Bahaya Hamil Muda

3
Risiko Ibu Hamil Di Usia Muda Ada banyak isu kesehatan mengintai wanita hamil di usia muda. Meski wanita dikatakan mulai masuk masa subur dan siap bereproduksi di usia menarche atau haid pertama, pada kenyataannya, organ-organ reproduksinya belum siap benar untuk menyambut kehadiranjanin. alasan ibu muda hamil adalah : Dinding rahim atau endometrium belum kuat benar, peluruhan dinding rahimsetiap periode menstruasi masih belum sempurna. Ini kurang kondusif bagi proses nidasi atau menempelnya embrio ke dinding rahim. Risiko yang mengintai adalah: janin mudah keguguran, kemungkinannya 3 kali lebih tinggi dibanding mereka yang hamil di usia usia 25 tahun. Risiko berikutnya adalah pertumbuhan janin yang kurang sehat atau Intrauterine Growth Restriction (IUGR). Sel telur yang dihasilkan indung telur belum sempurna. Indung telur milik perempuan muda juga masih belajar memproduksi sel telur berkualitas. Apabila sel telur hasil “belajar” itu dibuahi, dan menjadi bakal manusia, tidak ada yang bisa menjamin kualitas embrio yang dihasilkan! Rahim dan organ panggul belum kuat menampung janin. Organ reproduksi seperti rahim, mulut rahim dan otot-otot ligamen di panggul, belum matang dan belum kuat, sehingga belum siap untuk berfungsi semestinya dalam menunjangkehamilan dan persalinan. Bahaya yang mengintai

description

lo

Transcript of Bahaya Hamil Muda

Page 1: Bahaya Hamil Muda

Risiko Ibu Hamil Di Usia Muda

Ada banyak isu kesehatan mengintai wanita hamil di usia muda. Meski  wanita

dikatakan mulai masuk masa subur dan siap bereproduksi di usia menarche atau haid

pertama, pada kenyataannya, organ-organ reproduksinya belum siap benar untuk menyambut

kehadiranjanin.

alasan ibu muda hamil adalah :

Dinding rahim atau endometrium belum kuat benar, peluruhan dinding rahimsetiap

periode menstruasi masih belum sempurna. Ini kurang kondusif bagi proses nidasi atau

menempelnya embrio ke dinding rahim. Risiko yang mengintai adalah: janin mudah

keguguran, kemungkinannya 3 kali lebih tinggi dibanding mereka yang hamil di usia

usia 25 tahun.  Risiko berikutnya adalah pertumbuhan janin yang kurang sehat

atau Intrauterine Growth Restriction (IUGR).

Sel telur yang dihasilkan indung telur belum sempurna. Indung telur milik

perempuan muda juga masih belajar memproduksi sel telur berkualitas. Apabila sel telur

hasil “belajar” itu  dibuahi, dan menjadi bakal manusia,  tidak ada yang bisa menjamin

kualitas embrio yang dihasilkan!

Rahim dan organ panggul belum kuat menampung janin. Organ reproduksi seperti

rahim, mulut rahim dan otot-otot ligamen di panggul, belum matang dan belum kuat,

sehingga belum siap untuk berfungsi semestinya dalam menunjangkehamilan dan

persalinan. Bahaya yang mengintai adalah: keguguran, perdarahan, persalinan prematur,

prolaps organ panggul, bahkan ruptur atau melorotnya organ panggul. Bunda muda juga

terancam luka serius saat melahirkan, 4 kali lebih tinggi.

Risiko tekanan darah tinggi dan pre eklampsia. Penyebabnya, tubuh ibu muda belum

kuat menanggung proses kehamilan sehingga metabolisme tubuh mudah terganggu.

Gejala tekanan darah tinggi umumnya belum terdeteksi pada awal kehamilan. Namun, di

tengah masa kehamilan, bisa tiba-tiba mengalami kejang, perdarahan, bahkan

berkembang menjadi eklampsia yang mengancam jiwa ibu dan janin.

Bahaya anemia. Mengintai dan dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan

perkembangan janin. Penyebabnya adalah metabolisme tubuh ibu yang belum sempurna

saat mendapat tambahan volume darah akibat kehamilan, juga akibat pola makan minim

zat besi karena wanita muda cenderung sering berdiet. Ini alasan mengapa ibu muda

yang hamil wajib menjalani tes darah guna mendeteksi anemia dan thalassemia.

Page 2: Bahaya Hamil Muda

Kehamilan tidak disadari. Pada banyak kasus kehamilan muda, calon ibu terlambat

menyadari kehamilan, lantaran sebelum hamil  siklus haidnya memang belum teratur,

sehingga diterjemahkan sebagai kondisi biasa. Karena kehamilan tidak disadari, calon

ibu muda mungkin saja tetap melakoni gaya hidup  kurang sehat seperti: diet ketat,

konsumsi alkohol, paparan rokok,yang dapat mengganggu kehamilan dan pertumbuhan

janin, sehingga memicu persalinan prematur atau bayi lahir dengan berat badan rendah

(BBLR).

Risiko kanker leher rahim dan penyakit kelamin. Wanita yang melakukan hubungan

seksual secara aktif pada usia di bawah 20 tahun, memiliki risiko lebih tinggi untuk

terjangkit infeksi virus yang pada organ reproduksi, seperti Human Papilloma Virus

penyebab kanker leher rahim, juga serangan penyakit kelamin seksual, di antaranya

Chlamydia yang dapat menyebabkan infeksi mata dan pneumonia pada bayi, atau sifilis

yang bisa mengakibatkan kebutaan pada bayi, dan kematian ibu serta janin.(me)

Di Indonesia batas ambang LILA normal adalah 23,5 cm sebelum kehamilan berisiko

menderita Kekurangan Energi Kalori. Ibu hamil dengan ukuran LILA kurang 23,5 cm

berisiko menderita Kekurangan Energi Kronis (KEK) yang dapat menyebabkan

prematuritas dan risiko Berat Badan Bayi Rendah. KEK berdampak negatif terhadap ibu

hamil dan janin yang dikandung berupa peningkatan kematian ibu, sedangkan bayi

BBLR berisiko kematian dan gangguan tumbuh kembang. Kematian bayi merupakan

indikator status kesehatan masyarakat yang penting berhubungan dengan anak sebagai

investasi bangsa. Ibu hamil yang KEK sebaiknya mendapatkan makanan tambahan dan

peyuluhan yang berkualitas.

Kadar HB ibu hamil normal adalah 11