Resensi Fiksi Dan Non Fiksi Saed

download Resensi Fiksi Dan Non Fiksi Saed

of 16

Transcript of Resensi Fiksi Dan Non Fiksi Saed

RESENSI FIKSI DAN NON FIKSIOleh : M. Said Hairul Insan Kelas : XI IPA 3

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 PALEMBANG 2011

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur resentator panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya jualah saya sebagai resentor dapat menyelesaikan resensi ini. Adapun maksud dan tujuan dibuatnya resensi ini ialah untuk memenuhi tugas pelajaran Bahasa Indonesia yang diberikan oleh Ibu Nurhayana selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas XI mengenai meresensi buku FIKSI DAN NON-FIKSI dan tak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Nurhayana yang telah memberikan materi ataupun cara untuk membuat resensi ini. Resensi ini masih terdapat kekurangan dari segi isi maupun teknik penulisannya, untuk itu saya sebagai resentator mohon maaf kepada para pembaca resensi ini. Dan semoga saja resensi ini dapat bermanfaat bagi semua orang yang membacanya.

Palembang, Desember 2011

Resensator

Daftar IsiFiksi1. IDENTITAS BUKU............................................................................................5 2. MATERI..........................................................................................................6 1. Unsur Intrinsik .............................................................................................................61. 2. 3. 4. 5. Tema Cerita............................................................................................................................. 6 Sinopsis................................................................................................................................... 6 Kutipan.................................................................................................................................... 7 Tokoh - tokoh.......................................................................................................................... 9 Setting / Latar......................................................................................................................... 9

2. Unsur Ekstrinsik...........................................................................................................91. Nilai nilai............................................................................................................................... 9

3. KESIMPULAN................................................................................................11 1. Kelebihan dan Kekurangan Buku................................................................................111. Kelebihan :........................................................................................................................... 11

2. Kategori Pembaca......................................................................................................11 3. Penutup......................................................................................................................11 IDENTITAS BUKU..............................................................................................14 MATERI............................................................................................................15 1. RANGKUMAN .......................................................................................................................15 2. UNSUR EKSTRINSIK.................................................................................................................16 3. KESIMPULAN................................................................................................16 2. KEUNGGULAN 3. KEKURANGANBUKU................................................................................................................16 BUKU................................................................................................................16

Resensi Buku FiksiATHEIS1. Identitas BukuJudul Pengarang Penerbit Tahun terbit Tebal halaman Ukuran buku ISBN Harga : : : : : : : : ATHEIS Achdiat K. Mihardja Balai Pustaka cetakan pertama 1949 232 halaman 13,5 x 20 cm - , BP - 0080 Rp 45.000,00

2. Materi 1. Unsur Intrinsik1. Tema Cerita Cerita tentang kegoncangan jiwa seorang pemuda yang sebelumnya sangat taat beragama, namun karena keluguannya, ia terpengaruh pemikiran kaum materialistis atau falsafah kebendaan sehingga ia kehilangan keyakinan akan ketuhanan dan ia mulai rneninggalkan normanorma agama. 2. Sinopsis Hasan adalah seorang pemeluk Islam yang taat beribadah, begitu juga dengan orang tuanya adalah pemeluk Islam yang fanatic. Oleh orang tuanya Hasan disekolahkan di MULO. Di sekolah itu dia bertemu dengan seorang gadis cantik yang bernama Rukmini. Hubungan keduanya semakin akrab hingga akhirnya mereka saling jatuh cinta. Rupanya kisah cinta mereka tidak bisa berlangsung lama, oleh orang tuanya, Rukmini disuruh kembali ke Jakarta karena akan dipinang oleh seorang saudagar kaya. Karena Rukmini adalah anak yang berbakti pada orang tuanya, sudah sepantasnya membahagiakan keduanya, ia lalu menuruti nasihat orang tuanya dengan menerima pinangan suadagar kaya tersebut meski pernikahan itu tidak disertai rasa cinta. Kejadian itu membuat hati Hasan hancur. Ia menjadi frustasi, untuk menghilangkan bayangan Rukmini dari hidupnya, ia mengikuti aliran tarekat seperti yang telah lama dianut orang tuanya. Walaupun dalam masa sulit, Hasan tdak meninggalkan ajaran agama, bahkan ia semakin taat beribadah, tetapi kehidupanya berubah ketika dia bertemu teman lamanya, yaitu Rusli. Rusli datang bersama seorang wanita cantik bernama Kartini. Ia adalah perempuan modern dan pergaulanya bebas. Ia juga seorang janda. Ternyata sejak perjumpaan itu, Hasan menaruh hati pada Kartini, alasanya Kartini memiliki karakter yang hampir sama dengan Rukmini. Semenjak Hasan mencintai Kartini, dia pun juga bergaul dengan teman-teman Kartini. Karena memiliki dasar agama yang kuat. Hasan mencoba untuk menyadarkan Kartini dan Rusli dengan memberikan ceramah-ceramahnya, tetapi karena Rusli juga pandai bicara. Kemudian dialah yang berbalik menasihati Rusli. Tanpa disadari, pemikiran-pemikiran Rusli ternyata melekat di kepala Hasan. Mulanya, Hasan tidak terpengaruh. Namun keyakinanya mulai goyah ketika dia dikenalkan dengan seorang yang tidak percaya Tuhan, yaitu Anwar. Pengetahuan

Anwar tentang ketuhanan begitu luas. Sejak saat itulah pemahaman Hasan tentang agama mulai berubah. Ia mulai meragukan keberadaan Tuhan. Hasan semakin tersesat dari agama, pergaulanya semakin bebas. Ia kemudian menikahi Kartini, tetapi pernikahan itu tidak diakui secara Islam karena tidak sesuai dengan syariatnya. Pernikahan mereka didasarkan atas rasa suka sama suka. Pernikahan mereka ternyata tidak bahagia, kehidupan rumah tangga mereka berantakan. Pergaulan Kartini semakin bebas. Lama-kelamaan Hasan cemburu karena hubungan Kartini dengan Anwar semakin dekat. Hasan menganggap Kartini telah selingkuh, tetapi kejadian itu telah menyadarkan kembali Hasan tentang agama. Ia menyesal dan merasa berdosa atas apa yang telah diperbuat. Pergaulan bebasnya dengan teman-teman yang tidak percaya Tuhan membuatnya tersesat dan ragu dengan keberadaan Tuhan. . Hasan memutuskan bercerai dengan Kartini dan ia pun pulang ke kampung halamana. Ia ingin meminta maaf pada ayahnya. Sesampainya di kampung, ia menjumpai ayahnya sedang sakit keras. Ternyata ayahnya tidak mau memaafkan Hasan, bahkan sampai maut menjemputnya, ayah Hasan tetap berada pada pendirianya. Hasan merasa bahwa semua itu terjadi karena perbuatan Anwar. Ia dendam pada Anwar dan berniat ingin membunuhnya. Suatu malam, ia berencana ingin membunuh Anwar, kemudian ia mencari Anwar. Karena pada waktu itu situasi sedang tidak aman, maka diberlakukan jam malam. Namun, naas menimpa Hasan, belum sempat ia membunuh Anwar, ia malah tertembak peluru dipunggungnya, tetapi sebelum meninggal, ia masih sempat mengingat Allah dengan berkalikali menyebut asma-Nya. 3. Kutipan ejekan kartini biasanya disertai dengan tertawa kecil yang mencetus dari mulutnya seperti anak kuda yang meringkik. Dan entahlah, tak tahan lagi aku, kalau aku mendengar ringkikan kuda seperti itu. Sampai-sampai aku lupa. Kutempaleng kartini sehingga menjerit.... besar kecuirigaanku... bahwa orang itu tak lain tak bukan adalah Anwar sendiri. Dengan hilangnya kepercayaan dan timbulnya kecurigaan antara kami, maka api neraka sudah mencapai puncaknya.... baru sekali ini aku bertengkar dengan orang tua. Dan alangkah hebatnya pertengkaran itu pertengkaran paham, pertengkaran pendirian, pertengkaran kepercayaan. Tapi ah, mengapa aku tidak bersandiwara saja ? mengapa aku harus berterangterangan memperlihatkan sikapku yang telah berubah itu terhadap agama ? karena Anwar tidak setuju dengan sikap sandiwara itu. Dengan huichelarij seperti katanya... Tiba-tiba tar tar tar aduh ...

Hasan jatuh tersungkur. Darah menyerobot dari pahanya.ia jatuh pingsan. Peluru senapan menembus daging pahanya sebelah kiri. Darah mengalir dari lukanya, meleleh di atas betisnya. Badan yang lemah itu berguling- guling sebentar di atas aspal, bermandikan darah. Kemudian dengan bibir melepaskan kata Allahu Akbar tak berteriak lagi... Mata-mata ya mata-mata orang jahat berkeru

4. Tokoh - tokoh 1. Hasan , seorang pemuda desa,yang awalnya sangat taat beragama. Namun, karena pengaruh pergaulan dengan orangorang aliran materialisme, atau aliran kebendaan, dia mengalami goncangan jiwa. Keyakinannya terhadap Tuhan menjadi lemah. 2. Rusli , salah seorang teman akrab Hasan. Dia beraliran materialisme sejati. Dialah yang sangat berperan dalam mempengaruhi pikiran-pikiran Hasan dalam hal filsafah kebendaan dan mempertanyakan keberadaan Tuhan. 3. Orang tua Hasan , orang tua yang taat beragama. Mereka adalah pengikut suatu aliran tarekat tertentu. 4. Rukmini , seorang gadis baik-baik yang sangat dicintai Hasan. Dia kemudian menikah dengan seorang saudagar dari Jakarta. 5. Kartini , seorang perempuan khas kota besar yang modern, bergaul bebas. Dia kemudian menjadi kekasih Hasan. 6. Anwar , seorang penganut aliran materialisme sejati. Dia sangat anarkis atau tidak percaya dengan keberadaan Tuhan. Dialah yang berhasil mempengaruhi pikiran Hasan. 5. Setting / Latar Latar di pedesaan sangat mendukung karakter tokoh utamanya karena pada umunya lingkungan di daerah pedesaan sangat penuh dengan nilai-nilai ajaran agama dan adatistiadatnya masih kental dengan nilai-nilai agama serta kepolosan orang desa yang mudah terpengaruh dan dibujuk terhadap sesuatu hal yang baru dicerminkan dengan sangat bagus oleh penulis pada tokoh Hasan.

2. Unsur Ekstrinsik1. Nilai nilai 1. Nilai moral yang dapat kita ambil dari novel ini seperti yang diperlihatkan dalam tokoh Hasan. Dia adalah seorang anak yang sejak kecil telah belajar agama dan bersasal dari orang tua yang taat beribadah pula, tetapi setelah Rukmini meninggalkanya dia menjadi orang yang mengasingkan diri hingga pada akhirnya dia menemukan seseorang yang mempunyai karakter sama dengan Rukmini, yaitu Kartini. Mereka lalu menikah, tetapi dalam kehidupan rumah tangganya tidak pernah bahagia karena Kartini adalah orang yang bebas dan mempunyai pergaulan bebas. Sementara Hasan sudah terlanjur mengingkari ajaran agama dan tidak mengakui keberadaan Tuhan, tetapi dalam kejadian itu dia mulai sadar bahwa apa yangdilakukanya selama ini salah

sehingga dia memutuskan untuk bercerai dengan Kartini dan pulang ke kampungnya untuk bertobat dan meminta maaf kepada ayahnya Kejadian tersebut mengajarkan pada kita bahwa kita harus pandai bergaul dengan orang lain dan jangan sampai kita salah pergaulan hingga pada akhirnya kita malah tersesat bahkan sampai mengingkari ajaran agama serta kita harus senantiasa berpegang teguh pada agama dan selalu meyakini dengan keberadaan Tuhan Semesta Alam. Nilai moral yang kedua adalah hendaknya kita mau memafkan kesalahan orang lain yang sudah bertobat. Jangan seperti tokoh ayah Hasan yang tidak mau memafkan kesalahan anaknya bahkan sampai ajal menjemputnya Manusia adalah tempat salah dan lupa. Setiap manusia pasti mempunyai kesalahan, tetapi suatu saat juga akan kembali ke jalan yang benar. Jika Tuhan saja maha pengampun, pengasih, dan penyayang, mengapa manusia tidak bisa, apalagi demi memaafkan anaknya sendiri. 2. Novel ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan sastra Indonesia, karena kedudukanya dalam sastra Indonesia sangat penting, maka studi tentang penelitian novel ini masih sering dilakukan oleh para sarjana maupun peneliti, baik dalam bentuk buku, skripsi, artikel, dan bentuk karya yang lain.

3. Kesimpulan 1. Kelebihan dan Kekurangan Buku1. Kelebihan : a. Bahasa yang digunakan dalam novel ini cukup mudah dipahami oleh khalayak umum, sehingga dapat mudah untuk dimengerti. b. Dalam novel ini adalah menggunakan tiga sudut pandang sekaligus dan jarang dilakukan oleh penulis penulis novel lainnya. c. Keseluruhan unsur tersebut sangat mendukung tema dan alur penceritaan tentang kepercayaan dan kesadaran diri tentang agama 2. Kekurangan : a. Terlalu mahal untuk Novel seukuran seperti itu. b. Bukunya sudah tidak terbit lagi, dan sekarang bukunya pun sangatlah tua jika itu ada.

2. Kategori PembacaNovel ini cocok dibaca untuk remaja dan dewasa yang sedang mencari jati diri agar mengetahui pentingnya keteguhan pendirian.

3. PenutupNovel Atheis Karya Achdiat Karta Mihardja, bila dilihat dari segi manfaatnya isi novel memang sangatlah bagus. Cerita - cerita yang religius dan mendidik akan menambah kekhasan dari buku ini. Namun Novel ini mungkin sudah tidak ada keberadaannya, sulit mencari karena sudah sangat lama.

Resensi Buku Non-FiksiKunci Sukses Meraih Cinta Ilahi

Identitas bukua. Judul buku b. Pengarang c. Harga d. Penerbit e. Tahun terbit f. Jumlah halaman g. Ilustrasi buku : Kunci Sukses Meraih Cinta Ilahi : Aam Amiruddin, M.Si. : Rp 55.000,00 : Khazanah Intelektual : 2009 : 216 : cover cokelat, seperti surat undangan, di tengahnya terdapat coklat yang terlihat mengikat buku pita

Materi1. RangkumanSejak lahir manusia telah dikaruniai fitrah (suci) dan ketika ia dewasa terbentuklah karakter, sehingga manusia mempunyai dua kecenderungan yaitu kecenderungan positif dan negatif. Dari kedua kecenderungan itu jelaslah manusia mempunyai dua pilihan. Hati manusia dinamakan qalbu. Qalbu terbagi tiga yaitu qalbun mayyit( hati yang mati), qalbun maridl (hati yang sakit), qalbun salim ( hati yang selamat atau sehat). Qalbu ini akan melakukan kecenderungan. Penyebab matinya hati adalah karena hati tidak dirawat dan perbedaan karakter yang dipengaruhi oleh keluarga, lingkungan, dan pendidikan. Untuk mengatasi matinya hati manusia harus selalu rindu kepada Allah, mudah tersentu oleh nasihat, memiliki jiwa sosial yang tinggi, pemaaf, bersyukur,dan jujur. Cinta tidak dapat didefinisikan, tetapi dapat dirasakan. Makna mencintai secara hakikat adalah menginginkan kebaikan yang dicintai. Mengekspresikan cinta yang sesungguhnya adalah memfasilitasi orang yang dicintai menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Fakta cinta adalah ketika yang dicintai merasa lebih baik dari sebelumnya. Setiap muslim bercita-cita ingin meraih cinta Allah. Cara meraih cinta Allah yaitu membaca, memahami dan mengamalkan Al quran, melaksanakan amalan sunah setelah yang wajib dan memperbanyak zikir. Cinta kepada Allah merupakan cinta yang tingkatannya paling tinggi. Setiap orang yang mencintai, tentu dia ingin mendapatkan balasan cintanya. Balasan untuk seorang muslim yang mencintai Allah yaitu doanya selalu dikabulkan, diberikan ketentraman jiwa, perlindungan, pertolongan, dibimbing dengan hidayah dan diberikan berkah dalam hidupnya oleh Allah. Mencintai hanya Allah saja tidak menjamin kita untuk mendapatkan surgaNya. Apalagi manusia tak luput dari dosa. Tergantung dari manusia itu sendiri. Penyebab dosa yaitu selalu mempertuhankan hawa nafsu dan mengikuti bujukan iblis. Agar dosa itu tidak berulang, manusia harus segera bertaubat, serta tidak akan mengulangi perbuatan dosa itu lagi. Bertaubat sama halnya dengan kita mendapatkan hidayah. Dalam bertaubat kita harus sabar. Sabar merupakan sifat terpuji yang memiliki derajat yang paling tinggi. Ujian merupakan jembatan untuk menentukan kelulusan di akhirat kelak. Manusia sering ditimpa ujian diantaranya pasangan hidup, anak, harta kekayaan, ilmu, dan kekuasaan. Agar ujian ini berbuah manis , tentu harus dihadapi dengan tenang dengan cara tidak berputus asa, sabar dan syukur.

Selain itu, amal saleh merupakan fondasi utama yang akan mengantarkan manusia ke surga sehingga manusia menjadi kekasih Allah dan sukses dalam meraih cinta ilahi.

2. Unsur ekstrinsik1. Agama : terdapat terjemahan-terjemahan Al quran di setiap pembahasannya 2. Sosial : terdapat cara berhubungan baik dengan manusia

3. Kesimpulan1. Kategori pembacaBuku ini layak dibaca oleh semua kalangan dari anak-anak hingga dewasa

2. Keunggulan buku Isi Cerita Bahasa Kertas : sangat bermanfaat dan memotivasi kita : menggunakan bahasa yang baku : tebal, bagus

3. Kekurangan buku Bahasa Ilustrasi : banyak perulangan kalimat di bab yang berbeda : kurang menarik