BANGUN DESA (BANG DES): KOLABORASI CROWDFUNDING …
Transcript of BANGUN DESA (BANG DES): KOLABORASI CROWDFUNDING …
BANGUN DESA (BANG DES):
KOLABORASI CROWDFUNDING DAN CROWDSOURCHING
WAKAF SEBAGAI WUJUD OPTIMALISASI WISATA
HALAL. PILOT PROJECT: HUTAN RAKYAT, DESA
SUKASARI, JAWA BARAT
DISUSUN OLEH:
NANANG YUWIRANTO (15116296)
LAILATUL MUNAWAROH (16216929)
REZALDI DWINANTA TAMA (26217567)
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2019
2
RINGKASAN
Berdasarkan Indonesia Halal Economy Report 2018 Indonesia Berpotensi
menjadi pusat halal dunia didukung dengan populasi muslim terbesar di dunia,
salah satunya ialah melalui pembangunan wisata halal desa Sukasari, Jawa
Barat. Keberagaman hasil bumi dari Sukasari tidak lantas membuat
masyarakatnya sejahtera. Merujuk observasi lapangan, rata-rata warga menjual
hasil panennya dalam jumlah sedikit sedangkan banyaknya untuk konsumsi
pribadi. Hal menarik lainnya adalah adanya hutan yang dibangun dan dikelola
oleh rakyat di tanah Negara. Hutan rakyat, Desa Sukasari mencapai 420 hektare,
namun kurangnya pemanfaatan dan pengelolaan mengakibatkan tidak
memberikan hasil yang maksimal. Salah satu alternatif dalam pendanaan untuk
mengembangkan potensi wisata Desa Sukasari, Jawa Barat adalah dengan
menggunakan Wakaf. Berdasarkan data dari Kementerian Agama tahun 2016,
aset wakaf seperti wakaf tanah di Indonesia mencapai 4,35 miliar meter persegi,
tersebar di 435.768 lokasi di seluruh Indonesia. Untuk wakaf tanah sendiri Jawa
Barat merupakan daerah yang memiliki wakaf tanah terbesar di Indonesia, yaitu
mencapai 4.744,90 Ha. Oleh sebab itu, penulis. Tujuan dari penelitian ini adalah
merefleksi sebuah pemahaman bahwa keadaan suatu desa dapat diubah dengan
adanya ide dan pola pendistribusian potensi wisata setempat. Metode
kepenulisan yang digunakan dalam penelitian ini yakni deskriptif kualitatif di
mana penulis memadukan hasil temuan di lapangan dengan menggunakan
teknik pengumpulan data seperti observasi, wawancara, dokumentasi, dengan
hasil temuan di studi pustaka seperti jurnal, skripsi, data website resmi. Dengan
adanya Bangun Desa (Bang Des) diharapkan dapat menciptakan poros
pariwisata halal unik berlandaskan crowdfunding & crowdsourching wakaf.
Keywords: Wakaf, Desa Sukasari, Crowdfunding, Crowdsourching
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perspektif ekonomi Islam saat ini sedang "diuji" melalui proses verifikasi
dalam masyarakat, sejauh mana perspektif ini mampu menerangkan berbagai
permasalahan, khususnya permasalahan terkait ketimpangan pembangunan
ekonomi. Allah memberikan tugas kepada manusia untuk memakmurkan bumi,
dengan memberikan modal berupa bumi dengan segala isi dan kandungannya
untuk kemudian dimanfaatkan bagi kepentingan manusia itu sendiri
“Dia-lah yang menciptakan segala yang ada di bumi untuk kalian,
ia ia a a i a a a i a a Dia
a i a a a i Da Dia Ma a M a i a a a ”
(al-Baqarah : 29)
Melalui penggalan ayat diatas, Allah telah menerangkan bahwa segala yang ada di
bumi merupakan pemberian-Nya yang sudah seharusnya dioptimalkan dengan
baik.
Indonesia sebagai Negara bermayoritas muslim berpotensi menjadi pusat
halal dunia, khususnya dalam hal pariwisata. Negara-negara di dunia saat ini
tengah bersaing menggenjot sektor pariwisata untuk memperoleh devisa.
Pariwisata menjadi primadona baru pendorong perekonomian karena
pertumbuhannya mencapai 22%. Ini empat kali lipat jika dibandingkan dengan
pertumbuhan ekonomi kita yang hanya mencapai 5,3%. Potensi wisata halal
menjadi daya tarik tersendiri, khususnya di Indonesia.
Indonesia termasuk terdepan dalam industri wisata halal ini. Menurut
Mastercard Crescent Rating Global Muslim Travel Index (GMTI), tahun ini
Indonesia dan Uni Emirat Arab berada di posisi kedua destinasi wisata halal
4
terfavorit yakni dengan skor 72. Berdasarkan studi GMTI 2018, negara dengan
destinasi wisata halal terbaik atau terfavorit dan masuk “Top 9” secara berurutan
adalah Malaysia; Indonesia dan Uni Emirat Arab; Turki; Arab Saudi; Singapura;
Qatar; Bahrain; Oman; dan Maroko. Melihat pasar yang sangat besar tersebut,
artinya ini peluang baik bagi Indonesia. Keberadaan kita sebagai negara muslim
terbesar harus dimanfaatkan untuk menggaet turis untuk datang berwisata, salah
satunya ialah melalui optimialisasi desa Sukasari, Jawa Barat. Keberagaman hasil
bumi dari Sukasari tidak lantas membuat masyarakatnya sejahtera. Merujuk
observasi lapangan, rata-rata warga menjual hasil panennya dalam jumlah sedikit
sedangkan banyaknya untuk konsumsi pribadi. Komoditas lain yang banyak
dikelola oleh masyarakat desa adalah kelapa, cokelat dan lada. Lahan untuk
komoditas kelapa mencapai 15 hektare dengan hasil 3.100 kw/hectare, selanjutnya
hasil dari cokelat sebanyak 1 kw/hectare dengan luas lahan mencapai 7 hektare.
Komoditas lada hanya mempunyai 0,50 hektare dengan hasil 6 kw/hectare.Hal
menarik lainnya adalah adanya hutan yang dibangun dan dikelola oleh rakyat di
tanah Negara atau biasa disebut dengan hutan rakyat.
Hutan rakyat di Desa Sukasari mencapai 420 hektare, namun kurangnya
pemanfaatan dan pengelolaan mengakibatkan tidak memberikan hasil yang
maksimal. Salah satu alternatif dalam pendanaan untuk mengembangkan wisata
halal adalah dengan menggunakan Wakaf. Wakaf memiliki peran strategis dalam
meningkatkan kesejahteraan umat. Namun potensi ini belum dapat dioptimalkan.
Berdasarkan data dari Kementerian Agama tahun 2016, aset wakaf seperti wakaf
tanah di Indonesia mencapai 4,35 miliar meter persegi, tersebar di 435.768 lokasi
di seluruh Indonesia. Namun, aset wakaf yang besar belum mampu membawa
kemakmuran bagi umat muslim masyarakat di Indonesia. Demikian juga
berdasarkan data dari Sistem Informasi Wakaf di laman Kementerian Agama RI
tahun 2018, penggunaan tanah wakaf kebanyakan digunakan untuk masjid
45,02%, musholla 28,20%, sekolah 10,59%, kuburan dan makam 4,59%,
pesantren 3,22%, dan 8,39% dikhususkan untuk sosial dan lainnya. Untuk wakaf
tanah sendiri paling banyak yaitu di Jawa Barat yaitu mencapai 4.744,90 Ha
(produktif).
5
Grafik 1.1 Penggunaan Tanah Wakaf 2016
Grafik 1.1 Penggunaan Tanah Wakaf 2016
Sumber: Sistem Informasi Wakaf Laman Kementerian Agama RI Tahun 2018
6
Berdasarkan grafik di atas menunjukan bahwa pengelolaan aset wakaf produktif
hanya sekitar 8% saja. Kurangnya pengelolaan aset wakaf produktif terutama
disebabkan oleh dua faktor. Pertama, nadzir tidak memiliki kompetensi dalam
menginvestasikan. Kedua, pengelolaan wakaf yang ada saat ini tidak mengarah
pada pembangunan ekonomi. Mengelola aset wakaf yang mengarah pada
pemberdayaan membutuhkan konsep dan inovatif baru.
Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “Bangun Desa (Bang Des): Kolaborasi Crowdfunding Dan
Crowdsourching Wakaf Sebagai Wujud Optimalisasi Wisata Halal. Pilot
Project: Hutan Rakyat, Desa Sukasari, Jawa Barat”
1.2 Batasan Masalah
Penelitian ini dilakukan di Desa Sukasari – Kecamatan Rancah, Kabupaten
Ciamis, Provinsi Jawa Barat.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut rumusan masalah karya
tulis ini adalah:
a. Bagaimana kondisi dan potensi Desa Sukasari terhadap pembangunan
pariwisata halal
b. Bagaimana penerapan crowdfunding wakaf dapat berperan dalam kemajuan
wisata halal di Hutan Rakyat, Desa Sukasari
c. Bagaimana implementasi dan operasional platform Bangun Desa untuk
Hutan Rakyat, Desa Sukasari
1.4 Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui kondisi dan potensi Desa Sukasari terhadap
pembangunan pariwisata halal
b. Untuk mengetahui penerapan crowdfunding wakaf dapat berperan dalam
kemajuan wisata halal di Hutan Rakyat, Desa Sukasari
c. Untuk mengetahui implementasi dan operasional platform Bangun Desa
untuk Hutan Rakyat Desa Sukasari
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi, Rukun dan Syarat Wakaf
Wakaf berasal dari bahasa Arab al-waqf bentuk masdar dari kata“waqafa-
yaqifu-waqfan”. Kata al-waqf semakna dengan al-habs bentuk masdar dari
“habasa-yahbisu-habsan” artinya menahan. Menurut istilah makna wakaf adalah
menahan dzatnya benda dan memanfaatkan hasilnya atau menahan dzatnya dan
menyedekahkan manfaatnya.
أيها ٱلذين ءامنىا ٱركعىا وٱسجدوا وٱعبدوا ربكم وٱفعلىا ٱلخيز لعلكم تفلحىن ي
“Hai orang-o a a i a ’ a a a a
sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat
a a ” (QS. Al-Hajj : 77)
Unsur-unsur (rukun) dan syarat yang harus dipenuhi dalam wakaf adalah:
1) Waqif atau orang yang mewakafkan pada hakekatnya amalan wakaf adalah
tindakan tabarru‟ (mendermakan harta benda), oleh karena itu syarat seorang
waqif adalah cakap untuk melakukan tindakan tabarru‟. Artinya dewasa, sehat
akal, dalam keadaan sadar, tidak dalam keadaan terpaksa atau dipaksa. Oleh
karena itu, wakafnya orang-orang yang tidak memenuhi persyaratan di atas tidak
sah. 2) Mauquf atau benda yang diwakafkan, benda yang diwakafkan harus
memenuhi persyaratan, di antaranya a. Benda wakaf dapat dimanfaatkan untuk
jangka panjang, tidak sekali pakai; b. Benda wakaf dapat berupa milik kelompok
atau badan hukum; c. Hak milik wakif yang jelas batas-batas kepemilikannya; d.
Benda wakaf itu dapat dimiliki dan dipindahkan kepemilikannya; e. Benda wakaf
dapat dialihkan hanya jika jelas-jelas untuk maslahat yang lebih besar; f. Benda
wakaf tidak dapat diperjualbelikan, dihibahkan atau diwariskan.17 Dalam Pasal
15 Undang-Undang No 41 tahun 2004 tentang Wakaf, harta benda wakaf hanya
dapat diwakafkan apabila dimiliki dan dikuasai waqif secara sah. 3) Mauquf „alaih
8
atau penerima wakaf yang dimaksud dengan mauquf „alaih adalah tujuan wakaf
(peruntukan wakaf). Menyerahkan wakaf kepada seseorang yang tidak jelas
identitasnya adalah tidak sah. 4)Shighat atau ikrar/pernyataan wakaf, Ikrar wakaf
berdasarkan Pasal 1 ayat 3 Undang-Undang No.41 tahun 2004 tentang wakaf
adalah: pernyataan kehendak waqif yang diucapkan secara lisan dan/atau tulisan
kepada nazhir untuk mewakafkan harta benda miliknya. Pernyataan atau ikrar
wakaf ini harus dinyatakan secara tegas baik lisan maupun tertulis, dengan redaksi
‚aku mewakafkan‛ atau ‚aku menahan‛ atau kalimat yang semakna lainnya. 5)
Nazhir atau pengelola wakaf, pada dasarnya siapapun dapat saja menjadi nazhir
asalkan ia tidak terhalang melakukan tindakan hukum. Akan tetapi karena fungsi
nazhir sangat penting dalam perwakafan maka diberlakukan syarat-syarat nazhir.
Adapun persyaratan untuk menjadi seorang nazhir berdasarkan Pasal 10 Undang-
Undang No. 41 tahun 2004 haruslah memenuhi syarat sebagai berikut:24 a. Warga
negara Indonesia; b. Beragama Islam; c. Dewasa; d. Amanah; e. Mampu secara
jasmani dan rohani; f. Tidak terhalang melakukan perbuatan hukum.
2.2 Wakaf Dalam Prespektif Ekonomi Islam
Salah satu lembaga ekonomi islam yang sangat berperan dalam
pemberdayaan ekonomi umat adalah wakaf. Dalam sejarah, wakaf telah
memerankan peran penting dalam pengembangan sosial, ekonomi, dan budaya
masyarakat. Hal-hal yang paling menonjol dari lembaga wakaf adalah peranannya
dalam membiayai berbagai pendidikan Islam dan kesehatan. Sebagai contoh
misalnya di Mesir, Saudi Arabia, Turki dan beberapa Negara lainnya
pembangunan dan berbagai sarana dan prasarana pendidikan dan kesehatan
dibiayai dari hasil pengembangan wakaf.
2.3 Definisi Wisata Syariah (Halal Tourism)
Istilah wisata dalam Undang-Undang Republik Indonesia adalah kegiatan
perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela
serta bersifat sementara untuk menikmati obyek atau daya tarik. Sedangkan,
pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk
pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait dibidang
9
tersebut.Terminologi wisata syariah di beberapa negara ada yang menggunakan
istilah seperti Islamic tourism, halal tourism,dan halal travel.
2.4 Definisi Crowdfunding & Crowdsourching
Menurut Syafran (2015), secara garis besar Crowdfunding adalah
pendanaan beramai-ramai atau patungan. Menurut Gerber et al (2012),
Crowdfunding umunya menggunakan teknologi website yang berfungsi sebagai
media dalam sistem pembayaran online untuk memfasilitasi transaksi antara orang
atau kelompok yang membutuhkan dana dan funders (orang yang
menyumbangkan uang). Sedangkan, crowdsourcing adalah proses untuk
memperoleh layanan, ide, maupun konten tertentu dengan cara meminta bantuan
dari orang lain secara massal, secara khusus melalui komunitas daring. Proses ini
sering kali digunakan dalam penggalangan dana maupun aksi sosial, dan
dilakukan secara dalam jaringan dan luar jaringan.
2.5 Konsep Aplikasi Moblie Berdasarkan Teori EWOM (Electronic Word
of Mouth)
Berdasarkan teori Electronic Word of Mouth (selanjutnya disebut eWOM),
yaitu teori yang mengungkapkan sistem pemasaran melalui teknologi berupa
internet melalui mulut ke mulut dengan sistem pemasaran secara langsung melalui
bantuan alat teknologi. Menurut Kotler dan Keller (2009:512) Word of Mouth
adalah pemasaran yang dilakukan oleh orang baik dalam bentuk lisan, tertulis,
atau komunikasi elektornik yang berhubungan dengan kebaikan pengalaman
membeli atau menggunakan produk dan jasa, juga merupakan salah satu bentuk
bauran komunikasi yang tentu saja diharapkan dapat mengkomunikasikan sesuatu
Kepada konsumen lainnya.
10
BAB III
METODE PENULISAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif-kuantitatif. Hal ini
dikarenakan penelitiaan ini menggambarkan fakta secara lebih mendalam
mengenai potensi pariwisata halal di Desa Sukasari, Jawa Barat. Penelitian
deskriptif menurut Punaji (2010) adalah penelitian yang tujuannya untuk
menjelaskan atau mendeskripsikan suatu peristiwa, keadaan, objek apakah orang,
atau segala sesuatu yang terkait dengan dengan variable-variabel yang bisa
dijelaskan baik menggunakan angka-angka maupun kata-kata.
3.2 Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan menggunakan data primer dan
sekunder yaitu mengumpulkan data langsung di lapangan serta studi literature
dengan mengumpulkan sumber-sumber data yang berhubungan dengan topik
penelitian. Pengumpulan data diperoleh dari berbagai sumber baik buku, jurnal,
maupun pustaka.
3.3 Metode Pengumpulan
Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis menggunakan analisis
deskriptif. Metode ini dilakukan dengan mendeskripsikan fakta-fakta yang
selanjutnya dianalisis, tidak hanya menggunakan fakta-fakta tersebut namun
memberikan pemahaman dan penjelasan yang secukupnya sehingga mudah
dipahami oleh pembaca.
3.4 Alat Analisis
Penulisan ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu prosedur penulisan
yang menghasilkan data deskriptif (uraian terhadap suatu peristiwa atau masalah)
berupa kata-kata tertulis dari orang-orang dan perilaku yang diamati secara
langsung dan secara tidak langsung
.
11
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Bang Des (Bangun Desa)
Berawal dari keprihatinan terhadap kondisi perekonomian Desa Sukasari dan
dibarengi dengan potensi desa setempat, sebagai ekonom rabbani sudah semestinya
membentuk solusi nyata. Platform yang biasa disebut dengan Bang Des merupakan
Aplikasi yang mengkolaborasikan crowdsourching dan crowdfunding wakaf tanah dan
bangunan serta wakaf tunai untuk membangun Hutan Rakyat Syariah yang berlokasi di
Desa Sukasari, Jawa Barat sebagai pilot project dalam mengembangkan wisata halal
lokal. Selain itu, sinergitas pentahelix turut dibentuk agar Bang Des dapat terintegrasi
dengan optimal.
Skema 4.1 Gambaran Umum Bang Des
Manfaat dan tujuan merupakan aspek penting dalam membangun suatu solusi.
Berdasarkan penjelasan dari definisi diatas, Aplikasi Bang Des memiliki tujuan dasar
yang ingin dicapai. Berikut penjelasannya.
12
Skema 4.2 Tujuan Bang Des
Manfaat dan tujuan dibangunnya suatu wisata halal lokal ialah untuk
mensejahterakan masyarakat setempat khususnya dari sisi ekonomi dan sosial
yang apabila dikerucutkan memiliki tiga titik tujuan, pertama, memberdayakan
wakaf menjadi instrument pokok pelerai permasalahan ummat melalui besarnya
angka wakaf yang tersebar pada daerah tersebut. Kedua, menjadikan potensi yang
dimiliki Desa Sukasari dapat tersalurkan kepada sektor produktif. Ketiga,
menciptakan produktifitas daerah agar lebih optimal.
Berdasarkan definisi dan tujuan Bang Des yang telah disebutkan sebelumnya,
maka bukti nyata dari sebuah gagasan ialah implementasi. Dalam penerapannya
gagasan membutuhkan peran berbagai pemangku kepentingan yang akan saling
bersinergi satu sama lain untuk mencapai tujuan yang ditetapkan sebelumnya.
Skema 4.3 Sinergitas Pentahelix ABCGM
13
Kerjasama yang dibangun antara lain Academic, Business, Government, Community dan
Media yang dikenal dengan Sinergitas Pentahelix ABGCM. Masing masing
stakeholders memiliki peran yaitu:
a. Pemerintah
Asosiasi Pariwisata Islami Indonesia (APII) selaku pendamping bagi setiap
daerah maupun objek wisata untuk berkembang menjadi destinasi wisata halal
sesuai potensi desa tersebut.
Badan Wakaf Indonesia selaku lembaga yang berada dibawah naungan
Kementrian Agama akan bersinergi dalam hal penggunaan wakaf sebagai
pondasi solusi utama.
BPJPH sebagai lembaga kehalalan suatu produk pada wisata halal setempat.
Diaspora Provinsi Jawa Barat selaku lembaga yang berada dibawah naungan
Kementrian Pemuda dan Olahraga akan berperan sebagai penyediaan sumber
daya manusia, khususnya pemuda yang berintegritas tinggi dan memiliki
kesukarelaan untuk menjadi seorang pelopor wisata halal demi kemandirian
desa.
Pemerintah Desa, khususnya melalui program P3D (Penjaringan dan
Penyaringan Perangkat Desa) yang bertujuan untuk merintis Desa Mandiri
sebagai mitra dalam kegiatan sosialisasi Bang Des.
Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) selaku lembaga yang bertujuan untuk
mendongkrak UMKM akan menjadi mitra dalam pencanangan produk yang
diperjualbelikan di Hutan Rakyat, Desa Sukasari.
b. Akademisi
Melakukan kegiatan sosialisasi terkait pemanfaatan wisata berlandaskan prinsip
syariah.
c. Sektor Bisnis
menciptakan daya saing wisata lokal yang dipasarkan baik skala nasional
maupun internasional serta membantu akses pemanfaatan wakaf secara masiv.
d. Komunitas
14
Berperan sebagai katalisator dalam mendukung aktivitas ABG. Komunitas ini
terdiri dari para pemuda berusia 17-30 tahun yang memiliki jiwa kepedulian
yang tinggi terhadap kelangsungan ekonomi suatu desa. Peran aktif mereka
berguna sebagai fasilitator dalam mencapai tujuan bersama.
e. Media
Berperan untuk melakukan publikasi skala nasional maupun internasional
sebagai bentuk eksistensi program, wujud pengumpulan wakaf berbasis
crowdfunding serta menciptakan poros digitalisasi ke daerah yang sulit
dijangkau masyarakat kota.
4.2 Model Rancang Aplikasi Bang Des melalui Metode Incremental
Merupakan tahap awal untuk menganalisis kebutuhan sistem yang akan dibangun.
Pada website yang akan dibangun terindentifikasi kebutuhan yang harus ada. Sesuai
denga tabel 1. Kebutuhan pertama adalah manajemen konfigurasi user sebagai mauquf
alaihi (yang membutuhkan dana wakaf) yang dilakukan oleh adminitrator, kebutuhan
kedua adalah manajemen user sebagai al waqif (orang yang memberi wakaf), dan
kebutuhan yang ketiga adalah manajemen monitoring terhadap dana yang telah
diwakafkan dengan tujuan agar wakif dapat melakukan monitoring terhadap dana yang
telah diwakafkan. Pada tabel 2 dijelaskan bahwa aktor dalam sistem dibagi menjadi 3
bagian, yaitu : al waqif, administrator dan viewer.
No. Nama Kebutuhan Deskripsi User
1. Mengisi laporan
penggunaan objek
wakaf sebagai lokasi
wisata.
Proses untuk mengisi laporan
penggunaan dana yang telah
diwakafkan.
Administrator
2. Melihat laporan
penggunaan
Proses untuk melihat penggunaan
objek wakaf yang digunakan
sehingga wakif dapat melihat
Wakif
15
perkembangan penggunaan wisata
tersebut.
3. Mengisi laporan
pemanfaatan objek
wakaf
Proses untuk mengisi laporan
pemanfaatan objek wakaf yang
telah diwakafkan oleh waqif
sesuai dengan waktu kesepakatan
yang telah disepakati.
Administrator
4. Melihat proses
penyaluran objek
wakaf
Proses untuk melihat penyaluran
objek wakaf apakah sudah sesuai
dan tepat sasaran.
Administrator,
al-waqif dan
viewers.
5. Melihat rating wisata
halal setempat.
Melihat kondisi dan
perkembangan wisata halal yang
terbangun dari harta wakaf.
Administrator,
al-waqif dan
viewers.
Tabel 4.1 Identifikasi Kebutuhan Sistem
No. Nama Aktor Deskripsi
1. Administrator
(Bang Des)
Aktor yang menjadi mediator terbangunnya wisata halal
dari platform Bang Des melalui pemberdayaan wakaf
produktif.
2. Al-Waqif Aktor yang dapat memantau pemanfaatan dan
memonitoring objek wakaf.
3. Viewer Aktor yang dapat melihat informasi mengenai
perkembangan serta pendirian/pemanfaatan wakaf
terhadap lokasi wisata tersebut.
Tabel 4.2 Aktor Sistem
16
4.3 Implementasi Wisata Hutan Rakyat Syariah serta Mekanisme Bang Des
4.3.1 Implementasi Wisata Hutan Rakyat Syariah
Hutan Rakyat Syariah memiliki program wisata, yaitu Sevent Days Halal
Friendly Camp. Program ini memiliki tiga camp yang bertujuan untuk
menciptakan insan bertafakur terhadap alam serta insan mandiri dan berbudaya
yang kokoh akan nilai islamiah.
Skema 4.4 Implementasi Hutan Syariah
Aspek Aksesibilitas
Moda transportasi yang bisa digunakan dalam perjalanan wisatawan menuju
daya tarik wisata Hutan Rakyat antara lain: kendaraan pribadi maupun angkutan
kota atau umum yang dapat diakses dengan memakan waktu kurang lebih dua
jam dari pusat kota Jawa Barat.
Aspek Amenitas (fasilitas wisata)
Camp 1: Olahraga memanah.
Manfaat dari olahraga memanah antara lain: melatih fisik dan daya tahan tubuh,
melatih keseimbangan, melatih konsentrasi, melatih kesabaran, melatih emosi,
menumbuhkan rasa percaya diri dan berpikir positif. Standarisasi pakaian yang
dipakai saat berolahraga untuk akhwat (perempuan) disarankan memakai
training dan tetap memakai rok sebagai luaran dan wajib memakai sepatu yang
17
tertutup. Standarisasi pakaian yang dipakai saat berolahraga untuk ikhwan (laki-
laki) memakai pakaian berkuda walaupun sedikit ketat tetapi menutupi aurat,
karena standard equestrian sebenarnya memang memakai pakaian ketat.
Camp 2: Praktik Pemanfaatan Ijuk
Enau merupakan yang paling banyak menghasilkan 113.400 liter/tahun. Selain
diambil airnya pohon enau juga menghasilkan ijuk, dimana mencapai 28,35
ton/tahun. Sehingga desa ini merupakan penghasil bahan baku terbesar sapu ijuk
di Jawa Barat. Disini wisatawan akan melakukan praktik pembuatan sapu ijuk
sebagai wujud pemberdayaan potensi wisata setempat.
Camp 3: Diklat ala mondok
Wisatawan akan mengenal ilmu syar‟i lebih dalam melalui aktivitas kerohanian
melalui kelompok yang dibentuk sejak awal. Kegiatan ini mencakup ibadah
ruhiyah berjamaah dan rububiyah yang dibalut dengan sensasi unik dan
menyenangkan.
Aspek Jasa Pendukung Pariwisata / Ancillary Service
Warung Makan Halal ala Desa Sukasari serta pernak-pernik yang dijajakan oleh
para UMKM setempat turut memberikan kenyamanan bagi wisatawan. Selain
Free Tea untuk turut diberikan kepada pengunjung ketika baru memasuki
kawasan wisata. Aspek jasa lainnya yaitu, pemandu wisata diharuskan
memahami dan mampu melaksanakan nilai-nilai syariah seperti pakaian
pemandu wisata yang sesuai syariah sampai adab dalam memandu wisatawan.
4.3.2 Mekanisme Bangun Desa (Bang Des) terhadap Wisata Hutan Rakyat
Syariah
18
Skema 4.5 Operasional Bang Des Pada Hutan Rakyat Syariah
Tahapan Rincian Kegiatan
Project
Planning
(Bulan ke 1
Minggu ke 1 -
Bulan ke 6
Minggu ke 4)
Project Planning di antaranya ialah pertama, tim akan
melakukan identifikasi tata ruang kawasan pedesaan yang
akan dibantu oleh pemdes setempat lalu membuat rancangan
spesifikasi pembangunan wisata halal Hutan Rakyat, Desa
Sukasari. Kedua, melakukan sosialisasi bermitrakan pemuda
Dispora provinsi Jawa Barat serta APII kepada masyarakat
Project
Planning
Mengidentifikasi Tata Ruang Pedesaan
Merancang Spesifikasi Kebutuhan Wisata
Hutan Rakyat Syariah
Sosialisasi
Membuka Crowdsourching &
Crowdfunding Wakaf
Project
Excecution
Project
Monitoring &
Controlling
Wakaf Tanah & Bangunan
Wakaf-in untuk Primary Camp
Wakaf-out untuk Secondary Camp
Wakaf Tunai
80 % Pendirian & Fasilitas Wisata
20 % untuk modal kerja UMKM setempat
Evaluasi
Penghargaan
19
luas mengenai pentingnya kemandirian desa melalui
instrument wakaf pada wisata halal Hutan Rakyat Syariah,
Desa Sukasari. Selain melakukan sosialisasi, tim juga
melakukan crowdfunding wakaf dan crowdfunding dari ide
masyarakat terhadap wisata tersebut ataupun pencanangan
wisata halal baru.
Project
Execution
(Bulan ke 7
Minggu ke 1 –
Bulan ke 10
Minggu ke 3)
Pada tahap ini akumulasi wakaf yang terkumpul akan
direalisasikan. Wakaf tanah dan bangunan jenis pertama
(Wakaf-in) sebagaimana penjelasan sebelumnya, akan
didirikan primary camp sedangkan wakaf tanah dan bangunan
jenis kedua (Wakaf-out) akan didirikan secondary camp.
Sedangkan, untuk wakaf tunai 80% dananya digunakan untuk
membiayai pendirian lahan maupun fasilitas Wisata Hutan
Rakyat Syariah, Desa Sukasari. 20% dananya akan
dialokasikan kepada UMKM yang berjualan di Wisata
tersebut dalam bentuk modal kerja.
Project
Monitoring &
Control
(Bulan ke 10
Minggu ke 4)
Terdapat dua kegiatan pada tahap ini.
Pertama, Evaluasi: Segala kendala dan permasalahan yang
terjadi baik dari sisi internal maupun eksternal serta seluruh
kritik dan saran yang terlampir pada aplikasi maupun wisata
akan dijadikan pembelajaran dan solusi untuk kedepannya.
Kedua, Penghargaan: Pemberian hadiah kepada pemberi ide
terbaik pada crowdsourching Bang Des berdasakan proposal
yang dilampirkan yang kemudian akan dijadikan sebagai
project wisata halal baru.
20
4.3.3 Penjelasan Operasional Aplikasi Bangun Desa (Bang Des)
1. Waqif yang memiliki wakaf tanah dan bangunan maupun wakaf uang,
kemudian melakukan donasi kepada platform ini dan bisa dilakukan melalui
smartphone ataupun PC.
2. Setelah masuk pada situs platform, kemudian wakif melakukan registrasi awal
dan proses selanjutnya.
3. Bang Des memiliki tiga menu utama, diantaranya; Outlook Bangun Desa,
Donasi, dan Ide Wisata Halal
Gambar 4.1 Gambar 4.2 Gambar 4.3
21
4. Outlook Bangun Desa. Waqif dan viewer akan
melihat tampilan menu utama Bang Des. Menu ini
berisikan Sejarah atau latar belakang terbentuknya
Bang Des, visi dan misi yang dimiliki Bang Des
dimana visi Bang Des ialah menciptakan desa madani
dengan menjadikan wakaf sebagai mercusuar utama
dalam mengembangkan pariwisata halal (sustainable
waqf for halal tourism).Disana juga terdapat deskripsi
mengenai keanggotaan komunitas Bang Des, selain
itu terdapat berita seputar desa madani yang dapat
berguna bagi viewer dan waqif. Submenu yang
terakhir yaitu kritik dan saran yang akan berguna bagi
kelangsungan Bang Des.
Gambar 4.4
5. Donasi. Terdapat dua subtema. Pertama, Wakaf
Tunai bagi wakif yang ingin memberikan uang bagi
pengembangan wisata syariah.
Alokasi wakaf tunai: wakaf tunai akan dialokasikan
untuk membiayai operasional.
Kedua, submenu Wakaf Tanah & Bangunan bagi
wakif yang ingin memberikan wakaf berupa tanah
ataupun bangunan nantinya asset tersebut akan
digunakan sebagai lahan untuk membangun wisata
syariah.
a. Wakaf Tunai Untuk BangDes
Submenu ini akan menampilkan Target Dana
yang dibutuhkan serta akumulasi Dana
Terkumpul. Terdapat empat sub didalamnya:
pertama, Rincian Dana Pembangunan berisi
proyeksi anggaran dana dalam bentuk table serta
deskriptif-kuantitatif mengenai biaya operasional
Gambar 4.5
Gambar 4.5
22
wisata Hutan Rakyat Syariah. Kedua, Rincian
Wisata Syariah berisi info konkret terkait aktivitas
wisata dan tata ruang wisata Hutan Rakyat
Syariah. Ketiga, Formulir Data Diri sebagai
persyaratan wajib bagi wakif sebelum
mendonasikan hartanya. Keempat, Wakif berisi
daftar wakif yang turut berwakaf tunai.
b. Wakaf Tanah & Bangunan untuk Bang Des.
Pertama, Formulir Data Diri wajib diisi terlebih
dahulu sebagaimana point a. Kedua, Spesifikasi
merupakan deskripsi lahan atau bangunan yang
dibutuhkan di Hutan Rakyat Syariah, Desa
Sukasari. Spesifikasi berisikan dua submenu bagi
wakif.
1.) Ketika wakif hanya memiliki tanah atau
bangunan yang berada cukup jauh dari hutan
rakyat maka wakif akan diarahkan pada
submenu wakaf-out, lalu asset yang diwakafkan
menjadi secondary camp untuk Hutan Rakyat
Syariah, Desa Sukasari.
2.) Ketika wakif memiliki tanah atau bangunan
yang berada didalam area wisata halal, maka
wakif memilih submenu wakaf-in, sehingga
asset yang diwakafkan dijadikan sebagai
primary camp di lokasi wisata tersebut.
Ketiga, Rincian Wisata Syariah sebagaimana point
a. Keempat, Wakif berisi daftar wakif yang turut
berwakaf tanah & bangunan.
6. Ide Wisata Halal. Terdapat dua subtema. Pertama,
Gambar 4.6
Gambar 4.7
23
Formulir Data Diri. Viewer atau wakif yang memiliki
ide konkret dalam membangun wisata syariah suatu
desa dapat menyalurkan ide/gagasan tersebut. Setelah
mengisi formulir viewer wajib melampirkan proposal
pada submenu Proposal Pengajuan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Selanjutnya akan diproses
dan dianalisis terkait kelayakan wisata setempat.
Gambar 4.8
24
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah kami menguraikan pembahasan di atas, dapat kami simpulkan
beberapa hasil peneltian kami sebagai berikut:
a. Wakaf Berbasis Crowdfunding merupakan salah satu alternative
penghimpunan objek wakaf yang sangat tepat. Hal tersebut tergambar dari
jumlah LAZ yang ada saat ini yang menghimpun objek wakaf dan BWI
(Badan Wakaf Indonesia) ternyata belum optimal dalam menghimpun dan
menyalurkan objek wakaf, terbukti dari potensi yang ada yakni sebesar
377 Triliun tetapi hanya terealisasi sebesar 14 Miliar yang terhimpun di
Badan Wakaf Indonesia saat ini.
b. Konsep wakaf berbasis crowdfunding dirasakan mampu menjadi solusi
penghimpunan objek wakaf yang efektif dan efisien dalam proses
penghimpunan dan penyaluran objek wakaf. Dengan model wakaf
crowdfunding tersebut, masyarakat dan actor wakaf akan mendapatkan
kemudahan baik dari sisi waqif dalam berwakaf.
c. Manfaat yang diperoleh dari Aplikasi Bang Des adalah terbangunnya
konsep baru dalam produktivitas wakaf menjadi pondasi dalam
mengembangkan wisata halal.
5.2 Saran
a. Pemerintah diharapkan senantiasa melakukan inovasi dan kreasi terhadap
system penghimpunan objek wakaf mengingat semakin berkembangnya
teknologi di Indonesia yang mendorong pemerintah untuk terus
meningkatkan kualitas pelayanan yang memudahkan dan memberikan
layanan edukasi terhadap masyarakat muslim.
b. Adanya wakaf berbasis Crowdfunding ini harapannya memberikan
kontribusi riil dalam proses penghimpunan objek Wakaf yang sangat besar
potensinya untuksenantiasa di kelola dengan system teknologi yang
inovatif dan kreatif.
25
DAFTAR PUSTAKA
Antonio, Muhammad Syafi‟I, (2002). “Bank Syari‟ah sebagai Pengelola Dana
Wakaf” Makalah Workshop Internasional, “Pemberdayaan Ekonomi
Umat Melalui Wakaf Produktif”, di Wisma Haji Batam, 7-8 Januari
2002.
Hemer, Joachim. 2011. A Snapshot on Crowdfunding. Karlsruhe, Germany :
Innovation Research ISI Competence Center
Gerber, et al. 2012. Crowdfunding: Why People Are Motivated to Post and Fund
Projects on Crowdfunding Platforms. NYC, USA : Association for
Computing Machinery.
Ahmad Djuneidi dan Thobib Al-Asyhar, Menuju Era Wakaf Produktif, Jakarta:
Mumtaz Publishing, 2008, h.10.
Amirullah & Budiyono, H. 2004. Pengantar Manajemen. Yogyakarta : Graha
Ilmu.
Cooper, C., Fletcher, J., Gilbert, D.G. and Wanhill, S. (2005). Tourism: Principle
and Practive. Third Edition. Harlow: Prentice Hall.
Hasan, Iqbal.(2006). Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: Bumi
Aksara.
Hasibuan, M. (2011). MANAJEMEN: Dasar, Pengertian, dan Masalah. Jakarta:
Bumi Aksara.
Pitana, I Gde. Gayatri, P.G. (2005). Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: Andi
Priyadi, Unggul. (2016). PARIWISATA SYARIAH: Prospek dan Perkembangan.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Siswanto, B. (2013). Pengantar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara
Sofyan. (2012). Prospek Bisnis Pariwisata Syariah. Jakarta: Buku Republika.
Sucipto, H & Andayani, F. (2014). Wisata Syariah (Karakter, Potensi, Prospek,
dan Tantangannya). Jakarta Selatan : Grafindo.
Andriani, D. (2015). Kajian Pengembangan Wisata Syariah. Asisten Deputi
26
Penelitian Dan Pengembangan Kebijakan Kepariwisataan Dan Deputi
Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan. Kementerian
Pariwisata.
Widagdyo, K. G. (2015). Analisis Pasar Pariwisata Halal Indonesia. The Journal
of Tauhidinomics 73-80
Darusman D, Puspitojati T, Mile YM, Fauziah E. 2014. Hutan Rakyat
Sumbangsih Masyarakat Pedesaan untuk Hutan Rakyat. Bahutan
rakyatuni, editor. Yogyakarta [ID]: Penerbit Kanisisus. Cetakan 1.
Gulati, S. (2014, Januari 29). TD Economics. Retrieved from TD Economics:
http://www.td.com/document/PDF/ec
onomics/special/Crowdfunding.pdf
Kettner, P. M. (2002). Achieving Excelence In The Management of
Human Service Organization. Boston: Allyn and Bacon. Klein, K.
(2007). Fundraising for Social Change 5th edition. San Francisco:
Jossey-Bass.
Norton, M. (2002). Menggalang Dana: Penuntun Bagi Lembaga Swadaya
Masyarakat dan Organisasi Sukarela di Negara-Negara Selatan. (Masri
Maris, Penerjemah). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Saidi, Z., & Hamid, A. (2016). Menjadi bangsa pemurah: Wacana dan praktek
kedermawanan sosial di Indonesia. Jakarta: Piramedia. Suharto, Edi.
Tanpa tahun. Peran Pekerja sosial dalam Community Development.
Diunduh dari http://www.policy.hu/suharto/modul _a/makindo_34
Sullivan, Michael. (2006). Crowdfunding. 10 Oktober 2012.
http://crowdfunding.pbworks.com/w/ page/10402176/Crowdfunding
27
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Ketua tim
Nama Lengkap : Nanang Yuwiranto
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat, Tinggal Lahir : Depok, 19 juli 1998
E-mail : [email protected]
Nomor Telepon/HP : 085921665939
Riwayat Pendidikan : S1- Sistem Informasi, Universitas Gunadarma 2016
- SMK Asy-syifa Depok
- SMPN 3 Banyubiru
- SDN Wirogomo 01
-
28
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Anggota I
Nama Lengkap : Lailatul Munawaroh
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, Tinggal Lahir : Jakarta, 09 Maret 1999
E-mail : [email protected]
Nomor Telepon/HP : 081555836195
Riwayat Pendidikan : S1- Manajemen, Universitas Gunadarma 2016
- SMAN 46 JAKARTA
- SMPN 254 JAKARTA
- SDN 07 JAGAKARSA
Karya Ilmiah yang pernah dibuat :
- Optimalisasi Pengembangan One Village One Halal Product (OVOHP)
Guna Meningkatkan Daya Saing UMKM Serta Perumbuhan Ekonomi
- Implementasikan Sharia Smart Village Dalam Meningkatkan Perekonomian
Indonesia Melalui Pemberdayaan Berbasis Komunitas Demi Mewujudkan
Al-Maslahah Al-Mursalah di Desa Sila Bolo Bima, Nusa Tenggara Barat
- Rumah Tuna Indonesia (RT ID): Solusi Wakaf Produktif Melalui
Pemberdayaan Entrepreneurship Tunarungu Dan Tunanetra Berbasis
Crowdfunding Demi Mewujudkan Sustainable Development Goals (Sdgs)
Pengalaman Ilmiah yang pernah diraih :
- Delegasi Indonesia pada Asia Youth International Model United Nation
(AYIMUN) 2017, Malaysia
- Juara 1 Call For Paper, Seventseas, Universitas Brawijaya, 2018
29
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Anggota II
Nama Lengkap : Rezaldi Dwinanta Tama
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat, Tinggal Lahir : Jakarta, 03 Maret 2000
E-mail : [email protected]
Nomor Telepon/HP : 081326201000
Riwayat Pendidikan : S1- Akuntansi, Universitas Gunadarma
2017
- SMAN 50 Jakarta
- SMPN 27 Jakarta
- SD Muhammadiyah 4 Surabaya