BAHASA INDONESIA IX... · Web viewLampu yang semula terang benderang berubah menjadi redup...
Transcript of BAHASA INDONESIA IX... · Web viewLampu yang semula terang benderang berubah menjadi redup...
PENYUSUN
Willy Ediyanto, S.Pd.
Cucu Sukmara, S.Pd.
Lelay Nangkay Puji, S.Pd.
Irwansyah, S.Pd.
Wakimun, S.Pd.
Trinamita Masrudin, S.Pd.
Dewi Yuliantini, S.Pd.
M. Hasyim, S.Pd.
MTs. Negeri Kumai
SMPN 2 Arut Selatan
SMPN 10 Arut Selatan
SMPN 4 Arut Selatan
SMPN 4 Kumai
SMPN 7 Arut Selatan
MTs. Negeri Pangkalan Bun
SMPN Satu Atap Kumai
TEMA KREATIVITAS
Standar Kompetensi 9. Memahami isi pidato/khotbah/ceramah
Kompetensi Dasar 9.1 Menyimpulkan pesan
pidato/ceramah/khotbah yang didengar
Indikator
1. Mampu menemukan hal-hal pokok dalam pidato/ceramah/khotbah
2. Mampu menganalisis hal-hal pokok dalam pidato/ceramah/khotbah
3. Mampu menyimpulkan pesan pidato/ceramah/khotbah
Ringkasan Materi
Informasi-informasi penting dapat kalian peroleh melalui berbagai macam media dan dengan
cara yang berbeda-beda. Jika kalian mencari informasi melalui media cetak, kalian harus
melakukan kegiatan membaca. Jika melalui media elektronik, kalian harus melakukan kegiatan
mendengarkan. Mendengarkan di sini dapat berupa mendengarkan sebuah pidato dan akhirnya
dapat menemukan hal penting dan pesan dalam pidato.
Hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam sebuah pidato adalah:
1. topik pidato,
2. permasalahan yang diuraikan dalam pidato,
3. sebab-sebab timbulnya permasalahan, dan
4. solusi yang diberikan pembicara.
1
Seperti yang telah kalian ketahui, pidato adalah kegiatan mengungkapkan pikiran secara
lisan di hadapan orang banyak. Seseorang yang berbicara tentu mempunyai tujuan tertentu.
Berikut ini beberapa tujuan penyampaian pidato.
1. Memotivasi
Pidato dikatakan memotivasi jika pembicara berusaha memberikan semangat,
membangkitkan kegairahan atau menekan perasaan yang kurang baik, serta menunjukkan rasa
hormat dan pengabdian
2. Memersuasi
Pidato dikatakan memersuasi jika pembicara berusaha memengaruhi keyakinan atau
sikap mental para pendengar.
3. Melakukan tindakan
Pidato dikatakan mempunyai tujuan melakukan tindakan jika pembicara dalam
berpidato menghendaki pendengar untuk bertindak sesuatu.
4. Menginformasikan
Pidato dikatakan menginformasikan jika pembicara ingin memberitahukan atau
menyampaikan sesuatu kepada pendengar agar mereka bertambah pengetahuannya.
5. Menghibur
Pidato dikatakan menghibur jika pembicara ingin menggembirakan orang yang
mendengar pembicaraannya atau menimbulkan suasana gembira pada suatu pertemuan
Dengarkanlah dengan seksama pembacaan pidato oleh teman kalian berikut!
(siswa yang lain menutup bukunya)
Ibu-ibu, Bapak-bapak, dan Saudara saudara yang saya hormati, selamat siang dan selamat
datang dalam pertemuan ini.
Hadirin yang berbahagia, sebelum saya memulai pembicaraan, marilah kita panjatkan puji
syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kita sehingga pada hari ini kita dapat berkumpul di sini dalam keadaan sehat tanpa
halangan apa pun.
Hadirin tamu undangan yang saya hormati, seperti yang sudah sering saya katakan bahwa
untuk mendapatkan sesuatu, kalau dikerjakan atau diusahakan bersama-sama tentu akan lebih
mudah.
2
Demikian pula untuk menciptakan kota ini menjadi betul-betul bersinar. Kota kita ini
akan dapat betul-betul bersinar bila kita usahakan bersama. Pemerintah atau Pemkot selaku
Dinas Kebersihan Kota yang ditugasi untuk mengelola kebersihan dan keindahan kota,tidak akan
mampu menciptakan keindahan tanpa bantuan semua warga. Demikian pula bila hal itu hanya
dilakukan oleh sebagian warga tanpa dukungan dari warga yang lain. Oleh karena itu, agar dapat
mewujudkan kota ini bersinar, baik Dinas Kebersihan maupun warga masyarakat harus bersatu
padu dan bergotong-royong. Hadirin yang terhormat, selama ini kita sudah berupaya
menciptakan agar kota kita ini menjadi bersih, sehat, indah, nyaman, aman, dan rapi. Untuk
menciptakan kota yang bersih sudah kita sediakan bak-bak sampah dan armada truk sampah
untuk mengangkut dan membuangnya ke pembuangan sampah. Untuk mengusahakan kesehatan
kita sudah mengadakan program kesehatan. Untuk memperindah kota, kita sudah membangun
taman-taman, penghijauan, dan prokasih. Untuk kenyamanan kita bangun jalan-jalan setapak
bagi pejalan kaki. Untuk keamanan kita sudah menggiatkan siskamling di tempat kita masing-
masing. Untuk kerapian kita usahakan pagar-pagar diluruskan, tata kota diperbaiki, dan pembatas
jalan diperbaiki.
Apakah semua itu sudah cukup dan selesai hadirin yang terhormat? Tidak, belum, karena
apa yang kita kerjakan itu akan rusak kalau tidak kita rawat. Akan tetapi, bagaimana kita akan
merawat dan menjaga itu semua? Caranya kita upayakan semua tetap berjalan seperti kehendak
kita. Pertama, untuk menjaga kebersihan, kita harus berdisiplin membuang sampah pada
tempatnya, entah di rumah entah di luar rumah. Selama ini Pemkot telah menyediakan tempat-
tempat sampah di tepi jalan. Oleh karena itu, buanglah sampah pada tempatnya supaya tidak ada
sampah yang bertebaran dan mengganggu kebersihan dan keindahan kota kita. Kedua, jagalah
program kali bersih yang sudah kita canangkan dengan tidak membuang sampah ke sungai. Jika
sungai bersih dari sampah, alirannya akan menjadi lancar dan tidak menimbulkan banjir serta
polusi air. Ketiga, jaga dan peliharalah taman-taman yang sudah ada. Sesekali dibersihkan dan
dirawat.
Kita berharap warga masyarakat mau membantu kami memelihara taman-taman itu.
Taman yang terawat akan membuat kota kita tampak indah. Hadirin yang saya hormati, dengan
ketiga hal tersebut kota kita akan dapat terpelihara dari sampah dan keindahan kota akan terjaga.
Akhirnya, kami berharap semua warga mau berpartisipasi untuk menjaga kebersihan dan
keindahan kota kita ini dengan sebaik-baiknya sehingga kota kita bersinar selamanya.
Hadirin yang saya hormati, terima kasih atas perhatiannya dan mohon maaf bila ada
perkataan saya yang salah dan tidak berkenan di hati hadirin semuanya. Selamat siang.
(Sumber : BSE kelas IX Bahasa Indonesia Atikah Anindyarini dkk.)
Tugas Mandiri
Tulislah hal hal penting yang ada dalam pidato yang kalian dengarkan tadi!
3
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
Tugas Kelompok
Bentuklah kelompok dengan teman sebangkumu kemudian simpulkan pesan yang terdapat dalam
pidato yang kalian dengarkan tadi!
Tugas Rumah
Dengarkanlah pidato, ceramah atau khotbah dari televisi di rumahmu kemudian kerjakan hal-hal
berikut:
a. Catatlah hal-hal penting yang ada dalam pidato, ceramah atau khotbah tersebut
b. Simpulkan pesan yang ada dalam pidato, ceramah atau khotbah tersebut.
Standar Kompetensi 11. Memahami ragam wacana tulis dengan
membaca ekstensif, membaca intensif, dan
membaca cepat
Kompetensi Dasar 11.3 Menyimpulkan gagasan utama suatu teks
dengan membaca cepat ± 200 kata per menit
Indikator
1. Mampu mengukur kecepatan membaca untuk diri sendiri dan teman
2. Mampu menjawab pertanyaan dengan ketepatan mencapai 75 %
3. Mampu menyimpulkan gagasan utama suatu teks
Ringkasan Materi
Pada saat kalian sedang melihat tayangan film asing di televisi, biasanya kalian dibantu
dengan teks terjemahan dialog pada layar televisi. Jika kalian tidak cepat-cepat membacanya,
teks itu akan segera diganti sesuai dengan dialog film. Keterampilan apa yang harus kalian miliki
agar dapat menikmati film tersebut lengkap dengan dialognya? Benar, keterampilan membaca
cepat. Berapa kecepatan membaca kalian? Pada pembelajaran ini kalian akan dilatih untuk
memiliki kecepatan membaca 200 kata/menit. Kecepatan membaca tidak sama pada setiap kali
kegiatan membaca dilakukan, tergantung pada tujuannya. Jika untuk tujuan yang rekreatif atau
menghibur, kecepatan membaca bisa dipacu melebihi jika kegiatan membaca ditujukan untuk
memahami atau menganalisa maka kecepatan membaca bias dikurangi.
4
Untuk mengetahui berapa kecepatan membaca yang kalian miliki, lakukan penghitungan
dengan rumus sebagai berikut:
jumlah kata yang dibaca
----------------------------------------- x 60 = jumlah kpm
jumlah detik untuk membaca
kpm = kata per menit
Misalnya:
Kalian membaca 1.600 kata dalam 3 menit dan 20 detik atau 200 detik, maka kecepatan
membaca kalian :
1.600
------- x 60 = 8 x 60 = 480 kpm
200
Untuk menguji kecepatan membaca kalian, berikut ini ada sebuah teks. Lakukan tugas ini
secara berpasangan dengan teman sebelah. Jika yang satu membaca maka yang satu bertugas
sebagai pencatat waktu. Selain membaca, kalian juga harus mengerjakan soal-soal yang
disediakan.
Budaya Damai Dimulai dari Keluarga
Kekerasan tampaknya kian akrab dalam kehidupan masyarakat kita. Hal itu ditandai
dengan semakin meningkatnya beragam bentuk kekerasan, mulai dari konflik sosial, tawuran
antarkampung, atau antarsuku, perkelahian pelajar, hingga kekerasan dalam rumah tangga.
Kenyataan ini menandakan semakin memudarnya semangat perdamaian dalam kehidupan. Ada
banyak faktor yang menjadi penyebab, tergantung dari sudut pandang mana yang dipergunakan
untuk memahaminya. Tidak mudah untuk mengurai dari berbagai faktor yang ada karena
masing-masing faktor saling memiliki keterkaitan
Namun satu hal mendasar yang harus dilakukan adalah bagaimana menghentikan, atau
aling tidak mengurangi, agar kekerasan tidak semakin berkembang. Tanpa adanya usaha
pencegahan, kekerasan akan semakin meluas dan menjadi bagian tidak terpisahkan dari
kehidupan sosial kemasyarakatan. Jika dilacak, budaya kekerasan dapat tumbuh berkembang
dalam keluarga. Dalam pemilihan sekolah anak misalnya, sangat besar kemungkinan bagi
terjadinya kekerasan. Anak-anak bersekolah hampir selalu atas keinginan orang tuanya.
Akibatnya, anak diharuskan untuk patuh dan tunduk kepada sekolah tanpa dapat ditawar lagi.
Keluarga adalah tempat di mana generasi berkembang. Di keluarga itulah, secara berangsur-
5
angsur anak-anak membentuk sikap hidup. Di sana pula merupakan tempat pembibitan dasar-
dasar kebudayaan yang kelak akan mampu dianut oleh generasi tersebut.
Oleh karena itu, keluarga merupakan tempat yang paling tepat untuk membangun budaya
damai. Sebab, keluarga memiliki peranan yang sangat penting bagi pertumbuhan dan
perkembangan kepribadian anak.
Tugas mandiri
Mintalah temanmu sebangku untuk mencatat kecepatan membacamu dengan cara sebagai
berikut:
1. Hitunglah jumlah kata yang terdapat dalam teks bacaan di atas
2. Hitunglah waktu tempuh membacamu, dalam menit
3. Hitunglah kecepatan membacamu dengan menggunakan rumus kecepatan membaca!
Tugas kelompok
Setelah kalian membaca teks tersebut, kerjakan bersama teman sebangkumu pilihlah benar atau
salah pernyataan-pernyataan berikut!
1. Kekerasan di masyarakat kita kini semakin berkurang. (B/S)
2. Salah satu bentuk kekerasan adalah tawuran pelajar. (B/S)
3. Kekerasan menandai memudarnya perdamaian. (B/S)
4. Sangat mudah mengurai faktor penyebab kekerasan. (B/S)
5. Jika tidak dicegah, kekerasan akan semakin meluas. (B/S)
6. Pemaksaan pemilihan sekolah bukan suatu kekerasan. (B/S)
7. Anak bersekolah hampir selalu atas pilihan orang tua. (B/S)
8. Keluarga adalah tempat pembibitan dasar kebudayaan.(B/S)
9. Budaya damai tidak bisa dibangun dari keluarga. (B/S)
10.Keluarga berperan penting bagi kepribadian anak. (B/S)
Paling sedikit kamu harus bisa menjawab enam jawaban yang benar!
Tugas rumah
Bacalah sebuah teks atau wacana di rumahmu kemudian tentukan gagasan utama tiap-tiap
paragraf dari teks atau wacana tersebut dan simpulkan isi teks atau wacana tersebut!
Standar Kompetensi 12. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan
informasi dalam bentuk karya ilmiah
sederhana, teks pidato, surat pembaca.
Kompetensi Dasar 12.2 Menulis teks pidato /ceramah/khotbah
dengan sistematika dan bahasa yang efektif
6
Indikator
1. Mampu menentukan tema pidato/ceramah/khotbah
2. Mampu menyusun kerangka pidato/ceramah/khotbah
3. Mampu mengembangkan kerangka menjadi teks pidato/ceramah/khotbah dengan
memperhatikan sistematika yang baik
Ringkasan Materi
Dari beberapa model berpidato, manakah yang kalian senangi? Berpidato dengan embaca
teks, berpidato tanpa teks, berpidato dengan garis besar atau kerangka naskah, atau berpidato
secara mendadak tanpa persiapan? Model apa pun yang kalian pilih, tentu harus dipersiapkan
dengan sebaikbaiknya. Tak ada model yang dikatakan paling baik dibanding model yang lain.
Model pidato yang dipilih tentu disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan pidato. Pidato
kenegaraan seorang presiden misalnya, akan lebih baik jika disampaikan dengan naskah lengkap.
Mengapa? karena selain memuat hal yang penting naskah pidato itu juga bisa menjadi bukti
sejarah dan diarsipkan. Pada pembelajaran bagian ini, kalian akan berlatih untuk menulis teks
pidato sesuai dengan maksud dan tujuan pidato.
Beberapa pertimbangan dalam menyusun teks pidato sebagai berikut.
1. Maksud dan tujuan pidato
Sebelum teks pidato dibuat sebaiknya diketahui lebih dulu maksud dan tujuan pidato.
Pidato biasanya memiliki maksud antara lain: menjelaskan, meyakinkan, menghibur, membujuk,
menasihati dll. Hal ini penting agar teks yang disusun dapat sesuai dengan tujuan yang
dimaksud.
2. Pendengar pidato
Menganalisa calon pendengar pidato juga termasuk unsur pertimbangan penulisan teks
pidato, terutama akan mempengaruhi pemakaian kata-kata yang sesuai dengan tingkat pemikiran
pendengar pidato. Harapannya hal-hal yang disampaikan dalam pidato dapat terserap secara
maksimal oleh pendengar.
3. Tema pidato
Semua tentu sepakat bahwa tema pidato penting untuk diketahui. Tema akan mengikat
segala gerak teks pidato yang kita susun. Tujuannya, agar tidak keluar dari tema yang sudah
ditetapkan.
7
Setelah unsur-unsur tadi dapat dipahami, barulah kita mulai menulis teks pidato. Pada
awalnya mulailah dengan terlebih dulu merencanakannya melalui kerangka teks. Kerangka teks
pidato pada umumnya terdiri hal-hal berikut.
a. Pembukaan, meliputi: salam pembuka, ungkapan syukur.
b. Isi, meliputi: inti masalah, ilustrasi atau contoh dan penjelasan.
c. Penutup, meliputi: simpulan, harapan dan penutup.
Seperti dikemukakan pada bagian sebelumnya bahwa secara umum pidato terbagi atas
tiga bagian, yaitu pembukaan, isi, dan penutup. Bagian pembukaan dapat berisi sapaan dan salam
dan pujian kepada Tuhan. Bagian isi berupa deskripsi pesan yang ingin disampaikan, sedangkan
penutup berisi simpulan dan ucapan terima kasih pada pihak lain. Perhatikan pidato berikut ini.
Pidato Ketua OSIS saat Acara Perpisahan dengan Siswa Kelas IX
Assalamualaikum w.w,
Yang terhormat Kepala SMPN 4 Arut Selatan
yang saya hormati para guru dan komite sekolah,
yang saya cintai teman-teman dan para undangan yang berbahagia,
Puji syukur kita haturkan kepada Tuhan yang Mahakuasa karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya pada malam ini kita dapat berkumpul dalam keadaan sehat. Malam ini merupakan
malam yang membahagiakan sekaligus mengharukan karena pada malam ini kita merayakan
kelulusan para siswa kelas IX sekaligus melepas meraka untuk menapak ke depan dan meretas
jalan tuk mencapai cita-cita mereka.
Pada saat yang berbahagia ini, izinkanlah saya selaku Ketua OSIS menyampaikan
beberapa pesan kepada mereka. “Kakak-kakak kelas yang kucintai, berat rasanya hati kami
melepas langkah kakimu. Bertahun bersama terasa sekejap saja. Banyak duka, canda, dan
bahagia bergelut dengan kita. Akan tetapi, kami sadar bahwa jalan yang harus kalian tempuh
masih panjang, masih banyak pula portal yang menghadang.
Tetapi kami yakin bahwa kalian akan mampu membuka portal-portal itu dengan kunci-
kunci yang telah kaugenggam dan kaudapatkan di SMPN 4 Arsel ini. Kami doakan semoga
kunci itu menjadi kunci sakti yang dapat membantu meretas jalan kehidupanmu menuju muara
yang penuh warna kehidupan, keihklasan, ketakwaan, kesusksesan, dan kebahagiaan.”
Semoga Allah SWT selalu menjaga langkah kalian dalam-mencapai asa serta senantiasa
menganugerahkan rahmat kecendekiaan, kesantunan, dan kesehatan. Amin.
8
Wassalamualaikum w.w.,
Tugas Mandiri
Tentukanlah tema pidato tersebut!
Tugas Kelompok
Bersama teman sebangkumu suntinglah teks pidato tersebut dari segi penulisan teks pidatonya!
Tugas rumah
Dengarkan sebuah rekaman ceramah atau pidato secara berkeompok, kemudian tulislah
komentar tentang ceramah atau pidato yang kalian dengarkan yaitu tentang :
a. Isi pidato atau ceramah
b. Sistematika pidato atau ceramah, dan
c. Bahasa yang digunakan.
Standar Kompetensi 13. Memahami wacana sastra melalui kegiatan
mendengarkan pembacaan
kutipan/sinopsis novel
Kompetensi Dasar 13.1Menerangkan sifat-sifat tokoh dari kutipan
novel yang dibacakan
Indikator
1. Mampu menentukan tokoh-tokoh
2. Mampu menentukan sifat tokoh dengan alasan yang meyakinkan
Ringkasan materi
Novel sebagai rekaman peristiwa kehidupan di masyarakat, menceritakan manusia dengan
segala sepak terjangnya. Novel hadir dengan tokoh-tokoh dan karakternya. Beragam karakter
tokoh novel adalah gambaran karakter manusia dalam kehidupan nyata karena novel lahir dari
pengalaman batin pengarang yang menyaksikan pergumulan hidup manusia.
1. Karakterisasi Tokoh
Pelukisan karakter tokoh dalam sebuah cerita rekaan dapat dilakukan pengarang melalui
teknik-teknik berikut.
9
a. Teknik langsung (analitik)
Pada teknik ini pengarang secara langsung dan tersurat dalam novel menyampaikan
perwatakan pelaku.
b. Teknik tak langsung (dramatik)
Pada teknik ini pengarang melukiskan perwatakan tokoh melalui:
- Melalui penggambaran fisik dan perilaku tokoh
- Penggambaran lingkungan kehidupan tokoh
- Penggambaran tata kebahasaan tokoh
- Pengungkapan jalan pikiran tokoh
- Penggambaran oleh tokoh lain
- Penggambaran melalui dialog tokoh
Berikut ini contoh karakterisasi tokoh dengan penilaian tokoh lain terhadap tokoh yang
dimaksud.
Dr. Corne menyapaku dengan dingin, seperti biasa dokter-dokter anak lain yang praktek,
penuh dengan canda dan sepertinya selalu menyunggingkan senyum tapi Dr. Corne
tidak. Kurasa aku memang tidak pernah melihatnya tersenyum. Ia bukan galak. Ia hanya
serius.
Sumber: Novel Miranda, Carol Matas, Penerbit Kaifa 1999.
Dengan mengenali teknik karakterisasi tokoh tersebut akan membantu kalian dalam
mengenali tokoh novel yang akan diperdengarkan dalam petikan novel.
2. Penokohan
Tiga jenis tokoh dalam cerita rekaan sebagai berikut.
a. Tokoh protagonis
Tokoh utama yang diidolakan, tokoh pahlawan pembela kebenaran, berkarakter baik,
yang mendukung jalannya cerita. Tokoh protagonis mampu mendatangkan simpati dari
pembaca.
b. Tokoh antagonis
Tokoh utama yang dibenci, tokoh lawan dari protagonis, berkarakter jahat. Tokoh yang
mennetang arus cerita. Tokoh ini akan menimbulkan kebencian dan antipati dari
pembaca.
c. Tokoh tritagonis
Tokoh pembantu, bersifat netral, tokoh penengah.
Munculnya permasalahan atau persoalan dalam novel disebabkan oleh perbedaan karakter
tokoh di dalamnya. Bermula dari perbedaan karakter itu permasalahan mengemuka hingga
terjalin rangkaian peristiwa dalam cerita. Dengan demikian, sifat-sifat tokoh dalam novel
10
menjadi pemicu munculnya masalah dalam cerita. Hal ini merupakan salah satu faktor perlunya
memahami sifat tokoh dari kutipan novel yang dibacakan.
Tugas Mandiri
1. Ibu Rasmini tak pernah menyesal meskipun suaminya, Datuk Sinaro, telah membagi nasib
buruknya sejak masih muda hingga beranak tiga. Sang suami tak pernah menyesali
kemiskinannya, bahkan giat membanting tulang untuk anak dan istrinya. Ia tak berniat
mencari perempuan lain. Tak ingin anaknya
beribu tiri meski ia seorang datuk yang disegani.
a. Jelaskan watak tokoh Datuk Sinaro!
b. Apa pesan yang terdapat pada kutipan novel tersebut!
Tugas kelompok
Bentuk kelompok yang terdiri atas dua atau tiga orang kemudian kerjakan tugas di bawah ini!
1. Bacalah novel sastra yang kamu miliki atau yang terdapat di perpustakaan sekolahmu.
2. Sebutkan tokoh beserta sifat-sifat para tokohnya.
3. Kerjakan seperti dalam kolom berikut ini.
Judul novel : ....
Nama tokoh Sifat tokoh
1.
2.
3.
Dst
Tugas Rumah
1. Keempat bersaudara sedang dilanda duka. Ramli anak tertua itu sangat terpukul dengan
kematian ibunya. Ruslan adiknya, dari kemarin tak lepas dengan tasbihnya, bibirnya basah
dengan zikir-zikirnya. Anak ketiga yang bernama Rafiah mengurung diri di kamar
menelungsup di atas sprei. Si bungsu, Ramdan bergelayut di lengan ayahnya tapi tak tahu
apa yang harus diperbuatnya.
Tokoh yang memiliki karakter tegar dan tabah dalam menghadapi musibah adalah …
a. Ramli b. Ruslan c. Rafiah d. Ramdan
2. Sepulang olahraga alias jalan-jalan pagi, Heni langsung memanggil-manggil ayahnya,
“Ayah ... Ayah ...!”
“Heni, ada apa, pagi-pagi teriak kayak di hutan saja,” kata Ayah sedikit marah.
“Emm ..., Heni ingin baca koran dan diambilkan oleh Ayah,” kata Heni.
11
“Heni ... Heni, membaca koran saja pakai ribut-ribut segala, ambil tuh sendiri di atas TV,”
kata Ayah sambil menunjuk ke arah TV.
Karakter sifat tokoh Heni adalah ....
a. pemarah b. penyayang c. penyuruh d. pemalas
3. Bian dan Agus berlari sekencang mungkin, meloloskan diri dari pintu-pintu yang menutup.
Lolos dari dari satu pintu. Bang! Lalu mengejar pintu yang lain .... Hingga akhirnya,
nampak pintu terakhir. Pintu itu sudah mulai menutup. Tinggal satu meter lagi.
“Kita tak mungkin berhasil!” jerit Agus.
“Harus!” pekik Bian lalu maju dan mendorong Agus sekuat tenaga hingga sahabatnya itu
terlempar jauh ke depan melewati pintu terakhir. Ia sendiri masih di belakang. Agus
tersentak. Ia sadar kalau sudah selamat, namun Bian belum. Serta merta ia berbalik dan
menatap sedih pada sahabatnya yang berjuang menyelamatkan hidupnya.
Watak Bian pada ku”tipan novel tersebut adalah ....
a. rela berkorban b. berputus asa c. sangat gigih d. tidak bertanggung jawab
4. Cepat-cepat Madicken melongok ke samping tempat tidurnya. Dilihatnya sepasang sepatu
di sana. Oh, Alva yang baik, dia menepati janji. Dia sudah membersihkan sepatu Madicken
dan menggosoknya sampai berkilat separti baru.
a. baik dan malas c. sombong dan rajin
b. baik dan rajin d. baik dan pemalas
5. 1) Mataku terbelalak!
“Apa yang kamu katakan Anis? Kamu bercanda, bukan?”
2) Aku tidak mengharapkan Anis mengiyakan pertanyaanku. Begitu pun dengan istriku.
Tapi di luar dugaan, Anis justru mengangguk mantap. Ini malapetaka besar. Anis minta
dinikahkan dengan seorang penyanyi? Mau jadi apa dia nanti. Tidak tahukah dia
bagaimana masa depan penyanyi?
3) “Kamu jangan bercanda, Anis! Ini bukan lelucon yang membuat Bunda dan Ayah akan
tertawa,” tegasku.
4) Tapi ini bukan lelucon, Ayah. Aku benar-benar minta izin agar direstui menikah dengan
Mas Rahmat,” ucap Anis tanpa raut keraguan.
5) “Cobalah kamu pertimbangkan lebih matang lagi dengan pikiran yang jernih, Nis,”
kata istriku turut menghakiminya.
6) Sudah, Bunda. Aku sudah mempertimbangkannya dengan baik,” tegasnya lagi.
7) Aku dan istriku sama-sama tersentak mendengar penjelasan itu.
8) “Ayah masih tidak percaya dengan putusanmu, Nis. Ayah yakin kamu anak yang supel.
Kamu pasti punya teman jurusan kamu sendiri di kedokteran, yang mempunyai masa
depan cerah.”
Watak tokoh Anis yang serius dan optimisme dibuktikan dengan kalimat nomor ....
a. 1) dan 2) c. 4) dan 6)
12
b. 3) dan 4) d) 5) dan 8)
13
TEMA KOMUNIKASI
Standar Kompetensi 9. Memahami isi pidato/khotbah/ceramah
Kompetensi Dasar 9.2 Memberi komentar tentang isi
pidato/ceramah/khotbah
Indikator
Mampu menentukan isi pidato/ceramah/khotbah
Mempu memberi komentar dengan alasan logis dan bahasa yang santun tentang isi
pidato/ceramah/khotbah
Pengantar
Pidato biasanya dilaksanakan dalam situasi formal atau resmi. Ceramah diselenggarakan
dalam acara resmi atau semi resmi, baik yang berhubungan dengan acara keagamaan maupun
acara umum lainnya. Sementara itu, khotbah dilaksanakan dalam acara keagamaan dengan
mengikuti tata cara tertentu.
Ringkasan Materi
1. Mendengarkan Pidato
Dengarkan pidato yang akan diperdengakan oleh Bapak/Ibu guru.
2. Memberi Komentar terhadap Isi Pidato
Setelah mendengarkan pidato, tidak jarang pendengar tertarik untuk memberikan komentar.
Komentar terhadap isi pidato dapat difokuskan pada pentingnya isi pidato untuk diamalkan atau
diterapkan dalam kehidupan, manfaat yang dapat diperoleh jika menerapkannya, dan sebagainya.
Komentar dapat juga berkaitan dengan bahasa, seperti keefektifan kalimat, ketepatan pilihan
kata, vokal, intonasi, dan jeda.
Tugas Mandiri
Tuliskan komentarmu terhadap pidato yang sudah kalian dengarkan seperti dalam kolom berikut
ini!
No. Komentar Alasan
1
2
3
Penentuan isi: tepat/ kurang
tepat/ tidak tepat
Isi pidato: logis/ kurang
logis/tidak logis
Bahasa: santun/ kurang
santun/ tidak santun
14
Tugas Kelompok
Buatlah kelompok beranggotakan 3-5 orang.
Dengarkanlah pidato/ceramah/khotbah.
Tuliskan isi pidato/ceramah/khotbah tersebut.
Berikanlah komentar terhadappidato tersebut dati segi ketepatan penentuan isi, kelogisan isi
pidato, dan kesantunan dalam berbahasanya.
15
Standar Kompetensi 10. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan
informasi dalam pidato dan diskusi
Kompetensi Dasar 10.1 Berpidato/ berceramah/ berkhotbah
dengan intonasi yang tepat dan artikulasi serta
volume suara yang jelas
Indikator
Mampu menyusun garis besar kerangka pidato/ceramah/khotbah
Mampu berpidato/ berceramah/berkhotbah dengan intonasi yang tepat dan artikulasi serta
volume suara yang jelas
Ringkasan Materi
1. Metode Berpidato
Terdapat bermacam-macam metode pidato, yang antara lain adalah:
a. Metode impromptu
Impromptu atau mendadak adalah metode pidato yang dilakukan secara tiba-tiba tanpa
adanya persiapan sama sekali. Isi pembicaraan sebaiknya disesuaikan dengan situasi dan
kondisi yang melatari pertemuan tersebut.
b. Metode ekstemporan
Metode ekstemporan dilakukan tanpa adanya naskah pidato, akan tetapi pembicara masih
mempunyai kesempatan untuk membuat kerangka isi pidato. Metode ini sering digunakan
oleh pembicara yang sudah berpengalaman. Dengan metode ini suasana antara pembicara
dengan benar dapat terjadi komunikasi yang baik.
c. Metode membaca naskah
Metode membaca naskah biasanya dilakukan untuk menyampaikan pernyataan-pernyataan
resmi: pidato kenegaraan, pidato sambutan peringatan hari besar nasional, dan lain-lain.
d. Metode menghafal
Dalam metode ini pembicara memiliki waktu yang cukup untuk merencanakan, membuat
naskah, dan menghafalkan naskah. Seseorang dapat menjadi orator andal melalui proses
yang panjang. Kemahiran berpidato tidak datang begitu saja dimiliki. Ada beberapa hal
yang harus diperhatikan agar dapat menjadi ahli pidato. Hal-hal tersebut antara lain sebagai
berikut:
a. memiliki keberanian dan tekad yang kuat.
b. memiliki pengetahuan yang luas.
c. memahami proses komunikasi massa.
d. menguasai bahasa yang baik dan lancar.
e. pelatihan yang memadai.
16
2. Berpidato Berdasarkan Kerangka yang Telah Dibuat
Bacalah dengan cermat contoh teks pidato berikut ini!
SAMBUTAN
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
PADA UPACARA PERINGATAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL
Marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang selalu
melimpahkan rahmat serta karunia-Nya kepada kita semua, sehingga kita semua masih dapat
berkumpul bersama untuk memperingati hari yang amat penting dalam sejarah Pendidikan
Indonesia, yaitu Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada setiap tanggal 2 Mei.
Peringatan Hardiknas kali ini mengambil tema "DENGAN SEMANGAT HARDIKNAS,
KITA SUKSESKAN PENDIDIKAN BERMUTU UNTUK SEMUA". Tema tersebut
mengacu pada spirit yang tertuang dalam Renstra Depdiknas tahun 2005-2009 yang
menetapkan misi dan visi pendidikan nasional, yaitu mewujudkan pendidikan yang mampu
membangun insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif, yang berkeadilan, bermutu dan
relevan dengan kebutuhan masyarakat lokal dan global.
Visi dan misi pendidikan nasional tersebut merupakan landasan filosofi pembangunan
pendidikan nasional untuk mewujudkan cita-cita sebagaimana diamanatkan dalam
Pembukaan UUD 1945, yaitu "mencerdaskan kehidupan bangsa." Untuk mewujudkan cita-
cita tersebut sudah dirintis oleh para pendahulu kita semenjak awal kemerdekaan. Kita
mengenal Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara, telah secara gigih berjuang
meletakkan pilarpilar bagi pondasi pembangunan pendidikan di Indonesia demi mencapai
citacita dan amanat tersebut. Semangat dan perjuangan Ki Hajar Dewantara dalam upaya
mencerdaskan bangsanya telah memberikan inspirasi yang takkan pernah kering serta
memberikan dorongan dan suri toladan bagi penerus bangsa untuk terus berjuang dan bekerja
keras dalam upaya membangun pendidikan.
Para peserta upacara Peringatan Hardiknas yang saya hormati,
Berbagai landasan peraturan untuk mewujudkan cita-cita tersebut kini telah dijabarkan
dalam tata peraturan perundangan sebagai landasan operasional. Undang-Undang Republik
Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang No. 14
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta beberapa undang-undang dan berbagai turunan
aturan lainnya saat ini tengah dipersiapkan. Semua tata aturan perundangan tentang
pendidikan tersebut merupakan kesepakatan bangsa kita dalam upaya untuk memberikan
landasan operasional dalam upaya 'mencerdaskan kehidupan bangsa'.
17
Lebih dari itu, dalam amandemen ke-IV Undang-Undang dasar 1945 tahun 2000, bangsa
kita telah bersepakat untuk memprioritaskan 20% dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara
(APBN) dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk pendidikan setiap
tahunnya. Kesadaran bangsa untuk memberikan landasan hukum tertinggi bagi upaya
'mencerdaskan kehidupan bangsa' yang amat mendasar bagi kelangsungan kehidupan
berbangsa dan bernegara justru muncul di saat bangsa kita tengah mengalami krisis
multidimensi berkepanjangan pada sekitar tahun 2000-an.
Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ini, upaya kita untuk meletakkan pendidikan
sebagai prioritas pembangun nasional sungguh dirasakan amat luar biasa. Pengalokasian
anggaran pembangunan pendidikan sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar
secara bertahap terus diberikan prioritas yang tinggi, baik oleh Pemerintah bersama-sama
dengan DPR maupun Pemerintah Daerah bersama-sama dengan DPRD sehingga dalam waktu
yang tidak lama diharapkan pendidikan dapat mencapai 20% dari APBN dan APBD.
Kenaikan anggaran pendidikan tersebut terutama dialokasikan untuk program
peningkatan pemerataan dan perluasan akses pendidikan, sebagai pilar kebijakan utama
Depdiknas di mana Program Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar (Wajar Dikdas) 9
tahun sebagai prioritas utamanya. Kinerja penuntasan Wajar Dikdas 9 tahun sampai dengan
akhir tahun 2005 telah dapat mencapai sasaran sebagaimana ditargetkan dalam renstra
Depdiknas.
Saudara sekalian para peserta upacara yang saya hormati.
Itulah sekilas tentang gambaran kinerja pembangunan pendidikan kita. Kita berharap apa
yang kita upayakan bersama tersebut merupakan langkah maju bagi bangsa Indonesia dalam
mewujudkan amanat UUD 1945. Kita menyadari bahwa perjalanan untuk mencapai tujuan
tersebut itu masih panjang dan memerlukan kerja keras yang terus-menerus. Insya Allah, pada
saatnya nanti, bangsa kita akan sampai pada tujuan, sebagaimana cita-cita dan amanat
tersebut.
Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya ingin mengajak semua pihak, terutama
seluruh pemangku kepentingan pendidikan yang selama ini terlibat dalam penyelenggaraan
dan pelayanan pendidikan, untuk terus berjuang membangun manusia Indonesia melalui
penyediaan layanan pendidikan yang bermutu dan terjangkau oleh seluruh segenap lapisan
masyarakat.
Akhirnya, marilah kita jadikan peringatan Hardiknas tahun ini sebagai semangat untuk
terus membangun peradaban bangsa Indonesia sehingga menjadi bangsa yang berbudaya,
cerdas, bermutu, dan mampu bersaing dalam kancah pergaulan dunia internasional. Dirgahayu
Pendidikan Nasional. Selamat memperingati hari Pendidikan Nasional, semoga Tuhan Yang
Maha Esa selalu memberkahi bangsa Indonesia. Amin
Terima kasih
Wasaalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
18
Tugas Mandiri
Susunlah garis besar kerangka pidato dengan topik komunikasi!
Berpidatolah berdasarkan kerangka yang sudah kamu buat dengan intonasi yang tepat serta
artikulasi dan volume suara yang jelas!
Tugas Kelompok
Berkelompoklah sebanyak 3-5 siswa.
Berpidatolah secara bergiliran.
Siswa lain memberkan komentar terhadap pidato yang dibawakan dari segi ketepatan intonasi,
ketepatan artikulasi, serta kejelasan volume suara.
Tugas Rumah
Berlatihlah untuk penampilan pidatomu dengan memperhatikan segi ketepatan intonasi,
ketepatan artikulasi, serta kejelasan volume suara.
Standar Kompetensi 12. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan
informasi dalam bentuk karya ilmiah
sederhana, teks pidato, surat pembaca
Kompetensi Dasar 12.3 Menulis surat pembaca tentang
lingkungan sekolah
Indikator
Mampu menentukan hal-hal pokok dalam surat pembaca
Mampu menentukan permasalahan/usulan/saran yang akan disampaikan dalam surat pembaca
Mampu menulis surat pembaca
Mampu menyunting surat pembaca
Pengantar
Surat pembaca adalah surat yang ditulis oleh pembaca yang dimuat dalam surat kabar/koran,
majalah yang berisi tanggapan, saran, keluhan, ajakan, imbauan, ucapan terima kasih, dan lain-
lain. Surat pembaca merupakan surat terbuka yang isinya dapat dibaca oleh siapa saja serta dapat
ditujukan kepada lembaga, pemerintah, perusahaan, kantor, perorangan, kelompok, atau
organisasi.
Ringkasan Materi
19
Seperti surat pada umumnya, struktur surat pembaca terdiri atas tiga bagian: pendahuluan, isi,
dan penutup.
Perhatikan contoh surat pembaca berikut ini!
Lampu Lalu Lintas tidak Teratur
Kok traffick light di Pangkalan Bun tidak ada yang beres Lampu merah di simpang Jalan
Pakunegara satu sisi sudah hijau, tapi di sisi lain juga menyala hijau. Di samping Gereja Imanuel
lainlagi. Antara lampu hijau satu dan yang lain seperti tidak ada jeda sama sekali. Belum lagi
lampu merah di pertigaan Bank Kalteng yang seolah tidak bosan-bosannya rusak. Bagaimana
Dinas Perhubungan Kobar? Semoga jadi perhatian. Atas terbitnya aspirasi ini saya ucapkan
terima kasih kepada Borneonews.
Ezta, Pangkalan Bun
Sumber: Borneonews, 12 November 2011
Tugas Mandiri
1. Tulislah hal-hal pokok yang harus ada dalam surat pembaca!
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
2. Tulislah surat pembaca yang berisi permasalahan/usulan/saran yang berhubungan dengan
lingkungan sekolah!
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
...................................................................................................
2. Suntinglah surat pembaca yang sudah kamu tulis!
Standar Kompetensi 13. Memahami wacana sastra melalui kegiatan
20
mendengarkan pembacaan kutipan/sinopsis
novel.
Kompetensi Dasar 13. 2 Menjelaskan alur peristiwa dari suatu
sinopsis novel yang dibacakan.
Indikator
1. Mampu menguraikan rangkaian peristiwa dari suatu sinopsis novel yang dibacakan
2. Mampu menjelaskan alur peristiwa dari suatu sinopsis novel yang dibacakan
Pengantar
Ada tiga jenis alur, yaitu: 1) alur maju, 2) alur mundur, dan 3) alur campuran/ gabungan dari dua
jenis alur tersebut. Alur memiliki tahapan. Dalam novel, alur biasanya detail/terperinci dan
kompleks/rumit. Tahapan alur, antara lain: 1) pengenalan cerita, 2) pengenalan konflik
(penampilan masalah), 3) klimaks (puncak ketegangan), 4) antiklimaks (Ketegangan menurun) ,
dan berakhir pada penyelesaian. Pada kegiatan pembelajaran yang lalu, kalian telah mempelajari
alur cerita pendek. Pengertian alur dan tahapan alur cerita pendek pada dasarnya sama dengan
alur novel. Yang sangat membedakan antara alur cerpen dengan alur novel adalah panjang
masing-masing tahapan alur. Hal itu dikarenakan panjangnya pengisahan antara cerpen dengan
novel memang sangat berbeda. Cerpen hanya mengambil bagian kecil dari sisi kehidupan
manusia, sedangkan novel mengupas kehidupan manusia sampai bagian detail bahkan sering
diakhiri dengan kematian tokoh-tokohnya.
Pada pembelajaran kali ini kalian akan diminta mendengarkan sebuah sinopsis novel. Setelah itu
kalian tentukan tahapan-tahapan alurnya. Sebenarnya, cerita dalam novel akan menyenangkan
jika kalian membaca novel itu secara utuh. Namun, karena keterbatasan waktu, kalian hanya
diminta untuk mendengarkan sinopsis atau ringkasan cerita novel tersebut.
Ringkasan Materi
Panduan Belajar:
Salah satu siswa membacakan sinopsis novel.
Setelah mendengarkan tentukanlah tahapan-tahapan alur sinopsis novel.
Dengarkanlah pembacaan sinopsis novel berikut!
Dan Perang Pun Usai
Karya : Ismail Marahaimin
21
Secara diam-diam tawanan dalam kamp tawanan di Teratak Buluh merencanakan untuk
melarikan diri. Rencana pelarian itu datang dari Wimpie, seorang tawanan bekas serdadu
Belanda. Sebenarnya tidak semua tawanan dalam kamp yang oleh Letnan Satu Gentaro Ose
setuju dengan rencana Wimpie. Salah seorang yang paling tidak setuju adalah Pastoor Van
Roscott, seorang warga Belanda. Dia selalu berusaha membujuk teman-temannya untuk tidak
melarikan diri. Dia yakin bahwa perang tidak lama lagi akan usai. Kalau perang usai, mereka
akan dibebaskan dari kamp tawanan di Teratak Buluh itu. Akan tetapi, Wimpie tidak mau
mendengar alasan dan nasihatnya. Dia tetap bersikeras untuk segera melarikan diri dari kamp
tawanan tersebut. Sebagian dari mereka ada yang setuju dengan Wimpie dan sebagian lain
mendukung Van Roscott. Akibatnya, sering terjadi pertengkaran antartawanan dan sering terjadi
perselisihan antara pihak Wimpie dengan pihak Van Roscott.
Letnan Gentaro Ose sebagai kepala yang membawahi sepuluh orang prajurit Jepang tidak
mengetahui ketegangan tersebut. Dia baru mengetahuinya ketika sersan Kiguchi menemuinya
dan melaporkan, para tawanan yang terdiri dari 31 orang Belanda dan seorang pribumi sering
melakukan pertengkaran. Sersan Kiguchi tidak mengetahui penyebab pertengkaran itu, namun ia
mempunyai firasat bahwa akan terjadi sesuatu di dalam kamp tawanan Teratak Buluh.
Sementara itu, Wimpie terus mendesak para tawanan untuk melarikan diri dari kamp
tawanan. Mereka yang setuju dengan pelarian tersebut, secara diam-diam telah menyusun
strategi. Jalan-jalan yang hendak mereka lewati telah mereka tentukan. Siapa yang menjadi
penunjuk jalan pun sudah mereka tentukan, yaitu pak tua Hasan. Dialah yang akan menyiapkan
bahan yang diperlukan untuk pelarian itu. Dia juga yang menyediakan perbekalan makanan
selama perjalanan menuju "Kampung Terasing", sebagai tujuan akhir persembunyian mereka.
Semua sudah benar-benar dipersiapkan dengan matang. Mereka hanya tinggal menunggu waktu
pelaksanaannya.
Penyusunan rencana Wimpie yang sangat rinci dan matang itu sebenarnya dibantu oleh
Kliwon, seorang pribumi bekas romusa yang mengetahui seluk beluk daerah Teluk Buluh. Lelaki
itu juga mempunyai banyak hubungan dengan orang-orang di daerah Teratak Buluh, di antaranya
Haji Zein, ayah pacar Kliwon dan pak tua Hasan yang merupakan sahabat Kliwon. Sebenarnya,
Kliwon tidak menyetujui rencana pelarian itu, namun karena rahasianya banyak diketahui
Wimpie, dia terpaksa mengikuti kemauan Wimpie karena lelaki tua itu mengancam jika Kliwon
tidak membantunya, dia akan menyebarluaskan perbuatan buruk yang telah ia lakukan. Kliwon
tidak menginginkan hal itu terjadi karena dia yakin bahwa Wimpie akan melaksanakan
ancamannya bila dia tidak membantunya.
Wimpie mengetahui perbuatan Kliwon di Pekanbaru saat lelaki itu menjalin hubungan
gelap dengan wanita yang telah bersuami. Ia juga mengetahui ketika Kliwon dikejar-kejar oleh
wanita tersebut. Juga perbuatannya dengan Lena sudah diketahui oleh Wimpie, dia akan
membeberkan kepada Haji Zein jika Kliwon tak menurut perintahnya. Kliwon menyesal telah
22
menceritakan semua itu kepada Wimpie. Namun, semuanya telah terjadi dan dia harus bersedia
ikut dengan Wimpie.
Sebelum rencana pelarian dilaksanakan, para tawanan itu tidak tahu bahwa perang telah
usai. Jepang telah menyerah kalah kepada Sekutu. Itulah sebabnya Letnan Gentaro Ose dipanggil
oleh pimpinan pusat di Pekanbaru. Dia mendapat pengarahan dari panglima besar tentara Jepang
tentang pemulangan tawanan perang. Dia juga diberi penjelasan bagaimana memperlakukan
mereka sambil menunggu kedatangan Sekutu di Pekanbaru. Itulah sebabnya, pimpinan
sementara kamp tawanan Taratak Buluh dipegang Sersan Kiguchi. Dalam memimpin tawanan
tersebut, Sersan Kiguchi sangat kejam. Jika melihat tawanan yang malas, lalu dia menyiksanya.
Dia memaksa para tawanan untuk bekerja keras. Kliwon menyaksikan semua penyiksaan itu.
Pada suatu malam, ketika baru pulang dari rumah Lena kekasihnya, dia melihat Pastoor
Van Rescott disiksa oleh Sersan Kiguchi. Waktu itu dia tidak berani pulang ke kamp tawanan,
dia tidur di rel kereta api dan hampir tergilas oleh kereta api yang lewat. Untung saja, masinis
kereta api mampu menghentikan kereta api dengan paksa. Kliwon hampir saja remuk dipukuli
para penumpang kereta. Mereka menuduh Kliwon hendak mencuri barang-barang mereka.
Namun, kemarahan mereka mereda berkat penjelasan Kliwon.
Beberapa hari kemudian, Letnan Ose kembali dari Pekanbaru. Dia mengumpulkan seluruh
prajurit Jepang yang bertugas di kamp tawanan. Mereka mengadakan apel pagi seraya
mendengar pengarahan dari Letnan Ose sehubungan dengan hal-hal yang didapatnya dari
panglima besar tentara Jepang di Pekanbaru. Rupanya rencana apel mendadak yang dilakukan
Letnan Ose dan seluruh stafnya di lapangan kamp tawanan itu diartikan lain oleh para tawanan.
Mereka menganggap bahwa apel itu dilaksanakan untuk membantai mereka. Itulah sebabnya,
ketika Letnan Ose dan stafnya berkumpul di lapangan, para tawanan nekad melarikan diri.
Di tengah perjalanan, rombongan yang melarikan diri bertambah satu orang lagi, yaitu
Lena, anak gadis Haji Zein bersikeras hendak ikut rombongan pelarian kamp tawanan. walaupun
sudah dilarang oleh pak tua Hasan, gadis itu bersikeras untuk ikut sebab dia tidak mau berpisah
dengan Kliwon. Dia tidak mau Kliwon meninggalkannya.
Namun, sebelum rombongan sampai di "Desa Terasing" sebagai tujuan akhir tempat
pelarian mereka, mereka dicegat oleh sekelompok tentara Jepang. Dalam keadaan terkepung,
para tawanan berusaha melarikan diri. Hanya tiga orang yang tidak berhasil meloloskan diri dari
kepungan tentara Jepang, yaitu Pastoor Van Roscott, Kliwon, dan Lena. Walaupun dalam
keadaan yang sangat gawat, Pastoor Van Roscott tidak terlihat gentar. Dia terlihat tenang-tenang
saja, sedangkan Kliwon dan Lena merasa ketakutan luar biasa. Kemudian terdengar perintah
menembak dari mulut Letnan Ose. Peluru pun berhamburan menerpa tubuh mereka. Ketiganya
roboh dan meninggal dunia di tempat itu. Selesai.
Sumber : Supratman Abdul Rani dalam Ikhtisar Roman Sastra
Indonesia, Pustaka Setia,1999
23
Tugas Mandiri
Setelah kalian mendengarkan pembacaan sinopsis novel, sekarang tentukanlah tahapan-tahapan
alur atas novel tersebut dengan format seperti di bawah ini!
TAHAPAN ALUR NOVEL
Judul novel : ……………………………………………………………………………
Penulis novel : ……………………………………………………………………………
Tahapan alur
1. Perkenalan :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………...
2. Penampilan masalah
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
3. Puncak ketegangan
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
4. Ketegangan menurun
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
5. Peleraian/penyelesaian
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Tugas Kelompok
1. Buatlah kelompok terdiri atas 4 orang!
2. Uraikan kembali rangkaian peristiwa dari sinopsis novel yang dibacakan dan bandingkan
dengan teman kelompok masing-masing!
3. Jelaskan alur peristiwa dari sinopsis novel yang dibacakan!
Tugas Rumah
Jawablah pertanyaan-pertanyaan beriktu ini!
1. Berikut adalah jenis-jenis alur dalam sebuah cerita, kecuali ….
24
a. Alur Maju
b. Alur Mundur
c. Alur Campuran
d. Alur menurun
2. Tahapan Alur yang benar adalah …...
a. pengenalan cerita, penampilan masalah, Ketegangan menurun, puncak ketegangan, dan
penyelesaian
b. penampilan masalah, pengenalan cerita, puncak ketegangan, Ketegangan menurun, dan
penyelesaian
c. pengenalan cerita, Ketegangan menurun, penampilan masalah, puncak ketegangan, dan
penyelesaian
d. pengenalan cerita, penampilan masalah, puncak ketegangan, Ketegangan menurun, dan
penyelesaian
3. Karena masa lalu tokoh dikisahkan sekarang, maka cerita itu menggunakan alur ………
a. Sorot balik
b. Simpang siur
c. Masa balik
d. Mundur Maju
Kunci 1.d, 2.d, 3.d.
Standar Kompetensi : 16. Menulis naskah drama
Kompetensi Dasar : 16.1 Menulis naskah drama berdasarkan
cerpen yang sudah dibaca
Indikator
1. Mampu mengidentifikasi perbedaan gaya penulisan cerpen dan drama
2. Mampu mengidentifikasi pokok-pokok cerita dalam cerpen
3. Mampu menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang dibaca
Pengantar
Drama yang dipertunjukan pada awalnya berasal dari sebuah naskah drama. Naskah drama
adalah karangan yang berisi cerita atau lakon. Sebuah naskah drama tidak selalu murni hasil dari
imajinasi penulisnya, tapi bisa juga dihasilkan dari pengadopsian (pengambilan ide) karya sastra
lain seperti cerpen, novel, atau puisi. Meskipun demikian naskah drama, bentuk dan susunannya
berbeda dengan naskah cerita pendek atau novel.
25
Ringkasan Materi
Cerpen dan drama merupakan karya sastra yang memiliki karakteristik berbeda dalam
penyajiannya. Penyajian cerpen biasanya dalam bentuk pemaparan dan dialog antartokoh,
sedangkan drama penyajiannya hanya berbentuk dialog. Pemaparan dalam drama hanyalah
sedikit karena hanya sebagai gambaran setting atau gerakan tokoh. Oleh karena itu, jika cerpen
diubah menjadi drama hendaknya hanya mengambil dialog-dialognya atau bagian pemaparan
diubah menjadi dialog
Hal-hal yang harus kalian lakukan dalam mengubah sebuah cerpen menjadi naskah
drama, yaitu:
1. membaca cerpen secara keseluruhan,
2. menentukan topik dan inti cerita,
3. mengidentifikasi tokoh dalam cerpen serta perwatakannya,
4. menentukan latar,
5. menggolongkan dialog disesuaikan dengan tokoh yang berbicara, dan
6. memberikan prolog pada tiap adegan.
Tugas Mandiri
1. Bacalah cerpen berikut ini!
Nasi Goreng
Oleh: Duryatin Amal
Rima dan Ramli tinggal bertiga dengan ibu mereka. Rima kini baru masuk SMA. Dan
Ramli naik ke kelas VII SMP. Ibu mereka bekerja sebagai pencuci pakaian di beberapa rumah
besar. Walaupun demikian, Rima dan Ramli tetap bercita-cita tinggi. Mereka selalu rajin belajar
dan tidak putus asa.
Tahun ini, Rima sangat bangga, karena ia diterima di salah satu SMA favorit. Rima harus
menjalani MOS (Masa Orientasi Siswa) selama tiga hari pertama. Pada masa itu, ia bisa
berkenalan dengan siswa lainnya. Juga dengan kakak kelas dan dengan program sekolahnya.
Pada hari kedua MOS, Kak Mimi, salah satu kakak OSIS memberi pengumuman, "Adik-
adik kelas sepuluh, besok ada acara tukaran makanan. Jadi kalian semua harus bawa makanan
sendiri-sendiri. Nantinya akan saling ditukarkan!"
"Kak, makanannya misalnya apa, Kak?" tanya salah seorang anak.
"Oh, ya! Harus nasi lengkap dengan lauk dan sayuran. Harganya minimal Rp2.000,00."
Setelah Kak Mimi pergi, Rima jadi bingung sendiri. Dia akan membawa nasi dan lauk apa?
Di rumahnya tak ada lauk yang enak dan istimewa. Paling hanya tempe dan tahu. Di rumah
biasanya Rima menambahkan kecap di nasi putihnya. Itu sudah terasa nikmat sekali baginya.
Tapi kalau Rima membawa menu seperti itu ke sekolah, ia takut diejek kawan-kawannya.
Setiba di rumah, Rima menceritakan tugasnya itu kepada ibu.
26
"Rim, sekarang ibu mau kerja dulu. Kamu saja yang memikirkan menu apa yang akan
kamu bawa. Kalau bisa yang murah-murah saja. Agar ibu sanggup membelinya," kata ibu.
Namun, sampai ibunya pulang kerja, Rima belum juga menemukan jalan keluarnya.
Untungnya pada saat sedang belajar malam, ia menemukan ide. Rima bergegas menemui ibunya.
"Bu, bagaimana kalau besok Rima bawa nasi goreng saja? Murah dan mudah kan, Bu?"
ujar Rima.
"Benar juga. Kalau begitu, besok pagipagi akan ibu buatkan nasi goreng," kata ibu sambil
menguap.
Rima iba melihat ibunya. Ibu Rima sebenarnya belum terlalu tua. Namun karena ia bekerja
sangat keras, wajahnya tampak lebih tua dari usia sebenarnya.
Paginya, Rima membantu ibunya memasak nasi goreng. Nasi goreng itu lalu dibungkus
dengan daun pisang yang diambil dari kebunnya.
"Terima kasih, ya, Bu. Rima berangkat dulu, ya!" pamit Rima pada ibunya.
Dengan gembira ia mengayuh sepeda tuanya menuju ke sekolah. Beberapa saat kemudian,
Rima sudah berada di dalam kelas. Setelah beberapa saat berlalu, akhirnya tibalah acara yang
dinanti-nanti Rima. Acara pertukaran makanan.
"Adik-adik kelas sepuluh, sudah bawa makanan semua, kan?" tanya kakak OSIS.
"Sudah Kak!" jawab murid-murid kelas sepuluh serentak.
Makanan yang dibawa murid-murid lalu dikumpulkan di meja guru. Rima mulai tegang.
Bagaimana jika makanannya jatuh pada temannya yang kaya? Apa dia mau memakan nasi
gorengnya yang sederhana? Rima takut kalau-kalau teman-temannya mencemooh masakan itu.
Akhirnya saat pembagian makanan pun tiba. Rima mendapat makanan dari Rio. sedangkan
nasi goreng bungkusannya diterima Miranda. Rima tidak langsung membuka kotak bekal dari
Rio. Ia melirik ke arah Miranda yang membuka bungkusan nasi gorengnya itu.
"Wow, nasi goreng! Aku suka sekali nasi goreng! Wah kelihatannya enak!" sorak Miranda.
Rima melihat Miranda memakan sesendok nasi gorengnya.
"Wow, enak sekali! Punya siapa ini?" tanya Miranda. "Itu punyaku," jawab Rima.
"Oh, kamu Rima, ya?" "Iya," jawab Rima singkat.
"Rim, siapa yang memasak nasi goreng ini?" tanya Miranda. "Ibuku," sahut Rima sedikit
lega.
"Kebetulan, lusa ulang tahunku. Aku sedang cari makanan katering. Apa ibumu mau
menerima pesanan nasi goreng seperti ini?" tanya Miranda.
"Bisa! Tentu saja bisa! Nanti akan aku bicarakan dengan ibuku," sahut Rima senang. Rosa
dan Maya mendekati Miranda dan Rima.
"Oh, ini ya, nasi gorengnya! Boleh kucoba?" kata Rosa sambil menyendok sedikit nasi
goreng. "Wah, enak sekali! Ibuku kan bekerja di kantor. Kebetulan ibu sedang bingung mencari
katering untuk makan siang di kantornya! Ibuku pasti senang kalau bisa memesan nasi goreng
seperti ini," kata Rosa.
27
"Oh, tentu saja bisa!" jawab Rima.
Kabar ini cepat menyebar. Sampai pada saat istirahat kedua, saat Rima sedang jalan di
kantin, ibu penjual di kantin bertanya.
"Kamu Rima, ya?" tanyanya.
"Iya, Ada apa, Bu?" tanya Rima heran.
"Begini, ibu mau pesan nasi goreng buatan ibumu yang katanya enak itu. Mau ibu jual di
kantin ini. Kalau bisa, lusa ibu pesan lima puluh bungkus dulu. Kalau laris, nanti ibu akan pesan
lebih banyak lagi!"
"Oh, ya? Baiklah, nanti saya tanyakan ke ibu!" jawab Rima senang.
"Oh, ya nanti modalnya ini ada sedikit uang," ibu kantin menyodorkan sejumlah uang. Sampai di
rumah, Rima berlari-lari mendekati ibunya yang sedang memasak. Ia bercerita tentang pesanan
nasi goreng yang diterimanya tadi. "Oh, Ibu senang sekali!" Ibu memeluk Rima. Mereka sangat
bersyukur untuk berkat Tuhan hari itu.
2. Ubahlah cerpen di atas menjadi naskah drama!
Tugas Kelompok
1. Bentuklah kelompok yang terdiri dari 4-6 orang!
2. Pilihlah naskah drama terbaik yang telah disusun dalam tugas mandiri sebelumnya!
3. Masing-masing anggota kelompok berbagi peran untuk memerankan naskah drama tersebut.
4. Pentaskan naskah drama itu bersama kelompokmu di depan kelas!
Tugas Rumah
1. Bacalah sebuah cerpen!
2. Ubahlah cerpen itu menjadi naskah drama!
3. Mintalah teman atau gurumu untuk mengomentari naskah dramamu itu!
Ulangan Tengah Semester
A. Pilihlah jawaban yang benar.
1. Dalam konvensi Jenewa telah diputuskan mengenai berbagai tugas-tugas Palang Merah Internasional.
Hasil penyuntingan dari kalimat di atas yang tepat adalah ….
a. Dalam Konvensi Jenewa telah diputuskan mengenai berbagai tugas-tugas Palang Merah Internasional.
b. Dalam konvensi Jenewa telah diputuskan mengenai tugas-tugas Palang Merah Internasional.
28
c. Dalam Konvensi Jenewa telah diputuskan mengenai tugas-tugas Palang Merah Internasional.
d. Dalam Konvensi Jenewa telah diputuskan mengenai berbagai tugastugas Palang Merah Internasional.
2. Kalimat sapaan hormat yang tepat dalam berpidato adalah ….
a. Hadirin dan hadirat sekalian yang saya hormati,
b. Para hadirin sekalian yang saya hormati,
c. Hadirin sekalian yang saya hormati,
d. Hadirin yang saya hormati,
3. Hal yang tidak boleh dilakukan ketika memberikan pendapat dalam diskusi adalah ….
a. pendapat yang disampaikan boleh tidak didukung fakta
b. pendapat diajukan setelah dipersilakan moderator
c. pendapat disampaikan dengan sopan
d. pendapat yang diajukan masuk akal
4. Cerpen berjudul “Pipit Tak Selamanya Luka” yang termuat dalam Antologi Cerpen terbitan Oktober 2003 lalu, kesan kekuatan cinta yang ditonjolkan Irwan sangat tampak. Ceritanya tentang seorang gadis yang trauma dengan pernikahan kedua orang tuanya. Gadis itu adalah seorang mahasiswa yang akan diwisuda bernama Marshlly, yang dipinang oleh seorang pemuda, Abdul Halim. Meskipun terjadi perang batin, Marshlly pun menerima lamaran tersebut itu.
Hal yang diulas pada karangan Irwan tersebut adalah ….
a. Bentuk buku dan sampul menarik.
b. Fisik buku karangan Irwan yang berjudul “Pipit Tak Selamanya Luka”.
c. Kekurangan dan kelebihan antologi cerpen yang berjudul “Pipit Tak Selamanya Luka” karangan Irwan.
d. Isi cerpen yang ditulis Irwan tentang kekuatan cinta seorang gadis bernama Marshlly.
5. Anak-anak memang mudah meniru dari film kartun yang ditontonnya. Bahkan tidak jarang mengekspresikan berbagai omongan dan gerakan dari film yang menjadi kesukaannya saat bermain sendiri atau jika bertemu dengan temantemannya. Banyak dampak dari perkembangan jiwa anak-anak yang tergila-gila terhadap tokoh kartun. Oleh karena itu, sangat diperlukan orang tua mendampingi anak waktu menolong film kartun. Rangkuman yang tepat sesuai isi paragraf di atas adalah ….
a. Anak-anak mudah meniru segala sesuatu yang dilihat dan didengarnya. Orang tua perlu mewaspadai hal itu.
b. Anak-anak senang menonton film kartun. Maka itu, orang tua perlu mendampinginya.
c. Anak-anak mudah meniru segala sesuatu yang dilihat dan tidak perlu ada pendamping saat menonton televisi.
d. Film banyak berdampak bagi perkembangan jiwa anak-anak. Oleh karena itu, orang tua harus berhati-hati.
6. Menulis surat pembaca yang baik adalah ….
29
a. kritik dan saran berimbang
b. boleh menjelek-jelekkan pihak lain asal data akurat
c. menulis pendapat dengan panjang lebar
d. tidak memerhatikan kesopananbahasa
7. Sampai saat ini masih terdapat orang tua yang menjadikan anak sebatas objek semata. Dengan pengambilan keputusan, segala sesuatu yang berhubungan dengan anak, masih menjadi otoritas orang tua. Padahal, sesungguhnya anak memiliki hak kebebasan mengemukakan pendapat, termasuk kebebasan berpikir, beragama, dan berhati nurani.
Pesan yang terdapat dalam pidato di atas adalah ….
a. Orang tua merupakan pengambil keputusan utama dalam keluarga.
b. Hendaknya anak diberi kebebasan yang bertanggung jawab dalam berpendapat.
c. Pilihan seorang anak belum dapat dipertanggungjawabkan.
d. Keluarga yang baik selalu memerhatikan kesejahteraan anggota keluarga.
Bacalah kutipan novel berikut untuk menjawab soal nomor 8 - 103!
.............................
Pada hari-hari yang tertentu aku memesan becak tetangga untuk membawaku ke kota, ke salah satu sekolah tari yang dipimpin oleh seorang guru tari muda yang kukenal baik. Aku melihat murid-murid menari. Atau kadangkadang aku mengatur sikap tari Jawa yang kuketahui untuk tidak kehilangan kekuatan urat-urat lutut dan pinggulku. Aku memerlukan latihan-latihan semacam itu, karena tarian Bali bukan satu tarian yang bisa ditarikan tanpa keindahan
sikap tubuh dan bahu yang tegak.
.......................................
8. Keahlian khusus yang dimiliki tokoh di atas adalah ... .
a. memiliki keahlian menarikan tarian Bali
b. memiliki keahlian menarikan tarian Jawa
c. memiliki keindahan sikap tubuh
d. memiliki kekuatan urat-urat lutut dan pinggul
9. Dalam kutipan novel di atas, penulis memiliki akar tradisi daerah ... .
a. Jawa Tengah
b. Jawa Timur
c. Yogyakarta
d. Bali
10. Latar tempat yang digunakan dalam kutipan novel di atas adalah ... .
a. ruangan seksi budaya tari
b. jalan raya
c. kota Yogyakarta
30
d. sanggar tari
11. Penggunaan preposisi dari atau daripada yang benar pada kalimat di bawah ini adalah ... .
a. Ayo kita ke Gramedia mencari cerpen yang lebih bagus dari kemarin.
b. Maka bundaku berhentilah daripada menangis dan berduka cita.
c. "Kamu dapat kabar dari siapa?" tanyaku penuh harap.
d. Aku mendapat banyak ucapan selamat, bahkan daripada Bu Ratna sendiri.
Perhatikanlah kutipan novel berikut ini untuk menjawab soal nomor 12 dan 13!
.............................
Adik-adik kelas yang saya sayangi, tunjukkanlah kecintaan kalian terhadap kesenian dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tari. Di ekstrakurikuler ini, kalian akan mempelajari berbagai jenis tarian khas dari beberapa daerah di Indonesia. Kalau bukan kita yang melestarikan kesenian Indonesia, lalu siapa lagi? Jangan sampai kesenian-kesenian Indonesia punah di negara asalnya dan justru berkembang di negara asing. Kita tentunya tidak ingin hal itu terjadi bukan?
.......................................
12. Isi kutipan pidato di atas adalah ... .
a. Tari merupakan kesenian asli Indonesia.
b. Tujuan dari kegiatan ekstrakurikuler tari.
c. Ajakan untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tari.
d. Upaya melestarikan kesenian Indonesia.
13. Kalimat yang berisi ajakan dalam kutipan pidato di atas adalah ... .
a. Tunjukkanlah kecintaan kalian terhadap kesenian dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tari.
b. Di ekstrakurikuler ini, kalian akan dapat mempelajari berbagai jenis tarian khas dari beberapa daerah di Indonesia.
c. Kalau bukan kita yang melestarikan kesenian Indonesia, lalu siapa lagi?
d. Kita tentunya tidak ingin hal itu terjadi, bukan?
14. Perhatikanlah penggalan pidato berikut!
Hadirin yang terhormat,
(1) Hari ini rombongan sekolah kita akan melaksanakan salah satu kegiatan ekstrakurikuler, yaitu berdarmawisata ke Pulau Bali. (2) Dikatakan kegiatan ekstrakurikuler karena perjalanan wisata itu merupakan rangkaian belajar untuk menambah ilmu pengetahuan di luar gedung sekolah. (3) Artinya bertamasya sambil belajar. (4) Oleh karena itu, semua siswa harus tetap disiplin, sebagaimana disiplin di dalam ruangan kelas.
Kalimat utama teks pidato di atas terdapat pada kalimat nomor ....
a. (1) c. (3)
b. (2) d. (4)
31
15. Perhatikanlah penggalan pidato berikut!
Bapak Ibu yang saya hormati. Jika kita cermati, bencana alam yang terjadi akhir-akhir ini banyak disebabkan oleh ulah manusia yang kurang bertanggung jawab. Manusia ingin menang sendiri. Manusia memanfaatkan kekayaan alam sebanyak-banyaknya tanpa memerhatikan keselamatan lingkungan dan manusia yang bertindak semaunya sendiri. ...
Isi pidato di atas adalah ... .
a. bencana alam yang terjadi perlu dicermati
b. bencana alam terjadi karena ulah manusia yang kurang bertanggung jawab
c. manusia yang ingin menang sendiri menyebabkan terjadinya bencana alam
d. banyak manusia memanfaatkan kekayaan alam sebanyak-banyaknya tanpa memerhatikan keselamatan lingkungan
16. Penggunaan kata depan dari pada kalimat di bawah ini yang benar adalah ... .
a. Dia menulis karangan dari hal Palang Merah Indonesia.
b. Dari pagi saya menunggu mereka tak kunjung datang.
c. Maksud dari transfusi ini untuk amal.
d. Jakarta lebih ramai dari kota Manado.
17. Perhatikanlah penggalan pidato berikut!
Dalam kesempatan ini tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Bapakbapak warga Desa Canden yang telah meluangkan waktu untuk mendengarkan penyuluhan ini. Akhir kata, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kalau dalam penyampaian penyuluhan ini ada kata-kata yang menyinggung perasaan Bapak-bapak. Sekian, terima kasih.
Pernyataan di atas merupakan bagian dari naskah pidato yang disebut ... .
a. isi c. penutup
b. pembuka d. tambahan
18. Perhatikanlah penggalan pidato berikut!
Mula-mula yang dimaksud sembako adalah sembilan bahan pokok. Tetapi, ketika banyak pedagang grosir menyembunyikan beras atau minyak goreng, sembako menjadi sembilan bahan kosong. Ketimpangan ekonomi yang menjadijadi menyebabkan sembako menjadi “semangat bakar toko”.
Cuplikan pidato di atas termasuk jenis pidato ... .
a. argumentatif
b. persuasif
c. rekreatif
d. informatif
19. Berikut ini yang bukanhal-hal yang harus kamu beri penilaian ketika menonton pementasan drama, adalah ....
a. bagaimana naskahnya
b. bagaimana akting pemain
32
c. bagaimana artistiknya
d. bagaimana penontonnya, apakah yang datang banyak?
20. Berikut ini yang bukan artistik yang mendukung pementasan drama, adalah ....
a. musik
b. tata cahaya
c. tata rias dan kostum
d. kecantikan dan ketampanan pemain
....
Hadirin yang berbahagia,
Kami atas nama wakil teman-teman kelas I dan II mengucapkan terima kasih atas perhatian Bapak dan Ibu Guru beserta kakak-kakak siswa kelas III yang akan meningalkan sekolah ini. Kami mengucapkan selamat kepada kakak-kakakku siswa kelas III dan berharap semoga kegemilangan prestasi yang telah dicapai dapat menjadi teladan bagi kami siswa kelas I dan II di sekolah ini.
21. Hal yang diungkapkan dalam naskah pidato pada paragraf kedua adalah ….
a. harapan siswa kelas I dan II setelah ditinggalkan
b. ucapan selamat kepada kakak kelas III yang telah lulus
c. ucapan selamat kepada kakak kelas III
d. ucapan selamat dan harapan siswa kelas I dan II kepada kakak kelasnya
22. Isi pidato di atas menceritakan ….
a. Kegagalan kelas I dan II meneladani kelas III.
b. Wakil siswa kelas I dan II berpidato kepada sis wa kelas III yang telah lulus.
c. Siswa Kelas III berhasil mengukir prestasi gemilang di sekolah.
d. Siswa kelas I dan II berharap agar berprestasi di sekolah seperti siswa kelas III.
23. Sudah empat hari ini ia duduk di beranda rumah sore hari. Pandangannya tak lepas dari tangga gunung di pinggir desa. Tak ada lagi yang ia tunggu kecuali suaminya yang pergi ke seberang untuk mengais rezeki. Kalaupun ia bisa berlari, sepertinya ia ingin mengejar kepergian orang yang sangat dicintainya.
Unsur yang menonjol dalam kutipan cerpen di atas adalah ….
a. latar c. tema
b. penokohan d. gaya bahasa
24. Pesan yang terdapat dalam khotbah tersebut adalah ….
a. Hidup kita pasti diwarnai oleh suka dan duka.
b. Kita harus tahan menghadapi godaan hidup dan mampu mengatasi hambatan yang ada.
c. Kita harus mampu menghadapi tantangan.
33
d. Kita harus kembali ke ajaran agama dengan rajin beribadah dan berdoa supaya kita mampu mengatasi setiap persoalan dengan baik.
25. Komentar terhadap isi khotbah di atas adalah ….
a. Saya setuju dengan isi khotbah karena agama mengajarkan kebaikan.
b. Saya yakin bahwa kembali ke ajaran agama baik untuk hidup tenang.
c. Hidup manusia wajar jika ada suka dan duka.
d. Marilah, kita semua belajar dari pengalaman hidup!
B. Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan cermat!
1. Tulislah sebuah surat pembaca yang berisi tentang keluhanmu terhadap gedung sekolah yang sudah rusak!
2. Tulislah sebuah teks pidato!
3. Buatlah sebuah teks atau naskah drama satu babak dengan 3 tokoh!
4. Ceritakanlah sebuah cerita pendek yang pernah kamu baca secara tertulis!
5. Buatlah dua kalimat yang menggunakan preposisi dari dan daripada yang berhubungan dengan kesenian!
34
TEMA: KESEHATAN
Standar Kompetensi : 10. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan
informasi dalam pidato dan diskusi
Kompetensi Dasar : 10.2 Menerapkan prinsip-prinsip diskusi
Indikator
1. Mampu mengidentifikasi prinsip-prinsip diskusi
2. Mampu menjelaskan mekanisme diskusi
3. Mampu menerapkan prinsip-prinsip diskusi dalam diskusi kelas
Pengantar
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering berhadapan dengan berbagai masalah yang tak
dapat dipecahkan sendiri. Untuk memecahkan masalah-masalah tersebut kita memerlukan orang
lain untuk memeberikan saran dan pendapatnya sehingga masalah itu dapat terselesaikan. Proses
komunikasi dengan orang lain dalam rangka memecahkan masalah dinamakan diskusi. Secara
harpiah diskusi adalah suatu bentuk kegiatan yang terdiri atas beberapa orang (ada
penyaji,moderator, notulen, dan peserta) yang bertatap muka secara langsung dalam bertukar
pikiran atau pendapat dan pandangan terhadap masalah untuk mencari pemecahan
Ringkasan Materi
Diskusi pada prinsipnya adalah proses komunikasi multiarah yang melibatkan moderator,
penyaji, peserta diskusi, dan notulis. Moderator atau pemandu adalah orang yang memandu
jalannya diskusi. Penyaji adalah orang yang menyampaikan permasalahan dan mengemukakan
pendapat terhadap permasalahan itu. Peserta diskusi adalah orang yang menanggapi pendapat
penyaji. Notulis adalah orang yang mencatat seluruh pendapat dan tanggapan dalam diskusi.
Mekanisme diskusi adalah sebagai berikut:
1) Moderator membuka jalannya diskusi. Dalam acara ini moderator memperkenalkan
narasumber atau pembicara.
2) Narasumber menyampaikan makalahnya
3) Peserta diskusi diberi kesempatan bertanya dalam bentuk termin-termin secara bergantian.
4) Moderator menyimpulkan hasil diskusi dibantu sekretaris dan menutup jalannya diskusi.
Penerapan prinsip-prinsip diskusi dilakukan melalui tahap pembuka, tahap diskusi, dan
tahap penutup.
Tugas Mandiri
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
1. Diskusi merupakan proses komunikasi yang melibatkan ….
35
a. Pembicara dan pendengar
b. Komunikator dan komunikan
c. Moderator dan peserta diskusi
d. Dua orang atau lebih yang saling berbagi pendapat
2. Orang yang mengatur jalannya diskusi adalah ....
a. penyaji makalah
b. moderator
c. pembawa acara
d. peserta
3. Tugas utama moderator adalah ….
a. Membuka diskusi
b. Mengatur jalannya diskusi
c. Menyimpulkan hasil diskusi
d. Menutup diskusi
4. Dalam mekanisme diskusi hal yang dilarang dilakukan oleh peserta diskusi adalah ….
a. Bertanya pada narasumber
b. Membantu menjawab pertanyaan peserta lain
c. Memotong pembicaraan orang lain
d. Memberikan saran pada pembicara lain
5. Kalimat yang tepat dalam menyampaikan pertanyaan dalam sebuah diskusi adalah ....
a. Tolong beri kami kesempatan bertanya, jangan mendominasi pembicaraan.
b. Maaf, apakah mungkin kita melakukan usaha pertama mengingat waktu kita terbatas.
c. Anda terlalu teoretis sehingga kami tidak bisa menangkap inti pembicaraan.
d. Saudara moderator mohon segera menyingkat waktu pembicara karena waktunya
lama.
Tugas Kelompok
1. Buatlah kelompok yang terdiri dari 8-10 orang!
2. Tunjuk diantaranya ada yang berlaku sebagai moderator, narasumber, notulis, dan sisanya
menjadi peserta!
3. Pilihlah topik tertentu yang akan didiskusikan!
4. Narasumber bertugas membuat makalah singkat sebelum diskusi dimulai.
5. Lakukan diskusi dipimpin oleh moderator sesuai dengan mekanisme diskusi!
6. Buatlah notula diskusi dan kesimpulan secara tertulis untuk diserahkan kepada gurumu!
Tugas Rumah
Jawablah soal-soal berikut ini!
1. Apakah diskusi itu?
36
2. Siapa sajakah yang terlibat dalam diskusi itu?
3. Sebutkan tugas masing-masing dari pelaksana diskusi!
4. Uraikan mekanisme diskusi secara singkat!
Standar Kompetensi : 11. Memahami ragam wacana tulis dengan
membaca ekstensif, membaca intensif,
dan membaca cepat
Kompetensi Dasar : 11.1 Menemukan gagasan dari beberapa
artikel dan buku melalui kegiatan
membaca ekstensif
Indikator
1. Menemukan gagasan dari artikel
2. Menemukan gagasan dari buku
3. Mengutip pernyataan dari artikel atau buku sebagai referensi dalam penulisan karya tulis
Pengantar
Ketika kita membaca sebuah artkel atau buku tentu kita bermaksud menemukan informasi
atau isi dari artikel atau buku tersebut. Mengingat informasi yang disajikan dalam artikel atau
buku itu sangat banyak dan semuanya harus dibaca tentu akan mengakibatkan kejenuhan dan
pemahaman menjadi bias. Oleh karena itu, kita harus dapat membedakan informasi yang
dianggap penting dan tidak penting. Hal-hal penting itu akan menjadi catatan kita sebagai dasar
pemahaman terhadap isi artikel atau buku tersebut. Cara membaca yang demikian disebut
membaca ekstensif.
.
Ringkasan Materi
Membaca ekstensif adalah teknik membaca secara cepat dan sekilas dengan tujuan
memahami isi buku secara umum. Dalam membaca ekstensif diperlukan kecepatan dan
ketepatan. Rincian bacaan tidak perlu dihafalkan, tetapi cukup dibaca sekali dan dipahami
gagasannya. Hal terpenting dari teknik membaca secara ekstensif ialah menemukan gagasan
secara tepat.
Gagasan penting dapat diketahui melalui pokok pikiran atau hal yang dibicarakan dalam
suatu paragraf. Letak gagasan penting dapat di awal, akhir, maupun seluruh kalimat. Bagi
pembaca, gagasan penting tersebut bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan yang
bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Bahan bacaan yang dibaca pada membaca ekstensif
biasanya lebih dari satu jenis. Misalnya membaca artikel dari koran, majalah, buku, atau internet.
37
Mengutip pernyataan dari artikel atau buku bisa dilakukan melalui kutipan langsung dan
kutipan langsung. Kutipan langsung dilakukan dengan cara mengambil secara langsung
pernyataan dari sumber aslinya tanpa melalui proses editing terlebih dahulu. Kutipan tak
langsung berarti mengambil pernyataan dari literatur aslinya tapi melalui proses penyesuaian
terlebih dahulu oleh pengutip
Tugas Mandiri
Bacalah secara ekstensif artikel berikut ini!
Malas, penghalang kesuksesan
Oleh : Mohamad Yamin Amzah
Malas bisa berarti banyak hal, malas belajar (umum terjadi pada pelajar) ataupun malas
dalam lingkup yang universal yaitu malas dalam mengerjakan sesuatu Tapi memang rasa malas
sudah merupakan fitrah dari Tuhan dan kita harus yakin bahwa pemberian Tuhan itu selalu ada
manfaatnya, hanya saja permasalahannya terletak pada bagaimana kita mengatasi rasa malas
tersebut, mencoba mengambil manfaat atau hikmah dari penanganan rasa malas kita dan belajar
melihat dari sudut pandang yang lebih baik.
Malas itu bisa diibaratkan seperti keimanan kita yang ada kalanya meningkat dan ada
kalanya menurun. Tapi ternyata kalau dilatih terus menerus dan teratur keimanan itu bisa
meningkat atau setidaknya tidak menurun. Nah..begitupun dengan malas, dengan cara teratur
diikuti dengan kekonsistenan kita mengerjakan metode atau cara mengatasi rasa malas,
insyaallah rasa malas bisa diatasi dan bukan tak mungkin bisa berubah menjadi rajin.
Ada beberapa cara untuk mengatasi rasa malas, diantaranya ialah :
1. Banyak membaca
Jenis bacaannya bisa bermacam-macam, buku, komik, novel ataupun majalah karena disini
tidak mempermasalahkan dahulu apakah buku itu baik atau tidak untuk dibaca, tapi yang penting
adalah benar terlebih dahulu, benar dalam rangka untuk membentuk kebiasaan dan sifat tidak
malas karena nanti itu akan menjadi kepribadian dan karakter kita. Dampak dari membaca adalah
kita akan berfikir lebih "jauh" dan akan merasa rugi jika membuat waktu kita tidak efektif dan
terbuang dengan sia-sia karena telah terbiasa untuk selalu mengefektifkan waktunya dengan cara
yang benar.
Setelah kita membaca yang benar, kemudian bertambah tingkatan menjadi baik sehingga
menjadi "membaca yang benar dan baik". Baik disini mengandung arti membaca buku -buku
yang bermanfaat dan baik tentunya seperti buku tentang pengembangan diri, ilmu pengetahuan
maupun agama, bukan lagi buku seperti komik, novel , majalah, dsb. yang biasanya informasinya
38
tidak berlaku untuk jangka waktu yang lama dan tentunya dari segi manfaat dan bobot isi
berbeda dengan buku yang baik tadi.
2. Permainan pikiran.
Ketika kita ingin melakukan sesuatu dan tiba-tiba rasa malas muncul, jangan pernah
mengucapkan ataupun berpikiran negatif. Lebih baik berpikiran positif. Karena bagimanapun
juga energi yang digunakan untuk berpikiran yang negatif dengan positif itu adalah equal alias
sama, jadi bukankah lebih baik apabila kita hanya memasukkan pikiran yang positif saja. Otak
secara otomatis akan menerima perintah dan masukan dari kita. Kalau berpikiran malas, pasti
rasanya malas terus, otak kita akan mencari alasan supaya kita menjadi malas. "Apa yang anda
pikirkan akan menjadi kenyataan" (Quantum Learning).
Kemudian jika kita melakukan sesuatu harus sesuai mood dan kalau tidak mood maka yang
ada hanya malas, yakinlah tidak akan sempurna, seharusnya mood atau tidak, kerjakan saja.
Justru mood itu datang saat kita sedang melakukan suatu kegiatan, bukan sebelum kegiatan
tersebut akan dilakukan. Masalah penampakan mood itu hanya sebuah alasan sebagai
persembunyian akan rasa malas tersebut. Jadi Intinya kerjakan saja dan selalu berpikiran positif,
semua itu akan membuat hidup lebih hidup.. Rasa malas tidak akan pernah hilang jika kita terus
berpikiran malas dan hanya menunggu malasnya hilang.
3. Memiliki Tujuan
Hidup bisa diibaratkan dengan sebuah kapal laut dan kitalah nahkodanya. Kalau seorang
nahkoda tidak punya tujuan dan tidak mempunyai kejelasan mau dibawa kemana kapal tersebut,
maka kapak itu hanya akan terombang-ambing oleh ombak dan hanya mengikuti kemana air
mengalir. Dengan tujuan kita punya impian dan akan mengerahkan upaya untuk mencapai tujuan
tersebut sehingga rasa malas akan tersingkirkan.
4. Berdoa
Meskipun dengan semangat yang menggebu, banyak membaca, dan terus mencari cara
untuk menghilangkan malas, tetap saja kalau tanpa seizin-Nya, semua itu tidak akan pernah
berhasil. Supaya kita tidak jadi orang yang sombong, banyak-banyaklah berdoa karena doa
merupakan suatu pengharapan yang akan membuat kita selalu termotivasi khususnya secara
psikologis. Kata-kata yang diucapkan dalam doa akan menjadi suatu pemikiran yang positif bagi
kita. Lalu apa yang kita lakukan setelah kita berdoa ? jawabnya adalah ikhtiar. Kita tidak bisa
hanya berdoa saja tanpa melakukan suatu upaya. Sebagai wujud tanggung jawab dari doa kita
adalah kita bersungguh-sungguh berusaha mewujudkan doa tersebut. Setelah itu barulah kita
bertawakkal yang berarti menyerahkan setiap urusan kepada - Nya.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan bacaan berikut ini!
39
1. Menurut artikel di atas malas merupakan fitrahnya manusia, hikmah dari malas itu adalah
….
a. Semua orang juga punya potensi untuk malas
b. Penanganan atau usaha untuk mengatasi malas
c. Malas akan membawa manusia pada kegagalan
d. Malas terutama terjadi pada pelajar
2. Rasa malas dapat diatasi bahkan dapat diubah menjadi rajin dengan ….
a. Metode yang teratur
b. Pelaksanaan yang konsisten
c. Cara yang teratur dan konsisten
d. Sugesti diri
3. Membaca bisa mengatasi kemalasan karena ….
a. Akan berpikir jauh dan merasa rugi bila buang waktu
b. Akan menambah ilmu pengetahuan
c. Akan menambah wawasan berpikir secara kritis
d. Akan mampu bersikap demokratis dan kritis
4. Rasa malas tidak akan pernah hilang jika kita terus berpikiran malas dan hanya menunggu
malasnya hilang. Hal tersebut merupakan cara mengatasi malas malalui ….
a. Banyak membaca
b. Permainan pikiran
c. Memiliki Tujuan
d. Berdoa
5. Cara mengutip pernyataan dari artikel di atas yang benar adalah ….
a. Menurut Mohamad Yamin Amzah rasa malas sudah merupakan fitrah dari Tuhan dan
kita harus yakin bahwa pemberian Tuhan itu selalu ada manfaatnya.
b. Kalau berpikiran malas, pasti rasanya malas terus, otak kita akan mencari alasan supaya
kita menjadi malas. Demikian menurut M. Yamin Amzah dalam artikelnya.
c. Mohamad Yamin Amzah mengatakan dengan tujuan kita punya impian dan akan
mengerahkan upaya untuk mencapai tujuan tersebut sehingga rasa malas akan
tersingkirkan
d. Mohamad Yamin Amzah dalam artikelnya menyatakan, “Doa merupakan suatu
pengharapan yang akan membuat kita selalu termotivasi khususnya secara psikologis”.
Tugas Kelompok
1. Buatlah kelompok beranggotakan 4-5 orang!
2. Carilah sebuah artikel dan bacalah secara ekstensif artikel tersebut!
3. Diskusikanlah gagasan-gagasan pokok artikel tersebut!
40
Tugas Rumah
1. Bacalah secara ekstensif sebuah buku!
2. Temukan gagasan pokok buku yang sudah kamu baca tersebut dalam waktu yang singkat!
Standar Kompetensi 14. Mengungkapkan tanggapan terhadap
pementasan naskah drama
Kompetensi Dasar 14.1 Membahas pementasan drama yang
naskahnya ditulis oleh siswa
Indikator
Mampu menentukan unsur-unsur drama
Mampu membahas pementasan drama melalui kegiatan diskusi
Pengantar
Unsur-unsur yang terdapat dalam teks drama dan unsur pementasan drama sedikit berbeda.
Perbedaan itu antara lain terletak pada latar dan penghayatan tokoh dalam pemeranan. Dalam
sebuah pementasan drama, kamu dapat mengamati unsur-unsur yang terdapat di dalamnya.
Unsur pementasan drama meliputi tokoh, karakter tokoh, alur, latar atau setting (digambarkan
dengan tata lampu, tata suara, tata letak, background), tema, pesan/amanat. Dalam pembelajaran
berikut ini kamu akan diajak untuk membahas pementasan drama dengan mencatat unsur-unsur
yang menonjol dalam pementasan drama dan memberikan tanggapan terhadap pementasan
drama itu.
Ringkasan Materi
1. Mengidentifikasi Unsur Pementasan Drama
Unsur-unsur dalam pementasan drama meliputi alur, tokoh, dialog, setting, tema,
pesan/amanat, kostum, tata lampu, tata musik. Unsur-unsur itu terdapat dalam pementasan drama
karena unsur-unsur itu terdapat dalam pementasan drama.
a. Plot/alur
Plot atau kerangka cerita merupakan jalinan cerita atau kerangka cerita dari awal hingga
akhir yang merupakan jalinan konflik antara dua tokoh atau lebih yang saling berlawanan.
b. Penokohan dan perwatakan
41
Penokohan erat hubungannya dengan perwatakan. Penokohan merupakan susunan tokoh-
tokoh yang berperan dalam drama. Tokohtokoh itu selanjutnya akan dijelaskan keadaan fisik dan
psikisnya sehingga akan memiliki watak atau karakter yang berbeda-beda.
c. Dialog (percakapan)
Ciri khas naskah drama adalah naskah itu berbentuk percakapan atau dialog. Dialog dalam
naskah drama berupa ragam bahasa yang komunikatif sebagai tiruan bahasa sehari-hari, bukan
ragam bahasa tulis.
d. Seting (tempat, waktu, dan suasana)
Setting, disebut juga latar cerita, merupakan penggambaran waktu, tempat, dan suasana
terjadinya sebuah cerita. Penggambaran suasana dalam pementasan dilukiskan dengan tata
lampu, tata suara, serta background.
e. Tema (dasar cerita)
Tema merupakan gagasan pokok yang mendasari sebuah cerita dalam drama.Tema
dikembangkan melalui alur dramatik dalam plot, melalui tokoh-tokoh antagonis dan protagonis
dengan perwatakan yang berlawanan sehingga memungkinkan munculnya konflik di antara
keduanya.
f. Amanat
Sadar atau tidak sadar, pengarang naskah drama pasti akan menyampaikan sebuah pesan
tertentu dalam karyanya. Pesan itu dapat tersirat dan tersurat. Pembaca yang jeli akan mampu
mencari pesan yang terkandung dalam naskah drama. Pesan dapat disampaikan melalui
percakapan antartokoh atau perilaku setiap tokoh.
2. Menentukan Unsur Drama yang Dianggap Menonjol
Sesuatu itu menarik atau tidak menarik karena sesuatu itu memiliki keistimewaan atau
sebaliknya memiliki kelemahan atau kekurangan. Hal ini juga berlaku untuk pementasan atau
pertunjukan drama.
3. Mengidentifikasi Karakter Tokoh dalam Pementasan Drama
Dengan memperhatikan pementasan drama yang dipertunjukkan teman-temanmu, kamu
dapat mengidentifikasi karakter tokoh-tokohnya. Kamu tentu masih ingat melalui karakter tokoh
yang berbeda atau bahkan berlawanan itulah konflik antartokoh muncul. Ketika konflik sudah
terjadi, peristiwa-peristiwa akan semakin memuncak dan mencapai klimaksnya, kemudian
biasanya diakhiri dengan penyelesaian.
42
Dalam rangkaian peristiwa itulah muncul tokoh-tokoh yang berlainan karakternya. Ada
tokoh yang baik, tokoh yang jahat, dan ada juga tokoh yang berfungsi sebagai penengah ketika
terjadi konflik antara tokoh baik dan tokoh jahat.
Karakter tokoh-tokoh dalam pementasan drama dapat dilihat dari dialog tokoh itu,
percakapan tokoh lain mengenai tokoh itu, bentuk fisik, pakaian atau segala sesuatu yang
dikenakan tokoh, serta gerak-gerik tokoh.
4. Mendeskripsikan Fungsi Latar dalam Pementasan Drama
Latar dalam drama merupakan sesuatu yang melatari terjadinya peristiwa dalam cerita.
Latar dalam pementasan drama meliputi:
a. waktu terjadinya peristiwa
b. tempat berlangsungnya kejadian-kejadian
c. suasana yang menggambarkan atau melukiskan peristiwa itu terjadi.
Latar dalam pementasan drama didukung oleh tata panggung, tata lampu, tata musik, dan
tata suara. Penataan panggung berfungsi menggambarkan tempat terjadinya peristiwa. Penataan
cahaya atau penataan lampu dapat menggambarkan waktu dan suasana terjadinya cerita.
Misalnya, panggung ditata dengan latar belakang rumah berdinding bambu dan perabotan yang
sederhana menggambarkan tempat terjadinya cerita adalah di rumah rakyat jelata atau rakyat
miskin. Lampu yang semula terang benderang berubah menjadi redup menggambarkan waktu
siang berganti malam, atau dapat pula menggambarkan suasana senang berubah menjadi suasana
sedih. Tata suara dan tata musik juga berfungsi menggambarkan suasana yang terjadi, baik
suasana secara fisik mapun batin.
Latar dalam drama berfungsi membuat cerita menjadi realistis dan logis. Penciptaan latar
yang baik akan menggambarkan secara jelas di mana peristiwa terjadi, kapan cerita berlangsung,
serta bagaimana suasana dalam cerita, baik suasana lahir maupun suasana batin tokohnya. Latar
yang baik dapat menjadikan pementasan lebih menarik dan lebih hidup sehingga pementasan
dapat benar-benar dinikmati oleh penonton.
5. Menanggapi Hasil Pementasan Drama dengan Argumen yang Logis
Penonton drama yang baik tidak begitu saja menerima atau menelan segala sesuatu yang
ditontonnya. Ia akan kritis terhadap hal-hal yang sekiranya tidak sesuai dalam pementasan itu. Ia
akan mengikuti adegan demi adegan, dialog demi dialog, kostum pemain, penataan cahaya,
penataan musik, serta penataan suara dengan cermat. Penonton yang kritis seperti itu tidak akan
mudah larut dalam suasana. Ia akan mampu memberikan tanggapan dengan argumen yang logis
terhadap pementasan itu.
Dalam kegiatan ini kamu dituntut untuk mampu menjadi penonton yang aktif dan kritis
dalam sebuah pementasan drama. Cermatilah dengan baik adegan-adegan, dialog, tata panggung,
43
tata lampu, musik, serta tata suara dalam pementasan drama. Dengan pengamatan yang cermat,
kamu akan mampu memberikan tanggapan yang tepat dengan argumen yang dapat diterima akal
terhadap pementasan drama itu. Tanggapan harus disampaikan secara objektif, bijak, jernih,
tidak emosional, serta dengan bahasa yang santun dan komunikatif.
Contoh:
1. Pakaian yang dikenakan oleh .... kurang tepat sebab .......... sebagai seorang ......... seharusnya
ia mengenakan pakaian yang ..........
2. Tata lampu pada saat adegan yang berlangsung di istana kurang baik atau kurang terang, sebab
sebuah istana yang megah seharusnya kelihatan cerah dengan lampu yang terang, padahal
waktu itu digambarkan dalam suasana bahagia.
Tugas Mandiri
Saksikan dan amati pementasan drama yang dilakukan oleh teman-temanmu. Setelah kamu
saksikan pementasan drama tersebut, kerjakan tugas berikut yang berkaitan dengan unsur
pementasan drama tersebut.
1. Jelaskan alur cerita naskah drama tersebut!
2. Jelaskan karakter tokoh-tokohnya!
3. Kapan, di mana, dan dalam suasana bagaimana peristiwa itu terjadi?
4. Apakah tema cerita dalam naskah drama itu?
5. Pesan apakah yang dapat kamu tangkap dari naskah drama yang kamu baca itu?
Tunjukkan unsur yang menonjol dalam pementasan drama yang sudah diperankan oleh
temanmu, sertai dengan bukti-bukti pendukung atas argumentasimu itu. Kerjakan dalam buku
tugasmu dengan menggunakan format berikut ini!
No Unsur yang menonjol Bukti pendukung
Tugas Kelompok
1. Pilihlah salah satu kegiatan di bawah ini sesuai dengan situasi dan kondisi di sekolahmu!
I. Menyaksikan pementasan drama dari rekaman video.
44
II. Menyaksikan pementasan drama yang dilakukan oleh kelompok teman di depan kelas.
III. Menyaksikan pementasan drama di gedung pertunjukan.
IV. Menyaksikan pertunjukan drama di televisi.
2. Berdasarkan pementasan drama yang kamu saksikan, identifikasilah karakter tokohnya,
deskripsikan fungsi latar dalam pementasan drama, dan berikan tanggapan terhadap
pementasan drama dengan mengisi kolomkolom berikut ini!
1. Identifikasi karakter tokoh
No Nama Tokoh Karakter
2. Fungsi latar dalam pementasan
No Unsur Latar Penjelasan Fungsi dalam Pementasan
1. Tata panggung
2. Tata lampu
3. Tata musik
4. Tata suara
3. Tanggapan terhadap pementasan
No Unsur Tanggapan
Standar Kompetensi 15.Memahami novel dari berbagai angkatan
45
Kompetensi Dasar 15.1 Mengiidentifikasi kebiasaan, adat, etika
yang terdapat dalam novel angkatan 20-30 an
Indikator
Mampu mendata kebiahasaan, adat, etika yang terdapat dalam novel
Mampu mengaitkan isi novel dengan kehidupan masa kini
Pengantar
Pernahkah kalian mendengar kisah novel “Siti Nurbaya”? Pasti kalian akan langsung
teringat mengenai sebuah kisah dalam sastra lama yang menarik, bukan? Pada pembelajaran ini,
kita akan mempelajari novel sastra Indonesia tahun 20 sampai 30-an. Novel adalah karangan
prosa yang panjang, yang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orangorang
di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Dibandingkan dengan oman,
model penceritaan novel tidak begitu terperinci. Ciri khas novel yaitu adanya perubahan nasib
tokoh yang diceritakan.
Ringkasan Materi
1. Membaca Ringkasan Novel Angkatan 20-an
Bacalah ringkasan novel berjudul Azab dan Sengsara berikut ini!
Mencari Pencuri Anak Perawan
Oleh Suman Hs.
Syahdan pada keesokan harinya, fajar mulai menyingsing dan lautan masih kabut kelabu
putih. Maka nampaklah pada bekas sampan yang dua buah semalam, sebuah kici besar bertiang
dua. Sungguhpun hari masih kelam anak kici ini sudah bangun dan berkeliaran belaka. Mereka
asyik membersihkan kici itu. Kurung dan geladak sudah bersih, perkakasperkakas teratur pula.
Tempat siapakah yang dipersiapkan oleh mereka itu atau kadar hendak menunjukkan kasih
sayangnya kepada "Seri Bulan" kici yang sudah separuh umur itu? Dengan demikian jadilah Seri
Bulan bertambah muda dan ia pun menegun pada tali sauhnya, amat hebat nampaknya.
Sejam berjalan sudah.
Cahaya Samsu mulai membayang. Kuning merah seribu warna telah terbentang di kaki
langit. Indah di pandang, molek ditengok. Laksana dewi turun bersiram. Dalam pelukan
keindahan alam yang lengang merayukan itu, maka kelihatan sebuah perahu keluar dari muara
menuju Seri Bulan.
Dalam perahu itu duduk seorang perempuan , dua orang laki-laki dan adalah pula dua
orang mendayungkan perahu itu. Setelah perahu itu mendekati maka awak Seri Bulan
menurunkan
46
tangan dan sebentar lagi naiklah ketiga musafir itu ke atas geladak. Segala barang-barang
dan bekal-bekalan dinaikkan belaka lalu dimasukkan ke dalam kurung.
Sesudah tukang dayung tadi mengucapkan selamat jalan, Seri Bulan pun membongkar
sauh. Layar ditarik dan ketika itu juga berlayarlah ia dengan amannya.
Maka berserulah Sir Joon kepada pelayannya itu,"Tan, Sediakanlah makanan kami,
perutku lapar amat. Barang-barang ini biarlah aku kemaskan."
Pelayan yang setia itu tersenyum. "Sekarang Tuan tentu sudah dapat menolong saya,"
katanya. "Bukankah tadi pagi tuan yang patah itu sudah sembuh?"
Anak muda itu tertawa-tawa."Engkau nakal amat," katanya. Dalam pada itu ia menjeling si
Nona yang duduk di sisinya itu. Anak gadis itu menjeling kekasihnya maka katanya,"Engkau
berhutang budi kepada pelayan itu."
Kedua asyik dan mahsyuk itu berpandang-pandangan. Dari kilat mata keduanya
memancarlah sinar kasih dan cinta yang tulus ikhlas. Yang tak mungkin putus begitu saja, selagi
hayat dikandung badan. Itulah bahagia berkasih sayang.
Dua belas jam lalu pula.
Sang suria hampir maherat, terik samsu berubah sudah. Tadi membakar sangat, kini reda
menglipur lara. Dewasa itu duduklah Sir Joon dengan si Nona di atas sebuah bangku-bangku di
buritan Seri Bulan yang dengan tenaga layarnya menyibak air. Kedua kasih mengasih dan cinta
mencintai itu lengah memandang tabir samsu aneka warna.
"Sekarang dapatlah engkau agaknya menceritakan sekalian tipu muslihatmu itu kepadaku
Joon," ujar gadis itu dengan senyumnya. Atau belumkah lagi engkau menaruh kelapangan?"
"Sudah lebih dari kelapangan, masnisku," jawab yang ditanya.
"Bukankah engkau sudah kusimpan dalam kalbuku?"
Anak gadis itu melengus. "Kuncilah pintunya erat-erat," katanya,
"Supaya jangan ia dicuri orang pula."
"Agaknya pekerjaan kita itu tidak demikian langsugnya," demikian Sir
Joon memulai ceritanya kepada pencuri hatinya itu,"Jika orang putih kapal perang itu tidak
langsung mengajak kami beradu bola. Mulanya aku kuatir, kalau-kalau permainan itu
diurungkan saja, karena hari hujan. Mujurlah juga keesokan harinya permainan itu menjadi juga.
Sebenarnya sedikit pun aku tidak disinggung oleh orang putih itu; tetapi aku dapat menjatuhkan
diriku tengah orang bergelut amat, hingga tak seorang pun menyangka perbuatan itu aku
sengajakan. Bahkan kebanyakan orang cemas, kalaukalau aku mati di situ jua. Ada juga aku
berniat sehari sebelum itu menimpang-nimpangkan kaki dengan mengatakan aku jatuh waktu
memanjat, tetapi kemudian terpikir pula, kalau-kalau orang banyak kurang percaya akan
kataku itu karena orang tak ada yang melihat. Maksud itu aku urungkan dan menjatuhkan diri
dalam gelanggang permainan itulah yang kulakukan. Lebih aman rasanya, kerana beratus, ya,
hampir beribu orang menyaksikan aku separuh mati itu. Dengan demikian tiadalah seorang
manusia boleh menyangka dalam dua atau tiga hari aku dapat sembuh benar."
47
"Kalau begitu engkau lebih nakal daripada pelayan itu," ujar si Nona.
Lengan anak muda itu dicubitnya kuat-kuat. Cubit yang serupa itulah agaknya yang
dikatakan orang kini cubit geram, yaitu siksaan yang memberikan kesenangan.
"Yang sangat kukuatirkan," ujar Sir Joon menyambung ceritanya," ialah malam aku
melarikan engkau itu. Aku takut kalau-kalau pelayan itu masuk langsung ke kamar tidurku,
kerana sebagai engkau ketahui juga, dia tak berbeda dengan engkau yaitu sama-sama kasih
padaku."
Si Nona menggigit bibirnya, Sekali lagi ia mencubit kekasihnya itu.
"Tetapi untunglah ia tak langsung masuk ke dalam kamar itu, kadar mengintai dari pintu
sahaja. Dan dari situ nampaklah kepadanya di atas tempat tidur Sir Joon buatan, yaitu dua buah
bantal guling aku selubungi dengan selimut. Jika dipandang dari jauh, tak ubah seperti manusia
yang tidur berselubung. Kalau diketahui yang terguling itu bukan Sir Joon, niscaya ia keluar
mencari-cari serupa itu niscaya batallah niat kita ini."
Cendrawasih ini tersenyum simpul. "Engkau cerdik sekali," katanya mabuk kesiangan.
"Paginya pun aku bimbang pula, yaitu ketika si Tan mengabarkan pendengaran dan
penglihatannya malam itu kepada empat lima orang kawan-kawanku. Untunglah cerita itu tak
masuk ke dalam akal yang mendengarnya. Dan dia pun lekas pula sesatan."
"Kukatakan itu angan-angan belaka. Yang nampak olehnya hanya bayangan badanku,
bukan Sir Joon yang sejati. Heran aku mengapa sebentar itu juga aku mendapat petunjuk akan
meragukan pelayan itu."
"Mengapa engkau tak mufakat terlebih dahulu dengan pelayan itu, supaya ia jangan salah
raba?" ujar Nona, merasa dirinya lebih pandai sedikit dari orang yang di sisinya itu.
"Aku belum berani," sahut Sir Joon. "Aku takut ia tak percaya dengan maksudku itu,
sebelum disaksikannya dengan matanya. Itulah makanya ia kecoh sebentar. Tatkala aku pulang
menghantar engkau dari pondok Mak Minah itu, maka selendang yang kusakukan itu, kulumur
dengan lumpur dan kucabik-cabik, kemudian kujatuhkan ke jalan yang menyimpang ke darat.
Tak seorang jua manusia menyangka engkau bersembunyi di pondok Mak Minah itu, ia tak
dikenal orang, sedang ke rumah pun ia tak pernah. Lagi pula selendang itu di dapat mereka di
jalan yang lain. Niscaya jalan sesat itulah diturut oleh mereka itu."
"Tetapi aku rugi dua ringgit, harga selendangku itu," dakwa gadis itu,"Patut engkau ganti!"
Sir Joon menyeluk saku dalamnya, lalu dikeluarkannya dompet duitnya. Dari dalam
dompet itu dikiraikannya empat lima keping wang kertas. "Inilah ganti selendang itu," katanya.
Dompet itu direbut oleh kuntum delima itu. "Engkau orang kaya," katanya sambil
memasukan tempat duit itu ke dalam saku kekasihnya kembali.
"Siang harinya hatiku kurang senang pula memikirkan engkau, aku kuatir kalau-kalau
orang sampai juga ke tempat persembunyian itu. Itulah maka engkau dijemput oleh pelayan itu
waktu senja hari, yaitu sedang kebanyakan orang sembahyang maghrib, kerana kuketahui
mustahil orang akan mengintai-itai senja hari.
48
"Dan lagi baju hujan yang kau pakai dan topi itu pun niscaya menolong jua, takdir pun
bersua saat senja berebut malam itu. Tentu engkau pun lebih senang bersembunyi di kamar
pelayan itu daripada di dalam pondok yang tak berapa bersih."
"Itulah memalah," jawab si Nona,"kerana tempatku bersih dan orang tak mungkin datang
ke sana."
"Ah engkau lupa mengatakan," ujar Sir Joon dengan tersenyumsenyum," kerana…kerana
engkau selalu dapat melihat aku."
Anak gadis itu mengigal, kerana terkaan kekasihnya itu tepat benar hatinya. "Olehmu
juga," katanya tersipu-sipu.
"Keesokan harinya aku bertongkat-tongkat membersihkan diriku kerana orang patah di
mana dapat melarikan anak orang. Di sana orang tua itu aku bual dan aku ragukan pula,
kukatakan benacan itu perbuatan bakal menantunya itu dan kepada peranakan Hindi itu
kukabarkan pula bala itu helah tua sahaja. Aku tahu dalam hal serupa itu orang mudah percaya
saja cerita-cerita orang. Dalam pada itu kedua orang itu kutolong."
Akhirnya syak hati masing-masing sudah berurat berakar, hingga aku sudah dipandang
seperti nabi, sangat yakin dan percaya akan diriku. Itulah ulah yang kuharap-harap. Pagi
semalam kusuruh si Hamid mencari-cari sampan yang hendak berlayar ke seberang dan
kebetulan ada dua buah sampan hendak melayarkan ikannya ke Melaka.Kuperintahkan kepada
anak sampan itu menanti dahulu sebelum ada kabar dari aku.
"Sekalian perintah itu kuberi dengan wang. Kemudian kupesankan pula kepada si Hamid,
ia harus mengirimkan surat ini kepadaku pukul Sembilan malam."
Sir Joon menyeluk, saku celananya, lalu surat dari si Hamid itu dikeluarkannya. "Inilah
surat itu," katanya.
"Tentu kami terkejut dan kami barulah pergi ke pangkalan dan hilirkan sungai ke muara.
Apakah yang kami lihat? Benarlah ada dua buah sampan terkatung-katung, lampunya terang
benderang. Sekalian itu telah terlebih dahulu kuatur. Mereka telah siap akan berlayar, kadar
menunggu perintah saja.
"Bagaimana engkau memberi perintah sejauh ini?" tanya gadis itu agak heran sedikit. Sir
Joon tertawa-tawa. " Engkau lupa aku lepasan orang laut," katanya. "Kami naik ke atas sampan
tukang arang itu dan saat itulah memberi alamat. Si Amat mengangkat pelita tinggi-tinggi lalu
dipindahkannya ke haluan sampan. Itulah tanda yang sudah kami janjikan. Melihat alamat tadi
sampan yang dua buah itu mulailah berlayar."
"Jadi si Hamid itu berbudi benar," ujar si Nona terbangun, kerana asyik mendengar cerita
pencuri hatinya itu.
"Memanglah'" ujar Sir Joon '"tetapi sungguhpun begitu pengetahuannya dalam perkara ini,
hingga itulah saja. Jangan pula engkau sangka aku berani menceritakan perbuatanku melarikan
anak perawan yang kugilakan itu.
49
Cenderawasih itu mengeram pula. "Betullah engkau kepala perompak'" katanya memuji
abangnya itu.
"Orang itu kusuruh menurutkan sampan yang sebuah dan aku berjanji akan mengikutkan
yang lain."
" Dalam bergulu dan bercemas-cemasan itu aku melakukan pekerjaan yang sesukar-
sukarnya dan semahal-mahalnya. Orang itu kusuruh menandatangani surat ini. Dengarlah
kubacakan Yang bertanda tangan di bawah ini Dagi, tukang ransum di Bengkalis menerangkan
bahasa orang yang memegang surat ini Sir Joon Anemer di Bengkalis juga, sudah saya kawinkan
dengan anak saya bernama si Nona. Jadi berhaklah ia kepada anak saya itu sebagai hak suami
kepada istrinya.
Dagi
Saksi-saksi:
1. Giran
2. Kamis.
"Jadi'" kata Sir Joon dengan tertawa. "Menurut bunyi surat itu, engkau sudah istriku,
kerana kita sudah kawin."
Putih kuning itu menepuk-nepuk anak muda itu. Surat itu dirampasnya dan bergagap
hendak melemparkannya ke dalam laut.
Sir Joon tertawa-tawa. "Kuupah kalau engkau berani," katanya. Akhirnya surat itu
disembunyikan di dalam bajunya.
"Bukankah surat itu tak ada harganya?" jawab Sir Joon. "Jika tidak kerana ini, lama sudah
kita sampai ke Singapura."
Anak gadis itu heran rupanya,"Bukankah dengan tidak memakai surat, maksud akan
sampai juga?"
"Benar manis, tetapi surat ini menjadi perisai. Takdir peranakan Hindi itu berkeras aku
melarikan tunangannya dan ia mengadakan saksi barang selusin ke manakah aku akan
berlindung?"
"Engkau kusembunyikan ke dalam bajuku," jawab anak gadis itu tersipu-sipu, lalu ia
merebahkan dirinya ke pangkuan anak muda itu.
Keterangan:
1. samsu = matahari
2. maherat = tenggelam
2. Menganalisis Novel Angkatan 20-30an
Tugas Mandiri
50
1. Pinjamlah salah satu novel Angkatan 20-an di perpustakaan sekolah, perpustakaan daerah,
atau temanmu. Jika memungkinkan, belilah novel itu di toko buku!
2. Bacalah novel tersebut dan jawablah pertanyaan berikut:
a. Sebutkan tokoh-tokoh yang terdapat dalam novel tersebut!
b. Jelaskan karakter setiap tokoh!
c. Apakah pesan atau amanat yang terdapat dalam cerita itu?
d. Apakah tema cerita tersebut?
e. Kemukakan adat atau kebiasaan yang terdapat dalam novel tersebut!
f. Apakah yang dapat kamu rasakan dari isi cerita tersebut dengan kehidupan sekarang ini?
Berikan tanggapanmu!
g. Adakah nilai sejarah yang dapat kamu temukan dalam cerita itu?
Tugas Kelompok
Setelah kamu membaca ringkasan novel tersebut, bentuklah kelompok diskusi yang terdiri
atas empat atau lima orang. Diskusikan dalam kelompokmu hal-hal berikut ini!
a. Apakah pesan atau amanat yang terdapat dalam cerita itu?
b. Apakah tema cerita tersebut?
c. Temukan adat atau kebiasaan yang terdapat dalam novel tersebut!
d. Apakah yang dapat kamu rasakan dari isi cerita tersebut dengan kehidupan sekarang ini?
e. Adakah nilai sejarah yang dapat kamu temukan dalam cerita itu?
Standar Kompetensi 16. Menulis naskah drama
Kompetensi Dasar 16.1 Menulis naskah drama berdasarkan
cerpen yang sudah dibaca
Indikator
Mampu mengidentifikasi pokok-pokok cerita dalam cerpen
Mampu menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang dibaca
Pengantar
Bentuk karya sastra, misalnya cerita pendek (cerpen), dapat diubah bentuknya menjadi
naskah drama. Supaya pengubahan bentuk sastra ini berhasil, kita harus memahami isi cerpen
yang akan kita ubah. Selain itu, kita juga harus sudah memahami bentuk naskah drama. Naskah
drama ditulis dalam bentuk dialog atau percakapan antarpelaku. Naskah drama ditulis untuk
dipentaskan atau dipanggungkan. Karena naskah drama ini dipentaskan, percakapan lebih
banyak dibandingkan penjelasannya.
51
Mengubah cerpen menjadi teks drama menuntut kecermatan. Bahasa yang dipergunakan
harus lugas. Hal ini berbeda dengan bahasa novel yang cenderung panjang dan bertele-tele.
Bahasa memiliki kaitan langsung dengan dialog. Dialog inilah yang akan diperankan dan
diperagakan oleh pemain drama.
Ringkasan Materi
1. Langkah-langkah Mengubah Cerpen Menjadi Teks Drama
a. Menghayati tema cerpen. Tema merupakan ide pokok yang mendasari penarasian sebuah
cerita. Berangkat dari tema dapat diketahui ide pokok sebuah cerita.
b. Cerpen dibagi menjadi beberapa bagian penting dan kemudian diubah menjadi babak. Cerpen
biasanya terdiri atas beberapa bagian. Bagianbagian tersebut tentu memuat beberapa peristiwa
penting yang melandasi cerita. Bab-bab yang tergolong penting itu selanjutnya diubah
menjadi beberapa babak untuk memaparkan peristiwa-peristiwa tertentu.
c. Menyusun dialog berdasarkan konflik yang terjadi antartokoh. Tokoh-tokoh yang terdapat
dalam cerpen biasanya dirangkai oleh suatu peristiwa yang di dalamnya memiliki konflik-
konflik. Konflik-konflik yang terjadi antartokoh tersebut diubah menjadi dialog.
d. Membuat deskripsi-deskripsi untuk menjelaskan latar, akting atau lighting.
Perhatikan contoh teks cerita berikut ini!
Aku desak kerumunan murid yang menonton di pintu. Kulihat kepala sekolah maju sambil
membentak dan menghardik para penonton. Waskito berdiri di muka kelas, membelakangi
bangku-bangku. Memang ia memegang gunting, tetapi tidak terbuka. Suara kepala sekolah
menggelegar: "Berikan gunting itu, Waskito"
Suara demikian kasar kukhawatirkan justru akan membikin muridku mata gelap. Sekali
pandang aku mengetahui bahwa Waskito kaget oleh kedatangan kepala sekolah. Tanpa berpikir
panjang kumanfaatkan kejutan tersebut. Tiga atau empat langkah aku bergegas mendahului
kepala sekolah, gunting itu kurebut dengan kedua tanganku.
"Ah, kamu ini ada-ada saja! Dari mana kaudapatkan gunting ini!"
Dan langsung aku berbalik, memberikan gunting kepada kepala sekolah yang telah berada
tepat di sampingku. Tanpa suatu kata, kurangkulkan lengan ke pundak Waskito. Segera setengah
kudorong, dia kuajak keluar menuju ke kantor.
Sumber: N.H. Dini. 1986. Pertemuan Dua Hati.
Apabila teks cerita di atas diubah menjadi teks drama, maka perubahannya seperti berikut ini.
(Ibu Suci berlari menuju kelas, menerobos kerumunan murid yang menonton di pintu. Kepala
sekolah maju membentak dan menghardik para penonton. Waskito berdiri di muka kelas,
membelakangi deretan bangku-bangku. Tangannya menggenggam gunting yang tak terbuka.)
52
Kepala Sekolah : (Suara agak menggelegar) Berikan gunting, Waskito! (Waskito terkejut
mendengar suara kepala sekolah yang sedikit kasar)
Ibu Suci : (Dengan tiga atau empat langkah ke depan merebut gunting tersebut dari
tangan waskito) Ah, kamu ini adaada saja! Dari mana kaudapatkan gunting ini!
(langsung berbalik, memberikan gunting tersebut kepada kepala sekolah
kemudian merangkulkan lengan ke arah pundak Waskito sambil mengajaknya
keluar kelas)
2. Mengubah Cerpen Menjadi Teks Drama
Amati perbedaan atau perubahan naskah cerpen menjadi teks drama di atas. Dalam teks
drama penjelasan mengenai latar, akting maupun lighting ditulis dalam tanda kurung dengan
dicetak miring. Antara tokoh dengan dialog dipisahkan dengan tanda titik dua ( : ), dicetak
dengan huruf normal.
Tugas Mandiri
1. Ubahlah penggalan cerpen berikut ini menjadi teks drama!
2. Baca dan koreksi kembali naskah drama yang sudah kamu susun!
Curiga
(Humam S. Chudori )
Saya baru tiba, tatkala lelaki yang tinggal satu RT itu datang ke rumah. Dengan gaya
jagoan, lelaki itu marah-marah. "Jangan sok ya Pak? Apa mentangmentang bapak seorang
dosen? Istri bapak seorang wanita karier. Kalau istri saya cuma seorang ibu rumah tangga dan
saya sendiri terpaksa menjadi seorang satpam," demikian mulutnya nyerocos, tak karuan. Tak
jelas juntrungan-nya. Saya diam. Ini ada masalah apa? Saya membatin. Kenapa tiba-tiba Suhono
bicara status pekerjaan.
"Jangan suka nyindir keluarga satpam, Pak," lanjutnya.
"Apa maksud Pak Suhono," kata saya. "Lagi pula siapa yang menyindir?"
"Tadi istri bapak mengatakan, 'biar jadi satpam segala'. Apa sih maunya?"
Saya diam. Pasti telah terjadi miss comunication, pikir saya. Tapi, saya berusaha untuk
tidak meladeninya. Percuma, pikir saya. Lelaki yang tinggal satu RT dengan kami itu memang
bawaannya selalu curiga. Mungkin karena profesinya sebagai satpam.
Benar. Sikap dan watak seseorang, diakui atau tidak, seringkali akan sangat dipengaruhi
profesi yang digelutinya. Nah, karena menjadi seorang satpam (pekerjaannya menuntut agar
selalu waspada, apalagi sejak bom meledak di mana-mana. Tuntutan kewaspadaan ini acapkali
diterjemahkan mereka sebagai harus bersikap curiga kepada siapa pun), tak heran jika
53
pembawaan Suhono selalu curiga. Bahkan terhadap tetangga sendiri. Segala sesuatu ditafsirkan
secara picik. Pola pikir lelaki berhidung sempok itu selalu negative thinking.
"Kalau memang istri saya salah, maafkan dia. Nanti biar saya kasih tahu."
"Mestinya bapak harus bisa mengajar istri."
Saya diam. Saya berusaha mencari kalimat yang tepat untuk disampaikan kepada orang
yang satu ini.
"Terima kasih atas peringatannya, Pak," kata saya setelah menemukan kalimat yang pas
untuk disampaikan kepadanya. "Orang hidup bertetangga memang perlu saling mengingatkan.
Ya, kadang-kadang apa yang kita anggap tidak mengganggu orang lain namun kenyataannya,
tanpa kita sadari yang kita lakukan mengganggu orang lain. Ya, misalnya saja kita menyetel
radio keras-keras. Benar. Radio itu milik sendiri. Disetel di rumah sendiri. Tapi, kalau suara
radio itu terlalu keras bisa mengganggu tetangga."
"Kalau itu lain, Pak," Suhono memotong kalimat saya. Seketika itu pula wajahnya
berubah. Merah. Entah karena malu atau bertambah tersinggung.
"Lain bagaimana? Apa kalau ada tetangga sedang sakit gigi, kita tahu? Kalau kita menyetel
lagu keras-keras tidak mengganggu tetangga kita yang sedang sakit? Karena itu, kalau kita bilang
menyetel lagu keras-keras."
"Assalamualaikum," sebuah uluk salam menghentikan kalimat yang belum usai saya
lontarkan. Karena saya buru-buru menjawab salam yang diucapkan Pak RT yang baru datang itu.
Ketika Pak RT masuk, suami Wulan itu langsung pulang. Entah kenapa. Yang pasti, seperti
kata orang-orang, Suhono sebetulnya kurang pede. Untuk menutupi kekurangannya itu, ia selalu
bicara dengan suara keras. Terkadang bernada kasar. Namun, jika ada yang meladeninya, lelaki
itu tak dapat berbuat apa-apa. Hanya saja, memang, jarang sekali orang mau melayaninya. Ia
juga kurang bergaul dengan tetangga sekitar. Jika ada pertemuan warga, misalnya, pun ia tidak
mau datang.
* * *
Pernah terjadi, Sulinah - pembantu keluarga Aris - dimarahi habis-habisan oleh Suhono
gara-gara menjemur pakaian di jalan, di depan rumah sendiri yang berhadap-hadapan dengan
rumah Suhono. Kebetulan rumah mereka berada di pojok jalan. Artinya, jika jemuran mereka
dijemur di jalan tidak akan mengganggu kendaraan yang berlalu lalang. Karena depan rumah
mereka tidak mungkin dilewati oleh kendaraan.
"Mengganggu pemandangan," demikian Suhono sering memarahi pembantu Aris.
Mungkin karena sering dimarahi tetangga, Sulinah akhirnya tak betah. Aris pun berganti
pembantu. Namun, pembantu berikutnya juga mengalami hal yang sama. Setelah tiga kali
berganti pembantu dan selalu mengalami perlakuan yang sama, Aris sengaja menjemur sendiri
cucian mereka kendati saat itu di rumahnya ada pembantu.
54
Ia berbuat demikian dengan maksud ingin tahu apakah Suhono berani menegur dirinya.
Sebab, kalau ia menegur, Aris akan mempersoalkan tetangganya itu yang sering membuat sang
pembantu tidak betah. Kenyataannya, lelaki bertubuh tambun itu tak berani menegur Aris. Cerita
ini saya dengar sendiri dari Aris.
"Orang seperti Suhono jangan dikasih hati, Pak," lanjut Aris usai menuturkan penyebab
pembantunya tidak ada yang betah.
Saya diam.
"Mungkin adu fisik, kita bisa kalah. Tetapi, apa tidak ada hukum. Memangnya orang bisa
seenaknya berbuat sekehendak hati? Tanpa ada hukum?
Saya memang sengaja menjemur pakaian di depan rumah sendiri."
"Apa alasannya pembantu Pak Aris tak boleh menjemur di situ?" Tanya saya ingin tahu.
"Dia bilang itu tanahnya. Nah, tanah dari mana? Orang itu tanah umum. Jalan umum.
Hanya kebetulan saja rumahnya terletak di pojok. Lalu jalan umum diaku sebagai tanahnya.
Dasar kampungan," tambah Aris. "Coba kalau dia berani ngomong begitu sama saya.
Memangnya saya tidak keberatan kalau dia mencuci motor di depan rumah. Lha airnya ke mana-
mana. Jalanan jadi basah. Bahkan di depan rumah jadi tergenang air. Jika dia berani menegur
saya, akan saya tuntut balik. Karena dia telah membuat pembantu saya tidak ada yang betah."
Sejak Aris menjemur sendiri cucian di jalan depan rumahnya, Suhono memang tidak
berani menegur. Agaknya ia harus berpikir panjang jika harus menegur Aris. Setelah beberapa
kali Aris menjemur dan tak ada masalah, ia menyuruh sang pembantu - entah pembantu yang ke
berapa - untuk menjemur pakaian seperti yang dilakukan sang majikan.
........................................
Sumber: Suara Karya, Edisi 07/23/2006
Tugas Kelompok
1. Bentuklah kelompok (jumlah anggota kelompok sesuai dengan jumlah tokoh yang akan
diperankan)!
2. Bacalah secara lengkap cerpen di atas!
3. Ubahlah cerpen tersebut menjadi naskah drama!
4. Pentaskan drama tersebut di depan kelas!
5. Pilihlah kelompok terbaik untuk mementaskan drama pada acara acara tertentu di sekolahmu!
55
TEMA: PERINDUSTRIAN
Standar Kompetensi 1.1 Menemukan gagasan dari beberapa artikel
dan buku melalui kegiatan membaca ekstensif
Kompetensi Dasar 11.2 Mengubah sajian grafik, tabel, atau bagan
menjadi uraian melalui kegiatan membaca
intensif
Indikator
Mengidentifikasi isi grafik, tabel, atau bagan
Memaparkan isi grafik, tabel, atau bagan ke dalam beberapa kalimat.
Pengantar
Kegiatan perindustrian sudah bukan merupakan hal yang asing lagi dalam kehidupan kita
saat ini. Kegiatan mengubah bahan baku menjadi bahan jadi atau setengah jadi ini sudah
merupakan pemandangan lumrah pada massa yang canggih ini. Tempat-tempat industri semakin
merajalela terutama di kota-kota besar. Dampak positifnya kita dapat menikmati kemudahan
melalui kegiatan industri ini tetapi dampak negatifnya pun banyak juga. di daerah-daerah industri
sudah mulai banyak terlihat polusi-polusi ada polusi air, udara, dan juga polusi lainnya. Lantas
bagaimana cara kita menyikapi kemajuan kegiatan perindustrian ini tentu kita harus bijak
berpikir dengan akal dan budi. Dampak negatifnya diminiamalisir dengan pembuangan limbah
sesuai aturan dan tak ada yang mencoba menyalahi aturan tersebut.
Perkembangan industri di negara kita kian marak tetapi hal yang mengganggunya yaitu
polusi tadi. Sudah selayaknya dampak negatif dari industri ini diikuti juga dengan pemikiran dan
tindakan dari pemerintah yang menyalahgunakan kekuasaan indutri dengan membuang limbah
tanpa aturan hanya untuk kepentingan pribadi. Selain itu setiap pembangunan pabrik tempat
melakukan kegiatan industri juga harus dipikirkan bagaimana penanggulangan efek negatifnya.
Pada bagian ini kita akan mempelajari tentang mengubah sajian grafik, tabel, atau bagan menjadi
uraian. Menemukan gagasan dari beberapa artikel.
Ringkasan Materi
Mengubah sajian grafik, tabel, atau bagan
menjadi uraian melalui kegiatan membaca intensif.
Dalam kegiatan perindustrian biasanya ada data-data digambarkan dalam bentuk tabel
atau grafik. Mislanya saja data perkembangan kegiatan industri suatu pabrik, data penambahan
pegawai dari tahun ke tahun, data-data perkembangan bahan yang dihasilkan dan banyak lagi.
Tetapi kadang saat membaca grafik itu kita merasa kesulitan maka harus dideskripsikan dahulu
atau digambarkan dahulu setelah melalui kegiatan membaca intensif. Paparan yang rumit dan
56
pelik akan lebih mudah dipahami bila disertai dengan tabel, grafik atau bagan/diagram. Teks
bacaan yang rumit dan disertai dengan tabel, grafik atau bagan/diagram, membantu pembaca
untuk lebih memfokuskan pada tabel, grafik atau bagan/diagram yang disajikan. Pada umumnya
pembacaakan mencari bagian-bagian yang diperlukan saja pada tabel, grafik atau bagan/diagram
yang disajikan. Itulah pentingnya mengapa kompetensi dasar iniharus kamu kuasai. Pada
pembelajaran berikut ini kamu diajak untuk dapat menguraikan isi tabel, grafik atau
bagan/diagram.
Grafik adalah lukisan pasang surut suatu keadaan dengan garis atau gambar. Grafik
menggambarkan tenatang naik turunnya hasil, statistik, dan lain-lain. Tabel merupakan daftar
berisi ikhtisar sejumlah data informasiyang biasanya berupa bilangan atau kata-kata yang
tersusun secara bersistem urut ke bawah dalam lajur dan deret tertentu dengan garis pembatas
sehingga dengan mudah disimak. Bagan adalah gambar
rancangan, gambar denah, atau skema. Bagan juga dapat berarti alatperagar grafik untuk
menyajikan data untuk mempermudah penafsiran.
Tabel
Perkembangan hasil produksi sawit PT Sawit Borneo tahun 2005-2010
No Tahun Tingkat Perkembangan
1 2005 5%
2 2006 10%
3 2007 15%
4 2008 20%
5 2009 25%
6 2010 30%
Grafik dan tabel di atas dapat uraikan dalam kalimat-kalimat seperti berikut ini:
a. Perkembangan PT Sawit Borneo pada tahun 2005 adalah sekitar 8 %
b. Perkembangan PT Sawit Borneo pada tahun 2006 adalah sekitar 10 %
c. Perkembangan PT Sawit Borneo pada tahun 2007 adalah sekitar 15 %
d. Perkembangan PT Sawit Borneo pada tahun 2008 adalah sekitar 20 %
e. Perkembangan PT Sawit Borneo pada tahun 2009 adalah sekitar 25 %
f. Perkembangan PT Sawit Borneo pada tahun 2010 adalah sekitar 30%
57
Tugas Mandiri
Laporan Hasil Hutan di Kobar Pada Tahun 2011
Jawablah pertanyaan berikut ini!
1. Berapa persenkah perkembangan kayu ulin di kobar pada tahun 2011?
2. Berapa persenkah perkembangan karet di kobar pada tahun 2011?
3. Berapa persenkah perkembangan kayu biasa di kobar pada tahun 2011?
4. Berapa persenkah perkembangan sawit di kobar pada tahun 2011?
5. Hasil hutan apa yang peningkatannya paling besar?
6. Hasil hutan apa yang peningkatannya paling besar?
7. Uraikan grafik di atas dalam bentuk kalimat yang komunikatif!
Tugas Kelompok
58
kayu biasa kayu ulin karet sawit0
2
4
6
8
10
12
14
16
pengolahan karet pengolahan kayu ulin
pengolahan sawit pengolahan ikan kaleng
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
Series 3Series 2Series 1
Uraikan tabel di atas dalam satu paragraf!
Tugas Rumah
Perhatikan petunjuk berikut!
1. Carilah tabel dari koran atau majalah tentang kegiatan industri!
2. Uraikan dalam kalimat singkat, tepat dan jelas!
Uji Kompetensi
I. Pilihlah jawaban yang paling tepat
1.
Peningkatan jumlah karyawan yang paling tinggi terjadi pada tahun . . .
A. 2010
B. 2009
C. 2008
59
2007 2008 2009 20100
50
100
150
200
250
300
Column2Column1Series 1
D. 2007
020406080
Series 3Series 2Series 1
Data kegiatan industri di Kota Waringin Barat
2. Kegiatan yang paling banyak adalah . . .
A. Kegiatan Industri bahan bangunan
B. Kegiatan industri kayu
C. Kegiatan indutri pakaian
D. Kegiatan industri pangan
Bacalah penggalan artikel di dibawah ini!
Industri berat memerlukan modal besar, teknologi yang tinggi dan
sophisticated dan pekerja mahir.Selain dari Kerajaan, tidak ada pelabur-
pelabur tempatan yang sanggup melabur modal dalam projek-projek yang sebegini
besar. Pelabur-pelabur tempatan juga tidak mempunyai teknologi yang
diperlukan. Dengan demikian, pelaburan dalam bidang ini terpaksa diusahakan
oleh Kerajaan dan pelabur-pelabur asing. Bagi tujuan ini, Kerajaan telah
menubuhkan Perbadanan Industri Berat Malaysia (HICOM) pada
tahun 1980. Peranan HICOM adalah untuk mengenalpasti, memulakan,
melaksanakan dan menguruskan projek-projek dalam bidang industri berat.
Berikutan dari inibeberapa projek tajaan Kerajaan dengan usaha sama pelabur
asing telah dilancarkan.
Ini termasuk logisimen, besi panas dan pancang keluli, projek kereta nasional,
logi enjin kecil, palpa dan kertas dan kompleks kejuruteraan. Kesemua projek-
projek ini adalah memerlukan bahan-bahan atau komponen-komponen tertentu
dalam pengeluarnnya. Di sini timbullah peranan yang patut dimainkan oleh
industri-industri sokongan dan kecil untuk membekalkan bahan-bahan tersebut.
Dengan itu, perlaksanaan program industri berat mempunyai serampang dua mata;
iaitu mengwujudkan projek industri berat itu sendiri dan meningkat keupayaan
industri sokongan atau mengwujudkan industri-industri baru. Di sini pelabur-
60
pelabur tempatan (swasta) haruslah memainkan peranan aktif bagi mengwujudkan
'secondary industries' yang berasaskan 'high-teknologi' dan
berkeupayaan mempercepatkan pertumbuhan industri pertengahan dan sederhana.
Dengan tidak secara langsung ianya akan mengwujudkan industri gantian import
pusingan kedua dan 'resource-based industries' untuk eksport.
Oleh kerana industri berat memerlukan teknologi yang sophisticated dan
kemahiran yang tinggi di manaianya menjadi masalah di Malaysia, dasar ini
memerlukan pengimportan kedua-dua sumber itu secara mengadakanusaha sama
dengan pelabur asing. Rakan perkongsian asing dimestikan
menyediakan kerjasama dan bantuan dalam melatih pekerja, pengendalian dan
pengurusan projek. Ini adalah bagi menentukan pemindahan teknologi berjalan
dengan berkesan dan projek mencapai kejayaan.
Insentif berbentuk kredit, tariff atau subsidi patutlah diberi kepada projek-
projek ini bagi membolehkan industri ini berdiri buat permulaannya. Pengeluaran
juga haruslah bukan sahaja untuk pasaran dalam negara tetapi hendaklah juga
ditujukan kepada pasaran dunia. Dari segi ini, tindakan pemasaran yang agresif
hendaklah dan usaha-usaha dibuat dalam penyelidikan dan pem- bangunan demi
mengurangkan kos pengeluaran agar barangan menjadi lebih kompetitif. Kajian juga
hendaklah dibuat bagi mengenalpasti projek- projek yang sesuai dan paling
bermunafaat kepada Malaysia dan menentukan pilihan teknologi yang digunakan.
Standar Kompetensi 12. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan
informasi dalam bentuk karya ilmiah
sederhana, teks pidato, surat pembaca
Kompetensi Dasar 12.1Menulis karya tulis sederhana dengan
menggunakan berbagai sumber
Indikator
1. Mampu menentukan sistematika karya tulis
2. Mampu menuliskan catatan pustaka dan daftar pustaka sebagai rujukan
3. Mampu menulis karya tulis sederhana dengan menggunakan berbagai sumber
4. Mampu menyunting karya tulis
Ringkasan materi
61
Karya ilmiah adalah tulisan hasil berpikir ilmiah. Proses berpikir ilmiah terdiri atas
identifikasi masalah, pembatasan masalah, penyusunan hipotesis, pengujian hipotesis, dan
penarikan simpulan. Banyak ragam dan jenis tulisan yang termasuk karya ilmiah, misalnya
makalah, artikel penelitian, artikel ilmiah populer, buku, modul, atau buku pelajaran.
Keterampilan menulis karya ilmiah sangat bermanfaat untuk mengembangkan gagasan
dalam berbagai ragam karya ilmiah.
1. Bagian-bagian Karya Ilmiah
Pada dasarnya karya tulis terdiri atas dua bagian utama, yaitu bagian tubuh dan pelengkap.
Bagian tubuh terdiri atas tiga bagian sebagai berikut.
a. Pendahuluan berisi latar belakang, tujuan penulisan, pembatasan masalah, dan perumusan
masalah.
b. Isi, pada bagian isi dikupas secara rinci pokok permasalahan yang telah dirumuskan pada
bagian pendahuluan.
c. Penutup, biasanya berisi simpulan dan saran.
Bagian pelengkap terdiri atas:
a. Judul,
b. Kata Pengantar,
c. Daftar Isi, dan
d. Daftar Pustaka.
2. Langkah-langkah Menyusun Karya Tulis
a. Tentukan tema atau topik.
b. Susunlah kerangka karya tulis.
c. Kembangkan kerangka karya tulis menjadi paragraf-paragraf yang rinci. Untuk
mempermudah pengembangannya, kita dapat mencari informasi dari beberapa buku
sumber dan mencatatnya. Yang dicatat adalah pendapat seseorang, judul buku, penerbit,
tahun terbit, tempat terbit, dan penulis.
d. Bahas kembali karya tulis yang telah disusun dari segi penataan gagasan dan format
penulisan.
e. Sempurnakan bagian tulisan yang belum sempurna.
f. Lengkapilah karya tulis dengan halaman judul, kata pengantar, daftar isi, dan daftar
pustaka.
g. Susunlah karya tulis dengan urutan sebagai berikut :
1) Judul
2) Daftar Isi disertai halaman
3) Tubuh karya tulis, meliputi :
62
a) Pendahuluan
b) Pembahasan Isi
c) Penutup
d) Daftar pustaka
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menulis daftar pustaka :
(1) Ditulis di halaman terakhir
(2) Ditulis secara alfabetis
(3) Tidak diberi nomor
(4) Jarak antara sumber bacaan satu dengan sumber bacaan yang lain 1,5 spasi
(5) Urutkan penulisan daftar pustaka : nama pengarang, tahun terbit, judul buku, tempat terbit,
penerbit.
Contoh :
Badudu, J.S. 1993. Inilah Bahasa Indonesia yang Benar I. Jakarta : PT Gramedia
Surono, 1981. Ikhtisar Seni Sastra. Solo: Tiga Serangkai
Zaidan dkk. 1981. Kamus Istilah Sastra. Jakarta: Balai Pustaka
Penulisan halaman dalam karya tulis pun mempunyai karakteristik tersendiri, yaitu:
a) Pada halaman judul, kata pengantar, daftar isi menggunakan angka romawi kecil, ditulis di
bagian kanan atas.
b) Pada halaman tubuh menggunakan angka arab, ditulis di bagian kanan atas.
c) Untuk setiap halaman judul bab, nomor halaman ditulis di bagian bawah tengah.
Tugas Mandiri
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
1. Apa yang kamu ketahui tentang karya ilmiah?
2. Bagaimana bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah?
3. Sebutkan sistematika karya ilmiah secara sederhana!
4. Apa saja isi bab pendahuluan?
5. Apa yang dimaksud dengan daftar pustaka?
Tugas kelompok
Buatlah kelompok yang terdiri atas lima atau enam orang. Buatlah satu karya tulis ilmiah
sederhana dengan tema pembahasan ditentukan oleh guru untuk masing-masing kelompok!
Carilah buku-buku sumber, artikel dari koran atau majalah yang mendukung sebagai
pedoman dalam penulisan.
63
Uji Kompetensi
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat di antara empat pilihan jawaban yang tersedia!
1. Karya tulis dalam bidang tertentu yang bersifat ilmiah disebut ....
a. karya fiksi c. karya populer
b. karya ilmiah d. karya sastra
2. Berikut ini merupakan bagian sistematika karya ilmiah, kecuali ....
a. pendahuluan c. penutup
b. isi d. Resume
3. Catatan sumber buku yang digunakan untuk referensi karya ilmiah disebut....
a. biografi c. daftar indeks
b. daftar pustaka d. daftar tabel
4. Bagian Inti Karangan Ilmiah
BAB I PENDAHULUAN
1.1 …..
1.2 …..
1.3 Pembatasan
1.4 Metode yang Digunakan
Gagasan yang tepat untuk melengkapi kerangka karangan tersebut adalah ….
a. Tujuan yang ingin dicapai dan alasan pemilihan judul
b. Alasan pemilihan judul dan tujuan yang ingin dicapai
c. Penjelasan masalah dan analisis permasalahan
d. Analisis permasalahan dan penjelasan masalah
5. Kerangka karya tulis yang tepat adalah ….
a. Judul c. Judul
Kata Pengantar Daftar Isi
Daftar Isi Kata Pengantar
Pendahuluan Pendahuluan
Pembahasan Pembahasan
Penutup Penutup
Daftar Pustaka Daftar Pustaka
b. Judul d. Judul
Kata Pengantar Pendahuluan
Daftar Isi Kata Pengantar
Pendahuluan Daftar Isi
Pembahasan Pembahasan
Daftar Pustaka Daftar Pustaka
Penutup Pentup
64
6. Anda akan menulis sebuah karya tulis. Topik yang Anda pilih “Perpustakaan Multimedia
dan Fungsinya bagi Pelajar”.
Permasalahan yang tidak tepat berdasarkan topik tersebut adalah ….
a. Apa fungsi perpustakaan multimedia bagi pelajar?
b. Siapakah penggagas ide perpustakaan multimedia?
c. Apa yang dimaksud dengan perpustakaan multimedia?
d. Apa tujuan perpustakaan multimedia bagi media massa?
7. Penulisan daftar pustaka berikut ini yang benar adalah …
a. Moeliono, Anton M. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 1988.
b. Moeliono, Anton M. 1988. Jakarta. Balai Pustaka. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
c. Moeliono, Anton M. 1988. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
d. Moeliono, Anton M. 1988. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Balai Pustaka: Jakarta.
8. (1) Halaman Judul
(2) Daftar Pustaka
(3) Kata Pengantar
(4) Pembahasan
(5) Pendahuluan
(6) Daftar Isi
(7) Kesimpulan
Urutan penulisan laporan karya ilmiah yang benar adalah ....
a. 1 - 3 - 5 - 6 - 4 - 7 - 2
b. 1 - 3 - 6 - 5 - 4 - 2 - 7
c. 1 - 3 - 6 - 5 -7 - 4 -2
d. 1 - 3 - 6 - 5 - 4 - 7 – 2
9. Bagian penutup sebuah karya ilmiah berisi tentang ….
a. latar belakang permasalahan dan tujuan penulisan
b. pembahasan masalah dan simpulan penelitian
c. simpulan dan saran atas masalah yang diteliti
d. manfaat penulisan dan kerangka tulisan
10. Sebuah buku berjudul "Pemupukan Berimbang Padi Berkualitas" ditulis oleh Pambudi
Raharjo. Buku tersebut diterbitkan oleh penerbit Amarta Jakarta pada tahun 2005.
Penulisan daftar pustaka yang benar dari data buku tersebut adalah…
a. Raharjo, Pambudi. 2005. Pemupukan Berimbang Padi Berkualitas. Jakarta: Amarta.
b. Pambudi, Raharjo. 2005. Pemupukan Berimbang Padi Berkualitas. Jakarta: Amarta.
c. Raharjo, Pambudi. 2005. Pemupukan Berimbang Padi Berkualitas. Amarta: Jakarta.
d. Pambudi, Raharjo. 2005. Pemupukan Berimbang Padi Berkualitas. Amarta: Jakarta.
65
Standar Kompetensi 14. Mengungkapkan tanggapan terhadap
pementasan naskah drama
Kompetensi Dasar 14.2 Menilai pementasan drama yang
dilakukan oleh siswa
Indikator
1. Mampu menentukan unsur-unsur yang akan dinilai
2. Mampu menilai pementasan drama melalui kegiatan diskusi
Ringkasan materi
Kamu tentu pernah menyaksikan pementasan drama di sekolahmu. Pementasan drama di
kelas biasanya mempertunjukan adegan yang pendek dengan naskah yang singkat dan sederhana.
Kamu dapat menulis sendiri naskah drama tersebut. Namun, harus diingat waktu pementasan
drama di sekolah, apalagi di kelas waktunya sangat terbatas. Jadi hendaknya ditulis pula naskah
yang singkat dan sederhana. Pementasan drama di kelas biasanya terdiri atas satu babak saja.
Apabila kamu menyaksikan pementasan drama dengan naskah yang ditulis oleh temanmu
sendiri, tanggapan apa yang akan kamu berikan? Apa saja yang perlu dibahas untuk menanggapi
pementasan tersebut? Hal-hal yang harus kamu perhatikan dan bahas antara lain sebagai berikut.
1. Apakah tema naskah menarik?
Tema yang diangkat untuk naskah drama pentas harus manarik. Hal tersebut
dimaksudkan agar dapat menarik perhatian umum. Tema harus tidak ketinggalan (aptu det)
zaman dan mampu memberikan kesan pada penonton.
2. Bagaimana akting para pemeran?
Akting/teknik berperan harus meyakinkan penonton, tidak boleh penonton mengetahui
bahwa yang dilakukan hanya sebatas pura-pura. Akting pemain harus mampu membuat
penonton yakin tentang segala sesuatu yang dilakukan tokoh.
3. Apakah kerja sama dan kekompakan diterapkan dengan baik di atas panggung?
Pemain drama tidak boleh bersikap egois dan ingin menonjolkan diri sendiri pada waktu
pementasan. Mereka harus kerja sama antarpemain karena pertunjukan merupakan kerja
bersama. Apabila pemain yang satu tidak merespons pemain lain dengan baik, pementasan
akan terlihat tidak menarik.
4. Bagaimana kepaduan unsur pementasan tersebut?
Yang dimaksud kepaduan adalah kesesuaian antara cerita naskah dan akting pemain, tata
rias (make up), busana, musik, dan sebagainya. Apabila unsur tersebut padu, pementasan
drama menjadi satu kesatuan pertunjukan yang menarik.
Dunia karya sastra sangat lekat dengan kegiatan apresiasi. Dalam kegiatan apresiasi, seorang
apresiator selain melakukan kegiatan menikmati, juga diharapka menilai terhadap sebuah karya
66
sastra. Agar mampu menjadi penilai yang baik, diperlukan bekal pengetahuan tentang apa yang
akan dinilai.
Pada kegiatan pembelajaran ini, kalian akan diminta untuk menyampaikan penilaian
pementasan sebuah drama. Aspek yang ditekankan adalah keterampilan berbicara, yaitu teknik
penyampaian penilaian kalian terhadap sebuah pementasan drama.
1. Unsur-Unsur yang Dinilai dari Pementasan Drama
Unsur-unsur yang harus dinilai dari sebuah pementasan drama sebagai berikut.
a. Tata panggung
Panggung merupakan tempat latar sebuah drama dimainkan. Tata panggung yang baik
merupakan pendukung keberhasilan permainan drama.
b. Tata busana
Keberhasilan seorang pelaku memerankan lakon didukung busana atau kostum. Perlu
dipertimbangkan, apakah busana atau kostum sudah sesuai dengan lakon yang diperankan.
c. Ekspresi pemeran
Penjiwaan yang total dari para pemeran dalam memerankan oleh yang mereka mainkan
akan menjadi kunci penentu keberhasilan sebuah pentas drama.
2. Penyampaian Penilaian yang Objektif dan Santun
Setelah unsur yang akan kalian nilai atas sebuah pementasan drama telah kalian ketahui,
sampaikanlah penilaian kalian atas pentas tersebut dengan objektif. Artinya, tanpa
dipengaruhi rasa suka atau tidak suka terhadap lakon maupun para pelakon drama tersebut.
Satu hal yang tak pernah boleh dilupakan adalah sampaikan penilaian yang objektif tadi
dengan penuh kesantunan agar objek yang kalian nilai dengan lapang dada dapat menerima
hasil penilaian.
Tugas kelompok
1. Buatlah naskah drama satu babak dalam kelompok yang terdiri atas 6 sampai 8 orang.
2. Pentaskan naskah drama tersebut di kelas! Pada salah satu kelompok melakukan
pementasan, kelompok lain wajib mengamati dan menilainya dengan menggunakan format
berikut! Diskusikan bersama guru dan teman sekelas! Berikan rentang nilai 1 – 3 (1 =
kurang, 2 = cukup, 3 = bagus) dan berikan tanggapan yang sesuai!
Format Penilaian
No.Kelompo
k
Aspek yang Dinilai
JumlahTanggapa
n
Tata
Panggun
g
Tata
Busana
Ekspresi
Pemeran
Menarik
tidaknya
naskah
67
Tugas Rumah
Perhatikan penggalan teks drama berikut untuk menjawab soal nomor 1 dan 3!
Dodi : Segala cara akan kuhalalkan untuk menggapai keinginanku, meskipun harus
mengorbankan orang lain. Bahkan, orang terdekat pun akan kujadikan tumbal jika
perlu!
Kuratul : Abang ....! Kita ini kurang apa? Kedudukan dan harta sudah tidak terhitung
banyaknya. Seharusnya, Abang melihat saudara kita yang lainnya. Masih banyak
yang tidak memiliki apa-apa. Bukan malah menjadi murka.
1. Berdasarkan karakter yang tersirat dalam dialog di atas, Dodi dapat digolongkan ke dalam
perilaku ...
a. protagonis b. antagonis c. Rafiah d. Ramdan
2. Penggalan drama di atas menyiratkan amanat ...
a. Kita sebaiknya dapat menghalalkan segala cara.
b. Meraih cita-cita harus diutamakan, bagaimanapun caranya.
c. Harta dan kedudukan adalah tujuan utama.
d. Kita harus bersyukur atas segala yang telah kita terima.
3. Untuk memerankan tokoh Kuratul dalam kutipan drama di atas, sebaiknya pelaku
mengekspresikan diri sebagai seseorang yang ....
a. peragu b. emosional c. bijak d. pemarah
4. Hal berikut yang tidak perlu diperhatikan pada saat akan memberikan tanggapan terhadap
pementasan drama adalah ....
a. tokoh b. setting c. dialog d. tempat pementasan
b. baik dan rajin d. baik dan pemalas
5. Cermati kutipan teks drama berikut!
1) Neni : Aku mau tahu, sesudah marah guru-guru kita lalu berbuat apa kepada kita.
2) Bagus : Aku akan ikut dimarahi, Neni. Ayo, ambil Didit!
3) Neni : Jangan!
4) Siti : Kau jangan aneh-aneh, Neni. Kalau kita dikeluarkan, bagaimana?
5) Neni : Percayalah. Guru-guru kita perlu mengerti apa yang kita pikirkan, kita butuhkan,
kita gelisahkan setiap hari
Dialog pembicaraan yang paling bijak ditunjukkan oleh dialoh nomor ....
a. 1) b. 2) c. 3) d. 5)
68
Ulangan Akhir Semester
A. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat!
1. Penerima Sumbangan Buku Perpustakaan
“Kencana” 2004-2007
Simpulan isi grafik di atas yang tepat adalah ....
a. Sumbangan buku perpustakaan.
b. Pendapatan sumbangan buku perpustakaan “Kencana” dari tahun ke tahun selalu menurun.
c. Penerimaan jumlah sumbangan buku perpustakaan “Kencana” dari tahun ke tahun selalu meningkat.
d. Peningkatan buku sumbangan perpustakaan “Kencana” dari tahun ke tahun sama.
2. Berdasarkan hasil wawancara di lapangan, penulis menemukan banyak golongan tua (orang tua, kaum pendidik, pejabat kelurahan, dan para pemuka masyarakat) yang berpendapat bahwa sebenarnya pelajar mempunyai peranan yang besar dalam pembangunan masyarakat, terutama pembangunan lingkungan kelurahan. Namun, kemauan pelajar untuk turut serta dalam pembangunan tersebut makin kecil, sehingga saat ini tidak terlihat peranan dan pengaruhnya.
Paragraf di atas merupakan kutipan karya tulis ilmiah bagian ….
a. kata pengantar
b. latar belakang
c. perumusan masalah
d. pembahasan isi
3. Persembunyian para perampok telah tercium polisi.
Imbuhan ke-an yang semakna dengan imbuhan per-an di atas adalah ….
a. Kesehatan anak itu sudah agak baik.
b. Semalam saya ketiduran di kursi tamu.
c. Kecamatan Sukaraja telah dimekarkan.
d. Sepatu yang dipakainya kebesaran.
4. Tema: Belajar penentu masa depan yang cerah.
Rumusan masalah yang tepat dalam karya tulis berdasarkan tema di atas adalah ….
69
a. Mengapa kecerahan masa depan berada pada belajar yang rajin?
b. Dapatkah rajin belajar mengubah dan menentukan masa depan?
c. Bagaimana proses belajar yang dapat menentukan masa depan yang cerah?
d. Apakah belajar yang rajin itu mampu mengubah masa depan menjadi cerah?
5. Sebuah buku berjudul “Tata Bahasa Sekolah: Penunjang Pembelajaran Bahasa Indonesia SMP dan SMA” yang disusun oleh Asul Wiyanto pada tahun 2006. Buku tersebut diterbitkan oleh PT Gramedia Widiasarana Indonesia di Jakarta.
Penulisan daftar pustaka untuk buku tersebut adalah ….
a. Asul Wiyanto. 2005. Tata Bahasa Sekolah: Penunjang Pembelajaran Bahasa Indonesia SMP dan SMA. Gramedia Widiasarana Indonesia: Jakarta.
b. Asul Wiyanto. 2005. Tata Bahasa Sekolah: Penunjang Pembelajaran Bahasa Indonesia SMP dan SMA. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
c. Wiyanto, Asul. 2005. Tata Bahasa Sekolah: Penunjang Pembelajaran Bahasa Indonesia SMP dan SMA. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
d. Wiyanto, Asul. 2005. Tata Bahasa Sekolah: Penunjang Pembelajaran Bahasa Indonesia SMP dan SMA. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
6. Kamu akan menulis sebuah karya tulis. Topik yang kamu pilih adalah “Perpustakaan multimedia dan fungsinya bagi pelajar”.
Permasalahan yang tidak tepat berdasarkan topik di atas adalah ….
a. Apakah fungsi perpustakaan multimedia bagi pelajar?
b. Siapakah penggagas ide perpustakaan multimedia?
c. Apakah yang dimaksud dengan perpustakaan multimedia?
d. Apakah fungsi perpustakaan multimedia bagi media massa?
7. Dalam konvensi Jenewa telah diputuskan mengenai berbagai tugas-tugas Palang Merah Internasional.
Hasil penyuntingan dari kalimat di atas yang tepat adalah ….
a. Dalam Konvensi Jenewa telah diputuskan mengenai berbagai tugas-tugas Palang Merah Internasional.
b. Dalam konvensi Jenewa telah diputuskan mengenai tugas-tugas Palang Merah Internasional.
c. Dalam Konvensi Jenewa telah diputuskan mengenai tugas-tugas Palang Merah Internasional.
d. Dalam Konvensi Jenewa telah diputuskan mengenai berbagai tugas-tugas Palang Merah Internasional.
8. Hal yang tidak boleh dilakukan ketika memberikan pendapat dalam diskusi adalah ….
a. pendapat yang disampaikan boleh tidak didukung fakta
b. pendapat diajukan setelah dipersilakan moderator
c. pendapat disampaikan dengan sopan
70
d. pendapat yang diajukan masuk akal
9. Cerpen berjudul “Pipit Tak Selamanya Luka” yang termuat dalam Antologi Cerpen terbitan Oktober 2003 lalu, kesan kekuatan cinta yang ditonjolkan Irwan sangat tampak. Ceritanya tentang seorang gadis yang trauma dengan pernikahan kedua orang tuanya. Gadis itu adalah seorang mahasiswa yang akan diwisuda bernama Marshlly, yang dipinang oleh seorang pemuda, Abdul Halim.
Meskipun terjadi perang batin, Marshlly pun menerima lamaran tersebut itu. Hal yang diulas pada karangan Irwan tersebut adalah ….
a. Bentuk buku dan sampul menarik.
b. Fisik buku karangan Irwan yang berjudul “Pipit Tak Selamanya Luka”.
c. Kekurangan dan kelebihan antologi cerpen yang berjudul “Pipit Tak Selamanya Luka” karangan Irwan.
d. Isi cerpen yang ditulis Irwan tentang kekuatan cinta seorang gadis bernama Marshlly.
10. IKIP Semarang Press, menerbitkan buku karya Sugeng Haryadi, dengan judul Perkembangan Peserta Didik. Buku ini diterbitkan tahun 1995. Penerbit buku ini berkedudukan di Semarang.
Penulisan daftar pustaka yang tepat dengan identitas buku tersebut adalah ….
a. Haryadi, Sugeng. 1995 Perkembangan Peserta Didik: Semarang: IKIP Press.
b. Haryadi, Sugeng. 1995. Perkembangan Peserta Didik. Semarang: IKIP Semarang.
c. Sugeng, Hariyadi. Semarang. 1995. Perkembangan Peserta Didik. IKIP Semarang Press.
d. Sugeng, Hariyadi. Perkembangan Peserta Didik. 1995. Semarang: IKIP Semarang Press.
11. Sampai saat ini masih terdapat orang tua yang menjadikan anak sebatas objek semata. Dengan pengambilan keputusan, segala sesuatu yang berhubungan dengan anak, masih menjadi otoritas orang tua. Padahal, sesungguhnya anak memiliki hak kebebasan mengemukakan pendapat, termasuk kebebasan berpikir, beragama, dan berhati nurani.
Pesan yang terdapat dalam pidato di atas adalah ….
a. Orang tua merupakan pengambil keputusan utama dalam keluarga.
b. Hendaknya anak diberi kebebasan yang bertanggung jawab dalam berpendapat.
c. Pilihan seorang anak belum dapat dipertanggungjawabkan.
d. Keluarga yang baik selalu memerhatikan kesejahteraan anggota keluarga.
12. Yanti dan Erna pergi ke Gramedia mencari cerpen yang lebih baik dari kemarin.
Penggunaan preposisi pada kalimat di atas belum tepat, yang tepat adalah ... .
a. Yanti dan Erna pergi ke Gramedia mencari cerpen yang lebih baik dari pada yang kemarin.
b. Daripada yang kemarin, Yanti dan Erna pergi ke Gramedia mencari cerpen yang lebih baik.
c. Mencari cerpen yang lebih baik dari yang kemarin Yanti dan Erna pergi ke Gramedia.
d. Yanti dan Erna pergi ke Gramedia mencari cerpen yang lebih baik daripada yang kemarin.
13. Berdasarkan paparan tersebut dapat ditarik simpulan bahwa .........
71
Dalam karya tulis, kalimat di atas biasanya terdapat di bagian ... .
a. pembahasan
b. simpulan
c. pendahuluan
d. penutup
14. Penggunaan preposisi dari atau daripada yang benar pada kalimat di bawah ini adalah ... .
a. Ayo kita ke Gramedia mencari cerpen yang lebih bagus dari kemarin.
b. Maka bundaku berhentilah daripada menangis dan berduka cita.
c. "Kamu dapat kabar dari siapa?" tanyaku penuh harap.
d. Aku mendapat banyak ucapan selamat, bahkan daripada Bu Ratna sendiri.
15. Pokok permasalahan dalam sebuah karya ilmiah dibahas secara detail, cermat, tepat, dan jelas pada bagian … .
a. pembahasan
b. isi
c. pendahuluan
d. penutup
16. Perhatikanlah paragraf berikut!
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini jauh dari sempurna. Karena itulah penulis sangat mengharapkan saran dari pembaca yang budiman, demi sempurnanya karya tulis ini. Akhirnya penulis berharap, semoga karya ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis, dan umumnya bagi para pembaca.
Paragraf di atas dapat kita temukan dalam karya tulis di bagian ... .
a. simpulan c. pendahuluan
b. penutup d. pengantar
Perhatikanlah kutipan novel berikut ini untuk menjawab soal nomor 17 dan 18!
.............................
Adik-adik kelas yang saya sayangi, tunjukkanlah kecintaan kalian terhadap kesenian dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tari. Di ekstrakurikuler ini, kalian akan mempelajari berbagai jenis tarian khas dari beberapa daerah di Indonesia. Kalau bukan kita yang melestarikan kesenian Indonesia, lalu siapa lagi? Jangan sampai kesenian-kesenian Indonesia punah di negara asalnya dan justru berkembang di negara asing. Kita tentunya tidak ingin hal itu terjadi bukan?
.......................................
17. Isi kutipan pidato di atas adalah ... .
a. Tari merupakan kesenian asli Indonesia.
b. Tujuan dari kegiatan ekstrakurikuler tari.
c. Ajakan untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tari.
72
d. Upaya melestarikan kesenian Indonesia.
18. Kalimat yang berisi ajakan dalam kutipan pidato di atas adalah ... .
a. Tunjukkanlah kecintaan kalian terhadap kesenian dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tari.
b. Di ekstrakurikuler ini, kalian akan dapat mempelajari berbagai jenis tarian khas dari beberapa daerah di Indonesia.
c. Kalau bukan kita yang melestarikan kesenian Indonesia, lalu siapa lagi?
d. Kita tentunya tidak ingin hal itu terjadi, bukan?
19. Penulisan daftar pustaka yang benar adalah ... .
a. Rendra, W. S. Empat kumpulan Sajak, 1978. Jakarta: Pustaka Jaya
b. Anwar, Chairil. 1979. Deru Campur Debu. Jakarta: Pembangunan.
c. Sastrowardoyo, Subagio, Simphoni, Pustaka Jaya. Jakarta. 1975.
d. Amir Hamzah. Jakarta. 1959. Buah Rindu. Pustaka Jaya
20. Cara penulisan judul yang tepat adalah ... .
a. Citra Manusia dalam Puisi Indonesia
b. Citra manusia dalam puisi indonesia
c. CITRA MANUSIA dalam PUISI INDONESIA
d. Citra Manusia Dalam Puisi Indonesia
21. Perhatikanlah penggalan pidato berikut!
Hadirin yang terhormat,
(1) Hari ini rombongan sekolah kita akan melaksanakan salah satu kegiatan ekstrakurikuler, yaitu berdarmawisata ke Pulau Bali. (2) Dikatakan kegiatan ekstrakurikuler karena perjalanan wisata itu merupakan rangkaian belajar untuk menambah ilmu pengetahuan di luar gedung sekolah. (3) Artinya bertamasya sambil belajar. (4) Oleh karena itu, semua siswa harus tetap disiplin, sebagaimana disiplin di dalam ruangan kelas.
Kalimat utama teks pidato di atas terdapat pada kalimat nomor ....
a. (1) c. (3)
b. (2) d. (4)
22. Perhatikanlah penggalan pidato berikut!
Bapak Ibu yang saya hormati. Jika kita cermati, bencana alam yang terjadi akhir-akhir ini banyak disebabkan oleh ulah manusia yang kurang bertanggung jawab. Manusia ingin menang sendiri. Manusia memanfaatkan kekayaan alam sebanyak-banyaknya tanpa memerhatikan keselamatan lingkungan dan manusia yang bertindak semaunya sendiri. ...
Isi pidato di atas adalah ... .
a. bencana alam yang terjadi perlu dicermati
b. bencana alam terjadi karena ulah manusia yang kurang bertanggung jawab
73
c. manusia yang ingin menang sendiri menyebabkan terjadinya bencana alam
d. banyak manusia memanfaatkan kekayaan alam sebanyak-banyaknya tanpa memerhatikan keselamatan lingkungan
23. Kerangka karya tulis yang tepat adalah ... .
a. Bab I : Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Ruang Lingkup
1.3 Tujuan
1.4 Sistematika Penulisan
Bab II : Isi Makalah
Bab III: Penutup
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
b. Bab I : Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Tujuan
1.3 Ruang Lingkup
1.4 Sistematika Penulisan
Bab II : Isi Makalah
Bab III: Penutup
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
c. Bab I : Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Sistematika Penulisan
1.3 Ruang Lingkup
1.4 Tujuan
Bab II : Isi Makalah
Bab III: Penutup
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
d. Bab I : Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Ruang Lingkup
74
1.3 Tujuan
1.4 Sistematika Penulisan
Bab II : Isi Makalah
Bab III: Penutup
3.1 Saran
3.2 Kesimpulan
24. Perhatikanlah grafik berikut!
Grafik JumlahProduksi Kerupuk seama Lima Tahun.
I II III IV0
10203040506070
Series1
Pernyataan yang benar menurut grafik di atas adalah ... .
a. Pada tahun II jumlah produksi kerupuk meningkat.
b. Pada tahun I jumlah produksi kerupuk sebanyak 60 ribu.
c. Pada tahun III jumlah produksi kerupuk sebanyak 80 ribu.
d. Produksi kerupuk menurun drastis pada tahun IV.
Perhatikanlah wacana berikut untuk menjawab soal nomor 15 dan 16!
Hidroponik
Tanpa tanah tidak berarti tidak dapat menanam aneka tanaman. Kini telah berkembang sebuah cara bercocok tanam yang dikenal dengan nama hidroponik.
Tidak seperti biasa menanam di tanah. Hidroponik menggunakan media kerikil, pecahan genting, pasir kali, dan gabus putih untuk menanam aneka jenis tanaman.
Untuk lingkungan perkotaan yang sedikit sekali tersedia tanah, hidroponik adalah salah satu pilihan. Dengan bahan-bahan yang ada di sekitar, kita bisa menanam aneka jenis tanaman. Pot-pot dan tempat-tempat kecil yang digunakan untuk bertanam juga bisa sebagai penghias ruangan.
Hidroponik banyak dipilih dalam kegiatan tanam-menanam karena praktis dan bersih. Hidroponik juga menawarkan keuntungan lain yang tidak sama dengan bertanam biasa dengan tanah.
25. Berikut ini bisa digunakan untuk media dalam hidroponik, kecuali ... .
a. kerikil
b. pecahan genting
75
c. tanah
d. pasir kali
26. Hidroponik banyak dipilih untuk bertanam karena ... .
a. praktis
b. sulit
c. bersih
d. murah
27. Perhatikanlah grafik berikut!
I II III IV V0
20406080
100120
Siswa PutraSiswa Putri
Pernyataan yang tepat sesuai dengan grafik tersebut adalah ....
a. Pada tahun I siswa putra dan putri jumlahnya sama.
b. Pada tahun II siswa putra lebih banyak daripada siswa putri.
c. Pada tahun III siswa putra lebih banyak daripada siswa putri.
d. Pada tahun I, II, III siswa putra lebih banyak daripada siswa putri.
28. Perhatikanlah penggalan pidato berikut!
Dalam kesempatan ini tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Bapak-bapak warga Desa Canden yang telah meluangkan waktu untuk mendengarkan penyuluhan ini. Akhir kata, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kalau dalam penyampaian penyuluhan ini ada kata-kata yang menyinggung perasaan Bapak-bapak. Sekian, terima kasih.
Pernyataan di atas merupakan bagian dari naskah pidato yang disebut ... .
a. isi c. penutup
b. pembuka d. tambahan
29. Perhatikanlah kutipan drama berikut!
Tono : (mengadu sesaat, sambil menutup pipi kirinya, ia berkata) “Kenapa kau menamparku? Apa salahku?”
Somad : “Jangan banyak omong! Mau kutempeleng lagi?”
Tono : “Sebentar! Apa yang terjadi sebenarnya?”
Kutipan drama tersebut mengisahkan ... .
a. Sakit yang diderita Tono karena tamparan Somad.
b. Adanya kesalahpahaman antara Tono dan Somad.
c. Tono takut berkelahi karena ditampar duluan.
76
d. Somad yang suka mengganggu teman-temannya.
30. Perhatikanlah tabel berikut!
Tahun Jumlah penduduk1990 179,32 juta jiwa1995 199,65 juta jiwa2000 216,12 juta jiwa2005 231,42 juta jiwa
Biro Pusat Statistik (BPS) membuat perkiraan jumlah penduduk Indonesia sampai tahun 2005 berikut ini.
Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa ... .
a. pertambahan penduduk yang paling banyak yaitu 1990 –1995
b. tahun 2005 jumlah penduduk Indonesia berkisar 232 juta jiwa
c. pertambahan penduduk paling banyak yaitu antara tahun 1995 – 2000
d. tahun 2010 jumlah penduduk diperkirakan 240,57 jiwa
B. Jawablah pertanyaan berikut!
1. Sebutkan 4 prinsip dalam berdiskusi!
2. Apa fungsi teks pidato?
3. Tulislah sebuah surat pembaca yang berisi tentang keluhanmu terhadap gedung sekolah yang sudah rusak!
4. Tulislah sebuah teks pidato!
5. Buatlah sebuah teks atau naskah drama satu babak dengan 3 tokoh!
6. Sebutkan hal-hal yang terdapat dalam resensi buku ilmu pengetahuan!
7. Bagaimanakah cara memberikan komentar terhadap pendapat, gagasan, atau pikiran narasumber? Berikanlah contohnya!
8. Tulislah sebuah iklan baris!
9. Ceritakanlah sebuah cerita pendek yang pernah kamu baca secara tertulis!
10. Tulislah data-data berikut menjadi sebuah daftar pustaka yang benar dan alfabetis!
a. Eneste, Pamusuk. Cerita Pendek Indonesia Mutakhir. 1983. Gramedia: Jakarta.
b. Hartoko, Dick. 1982. Jakarta: Gramedia. Pengantar Ilmu Sastra.
c. Ajip Rosidi (ed.). Laut Biru Langit Biru. Jakarta: Pustaka Jaya. 1977.
d. Pengarang Modern sebagai Manusia Perbatasan. 1989. Sastrowardojo, Subagio. Jakarta: Balai Pustaka.
e. Tarigan, Henry Guntur. 1982. Bandung: Angkasa. Prinsip-Prinsip Dasar Sastra.
77
DAFTAR PUSTAKA
Anindyarini, Atikah, dkk. 2008. Bahasa Indonesia: SMP/MTs Kelas IX. Jakarta : Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Dwi Hariningsih, dkk. 2008. Membuka Jendela Ilmu Pengetahuan dengan Bahasa dan sastra
Indonesia. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Hariningsih, Dwi, dkk. 2008. Membuka Jendela Ilmu Pengetahuan dengan Bahasa dan Sastra
Indonesia 3 untuk SMP/MTs. Kelas IX. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
Indrawati, Dewi dan Didik Durianto. 2008. Aktif Berbahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas
VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Kramadibrata, Dewaki, dkk. 2009. Terampil Berbahasa Indonesia untuk SMP/MTs. Kelas IX.
Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
Laksono, Kisyani, dkk. 2008. Contextual Teaching and Learning Bahasa Indonesia Sekolah
Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII Edisi 4. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Martanti dan Supraptiwi. 2009. Kreatif Berbahasa Indonesia Jilid 3 untuk SMP/MTs. Kelas IX.
Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
Maryati dan Sutopo. 2008. Bahasa dan Sastra indonesia 3. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
Setyorini, Yulianti dan Wahono. 2008. Bahasa Indonesia: SMP/MTs Kelas IX. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Sutopo, Maryati. 2008. Bahasa&Sastra Indonesia untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Wirajaya, Asep Yudha dan Sudarmawarti, 2008. Berbahasa dan Bersastra Indonesia 2 untuk
SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
78