Perlindungan dan Eksistensi HaKI Di Indonesia.doc

21
Perlindungan dan Eksistensi HaKI di Indonesia Disusun Oleh: Abdy Perdana K E0011003 Sartika Bani Kharisma E0011282 Shinta Putri Pradita E0011291 Yoepy Hapsaputra E0011334 Yossy Setyanawati E0011340 Zulfatul Uma E0011347 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

description

HaKi

Transcript of Perlindungan dan Eksistensi HaKI Di Indonesia.doc

Page 1: Perlindungan dan Eksistensi HaKI Di Indonesia.doc

Perlindungan dan Eksistensi HaKI di

Indonesia

Disusun Oleh:

Abdy Perdana K E0011003

Sartika Bani Kharisma E0011282

Shinta Putri Pradita E0011291

Yoepy Hapsaputra E0011334

Yossy Setyanawati E0011340

Zulfatul Uma E0011347

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

Page 2: Perlindungan dan Eksistensi HaKI Di Indonesia.doc

KATA PENGANTAR

Pertama-tama kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan YME karena

atas Ridho dan Rahmatnya saya masih diberi kesempatan untuk mengerjakan dan

menyelesaikan tugas makalah ini.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas pembuatan makalah dalam

mata kuliah Pengantar Ilmu Hukum. Dengan judul “Perlindungan dan Eksistensi

HaKI Di Indonesia” Kami menyadari bahwa makalah ini belum merupakan suatu

hasil yang baik karena masih ada kekurangan di dalam makalah yang saya buat.

Tetapi kami berharap agar makalah ini dapat berguna dan diterima untuk mata

kuliah hukum HAKI.

Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada dosen

pembimbing Dr. M. Hudi Asrori S, SH, M.Hum. dan teman-teman yang telah

membantu dalam penyelesaian makalah ini. Oleh karena itu, dengan selesainya

makalah ini, maka kepada semua pihak yang tersebut diatas saya menyampaikan

terima kasih. Besar harapan,makalah ini dapat bermanfaat untuk kedepannya.

Surakarta, Maret 2013

Penulis

Page 3: Perlindungan dan Eksistensi HaKI Di Indonesia.doc

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dengan melihat kondisi saat ini HaKI telah menjadi salah satu isu penting

yang selalu diperhatikan oleh kalangan negara-negara maju di dalam melakukan

hubungan perdagangan dan hubungan ekonomi lainnya. Khusus dalam kaitannya

dengan dengan Amerika Serikat misalnya, hingga saat ini status Indonesia masih

tetap sebagai negara dengan status 'Priority Watch List' (PWL) sehingga

memperlemah negosiasi. Globalisasi yang sangat identik dengan free market, free

competition dan transparansi memberikan dampak yang cukup besar terhadap

perlindungan HaKI di Indonesia. Situasi seperti ini pun memberikan tantangan

kepada Indonesia, di mana Indonesia diharuskan untuk dapat memberikan

perlindungan yang memadai atas HaKI sehingga terciptanya persaingan yang

sehat yang tentu saja dapat memberikan kepercayaan kepada investor untuk

berinvestasi di Indonesia. HaKI ini merupakan padanan dari bahasa Inggris

Intellectual Property Right. Kata “intelektual” tercermin bahwa obyek kekayaan

intelektual tersebut adalah kecerdasan, daya pikir, atau produk pemikiran

manusia.

HaKI adalah hak eksklusif yang diberikan suatu peraturan kepada

seseorang atau sekelompok orang atas karya ciptanya. Hak Atas Kekayaan

Intelektual sifatnya berwujud, berupa informasi, ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, sastra, keterampilan dan sebagainya yang tidak mempunyai bentuk tertentu.

Adanya perlindungan hukum atas HaKI dimaksudkan untuk memberi kejelasan

hukum mengenai hubungan antara ciptaan / penemuan yang merupakan hasil

karya intelektual manusia dengan si pencipta/ penemu atau pemegang hak dengan

pemakai yang mempergunakan hasil karya intelektual tersebut. Adanya kejelasan

hukum atas kepemilikan HaKI adalah merupakan pengakuan hukum serta

pemberian imbalan yang diberikan kepada seseorang atas usaha dan hasil karya

kreatif manusia yang telah diciptakan atau ditemukan.

Page 4: Perlindungan dan Eksistensi HaKI Di Indonesia.doc

Dewasa ini perhatian terhadap hak kekayaan intelektual semakin

berkembang, namun demikian tidak sedikit pula muncul kritik terhadap HKI.

Makalah ini akan menganalisa eksistensi HKI. Untuk memudahkan pemahaman,

makalah ini akan difokuskan pada konsep perlindungan HKI yang meliputi sifat,

prinsip dan sistem HKI, pengaturan HKI sebagai upaya pemenuhan hak atas

IPTEK, budaya dan seni, serta permasalahan dan pemanfaatan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana perkembangan dan eksistensi HaKI di Indonesia?

2. Mengapa HaKI harus dilindungi ?

3. Apa sajakah dasar hukum perlindungan HaKI di Indonesia?

Page 5: Perlindungan dan Eksistensi HaKI Di Indonesia.doc

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan dan eksistensi HaKI di Indonesia

Secara faktual yurisdis, HaKI merupakan suatu sistem perlindungan

hukum yang sangat luas, karena meliputi juga perlindungan terhadap pengetahuan

tradisional (traditional knowledge) seperti karya peninggalan prasejarah, benda-

benda budaya nasional, folklor, dan hasil-hasil kebudayaan rakyat yang menjadi

milik bersama seperti cerita, hikayat,dongeng, legenda, kaligrafi dan karya –

karya lainnya, juga Geographical Indication ( indikasi geografis ) yaitu suatu

produk yang dihasilkan ditempat tertentu dan memiliki karakteristik khusus yang

hanya ditemukan pada tempat (geografi ) tertentu.

Hak Kekayaan Intelektual merupakan salah satu bidang Hak Asasi

Manusia, yaitu bidang ekonomi, sosial dan budaya. Sebagaimana halnya HAM

pada umumnya, HKI melekat pada diri setiap orang hanya karena ia manusia dan

bukan karena diberikan pihak lain, termasuk negara. Hak-hak asasi merupakan

bagian dari hak-hak moral. Hak hak tersebut bersemayam dalam kemanusiaan

seseorang. Sumber langsung dari hak asasi manusia adalah martabat (nilai luhur )

setiap manusia. Kesadaran akan pentingnya hak-hak semakin matang sejalan

dengan kesadaran umat manusia yang juga semakin berkembang. Penghargaan

dan pengakuan terhadap-hak berhubungan erat dengan penghayatan, khususnya

nilai-nilai moral.

Sejalan dengan pendapat di atas Shad Saleem Faruqui mengatakan bahwa

hak-hak dasar melekat sejak lahir. Hak-hak tersebut dimiliki seseorang karena ia

manusia. Hak- hak tersebut berlaku bagi setiap anggota umat manusia tanpa

memperhatikan faktor-faktor pemisah seperti ras, agama, warna

kulit,kasta,kepercayaan, jenis kelamin dankebangsaan. Hak-hak itu bersifat

supralegal, yaitu tidak tergantung pada adanya suatu negara atau Undang-Undang

Dasar, mempunyai wewenang untuk bertindak lebih tinggi, dan lepas dari

pemerintah, dan dimiliki manusia, bukan karena perbuatan amal dan kemurahan

Page 6: Perlindungan dan Eksistensi HaKI Di Indonesia.doc

hati negara tetapi berasal dari sebuah sumber yang lebih unggul dari pada hukum

buatan manusia.

HaKI bagi masyarakat barat bukanlah sekedar perangkat hukum yang

digunakan hanya untuk perlindungan terhadap hasil karya intelektual seseorang

akan tetapi dipakai sebagai alat strategi usaha dimana karena suatu penemuan

dikomersialkan atau kekayaan intelektual, memungkinkan pencipta atau penemu

tersebut dapat mengeksploitasi ciptaan/penemuannya secara ekonomi. Hasil dari

komersialisasi penemuan tersebut memungkinkan pencipta karya intelektual untuk

terus berkarya dan meningkatkan mutu karyanya dan menjadi contoh bagi

individu atau pihak lain, sehingga akan timbul keinginan pihak lain untuk juga

dapat berkarya dengan lebih baik sehingga timbul kompetisi.

2.2 Perlindungan HKI di Indonesia

Pengaturan tentang HKI di Indonesia, dapat dilihat dari Undang-undang

Dasar dan peraturan perundang-undangan lainnya. Dengan menginventarisir

pengaturan HKI dalam Tiga Undang-Undang Dasar dan berbagai peraturan

perundang-undangan lainnya. HKI dalam UUD 1945, terutama Hak Cipta diatur

dalam Pasal 32, yang menetapkan agar pemerintah memajukan kebudayaan

nasional Indonesia. Penjelasan UUD 1945 memberikan rumusan tentang

kebudayaan bangsa Indonesia sebagai “ Kebudayaan yang timbul sebagai buah

usaha budinya rakyat Indonesia seluruhnya”, “ termasuk kebudayaan lama dan

asli yang terdapat sebagai puncak-puncak kebudayaan di daerah-daerah di Seluruh

Indonesia”. Amandemen kedua UUD 1945 mengaturnya dalam Pasal 28 C ayat

(1), bahwa:

“Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan

kebutuhandasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari

ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas

hidupnya demi kesejahteraan umat manusia. “

Selain itu Pasal 28 ayat (3) menetapkan bahwa:

Page 7: Perlindungan dan Eksistensi HaKI Di Indonesia.doc

“ Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras

dengan perkembangan zaman dan peradaban”.

Pengaturan ini sangat penting kedudukannya dalam kaitannya dengan

upaya melindungi kekayaan intelektual yang dimiliki oleh masyarakat tradisional

Indonesia yang sangat potensial nilai ekonominya.

Prinsip-prinsip hak kekayaan intelektual meliputi sebagai berikut:

a. Prinsip Keadilan (The Principle of Natural Justice)

Berdasarkan prinsip ini, hukum memberikan perlindungan kepada

pencipta berupa suatu kekuasaan untuk bertindak dalam rangka

kepentingan yang disebut hak. Pencipta yang menghasilkan suatu karya

bedasarkan kemampuan intelektualnya wajar jika diakui hasil karyanya.

b. Prinsip Ekonomi (The Economic Argument)

Berdasarkan prinsip ini HAKI memiliki manfaat dan nilai ekonomi serta

berguna bagi kehidupan manusia. Nilai ekonomi pada HAKI merupakan

suatu bentuk kekayaan bagi pemiliknya, pencipta mendapatkan

keuntungan dari kepemilikan terhadap karyanya seperti dalam bentuk

pembayaran royalti terhadap pemutaran musik dan lagu hasil ciptanya

c. Prinsip Kebudayaan (The Cultural Argument)

Berdasarkan prinsip ini, pengakuan atas kreasi karya sastra dari hasil

ciptaan manusia diharapkan mampu membangkitkan semangat dan minat

untuk mendorong melahirkan ciptaan baru. Hal ini disebabkan karena

pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan, seni dan sastra sangat

berguna bagi peningkatan taraf kehidupan, peradaban dan martabat

manusia. Selain itu, HAKI juga akan memberikan keuntungan baik bagi

masyarakat, bangsa maupun negara.

Page 8: Perlindungan dan Eksistensi HaKI Di Indonesia.doc

d. Prinsip Sosial (The Social Argument)

Berdasarkan prinsip ini, sistem HAKI memberikan perlindungan kepada

pencipta tidak hanya untuk memenuhi kepentingan individu, persekutuan

atau kesatuan itu saja melainkan berdasarkan keseimbangan individu dan

masyarakat. Bentuk keseimbangan ini dapat dilihat pada ketentuan fungsi

sosial dan lisensi wajib dalam undang-undang hak cipta Indonesia.

Kebutuhan negara Indonesia terhadap perlindungan Hak Atas Kekayaan

Intelektual akhirnya memaksa Indonesia untuk mengadopsi peraturan-peraturan

terkait. Peraturan yang terkait dengan HAKI digunakan secara resmi oleh

Indonesia sejak 1994 lalu. Peraturan tersebut terdapat pada Undang-undang

Nomor 7 Tahun 1994 mengenai pengesahan Agreement Establishing the World

Trade Organization atau pengesahan Pembentukan Organisasi Perdagangan

Dunia.

Tujuan perlindungan HaKI adalah untuk memberi kejelasan hukum antara

kekayaan intelektual yang merupakan hak kebendaan dengan si pencipta/penemu

atau pemegang hak dengan pemakai yang mempergunakannya. Agar supaya

perlindungan hukum itu ada, maka diaturlah ketentuan-ketentuan peraturan

perundangan yang berkaitan dengan HaKI. Dengan kata lain adapun tujuan

perlindungan kekayaan intelektual melalui HKI secara umum meliputi:

1. Memberi kejelasan hukum mengenai hubungan antara kekayaan

dengan inventor, pencipta, desainer, pemilik, pemakai, perantara

yang menggunakannya, wilayah kerja pemanfaatannya dan yang

menerima akibat pemanfaatan HKI untuk jangka waktu tertentu.

2. Memberikan penghargaan atas suatu keberhasilan dari usaha atau

upaya menciptakan suatu karya intelektual.

3. Mempromosikan publikasi invensi atau ciptaan dalam bentuk

dokumen HKI yang terbuka bagi masyarakat.

4. Merangsang terciptanya upaya alih informasi melalui kekayaan

intelektual serta alih teknologi melalui paten.

Page 9: Perlindungan dan Eksistensi HaKI Di Indonesia.doc

5. Memberikan perlindungan terhadap kemungkinan ditiru karena

karya intelektual karena adanya jaminan dari negara bahwa

pelaksanaan karya intelektual hanya diberikan kepada yang berhak.

2.3 Dasar Hukum HaKI

Dasar hukum mengenai HaKI di Indonesia sendiri diatur dengan undang-

undang Hak Cipta No.19 Tahun 2003, Undang-Undang Hak Cipta ini melindungi

antara lain atas hak cipta program atau piranti lunak komputer, buku pedoman

penggunaan program atau piranti lunak komputer dan buku-buku (sejenis)

lainnya. Terhitung sejak 29 Juli 2003, Pemerintah Republik Indonesia mengenai

Perlindungan Hak Cipta, perlindungan ini juga mencakup :      

Program atau Piranti lunak komputer, buku pedoman pegunaan program

atau piranti lunak komputer, dan buku-buku sejenis lainnya.

Dari warga Negara atau mereka yang bertempat tinggal atau berkedudukan

di Amerika Serikat, atau

Untuk mana warga Negara atau mereka yang bertempat tinggal atau 

berkedudukan di Amerika Serikat memiliki hak-hak ekonomi yang

diperoleh dari Undang-Undang Hak Cipta, atau untuk mana suatu badan

hukum (yang secara langsung atau tak langsung dikendalikan, atau

mayoritas dari saham-sahamnya atau hak kepemilikan lainnya dimiliki,

oleh warga Negara atau mereka yang bertempat tinggal atau berkedudukan

di Amerika Serikat) memiliki hak-hak ekonomi itu.

Program atau piranti lunak komputer, buku pedoman penggunaan program

atau piranti lunak komputer dan buku-buku sejenis lainnya yang pertama

kali diterbitkan di Amerika Serikat.

Para anggota BSA termasuk ADOBE, AutoDesk, Bently, CNC Software,

Lotus Development, Microsoft, Novell, Symantec, dan Santa Cruz Operation

Page 10: Perlindungan dan Eksistensi HaKI Di Indonesia.doc

adalah perusahaan-perusahaan pencipta program atau piranti lunak komputer

untuk komputer pribadi (PC) terkemuka di dunia, dan juga adalah badan hukum

Amerika Serikat yang berkedudukan di Amerika Serikat. Oleh karena itu program

atau piranti lunak komputer, buku-buku pedoman penggunaan program atau

piranti lunak komputer dan buku-buku sejenis lainnya ciptaan perusahaan-

perusahaan tersebut dilindungi pula oleh Undang-Undang Hak Cipta Indonesia.

Jika seseorang melakukan suatu pelanggaran terhadap hak cipta orang lain

maka orang tersebut dapat dikenakan tuntutan pidana maupun gugatan perdata.

Jika anda atau perusahaan melanggar hak cipta pihak lain, yaitu dengan sengaja

dan tanpa hak memproduksi, meniru atau menyalin, menerbitkan atau

menyiarkan, memperdagangkan atau mengedarkan atau menjual karya-karya hak

cipta pihak lain atau barang-barang hasil pelanggaran hak cipta (produk-produk

bajakan) maka anda telah melakukan tindak pidana yang dikenakan sanksi-sanksi

pidana sebagai berikut,

KETENTUAN PIDANA PASAL 72

1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan

sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) atau pasal 49 dan ayat (2)

dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu)

bulan dan atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah),

atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan atau denda paling

banyak Rp. 5.000.000.000,00 (Lima ratus juta rupiah).

2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan,

atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran

Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana

dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan atau denda paling

banyak Rp. 500.000.000.000,00 (Lima ratus juta rupiah).

3. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak memperbanyak penggunaan

untuk kepentingan komersial suatu Program Komputer dipidana dengan

pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan atau denda paling banyak

Rp. 500.000.000.000,00 (Lima ratus juta rupiah).

Page 11: Perlindungan dan Eksistensi HaKI Di Indonesia.doc

4. Barang siapa dengan sengaja melanggar pasal 17 dipidana dengan pidana

penjara paling lama 5 (lima) tahun dan atau denda paling banyak Rp.

1.000.000.000.000,00 (Satu milyar rupiah).

5. Barang siapa dengan sengaja melanggar pasal 19, pasal 20, atau pasal 49

ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan

atau denda paling banyak Rp. 150.000.000.000,00 (Seratus lima puluh juta

rupiah).

6. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melanggar pasal 24 atau pasal

55 dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan atau

denda paling banyak Rp. 150.000.000.000,00 (Seratus lima puluh juta

rupiah).

7. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melanggar pasal 25 dipidana

dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan atau denda paling

banyak Rp. 150.000.000.000,00 (Seratus lima puluh juta rupiah).

8. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melanggar pasal 27 dipidana

dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan atau denda paling

banyak Rp. 150.000.000.000,00 (Seratus lima puluh juta rupiah).

9. Barang siapa dengan sengaja melanggar pasal 28 dipidana dengan pidana

penjara paling lama 5 (lima) tahun dan atau denda paling banyak Rp.

1.500.000.000.000,00 (Satu milyar lima ratus juta rupiah).

Disamping itu, anda dan atau perusahaan anda juga dapat dikenakan

gugatan perdata dari pemegang atau pemilik hak cipta itu, yang dapat menuntut

ganti rugi dan atau memohon pengadilan untuk menyita produk-produk bajakan

tersebut dan memerintahkan anda atau perusahaan anda menghentikan

pelanggaran-pelanggaran itu.

Page 12: Perlindungan dan Eksistensi HaKI Di Indonesia.doc

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

1. HaKI bagi masyarakat bukanlah sekedar perangkat hukum yang digunakan

hanya untuk perlindungan terhadap hasil karya intelektual seseorang akan

tetapi dipakai sebagai alat strategi usaha dimana karena suatu penemuan

dikomersialkan atau kekayaan intelektual, memungkinkan pencipta atau

penemu tersebut dapat mengeksploitasi ciptaan/penemuannya secara

ekonomi. Hasil dari komersialisasi penemuan tersebut memungkinkan

pencipta karya intelektual untuk terus berkarya dan meningkatkan mutu

karyanya dan menjadi contoh bagi individu atau pihak lain, sehingga akan

timbul keinginan pihak lain untuk juga dapat berkarya dengan lebih baik

sehingga timbul kompetisi.

2. Tujuan perlindungan kekayaan intelektual melalui HKI secara umum

meliputi:

Memberi kejelasan hukum mengenai hubungan antara kekayaan

dengan inventor, pencipta, desainer, pemilik, pemakai, perantara

yang menggunakannya, wilayah kerja pemanfaatannya dan yang

menerima akibat pemanfaatan HKI untuk jangka waktu tertentu.

Memberikan penghargaan atas suatu keberhasilan dari usaha atau

upaya menciptakan suatu karya intelektual.

Mempromosikan publikasi invensi atau ciptaan dalam bentuk

dokumen HKI yang terbuka bagi masyarakat.

Merangsang terciptanya upaya alih informasi melalui kekayaan

intelektual serta alih teknologi melalui paten.

Memberikan perlindungan terhadap kemungkinan ditiru karena

karya intelektual karena adanya jaminan dari negara bahwa

pelaksanaan karya intelektual hanya diberikan kepada yang berhak.

Page 13: Perlindungan dan Eksistensi HaKI Di Indonesia.doc

3. Jika seseorang melakukan suatu pelanggaran terhadap hak cipta orang lain

maka orang tersebut dapat dikenakan tuntutan pidana maupun gugatan

perdata. Jika seseorang atau perusahaan melanggar hak cipta pihak lain,

yaitu dengan sengaja dan tanpa hak memproduksi, meniru atau menyalin,

menerbitkan atau menyiarkan, memperdagangkan atau mengedarkan atau

menjual karya-karya hak cipta pihak lain atau barang-barang hasil

pelanggaran hak cipta (produk-produk bajakan) maka dianggap telah

melakukan tindak pidana yang dapat dikenakan sanksi-sanksi pidana.

Page 14: Perlindungan dan Eksistensi HaKI Di Indonesia.doc

DAFTAR PUSTAKA

Robert Hass “Hak-hak Asasi Manusia dan Media”Yayasan Obor Indonesia, Jakarta 1998.

Lindsey, Tim. Dkk. 2003. “Hak Kekayaan Intelektual Suatu Pengantar”.

Bandung : Alumni.

Kitab Undang-undang Hukum Pidana.

hki.umm.ac.id/home.php

http://www.greasy.com/.agussardjono.accessed

Page 15: Perlindungan dan Eksistensi HaKI Di Indonesia.doc