balala

12
Om Swastyastu

Transcript of balala

Page 1: balala

Om Swastyastu

Page 2: balala

Kelompok 3 IX A

Nama Anggota Kelompok :1.Komang Bagus Putra Adnyana (07)2.Ni Luh Putu Ernawati (14)3. Ni Putu Hana Angela Diantari (15)4. Sharon Ayu Pebriani Otta (29)5. Ni Made Swandewi (33)6.Komang Yudi Kusuma Mahendra (35)

Page 3: balala

Tugas PKN

Nilai-Nilai Pancasila Sesuai dengan Perkembangan Zaman

Page 4: balala

PendahuluanPancasila terdiri atas lima sila yang pada hakikatnya merupakan lima nilai dasar yang fundamental.Nilai-nilai dasar Pancasila tersebut adalah nilai Persatuan Indonesia, nilai Kerakyatan yang dipimpi oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawatan/perwakilan, dan nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.Dengan kata lain, nilai dasar Pancasila adalah nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan , nilai persatuan, nilai kerakyatan , dan nilai keadilan.

Ideologi berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata idea dan logos/logia. Idea berarti gagasan, pemikiran, konsep, pengertian dasar, cita-cita. Sedangkan logos/logia berarti ilmu. Jadi, ideologi adalah kumpulan gagasan/ konsep dasar bersistem untuk dijadikan dasar pendapat, arah, dan tujuan.

Page 5: balala

Ideologi Terbuka Ideologi Tertutup

1.Sistem pemikiran yang terbuka 1.Sistem pemikiran yang tertutup

2.Nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan di gali dan diambil dari harta kekayaan rohani,moral dan budaya masyarakat itu sendiri

2.Cenderung untuk memaksakan dan mengambil nilai ideologi dari luar masyarakatnya yang tidak sesuai dengan keyakinan dan pemikiran masyarakat

3..Dasar pembentukan ideologi bukan keyakinan ideologis sekelompok orang, melainkan hasil musyawarah dan kesepakatan dari masyarakat sendiri

3.Dasar pembentukan adalah cita-cita atau keyakinan ideologis perseorangan atau satu kelompok orang

4.Tidak diciptakan oleh negara , melainkan oleh masyarakat itu sendiri sehingga ideologi tersebut adalah milik seluruh rakyat atau anggota masyarakat

4.Pada dasarnya ideologi tersebut diciptakan oleh negara,dalam hal ini penguasa negara yang mutlak harus diikuti oleh seluruh warga masyarakat

5.Tidak hanya dibenarkan,melainkan dibutuhkan oleh seluruh warga masyarakat

5.Pada hakikatnya ideologi tersebut hanya dibutuhkan oleh penguasa negara untuk melanggengkan kekuasaanya dan cenderung memiliki nilai kebenaran hanya dari sudut pandang penguasa saja

Perbedaan

Page 6: balala

Ideologis Terbuka Ideologi Tertutup

6.Isinya tidak bersifat operasional. Ia baru bersifat operasional apabila sudah dijabarkan ke dalam perangkat yang berupa konstitusi atau peraturan perundang undangan lainnya.

6.Isinya terdiri dari tuntunan-tuntunan konkret dan operasional yang bersifat keras yang wajib ditaati oleh seluruh waga masyarakat

7.Senantiasa berkembang seiring dengan perkembangan aspirasi , pemikiran serta akselerasi dari masyarakat dalam mewujudkan cita-citanya untuk hidup berbangsa dalam mencapai harkat dan martabat kemanusiaan

7.Tertutup terhadap pemikiran baru yang berkembang di masyarakat

Page 7: balala

Kedudukan Pancasila sebagai ideologi terbuka

Pancasila berakar pada pandangan hidup bangsa dan falsafah bangsa sehingga memenuhi prasayarat menjadi ideologi yang tebuka.Pancasila bersifat terbuka, tidak berarti bahwa keterbukaannya adalah sebegitu rupa sehingga dapat memusnahkan atau meniadakan jati diri Pancasila sendiri. Nilai nilai Pancasila tidak berubah, namun pelaksanaanya di sesuaikan dengan kebutuhan dan tantangan nyata yang kita hadapi dalam setiap waktu.Berdasarkan uraian diatas, kerterbukaan ideologi Pancasila mengandung nilai-nilai sebagai berikut:

Page 8: balala

1.Nilai Dasar ,yaitu hakikat kelima sila Pancasila : Ketuhanan Yang

Maha Esa,Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia,Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam kemusyawaratan dan perwakilan, Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia

2.Nilai Instrumental,yaitu penjabaran lebih lanjut dari nilai-nilai dasar ideologi Pancasila.Misalnya ,program-program pembangunan yang dapat disesuaikan dengan perkembangan zaman dan aspirasi masyarakat

3.Nilai praksis, yaitu merupakan realisasi nilai-nilai instrumental dalam suatu pengalaman nyata dalam bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.

Page 9: balala

Pancasila sebagai ideologi terbuka secara struktural memiiki tiga dimensi

A.Dimensi Idealisme Dimensi idealisme, yaitu bahwa ideologi tersebut harus

memberikan harapan, cita-cita tentang masa depan yang lebih baik. Dilihat dari dimensi ini ideologi Pancasila mengandung dimensi Idealisme karena mengandung cita-cita tentang masa depan yang lebih baik.

B.Dimensi normatifNilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila perlu dijabarkan dalam

suatu sistem normatif, sebagaimana terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 yang memilki kedudukan tinggi yang di dalamnya memuat Pancasila dalam alinea IV. Berkedudukan sebagai ’staat fundamental norm’ (pokok kaidah negara yang fundamental). Dalam pengertian ini ideologi Pancasila agar mampu dijabarkan kedalam langkah operasional perlu memiliki norma yang jelas.

Page 10: balala

C. Dimensi RealitasSuatu ideologi harus mampu mencerminkan realitas yang hidup

dan berkembang dalam masyarakat. Oleh karena itu Pancasila selain memiliki dimensi nilai-nilai ideal serta normatif maka Pancasila harus mampu dijabarkan dalam kehidupan nyata sehari-hari baik dalam kaitannya bermasyarakat maupun dalam segala aspek penyelenggaraan negara

Ideologi Pancasila memiliki ciri-ciri antara lain sebagai berikut :a.Tidak bersifat utopis, yaitu hanya merupakan sistem ide-ide belaka yang

jauh dari kehidupan sehari-hari secara nyata .b.Bukan merupakan suatu doktrin belaka yang bersifat tertutup melainkan

suatu norma yang bersifat idealis, nyata dan reformatif yang mampu melakukan perubahan

c.Bukan merupakan suatu ideologis yang pragmatis, yang hanya menekanjkan pada segi praktis-praktis belaka tanpa adanya aspek idealisme

Page 11: balala

Keterbukaan ideologis Pancasila harus selalu memperhatikan beberapa hal berikut :

1.Stabilitas nasional yang dinamis.2.Larangan untuk memasukan pemikiran-pemikiran

yang mengandung nilai-nilai ideologi marxisme,leninisme,dan komunisme.

3.Mencegah berkembangnya paham liberal4.Larangan terhadap pandangan ekstrim yang

menggelisahkan kehidupan masyarakat.5.Penciptaan norma yang baru harus melalui konsensus

Page 12: balala

Om Shanti Shanti Shanti Om