Bangunan Air Penunjang Transportasi (INS)

15
BANGUNAN AIR PENUNJANG TRANSPORTASI AIR 1) Oleh : Indratmo Soekarno 2) Sari Bangunan air untuk transportasi air sangat beragam. Makalah ini membahas penggunaan rip-rap, krib (groyne) dan bangunan penerus (lock). Rip-rap sangat terkait dengan pengamanan tebing sungai/saluran, sedangkan krib mempunyai tujuan utama tetap terpeliharanya alur sungai sebagai sarana transportasi air di samping juga melindungi tebing sungai. Bangunan penerus sangat penting supaya sarana yang telah dibangun dapat dimanfaatkan maksimal (24 jam). Contoh-contoh aplikasi diberikan pada makalah ini. I. PENDAHULUAN Beberapa abad tranportasi air telah menunjukan keunggulan untuk mengangkut barang dalam jumlah yang besar. Keuntungan utama transportasi air adalah biaya yang relative murah disbanding yang lain, sehingga sangat menarik bagi tranportasi dalam jumlah yang besar. Hambatan tranportasi sungai adalah kadangkala lambat dan terbatasnya route. Disamping itu beberapa saluran/banjir tidak dapat dilewati secara menerus karena air dangkal saat surut. Sungai-sungai sebagai sarana tranportasi tidak memerlukan investasi yang besar disbanding transportasi darat maupun udara. Pemeliharaan diperlukan untuk menjaga agar sungai/saluran tidak mendangkal, menyempit, arusnya tidak terlalu kencang, serta menghindari pohon-pohon tumbang/tumbuhan dan kotoran terapung menghalangi jalur lalu lintas. Demikian pula pemindahan barang dari kapal ke darat harus mudah, untuk itulah diperlukan bangunan- bangunan air untuk menunjang transportasi air tersebut. 1). Makalah dipresentasikan pada “Lokakarya Pengelolaan Sungai” di Universitas Palangkaraya, Palangkaraya 19-24 Nopember 1998 2) Dosen Teknik Sipil ITB, Jalan Ganesa No. 10 Bandung, Telp : 022- 2504556/022-2504393

description

Bangunan air penunjang transportasi

Transcript of Bangunan Air Penunjang Transportasi (INS)

BANGUNAN AIR PENUNJANG TRANSPORTASI AIR 1)

BANGUNAN AIR PENUNJANG TRANSPORTASI AIR 1)Oleh :

Indratmo Soekarno 2)

Sari

Bangunan air untuk transportasi air sangat beragam. Makalah ini membahas penggunaan rip-rap, krib (groyne) dan bangunan penerus (lock). Rip-rap sangat terkait dengan pengamanan tebing sungai/saluran, sedangkan krib mempunyai tujuan utama tetap terpeliharanya alur sungai sebagai sarana transportasi air di samping juga melindungi tebing sungai. Bangunan penerus sangat penting supaya sarana yang telah dibangun dapat dimanfaatkan maksimal (24 jam). Contoh-contoh aplikasi diberikan pada makalah ini.I. PENDAHULUAN

Beberapa abad tranportasi air telah menunjukan keunggulan untuk mengangkut barang dalam jumlah yang besar. Keuntungan utama transportasi air adalah biaya yang relative murah disbanding yang lain, sehingga sangat menarik bagi tranportasi dalam jumlah yang besar. Hambatan tranportasi sungai adalah kadangkala lambat dan terbatasnya route. Disamping itu beberapa saluran/banjir tidak dapat dilewati secara menerus karena air dangkal saat surut.

Sungai-sungai sebagai sarana tranportasi tidak memerlukan investasi yang besar disbanding transportasi darat maupun udara. Pemeliharaan diperlukan untuk menjaga agar sungai/saluran tidak mendangkal, menyempit, arusnya tidak terlalu kencang, serta menghindari pohon-pohon tumbang/tumbuhan dan kotoran terapung menghalangi jalur lalu lintas. Demikian pula pemindahan barang dari kapal ke darat harus mudah, untuk itulah diperlukan bangunan-bangunan air untuk menunjang transportasi air tersebut.Tulisan ini mengkonsentrasikan pembahasan tentang rip-rap (batu lepas) sebagai pengaman tebing dan gerusan, krib untuk mengamankan alur sungai dan mencegah gerusan suatu bangunan penerus (lock).

II. JENIS INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI AIR

Beberapa jenis infrastruktur yang diperlukan dalam transportasi air adalah :

1. Struktur untuk pemeliharaan sungai/saluran :

Bank Protection : krib, rip rap, blok beton dan lain-lain.

Botom controller

Pintu-pintu air.

2. Struktur tempat berlabuh & lalu lintas :

Dermaga dan perlengkapannya

Bangunan penerus (lock)

3. Sarana Navigasi Tanda-tanda lalu lintas (channel marking) : tanda orientasi/arah, jarak tempuh, kedalaman air. Radar, radio-telephone, enchosounder, dan sebagainya.III. SALURAN

Pengembangan dan peningkatan tranportasi air memerlukan pemeliharaan dan perawatan saluran/sungai. Perawatan tersebut merupakan masalah yang harus dilakukan secara rutin maupun berkala, seperti menghilangkan penyempitan, pengerukan bagian yang dangkal, atau bahkan memperbaiki sepanjang saluran yang digunakan. Pemeliharaan yang secara berkala harus dilakukan adalah pengerukan pada tempat-tempat penyempitan tersebut dan pada tikungan-tikungan. Pengedapan selalu terjadi pada sisi dalam tikungan dan percabangan sungai. Di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan, penggunaan sungai sebagai sarana transportasi barang sangat dominant. Beberapa anjir telah dibangun, walau belum dapat digunakan 24 jam, karena pada saat air surut, kedalaman air tidak mencukupi. Bagian ini akan dibahas perbaikan saluran/sungai khususnya bagian perkuatan tebing dan pemeliharaan alur lalu lintas.Perkuatan Tebing Sungai

Perkuatan tebing sungai dilakukan dengan menempatkan material pada permukaan lereng guna melindungi tebing alur sungai atau tubuh tanggul yang dilindungi.

Kekuatan ini meliputi perkuatan lereng tanggul, perkuatan tebing sungai dan perkuatan lereng menerus. Perkuatan lereng umumnya terdiri dari pelindung lereng, pondasi dan pelindung kaki, sambungan, pelindung konsolidasi, pelindung mercu (lihat gambar).

3.1. Perlindungan Tebing Sungai Dengan Rip-Rap

Rip-rap adalah material yang sangat popular digunakan sebagai bahan pelindung karena banyak tersedia dan sangat efektif.

Batu yang digunakan untuk rip rap haruslah keras/tidak mudah terkikis, dan tidak bulat/bersudut agar saling mengunci, dan juga bergradasi baik. Untuk meyakinkan rip-rap mampu melindungi tebing sungai, maka perlu juga dipasang lapisan filter.Tebal ri-rap minimal sama dengan ukuran batuan yang terbesar dan 30 cm. US-Corp of Engineer (1970) juga mensyaratkan tebal ri-rap 1.5 kali diameter batu W50. Ukuran rip-rap ditentukan oleh kecepatan aliran pada sungai/saluran terkait. Grafik berikut dapat digunakan untuk menentukan tebal rip-rap.

Grafik penentuan ukuran batuan rip-rap

Tebal minimum rip-rap yang disarankan adalah e = 0.18 (W40)1/3Lapisan FilterLapisan filter biasanya digunakan di bawah ri-rap untuk menghindari air menghanyutkan lapisan lereng sungai. Gradasi filter harus memenuhi kriteria :

dan

Disyaratkan pula bahwa gradasi bahan filter relative sejajar gradasi tanah dasar tebing sungai/saluran.

Contoh : Tebing sungai dan material rip-rap mempunyai karakteristik sebagai berikut :Material dasar tebingRip-rap

D15 = 0.167 mmD15 = 100 mm

D50 = 0,50 mmD50 = 200 mm

D85 = 1.50 mmD85 = 400 mm

Perlu dikaji apakah masih perlu filter untuk melindungi tebing tersebut :Solusi :

Karena tisak memenuhi criteria, maka filter diperlukan. Gradasi filter harus memenuhi kreiteria berikut :

Jadi bahan filter dekat tanah bahan tebing harus memenuhi D50 < 20 mm, an 0,83 mm < D15 < 6,7 mm. Sedangkan ditinjau terhadap bahan rip-rap maka harus terpenuhi :

Jadi gradasi filter berdekatan dengan rip-rap harus memenuhi 5 mm < D50 < 20 mm dan 2.5 mm