Bani Umayyah Spi

24
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Sejarah peradaban Islam tentang Bani Umayyah yang kami uraikan ini bertujuan untuk lebih bisa memahami secara kritis tentang peradaban dan kebudayaan Islam Bani Umayyah khususnya dan umumnya semua peradaban dan kebudayaan Islam, jadi bukan berarti bahwa masalah-masalah yang menyangkut kebudayaan dan peradaban Islam lainnya menjadi tidak penting dalam pembahasan ini. Kebudayaan adalah bentuk ungkapan dengan semangat mendalam suatu masyarakat, sedangkan manisfetasi-manisfetasi kemajuan mekanis dan teknologis lebih berkaitan dengan peradaban, kalau kebudayaan lebih banyak direfleksikan dalam seni, sastra, religi (agama) dan moral maka peradaban terefleksi dalam politik, ekonomi, dan teknologi. Yang perlu dikritisi disini ialah Mu’awiyah juga telah membuat tradisi baru yang mengubah karakter sistem pemerintahan dalam Islam. Sistem warisan telah menggantikan posisi sistem 1

description

Bani Umayyah Spi

Transcript of Bani Umayyah Spi

Page 1: Bani Umayyah Spi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

         Sejarah peradaban Islam tentang Bani Umayyah yang kami uraikan ini bertujuan untuk

lebih bisa memahami secara kritis tentang peradaban dan kebudayaan Islam Bani Umayyah

khususnya dan umumnya semua peradaban dan kebudayaan Islam, jadi bukan berarti bahwa

masalah-masalah yang menyangkut kebudayaan dan peradaban Islam lainnya menjadi tidak

penting dalam pembahasan ini.

Kebudayaan adalah bentuk ungkapan dengan semangat mendalam suatu masyarakat,

sedangkan manisfetasi-manisfetasi kemajuan mekanis dan teknologis lebih berkaitan dengan

peradaban, kalau kebudayaan lebih banyak direfleksikan dalam seni, sastra, religi (agama) dan

moral maka peradaban terefleksi dalam politik, ekonomi, dan teknologi.

Yang perlu dikritisi disini ialah Mu’awiyah juga telah membuat tradisi baru yang

mengubah karakter sistem pemerintahan dalam Islam. Sistem warisan telah menggantikan

posisi sistem permusyawaratan, dan hal itu nampaknya berdampak abadi dalam sejarah.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1.2.1 Bagaimana sejarah peradaban islam pada masa Bani Umayyah?

1.2.2 Bagaimana sejarah perkembangan dan kemajuan Bani Umayyah?

1.2.3 Apa saja factor-faktor penyebab runtuhnya Dinasty Umayyah?

1

Page 2: Bani Umayyah Spi

BAB II

SEJARAH PERADABAN ISLAM MASA BANI UMAYYAH

Bani umayyah adalah salah satu dari keluarga suku Quraisy, keturunan Umayyah bin

Abdul Syams bin Abdul Manaf. Nama dinasti ini dirujuk kepada Umayyah bin abdul Syams, kakek

buyut dari Muawiyah bin Abu Sufyan. Pada umumnya sejarawan memandang negatif terhadap

Muawiyah -pendiri dinasti, disamping cara perolehan legalitas kekuasaanya identik dengan

tipu muslihat, kelicikan juga diperkuat dengan adanya kebijakan yang mengejutkan, yang

tidak pernah dilakukan sebelumnya yaitu pemberlakuan sistem monarchihereditas (kerajaan

turun temurun). Namun demikian, kontribusi dinasti Umayyah pun tidak bisa diabaikan, salah

satunya adalah tentang ekspansi atau perluasan wilayah ini yang bisa dikatakan berhasil

meskipun di tengah-tengah kondisi politik yang kurang mendukung. Hal inilah yang

menyebabkan bahwa pada masa khalifah Umayyah diidentikkan dengan masa perluasan

wilayah.

2.1 KHILAFAH BANI UMAYYAH

Memasuki masa kekuasaan Muawiyah (661-750 M) yang menjadi awal kekuasaan

Bani Umayyah, pemerintah yang bersifat demokratis berubah menjadi monarchihereditas

(kerajaan turun temurun). Kekhalifahan Muawiyah diperoleh melalui kekerasan, diplomasi,

dan tipu daya, tidak dengan pemilihan atau suara terbanyak. Sukesi kepemimpinan secara

turun temurun dimulai ketika Muawiyah mewajibkan seluruh rakyatnya untuk menyatakan

setia terhadap anaknya, yazid. Mu’awiyah bermaksud mencontoh monarchi di Persia dan

Bizantium. Ide awal pewarisan kekhalifahan ini sebenarnya berasal dari al-Mughirah ibn

Syu’bah (gubernur Kufah). Ia menyarankan agar Mu’awiyah mengangkat Yazid. Kemudian

Mu’awiyah mengikuti saran al-Mughirah karena beberapa alasan yang menurutnya kuat,

meski harus mengabaikan saran Ziyad (gubernur Bashra).

2

Page 3: Bani Umayyah Spi

Mu’awiyah mempunyai beberapa alasan mengenai pengangkatan Yazid, yaitu:

Pertama, Yazid adalah satu-satunya orang yang bisa diterima orang-orang Siria, karena

apabila dari keluarga lain akan membawa ke dalam keluarga dan marganya sesuatu yang

mengganggu keseimbangan kekuatan-kekuatan rawan yang telah dikembangkan oleh

Mu’awiyah. Latar belakang pengangkatan Yazid sebagai putra mahkota dan bukan yang

lainnya adalah untuk menjaga kemashlahatan rakyat dalam kesatuan dan kebersatuan aspirasi

mereka, dengan kesepakatan Bani Umayyah. Alasannya bahwa Bani Umayyah tidak rela bila

khalifah bukan dari kalangan dalam mereka dalam kapasitas mereka sebagai elit masyarakat

Quraisy dan para penganut Islam secara keseluruhan, sekaligus kelompok yang paling

berkuasa diantara mereka. Kedua, faktor usia Mu’awiyah yang sudah tua mendesaknya untuk

cepat memilih siapa penggantinya. Ketiga, Mu’awiyah khawatir akan terjadi fitnah

sebagaimana fitnah petumpahan darah sejak kematian Khalifah Utsman.

          Atas dasar itu, Mu’awiyah meminta dikirimkan delegasi-delegasi dari kota-kota besar.

Kemudian delegasi yang datang dari kota Bashra, Kufah, dan Madinah berkumpul dalam

sebuah konferensi yang pada akhirnya mereka sepakat mendukung pembai’atan Yazid. Dari

situlah bisa di lihat bahwa Mu’awiyah telah membuat tradisi baru yang mengubah karakter

sistem pemerintahan dalam Islam. Sistem warisan telah menggantikan posisi sistem

permusyawaratan.

Mu’awiyah memang tetap menggunakan istilah khalifah, namun, dia memberikan

interpretasi baru dari kata-kata itu untuk mengagungkan jabatan tersebut. Dia menyebutnya

“khalifah Allah” dalam pengertian “penguasa” yang diangkat oleh Allah. Dan tentu saja

peristiwa ini sangat bertolak belakang dengan kondisi yang ada sebelumnya baik di masa

Rasulullah maupun di masa Khulafaur Rasyidin. Dalam perjalanan sejarah, kebijaksanaan

Muawiyah ini telah menjadi pembeda antara kepemimpinan sebelum dan sesudahnya.

3

Page 4: Bani Umayyah Spi

Masa Rasulullah diyakini sebagai model pemerintahan dan kepemimpinan yang ideal

karena berlandaskan pada :

1. Perundang-undangan Ilahi dimana kekuasaan tertinggi di tangan Allah. Artinya,

khalifah sebagai wakil harus bertindak di bawah undang-undang Ilahi

2. Mengutamakan keadilan antara sesama manusia (QS:42:15)

3. Mewujudkan persamaan antara kaum muslimin tanpa tanpa membedakan warna, suku,

bahasa, dan tanah air (QS:49:10)

4. Memandang pemerintahan sebagai sebuah amanat Allah dan kaum muslimin sehingga

tidak dibenarkan untuk menggunakanya dengan cara yang diragukan dan atau untuk

kepentingan pribadi atau golongan (QS:4:58)

5. Mengedepankan prinsip musyawarah dalam pengambilan keputusan (QS:42:38)

6. Mewajibkan masyarakat untuk patuh kepada pemerintah selama pemerintahan berada

dalam undang-undang Ilahi (QS:60:12

7. Mengaharamkan siapapun untuk mencari kekuasaan bagi dirinya sendiri (QS:28:83)

8. Menerapkan prinsip kesejahteraan dan kemakmuran sebagai tujuan Negara

9. Menerapkan prinsip amar ma’ruf nahi munkar

Konsep pemerintahan di atas juga merupakan konsep pemerintahan yang dijalankan

masa khulafaur Rasyidin -kekhalifahan yang adil dan benar menurut pandangan kaum

muslimin. Hal ini dapat diamati dari ciri khas pemerintahannya, yaitu :

1. Proses pengangkatan khalifah berdasarkan pemilihan atau musyawarah

2. Model pemerintahanyapun berdasarkan musyawarah. Ke-empat khalifah tidak pernah

sekalipun memutuskan perkara tanpa bermusyawarah

3. Mengetatkan penggunaan baitul mal, dimana tidak diizinkan adanya pemasukan atau

pengeluaran dari dan ke baitul mal bila tidak sesuai dengan syariat

4. Menjauhkan ashabiyah dalam pemerintahanya

4

Page 5: Bani Umayyah Spi

5. Menumbuhsuburkan jiwa demokratis dalam masyarakat, adanya kemerdekaan yang

sempurna untuk mengkritik dan mengeluarkan pendapat

Kedua konsep pemerintahan –baik masa Rasulullah dan khulafaur Rasyidin di atas-

sangatlah bertolak belakang dengan konsep pemerintahan yang diterapkan sesudahnya,

diawali dengan pemerintahan Dinasti Umayyah. Dan perbedaan konsep pemerintahan

tersebut diperkuat dengan ucapan Muawiyah “Aku adalah raja pertama” dan sabda nabi

“Masa khilafah sepeninggalanku 30 tahun, kemudian setelah itu akan datang masa

kerajaan.

2.2 PERKEMBANGAN DAN KEMAJUAN PERADABAN YANG DICAPAI

Pemindahan ibukota dari Madinah ke Damaskus melambangkan zaman imperium baru

dengan menggesernya untuk selama-lamanya dari pusat Arabia, yakni Madinah yang

merupakan pusat agama dan politik kepada sebuah kota yang kosmopolitan. Dari kota inilah

daulat Umayyah melanjutkan ekspansi kekuasaan Islam dan mengembangkan pemerintahan

sentral yang kuat, yaitu sebuah imperium Arab.

Ekspansi yang berhasil dilakukan pada masa Mu’awiyah antara lain ke wilayah-

wilayah: Tunisia, Khurasan sampai ke sungai Oxus, Afganistan sampai ke Kabul, serangan ke

ibukota Bizantium (Konstantinopel). Kemudian ekspansi ke timur dilanjutkan oleh khalifah

Abdul Malik yang berhasil menaklukkan Balkh, Sind, Khawarizm, Fergana, Samarkand, dan

India. Ekspansi ke barat dilanjutkan pada masa al-Walid ibn Abdul Malik dengan

mengadakan ekspedisi militer dari Afrika Utara menuju barat daya, benua Eropa. Wilayah

lainnya yang berhasil ditaklukan adalah al-Jazair, Maroko, ibukota Spanyol (Kordova),

Seville, Elvira, dan Toledo. Di zaman Umar ibn Abdul Aziz, serangan dilakukan ke Perancis.

Selain itu, wilayah kekuasaan Islam meliputi Spanyol, Afrika Utara, Siria, Palestina, Jazirah

Arab, Irak, dan sebagian Asia Tengah.

5

Page 6: Bani Umayyah Spi

        Jasa-jasa dalam pembangunan di berbagai bidang banyak dilakukan Bani Umayyah.

Mu’awiyah mendirikan dinas pos, menertibkan angkatan bersenjata, mencetak mata uang, dan

jabatan Qadhi (hakim) mulai berkembang menjadi profesi sendiri. Abdul Malik ibn Marwan

adalah khaifah yang pertama kali membuat mata uang dinar dan menuliskan di atasnya ayat-

ayat al-Qur’an. Ia juga melakukan pembenahan administrasi pemrintahan dan mmberlakukan

bahasa Arab sebagai bahasa resmi administrasi pemerintahan Islam. Pada masa khalifah Al-

Walid ibn Abdul Malik di bangun panti-panti untuk orang cacat, membangun jalan-jalan raya,

pabrik-pabrik, gedung pemerintahan dan masjid-masjid yang megah. Khalifah Umar ibn

Abdul Aziz memprioritaskan pembangunan dalam negeri, keberhasilannya antara lain ialah

menjalin hubungan baik dengan golongan Syi’ah, memberi kebebasan kepada penganut

agama lain untuk beribadah sesuai dengan keyakinannya, pungutan pajak diperingan, dan

kedudukan mawali (non Arab) disejajarkan dengan muslim Arab. Dengan keberhasilan dan

keteladanannya, maka Umar ibn Abdul Aziz sering disebut-sebut sebagai khalifah kelima

setelah Ali ibn Abi Thalib. Di bidang keilmuan atau pendidikan, cakupan keilmuannya

tentang teologi dan keagamaan, misalnya legalisasi penyusunan al-Qur’an pada masa Utsman

yang telah disusun oleh Abu Bakar. Di bidang kesastraan, muncul para penyair terkenal,

seperti Umar ibn Abi Rabi’ah, Tuwais, Ibnu Suraih, dan Al-Garidh.

Selain itu, jenis atau pola pemerintahan terdahulu mulai berubah sejak zaman

Mu’awiyah. Mu’awiyah bermaksud mengikuti gaya pemerintahan monarki di Persia dan

Bizantium. Ia tetap memakai istilah khalifah, namun memberi interprestasi baru. Ia menyebut

dirinya “khalifah Allah” dalam pengertian “penguasa” yang diangkat oleh Allah. Menurut

beberapa ahli sejarah, pola pemerintahan yang dipakai pada masa Bani Umayyah adalah

Otokrasi. Walaupun telah berbentuk kerajaan, Bani Umayyah tetap membuktikan

eksistensinya dengan terus membuat kemajuan-kemajuan.

6

Page 7: Bani Umayyah Spi

2.2.1 DINAMIKA INTELEKTUAL

Mengingat masa Umayyah merupakan benih bagi munculnya the Golden Age di masa

abbasiyah nanti. Bisa dilihat dinamika intelektualnya dari berbagai bidang yakni :

NO Bidang Bukti

1 Kedokteran

1. Khaliafah al-walid telah memberikan sumbangan berupa

pemisahan antara ahli tentang penyebab penyakit dengan

ahli tentang pengobatan

2. Khalifah Umar telah memindahkan sekolah kedokteran

dari iskandariah ke Antiokhia dan harran

3 Kimia

1. Khalifah Khalid bin yazid memerintahkan penterjemahan

buku-buku kedokteran, kimia dan astrologi dari bahasa

Yunani dan Kopti kedalam bahasa Arab

4 Sejarah/Historiografi

1. Ubaidbin Syarya penulis sejarah dalam bentuk sirah dan

maghazi dan telah menginformasikannya ke Muawiyah

tentang pemerintahan bangsa Arab dahulu dan asal usul

ras mereka.

2. Muncul tokoh-tokoh sejarah seperti Wahab ibnu

Munabbih, Kaab al-Akhbar dan lainya

5 Arsitek

1. Adanya usaha untuk meningkatkan artistik masjid

dengan memasukkan seni arsitektur Yunani, Syria dan

Persia

2. Adanya relief di dinding istana dan pemandian Khalifah

al-walid ibnu Abd malik

6 Musik 1. Munculnya Said bin Miagah, orang yang pertama kali

memasukkan nyanyian Persia dan Byzantium kedalam

bahasa Arab

2. Munculnya Imran bin Hattan salah seiorang penyair masa

Umayyah

Secara jelas betapa masa Umayyah telah muncul Ghirah yang berkaitan dengan ilmu

pengetahuan yang selanjutnya mengalami puncaknya masa Abbasiyah.

7

Page 8: Bani Umayyah Spi

2.3 GERAKAN SEPARATIS, PERLAWANAN DAN PEMBERONTAKAN

Berbagai kemajuan memang telah dicapai oleh bani Umayyah, namun konflik internal

tetap terjadi. Hal ini terbukti dengan banyaknya gerakan pemberontakan yang muncul dan

pada akhirnya menimbulkan perang saudara. Diantara gerakan-gerakan perlawanan tersebut

antara lain:

1. Syi’ah

Gerakan ini merupakan gerakan yang paling kuat, paling berani dan solidaritas

kaumnya sangat tinggi, hingga dapat menjatukan kekuasaan Bani Umayyah.

Pemberontakan kaum ini didasarkan atas kebencian mereka teradap Bani Umayyah

dan rasa cinta mereka terhadap keluarga ‘Ali. Gerakan ini erat kaitannya dengan

pemikiran. Salah satu contoh yaitu dukungan kepada Hussain ibn Ali agar menolak

bai’at terhadap Yazid. Karena Hussain tetap mempertahankan keteguhannya, ia

bersama pasukannya dibunuh di Karbela.

2. Perlawanan Abdullah ibn Zubair

Ia adalah seorang yang berambisi ingin menjadi pemimpin. Pertama kali

perlawanannya pada saat perang Jamal. Ia adalah seseorang yang memiliki tipu daya.

Ia juga tidak mempunyai falsafah, revousinya tidak berdasar kepada prinsip-prinsip

yang benar dan bukan pula militer. Hampir dalam setiap pemberontakan, ia turut ambil

bagian,tetapi hanya sebagai provokator.

3. Khawarij

Gerakan ini merupakan kumpulan dari orang-orang yang keluar dari barisan ‘Ali atau

tidak mendukung ‘Ali. Meskipun benci terhadap ‘Ali, kaum ini lebih benci lagi

terhadap Bani Umayyah. Nama lain dari golongan ini adalah Muakkimah.

Pemberontakannya terjadi di Kufah dan di Madinah. Mazhab kaum ini sangat sedikit

menggunakan falsafah dan pemikiran-pemikirannya kurang mendalam.

8

Page 9: Bani Umayyah Spi

4. Mu’tazilah

Gerakan ini bersifat keagamaan, tidak mengumpulkan pasukan dan tidak pernah

menghunuskan pedang. Gerakan ini sangat berkaitan dengan mazhab Khawarij. Dalam

gerakan ini, muncul lagi pendapat golongan, seperti Murji’ah, Jabariyah dan

Mu’tazilah itu sendiri.

Karena konflik internal dalam negeri yang tidak bisa diselesaikan, akhirnya dinasti ini

tumbang (750), dan digantikan dengan Daulat Bani Abbasyiyah. Ada beberapa faktor yang

menyebabkan Bani Umayya melemah dan membawanya pada keancuran, yaitu:

1. Sistem pergantian kalifah melalui garis keturunan merupakan sesuatu yang baru bagi

tradisi Arab yang menekankan aspek senioritas. Cara pengaturan yang tidak jelas serta

terjadi persaingan tidak sehat di dalam keluarga kerajaan.

2. Latar belakang Bani Umayyah tidak lepas dari konflik politik pada masa ‘Ali, jadi

banyak perlawanan dari golongan oposisi.

3. Terjadi pertentangan antar etnis, antar suku dan status golongan mawali

4. Sikap hidup mewah di istana yang dilakukan anak-anak khalifah.

5. Muncul kekuatan baru yang dipelopori oleh keturunan al-Abbas ibn Abd al-Muthalib

9

Page 10: Bani Umayyah Spi

BAB III

KESIMPULAN DAN PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Berdasarkan pada sejarah yang sudah di uraikan di atas bisa di simpulkan bahwa :

1. Alsan Mu’awiyah membuat tradisi baru yang mengubah karakter sistem

pemerintahan dalam Islam adalah :

a. Mu’awiyah bermaksud mencontoh monarchi di Persia dan Bizantium

b. Bani Umayyah tidak rela bila khalifah bukan dari kalangan dalam mereka dalam

kapasitas mereka sebagai elit masyarakat Quraisy dan para penganut Islam secara

keseluruhan, sekaligus kelompok yang paling berkuasa diantara mereka.

c. faktor usia Mu’awiyah yang sudah tua mendesaknya untuk cepat memilih siapa

penggantinya.

d. Mu’awiyah khawatir akan terjadi fitnah sebagaimana fitnah petumpahan darah

sejak kematian Khalifah Utsman.

2. Meskipun masa kepemimpinan bani Umayyah di penuhi banyak intrik politik

internal maupun eksternal tetapi tetap menghasilkan perluasan wilayah Islam

seperti :

a. Ekspansi ke Tunisia, Khurasan sampai ke sungai Oxus, Afganistan sampai ke

Kabul, serangan ke ibukota Bizantium (Konstantinopel).

b. Ekspansi ke timur dilanjutkan oleh khalifah Abdul Malik yang berhasil

menaklukkan Balkh, Sind, Khawarizm, Fergana, Samarkand, dan India.

c. Ekspansi ke barat dilanjutkan pada masa al-Walid ibn Abdul Malik dengan

mengadakan ekspedisi militer dari Afrika Utara menuju barat daya, benua Eropa.

10

Page 11: Bani Umayyah Spi

Wilayah lainnya yang berhasil ditaklukan adalah al-Jazair, Maroko, ibukota

Spanyol (Kordova), Seville, Elvira, dan Toledo.

d. Di zaman Umar ibn Abdul Aziz, serangan dilakukan ke Perancis. Selain itu,

wilayah kekuasaan Islam meliputi Spanyol, Afrika Utara, Siria, Palestina, Jazirah

Arab, Irak, dan sebagian Asia Tengah.

3. Bani Umayyah juga melakukan pembangunan di berbagai bidang seperti :

a. Mu’awiyah

mendirikan dinas pos, menertibkan angkatan bersenjata, mencetak mata uang, dan

jabatan Qadhi (hakim) mulai berkembang menjadi profesi sendiri.

b. Abdul Malik ibn Marwan :

membuat mata uang dinar dan menuliskan di atasnya ayat-ayat al-Qur’an,

melakukan pembenahan administrasi pemrintahan dan memberlakukan bahasa

Arab sebagai bahasa resmi administrasi pemerintahan Islam.

c. Khalifah Al-Walid ibn Abdul Malik

membangun panti-panti untuk orang cacat, membangun jalan-jalan raya, pabrik-

pabrik, gedung pemerintahan dan masjid-masjid yang megah.

d. Khalifah Umar ibn Abdul Aziz

menjalin hubungan baik dengan golongan Syi’ah, memberi kebebasan kepada

penganut agama lain untuk beribadah sesuai dengan keyakinannya, pungutan pajak

diperingan, dan kedudukan mawali (non Arab) disejajarkan dengan muslim Arab,

serta memajukan bidang keilmuan atau pendidikan (teologi dan keagamaan)

4. Runtuhnya banu Umayyah dapat di ketahui secara jelas dari dinamika politiknya.

Secara detail factor-faktor kemunduran bani Umayyah adalah :

a. Sistem pergantian kalifah melalui garis keturunan merupakan sesuatu yang

baru bagi tradisi Arab yang menekankan aspek senioritas.

11

Page 12: Bani Umayyah Spi

b. Latar belakang Bani Umayyah tidak lepas dari konflik politik pada masa ‘Ali.

c. Terjadi pertentangan antar etnis,

d. Sikap hidup mewah di istana yang dilakukan anak-anak khalifah.

e. Muncul kekuatan baru yang dipelopori oleh keturunan al-Abbas ibn Abd al-

Muthalib

3.2 PENUTUP

Masa-masa keemasan (golden age) yang terjadi pada zaman Muhammad saw. dan

Khulafa ar-Rasyidin telah berakhir dan digantikan dengan masa Kerajaan (Mulkan/ Kingdom/

Monarchi/ Otokrasi) oleh Bani Umayyah. Sebagaimana perputaran roda kehidupan, begitulah

yang terjadi dalam sejarah Islam, kadang berada pada posisi puncak kejayaan dan kadang

berada pada posisi paling bawah. Banyak yang mengecam pemerintaan Bani Umayyah,

namun kita jangan sampai lupa terhadap jasa-jasa dinasti ini yang telah turut membangun

sebuah peradaban. Di tangan Bani Umayyah, Islam mengalami banyak kemajuan dengan

tersebarnya hingga ke banyak wilayah. Walaupun berubah sistem tapi syiar islam begitu luas.

Bani Umayyah memang tidak bisa disalahkan begitu saja, karena pastinya para penguasa ini

mempunyai ijtihad tersendiri untuk merubah sistem musyawarah menjadi warisan khalifah

disamping kondisi dan tekanan yang terjadi di masa itu.

12

Page 13: Bani Umayyah Spi

DAFTAR PUSTAKA

Abu bakar, Istianah. 2008. Sejarah Peradaban Islam. Malang: UIN-Malang Press

Yatim, Badri. 2002. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Rajawali Pers

Supriyadi, Dedi. 2008. Sejarah Peradaban Islam. Bandung: Pustaka Setia

http://irwan-cahyadi.blogspot.com/2012/05/sejarah-dan-perkembangan-islam-pada.html

http://spistai.blogspot.com/2009/03/sejarah-islam-masa-bani-umayyah.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Kekhalifahan_Umayyah

13

Page 14: Bani Umayyah Spi

SESI TANYA-JAWAB

1. Alasan pemerintahan Bani Umayyah tidak rela bukan kalangan dalam

Alasannya bahwa Bani Umayyah tidak rela bila khalifah bukan dari kalangan dalam mereka

dalam kapasitas mereka sebagai elit masyarakat Quraisy dan para penganut Islam secara

keseluruhan, sekaligus kelompok yang paling berkuasa diantara mereka. Kedua, faktor usia

Mu’awiyah yang sudah tua mendesaknya untuk cepat memilih siapa penggantinya. Ketiga,

Mu’awiyah khawatir akan terjadi fitnah sebagaimana fitnah petumpahan darah sejak kematian

Khalifah Utsman.

2. 5 Khalifah besar bani umayyah:

a. Muawiyah ibn Abi Sufyan (41 – 61 H / 661 -680 M)

Ekspansi yang terhenti pada masa khalifah Usman dan Ali dilanjutkan kembali oleh

dinasti ini. Di zaman Muawiyah, Tunisia dapat ditaklukkan. Di sebelah timur, Muawiyah

dapat menguasai daerah Khurasan sampai ke sungai Oxus dan Afganistan, sampai ke

Kabul. Angkatan lautnya melakukan serangan-serangan ke ibu kota Bizantium,

Konstantinopel.

b. Abd al-Malik ibn Marwan (66 – 87 H / 685-705M)

Khalifah Abd al-Malik juga berhasil melakukan pembenahan-pembenahan

administrasi pemerintahan dan memberlakukan bahasa Arab sebagai bahasa resmi

administrasi pemerintahan Islam.

c. Al-Walid ibn Abdul Malik (87 – 97 H / 705-715M)

Ekspansi ke barat secara besar-besaran dilanjutkan di zaman Al-Walid ibn Abdul

Malik. Masa pemerintahan Walid adalah masa ketenteraman, kemakmuran, dan

ketertiban. Umat Islam merasa hidup bahagia.

d. Umar ibn Abd al-Aziz(98-101 H / 717-720 M)

14

Page 15: Bani Umayyah Spi

Di zaman Umar ibn Abd al-Azis serangan dilakukan ke Prancis melalui pegunungan

Piranee. Serangan ini dipimpin oleh Abd al-Rahman ibn Abdullah al-Ghafiqi. Ia mulai

dengan menyerang Bordeau, Poitiers. Dari sana ia mencoba menyerang Tours. Namun,

dalam peperanganyang terjadi di luar kota Tours, al-Qhafiqi terbunuh, dan tentaranya

mundur kembali ke Spanyol. Di samping daerah-daerah tersebut di atas, pulau-pulau yang

terdapat di Laut Tengah juga jatuh ke tangan Islam pada zaman Bani Umayyah ini.

e. Hisyam ibn Abd al-Malik (105 – 125 H / 724-743 M)

Kerusuhan terus berlanjut hingga masa pemerintahan Khalifah berikutnya, Hisyam ibn

Abd al-Malik (724-743 M). Bahkan di zaman Hisyam ini muncul satu kekuatan baru yang

menjadi tantangan berat bagi pemerintahan Bani Umayyah. Kekuatan itu berasal dari

kalangan Bani Hasyim yang didukung oleh golongan mawali dan merupakan ancaman

yang sangat serius. Dalam perkembangan berikutnya kekuatan baru ini, mampu

menggulingkan dinasti Umayyah dan menggantikannya dengan dinasti baru, Bani Abbas.

Alasan Muawiyah mengubah system pemerintahan dari demokrasi ke monarki.

3. Dampak negative kepemimpinan Muawiyyah yaitu munculnya gerakan separatis,

perlawanan dan pemberontakan yakni Syi’ah, Perlawanan Abdullah ibn Zubair,

Mu’tazilah.

4. Mu’awiyah bermaksud mencontoh monarchi di Persia dan Bizantium. Ide awal pewarisan

kekhalifahan ini sebenarnya berasal dari al-Mughirah ibn Syu’bah (gubernur Kufah). Ia

menyarankan agar Mu’awiyah mengangkat Yazid. Kemudian Mu’awiyah mengikuti saran al-

Mughirah karena beberapa alasan yang menurutnya kuat, meski harus mengabaikan saran

Ziyad (gubernur Bashra).

5. Dinamika Intelektual pada masa bani umayyah yaitu kedokteran,kimia, sejarah, arsitek dan

music.

6. Umar bin Abdul Aziz tak seperti penguasa kebanyakan yang begitu ambisi mengincar kursi

kekuasaan, Umar justru menangis ketika tahta itu dianugerahkan kepadanya. Baginya, jabatan

bukanlah alat untuk meraup kekayaan, melainkan amanah dan beban yang harus ditunaikan

secara benar. Ia sadar bahwa kekuasaan mengandung konsekuensi yang sangat berat, terutama

menyangkut bagaimana ia harus mempertanggungjawabkan sendi-sendi keadilan dalam

pemerintahannya di akhirat kelak.

15