Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta

22
PERJANJIAN KINERJA Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta Tahun 2019 Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan

Transcript of Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta

Page 1: Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta

PERJANJIAN KINERJA Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat

(BBKPM) Surakarta

Tahun 2019

Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan

Kementerian Kesehatan

Page 2: Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta

Perjanjian Kinerja BBKPM Surakarta Tahun 2019 i

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia dan hidayah-Nya, sehingga

Perjanjian Kinerja Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta tahun 2019

dapat diselesaikan.

Sesuai dengan INPRES Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah untuk melaksanakan

Akuntabilitas Kinerja Instansi sebagai perwujudan pertanggungjawaban dalam mencapai

misi dan tujuan organisasi, salah satu kegiatan yang harus dilakukan adalah menyusun

Rencana Strategis (Renstra) yang selanjutnya dijabarkan dalam Perjanjian Kinerja.

Perjanjian Kinerja BBKPM Surakarta tahun 2019 merupakan kontrak kinerja BBKPM

Surakarta dengan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan.

Perjanjian Kinerja tersebut merupakan penetapan atas target-target yang harus dicapai

BBKPM Surakarta pada tahun 2019. Untuk mencapai target-target yang telah ditetapkan

dalam Perjanjian Kinerja tersebut, komitmen dan dukungan dari seluruh pihak mutlak

diperlukan.

Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya diucapkan kepada seluruh pihak yang

telah mencurahkan segala pikirannya dalam rangka penyusunan Perjanjian Kinerja ini.

Semoga penyusunan Perjanjian kinerja BBKPM Surakarta ini dapat digunakan sebagai

acuan dalam dalam pelaksanaan kegiatan BBKPM Surakarta Tahun 2019.

Surakarta, Januari 2019 Kepala, Dr. Yudhaputra Tristanto, M.Kes NIP.196812121999021001

Page 3: Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta

Perjanjian Kinerja BBKPM Surakarta Tahun 2019 ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

1. Latar belakang ........................................................................................................ 1

2. Maksud dan Tujuan ................................................................................................. 2

3. Visi dan Misi ............................................................................................................ 2

4. Tugas, Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi ............................................................ 3

BAB II SASARAN STRATEGIS ....................................................................................... 8

BAB III PERJANJIAN KINERJA .................................................................................... 10

1. Terwujudnya cost effectiveness bidang pelayanan kesehatan paru .............................. 10

2. Terwujudnya kepuasan stakeholders ......................................................................... 10

3. Terwujudnya pengembangan jenis pelayanan spesialistik dan pelayanan penunjang ..... 12

4. Terwujudnya transformasi mutu pelayanan yang terakreditasi ..................................... 13

5. Terwujudnya Rumah Sakit Khusus Paru Surakarta Unggulan sebagai Pusat Rujukan

Kesehatan Paru ....................................................................................................... 15

6. Terwujudnya Rumah Sakit Jejaring ........................................................................... 15

7. Terwujudnya Rumah Sakit Khusus Paru Surakarta sebagai wahana pendidikan dan

pelatihan serta penelitian di bidang kesehatan paru .................................................... 16

8. Terwujudnya kehandalan saran dan prasarana ........................................................... 17

9. Terwujudnya Sistem Informasi dan Komunikasi Rumah Sakit yang terintegrasi ............. 18

10. Terwujudnya budaya menolong dan berkinerja .......................................................... 18

11. Terwujudnya SDM yang excellent .............................................................................. 19

BAB IV PENUTUP ..........................................................................................................

LAMPIRAN

Page 4: Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta

Perjanjian Kinerja BBKPM Surakarta Tahun 2019 1

PENDAHULUAN BAB I

1. Latar Belakang

Penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

harus berpedoman pada azas umum penyelenggaraan negara yang meliputi

kepastian hukum, tertib penyelenggaraan negara, kepentingan Umum, Keterbukaan,

Proporsionalitas dan Akuntabilitas.

Azas akuntabilitas adalah azas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan

hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dapatdipertanggungjawabkan

kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 mewajibkan setiap instansi

pemerintah sebagai unsur penyelenggara negara pemerintahan termasuk Unit

Pelaksana Teknis yang merupakan satuan kerja mandiri wajib

mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta

kewenangan pengelolaan sumber daya dan kebijaksanaan yang dipercayakan

kepadanya berdasarkan perencanaan strategi yang dirumuskan sebelumnya.

BBKPM Surakarta berdasar Peraturan Menteri Kesehatan Nomor :

532/MENKES/PER/VII/2007 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

Kesehatan RI Nomor : 2354/MENKES/PER/XI/2011 merupakan Unit Pelaksana Teknis

dibawah Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan yang

mempunyai tugas pokok dan fungsi menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat

(UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) yang dilakukan di dalam dan di luar

gedung.Pelayanan UKM meliputi upaya promosi kesehatan paru, skrining kesehatan

paru, surveilans, pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan

kesehatan paru. Pelayanan UKP yang dilakukan meliputi pelayanan rawat jalan,

laboratorium, radiologi, farmasi, diagnostik paru, fisioterapi, gawat darurat, one day

care (rawat inap) dan konseling kesehatan paru.

Tugas dan fungsi BBKPM Surakarta tersebut dijabarkan dalam Rencana

Strategis BBKPM Surakarta 2015-2019 dan dijabarkan lebih lanjut dalam Perjanjian

Kinerja BBKPM Surakarta 2019 sebagai kontrak kinerja antara Kepala BBKPM

Surakarta dengan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan.

Penyusunan Perjanjian Kinerja BBKPM Surakarta 2019 telah memperhatikan

aspek anggaran yang diterima BBKPM Surakarta tahun anggaran 2019, sebagaimana

tertuang dalam DIPA BBKPM Surakarta Tahun 2019.

Page 5: Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta

Perjanjian Kinerja BBKPM Surakarta Tahun 2019 2

2. Maksud dan Tujuan

Penyusunan Perjanjian Kinerja BBKPM Surakarta tahun 2019 ini mempunyai

maksud dan tujuan, yaitu :

Maksud

Sebagai perencanaan kegiatan tahunan yang akan dilaksanakan dan harus dicapai

oleh BBKPM Surakarta tahun 2019.

Tujuan

Tujuan penyusunan Perjanjian Kinerja BBKPM Surakarta tahun 2019 adalah

sebagai pedoman seluruh pihak mengenai target yang harus dicapai BBKPM

Surakarta tahun 2019.

3. Visi dan Misi

a. Visi

Visi adalah gambaran tentang masa depan (future) yang realistik dan ingin

diwujudkan dalam kurun waktu tertentu. Dalam rangka memberikan arah

pandang kedepan terkait dengan kinerja dan peranannya serta untuk

memberikan gambaran tentang kondisi masa depan yang ingin dicapai oleh

BBKPM Surakarta ditetapkan visi untuk periode 2015-2019 yaitu :

b. Misi

Sejalan dengan visinya untuk menjadi Rumah Sakit Paru kelas B unggulan pada

tahun 2019, maka diperlukan rumusan mengenai upaya-upaya yang akan

dilaksanakan untuk mewujudkan visi yang akan dicapai. Adapun misi untuk

periode 2015-2019 adalah:

VISI

“MENJADI RUMAH SAKIT PARU KELAS B UNGGULAN PADA TAHUN 2019”

MISI

1. Menyelenggarakan pelayanan medik kesehatan paru dan pernapasan

yang terakreditasi;

2. Meningkatkan pelayanan Unggulan TB-HIV secara komprehensif;

3. Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan dan penelitian kesehatan

paru;

4. Mendorong kemandirian hidup sehat dan menjalin kemitraan

dibidang kesehatan paru masyarakat.

Page 6: Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta

Perjanjian Kinerja BBKPM Surakarta Tahun 2019 3

4. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi.

Berdasar Pasal 2 Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor :

532/MENKES/PER/VII/2007 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

Kesehatan RI Nomor :2354/MENKES/PER/XI/2011, BBKPM Surakarta mempunyai tugas

pokok melaksanakan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi, pelayanan kesehatan,

penunjang kesehatan, promosi kesehatan dan kemitraan serta pengembangan

sumberdaya di bidang kesehatan paru masyarakat.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimanadiamanatkanpasal 2 tersebut, BBKPM

Surakarta menyelenggarakan fungsi :

1. Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan kesehatan rujukan paru

spesialistik dan atau subspesialistik yang berorientasi kesehatan masyarakat;

2. Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pemberdayaan masyarakat dalam bidang

kesehatan paru masyarakat;

3. Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kemitraan dan pengembangan sumberdaya

di bidang kesehatan paru masyarakat;

4. Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pendidikan dan pelatihan teknis di bidang

kesehatan paru masyarakat;

5. Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi penelitian dan pengembangan kesehatan

paru masyarakat;

6. Pelaksanaan urusan Tata Usaha.

Susunan Organisasi BBKPM Surakarta terdiri atas :

1. Bidang Pelayanan dan Penunjang Kesehatan

Bidang Pelayanan dan Penunjang Kesehatan mempunyai tugas pokok :

melaksanakan perencanaan dan evaluasi di bidang pemeriksaan, pengobatan dan

pelayanan rehabilitasi kesehatan paru spesialistik dan subspesialistik yang

berorientasi masyarakat serta rujukan dengan sarana pelayanan kesehatan.

Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Bidang Pelayanan dan Penunjang

Kesehatan menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan perencanaan dan evaluasi pemeriksaan dan pengobatan

kesehatan paru masyarakat;

b. Penyusunan perencanaan dan evaluasi pelayanan rehabilitasi kesehatan paru

masyarakat;

c. Penyusunan perencanaan dan evaluasi pelayanan rujukan;

d. Penyusunan perencanaan dan evaluasi kegiatan penunjang kesehatan;

Page 7: Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta

Perjanjian Kinerja BBKPM Surakarta Tahun 2019 4

e. Penyusunan perencanaan pelaksanaan dan evaluasi kegiatan pemeliharaan

dan pengembangan sarana kesehatan;

Bidang Pelayanan dan penunjang Kesehatan terdiri dari :

a. Seksi Pelayanan Kesehatan

Seksi Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

penyusunan perencanaan dan evaluasi pemeriksaan dan pengobatan

kesehatan paru masyarakat, pelayanan rehabilitasi kesehatan paru

masyarakat, serta pelayanan rujukan.

b. Seksi Penunjang Kesehatan

Seksi Penunjang Kesehatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

penyusunan perencanaan dan evaluasi kegiatan penunjang kesehatan, serta

pelaksanaan kegiatan pemeliharaan dan pengembangan sarana kesehatan.

2. Bidang Promosi Kesehatan dan Pengembangan Sumber Daya.

Bidang Promosi Kesehatan dan Pengembangan Sumber Daya mempunyai

tugas pokok : melaksanakan perencanaan dan evaluasi penyuluhan kesehatan

dan konseling pemberdayaan masyarakat, kerjasama, serta pengembangan

sumber daya di bidang kesehatan paru masyarakat.

Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Bidang Promosi Kesehatan dan

Pengembangan Sumber Daya menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan perencanaan dan evaluasi kegiatan penyuluhan kesehatan dan

konseling;

b. Penyusunan perencanaan dan evaluasi kegiatan pemberdayaan masyarakat;

c. Penyusunan perencanaan dan evaluasi kerjasama;

d. Penyusunanperencanaan dan evaluasi kegiatan pengembangan sumber daya.

Bidang Promosi Kesehatan dan Pengembangan Sumber Daya terdiri atas :

a. Seksi Promosi Kesehatan

Seksi Promosi Kesehatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

penyusunan perencanaan dan evaluasi kegiatan penyuluhan kesehatan dan

konseling, pemberdayaan masyarakat dan kerjasamaserta hubungan

masyarakat.

Page 8: Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta

Perjanjian Kinerja BBKPM Surakarta Tahun 2019 5

b. Seksi Pengembangan Sumber Daya

Seksi Pengembangan Sumber Daya mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan pengembangan sumber daya meliputi pendidikan, pelatihan, penelitian

dan pengembangan di bidang kesehatan paru masyarakat.

3. Bagian Tata Usaha

Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program,

pengelolaan informasi, evaluasi dan laporan, urusan tata usaha, keuangan,

kepegawaian, kerumahtanggaan, perlengkapan dan hubungan masyarakat.

Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan penyusunan rencana program dan anggaran, penyajian

informasi, evaluasi dan laporan;

b. Pelaksanaan urusan kepegawaian, tata usaha, perlengkapan dan rumah

tangga;

c. Pelaksanaan urusan keuangan.

Bagian Tata Usaha terdiri dari :

a. Subbagian Umum

Subbagian Umum mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana

program dan anggaran, penyajian informasi, evaluasi dan laporan, urusan

kepegawaian, tata usaha, perlengkapan dan rumah tangga.

b. Subbagian Keuangan

Subbagian keuangan mempunyai tugas melakukan urusan verifikasi,

perbendaharaan dan akuntansi.

4. Struktur Organisasi

Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor :

532/MENKES/PER/VII/2007 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

Kesehatan RI Nomor :2354/MENKES/PER/XI/2011 struktur organisasi BBKPM

Surakarta terdiri dari:

a. Kepala

b. Kepala Bagian Tata Usaha

1) Kepala Sub Bagian Umum

2) Kepala Sub Bagian Keuangan

c. Kepala Bidang Pelayanan dan Penunjang Kesehatan

1) Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan

Page 9: Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta

Perjanjian Kinerja BBKPM Surakarta Tahun 2019 6

2) Kepala Seksi Penunjang Kesehatan

d. Kepala Bidang Promosi dan Pengembangan Sumber Daya Kesehatan

membawahi:

1) Kepala Seksi Promosi Kesehatan

2) Kepala Seksi Pengembangan Sumber Daya Kesehatan

e. Kepala Instalasi

f. Kelompok Jabatan Fungsional berangka kredit dan non angka kredit

Gambar 1.

Struktur Organisasi BBKPM Surakarta berdasar Permenkes Nomor : 532/MENKES/PER/VII/2007

Page 10: Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta

Perjanjian Kinerja BBKPM Surakarta Tahun 2019 7

SASARAN STRATEGIS/PROGRAM BAB II

BBKPM Surakarta telah menetapkan sasaran-sasaran strategis yang ingin dicapai

oleh BBKPM Surakarta, yaitu :

1. Terwujudnya cost effectiveness bidang pelayanan kesehatan paru;

2. Terwujudnya kepuasan stakeholders;

3. Terwujudnya pengembangan jenis pelayanan spesialistik dan pelayanan

penunjang;

4. Terwujudnya transformasi mutu pelayanan yang terakreditasi;

5. Terwujudnya Rumah Sakit Paru Surakarta unggulan sebagai Pusat Rujukan

Kesehatan Paru;

6. Terwujudnya Rumah Sakit Jejaring;

7. Terwujudnya Rumah Sakit Paru Surakarta sebagai wahana pendidikan dan

pelatihan serta penelitian di bidang kesehatan paru;

8. Terwujudnya kehandalan sarana dan prasarana;

9. Terwujudnya system informasi dan Komunikasi Rumah Sakit yang terintegrasi;

10. Terwujudnya budaya menolong dan berkinerja;

11. Terwujudnya SDM yang excellent.

DariDari sasaran strategis tersebut diatas, dijabarkan lebih lanjut mengenai indikator-

indikator sasaran sebagai berikut :

SASARAN STRATEGIS/PROGRAM INDIKATOR TARGET

1. Terwujudnya cost effectiveness bidang

pelayanan kesehatan paru;

1. % Rasio pendapatan operasional disbanding biaya operasional (POBO)

40%

2. Terwujudnya kepuasan stakeholders; 2. % Kepuasan Pasien 82%

3. % Kecepatan respon terhadap

komplain 80%

4. RS Akreditasi Nasional 75%

3. Terwujudnya pengembangan jenis

pelayanan spesialistik dan pelayanan

penunjang;

5. Jumlah jenis pelayanan spesialistik

7

4. Terwujudnya transformasi mutu

pelayanan yang terakreditasi; 6. Waktu tunggu pelayanan 60 Menit

7. Jumlah laporan pengawasan

internal yang terlaksana 9

8. Kelengkapan rekam medis

kembali kurang dari 24 Jam setelah selesai pelayanan

95%

9. Kepatuhan penggunaan

formularium nasional 90%

Page 11: Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta

Perjanjian Kinerja BBKPM Surakarta Tahun 2019 8

SASARAN STRATEGIS/PROGRAM INDIKATOR TARGET

10. Nett Death Rate ≤2 ‰

11. Emergency Response Time 1 < 5 Menit

5. Terwujudnya Rumah Sakit Paru

Surakarta unggulan sebagai Pusat

Rujukan Kesehatan Paru;

12. % Kasus TB HIV diobati

75%

13. % Implementasi penanganan TB Paru sesuai ISTC

85%

6. Terwujudnya Rumah Sakit Jejaring; 14. Jumlah institusi yang

bekerjasama dalam bidang pelayanan paru

7

15. Jumlah kegiatan UKM

kesehatan paru 6

7. Terwujudnya Rumah Sakit Paru

Surakarta sebagai wahana pendidikan

dan pelatihan serta penelitian di bidang

kesehatan paru;

16. Jumlah institusi pendidikan yang bekerjasama dalam bidang pendidikan kesehatan paru

26

8. Terwujudnya kehandalan sarana dan

prasarana;

17. % Terpenuhinya kehandalan sarana dan prasarana sebagai Rumah Sakit Paru Kelas B

80%

9. Terwujudnya system informasi dan

Komunikasi Rumah Sakit yang

terintegrasi;

18. % Sistem Informasi Kesehatan terintegrasi

85%

10. Terwujudnya budaya menolong dan

berkinerja; 19. % Implementasi Sistem

Manajemen SDM 80%

11. Terwujudnya SDM yang excellent. 20. % Dokter dan perawat yang

mendapat pelatihan ≥ 20 Jam dalam satu tahun

50%

Page 12: Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta

Perjanjian Kinerja BBKPM Surakarta Tahun 2019 9

PERJANJIAN KINERJA BAB III

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi BBKPM Surakarta tahun 2019, telah

ditetapkan target yang ingin dicapai BBKPM Surakarta sebagaimana tertuang dalam

Perjanjian Kinerja sebagai berikut :

1. Terwujudnya cost effectiveness bidang pelayanan kesehatan paru

Indikator Kinerja : % Rasio pendapatan operasional dibanding biaya

operasional (POBO)

Rasio POBO merupakan perbandingan antara pendapatan PNBP dibagi dengan

biaya operasional. Sedangakn pengertian dari pendapatan PNBP merupakan

pendapatan yang diperoleh sebagai imbalan atas barang/jasa yang diserahkan

kepada masyarakat termasuk pendapatan yang berasal dari hibah, hasil

kerjasama dengan pihak lain, sewa, jasa lembaga keuangan, dan lain-lain

pendapatan yang tidak berhubungan secara langsung dengan pelayanan BLU,

tidak termasuk pendapatan yang berasal dari APBN.

Biaya Operasional merupakan seluruh biaya yang dibutuhkan dalam memberikan

pelayanan kepada masyarakat, yang terdiri dari belanja pegawai dan belanja

barang, dan sumber dananya berasal dari penerimaan anggaran APBN dan

pendapatan PNBP Satker BLU

Pada tahun 2019, BBKPM Surakarta menargetkan target POBO sebesar 40%.

2. Terwujudnya kepuasan stakeholders

Indikator Kinerja :

a. % Kepuasan pasien

Kepuasan pasien atau pelanggan merupakan salah satu indikator pelayanan

yang diberikan kepada masyarakat dapat diterima. Guna mengetahui

kepuasan stakeholders BBKPM Surakarta utamanya pasien maka BBKPM

Surakarta telah menetapkan indikator % Kepuasan Pasien.

Target indikator % kepuasan pasien pada tahun 2019 telah ditetapkan

sebesar 82%.

b. % Kecepatan respon terhadap complain

Page 13: Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta

Perjanjian Kinerja BBKPM Surakarta Tahun 2019 10

Kecepatan respon terhadap komplain adalah kecepatan Rumah sakit dalam

menanggapi komplain baik tertulis, lisan atau melalui mass media yang

sudah diidentifikasi tingkat risiko dan dampak risiko dengan penetapan

grading/ dampak risiko berupa ekstrim (merah), Tinggi (kuning), Rendah

(hijau), dan dibuktikan dengan data, dan tindak lanjut atas respon time

komplain tersebut sesuai dengan kategorisasi/grading/dampak risiko.

Warna Merah : cenderung berhubungan dengan polisi, pengadilan, kematian,

mengancam sistem/kelangsungan organisasi, poptensi kerugian material dll.

Warna Kuning : cenderung berhubungan dengan pemberitaan media, potensi

kerugian in material, dll.

Warna Hijau : tidak menimbulkan kerugian berarti baik material maupun

immaterial.

Metode Penilaian :

1. Melihat data rekapitulasi komplain yang dikategorikan merah, kuning,

hijau

2. Melihat data tindak lanjut komplain setiap kategori yang dilakukan dalam

kurun waktu sesuai standar

3. Membuat prosentase jumlah komplain yang ditindaklanjuti terhadap

seluruh komplain disetiap kategori

a. Komplain kategori merah ditanggapi dan ditindaklanjuti maksimal

1x24 jam

b. Komplain kategori kuning ditanggapi dan ditindaklanjuti maksimal 3

hari

c. Komplain kategori hijau ditanggapi dan ditindaklanjuti maksimal 7

hari.

BBKPM Surakarta telah menetapkan target untuk indikator ini adalah sebesar

80%.

c. RS terakreditasi nasional

Dalam visinya sebagaimana tertuang dalam rencana strategis bisnis periode

2015-2019, BBKPM Surakarta telah menetapkan visinya untuk berubah

menjadi Rumah Sakit Khusus Paru Kelas B. Perubahan tersebut harus diikuti

seluruh pemenuhan perizinan dan persyaratan untuk dapat menjadi Rumah

Sakit Khusus Paru sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan

nomor 56 tahun 2014 tentang Klarifikasi dan Perizinan Rumah Sakit serta

Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan nomor 340 tahun 2010 tentang

Kalsifikasi Rumah Sakit.

Page 14: Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta

Perjanjian Kinerja BBKPM Surakarta Tahun 2019 11

Dalam ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan tersebut mengamanatkan

bahwa setiap Rumah Sakit harus terakreditasi. Akreditasi diberikan kepada

rumah sakit yang telah berdiri selambat-lambatnya 2 tahun setelah berdiri.

Pada tahun 2019, BBKPM Surakarta telah menetapkan indikator RS

terakreditas nasional dengan target masih 75%.

3. Terwujudnya pengembangan jenis pelayanan spesialistik dan pelayanan

penunjang

Indikator Kinerja :Jumlah jenis pelayanan spesialistik

Dalam rangka mewujudkan sasaran strategis Terwujudnya pengembangan jenis

pelayanan spesialistik dan pelayanan penunjang, BBKPM Surakarta telah

menetapkan indikator Jumlah jenis pelayanan spesialistik dengan target pada

tahun 2019 ditetapkan sebanyak 7 jenis pelayanan spesialistik. 7 Jenis pelayanan

spesialistik yang telah ditargetkan pada tahun 2019 tersebut ialah :

- Pelayanan spesialistik Paru;

- Pelayanan spesialistik Radiologi;

- Pelayanan spesialistik Penyakit Dalam;

- Pelayanan spesialistik Kedoteran dan Rehab Medik;

- Pelayanan spesialistik Patologi Klinik;

- Pelayanan spesialistik Mikrobiologi Klinik;

- Pelayanan spesialistik Anak.

Anggaran pencapaian sasaran strategis

Anggaran dalam rangka pencapaian sasaran strategis Terwujudnya

pengembangan jenis pelayanan spesialistik dan pelayanan penunjang terdiri dari

berbagai kegiatan diantaranya :

No Uraian Pagu

1 Pelayanan spesialistik Penyakit Dalam

294,000,000

2 Pelayanan spesialistik Anestesi

3 Pelayanan spesialistik Patologi Klinik

4 Pelayanan spesialistik Mikrobiologi Klinik

5 Pelayanan spesialistik Kejiwaan

Page 15: Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta

Perjanjian Kinerja BBKPM Surakarta Tahun 2019 12

4. Terwujudnya transformasi mutu pelayanan yang terakreditasi

Indikator kinerja :

a. Waktu Tunggu Layanan (Rawat Jalan)

Dalam rangka penyelenggaraan pelayanan rawat jalan pada hari kerja yang

mudah dan cepat di akses oleh pasien maka BBKPM Surakarta telah

menetapkan indikator waktu tunggu layanan (rawat jalan).

Indikator waktu tunggu rawat jalan (WTRJ) adalah rata-rata waktu yang

diperlukan mulai dari pasien yang sudah terdaftar tiba di poliklinik sampai

dilayani dokter.

Indikator waktu tunggu rawat jalan pada tahun 2019 ditetapkan sebesar 60

menit atau kurang.

b. Jumlah Laporan Pengawasan Internal yang Terlaksana

BBKPM Surakarta merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) di

lingkungan Kementerian Kesehatan berdasar Keputusan Menteri Keuangan RI

Nomor 8/KMK.05/2011 tentang Penetapan BBKPM Surakarta pada

Kementerian Kesehatan sebagai Instansi Pemerintah yang Menerapkan

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. Sebagai instansi yang telah

menerapkan pengelolaan keuangan badan layanan umum, BBKPM Surakarta

harus mengedepankan prinsip pengelolaan instansi yang baik melalui

akuntabilitas dan transparansi. Untuk menjalankan fungsi tersebut maka

dibentuklah Satuan Pemeriksaan Internal (SPI).

Dalam rangka meningkatkan akuntabilitas dan transparansi, ditetapkanlah

indikator kinerja berupa jumlah laporan pengawasan internal yang terlaksana.

Pada tahun 2019, target indikator tersebut telah ditetapkan sebesar 9 laporan,

yang meliputi :

1. Reviu LK Tahunan Tahun 2018;

2. Audit tematik;

3. Reviu LK TW I 2019;

4. Reviu LK Semester I 2019;

5. Reviu LK TW III 2019;

6. Reviu LAKIP;

7. Reviu RKA PAGU Indikatif 2019;

8. Reviu RKA PAGU Definitif 2019;

9. Pendampingan Audit KAP.

c. Kelengkapan Rekam Medik kembali kurang dari 24 Jam setelah

selesai pelayanan

Page 16: Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta

Perjanjian Kinerja BBKPM Surakarta Tahun 2019 13

Pada tahun 2019, BBKPM Surakarta telah menetapkan indikator kelengkapan

rekam medik kembali kurang dari 24 Jam setelah selesai pelayanan. Target

untuk indikator tersebut ditetapkan sebesar 95%.

d. Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional

Mulai tanggal 1 Januari 2014 Pemerintah mulai memberlakukan pelayanan

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui Badan Penyelenggara Jaminan

Sosial (BPJS) Kesehatan. Dalam penyelenggaraan JKN Pemerintah wajib

menyediakan obat-obat yang dibutuhkan oleh pasien. Dalam penyediaaan

obat bagi pasien JKN maka disusunlah Daftar Formularium Nasional yang

harus ditaati seluruh fasilitas pelayanan kesehatan dalam rangka pemberian

pelayanan bagi pasien JKN, termasuk BBKPM Surakarta. Oleh sebab itu

ditetapkanlah indikator kepatuhan penggunaan formularium nasional dengan

target pada tahun 2019 sebesar 90%.

e. Nett Death Rate

Nett death rate adalah kematian pasien setelah dirawat > 48 jam, penetapan

indikator kinerja utama sebagai indikator kinerja utama BBKPM Surakarta

guna mengendalikan angka kematian pasien setelah dirawat > 48 jam. Target

atas indicator Nett Death Rate pada tahun 2016 adalah sebesar maksimal ≤2

f. Emergency Response Time 1

EmergencyRespon Time adalah waktu yang dbutuhkan pasien untuk sampai

mendapatkan penanganan petugas UGD.Indikator tersebut digunakan untuk

melihat kecepatan respon petugas di UGD dalam memberikan pelayanan

kepada masyarakat. Dalam Perjanjian Kinerja tahun 2019, BBKPM Surakarta

telah menetapkan target bagi indikator Emergency Response Time 1 yaitu

dibawah 5 menit.

Anggaran pencapaian sasaran strategis

Anggaran dalam rangka pencapaian sasaran strategis terwujudnya transformasi

mutu pelayanan yang terakreditasi adalah sebesar :

No Uraian Pagu

1 Audit internal SPI 33.740.000

2 Pengadaan Obat 4,159,438,000

3 Audit kinerja dan keuangan oleh KAP 55,000,000

4 Surveilans ISO 50,450,000

Page 17: Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta

Perjanjian Kinerja BBKPM Surakarta Tahun 2019 14

5. Terwujudnya Rumah Sakit Khusus Paru Surakarta Unggulan sebagai

Pusat Rujukan Kesehatan Paru

Indikator kinerja :

a. % Kasus TB HIV diobati

Rencana strategis bisnis BBKPM Surakarta periode 2015-2019 telah

menetapkan visinya untuk berubah menjadi rumah sakit khusus paru kelas B

unggulan tahun 2019. Unggulan yang telah dipilih dalam rangka perubahan

dari balai menjadi rumah sakit adalah TB-HIV.

Untuk mengukur unggulan BBKPM Surakarta tersebut dipilihlah indikator %

Kasus TB-HIV diobati. Target indikator % Kasus TB-HIV diobati pada tahun

2019 adalah sebesar 75%.

b. % Implementasi penanganan TB Paru sesuai ISTC

Dalam rangka mencapai sasaran strategis terwujudnya rumah sakit khusus

paru Surakarta unggulan sebagai pusat rujukan kesehatan paru, telah

ditetapkan indikator Implementasi penanganan TB Paru sesuai ISTC adalah

seluruh pasien TB yang ditangani sesuai ISTC (penegakan diagnosis dan

evaluasi pengobatan). Target atas indicator % Implementasi penanganan TB

Paru sesuai ISTC adalah sebesar 85%.

Uraian Pagu

1. Koordinasi rujukan pasien TB HIV 27,150,000

2. PMT pasien TB murni 23,040,000

3. PMT pasien TB dengan penyakit penyerta 12,960,000

6. Terwujudnya Rumah Sakit Jejaring

Indikator kinerja :

a. Jumlah institusi yang bekerjasama dalam bidang pelayanan paru

Dalam rangka mewujudkantransformasi BBKPM Surakarta menjadi Rumah Sakit

Khusus Paru, BBKPM Surakarta dituntut untuk menjalin kerjasama dengan

jejaring fasilitas pelayanan kesehatan lain. Pada tahun 2019, BBKPM Surakarta

menargetkan dapat menjalin kerjasama dengan 6 (enam) institusi dalam bidang

pelayanan kesehatan paru. 7 (tujuh) institusi yang direncanakan dapat serta

tetap menjalin kerjasama dengan BBKPM Surakarta yaitu :

- Rumah Sakit Panti Waluyo;

- Puskesmas Kartasura;

Page 18: Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta

Perjanjian Kinerja BBKPM Surakarta Tahun 2019 15

- Klinik Pratama Nurifa;

- Rumah Sakit Islam Surakarta;

- RSUD Karanganyar;

- PMI Surakarta;

- Klinik Ananda.

b. Jumlah kegiatan UKM kesehatan paru

Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor532/MENKES/PER/VII/2007,

BBKPM Surakarta mempunyai fungsi melaksanakan pelayanan kesehatan

khususnya di bidang kesehatan paru yang berbasis masyarakat. Dalam rangka

pelaksanaan fungsi BBKPM Surakarta sesuai dengan amanat Permenkes

tersebut, BKPM Surakarta telah menetapkan indikator jumlah kegiatan UKM

kesehatan paru. Jumlah kegiatan UKM kesehatan paru yang ditargetkan pada

tahun 2019 adalah sebanyak 6 kegiatan. 6 Kegiatan UKM yang ditargetkan

pada tahun 2019 tersebut diantaranya adalah kegiatan visitasi kesehatan paru,

sarasehan pelanggan, pemberdayaan masyarakat dll.

Anggaran pencapaian sasaran strategis

Anggaran dalam rangka mencapai sasaran strategis terwujudnya rumah sakit

jejaring yang terdiri dari beberapa kegiatan sebagai berikut :

Uraian Pagu

1. Promosi melalui media massa 98,400,000

2. Visitasi 20,224,000

3. Sarasehan Pelanggan 37,200,000

4. Pembinaan Wilayah Kerja di Kalimantan Barat 103,892,000

5. Pembinaan Wilayah Kerja di Kalimantan Selatan

131,889,000

6. Pembinaan Wilayah Kerja di Kalimantan Tmur 104,089,000

7. Pameran Kesehatan 53,950,000

7. Terwujudnya Rumah Sakit Khusus Paru Surakarta sebagai wahana

pendidikan dan pelatihan serta penelitian di bidang kesehatan paru

Indikator kinerja :

Jumlah institusi pendidikan yang bekerjasama dalam bidang

pendidikan kesehatan paru

BBKPM Surakarta merupakan tempat bagi mahasiswa untuk melakukan

penelitian dan praktek kerja lapangan. Penelitian dan dan praktek kerja lapangan

tersebut dilakukan oleh mahasiswa dari berbagai insitusi pendidikan baik dari

Page 19: Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta

Perjanjian Kinerja BBKPM Surakarta Tahun 2019 16

sekitar Kota Surakarta maupun dari luar Kota Surakarta. Pada tahun 2019,

BBKPM Surakarta telah menetapkan indicator jumlah institusi pendidikan yang

bekerjasama dalam bidang pendidikan kesehatan paru dengan target sebanyak

26 institusi.

Anggaran pencapaian sasaran strategis

Anggaran dalam rangka mencapai sasaran strategis Terwujudnya Rumah Sakit

Khusus Paru Surakarta sebagai wahana pendidikan dan pelatihan serta penelitian

di bidang kesehatan paru adalah sebesar :

Penelitian : 215,094,000

8. Terwujudnya kehandalan saran dan prasarana

Indikator kinerja :

a. % Terpenuhinya kehandalan sarana dan prasarana sebagai Rumah

Sakit Paru Kelas.

Dalam rangka mencapai visinya untuk berubah menjadi Rumah Sakit Khusus

Paru diperlukan sarana dan prasarana minimal sebagai Rumah Sakit Khusus Paru

Kelas B sesuai ketentuan yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan

Nomor 56 Tahun 2014 serta Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 340

Tahun 2010.

Guna mencapai persyaratan atas sarana dan prasarana sebagai Rumah Sakit

Khusus Paru Kelas B, maka ditetapkanlah indikator % Terpenuhinya kehandalan

sarana dan prasaran sebagai RUmah Sakit Khusus Paru Kelas B. Pada tahun

2019, target atas indikator % Terpenuhinya kehandalan sarana dan prasarana

sebagai Rumah Sakit Paru Kelas ditetapkan sebesar 80%.

Anggaran pencapaian sasaran strategis

Anggaran dalam rangka mencapai sasaran strategis terwujudnya kehandalan

sarana dan prasarana yang terdiri dari beberapa kegiatan diantaranya sebagai

berikut :

Hematology Analyzer 233,701,000

Mikroskop 175,260,000

Printer film rontgen 97,073,000

Diagnostic Audiometri 179,449,000

Blood refrigerator 96,067,000

Centrifuge mikro 103,000,000

Vortex 4,698,000

Page 20: Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta

Perjanjian Kinerja BBKPM Surakarta Tahun 2019 17

9. Terwujudnya Sistem Informasi dan Komunikasi Rumah Sakit yang

terintegrasi

Indikator kinerja :

a. % Sistem Informasi Kesehatan terintegrasi

Pasal 44 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 menyebutkan bahwa “Setiap

Rumah Sakit wajib melakukan pencatatan dan pelaporan tentang semua

kegiatan penyelenggaraan Rumah Sakit dalam bentuk Sistem Informasi

Manajemen Rumah Sakit”. GUna melaksanakan pencatatan dan pelaporan

tersebut dibutuhkan sistem informasi kesehatan yang handal guna mendukung

pelayanan di Rumah Sakit.

Atas dasar itulah, BBKPM Surakarta dalam rangka perubahan menjadi Rumah

Sakit Khusus Paru menetapkan indikator terwujudnya sistem informasi dan

komunikasi Rumah Sakit yang terintegrasi. Target yang ditetapkan pada tahun

2019 untuk target tersebut adalah sebesar 85%, yang meliputi 10 unit/instalasi.

Target selama 5 tahun periode renstra 2015-2019 untuk indikator tersebut

adalah 12 unit/instalasi.

10. Terwujudnya budaya menolong dan berkinerja

Indikator kinerja :

% Implementasi Sistem Manajemen SDM

BBKPM Surakarta telah menetapkan Rencana Strategis Bisnis periode 2015-2019.

Dalam, dokumen rencana strategis bisnis BBKPM Surakarta tersebut terdapat

indikator-indikator kinerja utama yang harus dicapai oleh BBKPM Surakarta.

Untuk mengukur pencapaian atas indicator-indikator tersebut, BBKPM Surakarta

menetapkan indicator % implementasi sistem manajemen SDM. Target atas

pencapaian indicator tersebut pada tahun 2019 adalah 80%.

11. Terwujudnya SDM yang excellent

Indikator kinerja :

% Dokter dan perawat yang mendapat pelatihan ≥ 20 Jam dalam satu

tahun

Perubahan yang telah ditetapkan oleh BBKPM Surakarta menjadi Rumah Sakit

Khusus Paru sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis Bisnis BBKPM

Surakarta membawa konsekuensi tersedianya sumber daya manusia khususnya

dokter dan perawat yang handal dan berkompeten. Guna mewujudkan tenaga

dokter dan perawat yang hamdal dan kompeten maka peningkatan keterampilan

Page 21: Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta

Perjanjian Kinerja BBKPM Surakarta Tahun 2019 18

tenagadokter dan perawat menjadi sesuatu yang mutlak harus terpenuhi. Salah

satunya dilakukan melalui pelatihan bagi dokter dan perawat lebih dari 20 Jam

dalam satu tahun. Target indicator % Dokter dan perawat yang mendapat

pelatihan ≥ 20 Jam dalam satu tahun adalah sebesar 50%.

Anggaran pencapaian sasaran strategis

Anggaran dalam rangka mencapai sasaran strategis terwujudnya SDM yang

excellent adalah sebagai berikut :

Pengiriman Pelatihan Medis dan Paramedis serta Pengiriman Pelatihan Manajerial

: 300,600,000,-

Page 22: Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta

Perjanjian Kinerja BBKPM Surakarta Tahun 2019 19

PENUTUP BAB IV

Perjanjian Kinerja BBKPM Surakarta tahun 2019 merupakan kontrak kinerja BBKPM

Surakarta dengan Direktur Jenderal

Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan.Perjanjian Kinerja tersebut merupakan

penetapan atas target-target yang harus dicapai BBKPM Surakarta pada tahun 2019.

Untuk mencapai Indikator kinerja yang telah ditetapkan tersebut, perlu dukungan

dari seluruh elemen yang ada di BBKPM Surakarta.

Alokasi anggaran BBKPM Surakarta di awal tahun anggaran 2019 adalah sebesar

Rp35,729,478,000,- dengan rincian sebagai berikut :

- Bersumber dari BLU : Rp13.500.000.000,-

- Bersumber dari Rupiah Murni : Rp22.229.478.000,-

Dari total alokasi anggaran yang diterima BBKPM Surakarta tersebut, rincian alokasi

anggaran berdasar kegiatan ditampilkan dalam tabel berikut :

Tabel Anggaran BBKPM Surakarta berdasar Kegiatan

No Kegiatan Alokasi DIPA

1. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan

35,729,478,000

Jumlah 35,729,478,000

Dengan tersusunnya Perjanjian Kinerja BBKPM Surakarta ini diharapkan

pelaksanaan kegiatan tahun 2019 dapat berjalan lancar dalam rangka mendukung

pencapaian kinerja BBKPM Surakarta pada umumnya dan kinerja di masing-masing Seksi

dan Subbagian pada khususnya.