Bakteriologi III (Bakteri Tahan Asam )

22
MAKALAH BAKTERIOLOGI III Bakteri Tahan Asam (BTA) Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Bakteriologi III Oleh : Mira Ramanda 11DA277009 Nur Ana Rizqiah 11DA277013 D3 - Analis Kesehatan STIKes Muhammadiyah Ciamis

description

bakteri tahan asam

Transcript of Bakteriologi III (Bakteri Tahan Asam )

MAKALAH BAKTERIOLOGI III

Bakteri Tahan Asam (BTA)

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Bakteriologi III

Oleh :

Mira Ramanda 11DA277009

Nur Ana Rizqiah 11DA277013

D3 - Analis Kesehatan

STIKes Muhammadiyah Ciamis

JL. K.H. Ahmad Dahlan No. 20 Telp/Fax. (0265) 773052

CIAMIS

KATA  PENGANTAR

 

            Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat rahmat

dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas makalah Bakteriologi III. Kami juga

bersyukur atas berkat rezeki dan kesehatan yang diberikan kepada kami sehingga kami dapat

mengumpulkan bahan – bahan materi makalah ini dari internet. Kami telah berusaha

semampu kami untuk mengumpulkan berbagai macam bahan tentang Mikrobiologi.

            Kami sadar bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari sempurna, karena itu

kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini

menjadi lebih baik lagi. Oleh karena itu kami mohon bantuan dari para pembaca,

            Demikianlah makalah ini kami buat, apabila ada kesalahan dalam penulisan, kami

mohon maaf yang sebesarnya dan sebelumnya kami mengucapkan terima kasih.

 

 

Ciamis,Maret 2013

 

 

Penulis

Pendahuluan

Mikroorganisme yang ada di alam ini mempunyai morfologi, struktur dan sifat-sifat

yang khas, begitu pula dengan bakteri. Bakteri yang hidup hampir tidak berwarna dan kontras

dengan air, dimana sel-sel bakteri tersebut disuspensikan. Salah satu cara untuk mengamati

bentuk sel bakteri sehingga mudah untuk diidentifikasi ialah dengan metode pengecatan atau

pewarnaan. Hal tersebut juga berfungsi untuk mengetahui sifat fisiologisnya yaitu

mengetahui reaksi dinding sel bakteri melalui serangkaian pengecatan.

Bakteri tahan asam adalah bakteri yang pada pengecatan Ziehl-Neelsen (ZN) tetap

mengikat warna pertama, tidak luntur oleh asam dan alkohol, sehingga tidak mampu

mengikat warna kedua. Bakteri tersebut ketika diamati dibawah mikroskop tampak berwarna

merah dengan warna dasar biru muda.

Bakteri tahan asam (BTA) merupakan bakteri yang memiliki ciri-ciri yaitu berantai

karbon (C) yang panjangnya 8 - 95 dan memiliki dinding sel yang tebal yang terdiri dari

lapisan lilin dan asam lemak mikolat, lipid yang ada bisa mencapai 60% dari berat dinding

sel. Bakteri yang termasuk BTA antara lain Mycobacterium tuberculose, Mycobacterium

bovis, Mycobacterium leprae, Mycobacterium, avium, Neisseria meningitidis, dan Neisseria

gonorrhoeae.

Mikobakteria adalah kuman aerob, tidak membentuk spora, berbentuk batang dan

tidak mudah diwarnai tetapi jika telah diwarnai tahan dekolorisasi oleh asam atau alkohol dan

karena itu dinamakan basil ”basil tahan asam” (BTA). Selain banyak bentuk saprofit, terdapat

juga golongan organisme patogen yang menyebabkan penyakit menahun dengan

menimbulkan lesi jenis granuloma infeksiosa. Mycobacterium tahan terhadap asam dan alkali

dibanding dengan kuman lain sehingga apabila bahan spesimen mengandung kuman lain

dapat dibunuh dengan mudah sehingga spesimen menjadi lebih murni (Staff pengajar FKUI,

1994).

Pembahasan

Mikroorganisme yang ada di alam ini mempunyai morfologi, struktur dan sifat-sifat

yang khas, begitu pula dengan bakteri. Bakteri yang hidup hampir tidak berwarna dan kontras

dengan air, dimana sel-sel bakteri tersebut disuspensikan. Salah satu cara untuk mengamati

bentuk sel bakteri sehingga mudah untuk diidentifikasi ialah dengan metode pengecatan atau

pewarnaan. Hal tersebut juga berfungsi untuk mengetahui sifat fisiologisnya yaitu

mengetahui reaksi dinding sel bakteri melalui serangkaian pengecatan.

Bakteri tahan asam adalah bakteri yang pada pengecatan Ziehl-Neelsen (ZN) tetap

mengikat warna pertama, tidak luntur oleh asam dan alkohol, sehingga tidak mampu

mengikat warna kedua. Bakteri tersebut ketika diamati dibawah mikroskop tampak berwarna

merah dengan warna dasar biru muda. Bakteri tahan asam (BTA) merupakan bakteri yang

memiliki ciri-ciri yaitu berantai karbon (C) yang panjangnya 8 - 95 dan memiliki dinding sel

yang tebal yang terdiri dari lapisan lilin dan asam lemak mikolat, lipid yang ada bisa

mencapai 60% dari berat dinding sel.

Bakteri yang termasuk BTA antara lain

Mycobacterium tuberculose

Mycobacterium bovis

Mycobacterium leprae

Mycobacterium avium

Neisseria meningitidis

Neisseria gonorrhoeae

Pewarnaan Ziehl Neelson atau pewarnaan tahan asam memilahkan kelompok

Mycobacterium dan Nocandia dengan bakteri lainnya. Kelompok bakteri ini disebut bakteri

tahan asam karena dapat mempertahankan zat warna pertama (carbol fuchsin) sewaktu dicuci

dengan larutan pemucat (alkohol asam). Larutan asam terlihat berwarna merah, sebaliknya

pada bakteri yang tidak tahan asam karena larutan pemucat (alkohol asam) akan melakukan

reaksi dengan carbol fuchsin dengan cepat, sehingga sel bakteri tidak berwarna.

Pelaporkan secara kuantitatif menurut IUAT, yaitu:

Negatif : apabila tidak ditemukan BTA.

Positif : apabila terdapat 1 – 9 BTA / 100 lapang pandang.

Positif 1 : apabila terdapat 10 – 90 BTA / 100 lapang pandang.

Positif 2 : apabila terdapat 1 – 9 BTA / 1 lapang pandang.

Positif 3 : apabila terdapat > 10 BTA / 1 lapang pandang.

Tujuan pemberian carbol fuchsin 0,3% adalah untuk mewarnai seluruh sel bakteri.

Tujuan pemberian alkohol asam 3% adalah meluruhkan warna dari carbol fuchsin, tetapi

pada golongan BTA tidak terpengaruh pemberian alkohol asam 0,3% karena memiliki lapisan

lipid yang sangat tebal sehingga alkohol sukar menembus dinding sel bakteri tersebut dan

warna merah akibat pemberian carbol fuchsin tidak hilang. Tujuan pemberian methylen blue

adalah memberi warna background (Pelczar dan Chan, 1986).

Mewarnai bakteri yang tahan terhadap asam digunakan cara pewarnaan Ziehl

Neelson. Pewarnaan Ziehl Neelson terdapat beberapa perlakuan dan zat kimia yang

diberikan. Fiksasi bertujuan untuk mematikan bakteri tetapi tidak mengubah struktur sel

bakteri. Perlakuan pencucian dengan menggunakan aquades mengalir bertujuan untuk

menutup kembali lemaknya

1. Mycobacterium tuberkulosa

Mycobacterium tuberculose merupakan bakteri gram positif (+), batang sedikit

bengkok, panjang atau pendek, tidak berspora, tidak berkapsul, pertumbuhan sangat lambat

2 - 8 minggu, suhu optimal 37 - 38oC.

Sumber penularan adalah penderita TB yang dahaknya mengandung kuman TB hidup

(BTA positif). Infeksi kuman ini paling sering disebarkan melalui udara. Penyebaran melalui

udara berupa partikel-partikel percikan dahak yang mengandung kuman berasal dari

penderita saat batuk, bersin, tertawa, bernyanyi atau bicara. Partikel mengandung kuman ini

(berukuran diameter 1-5 µm) akan terhisap oleh orang sehat dan menimbulkan infeksi di

saluran napas.

Terdapat beberapa macam bahan spesimen dalam pemeriksaan laboratorium

tuberkulosis yaitu:

- Sputum (dahak), harus benar-benar dahak bukan ingus juga bukan ludah.

- Air kemih pagi hari, pertama kali keluar merupakan urin pancaran tengah.

- Air kuras lambung, umumnya anak-anak atau penderita yang tidak dapat mengeluarkan

dahak.

- Bahan-bahan lain, misalnya nanah, cairan cerebrospinal, cairan pleura, dan usapan

tenggorokan.

Gambaran Klinis

Karena basil tuberkel dapat manyerang setiap organ tubuh, manifestasi kliniknya

dapat berubah-ubah. Kelelahan, lemah, berat badan turun, dan demam merupakan tanda-

tanda penyakit tuberkulosis. Serangan pada paru-paru menimbulkan batuk menahun dan

batuk berdarah biasanya dihubungkan dengan lesi yang telah lanjut.

Gambar

Mycobacterium tuberkulosa

2. Mycobacterium leprae

M. leprae berbentuk batang lurus atau sedikit bengkok, berukuran 1-8 X 0,2-0,5

mikron. Tahan asam, tetapi dibandingkan dengan M. tuberculosis lebih lemah. Dengan

pengecatan Ziehl-Neelsen basil lepra tampak satu-satu atau umumnya bergerombol karena

diikat oleh suatu glia (zat semacam lipid).

Patogenesis

Lepra adalah suatu granulomatosa kronik, disebabkan oleh basil lepra, yang terutama

menyerang kulit, saraf perifer, dan mukosa hidung. Akan tetapi pada dasamya dapat

menyerang pula setiap jaringan tubuh yang lain.

Patologi

Mekanisme penularan yang tepat belum diketahui. Beberapa hipotesis telah

dikemukakan seperti adanya kontak dekat dan penularan dari udara. Terdapat bukti bahwa

tidak semua orang yang terinfeksi oleh kuman M. leprae menderita kusta, dan diduga faktor

genetika juga ikut berperan, setelah melalui penelitian dan pengamatan pada kelompok

penyakit kusta di keluarga tertentu. Belum diketahui pula mengapa dapat terjadi tipe kusta

yang berbeda pada setiap individu. Faktor ketidak cukupan gizi juga diduga merupakan

faktor penyebab. Dua pintu keluar dari M. leprae dari tubuh manusia diperkirakan adalah

kulit dan mukosa hidung.

Gambaran Klinis

Permulaan penyakit lepra selalau tersembunyi dan membahayakan. Lesi-lesi

menyerang jaringan tubuh yang lebih dingin : kulit, saraf superfisial, hidung, faring, laring,

mata dan testis.

Uji Laboratorium Diagnostik

Kerokan dengan pisau skalpel dari kulit, selaput lendir hidung, atau dari biopsi kulit

cuping telinga dibuat sediaan mikroskopis pada gelas alas dan diwarnai dengan teknik Ziehl-

Neelsen. Biopsi kulit atau saraf yang menebal memberikan gambaran histologik yang khas.

Penyakit yang Disebabkan Oleh Mycobacterium leprae

Penyakit kusta adalah penyakit menular yg menahun yg disebabkan oleh

Mycobacterium leprae yang menyerang saraf tepi, kulit dan jaringan tubuh lainnya.

Jaringan tubuh yang diserang antara lain: mucosa mulut, saluran nafas bagian atas, sistem

retikuloendotelial, mata, otot-otot, tulang, testis.

Kusta merupakan penyakit menahun yang menyerang syaraf tepi, kulit dan organ

tubuh manusia yang dalam jangka panjang mengakibatkan sebagian anggota tubuh penderita

tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Gambar

Mycobacterium leprae

3. Mycobacterium avium

Patogenesis

Infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium avium adalah umum pada pasien AIDS

dan pasien dengan penyakit paru-paru kronis. Bakteri dapat diperoleh baik melalui jalur usus

dan rute pernapasan. M. avium mampu menyerang sel epitel mukosa dan pemindahan seluruh

mukosa. Bakteri dapat menginfeksi makrofag, mengganggu beberapa fungsi dari sel inang.

Gambaran Klinis

Gejala MAC dapat meliputi demam tinggi, panas dingin, diare, kehilangan berat

badan, sakit perut, kelelahan, dan anemia (kurang sel darah merah). Jika MAC menyebar

dalam tubuh, bakteri ini dapat menyebabkan infeksi darah, hepatitis, pneumonia, dan masalah

berat lain.

Gejala ini dapat disebabkan oleh banyak infeksi oportunistik. Jadi, kemungkinan

akan dimeriksa darah, air seni, atau air ludah untuk mencari bakteri MAC. Contoh cairan

tersebut dites untuk mengetahui bakteri apa yang tumbuh padanya. Proses ini, yang disebut

pembiakan, membutuhkan beberapa minggu. Memang sulit menemukan bakteri MAC, walau

kita terinfeksi.

Penyakit yang Disebabkan Oleh Mycobacterium avium

Organisme MAC jarang menyebebkan penyakit pada manusia imunokompromais. Walaupun

demikian, di Amerika Serikat, infeksi MAC diseminata adalah salah satu infeksi oportunistik

bakteri yang paling sering terjadi pada pasien AIDS

Gambar

Mycobacterium avium

4. Mycobacterium bovis

Morfologi dan Identifikasi

Mycobacterium bovis merupakan bakteri Gram-positif, tahan asam, berbentuk batang

dan bakteri aerobik dengan suhu hidup optimal pada 37 º C. Bentuk yang paling sering

dijumpai akibat infeksi Mycobacterium bovis adalah ekstra pulmonal

Patogenesis

Mycobacterium bovis biasanya ditularkan ke manusia melalui susu yang terinfeksi,

meskipun juga dapat menyebar melalui droplet aerosol. Infeksi pada manusia yang

sebenarnya jarang terjadi, sebagian besar karena pasteurisasi membunuh bakteri dalam susu

yang terinfeksi dan sapi secara acak diuji untuk penyakit ini dan segera dimusnahkan jika

terinfeksi, tetapi masih dapat digunakan untuk konsumsi manusia. Namun, di daerah negara

berkembang di mana pasteurisasi tidak rutin, Mycobacterium bovis adalah penyebab yang

relatif umum dari TB manusia.

Bovine TB adalah penyakit menular kronis yang mempengaruhi berbagai host

mamalia, termasuk manusia, sapi, rusa, llama, babi, kucing domestik, karnivora liar (rubah,

anjing hutan) dan omnivora (possum, Mustelid dan hewan pengerat); jarang mempengaruhi

equids atau domba. Penyakit ini dapat ditularkan melalui beberapa cara;. misalnya, luak

mengeluarkan Mycobacterium bovis dihembuskan di udara, sputum, urin, feses dan nanah,

sehingga penyakit dapat ditularkan melalui kontak langsung, berhubungan dengan kotoran

dari hewan yang terinfeksi, atau inhalasi aerosol, tergantung pada spesies yang terlibat.

Gambaran Klinis

Gambaran klinis umum penderita TB adalah batuk terus menerus dan berdahak

selama 3 (tiga) minggu atau lebih. Gejala lain yang sering dijumpai antara lain : dahak

bercampur darah, batuk darah, sesak napas dan rasa nyeri dada, badan lemah, nafsu makan

menurun, berat badan turun, rasa kurang enak badan (malaise), berkeringat malam walau

tanpa kegiatan, demam meriang lebih dari sebulan.

Namun, Infeksi M. bovis pada manusia, menimbulkan gejala klinik yang sama

dengan tuberkulosis yang disebabkan oleh M. tuberculosis, dan gejalanya sulit dibedakan

diantara kedua penyebab tersebut.

Penyakit yang Disebabkan Oleh Mycobacterium bovis

Penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium bovis adalah TB yang sama dengan

penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyerang

manusia dan hewan, khususnya pada sapi. Penyakit pada sapi yang terinfeksi bakteri ini

disebut tuberkulosis sapi .Manusia dapat tertular tuberkulosis sapi melalui tiga cara yaitu:

penularan secara aerosol menghirup udara yang terkontaminasi bakteri M. bovis dari

lingkungan hewan penderita tuberkulosis (infected environment), penularan secara oral

meminum susu dari hewan tertular tuberkulosis (infected) yang tidak dipasteurisasi atau

makan daging hewan dari ternak penderita tuberkulosis yang tidak dimasak sempurna dan

tertular dari profesi pekerjaannya bidang produksi ternak atau melakukan prosesing produk

ternak.

Gambar

Mycobakterium bovis

5. Neisseria meningitidis

Neisseria meningitidis termasuk bakteri coccus. Penyakit yang di sebabkan oleh

meningokokus tersebar luas di dunia,dapat bersifat sporadis atau epidemik. Meningokokus

masuk ke dalam tubuh lewat traktus respiratorius bagian atas dan berkembang biak dalam

selaput nasofaring. Penyakit yang timbul dapat berupa demam ringan yang dapat disertai

dengan faringitis tanpa disertai manifestasi spesifik lainnya dari infeksi meningokokus.

Diagnosis Laboraturium

Infeksi meningokokus didiagnosis dengan cara identifikasi Neisseria meningitidis

dalam bahan yang di dapat dari penderita. Bahan pemeriksaan dapat berupa darah, Liquor

serebrospinalis, cairan sendi, usap tenggorok atau nasofaring.

Gambar

Neisseria meningitidis

6. Neisseria gonorhoeae

Neisseria gonorhoeae adalah kuman gram negatif bentuk diplokokus yang merupakan

penyebab infeksi saluran urogenitalis. Kuman ini bersifat fastidious dan untuk tumbuhnya

perlu media yang lengkap serta baik. Akan tetapi, ia juga rentan terhadap kepanasan dan

kekeringan sehingga tidak dapat bertahan hidup lama di luar host-nya. Penularan umumnya

terjadi secara kontak seksual dan masa inkubasi terjadi sekitar 2–5 hari.

Struktur kuman

Struktur Neisseria gonorhoeae serupa dengan Neisseria meningitidis. Permukaan luar

tertutup semacam kapsul yang belum diketahui komposisinya. Pili yang mencuat dari

permukaan sel kuman terutama ditemukan pada gonokokus hasil isolasi langsung dari

penderita ( isolasi Primer ). Pada isolasi primer gonokokus dengan menggunakan perbenihan

yang diperkaya, akan tumbuh koloni kuman yang berbrntuk cembung, permukaannya

mengkilat, persifat mukoid dan bergaris tengah antara 1-5 mm. Kuman ini bersifat aerob,

untuk tumbuhnya perlu suasana udara dengan kadar CO2 kurang lebih 5%.

Infeksi gonokokus

Penyakit yang disebabkan oleh infeksi gonokokus disebut gonore. Gonore merupakan

penyakit kelamin yang bersifat akut yang pada permulaan keluar nanah dari orifisium uretra

eksternum sesudah melakukan hubungan kelamin. Gonore juga merupakan infeksi menular

seksual.

Patogenesis

Infeksi pada pria

Penularan gonore terutama terjadi lewat kontak seksual, masa tunas rata-rata 4 hari.

Penderita mengeluh disuri dan mengeluarkan pus pada waktu kencing, kadang-kadang timbul

demam dan terjadi leukositosis, namun seringkali tidak dijumpai gejala ssistemik lainnya.

Infeksi pada wanita

Masa tunas gonore pada wanita sukar ditentukan, karena pada umumnya tidak

menunjukan gejala-gejala. Bila terjadi gejala dapat berupa disuria / poliuria, keluar getah dari

vagin, demam atau nyeri perut. Dapat timbul komplikasi berupa radang pelvis yang

merupakan kelanjutan infeksi yang terjadi dalam tuba fallopi. Keadaan ini dapat

menimbulkan kemandulan dikemudian hari.

Diagnosis laboraturium

Bahan pemeeriksaan untuk diagnosis dapat berasal dari sekret uretra,konjungtiva atau

serviks. Dari bahan pemeriksaan dibuat sediaan Gram dan kultur. Dalam sediaan gram akan

ditemukan diplokokus gram negatif.

Gambar

Neisseria gonorhoeae

Kesimpulan

Bakteri tahan asam (BTA) merupakan bakteri yang memiliki ciri-ciri

yaitu berantai karbon (C) yang panjangnya 8 - 95 dan memiliki dinding sel yang tebal

yang terdiri dari lapisan lilin dan asam lemak mikolat, lipid yang ada bisa mencapai

60% dari berat dinding sel. Bakteri yang termasuk BTA antara lain Mycobacterium

tuberculose, Mycobacterium bovis, Mycobacterium leprae, Mycobacterium avium,

Neisseria meningitidis, dan Neissaria gonorrhoeae.

Pewarnaan Ziehl Neelson atau pewarnaan tahan asam memilahkan

kelompok Mycobacterium dan Nocandia dengan bakteri lainnya. Kelompok bakteri

ini disebut bakteri tahan asam karena dapat mempertahankan zat warna pertama

(carbol fuchsin) sewaktu dicuci dengan larutan pemucat (alkohol asam). Larutan asam

terlihat berwarna merah, sebaliknya pada bakteri yang tidak tahan asam karena larutan

pemucat (alkohol asam) akan melakukan reaksi dengan carbol fuchsin dengan cepat,

sehingga sel bakteri tidak berwarna.

Saran

Dengan makalah ini diharapkan mahasiswa diharapkan dapat mengerti

dan memahami tentang bakteri tahan asam dari spesies Mycobacterium.

Daftar Pustaka

http://my.opera.com/chanlightz/blog/2010/07/13/bakteri-tahan-asam,

posted by Nesti Dwiyani Seri Putri, Tuesday, July 13, 2010.

http://arsyinoviana.blogspot.com/2012/11/bakteribasil-tahan-asam-

bta.html, posted by Noviana, Minggu, 18 November 2012.

Syahrurachman Agus dkk, ‘Buku Ajar MIKROBIOLOGI

KEDOKTERAN FKUI’ , Jakarta: Binarupa Aksara, 1994.