Bahasa Indonesia - Resensi Buku Non Fiksi

5
Sukses Berkat Doa Ibu Judul : Sukses Berkat Doa Ibu Pengarang : Aang Abdul Qohar & Dewi Kournia Sari Penerbit : Idealmahira Tahun Terbit : 2009 Kertas : HVS Ukuran : 14 x 21 cm. Halaman : xviii + 188 hlm. Cover : Hardcover + Jacket Aang Abdul Qohar, itulah namanya. Seorang penulis buku yang dulunya seorang yang sangat pemalu dan sulit untuk berbicara. Beliau sering diolok-olok oleh teman-temannya karena tidak bisa mengucapkan huruf R secara sempurna. Namun, ibunya pernah memberinya semangat dan nasehat kalau suatau saat nanti dia bisa menjadi orang hebat yang disanjung banyak orang. Sejak duduk dibangku SMP, beliau sudah dipercayakan untuk khutbah jum’at dimesjid kampungnya. Sewaktu kuliah, beliau pernah menggantikan rektor atau pembantu rektor untuk menjadi khatib atas permintaan rektronya sendiri. Subhanallah, itulah bukti dari doa seorang ibu yang dirasakan oleh penulis sehingga menuangkannya dalam buku ini agar dapat dibaca orang banyak. Beliau sering menulis buku-buku dengan bernuansakan islami. Beliau juga pernah menulis buku dengna judul “Jangan Takut, ALLAH Bersama Kita”. Beliau prihatin dengan keadaan zaman sekarang yang memperlakukan ibunya tidak semestinya. Padahal ibu adalah orang yang sangat berperan penting dalam kehidupan kita nantinya. Dair kegelisahan inilah buku kecil ini terbit. Buku ini mengupas aspek-aspek doa, terutama pengaruh doa ibu terhadap kesuksesan anknya, bagaimana doa seorang ibu mudah dikabulkan, bagaimana hubungan emosional dan spiritual yang dibangun antara ibu dna anak sehingga bisa memberikan energi tertentu hingga terkabul doanya. Buku ini juga berisi cerita-cerita kedahsyatan doa ibu sebagai pembuktian dan penguatan keyakinan bahwa kirta sangat membutuhkan doa ibu dalam hidup ini. Buku ini juga mengupas tentang keistimewaan seorang ibu. Menjadi ibu merupakan hadiah yang paling besar bagi kaum perempuan. Menjadi ibu adalah proses penyempurnaan ilahi. Karena, menjadi ibu membutuhkan perjuangan yang tidak sedikit dan tidak boleh dianggap hal biasa. Perjuangan yang tidak dapat dibalas dengan materi tetapi sebuah penghormatan dan pengabdian. Ibu melewati semua perjuangan itu dengan cinta dan kasih sayang. Pada dasarnya ibu dan anak memiliki ikatan yang inheren. Ikatan itulah yang menjadikan mereka begitu dekat. Tidak hanya secara fisik, tetapi juga secara emosional dan spiritual. Kedekatan inilah yang menjadi modal utama penyemangat meuju sebuah kesuksesan dan menjadi salah satu modal

description

Bahasa Indonesia - Resensi Buku Non Fiksi

Transcript of Bahasa Indonesia - Resensi Buku Non Fiksi

Page 1: Bahasa Indonesia - Resensi Buku Non Fiksi

Sukses Berkat Doa Ibu

Judul : Sukses Berkat Doa Ibu

Pengarang : Aang Abdul Qohar & Dewi Kournia Sari

Penerbit : Idealmahira

Tahun Terbit : 2009

Kertas : HVS

Ukuran : 14 x 21 cm.

Halaman : xviii + 188 hlm.

Cover : Hardcover + Jacket

Aang Abdul Qohar, itulah namanya. Seorang penulis buku yang dulunya seorang yang sangat pemalu

dan sulit untuk berbicara. Beliau sering diolok-olok oleh teman-temannya karena tidak bisa

mengucapkan huruf R secara sempurna. Namun, ibunya pernah memberinya semangat dan nasehat

kalau suatau saat nanti dia bisa menjadi orang hebat yang disanjung banyak orang. Sejak duduk

dibangku SMP, beliau sudah dipercayakan untuk khutbah jum’at dimesjid kampungnya.

Sewaktu kuliah, beliau pernah menggantikan rektor atau pembantu rektor untuk menjadi khatib atas

permintaan rektronya sendiri. Subhanallah, itulah bukti dari doa seorang ibu yang dirasakan oleh

penulis sehingga menuangkannya dalam buku ini agar dapat dibaca orang banyak. Beliau sering

menulis buku-buku dengan bernuansakan islami. Beliau juga pernah menulis buku dengna judul

“Jangan Takut, ALLAH Bersama Kita”. Beliau prihatin dengan keadaan zaman sekarang yang

memperlakukan ibunya tidak semestinya. Padahal ibu adalah orang yang sangat berperan penting

dalam kehidupan kita nantinya. Dair kegelisahan inilah buku kecil ini terbit.

Buku ini mengupas aspek-aspek doa, terutama pengaruh doa ibu terhadap kesuksesan anknya,

bagaimana doa seorang ibu mudah dikabulkan, bagaimana hubungan emosional dan spiritual yang

dibangun antara ibu dna anak sehingga bisa memberikan energi tertentu hingga terkabul doanya.

Buku ini juga berisi cerita-cerita kedahsyatan doa ibu sebagai pembuktian dan penguatan keyakinan

bahwa kirta sangat membutuhkan doa ibu dalam hidup ini.

Buku ini juga mengupas tentang keistimewaan seorang ibu. Menjadi ibu merupakan hadiah yang

paling besar bagi kaum perempuan. Menjadi ibu adalah proses penyempurnaan ilahi. Karena,

menjadi ibu membutuhkan perjuangan yang tidak sedikit dan tidak boleh dianggap hal biasa.

Perjuangan yang tidak dapat dibalas dengan materi tetapi sebuah penghormatan dan pengabdian.

Ibu melewati semua perjuangan itu dengan cinta dan kasih sayang.

Pada dasarnya ibu dan anak memiliki ikatan yang inheren. Ikatan itulah yang menjadikan mereka

begitu dekat. Tidak hanya secara fisik, tetapi juga secara emosional dan spiritual. Kedekatan inilah

yang menjadi modal utama penyemangat meuju sebuah kesuksesan dan menjadi salah satu modal

Page 2: Bahasa Indonesia - Resensi Buku Non Fiksi

bagi terkabulnya sebuah doa. Di dalam sebuah doa ada mukjizat sehingga doa ibu sangat

menentukan suksesnya kehidupan anak-anaknya.

Buku ini menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami. Selain itu cocok untuk semua

golongan dan semua umur, baik yang sudah menikah maupun yang belum menikah. Buku ini dapat

membuka pemikiran dan pandangan kita tentang doa dan seorang ibu, menyadarkan kita betapa

pentingnya mengasihi dan menyayangi ibu kita, dan memberi pesan untuk berbaktilah kepada

orangtua dari sekarang selama dia masih ada. Dan hal yang paling penting adalah dari buku ini kita

dapat memahami betapa mulianya seorang ibu yang hidup dengan penuh kasih sayang tanpa pernah

mengharap balasan dari anaknya. Kita dapat mengerti arti perjuangan hidup seorang ibu yang ingin

melihat anaknya sukses.

Banyak buku tentang kedahsyatan doa ibu yang pernah diterbitkan oleh penerbit lain. Tetapi buku-

buku lain tidak memuatkan cerita yang dapat menggugah hati sehingga pembaca masih bisa ragu

dengan hal-hal yang dituliskan. Selain itu, buku-buku tersebut tidak menggunakan bahasa atau kata-

kata yang dapat menyentuh hati.

Dari sekian banyak keajaiban doa , menurut pendapat saya, sajian yang dipaparkan dalam buku ini

tentang keajaiban doa ibu sangatlah menarik, di mana terdapat rahasia di balik doa ibu untuk meraih

hasil suskes, yang semua keajaiban itu dapat menjadi penerapan kita untuk meraih kesuksesan. Juga

buku ini dapat menjadi motivasi bagi kita, dan ingin melaksanakan segera apa yang telah dipaparkan

dalam buku ini untuk berbakti kepada orangtua.

Oleh karena itu saya sarankan kepada teman-teman agar membaca buku ini. Dan ketika membaca

buku ini anda tidak perlu tergesa-gesa, biarkan energi tulisannya mengalir sedikit-sedikit agar tidak

membuat anda pusing, sehingga anda dapat membaca sampai puncaknya dan menyerap energi si

penulis.

Sumber : http://rhiieyfaislamii.blogspot.com/2012/11/resensi-buku-non-fiksi.html

Page 3: Bahasa Indonesia - Resensi Buku Non Fiksi

Chairul Tanjung, Si Anak Singkong

Judul Buku : Chairul Tanjung, Si Anak Singkong

Penyusun : Tjahja Gunawan Diredja

Penerbit : Penerbit Buku Kompas

Tebal : 400 Halaman

Tahun Terbit: 2012

Harga: Rp 50.000

Buku ini berisi biografi dan perjalanan hidup Chairul Tanjung - seorang tokoh pengusaha yang sangat

dikenal di Indonesia. Meskipun saat ini Chairul Tanjung dikenal sebagai seorang yang sangat sukses

dengan berbagai macam usaha yang dimilikinya, tidak banyak yang mengetahui masa lalu seorang

Chairul Tanjung dan kepahitan apa yang dialaminya sewaktu masih muda. Dalam buku ini,

diceritakan bahwa ia bukan berasal dari sebuah keluarga yang mampu; ia pernah tinggal di

lingkungan kumuh Gang Abu dengan berbagai macam permasalahan dan kesulitan. Namun ia tidak

pernah menceritakan permasalahannya kepada orang lain; Chairul Tanjung adalah orang yang

senantiasa tersenyum, menyembunyikan perasaannya saat orang lain ingin tahu tentang kondisi

hidupnya. Ia tahu kedua orangtuanya sudah berusaha keras dan mengorbankan banyak hal, bahkan

Ibu-nya menjual kain halus yang dimiliki hanya supaya anaknya bisa melanjutkan kuliah. Mengetahui

hal tersebut, Chairul Tanjung berusaha semampunya agar ia dapat membiayai kuliahnya sendiri.

Sejak saat itulah dimulai perjalanan seorang Chairul Tanjung menjadi seorang pebisnis yang handal.

Semuanya berawal ketika Chairul Tanjung memulai kuliahnya di UI. Ia sama sekali tidak melewatkan

kesempatan yang muncul saat teman-temannya membutuhkan jasa fotokopi. Dengan relasi yang ia

miliki, Chairul berhasil mendapatkan harga yang lebih murah dibanding dengan jasa fotokopi yang

ada di sekitar kampus. Tidak membutuhkan waktu lama, banyak orang yang menggunakan jasanya;

dan saat itulah Chairul mendapatkan Rp 15,000 pertamanya. Dimulai dari bisnis kecil-kecilan

tersebut, ia perlahan-lahan berkembang. Tidak hanya urusan fotokopi, ia juga mulai mencari

supplier peralatan praktek yang lebih murah - sesuatu yang amat dibutuhkan oleh rekan-rekan

kampusnya. Lama-kelamaan, Chairul Tanjung mendapat kepercayaan dari banyak orang, jaringan

relasi meluas, dan bisnis yang ia lakukan pun semakin berkembang. Selain dari itu, ia juga adalah

sosok yang penuh dengan cita-cita dan visi - membentuknya menjadi pribadi yang ada sekarang ini.

Meskipun saat ini Chairul Tanjung dilihat sebagai seorang pengusaha yang sukses, hal tersebut

bukan berarti ia tidak pernah mengalami kegagalan. Tidak hanya sekali ia terjatuh dalam berbisnis,

akan tetapi ia tidak menjadi pesimis, melainkan memikirkan cara untuk kembali bangkit dan

berusaha lebih keras. Dalam buku ini, tidak hanya diceritakan perjuangannya membangun bisnis,

tetapi juga menceritakan apa saja yang telah dilakukan Chairul Tanjung untuk negara Indonesia.

Biografi Chairul Tanjung ini bisa jadi sebuah inspirasi yang memotivasi, agar setiap orang tidak

mudah menyerah hanya karena latar belakang mereka.

Sumber : http://steel-ford.blogspot.com/2012/11/resensi-buku-biografi-chairul-tanjung.html

Page 4: Bahasa Indonesia - Resensi Buku Non Fiksi

Steve Jobs

Informasi Buku: Buku 23

Judul: Steve Jobs

Penulis: Walter Isaacson

Penerjemah:Word ++ Translation Service dan Tim Bentang

Penerbit: Penerbit Bentang

Tebal: 728 halaman + Photo

Cetakan: I, Oktober 2011

Buku ini hanya memerlukan satu kata saja – inspiratif – untuk menunjukkan bahwa ia sangat layak

untuk dibaca oleh siapapun. Steve Jobs dikenal dengan presentasi – presentasinya yang memukau

dan kata – katanya yang “bersayap”. Namun buku ini menguak lebih dalam lagi sisi kehidupan Steve

Jobs yang mungkin belum anda ketahui.

Terus terang saja saya lebih mengenal Bill Gates daripada Steve Jobs sebagaimana lebih banyak

orang yang menggunakan Windows daripada Macintosh. Saya tidak terlalu akrab dengan Mac.

Karenanya tentu saja saya tidak begitu peduli dengan Steve Jobs. Bahkan ketika membaca sebuah

artikel yang berisi berita bahwa Jobs didiagnosa menderita kanker pun saya tidak begitu peduli.

Reaksi saya sangat jauh berbeda dengan ketika saya mendapati sebuah artikel yang berisi cemoohan

terhadap Bill Gates. Orang yang mencemooh Bill Gates adalah orang bar – bar, begitu pikir saya saat

itu (pemikiran yang terus saya pertahankan hingga akhirnya saya mengenal Richard Stallman beserta

ide – idenya).

Namun Jobs adalah orang besar dibalik Apple Computer. Karena itu, saya harus mengenalnya lebih

dalam. Steve Jobs adalah seorang yang sangat perfeksionis. Dan Walter Isaacson, penulis buku ini,

adalah seorang penulis biografi yang dipilih Jobs untuk menuliskan riwayat hidupnya. Kesimpulan

saya, buku ini pasti dapat memuaskan keingintahuan saya terhadap kehidupan Steve Jobs. Dan saya

benar.

Ibu biologis Steve Jobs, Joanne Schieble, hamil di luar nikah dengan seorang asisten pengajar muslim

dari Suriah, Abdulfattah Jandali. Hubungan Joanne dengan Jandali tentu tidak direstui. Karenanya,

ketika Jobs lahir, ia diserahkan untuk diadopsi. Sedianya Jobs akan diadopsi oleh pasangan

pengacara karena Joanne menginginkan agar Jobs diadopsi oleh lulusan perguruan tinggi. Namun

pasangan pangacara itu membatalkan niatnya karena mereka menginginkan seorang anak

perempuan. Jobs akhirnya diadopsi oleh seorang yang bahkan tidak lulus sekolah menengah, Paul

Jobs, seorang yang memiliki minat besar di bidang permesinan. Awalnya Joanne tidak mau

menandatangani surat adopsi. Namun setelah Paul Jobs berjanji bahwa ia akan menyekolahkan Jobs

sampai ke perguruan tinggi, barulah Joanne setuju. Akan tetapi, orang tua yang menyerahkan dirinya

untuk diadopsi tak pelak melukai jiwanya. Seorang teman dekat Jobs, Del Yocam mengatakan:

“Menurutku, keinginannya untuk mengendalikan apa pun yang dia ciptakan, berasal langsung dari

kepribadiannya dan fakta bahwa dia telah ditinggalkan ketika lahir.” (hal. 6).

Page 5: Bahasa Indonesia - Resensi Buku Non Fiksi

Coba anda perhatikan kalimat Del Yocam berikut: ....keinginannya untuk mengendalikan apa pun

yang dia ciptakan...... Apa maksudnya? Komputer Apple paling terkemuka sepanjang masa,

Macintosh, sebenarnya dinamai demikian oleh Jef Raskin. McIntosh adalah jenis apel kesukaan

Raskin. Ejaannya diubah menjadi Macintosh agar tidak menyamai nama pembuat peralatan audio,

McIntosh Laboratory. Namun Raskin berbeda pandangan dengan Jobs soal performa Macintosh.

Raskin hanya ingin sebuah komputer dengan harga $1.000. Dengan harga serendah itu, sudah bisa

dipastikan bahwa performa komputer itu biasa – biasa saja. Berbeda dengan Raskin, Jobs

menginginkan sebuah komputer yang hebat. Ia tidak mempedulikan berapa harga yang akan

dibandrol. Menurutnya, komputer hebat layak untuk dihargai dengan harga yang tinggi. Raskin pun

dipecat.

Bisa jadi masa lalu Jobs juga sangat berpengaruh pada kepribadiannya yang kasar bahkan kejam.

Jobs mengelompokkan orang yang bekerja di sekelilingnya dengan orang – orang yang

“mendapatkan pencerahan” dan orang – orang yang “tidak baik”. Hasil karya mereka juga dinilai

sebagai karya yang “terbaik” atau “sampah”. Ia seringkali meneriaki ide orang yang bekerja padanya

sebagai sampah. Namun jika beberapa hari kemudian ia menyetujui ide itu, ia akan

membicarakannya kepada setiap orang sehingga seolah – olah ide itu berasal dari dirinya.

Meskipun Jobs sering mencela, ia sangat menghormati orang yang memiliki keyakinan terhadap

idenya. Jika Jobs mencela salah seorang insinyurnya dan sang insinyur membantah dengan

mengatakan bahwa ia sedang melakukan yang terbaik, Jobs seringkali bisa menerima ide itu. Jobs

pernah melihat kerja Bill Atkinson dan mencelanya sebagai sampah. Atkinson membantahnya dan

menjelaskan mengapa yang ia kerjakan merupakan sesuatu yang terbaik. Jobs pun menyerah.

Berdasarkan pengalamannya, Atkinson mengajari rekan – rekannya agar menerjemahkan celaan

“sampah” Jobs dengan: “katakan kepadaku mengapa itu adalah cara terbaik untuk melakukannya”.

(hal. 157). Banyak orang yang tidak menyukai gaya kepemimpinan Jobs. Tetapi, orang – orang

terdekat Steve Jobs adalah orang – orang yang memiliki kepribadian kuat. Bukan para penjilat.

Buku ini memang biografi Steve Jobs. Namun sebenarnya saya menginginkan agar Steve Wozniak

mendapatkan porsi yang banyak mengingat ia adalah salah seorang di balik kesuksesan Jobs. Ia lah

yang menciptakan Apple yang pertama. Dan ia jugalah satu – satunya orang yang tidak pernah dicela

atau diperlakukan kasar oleh Jobs. Mungkin perlu buku setebal buku Jobs ini untuk menuliskan

riwayat hidup Steve Wozniak.

Mengulang tulisan saya di awal, saya sangat menyarankan anda membaca buku ini. Ada banyak hal

dari Steve Jobs dan Apple Computer yang perlu kita ketahui. Jobs mungkin orang yang sangat serius

dan kaku. Namun siapa sangka jika di masa mudanya, bersama Wozniak, ia seringkali melakukan

kenakalan dengan memanfaatkan kemampuannya di bidang elektronika? Apa hubungan logo Apple

(apel tergigit) dengan Alan Turing, penemu komputer pertama yang mati bunuh diri dengan

menggigit apel berlapis sianida? Apa yang dimaksud dengan distorsi realitas lapangan? Dan tahukah

anda bahwa Jef Raskin, yang memberi nama Macintosh dan Steve Jobs (dua orang seteru) sama –

sama meninggal karena kanker? Bacalah dan selamat datang di kehidupan Jobs yang warna – warni.

Sumber : http://hurufbuku.blogspot.com/2011/12/steve-jobs.html