 SKS plus sedikit banyak tahu mengenai manajemen), membuatku cukup mampu menjawab soal-soal. Cukup mampu lho ya, karena yang kupelajari sama di soal ya jelas beda. Jadi ya cuma bisa analisis ini itu untuk mengira-ngira jawabannya. Terus psikotes – di pengumuman sih psikotes tapi menurutku ini Tes Potensi Akademik (TPA). Biasalah, tes memori, tes analitis.. Cuma aku merasa tesnya banyak dititik beratkan di analisis, seperti deret, mencari pola selanjutnya dari 3 bentuk, pola bangun ruang, kubus, dll. Mungkin memang yang dicari adalah orang yang analisisnya kuat instead of kemampuan bahasa atau matematis. 2. Psikotes II & Kemampuan Bahasa Inggris Kenapa Psikotes II? Ini karena aku ga inget namanya pas di pengumuman apa. Tapi seingatku justru di sinilah Psikotes yang sebenarnya: ada tes Pauli (penjumlahan angka yang kertasnya besar kayak koran isinya angka semua), EPPS (225 soal untuk mengecek personality), sama tes gambar (pohon, orang, melanjutkan 8 gambar). Seingatku juga ada pertanyaan preferensi sama open question mengenai personality dan target-target kehidupan. Kalau aku, banyak dikasih tips untuk psikotes sama orang kantor (karena mereka semua juga pernah mengalami psikotes yang sama). Misalnya untuk tes Pauli nih, yang dilihat adalah apakah ketahanan kita; konsisten menjumlahkan, terus naik, terus turun, atau berfluktuasi. Nah karena banyak informasi, aku cenderung bias dalam ngerjain tesnya dan malah merasa ga maksimal gara-gara pas ngerjain mikirin, “Aduh aku udah melakukan tips itu belum yaa”. Menurutku, kalau memang sudah terbiasa

Transcript of bank indonesia.doc

Page 1: bank indonesia.doc

TAHAPAN TES PCPM BI 2013

1. Tes pengetahuan umum – pengetahuan khusus – psikotes 

Selang seminggu, udah ada pengumuman kapan dan di mana kami akan menjalani seleksi tahap 1. Untuk luar

Jakarta mulai lebih dulu sedangkan Jakarta selang 1 minggu kemudian. Tes dilaksanakan hari Sabtu dan

Minggu. Berhubung aku di Jakarta, thanks God teman-teman di Bandung (dan Kaskus tentunya) banyak yang

ngabarin bahwa mereka terkaget-kaget dengan soal-soal yang diberikan. Jangan bayangkan pengetahuan umum pada umumnya, karena yang umum saja sudah membahas soal Kebanksentralan, teori ekonomi dan manajemen. Sementara itu pengetahuan khusus itu isinya lebih khusus lagi dari yang umum. Jadi banyak banget yang merasa ga mampu menjawab dengan baik, terutama yang latar belakangnya non ekonomi.

Anyway aku sendiri, berkaca dari cerita teman-teman yang sudah tes dan via kaskus, belajar dari UU 23 tahun 1999 tentang Bank sentral, UU 7 tahun 1992 tentang perbankan, buku makroekonomi dan buku mengenai perbankan. Ditambah lagi dengan pengetahuan yang aku dapat pas bekerja jadi swakelola XBRL (untung aku

waktu itu kerjanya justru memahami informasi yang dilaporkan oleh Bank) dan latar belakang Teknik Industri

(pernah belajar ekonomi selama 4 SKS plus sedikit banyak tahu mengenai manajemen), membuatku cukup

mampu menjawab soal-soal. Cukup mampu lho ya, karena yang kupelajari sama di soal ya jelas beda. Jadi ya

cuma bisa analisis ini itu untuk mengira-ngira jawabannya.

Terus psikotes – di pengumuman sih psikotes tapi menurutku ini Tes Potensi Akademik (TPA). Biasalah, tes memori, tes analitis.. Cuma aku merasa tesnya banyak dititik beratkan di analisis, seperti deret, mencari pola selanjutnya dari 3 bentuk, pola bangun ruang, kubus, dll. Mungkin memang yang dicari adalah orang yang analisisnya kuat instead of kemampuan bahasa atau matematis. 

2. Psikotes II & Kemampuan Bahasa Inggris

Kenapa Psikotes II? Ini karena aku ga inget namanya pas di pengumuman apa. Tapi seingatku justru di sinilah Psikotes yang sebenarnya: ada tes  Pauli (penjumlahan angka yang kertasnya besar kayak koran isinya angka semua), EPPS (225 soal untuk mengecek personality), sama tes gambar (pohon, orang, melanjutkan 8 gambar). Seingatku juga ada pertanyaan preferensi sama open question mengenai personality dan target-target kehidupan.

Kalau aku, banyak dikasih tips untuk psikotes sama orang kantor (karena mereka semua juga pernah mengalami

psikotes yang sama). Misalnya untuk tes Pauli nih, yang dilihat adalah apakah ketahanan kita; konsisten menjumlahkan, terus naik, terus turun, atau berfluktuasi. Nah karena banyak informasi, aku cenderung bias dalam ngerjain tesnya dan malah merasa ga maksimal gara-gara pas ngerjain mikirin, “Aduh aku udah melakukan tips itu belum yaa”. Menurutku, kalau memang sudah terbiasa dengan psikotes dan selama ini selalu dinyatakan tidak ada masalah – mending ga tau maksud dari tes itu sama sekali.

Setelah itu ada 100 soal pilihan berganda Bahasa Inggris. Nah ini tesnya cuma membahas structure, grammar, sama vocabulary doang. Nah tahap ini dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia – lagi-lagi selama 2 hari: Sabtu dan Minggu.

Page 2: bank indonesia.doc

3. Focus Group Discussion dan wawancara psikologi

Oiya, dari Tahap 1 dan 2, pembagian kelas dan ruangan selalu berdasarkan abjad. Jadi jangan heran kalau

ketemu terus sama orang yang sama (dan bisa jadi dengan nama yang sama pula). Tahap 3 ini juga sama, malah lebih unik karena kalau sebelumnya masih tes individual, sekarang tes grup. Pembagiannya masih berdasarkan urutan nama jadi di kelompok FGD ku yang berjumlah 6 orang, isinya 5 orang dengan nama Laras.

Semua kelompok FGD di seluruh Indonesia akan mendapatkan test case yang sama dan pertanyaan yang sama (mengenai Rocky si kontraktor yang mau buka usaha sendiri). Rumus sukses di FGD adalah: aktif tapi tidak mendominasi, jangan memotong pembicaraan dan hargai pendapat lawan bicara. Berhubung aku takut mendominasi diskusi, aku menawarkan diri untuk jadi penulis. Tidak ada moderator dalam kelompok kami, semuanya bicara dan diskusi kami hangat sekali. Semua anggota kelompok

LULUS  

Tapi tetap ada faktor lain, yaitu wawancara psikologi. Berdasarkan hasil TPA dan psikotest, kami diwawancara yang pertanyaannya mengonfirmasi temuan dari tes sebelumnya. Aku dapat pewawancara senior dan sepertinya dia mencoba membuatku menyetujui pendapatnya. Aku setujuin sih, tapi setelah perdebatan panjang. Di akhir wawancara aku nanya menurut Bapak saya ini gimana, dia jawab “Saya sih lebih suka wanita yang… yah… kamu tau lah ya – ” mungkin maksudnya adalah wanita yang tidak terlalu mengejar karir, “kalau Anda adalah wanita yang ambisius”.

4. TOEFL ITP

Kenapa ya sampai ada tes bahasa inggris sampai dua kali? Entahlah. Yang jelas dari awal seleksi udah dibilangin kalau bakal ada tes ini dan untuk orang yang sudah memiliki TOEFL/IELTS setara PBT 550 boleh ga ikut tes. Tapi kenyataannya kami tetap harus datang ke lokasi tes untuk absen.

Nah ada yang lucu di sini, sebelum tes pengawasnya keliling memeriksa berkas TOEFL/IELTS asli bagi yang

sudah di atas 550. Selain meriksa, dia juga ngasih nasihat, “Wah kalau segini sih saya saranin kamu ikut tes lagi

soalnya nilai segini agak riskan. Siapa tau kalau ikut tes lagi jadi lebih tinggi.”

Walhasil banyak yang terpengaruh nasihatnya dan ambil tes lagi walaupun udah di atas 550. Padahal, pas kami

yang memilih tidak ikut tes dikumpulkan, sekonyong-koyong datanglah orang DSDM dan memberikan

pengumuman, “Selamat, Anda yang di ruangan ini kami nyatakan langsung lolos ke tahap seleksi tes kesehatan

dan psikiatri”. Kena deh! Sebenarnya berapapun nilainya, asal di atas 550 udah otomatis lulus ke tahap

selanjutnya, bukan diranking lagi…

5. Tes psikiatri

Pas tes ini kelihatannya orang PPM udah ga megang secara langsung. Pengawasnya adalah psikiater dari BiMC (“anak” nya BI, kalau ga salah sih pengawasnya diambil dari institusi ini) plus orang DSDM yang tawaf dari satu kelas ke kelas lainnya. Ada 567 soal mengenai sesuai atau tidak sesuai pernyataannya dengan diri kita.

Page 3: bank indonesia.doc

Nah berhubung Tice sebelumnya udah ngebela-belain tes psikiatri (salah satu punya keuntungan punya teman yang takut dan ga pede seperti Tice ini adalah, dia persiapannya top markotop banget. Sementara aku leha-leha dan go with the flow, hehe), Tice ngasitau tips supaya jujur saja dan jangan dibuat-buat. Soalnya PPKN banget, kalau dibaca baik-baik sebenarnya kita bisa tau mana yang kecenderungannya moral baik atau buruk. Contoh soalnya nih:

1. Aku belakangan ini pernah mimpi buruk.2. Aku mencintai ibuku.3. Aku suka menjadi pusat perhatian dalam pesta.4. Aku seringkali menghindari seseorang yang tidak aku sukai dengan cara memutar arah jalan.5. Aku seringkali merasa kesepian di tengah keramaian.6. Aku hanya merasa nyaman berada di rumah sendiri.7. Aku merasa dosaku tidak dapat diampuni.8. Orang yang memberi kesempatan untuk dicuri sama bersalahnya dengan pencuri.9. Aku merasa nyeri pada kepala.10. Aku merasa takut pada ketinggian.11. Aku merasa takut pada ular.12. Aku merasa senang jika melihat binatang dianiaya.13. Aku merasa takut pada ketinggian.Dan sebagainya. Sayangnya set pertanyaan ini sensitif terhadap jawaban yang dibuat-buat. Ga mungkin manusia itu sangat sempurna, pasti ada satu dua hal yang menunjukkan sisi manusiawi (rasa benci, takut, marah, dsb). Oleh karena itu, begitu baca dan langsung punya feeling bahwa jawabannya ya (atau tidak), langsung jawab. Jangan dipikir-pikir lagi. Makin dipikir makin bingung, jawaban makin bias. Apalagi sebenarnya cuma dikasih waktu 1 jam untuk menjawab semua soal itu.

6. Tes kesehatanMengikuti rekomendasi teman kantor, kami Medical Check Up sendiri di RSPAD Gatot Subroto supaya tahu lebih

dini masalah kesehatan kami sebelum tes kesehatan yang sebenarnya. Di RSPAD sendiri kami memilih MCU

paket standar: kolesterol, gula,  fungsi hati, urin, EKG, X-Ray paru-paru, mata, gigi, dan pemeriksaan umum.

Untung tes duluan, soalnya aku ketahuan kolesterol tinggi  (banget). Langsung deh dalam 12 hari aku diet ketat.

Kami juga nanya-nanya ke dokter yang memberikan hasil, dan dokternya baik banget. Walaupun BI udah ga

bermitra sama RSPAD lagi, sang dokter memberitahu kami parameter tes kesehatan BI tahun-tahun

sebelumnya.

Tes kesehatan yang asli ga jauh beda dari yang kita lakukan di RSPAD, cuma ada tambahan tes HIV. Jadi total

ada 3 tube darah berukuran besar yang diambil, buat HIV, kolesterol, sama gula. Pemeriksaan umumnya juga

biasa aja, cuma ditanya-tanya doang padahal kalau di RSPAD sampai diperiksa badannya. Tes kesehatannya

dilakukan di BiMC (dan kami mulai menyesali kenapa ga di BiMC aja MCU sendirinya) secara berkelompok, 1

kelompok 8-10 orang dengan gender yang sama. Ada sekitar 1000 orang dari seluruh Indonesia yang berhak

mengikuti tes kesehatan.

Nah pas di sela-sela menunggu dokter, orang DSDM juga datang muter-muter mengawasi dan malah sharing

mengenai nanti kalau wawancara apa saja yang harus dilakukan. Baik banget deh, hehe.. Pengumuman lolos

atau tidaknya dari tes kesehatan muncul 1 bulan kemudian beserta dengan pemberitahuan mengenai

wawancara yang jadwalnya diberitahukan kemudian.

Page 4: bank indonesia.doc

7. WawancaraTahap terakhir, phew! Tapi karena dari pengumuman tes kesehatan kami cuma dapat pemberitahuan “Jadwal diberitahukan kemudian”, banyak banget yang harap-harap cemas karena ga dipanggil-panggil. Kami yang di dalam BI pun juga ga dapat informasi apa-apa mengenai jadwal ini karena semuanya tergantung availability pewawancara. Ada 3 pewawancara: 2 user yaitu direktur eksekutif (G8) dan direktur (G7), plus 1 DSDM (G6) dalam 1 batch wawancara yang terdiri atas 4-5 interviewee. Total ada lebih dari 500 orang yang lolos ke tahap wawancara ini, dengan komposisi kurang lebih 350 orang dari Jakarta.Karena keterbatasan pewawancara, pewawancara dari kantor pusat juga “diterbangkan” ke daerah untuk

wawancara luar Jakarta. Total proses wawancara ini dimulai dari akhir Juni sampai awal Agustus, dengan

wawancara di kantor pusat Jakarta yang paling lama. Aku sendiri dapat di akhir Juli, setelah harap-harap cemas

dua bulan menunggu jadwal wawancara.

Awalnya semua batch yang wawancara di hari yang sama dikumpulkan di satu ruangan oleh orang DSDM. Nah

beliau ini cuma sharing-sharing doang, dan beruntunglah yang datang lebih pagi dari jadwal karena dia

sharingnya justru sambil nunggu jadwalnya jalan. Beliau ngasih info soal yang biasa ditanya seperti apa, jangan

lupa bersikap sopan, ucapkan salam, jaga kontak mata, merapihkan diri, jangan langsung duduk kalau belum

dipersilahkan. Hal-hal sepele tapi percayalah, aku juga suka dinasehatin sama teman-teman kantor yang suka

jadi pewawancara bahwa hal-hal remeh temeh seperti itu sangat mempengaruhi. Pewawancara dapat dengan

segera menangkap detail yang interviewee lakukan dan micro expression dari si pewawancara bisa sampai ke

mata interviewee, akibatnya kepercayaan diri bisa menurun. Bahkan bisa jadi bahan bandingan sama

interviewee lain kalau kita sama-sama kuat.

Aku sendiri diwawancara giliran pertama oleh Direktur eksekutif DPU (Direktorat Peredaran Uang), Direktur DPSI

(Pengelolaan Sistem Informasi) sebagai user dan interviewer dari DAI (audit intern). Pertanyaan dari user lebih

ke hal-hal yang lebih teknis, jadi aku lebih banyak ditanya soal sistem informasi.

Sedangkan interviewer dari DAI berperan sebagai “perpanjangan tangan DSDM” sehingga yang ditanya lebih ke

urusan personality. Beliau tidak akan bertanya, “apakah kamu follower/pemimpin” atau “apakah kamu jujur” tapi

dia akan menggunakan pertanyaan yang dimulai dari “Misalnya nih….” dan berlanjut pada sebuah kasus yang

menuntut kamu untuk bersikap. Untuk nanya apakah aku bersedia ditempatkan di mana saja, awalnya ditanya

dulu anak ke berapa, sudah punya pacar belum, ada rencana menikah, dan sebagainya.

Waktu wawancara aku sama sekali ga grogi, saking udah pasrah banget kali ya, jadi malah suasananya terlalu

rileks dan pewawancaranya bisa diajak bercanda. Downsidenya sih aku jadi kelupaan kalau itu lagi wawancara

jadi bukannya jualan diri malah ngobrol aja panjang lebar. Lama setelah wawancara aku dikasih kabar bahwa

pewawancaraku menyatakan aku bagus wawancara, padahal yaaaa yang aku omongin sebenarnya ada salah-

salahnya juga. Mungkin karena terdengar meyakinkan, huaauhahahahah…

Walaupun banyak yang bilang wawancara itu subyektif banget, tapi persamaannya adalah yang penting kita

pede dan rileks. Itu aja sih tipsnya.. kalau rileks kita mampu berpikir jernih jadi walaupun ga bisa jawab

pertanyaan pun cara menyampaikannya ga ngaco. Misal, masih maksa jawab padahal jelas-jelas salah. Kalau

emang ga tau, ga ngerti, kan bisa nanya “Apakah bisa dijelaskan sedikit mengenai hal tersebut?” tapi pertanyaan

kayak gitu boro-boro keluar kalau lagi panik, bisa-bisa yang keluar malah omong kosong belaka.

Yah begitulah journeyku dalam menjalani seleksi BI dari Januari sampai tepat akhir Agustus, di mana namaku

diumumkan bersama dengan 149 orang lainnya sebagai calon pegawai BI PCPM XXX (hoho nomor

angkatannya antara mesum sama keren nih). Pendidikan dimulai 1 Oktober dan aku masih merasa berat

meninggalkan proyekku sekarang di BI. XBRL, teman tim, teman satu lantai – huhuhuhu beraaat, ditambah lagi

gaji saat pendidikan turun dengan yang aku dapat sekarang. Anyway, di manapun aku berada dan bekerja harus

Page 5: bank indonesia.doc

punya visi bekerja sebaik-baiknya untuk negara dan keluarga. Semoga masa depan yang cerah menanti,

yeeeaayy

Hai semua, blog walker, kali ini saya mau share tentang pengalaman mengikuti seleksi masuk menjadi pegawai Bank Indonesia melalui jalur PCPM (pendidikan calon pegawai muda) atau pegawai setingkat staf. Waktu saya ikut seleksi ini (Januari 2012-April 2012) saya hanya lolos sampai tahap 4 (Tes TOEFL) karena skor tes toefl saya gak bisa mencapai minimal 500 ya udah gagal aja. Siapa tahu tulisan ini nanti bisa menjadi sedikit bocoran/kisi-kisi/bocoran bagi yang akan ikut seleksi ini atau bagi yang mau mencoba lagi seleksi ini, termasuk saya (InsyaAllah.. ^^)

Ada 7 tahapan yang yang sangat ketat. Konon katanya tidak hanya lulusan dalam negeri saja tetapi lulusan luar negeri juga ikut seleksi ini lho. Tulisan ini tentang pengalaman ikut seleksi PCPM ya, beda dengan MLE (multi level entry). Berikut tahapannya :

1. Registrasi On-line

Registrasi online dilakukan di website resmi Bank Indonesia. Seperti rekrutmen-rekrutmen di tempat lain kita tinggal memasukkan data pribadi, riwayat pendidikan, pengalaman kerja, dll. Ingat ya untuk mematuhi persyaratan-persyaratannya.

2. Pengumuman Registrasi On-line

Yang bagaimana yang bisa lolos registrasi on-line panitia yang tahu persis. Yang pasti, di awal, kita harus memenuhi persyaratan-persyaratan yang diminta panitia, kalau awalnya udah gak memenuhi syarat jangan harap mau lolos hihi..

3. Tahap 1: Verifikasi Kelengkapan Dokumen, Tes Kemampuan Umum, Tes Pengetahuan Umum, Tes Pengetahuan Khusus

Tes tahapan ini lama, kurang lebih 4 jam. Verifikasi kelengkapan dokumen nanti panitia memeriksa dokumen-dokumen yang peserta seleksi cantumkan sebagai keterangan sewaktu registrasi on-line jadi peserta tidak bisa bohong kalau ada dokumen yang tidak bisa ditunjukkan mungkin saja tidak akan bisa lolos.

Tes Kemampuan Umum nya ya sama kayak tes-tes GPA umumnya (general aptitude test) semacam berhitung tambah/kurang/bagi, sinonim/antonim, tes kreplin (bukan pauli lho ya). Perlu diingat itu semua dibatasi waktu yang sangat singkat.

Page 6: bank indonesia.doc

Tes Pengetahuan Umum dan Tes Pengetahuan Khusus nya tentang ilmu-ilmu ekonomi meliputi analisis regresi, pasar uang, fungsi uang, pemimpin Bank Indonesia, pasar saham, dll. Tapi tenang aja, itu semua pilihan ganda kok jadi kalau ada yang gak bisa jawab bisa dihitung tuh kancing bajunya hihi..

4. Tahap 2 : Tes Bahasa Inggris (Pendahuluan) dan Tes Psikologis Tertulis

Tes Bahasa Inggris nya kalau gak salah ada 100 soal (maap agak lupa hehe..) untuk soal jenis structure and written expression. Tes Psikologis Tertulis nya ada wartegg test, draw a man/woman test, gambar pohon, EPPS, dll. Tes tahap ini juga lama kurang lebih 5 jam.

5. Tahap 3 : Diskusi Kelompok dan Wawancara Individual

Jadi, peserta dibagi kelompok kecil 6-7 orang nanti diberi kasus kemudian didiskusikan untuk dicari solusinya. Tips nya jadilah sebagai pembuka diskusi lalu langsung ungkapkan pendapat, atau jadilah yang mengusulkan sistem diskusinya, atau jadilah yang sering memberi gagasan/ide pemecahan masalah, atau jadilah yang ngingetin waktu durasi diskusi, pokoknya sering-sering bicara lah tapi jangan suka menyela pembicaraan ya, yang sopan.

Wawancara individual nya semua tentang pribadi kok jadi yang semangat yang mantap yang optimis tiap kali jawab pertanyaan Bapak/Ibu yang mewawancarai. Pokoknya keliatan kalau kita ini pantas jadi pegawai Bank Indonesia.

6. Tahap 4 : Tes TOEFL

Nah ini saya gagalnya di tahap ini. Peserta yang tidak memiliki sertifikat TOEFL ITP skor minimal 500 atau IELTS skor minimal 5,5 (seperti saya) diharuskan mengikuti tes di tahap ini, dan beruntunglah yang udah punya sertifikat karena udah gak perlu ikut tes tinggal nunggu pengumuman, InsyaAllah langsung lolos ^^.. Tips nya usahakan untuk punya sertifikat TOEFL ITP/IELTS yang masih berlaku dengan minimal skor yang disyaratkan jadi kalau skor masih kurang bisa ambil tes lagi. Kalau gak punya kan kesempatannya tes BI hanya sekali, gak bisa diulang. Tapi kalau yakin banget sama kemampuan bahasa Inggris nya gak perlu khawatir lah kayak temen saya, sebut saja Flower hehe..^^

7. Tahap 5 : Tes Psikiatri

Kalau yang ini saya dapat informasi dari temen yang lolos sampai tahap ini (yang saya sebut Flower tadi.. ^^). Beda dengan tes psikologis lho ya. Kalau tes psikologis untuk mengetahui kepribadian kita sedangkan tes psikiatri untuk mengetahui kesehatan kejiwaan kita (gila atau waras hihi…). Ini spoiler tes nya namanya MMPI-2: soal - kesimpulan. Tes nya sama seperti

Page 7: bank indonesia.doc

ini hanya saja di tes BI nya pake Bahasa Indonesia. Ini juga ada batas waktunya, lebih cepat lebih baik. Penilaian nya seperti apa saya gak tahu heheh.. Maap…;(

8. Tahap 6 : Tes Kesehatan

9. Tahap 7 : Wawancara Akhir

Untuk tahap 6 dan tahap 7 saya belum dapet informasinya, keburu tulisan ini dipost. Tahap 6 dan 7 sendiri belum dilaksanain hihi.. ^^.. Oiya mengenai berapa jumlah akhir calon pegawai yang diterima. Dulu perwakilan BI pernah mengumumkan sewaktu sebelum tes TOEFL yaitu berdasarkan sistem rangking peserta seluruh Indonesia dan bukan berdasarkan sistem kuota per kota tes. Jumlahnya sesuai yang dibutuhkan Bank Indonesia saat itu.

Yaudah gitu aja deh mudah-mudahan ini menjadikan semangat teman-teman, makin banyak yang tahu ini makin banyak yang semangat makin ketat persaingannya hehe.. Kalau jodoh tidak ‘kan kemana. Semoga beruntung bagi yang akan mengikuti seleksi di kesempatan selanjutnya. Banyak berdoa, banyak sedekah, banyak sholawat, Sholat fardhu nya diusahain selalu tepat waktu dan berjamaah, sholat sunnah nya juga jangan sampai ketinggalan.

Oiya selama mengikuti tes saya aktif memantaui thread ini: All About Rekrutmen Bank Indonesia (kaskus), seputar tentang rekrutmen Bank Indonesia PCPM&MLE semua ada disitu. Saya juga baca blog-blog ini: Capcai bakar, kopi dangdut, 6 langkah

Tips Lolos Seleksi PCPM BI

PCPM BI merupakan singkatan dari Pendidikan Calon Pegawai Muda Bank Indonesia. Biasanya seleksi masuk PCPM BI diadakan setiap dua tahun sekali atau sesuai dengan kebutuhan SDM BI atas pegawai. PCPM BI adalah salah satu jalur rekrutmen pegawai BI yang terdiri dari beberapa tes diantaranya adalah:

1. Tes Administrasi

Pada tahap ini para pelamar akan diseleksi berbagai kelengkapan administrasinya mulai dari ijazah, KTP, akta kelahiran dan sebagainya. Tipsnya adalah persiapkan semua dokumen yang dipersyaratkan dengan baik dan harus lengkap. Ikuti semua ketentuan yang dipersyaratkan, mulai dari warna map apa yang harus digunakan untuk memasukkan dokumen sampai dengan urutan dokumen yang akan dimasukkan ke dalam map. Tips penting lainnya adalah harus punya IPK minimal 3.00. Bagi teman-teman yang merasa lulusan PTS juga jangan takut untuk mencoba. Anggapan bahwa hanya lulusan PTN saja yang bisa masuk BI tidaklah sepenuhnya benar. Kenyataannya latar belakang pendidikan pegawai BI sangatlah beragam mulai dari PTN, PTS bahkan lulusan luar negeri semua ada. Yang terpenting adalah memiliki

Page 8: bank indonesia.doc

kompetensi yang baik karena apabila IPK kita di bawah 3.00 maka sistem akan secara otomatis menolak pelamar tersebut. Skor TOEFL juga harus disiapkan meskipun pada tahap berikutnya ada tesnya tersendiri tapi apabila sudah terlatih dan mampu mencapai skor TOEFL minimal 500 bisa menjadi keuntungan tersendiri bagi calon pelamar.

2. Tes Kemampuan Umum, Pengetahuan Umum dan Pengetahuan Khusus

Setelah pelamar dinyatakan lolos pada tes tahap 1, yaitu tes administrasi maka tahapan selanjutnya adalah tes kemampuan umum, pengetahuan umum dan pengetahuan khusus. Tes ini tidak berbeda jauh seperti tes seleksi pegawai di tempat lain. Tipsnya adalah jujur dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar masalah pribadi, perbanyak wawasan terutama mengenai isu-isu terhangat di dalam maupun luar negeri, dan sempatkan mengujungi website BI karena disana banyak sekali informasi berguna yang disampaikan mengenai BI sebagai bentuk transparansi BI kepada publik. Tips terpenting adalah tidur dan makan yang cukup sebelum mengikuti tes karena tes yang akan diadakan cukup lama waktunya, datang ke lokasi tes lebih awal dari waktu tes yang ditentukan dan ada baiknya kalau sehari sebelum pelaksanaan tes calon peserta tes sudah mengetahui lebih dulu ruangan tes yang akan digunakan. Perhatikan segala ketentuan untuk mengikuti tes, termasuk baju apa yang harus digunakan, boleh atau tidak membawa kendaraan pribadi ke lokasi tes, akses transportasi menuju lokasi tes, dan sebagainya.

3. Tes Bahasa Inggris (Pendahuluan) dan Tes Psikologis Tertulis

Untuk tahapan tes ini kemampuan dan pemahaman bahasa inggris para pelamar akan diuji. Tapi jangan takut dulu bagi yang merasa kemampuan bahasa inggrisnya pas-pasan karena bahasa inggris yang diuji dalam tahap ini masih bersifat mendasar seperti penggunaan subjek dan predikat dengan tepat. Untuk tes psikologis tertulis jawab setiap pertanyaan dengan jujur karena apabila jawaban kita dibuat-buat maka akan terlihat inkonsisten pada akhirnya sehingga akan merugikan diri sendiri. Tipsnya untuk tahapan tes kali ini sama dengan tes tahap dua, yaitu istirahat dan makan yang cukup sebelum mengikuti tes dan datang ke lokasi tes lebih awal dari waktu pelaksanaan tes serta mengetahui lokasi tes dilaksanakan. Perhatikan persyaratan-persayaratan untuk mengikuti tes. Untuk masalah pakaian yang digunakan, apabila tidak ada aturan yang menyebutkan harus berpakaian apa untuk mengikuti tes tahap 3 maka sebaiknya gunakan jenis dan warna pakaian sebagaimana pada saat mengikuti tes tahap 2.

4. Diskusi Kelompok dan Wawancara Individu

Pada tahap ini peserta tes akan dibagi dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 6-7 orang. Selanjutnya masing-masing kelompok akan diberi skenario kasus, bisa berupa isu terkini yang sedang ramai dibahas. Tipsnya adalah harus aktif berbicara selama diskusi tapi jangan mendominasi proses diskusi. Beri kesempatan kepada rekan sekelompok untuk berbicara,

Page 9: bank indonesia.doc

hal ini justru memberi nilai lebih kepada kita dibandingkan dengan apabila kita mendominasi proses diskusi. Jadilah time remainder bagi kelompok dan usahakan mengarahkan diskusi sesuai topik jika diskusi rekan-rekan sekelompok mulai melebar dari inti topik. Berikutnya adalah wawancara individual antara peserta tes dengan psikolog. Dalam wawancara ini kita harus bersikap hangat dan ramah. Jawab setiap pertanyaan yang diajukan dengan deskriptif namun tetap efektif. Artinya jelaskan jawaban kita dengan baik tapi jangan bertele-tele. Yang penting adalah just be your self and relax.

5. Tes TOEFL

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, tes TOEFL termasuk dalam rangkaian tahap seleksi PCPM BI. Skor minimal yang dipersyaratkan dalam tes ini adalah 500, namun mengingat sistem penilaian yang digunakan dalam seleksi PCPM BI ini adalah berdasarkan peringkat se-Indonesia maka ada baiknya bila peserta tes sudah terlebih dahulu menyiapkan dan banyak berlatih untuk mencapai skor TOEFL di atas 500. Bahkan bagi peserta yang sudah memiliki sertifikat TOEFL sebelumnya bisa menyerahkan sertifikat tersebut pada saat hari pelaksanaan tes dan tidak perlu mengikuti lagi tes yang sedang diadakan asalakan sertifikat yang dimaksud adalah sertifikat resmi TOEFL dan bukan sertifikat TOEFL preparation serta skornya minimal 500.

6. Tes Psikiatri

Sesuai dengan namanya tes ini berhubungan dengan masalah kejiwaan peserta tes dan berbeda dengan tes psikologis. Pada tes ini jawaban yang diberikan adalah jawaban yang paling mendekati kondisi peserta tes. Sehingga harus dijawab dengan jujur agar hasilnya konsisten. Jumlah pertanyaan yang harus dikerjakan cukup banyak sedangkan waktu yang tersedia terbatas, jadi harus mengerjakan dengan cepat karena memang dalam tes ini tidak perlu berpikir tapi hanya perlu jujur.

7. Tes Kesehatan

Tes kesehatan calon pegawai BI termasuk sangat komprehensif mulai dari tes urin, darah, jantung, mata, berat badan dan kesehatan umum. Tipsnya adalah biasakan gaya hidup sehat. Bagi yang merasa berat badannya belum masuk kategori ideal cobalah diatur dari sekarang. Berat badan ideal dalam tes ini dihitung berdasarkan rumus BMI (Body Mass Index) jadi bukan berarti berat badan kita harus selangsing dan sekeren model tapi berat badan yang sehat. Bagi teman-teman yang suka merokok sebaiknya puasa dulu dari rokok beberapa hari sebelum pelaksanaan tes kesehatan. Jaminan kesehatan BI bagi para pegawainya termasuk sangat baik, jadi masuk akal apabila tes kesehatannya juga sangat komprehensif.

Page 10: bank indonesia.doc

8. Wawancara Akhir

Last but not least, setelah serangkaian tes yang cukup panjang dan lama (kurang lebih 9 bulan) akhirnya tes terakhir dari seleksi calon pegawai BI adalah tes wawancara akhir. Disini peserta tes akan dikelompokkan berdasarkan jurusan dan terdiri dari sekitar 5 orang. Wawancara dilakukan oleh 3 orang pejabat BI yang terdiri dari 2 orang pejabat BI minimal Direktur Eksekutif dan Deputinya serta 1 orang dari Departemen SDM. Tipsnya adalah santai, jujur dan menjadi diri sendiri. Jawablah setiap pertanyaan dengan jujur, apabila ada pertanyaan yang tidak bisa kita jawab maka jawablah secara diplomatis bahwa kita belum pernah mendengar hal tersebut atau pemahaman kita masih terbatas. Jangan pernah bersikap sok tahu karena pada akhirnya akan ketahuan juga kalau kita berbohong karena yang dihadapi adalah pejabat BI yang sudah berpengalaman dan kompeten di bidangnya masing-masing.

Secara keseluruhan tips untuk mengikuti seleksi PCPM BI ini adalah harus bersabar karena proses yang harus dijalani cukup panjang dan lama, perbanyak doa dan ibadah, doa dan restu dari orang tua adalah hal yang paling penting, jalani setiap tahapan tes dengan persiapan sebaik-baiknya karena diri kita yang paling mengetahui kompetensi kita jadi jangan ragu untuk mempelajari hal-hal yang masih belum cukup kita kuasai, sering-seringlah berkunjung ke website BI di http://www.bi.go.id/web/id/Ruang+Media karena informasi mengenai kesempatan berkarir di BI pasti ada di website tersebut, dan terakhir jaga motivasi serta niat kita melamar ke BI karena proses seleksi yang panjang ini hanya sebagian dari proses yang harus dilalui untuk bisa menjadi pegawai Bank Indonesia. Semoga berhasil dan selamat berkarya untuk Indonesia tercinta...

Diposkan oleh Gustian Widyaningrum, M.Acc., SE., Ak. di 01.20

PRE MASUK BI – PERTEMUAN PERTAMA: BUDAYA

Hari ini kami ber-150 yang diterima di PCPM 30 Bank Indonesia dipanggil untuk pengumpulan dan pemeriksaan dokumen. Eheemmm which turned out to be just a “assessment to see how many are really willing to join BI” since unsatisfaction seems always arose from previous years. Yah habis, banyak yang kaget dengan gaji masa pendidikan dan ternyata gaji BI juga ga gede-gede amat apalagi yang udah pernah kerja lama di swasta. Akhirnya banyak yang protes, mengundurkan diri, sampai-sampai untuk calon angkatanku ini semua masalah renumerasi dan fasilitas dibeberkan sejak sebelum tanda tangan kontrak.

Page 11: bank indonesia.doc

Dari 150 yang dinyatakan lulus, 7 orang ga datang. Kami semua diberi waktu sampai besok untuk mengonfirmasi keikutsertaan kami dalam PCPM 30. Baru deh tanggal 27 teken kontrak.

Jadi tadi segala macam dokumen yang dipersiapkan ga wajib dilengkapi hari ini. Masih ada waktu sampai tanggal 27. I see bright side here, they are quite flexible upon trying to understand our circumstances. Soalnya dari pengumuman sampai tadi cuma jeda 10 hari untuk ngurus segala macam surat. Nih kusebutin yang ngurusnya rada perlu effort: fotocopy legalisir ijazah SD, SMP, SMA, S1, dan S2, Surat Keterangan Catatan Kepolisian, Surat Keterangan Belum Menikah/Surat Nikah, surat keterangan Lolos Butuh (aku ga ngerti ini istilah BI dapat dari mana, maksudnya adalah surat keterangan bahwa ybs sudah tidak bekerja atau terikat kontrak lagi dengan employer manapun).

Untuk fotocopy ijazah, yep, legalisir dari SD, SMP, SMA, ga cuma S1 doang. Yang di luar kota tetep wajib dilegalisir. Paling yang rada dikasih keringanan adalah orang-orang yang sekolah di LN atau sekolahnya udah ga ada (untungnya gara-gara dilebur, bukan dirobohin, hehehehe), itupun ijazah aslinya ditahan.

Segitunya? Yah DSDM selalu punya alasan untuk itu, salah satunya menghindari penipuan. Aku sih mafhum saja, yah toh ga minta sampai TK. Dan nyata-nyatanya banyak banget anggota dewan di negara ini yang pakai ijazah palsu. Yang mau masuk BI banyak, wajar aja sih kalau ada yang menghalalkan segala cara termasuk tipu-tipu ijazah.

Itu masih masuk akal. Ada lagi yang masih harus dibenahi dari penyerahan dokumen tadi. Kami diminta mengisi “Surat Lamaran”. Kopnya sih Bank Indonesia. Cuma dari judulnya aja aneh, ngapain lagi kita melamar? Wong kita sudah jelas-jelas dipanggil untuk jadi calon pegawai. Kalau mau “Surat lamaran” mah harusnya pas di awal-awal seleksi administrasi.

Ga sampai sana, ternyata isinya udah obsolete abis. Beberapa pertanyaannya meliputi “Apakah Anda bisa mengetik cepat?”, “Apakah Anda mengikuti partai/organisasi?”. Pertanyaan yang terakhir ternyata dimaksudkan untuk mengidentifikasi orang PKI, karena di atas tanda tangan ada pernyataan mengenai keterlibatan dengan G30S/PKI. Wahahahaha… Bapak yang dari DSDM aja mengaku bahwa itu sudah dari tahun 1960-an, “Jadi wajar saja ya kalau pertanyaannya begitu…”. Wajar sih wajar Pak. Empat puluh tahun masa ga pernah direvisi – baru sadar pas pertanyaannya dibacain satu-satu di depan calon pegawai.

Page 12: bank indonesia.doc

*Tolong ingatkan saya ketika sudah menjadi pegawai nanti untuk selalu mereview SOP yang sudah ada – jangan-jangan ada yang harusnya udah jadi artefak masih dipakai di jaman ini.

Tapi aku sih salut sama orang-orang DSDM yang ngurus PCPM ini. Pasti mereka bekerja keras banget menyaring 52ribu orang menjadi 150 orang. Belum lagi kalau dari 150 orang itu ada yang mundur, rencananya mereka masih mau manggil rangking berikutnya untuk memenuhi kuota 150 orang – sebelum (menurut rumor) rangkin 151-300 akan ditawari masuk ke OJK.

Aku sendiri kaget, karena selama bekerja di direktorat aku sekarang, komentar miring tentang DSDM selalu mengemuka. Yang paling legendaris adalah masalah mutasi yang kelihatannya dipilih secara random alih-alih mempertimbangkan kompetensi dan minat (oleh karena itu DSDM suka diprotes, mereka kerjanya apa???). Legendary kedua adalah masalah promosi yang semuanya “diatur” padahal ada performance based criteria. Makanya ada tingkatan-tingkatannya tuh: “eligible” untuk promosi – alias sudah waktunya promosi tapi belum ada rekomendasi jadi jangan harap naik pangkat, “eligibile dan direkomendasikan” untuk promosi – nah ini yang kemungkinan besar bisa beneran promosi, sama “terpaksa dipromosikan” walaupun ni orang kerjanya ga bagus ya dia tetap harus dipromosikan.

Makanya pas tadi ngeliat semangat panitia PCPM, notabene orang DSDM, bersikap fleksibel, aku agak surprise karena ternyata DSDM masih ada sisi baiknya… hehe… Mungkin benar kata eks Direkturku dulu di UKMI, katanya pas aku masuk nanti seharusnya BI sudah berubah budayanya. Tidak terlalu kaku walaupun masih bernuansa birokrat. Intinya kalau kemarin aku sempet takut masuk BI karena masalah budaya, nanti mungkin ga bermasalah karena baik BI dan aku sama-sama “menyesuaikan” ke arah yang sama.

Terlalu banyak yang bilang sama aku untuk, “Jangan berubah, tetap seperti ini” dalam hal kritis serta memiliki dasar dan fakta yang jelas sebelum berargumen. Kata atasanku sekarang yang lagi baca-baca paper G20, Indonesia cuma nulis teori doang sementara negara lain mampu menampilkan data-data yang mendukung pengambilan keputusan mereka. Itu bukan asal ngomong, aku juga lihat sekilas papernya. Sayang aja sih di pertemuan G20, Darmin Nasution pula yang bawa, kok Indonesia kelihatan banget “baru belajar”nya dengan hanya menulis case study dan teori. Sementara negara lain mampu berkoar-koar tentang kebijakan yang mereka ambil dilengkapi dengan data yang ada dan analisis yang baik. Entah yang nulis paper untuk G20 kita kurang mendalami, entah data yang BI dapatkan selama ini memang ga pernah mendukung pengambilan keputusan, atau entah itu adalah bahan terbaik yang menurut BI sebaiknya dipresentasikan di G20 meeting untuk alasan tertentu.

Page 13: bank indonesia.doc

*Poin lagi untuk memori aku selama di BI nantinya untuk belajar dari kasus ini*

Aku belum masuk aja udah koar-koar kritik sana sini yee… Maksudku nulis adalah mencatat segala pikiran yang, aku tinggal tidur malam ini, besok juga sudah hilang. Bukan maksud menyinggung pihak tertentu atau berusaha membocorkan sesuatu. No no.. BI juga instansi aku nantinya, ya masa aku senang melihat kapalku tenggelam?

Semoga catatan kecil ini bisa bermanfaat di kemudian hari, amiiin…