Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta
Transcript of Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta
PERJANJIAN KINERJA Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat
(BBKPM) Surakarta
Tahun 2019
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
Kementerian Kesehatan
Perjanjian Kinerja BBKPM Surakarta Tahun 2019 i
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia dan hidayah-Nya, sehingga
Perjanjian Kinerja Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta tahun 2019
dapat diselesaikan.
Sesuai dengan INPRES Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah untuk melaksanakan
Akuntabilitas Kinerja Instansi sebagai perwujudan pertanggungjawaban dalam mencapai
misi dan tujuan organisasi, salah satu kegiatan yang harus dilakukan adalah menyusun
Rencana Strategis (Renstra) yang selanjutnya dijabarkan dalam Perjanjian Kinerja.
Perjanjian Kinerja BBKPM Surakarta tahun 2019 merupakan kontrak kinerja BBKPM
Surakarta dengan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan.
Perjanjian Kinerja tersebut merupakan penetapan atas target-target yang harus dicapai
BBKPM Surakarta pada tahun 2019. Untuk mencapai target-target yang telah ditetapkan
dalam Perjanjian Kinerja tersebut, komitmen dan dukungan dari seluruh pihak mutlak
diperlukan.
Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya diucapkan kepada seluruh pihak yang
telah mencurahkan segala pikirannya dalam rangka penyusunan Perjanjian Kinerja ini.
Semoga penyusunan Perjanjian kinerja BBKPM Surakarta ini dapat digunakan sebagai
acuan dalam dalam pelaksanaan kegiatan BBKPM Surakarta Tahun 2019.
Surakarta, Januari 2019 Kepala, Dr. Yudhaputra Tristanto, M.Kes NIP.196812121999021001
Perjanjian Kinerja BBKPM Surakarta Tahun 2019 ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1. Latar belakang ........................................................................................................ 1
2. Maksud dan Tujuan ................................................................................................. 2
3. Visi dan Misi ............................................................................................................ 2
4. Tugas, Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi ............................................................ 3
BAB II SASARAN STRATEGIS ....................................................................................... 8
BAB III PERJANJIAN KINERJA .................................................................................... 10
1. Terwujudnya cost effectiveness bidang pelayanan kesehatan paru .............................. 10
2. Terwujudnya kepuasan stakeholders ......................................................................... 10
3. Terwujudnya pengembangan jenis pelayanan spesialistik dan pelayanan penunjang ..... 12
4. Terwujudnya transformasi mutu pelayanan yang terakreditasi ..................................... 13
5. Terwujudnya Rumah Sakit Khusus Paru Surakarta Unggulan sebagai Pusat Rujukan
Kesehatan Paru ....................................................................................................... 15
6. Terwujudnya Rumah Sakit Jejaring ........................................................................... 15
7. Terwujudnya Rumah Sakit Khusus Paru Surakarta sebagai wahana pendidikan dan
pelatihan serta penelitian di bidang kesehatan paru .................................................... 16
8. Terwujudnya kehandalan saran dan prasarana ........................................................... 17
9. Terwujudnya Sistem Informasi dan Komunikasi Rumah Sakit yang terintegrasi ............. 18
10. Terwujudnya budaya menolong dan berkinerja .......................................................... 18
11. Terwujudnya SDM yang excellent .............................................................................. 19
BAB IV PENUTUP ..........................................................................................................
LAMPIRAN
Perjanjian Kinerja BBKPM Surakarta Tahun 2019 1
PENDAHULUAN BAB I
1. Latar Belakang
Penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
harus berpedoman pada azas umum penyelenggaraan negara yang meliputi
kepastian hukum, tertib penyelenggaraan negara, kepentingan Umum, Keterbukaan,
Proporsionalitas dan Akuntabilitas.
Azas akuntabilitas adalah azas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan
hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dapatdipertanggungjawabkan
kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 mewajibkan setiap instansi
pemerintah sebagai unsur penyelenggara negara pemerintahan termasuk Unit
Pelaksana Teknis yang merupakan satuan kerja mandiri wajib
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta
kewenangan pengelolaan sumber daya dan kebijaksanaan yang dipercayakan
kepadanya berdasarkan perencanaan strategi yang dirumuskan sebelumnya.
BBKPM Surakarta berdasar Peraturan Menteri Kesehatan Nomor :
532/MENKES/PER/VII/2007 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Kesehatan RI Nomor : 2354/MENKES/PER/XI/2011 merupakan Unit Pelaksana Teknis
dibawah Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan yang
mempunyai tugas pokok dan fungsi menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) yang dilakukan di dalam dan di luar
gedung.Pelayanan UKM meliputi upaya promosi kesehatan paru, skrining kesehatan
paru, surveilans, pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan
kesehatan paru. Pelayanan UKP yang dilakukan meliputi pelayanan rawat jalan,
laboratorium, radiologi, farmasi, diagnostik paru, fisioterapi, gawat darurat, one day
care (rawat inap) dan konseling kesehatan paru.
Tugas dan fungsi BBKPM Surakarta tersebut dijabarkan dalam Rencana
Strategis BBKPM Surakarta 2015-2019 dan dijabarkan lebih lanjut dalam Perjanjian
Kinerja BBKPM Surakarta 2019 sebagai kontrak kinerja antara Kepala BBKPM
Surakarta dengan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan.
Penyusunan Perjanjian Kinerja BBKPM Surakarta 2019 telah memperhatikan
aspek anggaran yang diterima BBKPM Surakarta tahun anggaran 2019, sebagaimana
tertuang dalam DIPA BBKPM Surakarta Tahun 2019.
Perjanjian Kinerja BBKPM Surakarta Tahun 2019 2
2. Maksud dan Tujuan
Penyusunan Perjanjian Kinerja BBKPM Surakarta tahun 2019 ini mempunyai
maksud dan tujuan, yaitu :
Maksud
Sebagai perencanaan kegiatan tahunan yang akan dilaksanakan dan harus dicapai
oleh BBKPM Surakarta tahun 2019.
Tujuan
Tujuan penyusunan Perjanjian Kinerja BBKPM Surakarta tahun 2019 adalah
sebagai pedoman seluruh pihak mengenai target yang harus dicapai BBKPM
Surakarta tahun 2019.
3. Visi dan Misi
a. Visi
Visi adalah gambaran tentang masa depan (future) yang realistik dan ingin
diwujudkan dalam kurun waktu tertentu. Dalam rangka memberikan arah
pandang kedepan terkait dengan kinerja dan peranannya serta untuk
memberikan gambaran tentang kondisi masa depan yang ingin dicapai oleh
BBKPM Surakarta ditetapkan visi untuk periode 2015-2019 yaitu :
b. Misi
Sejalan dengan visinya untuk menjadi Rumah Sakit Paru kelas B unggulan pada
tahun 2019, maka diperlukan rumusan mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi yang akan dicapai. Adapun misi untuk
periode 2015-2019 adalah:
VISI
“MENJADI RUMAH SAKIT PARU KELAS B UNGGULAN PADA TAHUN 2019”
MISI
1. Menyelenggarakan pelayanan medik kesehatan paru dan pernapasan
yang terakreditasi;
2. Meningkatkan pelayanan Unggulan TB-HIV secara komprehensif;
3. Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan dan penelitian kesehatan
paru;
4. Mendorong kemandirian hidup sehat dan menjalin kemitraan
dibidang kesehatan paru masyarakat.
Perjanjian Kinerja BBKPM Surakarta Tahun 2019 3
4. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi.
Berdasar Pasal 2 Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor :
532/MENKES/PER/VII/2007 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Kesehatan RI Nomor :2354/MENKES/PER/XI/2011, BBKPM Surakarta mempunyai tugas
pokok melaksanakan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi, pelayanan kesehatan,
penunjang kesehatan, promosi kesehatan dan kemitraan serta pengembangan
sumberdaya di bidang kesehatan paru masyarakat.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimanadiamanatkanpasal 2 tersebut, BBKPM
Surakarta menyelenggarakan fungsi :
1. Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan kesehatan rujukan paru
spesialistik dan atau subspesialistik yang berorientasi kesehatan masyarakat;
2. Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pemberdayaan masyarakat dalam bidang
kesehatan paru masyarakat;
3. Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kemitraan dan pengembangan sumberdaya
di bidang kesehatan paru masyarakat;
4. Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pendidikan dan pelatihan teknis di bidang
kesehatan paru masyarakat;
5. Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi penelitian dan pengembangan kesehatan
paru masyarakat;
6. Pelaksanaan urusan Tata Usaha.
Susunan Organisasi BBKPM Surakarta terdiri atas :
1. Bidang Pelayanan dan Penunjang Kesehatan
Bidang Pelayanan dan Penunjang Kesehatan mempunyai tugas pokok :
melaksanakan perencanaan dan evaluasi di bidang pemeriksaan, pengobatan dan
pelayanan rehabilitasi kesehatan paru spesialistik dan subspesialistik yang
berorientasi masyarakat serta rujukan dengan sarana pelayanan kesehatan.
Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Bidang Pelayanan dan Penunjang
Kesehatan menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan perencanaan dan evaluasi pemeriksaan dan pengobatan
kesehatan paru masyarakat;
b. Penyusunan perencanaan dan evaluasi pelayanan rehabilitasi kesehatan paru
masyarakat;
c. Penyusunan perencanaan dan evaluasi pelayanan rujukan;
d. Penyusunan perencanaan dan evaluasi kegiatan penunjang kesehatan;
Perjanjian Kinerja BBKPM Surakarta Tahun 2019 4
e. Penyusunan perencanaan pelaksanaan dan evaluasi kegiatan pemeliharaan
dan pengembangan sarana kesehatan;
Bidang Pelayanan dan penunjang Kesehatan terdiri dari :
a. Seksi Pelayanan Kesehatan
Seksi Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
penyusunan perencanaan dan evaluasi pemeriksaan dan pengobatan
kesehatan paru masyarakat, pelayanan rehabilitasi kesehatan paru
masyarakat, serta pelayanan rujukan.
b. Seksi Penunjang Kesehatan
Seksi Penunjang Kesehatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
penyusunan perencanaan dan evaluasi kegiatan penunjang kesehatan, serta
pelaksanaan kegiatan pemeliharaan dan pengembangan sarana kesehatan.
2. Bidang Promosi Kesehatan dan Pengembangan Sumber Daya.
Bidang Promosi Kesehatan dan Pengembangan Sumber Daya mempunyai
tugas pokok : melaksanakan perencanaan dan evaluasi penyuluhan kesehatan
dan konseling pemberdayaan masyarakat, kerjasama, serta pengembangan
sumber daya di bidang kesehatan paru masyarakat.
Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Bidang Promosi Kesehatan dan
Pengembangan Sumber Daya menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan perencanaan dan evaluasi kegiatan penyuluhan kesehatan dan
konseling;
b. Penyusunan perencanaan dan evaluasi kegiatan pemberdayaan masyarakat;
c. Penyusunan perencanaan dan evaluasi kerjasama;
d. Penyusunanperencanaan dan evaluasi kegiatan pengembangan sumber daya.
Bidang Promosi Kesehatan dan Pengembangan Sumber Daya terdiri atas :
a. Seksi Promosi Kesehatan
Seksi Promosi Kesehatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
penyusunan perencanaan dan evaluasi kegiatan penyuluhan kesehatan dan
konseling, pemberdayaan masyarakat dan kerjasamaserta hubungan
masyarakat.
Perjanjian Kinerja BBKPM Surakarta Tahun 2019 5
b. Seksi Pengembangan Sumber Daya
Seksi Pengembangan Sumber Daya mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan pengembangan sumber daya meliputi pendidikan, pelatihan, penelitian
dan pengembangan di bidang kesehatan paru masyarakat.
3. Bagian Tata Usaha
Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program,
pengelolaan informasi, evaluasi dan laporan, urusan tata usaha, keuangan,
kepegawaian, kerumahtanggaan, perlengkapan dan hubungan masyarakat.
Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:
a. Pelaksanaan penyusunan rencana program dan anggaran, penyajian
informasi, evaluasi dan laporan;
b. Pelaksanaan urusan kepegawaian, tata usaha, perlengkapan dan rumah
tangga;
c. Pelaksanaan urusan keuangan.
Bagian Tata Usaha terdiri dari :
a. Subbagian Umum
Subbagian Umum mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana
program dan anggaran, penyajian informasi, evaluasi dan laporan, urusan
kepegawaian, tata usaha, perlengkapan dan rumah tangga.
b. Subbagian Keuangan
Subbagian keuangan mempunyai tugas melakukan urusan verifikasi,
perbendaharaan dan akuntansi.
4. Struktur Organisasi
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor :
532/MENKES/PER/VII/2007 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Kesehatan RI Nomor :2354/MENKES/PER/XI/2011 struktur organisasi BBKPM
Surakarta terdiri dari:
a. Kepala
b. Kepala Bagian Tata Usaha
1) Kepala Sub Bagian Umum
2) Kepala Sub Bagian Keuangan
c. Kepala Bidang Pelayanan dan Penunjang Kesehatan
1) Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan
Perjanjian Kinerja BBKPM Surakarta Tahun 2019 6
2) Kepala Seksi Penunjang Kesehatan
d. Kepala Bidang Promosi dan Pengembangan Sumber Daya Kesehatan
membawahi:
1) Kepala Seksi Promosi Kesehatan
2) Kepala Seksi Pengembangan Sumber Daya Kesehatan
e. Kepala Instalasi
f. Kelompok Jabatan Fungsional berangka kredit dan non angka kredit
Gambar 1.
Struktur Organisasi BBKPM Surakarta berdasar Permenkes Nomor : 532/MENKES/PER/VII/2007
Perjanjian Kinerja BBKPM Surakarta Tahun 2019 7
SASARAN STRATEGIS/PROGRAM BAB II
BBKPM Surakarta telah menetapkan sasaran-sasaran strategis yang ingin dicapai
oleh BBKPM Surakarta, yaitu :
1. Terwujudnya cost effectiveness bidang pelayanan kesehatan paru;
2. Terwujudnya kepuasan stakeholders;
3. Terwujudnya pengembangan jenis pelayanan spesialistik dan pelayanan
penunjang;
4. Terwujudnya transformasi mutu pelayanan yang terakreditasi;
5. Terwujudnya Rumah Sakit Paru Surakarta unggulan sebagai Pusat Rujukan
Kesehatan Paru;
6. Terwujudnya Rumah Sakit Jejaring;
7. Terwujudnya Rumah Sakit Paru Surakarta sebagai wahana pendidikan dan
pelatihan serta penelitian di bidang kesehatan paru;
8. Terwujudnya kehandalan sarana dan prasarana;
9. Terwujudnya system informasi dan Komunikasi Rumah Sakit yang terintegrasi;
10. Terwujudnya budaya menolong dan berkinerja;
11. Terwujudnya SDM yang excellent.
DariDari sasaran strategis tersebut diatas, dijabarkan lebih lanjut mengenai indikator-
indikator sasaran sebagai berikut :
SASARAN STRATEGIS/PROGRAM INDIKATOR TARGET
1. Terwujudnya cost effectiveness bidang
pelayanan kesehatan paru;
1. % Rasio pendapatan operasional disbanding biaya operasional (POBO)
40%
2. Terwujudnya kepuasan stakeholders; 2. % Kepuasan Pasien 82%
3. % Kecepatan respon terhadap
komplain 80%
4. RS Akreditasi Nasional 75%
3. Terwujudnya pengembangan jenis
pelayanan spesialistik dan pelayanan
penunjang;
5. Jumlah jenis pelayanan spesialistik
7
4. Terwujudnya transformasi mutu
pelayanan yang terakreditasi; 6. Waktu tunggu pelayanan 60 Menit
7. Jumlah laporan pengawasan
internal yang terlaksana 9
8. Kelengkapan rekam medis
kembali kurang dari 24 Jam setelah selesai pelayanan
95%
9. Kepatuhan penggunaan
formularium nasional 90%
Perjanjian Kinerja BBKPM Surakarta Tahun 2019 8
SASARAN STRATEGIS/PROGRAM INDIKATOR TARGET
10. Nett Death Rate ≤2 ‰
11. Emergency Response Time 1 < 5 Menit
5. Terwujudnya Rumah Sakit Paru
Surakarta unggulan sebagai Pusat
Rujukan Kesehatan Paru;
12. % Kasus TB HIV diobati
75%
13. % Implementasi penanganan TB Paru sesuai ISTC
85%
6. Terwujudnya Rumah Sakit Jejaring; 14. Jumlah institusi yang
bekerjasama dalam bidang pelayanan paru
7
15. Jumlah kegiatan UKM
kesehatan paru 6
7. Terwujudnya Rumah Sakit Paru
Surakarta sebagai wahana pendidikan
dan pelatihan serta penelitian di bidang
kesehatan paru;
16. Jumlah institusi pendidikan yang bekerjasama dalam bidang pendidikan kesehatan paru
26
8. Terwujudnya kehandalan sarana dan
prasarana;
17. % Terpenuhinya kehandalan sarana dan prasarana sebagai Rumah Sakit Paru Kelas B
80%
9. Terwujudnya system informasi dan
Komunikasi Rumah Sakit yang
terintegrasi;
18. % Sistem Informasi Kesehatan terintegrasi
85%
10. Terwujudnya budaya menolong dan
berkinerja; 19. % Implementasi Sistem
Manajemen SDM 80%
11. Terwujudnya SDM yang excellent. 20. % Dokter dan perawat yang
mendapat pelatihan ≥ 20 Jam dalam satu tahun
50%
Perjanjian Kinerja BBKPM Surakarta Tahun 2019 9
PERJANJIAN KINERJA BAB III
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi BBKPM Surakarta tahun 2019, telah
ditetapkan target yang ingin dicapai BBKPM Surakarta sebagaimana tertuang dalam
Perjanjian Kinerja sebagai berikut :
1. Terwujudnya cost effectiveness bidang pelayanan kesehatan paru
Indikator Kinerja : % Rasio pendapatan operasional dibanding biaya
operasional (POBO)
Rasio POBO merupakan perbandingan antara pendapatan PNBP dibagi dengan
biaya operasional. Sedangakn pengertian dari pendapatan PNBP merupakan
pendapatan yang diperoleh sebagai imbalan atas barang/jasa yang diserahkan
kepada masyarakat termasuk pendapatan yang berasal dari hibah, hasil
kerjasama dengan pihak lain, sewa, jasa lembaga keuangan, dan lain-lain
pendapatan yang tidak berhubungan secara langsung dengan pelayanan BLU,
tidak termasuk pendapatan yang berasal dari APBN.
Biaya Operasional merupakan seluruh biaya yang dibutuhkan dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat, yang terdiri dari belanja pegawai dan belanja
barang, dan sumber dananya berasal dari penerimaan anggaran APBN dan
pendapatan PNBP Satker BLU
Pada tahun 2019, BBKPM Surakarta menargetkan target POBO sebesar 40%.
2. Terwujudnya kepuasan stakeholders
Indikator Kinerja :
a. % Kepuasan pasien
Kepuasan pasien atau pelanggan merupakan salah satu indikator pelayanan
yang diberikan kepada masyarakat dapat diterima. Guna mengetahui
kepuasan stakeholders BBKPM Surakarta utamanya pasien maka BBKPM
Surakarta telah menetapkan indikator % Kepuasan Pasien.
Target indikator % kepuasan pasien pada tahun 2019 telah ditetapkan
sebesar 82%.
b. % Kecepatan respon terhadap complain
Perjanjian Kinerja BBKPM Surakarta Tahun 2019 10
Kecepatan respon terhadap komplain adalah kecepatan Rumah sakit dalam
menanggapi komplain baik tertulis, lisan atau melalui mass media yang
sudah diidentifikasi tingkat risiko dan dampak risiko dengan penetapan
grading/ dampak risiko berupa ekstrim (merah), Tinggi (kuning), Rendah
(hijau), dan dibuktikan dengan data, dan tindak lanjut atas respon time
komplain tersebut sesuai dengan kategorisasi/grading/dampak risiko.
Warna Merah : cenderung berhubungan dengan polisi, pengadilan, kematian,
mengancam sistem/kelangsungan organisasi, poptensi kerugian material dll.
Warna Kuning : cenderung berhubungan dengan pemberitaan media, potensi
kerugian in material, dll.
Warna Hijau : tidak menimbulkan kerugian berarti baik material maupun
immaterial.
Metode Penilaian :
1. Melihat data rekapitulasi komplain yang dikategorikan merah, kuning,
hijau
2. Melihat data tindak lanjut komplain setiap kategori yang dilakukan dalam
kurun waktu sesuai standar
3. Membuat prosentase jumlah komplain yang ditindaklanjuti terhadap
seluruh komplain disetiap kategori
a. Komplain kategori merah ditanggapi dan ditindaklanjuti maksimal
1x24 jam
b. Komplain kategori kuning ditanggapi dan ditindaklanjuti maksimal 3
hari
c. Komplain kategori hijau ditanggapi dan ditindaklanjuti maksimal 7
hari.
BBKPM Surakarta telah menetapkan target untuk indikator ini adalah sebesar
80%.
c. RS terakreditasi nasional
Dalam visinya sebagaimana tertuang dalam rencana strategis bisnis periode
2015-2019, BBKPM Surakarta telah menetapkan visinya untuk berubah
menjadi Rumah Sakit Khusus Paru Kelas B. Perubahan tersebut harus diikuti
seluruh pemenuhan perizinan dan persyaratan untuk dapat menjadi Rumah
Sakit Khusus Paru sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan
nomor 56 tahun 2014 tentang Klarifikasi dan Perizinan Rumah Sakit serta
Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan nomor 340 tahun 2010 tentang
Kalsifikasi Rumah Sakit.
Perjanjian Kinerja BBKPM Surakarta Tahun 2019 11
Dalam ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan tersebut mengamanatkan
bahwa setiap Rumah Sakit harus terakreditasi. Akreditasi diberikan kepada
rumah sakit yang telah berdiri selambat-lambatnya 2 tahun setelah berdiri.
Pada tahun 2019, BBKPM Surakarta telah menetapkan indikator RS
terakreditas nasional dengan target masih 75%.
3. Terwujudnya pengembangan jenis pelayanan spesialistik dan pelayanan
penunjang
Indikator Kinerja :Jumlah jenis pelayanan spesialistik
Dalam rangka mewujudkan sasaran strategis Terwujudnya pengembangan jenis
pelayanan spesialistik dan pelayanan penunjang, BBKPM Surakarta telah
menetapkan indikator Jumlah jenis pelayanan spesialistik dengan target pada
tahun 2019 ditetapkan sebanyak 7 jenis pelayanan spesialistik. 7 Jenis pelayanan
spesialistik yang telah ditargetkan pada tahun 2019 tersebut ialah :
- Pelayanan spesialistik Paru;
- Pelayanan spesialistik Radiologi;
- Pelayanan spesialistik Penyakit Dalam;
- Pelayanan spesialistik Kedoteran dan Rehab Medik;
- Pelayanan spesialistik Patologi Klinik;
- Pelayanan spesialistik Mikrobiologi Klinik;
- Pelayanan spesialistik Anak.
Anggaran pencapaian sasaran strategis
Anggaran dalam rangka pencapaian sasaran strategis Terwujudnya
pengembangan jenis pelayanan spesialistik dan pelayanan penunjang terdiri dari
berbagai kegiatan diantaranya :
No Uraian Pagu
1 Pelayanan spesialistik Penyakit Dalam
294,000,000
2 Pelayanan spesialistik Anestesi
3 Pelayanan spesialistik Patologi Klinik
4 Pelayanan spesialistik Mikrobiologi Klinik
5 Pelayanan spesialistik Kejiwaan
Perjanjian Kinerja BBKPM Surakarta Tahun 2019 12
4. Terwujudnya transformasi mutu pelayanan yang terakreditasi
Indikator kinerja :
a. Waktu Tunggu Layanan (Rawat Jalan)
Dalam rangka penyelenggaraan pelayanan rawat jalan pada hari kerja yang
mudah dan cepat di akses oleh pasien maka BBKPM Surakarta telah
menetapkan indikator waktu tunggu layanan (rawat jalan).
Indikator waktu tunggu rawat jalan (WTRJ) adalah rata-rata waktu yang
diperlukan mulai dari pasien yang sudah terdaftar tiba di poliklinik sampai
dilayani dokter.
Indikator waktu tunggu rawat jalan pada tahun 2019 ditetapkan sebesar 60
menit atau kurang.
b. Jumlah Laporan Pengawasan Internal yang Terlaksana
BBKPM Surakarta merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) di
lingkungan Kementerian Kesehatan berdasar Keputusan Menteri Keuangan RI
Nomor 8/KMK.05/2011 tentang Penetapan BBKPM Surakarta pada
Kementerian Kesehatan sebagai Instansi Pemerintah yang Menerapkan
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. Sebagai instansi yang telah
menerapkan pengelolaan keuangan badan layanan umum, BBKPM Surakarta
harus mengedepankan prinsip pengelolaan instansi yang baik melalui
akuntabilitas dan transparansi. Untuk menjalankan fungsi tersebut maka
dibentuklah Satuan Pemeriksaan Internal (SPI).
Dalam rangka meningkatkan akuntabilitas dan transparansi, ditetapkanlah
indikator kinerja berupa jumlah laporan pengawasan internal yang terlaksana.
Pada tahun 2019, target indikator tersebut telah ditetapkan sebesar 9 laporan,
yang meliputi :
1. Reviu LK Tahunan Tahun 2018;
2. Audit tematik;
3. Reviu LK TW I 2019;
4. Reviu LK Semester I 2019;
5. Reviu LK TW III 2019;
6. Reviu LAKIP;
7. Reviu RKA PAGU Indikatif 2019;
8. Reviu RKA PAGU Definitif 2019;
9. Pendampingan Audit KAP.
c. Kelengkapan Rekam Medik kembali kurang dari 24 Jam setelah
selesai pelayanan
Perjanjian Kinerja BBKPM Surakarta Tahun 2019 13
Pada tahun 2019, BBKPM Surakarta telah menetapkan indikator kelengkapan
rekam medik kembali kurang dari 24 Jam setelah selesai pelayanan. Target
untuk indikator tersebut ditetapkan sebesar 95%.
d. Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional
Mulai tanggal 1 Januari 2014 Pemerintah mulai memberlakukan pelayanan
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial (BPJS) Kesehatan. Dalam penyelenggaraan JKN Pemerintah wajib
menyediakan obat-obat yang dibutuhkan oleh pasien. Dalam penyediaaan
obat bagi pasien JKN maka disusunlah Daftar Formularium Nasional yang
harus ditaati seluruh fasilitas pelayanan kesehatan dalam rangka pemberian
pelayanan bagi pasien JKN, termasuk BBKPM Surakarta. Oleh sebab itu
ditetapkanlah indikator kepatuhan penggunaan formularium nasional dengan
target pada tahun 2019 sebesar 90%.
e. Nett Death Rate
Nett death rate adalah kematian pasien setelah dirawat > 48 jam, penetapan
indikator kinerja utama sebagai indikator kinerja utama BBKPM Surakarta
guna mengendalikan angka kematian pasien setelah dirawat > 48 jam. Target
atas indicator Nett Death Rate pada tahun 2016 adalah sebesar maksimal ≤2
‰
f. Emergency Response Time 1
EmergencyRespon Time adalah waktu yang dbutuhkan pasien untuk sampai
mendapatkan penanganan petugas UGD.Indikator tersebut digunakan untuk
melihat kecepatan respon petugas di UGD dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat. Dalam Perjanjian Kinerja tahun 2019, BBKPM Surakarta
telah menetapkan target bagi indikator Emergency Response Time 1 yaitu
dibawah 5 menit.
Anggaran pencapaian sasaran strategis
Anggaran dalam rangka pencapaian sasaran strategis terwujudnya transformasi
mutu pelayanan yang terakreditasi adalah sebesar :
No Uraian Pagu
1 Audit internal SPI 33.740.000
2 Pengadaan Obat 4,159,438,000
3 Audit kinerja dan keuangan oleh KAP 55,000,000
4 Surveilans ISO 50,450,000
Perjanjian Kinerja BBKPM Surakarta Tahun 2019 14
5. Terwujudnya Rumah Sakit Khusus Paru Surakarta Unggulan sebagai
Pusat Rujukan Kesehatan Paru
Indikator kinerja :
a. % Kasus TB HIV diobati
Rencana strategis bisnis BBKPM Surakarta periode 2015-2019 telah
menetapkan visinya untuk berubah menjadi rumah sakit khusus paru kelas B
unggulan tahun 2019. Unggulan yang telah dipilih dalam rangka perubahan
dari balai menjadi rumah sakit adalah TB-HIV.
Untuk mengukur unggulan BBKPM Surakarta tersebut dipilihlah indikator %
Kasus TB-HIV diobati. Target indikator % Kasus TB-HIV diobati pada tahun
2019 adalah sebesar 75%.
b. % Implementasi penanganan TB Paru sesuai ISTC
Dalam rangka mencapai sasaran strategis terwujudnya rumah sakit khusus
paru Surakarta unggulan sebagai pusat rujukan kesehatan paru, telah
ditetapkan indikator Implementasi penanganan TB Paru sesuai ISTC adalah
seluruh pasien TB yang ditangani sesuai ISTC (penegakan diagnosis dan
evaluasi pengobatan). Target atas indicator % Implementasi penanganan TB
Paru sesuai ISTC adalah sebesar 85%.
Uraian Pagu
1. Koordinasi rujukan pasien TB HIV 27,150,000
2. PMT pasien TB murni 23,040,000
3. PMT pasien TB dengan penyakit penyerta 12,960,000
6. Terwujudnya Rumah Sakit Jejaring
Indikator kinerja :
a. Jumlah institusi yang bekerjasama dalam bidang pelayanan paru
Dalam rangka mewujudkantransformasi BBKPM Surakarta menjadi Rumah Sakit
Khusus Paru, BBKPM Surakarta dituntut untuk menjalin kerjasama dengan
jejaring fasilitas pelayanan kesehatan lain. Pada tahun 2019, BBKPM Surakarta
menargetkan dapat menjalin kerjasama dengan 6 (enam) institusi dalam bidang
pelayanan kesehatan paru. 7 (tujuh) institusi yang direncanakan dapat serta
tetap menjalin kerjasama dengan BBKPM Surakarta yaitu :
- Rumah Sakit Panti Waluyo;
- Puskesmas Kartasura;
Perjanjian Kinerja BBKPM Surakarta Tahun 2019 15
- Klinik Pratama Nurifa;
- Rumah Sakit Islam Surakarta;
- RSUD Karanganyar;
- PMI Surakarta;
- Klinik Ananda.
b. Jumlah kegiatan UKM kesehatan paru
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor532/MENKES/PER/VII/2007,
BBKPM Surakarta mempunyai fungsi melaksanakan pelayanan kesehatan
khususnya di bidang kesehatan paru yang berbasis masyarakat. Dalam rangka
pelaksanaan fungsi BBKPM Surakarta sesuai dengan amanat Permenkes
tersebut, BKPM Surakarta telah menetapkan indikator jumlah kegiatan UKM
kesehatan paru. Jumlah kegiatan UKM kesehatan paru yang ditargetkan pada
tahun 2019 adalah sebanyak 6 kegiatan. 6 Kegiatan UKM yang ditargetkan
pada tahun 2019 tersebut diantaranya adalah kegiatan visitasi kesehatan paru,
sarasehan pelanggan, pemberdayaan masyarakat dll.
Anggaran pencapaian sasaran strategis
Anggaran dalam rangka mencapai sasaran strategis terwujudnya rumah sakit
jejaring yang terdiri dari beberapa kegiatan sebagai berikut :
Uraian Pagu
1. Promosi melalui media massa 98,400,000
2. Visitasi 20,224,000
3. Sarasehan Pelanggan 37,200,000
4. Pembinaan Wilayah Kerja di Kalimantan Barat 103,892,000
5. Pembinaan Wilayah Kerja di Kalimantan Selatan
131,889,000
6. Pembinaan Wilayah Kerja di Kalimantan Tmur 104,089,000
7. Pameran Kesehatan 53,950,000
7. Terwujudnya Rumah Sakit Khusus Paru Surakarta sebagai wahana
pendidikan dan pelatihan serta penelitian di bidang kesehatan paru
Indikator kinerja :
Jumlah institusi pendidikan yang bekerjasama dalam bidang
pendidikan kesehatan paru
BBKPM Surakarta merupakan tempat bagi mahasiswa untuk melakukan
penelitian dan praktek kerja lapangan. Penelitian dan dan praktek kerja lapangan
tersebut dilakukan oleh mahasiswa dari berbagai insitusi pendidikan baik dari
Perjanjian Kinerja BBKPM Surakarta Tahun 2019 16
sekitar Kota Surakarta maupun dari luar Kota Surakarta. Pada tahun 2019,
BBKPM Surakarta telah menetapkan indicator jumlah institusi pendidikan yang
bekerjasama dalam bidang pendidikan kesehatan paru dengan target sebanyak
26 institusi.
Anggaran pencapaian sasaran strategis
Anggaran dalam rangka mencapai sasaran strategis Terwujudnya Rumah Sakit
Khusus Paru Surakarta sebagai wahana pendidikan dan pelatihan serta penelitian
di bidang kesehatan paru adalah sebesar :
Penelitian : 215,094,000
8. Terwujudnya kehandalan saran dan prasarana
Indikator kinerja :
a. % Terpenuhinya kehandalan sarana dan prasarana sebagai Rumah
Sakit Paru Kelas.
Dalam rangka mencapai visinya untuk berubah menjadi Rumah Sakit Khusus
Paru diperlukan sarana dan prasarana minimal sebagai Rumah Sakit Khusus Paru
Kelas B sesuai ketentuan yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 56 Tahun 2014 serta Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 340
Tahun 2010.
Guna mencapai persyaratan atas sarana dan prasarana sebagai Rumah Sakit
Khusus Paru Kelas B, maka ditetapkanlah indikator % Terpenuhinya kehandalan
sarana dan prasaran sebagai RUmah Sakit Khusus Paru Kelas B. Pada tahun
2019, target atas indikator % Terpenuhinya kehandalan sarana dan prasarana
sebagai Rumah Sakit Paru Kelas ditetapkan sebesar 80%.
Anggaran pencapaian sasaran strategis
Anggaran dalam rangka mencapai sasaran strategis terwujudnya kehandalan
sarana dan prasarana yang terdiri dari beberapa kegiatan diantaranya sebagai
berikut :
Hematology Analyzer 233,701,000
Mikroskop 175,260,000
Printer film rontgen 97,073,000
Diagnostic Audiometri 179,449,000
Blood refrigerator 96,067,000
Centrifuge mikro 103,000,000
Vortex 4,698,000
Perjanjian Kinerja BBKPM Surakarta Tahun 2019 17
9. Terwujudnya Sistem Informasi dan Komunikasi Rumah Sakit yang
terintegrasi
Indikator kinerja :
a. % Sistem Informasi Kesehatan terintegrasi
Pasal 44 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 menyebutkan bahwa “Setiap
Rumah Sakit wajib melakukan pencatatan dan pelaporan tentang semua
kegiatan penyelenggaraan Rumah Sakit dalam bentuk Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit”. GUna melaksanakan pencatatan dan pelaporan
tersebut dibutuhkan sistem informasi kesehatan yang handal guna mendukung
pelayanan di Rumah Sakit.
Atas dasar itulah, BBKPM Surakarta dalam rangka perubahan menjadi Rumah
Sakit Khusus Paru menetapkan indikator terwujudnya sistem informasi dan
komunikasi Rumah Sakit yang terintegrasi. Target yang ditetapkan pada tahun
2019 untuk target tersebut adalah sebesar 85%, yang meliputi 10 unit/instalasi.
Target selama 5 tahun periode renstra 2015-2019 untuk indikator tersebut
adalah 12 unit/instalasi.
10. Terwujudnya budaya menolong dan berkinerja
Indikator kinerja :
% Implementasi Sistem Manajemen SDM
BBKPM Surakarta telah menetapkan Rencana Strategis Bisnis periode 2015-2019.
Dalam, dokumen rencana strategis bisnis BBKPM Surakarta tersebut terdapat
indikator-indikator kinerja utama yang harus dicapai oleh BBKPM Surakarta.
Untuk mengukur pencapaian atas indicator-indikator tersebut, BBKPM Surakarta
menetapkan indicator % implementasi sistem manajemen SDM. Target atas
pencapaian indicator tersebut pada tahun 2019 adalah 80%.
11. Terwujudnya SDM yang excellent
Indikator kinerja :
% Dokter dan perawat yang mendapat pelatihan ≥ 20 Jam dalam satu
tahun
Perubahan yang telah ditetapkan oleh BBKPM Surakarta menjadi Rumah Sakit
Khusus Paru sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis Bisnis BBKPM
Surakarta membawa konsekuensi tersedianya sumber daya manusia khususnya
dokter dan perawat yang handal dan berkompeten. Guna mewujudkan tenaga
dokter dan perawat yang hamdal dan kompeten maka peningkatan keterampilan
Perjanjian Kinerja BBKPM Surakarta Tahun 2019 18
tenagadokter dan perawat menjadi sesuatu yang mutlak harus terpenuhi. Salah
satunya dilakukan melalui pelatihan bagi dokter dan perawat lebih dari 20 Jam
dalam satu tahun. Target indicator % Dokter dan perawat yang mendapat
pelatihan ≥ 20 Jam dalam satu tahun adalah sebesar 50%.
Anggaran pencapaian sasaran strategis
Anggaran dalam rangka mencapai sasaran strategis terwujudnya SDM yang
excellent adalah sebagai berikut :
Pengiriman Pelatihan Medis dan Paramedis serta Pengiriman Pelatihan Manajerial
: 300,600,000,-
Perjanjian Kinerja BBKPM Surakarta Tahun 2019 19
PENUTUP BAB IV
Perjanjian Kinerja BBKPM Surakarta tahun 2019 merupakan kontrak kinerja BBKPM
Surakarta dengan Direktur Jenderal
Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan.Perjanjian Kinerja tersebut merupakan
penetapan atas target-target yang harus dicapai BBKPM Surakarta pada tahun 2019.
Untuk mencapai Indikator kinerja yang telah ditetapkan tersebut, perlu dukungan
dari seluruh elemen yang ada di BBKPM Surakarta.
Alokasi anggaran BBKPM Surakarta di awal tahun anggaran 2019 adalah sebesar
Rp35,729,478,000,- dengan rincian sebagai berikut :
- Bersumber dari BLU : Rp13.500.000.000,-
- Bersumber dari Rupiah Murni : Rp22.229.478.000,-
Dari total alokasi anggaran yang diterima BBKPM Surakarta tersebut, rincian alokasi
anggaran berdasar kegiatan ditampilkan dalam tabel berikut :
Tabel Anggaran BBKPM Surakarta berdasar Kegiatan
No Kegiatan Alokasi DIPA
1. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan
35,729,478,000
Jumlah 35,729,478,000
Dengan tersusunnya Perjanjian Kinerja BBKPM Surakarta ini diharapkan
pelaksanaan kegiatan tahun 2019 dapat berjalan lancar dalam rangka mendukung
pencapaian kinerja BBKPM Surakarta pada umumnya dan kinerja di masing-masing Seksi
dan Subbagian pada khususnya.